23
ANALISIS PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi pada Wong Art Bakery&Café Semarang) BONAVENTURA EFRIAN ANTYADIKA Dr. Y. Sugiarto PH, SU ABSTRACT The aims of this research are to know whether location, price and quality of product affect consumer’s decision to buy in Wong Art bakery & café; and also to analyze the dominant factor that affect consumer’s decision to buy in Wong Art bakery & café in Semarang. The population in this research is the consumer of Wong Art. The sample is taken from 100 respondents with the Non-Probability Sampling technique with Accidental Sampling approach that the determination of the sample is accidentally takenthose who meet the researcher can be a sample if deemed appropriate. The result showed that location, price, and quality of the product have positive and significant impact to the purchasing decision. Based on the statistic data analysis, the indicators in this research is valid and the variable is reliable. In the classical testing assumption, the regression model is free multicollonierity, the heteroscedasticity does not occur, and normal distribution. The individual sequence of each variable that is the most influential is the variable of quality of product and then price, while the less influential is the variable of location. The suggestion from the writer to increase the purchasing decision can be done with increasing the diversity of products, competitive pricing, and choose a strategic location. Wong Art bakery & café needs to maintain all elements that are considered good by consumer and fix things that are not good enough for consumer. Keywords: location, price, quality of product, buying decision

Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

ANALISIS PENGARUH LOKASI, HARGA DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi pada Wong Art

Bakery&Café Semarang)

BONAVENTURA EFRIAN ANTYADIKA

Dr. Y. Sugiarto PH, SU

ABSTRACT

The aims of this research are to know whether location, price and quality

of product affect consumer’s decision to buy in Wong Art bakery & café; and also

to analyze the dominant factor that affect consumer’s decision to buy in Wong Art

bakery & café in Semarang.

The population in this research is the consumer of Wong Art. The sample

is taken from 100 respondents with the Non-Probability Sampling technique with

Accidental Sampling approach that the determination of the sample is

accidentally taken—those who meet the researcher can be a sample if deemed

appropriate.

The result showed that location, price, and quality of the product have

positive and significant impact to the purchasing decision. Based on the statistic

data analysis, the indicators in this research is valid and the variable is reliable.

In the classical testing assumption, the regression model is free multicollonierity,

the heteroscedasticity does not occur, and normal distribution. The individual

sequence of each variable that is the most influential is the variable of quality of

product and then price, while the less influential is the variable of location. The

suggestion from the writer to increase the purchasing decision can be done with

increasing the diversity of products, competitive pricing, and choose a strategic

location. Wong Art bakery & café needs to maintain all elements that are

considered good by consumer and fix things that are not good enough for

consumer.

Keywords: location, price, quality of product, buying decision

Page 2: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini sudah banyak café yang bermunculan di

semua Negara, seperti di Indonesia sendiri khususnya di kota Semarang juga

sudah banyak bertebaran café dimana-mana. Kata café berasal dari bahasa

Perancis yang artinya adalah minuman kopi, tetapi kemudian menjadi tempat

dimana seseorang tidak hanya bisa minum-minuman dari kopi saja melainkan

juga minuman lainnya. Beberapa café di Semarang tidak hanya meyediakan

minuman saja tetapi juga menyediakan makanan seperti: makanan ringan,

makanan pembuka, makanan utama hingga makanan penutup. Bahkan ada juga

café yang menyediakan kue kering maupun basah seperti yang dilakukan oleh

Wong Art bakery&café.

Faktor lokasi berpengaruh terhadap keputusan yang diambil konsumen

untuk membeli suatu produk. Lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen dan

dekat dengan pusat keramaian merupakan lokasi yang tepat untuk suatu usaha,

termasuk usaha bakery dan café. Sebelum seseorang atau sekelompok orang

memutuskan untuk makan atau minum di sebuah café, mereka juga akan

mempertimbangkan lokasi tempat café tersebut. Faktor yang sangat penting yang

dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor harga.

