Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmat-Nya yang tak terhingga kepada
kita, sehingga dapat tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017.
LKjIP Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara disusun
berdasarkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LKjIP Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara merupakan bentuk
pertanggungjawaban kinerja pemerintah daerah. Laporan ini memuat
rencana pembangunan, tingkat capaian dan realisasi indikator dari sasaran-
sasaran yang terdapat dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Utara Tahun 2016-2021. Dalam mengukur capaian sasaran-
sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara dipilih indikator kinerja utama yang merupakan
ukuran kinerja dan sasaran strategis SKPD.
Pelaksanaan tahun anggaran 2017 merupakan tahun pertama dari
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021.
Pelaksanaan pembangunan tahun 2017 telah menunjukkan keberhasilan, hal
tersebut berkat buah pikiran dan kerja bersama-sama seluruh stakeholders
pembangunan bidang kesehatan di Kalimantan Utara. Namun demikian kami
menyadari masih dijumpai tantangan dan masalah sehingga masih ada
sasaran yang belum tercapai, tetapi optimisme yang tinggi senantiasa tetap
dimiliki untuk lebih meningkatkan kinerja pada tahun-tahun mendatang.
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
ii
Kami berharap laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan
penyempurnaan kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
khususnya bidang Kesehatan di Kalimantan Utara.
Tanjung Selor, 20 Februari 2018
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara
Usman, SKM, M.Kes
NIP. 19680817 199312 1 004
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara yang memuat
rencana, capaian dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis.
Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator Kinerja
Utama Instansi Tahun 2016-2021 sebagaimana tertuang pada Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara Tahun Tahun 2016-2021, dimana
indikator yang digunakan adalah indikator kinerja utama yang dianggap
mampu mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud diantaranya meliputi
Umur Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian
Bayi (AKB), Angka Kesakitan Malaria, Angka Kesakitan DBD, Prevalensi Balita
dengan gizi kurang dan gizi buruk dan masih ada beberapa indikator kinerja
utama lainnya yang akan dijabarkan pada bab selanjutnya.
Laporan ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
penyempurnaan kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
khususnya bidang Kesehatan di Kalimantan Utara.
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................ i
Ikhtisar Eksekutif .................................................................................................................... iii
Daftar Isi....................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Gambaran Umum SKPD ..........................................................................................1
2.2 Tugas dan Fungsi .......................................................................................................3
2.3 Sumberdaya Organisasi ..........................................................................................4
2.4 Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi ..........................................5
2.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja..........................................................6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
3.2 Strategi dan Kebijakan ............................................................................................1
2.1.1 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Tujuan Pertama ......................................................................................... 10
2.1.2 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Tujuan Kedua .............................................................................................. 12
2.1.3 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Tujuan Ketiga .............................................................................................. 13
2.1.4 Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Tujuan Keempat ........................................................................................ 14
3.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ........................................................................ 16
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
v
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja ............................................................................ 19
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ......................................................... 22
3.3 Akuntabilitas Anggaran ...................................................................................... 42
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan dan Saran ......................................................................................................... 44
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
1
B A B I PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 dilaksanakan
berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem
Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya
sebuah kepemerintahan yang baik Good Governance di Indonesia.
Dengan disusunnya LKjIP D2inas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Utara Tahun 2017 diharapkan :
1) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada
peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
2) Menjadi masukan dan umpan balik bagi instansi lain maupun pihak-
pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja.
3) Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara di dalam pelaksanaan
program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
1.1. Gambaran Umum SKPD
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara merupakan unsur
pelaksana Pemerintah daerah di bidang Kesehatan, dipimpin oleh
