Click here to load reader
Upload
richoco-sapoetra
View
34
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Lipid Dan Asam Organik ppt
Citation preview
ANALISIS ASAM ORGANIK, LIPID DAN
SENYAWA BELERANG
ASAM TUMBUHAN
ASAM ORGANIK SEDERHANA TUMBUHAN TDD:
1. Asam daur trikarboksilat (Krebs)-Asam dalam jml sedikit -Asam dalam jml banyak : asam malat
dan asam sitrat
2. Asam lainnya, spt: asam askorbat, asam sikimat, asam kuinat
BBRP JENIS ASAM TUMBUHAN DAN SUMBERNYA
Asam Sumber khas Asam daur Krebs
Sitrat Buah jeruk Malat Buah apel, daun Crassulaceae Isositrat Rubus fruticosus Cis-akonitat Sari tebu Suksinat Pucuk Medicago sativa Fumarat Batang bunga matahari, Fumaria Oksaloasetat Buah Hordeum vulgare
-ketoglutarat Buah Hordeum vulgare
Asam lain
Format Bulu sengat Urticaria Asetat Bebas atau tersester sbg atsiri tbh Monofluoroasetat Dichapetalum cymosum Oksalat (Ca) Petiol Rheum Tartrat Anggur, daun sjml tumbuhan Malonat Polong2an, daun Umbeliferae Sikimat Tumbuhan berkayu Kuinat Tumbuhan berkayu Askorbat (lakton) Umum (sbg vit C)
BEBERAPA ASAM TUMBUHAN
1. Asam asetat
Pra zat asam lemak dan lipid
Dlm bentuk terikat mrp komponen minyak atsiri (contoh etil asetat)
Mrp gugus asil pd sejumlah glikosida spt fenol terasilasi (contoh turunan asetil dari antosianin, ggs asilterikat pd gula Vitis vinifera)
2. Asam Monofluoroasetat
Racun untuk mahluk hidup (dapat menghambat siklus Krebs dgn konsentrasi kecil 2-5 mg/kgBB)
3. Asam Oksalat
Biasa terdapat pada bayam, Rheum sp., daun Begonia, dll)
Tidak beracun bila termakan krn btknya garam tidak larut
Ca-oksalat dalam vakuola tumbuhan biasanya mengkristal
4. Asam L- askorbat (Vit C)
Asam organik btk lakton, penting bagi manusia
5. Asam Sikimat dan Asan Kuinat
Asam karboksilat sikloheksana
Pra-zat senyawa aromatik tumbuhan
Asam sikimat jmlnya banyak sementara asam kuinat jumlahnya sedikit pada tumbuhan bertanggungjawab thd keasaman pada buah
PENGGOLONGAN ASAM TUMBUHAN BERDASARKANJUMLAH GGS ASAM KARBOKSILAT:
1. Asam monokarboksilatContoh: asam formiat, asetat, dll(CH3)2CH-CH2-COOH senyawa tengik mentega dalam minyak hop, tembakau, dll
2. Asam dikarboksilatContoh:Asam malonat, suksinat asam fumarat (trans) dan asam maleat (cis)Monohidroksi suksinat asam malatDihidroksi suksinat asam tartrat
3. Asam TrikarboksilatContoh: asam sitrat, isositrat, akonitat (dehidrasi sitrat) siklus Krebs
4. Dst
Asam suksinat Asam malat Asam sitrat
Asam oksalat Asam sikimat
PENGGOLONGAN ASAM TUMBUHAN BERDASARKAN ADANYAGGS FUNGSI LAIN:
1. Asam hidroksi: Contoh: asam glikolat, asam malat dan asam sitrat
2. Asam keto Asam -keto, contoh: asam piruvat Asam -keto, contoh: asam asetoasetat Asam -keto, contoh: asam levulinat
3. Dll
SIFAT :
1. Cairan tanwarna yang larut dalam air atau zat padat dgntitik leleh yang nisbi rendah
2. Sebagian besar tidak mudah menguap (kec deret asammonokarboksilat sederhana dgn dasar asam format)
3. Umumnya mantap scr kimia (asam -keto mudahterdekarboksilasi harus diisolasi dalam bentukturunannya)
4. Rasa asam dan pH rendah dlm larutan jika terdapat dlmjml banyak indikator asam-basa
ANALISIS ASAM TUMBUHAN
Asam TumbuhanPemeriksaan pendahuluan
Kromatografi kertas
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi gas-cair
Identifikasi lanjut
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
KKt thd ekstrak etanol panas jika ada asam oksalat :
As oksalat + Ca(OH)2Ca-oksalatUji
pendahuluan
Kromatografi Penukar Ion (basalemah) untuk menghilangkan kation+ as amino anion as organik akanterserap cuci + HCl 0,1M
Fraksinasi
KROMATOGRAFI KERTAS Biasanya terjadi ekor, kecuali dalam bentuk
terionkan pengembang hrs mgd asamorganik kuat (asam format) atau sbg garamamonium dengan pengembang lar basa.
