Upload
robert-hutabarat
View
615
Download
36
Embed Size (px)
Citation preview
Turunan : (Konsep Garis Singgung)
Perhatikan sebuah titik P yang terletak pada sebuah kurva di bidang karte-
sius. Apakah yang dimaksudkan dengan garis singgung di titik P ?
Euclides memberi gagasan garis singgung adalah garis yang memotong
kurva tersebut di satu titik, tetapi bgm dengan kurva ketiga di atas ?
Untuk mendefinisikan pengertian garis
singgung secara formal, perhatikanlah gam-
bar di samping kiri. Garis talibusur m1
menghubungkan titik P dan Q1 pada
kurva. Selanjutnya titik Q1 kita gerakkan
mendekati titik P . Saat sampai di po-
sisi Q2, talibusurnya berubah menjadi garis
m2. Proses ini diteruskan sampai titik Q1
’berimpit’ dengan titik P , dan garis ta-
libusurnya menjadi garis singgung m.
Agar fenomena ini dapat dirumuskan se-
cara matematis, perhatikan kembali gambar
disebelah kiri. Kemiringan garis talibusur
yang melalui P dan Q adalah:
msec =f(c + h) − f(c)
h
Kemiringan garis singgung di titik P = (c, f(c)) didefinisikan sebagai:
m = limh→0
msec = limh→0
f(c+h)−f(c)h
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Masalah kecepatan sesaat:
Perhatikan sebuah benda yang jatuh bebas. Hasil percobaan
menunjukan posisinya setiap saat S(t) = 16t2.
Ingin diketahui berapa kecepatannya saat t = 1 ?
t1 t2 S(t1) S(t2) Vrata-rata = S(t2)−S(t1)t2−t1
1 2 16 64 64−162−1
= 48
1 1,5 16 36 36−161,5−1 = 40
1 1,1 16 19,36 19,36−161,5−1
= 33, 6
1 1,01 16 16,3216 16,3216−161,01−1
= 32, 16
1 1,001 16 16.032016 16,032016−161,001−1 = 32, 016
Dengan tabel di atas kita hanya dapat menghitung kecepatan rata-rata
antara t = 1 dan t = 1 + ∆t, tetapi yang ingin dihitung adalah kecepatan
sesaat pada t = 1. Untuk itu kita definisikan kecepatan sesaat tersebut
sebagai berikut:
V = Vsesaat = lim∆t→0
Vrata-rata = lim∆t→0
S(t+∆t)−S(t)∆t
Perhatikan kembali rumus garis singgung dan bandingkan dengan rumus
kecepatan sesaat. Keduanya mempunyai rumusan matematika yang sama.
Pada kehidupan sehari-hari, asih banyak sekali masalah-masalah fisis yang
mempunyai model matematika yang sama dengan rumus di atas. Untuk
itu, dalam matematika diperkenalkan konsep baru yang disebut turunan.
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Definisi turunan:
Misalkan f sebuah fungsi real dan x ∈ Df .
Turunan dari f di titik x, ditulis f ′(x) = limh→0
f(x+h)−f(x)h
Soal2: (dikerjakan hanya dengan definisi turunan).
1. Cari kemiringan garis singgung terhadap y = x2 − 2x di titik (2, 0).
2. Seekor bakteri berkembang sehingga beratnya setelah t jam adalah12t2 + 1 gram. Berapa laju perkembangannya pada sat t = 2 jam ?
3. Massa sepotong kawat (1 dimensi) yang panjangnya sejauh x cm dari
ujung kirinya adalah x3 gram. Berapa rapat massanya pada posisi 3
cm dari ujung kirinya?
Notasi-notasi lain untuk turunan:
f ′(x) = limh→0
f(x+h)−f(x)h
f ′(x) = limt→x
f(t)−f(x)t−x
Notasi Leibniz:
f ′(x) = lim∆x→0
∆y∆x
= dydx
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Simbol-simbol berikut mempunyai arti yang sama:
f ′(x) =dy
dx= D[f ] = Dx[f ]
Hubungan turunan dan kekontinuan:
Bila f ′(c) ada maka f(x) kontinu di x = c.
Fungsi f(x) = |x| telah diketahui diseluruh R. Dengan memakai defin-
isi turunan, periksa apakah f ′(0) ada, lalu simpulkan kebalikan sifat di atas.
