12
ISSN 0216-1036 (print) ISSN 2339-1499 (online] : : Jurnal Rekayasa Sistem Industri Daftar Isi Hal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan Tlirn Over Itention Karyawan Ronald Sukwadi, Milkha Meliana Penerapan Lean Six Sigma dan Activity-Based Costing Pada Perusa- haan Garment PT X Cindy Marika Amalia Wibowo, Kinley Aritonang Perbaikan Proses Bisnis untuk Mengurangi Piutang di PT Asuransi Astra Buana Cabang Bandung Alicia Kusumawati, Yogi Yusuf Wibisono, Kinley Aritonang 1-9 10-19 20-26 Perancangan Aplikasi Penunjang Aktivitas Travelling yang Interaktif dan Mobile untuk Paruh Baya Menggunakan Teknik Cooperative Pro- 27 - 35 totyping Stefani Christina Aryanto, Johanna Renny Octavia, Marihot Nainggolan Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 3 No. 1 Hal. 1 - 35 April 2014 ISSN 051b-IQ3W ISSN 2331-14‘n JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

ISSN 0 2 1 6 - 1 0 3 6 (print) ISSN 2 3 3 9 - 1 4 9 9 (online]

: :

JurnalRekayasa Sistem IndustriDaftar Isi Hal

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan Tlirn Over ItentionKaryawanRonald Sukwadi, Milkha Meliana

Penerapan Lean Six Sigma dan Activity-Based Costing Pada Perusa­haan Garment PT XCindy Marika Amalia Wibowo, Kinley Aritonang

Perbaikan Proses Bisnis untuk Mengurangi Piutang di PT Asuransi Astra Buana Cabang BandungAlicia Kusumawati, Yogi Yusuf Wibisono, Kinley Aritonang

1-9

10-19

20-26

Perancangan Aplikasi Penunjang Aktivitas Travelling yang Interaktifdan Mobile untuk Paruh Baya Menggunakan Teknik Cooperative Pro- 27 - 35totypingStefani Christina Aryanto, Johanna Renny Octavia, Marihot Nainggolan

JurnalRekayasa Sistem Industri Vol. 3 No. 1 Hal. 1 - 35 April

2014

ISSN 051b-IQ3W ISSN 2331-14‘n

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Page 2: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

ISSN 0216-1306 [print] ISSN 2339-1499 (online)Jurnal

Rekayasa Sistem Industrihttp://Journal.unpar.ac.id/index.php/j r s i

Tujuan dan Ruang Lingkup

Jurnal Rekayasa Sistem Industri bertujuan untuk menyediakan forum komunikasi dan publikasi hasil-hasil penelitian di bidang ilmu Teknik Industri mencakup bidang-bidang seperti ergonomi keselamatan kerja, produksi, persediaan dan logistik, otomasi, statistika industri, pengendalian kualitas, manajemen perusahaan industri, penelitian operasional, teknologi informasi, perancangan produk dan topik-topik terkait lainnya. Unsur pemersatu topik-topik yang luas tersebut adalah adanya proses analisis dan sintesis di dalam perancangan, perbaikan serta penerapan sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, peralatan, energi dan informasi yang tercantum di dalam definisi Teknik Industri menurut Institute o f Industrial Engineers (HE).

Jurnal ini juga mempublikasikan hasil-hasil yang menarik yang berasal dari penerapan ilmu Teknik Industri di dunia praktis sehingga dapat dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu atau pengembangan organisasi perusahaan industri. Pada dasarnya, jurnal ini bertujuan untuk menyediakan sarana publikasi bagi para peneliti, tenaga pendidik dan praktisi yang memiliki minat di bidang Teknik Industri. Penulis yang akan mengirimkan artikelnya dapat mengunduh panduanpenulisandi laman jurnal: http: //journal. unpar. ac. id/index .php/j rsi.

