27
KESELAMATAN DAN KERSEHATAN KERJA (K3) LISTRIK A. LATAR BELAKANG. Listrik adalah salah satu bentuk sumber daya atau energi potensial yang sanggup untuk melakukan usaha atau kerja yang dapat memberikan banyak manfaat untuk menunjang aktivitas dibeberapa sektor kegiatan. Daya listrik sangat ideal dan praktis dapat dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak mekanik, pemanas, pencahayaan dan lain sebagainya. Disisi lain listrik dapat menimbukan bahaya atau bahkan bencana yang merugikan apabila perencanaan, pemasangan, pemasangan, pemanfaatan sistem tenaga listrik tidak mengikuti kaidah-kaidah teknik kelistrikan. Setiap peralatan dan pesawat yang digerakan dengan tenaga listrik, diperlukan pengamanan yang memadahi guna melindungi peralatan itu

K3 lISTRIK

  • Upload
    tizar03

  • View
    250

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmn

Citation preview

Page 1: K3 lISTRIK

KESELAMATAN DAN KERSEHATAN KERJA (K3)LISTRIK

A. LATAR BELAKANG.Listrik adalah salah satu bentuk sumber daya atau energi

potensial yang sanggup untuk melakukan usaha atau kerja yang

dapat memberikan banyak manfaat untuk menunjang aktivitas

dibeberapa sektor kegiatan. Daya listrik sangat ideal dan praktis

dapat dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak mekanik, pemanas,

pencahayaan dan lain sebagainya.

Disisi lain listrik dapat menimbukan bahaya atau bahkan

bencana yang merugikan apabila perencanaan, pemasangan,

pemasangan, pemanfaatan sistem tenaga listrik tidak mengikuti

kaidah-kaidah teknik kelistrikan.

Setiap peralatan dan pesawat yang digerakan dengan tenaga

listrik, diperlukan pengamanan yang memadahi guna melindungi

peralatan itu sendiri dan pengamanan bagi operatornya atau

penggunanya.

Salah satu contoh, lift adalah alat transportasi vertical

digerakan dengan tenaga listrik yang dirancang bekerja secara

otomatik-tanpa oprator, dikontrol dengan sistem electronik.

Kegagalan fungsi kontrol mungkin saja dapat terjadi, dan karena itu

dapat beresiko menimbulkan kecelakaan fatal.

Page 2: K3 lISTRIK

(2)

Petir, guruh, kilat atau halilintar adalah fenomena muatan listrik yang terjadi dari alamiah. Sampai saat sekarang, petir walaupun memiliki tegangan dan arus yang sangat besar itu sangat berbahaya. Karena itu obyek-obyek yang rawan bahaya sambaran petir dan peralatan listrik yang rawan terhadap pengaruh fluktuasi tegangan yang tinggi harus diproteksi.

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dalam konsideran menimbang, tidak hanya untuk Keselamatan tenaga kerja saja, akan tetapi mencakup demi kelancaran dan kelangsungan proses produksi.

Peraturan dan standart K3 dibidang Listrik, termasuk lift dan proteksi bahaya sambaran petir adalah bebasis pada ilmu keteknikan (Engineering), karena itu diperlukan pengetahuan dasar teknik kelistrikan.

B. TUJUAN.

Dengan pengetahuan dasar kelistrikan agar penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan diawali pengenalan dan identifikasi sumber-sumber bahayanya dapat diadakan usaha-usaha pencegahan terhadap kecelakaan yang ditimbulkan.

Hal-hal yang harus diperjelas antara lain : Pengertian K3 Listrik. Dasar hukum K3 Listrik. Ruang lingkup K3 Listrik. Sumber bahaya listrik, petir, dan lift. Sistem proteksi petir. Sistem pengamanan listrik. Syarat-syarat K3 Lift. Sistem pengawasan K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir dan Lift.

Page 3: K3 lISTRIK

(3)

1. PENGERTIAN K3 LISTRIK.Beberapa pengertian yang terkait dengan pengawasan K3 Listrik adalah sbb. :

a. Instalasi Listrik - adalah jaringan yang tersusun secara terkoordinasi mulai dari sumber pembangkit atau titik sambungan suplai daya listrik sampai titik beban akhir sesuai dengan maksud dan tujuan penggunaannya.

