Upload
truongbao
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 1
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 2
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan penyertaan-Nya, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2014 – 2018 dapat diselesaikan dalam rangka kesinambungan
pembangunan kesehatan serta mengembangkan dan menerapkan kinerja aparat yang
tepat, jelas, terukur sebagai pelaku pembangunan kesehatan.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang
akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk kurun waktu tahun 2014 – 2018, dengan penekanan
pada pencapaian sasaran prioritas daerah, Standard Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium
Development Goals (MDG”s).
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan makin
bertambah berat, kompleks, dan bahkan terkadang tidak terduga. Oleh sebab itu pembangunan
kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit,
perubahan ekologi dan lingkungan , kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi dan
demokratisasi dengan semangat kemitraan, kerja sama lintas sektoral serta mendorong peran serta
aktif masyarakat.
Melalui kesempatan ini saya mengajak kepada semua unsur Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Tenggara beserta jajarannya untuk saling bahu membahu dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan guna mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
“MASYARAKAT MITRA YANG SEHAT, MANDIRI DAN BERKEADILAN”.
Semoga upaya kita mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin
Ratahan, Januari 2017
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
dr. RINNY TAMUNTUAN
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19650210 199103 2 010
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………… 1
1.2. Landasan Hukun ……………………………………………. 2
1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………… 2
1.4. Sistematika Penulisan ……………………………………… 3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ……………….. 4
2.1. Gambaran Pelayanan, dan Struktur Organisasi Kesehatatan... 4
2.2. Sumber Daya SKPD ……………………………………….. 9
2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD .. 14
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN
MINAHASA TENGGARA…………………………… 18
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD …………………………………………….
18
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan
Wakil Bupati kabupaten Minahasa Tenggara ……………..
19
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan …………………. 20
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis …………………………
21
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ………………………………… 21
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN ………………………………………………
23
4.1.
4.2.
Visi ……………………………………………………......
Misi SKPD …………………………………………………
23
23
4.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ……………. 25
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN,
DAN PENDANAAN INDIKATIF ……………………
34
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD …………
60
BAB VII PENUTUP …………………………………………… 67
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan adanya
kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk mewujudkan
rakyat sehat sebagai sumber kekuatan bangsa yang akhirnya menjadi landasan
dalam membentuk Negara yang kuat. Negara yang kuat dari aspek kesehatan dapat
diartikan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki
ketahanan bangsa yang tangguh dengan basis utamanya dalam wujud semua rakyat
sehat secara fisik, mental dan social serta memiliki produktivitas yang tinggi.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara
lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), keluarga miskin (gakin).
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya
kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4)
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi
kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan
memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi
dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi,
demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral.
Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat serta
upaya promotif dan preventif.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku
pembangunan kesehatan dengan memperhatikan tugas Pemerintah berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang :-Kewenangan Pemerintah dan
KewenanganKabupaten Minahasa Tenggara Sebagai Daerah Otonom, -
Kecenderungan dinamika perubahan lingkungan strategis, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara menyusun suatu dokumen perencanaan berupa
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2013-2018.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara dapat juga
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan penilaian agar
pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus
pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten Minahasa
Tenggara khususnya di bidang kesehatan.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 5
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggaramerupakan
dokumen perencanaan bersifat indikatif, memuat program-program pembangunan
kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan mendorongperan
aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2013-2018, dengan penekanan pada
pencapaian sasaran Prioritas Daerah, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
kesehatan di Kabupaten/Kota dan Pencapaian Millenium Development Goals
(MDG’s) Menuju Sustainable Development Goals (SDG’s)
1.2. Landasan Hukum
Landasan Hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan adalah sebagai
berukut :UU Nomor 25 tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN)
1. UU Nomor 17 tahun 2003 ttg Keuangan Negara
2. UU Nomor 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah
3. UU Nomor 33 tahun 2004 ttg Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah
4. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
5. PP Nomor 58 tahun 2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah
6. PP Nomor 65 tahun 2005 ttg Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
7. PP Nomor 8 tahun 2008 ttg Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
8. PerMendagri Nomor 6 tahun 2007 ttg Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Penetapan SPM
9. SEB Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri
0008/M.PPN/01/2007 /050/264A/SJ ttg Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Musrenbang Tahun 2007
10. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 yang telah disempurnakan dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 ttg Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
11. Keputusan Menteri Kesehatan No.97 Tahun 2015
1.3. Maksud Penyusunan Rencana Strategis
Maksud penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
adalah sebagai tolok ukur dan alat bantu bagi unit-unit kerja yang ada di lingkungan
Dinas Kesehatan secara konsekuen dan konsisten dalam menyelenggarakan
kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Tujuan penyusunan Renstra Dinas KesehatanKabupaten Minahasa Tenggara adalah
:
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 6
1. Untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan dalam mendukung
suksesnya pencapaian sasaran pembangunan kesehatan di daerahKabupaten
Minahasa Tenggara yang telah ditetapkan dalam RPJMD,
2. Sebagai pedoman/acuan perencanaan yang konsisten sesuai dengan kebutuhan
daerah dibidang kesehatan
3. Tersedianya suatu dokumen strategik dan komprehensif.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Tenggara adalah sebagai berikut :
Bab I – Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penyusunan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013 – 2018,
landasan hukumnya, maksud dan tujuan serta sistematika penyusunan.
Bab II – Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Bab ini berisi uraian tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Kesehatan,
Sumber daya yang dimiliki, kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Bab III – Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi. Bab ini menjelaskan
tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara, telaahan visi misi dan program Bupati dan Wakil
BupatiKabupaten Minahasa Tenggara, telaahan Renstra Kementerian Kesehatan
dan Renstra Kabupaten, serta telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, Kajian
Lingkungan Hidup strategis serta penentuan isu-isu strategis yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan di daerah Kabupaten Minahasa Tenggara.
Bab IV - Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis dan Kebijakan. Bab ini berisi uraian
Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara, Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah, serta Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Tenggara.
Bab – V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan
Pendanaan Indikatif. Bab ini menjelaskan tentang Rencana Program dan Kegiatan,
Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa TenggaraTahun 2013 – 2018.
Bab – VI. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Bab ini
menjelaskan tentang Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 7
Tenggara yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Minahasa
Tenggara.
Bab – VII. Penutup.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 8
BAB II
GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara adalah unsur pelaksana
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh
seorang kepala dinas yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah dalam bidang
kesehatan untuk menunjang tercapainya usaha kesejahteraan masyarakat di bidang
kesehatan dan melaksanakan tugas pemabantuan sesuai dengan bidang tugasnya.
2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Menurut Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok
dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu membantu Bupati dalam
memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan pelayanan umum yang menjadi kewenangan Dinas pada bidang kesehatan yang
meliputi urusan Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Masyarakat dan Bidang Pelayanan Dan Sumber Daya Kesehatan. Berikut adalah Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabu[aten Minahasa Tenggara :
1. KEPALA DINAS
TUGAS
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan untuk membantu Bupati dalam
melaksanakan urusan Pemerintahan;
FUNGSI
a. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, dan sumber daya kesehatan;
b. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Minahasa Tenggara;
c. Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah terkait dengan bidang
kesehatan.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 9
2. SEKRETARIS
TUGAS
Melaksanakan koordinasi, pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
FUNGSI
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara;
b. Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara;
c. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan tugas administrasi di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara;
d. Pemantuan pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
2.1. SUB BAGIAN PROGRAM, INFORMASI DAN KEUANGAN
TUGAS
Penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan keuangan, program dan informasi yang
menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
FUNGSI
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang program;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang informasi;
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang keuangan;
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang program;
e. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang informasi;
f. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang keuangan;
g. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang program;
h. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang informasi;
i. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang keuangan;
j. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang program;
k. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang informasi;
l. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang informasi keuangan;
m. Mengkoordinasikan penyusunan program anggaran;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 10
n. Menganalisa dan menyusun rumusan penyelenggaraan perencanaan program dan
anggaran;
o. Menyusun dan melakukan usul perubahan anggaran;
p. Menyusun rencana kerja, data dan informasi kesehatan;
q. Melakukan koordinasi kegiatan analisis data kesehatan dalam rangka sistem
informasi kesehatan;
r. Menyelenggarakan sistem informasi kesehatan daerah;
s. Mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi dan menyajikan data dan informasi
kesehatan;
t. Menyusun rencana kerja sub bagian sesuai tanggung jawabnya;
u. Menyusun data unutuk bahan penyusunan anggaran rutin;
v. Melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja dalam rangka penyusuanan
anggaran;
w. Melaksanakan rencana kerja anggaran (RKA) dinas kesehatan;
x. Membuat kajian/analisis pemanfaatan dan pengelolaan keuangan sesuai Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP);
y. Melaksanakan pengurusan gaji, gaji berkala, dan kesejahteraan pegawai lainnya,
dan menbayarkannya sesuai ketentuan;
z. Menyediakan layanan administrasi keuangan;
aa. Meneliti dan menguji kebenaran persiapan dokumen, penerimaan, penyimpanan,
dan pengeluaran uang;
bb. Membuat laporan secara periodik tentang pengelolaan keuangan;
cc. Membuat daftar usulan proyek dan mengkoordinasikan upaya merealisasikannya;
dd. Menyiapkan, menyusun, mengolah, meneliti laporan akuntabilitas capaian kinerja
dan keuangan;
ee. Menganalisa administrasi keuangan meliputi verifikasi, pembukuan, perbendaharaan
dan gaji;
ff. Melaksanakan pengendalian anggaran, penerimaan kas, pengeluaran kas, investasi
dan utang piutang;
gg. Menyiapkan pengembangan sistem dan prosedur akuntansi;
hh. Menyusun rencana umum program tahunan, program jangka menengah dan
program jangka panjang dinas;
ii. Menghimpun dan meneliti dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dari
bidang-bidang, seksi dan sub bagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
jj. Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, penetapan kinerja (TAPKIN),
indikator kinerja utama (IKU), Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP),
dan Laporan Pertanggung jawaban Pemerintah Daerah (LPPD) dan LKPJ;
kk. Melaksanakan pengumpulan, analisis, penataan, dan pemutahiran data secara
berkala;
ll. Melaksanakan penyusunan profil dinas kesehatan dan pengisian KOMDAT;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 11
mm. Melaksanakan pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) ;
nn. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris.
2.2. SUB BAGIAN UMUM, PERLENGKAPAN DAN KEPEGAWAIAN
TUGAS
Penyiapan dan koordinasi penyusunan penyelenggaraan pengelolaan barang milik
Negara, penatalaksanaan kepegawaian dan dukungan administrasi umum yang menjadi
tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
FUNGSI
a. Menyiapakan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang umum;
b. Menyiapakan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang perlengkapan
c. Menyiapakan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang kepegawaian
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang umum;
e. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang perlengkapan;
f. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kepegawaian
g. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang umum;
h. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlengkapan;
i. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kepegawaian;
j. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang umum;
k. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang perlengkapan;
l. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang kepegawaian;
m. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian yang meliputi pengangkatan kenaikan
pangkat, kenaikan berkala dan promosi / penghargaan, dan hal lain yang
berhubungan dengan kepegawaian;
n. Menysun rencana kerja kebutuhan, untuk kesejahteraan dan pengembangan
pegawai;
o. Menyusun data pegawai sesuai pangkat serta jabatan, membuat daftar urutan
kepangkatan (DUK);
p. Fasilitasi pemberian bahan pembuatan SKP;
q. Melaksanakan kegiatan urusan surat-menyurat meliputi surat masuk, surat keluar;
r. Menyelenggarakan urusan rumah tangga dinas serta persiapan kegiatan rapat dinas
dan protokoler;
s. Mengkoordinasikan rencana kegiatan ketatausahaan umum;
t. Mengkoordinasikan pencatatan, pelaporan, penyesuian barang milik daerah;
u. Menyiapkan dan menyusun daftar inventaris, arsip dan dokumentasi;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 12
v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris.
3. BIDANG-BIDANG
3.1. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
TUGAS
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
masyarakat.
FUNGSI
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisidi bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga;
d. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olahraga.
3.1.1. SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI MASYARAKAT
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat.
FUNGSI
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
gizi;
c. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga;
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan gizi;
e. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga;
f. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang gizi;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 13
g. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang kesehatan keluarga;
h. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang kesehatan gizi;
i. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas;
j. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program bimdal upaya
kesehatan ibu dan usia lanjut;
k. Membuat tata kerja dan menelaah kegiatan bimdal upaya kesehatan ibu dan
usia lanjut;
l. Melakukan koordinasi lintas programdan lintas sektor terkait, mengenal
pembinaan dan pengendalian upaya kesehatan dan usia lanjut;
m. Melakukan bimbingan teknis serta pengendalian program upaya kesehatan
ibu dan usia lanjut;
n. Menyelenggarakan pelatihan program bimdal upaya kesehatan ibu dan usia
lanjut;
o. Melakukan pencatatan dan pelaporan pembinaan dan pengendalian upaya
kesehatan ibu dan usia lanjut sesuai juklak dan juknis yang ada;
p. Melakukan monitoring dan evaluasi program bimdal upaya kesehatan ibu dan
usia lanjut;
q. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program bimdal upaya
kesehatan anak dan remaja;
r. Membuat tata kerja dan menelaah kegiatan bimdal upaya kesehatan anak dan
remaja
s. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait, mengenai
pembinaan dan pengendalian upaya kesehatan anak dan remaja;
t. bimbingan teknis serta pengendalian program upaya kesehatan anak dan
remaja;
u. Menyelenggarakan pelatihan program bimdal upaya kesehatan anak dan
remaja;
v. Melakukan pencatatan dan pelaporan pembinaan dan pengendalian upaya
kesehatan anak dan remaja sesuai juklak dan juknis yang ada;
w. Membuat monitoring dan evaluasi program bimdal upaya kesehatan anak dan
remaja;
x. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program bimdal upaya
perbaikan gizi;
y. Membuat tata kerja dan menelaah kegiatan bimdal upaya perbaikan gizi;
z. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait, mengenai
pembinaan dan pengendalian upaya perbaikan gizi;
aa. Menyelenggarakan pelatihan bimdal upaya perbaikan gizi;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 14
bb. Melakukan pencatatan dan pelaporan pembinaan dan pengendalian upaya
perbaikan gizi sesuai juklak dan juknis yang ada;
cc. Melakukan monitoring dan evaluasi program bimdal upaya perbaikan gizi;
dd. Membuat dan menyusun laporan kegiatan;
ee. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
3.1.2. SEKSI PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Promosi dan
Pemberdayaan Masyarakat.
