23
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017 PENERAPAN GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATAKAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII- B MTs SWASTA NISAM TAHUN 2017/2018 Oleh :Dra. Erlina,M.Ag ABSTRAK Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Apakah gabungan metode ceramah dengan metode simulasi berpengaruh terhadap hasil belajar Ekonomi? (b) Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode simulasi terhadap motivasi belajar siswa? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode simulasi terhadap hasil belajar Ekonomi. (b) Untuk mengungkap gabungan metode ceramah dengan metode simulasi terhadap motivasi belajar Ekonomi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B Kec. Nisam. Kab. Aceh Utara Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (68,00%), siklus II (80,00%), siklus III (96,00%). Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan gabungan metode ceramah dengan metode simulasi dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar Siswa.VIII-B .Kec.Nisam Kab.Aceh Utara, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran Ekonomi. Kata kunci: Belajar IPS, Metode Ceramah, Metode Simulasi PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi telah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan unutk mencapai tujuan yang satu, sementara penggunaan metode yang lain, juga digunakan untuk mencapai tujuan yang lain. Begitulah adanya,

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017 ... · PDF fileDari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami ... Isi silabus dapat dilakukan ... kisah

  • Upload
    hanhu

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

PENERAPAN GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODESIMULASI UNTUK MENINGKATAKAN PRESTASI BELAJAR

EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII- BMTs SWASTA NISAM

TAHUN 2017/2018

Oleh :Dra. Erlina,M.Ag

ABSTRAK

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Apakahgabungan metode ceramah dengan metode simulasi berpengaruh terhadap hasilbelajar Ekonomi? (b) Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah denganmetode simulasi terhadap motivasi belajar siswa?

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkappengaruh gabungan metode ceramah dengan metode simulasi terhadap hasilbelajar Ekonomi. (b) Untuk mengungkap gabungan metode ceramah denganmetode simulasi terhadap motivasi belajar Ekonomi.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan,kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswakelas VIII-B Kec. Nisam. Kab. Aceh Utara Data yang diperoleh berupa hasil tesformatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalamipeningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (68,00%), siklus II(80,00%), siklus III (96,00%).

Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan gabungan metode ceramahdengan metode simulasi dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasibelajar Siswa.VIII-B .Kec.Nisam Kab.Aceh Utara, serta model pembelajaran inidapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran Ekonomi.

Kata kunci: Belajar IPS, Metode Ceramah, Metode Simulasi

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Metode mengajar yang gurugunakan dalam setiap kali pertemuankelas bukanlah asal pakai, tetapitelah melalui seleksi yangberkesesuaian dengan perumusantujuan intruksional khusus. Jarangsekali terlihat guru merumuskantujuan hanya dengan satu rumusan,

tetapi pasti guru merumuskan lebihdari satu tujuan. Karenanya, gurupun selalu menggunakan metodeyang lebih dari satu. Pemakaianmetode yang satu digunakan unutkmencapai tujuan yang satu,sementara penggunaan metode yanglain, juga digunakan untuk mencapaitujuan yang lain. Begitulah adanya,

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

sesuai dengan kehendak tujuanpengajaran yang telah dirumuskan.

Kualitas pendidikan, sebagaisalah satu pilar pengembangansumberdaya manusia yangbermakna, sangat penting bagipembangunan nasional. Bahkandapat dikatakan masa depan bangsabergantung pada keberadaanpendidikan yang berkualitas yangberlangsung di masa kini. Pendidikanyang berkualitas hanya akan munculdari sekolah yang berkualitas. Olehsebab itu, upaya peningkatan kualitassekolah merupakan titik sentralupaya menciptakan pendidikan yangberkualitas demi terciptanya tenagakerja yang berkualitas pula. Dengankata lain upaya peningkatan kualitassekolah adalah merupakan tindakanyang tidak pernah terhenti,kapanpun, dimanapun dan dalamkondisi apapun.

Proses pembelajaran yangdilakukan guru memang dibedakankeluasan cakupannya, tetapi dalamkonteks kegiatan belajar mengajarmempunyai tugas yang sama. Makatugas mengajar bukan hanya sekedarmenuangkan bahan pelajaran, tetapiteaching is primarily and always thestimulation of learner(Wetherington, 1986: 131-136), danmengajar tidak hanya dapat dinilaidengan hasil penguasaan matapelajaran, tetapi yang terpentingadalah perkembangan pribadi anak,sekalipun mempelajari pelajaranyang baik, akan memberikanpengalaman membangkitkanbermacam-macam sifat, sikap dankesanggupan yang konstruktif.

Setiap akan mengajar, guruperlu membuat persiapan mengajardalam rangka melaksanakansebagian dari rencana bulanan danrencana tahunan. Dalam perisiapanitu sudah terkandung tentang, tujuanmengajar, pokok yang akandiajarkan, metode mengajar, bahanpelajaran, alat peraga dan teknikevaluasi yang digunakan. Karena itusetiap guru harus memahami benartentang tujuan mengajar, secarakhusus memilih dan menentukanmetode mengajar sesuai dengantujuan yang hendak dicapai, caramemilih, menentukan danmenggunakan alat peraga, caramembuat tes dan menggunakannya,dan pengetahuan tentang alat-alatevaluasi.

Sementara itu teknologipembelajaran adalah salah satu dariaspek tersebut yang cenderungdiabaikan oleh beberapa pelakupendidikan, terutama bagi merekayang menganggap bahwa sumberdaya manusia pendidikan, sarana danprasarana pendidikanlah yangterpenting. Padahal kalau dikaji lebihlanjut, setiap pembelajaran padasemua tingkat pendidikan baikformal maupun non formal apalagitingkat Sekolah Dasar, haruslahberpusat pada kebutuhanperkembangan anak sebagai calonindividu yang unik, sebagai makhluksosial, dan sebagai calon manusiaseutuhnya.

Khususnya dalampembelajaran Ekonomi, agar siswadapat memahami materi yangdisampaikan guru dengan baik, maka

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

guru dapat memilih salah satu ataugabungan dari beberapa metodepembelajaran, guru akan memulaimembuka pelajaran denganmenyampaikan kata kunci, tujuanyang ingin dicapai, barumemaparkan isi dan diakhiri denganmemberikan soal-soal kepada siswa.

Dari latar belakang masalahtersebut, maka peneliti merasaterdorong untuk melihat pengaruhgabungan metode ceramah denganmetode simulasi terhadap prestasibelajar siswa dengan mengambiljudul “Penerapan GabunganMetode Ceramah Dengan MetodeSimulasi Untuk MeningkatkanPrestasi Belajar Ekonomi PadaSiswa MTsSwata Nisam Kelas VIII-B. Tahun Pelajaran2017-2018”.