Kepala Dinas dan berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Provinsi. Tugas Pokok Dinas
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
2
Kesehatan adalah melaksanakan urusan rumah tangga pemerintah
daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
memiliki Pegawai sebanyak 62 Orang pada Tahun 2017,
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1. Kualifikasi Pendidikan Tenaga PNS dan Non PNS Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
No Kualifikasi
Pendidikan
PNS Non PNS Jumlah
1
2
3
4
5
SLTA
Diploma Satu (D1)
Diploma Tiga (D3)
Sarjana (S-1)
Pasca Sarjana (S-2)
1
1
2
22
8
6
-
5
17
-
7
1
7
39
8
Jumlah 34 28 62
Tabel 1.2 Data Pangkat/Golongan Pegawai Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara
No Pangkat dan Golongan PNS Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
II/a Pengatur Muda
II/b Pengatur Muda Tk. I
II/c Pengatur
II/d Pengatur Tk. I
III/a Penata Muda
III/b Penata Muda Tk. I
III/c Penata
III/d Penata Tk. I
IV/a Pembina
IV/b Pembina Tk. I
IV/c Pembina Utama Muda
IV/d Pembina Utama Madya
IV/e Pembina Utama
PTT
1
-
1
1
14
5
7
2
2
1
-
-
-
28
1
-
1
1
14
5
7
2
2
1
-
-
-
28
Jumlah 62 62
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
3
Tabel 1.3 Data Pejabat Struktural dan Fungsional Pegawai Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
No
Struktural dan
Fungsional
Dinkes
Jumlah
1
2
3
4
5
Eselon II.A
Eselon III.A
Eselon IV.A
Fungsional Kesehatan
Non Struktural/Fungsional
1
3
11
-
19
1
3
11
-
19
Jumlah 34 34
Sumber : Umum dan Kepegawaian Dinkes Kaltara Tahun 2017
1.2. Tugas dan Fungsi
Penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Utara tertuang dalam Peraturan Gubernur Provinsi
Kalimantan Utara Nomor 09 Tahun 2014. Dalam peraturan tersebut,
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara bertugas melaksanakan
urusan Pemerintah Daerah di bidang kesehatan, dengan beberapa
fungsi sebagai berikut :
a) Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kesehatan sesuai
dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Gubernur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
b) Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang kesehatan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan yang
meliputi bina pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan, sumber daya kesehatan dan bina
program kesehatan
d) Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan dinas
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
4
1.3. Sumberdaya Organisasi
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan
dan Pelayanan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Utara ditunjang dengan rincian struktur organisasi sebagai berikut :
Kepala Dinas :
a. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub-Bagian Perencanaan dan Keuangan
2) Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari :
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
3) Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa
d. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan
2) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
e. UPTD RSUD Tarakan
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
5
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
1.4. Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi
Dari analisis perkembangan dan masalah pembangunan
kesehatan, serta peran Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
dalam pembangunan kesehatan, dengan memperhatikan
perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka yang dihadapi oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara ke depan dan harus
menjadi perhatian adalah :
1) Regulasi bidang kesehatan di Provinsi Kalimantan Utara dinilai
masih sangat lemah dan perlu dibenahi serta ditingkatkan
fungsinya dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
2) Keterampilan tenaga kesehatan yang belum memadai
3) Jumlah dan jenis tenaga kesehatan belum memenuhi standar
pelayanan fasilitas kesehatan
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
6
4) Sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan yang belum
merata
5) Sosialisasi informasi program dan hasil kegiatan yang belum
maksimal
6) Intensitas beberapa penyakit menular dan tidak menular
semakin meningkat, ada ancaman meningkatnya penyakit lain
7) Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA), akibat 3T
(Terlambat mengambil keputusan, Terlambat merujuk, dan
Terlambat mendapat penanganan).
1.5. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja
Sistematika penyajian laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1.1. Gambaran Umum SKPD
1.2. Tugas dan Fungsi
1.3. Sumberdaya Organisasi
1.4. Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi
1.5. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja
Bab II Perencanaan Kinerja
2.1. Strategi dan Kebijakan
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
3.3. Akuntabilitas Anggaran
Bab IV Penutup
Kesimpulan dan Saran
Lampiran-lampiran
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
7
B A B II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
VISI PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2016 – 2021
Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020
yang Mandiri, Aman dan Damai dengan didukung Pemerintahan
yang Bersih dan Berwibawa
Misi 1 :
Mewujudkan Provinsi
Kalimantan Utara yang
Mandiri
Misi 2 :
Mewujudkan Provinsi
Kalimantan Utara yang
Amana dan Damai
Misi 3 :
Mewujudkan
Pemerintahan Provinsi
Kalimantan Utara yang
Bersih dan Berwibawa
Tujuan yang akan dicapai Dinas Kesehatan untuk mewujudkan Visi dan Misi
Provinsi Kalimantan Utara :
1. Terwujudnya pemeliharaan dan peningkatan sarana pelayanan kesehatan yang
bermutu, terjangkau, berkeadilan dan merata
2. Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih, sehat dan dinamis
3. Mengembangkan sumber daya kesehatan yang memadai dan berkesinambungan
serta menghindari korupsi, kolusi dan nepotisme
4. Melengkapi sarana dan prasarana kesehatan sampai pada tingkat desa dan
kelurahan, daerah terpencil perbatasan untuk mempermudah akses kesehatan
