KAK BNNK

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 KAK BNNK

    1/8

     

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    PERENCANAAN

    PEMBANGUNAN KANTOR BADAN NARKOTIKA KABUPATEN BOGORTAHUN ANGGARAN 2016

    I.  PENDAHULUANA.  UMUM

    1.  Setiap Bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhisecara optimal fungsi bangunannya dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusipositif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.

    2.  Setiap Bangunan Gedung Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya, sehinggadapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagiBangunan Gedung Negara.

    3.  Pemberi Jasa Perencana untuk Bangunan Gedung Negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,sehingga mampu menghasilkan Karya Perencanaan Teknis Bangunan yang memadai dan layak diterimamenurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

    4.  Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehinggamemang mampu mendorong perwujudan Karya Perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

    B.  LATAR BELAKANG1.  Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Satuan Kerja Badan Narkotika

    Kabupaten Bogor.2.  Pemegang mata anggaran adalah Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman Kabupaten Bogor.

    II.  MAKSUD DAN TUJUAN A.  Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas,

    kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diintepretasikan ke dalam pelaksanaantugas perencanaan.

    B.  Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baikuntuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

    III.  SASARANKegiatan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Kantor Badan Narkotika Kabupaten Bogor di KecamatanCibinong Kabupaten Bogor.

    IV.  NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMENPengguna Jasa : Badan Narkotika Kabupaten BogorNama PPK : Setyawan, ST.

     Alamat : Jl. Tegar Beriman, Cibinong 16914 - Bogor

    V.  SUMBER PENDANAANA.  BIAYA PERENCANAAN

    1.  Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini mengikuti pedoman dalam Peraturan MenteriPekerjaan Umum Nomor 45/KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman TeknisPembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :

    a.  untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel A s.d. tabel D,dan dihitung dengan billing rate sesuai ketentuan yang berlaku.

    b.  bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang dapatdiganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.

    c.  pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) di atas adalah dipisahkan antara bangunan

    standar dan non standar, dan harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebut angka danhuruf.

    d.  besarnya biaya konsultan perencanaan merupakan biaya tetap dan pastie.  ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Perencana.

    2. Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelahmelalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:

  • 8/18/2019 KAK BNNK

    2/8

     

    a.  honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjangb.  materi dan penggandaan laporanc.  pembelian bahan dan ATKd.  biaya penyelidikan tanahe.  pembelian dan atau sewa peralatanf.  sewa kendaraan,

    g. 

    biaya rapat-rapat,h.  perjalanan (lokal maupun luar kota)i.   jasa dan overhead  perencanaan

     j.  pajak dan iuran daerah lainnya

    3. Pembayaran biaya konsultan perencana didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan perencanaan.

    B.  SUMBER DANASumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Kabupaten Bogor Tahun

     Anggaran 2016.

    VI.  LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DAN DATA PENUNJANGA.  LINGKUP KEGIATAN

    Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan Pembangunan Kantor Badan Narkotika Kabupaten BogorB.  LOKASI KEGIATAN

    Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah di Kecamatan Cibinong, Kabupaten BogorC.  DATA PENUNJANG

    1.  Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selaindari informasi yang diberikan oleh dinas terkait termasuk melalui Kerangka acuan Kerja (KAK) ini.

    2.  Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaantugasnya, baik yang berasal dari dinas terkait, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaanperencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan perencana.

    3.  Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan diantaranyamengenai hal-hal sebagai berikut :

    a.  Informasi tentang lahan, meliputi :1)  Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi2)  Kondisi tanah (hasil soil test )3)  Keadaan air tanah4)  Peruntukan tanah5)  Koefisien dasar bangunan6)  Koefisien lantai bangunan7)  Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan, dan lain-lain.

    b.  Pemakaian Bangunan :1)  Struktur Organisasi2)  Jumlah personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk 5 (lima) tahun mendatang3)  Kegiatan utama, penunjang, pelengkap

    4)  Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinyac.  Kebutuhan bangunan:

    1)  Program ruang2)  Organisasi/pemanfaatan ruang

    d.  Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai atau perlengkapanyang akan digunakan dalam ruang tersebut

    e.  Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.f.  Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :

    i. Air bersih :1) kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)2) sumber air, jaringan dan kapasitasnya.