Penentuan harga produk maupun jasa yang dilakukan perusahaan sangat

berpengaruh pada keputusan konsumen. Harga sebagai atribut dapat diartikan

bahwa harga merupakan konsep keanekaragaman yang memiliki arti berbeda bagi

konsumen tergantung karakteristik konsumen, situasi dan produk. Setelah

mempertimbangkan lokasi dan harga, konsumen juga mempertimbangkan kualitas

produk (makanan) yang akan mereka beli. Konsumen mengharapkan adanya

kesesuaian antara harga dengan kualitas produk yang mereka terima. Menurut

Windoyo (dikutip oleh Septhani, 2011) bahwa faktor kualitas produk juga tidak

kalah pentingnya karena kualitas produk juga sebagai faktor penentu tingkat

kepuasan yang diperoleh konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian

terhadap suatu produk. Dengan kualitas produk yang baik konsumen akan

terpenuhi keinginan dan kebutuhannya akan suatu produk. Dalam Semuel (2007)

Page 3: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004) adalah pemilihan dari

dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang

dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan.

Hal tersebut yang menjadi latar belakang penulis dalam melakukan

penelitian tentang “Analisis Pengaruh Lokasi, Harga dan Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Wong Art bakery&café

Semarang)”.

Maka berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan pertanyaan

penelitian berikut :

1. Bagaimana faktor lokasi mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

untuk memilih Wong Art bakery&café?

2. Bagaimana faktor harga mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

untuk memilih Wong Art bakery&café?

3. Bagaimana faktor kualitas produk mempengaruhi konsumen dalam

memutuskan untuk memilih Wong Art bakery&café?

TELAAH PUSTAKA

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan

untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

memuaskan kebutuhan dan keinnginan manusia. Pemasaran dimulai dengan

pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan

manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang

menjadi konsep pemasaran. Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada

ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyaknya ketrampilan

pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.

Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu,

tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk

tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep

pemasaran).

Page 4: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat pentig bagi perusahaan

dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mecapai tujuan dari sebuah

perusahaan. Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan

bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.

Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya

pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis

justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan

masyarakat.

Berdasarkan definisi diatas, proses pemasaran dimulai dari menemukan

apa yang diingikan oleh konsumen. Dimana pemasaran memiliki tujuan yaitu:

1. konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan

dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk

yang dihasilkan.

2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang

berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi

berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk,

promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen,

sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.

3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk

cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Dalam memilih lokasi untuk menjalankan suatu usaha, para

pengusaha/pelaku usaha perlu mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya :

1. Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau

2. Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat

3. Lalu lintas, ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu banyaknya orang yang

lalulalang bisa memberikan peluang yang besar tejadinya impuls buying dan

kepadatan serta kemacetan bisa menjadi hambatan

4. Tempat parkir yang luas dan aman

Page 5: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

5. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari

6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan

7. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis

8. Peraturan pemerintah (Tjiptono, 2006).

Menurut Kotler & Amstrong (2006) harga merupakan sejumlah uang yang

dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar

konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau

jasa tersebut.

Kotler & Armstrong (2006) berpendapat bahwa kualitas dan peningkatan

produk merupakan bagian yang penting dalam strategi pemasaran. Meskipun

demikian, hanya memfokuskan diri pada produk perusahaan akan membuat

perusahaan kurang memperhatikan faktor lainnya dalam pemasaran. Untuk

mengklasifikasikan jenis-jenis produk berikut terdapat berbagai jenis-jenis produk

antara lain:

a. Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product)

Produk kebutuhan sehari-hari biasanya murah harganya dan

terdapat di banyak tempat agar produk itu tersedia ketika pelanggan

memerlukannya.

b. Produk belanja (shopping product)

Ketika membeli produk dan jasa ini, konsumen menghabiskan

lebih banyak waktu dan tenaga dalam mengumpulkan informasi dan

membuat perbandingan.

c. Produk khusus (specialty product)

Merupakan produk dan jasa konsumen dengan karakteristik unik

dimana sekelompok pembeli bersedia melakukan usaha pembelian

khusus.

Page 6: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

d. Produk yang tidak dicari (unsought product)

Merupakan produk konsumen yang mungkin tidak dikenal oleh

konsumen, atau produk yang mungkin sudah dikenal konsumen namun

konsumen tidak berfikir untuk membelinya.

Menurut Kotler (1999), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam

mengambil suatu keputusan pembelian, yaitu:

1. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)

Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah atau

kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antar keadaaan

sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat

digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan

atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika

dorongan konsumen adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan

kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli obyek itu. Jika tidak,

kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya.

