12
Hershey Food Company : Board of Directors and Stakeholders Conflict Michael D. Nunuhitu Freddy Rustanto Blessa M. Simanjuntak Jacqueline Rusli A. Lolo

Kasus Hershey (Harshey's Case)

  • Upload
    usc-10

  • View
    358

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Hershey Food Company : Board of Directors and Stakeholders Conflict

Michael D. NunuhituFreddy RustantoBlessa M. SimanjuntakJacqueline Rusli A. Lolo

Page 2: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Case SinopsisLatar belakang kasus ini adalah ketegangan antara CEO dengan pemilik saham.

Robert H. Lenny, CEO baru dari Harshey Food mempunyai strategi baru untuk meningkatkan net income dengan cara yang disebutnya “value enhancing” dimana pada tahun pertama kepemimpinannya dia sudah menghadapi konflik dari masyarakat sekitar, karyawan dan investor. Karena mereka tidak menyukai gaya management dan strategi barunya itu.

Di lain pihak, Hershey Trust Company (HTC), pemegang saham terbesar di Hershey Food bertanggung jawab untuk pendanaan aktivitas di Hershey’s School dan pada saat bersamaan dalam keadaan krisis akibat kurangnya dana.

Untuk memperbaiki kondisi ini, para pemegang saham berusaha menekan Lenny untuk menjual saham perusahaan. Sedangkan Lenny sendiri menentang ide penjualan perusahaan terebut dan mempunyai rencana alternatif yang dia sampaikan kepada Robert C. Vowler yaitu dengan melakukan buyback semua saham perusahaan. Tetapi Vowler menentangnya. Apalagi Vowler juga mendapat tekanan dari Wakil Jaksa Agung Pennsylvania yang merupakan pengawas badan amal setempat agar segera menjual saham perusahaan untuk mendapatkan pendanaan terhadap sekolah Hershey. Selain dari Wakil Jaksa Agung,Vowler juga mendapat tekanan dari pihak investor dan dewan direksi HTC untuk menjual segera perusahaan.

Karena diancam akan dipecat, Lenny akhirnya mundur dari keinginannya untuk buyback and akhirnya menyetujui usulan dewan direksi untuk mengumpulkan penawaran dari beberapa calon pembeli yang potensial, seperti Pepsi Co., Kraft Foods, Wrigley, dan Nestle.

Page 3: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Case SinopsisMendengar adanya issue penjualan saham perusahaan tersebut, mendapat kecaman keras dari masyarakat sekitar, seperti alumni sekolah Hershey, para karyawan, bekas anggota dewan direksi sampai pejabat pemerintah. Semuanya ikut mengintervensi untuk mencegah penjualan perusahaan.

Mereka menganggap bahwa keputusan untuk menjual Hershey merupakan “ancaman bagi ikon Amerika dan penghinaan terhadap Milton Hershey (pendiri Hershey)”

Setelah melewati berbagai protes dan tuntutan hukum, akhirnya dewan direksi HTC mengadakan rapat untuk melakukan pemungutan suara tentang penjualan saham. Vowler mengetahui bahwa sebagian dewan direksi ada yang mendukung penjualan saham tetapi ada juga yang menentang. Juga pihak bank dan para pemegang saham mendukung ide penjualan saham tersebut. Sementara masyarakat sekitar dan para karyawan sangat menentang usulan tersebut.

Vowler berusaha menangani tuntutan dari kedua belah pihak yang saling bertentangan ini

Page 4: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Timetable of Events

Lenny named CEO

Value Enhancing Strategy Begins

Deputy AG Pacella

advises sale

HTC votes to seek buyer

Lenny proposes HTC stock buyback

HTC rejects buyback proposal

HTC press release

announcing sale ;

community voices

opposition

AG Fisher opposes sale

AG Fisher seeks

injunction blocking sale

and Judge Morgan grants

injunction

HTC Board Meeting

Page 5: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Problem Identify

Hershey Food Tekanan yang dihadapi oleh CEO Hershey Food (Richard

Lenny) dan para pemegang saham terhadap perubahan gaya management dan strategi bisnis di Hershey Food

Konsekuensi yang tidak diinginkan akibat dari strategi-strategi baru tersebut

Ada kerenggangan dengan pemilik saham terbesar Hershey Food (Robert Vowler)

Hubungan antar investor tidak berjalan baik, karena investor kecil walaupun mempunyai 69% saham tetapi kurang dari 30% hak suara merasa diabaikan karena tidak ikut terlibat dalam keputusan penjualan perusahaan.

Para pekerja melewati waktu-waktu yang berat, takut akan terjadinya PHK sehingga tidak fokus terhadap operasional perusahaan.