    ii. Air hujan dan air buangan :

    1) letak saluran kota2) cara pembuangan keluar tapak

    iii.   Air kotor dan sampah1)  letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS)2)  cara pembuangan keluar dari TPS

    iv.  Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)1)  beban (ton ref )2)  pembagian beban3)  sistem yang diinginkan

  • 8/18/2019 KAK BNNK

    3/8

     

    v.  Penanggulangan bahaya kebakaran (bila dipersyaratkan)1) detector (jenis, tipe)2) fire alarm (jenis)3) peralatan pemadam kebakaran

    vi.  Pengamanan dari bahaya pencurian dan perusakan (bila dipersyaratkan)1) alarm (jenis, tipe)

    2) sistem yang dipilihviii. Jaringan listrik1) kebutuhan daya2) sumber daya dan spesifikasi3) cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi).

    ix. Jaringan komunikasi (bila dipersyaratkan)1) kebutuhan2) sistem yang dipilih

    x. Dan lain-lain sesuai keperluannyag.  Staf/tim teknis pelaksanaan pekerjaan.

    Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang bertindak sebagaiTim Teknis untuk pengawas, pendamping, dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

    VII.  LINGKUP PEKERJAANA.  LINGKUP TUGAS

    Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yangberlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri PekerjaanUmum Nomor 45/KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaanlingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri atas :1.  Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan

    tanah/soil test ).2.  Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan dinas terkait mengenai

    peraturan daerah/perijinan bangunan.3.  Penyusunan prarencana seperti rencana tata letak bangunan, prarencanaan bangunan termasuk

    program dan konsep ruang, serta perkiraan biaya.4.  Penyusunan pengembangan Rencana, antara lain meliputi :

    a.  Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi gambar 3D atau studi maket yang mudahdimengerti oleh pemberi tugas.

    b.  Rencana struktur, beserta uraian konsepnya.c.  Rencana utilitas beserta uraian konsepnya.d.  Perkiraan biaya.

    5.  Penyusunan rencana detail antara lain membuat :a.  Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana

    yang telah disetujui.b.  Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).c.  Rincian volume pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya pekerjaan konstruksi (E.E.)d.  Laporan akhir perencanaan.

    e.  Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kepala Satuan Kerja di dalam menyusun dokumenpelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.

    f.  Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun berita acarapenjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakantugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

    g.  Mengadakan pengawasan berkala setama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan satuan kerjaseperti :

    a.  Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.b.  Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan

    konstruksi.c.  Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan.d.  Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

    h.  Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya termasuk petunjuk yangmenyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.

    B.  TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PERENCANA1.  Konsultan perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang berlaku

    dilandasi pasal 11 Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.2.  Secara umum tanggung jawab konsultan perencana adalah minimal sebagai berikut :

  • 8/18/2019 KAK BNNK

    4/8

     

    a.  Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karyaperencanaan yang berlaku, mekanisme pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    b.  Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus mengakomodasi batasan-batasan yang telahdiberikan oleh kegiatan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaianpekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.

    c.  Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi peraturan, standar dan pedoman teknisbangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untukbangunan gedung negara.

    VIII.  JANGKA WAKTU PELAKSANAAN A.  Jangka waktu pelaksanaan perencanaan adalah selama 60 (enam puluh) hari kalender, terhitung sejak terbit

    SPMK.

    B.  Konsultan Perencana mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pengawasan berkala terhadap hasil karyanyaselama pelaksanan Konstruksi Fisik.

    IX.  TENAGA AHLIUntuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga-tenaga ahli dalamsuatu Struktur Organisasi Konsultan Perencana untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yangtercantum dalam KAK ini dan disetujui oleh PPK.

    Tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri atas :

    No. JABATAN KEAHLIAN JML (org) KUALIFIKASI

    A TENAGA AHLI

    1Ketua Tim/Tenaga Ahli

     Arsitektur Arsitek 1

    S1, Pengalaman min. 7 th,bersertifikat

    2 Tenaga Ahli Arsitektur Arsitek 1

    S1, Pengalaman min. 5 th,

    bersertifikat

    3 Tenaga Ahli Sipil Sipil 1S1, Pengalaman min. 5 th,

    bersertifikat

    4 Tenaga Ahli M/E ME 1S1, Pengalaman min. 5 th,

    bersertifikat

    B TENAGA PENDUKUNG1 Surveyor 2 SMK

    2 Drafter Autocad 2 SMK Bangunan3 Estimator 2 SMK4 Administrasi 1 SMK

    X.  K E L U A R A NA.  TAHAPAN PERENCANAAN

    Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalahlebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :

    1.  Tahap Konsep Perencanaana.  Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim

    perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu perencanaan.b.  Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, dll.c.  Laporan data dan informasi lapangan termasuk penyelidikan tanah, pengukuran, peraturan rencana

    kota/kabupaten, dll.2.  Tahap Pra –rencana Teknis

    a.  Gambar-gambar rencana tata letak bangunanb.  Gambar-gambar pra-rencana bangunan.c.  Perkiraan biaya pembangunan.d.  Hasil konsultasi rencana dengan instansi terkait.e.  Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

    3.  Tahap Pengembangan Rencanaa.  Rencana arsitektur, beserta uraian konsepnyab.  Rencana struktur, beserta uraian konsepnyac.  Rencana mekanikal-elektrikal, beserta uraian konsepnyad.  Garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications) 

  • 8/18/2019 KAK BNNK

    5/8

     

    e.  Perkiraan biayaf.  Perkiraan jangka waktu pelaksanaan konstruksi.

    4.  Tahap Rencana Detaila.  Membuat gambar-gambar detail.b.  Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).c.  Rencana volume pelaksanaan pekerjaan (BQ).

    d. 

    Rencana Anggaran Biaya pekerjaan konstruksi (RAB) berdasarkan Analisa Biaya Konstruksi - SNIe.  Menyusun laporan perencanaan, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-perhitungan yangbias dipertanggungjawabkan.

    f.  Tahap Pengawasan Berkalaa.  Laporan pengawasan berkala; seperti memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan

    rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bilaada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masakonstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan akhirpengawasan berkala;

    b.  Menyusun laporan Pengawasan Berkala Pekerjaan Perencanaan, yang terdiri atas perubahanperencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, penjelasan terhadap persoalan-persoalan yangtimbul selama masa pelaksanaan konstruksi, saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentangpenggunaan bahan dan metode pembangunan, serta petunjuk penggunaan, pemeliharaan, danperawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapanmekanikal-elektrikal bangunan

    B.  K R I T E R I A1.  Kriteria Umum

    Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK harusmemperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan,yaitu :a.  Persyaratan peruntukan dan intensitas :

    1)  Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunanyang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.

    2)  Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.3)  Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

    b.  Persyaratan arsitektur dan lingkungan1)  Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan,

    ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah sehingga seimbang serasi dan selaras denganlingkungannya (fisik, sosial dan budaya).

    2)  Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasianbangunan terhadap lingkungannya.

    3) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampaknegatif terhadap lingkungan.

    c.  Persyaratan struktur bangunan :1)  Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang timbul akibat

    perilaku alam dan manusia.

    2)  Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan olehkegagalan struktur bangunan.

    3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan olehperilaku struktur.

    4) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalanstruktur.

    d.  Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran :1)  Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang timbul akibat

    perilaku alam dan manusia.2)  Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa sehingga mampu

    secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga :i. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

    ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api.iii. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

    e.  Persyaratan sarana jalan masuk dan keluar :1)  Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak, aman dan

    nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya.2)  Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat evakuasi pada

    keadaan darurat.3)  Menjamin tersedianya aksessibilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan

    fasilitas umum dan sosial.

  • 8/18/2019 KAK BNNK

    6/8

     

    f.  Persyaratan transportasi dalam gedung1)  Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman dan nyaman di dalam bangunan

    gedung.2)  Menjamin tersedianya aksessibilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan

    fasilitas umum dan sosial.g.  Persyaratan instalasi listrik, penangkal petir, dan komunikasi

    1) 

    Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjangterselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.2)  Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat petir.3)  Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya

    kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.h.  Persyaratan sanitasi dalam bangunan :

    1)  Menjamin tersedianya instalasi sarana sanitasi yang memadai dan menunjang terselenggaranyakegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

    2)  Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi penghunibangunan dan lingkungannya.

