Upload
nispi-hariyani
View
43
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah biologi; makromolekul
Citation preview
MAKALAH
BIOLOGI (MIPA 5114)
“Makromolekul: Karbohidrat dan Lipid”
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Badruzsaufari, M.Sc
Dr. Drs. Abdul Gafur, M.Si M.Sc
Disusun Oleh :
Nispi Hariyani
PROGRAM STUDI S2 KEGURUAN IPA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya
sehingga kita diberikan kesehatan dan ilmu pengetahuan mudah-mudahan taufiq
dan hidayah-Nya itu terus diberikan-Nya dari dunia hingga akhir nanti Amin yaa
rabbal’alamin.
Shalawat dan salam selalu tercurah keharibaan junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat beliau, demikian pula para
pengikut sampai akhir zaman nanti.
Berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Biologi dengan judul ”Makromolekul: Karbohidrat
dan Lipid”. Berhubung dengan telah selesainya makalah yang di buat ini penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1) Dosen Mata Kuliah Biologi
2) Rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi
penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Banjarbaru, September 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
D. Metode Penulisan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Makromolekul................................................................................ 3
B. Sintesis dan Penguraian Polimer.................................................... 3
C. Keanekaragaman Polimer............................................................... 4
1. Karbohidrat........................................................................... 4
2. Lipid...................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16
LAMPIRAN..................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tubuh manusia tersusun atas berbagai macam makromolekul yang saling
berketergantungan satu sama lain. Mengingat betapa kompleksnya kehidupan, kita
mungkin menduga organisme memiliki banyak sekali keragaman molekul. Akan
tetapi secara luar biasa, molekul-molekul besar teramat penting bagi semua
organisme hidup mulai dari bakteri sampai gajah tergolong ke dalam empat kelas
utama saja, yaitu karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat. Pada skala
molekular anggota ini berukuran besar sehingga disebut makromolekular
(Campbell, 2008: 74).
Setiap sel memiliki ribuan jenis makromolekul yang berbeda, antara tiap
sel yang satu dengan sel yang lainnya memiliki kumpulan makromolekul yang
bervariasi. Terlepas dari keanekaragaman yang luar biasa, struktur dan fungsi
molekulaar tetap dapat dikelompokkan menjaadi beberapa kelas, di antaranya
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah makromolekul yang termasuk dalam
kelompok kelas karbohidrat dan lemak.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana struktur, dan fungsi dari karbohidrat bagi kehidupan?
2) Bagaimana struktur dan fungsi lipid bagi kehidupan?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini dijabarkan sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui bagaimana struktur dan fungsi karbohidrat bagi
kehidupan?
2) Untuk mengetahui bagaimana struktur dan fungsi lipid bagi kehidupan?
1
D. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan cara
studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang dijadikan referensi
dalam pengumpulan informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang
dibahas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. MAKROMOLEKUL
Tiga kelas makromolekul dari empat kelaas yang ada pada senyawa
organik kehidupan, karbohidrat, protein, dan asam nukleat, merupakan molekul
serupa rantai yang disebut polimer. (dari kata Yunani polys, banyak, dan meris,
bagian). Polimer (polymer) adalah molekul paanjang yang terdiri dari banyak blok
pembangun yang mirip atau identik dan tertaut oleh ikatan kovalen. Unit berulang
yang berperan sebagai blok pembangun polimer adalah molekul kecil yang
disebut monomer.
B. SINTESIS DAN PENGURAIAN POLIMER
Kelas-kelas polimer berbeda dalam sifat monomer-monomernya, namun
mekanisme kimia yang digunakan
oleh sel untuk membuat dan
menguraikan polimer pada
dasarnya sama untuk semua
molekul tersebut. Monomer
digabungkan oleh suatu reaksi
ketika dua molekul membentuk
ikatan kovalen yang diiringi oleh
hilangnya satu molekul air. Ini
dikenal sebagai reaksi kondensasi
atau secara lebih spesifik disebut
reaksi dehidrasi, karena molekul
yang hilang merupakan molekul air.