Perhatikan grafik di atas, lalu tentukan apakah f(x) kontinu / mempunyai
turunan di titik-titik a, b, c dan d. (beri penjelasan !)
Aturan-aturan Turunan:
• Misalkan k suatu konstanta, maka Dx[k] = 0 (buktikan !)
• Dx[x] = 1
• Misalkan n ∈ N maka Dx[xn] = n xn−1 (buktikan !)
• Misalkan k suatu konstanta, maka Dx[k f(x)] = k Dx[f(x)]
• Dx[(f ± g)(x)] = Dx[f(x)] ± Dx[g(x)]
• Dx[(fg)(x)] = Dx[f(x)] g(x)+f(x) Dx[g(x)] = f ′(x)g(x)+f(x)g′(x)
• Dx[(fg )(x)] = Dx[f(x)] g(x)−f(x) Dx[g(x)]
(g(x))2= f ′(x)g(x)−f(x)g′(x)
(g(x))2
• Misalkan n ∈ N maka Dx[x−n] = −n x−n−1
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Aturan Turunan Fungsi Trigonometri:
• Dx[sinx] = cos x (buktikan !) Dx[cos x] = − sin x
• Dx[tanx] = sec2 x Dx[cot x] = − csc2 x
• Dx[sec x] = sec x tan x Dx[csc x] = − csc x cot x
Soal-soal:
1. Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut
a. f(x) =√
2x2 b. f(x) = x2−x+1x2+1
2. Cari persamaan garis singgung terhadap y = 1x2+1
di titik (1, 12)
3. Tentukan titik2 pada grafik y = 13x
3 + x2 − x yang kemiringan garis
singgungnya bernilai 1
4. Tentukan pers. garis singgung pada y = 4x − x2 yang melalui (2, 5).
5. Seekor lalat merayap dari kiri ke kanan sepanjang kurva y = 7 − x2.
Seekor laba-laba menunggunya di titik (4, 0). Tentukan jarak antara
keduanya pada saat pertama kali saling melihat.
6. Tunjukkan kurva y =√
2 sin x dan y =√
2 cos x berpotongan tegak
lurus pada 0 < x < π2.
Aturan Rantai : (untuk menentukan turunan fungsi komposisi).
Masalah: Misalkan f = f(u) dan u = u(x), bagaimanakah menghitung dfdx
Ilustrasi: f(u) = sin2(u) dan u = x3 − 2x + 1. Berapakah dfdx
Misalkan f = f(u) dan u = u(x) maka dfdx
= dfdu
dudx
= Du[f ] Dx[u]
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Contoh: Tentukan Dx[sin(x3 − 3x)].
Pandang y = sin(u) dengan u = x3 − 3x, maka
Dx[sin(x3 − 3x)] = Dx[y] = Du[y] Dx[u]
= cos(u) (3x2 − 3) = cos(x3 − 3x) (3x2 − 3)
Aturan rantai bersusun: Misalkan f = f(u), u = u(v), dan v = v(x)
maka dfdx = df
dududv
dvdx = Du[f ] Dv[u] Dx[v]
Contoh: Tentukan Dx[sin3(x3 − 3x)].
Pandang y = u3, u = sin(v), dan v = x3 − 3x, maka
Dx[sin3(x3 − 3x)] = Dx[y] = Du[y] Dv[u] Dx[v]
= 3u2 cos(v) (3x2 − 3)
= 3 sin2(x3 − 3x) cos(x3 − 3x) (3x2 − 3)
Hati2 dengan notasi f ′:
Mis. f = f(u) dan u = u(x), maka notasi f ′ berarti dfdu, bukan df
dx.
Ilustrasi: f(x2) = sin(x2).
Disini u = x2 dan f ′ = cos(x2), tetapi dfdx
= cos(x2) 2x
Soal-soal:
1. Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut:
a. y =(
x2−1x+4
)4
b. y =(
sin xcos(2x)
)3
c. y = sin3(cos x)
d. y = sin3(cosx3)
e. y = sin(cos2 x3)
f. y = sin(cos(sin 2x))
2. Sisi sebuah kubus bertambah dengan laju 16 cm/menit.
a. Cari laju pertambahan volumenya pada sat sisinya 20 cm.
b. Cari laju perubahan luas permukaannya saat sisinya 15 cm
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
3. Perhatikan gambar roda-piston di samping. Roda berputarberlawanaan jarum jam dengan laju 2 rad/detik. Pada saatt = 0, P berada di posisi (1, 0).
a. Tentukan kedudukan titik P setiap saat.b. Tentukan ordinat dari titik Q setiap saat.c. Tentukan kecepatan gerak titik Q.
