10
Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Sekretariat: Departemen Neurologi FK Unsri / RSUP dr. Mohammad Hoesin Jl. Jenderal Sudirman Km. 3,5 Palembang Email: [email protected] Website: www.jurnalhipokampus.com KAMPUS HIPO JURNAL ILMIAH NEUROLOGI ISSN : 2656-016X VOL 1, NO. 1 , FEBRUARI 2019 www.jurnalhipokampus.com N I N M E U U L R A O N L A O T G A I K I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Diterbitkan oleh: Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Hubungan Antara Nyeri Kronis dengan Depresi dan Anxietas Pada Pasien di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang Profil Klinis dan Profil Rawat Inap Penderita Stroke di Departemen Neurologi RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari 2016-31 Desember 2017 Pengaruh waktu Kejadian Stroke Iskemik terhadap Gambaran Hasil Ct-Scan Kepala pada Pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Perbandingan Penggunaan Anpsikok Tipikal dan Apikal terhadap Perbaikan Gejala Posif dan Negaf pada Pasien Skizofrenia di RSJ Aceh Laporan Kasus: Stroke Iskemik Pasca Persalinan Epilepsi Resisten Obat Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Intensitas Nyeri pada Pasien Nyeri Kepala Primer di Poliklinik Saraf RSUDZA Banda Aceh KAMPUS HIPO JURNAL ILMIAH NEUROLOGI VOL 1, NO. 1 , FEBRUARI 2019

JURNAL ILMIAH NEUROLOGI - rp2u.unsyiah.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas SriwijayaSekretariat: Departemen Neurologi FK Unsri / RSUP dr. Mohammad Hoesin

Jl. Jenderal Sudirman Km. 3,5 PalembangEmail: [email protected] Website: www.jurnalhipokampus.com

KAMPUSHIPOJURNAL ILMIAH NEUROLOGI

ISSN : 2656-016XVOL 1, NO. 1 , FEBRUARI 2019www.jurnalhipokampus.com

NI NM EU UL RA ON LA OT

GA

IKI

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA

Diterbitkan oleh:

Ikatan Alumni Neurologi Fakultas KedokteranUniversitas Sriwijaya

Hubungan Antara Nyeri Kronis dengan Depresi dan Anxietas Pada Pasien di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang

Profil Klinis dan Profil Rawat Inap Penderita Stroke di Departemen Neurologi RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari 2016-31 Desember 2017

Pengaruh waktu Kejadian Stroke Iskemik terhadap Gambaran Hasil Ct-Scan Kepala pada Pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Perbandingan Penggunaan An�psiko�k Tipikal dan A�pikal terhadap Perbaikan Gejala Posi�f dan Nega�f pada Pasien Skizofrenia di RSJ Aceh

Laporan Kasus: Stroke Iskemik Pasca Persalinan

Epilepsi Resisten Obat

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Intensitas Nyeri pada Pasien Nyeri Kepala Primer di Poliklinik Saraf RSUDZA Banda Aceh

KA

MP

US

HIP

OJU

RN

AL IL

MIA

H N

EU

RO

LO

GI

VO

L 1

, NO

. 1 , F

EB

RU

AR

I 20

19

H I P O K A M P U S Vol. 1 No. 1 Februari 2019 JURNAL ILMIAH NEUROLOGI www.jurnalhipokampus.com

Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya i

Salam Redaksi

Program Studi Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

telah melahirkan sekian banyak lulusan dan tersebar di berbagai wilayah di seluruh

Indonesia. Dalam era sekarang, sangat penting untuk terus menjaga informasi dan

silaturahmi termasuk di antara alumni neurologi FK Unsri.

Gagasan untuk menerbitkan sebuah jurnal ilmiah yang kemudian diberi nama

Hipokampus- ini merupakan suatu cara untuk tetap menjaga konsistensi informasi

dan silaturahmi antar-alumni disamping tentunya juga untuk tetap bisa saling

berbagi pengetahuan ilmiah; perkembangan terbaru hasil-hasil penelitian, kasus-

kasus klinis yang menarik di daerah masing-masing ataupun analisa suatu topik

yang patut didiskusikan.

Tentunya, jurnal ilmiah ini bukan hanya dapat diisi oleh para alumni neurologi FK

Unsri, namun tentunya juga sangat diharapkan artikel-artikel dari praktisi kesehatan

dimanapun untuk berpartisipasi dalam jurnal Hipokampus ini.

