13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. AIR BAKU Air baku adalah adalah air bersih yang dipakai untuk keperluan air minum , rumah tangga dan industri. Air siap dikonsumsi ( portable water ) adalah air yang aman dan sehat karena air rentan terhadap penyebaran penyakit yang disebarkan melalui air ( water borne desease ). Adapun sumber air baku adalah air permukaan, mata air dan ait tanah. Sedangkan macam – macam air baku di alam adalah : air sungai, air danau/waduk,rawa, air tanah dan mata air serta air laut.. Air yang tercemar baik secara fisik, kimiawi maupun mikrobiologik, apabila diminum atau digunakan untuk masak, mandi dan mencuci, dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat timbul karena air yang tercemar dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. [16] Adapun air minum ialah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Sedangkan air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air dapat dikatakan sebagai air bersih apabila memenuhi 4 syarat yaitu syarat fisik, kimia, biologis, radioaktif sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/Menkes/SK/VII/2002. [17] a. Syarat fisik, ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan ( turbidity ), warna, bau, dan rasa serta jernih. b. Syarat Kimia, meliputi tidak terdapat bahan kimia tertentu seperti Arsen (As), besi (Fe), Fluorida (F), Chlorida (C), kadar merkuri (Hg), dan lain – lain. c. Syarat Biologis Syarat biologis air ditentukan oleh kehadiran mikroorganisme patogen maupun non pathogen seperti bakteri, virus, protozoa.. Mikroorganisme

Jtptunimus Gdl Kurniasril 5640 3 Babii

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hmmmmm

Citation preview

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. AIR BAKU Air baku adalah adalah air bersih yang dipakai untuk keperluan air

    minum , rumah tangga dan industri. Air siap dikonsumsi ( portable water )

    adalah air yang aman dan sehat karena air rentan terhadap penyebaran

    penyakit yang disebarkan melalui air ( water borne desease ). Adapun sumber

    air baku adalah air permukaan, mata air dan ait tanah. Sedangkan macam

    macam air baku di alam adalah : air sungai, air danau/waduk,rawa, air tanah

    dan mata air serta air laut..

    Air yang tercemar baik secara fisik, kimiawi maupun mikrobiologik,

    apabila diminum atau digunakan untuk masak, mandi dan mencuci, dapat

    menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Penyakit atau gangguan

    kesehatan yang dapat timbul karena air yang tercemar dapat dibagi dalam dua

    golongan, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.[16]

    Adapun air minum ialah air yang kualitasnya memenuhi syarat

    kesehatan dan dapat langsung diminum. Sedangkan air bersih adalah air yang

    dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat

    kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air dapat dikatakan

    sebagai air bersih apabila memenuhi 4 syarat yaitu syarat fisik, kimia,

    biologis, radioaktif sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

    Indonesia No. 907/Menkes/SK/VII/2002.[17]

    a. Syarat fisik, ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan ( turbidity ), warna,

    bau, dan rasa serta jernih.

    b. Syarat Kimia, meliputi tidak terdapat bahan kimia tertentu seperti Arsen

    (As), besi (Fe), Fluorida (F), Chlorida (C), kadar merkuri (Hg), dan lain

    lain.

    c. Syarat Biologis

    Syarat biologis air ditentukan oleh kehadiran mikroorganisme patogen

    maupun non pathogen seperti bakteri, virus, protozoa.. Mikroorganisme

  • coli digunakan sebagai indikator untuk mengetahui air telah

    terkontaminasi oleh bahan buangan organic.

    d. Syarat Radioaktif

    Bahan buangan yang memberikan emisi sinar radioaktif sangat

    membahayakan bagi kesehatan, dapat menimpa manusia melalui makanan

    atau minuman yang telah tercemar.