FUNGSI
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang promosi
kesehatan
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang
pemberdayaan masyarakat
c. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang promosi kesehatan
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang bidang pemberdayaan
masyarakat
e. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang promosi kesehatan
f. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemberdayaan
masyarakat
g. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang promosi kesehatan
h. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang pemberdayaan masyarakat.
i. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas;
j. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program bimdal upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat;
k. Membuat tata kerja dan menelaah kegiatan bimdal upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat;
l. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait, mengenai
pembinaan dan pengendalian upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat;
m. Melakukan bimbingan teknis serta pengendalian program upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat;
n. Menyelenggarakan pelatihan program bimdal upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 15
o. Melakukan pencatatan dan pelaporan pembinaan dan pengendalian upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat;
p. monitoring dan evaluasi program bimdal upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat;
q. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program bimdal
penyuluhan kesehatan dan peran serta masyarakat;
r. Menyusun kegiatan bimdal penyuluhan kesehatan dan peran serta
masyarakat;
s. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait, mengenai
pembinaan dan pengendalian penyuluhan kesehatan dan peran serta
masyarakat;
t. Melakukan bimbingan teknis serta pengendalian program penyuluhan
kesehatan dan peran serta masyarakat;
u. Menyelenggarakan pelatihan program bimdal penyuluhan kesehatan dan
peran serta masyarakat;
v. Melakukan pencatatan dan pelaporan pembinaan dan pengendalian
penyuluhan kesehatan dan peran serta masyarakat sesuai juklak dan juknis
yang ada;
w. Melakukan monitoring dan evaluasi program bimdal penyuluhan kesehatan
dan peran serta masyarakat;
x. Membuat dan menyusun laporan kegiatan;
y. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
3.1.3. SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga.
FUNGSI
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang
kesehatan lingkungan;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
kerja;
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
olahraga;
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan lingkungan;
e. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan kerja;
f. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan olahraga;
g. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan lingkungan;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 16
h. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di kesehatan kerja;
i. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di kesehatan olahraga;
j. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang Kesehatan lingkungan;
k. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidangKesehatan kerja;
l. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidangKesehatan olahraga;
m. Melaksanakan pelayanan administrasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas;
n. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis bimdal kesehatan
lingkungan;
o. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait bimdal kesehatan
lingkungan;
p. Membuat tata kerja dan menelaah kegiatan bimdal kesehatan lingkungan yang
meliputi pengawasan kualitas air minum, pengawasan kualitas air bersih,
pengawasan kualitas air di tempat umum, pengawasan kualitas air tanah,
pengolahan makanan dan minuman, tempat-tempat umum, industri,
pengawasan radiasi, pencemaran udara;
q. Melakukan pencatatan dan pelaporan pembinaan dan pengendalian kesehatan
lingkungan;
r. Melakukan monitoring dan evaluasi program bimdal kesehatan lingkungan.
3.2. BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
TUGAS
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Surveilans
dan Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
FUNGSI
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang Surveilans dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Surveilans dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 17
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Surveilans dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
d. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang Surveilans dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
3.2.1. SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Surveilans dan
Imunisasi.
FUNGSI
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang Imunisasi
c. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang surveilans;
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang bidang Imunisasi;
e. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans;
f. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Imunisasi;
g. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang surveilans;
h. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang Imunisasi;
i. Menyusun rencana kebutuhan kegiatan surveilans kefarmasian, surveilans
kesehatan ibu dan anak (KIA), surveilans penyakit tidak menular dan
surveilans gizi;
j. Menyusun tata kerja, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program
surveilans;
k. Melaksanakan kegiatan surveilans yang meliputi surveilans epidemiologi,
surveilans kefarmasian, surveilans kesehatan ibu dan anak (KIA), surveilans
penyakit tidak menular dan surveilans gizi, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
l. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan kegiatan surveilans;
m. Membuat tata kerja dan menelaah kegiatan imunisasi;
n. Menyelenggarakan pelatihan program bimdal imunisasi;
o. Melakukan pencatatan dan pelaporan imunisasi;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 18
p. Melakukan monitoring dan evaluasi program imunisasi.
3.2.2. SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Menular.
FUNGSI
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang pencegahan
penyakit menular;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di pengendalian
penyakit menular;
c. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang pencegahan penyakit
menular;
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang bidang pengendalian penyakit
menular;
e. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pencegahan penyakit
menular;
f. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian penyakit
menular;
g. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang pencegahan penyakit menular;
h. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang pengendalian penyakit menular.
3.2.3. SEKSI PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Pencegahan
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
FUNGSI
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 19
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang pengendalian
penyakit tidak menular;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
jiwa;
c. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang pengendalian penyakit tidak
menular;
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang bidang kesehatan jiwa;
e. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian penyakit
tidak menular;
f. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan jiwa;
g. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang pengendalian penyakit tidak menular;
h. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang kesehatan jiwa.
3.3. BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
TUGAS
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Pelayanan
Kesehatan Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan mutunya,
pelayanan kesehatatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatatan dan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
FUNGSI
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang Pelayanan Kesehatan
Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatatan dan Sumber Daya Manusia
Kesehatan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Pelayanan Kesehatan
Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatatan dan Sumber Daya Manusia
Kesehatan;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Pelayanan Kesehatan Primer,
Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatatan dan Sumber Daya Manusia
Kesehatan;
d. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan Primer,
Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatatan dan Sumber Daya Manusia
Kesehatan.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 20
3.3.1. SEKSI PELAYANAN KESEHATAN
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Pelayanan
Kesehatan Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan mutu
fasiltas pelayanan kesehatannya (fasyankes) dan pelayanan kesehatan
tradisional.
FUNGSI
a. Mengkoordinasi dan fasilitasi bidang pelayanan kesehatan primer;
b. Mengkoordinasi dan fasilitasi bidang pelayanan kesehatan tradisional;
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang;
Pelayanan kesehatanPrimer;
d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan radisional;
e. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan
Primer;
f. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan
Tradisional;
g. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan primer;
h. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan tradisional;
i. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang pelayanan kesehatan primer;
j. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan;
operasional di bidang pelayanan kesehatan tradisional.
3.3.2. SEKSI KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan.
FUNGSI
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang
Kefarmasian;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang
pelayanan alat kesehatan;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 21
c. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang pelayanan kefarmasian;
d. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang pelayanan alat kesehatan;
e. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
Kefarmasian;
f. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan alat
Kesehatan;
g. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang pelayanan kefarmasian;
h. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang pelayanan alat kesehatan.
3.3.3. SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
TUGAS
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
FUNGSI a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional di bidang sumber
daya manusia kesehatan;
b. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang sumber daya manusia
Kesehatan;
c. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang sumber daya
manusia kesehatan;
d. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang sumber daya manusia kesehatan;
e. Melaksanakan penerbitan surat izin praktek tenaga kesehatan;
f. Melakukan perencanaan dan pengembangan SDMK untuk UKM dan
UKP.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud, fungsi Kepala Dinas Kesehatan adalah
sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan;
b. Penyusunan perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan dan pengendalian tugas;
c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan;
d. Penyelenggaraan urusan administrasi sekretariat;
e. Penyelenggaraan urusan dibidang bina kesehatan keluarga dan gizi;
f. Penyelenggaraan urusan dibidang pengendalian masalah kesehatan;
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 22
0 01 1
2
34
52
44
157
23
7
0
20
40
60
80
100
120
IV e Iv d IV c IV b IV a III d III c III b III a II d II c II b II a
Jumlah
g. Penyelenggaraan urusan dibidang bina promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
h. Penyelenggaraan urusan dibidang bina upaya pelayanan kesehatan;
i. Penyelenggaraan urusan unit pelaksana teknis dinas dan kelompok jabatan
fungsional
2.1.2 Struktur Organisasi
2.2. Sumberdaya SKPD
2.2.1. Sumber Daya Manusia
a. Sumber Daya Manusia Kesehatan/Ketenagaan
Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan ditunjang
oleh sumber daya kesehatan, antara lain sumber daya manusia yang ada di
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggarayang ada pada tabel sebagai
berikut :
Diagram 2.1
Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang
30 62
Sumber data : Sub Bagian Hukum & Kepegawaian
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 23
Di jajaran dinas kesehatan yang di dalamnya termasuk 12 Puskesmas
memiliki pegawai dengan golongan ruang paling banyak IIc karena tenaga
fungsional di puskesmas sebagian besar lulusan Diploma III.
GAMBAR 2.2
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT
Sumber data : Sub Bagian Hukum & Kepegawaian
Rumah sakit Ratatotok Buyat memiliki tenaga kesehatan paling banyak yaitu
104 orang tetapi semua pegawai yang di rumah sakit ratatotok buyat adalah
pegawai dan honor Kementerian kesehatan dan yang terbanyak kedua yaitu
Puskesmas Ratahan dengan jumlah pegawai 51 orang, karena termasuk
puskesmas rawat inap dengan mencakup wilayah kerja 2 kecamatan.
GAMBAR 2.3
RASIO DOKTER MENURUT JENIS KELAMIN
TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber : Profil Puskesmas Kabupaten Minahasa Tenggara, Rumah Sakit
0 20 40 60 80 100 120
JUMLAH
24
26
37
25
27
51
35
38
47
26
33
49
104
RSUP RATATOTOK
DINKES
TAMBELANG
TOULUAAN
TOMBATU
MOLOMPAR
TOWUNTU TIMUR
RATAHAN
PUSOMAEN
MOL. BELANG
BELANG
BASAAN
RATATOTOK
DOKTER SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI
2
11
10
28
6
LAKI-LAKI PEREMPUAN
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 24
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
Distribusi tenaga dokter umum di puskesmas sudah merata, dan untuk tenaga dokter gigi
semuanya dokter gigi PTT, di Minahasa Tenggara belum ada dokter gigi PNS, data diatas
untuk jumlah tenaga dokter umum sudah termasuk dokter umum PTT.
GAMBAR 2.4
JUMLAH PERAWAT DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
Tenaga perawat yang paling banyak di RS Ratatotok buyat tapi semuanya
pegawai Kementerian Kesehatan, distribusi jumnlah perawat paling banyak di
puskesmas rawat inap.
GAMBAR 2.5
JUMLAH BIDAN DI SARANA KESEHATAN
0 20 40 60 80
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
1
3
0
1
3
1
1
0
2
3
4
9
4
8
11
12
4
12
9
10
12
22
13
11
61
9
Perawat
S1 Perawat
0 0.5 1 1.5 2
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
D3/S1Bidan
Bidan D1
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 25
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
Sumber daya manusia kesehatan untuk tenaga bidan di Minahasa Tenggara sangat
kurang, sedangkan tenaga bidan sangat di butuhkan untuk ditempatkan di desa sebagai
bidan desa.
GAMBAR 2.6
JUMLAH AHLI KESEHATAN MASYARAKAT DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
11 Puskesmas memiliki tenaga kesehatan masyarakat hanya 1 puskesmas yang
tidak memilki tenga kesehatan.
GAMBAR 2.7
JUMLAH APOTEKER DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
Tenaga kesehatan apoteker sangat kurang, ada 2 puskesmas yang tidak memiliki tenaga
apoteker.
0 1 2 3 4
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
0
3
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
D3Kesmas
SarjanaKesmas
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
1
0
0
2
1
0
1
0
2
1
2
2
1
2
1
3
2
3
1
3
2
2
3
0
2
3
D3farmasi &ass.Apoteker
apoteker&sarjanafarmasi
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 26
GAMBAR 2.8
JUMLAH AHLI GIZI DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Data
Primer Puskesmas Se-Kabupaten Minahasa Tenggara
Seluruh puskesmas sudah memiliki tenaga nutrisionis, tenaga kesehatan ahli gizi
distribusinya sudah merata.
Tabel II.2 Profil Sumberdaya Manusia
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara Berdasarkan Jabatan, Golongan dan Pendidikan
No. Jabatan Gol. Pendidikan
Total S-3 S-2 S-1 D-III
A STRUKTURAL
1 Kepala Dinas (Eselon IIb)
IV/c - 1 - 1
2 Sekretaris (Eselon IIIa)
IV/a - - 1 - 1
3 Kepala Bidang (Eselon IIIb)
IV/b - - - - -
IV/a - - - - -
III/d - - 4 - 4
III/c - - -
- -
4 Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Puskesmas
IV/a - - - - -
III/d - - 14 - 14
III/c - - 12 - 12
III/b - - 1 - 1
B FUNGSIONAL - - 29 325 354
Total 1 61 325 387
0 0.5 1 1.5 2
Touluaan
Tambelang
Belang
Pusomaen
Towuntu Timur
Basaan
Ratatotok
Mol. Belang
Tombatu
Ratahan
Mol. Tombatu
RSUP Ratatotok
Dinas Kesehatan
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
D1 & D3 Gizi
D4/sarjanagizi
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 27
b. Sarana dan Prasarana Aset
NO SARANA/PRASARANA KETERANGAN
1.