Page 6: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Problem Identify

Hershey Trust Company (HTC)Keputusan yang harus diambil oleh

Robert Vowler saat ia dan dewan direksi HTC berada di bawah

tekanan dari luar, seperti masalah hukum, sosial bahkan kekuatan politik dari masyarakat sekitar,

karyawan dan pejabat pemerintahan akibat dari rencana penjualan saham perusahaan tersebut.

Page 7: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Problem Solution

Komunikasi merupakan solusi terbaik. Mengadakan pertemuan secara intensif dengan para pemegang saham, yang disesuaikan dengan kondisi kegiatan mereka. Bertukar pikiran tentang baik tidaknya strategi – strategi baru yang akan diterapkan terhadap perusahaan.

Para investor minority sebaiknya dihubungi / diberitahukan melalui media / surat karena mereka tersebar ke seluruh negara

Pesan kepada para karyawan akan sangat efektif melalui intranet atau melalui supervisor dan manager atau yang mewakili para pekerja

Masyarakat juga sebaiknya diundang untuk terlibat dalam dialog dengan para dewan direksi HTC untuk menyelesaikan perbedaan diantara mereka sehingga bisa menemukan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak. Mengingat sejarah perusahaan yang didirikan oleh Milton Hershey dimana melibatkan semua aspek masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan tersebut.

Pihak HTC dan Hershey Food sebenarnya dapat melakukan penjualan dengan sukses jika seandainya mereka dapat mengantisipasi reaksi yang timbul akibat pemberitahuan mereka dan berusaha untuk meredam penolakan yang berasal dari masyarakat, alumni sekolah, bekas karyawan dan pejabat pemerintahan.

Page 8: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Problem Solution

Dewan direksi HTC dapat bekerja sama dengan pemuka / pemimpin masyarakat dan investor minority untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi, seperti : kemungkinan penutupan pabrik dan terjadinya PHK dewan direksi mendapatkan kepastian dari calon pembeli untuk

tetap memberikan pekerjaan terhadap masyarakat sekitar / penduduk lokal

bentuk pesangon yang diinginkan oleh para pekerja jika seandainya terjadi PHK

manfaat terhadap Hershey’s School dengan adanya sumbangan meningkatnya pengangguran akibat PHK yang bisa menyebabkan

gangguan pada lingkungan mereka jaminan kepada investor minority bahwa mereka akan

mendapatkan harga premium dari penjualan saham mereka

Page 9: Kasus Hershey (Harshey's Case)

KesimpulanGaya kepemimpinan Lenny dengan konsep

“value enhancing” menimbulkan kritik dari para pemegang saham dan timbul keraguan dari pemegang saham akan pembagian keuntungan terhadap strategi baru dari Lenny tersebut.

Rasa memiliki penduduk kota Hershey terhadap perusahaan coklat Hershey sangat besar sehingga mereka bisa bekerja sama untuk menentang rencana penjualan perusahaan. Bahkan pejabat pemerintah pun sampai mengeluarkan surat perintah untuk menghalangi penjualan tersebut.

Page 10: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Saran

Sebaiknya para stakeholders (pemegang saham, pihak management, karyawan, dll) mempunyai hubungan yang baik sehingga dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis dapat mencapai tujuannya sehingga semua pihak merasa diuntungkan.

Pihak management mau menerapkan prinsip Corporate Governance yang mencakup fairness (melindungi hak pemilik saham dan memastikan perlakuan yang sesuai terhadap semua shareholders, baik mayoritas maupun minoritas), responsibility (menciptakan kesejahteraan, pekerjaan dan daya tahan keuangan perusahaan), tranparency (pelaporan secara berkala dan akurat semua hal yang berhubungan dengan perusahaan, termasuk situasi keuangan, kinerja, kepemilikan dan tatakelola perusahaan), accountability (kepastian dalam panduan strategis perusahaan, pengawasan management secara efektif oleh dewan direksi dan tanggung jawab dewan terhadap perusahaan serta pemegang saham)

Page 11: Kasus Hershey (Harshey's Case)

Lesson Learned Tidak mudah untuk mengubah gaya management dan

strategi suatu perusahaan yang sudah menjadi “icon” suatu daerah apalagi dengan konsep yang sangat jauh berbeda dari visi, misi serta cita-cita pendirinya.

Pentingnya menjalin komunikasi antar stakeholders untuk mengurangi resiko kesalahpahaman sehingga tercipta rasa kebersamaan.

Profit pada suatu perusahaan memang sangat diperlukan tetapi bukan segalanya jika hanya akan merugikan kondisi masyarakat sekitar.

Jika mempunyai rasa memiliki yang kuat terhadap sesuatu hal, maka kerja sama akan timbul dengan sendirinya tanpa memandang status.

Keberadaan suatu perusahaan seharusnya mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat disekitarnya dengan melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility)

Page 12: Kasus Hershey (Harshey's Case)

TERIMA KASIH