Upload
ghifarry-rizqy
View
216
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hmmmmm
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. AIR BAKU Air baku adalah adalah air bersih yang dipakai untuk keperluan air
minum , rumah tangga dan industri. Air siap dikonsumsi ( portable water )
adalah air yang aman dan sehat karena air rentan terhadap penyebaran
penyakit yang disebarkan melalui air ( water borne desease ). Adapun sumber
air baku adalah air permukaan, mata air dan ait tanah. Sedangkan macam
macam air baku di alam adalah : air sungai, air danau/waduk,rawa, air tanah
dan mata air serta air laut..
Air yang tercemar baik secara fisik, kimiawi maupun mikrobiologik,
apabila diminum atau digunakan untuk masak, mandi dan mencuci, dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Penyakit atau gangguan
kesehatan yang dapat timbul karena air yang tercemar dapat dibagi dalam dua
golongan, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.[16]
Adapun air minum ialah air yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum. Sedangkan air bersih adalah air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air dapat dikatakan
sebagai air bersih apabila memenuhi 4 syarat yaitu syarat fisik, kimia,
biologis, radioaktif sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 907/Menkes/SK/VII/2002.[17]
a. Syarat fisik, ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan ( turbidity ), warna,
bau, dan rasa serta jernih.
b. Syarat Kimia, meliputi tidak terdapat bahan kimia tertentu seperti Arsen
(As), besi (Fe), Fluorida (F), Chlorida (C), kadar merkuri (Hg), dan lain
lain.
c. Syarat Biologis
Syarat biologis air ditentukan oleh kehadiran mikroorganisme patogen
maupun non pathogen seperti bakteri, virus, protozoa.. Mikroorganisme
coli digunakan sebagai indikator untuk mengetahui air telah
terkontaminasi oleh bahan buangan organic.
d. Syarat Radioaktif
Bahan buangan yang memberikan emisi sinar radioaktif sangat
membahayakan bagi kesehatan, dapat menimpa manusia melalui makanan
atau minuman yang telah tercemar.
B. MERKURI ( Hg )
1. Karakteristik Merkuri. Merkuri adalah unsur renik pada kerak bumi, dalam susunan
berkala periodik memiliki Nomor Atom 80, golongan IIb berperiode VI,
bernama Hydrargyricum ( Hg ) (www.EPA.Gov). Merkuri dalam bahasa
Indonesia dikenal dengan nama air raksa, merupakan logam dengan Berat
Atom 200.61 dengan BD-nya 13.6. titik didih 35.7 o C dan titik bekunya
38. 85 oC. Karena merkuri titik didihnya rendah, maka pada suhu biasa
(suhu kamar) sudah dapat mencair serta mudah menguap dan uapnya
sangat beracun terhadap tubuh.[18]
Kebanyakan merkuri di alam merupakan gabungan antar elemen
alam dan elemen yang bersumber kepada kegiatan manusia, jarang dalam
bentuk terpisah. Di alam merkuri tersebar di karang-karang, tanah, udara,
air dan organisma hidup melalui proses fisik, kimia, biologi yang
kompleks. Penggunaan merkuri sangat luas dalam berbagai bidang baik
industri, pertanian, pendidikan, dan sebagainya. Merkuri mempunyai
sifat:
a. Merupakan satu satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar,
dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam.
b. Mempunyai vatalitas tinggi.
c. Memiliki tahanan listrik terendah dari semua logam sehingga
merupakan konduktor terbaik.
d. Banyak logam dapat larut dalam merkuri membentuk komponen yang
disebut amalgam ( alloy ).
e. Semua komponennya mempunyai sifat racun terhadap semua mahluk
hidup.
Merkuri digunakan dalam berbagai keperluan seperti industri
khlor, alat-alat listrik, cat, instrument, sebagai katalis, kedokteran gigi,
pertanian, alat-alat laboratorium, obat-obatan, industri kertas, amalgam
dan sebagainya. Penggunaan yang terbesar adalah dalam industri khlor
alkali dimana di produksi khlorin ( Cl2 ) dan soda kaustik dengan cara
elektrolisis larutan garam NaCl. Kedua bahan kimia tersebut sangat
banyak kegunaannya sehingga di produksi dalam jumlah yang tinggi setiap
tahun. Dalam proses tersebut merkuri berperan sebagai katoda dari sel
elektrolisis. Kegunaan lain adalah untuk memproduksi alat-alat listrik
seperti lampu uap merkuri, untuk penerangan jalan dan pabrik sebab biaya
instalasi dan operasinya lebih rendah dibandingkan lampu pijar serta dapat
dioperasikan pada voltase tinggi. Merkuri juga digunakan untuk baterai
karena mempunyai umur lebih panjang daripada baterai lainnya dan
berfungsi sebagai fungisida untuk membunuh jamur dalam cat, pulp,
kertas dan industri-industri pertanian. Penambahan komponen merkuri
ke dalam cat digunakan di daerah lembab sebagai pengawet lateks dan
untuk mencegah lapuk. Pada cat kapal sebagai anti jamur dan anti lapuk.
