Upload
lamkhanh
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
KAJIAN BISNIS MODELBANK SYARIAH
Departemen Perbankan SyariahBank Indonesia
Rifki Ismal
Forum Riset Perbankan SyariahUMI, Makassar 26-27 Juni 2012
Pentingnya Kajian Bisnis Model
• Penyamaan Persepsi antara regulator dan stakeholder (pelaku/praktisi
perbankan syariah, akademisi, nasabah bank syariah, supplier,
pemerintah dll) mengenai manfaat dan kontribusi dan value/nilai-nilai
bank syariah dalam perekonomian Mempermudah koordinasi para
pihak/stakeholders
• Menjadi acuan utama (benchmark) bagi Regulator (BI, DSN, OJK),
dan pelaku bisnis perbankan dan pihak terkait dalam menjalankan
operasional perbankan syariah
• Meningkatkan peran bank syariah bagi perekonomian dan masyarakat
• Meningkatkan kontribusi bank syariah bagi perekonomian dan
meningkatkan daya tahan bank syariah terhadap:
Perubahan lingkungan bisnis, sosial dan persaingan
Tantangan bisnis di masa datang.
Potensi krisis keuangan/ekonomi.
2
Definisi Umum Business Model:
“A business model describes the rationale of how
an organization creates, delivers, and
captures value” by Alex Osterwalders
Definisi Model Bisnis Bank Syariah
Regulatory Perspective
Menjelaskan model-model bank syariah (operasional, economic, social
and sharia value) yang ditawarkan kepada masyarakat (public) dan
meng-create the future model bank syariah.
Company Perspective
Menjelaskan bisnis model saat ini dan bisnis model benchmark yang
menjelaskan operasional sebuah perusahaan/organisasi untuk
mendeliver value-value kepada customer.
4
Definisi Bisnis Model
Sketsa
Prototype
Mock Up
Sukhoi SU-27Flanker
Sukhoi SU-47Berkut
Sketsa
5
Kajian Bisnis Model Bank Syariah yang
dilakukan Bank Indonesia:
Menggambarkan bagaimana existing Bisnis
Model yang dijalankan oleh industri perbankan
syariah saat ini dan menggambarkan arah
pengembangan bisnis model bank syariah
yang ideal ke depan yang lebih menonjolkan
nilai-nilai perbankan syariah sesuai
harapan/mimpi stakeholders
Kajian Bisnis Model
7
The industry is Islamic merely in its label.The industry is mimicking the conventional finance.The industry emphasised form over substance.The industry is not linked to the real economy.The industry is serving primarily the well-to-do in the society.
Critics on Islamic Banking - Dr. Mohammad Omar Farooq- Head of Centre for Islamic Finance Bahrain Institute of Banking and Finance)
Features of Ideal IB Model PLS (risk-sharing) assets would imply robust investments leading to economic growth
Choosing projects that make good economic sense Monitoring of the investments closely Equity financing usually long-term—lead to growth Sharing risks of assets by the liability side makes the bank more stable Losses covered by PSIA and capital
Prof. Habib Ahmed - Durham University, UKBank Indonesia International Seminar on Islamic Finance
Bandung 7-8 Mei 2012
Back to Dreams
Considerant Factor – Indonesian Islamic Scholars
Ciri-ciri:
• Akad PLS yang berlaku baik di sisi liability maupun
aset.
• Dominasi dana PLS di sisi liability dan financing PLS
di sisi aset. Keduanya berjangka panjang.
• Pasar uang menyediakan dana jangka pendek
dengan akad tabaru (qardh, wadiah, dll).
• Pasar modal didominasi oleh sukuk jangka panjang
berakad investasi (Mudarabah, musyarakah).
• Lembaga pendukung yang lengkap: takaful, credit
rating, otoritas pasar modal syariah, dll.
• Orientasi bank syariah: mencari profit langsung dari
kinerja sektor riil berjangka panjang.
