80
KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE DAN MODEL THINK TALK WRITE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN CERPEN DENGAN MEDIA PAUL (PAKET ULASAN) PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 1 SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Henny Prasetyaningrum NIM : 2101413113 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS …lib.unnes.ac.id/30275/1/2101413113.pdf · ulasan cerpen pada siswa kelas VIII. Fungsi model pembelajaran ... Maka dari itu diperlukan

Embed Size (px)

Citation preview

KEEFEKTIFAN MODEL THINK PAIR SHARE DAN MODEL THINK TALK WRITE

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN CERPEN

DENGAN MEDIA PAUL (PAKET ULASAN)

PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 1 SEMARANG

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Henny Prasetyaningrum

NIM : 2101413113

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

ii

SARI

Prasetyaningrum, Henny. 2017. “Keefektifan Model Think Pair Share dan Model

Think Talk Write dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan

Media Paul (Paket Ulasan) pada Siswa Kelas VIII”.Skripsi.Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang. Pembimbingan I: Drs. Bambang Hartono, M.Hum. Pembimbing

II: Dr. Mukh Doyin, M.Si.

Kata kunci : Teks Ulasan Cerpen, Think Pair Share, Think Talk Write, PAUL (Paket

Ulasan)

Model pembelajaran memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan

keberhasilan suatu pembelajaran. Salah satunya dalam pembelajaran menulis teks

ulasan cerpen pada siswa kelas VIII. Fungsi model pembelajaran yaitu sebagai

pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran (Shoimin

2016:24). Maka dari itu diperlukan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat

aktif ketika pembelajaran berlangsung. Sebagai wujud inovasi dalam dunia

pendidikan penerapan model Think Pair Share dan model Think Talk Write dengan

menggunakan media PAUL (Paket Ulasan) diharapkan dapat memberikan pengaruh

besar dalam keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu 1)

Bagaimana keefektifan menulis teks ulasan cerpen dengan model Think Pair Share

pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Semarang?, 2) Bagaimana keefektifan menulis

teks ulasan cerpen dengan model Think Talk Write pada siswa kelas VIII MTs Negeri

1 Semarang?, 3) Model manakah yang lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran

menulis teks ulasan cerpen antara model Think Pair Share dengan model Think Talk

Write?.

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu (quasi experiment

design) karena penelitian ini menggunakan subjek penelitian berupa manusia yang

tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh peneliti. Variabel penelitian ini terdiri dari

variabel bebas dan variabel terikat, variabel bebas pada penelitian ini adalah model

Think Pair Share dan model Think Talk Write dengan menggunakan media PAUL

(Paket Ulasan). Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah pembelajaran

keterampilan menulis teks ulasan cerpen bagi siswa kelas VIII.

Berdasarkan teori penelitian, hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung = 8,883 ≥

2,00 jadi Ha diterima, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antara

kelompok Eksperimen 1 dan kelompok Eksperimen 2 setelah diberikan pembelajaran

yang berbeda pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Semarang. Dari siswa yang diberi

pembelajaran dengan model Think Talk Write memperoleh hasil belajar yang lebih

baik. Siswa dalam kelas eksperimen 2 mendapatkan hasil yang lebih bagus daripada

kelas eksperimen 1. Pada hasil pretest rata-rata kelas eksperimen 1 73,79, dan rata-

rata kelas eksperimen 2 74,71. Sedangkan rata-rata posttest kelas eksperimen 1 79,85,

iii

dan rata-rata posttest eksperimen 2 87,94. Peningkatan yang terjadi pada kelas

eksperimen 1 sebanyak 6,06 atau 8,2% sedangkan peningkatan yang tejadi pada kelas

eksperimen 2 sebanyak 13,23 atau 17,7%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

model Think Pair Share pada pembelajaran menulis teks ulasan cerpen mendapat

hasil yang lebih baik daripada penggunaan model Think Pair Share, dapat dikatakan

bahwa model Think Talk Write lebih efektif digunakan untuk pembelajaran menulis

teks ulasan cerpen.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang dapat diberikan. Pertama, guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen

hendaknya menggunakan model Think Talk Write sebagai strategi pembelajaran jika

ingin siswa lebih mendalami teks yang akan dipahami. Dengan menggunakan model

Think Talk Write, siswa menjadi lebih paham dalam menulis teks ulasan cerpen

karena ada beberapa tahap pemahaman. Kedua, praktisis atau peneliti dibidang

pendidikan hendaknya mengembangkan dan meneliti model Think Pair Share dan

model Think Talk Write dalam pembelajarn keterampilan menulis lainnya. Karena

masih ada kendala yang dialami peneliti ketika menerapkan kedua model tersebut,

sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi penelitian ini.

iv

v

vi

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja

keras (untuk urusan yang lain).” (QS Al-Insyirah: 7)

2. Buatlah kenyataan seperti mimpimu begitupun sebaliknya mimpimu menjadi

kenyataan. (Peneliti)

3. Pendidikan bukan persiapan untuk hidup. Pendidikan adalah hidup itu sendiri.

(John Dewey)

4. Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, tapi pendidikan

adalah sebuah proses seumur hidup. (Gloria Steinem)

Persembahan:

Karya ini, saya persembahkan untuk

1. kedua orang tua saya, Bapak Sudiro (alm)

dan Ibu Sriwulan yang selalu mendidik dan

mendoakan saya;

2. kakek nenek saya, Sungkono dan Suyatmi;

3. adik saya, Setyo Prabowo;

4. almamater saya, Universitas Negeri

Semarang.

viii

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan

kemudahan dan kelancaran dan kemudahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Think Pair Share dan Think Talk

Write dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan Media PAUL (Paket

Ulasan) pada Siswa Kelas VIII” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

Usaha dan kerja keras dari penulis tidak lepas dari dorongan serta bimbingan dosen

pembimbing I, Drs. Bambang Hartono, M.Hum. yang telah berbaik hati dan sabar

dalam membimbing. Begitu juga dengan dorongan dan bimbingan dari dosen

pembimbing II, Dr. Mukh Doyin, M.Si. yang dengan sabar dan tulus membimbing

penulis, dan telah memberikan saran-saran terbaik kepada penulis.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas juga dari bantuan dan dukungan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberi kesempatan untuk menuntut ilmu hingga dapat menyelesaikan

studi di Universitas Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

3. Dr. Haryadi, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

menyediakan segala hal yang dibutuhkan selama penulisan skripsi;

ix

4. Kepala MTs Negeri 1 Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut;

5. pendidik mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa-siswi MTs Negeri 1

Semarang, yang telah berbaik hati memberikan bantuan untuk terlaksananya

penelitian;

6. bapak dan ibu serta saudara yang senantiasa selalu mendoakan dan

memberikan dukungan;

7. Delima, Ida, Chusnul, Afwah, Heny Budi, Indah, Sumiyati, dan teman-teman

ER4 Mega-mega yang selalu memberi semangat;

8. berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Semarang, 18 Sepetember 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

Halaman

SARI ............................................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. iv

PERNYATAAN .......................................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi

PRAKATA ............................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xvi

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. xvii

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................................. 4

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................................. 5

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................. 5

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ............................... 8

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................................ 8

2.2 Landasan Teoretis ................................................................................................ 16

2.2.1 Model Pembelajaran ................................................................................. 16

2.2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran .................................................... 16

2.2.1.2 Pengertian Model Think Pair Share ............................................. 17

2.2.1.3 Tujuan Model Think Pair Share ................................................... 17

xi

2.2.1.4 Sintak Model Think Pair Share .................................................... 18

2.2.1.5 Kelebihan Model Think Pair Share ............................................... 19

2.2.1.6 Kekuranagan Model Think Pair Share ......................................... 19

2.2.1.7 Pengertian Model Think Talk Write.............................................. 19

2.2.1.8 Tujuan Model Think Talk Write .................................................... 20

2.2.1.9 Sintak Model Think Talk Write .................................................... 20

2.2.1.10 Kelebihan Model Think Talk Write ............................................ 21

2.2.1.11Kekurangan Model Think Talk Write .......................................... 21

2.2.3 Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen ............................................. 22

2.2.3.1 Keterampilan Menulis ................................................................... 22

2.2.3.2 Pengertian Menulis ....................................................................... 23

2.2.3.3 Tujuan Menulis .............................................................................. 24

2.2.3.4 Manfaat Menulis ........................................................................... 24

2.2.3.5 Tahap-tahap Menulis .................................................................... 25

2.2.3.6 Aspek Penilaian Menulis Teks Ulasan ......................................... 27

2.2.4 Hakikat Teks Ulasan ................................................................................. 31

2.2.4.1 Pengertian Teks Ulasan ................................................................ 31

2.2.4.2 Struktur Teks Ulasan .................................................................... 33

2.2.4.3 Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan Cerpen ..................................... 37

2.2.4.4 Pengertian Cerpen ......................................................................... 38

2.2.4.5 Unsur Cerpen ................................................................................ 40

2.2.5 Media Pembelajaran PAUL (Paket Ulasan) ............................................. 42

2.2.5.1 Pengertian Media PAUL (Paket Ulasan) ...................................... 42

2.2.5.2 Fungsi Media ................................................................................ 43

2.2.5.3 Langkah-langkah Menggunakan Media ....................................... 43

2.2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Media PAUL (Paket Ulasan) .......... 45

2.2.6 Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

Menggunakan Model Think Pair Share dengan Media PAUL

xii

(Paket Ulasan)........................................................................................... 46

2.2.7 Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen Menggunakan Model

Think Talk Write dengan Media PAUL (Paket Ulasan) .......................... 48

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................... 50

2.4 Hipotesis ............................................................................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 54

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................... 54

3.2 Desain Penelitian ................................................................................................. 54

3.3 Paradigma Penelitian ........................................................................................... 57

3.4 Subjek Penelitian ................................................................................................. 58

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 59

3.5.1 Tempat Penelitian..................................................................................... 59

3.5.2 Waktu Penelitian ...................................................................................... 59

3.6 Variabel Penelitian ............................................................................................... 59

3.6.1Variabel Independen (Variabel Bebas) ..................................................... 59

3.6.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) .................................................... 60

3.7 Populasi dan Sampel ........................................................................................... 60

3.8 Instrumen Penelitian............................................................................................ 61

3.8.1 Instrumen Tes .............................................................................................. 61

3.8.1.1 Uji Validitas ............................................................................... 66

3.8.1.2 Uji Reabilitas ............................................................................. 67

3.8.2 Instrumen Nontes ....................................................................................... 68

3.8.2.1 Pedoman Observasi .................................................................... 68

3.8.2.2 Pedoman Wawancara ................................................................. 69

3.8.2.3 Dokumentasi .............................................................................. 71

3.9 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 71

3.9.1 Teknik Tes ................................................................................................ 71

3.9.2 Teknik Nontes............................................................................................ 72

xiii

3.9.2.1 Observasi ................................................................................... 72

3.9.2.2 Dokumentasi .............................................................................. 72

3.9.2.3 Wawancara ................................................................................ 73

3.10 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 73

3.10.1 Pengujian Sampel ................................................................................... 73

3.10.1.1 Uji Normalitas ......................................................................... 74

3.10.1.2 Uji Homogenitas ...................................................................... 74

3.11 Uji Hipotesis ..................................................................................................... 74

3.12 Prosedur Penelitian............................................................................................ 75

3.12.1 Kegiatan sebelum Pemberian Perlakuan ................................................ 75

3.12.2 Kegiatan Pemberian Perlakuan ............................................................... 76

3.12.2.1 Perlakuan pada Kelas Eksperimen I Menggunakan

Model Think Pair Share (kelas VIIIE) .................................... 76

3.12.2.2 Perlakuan pada Kelas Eksperimen II Menggunakan

Model Think Talk Write (kelas VIIIB) .................................... 78

3.12.3 Kegiatan setelah Pembelajaran ............................................................... 80

BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................... 82

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 82

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 82

4.1.1.1 Data Kemampuan Hasil Posttest Kelompok Eksperimen I

dengan Model Think Pair Share .................................................... 84

