Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji daan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang atas berkat limpahan rahmat
dam hidayah-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Sand Drain”
ini.
Dalam makalah ini penulis mencoba memberikan gambaran secara garis besar
tentang “Darianse pasir”, makalah ini disusun didasarkan guna memenuhi tugas mata
kuliah Rekayasa Pelaksanaan Konstruksi .
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan didalamnya, oleh karenanya penulis mengharapakan saran – saran dan
kritikan dari teman – teman, serta Dosen Pembimbing mata kuliah ini, yang akan sangat
berguna bagi penulis dalam proses penyusunan makalah – makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini, semoga makalah ini dapat
berguna bagi kita semua.
Palu, Oktober 2005
Penuyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ………………………………………………………..
Kata Pengantar ………………………………………………………….. (1)
Daftar Isi ………………………………………………………………... (2)
Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang Permasalahan ……………………………. (3)
b. Permasalahan ……………………………………………… (3)
c. Tujuan Penulisan ………………………………………….. (3)
Bab II Pembahasan …………………………………………………….. (4)
Bab III Penutup …………………………………………………………. (7)
Daftar Pustaka…………………………………………………………… (8)
BAB IPENDAHULUAN
a. Latar Belakang Permasalahan
Dalam dunia keteknikan khususnya teknik sipil, sering dijumpai permasalahan
yang timbul akibat muka air tanah. Misalnya, dalam pelaksanaan suatu konstruksi
yang tanah tempat dimana bangunan akan dibangun memiliki muka air tanah yang
tinggi, sehingga apabila dilakukan penggalian lubang pondasi maka, akan terjadi
rembesan air kedalam lubang galia tersebut. Akibat dari rembesan tersebut tanah yang
berada pada sisi – sisi lubang kan mudah longsor, sehingga proses pelaksanaan
konstruksi tidak jadi dilaksanakan karena tanah tempat landasan bangunan tersebut
tidak layak digunakan.
Guna menanggulangi masalah yang timbul diatas maka perlu dilakukan
penurunan muka air tanah pada daerah sekitar tempat pelaksanaan konstruksi
tersebut. Metode Drainase adalah metode yang digunakan untuk menurunkan muka
air tanah tersebut agar terjadinya kelongsoran serta perubahan bentu pada sisi – sisi
dan dasar lubang pondasi dapat dihindari. Tujuan utama proses ini adalah
memperbesar tegangan efektif dengan cara menurunkan muka air tanah dan memaksa
timbulnya tekanan negatif pada tanah pondasi agar terjadi konsolidasi atau pemadatan
terhadap tanah pondasi tersebut.
b. Permasalahan
Dalam makalah ini penulis mencoba membahas tentang proses penurunan
muka air tanah (Metode Drainase) lebih spesifiknya adalah tentang Metode Drainase
dengan cara “Sand Drain” atau Drainase Pasir.
c. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis
besar tentang apa yang dimaksud dengan Drainase Pasir atau Sand Drain.
BAB IIPEMBAHASAN
METODE DRAINASE PASIRDiantara metode – metode drainase terdapat metode Drainase Vertikal. Dan
dalam penerapannya adalah dengan menggunakan bahan – bahan tertentu sehingga
penamaannya disebut juga sesuai dengan nama bahan yang digunakan, seperti :
Metode Drainase Pasir ( Sand Drain Method)
Metode Drainase Sumbu Kertas Karbon (Card Board Wicks Drain
Method)
Metode Drainase Kertas Plastik (Plastic board Drain Method).
Sesuai dengan tujuan penulisan makala ini penulis kali ini hanya membahas
tentang Methode drainase Pasir.
Dalam metode ini proses penurunan muka air tanah dilakuakan dengan cara
membuat titik pengambilan yang diisi dengan bahan pasir disekitar lubang pondasi. Hal
ini dilakukan dengan anggapan bahwa air pori dapat mengalir secara horizontal kearah
titik – titik tersebut., setelah air terkumpul pada titik – titik tersebut kemudian diadakan
pembebanan terhadap tanah disekitarnya sehingga air dipaksa keluar dari dalam tanah
Prinsip drainase Vertikal
Konsolidasi Dranase Pasir
tersebut.maka, dengan sendirinya tanah yang telah terbebani tersebut menjadi padat dan
dapat dugunakan untuk memikul beban konstruksi yang akan dibuat.
Drainase pasir ini terdir dari kolom – kolom pasir yang dibuat secara vertikal
dalam lapisan tanah lunak. Metode ini dibagi dalam beberapa jenis, sesuai dengan metode
pelaksanaannya yakni :
Jenis Dorongan (Driven Type)
Jenis Vibrofloation (Vibrofloation Type)
Jenis Jet Air (Water Jet Type)
Pada perencanaan drainase pasir, pertama – tama diadakan anggapan – anggapan
terhadap metode pelaksanaan, diameter kolom pasir, jarak anatar kolom pasir, serta
tingkat perbaikannya. Setelah itu baru diadakan analisa terhadap stabilitas terhadap
penurunan yang terjadi. Apabila setelah dilakukan analisa stabilitas dan penurunannya,
faktor keamanan dan penurunan sisa yang terjadi belum memnuhi harga yang diijinkan,
maka harus diadakan perubahan mengenai jarak antara kolom pasir dan tingkat
perbaikannya. Analisa dilakuakan berulang – ulang hingga memnuhi standar keamanan
serta batas – batas yang diijinkan.