2
GEDUNG
Perkantoraan
Rumah Dinas Kantor (Kadis)
Puskesmas Rawat Jalan
Puskesmas Rawat Inap
Rumah Dinas Dokter
Rumah Dinas Paramedis
Poskesdes
KENDARAAN
a. Roda 4
b. Roda 2
1 Unit
0
3 Unit
9 Unit
5 Unit
13 Unit
27 Unit
17 Unit
81 Unit
(Terlampir)
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Analisa situasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
SWOT analysis dengan melibatkan stakeholder terkait diperoleh hasil sebagai
berikut:
Analisa Faktor Lingkungan Internal
Faktor
Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
SDM Jenis tenaga kesehatan
baik medis maupun para
medis telah tersedia di
Kabupaten Minahasa
tenggara.
- Tenaga Kesehatan belum sesuai
dengan ratsio ketenagaan dari jumlah
penduduk (Dokter Umum, Dokter Gigi
Perawat dan Bidandll, yang ada tidak
merata penyebarannya di daerah,
- Penempatan Tenaga Kesehatan tidak
sesuai dengan kebutuhan di lapangan,
sehinggapelayanan kesehatan terutama
di desa terpencil belum memadai.
Dana - Sumber pendanaan
kesehatan berasal dari
dana
DAK,DAU,+Tugas
- Dana APBN yang ada telah ditentukan
penggunaannya dari Pusat sehingga
tidak dapat disesuaikan dengan
kebutuhan daerah.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 28
Analisa Faktor Lingkungan Eksternal
pembantuan dan
jumlahnya meningkat
setiap tahunnya
- Anggaran APBD yang ada masih kurang
untuk menunjang program MDGs
Menuju SDG’s dan SPM, dan program
penunjang lainnya.
- Beberapa program (Program HIV/AIDS,
TB, MALARIA) sangat tergantung dari
donor.
Sarana dan
prasarana
Jumlah Sarana dan
prasarana yang ada telah
memadai
- Belum adanya Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD)
- Ada beberapa Puskesmas yang perlu di
relokasi akibat genangan air dan lahan
yang sempit.
- Sarana Pelayanan Kesehatan,
Penyebaran belum merata dan kualitas
belum memenuhi standar
Organisasi/
Kelembagaan
Adanya Struktur
Organisasi yang
mendukung pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi
- Struktur Organisasi antara Kabupaten
Kota dan Provinsi belum sinkron.
Faktor
Eksternal
Peluang (O) Ancaman (T)
EKONOMI Pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten
Minahasa Tenggara
mengalami
peningkatan.
- Meningkatnya perilaku dan gaya hidup
masyarakat yang negative terhadap
kesehatan, hal ini menyebabkan
peningkatan pada penyakit-penyakit
akibat gaya hidup yang tidak sehat.
- Kecenderungan makanan dengan gizi
yang tidak seimbang, peningkatan
perilaku merokok, minum alkohol,
penyalahgunaan napza dan kasus-kasus
PMS/HIV/AIDS.
- Masuknya berbagai bahan makanan
import yang tidak memenuhi standar
kesehatan
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 29
KEBIJAKAN UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Pasal 171 besar
Alokasi Anggaran
Pusat 5% dari APBN
diluar gaji , dan Daerah
10% dari APBD diluar
gaji.
Otonomi Daerah yang
memungkinkan
berkembangnya
pembangunan
kesehatan sesuai
kebutuhan lokal
masyarakat.
Adanya komitmen dari
Pimpinan Kepala
Daerah untuk
peningkatan pelayanan
kesehatan terutama
bagi masyarakat miskin
(Jamkesda) Kabupaten
Kota
Digalakkannya praktik
Good Governance
yang memacu
peningkatan kemitraan
antara pemerintah,
masyarakat dan dunia
usaha (Posyandu,
Poskesdes, PKK,
Rumah Sakit)
- Euforia Otonomi Kabupaten / Kota
- Pelayanan kesehatan cenderung pada
pelayanan gratis yang mendorong
ketergantungan masyarakat
SOSIAL Terbukanya peluang
lapangan kerja yang
luas bagi kaum
perempuan
Meningkatnya Umur
- Meningkatnya kasus trafficking, dan
kekerasan terhadap perempuan (KTP)
- Peningkatan jumlah populasi usia lanjut
di masyarakat menyebabkan
peningkatan angka penyakit degeneratif.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 30
Harapan Hidup (UHH)
di masyarakat
TEKNOLOGI Kemajuan IPTEK - Pelayanan kesehatan high cost
- Perubahan gaya hidup yang tidak sehat
seperti kurang aktivitas fisik dan gizi
yang tidak seimbang
LINGKUNGAN Komitmen Global
dalam penanganan
masalah lingkungan
UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan
Pengelolaan
Lingkungan
- Pergub Sulut No. 43
Tahun 2007 Tentang
Kabupaten / Kota
Sehat
Daerah
Kabupaten/Kota hanya
bisa terjangkau melalui
darat.
- Global Epidemic Diseases.
- Munculnya penyakit – penyakit baru
(new and re- emerging diseases)
- Pembangunan infrastruktur di Kabupaten
Minahasa Tenggara belum berwawasan
kesehatan (Belum berdasarkan prinsip
dasar Penyelenggaraan Kabupaten/Kota
Sehat yang memikirkan dampak
kesehatan pada masyarakat sesuai
peraturan bersama Mendagri dan
Menkes No. 34 Tahun 2005 dan No.
1138 / Menkes / PB / VIII / 2005 serta
Pergub Sulut No. 43 Tahun 2007
- Terdapat daerah rawan bencana, Desa
terpencil dengan kondisi geografi yang
sulit (Transportasi dan Komunikasi)
apalagi dipengaruhi oleh cuaca yang
buruk
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 31
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Analisis isu – isu strategis yang terkait dengan pembangunan kesehatan di
daerah Kabupaten Minahasa Tenggara didasarkan pada dinamika perubahan
lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Berikut ini
beberapa permasalahan yang berpengaruhi terhadap kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara, meliputi:
1. Angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi masih
tinggi.
2. Angka Kehamilan, melahirkan dan pernikahan usia remaja sangat tinggi.
3. Belum ada Rumah Sakit Pratama (Tahun depan akan diadakan)
4. Masih tingginya angka penyakit menular utamanya AIDS, Malaria,
TBC,Rabies, Sementara penyakit tidak menular atau degenerative mulai
meningkat, disamping itu telah timbul pula berbagai penyakit baru (new and re-
emerging diseases). Penanggulangan penyakit Malaria, HIV/AIDS dan TB
masih perlu mendapat perhatian dan penanganan.
5. Disparitas status kesehatan yang berbeda antara Kabupaten/kota masih cukup
lebar terutama di DTPK.
6. Penyebaran SDM Kesehatan belum merata. Tenaga-tenaga kesehatan masih
terpusat di daerah perkotaan. Dibeberapa daerah Kabupaten/kota masih
terdapat kekurangan tenaga dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis
terutama Kabupaten kota pemekaran. Upaya yang telah dilakukan sampai saat
ini yaitu adanya pemenuhan melalui program dokter / dokter gigi / dokter
spesialis PTT. Program pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan untuk daerah
terpencil, tertinggal, dan perbatasan juga telah diupayakan.
7. Jumlah Sarana dan prasarana yang kesehatan belum memadai.
8. Kasus balita gizi kurang masih ada.
9. Biaya kesehatan meningkat secara signifikan sehingga menyulitkan masyarakat
“hampir miskin” yang tidak mendapatkan fasilitas jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas) untuk mengakses pelayanan kesehatan yang baik.
10. Alokasi Jamkesmas sering belum tepat sasaran sehingga banyak masyarakat
yang berhak tidak memperolehnya, sebaliknya masyarakat yang tidak berhak
mendapatkannya.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 32
11. Minat tenaga medis, khusus tenaga ahli untuk ditempatkan di daerah-daerah
kecil atau terpencil masih kurang.
12. Berbagai jenis penyakit baru muncul sebagai akibat perubahan gaya
hidup dan pencemaran lingkungan makin meningkat (PTM).
13. Kesadaran akan pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan pada sebagian
masyarakat masih rendah
14. Pengembangan Desa Siaga Aktif belum optimal dikarenakan kurangnya biaya
operasional
15. Sarana dan prasarana promosi kesehatan (promkes) belum tersedia.
16. Pengembangan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) belum maksimal.
17. Pemanfaatan obat-obat tradisional mulai, padahal kearifan lokal penting
sebagai alternatif pengobatan ( Mulai berkurangnya obat-obat tradisional karena
mulai langka dan tidak dikembangkan).
18. Masih ada Puskesmas yang belum memiliki rumah dinas medis dan paramedis
19. Masih ada puskesmas yang perlu direlokasi dikarenakan lokasi tidak memenuhi
syarat.(Puskesmas Ratatotok, Puskesmas Molompar, Tombatu)
20. Bahan pangan lokal yang bergizi belum dimanfaatkan secara optimal
(Penganekaragaman makanan lokal yang kurang).
21. Masih banyak masyarakat yang belum memahami cara hidup sehat. ( masih
ada masyarakat yang tidak menggunakan jamban yang tersedia (pesisir pantai)
karena prilaku/kebiasaan masyarakat dan prilaku hidup bersih dan sehat yang
rendah).
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa
Tenggara
Dengan mempertimbangkan kemajuan yang telah dicapai pada priode 2008-
2013, maka kelanjutan dari kemajuan tersebut untuk periode 2014 – 2018 melalui
telaahan Visi dan Misi Bupati yang tertuang di dokumen RPJMD tahun 2014-2018,
dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara adalah “
MINAHASA TENGGARA yang BERDAULAT : Terwujudnya Masyarakat Minahasa
Tenggara yang bebas dari segala macam gangguan agar dapat menjalani kehidupan
yang aman sentosa dan makmur. BERDIKARI : Terwujudnya Masyarakat Minahasa
Tenggara yang Sejahtera, Sehat, Cerdas dengan kemampuan untuk menjadi Unggul
di segala bidang. BERKEPRIBADIAN : Terwujudnya Masyarakat Minahasa
Tenggara yang mempunyai Budaya Modern, dan Agamis serta
berkepribadian/Jatidiri yang Dinamis, Kreatif, Inovatif, Disiplin, Berdaya Tahan, dan
mampu ikut mewarnai proses Globalisasi.”
Untuk mewujudkan visi tersebut sesuai dengan harapan terwujudnya “Rakyat
Minahasa Tenggara yang Berdaulat Berdikari dan Berkepribadian ”, maka ditetapkan
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 33
“Misi” Minahasa Tenggara 2014-2018 sebagai upaya dalam mewujudkan visi,
sebagai berikut.
1. SUKSES PEMERINTAHAN :
Sukses Pemerintahan yakni mewujudkan Keperintahan yang menjunjung
supremasi Hukum, Demokratis, Profesional, Melayani Rukun dan Damai.
2. SUKSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Mewujudkan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan yang semakin Berkualitas
serta Memberdayakan Masyarakat.
3. SEKSES PEREKONOMIAN DAERAH
Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertania
(Kelapa), dan Pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang
semakin kondusif.
4. SUKSES PEMBANGUNAN
Mewujudkan Infrastruktur Publik yang Berkualitas, Meningkatkan Aksesbilitas
Transportasi, Telekomunikasi, Energi Listrik, Air Bersih, serta Pemerataan
Pembangunan hingga ke Perkampungan dan Pesisir.
5. SUKSES LINGKUNGAN HIDUP
Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Asri, Lestari, serta aman dari berbagai
Resiko Bencana.
TUJUAN :
Membangun Minahasa Tenggara menjadi kabupaten yang maju di Sulawesi Utara
melalui pelibatan secara langsung masyarakat dan pelaku bisnis bersama-sama
dengan pemerintah dalam perencanaan dan proses pembangunan daerah, serta
mengelola dan memanfaatkan sumberdaya berkelanjutan menuju masyarakat
berbudaya, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Kabupaten
Visi Kementerian Kesehatan adalah” Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan”. Untuk mewujudkan visi tersebut sesuai dengan harapan terwujudnya
“Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”, maka ditetapkan “Misi”
Kementerian Kesehatan sebagai upaya dalam mewujudkan visi, dengan sasaran
strategis Kementerian Kesehatan sebagai berikut :
1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat.
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular.
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar
tingkat social ekonomi serta gender.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran public untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi resiko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk,
terutama penduduk miskin.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 34
5. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tingkat rumah
tangga dari 50 % menjadi 70 %.
6. Terpenuhinya tenaga kesehatan strategis di desa terpencil.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Sehubungan dengan visi misi Bupati Minahasa Tenggara perlu adanya
penyusunan dan peninjauan kembali RTRW Kabupaten Minahasa Tenggara untuk
mewujudkan ruang wilayah kabupaten/ kota yang berkualitas, serasi, optimal
sesuai kebutuhan dan daya dukung lingkungan dengan mengakomodasikan
keterkaitan kebijakan pembangunan nasional antar kawasan/Kabupaten/kota
berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional agar tercipta
pembangunan perekonomian dan lingkungan yang berkesinambungan
(sustainable) demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terwujudnya keadaan sejahtera dan sehat bagi masyarakat Minahasa
Tenggara dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yang tidak hanya menjadi
tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan juga tanggung jawab dari berbagai
sector terkait lainnya yang dapat bersinergi secara dinamis dengan berbagai
system lainnya seperti system pendidikan, system perekonomian, system
ketahanan pangan, system ketenaga kerjaan serta sistem-sistem lainnya.
3.5 Penentuan Isu – isu Strategis
Memperhatikan analisis lingkungan eksternal dan internal, selanjutnya diangkat
isu-isu strategis yang terkait dengan pembangunan kesehatan di daerah Minahasa
Tenggara antara lain sebagai berikut :
1. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,
terutama pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin, desa terpencil;
2. Masih tingginya angka kematian ibu melahirkan.
3. Masih tingginya angka kematian bayi.
4. Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak
menular.
5. Belum terpenuhinya jumlah dan jenis, tenaga kesehatan.
6. Disparitas status kesehatan yang berbeda antara Kabupaten/kota masih cukup
lebar terutama di desa terpencil.