3. Penilaian Alternatif

Terdapat beberapa proses evaluasi konsumen adalah orientasi

kognitif, yakni memandang konsumen sebagai pembuat pertimbangan

mengenai produk terutama berlandaskan pada pertimbangan yang sadar

dan rasional. Kebanyakan pembeli akan mempertimbangkan beberapa

ciri namun mereka memberikan pembobotan yang berbeda-beda bagi

setiap ciri.

Page 7: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

4. Keputusan Membeli

Keputusan seorang konsumen untuk mengubah, menangguhkan,

atau membatalkan keputusan-membeli, banyak dipengaruhi oleh

pandangan risiko seseorang. Besar kecilnya risiko yang ditanggapi

seseorang adalah berbeda-beda sesuai dengan besar uang yang

dibelanjakan, banyak ciri yang tidak pasti, dan tingakat kepercayaan

diri konsumen. .

5. Perilaku Pasca pembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami

beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan atau

ketidakpuasan pembeli dengan suatu produk akan mempengaruhi

tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, untuk selanjutnya

dia akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam

kesempatan berikutnya. Sedangkan konsumen yang tidak puas, akan

mencoba mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau

mengembalikan produk.

Gambar 1

Model Lima Tahap Proses Membeli

Sumber : Kotler, 2007

Dari tahap-tahap proses pembelian tersebut, maka dapat diketahui bahwa

dalam mengambil suatu keputusan pembelian, pembeli melalui beberapa proses.

Awalnya dilakukan pengenalan masalah yaitu kebutuhan atau keinginan, dimana

pembeli sendirilah yang dapat mengenali masalah mereka. Tahap berikutnya

Pengenalan

masalah

Pencarian

informasi

Penilaian

alternatif

Keputusan

membeli

Perilaku

setelah

membeli

Page 8: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

mencari informasi-informasi yang berhubungan dengan masalah atau kebutuhan

tersebut, seperti mencari alternatif-aternatif pilihan untuk pemecahan masalah atau

pemenuhan kebutuhan. Setelah mendapatkan alternatif pilihan yang cukup,

pembeli akan menilai alternatif mana yang paling baik dan tepat. Tahap

berikutnya, pembeli melakukan keputusan pembelian dan menunjukkan reaksi

berupa perilaku setelah pembelian. Perilaku setelah pembelian dapat bermacam-

macam, dipengaruhi oleh kepuasan konsumen setelah membeli suatu produk atau

jasa.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang meneliti tentang analisis pengaruh

lokasi, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian dengan variabel

independen: lokasi, harga dan kualitas produk. Serta variabel dependen: keputusan

pembelian. Maka untuk mengetahui keterikatan pengaruh antar variabel dapat

dijelaskan pada kerangka pemikiran teoritis berikut ini:

Gambar 1

Kerangka Pemikiran Teoritis

H1

H2

H3

Sumber: Penelitian terdahulu yang dimodifikasi

Harga (X2)

Lokasi (X1)

Kualitas

Produk (X3)

Keputusan

Pembelian

(Y)

Page 9: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini berdasarkan rumusan

masalah, tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Lokasi mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian di Wong

Art bakery&café.

H2: Kesesuaian harga mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian

di Wong Art bakery&café.

H3: Kualitas Produk mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian

di Wong Art bakery&café.

METODE PENELITIAN

Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Wong Art yang sudah

pernah atau sudah beberapa kali makan/minum maupun membeli roti/kue di

café&bakery tersebut. Untuk memudahkan penelitian maka jumlah sampel

ditetapkan sebanyak 100 orang. Jumlah responden sebanyak 100 orang tersebut

dianggap sudah representatif karena sudah lebih besar dari batas minimal sampel.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability

sampling dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental

sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan

menggunakan siapa saja yang ditemui secara kebetulan sebagai sampel. Dengan

kata lain konsumen-konsumen yang datang di Wong Art. Data dari kuesioner diisi

oleh konsumen yang ditemui secara kebetulan baik yang sedang atau berkali-kali

makan di Wong Art bakery&café yang ditemui secara kebetulan di Wong Art

bakery&café.

Pada penelitian ini skala yang digunakan adalah skala likert, menurut

Kinnear (dalam Umar, 2000) yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan

mengenai sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang

Page 10: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

tidak senang, dan baik-tidak baik. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala

likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu

pernyataan dengan memilih salah ssatu dari pilihan yang tersedia.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai

responden penelitian ini, khususnya mengenai variabel-variabel penelitian yang

digunakan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks,

untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang

diajukan.