4.1.1.2 Data Kemampuan Hasil Posttest Kelompok Eksperimen II

dengan Model Think Talk Write .................................................... 91

4.1.2 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................ 98

4.1.2.1 Uji Normalitas ............................................................................... 98

4.1.2.2 Uji Homogenitas ............................................................................ 99

4.1.3 Uji Hipotesis ............................................................................................ 100

4.1.3.1 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Pretest (Uji Hipotesis 1) ..... 100

xiv

4.1.3.2 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kelompok Eksperimen I

antara Data Pretest dan Data Posttest (Uji Hipotesis 2) ............. 101

4.1.3.3 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kelompok Eksperimen II

antara Data Pretest dan Data Posttest (Uji Hipotesis 3) ............. 103

4.1.3.4 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Posttest (Uji Hipotesis 4) .... 104

4.1.4 Hasil Belajar Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan Media PAUL

(Paket Ulasan) ......................................................................................... 106

4.1.5 Hasil Sikap ............................................................................................... 107

4.1.6 Deskripsi Respon Siswa .......................................................................... 109

4.2 Pembahasan ........................................................................................................ 110

4.2.1 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan Model Think

Pair Share dengan Media PAUL (Paket Ulasan) ................................... 111

4.2.2 Kemampuan Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan Model Think

Talk Write dengan Media PAUL (Paket Ulasan) ................................... 114

4.2.3 Keefektifan Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen antara

Model Think Pair Share dan Model Think Talk Write dengan

Media PAUL (Paket Ulasan) .................................................................. 116

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 118

5.1 Simpulan ........................................................................................................... 119

5.2 Saran ................................................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 122

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 125

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kisi-kisi Penilaian Menulis Teks Ulasan Cerpen......................... 28

Tabel 2.2 Aspek Penilaian Menulis Teks Ulasan Cerpen ............................ 29

Tabel 2.3 Identifikasi Teks Ulasan Cerpen berdasarkan Strukturnya .......... 35

Tabel 2.4 Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen Menggunakan

Model Think Pair Share dengan Media PAUL

(Paket Ulasan) ............................................................................. 46

Tabel 2.5 Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen Menggunakan

Model Think Talk Write dengan Media PAUL

(Paket Ulasan) ............................................................................. 48

Tabel 3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 56

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen .... 62

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Teks Ulasan

Cerpen .......................................................................................... 63

Tabel 3.4 Penilaian Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen ................. .65

Tabel 3.5 Uji Instrumen Penilaian Keterampilan ......................................... .66

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Keterampilan...................... 68

Tabel 3.7 Lembar Observasi Sikap dan Spiritual ......................................... 69

Tabel 3.8 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Model Think Pair Share ........... 70

Tabel 3.9 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Model Think Talk Write ............. 70

Tabel 3.10 Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi .................................................. 71

Tabel 4.1 Deskriptif Data Penelitian ............................................................ 83

Tabel 4.2 Penilaian Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

Kategori Tinggi pada Kelas Eksperimen I ................................... 86

Tabel 4.3 Penilaian Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

Kategori Sedang pada Kelas Eksperimen I .................................. 88

Tabel 4.4 Penilaian Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

xvi

Kategori Rendah pada Kelas Eksperimen I ................................. 90

Tabel 4.5 Penilaian Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

Kategori Tinggi pada Kelas Eksperimen II .................................. 93

Tabel 4.6 Penilaian Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

Kategori Sedang pada Kelas Eksperimen II................................. 95

Tabel 4.7 Penilaian Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

Kategori Rendah pada Kelas Eksperimen II ................................ 97

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian....................... 98

Tabel 4.9 Uji Homogenitas .......................................................................... 99

Tabel 4.10 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Pretest (Uji Hipotesis 1) ...... 100

Tabel 4.11 Uji Hipotesis 2 ............................................................................ 102

Tabel 4.12 Uji Hipotesis 3 ............................................................................ 103

Tabel 4.13 Uji t Data Posttest ....................................................................... 105

Tabel 4.14 Hasil Belajar Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan

Media PAUL (Paket Ulasan) ...................................................... 106

Tabel 4.15 Deskripsi Keaktifan Belajar Siswa Pretest Kelompok

Eksperimen .................................................................................. 107

Tabel 4.16 Deskripsi Respon Siswa .............................................................. 109

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Media PAUL (Paket Ulasan) ...................................................... 45

Gambar 2.2 Media PAUL (Paket Ulasan) pertemuan 1 ................................. 45

Gambar 4.1 Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

dengan Nilai Tertinggi pada Kelas Eksperimen I ....................... 85

Gambar 4.2 Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan

Nilai Sedang pada Kelas Eksperimen I ....................................... 87

Gambar 4.3 Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan

Nilai Rendah pada Kelas Eksperimen I ...................................... 89

Gambar 4.4 Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan

Nilai Tertinggi pada Kelas Eksperimen II .................................. 92

Gambar 4.5 Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan

Nilai Sedang pada Kelas Eksperimen II...................................... 94

Gambar 4.6 Hasil Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan

Nilai Rendah pada Kelas Eksperimen II ..................................... 96

Gambar 4.7 Suasana Pembelajaran di Kelas Eksperimen I .......................... 113

Gambar 4.8 Suasana Pembelajaran di Kelasa Eksperimen II ....................... 115

xviii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Struktur Teks Ulasan ................................................................... 34

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................... 52

Bagan 3.1 Bagan Kelompok Eksperimen I .................................................. 58

Bagan 3.2 Bagan Kelompok Eksperimen II ................................................. 58

xix

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Diagram Hasil Belajar Menulis Teks Ulasan Cerpen

dengan Media PAUL (Paket Ulasan) ........................................ 107

Diagram 4.2 Keterampilan Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen............... 109

Diagram 4.3 Respon Siswa ............................................................................ 110

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Model Think Pair Share .................................................... 126

Lampiran 2 RPP Model Think Talk Write ..................................................... 165

Lampiran 3 Media Pembelajaran Pertemuan 1 .............................................. 203

Lampiran 4 Media Pembelajaran Pertemuan 2 .............................................. 209

Lampiran 5 Penilaian Spiritual dan Sikap Kelas Eksperimen I .................... 215

Lampiran 6 Penilaian Spiritual dan Sikap Kelas Eksperimen II ................... 217

Lampiran 7 Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ............................................... 219

Lampiran 8 Nilai Pretest Kelas Eksperimen II.............................................. 220

Lampiran 9 Nilai Posttest Kelas Eksperimen I .............................................. 221

Lampiran 10 Nilai Posttest Kelas Eksperimen II ............................................ 222

Lampiran 11 Uji Normalitas ............................................................................ 223

Lampiran 12 Uji Validitas ............................................................................... 224

Lampiran 13 Uji Homogenitas ........................................................................ 225

Lampiran 14 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pretest Kelas

Eksperimen I dan II .................................................................... 226

Lampiran 15 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Posttest Kelas

Eksperimen I dan II .................................................................... 227

Lampiran 16 Hasil Tes Akhir Eksperimen I .................................................... 228

Lampiran 17 Hasil Tes Akhir Eksperimen II .................................................. 231

Lampiran 18 Pedoman Wawancara Eksperimen I.......................................... 234

Lampiran 19 Pedoman Wawancara Eksperimen II ......................................... 235

Lampiran 20 Dokumentasi Kelas Eksperimen I ............................................. 236

Lampiran 21 Dokumentasi Kelas Eksperimen II............................................. 239

Lampiran 22 Surat Bukti Penelitian ................................................................ 242

Lampiran 23 Surat Tugas Pembimbing ........................................................... 243

Lampiran 24 Surat Bukti Lulus UABI ............................................................ 244

xxi

Lampiran 25 Lembar Bimbingan Dosen I ....................................................... 245

Lampiran 26 Lembar Bimbingan Dosen II ...................................................... 249

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Model pembelajaran memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan

keberhasilan suatu pembelajaran. Guru harus mempertimbangkan dengan matang

model pembelajaran yang digunakan. Fungsi model pembelajaran yaitu sebagai

pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran (Shoimin

2016:24). Maka dari itu diperlukan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat

aktif ketika pembelajaran berlangsung.

Model pembelajaran sangat beraneka ragam. Namun, dalam penelitian ini akan

diteliti model Think Pair Share dan model Think Talk Write untuk menulis teks

ulasan cerpen dengan menggunakan media PAUL (Paket Ulasan).

Model Think Pair Share diperkenalkan oleh Frank Lyman pada tahun 1985.

Model Think Pair Share dirancang untuk memengaruhi pada interaksi siswa (Zainal

Aqib 2013:24). Dengan model ini, siswa dilatih untuk bekerja secara berpasangan.

Secara pasangannya siswa diminta untuk mengutarakan pendapat dan hasil pemikiran

masing-masing, kemudian mendiskusikannya. Setelah berdiskusi, setiap kelompok

diminta untuk mengemukakan hasil diskusi kelompoknya.

Model Think Talk Write didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah

sebuah perilaku sosial. Dalam model pembelajaran ini peserta didik didorong untuk

berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Model

ini merupakan model yang dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara peserta

2

didik. Menurut (Suyatno 2009:66) model Think Talk Write adalah suatu pembelajaran

yang dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan

alternatif solusi), hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan

kemudian membuat laporan hasil presentasi.

Kedua model tersebut akan diterapkan untuk pembelajaran menulis teks ulasan

cerpen. Dari kedua model tersebut kemudian dibandingkan, model manakah yang

paling efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

Menulis teks ulasan cerpen adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut Hartono (2009:29) pembelajaran

sebagai suatu sistem memiliki lima komponen pokok, yaitu tujuan, isi/materi,

metode, alat bantu, dan penilaian atau evaluasi. Isi/materi dalam teks ulasan cerpen

harus memperhatikan kohesi dan koherensi (keruntutan) supaya ulasan yang disajikan

bisa runtut. Kohesi adalah kaitan semantik antara proporsisi atau kalimat dengan

proporsisi atau kalimat dengan proporsisi lainnya dalam wacana itu (Hartono

2012:157).

Teks ulasan cerpen ditulis dari teks lainnya seperti cerpen, novel, film, dan drama.

Dengan menulis teks ulasan cerpen siswa dapat mengetahui dan memberi penilaian

terhadap karya yang diulas. Pembaca tidak perlu membaca karya secara keseluruhan.

Hanya dengan membaca teks ulasan cerpen sudah dapat mengetahui isi dari karya

tersebut. Bahkan juga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari karya yang

diulas.

3

Menulis teks ulasan adalah kegiatan mengulas sebuah karya sastra kemudian

disusun berdasarkan strukturnya. Teks ulasan dapat diartikan sebagai teks yang berisi

tinjauan suatu karya baik berupa film, buku, benda, dan lain sebagainya untuk

mengetahui kualitas, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang

ditujukan untuk pembaca atau pendengar khalayak ramai (Kosasih 2013:40). Penulis

dapat dengan mudah menulis teks ulasan apabila sudah mengetahui apa saja struktur

dan pokok-pokok dari teks ulasan. Penulis akan kesulitan dalam menulis teks ulasan

apabila tidak mengetahui bagian-bagian dari struktur teks ulasan.

Selain menerapkan model pembelajaran akan lebih optimal lagi apabila ditunjang

dengan penggunaan media pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang terletak

di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara

atau penghubung dua pihak atau dua hal (Webster Dictonary 1960 dalam Anitah Sri

2012:5). Media pembelajaran memenuhi tiga fungsi utama apabila digunakan untuk

perorangan, kelompok atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal (1)

memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi

(Kemp dan Dayton dalam Arsyad 2013:23).

Penggunaan media paket ulasan cerpen adalah salah satu inovasi baru dalam

pembelajaran menulis teks ulasan cerpen. Media paket ulasan cerpen ini berbentuk

sebuah paket yang di dalamnya berisi lembar kerja. Paket ini dibuat dengan bervariasi

warna agar dapat menarik siswa. PAUL ini diberikan kepada tiap kelompok. Pada

pembelajaran siswa akan dibentuk dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan

mendapatkan satu paket ulasan cerpen yang di dalamnya ada beberapa lembar kerja.

