Upload
cut-saura-salmira
View
2.526
Download
665
Embed Size (px)
Citation preview
Pengertian Keselamatan (safety) kerja adalah
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
Laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum, yang dapat menghasilkan pengalaman belajar
Permenkes no 43/2013, 14 juni 2013
Tujuan keselamatan kerjaMelindungi laboran/analis atau tenaga kerja
lainnya atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja (laboratorium)
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien
Laboratorium klinikAdalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dgn kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
Sarana dan prasarana di Lab
a.Jas laboratorium sesuai standar.
b. Sarung tangan. c. Masker. d. Alas kaki/sepatu tertutup. e. Wastafel yang dilengkapi
dengan sabun (skin disinfectant) dan air mengalir.
g. Pipetting aid, rubber bulb. h. Kontainer khusus untuk
insenerasi jarum, lanset.
i. Pemancur air (emergency shower)
j. Kabinet keamanan biologis kelas I atau II atau III (tergantung dari jenis mikroorganisme yang ditangani dan diperiksa di laboratorium).
k. masker N-95, kacamata goggle, tutup kepala plastik dan biosafety laboratory level III.
Material Safety Data Sheet (MSDS)
MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data Keamanan Bahan’ merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan.
Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.
Fungsi MSDS adalah agar :
1. Mengetahui potensi bahan kimia2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3
Keamanan kerja di laboratorium1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan
sebelum memulai praktikum. 2. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman
untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat. 5. Dilarang makan, minum dan merokok di
laboratorium. 6. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja
praktiukm basah segera keringkan dengan lap basah. 7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia
Keamanan kerja di laboratorium
8. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
9. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
10. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen.
Perencanaan laboratorium
Laboratorium terbuka dgn satu/dua ruangLaboratorium tertutup dgn satu/dua ruangBila dua ruang, maka ruang yg satunya utk
pencucian dan sterilisasi
Peraturan dasar keselamatan kerja
Jangan makan dan minum didlm laboratoriumDilarang merokokDilarang meludah, akan menyebabkan
terjadinya kontaminasiDilarang berlari, terutama bila ada bahaya
kebakaran, gempa, dsbnya, jadi harus tetap berjalan saja
Jangan bermain dgn alat lab yg belum tahu cara penggunaannya
Harus selalu menulis label yg lengkap, terutama thd pemakaian bahan-bahan kimia
Peraturan dasar keselamatan kerja Pakai baju lab, dan juga pakai sarung
tangan dan gogles, terutama sewaktu menuang bahan-bahan kimia yang berbahaya, dan ditanggalkan sebelum keluar lab
Jangan membuat peraturan sendiriAnggaplah selalu bahwa semua spesimen
laboratorium berpotensi menjadi infeksius, shg tanganilah dgn hati-hati, pakai sarung tangan
Peraturan dasar keselamatan kerja
Letakkan semua spesimen dgn aman, di meja atau rak, untuk mencegah tumpahnya atau pecahnya spesimen
Hati-hati ketika mengambil dan memproses sampel darah tsb dpt mengandung agen infeksi (virus hepatitis B, parasit, dll)
Jangan sampai anda terkontaminasi dgn spesimen apapun
Jangan memipet darah atau cairan tubuh lain atau reagen apapun menggunakan mulut
Peraturan dasar keselamatan kerja
Bungkus semua potongan spesiemn/jaringan dgn pembungkus kedap air (plester)
Buang jarum dan lanset sehabis dipakai ke dalam wadah sampah tajam,
Tutup setiap tumpahan spesimen atau tabung kultur yang pecah dgn kain yg sudah dibasahi disinfektan dan biarkan selama 30 menit, masukkan ke dalam wadah peralatan sekali pakai
Peraturan dasar keselamatan kerja
Setelah semua pekerjaan selesai, bersihkan meja dgn kain yang dibasahi disinfektan
Cuci tangan anda dgn benar setelah menangani bahan-bahan infektif dan sebelum meninggalkan laboratorium
Wadah sekali pakai tidak boleh digunakan kembali
Cairan mudah terbakar (eter, etanol, aseton, benzen, toluen) sebaiknya disimpan di lab
Eter akan terbakar dalam jarak beberapa meter dari nyala api
Hal-hal yg dpt timbul di laboratorium
Kecelakaan kerjaAdalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
diharapkan.Biasanya menyebabkan kerugian material
dan penderitaan dariyang paling ringan sampai kepada yg paling
berat, ada dua1. kecelakaan medis : korbannya pasien2. kecelakaan kerja : korbannya petugas lab