    B. MERKURI ( Hg )

    1. Karakteristik Merkuri. Merkuri adalah unsur renik pada kerak bumi, dalam susunan

    berkala periodik memiliki Nomor Atom 80, golongan IIb berperiode VI,

    bernama Hydrargyricum ( Hg ) (www.EPA.Gov). Merkuri dalam bahasa

    Indonesia dikenal dengan nama air raksa, merupakan logam dengan Berat

    Atom 200.61 dengan BD-nya 13.6. titik didih 35.7 o C dan titik bekunya

    38. 85 oC. Karena merkuri titik didihnya rendah, maka pada suhu biasa

    (suhu kamar) sudah dapat mencair serta mudah menguap dan uapnya

    sangat beracun terhadap tubuh.[18]

    Kebanyakan merkuri di alam merupakan gabungan antar elemen

    alam dan elemen yang bersumber kepada kegiatan manusia, jarang dalam

    bentuk terpisah. Di alam merkuri tersebar di karang-karang, tanah, udara,

    air dan organisma hidup melalui proses fisik, kimia, biologi yang

    kompleks. Penggunaan merkuri sangat luas dalam berbagai bidang baik

    industri, pertanian, pendidikan, dan sebagainya. Merkuri mempunyai

    sifat:

    a. Merupakan satu satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar,

    dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam.

    b. Mempunyai vatalitas tinggi.

    c. Memiliki tahanan listrik terendah dari semua logam sehingga

    merupakan konduktor terbaik.

    d. Banyak logam dapat larut dalam merkuri membentuk komponen yang

    disebut amalgam ( alloy ).

  • e. Semua komponennya mempunyai sifat racun terhadap semua mahluk

    hidup.

    Merkuri digunakan dalam berbagai keperluan seperti industri

    khlor, alat-alat listrik, cat, instrument, sebagai katalis, kedokteran gigi,

    pertanian, alat-alat laboratorium, obat-obatan, industri kertas, amalgam

    dan sebagainya. Penggunaan yang terbesar adalah dalam industri khlor

    alkali dimana di produksi khlorin ( Cl2 ) dan soda kaustik dengan cara

    elektrolisis larutan garam NaCl. Kedua bahan kimia tersebut sangat

    banyak kegunaannya sehingga di produksi dalam jumlah yang tinggi setiap

    tahun. Dalam proses tersebut merkuri berperan sebagai katoda dari sel

    elektrolisis. Kegunaan lain adalah untuk memproduksi alat-alat listrik

    seperti lampu uap merkuri, untuk penerangan jalan dan pabrik sebab biaya

    instalasi dan operasinya lebih rendah dibandingkan lampu pijar serta dapat

    dioperasikan pada voltase tinggi. Merkuri juga digunakan untuk baterai

    karena mempunyai umur lebih panjang daripada baterai lainnya dan

    berfungsi sebagai fungisida untuk membunuh jamur dalam cat, pulp,

    kertas dan industri-industri pertanian. Penambahan komponen merkuri

    ke dalam cat digunakan di daerah lembab sebagai pengawet lateks dan

    untuk mencegah lapuk. Pada cat kapal sebagai anti jamur dan anti lapuk.

    Industri pulp dan kertas menggunakan Fenil Merkuri Asetat ( FMA ) untuk

    mencegah lendir pada proses pengolahan dan penyimpanan. Dalam

    bidang pertanian untuk mencegah tumbuhnya kapang. Umumnya merkuri

    digunakan sebagai katalis pada industri-industri kimia, terutama industri

    vinil khloride yang merupakan bahan dasar plastik. Rumus empiris zeolit:

    M 2n O. Al 2 O 3. X Si O 3.Yh 2 O [19]

    Dimana :

    M = Kation alkali / alkali tanah

    n = Valensi logam alkali

    x = Bilangan tertentu ( 2 s/d 10 )

    y = Bilangan tertentu ( 2 s/d 7 )

  • 2. Pencemaran Merkuri (Hg) di air dan lingkungan. Dapat digambarkan secara teoritis siklus besar merkuri di alam

    sebagaimana gambar 2.1.

    Gambar 2.1. Siklus Merkuri di lingkungan

    Sumber : WWW. Srs.Gov/general/Pubs/fultex.