B. Rumusan MasalahMerujuk pada uraian latar

belakang di atas, dapat dikaji adabeberapa permasalahan yangdirumuskan sebagai berikut:1. Apakah gabungan metode

ceramah dengan metode simulasiberpengaruh terhadap hasil belajarEkonomi siswa MtsSwastaNisam. Tahun Pelajaran2017/2018

2. Bagaimanakah pengaruhgabungan metode ceramahdengan metode simulasi terhadapmotivasi belajar siswa kelas VIII-B. Tahun Pelajaran 2017/2018

C. Tujuan PenelitianBerdasar atas perumusan

masalaah di atas, maka tujuandilaksanakan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengungkap pengaruhgabungan metode ceramahdengan metode simulasi terhadaphasil belajar Ekonomi pada siswakelas VIII-B. Tahun Pelajaran2017/2018.

2. Untuk mengungkap gabunganmetode ceramah dengan metodesimulasi terhadap motivasi belajarEkonomi pada siswa kelas VIII-B.Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian1. Hasil dan temuan penelitian ini

dapat memberikan informasitentang gabungan metodeceramah dengan metode simulasidalam meningkatkan mutu danhasil pembelajaran Ekonomi.

2. Guru-guru Ekonomi perlumemanfaatkan teknik gabunganmetode ceramah dengan metodesimulasi untuk meningkatkankualitas pembelajaran, baik dalamhal kualitas proses maupunkualitas hasil.

3. Memberikan tanggung jawab danrasa keadilan bagi guru dalam halproses pembelajaran dengan tetapberpegang pada suatu pengertianbahwa siswa memerlukanperhatian guru.

E. Definisi Operasional VariabelPenelitian

1. Metode Ceramah adalah:Adalah suatu cara penyampainbahan pelajaran dengankomunikasi lisan.

2. Metode simulasi adalah:Tingkah laku seseorang untukberlaku seperti orang yang

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

dimaksudkan, dengan tujuan agarorang itu dapat mempelajari lebihmendalam tentang bagaimanaorang itu merasa dan berbuatsesuatu. Jadi siswa itu berlatihmemegang perenan sebagai oranglain

3. Motivasi belajar adalah:Dorongan dan kemauan belajaryang dinyatakan dalam nilai atauskor yang setelah mengikutikegiatan belajar mengajar.

4. Prestasi belajar adalah:Hasil belajar yang dinyatakandalam bentuk nilai atau dalambentuk skor, setelah siswamengikuti pelajaran.

F. Batasan MasalahKarena keterbatasan waktu,

maka diperlukan pembatasanmasalah yang meliputi:1. Penelitian ini hanya dikenakan

pada siswa MTsSwasta Nisamkelas VIII-B. Tahun Pelajaran2017-2018.

2. Penelitian ini dilaksanakan padabulan September semester ganjiltahun ajaran 2017/2018.

3. Materi yang disampaikan adalahpokok bahasan Interaksi Manusiadengan Lingkungan Ekonomi.

KAJIAN PUSTAKAA. Definisi Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses,cara, menjadikan orang atau makhlukhidup belajar. Sedangkan belajaradalah berusaha memperolehkepandaian atau ilmu, berubah tingkalaku atau tanggapan yang disebabkanoleh pengalaman. (KBBI, 1996: 14).

Sependapat denganpernyataan tersebut Sutomo (1993:68) mengemukakan bahwapembelajaran adalah prosespengelolaan lingkungan seseorangyang dengan sengaja dilakukansehingga memungkinkan dia belajaruntuk melakukan ataumempertunjukkan tingkah lakutertentu pula. Sedangkan belajaradalah suatu peoses yangmenyebabkan perubahan tingkahlaku yang bukan disebabkan olehproses pertumbuhan yang bersifatfisik, tetapi perubahan dalamkebiasaan, kecakapan, bertambah,berkembang daya pikir, sikap danlain-lain. (Soetomo, 1993: 120).

Jadi pembelajaran adalahproses yang disengaja yangmenyebabkan siswa belajar padasuatu lingkungan belajar untukmelakukan kegiatan pada situasitertentu.

B. Metode Ceramah1. Pengertian

Metode ceramah terkadangdisebut sebagai metode kuliah, dapatjuga disebut metode deskripsi. Sesuaidengan namanya, berceramahdipergunakan sebagai metodemengajar.

Sedangkan menurut Hasibuandan Mudjiono (1981), metodeceramah adalah cara penyampaianbahan pelajaran dengan komunikasilisan.

Jadi metode ceramah adalahmetode belajar yang digunakanuntuk menyampaikan pelajaran yangsesuai dengan rumusan metode

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

belajar mengajar. Penggunaanmetode ceramah secara terusmenerus dalam proses belajar kurangtepat karena dapat menimbulkankejenuhan pada siswa.

Gambaran pengajaran denganpendekatan ceramah adalah sebagaiberikut; guru mendominasi kegiatanbelajar mengajar, definisi dan rumusdiberikannya, contoh-contoh soaldiberikan dan dekerjakan sendirioleh guru, langkah-langkah gurudiikuti dengan teliti oleh siswa.2. Kebaikan Metode Ceramah

a. Dapat menamung kelas besardan tiap siswa mempunyaikesempatan yang sama untukmendengarkan. Olehkarenanya biaya yangdiperlukan lebih murah.

b. Bahan pelajaran dapatdiberikan secara urut, ide ataukonsep dapat direncanakandengan baik.

c. Guru dapat menekankan hal-hal yang penting, sehinggawaktu dan energi dapatdigunakan sehemat mungkin.

d. Isi silabus dapat dilakukanmenurut jadwal, karena gurutidak harus menyesuaikandengan kecepatan belajarsiswa.

e. Kekurangan atau tidak adanyabuku pelajaran dan alat bantupelajaran tidak menghambatjalanya pelajaran.

3. Kelemahan Metode Ceramaha. Pelajaran berjalan

membosankan siswa karenamereka tidak diberi

kesempatan untuk menemukansendiri konsep yang diajarkan.

b. Siswa menjadi pasif hanyaaktif membuat catatan saja.

c. Kepadatan konsep-konsepyang diajarkan dapat berakibatsiswa tidak mampu menguasaibahan yang diajarkan.

d. Pengetahuan yang diperolehmelalui ceramah lebih cepatterlupakan.

e. Ceramah menyebabkan sistembelajar siswa menjadi “belajarmenghafal” dan tidak mengacupada timbulnya pengertian.

