karet karet

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar BelakangIndonesia merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya adalah perkebunan. Terdapat macam macam tanamandari wilayah perkebunan contohnya adalah karet alam. Karet alam merupakan salah satu komoditi perkebunan yang sangat penting peranannya dalam perekonomin Indonesia. Selain sebagai sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet, komoditi ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai sumber devisa negara, mengingat 84% produksi karet alam Indonesia diekspor dalam bentuk karet mentah sementara konsumsi karet domestik baru mencapai 16%. Karet bersama-sama dengan kelapa sawit merupakan dua komoditas utama penghasil devisa terbesar dari subsektor perkebunan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir karet menyumbang devisa 25% hingga 40% terhadap total ekspor produk perkebunan. Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand, dimana pada tahun 2012 produksi karet alam Indonesia mencapai 3,27 juta ton dan bersama Thailand masing-masing menguasai 27% dan 30% kebutuhan karet alam dunia.Karet alam menghasilkan lateks yang dapat dibuat bermacam macam produk olahan lateks, karet gelang adalah produk olahan lateks yang biasanya dikenal oleh orang. Karet gelang atau gelang karet adalah potongan karet berbentuk gelang yang dibuat untuk mengikat barang. Karet gelang terdiri dari berbagai macam ukuran, dari yang besar hingga yang kecil, dari yang tebal hingga yang tipis. Bahan baku karet gelang adalah karet alam hingga berwarna kuning, sedang karet gelang yang berwarna warniperlu ditambahkan bahan pewarna. Produsen juga ada yangkarena itu dibuat makalah berjudul proses pembuatan karet gelang supaya mahasiswa mengetahui pembuatan karet gelang.

1.2.TujuanAdapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan karet gelang