4

Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk

membandingkan model dalam menulis teks ulasan cerpen yang berjudul “Keefektifan

Model Think Pair Share dan Model Think Talk Write dalam Pembelajaran Menulis

Teks Ulasan Cerpen dengan Media PAUL (Paket Ulasan) pada Siswa Kelas VIIIB

dan VIIIE MTs Negeri 1 Semarang”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui

bahwa dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen, siswa dituntut untuk mampu

menuliskan teks ulasan dari sebuah cerpen berdasarkan struktur dan pokok-pokok

teks ulasan.

Oleh karena itu, perlu penerapan model dan media yang sesuai dalam

pembelajaran menulis teks ulasan cerpen. Model pembelajaran yang akan diterapkan

dalam menulis teks ulasan pada penelitian ini adalah model Think Pair Share dan

model Think Talk Write. Penggunaan model Think Pair Share dan model Think Talk

Write memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kedua model tersebut juga

sudah terbukti efektif ketika digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan

keefektifan antara model Think Pair Share dan model Think Talk Write untuk

mengatasi masalah siswa dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen pada siswa

kelas VIII SMP/MTs.

Selain diterapkannya model pembelajaran, guna meningkatkan keefektifan model

tersebut juga digunakan media pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan media

5

pembelajaran PAUL (Paket Ulasan). Media ini berupa paket yang di dalamnya berisi

lembar kerja menulis teks ulasan dari sebuah cerpen.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,

masalah yang muncul sangat kompleks sehingga perlu adanya pembatasan masalah.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada mengukur keefektifan

penggunaan model dan media pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks ulasan cerpen. Dengan demikian, peneliti akan mengetahui

model pembelajaran manakah yang lebih efektif diterapkan untuk mengoptimalkan

pembelajaran keterampilan menulis teks ulasan cerpen.

Model pembelajaran yang diujikan adalah model Think Pair Share dan model

Think Talk Write sehingga batasan masalah pada penelitian ini adalah mengukur

keefektifan model Think Pair Share dan model Think Talk Write dengan

menggunakan media PAUL (Paket Ulasan) pada pembelajaran keterampilan menulis

teks ulasan cerpen pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Semarang.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang

telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana keefektifan menulis teks ulasan cerpen dengan model Think Pair

Share dengan media PAUL (Paket Ulasan) pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1

Semarang?

6

2. Bagaimana keefektifan menulis teks ulasan cerpen dengan model Think Talk

Write dengan media PAUL (Paket Ulasan) pada siswa kelas VIII MTs Negeri 1

Semarang?

3. Model manakah yang lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis teks

ulasan cerpen dengan media PAUL (Paket Ulasan) antara model Think Pair Share

dengan model Think Talk Write?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan keefektifan menulis teks ulasan cerpen dengan model Think

Pair Share dengan media PAUL (Paket Ulasan) pada siswa kelas VIII MTs

Negeri 1 Semarang.

2. Mendeskripsikan keefektifan menulis teks ulasan cerpen dengan model Think

Talk Write dengan media PAUL (Paket Ulasan) pada siswa kelas VIII MTs

Negeri 1 Semarang.

3. Mendeskripsikan perbedaan keefektifan antara pembelajaran menulis teks ulasan

cerpen dengan media PAUL (Paket Ulasan) menggunakan model Think Pair

Share dengan model Think Talk Write.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian “Keefektifan Model Think Pair Share dan Model Think Talk Write

dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen dengan Media PAUL (Paket

Ulasan) pada Siswa Kelas VIII” diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis.

7

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan pembelajaran

menulis teks ulasan cerpen dan dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan

peneliti. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman baru dalam

mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis

teks ulasan cerpen dengan menggunakan model Think Pair Share atau model Think

Talk Write menggunakan media PAUL (Paket Ulasan).

Bagi guru, penelitian ini dapat memperkaya referensinya mengenai model

pembelajaran dan penggunaan media dalam menulis teks ulasan cerpen. Guru

mendapatkan acuan dalam menerapkan model Think Pair Share atau model Think

Talk Write dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen. Selain itu, guru juga akan

termotivasi untuk berinovasi dalam pembelajaran di kelas.

Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran sebagai

alternatif perbaikan dalam proses pembelajaran dan hasilnya dapat dijadikan referensi

serta bahan pertimbangan dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

Bagi peneliti, dapat memperkaya wawasan dan pengentahuan mengenai

penerapan model Think Pair Share dan model Think Talk Write mengunakan media

PAUL (Paket Ulasan) serta hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Telaah terhadap penelitian-penelitian lain sangat penting untuk mengetahui

relevansi penelitian yang telah lampau dengan penelitian yang dilakukan. Berikut

merupakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan dapat dijadikan sebagai

kajian pustaka dalam penelitian ini. Antara lain penelitian yang dilakukan oleh

Simburani (2013), Jack (2015), Nurul (2013), Wida (2013), Rizki (2014), Ni Luh,

et.al (2014), dan Elisa, et.al (2015).

Simburani (2013) dalam jurnal International Journal of Language Learning and

Applied Linguistics World, dengan judul “Improving Students Achievement on

Writing Descriptive Text Through Think Pair Share” . Dalam jurnalnya dijelaskan,

bahwa kemampuan menulis teks deskriptif siswa meningkat setelah diterapkan model

Think Pair Share. Think Pair Share bekerja secara efektif dan efisien dalam

membantu siswa meningkatkan prestasi menulis teks deskriptif. Jadi, model Think

Pair Share ini menciptakan lingkungan yang baik dalam belajar-mengajar menulis,

siswa menjadi aktif dalam proses penulisan, memfokuskan pikiran mereka untuk

penjelasan guru, berbagi di tim dan pasangan kemudian menulis individual.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Simburani (2013) dengan penelitian ini

terdapat pada model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Think

Pair Share. Pada penelitian Simburani membuktikan bahwa pembelajaran

menggunakan model Think Pair Share meningkat, efektif, dan efisien.

9

Perbedan penelitian yang dilakukan oleh Simburani (2013) dengan penelitian ini

terletak pada jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian tindakan kelas.

Penelitian tersebut menguji peningkatan menulis teks deskriptif siswa dengan

menggunakan model Think Pair Share. Pada penelitian ini menggunakan dua model

yaitu model Think Pair Share dan model Think Talk Write.

Penelitian Simburani (2013) relevan dengan penelitian ini, sehingga penelitian

Simburani dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan

mengaplikasikan model yang sama namun dengan teks yang berbeda. Pada penelitian

yang dilakukan Simburani membuktikan bahwa pembelajaran menulis teks deskriptif

menggunakan model Think Pair Share meningkat, efektif, dan efisien.

Jack (2015) dalam jurnal International dengan judul “Learning to write without

writing: Writing accurate descriptions of interactions after learning graph printed

description relations”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tulisan teks

deskripsi siswa hampir sempurna dari informasi yang disampaikan pada grafik. Pada

penelitian Jack ditemukan peningkatan menulis adalah reflektif., serta siswa belajar

penuh menulis deskripsi dari informasi grafik yang kompleks dengan prosedur

pelatihan otomatis yang tidak melibatkan pelatihan langsung menulis.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Jack (2015) dengan penelitian ini

terdapat pada aspeknya yaitu menulis. Pada penelitian Jack meneliti tentang menulis

teks deskriptif sedangkan pada penelitian ini meneliti tentang menulis teks ulasan

cerpen.

10

Perbedan penelitian yang dilakukan oleh Jack (2015) dengan penelitian ini

terletak pada penggunaan media. Pada penelitian Jack menggunakan media grafik,

sedangkan dalam penelitian ini menggunakan media PAUL (Paket Ulasan).

Penelitian Jack (2015) relevan dengan penelitian ini, sehingga penelitian Jack

dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengaplikasikan

aspek yang sama yaitu menulis. Pada penelitian yang dilakukan Jack membuktikan

bahwa pembelajaran menulis teks deskripsi pada siswa dengan hasil tulisan siswa

hampir sempurna sesuai dengan grafik yang telah disajikan.

Nurul (2013) dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis

Teks Berita Menggunakan Model Think Pair Share dengan Media Komik Bermuatan

Cinta Lingkungan” meneliti tentang penerapan model Think Pair Share untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIIIG SMP Negeri 1

Kandeman tahun ajaran 2012/2013. Penelitian yang digunakan adalah penelitian

tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks berita

pada siswa.

Persamaan penelitian Nurul (2013) dengan penelitian ini terletak pada model

yang digunakan yaitu model Think Pair Share. Pada penelitian yang dilakukan Nurul

membuktikan bahwa model Think Pair Share dapat meningkatkan kualitas dalam

proses pembelajaran menulis teks berita. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya

presentasi siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan siklus I sebesar 47,36% naik

42,11% menjadi 89,47% pada siklus II.

11

Perbedaan penelitian Nurul (2013) dengan penelitian ini terletak pada teks yang

digunakan. Pada penelitian Nurul menggunakan teks berita, sedangkan pada

penelitian ini menggunakan teks ulasan cerpen. Selain terletak pada teksnya,

perbedaan penelitian Nurul dengan penelitian ini juga terletak pada penggunaan

modelnya. Pada penelitian Nurul hanya menggunakan satu model yaitu Think Pair

Share, sedangkan pada penelitian ini menggunakan dua model yaitu model Think

Pair Share dan model Think Talk Write.

Penelitian Nurul (2013) relevan dengan penelitian ini, sehingga penelitian Nurul

dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengaplikasikan

model yang sama namun dengan teks yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan

Nurul membuktikan bahwa kualitas hasil pembelajaran menulis teks berita pada

siswa kelas VIIIG meningkat.

Wida (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Talk Write (TTW) Berbantuan

Teks Wawancara Tokoh Bertema Lingkungan” meneliti tentang penerapan model

Think Talk Write untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi

pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Kudus tahun ajaran 2012/2013. Penelitian yang

digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan menulis paragraf argumentasi pada siswa.

Persamaan penelitian Wida (2013) dengan penelitian ini terletak pada model yang

digunakan yaitu model Think Talk Write. Pada penelitian yang dilakukan Wida

membuktikan bahwa model Think Talk Write dapat meningkatkan kualitas dalam

12

proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Hal tersebut ditandai dengan

meningkatnya presentasi siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan siklus I sebesar

21,74% naik 78,26% menjadi 100% pada siklus II.

Perbedaan penelitian Wida (2013) dengan penelitian ini terletak pada teks yang

digunakan. Pada penelitian Wida menggunakan paragraf argumentasi, sedangkan

pada penelitian ini menggunakan teks ulasan cerpen. Selain terletak pada teksnya,

perbedaan penelitian Wida dengan penelitian ini juga terletak pada penggunaan

modelnya. Pada penelitian Wida hanya menggunakan satu model yaitu Think Talk

Write, sedangkan pada penelitian ini menggunakan dua model yaitu model Think Pair

Share dan model Think Talk Write.

Penelitian Wida (2013) relevan dengan penelitian ini, sehingga penelitian Wida

dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengaplikasikan

model yang sama namun dengan teks yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan

Wida membuktikan bahwa kualitas hasil pembelajaran menulis paragraf argumentasi

pada siswa kelas VIIA meningkat.

Rizki (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan

Menyimak Cerpen melalui Model Pembelajaran Think Pair Share dengan Media

Audiovisual“ meneliti tentang penerapan model Think Pair Share untuk

meningkatkan keterampilan menyimak cerpen pada siswa kelas XI IPS 4 SMA

Negeri 1 Randudongkal tahun ajaran 2013/2014. Penelitian yang digunakan adalah

penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan

menyimak cerpen pada siswa.

13

Persamaan penelitian Rizki (2014) dengan penelitian ini terletak pada model yang

digunakan yaitu model Think Pair Share. Pada penelitian yang dilakukan Rizki

membuktikan bahwa model Think Pair Share dapat meningkatkan kualitas dalam

proses pembelajaran menyimak cerpen. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya

presentasi siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan siklus I sebesar 71,9% naik

7,3% menjadi 79,2% pada siklus II.