4. Peranan Siswa dalamMetodeCeramah

Walaupun dalam metode ini,seluruh kegiatan didominasi olehguru, siswa juga berperan dalammetode ceramah yaitu;

a. Mengadakan interpretasiterhadap keterangan guru.

b. Mendengarkan danmemperhatikan dengan baikketerangan guru.

c. Mengadakan asimilasi, apabilatidak ada interpertasi yangbenar.

d. Mengadakan pencatatan yangdiperlukan.

5. Peranan Guru Dalam MetodeCeramah

Dalam metode ceramah,pemeran utama adalah garu. Karenapelaksanaan metode ceramahmerupakan komunikasi satu arah,dalam arti guru mendominasi seluruhkegiatan belajar mengajar. Berhasiltidaknya metode ceramah tergantungsebagian besar pada guru. Oleh

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

karena itu ada beberapa hal yangharus diperhatikan oleh guru.

a. Satuan bahan pelajaranapa yang disajikan padasiswa.

b. Bagaimana menyajikansatuan bahan pelajarantersebut.

c. Alat-alat apa yangdigunakan oleh gurutersebut.

6. Sepuluh Saran UntukMengefektifkan PengajaranDengan Ceramah

Berceramah merupakan salahsatu dari metode pengajaran yangpaling lama digunakan, namunapakah metode semacam inimemiliki tempat dalam lingkunganbelajar aktif? Karema terlalu seringdigunakan, metode ceramah tidakakan mengantarkan padapembelajaran, namun ada kalanyacara ini bisa efektif. Agar bisaefektif, guru harus terlebih dahulumembangkitkan minat,memaksimalkan pemahaman danpengingatan, melibatkan siswaselama penceramahan, danmenekankan kembali apa yang telahdisajikan.

Berikut adalah sejumlahpilihan untuk melakukan hal itu.

a. Membangkitkan Minat- Paparkan kisah atau tayangan

menarik: Sajikan anekdot yangrelevan, kisah fiksi, kartun,atau gambar grafis yang bisamenarik perhatian siswaterhadap apa yang akan andaajaran.

- Ajuan soal cerita: Ajukan soalyang nantinya akanmenjadikan sajian dalamceramah pengajaran.

- Pertanyaan penguji: Ajukanpertanyaan kepada siswa(sekalipun mereka baru sedikitmemiliki pengetahuan tentangmata pelajaran) atau merekatermotivasi untukmendengarkan ceramah dalamrangka mendapatkanjawabannya.

b. Memaksimalkan Pemahaman danPengingatan- Headline/kepala berita:

Susunlah kembali poin-poinutama dalam ceramah menjadikata-kata kunci yang berfungsisebagai subjudul verbal ataubantuan mengingat.

- Contoh dan analogi: Berikangambaran nyata tentanggagasan dalam perencanaandan, jika memungkinkan,buatlah perbandingan antaramateri dengan pengetahuandan pengalaman yang siswamiliki.

- Cadangan visual: Gunakangrafik lipat, transparansi, bukupegangan dan peragan yangmemungkinkan siswa melihatdan mendengar apa yang gurukatakan.

c. Melibatkan Siswa Perceramahan- Tantangan kecil: Lakukan

interupsi ceramah secaraberkala dan tantanglah siswauntuk memberikan contohtentang konsep-konsep yangtelah disajikan selama ini atau

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

untuk menjawab pertanyaankuis ringan.

- Latihan yang memperjelas:Selama menyajikan materiselingilah dengan kegiatanyang memperjelas hal-hal yangdisampaikan.

d. Memperkuat Apa yang TelahDisampaikan- Soal penerangan: Ajukan

masalah atau pertanyaan untukdipecahkan oleh siswaberdasarkan informasi yangdisampaikan selamapengajaran.

- Tinjauan siswa: Perintahkansiswa untuk meninjau tes daripenyampaian pelajaran kepadasesama siswa, atau berilahmereka tes penilaian diri.

C. SimulasiSimulasi adalah tingkah laku

seseorang untuk berlaku sepertiorang yang dimaksudkan, dengantujuan agar orang itu dapatmempelajari lebih mendalam tentangbagaimana orang itu merasa danberbuat sesuatu. Jadi siswa ituberlatih memegang peranan sebagaiorang lain. Simulasi mempunyaibermacam-macam bentukpelaksanaan ialah: peer-teancing,sosiodrama, psikodrama, simulasigame dan role prlaying.Teknik simulasi baik sekali kitagunakan karena:- Menyenangkan siswa.- Menggalakkan guru untuk

mengembangkan kreativitassiswa.

- Memungkinkan eksperimenberlangsung tanpa memerlukanlingkungan yang sebenarnya.

- Mengurangi hal-hal yangverbalistis atau abstrak.

- Tidak memerlukan pengarahanyang pelik dan mendalam.

- Menimbulkan semacam interaksiantar siswa, yang memberikemungkinan timbulnya keutuhandan kegotong-royongan sertakekeluargaan yang sehat.

- Menimbulkan respon yang positifdari siswa yang lamban/ kurangcakap.

- Menumbuhkan cara berpikir yangkritis.

- Memungkinkan guru bekerjadengan tingkat abilitas yangberbeda-beda.

Walaupun teknik ini baik danmemiliki keunggulan, tetapi masihjuga mempunyai kelemahan ialah:- Efektivitas dalam memajukan

belajar siswa belum dapatdilaporkan oleh riset.

- Terlalu mahal biayanya.- Banyak orang meragukan

hasilnya karena sering tidakdiikutsertakannya elemen-elemenyang penting.

- Menghendaki pengelompokanyang fleksibel, perlu ruang dangedung.

- Menghendaki banyak imajinasidari guru maupun siswa.

- Menumbuhkan hubunganinformasi antara guru dan siswayang melebihi batas.

- Sering mendapat kritik dari orangtua karena dianggap permainansaja.

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Bila guru mampumengurangi kelemahan-kelemahan itu, maka pelaksanaanteknik simulasi akan berhasilsekali.

D. Motivasi Belajar1. Pengertian Motivasi

Motif adalah daya dalam diriseseorang yang mendorongnya untukmelakukan sesuatu, atau keadaanseserang atau organisme yangmenyebabkan kesiapan kesiapannyauntuk memulai serangkaian tingkahlaku atau perbuatan. Sedangkanmotivasi adalah suatu proses untukmenggiatkan motif-motif menjadiperbuatan atau tingkah laku untukmemenuhi kebutuhan dan mencapaitujuan, atau keadaan dan kesiapandalam diri individu yang mendorongtingkah lakunya untuk berbuatsesuatu dalam mencapai tujuantertentu (Usman, 2000: 28).