1.3.ManfaatAdapun manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah dapat mengetahui cara pembuatan karet gelang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.SEJARAH KARET GELANGKaret gelang adalah salah satu produk terbaik pada abad keduapuluh, yang digunakan oleh banyak orang dan industry dalam berbagai bentuk dan tujuan. Konsumen terbesar karet gelang di dunia adalah Kantor pos United State, yang memesan jutaan pound setiap tahunnya untuk digunakan dalam sorting dan mengirim tumpukan surat. Industri Koran juga menggunakan karet gelang secara besar-esaran untuk menjaga Koran tergulung dan terikat bersama sebelum dikirimkan ke rumah warga. Di lain sisi, konsumen besarnya adalah industry hasil pertanian. Industri bunga membeli karet gelang untuk menyatukan bouquets atau digunakan untuk menyatukan pita disekitar daun bunga terutama tulip untuk mencegah agar tidak dibuka saat transit. Sayuran seperti seledri biasanya diikat bersama dengan karet gelang, dan plastic menutupi permukaan disekitar beri, brokoli, dan bunga kol sering diamankan dengan karet gelang. Dari semuanya, lebih dari 30 juta pounds karet gelang dijual di United States tiap tahunnya.Karet, yang diturunkan dari tanaman yang tumbuh baik di iklim katulistiwa, pertama ditemukan oleh penjelajah Eropa di Amerika, dimana Christoper Columbus menemukan Suku Mayan Indians menggunakan sepatu anti air dan botol yang terbuat dari suatu zat. Rasa ingin tahunya tergugah, dia membawa sebagian barang Karet Suku Maya dalam sekembalinya ke Eropa. Setelah beberapa tahun berikutnya, penjelajah Eropa lainnya mengikuti. Kata Karet lahir pada tahun 1770, ketika peneliti Inggris bernama Joseph Priestley menemukan potongan keras karet dapat menghapus tanda pensil. Pada akhir abad 18, peneliti Eropa menemukan bahwa karet terlarut dapat mengahailkan cairan yang dapat digunakan sebagai baju anti air.Namun, pada awal abad 19, karet alami menhasilkanbeberapatantangan teknis. Sementara karet ini memiliki kegunaan yang sangat potensial untuk dikembangkan, tak ada satu orang pun yang mampu untukmengetahui ini dari dimana karet ini dapat digunakan secara komersial. Karet menjadi cepat kering dan rapuh saat dinginnya musim salju Eropa. Buruknya lagi, karet ini menjadi lembab dan panas saat musim panas.Seorang penemu dari Amerika Charles Goodyear melakukan percobaan dengan metode menghaluskan karet alami dalam waktu satu decade sebelum kejadianyang mengkinkannya untuk menguasai masalah karet yang tak dapat diproses ini. Suatu hari, saat 1839, Goodyear meningggalkan sebatang karet mentah diatas kompor panas, bersama dengan sulfurdan timah. Saat enemukan kesalahan yang ia buat, Goodyeardengan senang hati menyadari bahwa karet memiliki banyak sekali kekentalan dan tekstur yang berguna. Setelah lima tahun berikutnya, da menyempurnakan proses pengubahan karet alam menjadi komoditas yang berguna. Proses ini, yang Goodyear sebut dengan vulkanisasi setelah Dewa Api Roman, mampu mengembangkan industry karet modern.Karet gelang pertama dikembangkan 1843, ketika orang inggris bernama Thomas Hancock mengiris botol karet yang dibuat oleh orang Indian baru. Walaupun karet gelang pertama ini digunakan sebagai ikat kaos kaki, ikat pinggang, kegunaannya terbatas karena tidak divulkanisasi. Hancock sendiri tidak pernah memvulkanisasi penemuannya, tetapi dia mengingatkan industry karet untuk mengembangkan mesin mastivator, seorang pelopor mesin penggiling karet modern yang digunakan dalam pabrik karet gelang sebaik produk yang lain. Pada 1845, teman sebangsanya Stephen Perry mematenkan karet gelang dan membuka pabrik karet gelang pertama. Dengan kontribusi kombinasiGoodyear, Hancock, and Perry, pembuatan karet gelang efektif menjadi mungkin.Setelah lateks dipanen dan dimurnikan, lalu dikombinasikan dengan asam asetat atau asam format untuk membetnuklempengan karet. Selanjutnya lembaran ditekan denuntuk menghilangkan air dan ditekan menjadi balok, biasanya 2 atau 3 kaki kuadrat. Karet kemudian di angkut ke pabrik karet, dimana lembaran akan divulkanisasi, pigmen untuk mewarnainya, dan bahan kimia lainnya untuk meningkatkan atau mengurangi elastisitas karet gelang yang dihasilkn. Setelah digiling, potnmgan karet panas dimasukkan kedalam mesin ekstruder yang menekan karet panjang keluar, membentuk pipa berlubang.Pada akhir abad 19, pabrik karet British dimulai untuk membangun perkembangan penanaman karet di koloni British seperti Malaysia dan Ceylon. Penanaman karet tumbuh dengan subur di iklim tropis di Asia Tenggara, dan industry karet Eropatumbuh dengan baik, karena sekarang hal ini dapat menghindari biaya impor karet dari Amerika.