Perbedaan penelitian Rizki (2014) dengan penelitian ini terletak pada aspek yang

digunakan. Pada penelitian Rizki mengunakan aspek menyimak, sedangkan pada

penelitian ini menggunakan aspek menulis. Selain itu perbedaan juga terletak pada

teksnya, pada penelitian Rizki menggunakan teks cerpen, sedangkan pada penelitian

ini menggunakan teks ulasan cerpen. Selain terletak pada teksnya, perbedaan

penelitian Nurul dengan penelitian ini juga terletak pada penggunaan modelnya. Pada

penelitian Nurul hanya menggunakan satu model yaitu Think Pair Share, sedangkan

pada penelitian ini menggunakan dua model yaitu model Think Pair Share dan model

Think Talk Write.

Penelitian Rizki (2013) relevan dengan penelitian ini, sehingga penelitian Rizki

dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengaplikasikan

model yang sama namun dengan teks yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan

Nurul membuktikan bahwa kualitas hasil pembelajaran menulis teks berita pada

siswa kelas VIIIG meningkat.

Ni Luh, et.al (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran TTW (Think Talk Write) Berbantuan Media Gambar Berseri Terhadap

14

Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia” meneliti tentang pengaruh model

pembelajaran Think Talk Write berbantuan media gambar berseri terhadap

keterampilan menulis bahasa Indonesia siswa kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kediri

Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian yang digunakan Ni Luh adalah penelitian

eksperimen semu untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa

Indonesia siswa yang dibelajarkan menggunakan model Think Talk Write berbantuan

media gambar berseri dan yang dibelajarkan secara konvensional.

Persamaan penelitian Ni Luh dengan penelitian ini terletak pada model yang

digunakan yaitu model Think Talk Write. Penelitian Ni Luh membuktikan adanya

perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa Indonesia antara siswa yang

dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan media

gambar berseri dan yang dibelajarkan secara konvensional, dan dilihat dari nilai rata-

rata kelompok eksperimen 78,69 dan kelompok kontrol 78,12. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa penerapan model Think Talk Write berbantuan gambar

berseri berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD.

Perbedaan penelitan Ni Luh dengan penelitian ini terletak pada penggunaan

model. Penelitian Ni luh menggunakan satu model pembelajaran saja, sedangkan

penelitian ini menggunakan dua model kemudian dibandingkan kedua model

tersebut. Selain itu juga subjek yang digunakan juga berbeda, penelitian Ni Luh

menggunakan subjek siswa kelas V SD, sedangkan penelitian ini menggunakan

subjek kelas VIII MTs.

15

Penelitian Ni Luh relevansi dengan penelitian ini. Penelitian Ni Luh menjadi

dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengaplikasikan model yang

sama namun dengan subjek yang berbeda. Hasil penelitian Ni luh menghasilkan

bahwa model Think Talk Write berpengaruh terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

siswa SD.

Elisa, et.al (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Kemampuan Menulis Teks

Ulasan Cerpen/Resensi” meneliti tentang kemampuan menulis teks ulasan

cerpen/resensi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kotagajah tahun ajaran 2014/2015.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi,

atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk

laporan penelitian (Arikunto 2010:3 dalam jurnal kata).

Persamaan penelitian Elisa, et.al (2015) dengan penelitian ini terletak pada teks

yang digunakan yaitu teks ulasan cerpen. Pada penelitian yang dilakukan Elisa

membuktikan bahwa kemampuan siswa dalam menulis tesk ulasan cerpen sudah

baik. Prosentase rata-rata yang diperoleh siswa pada pembelajaran menulis teks

ulasan cerpen yaitu 78% dengan kategori baik.

Perbedaan penelitian Elisa, et.al (2015) dengan penelitian ini terletak pada model

dan metode. Pada penelitian Elisa menggunakan menggunakan metode penelitian

deskriptif kuantitatif. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan dua model yaitu

model Think Pair Share dan model Think Talk Write. Model pembelajaran dan

metode pembelajaran hampir sama namun pada hakikatnya berbeda.

16

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian mengenai

model Think Pair Share dan model Think Talk Write sudah banyak dilakukan dalam

penelitian tindakan kelas maupun penelitian eksperimen. Namun, peneliti belum

menemukan penelitian sejenis yang membandingkan keefektifan model Think Pair

Share dan model Think Talk Write. Penelitian tentang keefektifan model Think Pair

Share dan model Think Talk Write akan menjadi pelengkap penelitian-penelitian

sebelumnya. Selain itu, penelitian ini juga akan menentukan mana yang lebih efektif

antara model Think Pair Share dan model Think Talk Write pada pembelajaran

menulis teks ulasan cerpen pada siswa kelas VIII MTs.

2.2 Landasan Teoretis

Teori yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) model Think Pair Share,

(2) model Think Talk Write, (3) keterampilan menulis teks ulasan cerpen, (4) menulis

teks ulasan cerpen, (5) teks ulasan cerpen, (6) media pembelajaran.

2.2.1 Model Pembelajaran

2.2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah sebuah sistem proses pembelajaran yang utuh, mulai

dari awal hingga akhir (Chatib 2012:128). Model pembelajaran melingkupi

pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik

pembelajaran. Sedangkan menurut (Winataputra 2001:3) model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan

17

berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar

dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah sebuah kerangka konseptual pada sebuah system pembelajaran yang

menggambarkan prosedur dalam pembelajaran yang utuh dari awal sampai akhir

secara sistematis untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran.

2.2.1.2 Pengertian Model Think Pair Share

Model Pembelajaran Think Talk Write adalah jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa (Hamdayana 2014:201). Think

Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola

diskusi kelas (La Iru dan La Ode Safiun Arihi dalam Hamdayana 2014:201).

Prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak

waktu berpikir, merespon, dan saling membantu. Guru hanya melengapi penyajian

singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya. Guru

menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan

dipahami.

2.2.1.3 Tujuan Model Think Pair Share

Tujuan model Think Pair Share adalah agar dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari

siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum

disampaikan di depan kelas (Hamdayana 2014:201).

18

2.2.1.4 Sintak Model Think Pair Share

Model Think Pair Share memiliki lima tahap aktivitas yaitu tahap pendahuluan,

tahap think, tahap pair, tahap share, dan tahap penghargaan (Hamdayana 2014:202).

Tahap pertama yaitu pendahuluan di mana pembelajaran dimulai dengan

penggalian apersepsi sekaligus memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas

pembelajaran. Pada tahap ini guru menjelaskan aturan main serta menginformasikan

batasan waktu untuk setiap tahap kegiatan (Hamdayana 2014:202).

Tahap kedua yaitu think (berpikir secara individu). Pada tahap ini guru menggali

konsepsi awal siswa kemudian siswa diberi batasan waktu (think time) oleh guru

untuk memikirkan jawabannya secara individual terhadap pertanyaan yang diberikan

oleh guru mengenai teks ulasan cerpen. Dalam penentuannya, guru harus

mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan (Hamdayana 2014:202).

Tahap ketiga yaitu pair (berpasangan dengan teman). Pada tahap ini guru

mengelompokkan siswa secara berpasangan. Siswa mulai bekerja dengan

pasangannya untuk mendiskusikan mengenai jawaban atas permasalahan yang telah

diberikan oleh guru. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk mendiskusikan

berbagai kemungkinan jawaban secara bersama (Hamdayana 2014:203).

Tahap keempat yaitu share (berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh

kelas). Pada tahap ini siswa mempresentasikan jawaban secara perseorangan atau

secara kooperatif kepada kelas sebagai keseluruhan kelompok. Setiap anggota dari

19

kelompok dapat memperoleh nilai dari hasil pemikiran mereka (Hamdayana

2014:203).

Tahap kelima yaitu penghargaan. Siswa mendapat penghargaan berupa nilai baik

secara individu maupun kelompok. Nilai individu berdasarkan hasil jawaban pada

tahap pair dan share, terutama pada saat presentasi memberikan penjelasan terhadap

seluruh kelas (Hamdayana 2014:203).

2.2.1.5 Kelebihan Model Think Pair Share

Ada beberapa kelebihan dari model Think Pair Share yaitu (1) meningkatkan

pencurahan waktu pada tugas, (2) memperbaiki kehadiran, (3) angka putus sekolah

berkurang, (4) sikap apatis berkurang, (5) penerimaan terhadap individu lebih besar,

(6) hasil belajar lebih mendalam, (7) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan

toleransi (Hamdayana 2014:203-204).

2.2.1.6 Kekurangan Model Think Pair Share

Selain kelebihan model Think Pair Share juga memiliki beberapa kekurangan

yaitu (1) jika ada perselisihan, tidak ada penengah dari siswa dalam kelompok yang

bersangkutan sehingga banyak kelompok yang melapor dan dimonitor, (2) jumlah

murid yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok dan jumlah

kelompok yang terbentuk banyak (Hamdayana 2014:204).

2.2.1.7 Pengertian Model Think Talk Write

Model Pembelajaran Think Talk Write adalah sebuah pembelajaran yang dimulai

dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan alternatif solusi),

hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi, dan kemudian membuat

20

laporan hasil presentasi (Hamdayana 2014:217). Alur model Think Talk Write

dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri

setelah proses membaca. Selanjutnya, berbicara dan membagi ide (sharing) dengan

temannya sebelum menulis. Suasana seperti ini lebih efektif jika dilakukan dalam

kelompok yang heterogen. Dalam kelompok, siswa diminta membaca, membuat

catatan kecil, menjelaskan, mendengarkan dan membagi ide bersama teman

kemudian mengungkapkannya melalui tulisan.

2.2.1.8 Tujuan Model Think Talk Write

Tujuan model Think Talk Write adalah siswa diharapkan dapat berpikir,

mengkomunikasikan, kemudian menuliskan hasil dari diskusi yang yang dilakukan.

2.2.1.9 Sintak Model Think Talk Write

Model Think Talk Write memiliki tiga tahap aktivitas yaitu tahap pertama think

(berpikir), tahap kedua talk (berbicara), dan write (menulis) (Hamdayana 2014:219).

Tahap pertama think, pada awal pembelajaran guru memberikan masalah pada

siswa kemudian siswa diminta untuk membuat catatan kecil. Ketikan siswa membuat

catatan kecil inilah akan terjadi proses berpikir (think). Setelah itu siswa berusaha

menyelesaikan masalah tersebut secara individu. Kegiatan ini bertujuan agar siswa

dapat membedakan atau menyatukan ide-ide yang terdapat pada bacaan untuk

kemudian diterjemahkan ke dalam bahasanya sendiri. Guru kemudian membagi siswa

dalam kelompok kecil (3-5 siswa).

Tahap kedua talk yaitu siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu

kelompoknya untuk membahas isi dari catatan (talk). Dalam kegiatan ini mereka

21

menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide

dalam diskusi. Dari diskusi tersebut diharapkan mendapatkan solusi.

Tahap ketiga write yaitu dari hasil diskusi siswa merumuskan jawaban dalam

bentuk tulisan dengan bahasanya sendiri. Perwakilan dari kelompok menyampaikan

hasil diskusinya di depan kelas, sedangkan kelompok lain diminta untuk memberikan

tanggapan. Terakhir yaitu siswa diminta untuk membuat refleksi dan simpulan.

2.2.1.10 Kelebihan Model Think Talk Write

Ada beberapa kelebihan dari model pembelajaran Think Talk Write yaitu (1)

mempertajam seluruh keterampilan berpikir visual, (2) mengembangkan pemecahan

yang bermakna dalam rangka memahami materi ajar, (3) mengembangkan

keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, (4) membuat siswa secara aktif belajar

melalui kelompok, (5) membiasakan siswa berpikir dengan teman, guru, dan bahkan

dengan diri mereka sendiri, (6) membantu siswa dalam mengkonstruksi

pengetahuannya sendiri sehingga pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik, (7)

melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya ke bentuk tulisan secara sistematis

sehingga siswa akan lebih memahami materi dan membantu siswa dalam

mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk tulisan (Hamdayana 2014:222).