Jadi motivasi adalah suatukondisi yang mendorong seseoranguntuk berbuat sesuatu dalammencapai tujuan tertentu.2. Macam-macam MotivasiMenurut jenisnya motivasidibedakan menjadi dua, yaitu:a. Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbulsebagai akibat dari dalamindividu, apakah karena adanyaajakan, suruhan, atau paksaan dariorang lain sehingga dengankondisi yang demikian akhirnya iamau melakukan sesuatu ataubelajar (Usman, 2000: 29).

Menurut Winata (dalamErriniati, 1994: 105) ada beberapastrategi dalam mengajar untuk

membangun motivasi intrinsik.Strategi tersebut adalah sebagaiberikut:1) Mengaitkan tujuan belajar

dengan tujuan siswa.2) Memberikan kebebasan

dalam memperluas materipelajaran sebatas yang pokok.

3) Memberikan banyak waktuekstra bagi siswa untukmengerjakan tugas danmemanfaatkan sumber belajardi sekolah.

4) Sesekali memberikanpenghargaan pada siswa ataspekerjaannya.

5) Meminta siswa untukmenjelaskan hasilpekerjaannya.

b. Motivasi EkstrinsikJenis motivasi ini timbul

sebagai akibat pengaruh dari luarindividu, apakah karena adanyaajakan, suruhan, atau paksaan dariorang lain sehingga dengan kondisiyang demikian akhirnya ia maumelakukan sesuatu atau belajar.Misalnya seseorang mau belajarkarena ia disuruh oleh orang tuanyaagar mendapat peringkat pertamadikelasnya (Usman, 2000: 29).

Beberapa caramembangkitkan motivasi ekstrinsikdalam menumbuhkan motivasiinstrinsik antata lain:1) Kompetisi (persaingan):2) Pace Making (membuat tujuan

sementara atu dekat):3) Tujaun yang jelas:4) Kesempurnaan untuk sukses:5) Minat yang besar:6) Mengadakan penilaian atau tes.

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Dari uraian di atas diketahuibahwa motivsi ekstrinsik adalahmotivasi yang timbul dari luarindividu yang berfungsinya karenaadanya perangsang dari laur,misalnya adanya persaingan, untukmencapai nilai yang tinggi, dan lainsebagainya.

E. Hasil Belajar EkonomiDi dalam istilah hasil belajar,

terdapat dua unsur di dalamnya,yaitu unsur hasil dan unsur belajar.Hasil merupakan suatu hasil yangtelah dicapai pebelajar dalamkegiatan belajarnya (dari yang telahdilakukan, dikerjakan, dansebagainya), sebagaimana dijelaskandalam Kamus Besar BahasaIndonesia, (1995: 787). Daripengertian ini, maka hasil belajaradalah penguasaan pengetahuan atauketerampilan yang dikembangkanoleh mata pelajaran, lajimnyaditunjukkan dengan nilai tes atauangka nilai yang diberikan oleh guru.

Belajar itu sebagai suatu prosesperubahan tingkah laku, atumemaknai sesuatu yang diperoleh.Akan tetapi apabila kita bicaratentang hasil belajar, maka hal itumerupakan hasil yang telah dicapaioleh si pebelajar.

Pendapat lain dikemukakanoleh Sadly (1977: 904), yangmemberikan penjelasan tentang hasilbelajar sebagai berikut, “Hasil yangdicapai oleh tenaga atau daya kerjaseseorang dalam waktu tertentu”,sedangkan Marimba (1978: 143)mengatakan bahwa “hasil adalahkemampuan seseorang atau

kelompok yang secara langsungdapat diukur”.

Menurut Nawawi (1981:127), berdasarkan tujuannya, hasilbelajar dibagi menjadi tiga macam,yaitu:a. Hasil belajar yang berupa

kemampuan keterampilan ataukecakapan di dalam melakukanatau mengerjakan suatu tugas,termasuk di dalamnyaketermpilan menggunakan alat.

b. Hasil belajar yang berupakemampuan penguasaan ilmupengetahuan tentang apa yangdikerjakan.

c. Hasil belajar yang berupaperubahan sikap dan tingkah laku.

F. Materi EkonomiPada saat ini sedikit

perhatian yang ditujukan padapembelajaran Ekonomi denganmengembangkan model-model yangsistematis. Pembelajaran denganceramah dan Tanya jawabmerupakan strategi yang palingsering digunakan dalampembelajaran Ekonomi. Gurumendominasi pembicaraan dan buku-buku konvensional masih merupakansumber belajar yang primer. Dengancara yang seperti ini tidakmengherankan kalau siswacenderung secara umum apatisterhadap gejala sosial. Karena yangditemukan dalam pembelajaranEkonomi hanya fakta-fakta danbukan ide-ide (Armento: 1986)sebagai mana dikutip Karwono(1993: 61).

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini merupakan

penelitian tindakan (actionresearch), karena penelitiandilakukan untuk memecahkanmasalah pembelajaran di kelas.Penelitian ini juga termasukpenelitian deskriptif, sebabmenggambarkan bagaimana suatuteknik pembelajaran diterapkan danbagaimana hasil yang diinginkandapat dicapai.

Dalam penelitian ini penelititidak bekerjasama dengan siapapun,kehadiran peneliti sebagai guru dikelas sebagai pengajar tetap dandilakukan seperti biasa, sehinggasiswa tidak tahu kalau diteliti.Dengan cara ini diharapkandidapatkan data yang seobjektifmungkin demi kevalidan data yangdiperlukan.

A. Tempat, Waktu dan SubyekPenelitian

1. Tempat PenelitianTempat penelitian adalah

tempat yang digunakan dalammelakukan penelitian untukmemperoleh data yang diinginkan.Penelitian ini bertempat diMtsSwasta Nisam

2. Waktu PenelitianWaktu penelitian adalah waktuberlangsungnya penelitian atau

saat penelitian ini dilangsungkan.Penelitian ini dilaksanakan padabulan September semester ganjil2017/2018.

3. Subyek PenelitianSubyek penelitian adalah siswa-siswi MTs Swasta Nisam kelasVIII-B.pada pokok bahasanInteraksi Manusia denganLingkungan Ekonomi.

B. Rancangan PenelitianPenelitian ini menggunakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM,PTK adalah suatu bentuk kajian yangbersifat reflektif oleh pelakutindakan yang dilakukan untukmeningkatkan kemantapan rasionaldari tindakan mereka dalammelaksanakan tugas, memperdalampemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, sertamemperbaiki kondisi dimana praktekpembelajaran tersebut dilakukan(dalam Mukhlis, 2000: 3).