2.2.Kegunaan Karet GelangDi beberapa negara, ukuran karet gelang diatur sesuai standar yang berlaku dinegara tersebut. Sebuah karet gelang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi. Panjang karet gelang adalah setengah dari garis keliling. Tinggi karet gelang merupakan jarak dari garis dalam hingga garis luar. Lebar karet gelang adalah ketebalan karet gelang sewaktu dipotong-potong dari silinder karet yang panjang. Seorang penemu dan usahawan berkebangsaan Inggris bernama Stephen Perry merupakan orang pertama yang berhasil memperoleh paten untuk karet gelang. Stephen Perry yang mempunyai perusahaan karet vulkanisi rmemperoleh paten untuk karet gelang pada tanggal17 Mei 1845. Karet gelang yang dipatenkan Perry berbeda dengan karet gelang yang ada sekarang. Karet gelang zaman sekarang sudah mengalamivulkanisasi, sehingga karet lebih elastis, tahan lama dan pastinya lebih bermanfaat. Karet gelang bersifat elastic sehingga sangat berguna untuk membantu pekerjaan ikat mengikat.Karet gelang sering dipakai untuk mengikatkan bungkusan nasi bungkus, gado-gado dan makanan lain yang dibungkus kertas atau daun pisang. Kantong plastik berisi gula, kacang tanah, atau bahan makanan lain bisa mudah diikat dengan karet gelang. Karet gelang bisa dipakai mengikat atau menguncir rambut. Karet gelang yang diikatkan di ujung pensil bisa berfungsi sebagai penghapus.Karet gelang digunakan sebagai penggerak pada baling-baling pesawat terbang model atau mainan mekanis lainnya. Karet gelang adalah "produk matang," namun dipasaran perkembangannya tidak secepat seperti beberapa tahun yang lalu. Namun demikian, permintaan karet gelang tidak mungkin jatuh secara dramatis di masa depan. Oleh karena itu mari kita lihat proses pembuatannya.2.3.BAHAN BAKU PEMBUATAN KARET GELANGBahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan karet gelang adalah lateks dari pohon karet. Lateks adalahgetahkental, seringkali miripsusu, yang dihasilkan banyaktumbuhandan membeku ketika terkena udara bebas. Selain tumbuhan, beberapahifajamurjuga diketahui menghasilkan cairan kental mirip lateks. Pada tumbuhan, lateks diproduksi olehsel-sel yang membentuk suatu pembuluh tersendiri, disebut pembuluh lateks. Sel-sel ini berada di sekitar pembuluh tapis (floem) dan memilikiintibanyak dan memproduksi butiran-butiran kecil lateks di bagiansitosolnya. Apabila jaringan pembuluh sel ini terbuka, misalnya karena keratan, akan terjadi proses pelepasan butiran-butiran ini ke pembuluh dan keluar sebagai getah kental. Lateks terdiri atas partikel karet dan bahan bukan karet (non-rubber) yang terdispersi di dalam air. Lateks juga merupakan suatu larutan koloid dengan partikel karet dan bukan karet yang tersuspensi di dalam suatu media yang mengandung berbagai macam zat. Di dalam lateks mengandung 25-40% bahan karet mentah (crude rubber) dan 60-75% serum yang terdiri dari air dan zat yang terlarut. Bahan karet mentah mengandung 90-95% karet murni, 2-3% protein, 1-2% asam lemak, 0.2% gula, 0.5% jenis garam dari Na, K, Mg, Cn, Cu,Mn dan Fe. Partikel karet tersuspensi atau tersebar secara merata dalam serum lateks dengan ukuran 0.04-3.00 mikron dengan bentuk partikel bulat sampai lonjong.Lateks merupakanemulsikompleks yang mengandungprotein,alkaloid,pati,gula, (poli) terpena,minyak,tanin,resin, dangom. Pada banyak tumbuhan lateks biasanya berwarna putih, namun ada juga yang berwarna kuning, jingga, atau merah. Susunan bahan lateks dapat dibagi menjadi dua komponen. Komponen pertama adalah bagian yang mendispersikan atau memancarkan bahan-bahan yang terkandung secara merata yang disebut serum. Bahan-bahan bukan karet yang terlarut dalam air, seperti protein, garam-garam mineral, enzim dan lainnya termasuk ke dalam serum. Komponen kedua adalah bagian yang didispersikan, terdiri dari butir-butir karet yang dikelilingi lapisan tipis protein. Bahan bukan karet yang jumlahnya relatif kecil ternyata mempunyai peran penting dalam mengendalikan kestabilan sifat lateks dan karetnya. Lateks merupakan suspensi koloidal dari air dan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Bagian-bagian yang terkandung tersebut tidak larut sempurna, melainkan terpencar secara homogen atau merata di dalam air[5]. Partikel karet di dalam lateks terletak tidak saling berdekatan, melainkan saling menjauh karena masing-masing partikel memiliki muatan listrik. Gaya tolak menolak muatan listrik ini menimbulkan gerak brown. Di dalam lateks, isoprene diselimuti oleh lapisan protein sehingga partikel karet bermuatan listrik.