Gambar menunjukan sistem jaringan tenaga listrik milik dan tanggung jawab PLN , yaitu mulai dari pembangkitan sampai titik meter sambungan pelanggan. Sedangkan dari titik meter kedalam adalah instalasi listrik milik dan menjadi tanggung jawab pelanggan.PLN ditunjuk oleh pemerintah selaku pemegang kuasa usaha penyelenggara dan pemasok tenaga listrik kepada masyarakat luas.

Page 4: K3 lISTRIK

(4)

b. Perlengkapan listrik - adalah sarana yang diperlukan dalam rangkaian instalasi listrik, misalnya pengendali, fitting, sakelar, dan sejenisnya.

c. Peralatan listrik - adalah semua jenis alat, pesawat, mesin dan sejenisnya yang digerakan dengan tenaga listrik atau sebagai pengguna listrik. Contoh : Lift, Escalator, mesin las, lemari es, setrika dan sejenisnya termasuk peralatan listrik.

d. Besaran Listrik - Besaran-besaran listrik yang harus difahami adalah antara lain : Tegangan (Volt), Arus (Ampere), Frequensi (Hertz), Daya (Watt), Resitansi (Ohm).

2. Sistem klasifikasi tegangan.

* Tegangan Ekstra Tinggi > 35 kV.* Tegangan Tinggi (TT) > 35 kV.* Tegangan Menengah (TM) > 1 kV s/d 35 kV.* Tegangan Rendah (TR) < 1.000 V - 50 V.* Tegangan ekstra rendah < 50 V.

3. Tegangan Domestik - adalah tegangan suplai kepada pelanggan 220/380 Volt, yang artinya adalah nilai tegangan antara pase dengan netral 220 Volt dan antara pase dengan pase 380 Volt.

R – S = 380 Volt. R - T = 380 Volt. S-T = 380 Volt.R – N = 220 Volt. S – N = 220 Volt. T-N = 220 Volt.

Page 5: K3 lISTRIK

(5)

4. Suplai daya kepada pelanggan.

Setiap pelanggan dicatu dengan jumlah daya tertentu dengan dipasang pembatas arus (Circuit breaker) yang tidak dapat dilampaui.

Contoh : Pelanggan listrik dengan daya 450 VA, oleh PLN dipasang pembatas arus 2 Ampere. Apabila pemakaian lebih dari 2 Ampere maka pembatas arus akan otomatik jatuh.Pelanggan diharuskan membayar pemakaian listrik–(berapa ampere jam)–yang tercatat pada alat meter pencatat otomatik.

Page 6: K3 lISTRIK

(6)

5. Cara perhitungan arus kerja.No. 1 . Lampu 100 Watt , 220 Volt.No. 2 . Pompa Listrik 1 pase 450 Watt , 220 Volt.No. 3 . Mesin Pendingin 3 pase 2 kW, 380 Volt , Cos 0,9.

a. Menghitung arus yang dibutuhkan untuk lampu 1000 watt satu pase

W ( Daya ) = E ( Volt ) x I ( Ampere )

Dimana : W : Daya lampu 100 Watt. E : Tegangan 220 Volt. I : Arus Listrik ( Ampere ). I = W / E

= 100 / 220 Ampere= ~ 1/2 Ampere.

b. Menghitung arus listrik yang dibutuhkan untuk pompa listrik satu pase 220 V , 450 Watt.

W ( Daya ) = E ( Volt ) x I ( Ampere )

I = W / E= 450 / 220 Ampere= ~ 2 Ampere.

c. Menghitung arus listrik yang dibutuhkan untuk mesin pendingin Tiga pase 220/380 V , 1,5 kW, Cos 0,9.

W ( Daya ) = √3 x E ( Volt ) x I ( Ampere ) x Cos

I = w ( daya ) 1,76 x 380 x 0,9= 1.500 / 602= 2,5 Ampere.

Page 7: K3 lISTRIK

(7)

6. Bahaya sentuhan listrik - adalah sentuhan yang dapat membahayakan manusia. Nilai tegangan dan arus listrik yang dapat mengakibatkan kematian adalah sbb. :

7. Bahaya sentuh langsung - adalah menyentuh pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan.

8. Bahaya sentuh tidak langsung - adalah menyentuh pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena ada kebocoran/kegagalan isolasi.

Body lemari es ini dalam keadaan normal tidak nyetrum, akan tetapi pada suatu saat bisa nyetrum, apabila ada arus bocor ke body lemari es.