(Bentuk yang ideal dan sesuai dengan konsep perbankansyariah yang diharapkan Format Operasi: Bank syariah
berbasis kontrak profit and loss sharing (PLS).
x
Shariah-compliant products
Shariah-based solutions
Savings &Indebtedness Investments
Income-sharing
products
Shift from debt-based
product offering
Textual meaning of the law
Replicating conventional credit
service offering
1. SHARIA-BASED
Mengembangkan transaksi dari masa sebelum Islam, yang kemudian diterima sebagai transaksi yang Islami
Contoh: mudharabah, musyarakah
2. SHARIA-COMPLIANT
Mengkonversi transaksi dari keuangan konvensional, atau, meng-Islam-kan transaksi keuangan konvensionalmenjadi transaksi Syariah
Contoh: takaful, kartu kredit
(Subardjo Joyosumarto & Syafii Antonio, Board Seminar 15 Juni 2011)
Back to Dreams
Considerant Factor – Indonesian Islamic Scholars
Pentahapan Pencapaian Sasaran Pengembangan
Perbankan Syariah Nasional (Blueprint)
Phase 1
(2002 – 2004)
Phase 2
(2005 – 2009)
Phase 3
(2010 – 2012)
Phase 4
(2013 – 2015)
Meletakan FondasiPertumbuhan
Memperkuat
Struktur Industri
Mememenuhi standarkeuangan dan mutu
pelayananInternasional
Menuju integrasi dg lembaga keuangan
syariah lainnya
Back to Dreams Source: Blue Print Perbankan Syariah tahun 2005
Considerant Factor-Blue Print Perbankan Syariah
1. Menyediakan alternatif jasa keuangan dan perbankan bagi masyarakat yang menginginkan jasa keuangan dan perbankan berdasarkan prinsip syariah
2. Anti spekulatif, melalui penolakanterhadap aktivitas spekulatif di pasar valasdan di pasar modal, (built-in characteristic dari produk2 bank syariah)
3. Menciptakan harmonisasi antara sektorkeuangan dengan sektor produktif riil(re-attachment) melalui penyediaanlikuiditas yang sesuai dengan aktivitas riilperekonomian. Mengurangi excess liquidity trap.
4. Mendorong fungsi sosial, memperluasjangkauan pertumbuhan ekonomi kepadaUMK dan masyarakat miskin, melaluiperan perbankan syariah dalam voluntary sector (CSR, ZISWaH)
Meningkatkan mobilisasi dana masyarakat u/ pembiayaan pembangunan nasional Financial DeepeningMendorong Financial Inclusion; maksimalisasi keterlibatan masyarakat dan membuka akses permodalan
Mendukung stabilitas harga dan meningkatkan daya tahan sistem keuangan terhadap economic shocks
Memperkuat sektor produktifperekonomian dan mendukung pencapaian inflasi yg rendahMemaksimalkan alokasi sumber daya ekonomi
Pemberdayaan UMKM dan social safety net menciptakan quality of growth.
Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia
Memberi Kemanfaatan Bagi Perekonomian Nasional
Source: Blue Print Perbankan Syariah tahun 2007Back to Dreams
Considerant Factor-Blue Print Perbankan Syariah
11
1• Mendorong berbagai upaya pemenuhan mutu dan jumlah SDM perbankan syariah dalam
rangka menciptakan industri perbankan syariah yang berdaya saing tinggi
2• Memformulasikan regulasi dan sistem pengawasan yang efektif untuk menjaga
sustainabilitas pertumbuhan industri perbankan syariah yang sehat
3
• Mewujudkan struktur perbankan syariah yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan pelaku ekonomi, dengan didukung oleh infrastruktur yang lengkap dalam rangka meningkatkan fungsi intermediasi bank syariah dan perluasan pangsa pasar
4• Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah untuk meningkatkan mobilisasi dana
masyarakat kepada sistem keuangan syariah
5
• Melakukan edukasi masyarakat dibidang perbankan syariah secara komprehensif, sertamenyediakan produk yang lengkap sesuai dengan kebutuhan dan pasar yang dinamis bagi perkembangan industri.
Arah Pengembangan Perbankan Syariah Ke Depan
(Speech Bp. Halim Alamsyah pada SAT 2011)
Back to Dreams
Considerant Factor-Outlook 2012
What kind of capabilities do we need?
Retail MarketInfrastucture
Market/Projects
Retail Banking Wholesale banking
Who are the players?Most of
Indonesian banks???
Foreign wholesale banks???