Ketika ikatan terbentuk di antara
dua monomer, setiap monomer
berkontribusi sebagian dalam molekul air yang hilang. Satu molekul memberikan
3
gugus hidroksil (-OH), sedangkan yang satu lagi memberikan hidrogen (-H).
Reaksi ini dapat diulangi setiap kali monomer ditambahkan satu persatu ke rantai
sehingga terbentuk polimer. Proses dehidrasi ini difasilitasi oleh enzim, yaitu
makromolekul khusus yang mempercepat reaksi kimia dalam sel.
Polimer dipecah menjadi monomer-monomer melalui hidrolisis, proses
pada dasarnya merupakan kebalikan dari reaksi dehidrasi. Hidrolisis berarti
memutus polimer dengan menggunakan air. Ikatan di antara monomer-monomer
diputus oleh penambahan molekul air, dengan satu hidrogen dari air melekat pada
salah satu monomer, sedangkan gugus hidroksil air melekat pada monomer di
sebelahnya.
C. KEANEKARAGAMAN POLIMER
1. KARBOHIDRAT
Karbohidrat terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen (C, H, O)
dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. Karena itulah rumus
molekul umum karbohidrat adalah CH2O. Karbohidrat berfungsi sebagai
penyimpan energi (energy-storage) dan materi pembangun (structural elements).
Beberapa ada yang kecil berupa molekul sederhana, beberapa yang lain berupa
polimer panjang. Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida, dikenal juga
sebagai gula sederhana. Disakarida sebgai gula ganda, terdiri dari dua
monosakarida yang digabungkan oleh reaksi dehidrasi. Karbohidrat juga
mencakup makromolekul yang disebut polisakarida, polimer yang tersusun dari
banyak blok pembangun gula
a. Monosakarida (Gula Sederhana)
Istilah monosakarida (monosaccharide) berasal dari kata Yunani, monos
yang berarti tunggal dan sacchar yang berarti gula. Monosakarida umumnya
memiliki rumus molekul yang merupakan kelipatan unit CH2O. Glokusa sebagai
salah satu contoh dari monosakarida memiliki posisi sentral dalam kimia
kehidupan. Struktur glokusa terdiri dari gugus karbonil (>C=O) dan banyak gugus
4
hidroksil (-OH). Beberapa monosakarida dapat diklasifikasikan berdasarkan hal-
hal berikut, diantaranya adalah:
Gula mungkin berupa aldosa
(gula aldehida) atau ketosa (gula
keton), bergantung pada lokasi
gugus karbonil (warna jingga
pada Gambar 02). Gula juga
diklasifikasikan berdasarkan
panjang rangka karbonnya.
Selain itu variasi gula juga
ditentukan oleh susunan spasial
di sekeliling karbon
asimetriknya (warna ungu pada
Gambar 02).
Walaupun glokusa mudah
digambarkan sebagai rangka
karbon lurus, tetapi dalam larutan
berpelarut air, molekul glokusa
dan sebagian besar gula lainnya
membentuk cincin (Gambar 03).
Monosakarida terutama
glokusa merupakan nutrien utama
bagi sel. Dalam proses yang
dikenal sebagai respirasi sel,
mengekstraksi energi dalam
rangkaian reaksi yang diawali dengan molekul glokusa. Molekul gula sederhana
tidak hanya merupakan bahan bakar utama bagi bagi kerja seluler; rangka
karbonnya juga berperan sebagai bahan mentah untuk sintesis berbagai tipe
molekul organik kecil, misalnya asam amino dan asam lemak. Molekul gula yang
Gambar 01. Keanekaragaman monosakarida
5
tidak segera digunakan untuk tujuan itu umumnya digabungkan ke dalam
disakarida atau polisakarida sebagai monomer.
b. Disakarida
Disakarida (disaccharide) terdiri dari dua
monosakarida yang digabungkan oleh tautan
glikosidik (glikosidik linkage), yaitu ikatan kovalen
yang terbentuk antara dua monosakarida melalui
reaksi dehidrasi. Misalnya, maltosa merupakan
disakarida yang terbentuk dari pertautan dua molekul.