Page 8: K3 lISTRIK

(8)

9. Bahaya sambaran petir - adalah bahaya pada manusia, binatang, bangunan, atau peralatan karena dilalui oleh arus petir baik langsung maupun tidak langsung.

Page 9: K3 lISTRIK

(9)

10. Lift - adalah sarana transformasi vertikal untuk mengangkut orang atau barang , dengan tenaga penggerak motor listrik dan dikendalikan secara otomatis melalui sistem kontrol elektrik.

Sangkar lift menggantung pada tali baja, disisi sebelahnya menggantung bobot imbang (ounterweight) agar motor listrik bekerja ringan.Sangkar dan bobot imbang bergerak naik turun melalui rel pengantar.Lift dilengkapi dengan beberapa alat pengaman (safety device) yang bekerja otomatik.Pengaturan sistem kerja lift antara lain :

Pintu sangkar lift akan membuka dan menutup otomatik bersama pintu pada lantai pemberhentian.

Pintu hanya akan membuka setelah sangkar berhenti sempurna, dan sangkar akan mulai bergerak naik/turun setelah pintu menutup sempurna.

Apabila sangkar berjalan melampaui kecepatan tertentu, rem pengaman akan bekerja otomatik.

Jenis-jenis bahaya yang mungkin dapat terjadi, al :

Apabila ada gangguan suplai listrik, lift akan berhenti dan

penumpang lift tidak dapat keluar tanpa dibantu dari luar .

Apabila terjadi kegagalan pada sistem kontrolnya.

Apabila tali baja putus dan rem tidak berfungsi, dll.

Page 10: K3 lISTRIK

(10)

C. POTENSI BAHAYA LISTRIK.

1. POTENSI BAHAYA LISTRIK.

Kecelakaan akibat listrik dapat mengakibatkan :a. Kecelakaan pada manusia.

Arus listrik antara 400 mA , 200 V , 0,2 detik sudah dapat mengakibatkan kematian, karena sudah tidak mungkin lagi untuk melepaskan pegangan. Pengaruh-pengaruh lain dari arus listrik yang mengalir melalui tubuh manusia adalah panas yang ditimbulkan dalam tubuh dan pengaruh elektrokimia.Tegangan yang dapat dianggap aman juga ada kaitannya dengan tahanan kulit manusia. untuk kulit kering tahanan berkisar antara 100-500 Kilo Ohm.Tetapi kulit yang basah, misalnya karena keringat dapat memiliki tahanan sampai serendah 1 kilo Ohm. Juga luas permukaan kulit yang menyentuh ikut mempengaruhi.Akibat sentuh langsung maupun sentuh tidak langsung dapat mengakibatkan kecelakaan serta kerugian.

(11)

b. Kerusakan instalasi serta perlengkapannya.

Jaringan instalasi listrik harus diamankan dengan baik sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Gangguan listrik akan dapat

mengakibatkan :

Kerusakan instalasi dan perlengkapannya (kabel terbakar,

panel terbakar, kerusakan isolasi, kerusakan peralatan).

Terjadinya kebakaran bangunan beserta isinya.

Page 11: K3 lISTRIK

c. Kerugian.

Kerugian akibat kecelakaan listrik dapat berupa :

Kerugian materi (dalam rupiah) akibat rusaknya instalasi,

bangunan dan isinya.

Terhentinya proses produksi.

Mengurangi kenyamanan, misalnya lampu padam, AC mati,

suplai air terganggu dll.

Pada dasarnya bahaya listrik yang dapat menimpa manusia

disebabkan oleh :

1. Bahaya sentuh langsung.

Yang disebut sentuh langsung adalah sentuh langsung pada

bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik.

Bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian

konduktif yang merupakan bagian dari sirkit listriknya yang

dalam keadaan normal, umunya bertegangan dan atau dialiri

arus listrik.

(12)

Bahaya sentuh langsung dapat diatasi dengan cara :

a. Isolasi bagian aktif.

b. Penghalang atau selungkup.

c. Rintangan.

d. Penempatan diluar jangkauan.

e. Memasang Gawai Penngaman Arus Sisa (GPAS).

Page 12: K3 lISTRIK

2. Bahaya sentuh tidak langsung.

Yang dimaksud dengan sentuh tidak langsung adalah sentuh pada Bagian Konduksi Terbuka (BKT) perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi.

