Karsinoma reki

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    1/25

    PENDAHULUAN

    Karsinoma rekti merupakan tumor ganas terbanyak di antara tumor ganas saluran

    cerna, lebih 60% tumor kolorektal berasal dari rektum. Salah satu pemicu kanker rektal

    adalah masalah nutrisi dan kurang berolah raga. Kanker rektal merupakan salah satu jenis

    kanker yang tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia. Kanker rektal

    adalah kanker yang menyerang kolon dan rektum. Namun, penyakit ini bukannya tidak

    dapat disembuhkan. Jika penderita telah terdeteksi secara dini, maka kemungkinan untuk

    sembuh bisa mencapai 50 persen.

    Setiap !aktu, kanker ini bisa menyerang seseorang. "isikonya akan terus

    meningkat seiring dengan penambahan usia. #ata dari $merika Serikat dan nggris

    memperlihatkan, orang yang berusia antara 60 sampai &0 tahun berisiko tiga kali lipat dari

    kelompok usia lainnya. 'ereka yang memiliki ri!ayat peradangan saluran cerna seperti

    kolit usus kronis, tergolong berisiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker kolorektal.

    #emikian juga dengan mereka yang memiliki ri!ayat penyakit kanker tersebut, risiko

    terkena penyakit ini bisa menyerang pada kelompok usia mana pun di ba!ah 60 tahun.

    (mumnya penderita datang dalam stadium lanjut, seperti kebanyakan tumor ganas

    lainnya) *0% diagnosis karsinoma rekti dapat ditegakkan dengan colok dubur. Sampai saat

    ini pembedahan adalah terapi pilihan untuk karsinoma rekti. +,,,+0

    +

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    2/25

    TINJAUAN PUSTAKA

    I. DEFINISI DAN ANATOMI

    Karsinoma "ekti adalah kanker yang terjadi pada rektum. "ektum terletak di

    anterior sakrum dan coccygeus panjangnya kira kira +5 cm. Rectosigmoid junction terletak

    pada bagian akhir mesocolon sigmoid. -agian sepertiga atasnya hampir seluruhnya

    dibungkus oleh peritoneum. #i setengah bagian ba!ah rektum keseluruhannya adalah

    ektraperitoneal.+,,

    Karsinoma merupakan suatu proses pembelahan selsel /prolierasi1 yang tidak

    mengikuti aturan baku prolierasi yang terdapat dalam tubuh /prolierasi abnormal1.

    2rolierasi ini di bagi atas nonneoplastik dan neoplastik, nonneoplastik dibagi atas 3

    a. 4iperplasia adalah prolierasi sel yang berlebihan. 4al ini dapat normal karena

    bertujuan untuk perbaikan dalam kondisi isiologis tertentu misalnya

    kehamilan.

    b. 4ipertroi adalah peningkatan ukuran sel yang menghasilkan pembesaran organ

    tanpa ada pertambahan jumlah sel.

    c. 'etaplasia adalah perubahan dari satu jenis tipe sel yang membelah menjadi

    tipe yang lain, biasanya dalam kelas yang sama tapi kurang terspesialisasi.

    d. #isplasia adalah kelainan perkembangan selular, produksi dari sel abnormal

    yang mengiringi hiperplasia dan metaplasia.2erubahan yang termasuk dalam

    hal ini terdiri dari bertambahnya mitosis, produksi dari sel abnormal pada

    jumlah besar dan tendensi untuk tidak teratur.

    Secara anatomi rektum terbentang dari ertebre sakrum ke sampai garis

    anorektal. Secara ungsional dan endoskopik, rektum dibagi menjadi bagian ampula dan

    singter. -agian singter disebut juga annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus

    leator ani dan asia coli dari asia supraani. -agian ampula terbentang dari sakrum ke

    ke diragma pelis pada insersi muskulus leator ani. 2anjang rektum berkisar +0+5 cm,

    dengan keliling +5 cm pada rectosigmoidjunction dan 5 cm pada bagian ampula yang

    terluas. 2ada orang de!asa dinding rektum mempunyai lapisan 3 mukosa, submukosa,

    muskularis /sirkuler dan longitudinal1, dan lapisan serosa.5,++

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    3/25

    Gambar 1 : Anatomi Ret!m

    Gambar ": La#i$an %in%in& ret!m

    2erdarahan arteri daerah anorektum berasal dari arteri hemoroidalis superior,

    media, dan inerior. $rteri hemoroidalis superior yang merupakan kelanjutan dari a.

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    4/25

    mesenterika inerior, arteri ini bercabang kiri dan kanan. $rteri hemoroidalis merupakan

    cabang a. iliaka interna, arteri hemoroidalis inerior cabang dari a. pudenda interna. 7ena

    hemoroidalis superior berasal dari ple8us hemoroidalis internus dan berjalan ke arah

    kranial ke dalam . 'esenterika inerior dan seterusnya melalui . lienalis menuju . porta.

    7ena ini tidak berkatup sehingga tekanan alam rongga perut menentukan tekanan di

    dalamnya. Karsinoma rektum dapat menyebar sebagai embolus ena ke dalam hati. 7ena

    hemoroidalis inerior mengalirkan darah ke . pudenda interna, . iliaka interna dan sistem

    ena kaa.