Industri pulp dan kertas menggunakan Fenil Merkuri Asetat ( FMA ) untuk
mencegah lendir pada proses pengolahan dan penyimpanan. Dalam
bidang pertanian untuk mencegah tumbuhnya kapang. Umumnya merkuri
digunakan sebagai katalis pada industri-industri kimia, terutama industri
vinil khloride yang merupakan bahan dasar plastik. Rumus empiris zeolit:
M 2n O. Al 2 O 3. X Si O 3.Yh 2 O [19]
Dimana :
M = Kation alkali / alkali tanah
n = Valensi logam alkali
x = Bilangan tertentu ( 2 s/d 10 )
y = Bilangan tertentu ( 2 s/d 7 )
2. Pencemaran Merkuri (Hg) di air dan lingkungan. Dapat digambarkan secara teoritis siklus besar merkuri di alam
sebagaimana gambar 2.1.
Gambar 2.1. Siklus Merkuri di lingkungan
Sumber : WWW. Srs.Gov/general/Pubs/fultex.
Pencemaran lingkungan dilakukan oleh industri-industri dan kegiatan lain,
melalui air buangan atau melalui sistem ventilasi udara. Merkuri yang
terbuang ini kemudian mengkontaminasi sungai, pantai atau badan air
yang terdapat di sekitarnya, air ini kemudian mengkontaminasi ganggang
dan ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil dimakan oleh ikan atau hewan air
yang lebih besar atau masuk melalui insang, demikian pula dengan kerang
mengumpulkan merkuri di dalam tubuhnya. Kadar merkuri yang
mengkontaminasi langsung pada tubuh ikan yaitu antara 0.0005 0.075
ppm. Ikan-ikan dan kerang ini kemudian dikonsumsi oleh manusia
sehingga sedikit demi sedikit merkuri terkumpul dan berakumulasi dalam
tubuh manusia.[20] Secara skematis proses pencemaran sungai Barito oleh
merkuri dapat dilihat pada gambar 1.1. berikut :
Gambar 1.1. Skematis pencemaran Hg pada sungai Barito.
Di bidang pertanian penggunaan merkuri menyebabkan buah-buahan dan
sayuran tercemar merkuri yang akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia. Gambar
2.2. berikut menerangkan aliran merkuri di biosfir
Gambar 2.2. Aliran merkuri (Hg) di biosfir
Sumber : Srikandi Fardiaz (2003).
Fungisida Bahan-bahan I d t i
Sungai & Laut
Biodegradasi
Dimakan Manusia
Air Minum
Ekskresi
Usus halus
Kotoran Otak & Syaraf Hati Ginjal
Fitoplankton Zooplankton
Ikan & Kerang
Burung
Penyedotan pasir dan air
Air raksa
Partikel padat Sisa air raksa
Amalgam & platina
1. Besar butiran 2. Lama kontak 3. pH 4. Keaktifan
zeolit 5. Suhu 6. Kekeruhan
1. Besar butiran 2. Lama kontak 3. pH
Adapun merkuri dapat masuk ke lingkungan secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung merkuri dilepaskan sebagai
effluent pembuangan dari proses pabrik yang menggunakan bahan fosil
seperti batubara (mengandung 0,5 ppm merkuri). Sedangkan cara tidak
langsung yaitu pembakaran kertas yang mengandung merkuri.[21]
3. Pengaruh Merkuri terhadap manusia. Merkuri termasuk dalam kelompok logam berat. Karena
mempunyai berat atom lebih dari 50, bila terserap tubuh manusia, logam
berat akan bertindak sebagai racun. [22]
Menteri Negara KLH mengungkapkan bahwa berdasarkan
tingkat ketoksikannya logam berat dapat digolongkan kedalam 3
kelompok yaitu :
a. Kelompok toksik tinggi yaitu Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn.
b. Kelompok toksik menengah yaitu Cr, Ni, dan Co.
c. Kelompok toksik rendah yaitu Mn dan Fe.