2.2.1.11 Kekurangan Model Think Talk Write

Selain kelebihan terdapat kekurangan dalam model Think Talk Write yaitu (1)

ketika siswa bekerja dalam kelompok itu mudah kehilangan kemampuan dan

kepercayaan karena didominasi oleh siswa yang mampu, (2) guru harus benar-benar

22

menyiapkan semua media dengan matang agar dalam menerapkan model Think Talk

Write tidak mengalami kesulitan (Hamdayana 2014:222).

2.2.3 Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai (1) pengertian keterampilan menulis,

(2) pengertian pembelajaran menulis teks ulasan cerpen, (3) tujuan pembelajaran

menulis teks ulasan cerpen, (4) manfaat pembelajaran menulis teks ulasan cerpen, dan

(5) tahap-tahap pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

2.2.3.1 Keterampilan Menulis

Keterampilan dalam KBBI (2008:1447) berasal dari kata “terampil” yaitu cakap

dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Dalam KBBI (2008:1447)

keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek

keterampilan berbahasa. Artinya, keempat keterampilan berbahasa tersebut tidak

dapat dipisahkan dan proporsional.

Menurut Nurhadi (1995:343) keterampilan menulis merupakan salah satu

keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya. Sedangkan menurut

Suriamiharja dkk. (1996:1-2) keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang

dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri

serta mampu dimengerti orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap

simbol-simbol bahasa tersebut.

23

2.2.3.2 Pengertian Menulis

Tarigan (2005:21) dalam Dalman (2016:4) mengemukakan bahwa menulis adalah

menurunkan atau melukiskan lambang-lambang garis yang menghasilkan suatu

bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa grafis itu. Sedangkan menurut

Suparno dan Yunus (2008:13) dalam Dalman (2016:4) menulis merupakan suatu

kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai

alat atau medianya.

Menurut Doyin dan Wagiran (2009:12) menulis merupakan “salah satu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak

langsung.” Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus

melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya, menulis juga merupakan

keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Dalam kegiatan menulis, penulis

harus terampil memanfaatkan grafologi, kosa kata, struktur kalimat, pengembangan

paragraf, dan logika berbahasa.

Menulis adalah salah satu bentuk berpikir yang juga merupakan alat untuk

membuat orang lain (pembaca) berpikir (Rosidi, 2009:3). Sedangkan menurut

Wiyanto (2004:7) menulis merupakan potensi pendukung untuk pencapaiannya

diperlukan kesungguhan, kemauan yang keras, belajar, dan berlatih dengan terus

menerus dalam waktu yang lama. Menciptakan iklim budaya menulis dapat

menjadikan seseorang menjadi lebih kreatif, aktif, dan cerdas. Hal ini terjadi karena

untuk mempersiapkan sebuah tulisan, sejumlah komponen harus dikuasai.

24

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulakan

bahwa menulis adalah bentuk komunikasi secara tidak langsung dengan cara

melukiskan lambang-lambang untuk menyampaikan pesan. Agar menulis dapat

bersifat produktif maka diperlukan proses belajar dan berlatih secara terus menerus

dalam waktu yang lama.

2.2.3.3 Tujuan Menulis

Dalam menulis teks ulasan cerpen dilakukan secara tertulis. Kegiatan menulis

memilliki beberapa tujuan yaitu “response atau jawaban yang diharapkan oleh penulis

akan diperolehnya dari pembaca”. Berdasarkan batasan ini dapatlah dikatakan bahwa:

1) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana

informatif ( informative discourse)

2) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana

persuasif (persuasive discourse)

3) Tulisan yang berfungsi untuk menghibur atau menyenangkan atau yang

mengandung tujuan estetik disebut tulisan literrer (wacana kesastraan atau

literary discourse)

4) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api

disebut wacana ekspresif (expressive discourse).(Tarigan, 2008 : 24-25).

2.2.3.4 Manfaat Menulis

Menurut Akhadiah, dkk (1988:1) kegunaan menulis adalah sebagai berikut:

1) Mengenali kemampuan dan potensi diri

2) Mengembangkan berbagai gagasan

25

3) Memaksa untuk menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan

dengan topik yang ditulis

4) Mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya

secara tersurat

5) Meninjau serta menilai gagasan sendiri secara lebih objektif

6) Memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisis secara tersurat, dalam

konteks yang lebih konkret

7) Mendorong belajar secara aktif, dan

8) Membiasakan berpikir dan berbahasa secara tertib.

2.2.3.5 Tahap-Tahap Menulis

Menulis merupakan sebuah proses mengaitkan antara kata, kalimat, paragraf

maupun antara bab secara logis agar dapat dipahami. Proses ini dapat mendorong

seorang penulis harus berpikir secara sistematis dan logis sekaligus kreatif (Dalman

2014:5).

Berdasarkan tahap-tahap menulis Tompkins, 1990 (dalam Doyin dan Wagiran

2009:16-20) menyajikan lima tahap, yaitu pramenulis, pembuatan draf, merevisi,

menyunting, dan berbagi (sharing).

1) Tahap Pramenulis

a) Menulis berdasarkan topik

b) Menulis berdasarkan pengalaman sendiri

c) Melakukan kegiatan-kegiatan latihan sebelum menulis

d) Mengidentifikasi pembaca tulisan yang akan mereka tulis

26

e) Mengidentifikasi tujuan kegiatan menulis

f) Memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan pembaca dan tujuan yang

telah mereka tentukan.

2) Tahap Pembuatan Draf

a) Membuat Draf Kasar

Dengan berbekal yang telah dipersiapkan pada tahap pramenulis,

pembelajar mulai menuliskan gagasan. Akan tetapi, saat menulis penulis

harus mempunyai target waktu yang digunakan untuk menulis. Pembuatan

draf dapat dilakukan tahap demi tahap sampai semua gagasan yang

diinginkan dapat tercurahkan.

b) Lebih menekankan isi dari pada tata tulis

Pada tahap menyusun draf, penulis lebih ditekankan pada pencurahan

gagasan dan kelengkapan isi tulisan. Pengaturan tata tulis dan penggunaan

bahasa hendaknya diabaikan kecuali yang muncul secara spontan.

3) Tahap Merevisi

a) berbagi tulisan dengan teman-teman (kelompok)

b) berpartisipasi secara kontruktif dalam diskusi tentang tulisan teman-teman

sekelompok atau sekelas

c) mengubah tulisan dengan memperhatikan reaksi dan komentar baik dari

pengajar maupun teman

d) membuat perubahan yang substansif pada draf berikutnya, sehingga

menghasilkan draf akhir.

27

4)Tahap Menyunting

a) Membetulkan kesalahan bahasa tulisan sendiri, mulai penggunaan ejaan,

pilihan kata, penggunaan kalimat sampai pengembangan paragraf

b) Membetulkan kaidah tata tulis yang meliputi kaidah penulisan paragraf,

penulisan judul, penomoran, kaidah pengutipan dan kaidah-kaidah yang

lain diatur secara teknis

c) Mengoreksi dan menata kembali isi tulisan baik dari segi sistematika

kelogisan, ketajaman pembahasan, dan kelengkapan isi

d) Berbagi dengan teman untuk saling memberikan koreksi.

5) Tahap Berbagi

a) Mempublikasikan (memajang) tulisan dalam suatu bentuk tulisan yang

sesuai, atau

b) Berbagi tulisan yang dihasilkan dengan pembaca yang telah mereka

tentukan dalam forum diskusi atau seminar.

2.2.3.6 Aspek Penilaian Menulis Teks Ulasan

Teknik penilaian yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen

ini adalah berupa tes tertulis. Siswa diminta untuk menulis teks ulasan berdasarkan

cerpen yang disajikan. Aspek-aspek yang dinilai dalam menulis teks ulasan cerpen

tersebut meliputi isi, organisasi, kosa kata, penggunaan bahasa, dan mekanik. Berikut

ini penilaian menulis teks ulasan cerpen.

28

Tabel 2.1 Kisi-kisi Penilaian Menulis Teks Ulasan Cerpen

No Aspek Indikator Skor

1 Isi Menguasai topik tulisan, substansi, pengembangan

deskripsi lengkap, relevan dengan topik yang

dibahas.

30

2 Kalimat konstruksi kompleks dan efektif, terdapat hanya

sedikit kesalahan penggunaan bahasa

(urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, presposisi)

20

3 Kosakata Penggunaan kata canggih, pilihan kata dan

ungkapan efektif, menguasai pembentukan kata,

penggunaan register tepat.

20

4 Struktur terorganisasi, gagasan terungkap padat dengan

jelas, tertata dengan baik

20

5 Mekanik Menguasai aturan penulisan, terdapat sedikit

kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf

kapital, dan penataan paragraf.

10

Jumlah 100

Selanjutnya untuk pedoman penilaian menulis teks ulasan cerpen dinilai

berdasarkan kisi-kisi penilaian di atas, dengan kriteria penilaian sangat baik-

sempurna, cukup-baik, sedang-cukup, dan sangat-kurang. Berikut pedoman penilaian

menulis teks ulasan cerpen.

29

Tabel 2.2 Aspek Penilaian Menulis Teks Ulasan Cerpen

No Aspek/kriteria Skor Deskripsi

1. Isi 27-30 Sangat Baik-Sempurna: menguasai topik

tulisan, substansi, pengembangan deskripsi

lengkap, relevan dengan topik yang dibahas.

22-26 Cukup Baik: cukup menguasai permasalahan,

cukup memadai, pengembangan tesis terbatas,

relevan dengan topik namun kurang rinci.

17-21 Sedang-Cukup: penguasaan permasalahan

terbatas, substansi kurang, pengembangan topik

tidak memadai.

13-16 Sangat-Kurang: tidak menguasai permasalahan,

tidak ada substansi, tidak relevan, atau tidak layak

dinilai.

2. Kalimat 18-20 Sangat Baik-Sempurna: konstruksi kompleks

dan efektif, terdapat hanya sedikit kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,

pronomina, presposisi)

14-17 Cukup-Baik: Konstruksi sederhana, tetapi

efektif, terdapat kesalahan kecil pada konstruksi

kompleks

10-13 Sedang-Cukup: terjadi kesalahan serius dalam

konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering

terjadi kesalahan pada kalimat, urutan/fungsi kata,

artikel, makna membingungkan atau kabur

7-9 Sangat-Kurang: tidak menguasai tata kalimat,

terdapat banyak kesalahan, dan tidak komunikatif

3. Kosakata 18-20 Sangat Baik-Sempurna: penggunaan kata bagus,

30

pilihan kata dan ungkapan efektif, menguasai

pembentukan kata, penggunaan register tepat.

14-17 Cukup-Baik: penguasaan kata memadai, pilihan,

bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-

kadang salah namun tidak mengganggu.

10-13 Sedang-Cukup: penguasaan kata terbatas, sering

terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan

kosakata/ungkapan, makna membingungkan atau

tidak jelas.

7-9 Sangat-Kurang: pengetahuan tentang kosakata,

ungkapan, dan pembentukan kata rendah, tidak

layak dinilai.

4. Struktur 18-20 Sangat Baik-Sempurna: terorganisasi, gagasan

terungkap padat dengan jelas, tertata dengan baik

14-17 Cukup-Baik: kurang terorganisasi, tetapi ide

utama ternyatakan, pendukung terbatas, logis

tetapi tidak lengkap

10-13 Sedang-Cukup: Tidak terorganisasi, gagasan

kacau tidak terkait, urutan dan pengembangan

kurang logis

7-9 Sangat-Kurang: Tidak terorganisasi, dan

pengembangan tidak logis

5. Mekanik 10 Sangat Baik-Sempurna: menguasai aturan

penulisan, terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda

baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan

paragraph

6 Cukup-Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan

ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

31

penataan paragraf, namun tidak mengaburkan

makna.

4 Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan,

tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf, tulisan tangan tidak jelas,

makna membingungkan atau kabur.

2 Sangat-Kurang: tidak menguasai aturan

penulisan, terdapat kesalahan ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf,

tulisan tidak terbaca, tidak layak dinilai.

2.2.4 Hakikat Teks Ulasan Cerpen

Pada bagian ini dijelaskan mengenai (1) pengertian dari teks ulasan, (2) struktur

teks ulasan, (3) ciri-ciri dari teks ulasan, (4) pengertian cerpen, dan (5) unsur cerpen.