    Gambar ' : Pemb!(!) %ara) Arteri %an *ena #a%a ret!m

    2embuluh lime daerah anorektum membentuk pleksus halus yang mengalirkan

    isinya menuju kelenjar lime inguinal yang selanjutnya mengalir ke kelenjar lime iliaka.

    neksi dan tumor ganas pada daerah anorektal dapat mengakibatkan limadenopati

    inguinal. 2embuluh rekrum di atas garis anorektum berjalan seiring dengan . hemoroidalis

    seuperior dan melanjut ke kelenjar lime mesenterika inerior dan aorta.

    2ersaraan rektum terdiri atas sistem simpatik dan parasimpatik. Serabut simpatik

    berasal dari pleksus mesenterikus inerior yang berasal dari lumbal , , dan , serabut ini

    mengatur ungsi emisi air mani dan ejakulasi. Serabut parasimpatis berasal dari sakral , ,

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    5/25

    dan , serabut ini mengatur ungsi ereksi penis, klitoris dengan mengatur aliran darah ke

    dalam jaringan.

    II. ANGKA KEJADIAN

    #i (S$ 9a kolorektal merupakan kanker gastrointestinal yang paling seringterjadi

    dan nomor dua sebagai penyebab kematian di negara berkembang. :ahun 005,

    diperkirakan ada +5,*0 kasus baru kanker kolorektal di (S$, +0,*50 kasus terjadi di

    kolon dan 0,0 kasus di rektal. 2ada 56,00 kasus dilaporkan berhubungan dengan

    kematian, ;.;00 kasus 9a kolon dan &,600 kasus 9a rectal. 9a kolorektal merupakan ++

    % dari kejadian kematian dari semua jenis kanker. +,

    #iseluruh dunia dilaporkan lebih dari *0,000 kasus baru dan terjadi kematian pada

    hampir 500,000 kasus tiap tahunnya. /ation, 001. 'enurut data di

    "S Kanker #harmais pada tahun +**500, kanker rektal menempati urutan keenam dari

    +0 jenis kanker dari pasien yang dira!at di sana. Kanker rektal tercatat sebagai penyakit

    yang paling mematikan di dunia selain jenis kanker lainnya. Namun, perkembangan

    5

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    6/25

    teknologi dan juga adanya pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar

    50 persen, bahkan bisa dicegah.+,,

    #ari selutruh pasien kanker rektal, *0% berumur lebih dari 50 tahun. 4anya 5%

    pasien berusia kurang dari 0 tahun. #i negara barat, laki ? laki memiliki insidensi

    terbanyak mengidap kanker rektal dibanding !anita dengan rasio berariasi dari &3; *35.

    +,

    Gambar +. ,a reti

    III. ETIOLOGI

    2rice dan

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    7/25

    I*. PATOFISIOLOGI KARSINOMA REKTUM

    2ada mukosa rektum yang normal, selsel epitelnya akan mengalami regenerasi

    setiap 6 hari. 2ada keadaan patologis seperti adenoma terjadi perubahan genetik yang

    mengganggu proses dierensiasi dan maturasi dari selsel tersebut yang dimulai dengan

    inaktiasi gen adenomatous polyposis coli (APC)yang menyebabkan terjadinya replikasi

    tak terkontrol. 2eningkatan jumlah sel akibat replikasi tak terkontrol tersebut akan

    menyebabkan terjadinya mutasi yang akan mengaktiasi Kras onkogen dan mutasi gen

    p5, hal ini akan mencegah terjadinya apoptosis dan memperpanjang hidup sel.

    Gambar -. Patoi$io(o&i Kar$inoma Ret!m

    *. FAKTOR RESIKO

    1. I%io#at)i/ In(ammator0 o2e( Di$ea$e

    a. U($erati Ko(iti$

    (lserati kolitis merupakan aktor risiko yang jelas untuk kanker kolon sekitar +%

    dari pasien yang memiliki ri!ayat kronik ulserati kolitis. "isiko perkembangan kanker

    pada pasien ini berbanding terbalik pada usia terkena kolitis dan berbanding lurus dengan

    keterlibatan dan keaktian dari ulserati kolitis. "isiko kumulati adalah % pada +0 tahun,

    &% pada 0 tahun, dan +&% pada 0 tahun. 2endekatan yang direkomendasikan untuk

    seseorang dengan risiko tinggi dari kanker kolorektal pada ulserati kolitis dengan

    mengunakan kolonoskopi untuk menentukan kebutuhan akan total proktokolektomi pada

    pasien dengan kolitis yang durasinya lebih dari & tahun. Strategi yang digunakan

    berdasarkan asumsi bah!a lesi displasia bisa dideteksi sebelum terbentuknya inasi

    kanker. Sebuah studi prospekti menyimpulkan bah!a kolektomi yang dilakukan dengan

    segera sangat esensial untuk semua pasien yang didiagnosa dengan displasia yangberhubungan dengan massa atau lesi, yang paling penting dari analisa mendemonstrasikan

    ;

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    8/25

    bah!a diagnosis displasia tidak menyingkirkan adanya inasi kanker. #iagnosis dari

    displasia mempunyai masalah tersendiri pada pengumpulan sampling spesimen dan ariasi

    perbedaan pendapat antara para ahli patologi anatomi.+

    b. Pen0ait ,ro)n3$

    2asien yang menderita penyakit crohnBs mempunyai risiko tinggi untuk menderita

    kanker kolorektal tetapi masih kurang jika dibandingkan dengan ulserati kolitis.

    Keseluruhan insiden dari kanker yang muncul pada penyakit crohnBs sekitar 0%. 2asien

    dengan striktur kolon mempunyai insiden yang tinggi dari adenokarsinoma pada tempat

    yang terjadi ibrosis. $denokarsinoma meningkat pada tempat strikturoplasty menjadikan

    sebuah biopsy dari dinding intestinal harus dilakukan pada saat melakukan strikturoplasty.