Langkah pada siklusberikutnya adalah perncanaan yangsudah direvisi, tindakan,pengamatan, dan refleksi. Sebelummasuk pada siklus 1 dilakukantindakan pendahuluan yang berupaidentifikasi permasalahan. Siklusspiral dari tahap-tahap penelitiantindakan kelas dapat dilihat padagambar berikut.

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/

Rencanaawal/rancangan

Rencana yangdirevisi

Putaran 1

Putaran 2

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Gambar 3.1 Alur PTKPenjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelummengadakan penelitian penelitimenyusun rumusan masalah,tujuan dan membuat rencanatindakan, termasuk di dalamnyainstrumen penelitian danperangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan,meliputi tindakan yang dilakukanoleh peneliti sebagai upayamembangun pemahaman konsepsiswa serta mengamati hasil ataudampak dari diterapkannyametode pembelajaran modelgabungan ceramah dan simulasi.

3. Refleksi, peneliti mengkaji,melihat dan mempertimbangkanhasil atau dampak dari tindakanyang dilakukan berdasarkanlembar pengamatan yang diisioleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi,berdasarkan hasil refleksi daripengamat membuat rancanganyang direvisi untuk dilaksanakanpada siklus berikutnya.Observasi dibagi dalam tigaputaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3,dimana masing putaran dikenaiperlakuan yang sama (alurkegiatan yang sama) danmembahas satu sub pokokbahasan yang diakhiri dengan tesformatif di akhir masing putaran.Dibuat dalam tiga putarandimaksudkan untuk memperbaikisistem pengajaran yang telahdilaksanakan.

C. Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari:1. Silabus1. Rencana Pelajaran (RP)3. Lembar Kegiatan Siswa4. Tes formatif

Analisis ini digunakan untukmemilih soal yang baik danmemenuhi syarat digunakan untukmengambil data. Langkah-langkahanalisi butir soal adalah sebagaiberikut:a. Validitas Tes

Validitas butir soal atauvaliditas item digunakan untukmengetahui tingkat kevalidanmasing-masing butir soal.Sehingga dapat ditentukan butirsoal yang gagal dan yangditerima. Tingkat kevalidan inidapat dihitung dengan korelasiProduct Moment:

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

(Suharsimi Arikunto, 2001: 72)Dengan: rxy : Koefisienkorelasi product momentN : Jumlah peserta tesΣY : Jumlah skor totalΣX : Jumlah skor butir

soalΣX2 : Jumlah kuadrat skor

butir soalΣXY : jumlah hasil kali

skor butir soalb. Reliabilitas

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Reliabilitas butir soaldalam penelitian ini menggunakanrumus belah dua sebagai berikut:

)1(

2

2/21/1

2/21/111 r

rr

(Suharsimi

Arikunto, 2001: 93)Dengan: r11 :

Koefisien reliabilitas yang sudahdisesuaikanr1/21/2 : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tesKriteria reliabilitas tes jika hargar11 dari perhitungan lebih besardari harga r pada tabel productmoment maka tes tersebutreliabel.

c. Taraf KesukaranBilangan yang

menunjukkan sukar danmudahnya suatu soal adalahindeks kesukaran. Rumus yangdigunakan untuk menentukantaraf kesukaran adalah:

Js

BP

(Suharsimi Arikunto, 2001: 208)Dengan:P : Indeks kesukaranB : banyak siswa yang menjawab

soal dengan benarJs : Jumlah seluruh siswa

peserta tesKriteria untuk menentukan

indeks kesukaran soal adalahsebagai berikut:- Soal dengan P = 0,000 sampai

0,300 adalah sukar- Soal dengan P = 0,301 sampai

0,700 adalah sedang- Soal dengan P = 0,701 sampai

1,000 adalah mudahd. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalahkemampuan suatu soal untukmembedakan antara siswa yangberkemampuan tinggi dengansiswa yang berkemampuanrendah. Angka yang menunjukkanbesarnya daya pembeda desebutindeks diskriminasi. Rumus yangdigunakan untuk menghitungindeks diskriminasi adalahsebagai berikut:

BAB

B

A

A PPJ

B

J

BD

(Suharsimi Arikunto, 2001: 211)Dimana:D : Indeks diskriminasiBA : Banyak peserta kelompok

atas yang menjawab denganbenar

BB : Banyak peserta kelompokbawah yang menjawabdengan benar

JA : Jumlah peserta kelompokatas

JB : Jumlah peserta kelompokbawah

A

AA J

BP

Proporsi peserta kelompok atasyang menjawab benar.

B

BB J

BP

Proporsi peserta kelompok bawahyang menjawab benar

Kriteria yang digunakanuntuk menentukan daya pembedabutir soal sebagai berikut:- Soal dengan D = 0,000 sampai

0,200 adalah jelek- Soal dengan D = 0,201 sampai

0,400 adalah cukup

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

- Soal dengan D = 0,401 sampai0,700 adalah baik

- Soal dengan D = 0,701 sampai1,000 adalah sangat baik

D. Metode Pengumpulan DataData-data yang diperlukan

dalam penelitian ini diperolehmelalui observasi pengolahankegiatan belajar mengajar dengangabungan metode ceramah denganmetode simulasi, dan tes formatif.

E. Teknik Analisis DataUntuk mengetahui

keefektivan suatu metode dalamkegiatan pembelajaran perludiadakan analisa data. Padapenelitian ini menggunakan teknikanalisis deskriptif kualitatif, yaitusuatu metode penelitian yang bersifatmenggambarkan kenyataan ataufakta sesuai dengan data yangdiperoleh dengan tujuan untukmengetahui prestasi belajar yangdicapai siswa juga untukmemperoleh respon siswa terhadapkegiatan pembelajaran serta aktivitassiswa selama proses pembelajaran.

Analisis ini dihitung denganmenggunakan statistik sederhanayaitu:1. Untuk menilai ulangan atau tes

formatifPeneliti melakukan

penjumlahan nilai yang diperolehsiswa, yang selanjutnya dibagidengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga diperolehrata-rata tes formatif dapatdirumuskan:

N

XX

Dengan :

X = Nilai rata-rataΣ X = Jumlah semua nilai

siswaΣ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajarAda dua kategori

ketuntasan belajar yaitu secaraperorangan dan secara klasikal.Berdasarkan petunjukpelaksanaan belajar mengajarkurikulum 1994 (Depdikbud,1994), yaitu seorang siswa telahtuntas belajar bila telah mencapaiskor 65% atau nilai 65, dan kelasdisebut tuntas belajar bila di kelastersebut terdapat 85% yang telahmencapai daya serap lebih dariatau sama dengan 65%. Untukmenghitung persentase ketuntasanbelajar digunakan rumus sebagaiberikut:

%100...

xSiswa

belajartuntasyangSiswaP

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Data penelitian yangdiperoleh berupa hasil uji coba itembutir soal, data observasi berupapengamatan pengelolaan gabunganmetode ceramah dengan metodesimulasi, dan data tes formatif siswapada setiap siklus.