2.2.4.1 Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan cerpen adalah tulisan yang isinya menimbang atau menilai sebuah

karya yang dikarang atau dicipta orang lain (Isnatun & Farida 2013:57 dalam jurnal

kata). Sebagai seorang penulis ulasan cerpen harus jujur dan paham terhadap isi karya

yang dibuat ulasan cerpennya. Karya yang biasanya dibuat ulasan cerpen biasanya

sebuah buku, film, novel, cerpen. Berikut contoh teks ulasan cerpen.

Karena Kanker, Aku Mengenal-Mu

Cerpen berjudul Karena Kanker, Aku Mengenal-Mu ini merupakan cerpen

32

karangan Putri Habibatul Aini. Cerpen karangan Putri Habibatul Aini ini merupakan

salah satu cerpen terpilih yang dibuat menjadi buku antologi cerpen berjudul Sosok

Terhebat yang diterbitkan oleh Inspimedia. Cerpen ini menceritakan tentang Nadia

sosok wanita yang kuat menghadapi penyakit kankernya.

mengidap penyakit kanker sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tetapi

penyakit kanker yang dideritanya itu tidak dijadikan beban hidupnya. Ia hanya

berusaha menjadi hamba yang patuh dan bermanfaat di sisa hidupnya. Nadia adalah

sosok wanita yang kuat, cerdas, dan solehah. Keyakinannya terhadap adanya Tuhan

sangat kuat.

Satu kejadian yang sampai saat ini masih teringat. Saat Nadia terbaring lemah

di rumah sakit karena kanker yang kembali menyerang tubuhnya. Nadia mengirim

sebuah foto yang menggambarkan beberapa orang tengah membawa keranda jenazah

menuju tempat pemakaman. Aku bingung dan segera menghubunginya untuk

menanyakan maksud dari kirimannya. Nadia menjawab “Itu menggambarkan bahwa

hidup itu indah dan mudah jika semua dikembalikan kepada kitab yang telah Tuhan

turunkan.

Dekatkan diri kita kepada Tuhan yang telah menciptakan seluruh alam ini.

Kembalikan semua urusan kehidupan kita hanya kepada-Nya. Maka Tuhan akan

mempermudah segalanya. Lihatlah! Bahkan sampai saat nyawa kita tidak lagi bersatu

dengan raga, Tuhan telah memberikan kemudahan bagi kita. Saat diri kita sudah tidak

mampu memberihkan tubuh dari kotoran, ada orang lain yang membantu

33

memandikan kita. Begitupun saat kita tidak lagi mampu untuk bersolek, ada orang

terdekat kita yang membantu merias wajah kita, agar tetap terlihat menarik. Tuhan

telah mengirimkan perantara-perantara-Nya dengan menggerakkan hati pada setiap

masing-masing orang untuk mempermudah kita menuju tempat terakhir. Jadi, jangan

pernah merasa sedih dan galau, karena hidup ini sebenarnya sangat indah untuk kita

nikmati.”

Begilah sosok Nadia yang religius, kuat juga ceria. Siapapun yang melihatnya

tidak akan pernah menyangka jika ia seorang penderita kanker. Nadia membuktikan

bahwa ganasnya kanker tidak dapat mematikan langkahnya untuk berprestasi dalam

bidang akademik juga dalam pekerjaannya. Meskipun kanker menggerogoti

tubuhnya, tapi kanker tidak mampu menggerogoti semangat juga keimanannya.

Cerpen ini menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Alur

ceritanya tidak berbelit-belit sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca.

Ceritanya sederhana namun banyak nilai yang dapat diambil dari cerpen tersebut.

Cerpen ini cocok untuk dibaca oleh kalangan remaja. Ceritanya memberikan

motivasi para remaja khususnya untuk para penderita kanker agar tetap memiliki

semangat hidup yang kuat.

2.2.4.2 Struktur Teks Ulasan

Teks ulasan cerpen memiliki empat struktur yaitu (1) orientasi, (2) tafsiran, (3)

evalusi, (4) rangkuman. Berikut bagan dari struktur teks ulasan cerpen.

34

Bagan 2.1 Struktur Teks Ulasan

Sesuai Kemendikbud (2014:151)

Orientasi

Berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas, misalnya berisi tentang

gambaran umum sebuah karya atau benda yang akan diulas. Gambaran umum karya

atau benda tersebut dapat berupa nama, kegunaan, dan sebagainya.

Tafsiran

Berisi pandangan sendiri mengenai karya atau benda yang diulas. Bagian ini

dilakukan setelah mengevalasi karya atau benda tersebut. Pada bagian ini penulis

biasanya membandingkan karya atau benda tersebut dengan karya atau benda yang

mirip. Penulis juga menilai kekurangan dan kelebihan karya yang diulas.

Struktur Teks

Ulasan cerpen

Orientasi

Tafsiran

Evaluasi

Rangkuman

35

Evaluasi

Pada bagian ini penulis mengevaluasi karya, penampilan, dan produksi. Bagian

evaluasi juga berisi gambaran tentang detail suatu karya atau benda yang diulas. Hal

ini bisa berupa bagian, ciri-ciri, dan kualitas karya tersebut.

Rangkuman

Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan cerpen akhir berupa simpulan

karya tersebut. Dalam hal ini, penulis menyampaikan opini berdasarkan ulasan cerpen

tersebut.

Berikut ini contoh identifikasi teks ulasan cerpen berdasarkan strukturnya.

Tabel 2.3 Identifikasi Teks Ulasan Cerpen berdasarkan Strukturnya

Struktur Bacaan

Orientasi Cerpen berjudul Karena Kanker, Aku Mengenal-Mu ini

merupakan cerpen karangan Putri Habibatul Aini. Cerpen

karangan Putri Habibatul Aini ini merupakan salah satu cerpen

terpilih yang dibuat menjadi buku antologi cerpen berjudul

Sosok Terhebat. Cerpen ini menceritakan tentang Nadia sosok

wanita yang kuat menghadapi penyakit kankernya.

Tafsiran Dalam cerpen ini mengisahkan tentang perjuangan

seorang gadis bernama Nadia. Ia divonis mengidap penyakit

kanker sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tetapi

penyakit kanker yang dideritanya itu tidak dijadikan beban

hidupnya. Ia hanya berusaha menjadi hamba yang patuh dan

bermanfaat di sisa hidupnya. Nadia adalah sosok wanita yang

kuat, cerdas, dan solehah. Keyakinannya terhadap adanya Tuhan

sangat kuat.

36

Satu kejadian yang sampai saat ini masih teringat. Saat Nadia

terbaring lemah di rumah sakit karena kanker yang kembali

menyerang tubuhnya. Nadia mengirim sebuah foto yang

menggambarkan beberapa orang tengah membawa keranda

jenazah menuju tempat pemakaman. Aku bingung dan segera

menghubunginya untuk menanyakan maksud dari kirimannya.

Nadia menjawab “Itu menggambarkan bahwa hidup itu indah

dan mudah jika semua dikembalikan kepada kitab yang telah

Tuhan turunkan”.

Dekatkan diri kita kepada Tuhan yang telah menciptakan

seluruh alam ini. Kembalikan semua urusan kehidupan kita

hanya kepada-Nya. Maka Tuhan akan mempermudah segalanya.

Lihatlah! Bahkan sampai saat nyawa kita tidak lagi bersatu

dengan raga, Tuhan telah memberikan kemudahan bagi kita.

Saat diri kita sudah tidak mampu memberihkan tubuh dari

kotoran, ada orang lain yang membantu memandikan kita.

Begitupun saat kita tidak lagi mampu untuk bersolek, ada orang

terdekat kita yang membantu merias wajah kita, agar tetap

terlihat menarik. Tuhan telah mengirimkan perantara-perantara-

Nya dengan menggerakkan hati pada setiap masing-masing

orang untuk mempermudah kita menuju tempat terakhir. Jadi,

jangan pernah merasa sedih dan galau, karena hidup ini

sebenarnya sangat indah untuk kita nikmati.”

Begilah sosok Nadia yang religius, kuat juga ceria.

Siapapun yang melihatnya tidak akan pernah menyangka jika ia

seorang penderita kanker. Nadia membuktikan bahwa ganasnya

kanker tidak dapat mematikan langkahnya untuk berprestasi

dalam bidang akademik juga dalam pekerjaannya. Meskipun

37

kanker menggerogoti tubuhnya, tapi kanker tidak mampu

menggerogoti semangat juga keimanannya.

Evaluasi Cerpen ini menggunakan bahasa yang jelas dan mudah

dipahami. Alur ceritanya tidak berbelit-belit sehingga mudah

untuk dipahami oleh pembaca. Ceritanya sederhana namun

banyak nilai yang dapat diambil dari cerpen tersebut. Hanya saja

dalam penulisan cerpen ini kurang memperhatikan ejaan.

Rangkuman Cerpen ini cocok untuk dibaca oleh kalangan remaja.

Ceritanya memberikan motivasi para remaja khususnya untuk

para penderita kanker agar tetap memiliki semangat hidup kuat.

2.2.4.3 Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Berdasarkan (Kemendikbud 2014:152-154) kaidah kebahasaan teks ulasan

cerpen sebagai berikut:

1) Kata Sifat

Kata sifat adalah kata yang menjelaskan rupa, keadaan, waktu, watak orang/

hewan, benda. Dalam kalimat, kata sifat biasanya berfungsi sebagai predikat,

objek, dan penjelas subjek.

Contoh: Pemenang kontes ratu kecantikan itu selain cantik juga pintar.

2) Kata Benda

Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda,

konsep, atau pengertian. Ciri yang lain adalah kata benda tidak dapat

diingkarkan dengan kata tidak.

Contoh: Kursi, meja, kucing.

38

3) Kata kerja

Kata kerja adalah kata yang mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau

keadaan yang bukan sifat. Kata kerja tidak dapat bergabung dengan kata-kata

yang menyatakan kesangatan. Misalnya sangat dan agak.

4) Metafora

Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang

sebenarnya, melainkan sebagai yang berdasarkan persamaan atau

perbandingan.

5) Kalimat

Dalam teks ulasan cerpen terdapat kalimat majemuk setara dan kalimat

majemuk bertingkat.

a) Kalimat majemuk setara

b) Kalimat majemuk bertingkat

6) Kata Rujukan

Kata rujukan dalam teks ulasan cerpen merujuk pada partisipan tertentu.

2.2.4.4 Pengertian Cerpen

Pada hakikatnya cerpen adalah cerita fiksi atau cerita rekaan. Secara etimologis

fiksi atau rekaan berasal dari bahasa Inggris, yakni fiction. Kleden (dalam Nuryatin,

2016:59) menyatakan bahwa bahwa dalam bahasa Inggris, perkataan fictive atau

fictious mengandung pengertian nonreal. Dengan demikian, fiction berarti „sesuatu

yang dikonstruksikan, dibuat-buat atau dibuat‟. Jadi kalau ada unsur khayal maka

39

khayalan di sana tidak menekankan segi nonrealnya tetapi segi konstruktif, segi

inventif, dan segi kreatifnya.

Secara etimologis cerpen pada dasarnya adalah karya fiksi atau “sesuatu yang

dikonstruksikan, ditemukan, dibuat atau dibuat-buat. Hal itu berarti bahwa cerpen

tidak terlepas dari fakta. Fiksi yang merujuk pada pengertian rekaan atau konstruksi

dalam cerpen terdapat pada unsur fisiknya. Sementara fakta yang merujuk pada

realitas dalam cerpen terkandung dalam temanya. Dengan demikian cerpen dapat

disusun berdasarkan fakta yang dialami atau dirasakan oleh penulisnya.

Salah satu definisi yang relatif lengkap menyatakan bahwa cerpen adalah kisahan

pendek (kurang dari 10.000 kata) yang dimaksudkan memberikan kesan tunggal yang

dominan. Cerita pendek memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi pada satu

ketika. Menurut Sudjiman (Ed.) (dalam Nuryatin, 2016:60) cerita pendek yang efektif

terdiri dari tokoh atau sekelompok tokoh yang lewat lakuan lahir dan batin terlibat

dalam satu situasi. Tikaian dramatik, yaitu merupakan perbenturan antara kekuatan

yang berlawanan, merupakan inti cerita pendek.”