Akhirnya, kehadiran jurnal Hipokampus diharapkan dapat memberikan kontribusi

positif bagi tambahan ilmu pengetahuan kedokteran khususnya dalam bidang

neurologi. Dan sangat diharapkan berbagai ide, pemikiran dan juga kritikan bagi

perkembangan jurnal ilmiah ini. Terima kasih.

Redaksi.

H I P O K A M P U S Vol. 1 No. 1 Februari 2019 JURNAL ILMIAH NEUROLOGI www.jurnalhipokampus.com

iv Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Daftar Isi

Salam Redaksi .......................................................................................................... i

Dewan Redaksi ........................................................................................................ ii

Pedoman Penulisan ................................................................................................. iii

Daftar Isi ................................................................................................................. iv

Hubungan Antara Nyeri Kronis dengan Depresi dan Anxietas Pada Pasien

di RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang ........................................................... 1

Profil Klinis dan Profil Rawat Inap Penderita Stroke di Departemen

Neurologi RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang periode

1 Januari 2016-31 Desember 2017 ........................................................................ 10

Pengaruh waktu Kejadian Stroke Iskemik terhadap Gambaran Hasil

Ct-Scan Kepala pada Pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit Umum

dr. Zainoel Abidin Banda Aceh .......................................................................... 20

Perbandingan Penggunaan Antipsikotik Tipikal dan Atipikal terhadap

Perbaikan Gejala Positif dan Negatif pada Pasien Skizofrenia di RSJ Aceh ........ 26

Laporan Kasus: Stroke Iskemik Pasca Persalinan ................................................. 33

Epilepsi Resisten Obat ........................................................................................... 40

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Intensitas Nyeri pada Pasien

Nyeri Kepala Primer di Poliklinik Saraf RSUDZA Banda Aceh ..................... 45

Subyek Indeks ......................................................................................................... v

Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 33

Laporan Kasus: Stroke Iskemik Pasca Persalinan

Case Report : Postpartum Ischemic Stroke

Nasrul Musadir

Bagian/SMF Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUD dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh

Korespondensi: [email protected]

Abstrak

Kehamilan membawa perubahan fisiologis pada tubuh ibu. Perubahan fisiologis tersebut membawa dampak

serius terhadap kemungkinan kejadian penyakit serebrovaskular. Beberapa perubahan fisiologis seperti pada

cardiac output, stroke volume dan heart rate dapat mempengaruhi hemostasis dan hemodinamik yang justru

membuat kondisi yang mempertinggi kemungkinan stroke dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.

Demikian juga pasca persalinan, dimana masih terjadi proses adaptasi untuk kembali ke keadaan sebelum

kehamilan; merupakan saat yang rawan untuk terjadinya stroke. Stroke iskemik saat kehamilan dan pasca

persalinan merupakan kondisi klinis yang serius dan mengkhawatirkan baik bagi ibu, janin dan juga keluarganya.

Ketika terjadi saat kehamilan, maka perhatian perlu diberikan secara sungguh-sungguh terhadap keadaan ibu

dan juga janin. Demikian juga ketika stroke iskemik terjadi pasca persalinan, maka selain akibat fatal yang bisa

menimpa ibu, maka dapat juga menyebabkan dampak buruk terhadap perawatan bayi baru lahir.

Kata kunci : stroke, pasca persalinan

Abstract

There are several physiological changes in pregnancy. These phsysilogical changes have a serious impact on the

possibility of cerebrovasculaar desease. Some some of them such as cardiac output, stroke voulme and heart rate

can affect hemostasis and hemodynamics which actually create conditions that increase the likehood of stroke

compared to non-pregnant women. Likewise postpartum, where there is still an adaptation process to return to

the state before pregnancy; is a time prone to stroke. Ischemic stroke during prenancy and postpartum is a serious

and worrying clinical condition for the mother, fetus and their family.When itu occurs during pregnancy, attention

needs to be given seriously to the condition of the other and fetus. Likewise, when ischemic stroke occurs after

childbirth, then besides the fatal consequences that can befall the maother, it can also cause adverse effect on

newborn care.