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Data tes formatif untukmengetahui peningkatan prestasibelajar siswa setelah diterapkangabungan metode ceramah denganmetode simulasi.

A. Analisis Item Butir SoalSebelum melaksanakan

pengambilan data melalui instrumenpenelitian berupa tes danmendapatkan tes yang baik, makadata tes tersebut diuji dan dianalisis.Uji coba dilakukan pada siswa di

luar sasaran penelitian. Analisis tesyang dilakukan meliputi:1. Validitas

Validitas butir soaldimaksudkan untuk mengetahuikelayakan tes sehingga dapatdigunakan sebagai Instrumen dalampenelitian ini. Dari perhitungan 46soal diperoleh 16 soal tidak valid dan30 soal valid. Hasil dari validits soal-soal dirangkum dalam tabel di bawahini.

Tabel 4.1. Soal Valid dan Tidak Valid Tes Formatif SiswaSoal Valid Soal Tidak Valid1, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 21,23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 36, 37, 38, 39, 41,42, 43, 44, 46

2, 3, 8, 15, 16, 18, 20, 22,24, 31, 32, 33, 34, 35, 40,45

2. ReliabilitasSoal-soal yang telah

memenuhi syarat validitas diujireliabilitasnya. Dari hasilperhitungan diperoleh koefisienreliabilitas r11 sebesar 0, 739.Harga ini lebih besar dari harga rproduct moment. Untuk jumlahsiswa (N = 25) dengan r (95%) =0,396. Dengan demikian soal-soaltes yang digunakan telahmemenuhi syarat reliabilitas.

3. Taraf Kesukaran (P)Taraf kesukaran

digunakan untuk mengetahuitingkat kesukaran soal. Hasilanalisis menunjukkan dari 46 soalyang diuji terdapat:- 21 soal mudah- 15 soal sedang- 10 soal sukar

4. Daya Pembeda

Analisis daya pembedadilakukan untuk mengetahuikemampuan soal dalammembedakan siswa yangberkemampuan tinggi dengansiswa yang berkemampuanrendah.

Dari hasil analisis dayapembeda diperoleh soal yangberkriteria jelek sebanyak 15 soal,berkriteria cukup 22 soal,berkriteria baik 8 soal, dan yangberkriteria tidak baik 1 soal.Dengan demikian soal-soal tesyang digunakan telah memenuhisyara-syarat validitas, reliabilitas,taraf kesukaran, dan dayapembeda.

B. Analisis Data PenelitianPersiklus

1. Siklus I

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

a. Tahap PerencanaanPada tahap ini peneliti

mempersiapkan perangkatpembelajaran yang terdiri darirencana pelajaran 1, LKS 1, soaltes formatif 1 dan alat-alatpengajaran yang mendukung.Selain itu juga dipersiapkanlembar observasi pengolaangabungan metode ceramahdengan metode simulasi.

b. Tahap Kegiatan dan PelaksanaanPelaksanaan kegiatan

belajar mengajar untuk siklus Idilaksanakan pada tanggal 6September 2017 di kelas VIII-B.dengan jumlah siswa 25 siswa.

Dalam hal ini peneliti bertindaksebagai guru. Adapun prosesbelajar mengajar mengacu padarencana pelajaran yang telahdipersiapkan.

Pengamatan (observasi)dilaksanakan bersamaan denganpelaksaaan belajar mengajar.Pada akhir proses belajarmengajar siswa diberi tesformatif I dengan tujuan untukmengetahui tingkat keberhasilansiswa dalam proses belajarmengajar yang telah dilakukan.Adapun data hasil penelitianpada siklus I adalah sebagaiberiku.

Table 2. Distribusi Nilai Tes Pada Siklus I

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

T TT T TT1 70 √ 14 80 √2 60 √ 15 70 √3 70 √ 16 40 √4 80 √ 17 80 √5 80 √ 18 60 √6 70 √ 19 50 √7 70 √ 20 80 √8 50 √ 21 60 √9 70 √ 22 80 √10 60 √ 23 70 √11 70 √ 24 70 √12 90 √ 25 80 √13 60 √ Jumlah 820 8 4Jumlah 900 9 4Jumlah Skor Maksimal Ideal 2500Jumlah Skor Tercapai 1720Rata-Rata Skor Tercapai 68,80

Keterangan: T : TuntasTT : Tidak TuntasJumlah siswa yang tuntas : 17Jumlah siswa yang belum tuntas : 8Klasikal : Belum tuntas

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus INo Uraian Hasil Siklus I123

Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

68,801768,00

Dari tabel di atas dapatdijelaskan bahwa denganmenerapkan penerapan gabunganmetode ceramah dengan metodesimulasi diperoleh nilai rata-rataprestasi belajar siswa adalah 68,80dan ketuntasan belajar mencapai68,00% atau ada 17 siswa dari 25siswa sudah tuntas belajar. Hasiltersebut menunjukkan bahwa padasiklus pertama secara klasikal siswabelum tuntas belajar, karena siswayang memperoleh nilai ≥ 65 hanyasebesar 68,00% lebih kecil daripersentase ketuntasan yangdikehendaki yaitu sebesar 85%. Halini disebabkan karena siswa masihmerasa asing dan bingung dengangabungan metode ceramah denganmetode simulasi yang diterapkandalam proses belajar mengajar.

c. RefleksiDalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajardiperoleh informasi dari hasilpengamatan sebagai berikut:1) Guru kurang baik dalam

memotivasi siswa dan dalammenyampaikan tujuanpembelajaran

2) Guru kurang baik dalampengelolaan waktu

3) Siswa kurang begitu antusiasselama pembelajaranberlangsung.

d. RefisiPelaksanaan kegiatan

belajar mengajar pada siklus I inimasih terdapat kekurangan,sehingga perlu adanya refisi untukdilakukan pada siklus berikutnya.1) Guru perlu lebih terampil

dalam memotivasi siswa danlebih jelas dalammenyampaikan tujuanpembelajaran. Dimana siswadiajak untuk terlibat langsungdalam setiap kegiatan yangakan dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikanwaktu secara baik denganmenambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu danmemberi catatan

3) Guru harus lebih terampil danbersemangat dalam memotivasisiswa sehingga siswa bisa lebihantusias.