    :elah dilaporkan juga bah!a sCuamous sel kanker dan adenokarsinoma meningkat pada

    istula kronik pasien dengan crohnBs disease.+

    Gambar 4. ,ro)n3$ Di$ea$e

    ". Fator Geneti

    a. Ri2a0at Ke(!ar&a

    Sekitar +5% dari seluruh kanker kolon muncul pada pasien dengan ri!ayat kanker

    kolorektal pada keluarga terdekat. Seseorang dengan keluarga terdekat yang mempunyai

    kanker kolorektal mempunyai kemungkinan untuk menderita kanker kolorektal dua kali

    lebih tinggi bila dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki ri!ayat kanker

    kolorektal pada keluarganya.+

    &

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    9/25

    b. Here%iter Kaner Ko(oreta(

    $bnormalitas genetik terlihat mampu memediasi progresi dari normal menuju

    mukosa kolon yang maligna. Sekitar setengah dari seluruh karsinoma dan adenokarsinoma

    yang besar berhubungan dengan mutasi. Dangkah yang paling penting dalam menegakkan

    diagnosa dari sindrom kanker herediter yaitu ri!ayat kanker pada keluarga. 'utasi sangat

    jarang terlihat pada adenoma yang lebih kecil dari + cm. $llelic deletion dari +;p

    ditunjukkan pada E dari seluruh kanker kolon, dan deletion dari 5C ditunjukkan lebih dari

    +F dari karsinoma kolon dan adenoma yang besar.#ua sindrom yang utama dan beberapa

    arian yang utama dari sindrom ini menyebabkan kanker kolorektal telah dikenali

    karakternya. #ua sindrom ini, dimana mempunyai predisposisi menuju kanker kolorektal

    memiliki mekanisme yang berbeda, yaitu amilial adenomatous polyposis /@$21 dan

    hereditary non polyposis colorectal cancer /4N2991.+

    /. FAP/Fami(ia( A%enomato!$ Po(0#o$i$5

    Aen yang bertanggung ja!ab untuk @$2 yaitu gen $29, yang berlokasi pada

    kromosom 5C+. $danya deek pada $29 tumor supresor gen dapat menggiring kepada

    kemungkinan pembentukan kanker kolorektal pada umur 0 sampai 50 tahun. 2ada @$2

    yang telah berlangsung cukup lama, didapatkan polip yang sangat banyak untuk dapat

    dilakukannya kolonoskopi polipektomi yang aman dan adekuat) ketika hal ini terjadi,

    direkomendasikan untuk melakukan prophylactic subtotal colectomy diikuti dengan

    endoskopi pada bagian yang tersisa. dealnya prophylactic colectomy harus ditunda kecuali

    terdapat terlalu banyak polip yang dapat ditangani dengan aman. 2rosedur pembedahan

    elekti harus sedapat mungkin dihindari ketika memungkinkan. Screening untuk polip

    harus dimulai pada saat usia muda. 2asien dengan @$2 yang diberi 00 mg celeco8ib, dua

    kali sehari selama enam bulan mengurangi rata rata jumlah polip sebesar &%. :umor lain

    yang mungkin muncul pada sindrom @$2 adalah karsinoma papillary thyroid, sarcoma,

    hepatoblastomas, pancreatic carcinomas, dan medulloblastomas otak. 7arian dari @$2

    termasuk gardnerBs syndrom dan turcotBs syndrom.+,+5

    *

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    10/25

    Gambar 4. Fami(ia( A%enomato!$ Po(0#o$i$ 6 Ko(iti$ U($eratia

    %. HNP,, 7Here%itar0 Non Po(0#o$i$ ,o(ore/ta( ,an/er5

    2ola autosomal dominan dari 4N299 termasuk lynchBs sindrom dan . Aenerasi

    multipel yang dipengaruhi dengan kanker kolorektal muncul pada umur yang muda /G5

    tahun1, dengan predominan lokasi kanker pada kolon kanan. $bnormalitas genetik ini

    terdapat pada mekanisme mismatch repair yang bertanggung ja!ab pada deek eksisi dari

    abnormal repeating seCuences dari #N$, yang dikenal sebagai mikrosatellite

    /mikrosatellite instability1. "etensi dari sCuences ini mengakibatkan ekspresi dari

    phenotype mutator, yang dikarakteristikkan oleh rekuensi #N$ replikasi error /"H"I

    phenotype1, dimana predisposisi tersebut mengakibatkan seseorang memiliki multitude

    +0

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    11/25

    dari malignansi primer. 2asien dengan 4N299 mungkin juga memiliki adenoma

    sebaceous, carcinoma sebaceous, dan multipel keratocanthoma, :ermasuk kanker dari

    endometrium, oarium, kandung kemih, ureter, lambung dan traktus biliaris. Jika

    dibandingkan dengan sporadic kanker kolorektal, tumor pada 4N299 seringkali poorly

    dierentiated, dengan gambaran mucoid dan signetcell, reaksi yang mirip crohnBs /nodul

    lymphoid, germinal centers, yang berlokasi pada perier inlitrasi kanker kolorektal1,

    kehadiran iniltrasi lymphocytes diantara tumor. Karsinogenesis yang terakselerasi muncul

    pada 4N299, pada keadaan ini adenoma kolon yang berukuran kecil dapat menjadi

    karsinoma dalam tahun, bila dibandingkan dengan proses pada ratarata kanker

    kolorektal yang membutuhkan !aktu &+0 tahun.