Merkuri maupun ikatannya sangat beracun terhadap tubuh.
Masuknya ke dalam tubuh biasanya berupa uap air raksa atau uap
persenyawaannya, yaitu melalui pernapasan, absorbsi kulit dengan jalan
kontak atau bersentuhan dan melalui saluran pencernaan (mulut).[23]
Peristiwa keracunan merkuri di seluruh dunia, sebagaimana tabel 2.1.
Tabel 2.1. Peristiwa Keracunan Merkuri ( Hg ) di seluruh dunia Lokasi Tahun Akibat
Minamata Jepang 1953-1960 43 orang meninggal 68 orang cidera
Irak 1961 35 orang meninggal 321 orang cidera
Pakistan 1963 4 orang meninggal 34 orang cidera
Guatemala 1966 5 orang meninggal 20 orang cidera
Nigata Jepang 1968 25 orang meninggal Sumber : Heryando Palar ( 2009 ).
Masuknya merkuri ke dalam tubuh manusia terutama melalui
makanan dan minuman. Keberadaan merkuri di dalam tubuh tidak terlepas
dari 3 senyawa merkuri yaitu: senyawa merkuri anorganik termasuk logam
merkuri, senyawa alkil merkuri yang mempunyai struktur hidrokarbon
rantai lurus, senyawa aril merkuri dengan struktur yang mengandung
cincin hidrokarbon aromatik.[24]
Faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas penurunan kadar
merkuri adalah suhu karena mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dengan
persamaan reaksi sebagai berikut 4 Hg + O2 2Hg2O, besar butiran ( diameter ) yang efektif yaitu 80 mesh atau 0,2 mm, lama kontak yang
efektif adalah 1 jam, potensial hidrogen ( pH ) dengan persamaan reaksi :
2Hg + H2 2HgH akan menentukan korositas bila lebih kecil / besar, kekeruhan yang dapat mempengaruhi proses pertukaran ion zeolit dengan
reaksi pemanasan sebagai berikut :
HgS + O2 Hg + SO2 4. Pemecahan masalah Merkuri.
Merkuri memiliki sifat-sifat : volatil yang dapat
mencemari udara, dalam bentuk cair, mudah menyebar dan sulit
dikumpulkan, bisa mengalami translokasi di dalam tanaman dan hewan.
Alternatif pengolahan air antara lain dengan zeolit, pasir, kerikil,
kapur, resin, pemanasan, dan pertukaran ion. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran merkuri di lingkungan
yaitu : Pestisida alkil merkuri, pestisida, industri mengurangi jumlah
merkuri sampai batas normal. Rekomendasi tersebut masih belum dapat
memecahkan pencemaran merkuri di lingkungan. Pencemaran tetap terjadi
di sungai dan danau dan menghasilkan CH3Hg+ yang dilepaskan ke badan
air.[23]
C. KARAKTERISTIK ZEOLIT. 1. Pengertian Zeolit.
Zeolit berasal dari kata Zein (bahasa Yunani) yang berarti
membuih dan Lithos berarti Batu. Nama ini sesuai dengan sifat zeolit
yang akan membuih bila dipanaskan pada suhu 100 oC.
Zeolit merupakan mineral yang terdiri dari kristal aluminosilikat
terhidrasi, mengandung kation alkali atau alkali tanah. Ion ion zeolit dapat
diganti oleh kation lain tanpa merusak struktur zeolit dan dapat menyerap
secara reversibel. Jadi zeolit terdiri dari 3 komponen yaitu kation yang
dipertukarkan, kerangka aluminosilikat, dan fase air. Ikatan ion Al-Si-O
membentuk struktur kristal, sedangkan logam alkali merupakan sumber
kation yang mudah dipertukarkan, bahwa penukar ion yang paling banyak
digunakan adalah zeolit.[26]
Zeolit dibentuk atas penggabungan dan pengulangan dari unit
tetrahedral AlO4 dan SiO4 seperti terlihat dibawah ini :
Gambar : 2.3. Kerangka Alum silikat Zeolit.
Menurut jenisnya zeolit digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu :
a. Zeolit alam
Terbentuk karena proses perubahan alam ( zeolitisasi ) dari
batuan vulkanik tuf. Zeolit alam dibagi dalam 2 kelompok yaitu :
1) Zeolit yang terdapat di antara celah-celah batuan atau di antara
lapisan batuan, zeolit jenis ini terdiri dari beberapa jenis zeolit dan
bersama-sama dengan mineral lain seperti kalsit, kwarsa, klorit,
fluorit.