Keyword : stroke, postpartum

PENDAHULUAN

Stroke merupakan defisit

neurologis baik fokal atau global yang

disebabkan gangguan suplai pembuluh

darah otak serebral yang terjadi lebih dari

24 jam.1 Dibandingkan dengan wanita yang

tidak hamil, terjadi peningkatan risiko

terjadinya stroke pada wanita saat

kehamilan.2 Hal ini disebabkan adanya

perubahan fisiologis yang signifikan pada

tubuh ibu selama kehamilan. Perubahan-

perubahan tersebut justru memperberat

kemungkinan risiko penyakit

serebrovaskular.1,2,3 Meskipun terjadi

peningkatan risiko stroke pada kehamilan

dan pasca persalinan, namun jumlah

keseluruhan insiden masih rendah,

kemungkinan karena masih terbatasnya

jumlah yang dilaporkan. 3 Atau sangat

mungkin terjadi kelalaian diagnosis.

Aterosklerosis dianggap jarang

dialami oleh usia muda, namun stroke yang

terjadi pada usia muda lebih banyak

disebabkan oleh faktor lain seperti

hiperkoagulasi, pre-eklamsia dan

eklampsia, trombosis vena serebral,

embolisme paradoksical, postpartum

cerebral angiopathy dan peripartum

kardiomiopati yang dapat terjadi selama

kehamilan dan setelah persalinan.4

Demikian juga beberapa saat setelah

melahirkan, dimana proses adaptasi

fisiologis kembali kepada keadaan normal -

setelah perubahan saat kehamilan- sedang

berjalan menuju keadaan normal dan bisa

H I P O K A M P U S Vol. 1 No. 1 Februari 2019 JURNAL ILMIAH NEUROLOGI www.jurnalhipokampus.com

34 Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

memakan waktu sampai 12 minggu.2

Sehingga dalam batasan umur, stroke yang

terjadi dalam rentan usia 15-35 tahun lebih

banyak dialami oleh wanita dibandingkan

insiden pada laki-laki. 4

Insiden stroke pada wanita dengan

kehamilan meningkat pada trimester ketiga

dan setelah melahirkan dan semakin

meningkat pada wanita hamil pada usia

lebih tua dan juga yang mengalami

hipertensi selama kehamilan.5 Saat-saat

baru melahirkan dianggap saat yang paling

tinggi risiko untuk timbul kejadian stroke.6

Stroke merupakan kasus yang

banyak menimbulkan kematian bagi ibu

hamil.; mencakup 12% dari seluruh

kematian pada kehamilan. Angka insiden

stroke iskemik pada kehamilan dan setelah

melahirkan bervariasi antara 3,4 sampai

210 per 100.000 kehamilan.4 Di Amerika

Serikat, sepanjang 2000-2001 terdapar

2.850 kehamilan yang mengalami

komplikasi stroke dengan rata-rata 34,2 per

100.000 kelahiran, dengan 117 mengalami

kematian dan angka rata-rata kematian

mencapai 1,4 per 100.000 kehamilan.1

Laporan kasus ini memaparkan

seorang wanita 27 tahun yang melahirkan

anak pertama, mengalami gejala stroke

setelah beberapa hari melahirkan dan

mengalami perbaikan defisit neurologis

dengan pemberian antikoagulan.

KASUS

Seorang wanita, 23 tahun,

melahirkan anak pertama dalam proses

persalinan normal, 3 hari setelah

melahirkan tiba-tiba mengalami kelemahan

sisi tubuh sebelah kiri, disertai mulut merot

dan bicara pelo. Pasien susah dalam

berbicara, meski pasien dapat memahami

dengan baik apa yang disampaikan orang

lain dan pasien juga dapat menyampaikan

keinginannnya dengan baik. Saat kejadian,

pasien tidak mengalami nyeri kepala, tidak

ada muntah, tidak ada kejang dan

penurunan kesadaran. Satu hari

sebelumnya pasien mengatakan mengalami

rasa kebas-kebas pada tubuh sebelah kanan,

yang dirasakan sekitar 5-6 menit; namun

kemudian menghilang. Setelah kejadian

pasien tidak bisa menggerakkan lengan dan

tungkai kanannya. Kekuatan ektremitas sisi

yang lemah sebesar 1 (satu); pasien hanya

bisa menggerakkan anggota ektremitasnya

namun tidak bisa mengangkatnya. Selama

kehamilan, pasien tidak mengalami

kenaikan tekanan darah, tidak ada riwayat

kejang sebelum dan selama kehamilan dan

tidak ada riwayat nyeri kepala. Beberapa

jam sebelum kejadian, pasien mengeluh

adanya nyeri kepala namun segera

menghilang.