7. Masih rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
8. Masih terbatasnya sarana prasarana kesehatan terutama rumah dinas medis
dan paramedis
9. Belum adanya pusat pelayanan Rujukan ( Rumah Umum Sakit Daerah)
10. Masih Terbatasnya Sarana dan Prasarana Promosi Kesehatan (PROMKES)
11. Perlu adanya Relokasi Puskesmas yang lokasinya tidak memenuhi syarat
(Lahan sempit dan tempat genangan air)
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 35
12. Minat tenaga medis, khusus tenaga ahli untuk ditempatkan di daerah-daerah
kecil atau terpencil masih kurang.
13. Pemanfaatan obat-obat tradisional mulai kurang, padahal kearifan lokal penting
sebagai alternatif pengobatan ( Mulai berkurangnya obat-obat tradisional karena
mulai langka dan tidak dikembangkan)
14. Kesadaran masyarakat tentang bahaya gigitan binatang (anjing,kucing dll) yang
mengakibatkan Rabies
15. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular ( HIV-
AIDS)
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 36
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara adalah:
”Masyarakat Mitra yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”
Tujuan : Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna
dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Strategi :
1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkeadilan
dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif.
2. Pemberdayaan masyarakat dalam upaya pembangunan kesehatan.
3. Pembiayaan kesehatan terutama untuk mewujudkan sistem jaminan kesehatan
masyarakat menuju jaminan sosial semesta.
4. Mengembangkan sistem informasi kesehatan berbasis IT dan sistem surveilance penyakit
berbasis masyarakat.
5. Manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna dan berhasil guna.
4.2 Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
Untuk mencapai masyarakat Minahasa Tenggara sehat yang mandiri dan berkeadilan
ditempuh melalui misi sebagai berikut :
1. Menggerakan masyarakat bagi pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan.
3. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat mandiri.
4. Meningkatkan pembiayaan (penyediaan anggaran publik) untuk pelayanan kesehatan.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 37
Tabel IV.1 Keterkaitan Visi dan Misi DINKES Kabupaten Minahasa Tenggara dengan
Visi Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2013-2018.
Visi Pemerintah Kabupaten Minahasa
TenggaraTahun2013 -2018 :
Mitra yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian
Visi DINKES Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun2013–2018:
Masyarakat Mitra yang Sehat, Mandiri dan
Berkeadilan
Misi Pemerintah Kabupaten Minahasa TenggaraTahun 2013–2018 :
Misi DINKES Kabupaten Minahasa Tenggara tahun2013–2018 :
1. Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum, demokratis, profesional, melayani, rukun dan damai (Sukses Pemerintahan);
2. Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkwalitas, serta memberdayakan masyarakat (Sukses Pemberdayaan Masyarakat);
3. Mewujudkan Perekonomian yang handal
berbasis potensi bahari, pertanian (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang semakin kondusif (Sukses Perekonomian);
4. Mewujudkan infrastruktur publik yang
berkwalitas, meningkatkan aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses Pembangunan);
5. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko bencana (sukses lingkungan hidup).
1. Menggerakan masyarakat bagi pembangunan yang berwawasan kesehatan
2. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan.
3. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat mandiri.
4. Meningkatkan pembiayaan (penyediaan anggaran publik) untuk pelayanan kesehatan
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 38
4.3 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Misi 1 : Menggerakan masyarakat bagi pembangunan yang berwawasan
kesehatan.
Tujuan 1. : Mewujudkan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Indikator Tujuan : 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar masyarakat
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat
Sasaran 1.1. : Meningkatnya status kesehatan dan gizi Masyarakat.
Strategi : Meningkatkan pendidikan gizi masyarakat melalui
kampanye dan KIE.
1. Memenuhi kebutuhan obat gizi terutama kapsul Vitamin A, Tablet Fe dan
mineral mix melalui optimalisasi sumberdaya pusat dan daerah.
2. Pemberian tablet Fe ibu hamil yg diintegrasikan dengan pelayanan ANC.
3. Melaksanakan surveilan gizi di seluruh Kabupaten/kota dan gizi dalam
keadaan darurat.
4. Melakukan pelatihan berfokus pada MTBS bagi petugas kesehatan
5. Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan bayi
baru lahir / anak.
6. Kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait, mitra lain, pemerintah,
DPR, Organisasi Profesi, swasta.
7. Pemberdayaan perempuan dan keluarga
8. Pemberdayaan masyarakat
Kebijakan : 1. Memperkuat peran serta masyarakat dalam pembinaan gizi masyarakat
melalui posyandu.
3. Menerapkan standar pemberian makanan bagi bayi dan anak.
4. Meneruskan suplementasi gizi pada balita danfortifikasi makanan
5. PMT Pemulihan pada anak gizi kurang
6. Perawatan gizi buruk dilaksanakan dengan pendekatan rawat inap di
puskesmas perawatan dan RS maupun rawat jalan di puskesmas dan pos
pemulihan gizi berbasis masyarakat.
7. Memperkuat surveilan gizi
7. Meningkatkan pelaksanaan strategi MTBS
8. Mendekatkan pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak yang
berkualitas kepada masyarakat.
Sasaran 1.2 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak
menular.
Strategi : 1. Peningkatan upaya preventif dengan sosialisasi program
2. Penemuan kasus sedini mungkin dan intervensi pengobatan.
3. Peningkatan upaya surveilance penyakit menular, surveilance aktif rumah
sakit/puskesmas dan penanggulangan wabah.
4. Peningkatan upaya surveilance penyakit tidak menular.
5. Peningkatan penggalangan kemitraan dengan berbagai pihak dalam
pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 39
Kebijakan: 1. Peningkatan Sistim Kewaspadaan Dini (SKD) dan
respons
2. Penurunan kasus penyakit menular dan peningkatan penatalaksanaan
kasus sesuai standar.
3. Mengembangkan sistim manajemen penyakit tidak menular secara
terpadu,efesien dan efektif.
4. Mengembangkan dan meningkatkan sistem surveilance penyakit tidak
menular
5. Menjalin kerjasama lintas sektor dan lintas program untuk pengendalian
PTM
Sasaran 1.3 Meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap darurat dalam
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana.
Strategi 1. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan, dalam mitigasi,
evakuasi, perawatan dan pengobatan tanggap darurat penanganan
bencana.
Kebijakan 1. Memfasilitasi Kabupaten/kota dalam penyusunan contingency plan.
2. Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam penanganan
kegawat daruratan medik.
3. Meningkatkan kemampuan petugas dalam pemanfaatan sistim
informasi untuk melakukan Rapid Health Assessment (RHA).
Sasaran 1.5 Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi
Strategi 1. Pemberian tablet Fe ibu hamil yg diintegrasikan dengan pelayanan ANC.
2. Melaksanakan surveilan gizi di seluruh Kabupaten/kota dan gizi dalam
keadaan darurat.
3. Melakukan pelatihan berfokus pada MTBS bagi petugas kesehatan
4. Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan bayi baru
lahir / anak.
5. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas dalam pemantauan
pertumbuhan, konseling menyusui dan MP-ASI, tatalaksana gizi buruk, dan
surveilan gizi
6. Memberikan PMT pemulihan bagi balita gizi kurang
7. Kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait, mitra lain, pemerintah,
DPR, Organisasi Profesi, swasta.
8. Pemberdayaan perempuan dan keluarga
9. Pemberdayaan masyarakat
Misi 2 : Meningkatkan kinerja petugas kesehatan.
Tujuan 2. : Meningkatkan pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
Masyarakat
Indikator
Tujuan : 1. Jumlah sarana kesehatan yang bermutu dan terjangkau
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 40
Sasaran 2.1 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Yang merata, bermutu dan
terjangkau
Strategi 1. Meningkatkan jumlah, sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan sampai di desa terpencil.
2. Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan Kesehatan dasar dan rujukan.
3. Meningkatkan ketersediaan pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan / khasiat kemanfaatan, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
Kebijakan 1. Peningkatan pelayanan kesehatan di desa terpencil.
2. Mendorong dan mempermudah proses perencanaan pembangunan
sarana kesehatan pemerintah.
3. Memfasilitasi proses peningkatan sarana dan prasrana puskesmas non
perawatan menjadi puskesmas perawatan di wilayah terpencil
4. Memfasilitasi proses akreditasi di puskesmas dan rumah sakit daerah.
Misi 3 Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
mandiri.
Tujuan 3. Mewujudkan individu keluarga dan masyarakat agar mampu
menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengembangkan
upaya kesehatan berbasis masyarakat
Indikator
Tujuan 1. Tercapainya Pola hidup bersih dan Sehat
2. Tersedianya Sumber daya manusia kesehatan yang merata
Sasaran 3.1. Meningkatnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
(PHBS)
Strategi Meningkatkan pemberdayaan masyarakat swasta dan masyarakat madani
dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global
Kebijakan 1. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai perubahan
perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
2. Meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan melalui
advokasi, kemitraan, dan peningkatan sumber daya pendukung untuk
pengembangan sarana dan prasarana dalam mendukung upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat(UKBM).
3. Meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada masyarakat dalam perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
4. Meningkatkan kerjasama lintas bidang dan lintas program.
Sasaran 3.2 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
Strategi 1. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan
yang merata dan bermutu.
Kebijakan 1. Meningkatkan perencanaan, pengadaan dan Pendayagunaan serta pembinaan
dan pengawasan sumber daya manusia.
2. Memperkuat kerjasama koordinasi dan sinergitas dengan pemerintah
Provinsi dalam pendayagunaan SDM Kesehatan.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 41
3. Mempermudah akses SDM Kesehatan terhadap pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan.
4. Peningkatan akreditasi pelatihan dan Training Need Assessment
(TNA)Penguatan sistem informasi SDM.
5. Penguatan peraturan perundangan dalam aspek standarisasi akreditasi,
sertifikasi kompetensi.
Misi 4. Meningkatkan pembiayaan (penyediaan anggaran publik) untuk
pelayanan kesehatan
Tujuan 4. Menciptakan Good Governance Kesehatan dengan Komitmen kemitraan
yang Tinggi melalui Kolaborasi Lintas Sektor, Kemitraan swasta yang
proaktif serta pastsipasi masyarakat
Indikator
Tujuan 1. Jumlah Puskesmas yang terakreditasi dgn system manajemen yang
akuntabel
Sasaran 4.1. Meningkatnya manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan,
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi
kesehatan yang bertanggungjawab.
Strategi 1. Peningkatan pelayanan publik melalui beberapa kerjasama dan penguatan
perangkat peraturan.
Kebijakan 1. Dukungan komitmen pimpinan disetiap jenjang administrasi pemerintahan.
2. Mengembangkan program terobosan yang inovatif serta lebih efektif dan
lebih efesien.
3. Menerapkan system pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-
procurement)
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 42
Tabel 4.3.2 TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN KAB. MINAHASA
TENGGARA
NO. TUJUAN
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
1. Mewujudkan
pelayanan
kesehatan yang
semakin
berkualitas guna
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat.
1. Cakupan
Pelayanan
Kesehatan Dasar
masyarakat
Meningkatnya
status
kesehatan dan
gizi
Masyarakat;
Prevalensi Balta
Gizi kurang dan
Gzi Buruk
11,9% <11,9% <11,9% <10% <10%
Prosentase
peberian
makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6-
24 bulan keluarga
miskin
55% 60% 80% 100% 100%
Prosentase balita
mendapatkan
vitamin A dosis
tinggi
100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase
rumah tangga
yang
mengkomsumsi
garam beriodium
0 67% 70% 90% 90%
Menurunnya
angka
kesakitan
akibat
penyakit
menular dan
tidak menular
Cakupan
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit TBC/BTA
90 90 93 93 95
Angka Kejadian
Malaria (per
1.000 penduduk
17 ‰ 15 ‰ 5 ‰ 5 ‰ 5 ‰
Prevalensi
HIV/AIDS
(persen) dari total
populasi
0,008 0,013 0,013 0,01
3 0,013
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI)
86% 90% 93% 95% 95%
Cakupan
penemuan dan
penanganan
penderita
100% 100% 100% 100% 100%
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 43
penyakit (DBD)
Proporsi jumlah
penduduk usia
15-24 tahun
memiliki
pengetahuan
komprehensif
tentang HIV/AIDS
(belummenikah)
1100 1200 1500 1900 1900
Proporsi
penduduk
terinfeksi HIV
lanjut yang
memiliki akses
pada obat-obatan
antiretroviral
9 16 16 16 16
Cakupan
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit Malaria
17% 14% 11% 5% 5%
Proporsi anak
balita yang tidur
dengan kelambu
berinsektisida
768 800 820 900 900
Proporsi anak
balita dengan
demam yang
diobati dengan
anti malaria yang
tepat
210 200 180 140 140
Cakupan Desa
mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi <24
jam
100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase
penemuan dan
penanganan
penderita
HIV/AIDS
60 70 80 100 100
Prosentase
penemuan dan
penanganan
penderita AFP
90 92 93 98 98
Prosentase
penemuan dan
penanganan
penderita Diare
95 96 97 100 100
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 44
Prosentase
penemuan dan
penanganan
penderita ISPA
90 92 95 98 98
Prosentase
penemuan dan
penanganan
penderita
pneumonia balita
90 92 95 98 98
Prosentase
penemuan dan
penanganan
penderita Rabies
90 95 95 98 100
Prosentasi anak
usia 1 tahun yang
diimunisasi
campak
95 96 97 99 99
Proporsi jumlah
penduduk usia
15-24 tahun
memiliki
pengetahuan
komprehensif
tentang HIV/AIDS
(menikah)
2000 2500 3000 9000 9000
Meningkatkan
kesiapsiagaan
dan
kemampuan
tanggap
darurat dalam
penanggulang
an krisis
kesehatan
akibat
bencana
Cakupan
pelayanan gawat
darurat level 1
yang harus (RS) di
Minahasa
Tenggara
30% 40% 45% 50% 80%
Cakupan
ketersediaan
obat
197,5 217 238 287 287
Cakupan
Pelayanan
kesehatan
rujukan pasien
masyarakat
miskin
70% 74% 77% 85% 88%
Prosentase
penduduk yang
mempunyai
keluhan
kesehatan
50% 46% 43% 40% 38%
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 45
Terwujudnya
derajat
kesehatan
masyarakat
yang tinggi
Angka Harapan
Hidup 68 70 72 72 72
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehata
yang memiliki
kompetensi
kebidanan
89% 90% 91% 93% 93%
AKI per 100.000
kelahiran hidup 6 3 0 0 0
AKB per 1.000
kelahiran hidup 28 25 23 19 19
Angka kematian
Balita per 1.000
kelahiran hidup
43 38 32 25 23
Angka kematian
neonatal per
1.000 kelahiran
hidup
<32 <32 <32 <28 <28
Cakupan
penjaringan
kesehatan siswa
SD/setingkat
75/94 95% 96% 98% 98%
Cakupan Balita
Gizi Buruk yang
mendapat
Perawatan
100%
100%
100%
100%
100%
Prevalensi balita
dengan berat
badan
rendah/kurang
gizi
3,02% <15%
<15%
<13% <13%
Jumlah
Kunjungan ibu
hamil K4
93% 95% 97% 100% 100%
Cakupan
neonatal dengan
komplikasi yang
ditangani
75% 80% 85% 95% 95%
Cakupan
Komplikasi
Kebidanan Yang
Ditangani
75% 80% 85% 95% 95%
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 46
Proporsi
kelahiran yang
ditolong oleh
tenaga kesehatan
terlatih
28 25 23 19 19
Cakupan
pelayanan
kesehatan remaja
25 50 75 100 100
Cakupan
pelayanan
antenatal
(sedikitnya 1 kali
kunjungan dan 4
kali kunjungan)
untuk 4
kunjungan
93 95 96 98 98
Jumlah pelayanan
nifas 89% 90% 91% 95% 95%
2.