    2asien dengan 4N299 mempunyai kecenderungan untuk menderita kanker

    kolorektal pada umur yang sangat muda, dan screening harus dimulai pada umur 0 tahun

    atau lebih dini 5 tahun dari umur anggota keluarga yang pertama kali terdiagnosa kanker

    kolorektal yang berhubungan 4N299. $ngka ratarata pasien dengan 4N299 yang

    didiagnosa menderita kanker kolorektal pada umur tahun, dibandingkan dengan pasien

    kontrol yang menderita kanker kolorektal pada umur 6& tahun. 2rognosis dari pasien

    4N299 terlihat lebih baik daripada pasien dengan sporadic kanker kolon. #ari penelitian

    menunjukkan bah!a pasien dengan 4N299 kurang mendapat manaat dari adjuant

    kemoterapi berdasarkan kombinasi luorourasil daripada pasien tanpa kelainan ini. +,+5

    '. Diet

    'asyarakat yang diet tinggi lemak, tinggi kalori, daging dan diet rendah serat

    berkemungkinan besar untuk menderita kanker kolorektal pada kebanyakan penelitian,

    meskipun terdapat juga penelitian yang tidak menunjukkan adanya hubungan antara serat

    dan kanker kolorektal. $da dua hipotesis yang menjelaskan mekanisme hubungan antara

    diet dan resiko kanker kolorektal. :eori pertama adalah pengakumulasian bukti

    epidemiologi untuk asosiasi antara resistensi insulin dengan adenoma dan kanker

    kolorektal. 'ekanismenya adalah menkonsumsi diet yang berenergi tinggi mengakibatkan

    perkembangan resistensi insulin diikuti dengan peningkatan leel insulin, trigliserida dan

    asam lemak tak jenuh pada sirkulasi. @aktor sirkulasi ini mengarah pada sel epitel kolon

    untuk menstimulus prolierasi dan juga memperlihatkan interaksi oksigen reakti.

    2emaparan jangka panjang hal tersebut dapat meningkatkan pembentukan kanker

    kolorektal. 4ipotesis kedua adalah identiikasi berkelanjutan dari agen yang secara

    ++

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    12/25

    signiikan menghambat karsinogenesis kolon secara e8perimental. #ari pengamatan

    tersebut dapat disimpulkan mekanismenya, yaitu hilangnya ungsi pertahanan lokal epitel

    disebabkan kegagalan dierensiasi dari daerah yang lemah akibat terpapar toksin yang tak

    dapat dikenali dan adanya respon inlamasi okal, karakteristik ini didapat dari bukti

    teraktiasinya en>im 9= dan stres oksidati dengan lepasnya mediator oksigen reakti.

    4asil dari prolierasi okal dan mutagenesis dapat meningkatkan resiko terjadinya adenoma

    dan aberrant crypt oci. 2roses ini dapat dihambat dengan /a1 demulsi yang dapat

    memperbaiki permukaan lumen kolon) /b1 agen antiinlamasi) atau /c1 antioksidan.

    Kedua mekanisme tersebut, misalnya resistensi insulin yang berperan melalui tubuh dan

    kegagalan pertahanan okal epitel yang berperan secara lokal, dapat menjelaskan hubungan

    antara diet dan resiko kanker kolorektal.+,+6

    +. Ga0a Hi%!#

    2ria dan !anita yang merokok kurang dari 0 tahun mempunyai risiko tiga kali

    untuk memiliki adenokarsinoma yang kecil, tapi tidak untuk yang besar. Sedangkan

    merokok lebih dari 0 tahun berhubungan dengan risiko dua setengah kali untuk menderita

    adenoma yang berukuran besar.

    #iperkirakan 5000;000 kematian karena kanker kolorektal di $merika

    dihubungkan dengan pemakaian rokok. 2emakaian alkohol juga menunjukkan hubungan

    dengan meningkatnya risiko kanker kolorektal.

    2ada berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara aktiitas, obesitas dan

    asupan energi dengan kanker kolorektal. 2ada percobaan terhadap he!an, pembatasan

    asupan energi telah menurunkan perkembangan dari kanker. nteraksi antara obesitas dan

    aktiitas isik menunjukkan penekanan pada aktiitas prostaglandin intestinal, yang

    berhubungan dengan risiko kanker kolorektal. :he Nurses 4ealth Study telah menunjukkan

    hubungan yang berkebalikan antara aktiitas isik dengan terjadinya adenoma, yang dapat

    diartikan bah!a penurunan aktiitas isik akan meningkatkan risiko terjadinya adenoma.

    -. U$ia

    2roporsi dari semua kanker pada orang usia lanjut / 65 thn1 pria dan !anita adalah

    6+% dan 56%. @rekuensi kanker pada pria berusia lanjut hampir ; kali /+5& per +00.000

    orang per tahun1 dan pada !anita berusia lanjut sekitar kali /++* per +00.000 orang per

    tahun1 bila dibandingkan dengan orang yang berusia lebih muda /06 thn1. Sekitar

    setengah dari kanker yang terdiagnosa pada pria yang berusia lanjut adalah kanker prostat

    +

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    13/25

    /5+ per +00.0001, kanker paruparu /++& per +00.0001 dan kanker kolon /+;6 per

    +00.0001. Sekitar &% kanker yang terdiagnosa pada !anita yang berusia lanjut adalah

    kanker payudara /& per +00.0001, kanker kolon /+ per +00.0001, kanker paru paru /++&

    per +00.0001 dan kanker lambung /;5 per +00.0001.