2.4.TAHAP PEMBUATAN KARET GELANGAdapun tahap-tahap pembuatan karet gelang terdiri dari tahapan berikut.a.Pengolahan Lateks AlamTahap awal proses adalah memanen lateks yang biasanya dari pohon karet, sebelum proses engepakan dan pengiriman. Langkah pertama dalam mengolah lateks adalah pemurnian, yang berusaha untuk membuang unsur-unsur penyusun lain selain karet dan untuk menyaring kotoran seperti getah pohon dan serpihan batang.Karet yang dimurnikan dikumpulkan di dalam tong besar. Ditambahkan asam asetat atau asam format, partikel karet saling melekat bersama-sama membentuk lembaran.Selanjutnya, lembaran dijepitkan antara rol untuk membuang kelebihan air dan ditekan membentuk bal atau balok, biasanya berukuran 2 atau 3 kaki persegi (atau 6,9 m2), siap untuk pengiriman ke pabrik. Ukuran blok tergantung pada perkebunan individu yang mengakomodasi.

b.Pencampuran dan PenggilinganKaret tersebut kemudian dikirimkan ke pabrik karet. Disini, lembaran dipotong menjadi potongan kecil dengan mesin pemotong. Kemudian, banyak pabrik menggunakan Banbury Mixer, ditemukan pada tahun 1916 oleh Femely H. Banbury. Mesin ini mencampur karet dengan bahan lainnya sulfur digunakan untuk memvulkanisasi, pigmen untuk mewarnainya, dan zat kimia lainnya untuk meningkatkan atau menghilangkan elastisitas karet gelang yang dihasilkan. Walaupun beberapa perusahaan tidak menambahkan bahan ini sampai pada tahap selanjutnya (penggilingan), mesin Banbury mengintegrasikan mereka untuk lebih teliti, memproduksi produk yang lebih seragam.Penggilingan, tahap produksi berikutnya, memerlukan pemanasan karet (massa dicampur sampai campur, jika tidak maka pisahkan) dan remas seara mendatar di mesin giling.c.EkstruksiSetelah dipanaskan, karet yang sudah rata meninggalkan mesin giling, terpotong menjadi strip. Masih dalam keadaan panas dari penggilingan, strip dimasukkan ke dalam mesin ekstruksi menekan karet keluar berbentuk panjang, tabung hampa (seperti kebanyakan gilingan daging yang menghasilkan string daging yang panjang). Kelebihan karet yang ada di sekitar kepala tiap mesin ekstruksi, dan karet ini kemudian dipotong,

d. Pengawetan (Curing)Tabung karet kemudian dipaksa keluar dari tiang aluminium disebut Mandrels, lalu diberi bedak untuk menjaga agar tidak lengket. Meskipun karet telah divulkanisasi pada saat ini masih agak rapuh dan perlu diolah kembali sebelum menjadi elastis dan dapat digunakan. Untuk mencapai hal ini karet bentuk pipa dimuat ke rak yang dikukus dan dipanaskan dalam mesin besar.Pindahkan dari tiang dan cuci untuk menghilangkan bedak, pipa karet dimasukkan ke dalam mesin lain yang mengirisnya menjadi karet gelang. Karet gelang dijual berdasarkan berat, dan karena biasanya karet gelang ini mengumpul, maka hanya sedikit jumlah yang dapat ditimbang beratnya secara akurat oleh mesin. Secara umum, banyak kemasan berisi lebih dari 5pounds (2,2 kg) dapat dimuat oleh mesin tetapi masih membutuhkan pengukuran berat manual.

e.Quality ControlSampel karet gelang dari tiap batch dikenakan berbagai tes kualitas. Salah satu tes pengukurannya adalah modulus, atau seberapa kuat karet gelang kembali ke bentuk semula: sebuah karet gelang yang kuat harus kembali lagi ketika ditarik, sementara karet gelang dibuat untuk mengamankan benda rapuh maka harus kembali ke bentuk semula dengan lembut. Tes lainnya adalah untukelongation(pemanjangan), menentukan seberapa jauh karet gelang akan meregang, hal ini tergantung pada presentase karet pada karet gelang: semakin banyak karet, maka semakin jauh karet gelang meregang. Tes ketiga umumnya adalahbreak strength(kekuatan patah), atau seberapa kuat karet gelang menahan tegangan normal. Jika 90% sampel karet gelang dalam sebuah batch lulus tes tertentu, maka pindah ke tes berikutnya; jika 90% lulus semua tes, maka batch dianggap telah siap dipasarkan.