2. Siklus IIa. Tahap perencanaan

Pada tahap ini penelitimempersiapkan perangkatpembelajaran yang terdiri darirencana pelajaran 2, soal tesformatif 2 dan alat-alat pengajaranyang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaanPelaksanaan kegiatan

belajar mengajar untuk siklus IIdilaksanakan pada tanggal 13

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

September 2017 di Kelas VIII-B.dengan jumlah siswa 25. siswa.Dalam hal ini peneliti bertindaksebagai guru. Adapun prosesbelajar mengajar mengacu padarencana pelajaran denganmemperhatikan revisi pada siklusI, sehingga kesalahan ataukekurangan pada siklus I tidakterulang lagi pada siklus II.Pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan denganpelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajarmengajar siswa diberi tes formatifII dengan tujuan untukmengetahui tingkat keberhasilansiswa dalam proses belajarmengajar yang telah dilakukan.Instrumen yang digunakan adalahtes formatif II.

Table 4. Distribusi Nilai Tes Pada Siklus II

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

T TT T TT1 100 √ 14 80 √2 60 √ 15 80 √3 80 √ 16 60 √4 70 √ 17 80 √5 90 √ 18 70 √6 70 √ 19 60 √7 70 √ 20 100 √8 60 √ 21 60 √9 70 √ 22 90 √10 80 √ 23 70 √11 70 √ 24 80 √12 90 √ 25 80 √13 70 √ Jumlah 910 9 3Jumlah 980 11 2Jumlah Skor Maksimal Ideal 2500Jumlah Skor Tercapai 1890Rata-Rata Skor Tercapai 75,60

Keterangan: T : TuntasTT : Tidak Tuntas

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Jumlah siswa yang tuntas : 20Jumlah siswa yang belum tuntas : 5Klasikal : Belum tuntas

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus IINo Uraian Hasil Siklus II123

Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

75,602080,00

Dari tabel di atasdiperoleh nilai rata-rata prestasibelajar siswa adalah 75,60 danketuntasan belajar mencapai80,00% atau ada 20 siswa dari 25siswa sudah tuntas belajar. Hasilini menunjukkan bahwa padasiklus II ini ketuntasan belajarsecara klasikal telah mengalamipeningkatan sedikit lebih baik darisiklus I. Adanya peningkatan hasilbelajar siswa ini karena siswa-siswa telah mulai terbiasa denganmetode pembelajaran yangditerapkan oleh guru, disampingitu peningkatan ini karena gurumengimformasikan bahwa setiapakhir dari proses belajar mengajarakan diadakan tes, sehingga siswasudah siap sebelumnya.

c. RefleksiDalam pelaksanaan

kegiatan belajar diperolehinformasi dari hasil pengamatansebagai berikut:1) Memotivasi siswa2) Membimbing siswa

merumuskankesimpulan/menemukankonsep

3) Pengelolaan waktud. Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatanbelajar pada siklus II ini masihterdapat kekurangan-kekurangan.Maka perlu adanya revisi untukdilaksanakan pada siklus II antaralain:1) Guru dalam memotivasi siswa

hendaknya dapat membuatsiswa lebih termotivasi selamaproses belajar mengajarberlangsung.

2) Guru harus lebih dekat dengansiswa sehingga tidak adaperasaan takut dalam diri siswabaik untuk mengemukakanpendapat atau bertanya.

3) Guru harus lebih sabar dalammembimbing siswamerumuskankesimpulan/menemukankonsep.

4) Guru harus mendistribusikanwaktu secara baik sehinggakegiatan pembelajaran dapatberjalan sesuai dengan yangdiharapkan.

5) Guru sebaiknya menambahlebih banyak contoh soal danmemberi soal-soal latihan padasiswa untuk dikerjakan pada

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

setiap kegiatan belajarmengajar.

3. Siklus IIIa. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini penelitimempersiapkan perangkatpembelajaran yang terdiri darirencana pelajaran 3, soal tesformatif 3 dan alat-alat pengajaranyang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pengamatanPelaksanaan kegiatan

belajar mengajar untuk siklus IIIdilaksanakan pada tanggal 20September 2007 di Kelas VIII-B.dengan jumlah siswa 25 siswa.Dalam hal ini peneliti bertindaksebagai guru. Adapun prosesbelajar mengajar mengacu pada

rencana pelajaran denganmemperhatikan revisi pada siklusII, sehingga kesalahan ataukekurangan pada siklus II tidakterulang lagi pada siklus III.Pengamatan (observasi)dilaksanakan bersamaan denganpelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajarmengajar siswa diberi tes formatifIII dengan tujuan untukmengetahui tingkat keberhasilansiswa dalam proses belajarmengajar yang telah dilakukan.Instrumen yang digunakan adalahtes formatif III. Adapun data hasilpenelitian pada siklus III adalahsebagai berikut.

Table 6. Distribusi Nilai Tes Pada Siklus III

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

T TT T TT1 90 √ 14 90 √2 70 √ 15 80 √3 70 √ 16 80 √4 70 √ 17 70 √5 80 √ 18 80 √6 70 √ 19 60 √7 80 √ 20 100 √8 80 √ 21 80 √9 70 √ 22 80 √10 90 √ 23 70 √11 70 √ 24 80 √12 90 √ 25 80 √13 70 √ Jumlah 950 11 1Jumlah 1000 13 -Jumlah Skor Maksimal Ideal 2500Jumlah Skor Tercapai 1950Rata-Rata Skor Tercapai 78,00

Keterangan: T : TuntasTT : Tidak TuntasJumlah siswa yang tuntas : 24

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Jumlah siswa yang belum tuntas : 1Klasikal : Tuntas

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus IIINo Uraian Hasil Siklus III123

Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

78,002496,00

Berdasarkan tabel diatasdiperoleh nilai rata-rata tesformatif sebesar 78,00 dan dari 25siswa yang telah tuntas sebanyak24 siswa dan 1 siswa belummencapai ketuntasan belajar.Maka secara klasikal ketuntasanbelajar yang telah tercapai sebesar96,00% (termasuk kategorituntas). Hasil pada siklus III inimengalami peningkatan lebih baikdari siklus II. Adanya peningkatanhasil belajar pada siklus III inidipengaruhi oleh adanyapeningkatan dari kemampuanguru dalam proses belajarmengajar, sehingga siswa mudahmenguasai materi yangdiperlajari.

c. RefleksiPada tahap ini akah dikaji

apa yang telah terlaksana denganbaik maupun yang masih kurangbaik dalam proses belajarmengajar dengan penerapanpenerapan gabungan metodeceramah dengan metode simulasi.Dari data-data yang telahdiperoleh dapat diuraikan sebagaiberikut:1) Selama proses belajar

mengajar guru telahmelaksanakan semuapembelajaran dengan baik.