Dilakukan pemeriksaan CT scan

kepala pada pasien ini, disertai dengan

pemeriksaan Elektrokardiogragi (EKG),

rontsen Thorak dan pemeriksaan

laboratorium darah rutin. Dari hasil CT

scan kepala didapatkan hasil berupa infark

tromboemboli subakut pada lobus

temporoparietal kanan mencapai ventrikel

lateralis kanan disertai adanya gambaran

udema pada daerah frontal kanan. Tidak

ditemukan kelainan dari hasil EKG dan

radiologis thorak; demikian juga tidak

ditemukan hasil yang abnormal dari hasil

pemeriksaan laboratorium darah. Selama

kehamilan, pasien tidak mengalami

hipertensi dan saat kejadian, tekanan darah

pasien mengalami peningkatan menjadi

150/100 mmHg.

Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 35

Gambaran hasil CT-scan pasien: subakut trombo emboli infarction dilobus temporoparietal kanan disertai

perifokal udema.

Pasien menjalani rawat inap dan

diberikan terapi antikoagulan Enoksaparin

sodium dengan dosis 0,6 cc setiap 12 jam

melalui subcutan, ditambah dengan

pemberian steroid berupa deksametason

dengan dosis 500 mg setiap 12 jam untuk

mengatasi udema serebral pada daerah

lobus frontal kanan. Terapi medikamentosa

lain sesuai dengan gejala yang dialami

pasien. Pada hari kedua onset, pasien juga

diberikan terapi rehabilitasi medik.

Setelah hari ke-2 terapi, pasien

mulai bisa berbicara lebih baik

dibandingkan dengan saat kejadian namun

belum ada perubahan pada gangguan

motorik lengan dan tungkai kiri dan belum

ada perbaikan pada parese nervus tujuh

sentral kiri. Pada hari ke-6 onset, pasien

mulai mengalami perbaikan motorik pada

pergerakan lengan dan tungkai, dimana

lengan kiri sudah bisa digenggam dan

dilakukan pengangkatan berlawanan

dengan gravitasi dan tungkai kiri mulai bisa

diangkat dan dilakukan endorotasi. Pasien

dipulangkan pada hari ke-7 onset dan pada

saat kunjungan kontrol pada hari ke-12

onset, pasien mengalami perbaikan yang

signifikan; pasien sudah bisa

menggerakkan tungkai kirinya untuk

berjalan meski perlu dipapah dan

kemampuan bicara semakin lancar. Pada

hari ke-19 onset, pasien semakin

mengalami perbaikan dimana berbicara

sudah kembali normal dan parese nervus

fasialis dan nervus hipoglossus semakin

membaik. Gerakan motorik pada lengan

dan tungkai mendekati kekuatan penuh.

Kepada pasien dan keluarganya

dilakukan edukasi berupa penjelasan

tentang gejala-gejala yang dialami pasien

sebagai akibat dari proses kehamilan dan

pasca persalinan, dan bagaimana untuk

menjaga kondisi agar gejala-gejala tersebut

tidak berulang. Pasien disaranakan untuk

tetap melakukan kontrol rutin di poliklinik

neurologi.

PEMBAHASAN

Pasien ini merupakan wanita usia

muda yang baru 3 hari melahirkan dan tiba-

tiba mengalami gejala hemiparesis sinistra,

disertai dengan parese nervus fasialis dan

nervus hipoglossus, diawali dengan gejala

nyeri kepala beberapa hari sebelumnya dan

gejala gangguan sensorik beberapa saat

sebelum mengalami gejala gangguan

motorik. Hasil CT scan kepala

menunjukkan gambaran subakut infark

tromboemboli di lobus temporoparietal

kanan.