(Gambar 03 bagian a). Dikenal juga sebagai gula malt, maltosa merupakan bahan
yang digunakan dalam pembuatan bir.
Disakarida yang paling umum adalah sukrosa, yaitu gula pasir. Kedua
monomernya adalah glukosa dan fruktosa (Gambar 03 bagian b). Tumbuhan
umumnya mentranspor karbohidrat dari daun ke akar dan organ nonfotosintetik
lain dalam bentuk sukrosa ini. Laktosa, gula dalam susu, adalah contoh lain
disakarida yang merupakan hasil dari pertautan antara glukosa dengan galaktosa.
Gambar 02. Bentuk lurus dan bentuk cincin glokusa
a.
6
c. Polisakarida
Polisakarida (polysaccharide) adalah makromolekul, polimer dengan
beberapa ratus hingga beberapa ribu monosakarida yang digabungkan oleh tautan
glikosidik. Beberapa polisakarida berperan sebagai materi simpanan, yang
dihidrolisis apabila dibutuhkan untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakarida lain
berperan sebagai materi pembangun bagi struktur-struktur yang melindungi sel
atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan
oleh monomer-monomer gulanya dan oleh posisi tautan glikosidiknya.
1) Polisakarida Simpanan
a) Pati, polisakarida simpanan pada tumbuhan
Tumbuhan menyimpan pati, olimer dari monomer-monomer glukosa,
sebagai granula di dalam struktur seluler yang dikenal sebagai plastida, yang
mencakup kloroplas. Menyintesis pati memungkinkan tumbuhan menimbun
kelebihan glukosa. Karena glukosa merupakan bahan bakar seluler utama, pati
merepresentasikan energi yang disimpan. Gula juga dapat nantinya di tarik dari
bank karbohidratini melalui reaksi hidrolisis, yang memutus ikatan di antara
monomer-monomer glukosa.
Gambar 03. a. Pembentukan maltosa dan b. Pembentukan sukrosa
b.
Gambar 04. Pati; polisakarida pada tumbuhan
7
Sebagian besar monomer glukosa dalam pati digabungkan oleh tautan 1-4
(karbon no 1 ke karbon no 4), seperti unit-unit glukosa dalam maltosa.
Terbentuknya sudut pada ikatan-ikatan ini menjadikan polimer tersebut berbentuk
heliks. Bentuk pati yang paling sederhana. Yaitu amilosa yang tidak bercabang.
Adapun amilopektin, pati yang lebih kompleks merupakan polimer bercabang
dengan tautan 1-6 pada titik-titik percabangan. (gambar 04).
b) Glikogen, polisakarida simpanan pada hewan
Hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen (glycogen) polimer
glukosa yang seperti amilopektin namun lebih bercabang-cabang. Manusia dan
vertebrata lain menyimpan glikogen terutama di sel hati dan sel otot. Hidrolisis
dlikogen dalam sel-sel ini melepaskan glukosa ketika kebutuhan akan gula
meningkat. Akan tetapi bahan bakar simpanan ini tidak cukup lama
mempertahankan hidup hewan. Pada manusia. misalnya, simpanan glikogen habis
dalam waktu sekitar sehari
kecuali jika diperbaharui
melalui konsumsi
makanan.
2) Polisakarida Struktural
a) Selulosa; polisakarida simpanan pada tumbuhan
Organisme membangun materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya,
polisakarida yang disebut selulosa (cellulose), adalah komponen utama dinding
kokoh yang menyelubungi sel tumbuhan. Pada skala global, tumbuhan
menghasilkan hampir 1014 kg (100 miliar ton) selulosa per tahun. Sehingga
menjadikan selulosa merupakan senyawa organik paling melimpah di bumi.
Seperti pati, selulosa merupakan polimer glukosa namun tautan glikosidik dalam
kedua polimer tersebut berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh fakta bahwa
terdapat dua struktur cincin glukosa yang berbeda.