Dewan Redaksi

Penanggung Jawab: Catharina B. NawangpalupiKetua Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Penyunting

Carles Sitompul (Ketua) Yogi Yusuf Wibisono Kristiana Asih Damayanti Marihot Nainggolan Hanky Fransiscus

Universitas Universitas Universitas Universitas Universitas

Katolik Katolik Katolik Katolik Ka tolik

Parahyangan, Parahyangan, Parahyangan, Parahyangan, Parahyangan,

BandungBandungBandungBandungBandung

Mitra Bestari

Isti Surjandari Prajitno Paulus Sukapto J. Dharma Lesmono Bagus Arthaya Kinley Aritonang

Universitas Indonesia, Universitas Katolik Universitas Katolik Universitas Katolik Universitas Katolik

Bandung Bandung Bandung

Parahyangan, Bandung

Jakarta Parahyangan, Parahyangan, Parahyangan,

Page 3: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

ISSN 0216-1036 (print) ISSN 2339-1499 (online)

iiiiiJurnalRekayasa Sistem Industri

http://journal.unpar.ac.id/index.php/j rsi

D a fta r Isi

halFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan Turn Over Itention 1-9 KaryawanRonald Sukwadi, Milkha Meliana

Penerapan Lean Six Sigma dan Activity-Based Costing Pada Perusa- 10-19 haan Garment PT XCindy Marika Amalia Wibowo, Kinley Aritonang

Perbaikan Proses Bisnis untuk Mengurangi Piutang di PT Asuransi 20-26 Astra Buana Cabang BandungAlicia Kusumawati, Yogi Yusuf Wibisono, Kinley Aritonang

Perancangan Aplikasi Penunjang Aktivitas Travelling yang Interaktif 27-35 dan Mobile untuk Paruh Baya Menggunakan Teknik Cooperative Pro­totypingStefani Christina Aryanto, Johanna Renny Octavia, Marihot Nainggolan

Page 4: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Perancangan Aplikasi Penunjang Aktivitas Travellingyang Interaktif dan Mobile untuk Paruh baya

Menggunakan Teknik Cooperative Prototyping

Stefanie Christina1, Johanna Renny Octavia Hariandja2∗, Marihot Nainggolan 3

1,2,3Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri,

Universitas Katolik Parahyangan

Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141

email:[email protected];[email protected]

Abstrak

Seiring dengan bertambah baiknya perekonomian, teknologi, ilmu pengetahuan terutama ilmukedokteran di Indonesia berdampak terhadap meningkatnya harapan hidup (life expectancy) pen-duduk Indonesia. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah paruh baya di Indonesia. Studidan penelitian yang telah dilakukan seringkali tentang performansi golongan lanjut usia (elderly)menggunakan alat-alat elektronik yang berteknologi daripada golongan usia paruh baya (middle-aged adults).Secara relatif, paruh baya tidak mendapatkan perhatian yang cukup, padahal golongantersebut masih tergabung pada usia produktif dan seringkali berhadapan dengan teknologi dalamaktivitas sehari-harinya. Travelling merupakan salah satu aktivitas yang digemari sebagian besarparuh baya yang seringkali membutuhkan interaksi dengan teknologi. Penelitian ini bertujuan un-tuk merancang sebuah aplikasi yang dapat menunjang kelancaran aktivitas travelling bagi paruhbaya.

Teknik yang digunakan untuk merancang aplikasi travelling bagi paruh baya adalah cooperativeprototyping dimana partisipan terlibat dalam proses pembuatan prototipe. Penelitian ini melibatkandelapan orang partisipan paruh baya dengan hobi travelling dalam tiap tahap desain dimulai dariidentifikasi kebutuhan, pembuatan daftar kebutuhan, persona, dan skenario, dilanjutkan denganproses desain, pengembangan konsep desain terpilih, pembuatan prototipe, dan evaluasi prototipe.

Hasil dari proses desain adalah empat buah konsep desain dari kegiatan design workshopdan diperoleh sebuah konsep terpilih yaitu My Agenda. My Agenda adalah rancangan aplikasitravelling yang menjawab identifikasi kebutuhan paruh baya. Prototipe Trip for Us dibuat setelahkonsep My Agenda dikembangkan lebih jauh. Prototipe yang dibuat adalah low-fidelity prototypeyang selanjutnya diuji coba dalam suatu prototype workshop dan dilakukan perbaikan sehinggadidapatkan prototipe final yang dievaluasi kembali dengan partisipan paruh baya. Hasil evaluasimenunjukkan skor System Usability Scale (SUS) sebesar 70 dengan perbaikan pada fitur Memory.

Kata kunci: Travelling, Paruh baya, Cooperative Prototyping

1 Pendahuluan

Seiring dengan bertambah baiknya perekono-mian, teknologi, ilmu pengetahuan terutamailmu kedokteran di Indonesia, memilikidampak terhadap harapan hidup (life ex-pectancy) penduduk Indonesia yang semakinmeningkat.Berdasarkan data dari World HealthOrganization: Global Health Observatory Data

∗Korespondensi Penulis

Repository (http://apps.who.int), terjadi pen-ingkatan angka harapan hidup (life expectancy)masyarakat Indonesia. Pada tahun 1990, angkaharapan hidup masyarakat Indonesia adalah62 tahun. Pada tahun 2000 terjadi peningkatanangka harapan hidup menjadi 65 tahun. Angkaini terus meningkat hingga mencapai angka 69tahun pada tahun 2011.