BAB III METODOLOGI

3.1.ALAT DAN BAHAN3.1.1.Alat

1.Tong besar2.Rol untuk membuang air3.Banbury mixer4.Mesin giling5.Ekstruder

3.1.2.Bahan

1.Latek pohon karet2.Asam format3.Sulfur4.Pigmen

3.1.3 Persiapan Bahan BakuUntuk memproduksi karet gelang bahan utama yang digunakan yaitu lateks. Lateks adalahgetah yang dikeluarakan oleh pohon karet, merupakan larutan koloid dengan partikel karet dan bukan karet yang tersuspensi di dalam suatu media yang banyak mengandung bermacam-macam zat (substance), warna lateks putih susu sampai kuning). Bahan tambahan lainnya yaituAsam format,Sulfur,Pigmen. Asam formiat ditambahkan ke lateks setelah lateks dimurnikan tujuannya yaitu sebagai bahan penggumapal. sulfur ditambahkan untuk proses vulkanisasi,pigmen untuk mewarnainya, dan zat kimia lainnya untuk meningkatkan atau menghilangkan elastisitas karet gelang yang dihasilkan.Berbagai alat yang digunakan pada proses pembutan yaituTong besar,Rol untuk membuang air,Banbury mixer, mesinpenggiling, dan ekstruder . Tong besar digunakan untuk tempat lateks yang telah dimurnikan kemudian juga tempat saat penambahanasetat atau asam format.Rol untuk membuang air, mekanismenya adanya penekananmembentuk bal atau balok, biasanya berukuran 2 atau 3 kaki persegi,sehingga di dapatkan lembaran karet.Banbury mixerMesin ini mencampur karet dengan bahan lainnya,mesin Banbury mengintegrasikan mereka untuk lebih teliti, memproduksi produk yang lebih seragam.Mesin gilingdigunakan untuk menggiling lembaran-lembaran karet sehinggaterpotong menjadi strip.Ekstrudermesin ekstruksi menekan karet keluar berbentuk panjang, tabung hampa (seperti kebanyakan gilingan daging yang menghasilkan string daging yang panjang). Kelebihan karet yang ada di sekitar kepala tiap mesin ekstruksi, dan karet ini kemudian dipotong, dikumpulkan, dan diletakkan kembali dengan karet masuk ke mesin penggiling.

3.2 TAHAPAN CARA KERJA Prosespengolahan darigetah lateks menjadi karet gelang, perlu melalui bererapa tahapan yaitu mulai dari pengolahan lateks alam, pencampuran, penggilingan, pengolahan lateks alam, ekstruksi, pengawetan dan dan quality control.