H I P O K A M P U S Vol. 1 No. 1 Februari 2019 JURNAL ILMIAH NEUROLOGI www.jurnalhipokampus.com

36 Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Gambaran lesi pada regio tersebut

sesuai dengan teritoriti dari MCA (Middle

Cerebral Artery) pada hemisfer non-

dominan.7 Kebanyakan infark pada teritori

MCA biasanya merupakan emboli yang

berasal dari jantung atau akibat perfusi

rendah karena oklusi pada ICA, occlusive

desease pada MCA atau intrinsic desease

pada arteri lentikulostriata. (Wang, 2000).8

Saat kehamilan, terjadi berbagai

perubahan fisiologis pada tubuh wanita.

Berbagai perubahan tersebut merupakan

konsekuensi dari keadaan bervariasinya

keadaan hormon yang mengalami

perubahan.2 Perubahan yang paling

mencolok pada sistem kardiovaskular

adalah terjadinya peningkatan blood

volume yang dapat hampir mencapai 50%

dari keadaan sebelum hamil, yang terdiri

dari plasma darah mencapai kenaikan

sekitar 1.500 ml dan eritrosit yang

mengalami kenaikan sejumlah 500 ml.

Namun kenaikan blood volume tersebut

tidak begitu besar pada pasien yang

mengalami pre-eklamsia maupun

eklampsia yang rata-rata mengalami

kenaikan hanya sekitar 200 ml.9 Kenaikan

volume plasma yang lebih besar

dibandingkan dengan peningkatan eritrosit

menyebabkan turunnya konsentrasi

hemoglobin darah (Hb), hematokrit dan

hitung jenis eritrosit. 10

Perubahan pada sistem

kardivaskular dimulai pada awal kehamilan

seperti peningkatan cardiac output yang

mencapai 20% pada usia kehamilan

delapan minggu. Kemungkinan penyebab

utamanya adalah vasodilatasi perifer yang

dimediasi oleh endothelium-dependent

factors termasuk sintesis nitric oxide,

regulasi oleh estradiol dan vasodilatasi

prostaglandin. Vasodilasi perifer

menyebabkan 25-30% penurunan systemic

vascular resistance dan sebagai

kompensasinya terjadi peningkatan cardiac

output sekitar 40% selama kehamilan.

Kondisi ini tercapai utamanya melalui

peningkatan stroke volume, dan juga dalam

bagian kecil; peningkatan heart rate.

Peningkatan maksimal cardiac output

dapat terjadi pada usia kehamilan 20-28

minggu. 10 Peningkatan stroke volume

sangat mungkin disebabkan terjadinya

peningkatan terlebih dahulu masa otot

dinding ventrikel dan volume end-

diastolic.10,11 Jantung mengalami dilatasi

dan kontraktilitas myocardial mengalami

peningkatan.10 Selama persalinan, terjadi

perubahan drastis cardiac output dengan

terjadi peningkatan yang progresif;

demikian juga dengan peningkatan heart

rate. Dan satu hari setelah persalinan,

terjadi penurunan drastis stroke volume dan

heart rate; cardiac output secara bertahap

mengalami penurunan sampai 50% di atas

jumlah sebelum kehamilan dalam 2 minggu

setelah persalinan dan menjadi normal

dalam 6 sampai 12 minggu setelah

kelahiran.2

Tekanan darah akan mengalami

penurunan pada trimester pertama dan

kedua, namun mengalami peningkatan

sesuai tingkatan tekanan darah sebelum

kehamilan, pada trimester ketiga. 10

Tekanan arteri akan menurun, termasuk

tekanan sistolik, diastolik dan mean arterial

pressure (MAP). Tekanan diastolik dan

MAP mengalami penurunan lebih besar

dari tekanan sistolik selama kehamilan.

Karena kebanyakan perubahan terjadi di

awal kehamilan, menjadi penting untuk

membandingkan nilai hemodinamik

sebelum kehamilan dan saat awal

kehamilan ketika perubahan mulai terjadi.12

Perubahan pada sistem koagulasi

selama kehamilan menyebabkan kondisi

hiperkoagulasi. 13 Konsentrasi faktor-faktor

pembekuan tertentu terutama faktor VIII,

IX dan X menjadi meningkat. 4,14 Kadar

fibrinogen meningkat tajam di atas 50%

dan aktifitas fibrinolitik menjadi menurun.