    3)  Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.i.  Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara :

    1)  Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan dalammenunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

    2)  Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan, dan memberikan kenyamanan bagi penghunibangunan dan lingkungannya.

    3)  Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik. j.  Persyaratan pencahayaan :

    1)  Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan dalammenunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

    2)  Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik.k.  Persyaratan kebisingan dan getaran :

    3)  Menjamin terpenuhinya kegiatan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang tidakdiinginkan.

    4)  Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampaknegatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan ataumencegah perusakan lingkungan.

    2.  Kriteria KhususKriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan denganbangunan gedung yang akan direncanakan baik dari segi fungsi khusus bangunan dan segi teknislainnya, misalnya :a.  Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada.b.  Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangka

    implementasi penataan bangunan dan lingkungan.c.  Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografis,

    klimatologis, dll.

    C.  AZAS-AZASSelain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknya memperhatikanasas-asas bangunan gedung negara, sebagai berikut :1.  Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.2.  Kreativitas desain hendaknya tidak ditekankan pada ketahanan gaya dan kemewahan material, tetapi

    pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutamasebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.

    3.  Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunansepanjang umurnya, hendaknya rencana anggaran biaya pembangunan diusahakan serendah mungkin.

    4.  Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam

    waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.5.  Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tatabangunan dan lingkungan sekitarnya.

    D.  PROSES PERENCANAAN1.  Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan perencana

    harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Jasa yang diwakili oleh tim teknis.2.  Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan

    konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.

  • 8/18/2019 KAK BNNK

    7/8

     

    3.  Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaanpekerjaan adalah mengikat.

    E.  PROGRAM KERJA1.  Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :

    a.  Jadwal kegiatan secara detail

    b. 

     Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang diusulkan harusmendapat persetujuan dari PPK.c.  Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

    2.  Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari PPK dan mendapatkanpendapat teknis dari Pengelola teknis Kegiatan.

    3.  Secara Umum, persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti ketentuan dalam :

    a.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.

    b.  Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan

    Gedung Negara.

    c.  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember 2006 tentang

    Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

    d.  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 Pedoman

    Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

    e.  Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang terkait.

    f.  Peraturan Bupati Bogor Nomor 42 Tahun 2015 tentang Penerapan Prototype Arsitektur Budaya Lokal

    Pada BangunanGedung Milik Pemerintah Kabupaten Bogor.

    XI.  PELAPORANA.  LAPORAN AWAL PERENCANAAN

    Laporan Awal perencanaan merupakan laporan yang berisi antara lain :1.  Persiapan perencanaan, meliputi data dan informasi mengenai :

    a.  Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografib.  Kondisi tanah (hasil soil test )

    c.  Keadaan air tanahd.  Peruntukan tanahe.  Koefisien dasar bangunanf.  Koefisien lantai bangunang.  Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan, dan lain-lain.

    2.  Data dan informasi Pemakaian Bangunan, meliputi :a.  Struktur organisasi;b.  Jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk 5 (lima) tahun mendatang;c.  Kegiatan utama, penunjang, pelengkap;d.  Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.

    3.  Program ruang dan organisasi/pemanfaatan ruang4.  Pembuatan rencana tata letak bangunan

    5.  Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

    b.  LAPORAN ANTARA PERENCANAANLaporan Antara Perencanaan berisi :1.  Rencana arsitektur, beserta uraian konsepnya2.  Rencana struktur, beserta uraian konsepnya3.  Garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications) 4.  Perkiraan biaya5.  Perkiraan jangka waktu pelaksanaan konstruksi.

    B.  LAPORAN AKHIR PERENCANAANLaporan Akhir Perencanaan berisi :

    1.  Gambar Perencanaan, terdiri dari :a.  Gambar Rencana arsitektur, beserta gambar-gambar detail;b.  Gambar Rencana Struktur, beserta gambar-gambar detail;c.  Gambar Rencana Mekanikal-Elektrikal, beserta gambar-gambar detail;

    2.  Spesifikasi Teknis (RKS)3.  Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan Analisa Biaya Konstruksi - SNI4.  Rencana volume pelaksanaan pekerjaan (BQ)5.  Dokumen Pelelangan

  • 8/18/2019 KAK BNNK

    8/8