masyarakat
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
8
Mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran
strategis yang hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Utara Tahun 2017
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Satuan
Kondisi
Awal
(2016)
Target
Akhir
(2021)
1 Tercapainya cakupan pelayanan kesehatan, keluarga yang berkualitas
1.1 Umur Harapan Hidup
tahun 73,35 75
1.2 Angka Kematian Ibu
/100.000 KH
110 95
1.3 Angka Kematian Bayi
/1000 KH 20 10
1.4 Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
% 95 100
2 Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas dan Rumah Sakit rujukan
2.1 Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar (K4)
% 95 99
2.2 Cakupan pelayanan kesehatan bayi neonates sesuai standar (KN1)
% 90 98
2.3 Cakupan imunisasi (UCI) di Desa / Kelurahan
% 95 99
2.4 Jumlah Rumah Sakit Pemerintah terakreditasi minimal 18 jenis pelayanan di
% 91 100
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
9
setiap RS Tipe B dan 12 jenis pelayanan setiap RS Tipe C
3 Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular
3.1 Angka kesakitan malaria
/1000 penduduk
5 0
3.2 Penemuan kasus baru TB Paru
kasus 70 87
3.3 Angka kesakitan DBD
/100.000 penduduk
50 35
4 Mendorong peningkatan sarana pelayanan kesehatan di perbatasan dan daerah sulit
4.1 Rumah Sakit Pratama di perbatasan dan daerah sulit
unit 3 9
5 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS)
5.1 Jumlah kab/kota sehat
% 50 64
5.2 Jumlah desa siaga aktif
% 60 78
5.3 Jumlah rumah tangga PHBS
% 65 86
6 Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi
6.1 Prevalensi balita dengan gizi kurang dan gizi buruk
% 15 6
7 Terpenuhinya ketenagaan kesehatan yang professional, bermutu dan merata, bebas KKN
7.1 Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan profesional
% 90 98
7.2 Jumlah tenaga dokter kualitas dan kuantitas dokter dengan rasio 2 dokter : 1 puskesmas
% 92 99
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
10
7.3 Rasio dokter per 100.000 penduduk
/100.000 penduduk
40 76
8 Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi terutama bagi masyarakat miskin
8.1 Jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
% 92 100
8.2 Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
% 95 100
9 Terbangunnya sistem pengendalian kesehatan dengan melibatkan fungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan serta RSUD
9.1 Jumlah Puskesmas lengkap rawat inap dan UGD/mampu PONED minimal 1 buah setiap kecamatan
% 95 100
2.1 Strategi dan Kebijakan
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya
perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan
dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan,
program dan kegiatan yang seperti tertuang berikut ini :
2.1.1. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN PERTAMA :
“Terwujudnya pemeliharaan dan peningkatan sarana pelayanan
kesehatan yang bermutu, terjangkau, berkeadilan dan merata”
1. Strategi
Strategi untuk mencapai sasaran tujuan pertama sebagai berikut :
Mewujudkan biaya kesehatan dan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat yang terjangkau
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
11
Revitalisasi pelayanan kesehatan Puskesmas
Sosialisasi dan pencegahan tentang bahaya serta pencegahan penyakit
menular dan tidak menular
Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan
2. Kebijakan
Pengembangan jaminan kesehatan masyarakat daerah terutama bagi
masyarakat tidak mampu
Penyediaan pelayanan puskesmas yang komprehensif
Sosialisasi dan pencegahan tentang bahaya serta pencegahan penyakit
menular dan tidak menular
Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan
3. Program
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
4. Kegiatan
Melakukan pembiayaan terhadap pasien berobat bagi masyarakat tidak
mampu, gepeng, lapas, gangguan jiwa dan terlantar
Melaksanakan operasi Bibir Sumbing di DTPK
Melaksanakan Sosialisasi, advokasi dan koordinasi peraturan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) dan penggunaan dana pajak rokok tingkat Provinsi
Kalimantan Utara
Melaksanakan Pelayanan Dokter Terbang di DTPK
Melaksanakan sosialisasi dan advokasi penyakit kegawatdaruratan
kesehatan masyarakat
Melaksanakan pelatihan Tim Gerak Cepat (TGC) dalam respon cepat
pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah/Penyakit Re-Emerging
dan Emerging
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
12
Melaksanakan pertemuan peningkatan kapasitas SDM dalam
tatalaksana integrasi program TB HIV, TB DM dan TB MDR
Melaksanakan pengadaan Alat-alat kesehatan
2.1.2. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN KEDUA :
“Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih, sehat dan
dinamis”
1. Strategi
Strategi untuk mencapai sasaran tujuan kedua sebagai berikut :
Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan
melalui peningkatan pemahaman, kesadaran, kemauan masyarakat
untuk hidup sehat
Mempercepat proses penyelesaian masalah gizi, gizi kurang, gizi buruk,
kekurangan zat gizi mikro
2. Kebijakan
Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan
kualitas rumah tangga yang sehat, peningkatan hygiene sanitasi
lingkungan, perumahan dan tempat umum lainnya
Peningkatan peran serta masyarakat melalui Desa Siaga, UKBM, kader-
kader kesehatan dan kelompok peduli kesehatan ibu dan anak
Revitalisasi Posyandu/Polindes
Peningkatan fasilitas layanan kesehatan dan gizi
3. Program
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
4. Kegiatan
Mengikuti pameran kesehatan tingkat nasional
Melaksanakan pertemuan peningkatan kemitraan dengan dunia usaha
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
13
Melaksanakan pertemuan dengan ORMAS dan lintas sektor tingkat
provinsi dalam mendukung kesehatan
Melaksanakan kegiatan orientasi pemberdayaan masyarakat bagi
bidan/perawat poskesdes
Melakukan pemberian paket makanan tambahan balita untuk gizi
buruk
Melakukan monev pelaksanaan perbaikan gizi anak sekolah
Melaksanakan kegiatan orientasi penanggulangan masalah gizi