Potential Models of Indonesia
Yuslam Fauzi-Bank Indonesia International Seminar on Islamic Finance
Bandung 7-8 Mei 2012
Back to Dreams
Considerant Factor-Islamic Bankers
13Herwin Bustaman
Bank Indonesia International Seminar on Islamic FinanceBandung 7-8 Mei 2012
Back to Dreams
Considerant Factor-Islamic Bankers
14
Karakter Sosial Masyarakat dan Nasabah(Customer Segments-Psikografis)
• Karakter Sosial Masyarakat Indonesia Solidarity, partnership, helpful Pragmatis dalam hal bisnis sangat rasional
Religious Society Ulama SentrisKey Opinion Leader
Key Partner/Media driven information (Royston 2011)
Potential Future Bankable : 50% populasi dewasa yang memiliki aksesfinansial formal(Worldbank Report-2010)
High net worth individual (HNWI) Indonesia Oktober 2011 mencapai 112 ribu orang (Credit Suisse Research Institute
• Segmentasi Nasabah – MDSP 2010 Pokoknya Syariah (16,4%)(22,4) Ikut-Ikutan (16,4%) (19,9%) Sesuai Kebutuhan dan Manfaat
(14,3%)(27,9%) Terpaksa (19,2%)(8%) Pokoknya Konvensional (33,8%)(21,8%)
Existing nasabah Bank Syariah (+ 10,2 juta-Mar 2012) Karakter Nasabah Perbankan Syariah (Ismal Riset 2009)
Minat dan tujuan menggunakan/berhubungan dg Bank Syariah Sharia driven (56.8%) dari total responden. Profit driven (27%) Transaction driven (16.2%)
Potensi Nasabah Loyalis usia 30-60 th sebanyak 9 juta (Riset Roys Morgan thn...)
Hasil survei Bank Indonesia bersama MarkPlus Inc, dilaksanakan di 7 kota besar
di Indonesia, pada bulan Mei 2008 dan diperbaharui bulan November 2010
Considerant Factor
Back to Dreams
16
Value Proposition
CustomerRelationship
ChannelsCustomerSegments
KeyPartners
Key Activity
RevenueStreams
CostStructure
Customer
Offer
Infrastruktur
Finance
Vision/Mission
Business Model Framework
Profit
Key Resources
Diadopsi dari Alex Osterwalder, The Business Model Ontology, a proposition in a design science approach
Bisnis Model Framework dengan pendekatan 9 blocks dapat menjelaskan tentang:1. Customer Segment yang dilayani oleh perbankan, chanel dan upaya untuk menjaga hubungan baik dengan
customer.2. Value Proposition yang akan ditawarkan kepada customer baik berupa produk dan jasa yang merupakan solusi
bagi kebutuhan customer (menaingkatkan value added bagi customer) 3. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas utama bisnis bank4. Financial Structure: Komponen pendapatan dan biaya untuk menghasilkan profit bagi perusahaan
Development Banking Kegiatan bank untuk membiayai proyek pembangunan, eksplorasi SDA, serving public interest, infrastruktur dan industri strategis
Agriculture Banking Kegiatan Bank untuk sektor pertanian, agrobisnis dan sektorterkait
Cooperative Banking Kegiatan bank dengan sistem koperasi Social Banking Kegiatan Bank untuk non profit oriented (poor Customer) Green Banking Pendanaan Proyek-proyek yang ramah lingkungan
Corporate Banking/Wholesale Banking Layanan bank untuk Nasabah perusahaan /korporasi besar, institusi pemerintah
Retail Banking Layanan bank untuk Nasabah umum (mass market) dan Bisnis skala Menengah, kecil dan mikro
Community Banking/Rural Layanan bank untuk Nasabah komunitas tertentu/lokal
Subsidiary Banking Kegiatan bank melalui pendirian anak perusahaan Window Banking Kegiatan bank melalui unit usaha Linkage Banking Kerjasama pembiayaan bank dgn LKB/LKBB (Channeling, Executing,
Joint Financing) Branchless Banking Kegiatan Bank dengan minimalisasi peran kantor cabang
Consumer Banking Personal Account, Personal Loan (Konsumtif), Wealth Mgt Business Banking Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Investasi (Produktif)
Investment Banking Kegiatan Bank di Capital Mkt and Money Market Commercial Banking Kegiatan Bank Umum (UU Perbankan) Universal Banking Kegiatan Bank Umum, Investment Banking dan Asuransi
18
Type of Banking Business Model
Activity
Financial Purpose
Customer Segment
Channel
Special Purpose
Tipe-tipe Bisnis model perbankan ini diperoleh dari berbagai literatur mengenai berbagai bisnis model yang dijalankan oleh perbankan saat ini, baik di dalam maupun luar negeri