Dari sudut bentuk dapat dilihat bahwa ada cerpen yang ditulis hanya satu bahkan

setengah halaman folio, tetapi ada juga yang ditulis sampai tiga puluh halaman folio,

yang berarti ada cerpen yang bentuknya memang betul-betul pendek dan ada cerpen

yang panjang.

40

2.2.4.5 Unsur Cerpen

Dalam teks cerpen terdapat unsur-unsur pembangun. Unsur pembangun dalam

cerpen mencakupi tema dan amanat, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang,

dan gaya cerita.

1) Tema dan amanat

Tema adalah ide sentral sebuah cerita. Tema cerpen ialah dasar cerita, yaitu suatu

konsep atau ide atau gagasan yang menjadi dasar diciptakannya sebuah cerpen

(Stanton 1965:4; Kenney 1966:88; Perrine 1966:117; Yudiono 1981:21) (dalam

Nuryatin 2016:61). Sedangkan amanat dapat disampaikan oleh penulis melalui dua

cara, yaitu secara tersurat dan tersirat. Secara tersurat yaitu pesan yang hendak

disampaikan oleh penulis ditulis secara langsung di dalam cerpen, biasanya

diletakkan pada bagian akhir cerpen. Sedangkan secara sersirat yaitu pesan tidak

ditulis secara langsung di dalam teks cerpen, melainkan disampaikan melalui unsur-

unsur cerpen.

2) Tokoh dan penokohan

Tokoh cerita atau charater adalah pelaku yang dikisahkan perjalanan hidupnya dalam

cerita fiksi lewat alur baik sebagai pelaku maupun penderita berbagai peristiwa yang

diceritakan (Nuryatin 2016:65). Sedangkan penokohan adalah gambaran rupa atau

watak lakon (Lubis 1978:11), atau cara menampilkan tokoh-tokoh (Yudiono 1981:28)

(dalam Nuryatin, 2016:67).

3) Alur

41

Alur merupakan terjemahan dari istilah Inggris plot. Alur adalah sambung-sinambung

peristiwa berdasarkan hukum sebab akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa

yang terjadi, tetapi juga menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dengan sambung-

sinambungnya peristiwa ini terjadilah sebuah cerita. Sebuah cerita bermula dan

berakhir, dan antara awal dan akhir inilah terlaksana alur itu (Stanton 1965;

Forster:1954:126-154; Keeney 1966:8-23; Perrine 1966:58-82; Brooks 1984) (dalam

Nuryatin 2016:69).

4) Latar

Istilah latar adalah terjemahan dari istilah Inggris setting. Suatu cerita terjadi di suatu

tempat dan pada waktu tertentu. Waktu dan tempat itu oleh Hudson disebut setting

(Hudson 1965:158). Latar adalah gambaran tentang tempat dan waktu atau masa

terjadinya cerita (Stantin 1965; Keeney 1966:38-45; Perrine 1966:58-82) (dalam

Nuryatin 2016:75).

5) Sudut pandang

Sudut pandang adalah pusat pengisahan. Istilah dalam bahasa Inggris point of view.

Menurut Abrams (dalam Nuryatin 2016:78) point of view adalah cara atau pandangan

yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan,

latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada

pembaca.

6) Gaya cerita

Gaya adalah cara khas pengungkapan seorang pengarang, yang tercermin dalam cara

pengarang memilih dan menyusun kata-kata, dalam memilih tema, dalam

42

memandang tema atau meninjau persoalan. Gaya terutama ditentukan oleh diksi dan

struktur kalimat (Kenney 1966:57-73) (dalam Nuryatin 2016:80).

2.2.5 Media Pembelajaran PAUL (Paket Ulasan)

Pada bagian ini peneliti akan menjabarkan mengenai (1) pengertian media

pembelajaran PAUL (Paket Ulasan), (2) fungsi media PAUL (Paket Ulasan), (3)

langkah-langkah menggunakan media PAUL (Paket Ulasan), (4) kelebihan dan

kekurangan media PAUL (Paket Ulasan).

2.2.5.1 Pengertian Media PAUL (Paket Ulasan)

Menurut Soeparno (1988:1) media adalah “sesuatu alat yang dipakai sebagai

saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari

suatu sumber kepada penerimanya.” Sedangkan dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad 2013:3). Selain

itu, menurut Riyana dan Susilana (2009:6) media berasal dari kata latin yang

merupakan bentuk jamak dari kata “medium”.

Paul merupakan akronim dari dua suku kata yaitu kata paket dan kata ulasan

cerpen. Akronim merupakan kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata

yang wajar. „Pa‟ diambil dari kata paket yang diambil kata depannya, kemudian „ul‟

diambil dari kata ulasan. Jadi, paul adalah sebuah paket ulasan yang di dalamnya

berisi contoh teks cerpen yang diubah menjadi teks ulasan cerpen sesuai dengan

tahapan-tahapannya secara urut dan berisi lembar kerja yaitu teks cerpen yang

kemudian diubah oleh siswa menjadi teks ulasan cerpen.

43

Nama media ini dibuat akronim agar dapat menarik dan membuat siswa

penasaran karena katanya asing kedengarannya. Dari rasa penasaran siswa tersebut

maka siswa diharapkan akan tertarik untuk lebih tahu dan bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran.

Media paket ulasan ini berbentuk sebuah paket yang di dalamnya berisi lembar

kerja. Paket ini dibuat dengan bervariasi warna agar dapat menarik siswa. Paul ini

diberikan kepada tiap kelompok. Pada pembelajaran siswa akan dibentuk dalam

beberapa kelompok. Setiap kelompok akan mendapatkan satu paket ulasan cerpen

yang di dalamnya ada beberapa lembar kerja.

2.2.5.2 Fungsi Media

Menurut (Arsyad 2013:25) media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana

informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak

atau mental manapun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat

terjadi.

2.2.5.3 Langkah-langkah Menggunakan Media

Menurut (Arsyad 2013:29-30) media pembelajaran di dalam proses belajar

mengajar sebagai berikut : 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyalin pesan

dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar, 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara

siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai

dengan kemampuan dan minatnya, 3) Media pembelajaran dapat mengatasi kebatasan

44

indera, ruang dan waktu, 4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan

pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyrakat, dan

lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau

kebun binatang.

Berikut ini langkah-langkah menggunakan media PAUL (Paket Ulasan).

1) Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok

2) Tiap kelompok diberikan media PAUL (Paket Ulasan) berbentuk kotak paket

yang di dalamnya terdapat beberapa lembar kerja untuk dikerjakan oleh

masing-masing anggota kelompok

3) Siswa diminta untuk mengamati media terlebih dahulu. Apabila ada yang

tidak dimengerti dapat ditanyakan kepada guru

4) Siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja yang terdapat di dalam PAUL

(Paket Ulasan) tersebut

5) Setelah selesai mengerjakan, siswa diminta maju untuk mempresentasikan

hasil kerjanya.

Berikut contoh media PAUL (Paket Ulasan) yang ditampilkan dalam bentuk

foto.

45

Gambar 2.1 Media PAUL (Paket Ulasan)

Gambar 2.2 Media PAUL (Paket Ulasan) pertemuan 1

2.2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Media PAUL (Paket Ulasan)

Media pembelajaran PAUL (Paket Ulasan) ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan media PAUL (Paket Ulasan).

Kelebihan media PAUL (Paket Ulasan)

1) Menarik perhatian siswa dengan tampilan medianya dengan berbentuk kotak

yang beraneka warna

46

2) Membuat rasa ingin tahu siswa muncul dengan melihat medianya

3) Membuat siswa kompak dalam bekerja kelompok

Kekurangan media PAUL (Paket Ulasan)

1) Membutuhkan biaya untuk membuat kotak PAUL (Paket Ulasan)

2) Membutuhkan kreativitas untuk membuat kotak PAUL (Paket Ulasan)

2.2.6 Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Ulasan Cerpen Menggunakan

Model Think Pair Share dengan Media PAUL (Paket Ulasan)

Kegiatan guru dan siswa pada pembelajaran menulis teks ulasan cerpen dengan

media PAUL (Paket Ulasan) adalah sebagai berikut.

Tabel 2.4 Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen Menggunakan Model

Think Pair Share dengan Media PAUL (Paket Ulasan)

No. Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Think (Berpikir

secara individu)

1.Guru meminta setiap

anggota kelompok untuk

mengamati isi media PAUL

(Paket Ulasan)

2.Guru meminta tiap

individu mengamati tahapan

dalam menulis teks ulasan

3.Guru meminta siswa tiap

individu mengamati cara

menentukan dan menyusun

pokok-pokok teks ulasan

berdasarkan strukturnya.

1.Setiap anggota

kelompok diminta untuk

mengamati isi media

PAUL (Paket Ulasan)

2.Siswa tiap individu

mengamati tahapan dalam

menulis teks ulasan

3.Siswa tiap individu

mengamati cara

menentukan dan

menyusun pokok-pokok

teks ulasan berdasarkan

47

strukturnya

2. Pair

(Berpasangan

dengan teman)

1.Guru meminta siswa dalam

kelompok untuk berpasangan

dua-dua

2.Guru meminta setiap

pasangan menyusun pokok-

pokok teks ulasan cerpen

berdasarkan strukturnya

dengan percaya diri dan

tanggung jawab

3.Guru meminta setiap

pasangan kelompok menulis

teks ulasan cerpen dari

pokok-pokok yang telah

dibuat berdasarkan

strukturnya dengan percaya

diri dan tanggung jawab

1.Siswa dalam kelompok

diminta untuk

berpasangan dua-dua

2.Setiap pasangan

menyusun pokok-pokok

teks ulasan cerpen

berdasarkan strukturnya

dengan percaya diri dan

tanggung jawab

3.Setiap pasangan

kelompok menulis teks

ulasan cerpen dari pokok-

pokok yang telah dibuat

berdasarkan strukturnya

dengan percaya diri dan

tanggung jawab

3. Share (Berbagi

jawaban dengan

pasangan lain

atau seluruh

kelas)

1.Guru meminta setiap

pasangan diminta untuk

saling berbagi dalam

kelompoknya

2.Guru meminta Setiap

pasangan mengemukakan

hasil diskusinya dalam

kelompok dengan pecaya diri

3.Guru meminta Siswa

1.Setiap pasangan diminta

untuk saling berbagi

dalam kelompoknya

2.Setiap pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya dalam

kelompok dengan pecaya

diri

3.Siswa mendiskusikan

48

mendiskusikan kembali hasil

dari tiap pasangan dalam

kelompok dengan percaya

diri

4.Guru meminta setiap

kelompok menentukan satu

orang perwakilan dari

kelompoknya untuk maju

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya dengan

percaya diri dan tanggung

jawab

5.Guru meminta salah satu

perwakilan kelompok maju

untuk mempresentasikan

hasil kelompoknya dengan

percaya diri

kembali hasil dari tiap

pasangan dalam kelompok

dengan percaya diri

4.Setiap kelompok

menentukan satu orang

perwakilan dari

kelompoknya untuk maju

mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya

dengan percaya diri dan

tanggung jawab

5.Salah satu perwakilan

kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil

kelompoknya dengan

percaya diri

2.2.7 Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen Menggunakan Model Think

Talk Write dengan Media PAUL (Paket Ulasan)

Tabel 2.5 Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Cerpen Menggunakan Model

Think Talk Write dengan Media PAUL (Paket Ulasan)

No. Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Think (Berpikir

secara individu)

1.Guru meminta setiap

anggota kelompok diminta

untuk mengamati isi media

1.Setiap anggota

kelompok diminta untuk

mengamati isi media

49

PAUL (Paket Ulasan)