Penyebab kecelakaan kerja
Kelompok kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yg tdk
aman dari : 1. mesin, alat, bahan, dll2. lingkungan kerja3. proses kerja 4. sifat pekerjaan5. cara kerja
Penyebab kecelakaan kerja
Kelompok tindakan tak aman (unsafe condition), yaitu :
1. kurangnya pengetahuan dan ketrampilan petugas2. cacat tubuh yang tidak kentara3. keletihan dan kelemahan daya tahan
tubuh4. sikap dan perilaku kerja yg tidak baik
Metoda pencegahan
1. peraturan perundang-undangan2. standarisasi3. pengawasan4. penelitian disiplin ilmu5. diklat6. asuransi7. upaya tingkat perusahaan
Kecelakaan : terpelesetAdalah bentuk kecelakaan kerja yg dpt terjadi di laboratorium, bisa frakture, dislokasi dllPencegahan :1. pakai sepatu anti slip2. jangan pakai sepatu dgn hak tinggi, tali sepatu longgar3. hati-hati pd lantai basah, licin, tak rata4. pemeliharaan lantai dan tangga
Kecelakaan : mengangkat bebanBila mengabaikan kaedah ergonomic bisa berakibat cedera punggungPencegahan :
1. beban jangan terlalu berat2. jangan berdiri terlalu jauh dari beban3. jangan mengangkat beban dgn posisi
membungkuk tapi pergunakanlah tungkai bawah sambil berjongkok
4. Pakaian penggotong jangan terlalu ketat, shg pergerakan terhambat
Tertusuk jarum suntik, tertular virus
Dapat terjadi pada saat pengambilan sample darah/cairan tubuh lainnya, tertusuk atau tertular virus AIDS/hepatitis BPencegahan :1. gunakan alat suntik sekali pakai2. jangan tutup kembali atau menyentuh jarum suntik yg telah dipakai tapi langsung dibuang ke tempat yg telah disediakan3. bekerja di bawah pencahayaan yg cukup
Risiko terjadi kebakaranTerjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama, yaitu : oksigen, bahan yg mudah terbakar, dan panasTerjadi luka bakar dari ringan, berat, matiTimbul keracunanPencegahan :
1. pengawasan dan tanda kebakaran2. jalan utk penyelamatan diri3. perlengkapan dan penanggulangan
kebakaran4. penyimpanan dan penanganan zat kimia
yg benar dan aman
Trauma korosif akibat asam
Disebabkan oleh : asam nitrat, asam sulfat, asam kromat, asam klorida, asam asetat, asam trikloroasetat
Penanganan segeraBilas segera bagian tubuh yg terkena
larutan asam dengan air sebanyak-banyaknya
Percikan larutan asam ke kulit
Bilas bagian kulit yg terpercik larutan asam dgn seksama dan berulang kali dgn air sebanyak-banyaknya
Basuh daerah kulit tersebut dgn kapas yg dibasahi larutan natrium karbonat 5%
Percikan larutan asam ke mata
Bilas mata segera dgn air sebanyak-banyaknya yg disemprotkan dari botol polietilen (atau karet penyemprot air) selama 15 menit, semprotkan air ke sudut mata dekat hidung atau bilas mata dgn air mengalir dari keran, minta pasien utk menutup mata yg satunya
Setelah dibilas, teteskan 4 tetes larutan natrium bikarbonat 2% ke dalam mata
Panggil dokter, teruskan penetesan sp dr datang
Luka akibat pecahan gelasPada gelas bersih : - lakukan disinfeksi standar di daerah luka - luka kecil ditutup dgn verban steril siap pakai - bila perdarahan ringan, sedang, berat kirim ke dokterPada gelas berisi bahan infektif : - peras daerah luka beberapa menit sp keluar darah - basuh seluruh daerah luka dgn antiseptik - bilas dgn air dan sabun - basuh kembali dgn iodin dan bawa ke dokter
Jaminan mutu laboratoriumTujuan : memberi jaminan bahwa lab.
Memberikan hasil pemeriksaan yg benar dan relevan terhadap kondisi klinis pasien
Tahapan, meliputi :1. persiapan pasien2. pengambilan spesimen3. penanganan dan pengiriman spesimen4. pengontrolan metode dan reagen5. kalibrasi peralatan6. pelaporan hasil
Peralatan keselamatanAlat pemadam kebakaran, harus dipasang dgn
baik, tidak mudah jatuhKacamata keselamatanSemua bahan dan alat beri label dan tanda
peringatanKetersediaan dan pemakaian sarung tanganPintu laboratorium terkunciSemua daerah penyimpanan bahan dan alat
harus jelas dan pisah dgn tempat kerja rutinLorong dan pintu keluar dapat diakses dgn
mudah
peralatan pelindung diri selama di laboratorium antara lain : Kacamata/goggles keselamatan yang estetis dipakai
dan bertangkai. Pilih dan pastikan optik gelas pada kacamata dalam kondisi baik.
Jas laboratorium. Gunakan pelindung muka pada waktu bekerja untuk
bahan yang mudah meledak dan sangat berbahaya. Pakai celana panjang. Pakai sepatu tertutup sampai mata kaki Masker atau dengan Respirators yang bisa digunakan
saat bekerja dengan gas yang korosif dan beracun. Sarung tangan/Gloves
Cek bahan dan ketebalannya.Semakin tebal bahan, semakin aman bagi sarung
tangan. Sering mengganti sarung tangan, makin baik. Jangan memegang/menyentuh gagang pintu, pena
telepon saat masih menggunakan sarung tangan)