3.2.1 prosedur pembuatan karet gelang1. Pengolahan lateks alamTahap awal dari pengolahan karet yaitu hasil panen getah dari tanaman karet dimurnikan untuk menghilangkan unsur-unsur penyusun lain selain karet dan untuk menyaring kotoran seperti getah pohon dan serpihan batang. Hasil pemurnian ini diletakkan daam tong beser kemudian ditambahakan asam asetat atau asam format, partikel karet saling melekat bersama-sama membentuk lembaran.Kemudianlembaran-lembaran dijepitantara rol untuk membuang kelebihan air dan ditekan membentuk bal atau balok, biasanya berukuran 2 atau 3 kaki persegi (atau 6,9 m2), siap untuk pengiriman ke pabrik.2. Pencampuransebelum dilakukan pencampuranlembaran dipotong menjadi potongan kecil dengan mesin pemotong.Pencampuran dilakukan dengan alat banbury mixer.Mesin ini mencampur karet dengan bahan lainnya sulfur digunakan untuk memvulkanisasi, pigmen untuk mewarnainya, dan zat kimia lainnya untuk meningkatkan atau menghilangkan elastisitas karet gelang yang dihasilkan. Walaupun beberapa perusahaan tidak menambahkan bahan ini sampai pada tahap selanjutnya (penggilingan), mesin Banbury mengintegrasikan mereka untuk lebih teliti, memproduksi produk yang lebih seragam.3. Penggilinganmemerlukan pemanasan karet (massa dicampur sampai campur, jika tidak maka pisahkan) dan remas secaramendatar di mesin giling. apabila karet sudah dipanaskan lalu diratakan dengan mesin penggiling, lalu dipotong menjadi strip.4. EkstruksiStrip tersebut dimasukkan kedalam sebuah mesin mengektruksi karet yangmemaksa keluarberbentuk panjang, tabung hampa (seperti kebanyakan gilingan daging yang menghasilkan string daging yang panjang). Kelebihan karet yang ada di sekitar kepala tiap mesin ekstruksi, dan karet ini kemudian dipotong, dikumpulkan, dan diletakkan kembali dengan karet masuk ke mesin penggiling.5. Pengawetan (Curing)Tabung karet kemudian dipaksa lebih dari tiang aluminium disebut Mandrels, lalu diberi bedak untuk menjaga agar tidak lengket.Meskipun karet telah divulkanisir pada saat ini masih agak rapuh dan perlu diolah kembali sebelum menjadi elastis dan dapat digunakan. Untuk mencapai hal ini kutub dimuat ke rak yang dikukus dan dipanaskan dalam mesin besar..Pencucian untuk menghilangkan bedak ,lalu tabung karet dimasukan kedalam mesin lain menjadi irisan karet gelang .6. Quality ControlSampel karet gelangdikenakan berbagai tes kualitasada tiga jenis tes kualitas yaitu :

1.Tes pengukuran modulusSalah satu tes pengukurannya adalah modulus, atau seberapa kuat karet gelang kembali ke bentuk semula: sebuah karet gelang yang kuat harus kembali lagi ketika ditarik, sementara karet gelang dibuat untuk mengamankan benda rapuh maka harus kembali ke bentuk semula dengan lembut2.Teselongation(pemanjangan)Tes ini digunakan untukmenentukan seberapa jauh karet gelang akan meregang, hal ini tergantung pada presentase karet pada karet gelang: semakin banyak karet, maka semakin jauh karet gelang meregang.3.tesbreak strength(kekuatan patah)atauseberapa kuat karet gelang menahan tegangan normal. Jika 90% sampel karet gelang dalam sebuah batch lulus tes tertentu, maka pindah ke tes berikutnya; jika 90% lulus semua tes, maka batch dianggap telah siap dipasarkan.

BAB V PENUTUP

5.1.KESIMPULANDari makalah pembuatan karet gelang dapat disimpulkan bahwa :1.Bahan baku pembuatan karet gelang adalah lateks alam2.Berbagai alat yang digunakan untuk pembuatan karet gelang adalah tong besar, rol untuk membuang air, banbury mixer, mesin penggiling dan ekstruder3.Terdapat beberapa tahapan untuk membuat karet gelang yaitu mulai dari pengolahan lateks alam, pencampuran, penggilingan, ekstruksi,pengawetan, danquality control4.Quality control digunakan untuk menilai kualitas karet gelang agar menghasilkan karet gelang dengan kualitas yang baik5.Pada prosesquality controlkaret gelang ada 3 jenis tes kualitas yaitu tes pengukuran modulus, tes elongation, dan tes brenk strengh

5.2.SARANSebaiknya ketika melakukan tes kualitas karet gelang, gunakanlah metode yang sesuai dengan standart agar mendapatkan karet gelang yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010.Rubber Band.http://www,madehow.com/volume-1/Rubber-Band,html. [17Maret 2011]Anonim. 2013.Lateks.http://id.wikipedia.org/wiki/Lateks. [17 Maret 2013]Cobb, Vicki.The Secret Life of School Supplies.J.B. Lippincott, 1981.Graham, Frank and Ada Graham.The Big Stretch: The Complete Book of the Amazing "Rubber Band.Knopf, 1985.McCafferty, Danielle.How Simple Things Are Made.Subsistence Press, 1977.Wulffson, Don. L.Extraordinary Stories Behind the Invention of Ordinary Things.Lothrop, Lee & Shepard Books, 1981.