Menurut World Health Organization(http://www.who.int), paruh baya atau

27

Page 5: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 3, No.1, 2014

middle-aged adults adalah salah satu kelom-pok dalam golongan usia lanjut yang berusia45 sampai dengan 59 tahun.Banyaknya pen-duduk paruh baya di Indonesia dapat dilihatdari hasil sensus penduduk dimana jumlahpenduduk paruh baya di Indonesia terusmeningkat dari tahun 2000 sejumlah 22,72 jutaorang, hingga 2010 sejumlah 34,06 juta orang(http://www.bps.go.id).

Berdasarkan penelitian pendahuluan, dike-tahui bahwa berpesiar atau bepergian adalahsalah satu kegemaran middle-aged adults saatmengisi waktu senggang mereka. Entah itumengunjungi sanak saudara, pusat perbelan-jaan dan hiburan, atau pergi berlibur ke luarkota atau luar negeri. Alasan pemilihan aktivi-tas travelling sebagai objek perancangan aplikasiadalah sebagai berikut.

1. Saat travelling, middle-aged adults senangmengunjungi tempat-tempat terbaru danmenarik, terlebih lagi saat waktu liburan.Banyak aplikasi penunjang kegiatan trav-elling yang telah beredar pada mobile de-vices seperti TripAdvisor, Kayak, TripIt, Ex-pedia, dan sebagainya. Namun, aplikasiyang ada saat ini belum dapat digunakanoleh mereka dengan mudah dan menye-nangkan. Penurunan fungsi tubuh middle-aged adults mengurangi minat mereka un-tuk menggunakan aplikasi penunjang ak-tivitas pada mobile devices dan mendorongdilakukannya perancangan aplikasi terse-but.

Penelitian dengan menggunakan subjekpenelitian golongan usia paruh baya masihjarang dilakukan, terutama di Indone-sia. Dengan adanya penurunan fungsitubuh, middle-aged adults mempunyai ke-butuhan yang dapat dikatakan hampirserupa dengan golongan elderly, dimana ke-butuhan tersebut berbeda dari orang de-wasa kebanyakan (Steenbekkers&van Bei-jsterveldt, 1998; Darroch et al., 2005;Kang&Yoon,2007). Oleh karena itu perludibuat fasilitas penunjang untuk mengako-modasi kebutuhan middle-aged adults, yangdalam hal ini adalah perancangan aplikasipenunjang aktivitas travelling.

2. Penelitian pendahuluan telah dilakukanpada delapan orang paruh bayadenganrata-rata usia 51 tahun. Berdasarkanpenelitian pendahuluan tersebut, diketahuibahwa responden paruh bayamenyukaitelepon genggam dengan layar sentuh yangcukup besar sepertismartphone HTC, Sam-

sung Galaxy Note, iPhone, dan Blackberryseri Torch, atau gadget seperti iPaddan iPod5. Aplikasi pada mobile devices yang ser-ingkali mereka gunakan adalah text mes-saging, berbagai macam games, dan so-cial media seperti Facebook. Pada waktusenggangnya atau pada saat libur seko-lah anak-anak, delapan orang middle-agedadults tersebut gemar berjalan-jalan. Des-tinasi mereka pun bermacam-macam, mu-lai dari pusat perbelanjaan yang dekat darirumah mereka hingga ke luar negeri. Jikahanya sekadar pergi untuk menghabiskanwaktu di pusat perbelanjaan atau mengun-jungi sanak saudara, mereka tidak mene-mukan kesulitan untuk pergi ke tempat-tempat tersebut.

Kesulitan yang kerap kali mereka rasakanadalah saat berlibur ke luar negeri karenabanyak sekali hal yang harus dilakukan se-belum, saat, dan setelah bepergian. Sepertimemesan tiket penerbangan ke negara tu-juan, melakukan booking hotel, menetap-kan tempat-tempat yang akan dikunjungidi negara tersebut, hingga mencetak foto-foto setelah bepergian. Mereka biasanyamenggunakan jasa tour and travel agent un-tuk lebih mudah mengurus segala sesu-atunya. Segala hal tersebut sebetulnyadapat saja dilakukan secara mandiri olehmereka dengan tujuan agar biaya yangdikeluarkan dapat diminimasi. Oleh karenaitu, maka perlu dilakukan perancangan ap-likasi travelling untuk mengakomodasi ke-butuhan middle-aged adults.