Gambar 05. Glikogen; polisakarida pada hewan
8
Ketika glukosa
membentuk cincin, gugus
hidroksil yang melekat pada
karbon no 1 terletak di bawah
atau di atas bidang cincin.
Glukosa dengan hidroksil di
bawah bidang cincin disebut
alfa (ɑ), monomer glukosa alfa ini akan membentuk pati, sedangkan yang di atas
disebut beta (β) yang apabila monomer beta ini bertatutan maka akan membentuk
selulosa.
Gambar 06. Struktur dan cincin glukosa alfa dan beta
Gambar 07.
a. Pati; tautan 1-4 pada monomer glukosa alfa dan
b. Selulosa; tautan 1-4 pada monomer glukosa beta
Molekul pati akan sebagian besar berbentuk heliks, sedangkan molekul
selulosa membentuk lurus, tidak pernah bercabang, dan beberapa gugus hidroksil
pada monomer glukosanya bebas berikatan hidrogen dengan hidroksil dari
molekul selulosa lain yang terletak pada pada molekul selulosa lain. Pada dinding
sel tumbuhan, molekul-molekul selulosa yang paralel digabungkan seperti ini
dikelompokkan ke dalam unit-unit yang disebut mikrofibril.
b) Kitin; polisakarida simpanan pada hewan
Kitin (chitin) merupakan karbohidrat yang digunakan artropoda
(serangga), laba-laba, krutasea, dan hewan lain yang berkerabat. Untuk
membangun eksoskelaton. Eksoskelaton merupakan pebungkus
keras yang mengelilingi bagian lunak hewan. Kitin murni bersifat
seperti kulit dan fleksibel, namun menjadi keras ketika tertanami
dengan dengan kalsium karbonat, sejenis garam. Kitin serupa
dengan selulosa, hanya saja monomer glukosa kitin memiliki
embelan yang mengandung nitrogen.
Gambar 08. Susunan selulosa dalam dinding sel tumbuhan
Gambar 09. Struktur monomer kitin
9
2. LIPID
Lipid adalah salah satu kelas molekul biologis yang berukuran besar yang
tidak mencakup polimer sejati, dan biasannya tidaak cukup besar untuk disebut
sebagai makromolekul. Senyawa-senyawa lipid dikelompokkan menjadi satu
karena memiliki satu kesamaan ciri penting. Lipid sulit tercampur dengan air,
perilaku hidrofobik lipid ini disebabkan oleh struktur molekulnya, meskipun
mungkin memiliki beberapa ikatan polar yang berasosiasi dengan oksigen. Lipid
sebagian besar terdiri dari wilayah hidrokarbon. Adapun bentuk dan fungsi lipid
bervariasi, diantaranya adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.
a. Lemak
Lemak (fat) terbuat dari dua jenis molekul yang lebih kecil; gliserol dan
asam lemak. Gliserol merupakan alkohol
dengan tiga karbon, yang masing-masing
berikatan dengan suatu gugus hidroksil.
Asam lemak (fatty acid) memiliki
rangka kaarbon panjang (antara 16-18 atom karbon). Karbon pada salah satu
ujung asam lemak merupakan bagian gugus hidroksil, gugus fungsional yang
menjadi sumber nama asam lemak. Pada gugus karboksil melakat rantai
Gambar 10.
a. Reaski dehidrasi dalam sintesis lemak
b. Molekul lemak (triasilgliserol)
10
hidrokarbon yang panjang. Ikatan C-H yang relatif nonpolar dalam rantai
hidrokarbon asam lemak merupakan penyebab lemak bersifat hidrofobik. Lemak
terpisah dari air dari air karena molekul-molekul air saling membentuk ikatan
hidrogen dan tidak mengikatkan lemak.
Pada pembuatan lemak, tiga molekul asam lemak masing-masing
menggabungkan diri dengan gliserolmelalui tautan ester, yaitu ikatan antara gugus
hidroksil dengan gugus karboksil.dengan demikian, lemak yang dihasilkan disebut
juga triasilgliserol (triacylglyserol), terdiri dari 3 asam lemak yang tertaut pada
satu molekul gliserol. Asam-asam lemak yang terkandung dalam lemak bisa saja
sama, atau mungkin pula berasal dari dua atau tiga jenis berbeda.
