12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kecenderungan orang untuk berbelanja di supermarket atau mall mendorong terjadinya pembelian secara tiba-tiba atau pembelian impulsif, sebagai contoh, ketika sedang jalan-jalan di mal seseorang melihat ada pakaian model baru yang terpajang bagus di etalase, supaya dirinya dinilai sebagai sosok yang selalu up to date, akhirnya memutuskan membeli meskipun ketika berangkat dari rumah tidak ada rencana untuk membeli pakaian. Kondisi ini menunjukkan bahwa produk-produk yang ditawarkan mampu memberikan pengaruh secara psikologis bagi kehidupan pembelinya. Verplanken dan Herabadi (dikutip Melati dkk, 2007, h.115) menyatakan bahwa variabel-variabel yang ada dalam lingkungan belanja seperti kemasan produk, cara produk ditampilkan, aroma makanan, warna-warna yang menarik serta musik yang menyenangkan dapat menimbulkan motif pembelian atau mengarah pada keadaan mood yang positif. Beatty dan Ferrel (dikutip Melati dkk, 2007, h. 115) menyatakan bahwa konsumen yang melakukan windows shopping dapat menimbulkan mood positif dan dorongan untuk membeli. Keduanya dapat mempengaruhi evaluasi menyeluruh pada produk sehingga seringkali membuat konsumen membeli produk yang sebelumnya tidak direncanakan. Konsumen yang sering melakukan windows shopping biasanya adalah kaum remaja.

jslhfjsafkjsabf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dalkgbfkjdabsf

Citation preview

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Meningkatnya kecenderungan orang untuk berbelanja di supermarket atau mallmendorongterjadinyapembeliansecaratiba-tibaataupembelianimpulsif, sebagaicontoh,ketikasedangjalan-jalandimalseseorangmelihatadapakaian modelbaruyangterpajangbagusdietalase,supayadirinya dinilaisebagaisosok yang selalu up to date, akhirnya memutuskan membeli meskipun ketika berangkat darirumahtidakadarencanauntukmembelipakaian.Kondisiinimenunjukkan bahwaproduk-produkyangditawarkanmampumemberikanpengaruhsecara psikologis bagi kehidupan pembelinya. Verplanken dan Herabadi (dikutip Melati dkk,2007,h.115)menyatakanbahwavariabel-variabelyangadadalam lingkunganbelanjasepertikemasanproduk,caraprodukditampilkan,aroma makanan,warna-warnayangmenariksertamusikyangmenyenangkandapat menimbulkan motif pembelian atau mengarah pada keadaan mood yang positif.BeattydanFerrel(dikutipMelatidkk,2007,h.115)menyatakanbahwa konsumenyangmelakukanwindowsshoppingdapatmenimbulkanmoodpositif dandoronganuntukmembeli.Keduanyadapatmempengaruhievaluasi menyeluruhpadaproduksehinggaseringkalimembuatkonsumenmembeli produkyangsebelumnyatidakdirencanakan.Konsumenyangseringmelakukan windows shopping biasanya adalah kaum remaja. 2 ReynolddanWheels(1991)mengemukakanbahwaremajasebagaisalah satukelompokkonsumenseringkalimenjadisasaraniklanberbagaimacam produkdanjasa.Halinidikarenakanpadausiatersebutremajamulaisadarakan penampilandirinyadanpandanganpenerimaansosial.Sehinggakehidupan sehari-hariremajamengarahpadapolakonsumtif.Dalamkaitannyadengan perilakuremajasebagaikonsumen,walaupunsebagianbesartidakmemiliki penghasilan tetap, tetapi ternyata mereka memiliki pengeluaran yang cukup besar. Sebagianbesarremajabelummemilikipekerjaantetapkarenamasihsekolah. Namun,parapemasartahubahwasebenarnyapendapatanmerekatidakterbatas, dalam arti bisa meminta uang kapan saja pada orang tuanya. MenurutHandiIrawan(2007)konsumenIndonesiamemilikisepuluh karakterunik,yaituberpikirjangkapendek,tidakterencana,sukaberkumpul, gagapteknologi,berorientasipadakonteks,sukamerekluarnegeri,religius, gengsi,kuatdisubkultur,dankurangpedulilingkungan.Sebagianbesar konsumenIndonesiamemilikikarakterunplanned.Merekabiasanyasuka bertindak