Meskipun ada beberapa aspekyang belum sempurna, tetapipersentase pelaksanaannyauntuk masing-masing aspekcukup besar.

2) Berdasarkan data hasilpengamatan diketahui bahwasiswa aktif selama prosesbelajar berlangsung.

3) Kekurangan pada siklus-siklussebelumnya sudah mengalamiperbaikan dan peningkatansehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswsa pada siklusIII mencapai ketuntasan.

d. Revisi PelaksanaanPada siklus III guru telah

menerapkan gabungan metodeceramah dengan metode simulasidengan baik dan dilihat dariaktivitas siswa serta hasil belajarsiswa pelaksanaan proses belajarmengajar sudah berjalan denganbaik. Maka tidak diperlukan revisiterlalu banyak, tetapi yang perludiperhatikan untuk tindakahselanjutnya adalahmemaksimalkan danmempertahankan apa yang telahada dengan tujuan agar padapelaksanaan proses belajarmengajar selanjutnya penerapangabungan metode ceramahdengan metode simulasi dapat

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

meningkatkan proses belajarmengajar sehingga tujuanpembelajaran dapat tercapai.

C. Pembahasan1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Hal ini dapat dilihat darisemakin mantapnya pemahamansiswa terhadap materi yangdisampaikan guru (ketuntasanbelajar meningkat dari siklus I, II,dan III) yaitu masing-masing68,00%, 80,00%, dan 96,00%.Pada siklus III ketuntasan belajarsiswa secara klasikal telahtercapai.

2. Kemampuan Guru dalamMengelola Pembelajaran

Hal ini berdampak positifterhadap prestasi belajar siswayaitu dapat ditunjukkan denganmeningkatnya nilai rata-rata siswapada setiap siklus yang terusmengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa DalamPembelajaran

Berdasarkan analisis data,diperoleh aktivitas siswa dalamproses pembelajaran Ekonomidengan menerapkan gabunganmetode ceramah dengan metodesimulasi yang paling dominanadalah bekerja dengan sesamasiswa,mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusiantar siswa/antara siswa denganguru.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatanpembelajaran yang telah dilakukanselama tiga siklus, dan berdasarkanseluruh pembahasan serta analisisyang telah dilakukan dapatdisimpulkan sebagai berikut:1. Pembelajaran dengan menerapkan

gabungan metode ceramahdengan metode simulasi memilikidampak positif dalammeningkatkan prestasi belajarsiswa yang ditandai denganpeningkatan ketuntasan belajarsiswa dalam setiap siklus, yaitusiklus I (68,00%), siklus II(80,00%), siklus III (96,00%).

2. Penerapan gabungan metodeceramah dengan metode simulasimempunyai pengaruh positif,yaitu dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa yangditunjukan dengan rata-ratajawaban siswa yang menyatakanbahwa siswa tertarik dan berminatdengan penerapan gabunganmetode ceramah dengan metodesimulasi sehingga mereka menjaditermotivasi untuk belajar.

3. Penerapan penerapan gabunganmetode ceramah dengan metodesimulasi efektif untukmeningkatkan prestasi belajarEkonomi

B. SaranDari hasil penelitian yang

diperoleh dari uraian sebelumnyaagar proses belajar mengajarEkonomi lebih efektif dan lebihmemberikan hasil yang optimal bagi

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

siswa, maka disampaikan saransebagai berikut:1. Untuk melaksanakan penerapan

gabungan metode ceramahdengan metode simulasimemerlukan persiapan yangcukup matang, sehingga guruharus mampu menentukan ataumemilih topik yang benar-benarbisa diterapkan dengan gabunganmetode ceramah dengan metodesimulasi proses belajar mengajarsehingga diperoleh hasil yangoptimal.

2. Dalam rangka meningkatkanprestasi belajar siswa, guruhendaknya lebih sering melatihsiswa dengan berbagai metodeyang berbeda, walau dalam tarafyang sederhana, dimana siswanantinya dapat menemukanpengetahuan baru, memperolehkonsep dan keterampilan,sehingga siswa berhasil ataumampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebihlanjut, karena hasil penelitian inihanya dilakukan di MtsSwastaNisam.Kelas VIII-B. Tahunpelajaran 2016/2017.

4. Untuk penelitian yang serupahendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasilyang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Wayan. 1980. BeberapaMetode Statistik UntukKeperluan Penelitian

Pendidikan. Malang:Swadaya.

Arikunto, Suharsimi. 1993.Manajemen Mengajar SecaraManusiawi. Jakarta: RineksaCipta.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 1989.Penilaian ProgramPendidikan. ProyekPengembangan LPTKDepdikbud. Dirjen Dikti.

Arikunto, Suharsimi.1998. ProsedurPenelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta: BinaAksara.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Combs. Arthur. W. 1984. TheProfesional Education ofTeachers. Allin and Bacon,Inc. Boston.

Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Gurudan Anak Didik dalamInteraksi Edukatif. FakultasTarbiyah IAIN Antasasi.Banjarmasin.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineksa Cipta.

Hadi, Sutrisno. 1981. MetodogiResearch. YayasanPenerbitan Fakultas PsikologiUniversitas Gajah Mada.Yoyakarta.

Hamalik, Oemar. 1992. PsikologiBelajar dan Mengajar.Bandung: Sinar Baru.

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulumdan Pembelajaran. Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998.Proses Belajar Mengajar.Bandung: RemajaRosdakarya.

Margono. 1997. MetodologiPenelitian Pendidikan.Jakarta. Rineksa Cipta.

Rustiyah, N.K. 1991. StrategiBelajar Mengajar. Jakarta:Bina Aksara.

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi danMotivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Bina Aksara.

Slameto, 1988. Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bina Aksara.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajardan Model Pembelajaran.

Jakarta: PAU-PPAI,Universitas Terbuka.

Suryabrata, Sumadi. 1990. PsikologiPendidikan. Yogyakarta:Andi Offset.

Syah, Muhibbin. 1995. PsikologiPendidikan, SuatuPendekatan Baru. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer. 2001. MenjadiGuru Profesional. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Wetherington. H.C. and W.H. Walt.Burton. 1986. Teknik-teknikBelajar dan Mengajar.(terjemahan) Bandung:Jemmars.