    Pencemaran lingkungan dilakukan oleh industri-industri dan kegiatan lain,

    melalui air buangan atau melalui sistem ventilasi udara. Merkuri yang

    terbuang ini kemudian mengkontaminasi sungai, pantai atau badan air

    yang terdapat di sekitarnya, air ini kemudian mengkontaminasi ganggang

    dan ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil dimakan oleh ikan atau hewan air

    yang lebih besar atau masuk melalui insang, demikian pula dengan kerang

    mengumpulkan merkuri di dalam tubuhnya. Kadar merkuri yang

    mengkontaminasi langsung pada tubuh ikan yaitu antara 0.0005 0.075

    ppm. Ikan-ikan dan kerang ini kemudian dikonsumsi oleh manusia

    sehingga sedikit demi sedikit merkuri terkumpul dan berakumulasi dalam

    tubuh manusia.[20] Secara skematis proses pencemaran sungai Barito oleh

    merkuri dapat dilihat pada gambar 1.1. berikut :

  • Gambar 1.1. Skematis pencemaran Hg pada sungai Barito.

    Di bidang pertanian penggunaan merkuri menyebabkan buah-buahan dan

    sayuran tercemar merkuri yang akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia. Gambar

    2.2. berikut menerangkan aliran merkuri di biosfir

    Gambar 2.2. Aliran merkuri (Hg) di biosfir

    Sumber : Srikandi Fardiaz (2003).

    Fungisida Bahan-bahan I d t i

    Sungai & Laut

    Biodegradasi

    Dimakan Manusia

    Air Minum

    Ekskresi

    Usus halus

    Kotoran Otak & Syaraf Hati Ginjal

    Fitoplankton Zooplankton

    Ikan & Kerang

    Burung

    Penyedotan pasir dan air

    Air raksa

    Partikel padat Sisa air raksa

    Amalgam & platina

    1. Besar butiran 2. Lama kontak 3. pH 4. Keaktifan

    zeolit 5. Suhu 6. Kekeruhan

    1. Besar butiran 2. Lama kontak 3. pH

  • Adapun merkuri dapat masuk ke lingkungan secara langsung

    maupun tidak langsung. Secara langsung merkuri dilepaskan sebagai

    effluent pembuangan dari proses pabrik yang menggunakan bahan fosil

    seperti batubara (mengandung 0,5 ppm merkuri). Sedangkan cara tidak

    langsung yaitu pembakaran kertas yang mengandung merkuri.[21]

    3. Pengaruh Merkuri terhadap manusia. Merkuri termasuk dalam kelompok logam berat. Karena

    mempunyai berat atom lebih dari 50, bila terserap tubuh manusia, logam

    berat akan bertindak sebagai racun. [22]

    Menteri Negara KLH mengungkapkan bahwa berdasarkan

    tingkat ketoksikannya logam berat dapat digolongkan kedalam 3

    kelompok yaitu :

    a. Kelompok toksik tinggi yaitu Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn.

    b. Kelompok toksik menengah yaitu Cr, Ni, dan Co.

    c. Kelompok toksik rendah yaitu Mn dan Fe.

    Merkuri maupun ikatannya sangat beracun terhadap tubuh.

    Masuknya ke dalam tubuh biasanya berupa uap air raksa atau uap

    persenyawaannya, yaitu melalui pernapasan, absorbsi kulit dengan jalan

    kontak atau bersentuhan dan melalui saluran pencernaan (mulut).[23]

    Peristiwa keracunan merkuri di seluruh dunia, sebagaimana tabel 2.1.

    Tabel 2.1. Peristiwa Keracunan Merkuri ( Hg ) di seluruh dunia Lokasi Tahun Akibat

    Minamata Jepang 1953-1960 43 orang meninggal 68 orang cidera

    Irak 1961 35 orang meninggal 321 orang cidera

    Pakistan 1963 4 orang meninggal 34 orang cidera

    Guatemala 1966 5 orang meninggal 20 orang cidera

    Nigata Jepang 1968 25 orang meninggal Sumber : Heryando Palar ( 2009 ).