Contoh : n-propanol-NH4OH (7:3 atau 3:2) n-buOH-asam format-air (10:3:10)
N-butilformat-asam format-air (10:4:1) + lar natrium format (0,05% b/v) dan biru
bromofenol (0,02% b/v) bercak asamakan terlihat selama pengembangan.
Pengembang
biru-bromtimol (0,04 g dlm 100 ml NaOH 0,01 M) asam berwarna biru pd latar belakang kuning(cepat memudar)
piridina-anhidrida asam asetat (7:3) asamsitrat dan isositrat (kuning), akonitat (kuningcoklat), fumarat (coklat)
Penampakbercak
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Pengembang seperti pada Kromatografi KertasKLT selulosa
pengembang: metanol-NH4OH 5M (4:1)
benzena-metanol-asam asetat (79:14:7) utkmemisahkan campuran asam maleat dan asam fumarat
KLT silika gel
pengembang:
diisopropileter-EMB-CCl4-asam format-air (5:2:20:8:1) utk pemisahan asam trikarboksilat
KLT poliamida
(+ 5ml asam propionat pd 60 ml air utk membuat bubursilika)
pengembang: EMB-etil format (13:7) utk asam keto2,4 DNP
KLT silika gel yang diasamkan
KROMATOGRAFI GAS CAIR
Pemisahan dilakukan terhadap turunan etertrimetilsililnya (Horii, dkk,1965)
Kolom: OV-17 0,3% (penyangga Chromosorb G 60-80 mesh)
Suhu : 160oC
IDENTIFIKASI
Pemastian identitas hrs didasarkan pd sifat fisik dan/ataupembuatan turunannya atau pembentukkan warna khas dgn
pereaksi yg khas
Spekt. IR
pita utama antara 1610-1550 cm-1
Spekt. UV
umumnya tidak mempunyai serapan di daerah UV
A. ASAM ASKORBATa. Kromatografi Kertas
Sampel :
+ sesepora KCN utk mencegah oksidasi asam askorbat oleh sesepora tembaga yg tdp pd kertas
Pengembang : BAW (4:1:5) Rf (x100) as askorbat 37; as dehidroaskorbat 27 Fenol-HAc 1% Rf (x100) as askorbat 35; as dehidroaskorbat 38
Penampak bercak :
lar AgNO3 amonia hitam (asam askorbat), coklat (asam dehidroaskorbat)
b. KLT silika gel G atau GF 254Pengembang:
Air (Rf 96) Etanol (Rf 22) Etanol-asam asetat 10% (9:1) Rf (x100) as askorbat 50; as dehidroaskorbat 73, asam isoaskorbat 54
Penampak bercak pd si gel GF254 UV 254 nm (bercak biru gelap)
c. KCKTKolom : Bondapak C18 (penyangga Chromosorb G
60-80 mesh)Pengelusi : pelarut agak asamDeteksi : UV 254 nm
d. Titrasi1. Daun segar (0,5-2,0 g) digerus + pasir & as metafosfat
6% b/v2. Ekstrak dijadikan vol tertentu (10-20 ml), kmd disaring3. 5 ml filtrat dititrasi dengan 2,6-dikloroindofenol baku
(setiap ml 0,2 mg as askorbat) sblmnya dibakukandgn as askorbat 0,02% dlm as metafosfat 6%
B. ASAM MONOFLUOROASETAT
C2H3FO2/CH2FCOOH
Cara Vickery:
Jar tbh direbus dlm air t 90oC, 1 jam.