Konsentrasi antikoagulan seperti

antitrombin dan protein S mengalami

penurunan. Sehingga kehamilan

mengakibatkan perubahan kseimbangan

pada sistem koagulasi dalam kaitannya

dengan faktor pembekuan, yang

menjadikan kehamilan dan kondisi setelah

melahirkan menjadi faktor predisposisi

vena trombosis.10 Di sisi lain, peningkatan

Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 37

prolaktin sebagai hasil perubahan fisiologis

menjelang persalinan dan terjadinya

hiperprolaktinemia merupakan indikasi

penyebab peningkatan agregasi platelet.4

Vena trombosis serebral (Cerebral

Vein Thrombsosis/CVT) merupakan

kondisi emergensi dengan gejala yang

bervariasi, mulai dari nyeri kepala, kejang

sampai penurunan kesadaran tingkat koma.

Predisposisi utama penyakit ini adalah

hiperkoagulasi termasuk kondisi

protombotik pada kehamilan dan setelah

melahirkan.15 Oklusi vena kortek

menyebabkan infark yang berkaitan dengan

gejala dan tanda defisit neurologis fokal.

Oklusi pada vena besar sinus bisa

menyebabkan hipertensi intrakranial akibat

peningkatan tekanan vena dan gangguan

pada absorbsi cairan serebrospinal. Jika

terjadi trombosis pada sinus cavernosus

dapat mengakibatkan nyeri pada daerah

mata dan terkadang terjadi eksoltalmus.

Diduga bahwa sebagian besar stroke yang

terjadi pada masa kehamilan dan pasca

persalinan disebabkan oleh trombosis pada

vena serebral. Misalnya sebuah penelitian

di Meksiko yang menunjukkan hasil lebih

dari setengah CVT yang terjadi mempunyai

kaitan dengan kehamilan.4 CVT mencakup

1% dari keseluruhan stroke yang terjadi. 14

Istilah diagnosis lain yang sering

digunakan untuk menyatakan defisit

neurologis yang terjadi secara akut pada

wanita hamil maupun pasca persalinan

yaitu postpartum angiopathy.16 Postpartum

cerebral angiopathy (PCA) merupakan

bagian dari gangguan dengan istilah

reversible cerebral vasocontriction

syndromes, yang mempunyai karakteristik

vasokontriksi multifokal dari arteri-arteri

serebral dan dapat terjadi dalam berbagai

variasi gejala klinis yang biasanya terjadi

beberapa hari setelah melahirkan. Gejala

yang biasa dialami seperti nyeri kepala tiba-

tiba, fotosensitifitas, muntah, kejang dan

bisa gangguan kesadaran dan seringnya

mempunyai gejala yang menyerupai

eklampsia.4

Selain itu, selama kehamilan juga

terjadi perubahan hormonal yang juga

mempunyai keterkaitan dengan perubahan

fisiologis. Peningkatan kadar hormon

estrogen dan progesteron yang terjadi

selama kehamilan mempunyai hubungan

dengan vasodilatasi. Sementara Relaxin

yaitu suatu hormon peptida yang dihasilkan

oleh corpus luteum dan bersirkulasi selama

kehamilan telah dibuktikan mempunyai

peranan pada endothelium-dependent

vasodilatory.12

Selain itu, faktor pre-eklampsia dan

eklampsia menjadi faktor lain juga yang

menyebabkan peningkatan risiko stroke

pada wanita hamil. Selama kehamilan,

autoregulasi serebral sangat mungkin

terganggu akibat hiperventilasi kronik.

Gangguan pada autoregulasi serebra

menyebabkan peningkatan tekanan perfusi

serebral. Pre-eklampsia menyebabkan

gangguan sebesar 2-10% dari seluruh

kehamilan. Sementara proporsi pengaruh

pre-eklampsia dan eklampsia terhadap

stroke saat kehamilan mencapai 25-45%.