last minute. Jika berbelanja, mereka sering menjadi impulse buyer.Sebelummelakukan pembelian suatu produk seharusnya konsumen selalu merencanakanterlebihdahulutentangbarangapayangakandibelinya,jumlah, harga,tempatpembelian,danlainsebagainya.Namunadakalanyaproses pembelian yang dilakukan oleh konsumen timbul begitu saja saat ia melihat suatu barang atau jasa. Penilaian dan persepsi konsumen terhadap citra toko/store image menjadisebuahkuncipentinguntukmengendalikankecenderunganimpulsive buying menjadi sebuah keunggulan kompetitif di sebuah toko/outlet. 3 Suatu toko akan dilihatmelaluicitranyabaik citraitu negatifatau positif. Citrayangpositifakanmemberikanartiyangbaikterhadaptokotersebutdan seterusnyadapatmeningkatkanjumlahpenjualan.Sebaliknyapenjualanproduk suatutokoakanjatuhataumengalamikerugianjikacitranyadipandangnegatif olehmasyarakat.Olehkarenaitucitra/imagesuatutokoadalahhalyangsangat penting.Dengankonsepcitraprodukdancitratokoyangbaikiadapat melengkapkanidentitasyangbaikpuladanpadaakhirnyadapatmengarahkan kepada kesadaran yang tinggi, loyalitas, dan reputasi yang baik (Yusoff, 1995). Impulsivebuyingadalahsuatufenomenapemasaranyangharus dikombinasikandenganpengembangandanperbaikanStoreImageagar perusahaandapatmeningkatkanjumlahpelanggandanderajatpenjualansecara konsisten.Loyalitaspelanggansebagaikomitmenpelangganbertahansecara mendalamuntukberlangganankembaliataumelakukanpembelianulang produk/jasasecarakonsistendimasayangakandatang,meskipunpengaruh situasidanusaha-usahapemasaranmempunyaipotensiuntukmenyebabkan perubahan perilaku. Loyalitas pelanggan adalah sebuah hal yang harus diusahakan dan dicermati sedemikian rupa.Derajatpembelianulang/repeatedpurchasedyangmeningkatakan membuatkuantitaspenjualanjugaakanmeningkat.Pelanggansecarakonsisten dankontinyuakandatangkeOutlettersebutuntukmelakukan pembelian/konsumsibarang.Kecenderungandanfenomenaimpulsivebuying yang ada harus di gunakan sedemikian rupa dan dikaitkan dengan usaha perbaikan danpengembanganstoreimageuntukmengarahkeusahapeningkatanderajat 4 repeatedpurchaseddanjumlahpelanggantetapyangpadaakhirnyasecara signifikanakandapatmendongkrakpenjualandanprofit.Penulisdalamhalini tertarikuntukmelakukanpenelitianinididaerahYogyakartayangmemiliki kepadatankaumremajayangcukuptinggi,denganpoladankonsumsiremaja yangsangatdominan.ObjekpenelitianyangdipilihpenulisadalahOutletBiru, salahsatuOutletyangcukupramai,yangberadadiBabarsari,Depok,Sleman, Yogyakarta. Darilatarbelakangmasalahterlihatgambaransecaraumumbahwastore imageberpengaruhterhadapRepeatedPurchased.KecenderunganImpulsive Buyingakanmemberipengaruhterhadapstoreimageuntukmeningkatkan Repeated Purchased. Dengan kecenderungan Impulsive Buying yang tinggi maka konsumenakanlebihseringdatangkeOutletBiru,danolehkarenaitumaka kemungkinan Repeated Purchased akan semakin tinggi. Selain itu penilaian Store Imagejugamemilikipengaruhbesarterhadapkecenderungankonsumenuntuk melakukanRepeatedPurchased.PenilaianyangbaikterhadapStoreImageakan membuatkonsumendanpelangganmemilikikecenderunganuntukmelakukan RepeatedPurchasedatautidak.PenilaianStoreImagesecarajelasberpengaruh terhadapkeinginankonsumendanpelangganuntukmembelilagiditempatyang sama, yang dalam kasus ini adalah di Outlet Biru.Berdasarkanuraianlatarbelakangmasalahtersebut,makapenulis memilikiketertarikanuntukmelakukanpenelitiandenganjudulPengaruhStore ImageterhadapImpulsiveBuyingsertadampaknyaterhadapkecenderungan Repeated Purchased di Outlet Biru Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta 5 1.2 Rumusan Masalah : Berdasarkanlatarbelakangmasalahtersebutmakamasalahpenelitianinidapat dirumuskan sebagai berikut: 