Ekstrak disaring dan dibasakan, kmd dipekatkan sampai + 10 ml.
Ekstrak pekat diasamkan + H2SO4 encer
Disuling sampai sisa +1 ml, larutan ini digunakan utk: Uji warna merah baku dengan tioindigo KKt
Sampel: 40 l lar (mgd + 1 mg/ml monofluoroasetat) Pengembang: etanol-amonia p-air (95:3:3:1) Penampak bercak: prx biru Nile biru pd latar blk cokelat (Rf 65 pd 28oC) Prx biru Nile: 0,4 g biru nile dilarutkan dlm 100 ml EtOH + TEA sampai warna
lembayung + 100 ml EtOH.
CONTOH: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ASAM SITRAT
Reagents:
Lemon juice (ca. 100 mL 3 lemons)
CaCl2 5 g
10% NaOH
2M H2SO4
2M HCl
2M NaOH
Glassware:
Magnetic stirrer
beakers 250 mL (3)
Measuring cylinders (2)
filtering system with Bchner funnel
flask 100 mL
Pipettes (2)
Pasteurs pipettes
beaker 50 mL
glass rod
ISOLASI ASAM SITRAT DARI AIR JERUKLEMON
135 ml air jeruklemon, disaring
+CaCO3, lalupanaskan dan
selanjutnya disaringdengan Buchner (pH
larutan=4)
+H2SO4 dandipanaskan, lalu
endapan CaSO4 yang terjadi disaringdengan Buchner
Filtrat dipekatkanhingga tinggal 10 ml, kemudian didinginkan
Kristal asam sitratkemudian di saring
dan dipekatkan
Titik leleh asam sitrat152-154oC
Thin layer chromatography (TLC):
on SiO2, methanol - aq. ammonia (5:2).
Remove the plate and allow the solvent to evaporate. After drying use a hot-plate and heat the TLC plate carefully and you will see spots develop on the plate.
IR spectrum
ASAM LEMAK DAN LIPID
LIPID DALAM TUMBUHAN:
1. Terutama terdapat dalam bentuk terikat, teresterkan dengan gliserol, sebagai lemak atau lipid.
2. Meliputi 7% bobot kering dalam daun tumbuhan tinggi
3. Penting sbg bahan pembentuk membran dlm kloroplas dan mitokondria
4. Banyak tdp dlam biji/buah sejumlah tumbuhan
5. Mrp bentuk cad energi, digunakan pada tahap pengecambahan
6. Minyak biji tumbuhan digunakan scr niaga sbg lemak makanan, utk pabrik sabun, kosmetika dan industri cat.
7. Lemak tumbuhan umumnya kaya dengan asam lemak tak jenuh, shg lebih banyak digunakan untuk bahan makanan manusia.
RUMUS GOLONGAN UTAMA LIPID TUMBUHAN
Gula: Galaktosa, galaktosil galaktosa, kuinovosa
Keragaman struktur dalam setiap golongan lipid disebabkan oleh perbedaan sisa asam lemak yang ada.
H2C-OCOR
HC-OCOR H2C-OCOR Trigliserida
H2C-OCOR
RCOO-CH O basa= kolin, etanolamin, H2C- O- P- O-basa serin O
-
Fosfolipid
H2C-OCOR
HC-OCOR H2C-O-gula
Glikolipid
JENIS LIPID TUMBUHAN:1. Trigliserida sederhana
Bila asam lemak R=R=R, contoh: triolein (3 sisa asam oleat)
2. Trigliserida campuran Bila R, R dan R merupakan asam lemak yang berlainan
3. Fosfolipid Mgd bukan saja asam fosfat tapi juga sekurang-kurangnya satu penyulih lain
yang biasanya bersifat basa, spt kolina, etanolamina dan seria Terdapat banyak dalam tumbuhan
4. Glikolipid Yang terpenting: monogalaktosildigliserida, yaitu molekul yang sangat aktif
permukaan, berperan pd metabolisme kloroplas. Dlm tumbuhan hanya sedikit jumlah glikolopid yang ada
5. Sulfolipid Digliserida yang berikatan dengan gula kuinovosa
(=6-deoksiglukosa dengan sisa asam sulfonat pd posisi 6)
SIFAT LIPID:
Hidrofob tapi terkadang mrp senyawa ampofilik shg larut dalam plrt non polar dan sedikit larut dalam pelarut polar.