2 Desain Aplikasi

Empat aktivitas utama yang dilakukan dalamperancangan aplikasi travelling untuk golonganparuh baya, meliputi

1. identifikasi kebutuhan

2. membuat alternatif konsep

3. membuat prototipe

4. evaluasi prototipe

Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah salah satu metode desain partisipatif,yaitu cooperative prototyping (Bdker & Grnbk,1989), yang merupakan salah satu teknik desainpartisipatif (participatory design), dimana parapengguna terlibat secara aktif saat proses per-ancangan suatu produk khususnya pada tahap

28

Page 6: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Perancangan Aplikasi Penunjang Aktivitas Travelling yang Interaktif dan Mobile untuk Paruh bayaMenggunakan Teknik Cooperative Prototyping

uji coba prototipe (Schuler & Namioka, 1993;Demirbilek, 1999).

2.1 Identifikasi Kebutuhan

Sebelum melakukan desain aplikasi travelling,terlebih dahulu dilakukan identifikasi kebu-tuhan dari para partisipan paruh baya melaluidiskusi kelompok terfokus (focus group discus-sion) untuk mengetahui preferensi mereka men-genai aplikasi travelling.

Diskusi kelompok terfokus ini diikuti oleh de-lapan orang partisipan paruh baya yang beru-sia di antara 46 hingga 58 tahun. Respon par-tisipan yang diperoleh dari diskusi kelompokterfokus kemudian diterjemahkan menjadi ke-butuhan yang teridentifikasi. Penterjemahanpernyataan partisipan menjadi kebutuhan yangteridentifikasi dapat dilihat pada Tabel 1.

Setelah diperolehnya daftar kebutuhan, dis-usunlah sebuah persona dan skenario yang akanmenjadi dasar rancangan dan titik awal untukpengembangan konsep desain aplikasi travel-ling.

Persona adalah tokoh fiktif yang menggam-barkan atau mewakili karakteristik partisipansecara umum, sedangkan skenario adalah gam-baran sebuah situasi dimana persona membu-tuhkan suatu aplikasi , menggunakan aplikasi,dan kesulitan yang dihadapi dalam penggunaanaplikasi tersebut (Preece et al., 2011).

2.2 Perancangan Alternatif Konsep

Aktivitas kedua adalah melakukan perancan-gan alternatif-alternatif konsep aplikasi travel-ling. Untuk menghasilkan beberapa konsepdesain aplikasi travelling untuk paruh baya,diadakan suatu design workshop yang diikutioleh delapan partisipan yang terdiri dari ma-hasiswa/i Teknik Industri Universitas KatolikParahyangan dengan kriteria-kriteria tertentuyaitu memiliki pemikiran yang kreatif, mampubekerja sama dengan peneliti, dan telah menem-puh mata kuliah Perancangan dan Pengemban-gan Produk. Gambar 1 menunjukkan situasi de-sign workshop yang berlangsung selama kuranglebih 5 jam 30 menit.

Delapan partisipan yang terlibat kemudiandibagi ke dalam empat kelompok. Setelah itupeneliti memperlihatkan persona dan skenariokepada seluruh partisipan.

Berdasarkan pemahaman partisipan terhadappersona dan skenario tersebut, masing-masingkelompok diminta untuk melakukan brainstorm-ing dan menghasilkan 1 buah konsep desain un-

Gambar 1: Design workshop

Gambar 2: Konsep terpilih My Agenda

tuk menjawab kebutuhan persona dengan kre-atif.

Design workshop ini menghasilkan empat buahkonsep aplikasi travelling untuk paruh bayayaitu My Agenda, Amazing Trip, Travelling & Me,dan Meet Your Adventure. Konsep My Agendayang dapat dilihat pada Gambar 2 kemudianterpilih untuk dikembangkan lebih lanjut olehpeneliti berdasarkan hasil penilaian dari pe-serta design workshop dan penilaian dari penelititerkait dengan pemenuhan masing-masing al-ternatif konsep terhadap kebutuhan yang telahteridentifikasi sebelumnya.