Meningkatkan
Pemerataan, dan
kualitas
pelayanan
kesehatan bagi
masarakat
Jumlah sarana
kesehatan yang
bermutu dan
terjangkau
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan yang
merata,
bermutu, dan
terjangkau
Jumlah Rumah
Sakit Keliling
0 2 2 2 2
Jumlah Rumah
Sakit 0 1 1 1 1
Jumlah
Puskesmas 12 12 12 13 13
3. Mewujudkan
Individu Keluarga
dan Masyarakat
agar mampu
menumbuhkan
perilaku hidup
bersih dan Sehat
1. Tercapainya pola
hidup bersih dan
sehat
Meningkatnya
Perilaku
Masyarakat
Untuk Hidup
Bersih dan
Sehat (PHBS)
Jumlah
Desa/Kelurahan
Siaga Aktif
100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase
keluarga yang
memiliki akses
terhadap air
bersih
85 88 90 92 95
Prosentase
Keluarga yang
menggunakan
jamban
85 88 90 92 95
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 47
2. Tersedianya
Sumber daya
manusia kesehatan
yang
Meningkatkan
Kualitas Sumber
Daya Manusia
Kesehatan
Rasio Dokter
persatuan
Penduduk
1;243
8
1;225
0 1;2250
1;21
67 1;1746
Rasio Tenaga
Medis per satuan
penduduk
1;316 1;309 1;309 1;30
7 1;283
Rasio Bidan per
satuan penduduk
1;292
5
1;162
5 1;1625
1;15
81 1;1560
4. Menciptakan
good governance
kesehatana
dengan
komitmen
kemitraan yang
tinggi melalui
kolaborasi lintas
sektor, kemitraan
swasta yang
proaktif serta
partisipasi
masyarakat
Jumlah
Puskesmas yang
terakreditasi
dengan sistem
manajemen yang
akuntabel
Meningkatnya
Manajemen
Kesehatan Yang
Akuntabel,
Transparan,
berdaya Guna
untuk
Memanfaatkan
Desentralisasi
Kesehatan Yang
Bertanggung
Jawab
Jumlah
Puskesmas
Pembantu
14 18 20 22 24
Rasio Puskesmas,
poliklinik, pustu
persatuan
penduduk
1;245
0
1;238
8 1;2388
1;23
88 1;2170
Jumlah
Puskesmas
terakreditasi
- - 2 2 4
Jumlah Pos
Kesehatan Desa
29 35 37 37 37
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 48
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 49
BAB V
RENCANA PROGRAM, DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
.
Misi 1 : Menggerakkan Masyarakat bagi pembangunan berwawasan Kesehatan
Tujuan
Sasaran kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Data Capaian Tahun awal
perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Dinas Kesehatan
Penanggung Jawab
Lokasi
Indikator Tujuan Tahun 1
( 2014) Tahun 2 ( 2015)
Tahun 3 ( 2016)
Tahun 4 ( 2017)
Tahun 5 (2018)
Kondisi Kinerja pada akhir
periode renstra SKPD
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan 1 : Mewujudkan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
1. Cakupan Pelayanan kesehatan dasar masyarakat
2. Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Program Peningkatan Keselamatan Ibu, KB dan USIla/ Sosialisasi penangganan komplikasi saat kehamilam
Jumlah tenaga kesehatan yang mampu menangani koplikasi kehamilan (Bidan)
75% 75% 30.000.
000 80%
35.000.000
90% 40.000.
000 95%
50.000.000
100%
55.000.000
100%
55.000.000
Dinas Kesehatan
12 Kecamatan
dan 12 Puskesmas
2. 2. Cakupan Pelaynan kesehatan gizi masyarakat
Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) bagi petugas Bidan
Jumlah Bidan yang mengikuti pelatihan APN
80% 80% 50.000.
000 85%
55.000.000
90% 60.000.
000 95%
65.000.000
100%
70.000.000
100%
70.000.000
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Pendataan ibu hamil
Jumlah desa yang
melaksanakan pendataan
98% 98% 30.000.
000 100%
35.000.000
100%
40.000.000
100%
45.000.000
100%
50.000.000
100%
50.000.000
Dinas Kesehatan
144 Desa/Kelur
ahan
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 50
Sosialisasi pelayanan Antenatal care (ANC) berkualitas
Jumlah petugas/bidan yang mengikuti sosialisasi
99% 99% 30.000.
000 100%
35.000.000
100%
40.000.000
100%
45.000.000
100%
50.000.000
100%
50.000.000
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Bidang kesga dan Gizi untuk Penyuluhan persiapan persalinan kesiagan menghadapi komplikasi
semua Ibu hamil dan ibu Nifas untuk mengikuti penyuluhan 100%
100%
60.000.000
100%
65.000.000
100%
70.000.000
100%
75.000.000
100%
80.000.000
100%
80.000.000
Dinas kesehatan
Semua Desa
Pertemuan audi kematian ibu hamil
Semua dokter dan bidan yang mengikuti pertmuan
75% 75% 16.000.
000 80%
55.000.000
85% 60.000.
000 90%
65.000.000
95% 70.000.000
100%
75.000.000
Dinas Kesehatan
Puskesmas
Surveilens kematian ibu dikabupaten
Jumlah survei kasus kematian ibu
100% 100%
15.000.000
100%
20.000.000
100%
25.000.000
100%
30.000.000
100%
35.000.000
100%
35.000.000
Dinas Kesehatan
Desa/kelurahan
Validasi data kematian maternal difasilitas kesehatan
Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas serta jaringannya yang divalidasi data
100% 100%
15.000.000
100%
20.000.000
100%
25.000.000
100%
30.000.000
100%
35.000.000
100%
35.000.000
Dinas Kesehatan
Desa/kelurahan
Monitoring program kesehatan ibu, KB. Dan Usila
Jumlah Puskesmas yang dimonitoring
89% 90% 25.000.
000 100%
30.000000
100%
35..000.000
100 40.000000
100%
45.000.000
100%
45.000.000
Dinas Kesehatan
Semua Puskesmas
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
89% 89% 100.000.000
100%
105.000.000
100%
110.000.000
100%
115.000.00
0
100%
120.000.000
100%
120.000.00
0
Dinas Kesehatan
Semua Puskesmas dan sarana kesehatan
swasta
Pelayanan ANC pada ibu hamil saat kunjungan
Cakupan Kunjungan K1
90%
90%
40.000.
100
45.000.
100
50.000.
100
55.00
100
60.0
100
60.00
Dinas Kesehatan
Semua Puskesmas dan sarana kesehatan
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 51
pertama(k1) Pelayanan ANC pada ibu hamil saat kunjungan keempat (k4)
Cakupan kunjungan K4
93 %
95 %
000
50.000. 000
%
97 %
000
55.000.000
%
98 %
000
60.000.000
%
99%
0.000
65.000. 000
%
100%
00.000
70.000.000
%
100%
0.000
70.000.000
swasta
Kunjunngan rumah untuk meningkatkan cakupan ibu nifas
Jumlah ibu nifas yang dikunjungi
90 % 50.000.
000 95%
55.000.000
98% 60.000.
000 99%
65.000.000
100%
70.000.000
100%
70.000.000
Pemberin makanan tambahan pada bumil KEK
Jumlah bumil KEK yang mendapatkan PMT
73% 60% 10.000.
000 100%
35.000.000
100%
40.000.000
100%
45.000.000
100%
50.000.000
100%
50.000.000
Pengadaan buku KIA
Jumlah bumil yang memiliki buku KIA
98% 2186 75.000.
000 2250
80.000.000
2500 85.000.
000 2750
90.000.000
3000 95.000.000
3000 95.000.000
Advokasi pembentukkan rumah tunggu bagi bumil Risti di daerah geografis sulit
Jumlah pertemuan advokasi pembentukkan rumah tunggu bagi bumil Risti dan seluruh bumil didaerah goegrafis sulit
8 30.000.
000 9
35.000.000
10 40.000.
000 11
45.000.000
12 50.000.000
12 50.000.000
Pelatihan petugas pelaksana puskesmas PONED
Jumlah puskesmas PONED
5 PKM 10
PKM 40.000.
000 12
PKM 45.000.
000 14
PKM 50.000.
000
Evaluasi pasca latih bagi tim PONED dpuskesmas
Jumlah petugas yang dievaluasi
50 20.000.
000 8
25.000.000
10 30.000.
000 12
35.000.000
15 40.000.000
15 40.000.000
Penyediaan sarana dan
Jumlah puskesmas
10 100. 000
12 105. 000.
14 110
.000. 14
120. 000.
14 120. 000.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 52
prasarana untuk PONED
PONED yang memiliki sarana dan prasarana untuk PONED
.000 000 000 000 000
Pebinaan pada puskesmas PONED oleh PONEK RS (minimal 4 x setahun perpuskesmas )
Jumlah kunjungan pembinaan tim PONEK RS ke PKM PONED
5 40.
000. 000
8 45.000.
000 10
50. 000. 000
12 55.
000. 000
12 60.000.000
12 60.000.000
Orientaasi dan peningkatan pelaksanaan kemitraan bidan dan dukun
Jumlah dukun yang bermitra dengan bidan
25 50.
000. 000
30 55.
000. 000
35 60.
000. 000
40 65.000. 000
50 70.000.000
50 70.000.000
Penyediaan fasilitas pertolongan persalinan dipuskesmas
Jumlah puskesmas yang mempunyai ruang bersalin dan peralatan
12 100. 000. 000
12 110
.000. 000
14 120. 000. 000
14 140 .000 .000
14 140. 000. 000
Pelaksanaan supervisi fasilitatif tentang kesehata ibu, KB, dan Usila
Jumlah bidan kordinator dipuskesmas yang disupervisi
12 8.550.
000 12
35. 000. 000
14 40.
000. 000
15 45.000. 000
17 50.000.000
17 50.000. 000
Pembinaan puskesmas dalam pelaksanaan pemantauan wilayah setempat (PWS) termasuk pelayanan swasta
Jumlah puskesmas yang melaksanakan PWS
12 12 30.
000. 000
12 35.
000. 000
14 40.000.
000 15
45. 000. 000
17 50.
000. 000
17 50.
000. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 53
Pengadaan paket kelas ibu untuk puskesmas
Jumlah paket kelas ibu yang diadakan
12 80.
000. 000
12 85.
000. 000
14 90.
000. 000
15 95.
000. 000
17 100. 000. 000
17 100. 000. 000
Orientasi pembentukkan kelas ibu di Puskesmas
Jumlah Puskesma yang melaksanaka kelas ibu
12 12 30.
000. 000
12 35.
000. 000
14 40.
000. 000
14 45.
000. 000
14 50.
000. 000
14 50.000.000
Pelatihan bagi kader kesehatan, PKK, tentang deteksi dini Bumil Resti dengan menggunakan format puji Rohyati
Jumlah kader dan PKK yang mampu melaksanakan deteksi dini bumil Resti dengan menggunakan format Puji Rohyati
144 60.
000. 000
160 65.
000. 000
170 70.
000. 000
180 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 80.
000. 000
Pengadaan formt Puji Rohyati
Jumlah masyarakat yang tau memanfaatkan format RohYati
144 50.
000. 000
160 55.
000. 000
170 60.
000. 000
180 65.
000. 000
100 70.
000. 000
100 70.
000. 000
Penyuluhan peserta KB aktif
Jumlah peserta KB aktif
1419
4
35. 000. 000
14500
40. 000. 000
14750
45. 000. 000
14800
50.000. 000
15000
55. 000. 000
15000
55. 000. 000
Pengadaan kit KB di faskes dasar yang memberikan pelayanan KB
Jumlah Faskes dasar yang mendapat kit pelayanan KB
12 50.
000. 000
14 55.
000. 000
15 60.
000. 000
16 65.
000. 000
17 70.
000. 000
17 70.
000. 000
Pelatihan PWS KIA bagi bidan atau perawat
Jumlah bidan yang meerapkan PWS KIA
90 30 000.
000 95
35. 000. 000
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
120 50.
000. 000
120 50.