1.Apakahimpulsivebuyingmemediasisebagianhubungantingkatstore imagedengan tingkat Repeated purchased? a.ApakahtingkatstoreimagediOutletBiruberpengaruhsecarapositif dansignifikanterhadapkecenderunganuntukmelakukanRepeated purchased? b.Apakahtingkatstoreimageberpengaruhpositifdansignifikan terhadap impulsive buying di Outlet Biru? c.ApakahImpulsivebuyingdanStoreimageberpengaruhpositifdan signifikanterhadapkesediaanpelangganuntukmelakukanRepeated purchased di Outlet Biru? 2.Apakahpenilaianimpulsivebuyingmemperkuat(memoderasi)hubungan kausalstoreimagedengankesediaanpenggunajasauntukmelakukan Repeated purchased di Outlet Biru? 3.Apakahkarakteristikrespondentertentumemperkuat(memoderasi) hubungankausalstoreimagedengankualitaspenilaianimpulsivebuying di Outlet Biru? 4.Apakahkarakteristikrespondentertentumemperkuat(memoderasi) hubunganpenilaianimpulsivebuyingdengankecenderunganuntuk melakukan repeated purchased di Outlet Biru? 6 5.ApakahterdapatperbedaanpenilaianImpulsivebuying,penilaianStore image (dimensi-dimensinya), dan Repeated purchaseddi Outlet Biru, jika ditinjau dari perbedaan karakteristik responden? 1.3 Batasan Masalah Agarpenelitianinilebihterfokus,makadiperlukanbatasanmasalahsebagai berikut: 1.Responden Respondendalampenelitianinisebanyak200orangyangmerupakan konsumen dan pelanggan di Outlet Biru. Responden adalah konsumen atau pelangganyangkebetulansedangberbelanjadilokasipenelitiandan bersediauntukdiwawancaraidanmenjawabkuesioner,sertakonsumen yangpernahberbelanjadiOutletBirudalamkurunwaktu1tahun. Respondendibedakankarakteristiknyaberdasarkanjeniskelamin,umur jaraktempattinggaldenganOutletBiru,statusresponden,tempattinggal responden, penghasilan, pengeluaran belanja di Outlet Biru dalam 2 bulan terakhir,intensitaskunjungan,danragambarangyangdibelidiOutlet Biru. 2.Store Image KualitasstoreimagediukurdaridimensiMerchandising,dimensiStore atmosphere,dimensiStoreservice,dimensiConvenience,dimensiBrand andreputation,dimensiPromotion,dandimensiStoreFacility.Dimensi 7 yang dipakai dalampenelitianinihanya terbatas pada7 dimensitersebut, dimensilainnyadianggaptidakada.Kualitasstoreimagehanyaakan dilihat di Outlet Biru sebagai objek penelitian. Konsumen Outlet Biru akan mempunyaikriteriaevaluasiterhadapOutletBirudalampikirannyadan membandingkan persepsi mereka pada karakteristik toko. 3.Impulsive Buying Hawkins(1992)danEngel(1990)menyatakanImpulsivebuyingadalah salahsatuperilakupengambilankeputusanpembelianyangbersifat kebiasaan(habitualdecisionmaking).Modelatautipepembelian impulsivebuyingdapatdinamakantipepembelianyangtanpa direncanakan. Dalam penelitian ini impulsive buying hanya akan diteliti di OutletBirudenganrespondendankonsumendiOutletBiruyangsecara kebanyakan adalah kaum muda/remaja. 4.Repeated Purchased Loyalitasadalahsituasidimanakonsumenbersikappositifterhadap produk/produsen(penyediajasa)diikutipolapembelianulangyang konsisten.Perilakupembelianulangdisebutjugasebagairepeated purchased.KesediaanmelakukanRepeatedPurchaseddalampenelitian inimerupakankesediaanmelakukanpembelianulangsecararutindan konsistendiOutletBiru.Dalampenelitianini,penelitiakanmeneliti perilakupembelianulang/RepeatedPurchaseddalamjangkawaktu2 8 bulan. Patokannya adalah seberapa sering konsumen datang dalam 2 bulan terakhir. 1.4 Tujuan Penelitian 1.a.UntukmembuktikanapakahderajatstoreimageOutletBiru berpengaruh secara signifikan terhadap Repeated Purchased. b.UntukmembuktikanapakahderajatStoreImageOutletBiru berpengaruhsecarasignifikanterhadapderajatkualitasImpulsive Buying. c. Untuk membuktikan apakah derajat Impulsive Buying dan Store Image berpengaruh secara signifikan terhadap Repeated Purchased. 