2.Guru meminta siswa tiap

individu mengamati tahapan

dalam menulis teks ulasan

cerpen

3.Guru meminta siswa tiap

individu mengamati cara

menentukan dan menyusun

pokok-pokok teks ulasan

berdasarkan strukturnya

4.Guru meminta setiap

individu untuk membuat

catatan kecil mengenai apa

yang telah diamati

PAUL (Paket Ulasan)

2.Siswa tiap individu

mengamati tahapan dalam

menulis teks ulasan cerpen

3.Siswa tiap individu

mengamati cara

menentukan dan

menyusun pokok-pokok

teks ulasan berdasarkan

strukturnya

4.Setiap individu diminta

untuk membuat catatan

kecil mengenai apa yang

telah diamati

2. Talk

(Berinteraksi dan

berkolaborasi)

1.Guru meminta Siswa mulai

berinteraksi dengan

kelompoknya dengan cara

saling berbagi mengenai

hasil catatan kecil yang telah

dibuat

2.Guru meminta Siswa

mendiskusikan hasil catatan

kecil yang telah diperoleh

masing-masing individu

secara kelompok

1.Siswa mulai berinteraksi

dengan kelompoknya

dengan cara saling berbagi

mengenai hasil catatan

kecil yang telah dibuat

2.Siswa mendiskusikan

hasil catatan kecil yang

telah diperoleh masing-

masing individu secara

kelompok

3. Write

(Menuliskan hasil

1.Guru meminta siswa

mendiskusikan dan

1.Siswa mendiskusikan

dan mengerjakan lembar

50

diskusi)

mengerjakan lembar kerja

yang ada dalam PAUL

(Paket Ulasan) tersebut

dengan kelompoknya

2.Guru meminta setiap siswa

dalam kelompok menuliskan

hasil diskusi kelompoknya

3.Guru meminta Setiap

kelompok menentukan satu

orang perwakilan dari

kelompoknya untuk maju

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

4.Guru meminta Salah satu

perwakilan kelompok maju

untuk mempresentasikan

hasil kelompoknya

kerja yang ada dalam

PAUL (Paket Ulasan)

tersebut dengan

kelompoknya

2.Setiap siswa dalam

kelompok menuliskan

hasil diskusi kelompoknya

3.Setiap kelompok

menentukan satu orang

perwakilan dari

kelompoknya untuk maju

mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya

4.Salah satu perwakilan

kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil

kelompoknya

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran menulis teks ulasan cerpen merupakan salah satu keterampilan

berbahasa. Pada pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menulis teks ulasan

cerpen secara benar sesuai unsur dan kaidah kebahasaanya. Teks ulasan cerpen teks

yang mengulas sebuah karya, bisa sebuah novel, cerpen, film, drama. Untuk dapat

menulis sebuah teks ulasan cerpen siswa harus terlebih dahulu mengetahui apa saja

unsur-unsur dari teks ulasan cerpen. Selain itu juga kaidah kebahasaan dari teks

ulasan cerpen juga perlu diketahui. Akan tetapi pada kenyataannya siswa masih

51

mengalami kesulitan dalam menulis teks ulasan cerpen. Dalam menulis teks ulasan

cerpen siswa masih bingung dan masih banyak kesalahan pada penyusunan yang

sesuai dengan strukturnya.

Berdasarkan permasalah tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di

kelas memerlukan pembaharuan agar materi pembelajaran dapat dipahami oleh siswa.

Dalam penelitian ini peneliti menerapkan dua model pembelajaran yaitu Think Pair

Share dan Think Talk Write yang bertujuan agar siswa mendapatkan hasil belajar

yang maksimal dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap keefektifan antara dua model

pembelajaran yaitu model Think Pair Share dan model Think Talk Write dalam

pembelajaran menulis teks ulasan cerpen. Dari penerapan kedua model tersebut

diharapkan mampu berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis

teks ulasan cerpen.

Dalam pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share guru

memberikan sebuah paket ulasan cerpen kepada setiap kelompok siswa. Sebelumnya

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang anggotanya harus genap. Di dalam

kelompok tersebut di bentuk kelompok secara berpasangan dua anak. Setiap pasangan

diminta untuk mendiskusikan lembar kerja yang terdapat di dalam paket tersebut.

Setelah itu setiap pasangan diminta untuk saling sharing dengan anggota kelompok

besar. Kemudian di akhir setiap perwakilan kelompok diminta maju untuk

mempresentasikan hasil diskusinya.

52

Dalam pembelajaran dengan menggunakan model Think Talk Write guru

membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok dibagikan sebuah paket

ulasan cerpen. Siswa diminta untuk membuat catatan kecil tentang ulasan cerpen

secara individu. Setelah itu dari catatan individu itu kemudian didiskusikan secara

berkelompok dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Kemudian setiap perwakilan

kelompok diminta maju untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Dari kerangka berpikir tersebut dapat dibuat paradigma berpikir sebagai berikut.

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia

“Menulis Teks Ulasan Cerpen”

Kelas eksperimen 1

Think Pair Share

Kelas eksperimen 2

Think Talk Write

Lebih efektif pembelajaran menggunakan

model Think Pair Share atau model Think

Talk Write dengan menggunakan media

PAUL (Paket Ulasan)

53

2.4 Hipotesis

Dalam penelitian ini membandingkan dua model pembelajaran yaitu model Think

Pair Share dan model Think Talk Write. Dari kedua model tersebut diuji mana yang

lebih afektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen. Berdasarkan

kerangka berpikir hipotesis penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Ha : Terdapat perbedaan antara hasil pretest dan posttest penggunaan model

Think Pair Share pada pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara hasil pretest dan posttest penggunaan model

Think Pair Share pada pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

2. Ha : Terdapat perbedaan antara hasil pretest dan posttest penggunaan model

Think Talk Write pada pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil pretest dan posttest penggunaan model Think

Talk Write pada pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

3. Ha : Terdapat perbedaan antara model Think Pair Share dan model Think Talk

Write pada pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

Ho : Tidak Terdapat perbedaan antara model Think Pair Share dan model Think

Talk Write pada pembelajaran menulis teks ulasan cerpen.

119

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian keefektifan penggunaan model Think Pair Share dan

model Think Talk Write dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen dengan

media PAUL (Paket Ulasan) pada siswa kelas VIII, maka peneliti dapat

menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.

1) Model Think Pair Share digunakan dalam pembelajaran menulis teks ulasan

cerpen pada siswa kelas VIII E MTs Negeri 1 Semarang. Terdapat perbedaan

hasil dalam pembelajaran mengungkapkan isi teks ulasan cerpen pada kelas

eksperimen I sebelum adanya perlakuan dan sesudah perlakuan menggunakan

model Think Pair Share. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pretest dan

posttest kelas eksperimen. Berdasarkan pretest diketahui nilai rata-rata

sebelum perlakuan pada kelas VIII E atau kelas eksperimen I sebesar 73,79

dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 80. Setelah diberi perlakuan, niali

rata-rata pada hasil posttest menggunakan model Think Pair Share sebesar

79,85 dengan nilai terendah 72 dan nilai tertinggi 88.

2) Model Think Talk Write digunakan dalam pembelajaran menulis teks ulasan

cerpen pada siswa kelas VIII B MTs Negeri 1 Semarang. Terdapat perbedaan

hasil dalam pembelajaran mengungkapkan isi teks ulasan cerpen pada kelas

eksperimen II sebelum adanya perlakuan dan sesudah perlakuan

menggunakan model Think Talk Write. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil

120

pretest dan posttest kelas eksperimen. Berdasarkan pretest diketahui nilai rata-

rata sebelum perlakuan pada kelas VIII B atau kelas eksperimen II sebesar

74,71 dengan nilai terendah 64 dan nilai tertinggi 82. Setelah diberi perlakuan,

niali rata-rata pada hasil posttest menggunakan model Think Talk Write

sebesar 87,94 dengan nilai terendah 81 dan nilai tertinggi 97.

3) Model Think Talk Write lebih efektif dibandingkan dengan model Think Piar

Share dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen pada siswa kelas VIII

MTs Negeri 1 Semarang. Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen II yang diberi

perlakuan model Think Talk Write lebih besar dari nilai rata-rata siswa kelas

eksperimen I yang diberi perlakuan model Think Pair Share.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian keefektifan penggunaan model Think Pair

Share dan model Think Talk Write dalam pembelajaran menulis teks ulasan cerpen

dengan media PAUL (Paket Ulasan) pada siswa kelas VIII, saran yang diberikan

peneliti adalah sebagai berikut.

1) Guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam pembelajaran menulis teks

ulasan cerpen hendaknya menggunakan model pembelajaran yang dapat

memberikan pengalaman nyata pada siswa untuk mencapai kompetensi yaitu

model Think Talk Write. Dengan menggunakan model Think Talk Write,

siswa menjadi lebih paham dalam menulis teks ulasan cerpen karena ada

beberapa tahap pemahaman.

121

2) Praktisi atau peneliti di bidang pendidikan hendaknya mengembangkan dan

meneliti model Think Pair Share dan model Think Talk Write dalam

pembelajarn keterampilan menulis lainnya. Karena masih ada kendala yang

dialami peneliti ketika menerapkan kedua model tersebut sehingga penelitian

selanjutnya diharapkan dapat melengkapi penelitian ini.

122

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, et.al. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga.

Aqib, Zainal.2013.Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.

Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Pustaka.

Chatib, Munif. 2012. Gurunya Mnusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan

Semua Anak Juara. Bandung: Kaifa.

Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta : Rajawali Pers.

Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Doyin, Mukh dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya

Ilmiah. Semarang: Unnes.

Elisa. 2015. Kemampuan Menulis Teks Ulasan cerpen/Resensi Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 2 Kotagajah. Lampung: E-Jurnal.

Hamdayana, Jumanta. 2014.Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hartono, Bambang. 2012. Dasar-dasar Kajian Wacana. Semarang: Pustaka Zaman.

Hartono, Bambang. 2009. Kajian Kurikulum Bahasa Indonesia. Semarang: Unissula

Press.

Jack et.al. 2015. Learning to write without writing: Writing accurate descriptions of

interactions after learning graph-printed description relations. Springer

Psychonomic Society, inc. 2015.

Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Kemendikbud.

Kosasih. 2013. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

123

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung : Yrama Widya.

Latifatul, Rossyana dkk. 2015. Rembulan Masih Tersenyum. Bogor: Inspimedia.

Ni Luh, et.al. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write)

Berbantuan Media Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Bahasa

Indonesia Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kediri Tahun Ajaran

2013/2014. e-journal MMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.

2, No.1 (diakses pada tanggal 15 Januari 2016).

Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Diesertasi dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Nurul. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Model

Think Pair Share dengan Media Komik Bermuatan Cinta Lingkungan pada

Peserta Didik kelas VIIIG SMP Negeri 1 Kandeman Semester Genap Tahun

2012/2013. Semarang: Skripsi.

Nuryatin, Agus dan Retno Purnama Irawati. 2016. Pembelajaran Menulis Cerpen.

Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja.

Yogyakarta: Diva Press.

Riyana dan Susilana. 2009. Media Pembelajaran”. Bandung: CV Wacana Prima.

Rizki. 2014. Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerpen Melalui Model

Pembelajaran Think Pair Share dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas

XI IPS 4 SMA Negeri 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang. Semarang:

Skripsi.

Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kanistius.

Roestiyah, NK. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Shoimin, Aris. 2016. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Klaten: PT Intan Pariwara.

124

Simburani, Tiur Asih. 2013. Improving Student‟s Achievement on Writing

Descriptive Text Through Think Pair Share. International Journal of

Language Learning and Applied Linguistics World. Volume 3 (3), July 2013;

30- 43. Medan. Universitas Negeri Medan.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suriamiharja,dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: PT Depdikbud.

Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra Berdasarkan kurikulum

Berbasis Kompetensi. SIC: Surabaya. Barwick 1998

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Keterampilan Menulis Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Violin, dkk. 2014. Sosok Terhebat. Bogor: Inspimedia.

Wida. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan

Model Think Talk Write (TTW) Berbantuan Teks Wawancara Tokoh Bertema

Lingkungan pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Kudus. Semarang: Skripsi.

Winataputra, Udin S. 2001. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Wiyanto. 2007. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Prenadamedia Group.