Asam lemak memiliki panjang yang bervariasi, serta jumlah dan lokasi
ikatan rangkap yang bervariasi juga. Istilah lemak jenuh dan lemak tak jenuh
umum digunakan dalam konteks nutrisi. Istilah-istilah tersebut mengacu pada
struktur rantai hidrokarbon asam lemak. Jika tidak ada ikatan rangkap diantara
atom-atom karbon yang menyusun rantai, maka atom hidrokarbon dapat terikat
sebanyak mungkin pada rangka karbon. Kondisi semacam ini disebut sebagai
struktur jenuh dengan hidrogen, sehingga asam lemak yang dihasilkan disebut
asam lemak jenuh (saturated fatty acid). Asam lemak takjenuh (unsaturated fatty
acid) memiliki satu atau lebih ikatan rangkap, terbentuk dari penyingkiran atom-
atom hidrogen dari rangka karbon. Asam lemak akan memiliki tekanan pada
rantai hidrokarbonnya di tempat terdapatnya ikatan rangkap cis.
Fungsi utama lemak adalah simpanan energi, rantai hidrokarbon pada
lemak mirip dengan molekul bensin dan juga kaya dengan energi. Satu gram
lemak mengandung energi dua kali lebih banyak daripada 1 gram polisakarida.
Manusia dan mamalia lain menimbun cadangan makanan jangka panjang dalam
sel-sel adiposa, yang akan menggembung dan mengerut jika lemak dideposit dan
ditarik dari simpanan tersebut.
Gambar 11. Contoh-contoh lemak dan asam lemak jenuh dan tak jenuh
11
b. Fosfolipid
Fosfolipid (phospholipid) bersifat esensial bagi sel karena merupakan
komponen membran sel. struktur fosfolipid merupakan contoh klasik bagaimana
bentuk sesuai dengan fungsi pada tingkat molekular. Fosfolipid mirip dengan
molekul lemak, namun hanya memiliki dua asam lemak yang melekat ke
gliserol.gugus hidroksil ketiga pada gliserol bergabung dengan suatu gugus fosfat,
yang memiliki muatan listrik negatif. Molekul-molekul kecil tambahan, yang
biasanya bermuatan atau polar bisa ditautkan ke gugus fosfat untuk membentuk
berbagai macam fosfolipid.
Kedua ujung fosfolipid menunjukkan
perilaku yang berbeda terhadap air.
Ekor hidrokarbon bersifat hidrofobik,
akan tetapi gugus fosfat dan molekul
yang melekat pada gugus tersebut
membentuk kepala hidrofilik yang
memiliki afinitas terhadap air. Ketika
ditambahkan ke dalam air, fosfolipid
menyusun diri membentuk agregat
berlapis dua-lapisan ganda (bilayer),
yang melindungi bagian
hidrofobiknya dari air.
Pada permukaan sel, fosfolipid tersusun dalam laipsan-lapisan ganda
serupa. Kepala hidrofilik molekul ini terletak di luar lapisan ganda, bersentuhan
dengan larutan berpelarut air di dalam dan di luar sel. Ekor yang hidrofobik
mengarah ke interior lapisan ganda, menjauhi air. Lapisan ganda fosfolipid
membentuk perbatasan antara sel dan lingkungan eksternalnya.
Gambar 12. Struktur fosfolipid
12
c. Steroid
Banyak hormon, juga kolesterol, merupakan steroid, yaitu lipid yang
dicirikan oleh rangka karbon yang tersusun atas empat cincin yang menyatu.