000. 000
Pengadaan PMT Usila
Jumlah usila yang mendapat
11000 1106
8 10.000.
000 1150
0
110. 000. 000
11750
120. 000. 000
12000
130. 000. 000
12500
140. 000. 000
12500
140. 000. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 54
makanan tambahan
Pengadaan KMS (Kartu Menuju Sehat) USila
Jumlah usila yang memiliki KMS
1106
8
50. 000. 000
11500
55. 000. 000
11750
60. 000. 000
12000
65. 000. 000
12500
70. 000. 000
12500
70. 000. 000
Konsultasi program ibu, KB, dan Usila ke KEMENKES RI
Jumlah konsultasi ke KEMENKES RI (3 org min 3 x pertahun)
100 120. 000. 000
100 137. 500. 000
100 151. 000. 000
100 166. 375. 000
100 183. 000. 000
100 183. 000. 000
Konsultasi program ibu, KB, dan Usila ke DinKes Propinsi SULUT
Jumlah konsutasi ke DiKes prop. SULUT (3 org min 4 x pertahun)
100 32.
000. 000
100 35.
200. 000
100 38.
720. 000
100 42.
592. 000
100 46.
851. 200
100 46.
851. 200
Pembinaan pelayanan kesehtan anak
Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN 1)
90 90 10.000.
000 91
12.000.000
93 14.000.
000 94
16.000.000
95 18.000.000
95 18.000.000
Cakupan pelayan kesehatan bayi
90 90 10.000.
000 91
12.000.000
93 14.000.
000 94
16.000.000
95 18.000.000
95 18.000.000
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
85 85 10.000.
000 86
12.000.000
87 14.000.
000 88
16.000.000
89 18.000.000
89 18.000.000
Pelatihan manajemen Asifiksia dan manjemen BBLR bagi perawat atau bidan di puskesmas
Jumlah Puskesmas yang memiliki minimal 3 org perawat atau bidan yang terlatih manajemen Asifiksia dan manajemen BBLR
100 60.
000. 000
100 65.
000. 000
100 70.
000. 000
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 80.
000. 000
Pelatihan perinatalogi
Jumlah Puskesmas
100 69.
000. 100
65. 000.
100 70.
000. 100
75. 000.
100 80.
000. 100
80. 000.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 55
bagi perawat/ bidan di Puskesmas dan RS
perawatan yang memiliki min 2 org perawat atau bidan yang terlatih perinatologi
000 000 000 000 000 000
Pelatihan bidan desa penanganan bayi baru lahir dengan komplikasi
Jumlah bidan yang dilatih
7,5 15 9.950.
000 50
50. 000. 000
75 55.
000. 000
100 50.
000. 000
100 30.
000. 000
100 30.
000. 000
Pengadaan alat resusitasi bagi neonatal di Puskesmas
Jumlah puskesmas yang memiliki min 3 set alat resusitasi bayi baru lahir yang siap pakai
100 36.
000. 000
100 37.
000. 000
100 30.
000. 000
100 39.
000. 000
100 40.
000. 000
100 40.
000. 000
Pemberdayaan masyarakat tentang pearwatan BBL
Jumlah desa yang memiliki kelompok peminat kesehatan ibu dan anak (KP_KIA)/kelas ibu
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 60.
000. 000
100 60.
000. 000
Pemberdayaan masyarakat tentang perawatan bayi
Jumlah desa yang memiliki kelompok peminat kesehatan ibu dan anak (KP_KIA)/kelas ibu balita, PAUD, BKB
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 60.
000. 000
100 60.
000. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 56
Pemberian pelayanan kesehatan pada bayi sesuai standar
Jumlah bayi yang mendaapat pelayanan sesuai standar (imunisasi dasar lengkap, Vit A SDIDTK 4 kali pertahun, perawatan serta penyuluhan pada ibu)
90 10.000.
000 91
12.000.000
92 14.
000.000
94 16.000.000
95 18.
000. 000
95 18.
000. 000
Pelatihan SDIDTK bagi dokter, bidan, perawat
Jumlah puskesmas yang memiliki minimal 3 Nakes yang terlatih SDIDTK
100 70.
000. 000
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 90.
000. 000
100 90.
000. 000
Pemberian screening KIT SDIDTK bagi Puskesmas
Jumlah puskesmas yang memiliki minimal 3 screening KIT SDIDTK
100 7. 500. 000
100 8.000 .000
100 8.500.
000 100
9.000. 000
100 9.50
0. 000
100 9.500.
000
Pemberdayaan masyarakat tentang perawatan anak balita
Jumlah desa yang memiliki kelompok peminat kesehatan ibu dan anak(KP_KIA)/ kelas ibu balita, PAUD BKB
100 72.
000. 000
100 74.
000. 000
100 76.
000. 000
100 78.
000. 000
100 80.
000. 000
100 80.
000. 000
Pemberian pelayanan kesehatan pada anak balita sesuai
Jumlah anak balita (12 – 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan
85 72.
000. 000
86 74.
000. 000
87 76.
000. 000
88 78.
000. 000
89 80.
000. 000
89 80.
000. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 57
standar
pertumbuhan minimal 8 kali pertahun. Pemantauan pearkemnbangan (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun dan Vit.A
Peningkatan jangkauan pemantauan pertumbuhan anak balita
Jumlah anaka balita yang mendapat pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali pertahun
85 72.
000. 000
86 74.
000. 000
87 76.
000. 000
88 78.
000. 000
89 80.
000. 000
89 80.
000. 000
Peningkatan jangkauan pemantauan perkembangan (SDIDTK) anak balita
Jumlah anak balita yang mendapat pemantauan perkembangan (SDIDTK) minimal 2 kali perahun
85 72.
000. 000
86 74.
000. 000
87 76.
000. 000
88 78.
000. 000
89 80.
000. 000
89 80.
000. 000
Pelatihan MTBS bagi perawat dan bidan
Jumlah puskesmas yang memiliki minimal 3 perawat atau bidan terlatih MTBS
50 87.
650. 000
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 90.
000. 000
100 90.
000. 000
Validasi data kematian neonatal, bayi, dan balita per 1000KH
Jumlah kematian neonatal bayi balita
100 30.
000. 000
100 35.
000. 000
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 50.
000. 000
Pertemuan konsultasi audit kematian neonatal
Penyebab kematian neonatal
100 16.000.
000 100
40. 000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 55.
000. 000
Penjaringan Jumlah 95 48. 96 50. 97 52. 98 54. 99 56. 99 56.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 58
kesehatan anak sekolah
sekolah yang dilaksanakan penjaringan anaka sekolah
000. 000
000. 000
000. 000
000. 000
000. 000
000. 000
Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
Jumlah sekolah SMP dan SMA atau sederajat yang mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi
35 34.
400. 000
50 47.
000. 000
100 52.
000. 000
100 57.
000. 000
100 62.
000. 000
100 62.
000. 000
Pelatihan fasilitas pelayanan yang ramah reaja di Kab
Jumlah puskesmas yang melaksanakan PKPR
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 60.
000. 000
100 60.
000. 000
Pengadaan buku pedoman panduan kesehatan remaja
Jumlah buku pedoman panuan kesehatan remaja yang diadakan dan didistribusikan ke puskesmas
100 75.
000. 000
100 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 90.
000. 000
100 95.
000. 000
100 95.
000. 000
Sosialisasi bukupanduan kesehatan remaja
Jumlah puskesmas yang telah mengikuti sisoalisasi buku panduan kesehatan remaja
100 40.
000. 000
100 45.
000. 000
100 50.
000. 000
100 55.
000. 000
100 60.
000. 000
100 60.
000. 000
Pelatihan konselor sebaya
Jumlah remaja disekolah dan luar sekolah menjadi konselor sebaya yang mampu berbagi informasi tentang
0,5 10 34.
000. 000
25 50.
000. 000
30 55.
000. 000
50 60.
000. 000
50 65.
000. 000
50 65.
000. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 59
kesehatan reproduksi dan seksual
Supervisi program kesehatan anak dan ramaja ke puskesmas
Jumlah puskesmas yang di supervisi
0 0 100 20.
000. 000
100 22.
000. 000
100 24.
000. 000
100 26.
000. 000
100 26.
000. 000
Konsultasi program kesehatan anak dan remaja ke KemenKes RI
Jumlah konsultasi ke KemenKes Ri 2 org min 3 kali pertahun
30 80.
000. 000
100 88.
000. 000
100 96.
000. 000
100 106. 480. 000
100 117. 128. 000
100 117. 128. 000
Konsultasi program kesehatan anak dan remaja ke Prop. SULUT
Jumlah konsultasi ke Prop. SUKUT 2 org min 4 kali pertahun
100 22.
000. 000
100 24.
000. 000
100 26.
620. 000
100 29.
282. 000
100 32.
000. 000
100 32.
000. 000
Pelatihan tata laksana gizi buruk bagi Nakes, Kader kesehatan dan tim penggerak PKK
Jumlah Nakes, Kader kesehatan dan tim penggerak PKK yang dilatih
Penyediaan dan distribusi Vit. A
Jumlah puskesmas yang mempunyai ketersediaan Vit A
85 7. 500.
000 95
8. 000. 000
95 8. 200.
000 98
8. 500. 000
100 8.
500. 000
100 8.
500. 000
Pemberian Kapsul Vit A pada balita umur 6 – 59
Jumlah balita dapat Vit.A
85 7. 500.
000 95
8. 000. 000
95 8. 200.
000 98
8. 500. 000
100 8.
500. 000
100 8.
500. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 60
bulan
Pengadaan reagen tes garam beryodium
Jumlah puskesma yang memiliki reagen tes garam beryodium
0 65 70.
000. 000
70 75.
000. 000
80 78.
000. 000
90 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 85.
000. 000
Peantauan konsumsi garam beryodium
Jumlah rumah tangga yang dipantau
0 65 70.
000. 000
70 75.
000. 000
80 78.
000. 000
90 80.
000. 000
100 85.
000. 000
100 85.
000. 000
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin
Jumlah balita Gakin yang mendapat PMT ASI
100 100 30.
000. 000
100 40.
000. 000
100 50.
000. 000
100 60.
000. 000
100 70.
000. 000
100 70.
000. 000
Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi buruk/ kurang (KEP)
Jumlah balita gizi buruk yang mendpat PMT 90 HMA
100 100 20.
000. 000
100 30.
000. 000
100 40.
000. 000
100 50.
000. 000
100 60.
000. 000
100 80.
000. 000
Pelatihan konselor laktasi bagi nakes, Kader kesehatan dan tim penggerak PKK
Jumlh Nakes, Kader Kesehatan, tim penggerak PKK yang menjadi konselor laktasi
75 20.
000. 000
80 40.
000. 000
85 60.
000. 000
90 80.
000. 000
100 100. 000. 000
100 100. 000. 000
Pemberian makanan tambahan pada anak usia sekolah
Jumlah siswa SD yang mendapatkan PMTAS
0 2. 000.
000. 000
100 2
Pengadaan timbangan bagi Bumil bayi Balita
Jumlah desa yang memiliki timbangan bumil bayi dan balita
75 80 0 85 20.
000. 000
90 25.
000. 000
95 30.
000. 000
100 40.
000. 000
100 40.
000. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 61
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarkat/ Supervisi program gizi kepuskesmas
Jumlah puskesmas yang di supervisi
0 0 100 20.
000. 000
100 22.
000. 000
100 24.
000. 000
100 26.
000. 000
100 26.
000. 000
Konsultasi program upaya perbaikan gizi masyarakat ke KemenKes RI
Jumlah konsultasi ke KemenKes RI 2 orang min 3 kali pertahun
30 80 100 88.
000. 000
100 96.
000. 000
100 106. 480. 000
100 117. 128. 000
100 117. 128. 000
Konsultasi program upaya perbaikan gizi masyarakat ke prop SULUT
Jumlah konsultasi ke prop SULUT 2 orang min 4 kali pertahun
100 22.
000. 000
100 24.
000. 000
100 26.
620. 000
100 29.
282. 000
100 32.
000. 000
100 32.
000. 000
Meningkatkan Pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan bagi Masyarakat
Jumlah Sarana Kesehatan yang bermutu dan terjangkau
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Yang merata, bermutu dan terjangkau
Program penigkatan kapasitas sumberdaya kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti diklat jabfung
40% 40% 128.145.000
50% 129.145.000
60% 129.145.000
75% 129.149.00
0
100%
129.145.000
100%
129.145.00
0
Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Jumlah tenaga struktural yang mengikuti diklat PIM II,III,IV
0% 40% 270.000.000
60% 200.000.000
75% 195.000.000
90% 190.000.00
0
100%
190.000.000
100%
190.000.00
0
Konsultasi ke Propinsi dan Pusat
Pertemuan/konsultasi ke propinsi dan pusat tentang PTT dan PPSDM serta
0% 60% 32.376.
000 75%
32.376.000
80% 32.376.
000 90%
32.376.000
100%
32.376.000
100%
32.376.000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 62
hal-hal lain yang berkaitan dengan kepegawaian
Supervisi ke Puskesmas
Jumlah kunjungan supervisi ke puskesmas
0% 100%
5.100.000
100%
7.500.000
100%
10.000.000
100%
12.500.000
100.%
15.000.000
100%
15.000.000
Pengadaan pakaian seragam dinas
0% 0% 0 100%
50.000.000
100%
55.000.000
100%
60.000.000
100%
65.000.000
100%
65.000.000
Mewujudkan Individu Keluarga dan Masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat
1. H 2. 3. 4. 5.
terh
Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
Tercapainya pola hidup bersih dan sehat
Penyemprotan/foging nyamuk
Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
206 % 34 % 102. 000. 000
37 % 1. 111.
000. 000
40 % 120. 000. 000
45% 135. 000. 000
50 % 150. 000. 000
206 %
618. 000. 000
Tersedianya Sumber Daya
Pengadaan lalat foging
Terpenuhinya peralatan
25% 5 % 37.
000. 5%
37. 000.