2.3 Pembangunan Prototipe

Aktivitas ketiga adalah membuat prototipeberdasarkan konsep desain yang terpilih.Peneliti memutuskan untuk menggunakanteknik cooperative prototyping untuk prosespembuatan prototipe. Proses cooperative proto-typing untuk pembuatan low-fidelity prototypeaplikasi travelling terbagi menjadi tiga tahap.Tahap yang pertama adalah pembuatan initiallow-fidelity prototype atau prototipe low-fidelityawal oleh peneliti. Prototipe low-fidelity awalberupa prototipe setengah jadi yang nantinyaakan disempurnakan pada tahap cooperative

29

Page 7: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 3, No.1, 2014

Tabel 1: Daftar kebutuhan

No. Kebutuhan yang Teridentifikasi Pernyataan Partisipan1 Aplikasi travelling yang ”Adanya aplikasi untuk travelling

mengakomodasi kelompok akan sangat membantu, apalagi yangusia paruh baya sesuai dengan kita ini yang sudah paruh baya”

2 Aplikasi travelling yang ”Kalau anak-anak sedang di Jakartamudah digunakan biasanya pesan secara online. Karena akan

bingung jika tidak dibantu oleh mereka.”3 Aplikasi travelling yang ”Aplikasi ini dapat diakses di smartphone saya,

kompatibel dengan mobile devices sehingga saya bisa melakukan pemesananatau melihat rekomendasi dimana saja”

4 Aplikasi travelling yang memiliki ”Terkadang saya bingung di tengah-memiliki langkah penggunaan tengah pemakaian aplikasi karenayang diperlukan dan jelas banyaknya langkah yang harus dilalui”

5 Ukuran huruf dari aplikasi ”Tulisan tidak jelas, jadi harus pakai kacamatatravelling yang cukup besar dengan baca, kalau terlalu lama bisa pusing ”jarak antar huruf yang cukup ”Daftar penerbangan yang available biasanya

sangat berhimpitan jarak tulisannya, belum lagiukuran tulisan yang dipaksakan kecil.”

6 Aplikasi travelling dengan fitur-fitur ”Aplikasi yang punya fitur lengkap, bisa buatuntuk merekomendasi-kan kegiatan pesan tiket pesawat, hotel, tempat wisata, listsebelum, saat, dan setelah tempat-tempat yang recommended, bisa nyetak foto”perjalanan ”Saya suka memotret saat berlibur. Akan bagus juga

jika ada aplikasi yang merekomendasikan tempatdengan pemandangan yang luar biasa”

7 Aplikasi travelling dengan fitur ”Sebetulnya saya suka melihat koleksi dari negaracheckpoint yang menarik atau tempat-tempat menarik yang telah saya kunjungi

dan memamerkannya dengan teman.””Kalau ada fitur check-in saya tidak perlu khawatirkalau lupa nama tempat.”

8 Aplikasi travelling yang secara ”Menjadikan lokasi kita berada saat ini untukotomatis memberikan alternatif hanya menentukan default airport.”dari lokasi yang terdekat saat ini

30

Page 8: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Perancangan Aplikasi Penunjang Aktivitas Travelling yang Interaktif dan Mobile untuk Paruh bayaMenggunakan Teknik Cooperative Prototyping

Gambar 3: Prototype workshop

Gambar 4: Prototipe low-fidelity awal

prototyping yang kedua dan ketiga bersamaempat orang partisipan paruh baya dengandiadakannya prototype workshop oleh penelitiseperti yang terlihat pada Gambar 3.

Berdasarkan konsep terpilih My Agenda,dibangun prototipe aplikasi Trip for Us memi-liki tiga buah fitur utama yaitu, Planning, TheMoment, dan Memory yang berguna untuk men-jawab kebutuhan pengguna akan adanya fi-tur yang merekomendasikan kegiatan sebelum,saat, dan setelah perjalanan. Gambar 4 menun-jukkan tampilan dari halaman-halaman utamapada prototipe low-fidelity awal Trip for Us.

Prototipe low-fidelity awal Trip for Us ke-mudian dibawa oleh peneliti dalam proto-type workshop untuk dikembangkan lebih lan-jut bersama dengan partisipan paruh baya.Dalam melakukan percobaan prototipe, penelitimemberikan tiga buah skenario tugas, dimanamasing-masing skenario mewakili satu fiturutama, yaitu Planning, The Moment, dan Memory.