    (sia merupakan aktor paling relean yang mempengaruhi risiko kanker kolorektal

    pada sebagian besar populasi."isiko dari kanker kolorektal meningkat bersamaan dengan

    usia, terutama pada pria dan !anita berusia 50 tahun atau lebih, dan hanya % dari kanker

    kolorektal muncul pada orang dengan usia diba!ah 0 tahun. Dima puluh lima persen

    kanker terdapat pada usia 65 tahun, angka insiden +* per +00.000 populasi yang berumur

    kurang dari 65 tahun, dan ; per +00.000 pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun.+

    #i $merika seseorang mempunyai risiko untuk terkena kanker kolorektal sebesar

    5%. Sedangkan kelompok terbesar dengan peningkatan risiko kanker kolorektal adalah

    pada usia diatas 0 tahun. Seseorang dengan usia diba!ah empat puluh tahun hanya

    memiliki kemungkinan menderita kanker kolorektal kurang dari +0%. #ari tahun 000

    00, ratarata usia saat terdiagnosa menderita kanker kolorektal pada usia ;+ tahun.

    nsidensi berdasarkan usia diba!ah 0 tahun sebesar 0,0%, 0 tahun sebesar 0,*%, 5

    tahun sebesar ,5%, 55 tahun sebesar +0,*%, 556 tahun sebesar +;,6%, 65;

    tahun sebesar 5,*%, ;5& tahun sebesar &,&%, dan L &5 sebesar +,%.+;

    I*. MANIFESTASI KLINIK

    1. Hi$to(o&i

    4istologi merupakan suatu aktor penting dalam hal etiologi, penanganan dan

    prognosis dari kanker. Secara mikroskopis kanker kolorektal mempunyai derajat

    dierensiasi yang berbedabeda, tidak hanya dari tumor yang satu dengan tumor yang lain

    tetapi juga dari area ke area pada tumor yang sama, mereka cenderung mempunyai

    morologi yang heterogen. Aambaran histopatologis yang paling sering dijumpai adalah

    tipe adenocarcinoma /*0*5%1, adenocarcinoma mucinous /+;%1, signet ring cell

    carcinoma /%1, dan sarcoma /0,+%1.

    2ada penelitian mengenai gambaran histologi kanker kolorektal dari tahun +**&

    00+ di $merika Serikat yang melibatkan 5.60 kasus kanker kolorektal. #idapatkan

    gambaran histopatologis dari kanker kolorektal sebesar *6% berupa adenocarcinoma, %

    karsinoma lainnya /termasuk karsinoid tumor1, 0,% epidermoid carcinoma, dan 0,0&%

    berupa sarcoma. 2roporsi dari epidermoid carcinoma, mucinous carcinoma dan carcinoid

    tumor banyak diketemukan pada !anita. Secara keseluruhan, didapatkan suatu pola

    +

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    14/25

    hubungan antara tipe histopatologis, derajat dierensiasi dan stadium dari kanker

    kolorektal. $denocarcinoma sering ditemukan dengan derajat dierensiasi sedang dan

    belum bermetastase pada saat terdiagnosa, signet ring cell carcinoma banyak ditemukan

    dengan derajat dierensiasi buruk dan telah bermetastase jauh pada saat terdiagnosa, lain

    pula pada carcinoid tumor dan sarcoma yang sering dengan derajat dierensiasi buruk dan

    belum bermetastase pada saat terdiagnosa, sedangkan small cell carcinoma tidak memiliki

    derajat dierensiasi dan sering sudah bermetastase jauh pada saat terdiagnosa.

    #ari 0+ kasus kanker kolorektal periode +**00 di "S Kanker #harmais

    /"SK#1 didapatkan bah!a tipe histopatologis yang paling sering dijumpai adalah

    adenocarcinoma Mdierensiasi baik & /,&&%1, sedang ;& /&,&0%1, buruk 5 /,*%1,

    dan yang jarang adalah musinosum +* /*,5%1 dan signet ring cell carcinoma ++ /5,;%1.

    Jika dari hasil penelitian di "SK# didapatkan bah!a rekuensi terbanyak adalah

    adenocarcinoma dengan derajat dierensiasi sedang /&,&0%1, maka lain halnya dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Soeripto et al di Jogjakarta pada tahun 00+ yang

    mendapati rekuensi derajat dierensiasi kanker kolorektal banyak didominasi oleh derajat

    dierensiasi baik. 2erbedaan pola demograik dan klinis yang berhubungan dengan tipe

    histopatologis akan sangat membantu untuk studi epidemiologi, laboratorium dan klinis di

    masa yang akan datang. +,+6

    ". Ge8a(a K(ini$

    :anda dan gejala yang mungkin muncul pada kanker rektal antara lain ialah 3 +,,5,;,&,+

    2erubahan pada kebiasaan -$- atau adanya darah pada eses, baik itu darah segar

    maupun yang ber!arna hitam.

    #iare, konstipasi atau merasa bah!a isi perut tidak benar benar kosong saat -$-

    @eses yang lebih kecil dari biasanya

    Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering latus, kembung, rasa penuh pada perut

    atau nyeri

    2enurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya

    'ual dan muntah,

    "asa letih dan lesu

    2ada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada daerah

    gluteus.