5 % 37.
000. 5 %
37. 000.
5 % 37.
000. 25 %
185. 000.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 63
Manusia kesehatan yang merata
foging 000 000 000 000 000 000
Pengadaan malation
Terpenuhinya bahan baku pembasmi nyamuk
350 % 70 % 28.
000. 000
70 % 28.
000. 000
70 % 28.
000. 000
70 % 28.
000. 000
70 % 28.
000. 000
350 %
140. 000. 000
Pemeliharaan dan soroak
terpeliharanya peralatan dengan baik
15 % 3 % 2. 000.
000 3 %
2. 000. 000
3 % 2. 000.
000 3 %
2. 000. 000
3 % 2.
000. 000
15 % 10.
000. 000
Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pengadaan vaksin radbies
Menurunkan angka kesakitan rabies
1000 kuur
200 %
140. 000. 000
200 %
140. 000. 000
200 %
140. 000. 000
200 %
140. 000. 000
200 %
140. 000. 000
1000 700. 000. 000
Cakupan uci peningkatan SDM
Pelatihan juru imunisasi,
40 % 8 % 25.
000. 000
8 % 25.
000. 000
8 % 25.
000. 000
8 % 35.
000. 000
8 % 25.
000. 000
40 % 125. 000. 000
supervisi PET Kab, ke Puskesmas
10 % 2 % 5. 280.
000 2 %
5. 280. 000
2 % 5. 280.
000 2 %
5. 280. 000
2 % 5.
280. 000
10 % 52.
800. 000
Monitoring dan evaluasi
180 % 36 % 16.
620. 000
36 % 16.
620. 000
36 % 16.
620. 000
36 % 16.
620. 000
36 % 16.
620. 000
180 %
831. 000. 000
Diare Pelacakkan wabah diare
50 % 10 % 50.
000. 000
10 % 5. 000.
000 10 %
5. 000. 000
10 % 5.
000. 000
10 % 5.
000. 000
50 % 25.
000. 000
Campak Pelacakkan kasus campak
5 % 1 % 6.000.
000 1 %
6.000. 000
1 % 6.000.
000 1 %
6.000. 000
1 % 6.00
0. 000
5 % 30.
000. 000
ISPA Pelacakkan kasus ISPA
5 % 1 % 6.000.
000 1 %
6.000. 000
1 % 6.000.
000 1 %
6.000. 000
1 % 6.00
0. 000
5 % 30.
000. 000
malaria Penyegaran PET mikroskopis
70 % 14 % 10.
000. 000
14 % 10.
000. 000
14 % 10.
000. 000
14 % 10.
000. 000
14 % 10.
000. 000
70 % 50.
000. 000
Cros chekaer kabupaten
20. 000 4000 20.
000. 000
4000 20.
000. 000
4000 20.
000. 000
4000 20.
000. 000
4000 20.
000. 000
12. 500
62. 500. 000
PET mikroskopis puskesmas
25. 000 5000 25.
000. 000
5000 25.
000. 000
5000 25.
000. 000
5000 25.
000. 000
5000 25.
000. 000
12. 500
125. 000. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 64
Penyemprotan pembasmian nyamuk malaria di desa endemis ( indor residual spreying)
15. 000 3000 25.
000. 000
3000 25.
000. 000
3000 25.
000. 000
3000 25.
000. 000
3000 25.
000. 000
5000 50.
000. 000
Pemeriksaan malaria pada masyarakat di desa endemis malaria (Mass blood survey)
15 lokasi 3 % 25.
000. 000
3 % 25.
000. 000
3 % 25.
000. 000
3 % 25.
000. 000
3 % 25.
000. 000
15 % 75.
000. 000
Monitoring dan evaluasi Pet malaria
10 % 36 % 17.
000. 000
36 % 17.
000. 000
36 % 17.
000. 000
36 % 17.
000. 000
36 % 17.
000. 000
180 %
85. 000. 000
Pelatihan tata laksana pengobatan malaria (peningkatan SDM medis dan para medis di puskesmas)
325 % 65 % 75.
000. 000
65 % 75.
000. 000
65 % 75.
000. 000
65 % 75.
000. 000
65 % 75.
000. 000
325 %
375. 000. 000
Pengadaan alat laboratorium entomologi
1 paket 1
paket
25. 000. 000
1
paket
25. 000. 000
Intervensi vektor malaria
77 desa 25
desa
91. 000. 000
20 desa
72. 800. 000
15 desa
54. 600. 000
10 desa
36. 400. 000
7 desa
25. 480. 000
17 desa
280. 280. 000
Program penanggulangan HIV/ AIDS
Penyuluhan pada kelompok usia 16- 24 tahun
2250 450
%
102. 000. 000
450
%
102. 000. 000
450
%
102. 000. 000
450
%
102. 000. 000
450
%
102. 000. 000
2250 510. 000. 000
Pemeriksaan screening HIV/AIDS
500 % 100 %
20. 000. 000
100 %
20. 000. 000
100 %
20. 000. 000
100 %
20. 000. 000
100 %
20. 000. 000
500 %
100. 000. 000
Pengadaan repidtesting HIV/AIDS
25 % 5 % 50.
000. 000
5 % 50.
000. 000
5 % 5.000.
000 5 %
5.000. 000
5 % 5.00
0. 000
25 % 25.
000. 000
Program TB Pelatihan 290 % 58 % 40. 58 % 40. 58 % 40. 58 % 40. 58 % 40. 290 200.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 65
Paru kader TB 000. 000
000. 000
000. 000
000. 000
000. 000
% 000. 000
Monitoring dan evaluasi
75 % 15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
75 % 75.
000. 000
Supervisi tim TB Kab
20 % 4 % 5. 000.
000 4 %
50. 000. 000
4. % 5. 000.
000 4. %
5. 000. 000
4. % 5.
000. 000
20 % 20.
000. 000
Kusta Moneypet kusta
75 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
15 % 15.
000. 000
75 % 75.
000. 000
Supervisi tim kusta Kab
20 % 4 % 5. 000.
000 4 %
5. 000. 000
4 % 5. 000.
000 4 %
5. 000. 000
4 % 5.
000. 000
20 % 20.
000. 000
Supervisi ke puskesmas
12 % 12 % 10.
000. 000
12 % 10.
000. 000
12 % 10.
000. 000
12 % 10.
000. 000
12 % 10.
000. 000
60 % 50.
000. 000
Penganggulangan bencana dan wabah
Pelatihan tim reaksi cepat penanggulangan bencana
325 % 65 % 110. 000. 000
65 % 110. 000. 000
65 % 110. 000. 000
65 % 110. 000. 000
65 % 110. 000. 000
325 %
550. 000. 000
Penganggulangan wabah atau bencana
30 % 6 % 12.
000. 000
6 % 12.
000. 000
6 % 12.
000. 000
6 % 12.
000. 000
6 % 12.
000. 000
30 % 60.
000. 000
Penyakit tidak menular
Pelatihan kader PosBinDu
288 % 58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
58 % 40.
000. 000
Pelatihan tata laksana penyakit tidak menular
183 % 37 % 60.
000. 000
37 % 60.
000. 000
37 % 60.
000. 000
37 % 60.
000. 000
37 % 60.
000. 000
185 %
300. 000. 000
Monitoring dan evaluasi
130 % 26 % 15.
000. 000
26 % 15.
000. 000
26 % 15.
000. 000
26 % 15.
000. 000
26 % 15.
000. 000
130 %
75. 000. 000
Program penyehatan lingkungan STBM (Sabitasi Total Berbasis Masyarakat)
1. pendampingan penyusunan rencana kegiatan STBM
0 % 2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
10 % 202. 500. 000
2. pelatihan tenaga sanitasi
3 % 1 % 26.
650. 00.
1 % 26.
650. 00.
1 % 26.
650. 00.
1 % 26.
650. 00.
1 % 26.
650. 00.
5 % 133. 250. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 66
3. pemicuan STBM
0 % 2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
2 % 40.
500. 000
15 % 202. 500. 000
4. pelatihan kader STBM
2 % 1 % 31.
000. 000
1 % 31.
000. 000
1 % 31.
000. 000
1 % 31.
000. 000
1 % 31.
000. 000
5 % 155. 000. 000
5. pemberdayaan / pelatihan lembaga dan organisasi masyarakat pedesaan
0 % 1 % 27.
000. 000
1 % 27.
000. 000
1 % 27.
000. 000
1 % 27.
000. 000
1 % 27.
000. 000
5 % 135. 000. 000
6. pencanangan desa STBM
0 % 2 % 37.
500. 000
2 % 37.
500. 000
2 % 37.
500. 000
2 % 37.
500. 000
2 % 37.
500. 000
10 % 187. 500. 000
7. sosialisasi STBM ke Kecamatan
0 % 11 % 40.
500. 000
11 % 40.
500. 000
11 % 40.
500. 000
11 % 40.
500. 000
11 % 40.
500. 000
55 % 202. 500. 000
8. pemantauan kualitas air
30 % 30 % 22.
500. 000
30 % 22.
500. 000
30 % 22.
500. 000
30 % 22.
500. 000
30 % 22.
500. 000
150 %
112. 500. 000
9. pemantauan berkala tempat pengolahan makanan
0 % 30 % 16.
200. 000
30 % 16.
200. 000
30 % 16.
200. 000
30 % 16.
200. 000
30 % 16.
200. 000
150 %
81. 000. 000
10. supervisi ke puskesmas
12 % 12 % 10.000.
000 12 %
10.000. 000
12 % 10.000.
000 12 %
10.000. 000
12 % 10.000. 000
60 % 50.
000. 000
11. konsultasi ke Dina Kesehatan propinsi
0 % 12 % 5. 000.
000 12 %
5. 000. 000
12 % 5. 000.
000 12 %
5. 000. 000
12 % 5.
000. 000
60 % 25.
000. 000
12. pelatihan wirausaha pmbubuatan jamban sehat
0 % 1 % 62.
100. 000
1 % 62.
100. 000
1 % 62.
100. 000
1 % 62.
100. 000
1 % 62.
100. 000
5 % 310. 500. 000
13. pelatihan klinik sanitasi
0 % 1 % 32.
100. 000
1 % 32.
100. 000
1 % 32.
100. 000
1 % 32.
100. 000
1 % 32.
100. 000
5 % 160. 500. 000
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 67
14. money petugas sanitasi
1 % 2 % 9. 225.
000 2 %
9. 225. 000
2 % 9. 225.
000 2 %
9. 225. 000
2 % 9.
225. 000
10 % 46.
125. 000
Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap air bersih dan Sanitasi
Pengadaan cetakan jamban sehat
Percontohan pembuatan jamban sehat
12 % 3 % 22.
500. 000
3 % 22.
500. 000
2 % 15.
000. 000
2 % 15.
000. 000
2 % 15.
000. 000
15 % 90.
000. 000
Pemberdayaan masyarakat
Wale wulan lumintang Ratahan
100 % 450. 000. 000
1 kali pertemuan 4 Kecamatan total 3 kali pert
450. 000. 000
450. 000. 000
450. 000. 000
450. 000. 000
SPM/ presentase desa siaga aktif
Lokasi desa 85 % 30.
000. 000
35.
000. 000
40.
000. 000
50.
000. 000
60.
000. 000
Presentase PHBS RT/SPM
12 Pkm 0 % 36.
000. 000
40.
000. 000
50.
000. 000
60.
000. 000
70.
000. 000
Outcome : Kesasaran pentingnya status gizi di usia dini Presentase D/S meningkat Output :minahasa tenggara bebas gizi buruk 2015
100% 25
.000.000
1. target MDG’s menurunkan kematian bayi/balita 2. D/S rendah
100%
30. 000 .000
32.
000. 000
34.
000. 000
35.
000. 000
Kec. Tombatu
Kualitas sumberdaya
100 % 22.
000. 1. Fokus
25.
000.
25. 000.
25.
000.
25. 000.
disesuaikan
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 68
Kesehatana meningkat
000 RPJMK tahap 3
000 000 000 000
Outcome : lebih mengenal penyakit kusta Output : deteksi dini dan penanganan yang tepat
100 % 30.
000. 000
1. Masih banyak mitos tentang penyakit kusta (kutukan, dll)
100 %
35. 000. 000
37.
000. 000
39.
000. 000
40.
000. 000
Kec. Ratahan
Kualitas sumberdaya kesehatan yang potensial
100 % 22.
000. 000
Fokus RPJMK tahap 3
100 %
25. 000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
disesuaikan
1. jumlah kasus TB (per 100 penduduk) 2. presentasi kasus baru TB paru yang ditemukan 3. presentasi kasus baru yang disembuhkan dengan pengobatan lengkap
224
90
88
30. 000. 000
1. Target MDG’S 2. 2050 TB bukan masalah di masyarakat secara global 1. banyak penderita TB malu berobat dipuskesmas
40.
000. 000
42.
000. 000
44.
000. 000
46.
000. 000
Kec. pusomaen
Meningkatnya kualitas SDM
100 % 22.
000. 000
Fokus RPJMK
100 %
25. 000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
disesuaikan
Outcome : 100 % 150. 1. 100 350. 20. 25. 30. Kec.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 69
berlakkunya KTR di tempat-tempat umum Output : SE/Instruksi/ PerBup
000. 000
penting billboard KTR 2. Mass media Campaign
% 000. 000
(RANPERDA)
000. 000
000. 000
000. 000
Ratahan
outcome : menambah wawasan para generasi muda output : SE/Instruksi bahaya Narkoba
100 % 80.
000. 000
100 %
120. 000. 000
130. 000. 000
140. 000. 000
150. 000. 000
Kec. Ratahan
Outcome : presentasi ASI eklusif di puskesmas Output : Budaya ASI eksklusif, menambah wawasan, promosi tentang ASI Menambah wawasan promosi tentang ASI
100 %
100 %
100. 000. 000
70. 000. 000 15. 000. 000 15. 000. 000
1. presentasi ASI eksklusif di MITRA masi sangat kurang
100 %
125. 000. 000
150. 000. 000
175. 000. 000
200. 000. 000
12 puskesmas KemenKes
Outcome : Perkawinan usia dini turun juga kelahiran di usia remaja Output : perbup Perkawinan
100 % 80.
