2
Cover Pendahuluan Epidemiologi Etiologi Trauma uretra terjadi akibat cedera yang berasal dari luar (eksternal) dan cedera iatrogenik akibat instrumentasi pada uretra. Trauma tumpul yang menimbulkan fraktur tulang pelvis menyebabkan ruptura uretra pars membranasia, sedangkan trauma tumpul pada selangkangan atau straddle injury dapat menyebabkan ruptura uretra pars bulbosa. Pemasangan kateter atau businasi pada uretra yang kurang hati-hati dapat menimbulkan robekan uretra karena fals route atau salah jalan; demikian pula tindakan opersi trans-uretra dapat menimbulkan cedera uretra iatrogenik. Manifestasi klinis Kecurigaan adanya trauma uretra adalah jika didapatkan perdarahan peruretram, yaitu terdapat darah yang keluar dari meatus uretra eksternum setelah mengalami trauma. Perdarahan per-uretram ini harus dibedakan dengan hematuria yaitu urine bercampur darah. Pada trauma uretra yang berat, seringkali pasien mengalami retensi urine. Pada keadaan ini tidak diperbolehkan melakukan pemasangan kateter, karena tindakan pemasangan kateter dapat menyebabkan kerusakan uretra yang lebih parah. Diagnosis ditegakkan melalui foto uretrografi dengan memasukkan kontras melalui uretra, guna mengetahui adanya ruptur uretra. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Terapi farmako dan non farmako Prognosis Kasus Analisis

jurnal ruptur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HVBJ

Citation preview

Page 1: jurnal ruptur

Cover

Pendahuluan

Epidemiologi

Etiologi

Trauma uretra terjadi akibat cedera yang berasal dari luar (eksternal) dan cedera iatrogenik akibat instrumentasi pada uretra. Trauma tumpul yang menimbulkan fraktur tulang pelvis menyebabkan ruptura uretra pars membranasia, sedangkan trauma tumpul pada selangkangan atau straddle injury dapat menyebabkan ruptura uretra pars bulbosa. Pemasangan kateter atau businasi pada uretra yang kurang hati-hati dapat menimbulkan robekan uretra karena fals route atau salah jalan; demikian pula tindakan opersi trans-uretra dapat menimbulkan cedera uretra iatrogenik.

Manifestasi klinis

Kecurigaan adanya trauma uretra adalah jika didapatkan perdarahan peruretram, yaitu terdapat darah yang keluar dari meatus uretra eksternum setelah mengalami trauma. Perdarahan per-uretram ini harus dibedakan dengan hematuria yaitu urine bercampur darah. Pada trauma uretra yang berat, seringkali pasien mengalami retensi urine. Pada keadaan ini tidak diperbolehkan melakukan pemasangan kateter, karena tindakan pemasangan kateter dapat menyebabkan kerusakan uretra yang lebih parah. Diagnosis ditegakkan melalui foto uretrografi dengan memasukkan kontras melalui uretra, guna mengetahui adanya ruptur uretra.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Terapi farmako dan non farmako

Prognosis

Kasus

Analisis

Kesimpulan

Daftar Pustaka