masyarakat dan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan anemia
remaja
Melaksanakan kegiatan lomba balita sehat keluarga sadar gizi, lomba
posyandu dan PHBS
Melaksanakan kegiatan advokasi pembinaan penyelenggaraan
kab/kota sehat
Melaksanakan pertemuan penguatan kapasitas pengelola pelayanan
kesehatan anak dan balita
Melaksanakan kegiatan pertemuan evaluasi program kesehatan ibu
terintegrasi dengan program terkait lainnya
2.1.3. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN KETIGA :
“Mengembangkan sumber daya kesehatan yang memadai dan
berkesinambungan serta menghindari korupsi, kolusi dan nepotisme”
1. Strategi
Strategi untuk mencapai sasaran tujuan ketiga sebagai berikut :
Terpenuhinya ketenagaan kesehatan yang professional, bermutu dan
merata bebas KKN
Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi
terutama bagi masyarakat miskin
2. Kebijakan
Melakukan rekrutmen tenaga kesehatan sesuai kebutuhan kompetensi
melalui fasilitas program pendidikan baik bagi tenaga PNS yang sudah
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
14
ada maupun bagi putra-putri daerah, penyediaan formasi CPNSD, serta
pemenuhan kesejahteraan bagi tenaga kesehatan terutama di wilayah
terpencil dan perbatasan
Pengembangan jaminan kesehatan masyarakat daerah terutama bagi
masyarakat tidak mampu
3. Program
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
4. Kegiatan
Melakukan pembiayaan biaya asuransi kesehatan bagi tenaga Non PNS
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
Melaksanakan kegiatan capasitas building / Sosek Malindo
Standarisasi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
2.1.4. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TUJUAN KEEMPAT :
“Melengkapi sarana dan prasarana kesehatan sampai pada tingkat
desa dan kelurahan, daerah terpencil perbatasan untuk mempermudah akses
kesehatan masyarakat”
1. Strategi
Strategi untuk mencapai sasaran tujuan keempat sebagai berikut :
Terbangunnya sistem pengendalian kesehatan dengan melibatkan
fungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan serta
RSUD
2. Kebijakan
Memfasilitasi penyediaan sarana prasarana aparatur dalam menunjang
pelayanan kesehatan
Peningkatan pelayanan kesehatan usila baik di Puskesmas, pustu
maupun di posyandu usila
Penyediaan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan usila
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
15
Memfasilitasi peningkatan sumber daya/kompetensi tenaga kesehatan
serta peningkatan pengetahuan kesehatan calon Jemaah Haji
Memfasilitasi peningkatan penjaringan dan pelayanan kesehatan mata
3. Program
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
4. Kegiatan
Melakukan pembangunan gedung Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK)
Melaksanakan pengadaan sarana transportasi kesehatan, seperti
Ambulance Air, Mobil Klinik, Mobil Distribusi Obat dan Mobil Jenazah
Melaksanakan kegiatan peningkatan pemerataan obat dan perbekalan
kesehatan
Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu pelayanan farmasi
komunitas dan Rumah sakit
Melaksanakan kegiatan pertemuan orientasi pengelola kesehatan lansia
Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan haji embarkasi Kalimantan
Utara
Melaksanakan pertemuan peningkatan kapasitas Petugas
Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) dan Sistem Informasi Kesehatan
Haji (SISKOHATKES)
Melaksanakan pelayanan operasi katarak di DTPK
Melaksanakan pra survei, pendampingan dan tim survey akreditasi
Puskesmas
Melakukan evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
16
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan
kinerja / kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh
instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja
utama beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja mengacu pada Renstra, RKT,
IKU dan anggaran (DPA). Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 adalah seperti tabel berikut :
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Utara Tahun 2017
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran
1 Tercapainya cakupan pelayanan kesehatan, keluarga yang berkualitas
1.1 Umur Harapan Hidup
tahun 74 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3.570.479.500
1.2 Angka Kematian Ibu
/100.000 KH
107 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
179.300.000
1.3 Angka Kematian Bayi
/1000 KH 18 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1.333.450.000
1.4 Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
% 97 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2.455.310.000
2 Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas dan Rumah Sakit
2.1 Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar (K4)
% 96 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
247.300.000
2.2 Cakupan pelayanan
% 91
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
17
rujukan kesehatan bayi neonates sesuai standar (KN1)
2.3 Cakupan imunisasi (UCI) di Desa / Kelurahan
% 96
2.4 Jumlah Rumah Sakit Pemerintah terakreditasi minimal 18 jenis pelayanan di setiap RS Tipe B dan 12 jenis pelayanan setiap RS Tipe C
% 100
3 Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular
3.1 Angka kesakitan malaria
/1000 penduduk
4 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1.131.135.099
3.2 Penemuan kasus baru TB Paru
kasus 74
3.3 Angka kesakitan DBD
/100.000 penduduk
45
4 Mendorong peningkatan sarana pelayanan kesehatan di perbatasan dan daerah sulit
4.1 Rumah Sakit Pratama di perbatasan dan daerah sulit
unit 5 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
16.210.981.901
5 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS)
5.1 Jumlah kab/kota sehat
% 55 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
206.500.000
5.2 Jumlah desa siaga aktif
% 62
5.3 Jumlah rumah tangga PHBS
% 68
6 Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi
6.1 Prevalensi balita dengan gizi kurang dan gizi buruk
% 13 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1.616.120.000
7 Terpenuhinya ketenagaan
7.1 Cakupan persalinan