    +

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    15/25

    '. Meta$ta$e

    'etastase ke kelenjar lima regional ditemukan pada 0;0% kasus pada saat

    direseksi. nasi ke pembuluh darah ena ditemukan pada lebih 60% kasus. 'etastase

    sering ke hepar, caum peritoneum, paruparu, diikuti kelenjar adrenal, oarium dan

    tulang. 'etastase ke otak sangat jarang, dikarenakan jalur limatik dan ena dari rektum

    menuju ena caa inerior, maka metastase kanker rektum lebih sering muncul pertama

    kali di paruparu. -erbeda dengan kolon dimana jalur limatik dan ena menuju ena

    porta, maka metastase kanker kolon pertama kali paling sering di hepar.++

    *. DIAGNOSIS DAN STAGING

    1. Dia&no$i$

    $da beberapa tes pada daerah rektum dan kolon untuk mendeteksi kanker rektal,

    diantaranya ialah 3 +,,5,;,&,*,+

    1) 2emeriksaan darah lengkap, pemeriksaan 9H$ /9arcinoma Hmbrionik $ntigen1 dan

    (jifaecal occult blood test/@=-:1 untuk melihat perdarahan di jaringan

    2) Digital rectal examination (DRE) dapat digunakan sebagai pemeriksaan skrining

    a!al. Kurang lebih ;5 % karsinoma rektum dapat dipalpasi pada pemeriksaan rektal,

    pemeriksaan digital akan mengenali tumor yang terletak sekitar +0 cm dari rektum,

    tumor akan teraba keras dan menggaung.

    Gambar 9. Pemeri$aan /o(o %!b!r #a%a ,a Reti

    $da gambaran khas dari pemeriksaan colok dubur, yaitu indurasi dan adanya suatu

    penonjolan tepi, dapat berupa 3

    a. suatu pertumbuhan a!al yang teraba sebagai indurasi seperti cakram yaitu suatu

    plateau kecil dengan permukaan yang licin dan berbatas tegas.

    +5

    http://lh3.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SWAiPiP0-UI/AAAAAAAAAX0/2VMIN8xkmPs/clip_image0063.jpg
  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    16/25

    b. suatu pertumbuhan tonjolan yang rapuh, biasanya lebih lunak, tetapi umumnya

    mempunyai beberapa daerah indurasi dan ulserasi

    c. suatu bentuk khas dari ulkus maligna dengan tepi noduler yang menonjol

    dengan suatu kubah yang dalam /bentuk ini paling sering1

    d. suatu bentuk karsinoma anular yang teraba sebagai pertumbuhan bentuk cincin

    2ada pemeriksaan colok dubur ini yang harus dinilai adalah3

    a. Keadaan tumor3 ekstensi lesi pada dinding rektum serta letak bagian terendah

    terhadap cincin anorektal, ceri8 uteri, bagian atas kelenjar prostat atau ujung

    os coccygis. 2ada penderita perempuan sebaiknya juga dilakukan palpasi

    melalui agina untuk mengetahui apakah mukosa agina di atas tumor tersebut

    licin dan dapat digerakkan atau apakah ada perlekatan dan ulserasi, juga untuk

    menilai batas atas dari lesi anular. 2enilaian batas atas ini tidak dapat dilakukan

    dengan pemeriksaan colok dubur.

    b. 'obilitas tumor3 hal ini sangat penting untuk mengetahui prospek terapi

    pembedahan. Desi yang sangat dini biasanya masih dapat digerakkan pada

    lapisan otot dinding rektum. 2ada lesi yang sudah mengalami ulserasi lebih

    dalam umumnya terjadi perlekatan dan iksasi karena penetrasi atau perlekatan

    ke struktur ekstrarektal seperti kelenjar prostat, bulibuli, dinding posterior

    agina atau dinding anterior uterus.

    c. Hkstensi penjalaran yang diukur dari besar ukuran tumor dan karakteristik

    pertumbuhan primer dan sebagian lagi dari mobilitas atau iksasi lesi.

    1 #apat pula dengan -arium Hnema,. yaitu 9airan yang mengandung barium

    dimasukkan melalui rektum kemudian dilakukan seri oto 8rays pada traktus

    gastrointestinal ba!ah.

    +6

    http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx
  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    17/25

    O

    Gambar . Foto Ront&en %en&an ari!m Enema

    1 Sigmoidoscopy, yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan

    sigmoid apakah terdapat polip kakner atau kelainan lainnya. $lat sigmoidoscope

    dimasukkan melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat

    diambil untuk biopsi.

    Gambar ;. Si&moi%o$o#i

    51 9olonoscopyyaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid

    apakah terdapat polip kanker atau kelainan lainnya. $lat colonoscope dimasukkan

    melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambiluntuk biopsi.

    +;

    http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx
  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    18/25

    61 -iopsi. Jika ditemuka tumor dari salah satu pemeriksaan diatas, biopsi harus

    dilakukan. Secara patologi anatomi, adenocarcinoma merupakan jenis yang paling

    sering yaitu sekitar *0 sampai *5% dari kanker usus besar. Jenis lainnya ialah

    karsinoma sel skuamosa, carcinoid tumors, adenosquamous carcinomas, dan

    undifferentiated tumors+,

    *I. Sta&in&

    !"e American #oint Committee on Cancer (A#CC) memperkenalkan !$% staging

    system, yang menempatkan kanker menjadi satu dalam stadium /Stadium 71. +,,5

    +. Stadium 0

    2ada stadium 0, kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu pada

    mukosa saja. #isebut juga carcinoma in situ

    . Stadium

    2ada stadium , kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis dan

    melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding

    rektum ataupun keluar dari rektum. #isebut jugaDu&es A rectal cancer

    . Stadium

    2ada stadium , kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak

    menyebar ke limonodi. #isebut jugaDu&es ' rectal cancer.