Tidak mudah menguap
Mudah teroksidasi udara bau tengik
Pada t normal minyak berbentuk cair sedangkan lemak berbentuk semisolid atau solid.
Semua minyak tumbuhan bbtk cair kecuali lemak coklat dan semua lemak hewan bbtk padat kecuali cod liver oil.
HAL YANG DIPERHATIKAN DLM IDENTIFIKASILIPID
Terutama yang perlu ditentukan
adalahkomponen asam
lemaknya
Kebanyakanlipid mempunyaisisa asam lemakyang sama danjenisnya tidak
banyak identifikasi lebih
mudah
Asam lemakumum dpt
berupa senyawajenuh atau tdk
jenuh dgn rantaiC16 atau C18
BEBERAPA CONTOH ASAM LEMAK JENUH
1. Asam palmitat (C16) CH3(CH2)14COOH Asam lemak jenuh dalam lipid daun
Tdp dlm jml banyak pd beberapa minyak biji,spt minyak kacang tanah
2. Asam stearat (C18) CH3(CH2)16COOH Kurang menonjol dalam lipid daun
Mrp asam lemak jenuh utama lemak biji sjml suku tumbuhan
BEBERAPA CONTOH ASAM LEMAK TAK JENUH:
1. Asam oleat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH Mrp 80% kandungan as lemak minyak zaitun Mrp 59% kandungan as lemak minyak kacang
tanah
Keberadaannya sering bersamaan dgn as linoleat
2. Asam linolenatCH3CH2CH= CHCH2CH =CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
Keberadaannya sering bersamaan dgn as linoleat dan as oleat
BEBERAPA ASAM LEMAK LANGKA1. Asam petroselinat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)5COOH
Tdp dlm biji peterseli, Petroselinum cripsum (70% dari asam lemak total) Tdp banyak pd Umbelliferae lainnya, juga pd marga Aralia (Araliaceae)
2. Asam erusat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)11COOH Dlm minyak biji Brassica rapa tdp dlm konsentrasi tiggi diduga bersifat racun
CH2
3. Asam sterkulat CH3(CH2)7C=C(CH2)5COOH Mempunyai 1 cincin sikloprepena ditengah molekulnya Tdp dlm jenis Sterculia (Sterculiaceae) dan Malvaceae
4. Asam kutin Bukan mrp komponen lemak Disintesis dari as lemak lipid dgn memperpanjang rantai disimpan di daun Umumnya berantai lebih panjang dari as palmitat dan as sterarat yaitu antara C24 sampai C32 Ada ggs hidroksi pd strukturnyaContoh:
Asam 10, 16-dihidroksipalmitat komp utama banyak kutin tbh Asam 9, 16-dihidroksipalmitat dlm Gymnospermae Asam 16-monohidroksipalmitat dlm paku2an dan Lycopodium
ISOLASI DAN ANALISIS LIPID
Analisis Lipid
KLT KGCAnalisis
komponen LipidPemastianIdentitas
Analisiskuantitatif
Fraksinasi
Ekstraksi
A. EKSTRAKSI
(Dapat diekstraksi dengan alkohol atau eter)
1. Jar daun segar
maserasi dlm isopropanol dingin (deaktivasi enzim hidrolitik) lalu maserasi ulang dlm kloroform-metanol (2:1)
2. Jar biji maserasi langsung dlm kloroform-metanol (2:1) atau e.m.b
3. Jar yg lipidnya terikat kuat, spt pd padi-padian maserasi dgnkloroform-metanol-air (200:95:5)
Ekstrak disimpan pd t -5oC dan ditambah sesepora antioksidan dan0,005% hidroksitoluena terbutilasi (BHT)
B. FRAKSINASI
Lipid dipisahkan ke dalam fraksi netral dan fraksi polar serta harus dibebaskan dari steroid dan pencemar lain.
1. K. Kolom pd asam silikat dalam lar eter
Lipid netral lewat, fosfo- dan glikolipid terjerap dan dapat diperoleh kembali dg camp kloroform-metanol
2. KLT preparartif pd silika gel dengan pengembang kloroform
Trigliserida bergerak sampai ke tengah pelat, lipid lain tinggal pd garis awal.