Saat sesi pertama percobaan prototipe sele-sai, partisipan memberikan kritik dan saran un-tuk perbaikan pada beberapa halaman prototipeaplikasi. Lima buah perbaikan yang dilakukanpada tahap ini adalah sebagai berikut :

1. Penambahan ikon SKIP pada halaman

Gambar 5: Evaluasi prototipe low-fidelity final

Planning-Hotels

2. Penambahan ikon SKIP pada halamanPlanning-Attractions

3. Penambahan informasi harga pada hala-man Planning-Flights

4. Perbaikan tampilan halaman The Moment-Interesting Places

5. Perbaikan tampilan informasi halaman TheMoment-Interesting Places

Selanjutnya dalam tahap ini, dihasilkan pro-totipe low-fidelity final yang diujicobakan kem-bali oleh keempat partisipan yang sama. Padatahap ini dihasilkan satu buah perbaikan ter-akhir yaitu perbaikan penempatan ikon fiturAgenda.

2.4 Evaluasi Prototipe

Aktivitas keempat dan terakhir adalahmelakukan evaluasi terhadap prototipe low-fidelity prototype final aplikasi Trip for Us denganpartisipan paruh baya yang berbeda dari par-tisipan prototype workshop. Peneliti melibatkanempat orang partisipan yang menguji prototipeini secara berpasangan seperti yang terlihatpada Gambar 5. Peneliti menggunakan persona,skenario tugas, dan storyboard yang sama sepertiyang digunakan dalam prototype workshop.

Berdasarkan hasil pengukuran performansidari setiap partisipan, diperoleh informasi jenistugas dimana keempat partisipan pada umum-nya melakukan kesalahan. Tabel 2 menun-jukkan rekapitulasi jumlah kesalahan yang di-lakukan dalam tiap skenario tugas sesuai tiga fi-tur utama pada aplikasi Trip for Us.

Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwapada umumnya keempat partisipan seringkalimelakukan kesalahan pada tugas yang terdapat

31

Page 9: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 3, No.1, 2014

Tabel 2: Jumlah Kesalahan yang Dilakukan

Fitur Tugas Jumlah KesalahanMemesan tiket pesawat 0

Planning Memesan tempat penginapan 0Memesan tiket tempat wisata 0

The Melihat Interesting Places 1Moment Melakukan Check-in 4

Melakukan Upload foto 3Menulis komentar pada foto 5

Memory Membagi foto pada media sosial 4Memberikan rating 0Melihat Agenda 4

di dalam fitur Memory. Jumlah kesalahan ter-banyak terdapat pada tugas menulis komentarpada foto.

Setelah semua partisipan melakukan pengu-jian prototipe sesuai dengan skenario tugas,selanjutnya peneliti meminta partisipan untukmengisi post-test questionnaire. Post-test ques-tionnaire berupa Skala Kemampupakaian Sistem(System Usability Scale/SUS) yang bertujuan un-tuk mengetahui penilaian subjektif para partisi-pan terhadap prototipe low-fidelity Trip for Us.Gambar 6 menunjukkan kuesioner SUS yangterdiri dari 10 buah pernyataan yang diajukankepada partisipan dengan skala penilaian seba-gai berikut.

1 = Sangat Tidak Setuju2 = Tidak Setuju3 = Netral4 = Setuju5 = Sangat SetujuBerdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi

oleh keempat partisipan pada prototype workshopdan keempat partisipan pada proses evaluasi,diperoleh skor SUS aplikasi Trip for Us adalah 70.Skor SUS di atas 68 menunjukkan bahwa suatusistem berada di atas rata-rata dan memiliki ke-mampupakaian yang baik (Sauro, 2011) . Jadidapat dikatakan bahwa aplikasi Trip for Us telahberada di atas rata-rata dan tergolong baik se-cara kemampupakaian.

3 Analisis

Aplikasi Trip for Us merupakan aplikasi pe-nunjang travelling paruh baya yang dirancangoleh peneliti mengikuti konsep desain terpilihberdasarkan hasil dari skor yang diberikan olehpara partisipan design workshop dan pertimban-gan peneliti terkait kebutuhan responden yangterpenuhi . Rancangan aplikasi Trip for Us men-galami proses pengembangan dan perbaikan,

Gambar 6: Kuesioner SUS

32

Page 10: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Perancangan Aplikasi Penunjang Aktivitas Travelling yang Interaktif dan Mobile untuk Paruh bayaMenggunakan Teknik Cooperative Prototyping

mulai dari saat prototype workshop berlangsunghingga evaluasi dari prototipe low-fidelity final.