    Masuknya merkuri ke dalam tubuh manusia terutama melalui

    makanan dan minuman. Keberadaan merkuri di dalam tubuh tidak terlepas

    dari 3 senyawa merkuri yaitu: senyawa merkuri anorganik termasuk logam

  • merkuri, senyawa alkil merkuri yang mempunyai struktur hidrokarbon

    rantai lurus, senyawa aril merkuri dengan struktur yang mengandung

    cincin hidrokarbon aromatik.[24]

    Faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas penurunan kadar

    merkuri adalah suhu karena mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dengan

    persamaan reaksi sebagai berikut 4 Hg + O2 2Hg2O, besar butiran ( diameter ) yang efektif yaitu 80 mesh atau 0,2 mm, lama kontak yang

    efektif adalah 1 jam, potensial hidrogen ( pH ) dengan persamaan reaksi :

    2Hg + H2 2HgH akan menentukan korositas bila lebih kecil / besar, kekeruhan yang dapat mempengaruhi proses pertukaran ion zeolit dengan

    reaksi pemanasan sebagai berikut :

    HgS + O2 Hg + SO2 4. Pemecahan masalah Merkuri.

    Merkuri memiliki sifat-sifat : volatil yang dapat

    mencemari udara, dalam bentuk cair, mudah menyebar dan sulit

    dikumpulkan, bisa mengalami translokasi di dalam tanaman dan hewan.

    Alternatif pengolahan air antara lain dengan zeolit, pasir, kerikil,

    kapur, resin, pemanasan, dan pertukaran ion. Beberapa upaya yang dapat

    dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran merkuri di lingkungan

    yaitu : Pestisida alkil merkuri, pestisida, industri mengurangi jumlah

    merkuri sampai batas normal. Rekomendasi tersebut masih belum dapat

    memecahkan pencemaran merkuri di lingkungan. Pencemaran tetap terjadi

    di sungai dan danau dan menghasilkan CH3Hg+ yang dilepaskan ke badan

    air.[23]

    C. KARAKTERISTIK ZEOLIT. 1. Pengertian Zeolit.

    Zeolit berasal dari kata Zein (bahasa Yunani) yang berarti

    membuih dan Lithos berarti Batu. Nama ini sesuai dengan sifat zeolit

    yang akan membuih bila dipanaskan pada suhu 100 oC.

  • Zeolit merupakan mineral yang terdiri dari kristal aluminosilikat

    terhidrasi, mengandung kation alkali atau alkali tanah. Ion ion zeolit dapat

    diganti oleh kation lain tanpa merusak struktur zeolit dan dapat menyerap

    secara reversibel. Jadi zeolit terdiri dari 3 komponen yaitu kation yang

    dipertukarkan, kerangka aluminosilikat, dan fase air. Ikatan ion Al-Si-O

    membentuk struktur kristal, sedangkan logam alkali merupakan sumber

    kation yang mudah dipertukarkan, bahwa penukar ion yang paling banyak

    digunakan adalah zeolit.[26]

    Zeolit dibentuk atas penggabungan dan pengulangan dari unit

    tetrahedral AlO4 dan SiO4 seperti terlihat dibawah ini :

    Gambar : 2.3. Kerangka Alum silikat Zeolit.

    Menurut jenisnya zeolit digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu :

    a. Zeolit alam

    Terbentuk karena proses perubahan alam ( zeolitisasi ) dari

    batuan vulkanik tuf. Zeolit alam dibagi dalam 2 kelompok yaitu :

    1) Zeolit yang terdapat di antara celah-celah batuan atau di antara

    lapisan batuan, zeolit jenis ini terdiri dari beberapa jenis zeolit dan

    bersama-sama dengan mineral lain seperti kalsit, kwarsa, klorit,

    fluorit.

    2) Zeolit yang berupa batuan di antaranya klinoptilotit, analsine,

    loumontit, modernit, filipsit, erionit, dan kabalsit.

    b. Zeolit sintesis

    Zeolit Sintesis adalah zeolit hasil rekayasa manusia yang

    diproses secara kimia, dengan sifat-sifat khusus sesuai dengan

    keperluan tertentu.