% 93 Program Peningkata
351.860.000
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
18
kesehatan yang professional, bermutu dan merata, bebas KKN
ditolong tenaga kesehatan profesional
n Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
7.2 Jumlah tenaga dokter kualitas dan kuantitas dokter dengan rasio 2 dokter : 1 puskesmas
% 94 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
680.000.000
7.3 Rasio dokter per 100.000 penduduk
/100.000 penduduk
45
8 Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi terutama bagi masyarakat miskin
8.1 Jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
% 100 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
1.068.000.000
8.2 Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
% 100
9 Terbangunnya sistem pengendalian kesehatan dengan melibatkan fungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan serta RSUD
9.1 Jumlah Puskesmas lengkap rawat inap dan UGD/mampu PONED minimal 1 buah setiap kecamatan
% 97 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1.219.000.000
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja dalam format Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara tidak
terlepas dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
fungsi perencanaan (Planning) yang sudah berjalan mulai dari Rencana
Strategis (Renstra) yang mengacu pada RPJMD, Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Perjanjian Kinerja hingga
pelaksanaan pembangunan kesehatan itu sendiri sebagai fungsi actuating
dan kemudian pertanggungjawaban atas pelaksanaan pembangunan sebagai
fungsi controlling.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara telah melaksanakan
penilaian kinerja dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara tahun 2017 yang telah disepakati. Penilaian ini
dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur
dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan
gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja
Dari hasil pengumpulan data kinerja dilakukan kategorisasi kinerja
(penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu :
Tabel 3.1 Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja
Interval Nilai
Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja Kode
91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
≤ 50 Sangat Rendah Merah
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
20
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dilakukan dengan
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator
kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara beserta target dan capaian realisasinya
dirinci sebagai berikut :
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Tahun 2017
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Satuan
Tar
get Realisasi
%
(Persen
tase)
Kriteria
Kode
1 Tercapainya cakupan pelayanan kesehatan, keluarga yang berkualitas
1 Umur Harapan Hidup
tahun 74 73.3 99.06 Sangat Baik Hijau Tua
2 Angka Kematian Ibu
/100.000 KH
107 191.60 55.85 Sangat Rendah
Merah
3 Angka Kematian Bayi
/1000 KH 18 12.12 148.51 Sangat Baik Hijau Tua
4 Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
% 97 100
103 Sangat Baik Hijau Tua
2 Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas dan Rumah Sakit rujukan
5 Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar (K4)
% 96 91.10
94.90 Sangat Baik Hijau Tua
6 Cakupan pelayanan kesehatan bayi neonates sesuai standar (KN1)
% 91 95.88 105.36 Sangat Baik Hijau Tua
7 Cakupan imunisasi (UCI) di Desa / Kelurahan
% 96 30.70 31.98 Sangat Rendah
Merah
8 Jumlah Rumah Sakit Pemerintah terakreditasi minimal 18 jenis pelayanan di setiap RS Tipe B dan 12 jenis
% 100 50 50 Sangat Rendah
Merah
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
21
pelayanan setiap RS Tipe C
3 Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular
9 Angka kesakitan malaria
/1000 penduduk
4 0.35 ≥100 Sangat Baik Hijau Tua
10 Penemuan kasus baru TB Paru
kasus 74 217 293.25 Sangat Baik Hijau Tua
11 Angka kesakitan DBD
/100.000 penduduk
45 38.69 116.31 Sangat Baik Hijau Tua
4 Mendorong peningkatan sarana pelayanan kesehatan di perbatasan dan daerah sulit
12 Rumah Sakit Pratama di perbatasan dan daerah sulit
unit 5 3 60 Rendah Kuning Muda
5 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS)
13 Jumlah kab/kota sehat
% 55 40 72.73 Sedang Kuning Tua
14 Jumlah desa siaga aktif
% 62 15 24.19 Sangat Rendah
Merah
15 Jumlah rumah tangga PHBS
% 68 35 51.47 Rendah Kuning Muda
6 Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi
16 Prevalensi balita dengan gizi kurang dan gizi buruk
% 13 19.6 66.33 Sedang Kuning Tua
7 Terpenuhinya ketenagaan kesehatan yang professional, bermutu dan merata, bebas KKN
17 Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan profesional
% 93 81.20 87.32 Tinggi Hijau Muda
18 Jumlah tenaga dokter kualitas dan kuantitas dokter dengan rasio 2 dokter : 1 puskesmas
% 94 79 84.04 Tinggi Hijau Muda
19 Rasio dokter per 100.000 penduduk
/100.000 penduduk
45 44 97.78 Sangat Baik Hijau Tua
8 Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi terutama bagi masyarakat miskin
20 Jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
% 100 100 100 Sangat Baik Hijau Tua
21 Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
% 100 100 100 Sangat Baik Hijau Tua
9 Terbangunnya sistem pengendalian
22 Jumlah Puskesmas lengkap
% 97 100 103 Sangat Baik Hijau Tua
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
22
kesehatan dengan melibatkan fungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan serta RSUD
rawat inap dan UGD/mampu PONED minimal 1 buah setiap kecamatan
Dari tabel di atas terdapat 22 (dua puluh dua) indikator kinerja dan
terbagi ke dalam 9 sasaran strategis. Pada tahun 2017, dari 22 indikator
kinerja, 12 indikator mencapai kriteria Sangat Baik dengan warna hijau tua,
2 indikator mencapai kriteria Tinggi dengan warna hijau muda, 2 indikator
mencapai kriteria Sedang dengan warna kuning tua, 2 indikator mencapai
kriteria Rendah dengan warna kuning muda, dan 4 indikator mencapai
kriteria Sangat Rendah dengan warna merah.