Teknik skoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan

maksimum 5. Oleh karena itu, angka jawaban responden tidak dimulai dari nol

tetapi mulai dari angka 1 untuk minimal dan maksimal adalah 5. Jumlah

pertanyaan dalam penelitian ini pada variabel independen. Selanjutnya angka

jawaban responden akan disajikan dalam bentuk nilai indeks skala 100 yang

kemudian akan dibagi menggunakan kriteria 3 kotak (Three-box Method).

Penggunaan 3 kotak (Three-box Method) terbagi sebagai berikut :

20,00 - 46,67 = Rendah

46,68 - 73,33 = Sedang

73,34 - 100 = Tinggi

Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini.

Uji Validitas

Dalam penelitian ini, validiatas dari indikator dianalisis menggunakan uji

korelasi. Jika r hitung (untuk tiap butir dapat dilihat nilai korelasi lebih besar dari r

tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2001).

Hasil perhitungannya dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini:

Page 11: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Tabel 1

Hasil Pengujian Validitas

Variabel/item r-hitung r-tabel Keterangan

Lokasi

1 0,828 0.197 Valid

2 0,741 0,197 Valid

3 0,804 0,197 Valid

Harga

1 0,746 0,197 Valid

2 0.822 0,197 Valid

3 0,852 0,197 Valid

Kualitas Produk

1 0,827 0,197 Valid

2 0,733 0,197 Valid

3 0,727 0,197 Valid

Keputusan Pembelian

1 0,893 0,197 Valid

2 0,793 0,197 Valid

3 0,828 0,197 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa semua item indikator

tersebut dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel

yaitu lebih besar dari 0,197.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas diukur dengan Cronbach Alpha. Menurut Nunnaly (1967)

dalam Ghozali (2006), suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat

dilihat dalam Tabel 2 berikut ini

Page 12: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Tabel 2

Hasil Ringkasan Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Lokasi 0,700 Reliabel

Harga 0,729 Reliabel

Kualitas Produk 0,643 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,791 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel

mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat

dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah

reliabel. Nilai Alpha if item deleted menunjukkan bahwa semua nilai tersebut

lebih kecil dari nilai Alpha keseluruhan indikator. Dengan demikian item-item

pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur

yang terbaik untuk setiap variabelnya.

UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada Tabel 3 diketahui

bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data bebas dari masalah multikolinearitas.

Berikut adalah tabel hasil uji multikolinearitas dengan perhitungan statistik

dengan menggunakan SPSS:

Page 13: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Tabel 3

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

2. Uji Heteroskedastisitas

Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplots antara SRESID dan ZPRED, di

mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Kriteria yang digunakan

adalah jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak terdapat

pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Lokasi 0.909 1.100 Tidak ada Multikolinieritas

Harga 0.891 1.123 Tidak ada Multikolinieritas

Kualitas Produk 0.880 1.137 Tidak ada Multikolinieritas

Page 14: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Gambar 7

Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan grafik scatterplots pada gambar 7 terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan indepedennya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji

normalitas menghasilkan grafik normal probability plot yang tampak pada

Gambar 8 berikut :

Page 15: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Gambar 8

Uji Normalitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Pada gambar 8 dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot of

regresison standardized menunjukan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari

titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti

garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai

karena memenuhi asumsi normalitas.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan diperoleh koefisien

regresi, nilai t hitung dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada Tabel

4 berikut

Page 16: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Tabel 4

Hasil Analisis Regresi

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Dari hasil tersebut apabila ditulis persamaan regresi dalam bentuk

standardized coefficient sebagai berikut :

Y = 0.224 X1 + 0.299 X2 + 0.464 X3

Persamaan regresi berganda tersebut, semua koefisien variabel memiliki

arah koefisien yang bertanda positif. Hal ini mendukung dugaan semula bahwa

ada arah pengaruh positif dari lokasi, harga dan kualitas produk terhadap

keputusan pembelian.

PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

1. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji T)

Untuk menguji Hipotesis 1 hingga Hipotesis 3 diuji dengan uji t yaitu

suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas secara parsial

atau individual menerangkan variabel terikat.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.175 1.266 -.928 .356

Lokasi .246 .082 .224 3.010 .003

Harga .277 .070 .299 3.989 .000

Kualitas Produk .556 .090 .464 6.149 .000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Page 17: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

1. Hasil pengujian hipotesis 1: Pengaruh Lokasi terhadap keputusan

pembelian.