2.Untukmembuktikanapakahimpulsivebuyingmemperkuat(memoderasi) hubungankausalderajatStoreImagedengankesediaanpenggunajasa untuk melakukan Repeated purchased di Outlet Biru. 3.Untukmembuktikanapakahkarakteristikrespondentertentudapat memperkuat/memperlemahhubunganantaraderajatStoreImageOutlet Biru dengan Impulsive Buying, derajat Impulsive Buying dengan Repeated Purchased,danderajatStoreImageOutletBirudenganRepeated Purchased. 4.UntukmengetahuiapakahterdapatderajatperbedaanpenilaianImpulsive buying, derajat penilaian Store image (dimensi-dimensinya), dan Repeated purchaseddiOutletBiru,jikaditinjaudariperbedaankarakteristik responden. 9 5.UntukmengetahuiapakahderajatkualitasStoreImageOutletBiru, ImpulsiveBuying,dankesediaanmelakukanRepeatedPurchaseddinilai baik/tinggi oleh konsumen. 1.5 Manfaat Penelitian 1.Bagi institusi Outlet Biru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak manajemenmengenaipengaruhderajatkualitasStoreImageterhadap impulsivebuyingpenilaiansertakesediaankonsumendalammelakukan pembelian ulang/repeated purchased. 2.Bagi khalayak yang berkepentingan Hasilpenelitianinidiharapkandapatdijadikanbahanbacaanguna menambahpengetahuankhususnyamengenaikualitasstoreimagedan menjadidasarpengambilankeputusandalampengembanganstoreimage. Selainitumenambahpengetahuanbagaimanacaranyamemanfaatkan impulsivebuyingmenjadisebuahkeunggulankompetitifdisebuahoutlet fashion,untukmenjadikantingkatpembelianulangdanloyalitas konsumen yang lebih tinggi. 3.Bagi penulis Penelitianinimerupakanwahanamelatihberpikirsecarailmiahdan kreatif,mencaridanmenganalisisdatayangdiperolehdalamrangka menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga diharapkan 10 dapatmembantumenyelesaikanmasalahbilabekerjaditengah masyarakat. 4.Bagi pihak lain Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganpemikiran, daninformasibagiparapembacasertainspirasibagiparapenelitilebih lanjut. 1.6 Sistematika penulisan Bab I: Pendahuluan Babiniberisitentanglatarbelakangmasalah,rumusanmasalah, batasanmasalah,tujuanpenelitian,manfaatpenelitian,dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan teori Babiniberisitentangteori-teoriyangmendukungpenelitiandan konsep-konsepyangrelevangunamenganalisispermasalahan yangada.Teori-teoritersebutmencakuptentangdefinisiremaja danpolaperilakupembeliannya,pengertianimpulsivebuying, PengertianStoreImagedandimensi-dimensinya,faktor-faktor yangmempengaruhikualitasStoreImage,danpengertian RepeatedPurchased.Selainitubabinimemuatjugasumber penelitianterdahulu,Sistematikadankerangkapemikiranserta hipotesis penelitian. 11 Bab III: Metode Penelitian Babiniberisitentangmetodeyangdigunakanpenulisuntuk melakukanpenelitianmencakuptempatdanwaktupenelitian, sumberdata,pengambilandanpenghitungansampel,metode pengumpulandata,metodepengujianinstrumen,danmetode analisis data. Bab IV: Analisis Data Bab ini berisi tentang pengolahan dan pembahasan atas data yang diperolehdaripenelitianyangtelahdilakukanolehpenulisguna menjawabpermasalahandanataumembuktikanhipotesis penelitian.Tahapawalanalisisdataadalahpengujianvaliditas danreliabilitasinstrumenpenelitian.Kemudianuntuk mendapatkangambaranyangjelasberdasarkankarakteristik konsumendilakukanujiChiSquare,sedangkanvariabelkualitas StoreImage,ImpulsiveBuying,dankesediaanuntukmelakukan RepeatedPurchaseddianalisismelaluiOneSampleT-test,One WayANOVA,IndependentSampleT-test,regresi,dananalisis pemediasian dan pemoderasian. Bab V: Penutup Babiniberisitentangkesimpulanataupokok-pokokhasil penelitian dan saran yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukandalampengambilankeputusanolehmanajemenOutlet 12 Biru,maupunsebagaiwacanayangdapatmenambahwawasan khalayak yang berkepentingan.