    . Stadium

    2ada stadium , kanker telah menyebar ke limonodi terdekat, tapi tidak menyebar

    kebagian tubuh lainnya. #isebut jugaDu&es C rectal cancer.

    5. Stadium 7

    2ada stadium 7, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau

    oarium. #isebut jugaDu&es D rectal cancer

    +&

    http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://lh3.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SWBJRLgKekI/AAAAAAAAAY8/AyUmZ2OwYUI/clip_image0143.jpghttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx
  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    19/25

    Gambar 9. Sta%i!m ,a Re/ti I

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    20/25

    *I. PENATALAKSANAAN

    -erbagai jenis terapi tersedia untuk pasien kanker rektal. -eberapa adalah terapi

    standar dan beberapa lagi masih diuji dalam penelitian klinis. :iga terapi standar untuk

    kanker rektal yang digunakan antara lain ialah 3

    1. Pembe%a)an

    2embedahan merupakan terapi yang paling la>im digunakan terutama untuk

    stadium dan kanker rektal, bahkan pada pasien suspek dalam stadium juga

    dilakukan pembedahan. 'eskipun begitu, karena kemajuan ilmu dalam metode penentuan

    stadium kanker, banyak pasien kanker rektal dilakukan presurgical treatment dengan

    radiasi dan kemoterapi. 2enggunaan kemoterapi sebelum pembedahan dikenal sebagai

    neoadjuant c"emot"erapy, dan pada kanker rektal, neoadjuant c"emot"erapydigunakan

    terutama pada stadium dan . 2ada pasien lainnya yang hanya dilakukan pembedahan,

    meskipun sebagian besar jaringan kanker sudah diangkat saat operasi, beberapa pasien

    masih membutuhkan kemoterapi atau radiasi setelah pembedahan untuk membunuh sel

    kanker yang tertinggal. ,;

    :ipe pembedahan yang dipakai antara lain 3 +,,*

    Hksisi lokal 3 jika kanker ditemukan pada stadium paling dini, tumor dapat dihilangkan

    tanpa tanpa melakukan pembedahan le!at abdomen. Jika kanker ditemukan dalam bentuk

    polip, operasinya dinamakanpolypectomy.

    "eseksi3 jika kanker lebih besar, dilakukan reseksi rektum lalu dilakukan anastomosis.

    Jiga dilakukan pengambilan limonodi disekitan rektum lalu diidentiikasi apakah

    limonodi tersebut juga mengandung sel kanker.

    Gambar . Re$e$i %an Ana$tomo$i$ Gambar ;. Re$e$i %an Ko(o$tomi

    0

    http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://lh4.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SWBJeC4H6kI/AAAAAAAAAZE/_mUWffj_FKo/clip_image00242.jpghttp://lh5.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SWBJqBcESfI/AAAAAAAAAZM/RMRUazJCLsg/clip_image00442.jpghttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx
  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    21/25

    2engangkatan kanker rektum biasanya dilakukan dengan reseksi abdominoperianal,

    termasuk pengangkatan seluruh rectum, mesorektum dan bagian dari otot leator ani dan

    dubur. 2rosedur ini merupakan pengobatan yang eekti namun mengharuskan pembuatan

    kolostomi permanen.

    "ektum terbagi atas bagian yaitu +F atas, tengah dan ba!ah. Kanker yang

    berada di lokasi +F atas dan tengah / 5 sFd +5 cm dari garis dentate 1 dapat dilakukan Q

    restoratie anterior resectionQ kanker +F distal rectum merupakan masalah pelik. Jarak

    antara pinggir ba!ah tumor dan garis dentate merupakan aktor yang sangat penting untuk

    menentukan jenis operasi.

    Aoligher dkk berdasarkan pengalamannya menyatakan bah!a kegagalan operasi

    QDo! anterior resection Q akan terjadi pada kanker rectum dengan jarak ba!ah rectum

    normal cm. $ngka 5 cm telah diterima sebagai jarak keberhasilan terapi. 4asil penelitian

    yang dilakukan oleh enara dkk pada kasus menyimpulkan bah!a jarak lebih dari

    cm dari garis dentate aman untuk dilakukan operasi Q "estoratie resectionQ. Q9olonal

    anastomosisQ diilhami oleh hasil operasi "aitch dan Sabiston yang dilakukan pada kasus

    kolitis ulserati. =perasi ini dapat diterapkan pada kanker rectum letak ba!ah, dimana

    teknik stapler tidak dapat dipergunakan. Docal e8cision dapat diterapkan untuk mengobati

    kanker rectum dini yang terbukti belum memperlihatkan tandatanda metastasis ke kelenjar

    getah bening. =perasi ini dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu transanal,

    transpinchteric atau transsacral. 2endekatan transpinshter dan transacral memungkinkan

    untuk dapat mengamati kelenjar mesorectal untuk mendeteksi kemungkinan telah terjadi

    metastasis. Sedang pendekatan transanal memiliki kekurangan untuk mengamati

    keterlibatan kelenjar pararektal.

    2ada tumor rektum sepertiga tengah dilakukan reseksi dengan mempertahankan

    singter anus, sedangkan pada tumor sepertiga distal dilakukan amputasi rektum melalui

    reseksi abdominoperineal Ruenu'iles. 2ada operasi ini anus turut dikeluarkan.