Steroid yang berbeda memiliki gugus
kimia yang bervariasi pada rangkaian
cincin ini. Kolesterol (cholesterol) adalah
komponen umum membran sel hewan
dan juga merupakan prekursor untuk
sintesis steroid-steroid lain. Pada
vertebrata, kolesterol disintesis dalam
hati. Banyak hormo, termasuk hormon seks vertebrata, merupakan steroid yang
diproduksi dari kolesterol. Dengan demikian kolesterol yang tinggi dalam darah
dapat berkontribusi bagi munculnya oterosklerosis. Lemak jenuh maupun lemak
trans memberikan dampak negatif pada kesehatan dengan cara mempengaruhi
kadar kolesterol tersebut.
Gambar 13. Bilayer yang terbentuk oleh penyusunan mandiri fosfolipid dalam
lingkungan berair
Gambar 14. Struktur molekul kolestreol
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Karbohidrat mencakup gula sekaligus polimer-polimer gula. Adapun struktur
molekulnya memiliki rumus umum molekul CH2O atau kelipatannya. Fungsi
utama karbohidrat secara umum berperan sebagai bahan bakar energi atau
penyimpan energi (energy-storage) dan materi sebagai materi pembangun
(structural elements).
2. Lipid adalah kelompok senyawa-senyawa zat organik yang sangat hidrofobik
yang berarti bahwa zat-zat tersebut sangat sukar atau sama sekali tidak dapat
larut dalam air. Peilaku hidrofobik lipid ini disebabkan oleh struktur
molekulnya, meskipun mungkin memiliki beberapa ikatan polar yang
berasosiasi dengan oksigen. Lipid sebagian besar terdiri dari wilayah
hidrokarbon. Adapun bentuk dan fungsi lipid bervariasi, diantaranya adalah
lemak, fosfolipid, dan steroid.
14
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Kimball, J. W. 2000. Biologi Jilid 1 Edisi 5. Erlangga, Jakarta.
Lehninger, A, L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga, Jakarta.
15
LAMPIRAN
(Fajar Kurniawan)
Pertanyaan : 1. Berapa banyak molekul air yang dibutuhkan untuk menghidrolisis
polimer yang memiliki panjang 10 monomer agar menjadi 8 unit
bagian?
2 . apakah glukosa pada organisme berupa butiran atau serabut?
Jawaban : 1. untuk menghidrolisis polimer yang memiliki panjang 10 monomer
agar menjadi 8 unit bagian diperlukan 7 molekul air (H2O). Angka
tersebut didapat berdasarkan konsep reaksi hidrolisis yaitu untuk
memutuskan satu ikatan di antara monomer-monomer menjadi dua
bagian diperlukan 1 molekul H2O, dari situlah dapat
diformulasikan bahwa jumlah molekul air yang diperlukan untuk
menghidrolisis polimer adalah sebanyak n-1, dengan n adalah
jumlah bagian yang ingin dihidrolisis
2. glukosa pada organisme dapat berupa butiran dan juga dapat
berupa serabut. contohnya glukosa yang digunakan untuk sintesis
pati (glukosa alfa) sebagai penyimpan energi pada tumbuhan ketika
sudah saling bertautan akan berbentuk butiran. Sedangkan glukosa
yang digunakan untuk membentuk selulosa (glukosa beta) yang
berperan sebagai materi pembangun pada tumbuhan ketika sudah
saling bertautan akan berbentuk serabut.
16
(Mutiara Havina P.)
Pertanyaa : mengapa karbohidrat harus di simpan
Jawaban : salah satu fungsi/ peranan karbohidrat bagi kehidupan salah satunya
adalah sebagai bahan bakar atau sumber energi, ketika sumber energi
tubuh untuk beraktivitas sudah tercukupi, maka kelebihan energi
yang ada akan sebagian disepositkan/ disimpan dengan cara
mensintesis monosakarida menjadi disakarida atau polisakarida,
yang mana ketika akan diperlukan maka deposito energi di
polisakarida (semisal pati dan glikogen) akan dihidrolisis kembali
agar dapat digunakan sebagai energi. Selain di simpan polimer
karbohidrat juga ada yang digunakan sebagai materi pembangun
seluler semisal selulosa dan kitin seperti yang sudah dijelaskan.
17