4. Dua buah kapal bertolak dari titik yang sama. KapalA bergerak ke timur dengan laju 20 km/jam. Kapal Bbergerak ke utara dengan laju 12 km/jam. Seberapa cepatmereka berpisah setelah 3 jam?
5. Garis singgung terhadap kurva y = x2 cos(x2) di x =√
π
akan memotong sumbu-x di posisi berapa?
Turunan tingkat tinggi:
Misalkan f(x) sebuah fungsi dan f ′(x) turunan pertamanya.
Turunan kedua dari f adalah f ′′(x) = D2x[f ] = d2f
dx2 = limh→0
f ′(x+h)−f ′(x)h
Dengan cara yang sama turunan ketiga, keempat dst. diberi notasi:
f ′′′(x) = D3x[f ] =
d3f
dx3, f (4)(x) = D4
x[f ] =d4f
dx4, · · ·
Salah satu penggunaan turunan tingkat tinggi adalah pada masalah gerak
partikel. Bila S(t) menyatakan posisi sebuah partikel, maka kecepatannya
adalah v(t) = S′(t) dan percepatannya a(t) = v′(t) = S′′(t).
Contoh: 1. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-x dengan posisi
tiap saat S(t) = t3 − 12t2 + 36t − 30.
a. Kapan kecepatannya nol? b. Kapan kecepatannya positif ?
c. Kapan dia bergerak mundur? d. Kapan percepatannya positif?
e. Ilustrasikan gerak partikel tersebut
2. Cari rumus umum turunan ke n dari y = 11−x
.
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Maksimum & Minimum Nilai Fungsi:
Misalkan f sebuah fungsi dengan daerah definisi Df dan c ∈ Df .• f disebut mencapai maksimum di c bila f(c) ≥ f(x) ∀ x ∈ Df dan
f(c) disebut nilai maksimum.
• f disebut mencapai minimum di c bila f(c) ≤ f(x) ∀ x ∈ Df dan
f(c) disebut nilai minimum.Titik di mana f mencapai maksimum/minimum disebut titik ekstrim.
maksimum ada � maksimum ada � maksimum ada �minimum ada � minimum ada � minimum ada �
Bila f kontinu dan Df berupa selang tutup [a, b] maka f mempunyai
titik mempunyai titik maksimum dan minimum
Grafik berikut menggambarkan kemungkinan tempat terjadinya ekstrim.
Tempat-tempat kemungkinan terjadinya ekstrim (calon ekstrim):
• Titik ujung interval
• Titik stasioner (titik dengan sifat f ′(x) = 0).
• Titik singular (titik di mana f tidak mempunyai turunan)
⎫⎪⎪⎬⎪⎪⎭
Titik
kritis
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008
Contoh2:
1. Tentukan titk2 ekstrim dari fungsi-fungsi berikut:
a. f(x) = −2x3 + 3x2 pada [−12, 2].
b. f(x) = x23 pada [−1, 2].
2. Carilah dua buah bilangan tak negatif yang jumlahnya 10 dan hasil
kalinya maksimum.
3. Carilah bilangan yang bila dikurangi kuadratnya bernilai maksimum.
(bilangan tersebut berada diantara 0 dan 1, mengapa ?).
4.
Sebuah kotak persegipanjang dibuat
dari selembar kertas dengan memo-
tongnya sisi-sisinya sepanjang x cm
dan melipatnya. Tentukan x supaya
volumenya maksimum.
5. Kawat sepanjang 16 cm dipotong jadi dua bagian. Salah satu po-
tongan dibentuk jadi bujur sangkar dan potongan lainnya dibuat jadi
lingkaran. Berapa ukuran potongan tersebut agar:
a. jumlah seluruh luasnya minimum.
b. umlah seluruh luasnya maksimum.
6. Sebuah kerucut dibuat dari potongan selembar lingkaran kertas berjari-
jari 10 cm. Tentukan volume maksimum kerucut yang dapat dibuat.
Warsoma Djohan & Wono Setya Budhi / MA-ITB / 2008