C. ANALISIS LIPID
Digunakan 2 cara kromatografi yang utama, yaitu:
1. KLT untuk pemurnian lipid
2. KGC untuk ident asam lemak yang dihasilkan pd penyabunan
1. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS KLT dua arah 1. Fasa diam : Silika gel 2. Fasa gerak : 1. CHCl3-MeOH-HAc-Air (170:25:25:4)
2. CHCl3-MeOH-Amonia (65:30:4) 3. Penampak bercak : H2SO4 50%
Untuk menghindari penguraian lipid selama KLT, Galliard (1968): menambahkan BHT (5 mg) ke dalm pengembang pertama dan mengeringkan pelat pe 50oC dlam suasana nitrogen stl pengembangan pertama
KLT satu arah Lipid netral Fasa diam : Silika gel Fasa gerak : 1. Isopropil eter-HAc (24:1)
2. EMB-eter-HAc (90:10:1) Hasil : Rf untuk trigliserida (70), digliserida (50), monogliserida (15),
hidrokarbon (di garis depan), fosfolipid (di garis awal)
Fosfo- dan glikolipid Fasa diam : Silika gel Fasa gerak : CHCl3-MeOH-HAc-Air (170:30:20:7)
Aseton-benzena-air (90:30:8)
berurutan
DeteksiLipid dapat dideteksi dg menyemprot pelat dgn zat warna berfluoresensi.
1. Larutan 2,7-diklorofluoresein 0,2% dlm metanol bercak berfluoresensi hijau muda pd latar blk ungu di bwh sinar UV0,5% Rodamin B atau 6G dlm etanolbercak kuning atau ungu kebiruan pd latar blk merah jambu
2. H2SO4 25%, pelat dipanaskan pd 230oC
Penyemprot tdk khas yang sebetulnya dapat merusak, tapi sangat peka untuk lipidSterol : warna merah lembayungGlikolipid : warna cokelat-merahSulfolipid : warna merah terangLipid lainnya : warna cokelat pucat
3. Pereaksi khas utk lipid yg mgd basa atau gula: Ninhidrin : utk lipid yg mgd etanolamin dan serin Antron 2% dlm H2SO4 pekat (pemanasan 70
oC selama 20 menit) penyemprot gula yang baik untuk glikolipid
Galaktolipid : bercak hijauSulfolipid : bercak ungu
2. MENENTUKAN KOMPONEN LIPID
Penyabunan asam/basa : lipid asam lemak + gliserol
Lipid polar gula/amina + fosfat
1. Hidrolisis asam : dgn H2SO4 2 M dlm lingkungan Nitrogen t 100oC, 6 jam
2. Campuran diencerkan dg air, asam lemak dan basa diekstraksi dg CHCl3
3. Bag air dinetralkan dg BaCO3 saring
4. Larutan di KKt dg pengembang n-BuOH-piridina-air (7:3:1) selama 40 jam (kalau ada dg menyertakan pembanding gula dan gliserol)
5. Deteksi: Gliserol dan galaktosa pereaksi AgNO3 basa Fosfat dlm lap air KLT dg MeOH- NH4OH 1M-asam triklosasetat-air
(10:3:1:6), lalu deteksi dg lar NH4-molibdat 1% dlm air, lalu dg SnCl2 1% dlm HCl 10%
Amina dlm lap CHCl3 KLT dan dideteksi dg penampak bercak untukseny amina spt ninihdrin, nitroprusid atau Dragendorff.
UJI LIPID:
United States Pharmacopeia: ada beberapa uji yang dilakukan pada minyak/lemak yang meliputi: identifikasi, kualitas serta kemurnian. Pengujian tersebut berdasarkan pada komponen dari asam lemak yang terkandung dalam minyak/lemak.
Bilangan asam (acid value atau acid number), adalah jumlah NaOH (mg) yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 g sampel.
Bilangan sabun (saponification value), adalah jumlah NaOH (mg) yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak dan untuk mensaponifikasi ester yang terkandung dalam 1 g sampel. Besarnya angka penyabunan menunjukkan berat molekul rata-rata dari lemak/minyak
Bilangan iodine (iodine number), adalah jumlah iodine yang terserap (g), dalam kondisi tertentu oleh 100 g sampel. Hal ini mengindikasikan derajat ketidakjenuhan dari asam lemak dalam sampel.