000. 000
1. Perkawinan dini tertinggi (MITRA)
100 %
100. 000. 000
120. 000. 000
130. 000. 000
140. 000. 000
Kec. Ratahan
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 70
dini 2. kelahiran di usia remaja tertinggi MITRA
Outcome : Memahami pentingnya CTPS Output : Terbentuknya budaya CTPS sejak dini
100 % 300. 000. 000
1. Target MDG’s poin 4 (dengan CTPS menurunkan 7% kematian akibat diare)
100 %
300. 000. 000
25.
000. 000
25.
000. 000
300. 000. 000
Kec. ratahan
Outcome : Presentasi puskesmas yang melaksanakan pembinaan pencegahan PTM Output : Adanya surat edaran/in struksi/SK/PerBup/ PERDA yang berkaitan dengan pengendalian PTM
100% 60.
000. 000
1. rencana program nasional 2010-2014 tentang pengendalian PTM 2. Hasil RISKESDAS 2007 dan 2010 PTM
100 %
150. 000. 000
20.
000. 000
30.
000. 000
40.
000. 000
Kec. Ratahan
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 71
meningkat
10.
000. 000
transpor
disesuaikan
100 % 120. 000. 000
100 %
130. 000. 000
140. 000. 000
150. 000. 000
160. 000. 000
12 kecamatan
Outcome : Presentasi usia 14 – 25 tahun yang tahu tenntang HIV/AIDS Output : 1. Mass Media compaign 2. target multi media campaign (TMMC) Memperluas wawasan
85 %
300. 000. 000
260. 000. 000
15. 000. 000
1. target MDG’s akhir 2014 85 % (posisi saat in 11,4 %) 2. fenomena gunung es (MITRA 2012 6 kematian)
100 %
350. 000. 000
25. 000. 000
200. 000. 000
27. 000. 000
200. 000. 000
29. 000. 000
200. 000. 000
Wale wulan lumintang kompleks pasar kemenkes
Outcome : Terciptanya kemitraan
100 % 120. 000. 000
1. Bina suasaa
100 %
150. 000. 000
170. 000. 000
180. 000. 000
200. 000. 000
Restoran Green Garden
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 72
untuk mempromosikan kesehatan Output : Promosi kesehatan menjadi tanggung jawa bersama
2.pemberdayaan
Outcome : Terpilihnya duta kesehatan MITRA Output : Duta promosi kesehatan
100 % 300. 000. 000
1. Juri propins
i dan kabupa
ten
100 %
300. 000. 000
350. 000. 000
Kec. Ratahan
Outcome : Evaluasi program
100 % 40.
000. 000
4 kali MONE
F
100 %
40. 000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
DinKes
1. 625.
000. 000
Outcome : Menurunkan angka kematian ibu
15.
000. 000
16.
000. 000
17.
000. 000
18.
000. 000
19.
000. 000
silian
Outcome : Peningkatan cakupan CDR
15.
000. 000
16.
000. 000
17.
000. 000
18.
000. 000
19.
000. 000
Minanga I
Terwujudnyaa derajat kesehatan masyarakat yang tinggi
Kematian ibu dan neo natal
di MITRA masi tinggi
Kegiatan
dibagi menajdi 2 kelompok
Outcome : menurunnya angka kematian ibu, bayi baru lahir, bayi, dan balita
100 %
80. 000. 000.
90.
000. 000
100. 000. 000
110. 000. 000
Restoran Green Garden
Pembinaan 100 % 24.
000.
24. 000.
24.
000.
24. 000.
24.
000. PKM at RS
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 73
000 000 000 000 000
Outcome : Sistem EWARS
100 % 60.
000. 000
70.
000. 000
80.
000. 000
90.
000. 000
100. 000. 000
DinKes
evaluasi 100 % 40.
000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
40.
000. 000
DinKes
15 Orang Identitas saat KLB/KIE
100 % 3.
000. 000
127. 000. 000
134. 000. 000
144. 000. 000
154. 000. 000
164. 000. 000
Menciptakan good governance kesehatana dengan komitmen kemitraan yang tinggi melalui kolaborasi lintas sektor, kemitraan swasta yang proaktif serta partisipasi masyarakat.
Jumlah Puskesmas yang terakreditasi dengan system manajemen yang akuntabel
Meningkatnya manjemen kesehatan yang akuntabel ,transparan, berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab
Dukungan komitmen pimpinan disetiap jenjang administrasi pemerintah.
Mengembangkan program terobosan yang inovatif serta lebih
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 74
efektif dan lebih efisin
Menerapkan sistim pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement)
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 75
BAB. VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
No ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMD 2013 2014 2015 2016 2017 2018
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kesehatan
1 Rasio Posyandu persatuan balita
1,77 1,77 1,77 1,78 1,78 1,79 1,79
2 Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu
persatuan penduduk 1;2450 1;2388 1;2388 1;2388 1;2170 1;2180 1;2180
3 Rasio Dokter persatuan Penduduk
1;2438 1;2250 1;2250 1;2167 1;1746 1;1696 1;1696
4 Rasio Tenaga Medis per satuan
penduduk 1;316 1;309 1;309 1;307 1;283 1;270 1;270
5 Rasio Bidan per satuan penduduk
1;2925 1;1625 1;1625 1;1581 1;1560 1;1462 1;1462
6 Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani 71,5 75 78,5 84,5 84,5 89 89
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 76
7
cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehata yang
memiliki kompetensi kebidanan 89 90 91 93 93 94 94
8 Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization(UCI) 86 90 93 98 98 100 100
9
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
TBC/BTA 90 93 95 98 98 100 100
10 Cakupan Balita Gizi Buruk yang
mendapat Perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
(DBD) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
12
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
Malaria 17% 14% 11% 5% 5% 2% 2%
13 Cakupan Pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin 70% 74% 77% 85% 88% 90% 90%
14 Jumlah Puskesmas
12 12 12
12
13 13 13
15
Cakupan Desa mengalami KLB
yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
16 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari
total populasi 0,008 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 77
17
Proporsi jumlah penduduk usia 15-
24 tahun memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS
(menikah)
2000 2500 3000 9000 9000 11000 11000
18
Proporsi jumlah penduduk usia 15-
24 tahun memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/AIDS
(belummenikah)
1100 1200 1500 1900 1900 2000 2000
19
Proporsi penduduk terinfeksi HIV
lanjut yang memiliki akses pada
obat-obatan antiretroviral 9 16 16 16 16 16 16
20 Angka Kejadian Malaria (per 1.000
penduduk 17% 15% 12% 5% 5% 2% 2%
21 Proporsi anak balita yang tidur
dengan kelambu berinsektisida 768 800 820 900 900 1000 1000
22
Proporsi anak balita dengan
demam yang diobati dengan anti
malaria yang tepat 210 200 180 140 140 110 110
23 Cakupan pelayanan anak balita
70/83% 85% 87% 91% 91% 93% 93%
24 Cakupan penjaringan kesehatan
siswa SD/setingkat 75/94 95% 96% 98% 98% 99% 99%
25 Angka kematian Balita per 1.000
kelahiran hidup 43 38 32 25 23 20 20
26 Angka kematian Bayi per 1.000 28 25 23 19 19 17 17
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 78
kelahiran hidup
27 Angka kematian neonatal per
1.000 kelahiran hidup <32 <32 <32 <28 <28 <26 <26
28 Prosentasi anak usia 1 tahun yang
di’ campak 95 96 97 99 99 100 100
29
Cakupan pelayanan gawat darurat
level 1 yang harus (RS) di
Minahasa Tenggara 30% 40% 45% 50% 80% 95% 95%
30 Cakupan pelayanan kesehatan
remaja 25 50 75 100 100 100 100
31 Cakupan ketersediaan obat
197,5 217 238 287 287 315 315
32 Prosentase keluarga yang
memiliki akses terhadap air bersih 85 88 90 96 96 100 100
33 Prosentase Keluarga yang
menggunakan jamban 85 88 90 96 96 100 100
34 Prosentase penduduk yang
mempunyai keluhan kesehatan 50% 46% 43% 40% 38% 36% 36%
35 Jumlah Puskesmas Pembantu
- - - - - - -
36 Jumlah Pos Kesehatan Desa
29 35 37 37 37 37 37
37 Jumlah Desa/Kelurahan Siaga
Aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 79
38 Jumlah Kunjungan ibu hamil K4
93 95 97 100 100 100 100
39 Jumlah pelayanan nifas
89 90 91 95 95 100 100
49 Cakupan neonatal dengan
komplikasi yang ditangani 75% 80% 85% 95% 95% 100% 100%
50 Angka kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup (Jumlah Kasus) 6 3 9 0 0 0 0
51 Proporsi kelahiran yang ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih 89 90 91 93 93 94 94
52
Cakupan pelayanan antenatal
(sedikitnya 1 kali kunjungan dan 4
kali kunjungan) untuk 4 kunjungan 93 95 96 98 98 99 99
53 Prosentase balita mendapatkan
vitamin A dosis tinggi 100 100 100 100 100 100 100
54 Prosentase rumah tangga yang
mengkomsumsi garam beriodium 0 65 70 90 90 100 100
55
Prosentase pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin 55 60 80 100 100 100 100
56 Prevalensi balita dengan berat
badan rendah/kurang gizi 3,02% <15% <15 % <13% <13% <12% <12%
57 Prevalensi balita gizi kurang
1,19% <11,9% <11,9% <10% <10% <9% <9%
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 80
58 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita HIV/AIDS 60 70 80 100 100 100 100
59 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita AFP 90 92 93 98 98 100 100
60 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita Diare 95 96 97 100 100 100 100
61 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita ISPA 90 92 95 98 98 100 100
62
Prosentase penemuan dan
penanganan penderita pneumonia
balita 90 92 95 98 98 100 100
63 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita Rabies 90 95 95 98 100 100 100
64 Prosentase penemuan dan
penanganan penderita Kusta 95 96 97 100 100 100 100
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA)
81
BAB VII
PENUTUP
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 –
2018 dapat disusun. Rencana Strategis ini disusun dan ditetapkan untuk menjawab
dan memfokuskan upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
menghadapi tantangan pembangunan kesehatan yang makin kompleks,
berlangsung pesat dan tidak menentu.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan ini diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya Dinas
Kesehatan dalam kurun waktu lima tahun (2014 – 2018) sehingga hasil
pencapaiannya terukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kinerja tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Diharapkan
Dinas Kesehatan sampai tahun 2018 dapat lebih terarah dan terukur. Dalam
kaitannya dengan pengukuran kinerja dan sebagai masukan bagi perencanaan
selanjutnya.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini
diucapkan terima kasih. Tentunya Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
Tenggara tahun 2013– 2018 ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila
dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur
kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan dan Kabupaten/Kota serta masyarakat.
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA DINAS KESEHATAN
Rencana Strategis (RENSTRA) 82
NO MISI TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
1 Menggerakan masyarakat bagi
pembangunan yang berwawasan
Kesehatan
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang
semakin berkualitas guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Masyarakat
Meningkatnya status kesehatan dan gizi Masyarakat; Prevalensi Balita Gizi kurang dan Gzi Buruk
Prosentase peberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
Prosentase balita mendapatkan vitamin A dosis tinggi
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menularCakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC/BTA
Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI)
Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit (DBD)
Meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap
darurat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat
bencana
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
(RS) di Minahasa Tenggara
Cakupan ketersediaan obat
Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
Prosentase penduduk yang mempunyai keluhan
kesehatan
Terwujudnya Derajat Kesehatan masyarakat yang tinggi Angka Harapan Hidup
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehata
yang memiliki kompetensi kebidanan
AKI per 100.000 kelahiran hidup
AKB per 1.000 kelahiran hidup
Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat Perawatan
Prevalensi balita dengan berat badan rendah/kurang
gizi
Angka kematian Balita per 1.000 kelahiran hidup
TABEL 4.3.1 KETERKAITAN VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN
Angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup
2 Meningkatkan kinerja petugas
kesehatan.
Meningkatkan pemerataan, dan kualitas
pelayanan kesehatan bagi Masyarakat
Jumlah sarana kesehatan yang bermutu dan
terjangkau
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Yang merata,
bermutu dan terjangkau
Jumlah Rumah Sakit Keliling
Jumlah Rumah Sakit
Jumlah Puskesmas
3
Menggerakan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat
mandiri.
Mewujudkan individu keluarga dan
masyarakat agar mampu menumbuhkan
perilaku hidup bersih dan sehat, serta
mengembangkan upaya kesehatan berbasis
masyarakat
Tercapaianya pola hidup bersih dan sehat Meningkatnya Perilaku Masyarakat Untuk Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Prosentase keluarga yang memiliki akses terhadap air
bersih
Prosentase Keluarga yang menggunakan jamban
Tersedianya sumber daya manusia
kesehatan yang merata
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan Rasio Dokter Per Satuan penduduk
Rasio Tenaga Medis Persatuan Penduduk
Rasio Bidan persatuan Penduduk
4 Meningkatkan pembiayaan
(penyediaan anggaran publik)
untuk pelayanan kesehatan
Menciptakan good governance kesehatana
dengan komitmen kemitraan yang tinggi
melalui kolaborasi lintas sektor, kemitraan
swasta yang proaktif serta partisipasi
masyarakat
Jumlah Puskesmas yang terakreditasi dengan
sistem manajemen yang akuntabel
Meningkatnya Manajemen Kesehatan Yang Akuntabel,
Transparan, berdaya Guna untuk Memanfaatkan
Desentralisasi Kesehatan Yang Bertanggung Jawab
Jumlah Puskesmas Pembantu
Jumlah Puskesmas Yang terakreditasi
Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk
Jumlah Pos Kesehatan Desa