  • 2. Sifat-sifat zeolit

    Sifat-sifat zeolit meliputi :

    a. Dehidrasi : Sifat dehidrasi dari zeolit berpengaruh terhadap sifat

    absorbsinya. Zeolit dapat melepaskan molekul air dari dalam rongga

    permukaan menyebabkan medan listrik meluas ke dalam rongga utama

    dan akan efektif terinteraksi dengan molekul yang akan diabsorbsi.

    b. Absorbsi : Dalam keadaan normal ruang hampa dalam kristal zeolit

    terisi oleh molekul air bebas yang berada di sekitar kation. Beberapa

    jenis mineral zeolit mampu menyerap gas sebanyak 30 % dari berat

    keringnya.

    c. Penukar ion : Ion-ion pada rongga atau kerangka elektrolit berguna

    untuk menjaga kenetralan zeolit. Ion-ion ini bergerak bebas sehingga

    pertukaran ion yang terjadi tergantung dari ukuran dan muatan maupun

    jenis zeolitnya.

    d. Katalis : Ciri paling khusus dari zeolit yang menentukan sifat khusus

    mineral ini adalah ruang kosong yang membentuk saluran di dalam

    strukturnya, pada proses penyerapan atau katalis maka terjadi difusi

    molekul ke dalam ruang bebas diantara kristal.

    e. Penyaring / pemisah : Zeolit dapat memisahkan molekul gas atau zat

    lain dari suatu campuran tertentu karena mempunyai ruang hampa

    yang besar dengan garis tengah yang bermacam-macam, ukuran garis

    tengah ruang hampa dalam kisi-kisi kristal ini menjadi dasar

    kemampuan zeolit bertindak sebagai penyaring molekul.

    3. Pertukaran Ion ( Ion Exchange ) Pertukaran ion pada konsepnya ialah ion-ion yang ditahan oleh

    gaya elektrostatis pada permukaan padatan digantikan oleh ion-ion

    bermuatan sama yang berada pada larutan. Bahan penukar ion harus

    mempunyai ion aktif di seluruh strukurnya, berkapasitas besar selektif

    untuk jenis ion tertentu, mampu diregenerasi, stabil secara kimiawi / fisis

    serta mempunyai kelarutan rendah.[27]

  • Metode pertukaran ion adalah suatu reaksi (pertukaran) reversible

    ion-ion pada padatan (material / media penukar ion) dengan yang ada pada

    larutan, tetapi tidak terdapat perubahan substansial dalam struktur dari

    padatan tersebut.

    Secara sederhana metode pertukaran ion dapat diartikan sebagai

    metode untuk menghilangkan ion-ion yang tidak dikehendaki

    ]eberadaannya dalam suatu larutan dengan cara memindah ion

    tersebut ke media padatan (solid) yang disebut media penukar ion [28].

    Zeolit memiliki rumus kimia Na2(Al2SiO3O10). 2H2O atau

    K2(Al2SiO3O10).2H2O yang akan ditukar dengan ion Hg2+ sehingga terjadi

    penurunan kadar merkuri dengan reaksi kimia sebagai berikut :

    Na2(Al2SiO3O10).2H2O+2Hg2+ (Hg)22+Al2SiO3O10Na2(OH)4 atau K2(Al2SiO3O10).2H2O + 2Hg2+ (Hg)22+Al2SiO3O10K2(OH)4

    Media penukar ion yang pertama kali dikenal adalah zeolit alam

    (Green sand). Perkembangan selanjutnya yaitu pada tahun enam puluhan

    zeolit alam mulai digunakan untuk keperluan industri, terutama untuk

    proses pelunakan air. Beberapa tahun kemudian diperkenalkan penukar ion

    sintetik atau resin sintetik yang dibuat oleh Adam dan Holmes yang

    selanjutnya diberi nama sebagai resin penukar ion (ion exchanger resin).[29]

    Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya petukaran ion. Robert

    Kunin berpendapat, pertukaran ion dipengaruhi oleh :

    Konsentrasi larutan, Sistem pengadukan dan kecepatan

    pengadukan, Diameter partikel resin, Kecepatan difusi (keaktifan resin),

    Tingkat kapasitas kemampuan resin, Temperatur. Dengan Persamaan yang

    terbentuk dari kurva penurunan merkuri pada percobaan batch adalah

    persamaan eksponensial yaitu y = e a + bx yang dalam bentuk linearnya

    adalah ln y = a + bx atau ln y = 3,552 - 0,065x.