2) Zeolit yang berupa batuan di antaranya klinoptilotit, analsine,
loumontit, modernit, filipsit, erionit, dan kabalsit.
b. Zeolit sintesis
Zeolit Sintesis adalah zeolit hasil rekayasa manusia yang
diproses secara kimia, dengan sifat-sifat khusus sesuai dengan
keperluan tertentu.
2. Sifat-sifat zeolit
Sifat-sifat zeolit meliputi :
a. Dehidrasi : Sifat dehidrasi dari zeolit berpengaruh terhadap sifat
absorbsinya. Zeolit dapat melepaskan molekul air dari dalam rongga
permukaan menyebabkan medan listrik meluas ke dalam rongga utama
dan akan efektif terinteraksi dengan molekul yang akan diabsorbsi.
b. Absorbsi : Dalam keadaan normal ruang hampa dalam kristal zeolit
terisi oleh molekul air bebas yang berada di sekitar kation. Beberapa
jenis mineral zeolit mampu menyerap gas sebanyak 30 % dari berat
keringnya.
c. Penukar ion : Ion-ion pada rongga atau kerangka elektrolit berguna
untuk menjaga kenetralan zeolit. Ion-ion ini bergerak bebas sehingga
pertukaran ion yang terjadi tergantung dari ukuran dan muatan maupun
jenis zeolitnya.
d. Katalis : Ciri paling khusus dari zeolit yang menentukan sifat khusus
mineral ini adalah ruang kosong yang membentuk saluran di dalam
strukturnya, pada proses penyerapan atau katalis maka terjadi difusi
molekul ke dalam ruang bebas diantara kristal.
e. Penyaring / pemisah : Zeolit dapat memisahkan molekul gas atau zat
lain dari suatu campuran tertentu karena mempunyai ruang hampa
yang besar dengan garis tengah yang bermacam-macam, ukuran garis
tengah ruang hampa dalam kisi-kisi kristal ini menjadi dasar
kemampuan zeolit bertindak sebagai penyaring molekul.
3. Pertukaran Ion ( Ion Exchange ) Pertukaran ion pada konsepnya ialah ion-ion yang ditahan oleh
gaya elektrostatis pada permukaan padatan digantikan oleh ion-ion
bermuatan sama yang berada pada larutan. Bahan penukar ion harus
mempunyai ion aktif di seluruh strukurnya, berkapasitas besar selektif
untuk jenis ion tertentu, mampu diregenerasi, stabil secara kimiawi / fisis
serta mempunyai kelarutan rendah.[27]
Metode pertukaran ion adalah suatu reaksi (pertukaran) reversible
ion-ion pada padatan (material / media penukar ion) dengan yang ada pada
larutan, tetapi tidak terdapat perubahan substansial dalam struktur dari
padatan tersebut.
Secara sederhana metode pertukaran ion dapat diartikan sebagai
metode untuk menghilangkan ion-ion yang tidak dikehendaki
]eberadaannya dalam suatu larutan dengan cara memindah ion
tersebut ke media padatan (solid) yang disebut media penukar ion [28].
Zeolit memiliki rumus kimia Na2(Al2SiO3O10). 2H2O atau
K2(Al2SiO3O10).2H2O yang akan ditukar dengan ion Hg2+ sehingga terjadi
penurunan kadar merkuri dengan reaksi kimia sebagai berikut :
Na2(Al2SiO3O10).2H2O+2Hg2+ (Hg)22+Al2SiO3O10Na2(OH)4 atau K2(Al2SiO3O10).2H2O + 2Hg2+ (Hg)22+Al2SiO3O10K2(OH)4
Media penukar ion yang pertama kali dikenal adalah zeolit alam
(Green sand). Perkembangan selanjutnya yaitu pada tahun enam puluhan
zeolit alam mulai digunakan untuk keperluan industri, terutama untuk
proses pelunakan air. Beberapa tahun kemudian diperkenalkan penukar ion
sintetik atau resin sintetik yang dibuat oleh Adam dan Holmes yang
selanjutnya diberi nama sebagai resin penukar ion (ion exchanger resin).[29]
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya petukaran ion. Robert
Kunin berpendapat, pertukaran ion dipengaruhi oleh :
Konsentrasi larutan, Sistem pengadukan dan kecepatan
pengadukan, Diameter partikel resin, Kecepatan difusi (keaktifan resin),
Tingkat kapasitas kemampuan resin, Temperatur. Dengan Persamaan yang
terbentuk dari kurva penurunan merkuri pada percobaan batch adalah
persamaan eksponensial yaitu y = e a + bx yang dalam bentuk linearnya
adalah ln y = a + bx atau ln y = 3,552 - 0,065x.