Penentuan panjang drainase pasir itu ditentukan oleh, ketebalan lapisan tanah
kohesif, kedalaman tanah yang akan diperbaiki tempat dimana pondasi akan dibuat.
Mengginggat apabila panjang dari kolom drinase terlalu panjang, maka unutk proses
pelaksanaannya akan sulit dilaksanakan sehingga panjang dari kolom drainase dibatasi
sampai kira – kira 25 m – 30 m. Dilain pihak diameter dari kolom drainase (dw) dapat
ditentukan secara bebas antara 25 m – 50 cm tegantung dari mesin – mesin yang
digunakan untuk menggali lubang.
Diameter kolom yang kecil memerlukan bahan (pasir) yang sedikit dan
pelaksanaannya tidak rumit. Akan tetapi, apabila tanah yang akan dibuatkan lubang
drainase sangat lunak (dapat mengalami deformasi geser) maka, kolom akan sangat
mudah terputus sewaktu pelaksanaan penggalian. Sehingga dalam penerapannya harus
dicapai lebar efektif (def). Dijepang dalam pelaksanaannya sering digunakan panjang
efektif (def) = 1,5 m – 1.3 m.
Drainase pasir ini digunakan bilamana daya dukung tanah pondasi itu lebih kecil
dari jumlah beban timbunan atau konstruksi. Jadi, dapat dimengerti bahwa seluruh
pembebanan tidak dapat dilaksanakan sekaligus. Pembebanan itu harus dilaksanakan
dalam beberapa tahap. Umpamanya bilamana tinggi kritis timbunan yang dapat dipikul
oleh daya dukung tanah pondasi tidak boleh melebihi sepertiga dari jumlah beban, maka
waktu yang diijinkan untuk setiap kali pembebanan adalah sepertiga dari jadwal
pembangunan. Kemudian def atau n ditentukan sedemikian rupa supaya 80% - 90% dari
konsolidasi dapat dicapai selama periode sepertiga dari jadwal pembangunan ini.
BAB III
PENUTUP
Masalah – masalah yang timbul dalam dunia keteknikan khususnya tentang
masalah yang ditimbulkan oleh Muka air tanah yang tinggi dapat diatasi dengan
pembuatan drainase (Metode Drainase).
Diantara metode – metode darianse yang ada salah satu yang dapat digunakan
ialah metode drainase vertikal, dalam metode ini terdapat beberapa teknik yang dapat
diterapkan diantaranya yaitu Drainase pasir, drainase Sumbu Kertas karbon, dan drainase
kertas plastic, nama teknik – teknik darinase ini diambil dari bahan yang digunakannya.
Dalam pembahasan diatas (drainse pasir), dibuat dengan cara membuat titik
pengambilan yang berupa kolom – kolom pasir yang dibuat disekitar tempat penggalian
tanah pondasi dengan anggapan bahwa air tanah yang ada dapat mengalir secara
horizontal ketitik – titk tersebut kemudian dikeluarkan dengan melakukan pembebanan
terhadap tanah yang ada dipermukaan sehingga pada tanah tersebut terjadi konsolidasi
( pemadatan) sehingga tanah tersebut dapat memikul beban konstruksi yang akan dibuat
diatasnya.
Akan tetapi pada proses pembuatan kolom – kolom pasir ini tidak dapat dilakukan
secara sembarangan, sehingga diterapkan batasan – batasan yang dibuat secara seksama
mengenai tinggi kolom pasir, diameter kolom,serta jarak antara titik – titk pembuatan
kolom pasir, dan juga dengan memperhatikan jenis tanah yang akan dibuatkan titik
pengambilan tersebut.
Dalam proses pembuatan dilakukan analisis – analisis tertentu dengan
memperhitungankan terhadap faktor keamanan dan besarnya penurunan yang terjadi
apabila hasil analisis menunjukan bahwa kolom tersebut tidak memenuhi faktor aman
serta menimbulkan penurunan yang berlebihan, maka harus dilakuakan penghitungan
kembali sampai memenuhi syarat – syarat yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Sosrodarsono, Suyono, Nakazawa, Kazuto,1994, Mekanika Tanah & Teknik
Pondasi, PT Pradya Paramita, Bandung
Tim Dosen, Materi perkuliahan Mek – Tan, unuversitas tadulako,Palu
PONDASI KAISON(CAISSON FOUNDATION)
Dikerjakan oleh :
Moh Farouk HF 111 02 069
FAKULTAS TEKNIK UNUVERSITAS TADULAKO