Uji Fisik lain spt: titik leleh, indeks refraksi.
ANALISIS LEMAK DAN MINYAK DIBAGIMENJADI:
Penentuan kuantitatif,
yaitu penentuan kadar lemak danminyak yang terdapat dalam bahan
makanan atau bahan pertanian.
Penentuan kualitasminyak sebagai bahan
makanan,
yang berkaitan dengan prosesekstraksinya,atau ada pemurnian
lanjutan , misalnyapenjernihan(refining)
,penghilanganbau(deodorizing), penghilangan warna(bleaching).
Penentuan tingkat kemurnian minyakini sangat erat kaitannya dengan
daya tahannya selamapenyimpanan,sifat
gorengnya,baunya maupun rasanya. Tolak ukur kualitas ini adalah angkaasam lemak bebasnya(free fatty acid atau FFA), angka peroksida ,tingkat
ketengikan dan kadar air.
Penentuan sifat fisikamaupun kimia yang
khas ataupun mencirikansifat minyak tertentu.
data ini dapat diperoleh dari angkaiodinenya,angka Reichert-
Meissel,angka polenske,angkakrischner,angka penyabunan, indeks
refraksi titik cair,angkakekentalan,titik percik,komposisi
asam-asam lemak ,dan sebagainya.
PENGUJIAN SIFAT MINYAK/LEMAK
PENENTU KUALITAS LEMAK
KROMATOGRAFI GAS-CAIR
Sampel: Untuk analisis dg KGC asam lemak hrs dibuat turunannya dlm btk ester metilnya, yaitu dg cara:
Triasil glisserol di saponifikasi untuk dipecahkan menjadi gliserol dan asam lemak bebas.
Asam lemak bebas ini kemudian dimetilasi
Sapnifikasi menambah berat molekul dan adanya metilasi mengurangi kepolaran dan menambahvolatilitas lipid
Triacylglycerol Fatty acid methyl esters (FAMEs) + methylated glycerol
Kolom : 1. Polietilena glikol adipat (10% pd Celite 100-120 mesh) 2. SE 3%
Suhu : 200oC
Asam lemak tak jenuh, selain dengan KGC dapat diidentifikasi dengancara:
Utk menentukan derajat ketidakjenuhan KLT-AgNO3
Utk menentukan panjang rantai hidrogenasi mjd as jenuh ygsesuai
Utk menentukan letak ik rangkap pemecahan dg permanganatatau ozonisasi pecahan yang dihasilkan diidentifikasi
PEMASTIAN IDENTITAS
Masing-masing lipid dicirikan dg membandingkan dg cuplikan autentik dan dg cara spektroskopi.
1. Spekt. UV utk lipid yang memp ik rangkapterkonjugasi, serapan antara 240-300 nm. Lipid lain td menunjukkan serapan di atas 220 nm.