20
Bisnis Model Bank Syariah Indonesia
Source: Annual Report bank-bank syariah dan Statement Bank Syariah dalam Bilateral Meeting dengan Individual Bank Syariah
21
Bisnis Model
Middle Class meningkat GDP meningkat, angka kemiskinan menurun, gaya hidupmeningkat, konsumsi masy meningkat
Bonus Demografi 2020-2030 Masyarakat Muslim yang besar +80% Needs and Demands untuk produk
perbankan/lembaga keuangan High net worth individual (HNWI) Indonesia
Oktober 2011 mencapai 112 ribu orang (Credit Suisse Research Institute)
Krisis Financial Global slowdown Economic Booming in Asia China, India
2014 GDP Indonesia masuk peringkat 14 dunia (worldbank)
Pertumbuhan GDP Indonesia 6.2%-6.7% Peningkatan Investment Grade Indonesia Proyek MP3EI ASEAN Economic
Community (MEA) Indikator perekonomian Indonesia relatif
stabil Tingkat Inflasi yang moderat 4,5% (± 1%)
Struktur dana jangka pendek SDM ahli di bidang Retail & Consumer BankingBank Syariah merupakan Trending Topic Return bank syariah semakin kompetitifPeraturan, Fatwa/Insentif Regulator yang mendukung pengembanganindustriCoopetition dgn bank induk
Changing Customer behaviour Penggunaan Tekhnologi, E Money,
Mainstream Perbankan Syariah ShariaBased with selected sharia compliance
Konvergensi kegiatan usaha antar lembaga keuangan Universal Banking
Konvergensi lembaga bank, non bank dan pasar keuangan (OJK)
RJPMN 2010-2014 Mempermudah akses pembiayaan masyarakat miskin ke sektor keuangan dan perbankan (Financial Inclusion)
Lingkungan Makro Kekuatan Pasar
Trends UtamaKekuatan Dalam Industri
Lingkungan yang Mempengaruhi Bisnis Model Bank Syariah
22
Retail Konsumtif
Retail Produktif (SMEs)
Corporate
Bisnis Model Bank Syariah Indonesia
Bisnis Model
Corporate/Wholesale Banking
Infrastruktur Banking
Commercial Banking Retail Business Banking
Consumer Banking Retail Banking
Product
Retail Produktif (SMEs)
RetailKonsumtif
Corporate
• Tabungan, Deposito
• Transfer
• Wealth Management
• E-Channel (Internet
banking, Mobile
banking ATM)
• SDB
• KPR, KKB,
Multiguna
• Gadai
• Giro
• Deposito
• Reksadana
• Investasi Emas
• Pembiayaan
Modal Kerja
• Kartu Kredit
• Gadai
• Cash Management
• Electronic payroll
• Pembayaran pajak
• Collecting
• Pembiayaan
dengan margin
yang kecil (special
rate)
• Pembiayaan
Investasi dan
Modal kerja
• Leasing
23
Customer
Offer
Infrastruktur
Finance
Target
Business Model Bank Syariah Existing
Diadopsi dari Alex Osterwalder, The Business Model Ontology, a proposition in a design science approach
Corporate
Retail Produktif (SMEs)
RetailKonsumtif
• Akad yang digunakan umumnya berbasis Revenue Sharing
• Struktur dana umumnya jangka pendek
Produk utama yang ditawarkan Debt based Financing (exp.Murabaha dan Ijarah)
Produk untuk Kebutuhan Konsumtif
Mayoritas bank syariah fokus di Retail banking:Infrastruktur, SDM dan Jaringan kantor yang cukup luas untuk melayani nasabah Retail BankingInternet banking, ATM, mobile banking sudah mulai berkembang
Keterbatasan bank-bank untuk mendapatkan dana-dana korporasi dan dana pemerintah yang berjangka panjangKuantitas dan Kualitas SDM perbankan syariah masih terbatas
Menjadi market leader
25
Syariah Comply
Berorientasi Sektor riil
Financial Inclusion
Growth
Maqasid Sharia
Berorientasi Sektor Riil
Coopetition antar lembaga keuangan
Berorientasi Domestik tetapi go global
Growth
Aman, Murah, Cepat
Fungsi Sosial
Fasilitas Berkualitas
Syariah comply
Market Leader
Profit Tinggi
Target Market Besar
Risiko Terjaga
Syariah comply
Customer Bank
RegulatorAkademisi/Publik
Kesamaan Mimpi
Kesamaan Mimpi
Syariah ComplySektor Riil ProduktifSustainable Growth
26
CustomerOfferInfrastruktur
Finance
Mimpi Bersama (Visi)
Business Model Bank Syariah Ke depan
Diadopsi dari Alex Osterwalder, The Business Model Ontology, a proposition in a design science approach
• Akad Profit Loss Sharing Akad PLS yang berlaku
baik di sisi liability maupun aset.