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Dalam sub bab ini disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara yang dicerminkan dalam capaian
Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja
menurut sasaran strategis diuraikan sebagai berikut :
3.2.1 SASARAN TERCAPAINYA CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN, KELUARGA YANG
BERKUALITAS
Tabel 3.2.1 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Umur Harapan Hidup
71
74 Tahun
73.3
99.06 75 tahun
97.74
2 Angka Kematian Ibu (AKI)
108.05
107/ 100.000
KH
191.60
55.85 95/ 100.000
KH
49.59
3 Angka Kematian Bayi (AKB)
12.25
18/ 1.000
KH
12.12
148.51 10/ 1.000 KH
82.51
4 Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
95 97% 100 103 100% 100
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
23
Tabel 3.2.1.a Data Kasus Kematian Ibu dan Kematian Bayi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 - 2017
Sumber data : Bidang Kesmas Dinkes Kaltara Tahun 2017
Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Kalimantan Utara
telah mencapai bahkan melebihi dari target yang telah ditetapkan. Namun
untuk Kematian Ibu (belum bisa dikategorikan Angka Kematian Ibu / AKI
karena belum mencapai 100.000 sasaran kelahiran hidup) terjadi kenaikan
signifikan, yaitu 15 kasus kematian ibu di tahun 2016, naik menjadi 24 kasus
kematian ibu di tahun 2017. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti akses
yang sulit dijangkau, keterlambatan mendiagnosa, keterlambatan merujuk
dan ada beberapa ibu yang mempunyai penyakit penyerta seperti jantung,
hipertensi.
Upaya yang dilakukan dalam rangka menurunkan kasus kematian Ibu
melahirkan antara lain dengan Audit Maternal-Perinatal; pelacakan kasus
kematian Maternal-Perinatal; meningkatkan surveilans KIA; meningkatkan
pelaksanaan kelas ibu, Antenatal Care Terpadu (ANC Terpadu) dan ANC
Terfokus, perbaikan sistem rujukan; melakukan bimbingan teknis ke
Puskesmas; pendidikan dan pelatihan teknis.
JML KEMATIAN BAYI JML KEMATIAN BAYI
1 Bulungan 2 41 8 32
2 Nunukan 4 53 7 71
3 Malinau 4 26 4 27
4 Tarakan 4 61 3 13
5 Tana Tidung 1 3 2 9
15 184 24 152
AKB = JMLH KEMATIAN/SASARAN LAHIR HIDUP X 1000
2016 = 184/13882X1000 = 12.25 per 1000 Kelahiran hidup
2017= 152/12546x1000 = 12.12 per 1000 kelahiran hidup (AKB)
AKI = JML KEMATIAN IBU/SASARAN LAHIR HIDUP x 100.000
2016 = 15/13882x100.000 = 108.05 per 100.000 kelahiran hidup
2017 = 24/12526x100.000 = 191.60 per 100.000 kelahiran hidup (kasus AKI)
KARENA KALTARA SASARAN LAHIR HIDUP BELUM MENCAPAI 100.000,
MAKA BELUM TERMASUK ANGKA KEMATIAN IBU MELAINKAN KASUS
PROVINSI
2016 2017
(0-11 bln) (neonatal +
post neonatal)
(0-11 bln) (neonatal +
post neonatal)
NO KAB/KOTA
JML KASUS
KEMATIAN
IBU
JML
KASUS
KEMATIAN
IBU
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
24
Sedangkan untuk indikator kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, seharusnya dilakukan survey/penilaian dari masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kalimantan
Utara, hanya saja belum berjalan maksimal, sehingga penilaian pencapaian
hanya berdasarkan penilaian secara global yang ditunjukkan dengan tidak
adanya komplain dari masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Kedepan
perlu dilakukan pembinaan dan sosialisasi untuk update data secara
menyeluruh terhadap pelayanan kesehatan di semua fasilitas pelayanan
kesehatan di Kalimantan Utara.