Fitur Planning pada umumnya merupakan fi-tur yang mengakomodasi pengguna akan kebu-tuhan pemesanan tiket transportasi menuju kelokasi tujuan, tempat penginapan di lokasi tu-juan, serta tiket wisata yang tersedia di lokasitujuan. Sebelum dilakukan revisi, fitur ini meru-pakan suatu kesatuan yang tidak dapat dip-isahkan, sehingga saat melakukan pemesananharus memesan ketiganya. Namun setelah di-lakukan revisi atas saran dari partisipan padaprototype workshop, maka fitur ini dapat menjadilebih fleksibel.

Secara keseluruhan fitur Planning telah men-jadi lebih baik yang terbukti dari hasil evaluasiprototipe low-fidelity final, dimana pada tugas-tugas yang berhubungan dengan fitur Planningtidak ditemukan kesalahan. Hal ini juga mem-berikan kesimpulan bahwa fitur Planning telahmengakomodasi kebutuhan pengguna denganbaik.

Fitur The Moment merupakan salah satu fi-tur utama dari Trip for Us yang mengakomodasikebutuhan pengguna saat perjalanan sedangberlangsung dengan dua buah fitur yaitu fiturInteresting Places dan fitur Check In. Fitur Interest-ing Places mendapatkan perbaikan dari partisi-pan pada prototype workshop berupa pemberianketerangan nama tempat pada gambar-gambaryang tersedia. Selain itu, sebaiknya pada satuhalaman Interesting Places, tidak terdapat terlalubanyak pilihan tempat sehingga tidak menim-bulkan kesan penuh. Dengan demikian peng-guna hanya perlu menekan ikon Next untukmelihat tempat-tempat menarik lainnya dan ap-likasi akan menampilkan halaman selanjutnyadari rekomendasi tempat yang menarik.

Secara keseluruhan fitur The Moment telahmenjadi lebih baik yang terbukti dari hasil eval-uasi prototipe low-fidelity final, dimana padatugas-tugas yang berhubungan dengan fitur TheMoment tidak ditemukan kesalahan. Hal ini jugamemberikan kesimpulan bahwa fitur The Mo-ment telah mengakomodasi kebutuhan peng-guna dengan baik.

Fitur Memory merupakan salah satu fiturutama dari Trip for Us yang mengakomodasi ke-butuhan pengguna setelah perjalanan berakhir.Awalnya, tampilan dari halaman Memory terdiridari lima buah menu yaitu, Upload Photos (Men-gunggah Foto), Comment on Your Photos (Komen-tar pada Foto) , Rate Your Journey (Beri Rating),Post to Others (Bagikan), dan Agenda. Partisi-pan prototype workshop hanya memberikan saranagar memindahkan fitur Agenda ke dalam fi-tur Memory, selebihnya tidak terdapat masalah

Gambar 7: Perbaikan ikon Home

Gambar 8: Perbaikan halaman Upload photos

pada fitur ini.Namun saat proses evaluasi prototipe low-

fidelity final dilakukan, hampir semua kesalahanterjadi pada bagian Memory. Hal ini mendorongpeneliti untuk melakukan beberapa perbaikanrancangan pada fitur Memory.

Usulan perbaikan yang pertama adalah mem-perbaiki ikon Home atau Beranda menjadiberwarna dan berkelip yang bertujuan untukmenarik perhatian pengguna agar menekanikon tersebut untuk keluar dari halaman Agendadan melakukan kepentingan selanjutnya. Gam-bar 7 menampilkan hasil perbaikan tombol ikonHome.

Perbaikan kedua adalah penambahan tulisanChoose your photo pada halaman Upload pho-tos sehingga pengguna akan mengetahui bahwafoto-foto yang terlihat bukanlah foto yang telahterunggah, namun meminta pengguna untukmemilih salah satu dari foto yang tersimpandalam memori mobile device yang digunakan.Gambar 8 menampilkan perbaikan yang telahdilakukan pada halaman Upload photos.

Perbaikan yang ketiga adalah perbaikan ikonBack to Memory menjadi Comment on your photoagar pengguna dapat langsung memberikan ko-mentar pada foto yang telah diunggah. Jika

33

Page 11: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 3, No.1, 2014

Gambar 9: Perbaikan ikon Comment on yourphoto

Gambar 10: Perbaikan ikon Post to others

pengguna tidak ingin memberikan komentar,dapat menekan ikon Back atau Kembali un-tuk kembali pada halaman fitur Memory. Jikapengguna ingin mengunggah foto lainnya, ikonUpload another photo dapat dipilih. Gambar9 menunjukkan perbaikan ikon yang telah di-lakukan.

