Upload
rikzahakin
View
43
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/7/2018 jurnalmikum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnalmikum 1/5
BAB II
METODOLOGI
2.1. Karakteristik Strain
Strain yang digunakan pada penelitian dalam jurnal ini merupakan strain isogenik yang
memiliki genotip katG berbeda-beda. Strain yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
H37Rv, INH34 pPD28
, INH34 pAP01
, INH34 pAP21
, INH34pAP22
, INH34pAP21
2.2. Penentuan Rata-rata Mutasi dengan Metode P0 ( Poisson Distribution)
Strain yang akan digunakan dikultur dalam media middlebrook 7H9 broth (BD) sebanyak
4 ml yang mengandung 10% albumin dextrose catalase dan 0,2 % Tween 80 (BDH) broth untuk
menjaga turbiditas yang dibutuhkan dalam pertumbuhan sebesar 0,5 konstanta MacFarland.
Volume tersebut diasumsikan memiliki sel bakteri sebanyak 5 x 103/mililiter. Setiap 1 mililiter
didistribusikan dalam 28 tabung mikrosentrifus dan diinkubasi selama 2 minggu dalam suhu 37°
C dengan agitasi secara terus menerus. Mutan kemudian diseleksi dalam cawan yang berisi
medium Middlebrook 7H10 agar dengan komposisi 0,25% gliserol, 10% asam oleat ADC
(OADC) dan 2 mg/L rifampicin. Pada akhir masa inkubasi, tiga kultur yang telah disiapkan
digunakan sebagai ulangan untuk Miles dan Misra Plate Count. Sedangkan 25 kultur sisanya
disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 13.000 rpm. Pelet yang dihasilkan darisentrifugasi ini diletakkan atau diinokulasikan pada cawan agar yang telah mengandung
antibiotik. Proporsi kultur yang tidak mengandung mutan digunakan untuk memperoleh nilai
rata-rata mutasi. Penelitian ini dilakukan dengan dua perulangan untuk masing-masing strain.
2.3. Rata-rata Mutasi pada Strain Resisten setelah Penambahan Hidrogen Peroksida
Strain INH34 pAP01, INH34 pAP23 dan H37Rv dipapar dengan stres oksidatif berupa
penambahan 8 mM H2O2 selama 24 jam dan ditentukan rata-rata mutasinya
2.4. Identifikasi Genotip Koloni yang Resisten terhadap Rifampicin
Koloni yang tumbuh pada media dengan penambahan rifampicin 2 mg/L dilarutkan
dalam tabung mikrosentrifus dengan 400µL buffer TE dan dipanaskan lebih dahulu. Supernatan
disimpan pada suhu 4°C untuk analisa menggunakan PCR untuk menunjukkan adanya perluasan
5/7/2018 jurnalmikum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnalmikum 2/5
fragmen yang mengalami overlapping (sekuen gen rpoB terletak pada pasangan basa urutan 451-
1735). Prosedur sekuen DNA yang digunakan sama dengan yang digunakan oleh Jenkins, dkk
(2005), yaitu menggunakan uji hibridisasi area resistensi (resistance determining hybridization
assay) yang dikenal dengan Inno LiPA. Daerah sepanjang 81bp dari gen rpoB diperluas dengan
menggunakan biotinylanted primer dan dilakukan hibridisasi dengan oligonukleotida spesifik
yang immobile pada sebuah strip parallel. Inno LiPA tersusun atas 10 probe oligonukleotida
dengan panjang yang berkisar antara 19-23 bp yang mengelilingi 81 bp dari rpoB.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.1. Tingkat Mutasi M.tuberculosis pada rifampicin
Hipermutabilitas memiliki perbedaan 10 lipatan (fold) pada tingkat mutasinya, namun
secara keseluruhan masih termasuk dalam range antara 1.3x1027
dan 3.3x1026
mutasi per
generasi sel. Selain itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat perolehan saat
membandingkan strain asli atau strain yang tidak asli menggunakan hydrogen peroksida.
Genotipe individual katG tidak berdampak pada tingkat mutasi bakteri. Saat dibandingkandengan H37Rv, hanya INH34
pAP22, strain dengan mutasi Ala-139Val dengan aktivitas enzim
katalase atau peroksidase, memiliki tingkat mutasi lebih dari 10 fold.
3.1.2. Analisis sekuen rpoB
5/7/2018 jurnalmikum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnalmikum 3/5
Berdasarkan penelitian, dari 66 mutan resisten, hanya 3 yang mengalami mutasi pada rifampicin
resistance-determining region (RRDR). Selain mutasi pada RRDR, tidak ditemukan mutasi pada
bagian resistensi yang lain.