Pengujian pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian

menunjukkan nilai t sebesar 3,010 dengan tingkat signifikansi 0,003.

Karena nilai signifikansi 0,003 < 0,05 maka H1 diterima. Dengan kata

lain dapat disimpulkan bahwa Lokasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian.

2. Hasil pengujian hipotesis 2: Pengaruh harga terhadap keputusan

pembelian.

Pengujian pengaruh harga terhadap keputusan pembelian menunjukkan

nilai t sebesar 3,989 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai

signifikansi 0,000 < 0,05 maka H2 diterima. Dengan kata lain dapat

disimpulkan bahwa Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

3. Hasil pengujian hipotesis 3: Pengaruh Kualitas produk terhadap

keputusan pembelian.

Pengujian pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

menunjukkan nilai t sebesar 6,149 dengan tingkat signifikansi 0,000.

Karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H3 diterima. Dengan kata

lain dapat disimpulkan bahwa Kualitas produk berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk melakukan pengujian variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Berikut adalah tabel hasil uji F dengan

perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS.

Page 18: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Tabel 5

Hasil Uji Model

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 158.530 3 52.843 34.456 .000a

Residual 147.230 96 1.534

Total 305.760 99

a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Lokasi, Harga

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Berdasarkan hasil uji F pada tabel ANOVA tabel 5 didapatkan nilai F

sebesar 34.456 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel lokasi, harga dan kualitas produk secara

bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2001). Nilai koefisien

determinasi dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6

Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .720a .518 .503 1.23840

a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Lokasi, Harga

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Page 19: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar

0,503. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel independen

lokasi, harga dan kualitas produk untuk menjelaskan variasi pada variabel

dependen keputusan pembelian adalah sebesar 50,3 persen.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel kualitas produk memiliki

koefisien regresi sebesar 0,464 (bertanda positif), dengan angka signifikansi

0,000 (< 0,05). Dengan demikian pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa

kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini

berarti bahwa konsumen yang menerima produk yang berkualitas, maka

dengan demikian akan memunculkan keputusan pembelian yang lebih besar.

2. Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel harga memiliki koefisien regresi

sebesar 0,299 (bertanda positif), dengan angka signifikansi 0,000 (< 0,05).

Dengan demikian pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa harga memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti

bahwa semakin baik penerimaan konsumen mengenai harga, maka semakin

besar keputusan pembelian yang dilakukan konsumen.

3. Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel lokasi memiliki koefisien regresi

sebesar 0,224 (bertanda positif), dengan angka signifikansi 0,003 (< 0,05).

Dengan demikian pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa Lokasi memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti

bahwa semakin baik persepsi mengenai lokasi usaha, maka semakin besar

keputusan konsumen untuk melakukan pembelian di lokasi tersebut.

Page 20: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

SARAN/IMPLIKASI MANAJERIAL

Berdasarkan hasil penelitian, variabel lokasi, harga dan kualitas produk

merupakan variabel yang memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan

keputusan pembelian. Dengan demikian implikasi hasil penelitian ini bagi

manajerial dapat dikembangkan berdasarkan hasil tersebut.

1. Kualitas produk dalam banyak referensi mengenai produk, menjadi topik

utama dalam menciptakan keputusan konsumen. Pihak Wong Art juga perlu

menambah variasi menu makanan agar konsumen tidak bosan dengan menu

yang itu-itu saja. Profesionalisme bidang kuliner manjadi sebuah keharusan

dalam menciptakan sebuah usaha pemasaran produk (bakery & Cafe) yang

handal.

2. Faktor harga dalam penelitian ini memiliki pengaruh positif yang signifikan

dalam membentuk keputusan pembelian. Nampaknya efek harga masih berada

dalam penerimaan konsumen. Konsumen nampaknya akan menilai bahwa

harga yang ditawarkan oleh Wong Art merupakan substitusi dari sebuah

kualitas produk yang diberikan. Namun demikian tak dapat dipungkiri pula

bahwa keberadaan harga yang sedikit lebih mahal akan menjadi daya tolak

yang besar oleh konsumen berkaitan dengan keputusan pembeliannya. Untuk

itu penetapan harga nampaknya juga harus dibatasi.