Beberapa percobaan telah dilakukan untuk menentukan diameter
partikel resin yang paling tepat. Hasil percobaan tersebut menyatakan
bahwa diameter optimum butiran media penukar ion khususnya zeolit alam
adalah sebesar 80 mesh atau sebesar 0,2 mm.[30]
Lebih lanjut penelitian tentang waktu kontak optimum zeolit
alam melakukan proses pertukaran ion dalam larutan adalah 60 menit atau
selama satu jam, waktu di atas satu jam menunjukkan proses pertukaran
ion berlangsung sangat lambat.
D. Saringan Pasir Lambat (SPL). Merupakan tanki saringan air dengan A berupa air keruh, kemudian
menggunakan B yaitu lapisan pasir halus ( 30 cm ) dengan 0,15 0,35 mm
pada bagian atas dan C berupa kerikil pada bagian bawah dengan 2 8 cm
setebal 30 cm, kerikil D dengan 8 16 mm setebal 30 cm, serta E dengan
16 32 mm setebal 30 cm. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air
baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan
kerikil.[31] Metode ini digunakan untuk mengendalikan kekeruhan pada air
sampel. Apabila tidak dikendalikan maka zeolit akan berfungsi sebagai filtrasi
bagi kekeruhan air, sehingga tidak terjadi pertukaran ion untuk menurunkan
kadar merkuri. Adapun skema alat pengolahan saringan pasir lambat
terlampir.
E. Percobaan Dengan Metode Batch Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik
adsorbat (merkuri) dan adsorben (zeolit) yang dinyatakan dalam hubungan
antara penurunan adsorbat dan berat adsorben dalam suatu koefisien
persamaan yang ada. Untuk mencapai kondisi setimbang tergantung pada
konsentrasi larutan, jumlah adsorben, ukuran adsorben dan pengadukan.
Dinyatakan bahwa pengadukan sangat berpengaruh terhadap efisiensi
pertukaran ion. Pengadukan cepat terbukti memberikan hasil yang lebih baik
daripada pengadukan lambat. Hal tersebut terjadi karena setiap luasan
permukaan media penukar ion dapat terdistribusi merata keseluruh larutan,
sehingga dapat bereaksi dengan ion-ion pada larutan. Untuk pengadukan cepat
sebaiknya 100 rpm dengan waktu 60 detik.
F. Kerangka Teoritis
Secara skematis, kerangka teori dapat ditunjukkan dalam diagram
sebagai berikut :
G. Kerangka Konsep
Sumber air : 1. Air laut 2. Air permukaam 3. Air hujan 4. Air tanah dangkal 5. Air sungai
Air Baku
Kualitas Fisik
Kualitas Kimia
Kualitas Bakteriologis
1. Temperatur 2. Warna 3. Bau 4. Kekeruhan 5. Rasa
Arsen (As), besi (Fe), Fluorida (F), Chlorida (Cl), kadar merkuri (Hg), dan lain-lain
Bakteri, virus, protozoa
Pengolahan air : 1. Zeolit 2. Pasir 3. Kerikil 4. Kapur 5. Resin 6. Pemanasan 7. Pertukaran
ion
Kadar merkuri (Hg)
Proses penurunan kadar merkuri (Hg)
Penurunan kadar merkuri (Hg)
1. Besar butiran 2. Lama kontak 3. pH 4. Keaktifan
zeolit 5. Suhu 6. Kekeruhan
G. Kerangka Konseptual
Gambar 3.10. Skema Kerangka Konsep.
Keterangan : * = diukur
** = disamakan
H. Hipotesis
Ada perbedaan penurunan kadar merkuri ( Hg ) pada air baku dengan
pemberian berbagai dosis zeolit alam dengan sistem Batch ?
Variabel Bebas Variasi Dosis Zeolit ( gram )
45 gr, 50 gr, 55 gr, 60 gr dan 65 gr
Variabel Pengganggu 1. Besar butiran* 2. Lama kontak** 3. Ph* 4. Keaktifan zeolit* 5. Suhu* 6. Kekeruhan
Variabel Terikat Penurunan kadar merkuri
(ppb)