Usulan perbaikan yang terakhir adalah men-gubah ikon Post to others menjadi Post photo toothers sehingga pengguna mengerti bahwa ikontersebut merupakan fitur untuk membagikanfoto-foto perjalanan ke media sosial lainnyaseperti Facebook, Twitter, atau Instagram. Se-lain menampilkan perbaikan ikon Post to others,Gambar 10 juga menampilkan perbaikan atashilangnya menu Comment on your photos yangtidak lagi terletak di halaman Memory.

Dengan perbaikan-perbaikan yang telah di-lakukan, peneliti berharap agar fitur Memorymenjadi lebih baik dalam mengakomodasi ke-butuhan pengguna.

4 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitianyang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan yang dianggap perlu untukdiakomodasi pada perancangan aplikasitravelling bagi kelompok usia paruh bayaadalah aplikasi travelling yang mudah di-gunakan, kompatibel dengan mobile devices,memiliki langkah penggunaan yang diper-lukan dan jelas, memiliki ukuran hurufyang cukup besar dengan jarak antar hu-ruf yang cukup, memiliki fitur-fitur un-tuk merekomendasikan kegiatan sebelum,saat, dan setelah perjalanan, memiliki fiturcheckpoint yang menarik, dan secara otoma-tis memberikan alternatif hanya dari lokasiyang terdekat saat ini.

2. Proses desain menghasilkan konsep terpilihMy Agenda yang dikembangkan lebih lanjutmenjadi prototipe low-fidelity aplikasi Tripfor Us berdasarkan teknik cooperative proto-typing.

3. Hasil evaluasi prototipe low-fidelity finalTrip for Us menunjukkan bahwa prototipetelah memiliki fitur yang lengkap, jelas,serta mudah bagi paruh baya untuk meng-gunakannya dengan skor System UsabilityScale sebesar 70.

34

Page 12: Jurnal Rekayasa Sistem Industri - ti.unpar.ac.idti.unpar.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2017/05/JROH_JRSI-April... · Jurnal Rekayasa Sistem Industri ... pengendalian kualitas,

Perancangan Aplikasi Penunjang Aktivitas Travelling yang Interaktif dan Mobile untuk Paruh bayaMenggunakan Teknik Cooperative Prototyping

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik, Diunduh darihttp://www.bps.go.id (10 Juli 2013)

Bdker, S., Grnbk, K. (1989). Cooperative Proto-typing Experiments - Users and Designers En-vision a Dental Case Record System. Di dalamJ. Bowers & S. Benford (Eds.), Proceedings ofthe first EC-CSCW ’89. UK: Computer SciencesCompany.

Darroch, I., Goodman, J., Brewster, S.A., Gray,P.D.G. (2005). The effect of age and font size onreading text on handheld computers. LectureNotes in Computer Science, 3585, 253-266. doi:10.1007/11555261 23

Demirbilek, O. (1999). Involving the Elderly in theDesign Process: A Participatory Design modelfor Usability, Safety, and Attractiveness. Unpub-lished PhD. Ankara: Bilkent University.

Kang, E.K., Yoon, W.C. (2007). Age- andExperience-Related User Behavior Differ-ences in The Use of Complicated Elec-tronic Devices. International Journal ofHuman-Computer Studies, 66, 425-437. doi:10.1016/j.ijhcs.2007.12.003

Preece, J., Rogers, Y., Sharp, H. (2011). Interac-tion Design: Beyond Human-Computer Interac-tion, 3rd ed. New York: John Wiley & Sons

Sauro, J. (2011, Februari). Measuring Us-ability With The System Usability Scale(SUS). Measuring Usability. Diunduh darihttp://www.measuringusability.com/sus.php(5 Desember 2013)

Schuler, D., Namioka, K. (1993). PARTICIPA-TORY DESIGN: Principles and Practices. NewJersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Steenbekkers, L.P.A., van Beijsterveldt, C.E.M.(1998). Design-relevant Characteristics of AgeingUsers. Delft University of Technology.

World Health Organization, Diunduh darihttp://www.who.int (12 Juli 2013)

World Health Organization: Global Health Ob-servatory Data Repository, Diunduh darihttp://apps.who.int (12 Juli 2013)

35