    2ada pembedahan abdominoperineal menurut Ruenu'iles, rektum dan sigmoid

    dengan mesosigmoid dilepaskan, termasuk kelenjar lim pararektum dan retroperitoneal

    sampai kelenjar lim retroperitoneal. Kemudian melalui insisi perineal anus dieksisi dan

    dikeluarkan seluruhnya dengan rektum melalui abdomen.

    "eseksi anterior rendah pada rektum dilakukan melalui laparotomi dengan

    menggunakan alat stapler untuk membuat anastomosis kolorektal atau koloanal rendah.

    Hksisi lokal melalui rektoskop dapat dilakukan pada karsinoma terbatas. Seleksi

    penderita harus dilakukan dengan teliti, antara lain dengan menggunakan endoskopi

    +

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    22/25

    ultrasonograik untuk menentukan tingkat penyebaran di dalam dinding rektum clan

    adanya kelenjar ganas pararektal.

    ndikasi dan kontra indikasi eksisi lokal kanker rectum

    +. ndikasi

    :umor bebas, berada & cm dari garis dentate

    :+ atau : yang dipastikan dengan pemeriksaan ultrasound

    :ermasuk !elldirentiated atau moderately !ell direntiated secara histologi

    (kuran kurang dari cm

    . Kontraindikasi

    :umor tidak jelas

    :ermasuk : yang dipastikan dengan ultrasound

    :ermasuk 2oorly direntiated secara histologi

    ". Ra%ia$i

    Sebagai mana telah disebutkan, untuk banyak kasus stadium dan lanjut,

    radiasi dapat menyusutkan ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan. 2eran lain

    radioterapi adalah sebagai sebagai terapi tambahan untuk pembedahan pada kasus tumor

    lokal yang sudah diangkat melaui pembedahan, dan untuk penanganan kasus metastasis

    jauh tertentu. :erutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, radiasi

    yang digunakan setelah pembedahan menunjukkan telah menurunkan resiko kekambuhan

    lokal di pelis sebesar 6% dan angka kematian sebesar *%. 2ada penanganan metastasis

    jauh, radiesi telah berguna mengurangi eek lokal dari metastasis tersebut, misalnya pada

    otak. "adioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliati pada pasien yang memiliki

    tumor lokal yang unresectable+,,*

    '. Kemotera#i

    Adjuant c"emot"erapy, /menengani pasien yang tidak terbukti memiliki penyakit

    residual tapi beresiko tinggi mengalami kekambuhan1, dipertimbangkan pada pasien

    dimana tumornya menembus sangat dalam atau tumor lokal yang bergerombol / Stadium

    lanjut dan Stadium 1. :erapi standarnya ialah dengan luorouracil, /5@(1

    dikombinasikan dengan leucoorin dalam jangka !aktu enam sampai dua belas bulan. 5

    @( merupakan anti metabolit dan leucoorin memperbaiki respon. $gen lainnya,

    leamisole, /meningkatkan sistem imun, dapat menjadi substitusi bagi leucoorin.

    2rotopkol ini menurunkan angka kekambuhan kira ? kira +5% dan menurunkan angka

    kematian kira ? kira sebesar +0%. +,,*

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    23/25

    *II. PROGNOSIS

    Secara keseluruhan *year surial ratesuntuk kanker rektal adalah sebagai berikut 3

    a. Stadium ;%

    b. Stadium 5%

    c. Stadium *%

    d. Stadium 7 ;%

    Dima puluh persen dari seluruh pasien mengalami kekambuhan yang dapat berupa

    kekambuhan lokal, jauh maupun keduanya. Kekambuhan lokal lebih sering terjadi pada.

    2enyakit kambuh pada 50% pasien, biasanya pada tahu pertama setelah operasi. @aktor

    ? aktor yang mempengaruhi terbentuknya rekurensi termasuk kemampuan ahli bedah,

    stadium tumor, lokasi, dan kemapuan untuk memperoleh batas batas negati tumor.

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    24/25

    DAFTAR PUSTAKA

    +. 4assan, saac., 006. "ectal carcinoma. $ailable rom !!!.emedicine.com.

    /#o!nload 3 + 'ei 0+51

    . 9irincione, Hli>abeth., 005. "ectal 9ancer. $ailable rom !!!.emedicine.com.

    /#o!nload 3 + 'ei 0+51.

    . $merican 9ancer Society, 006. 9ancer @acts and @igures 006. $merican 9ancer

    Society nc. $tlanta

    . $nonim, 006. $ 2atientBs Auide to "ectal 9ancer. '# $nderson 9ancer 9enter,

    (niersity o :e8as.

    5. $>amris, Na!a!ir -ustani, 'isbach Jalins., +**;. Karsinoma "ekti di "S(2 #r.

    Jamil 2adang, 9ermin dunia Kedokteran No.+0. $ailable rom

    http3FF!!!.kalbe.co.id

    6. $nonim, 006. "ectal 9ancer @acts 3

  • 7/25/2019 Karsinoma reki

    25/25

    http3FF!!!.apocp.orgF cancerUdo!nloadF7olUNoFSoeripto.pd,. /#o!nload 3 +

    'ei 0+51

    +6. National 9ancer nstitute. 006. -EER Cancer -tatistics Reie/ 345*6778,

    $ailable rom http3FFseer.cancer.goFstatactsFhtmlFcolorect.html. /#o!nload 3 +

    'ei 0+51

    http://seer.cancer.gov/statfacts/html/colorect.htmlhttp://seer.cancer.gov/statfacts/html/colorect.html