Wanita dengan riwayat pre-eklampsia saat

kehamilan mempunyai kecenderungan

untuk mengalami stroke iskemik sebesar

60% saat tidak hamil.4

Diagnosis stroke pada wanita

dengan kehamilan ditegakkan dengan cara

yang relatif sama dengan diagnosis stroke

pada wanita non-pregnant; dan

pertimbangan dalam waktu yang tepat

untuk menegakkan diagnosis menjadi

faktor penting termasuk untuk melakukan

strategi penanganan.5 Penggunaan imaging

merupakan faktor sangat penting dalam

menegakkan diagnosa, termasuk dalam

membedakan antara stroke iskemik atau

hemoragik, meskipun harus dengan sangat

cermat mengingat faktor radiasi terhadap

kehamilan.5,17 Pada kasus yang diduga

sebagai CVT, sangat dianjurkan

penggunaan MRI dan MRA untuk

menegakkan diagnosis.18 Penggunaan

imaging juga harus dilakukan pada waktu

yang tepat untuk menghindari

keterlambatan diagnosis.19 Pada pasien

yang telah dipaparkan diatas, hanya

dilakukan CT scan kepala dan tidak

dilakukan MRI atau MRA. Dari hasil CT

H I P O K A M P U S Vol. 1 No. 1 Februari 2019 JURNAL ILMIAH NEUROLOGI www.jurnalhipokampus.com

38 Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

scannya telah menunjukkan gambaran

infark luas.

Penanganan pasien stroke iskemik

pasca persalinan relatif lebih mudah jika

dibandingkan dengan penanganan stroke

saat kehamilan. Pasca melahirkan, maka

risiko terhadap janin akibat stroke menjadi

tidak ada. Hanya perlu diperhatikan efek

jika ibu memberikan ASI untuk bayi.

Penanganan pasien stroke iskemik

dengan kehamilan, tidak berbeda dengan

penanganan pasien stroke pada umumnya.

Perhatian harus diberikan pada oksigenasi

yang adekuat, mempertahankan sirkulasi

dan euglikemia. Pada pasien muda yang

umumnya dibawah 45 tahun dengan

iskemik stroke, dianjurkan untuk dlakukan

test antifosfolipid antibodi, demikian juga

echocardiografi untuk mencari

kemungkinan emboli atau penyebab

lainnya dari jantung. Imaging ekstrakranial

juga diperlukan untuk tujuan yang sama,

mencari penyebab dasar dari stroke.5

Pemberian antikoagulan jenis

heparin pada pasien stroke dengan

kehamilan tidak merupakan suatu

kontraindikasi dikarenakan antikoagulan

heparin tidak dapat melewati plasenta dan

risiko terjadinya pendarahan terhadap janin

dapat dihindari. Hal ini berbeda dengan

antikoagulan jenis warparin.2 Namun

warparin tidak mempunyai efek

antikoagulan terhadap bayi yang

mendapatkan ASI, sehingga dapat

diberikan pada ibu penderita stroke pasca

persalinan. Dan dari suatu penelitian

didapatkan bahwa wanita yang

memberikan ASI lebih dari setahun, 10%

berkurang kecenderungan untuk

mendapatkan penyakit jantung atau stroke

dibandingkan dengan wanita yang tidak

pernah memberikan ASI. 17

Terapi pada pasien yang dilaporkan

di atas diberikan antikoagulan Enoksaparin

sodium dengan dosis 0,6 cc/12 jam yang

diberikan melalui subcutan selama lima

hari.

KESIMPULAN

Telah dilaporkan satu kasus stroke

iskemik pada wanita muda yang baru

menjalani proses persalinan. Beberapa hari

setelah persalinan mengalami defisit

neurologis berupa hemiparese sinistra

disertai dengan parese nervus VII dan

nervus XII sinistra sentral. Pasien

diberikan terapi antikoagulan Enoksaparin

sodium selama 5 hari dan pasien

menunjukkan perbaikan dalam waktu yang

relatif singkat.

Kehamilan dan juga pasca

persalinan merupakan waktu yang rawan

untuk terjadinya stroke pada wanita. Hal ini

disebabkan adanya berbagai macam

perubahan fisiologis pada ibu hamil.

Perubahan-perubahan itu meningkatkan

faktor risiko terjadinya stroke.

Perlu perhatian yang serius terhadap

kondisi dan gejala-gejala yang dialami

selama kehamilan dan juga pasca

persalinan. Adanya pre-eklampsia dan juga

eklampsia patut mendapatkan perhatian

terhadap kemungkinan stroke; karena

kedua hal tersebut juga merupakan faktor

risiko tersendiri terhadap stroke.

Diagnosis dan terapi stroke pada

kehamilan tidak jauh berbeda dengan

pasien stroke pada umumnya; hanya pada

saat kehamilan perlu perhatian terhadap

kondisi ibu, usia kehamilan dan janin.

Pasca persalinan perlu memperhatikan

kemungkinan efek perawatan terhadap bayi

baru lahir.