3. Efek lokasi diperoleh juga berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian dengan arah positif. Karena keberadaan lokasi sebuah usaha sangat

membantu perusahaan, maka pemanfaatan lokasi harus bisa dimaksimalkan

sebaik-baiknya untuk memberikan banyak kesan terhadap konsumen.

Page 21: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Kamaruddin, SE. 1996. Dasar-dasar manajemen. Rineka Cipta: Jakarta.

Basu Swasta, dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:

Liberty.

Djarwanto dan Subagyo, Pangestu. 1997. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE.

Ferdinand, Augusty Tae. 2006. Metode Penelitian Manajamen: Pedoman

Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Flippo, Edwin B. 1996. Personel Management. Diterjemahkan Moh Masud, jilid I

dan II Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Ghazali, Rizwar. 2010. Analisis Pengaruh Lokasi, Promosi dan Kualitas Layanan

Terhadap Keputusan Membeli pada Warnet XYZ. Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas

Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS edisi

2. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/03/populasi-sample-sampling.html.

Diakses 15 Desember 2011.

Husein, Umar. 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama dan Jakarta Business Research Centre

(JBRC).

Jaka, Pradana. 2011. Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi dan Produk

Terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Murah di Sukoharjo. Skripsi

Tidak Dipublikasikan. Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis,

Universitas Diponegoro.

Kasmir, Leonard J. 2005. Statistic Untuk Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Khoirun, Rifki. 2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Layanan dan Lokasi

Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Tanah Non Subsidi pada

Page 22: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Pangkalan MInyak Tanah di jalan GOR No 129 Kudus. Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas

Diponegoro.

Kotler, Philip. 1985. Marketting Management, Analisis Perencanaan dan

Pengendalian. Edisi Keempat, Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 1996. Marketing. Jilid 1 (Edisi Bahasa Indonesia dari Marketing

Essentials). Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi 1. Jakarta: Salemba

Empat.

Kotler, Philip. 2007. Marketing An Introduction (Eight Edition). New Jersey:

Pearson Prentice Hall.

Kotler dan Amstrong. 2007. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Kelvin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13.

Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif (Teori dan Aplikasi untuk Bisnis

dan Ekonomi). Yogyakarta: YKPN.

Lamb, Hair, Mc Daniel. 2001. Pemasaran, jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

McCarthy, Jerome dan William. 1996. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi 5. Jakarta:

Erlangga.

Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Nabhan Faris dan Kresnaini Enlik. 2005. Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Keputusan Konsumen dalam Melakukan Pembelian pada

Rumah Makan di Kota Batu. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 6.

Nomor 3, Malang: Fakultas Ekonomi Gajayana.

Narimawati, Umi. 22008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori

dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.

Pramana, Partua.2010. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepuasan

Pelanggan, dan Lokasi Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Warnet

Chamber Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Semarang : Fakultas

Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Putri, Ika. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga

dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Soto

Page 23: Jurnal Bonaventura Efrian. a (c2a008176)

Angkring Mas Boed. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Semarang : Fakultas

Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Purba, Rao. 1996. “Measurig Perception Through FactorAnalysis”, The Asian

Manager, February-March.

Rebeca, Septhani. 2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Lokasi

Terhadap Keputusan Pembelian pada Warung-warung Makan di Sekitar

Simpang Lima Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Semarang :

Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Santoso, Singgih. 2001. Statistik Diskriptif. Yogyakarta: ANDI.

Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. 2004. Consumer Behaviour. New

Jersey: Pearson Prentice Hall.

Sekaran, Uma. 2009. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat.

Semuel, Hatane. 2007. Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai dan Peluang Keberhasilan

Terhadap Niat Menyampaikan Keluhan. Jurnal Manajemen Pemasaran.

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.

Stanton, William J. 2004. Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT Gelora Aksara

Pratama.

Sulistiono, Budi. 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Lokasi

Terhadap Keputusan Menginap. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Semarang :

Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Tedjakusuma, Ritawati. Sri Hartini. dan Muryani. 2001. Analisis Faktor-Faktor

yang mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum

Mineral di Kotamadya Surabaya. Jurnal Penelitian Dinamika sosial.

Vol.2. No.3. Fakultas Ekonomi Universitas Erlangga.

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI.

Zikmund, W.G. (2000). Bussiness research Methods 6th ed. The Dryden Press

Harcourt College Publishers