2. Spekt. IM kurang berarti, pita khas dari metilenaasam lemak.
3. Spekt. Massa digabungkan dg KGC dari turunantrimetilsilil eter paling bermanfaat dan paling sering dilakukan
5. ANALISIS KUANTITATIF
KGC
KCKT
SENYAWA BELERANG
SIFAT:
1. Penyebarannya terbatas
2. Banyak yg mrp seny atsiri berbau tajam atau tidak enak
GOLONGAN SENYAWA BELERANG YG PENTING:
A. Glukosinolat
Sebagian besar mempunyai rantai samping dg penyulih asetilena (spt metil feniltriasetilena)
Diidentifikasi dan diisolasi dg cara yg mirip dg poliasetilena
Prazat in vivo minyak moster
Stl dihidrolisis dg enzim (mirosinase) cita rasa atsiri berbau tajam
Hasil pembebasan enzim isotiosianat
Kebanyakan mrp turunan alifatik, ada juga yg mempunyai penyulih benzil dan lainnya
Dibiosintesis dari asam amino
Fungsi antibakteri, penarik pakan bagi ulat dan serangga
Penyebaran : Cruciferae, Capparaceae, Resedaceae, Tovariaceae, Moringaceae Adakalanya tdp pd suku lain spt glukotropacolin (memberikan benzil isotiosianat)
tdp dlm biji Carica papaya, caricaceae (sumber enzim papain)
B. Sulfida
Tersebar luas dalam jenis Allium
Baunya tajam dan dapat merangsang keluarnya air mata
Tdp dlm jaringan utuh, terikat sbg asam amino belerang
Bila diisolasi dpt terurai mjd alkil tiol (spt metil merkaptan, MeSH) baunya lebih tdk enak
Sulfida Allium terutama berupa alkil mono- atau disulfida
alisin aliin
C. Tiofen
Jenisnya sangat beraneka ragam
Hampir seluruhnya berada dlm suku Compositae
Biasanya berikatan dg poliasetilena
Sebagian besar mempunyai rantai samping dg penyulih asetilena (spt metil feniltriasetilena)
Diidentifikasi dan diisolasi dg cara yg mirip dg poliasetilena
ANALISIS:GLUKOSINOLAT
Ekstraksi : jar segar diekstraksi dg alkohol mendidih (hidrolisis enzim hrs dicegah)
Pemurnian : Kromatografi Penukar Ion
Kolom : Amberlite IR-400 atau amina aniotropik yang dicuci dg asam
KKt : Pengembang : n-BuOH-EtOH-air (4:1:4)
n-BuOH-piridina-air (6:4:3) Deteksi : AgNO3-amonia
KLT si gel : Pengembang : CHCl3-MeOH (17:3)
EtOAc-EtOH-air (9:1:12)
Deteksi : uap iodium kuning
ANALISIS:ISOTIOSIANAT
Ekstraksi : Penyulingan uap jar Cruciferae Hidrolisis glukosinolat yg tl diisolasi dg enzim
atau asam
KKt : Pengembang : n-BuOH-EtOH-air (4:1:4)
n-BuOH-piridina-air (6:4:3) Deteksi : AgNO3-amonia
KLT si gel G : Pengembang : CCl4-MeOH-air (20:10:1)
Deteksi : AgNO3-amonia
ANALISIS:ISOTIOSIANAT ATSIRI
KKt (sbg turunan tioureanya)
: Sampel Pengembang Deteksi
: : :
0,3 g minyak isotiosianat kasar dipanaskan dg 1 ml EtOH 95% +
NH4OH 25% trn tiurea mengkristal n-BuOH-EtOH-air (4:1:4)
Prx Grote biru
KLT si gel (sbg turunan tioureanya)
Sampel Pengembang Deteksi
: : :
s.d.a EtOAc-CHCl3-air (3:3:4)
Prx Grote biru
KGC : Sampel Kolom Detektor
: : :
Diekstraksi dg MeOH 80% panas Inkubasi dg mirosinase selama 12
jam isotiosianat Ekstraksi dg eter
Kolom kaca yg dikemas dg FFAP 5% pd Chromosorb W Belerang
ANALISIS:SULFIDA
KGC : Sampel Kolom Suhu Detektor
: : : :
Fraksi atsiri umbi/daun Allium Carbowax 20M 5% pd bata merah (100-120 mesh) 90
oC
Detektor nyala hidrogen Detektor tangkap elektron
ANALISIS:TIOFEN
KLT Si-gel
Sampel Pengembang Deteksi
: : :
Jar. segar dimaserasi dg eter + Alumina yg diaktifkan, 24 jam, t 4
oC, dlm gelap
Lar didekantasi + Na2SO4 uapkan sampai kering pd 15
oC.
Dibuat larutan dlm sedikit eter Benzena-CHCl3 (10:1) Isatin 0,4% dlm H2SO4 p
(panaskan) lembayung, merah, biru atau hijau biru
CONTOH KLT UNTUK SENYAWABELERANG:
Cuplikan : Ekstrak DCM:
1. Allium sativum
2. Allium ursinum
3. Allium cepa
Senyawa acuan : T1 dialilsulfida
T2 alisin
T3 dipropiltiosulfinat
T4 dimetiltiosulfinat
Pengembang : toluene etil asetat (100:30)
Deteksi : Reagen Paladium-II-kloridavis (A)
Reagen vanillin-asam asetat glasialvis (B)
A B
SELESAI Terimakasih