• Dominasi dana PLS di sisi liability dan financing
PLS di sisi aset. Keduanya berjangka panjang.
Asset/Investment
based Finance
(mudharabah/mus
yarakah)
Kajian berikutnya di BI
Mengembangkan Model Bisnis yang memberikan Syariah Comply, kemanfaatan bagi lebih banyak masyarakat
Pengentasan kemiskinan (Financial Inclusion), Sektor Riil Produktif, Growth, Sosial
Kajian berikutnya di BI
Pengembangan Infrastruktur Pasar Keuangan Syariah
•Pasar uang menyediakan dana jangka pendek
dengan akad tabaru (qardh, wadiah, dll).
•Pasar modal didominasi oleh sukuk jangka
panjang berakad investasi (Mudarabah,
musyarakah).
•Lembaga pendukung yang lengkap: takaful,
credit rating, otoritas pasar modal syariah, dll.
Retail Produktif (SMEs)
Retail
Konsumtif
Unbankable
Government
Corporate
27
Retail Konsumtif
Retail Produktif (SMEs)
Corporate
Government
Unbankable(micro)
Usulan Bisnis Model Bank Syariah
Bisnis Model
Investment Banking Development/
Infrastructure Banking Special Purpose Banking
for Hajj Agriculture Banking
Infrastructure Banking Corporate/Wholesale
Banking Investment Banking
Commercial Banking Retail Business Banking
Consumer Banking Retail Banking
Micro Banking Branchless Banking
Community Banking (for women)
Potensial Market
• Sektor usaha di Indonesia diidominasi UMKM dg pangsa 99.9% (53.823.732 unit)
• Pangsa Kredit Perbankan ke sektor UMKM 20.7% (481.2 T)
• 50% populasi dewasa belum memiliki akses finansial formal
• Total penyaluran dana KUR Pemerintah 2011 20 T(2011)
• Target populasi Buruh Migran domestik & internasional dan masyarakat terpencil
• Dana Haji Daftar tunggu Calon Haji mencapai sekitar 1 juta orang (Mei 2012). Potensi dana haji sekitar Rp 25 T, 19%
dikelola bank syariah (4,5 T). • Dana pembangunan infrastruktur yang disalurkan melalui
Kementerian Pekerjaan Umum Rp 75,15 triliun• Kebutuhan dana pembangunan infrastruktur untuk mendukung
MP3EI sd 2025 sebesar Rp 1.923 triliun• Sektor Pertambangan 150 T
• Pembiayaan IDB untuk swasta dalam negeri senilai US$1,1 miliar hingga 2014.
• High net worth individual (HNWI) Indonesia Oktober 2011 mencapai 112 ribu orang (Credit Suisse Research
Institute)• Investor lokal di Indonesia (Juni 2012) sebanyak 363.094
orang atau 0,2 persen dari total penduduk Indonesia
Middle Class meningkat GDP meningkat, angka kemiskinan menurun, konsumsi masy meningkat Nasabah Mass Affluent dengan Layanan 24/7
Peningkatan kelas menengah 9 juta jiwa/tahun+baglock perumahan 13,6 juta unit
Total kebutuhan rumah per tahun bisa mencapai 2,6 juta rumah (REI)
Proyeksi penjualan mobil tahun 2012 mencapai 875,000 unit (GAIKINDO)