3.2.2 SASARAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DI
PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT RUJUKAN
Tabel 3.2.2 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar (K4)
79.35 96% 91.10 94.90 99% 92.02
2 Cakupan pelayanan kesehatan bayi neonates sesuai standar (KN1)
82.64 91% 95.88 105.36 98% 97.84
3 Cakupan imunisasi (UCI) di Desa/Kelurahan
95 96% 30.70 31.98 99% 31.01
4 Jumlah RS Pemerintah terakreditasi minimal 18 jenis pelayanan di setiap RS tipe B dan 12 jenis pelayanan setiap RS tipe C
40 100% 50 50 100 50
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
25
Berikut penjelasan atas keempat indikator diatas :
Tabel 3.2.2.a Data KN1 dan KN4 Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2017
Sumber data : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Indikator pertama hanya tercapai 91.10% dari target 96%. Namun
pencapaian target ini jauh mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2016, yaitu hanya 79.35%. Ada beberapa faktor yang diduga
berpengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan K4 yaitu tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan ibu, tingkat sosial ekonomi serta jarak
tempuh menuju fasilitas kesehatan yang lumayan jauh.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi neonates / baru lahir sesuai standar
(KN1) adalah cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator
kunjungan neonates pertama (KN1) dengan sasaran bayi umur 0-7 hari.
Indikator kedua ini sangat tinggi pencapaiannya yaitu 95.88 % dari
target 91%, terus dilakukan upaya promosi kesehatan nifas ke seluruh
fasilitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan wawasan para bidan
dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayinya.
1 Bulungan 2264 88,85 2558 91,26 2633 103,34 2.600 92,76
2 Nunukan 3301 80,89 3735 83,20 3485 81,88 3.770 80,54
3 Malinau 1345 84,64 1338 76,59 1303 83,31 1.439 83,61
4 Tarakan 3910 78,14 3781 68,70 4178 110,88 4.519 103,24
5 Tana Tidung 445 108,54 486 107,76 430 104,88 456 101,11
11265 82,64 11898 79,35 12029 95,88 12.784 91,10PROVINSI
% ABS %
2016 2017
ABS % ABS % ABS
NO KAB/KOTA
KN1 K4 KN1 K4
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
26
Tabel 3.2.2.a Persentase Capaian UCI Desa Tahun 2017 Provinsi Kalimantan Utara
No Kab/Kota Jumlah Desa Jumlah Desa UCI %
1 Bulungan 81 31 38.3
2 Malinau 109 83 76.1
3 Tana Tidung 29 24 82.8
4 Nunukan 240 - -
5 Tarakan 20 9 45.0
% Capaian UCI 479 147 30.7
Sumber data : Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Indikator ketiga pencapaian sangat jauh dibawah target, yaitu hanya
30,7% dari target 96%. Hal ini disebabkan karena banyak orang tua yang
kurang memahami pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak;
perubahan perilaku masyarakat juga ikut menghambat pelaksanaan
imunisasi. Dulu kader posyandu secara sukarela menyosialisasikan
imunisasi, kini banyak posyandu tidak berfungsi karena tidak ada
insentif (warga baru bergerak jika ada insentifnya). Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi adalah dengan
menggalakkan kembali kampanye mengenai pentingnya imunisasi bagi
bayi dan anak balita, yaitu dengan melakukan promosi kesehatan dan
sosialisasi imunisasi ke seluruh desa/kelurahan di Kalimantan Utara;
meningkatkan peran posyandu mengingat posyandu didirikan untuk
memperluas jangkauan beberapa pelayanan kesehatan, termasuk
imunisasi.
Indikator keempat pencapaian hanya 50% dari 100% yang ditargetkan.
Di Kalimantan Utara terdapat 6 Rumah Sakit Pemerintah, yaitu BLUD
RSU Soemarno Sosroatmodjo (Bulungan), RSUD Ahmad Berahim (Tana
Tidung), RSUD Malinau (Malinau), RSUD Nunukan (Nunukan), RSUD
Mantri Raga (Tarakan) dan RSUD Tarakan (Prov. Kaltara). Dari keenam
Rumah Sakit tersebut yang telah terakreditasi / dilakukan penilaian
akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah BLUD RSU
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
27
Soemarno Sosroatmodjo (Bulungan), RSUD Tarakan (Provinsi) dan RSUD
Malinau (Malinau). Pencapaian indikator ini hanya 50% dikarenakan
adanya 2 Rumah Sakit yaitu RSUD Ahmad Berahim (Tana Tidung) dan
RSUD Mantri Raga (Tarakan) yang terkendala ijin operasional dan
nomor registrasi Rumah Sakit yang belum terbit, karena syarat utama
akreditasi adalah Rumah Sakit harus memiliki ijin operasional dan
nomor registrasi. Sedangkan untuk RSUD Nunukan belum melaksanakan
akreditasi karena belum siap secara finansial.