    Beberapa percobaan telah dilakukan untuk menentukan diameter

    partikel resin yang paling tepat. Hasil percobaan tersebut menyatakan

    bahwa diameter optimum butiran media penukar ion khususnya zeolit alam

    adalah sebesar 80 mesh atau sebesar 0,2 mm.[30]

  • Lebih lanjut penelitian tentang waktu kontak optimum zeolit

    alam melakukan proses pertukaran ion dalam larutan adalah 60 menit atau

    selama satu jam, waktu di atas satu jam menunjukkan proses pertukaran

    ion berlangsung sangat lambat.

    D. Saringan Pasir Lambat (SPL). Merupakan tanki saringan air dengan A berupa air keruh, kemudian

    menggunakan B yaitu lapisan pasir halus ( 30 cm ) dengan 0,15 0,35 mm

    pada bagian atas dan C berupa kerikil pada bagian bawah dengan 2 8 cm

    setebal 30 cm, kerikil D dengan 8 16 mm setebal 30 cm, serta E dengan

    16 32 mm setebal 30 cm. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air

    baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan

    kerikil.[31] Metode ini digunakan untuk mengendalikan kekeruhan pada air

    sampel. Apabila tidak dikendalikan maka zeolit akan berfungsi sebagai filtrasi

    bagi kekeruhan air, sehingga tidak terjadi pertukaran ion untuk menurunkan

    kadar merkuri. Adapun skema alat pengolahan saringan pasir lambat

    terlampir.

    E. Percobaan Dengan Metode Batch Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik

    adsorbat (merkuri) dan adsorben (zeolit) yang dinyatakan dalam hubungan

    antara penurunan adsorbat dan berat adsorben dalam suatu koefisien

    persamaan yang ada. Untuk mencapai kondisi setimbang tergantung pada

    konsentrasi larutan, jumlah adsorben, ukuran adsorben dan pengadukan.

    Dinyatakan bahwa pengadukan sangat berpengaruh terhadap efisiensi

    pertukaran ion. Pengadukan cepat terbukti memberikan hasil yang lebih baik

    daripada pengadukan lambat. Hal tersebut terjadi karena setiap luasan

    permukaan media penukar ion dapat terdistribusi merata keseluruh larutan,

    sehingga dapat bereaksi dengan ion-ion pada larutan. Untuk pengadukan cepat

    sebaiknya 100 rpm dengan waktu 60 detik.

  • F. Kerangka Teoritis

    Secara skematis, kerangka teori dapat ditunjukkan dalam diagram

    sebagai berikut :

    G. Kerangka Konsep

    Sumber air : 1. Air laut 2. Air permukaam 3. Air hujan 4. Air tanah dangkal 5. Air sungai

    Air Baku

    Kualitas Fisik

    Kualitas Kimia

    Kualitas Bakteriologis

    1. Temperatur 2. Warna 3. Bau 4. Kekeruhan 5. Rasa

    Arsen (As), besi (Fe), Fluorida (F), Chlorida (Cl), kadar merkuri (Hg), dan lain-lain

    Bakteri, virus, protozoa

    Pengolahan air : 1. Zeolit 2. Pasir 3. Kerikil 4. Kapur 5. Resin 6. Pemanasan 7. Pertukaran

    ion

    Kadar merkuri (Hg)

    Proses penurunan kadar merkuri (Hg)

    Penurunan kadar merkuri (Hg)

    1. Besar butiran 2. Lama kontak 3. pH 4. Keaktifan

    zeolit 5. Suhu 6. Kekeruhan

  • G. Kerangka Konseptual

    Gambar 3.10. Skema Kerangka Konsep.

    Keterangan : * = diukur

    ** = disamakan

    H. Hipotesis

    Ada perbedaan penurunan kadar merkuri ( Hg ) pada air baku dengan

    pemberian berbagai dosis zeolit alam dengan sistem Batch ?

    Variabel Bebas Variasi Dosis Zeolit ( gram )

    45 gr, 50 gr, 55 gr, 60 gr dan 65 gr

    Variabel Pengganggu 1. Besar butiran* 2. Lama kontak** 3. Ph* 4. Keaktifan zeolit* 5. Suhu* 6. Kekeruhan

    Variabel Terikat Penurunan kadar merkuri

    (ppb)