BKT perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang tidak merupakan bagian dari sirkit listriknya yang dalam pelayanan normal tidak bertegangan, tetapi dapat menjadi bertegangan.

Kegagalan isolasi seperti tersebut diatas harus dicegah terutama dengan cara :a. Perlengkapan instalasi harus dirancang dan dibuat dengan

baik.b. Bagian yang aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.

Tindakan proteksi harus dilakukan sebaik-baiknya agar tegangan sentuh yang terlalu tinggi (>50 Volt) karena kegagalan isolasi tidak dapat terjadi atau tidak dapat bertahan.

(13)

2. SISTEM PENGAMANAN LISTRIK.

a. Prinsip pengamanan instalasi listrik antara lain :

Pengamanan kejut listrik baik langsung maupun tidak langsung, pada prinsipnya : Mencegah mengalirnya arus listrik melalui tubuh

manusia. Membatasi nilai arus listrik dibawah arus kejut.

Page 13: K3 lISTRIK

Memutuskan arus listrik saat terjadi gangguan. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran (efek thermal). Pengamanan terhadap induksi medan magnet dan medan

listrik

b. Sistem pengamanan instalasi listrik. Sistem ISOLASI pengaman terhadap bagian yang

bertegangan, sehingga tidak mungkin orang tersentuh dengan tidak sengaja;Metode isolasi dapat dilakukan dengan cara : Mengisolasi bagian aktif dengan isolator. Memberi penghalang atau selungkup. Memasang rintangan. Memberi jarak aman atau diluar jangkauan.

Sistem Isolasi lantai kerja dan dinding, Metode ini diperlukan ditempat tertentu dimana sewaktu waktu petugas harus melakukan pelayanan, pemeliharaan dalam keadaan bertegangan, dengan memasang isolasi lantai kerja yang aman, maka akan terhindar adanya aliran arus listrik ke bumi melalui tubuh manusia.

(14)

Page 14: K3 lISTRIK

c. Sistem Pembumian Pengaman (PP).Tujuan pembumian :Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan tersalur kebumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga pengaman (sekering) akan terputus secara otomatik.

ISOLASI LANTAI KERJA (R1)

75 Kg

TANAH

KayuPelat Logam25x25x0,2 cmKain Basah 27x27 cm

Rd 3000 Ω

V2

V1

V

Page 15: K3 lISTRIK

d. Sistem Hantaran pengaman (HP);

Page 16: K3 lISTRIK

Sistem hantaran pengaman terhadap instalasi satu pase, terdiri

dari 3 (tiga) kawat yaitu : Aktif, Netral dan Pengaman Apabila

terjadi hubung singkat pada instalasi listrik, maka arus akan

mengalir tak terhingga, sehingga sekering akan putus.

e. Sistem Pembumian Netral Pengaman (PNP) - Hantaran netral

dan hantaran pengaman digabung/dikopel

Page 17: K3 lISTRIK

(17)

3.Pengamanan terhadap bahaya kebakaran (Efek thermal).

Setiap rangkaian peralatan listrik yang dayanya lebih dari 1,5 kW

harus diproteksi terhadap efek thermal untuk menjaga motor

terbakar karena terlampau panas. Kabel apabila dibebani melebihi

kemampuannya juga akan terjadi panas.

Sesuai dengan ketentuan, kabel harus mempunyai kemampuan

hantar arus minimal 1,25% dari pembebanan yang dilayaninya,

dan harus dilengkapi proteksi termal maksimum 200% dari arus

beban penuh yang diharapkan akan segera membuka otomatik,

sehingga tidak terjadi panas yang berlebihan.

Page 18: K3 lISTRIK

(18)

H. KRISMANTO AW.PENGAWAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASIPROVINSI DKI JAKARTA

Jl. PRAPATAN NO 52 JAKARTA PUSAT021-70731007 / 0812 8177 1086

Page 19: K3 lISTRIK
Page 20: K3 lISTRIK
Page 21: K3 lISTRIK

I. POTENSI BAHAYA PETIR.

Petir adalah pelepasan muatan listrik dari awan ke awan atau dari awan

ke bumi, sasaran sambaran petir adalah obyek yang paling tinggi.

+++++++++++++++

--------------------------

Kilat

------

++++++

- +

Arus Petir5000-10.000A

Temperatur30.000⁰ C