DAFTAR PUSTAKA

1. Moatti Z, Gupta M, Yadava R, Thamban S. A

Review of Stroke and Pregnancy : incindency,

management and prevention. European journal

of obstetric & Gynecology and Reproductive

Biology 2014, 181, p.20-27

2. Del Zotto E, Giossi A, Volonghi I, Costa P,

Padovani A, Pezzini A. Ischemic Stroke during

pregnancy and Puerperium. Stroke research and

treatment. 2011. Article ID 606780, p. 1-13

3. Khan M, Wasay M, Menon B, Saadatnia M,

Venketasubramanian, Gunaratne P, et al.

Pregnancy and Puerperium-Related Stroke in

Asian Women. Journal of Stroke and

Ikatan Alumni Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 39

Cerebrovascular Deseases 2013, 22 (8), p. 1393-

1398

4. Treadwell SD, Thanvi B, Robinson. Stroke in

Pregnancy and The Puerperium. Postgrad Med J

2008, 88, p.238-245

5. Cauldwell M, Rudd A, Nelson-Percy C.

Management of Stroke and Pregnancy.

European Stroke Journal, 2018: 3(3), p.227-236

6. Allison SJ, Basit A, Hussein OM, Ahmed RA.

Stroke in The Postpartum Period : A case study.

Journal of Clinical & Diagnostic Research,

2013: 7(6), p.1183-85

7. Portera-Cailliau C, Doherty CP, Buonanno FS,

Feske SK. Middle Cerebral Artery Territory

Infarction Sparing The Precentral Gyrus: report

of three cases. Journal Neurol Neurosurgery

Psychatry 2003, 74(4), p.510-512

8. Min WK, Park KK, Kim YS, Park HC, Kim JY,

Park SP et al. Topographic Diversity With

Common Occurrence of Concomittant Small

Cortical and Subcortical Infarcts. Stroke, 2000:

31, p.2055-2061

9. Edward R, Yeomans, Gillstrap LC. Physiologic

Changes In Pregnancy and Their Impact on

Critical Care. Crit Care Med, 2005: 33(10), p.

S256-S258 (Suppl)

10. Soma-Pillay P, Nelson-Piercy C, Tolppanen H,

Mebazaa A. Physiological Changes In

Pregnancy. Cardiovascular Journal of Africa,

2016: 27(2), p.89-94

11. Bedson R, Riccoboni A. Physiology of

Pregnancy: clinical anaesthetic implications.

Countinuing Education in Anaesthesia; Critical

care & Pain, 2014, 14(2), p.69-72

12. Sanghavi M, Rutherford JD. Cardiovascular

Physiology of Pregnancy. Circulation, 2014:

130, p. 1003-8

13. Marina SG, Mariana Guimaraes, Nuno M.

Thrombolysis in Pregnancy: a literature reiview.

The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal

Medicine. 2018, DOI:

10.1080/14767058.2018.1434141, p.1-11

14. Beal CC, Faucher MA. Stroke and Pregnancy:

An Integrative Review With Implication for

Neuroscience Nurses. Journal of Neuroscience

Nursing, 2015: 47(2), p.76-84

15. Kontogiorgi M, Kalodimou V, Kollias S,

Exarchos D, Serafim N, Ghitas A et al.

Postpartum Fatal Cerebral Vein Thrombosis : A

case report and review. Journal of Clinical

Diagnosis, 2012 : 2, p.1-3

16. Gupta P, Rohatgi A, Patel S. Post-partum

Angiopathy Presenting as Ischemic Stroke.

Journal of The Asscociation of Physicians of

India, 2016: 64, p.89-91

17. Cheng SJ, Chen PH, Chen LA, Chen CP. Stroke

During Pregnancy And Puerperium: Clinical

Perspectives, 2010: 49(4), p.395-400

18. Marwah S, Mohindra R. Diagnosis and

Management of obstetric Cerebral venous

thrombosis: a stringent challenge. International

Journal of Reproduction, Contraception,

Obstetric anf Gynecology, 2016: 5(12), p.4095-

8

19. Kulkarni AM, Chandan G, Aisha MM, Royce

DSA. Acute Nuerological Disorder in Women

during Pregnancy and Puerperium- A cross

Sectional Study. Clinical Radiological &

Imaging Journal, 2018: 2(3), p. 1-9