3.2. Pembahasan
Hipotesis dari penelitian menyatakan strain bakteri yang mengandung mutasi katGmungkin memiliki kenaikan tingkat mutasi yang disebabkan oleh aktivitas enzim katalase atau
peroksidase. Tingkat mutasi dari strain tanpa aktivitas enzim katalase atau peroksidase,
INH34 pAP01 dan INH34 pAP21, dengan strain yang memiliki aktivitas enzimatis, INH34 pAP21,
INH34 pAP23,INH34 pPD28 dan H37Rv. Selain itu, tidak ada perbedaan pada tingkat mutasi pada
strain lain dibandingkan dengan INH34 pPD28
yang merupakan strain dengan wild-type katG dan
katalase dan peroksidase fungsional. INH34 pAP01
merupakan strain yang memiliki gangguan
delesi katG namun tidak mengalami peningkatan tingkat mutasi. Penggunaan definisi Werngren
dan Hoffner tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap strain-strain tersebut.
Penggunaan poisson distribution pada jurnal tidak cukup sensitif dalam menentukan perbedaan
yang kurang dari 10 lipatan. M. tuberculosis akan bermutasi pada saat dilakukan kondisi stress
hydrogen peroksida dengan dosis dua kali lipat, namun tidak ada bukti bahwa perlakuan ini
berefek pada tingkat mutasi dari strain INH34 yang dibandingkan dengan H37Rv. Compensatory
mutation mungkin menjadi pengimbang terhadap hilangnya katG. Isolasi INH34 memiliki
bagian promoter up-regulated ahpC, sehingga dapat mengkompensasi defisiensi katalase atau
peroksidase sebagai hasil dari mutasi katG. Gen lain melibatkan resistensi isoniazid seperti ndh
yang merupakan nukleotida tunggal polimorf yang terdapat pada M. tuberculosis.
Temuan penting dari penelitian ini adalah hanya 4,5% dari isolat resisten rifampisin
yang mengalami mutasi pada RRDR (Rifampicin Resistance Determining Region), dibandingkan
dengan 90% dari isolat resisten rifampisin yang diisolasi secara klinis. Hasil yang mengejutkan
dari penelitian ini adalah adanya persamaan dengan data yang telah diperoleh sebelumnya dari
5/7/2018 jurnalmikum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnalmikum 4/5
sebuah studi klinis yang menunjukkan pola mutasi rpoB yang berbeda pada saat terjadi wabah
akibat strain resisten isoniazid di London utara. Tidak ada dari jenis isolat dilaporkan dalam
penelitian tersebut yang mengalami mutasi umum di RRDR, tiga isolat yang memiliki pola
mutasi langka di RRDR (dua dengan Ser-531 trp dan satu dengan His-526 Arg) dan tiga
memiliki mutasi di luar RRDR (Val-146 Phe), yang sebelumnya telah dijelaskan dalam isolat
klinis.
Sampel mutan diisolasi pada 2 mg/L rifampisin (dua kali MIC untuk M. tuberculosis
H37Rv). Hubungan antara kerentanan terhadap rifampisin dan pola mutasi pada rpoB telah
diamati. Strain resisten rifampisin dengan MIC 32 mg/L terbukti mengalami 11% mutasi di
RRDR, dan seluruh strain dengan perlakuan MIC 64 mg/L mengalami mutasi dalam RRDR.
Oleh karena itu, diperoleh kemungkinan kadar MIC yang rendah dapat mempengaruhi distribusi
lokasi mutasi. Hal yang serupa pernah dilakukan oleh Morlock, dkk (2000) dengan konsentrasi
MIC 2 mg/L untuk mengisolasi koloni tahan rifampisin dan menemukan pola yang serupa
dengan yang diamati dalam isolat tahan rifampisin pada studi klinis. Peran pompa efflux dengan
resistensi obat telah dilaporkan M. Tuberculosis, sebagian pada efpA. Perubahan effl ux pump
kemungkinan dapat menyebabkan dinding sel mikobakteri tahan dengan akumulasi rifampicin.
Kemungkinan mutan tahan rifampicin tanpa mutasi rpoB juga mengalami peningkatan efflux.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah, strain M. tuberculosis dengan gangguan
oksidatif tidak mengalami peningkatan mutasi dan mampu mengimbangi kondisi lingkungannya,
mengikuti penambahan hidrogen peroksida. Pola mutasi yang tidak biasa diamati dalam mutan
tahan rifampicin, yang hanya 4,5% yang terjadi di dalam RRDR tersebut.
5/7/2018 jurnalmikum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnalmikum 5/5
DAFTAR PUSTAKA
Morlock GP, Plikaytis BB, Crawford JT. 2000. Characterization of spontaneous, in vitro-
selected, rifampin-resistant mutants of Mycobacterium tuberculosis strain H37Rv.
Antimicrob Agents Chemother 2000; 44: 3298±301.
Jenkins C, Claxton AP, Shorten RJ , Timothy, D. M. dan Stephen, H. G. 2005. Rifampicin
resistance in tuberculosis outbreak, London, England. Emerg Infect Dis 2005; 11: 931±4.