Upaya yang telah dilakukan memberikan dorongan dan
support untuk pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit, yaitu dengan
memfasilitasi penyelenggaraan sosialisasi hingga konsultasi terkait
penyelenggaraan akreditasi Rumah Sakit kepada Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS).
Tabel 3.2.2.b Status Akreditasi Rumah Sakit di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017
Sumber data : Bidang Yankes & SDK Dinkes Kaltara Tahun 2017
NO NAMA RS TIPE
AKREDITASI
12
PELAYANAN
AKREDITASI
18
PELAYANAN
TAHUN
AKREDITASI
STATUS
AKREDITASI
1 RSUD TARAKAN B √ 2017 PARIPURNA
2 BLUD RS SOEMARNO SOSROATMODJO C √ 2017 MADYA
3 RSUD MANTRI RAGA TARAKAN C
4 RSUD KABUPATEN MALINAU C √ 2017 MADYA
5 RSUD KABUPATEN NUNUKAN C
6 RSUD AHMAD BERAHIM TANA TIDUNG C
7 RS BERGERAK LANGAP D
8 RS PRATAMA LONG AMPUNG D
9 RS PRATAMA SEBUKU D
10 RS PRATAMA SEBATIK D
11 RS PRATAMA LONG BAWAN D
12 RSAL ILYAS TARAKAN C
13 RSIA PERTAMEDIKA C
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
28
3.2.3 SASARAN MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN, KEMATIAN DAN KECACATAN AKIBAT
PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
Tabel 3.2.3 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Angka Kesakitan Malaria
0.04 4/ 1.000
penduduk
0.35 ≥100 0/ 1.000
penduduk
99.65
2 Penemuan Kasus Baru TB Paru
70 74 kasus
217 293.25 87 kasus
249.43
3 Angka Kesakitan DBD
50 45/ 100.000
penduduk
38.69 116.31 35/ 100.000
penduduk
110.55
Ketiga indikator diatas adalah penyakit menular yang masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia termasuk Provinsi
Kalimantan Utara, dimana beberapa penyakit menular ini dapat
menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) bahkan kematian.
Tabel 3.2.3.a Data Malaria 2016
L P L P L P L P L P L P L P
Januari 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0.49
Februari 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 3 0.21
Maret 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 2 0.49
April 0 0 0 0 0 0 0 1 3 0 0 0 3 1 4 1.29
Mei 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 2 0.05
Juni 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0.34
Juli 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 3 1.56
Agustus 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 0 0 4 1 5 0.12
September 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 2 0.99
Oktober 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 3 1.55
November 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 3 1.92
Desember 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TAHUN 2016 0 0 0 0 0 0 0 1 27 1 0 0 27 2 29 0.04
MOPIBulan
Malaria Positif
0 - 11 bln 1-4 thn 5-9 thn 10-14 thn 15 - 64 thn > 64 thn Jumlah
Total
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
29
Tabel 3.2.3.b Data Malaria 2017
Sumber data : Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Untuk indikator Angka Kesakitan Malaria pencapaian jauh diatas target.
Dari tabel diatas terlihat kenaikan angka kesakitan malaria pada tahun 2017,
disebabkan karena sebagian besar masyarakat khususnya di daerah Sekatak
Puji, Kabupaten Bulungan bekerja sebagai perambah hutan illegal yang
sering terkena dampak gigitan nyamuk anopheles yang dapat menyebabkan
malaria.
Upaya yang sudah dilakukan dari petugas puskesmas setempat adalah
pembagian kelambu gratis kepada para perambah hutan, namun tidak
dimanfaatkan oleh mereka secara tepat. Juga sudah diberikan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi jika terdapat gejala demam, menggigil, kulit
menguning, dan perut mual, petugas menyarankan para pekerja untuk segera
memeriksakan diri ke puskesmas dan diberikan obat, namun belum selesai
pemeriksaan yang dilakukan para pekerja sudah turun lagi ke hutan untuk
bekerja.
L P L P L P L P L P L P L P
Januari 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 3 0.76
Februari 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 2 0.64
Maret 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 4 0 4 0.12
April 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 7 0 7 0.84
Mei 0 0 0 0 0 0 0 0 9 1 0 0 9 1 10 1.17
Juni 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 2 1.23
Juli 0 0 0 0 0 0 1 0 3 0 0 0 4 0 4 0.86
Agustus 0 0 0 0 0 0 0 1 3 1 0 0 3 2 5 8.42
September 0 0 0 0 0 1 0 0 6 5 0 0 6 6 12 2.64
Oktober 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0.39
November 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Desember 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 3 1 4 0.62
TAHUN 2017 0 0 0 0 0 1 1 1 43 8 0 0 44 10 54 0.35
0 - 11 bln 1-4 thn 5-9 thn 10-14 thn 15 - 64 thn > 64 thn Jumlah
TotalMOPIBulan
Malaria Positif
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
30
Tabel 3.2.3.c Data Penemuan Pasien TB
Sumber data : Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Dari tabel diatas terlihat penemuan kasus TB Paru (font merah)
sebanyak 217 orang/kasus, angka ini jauh di atas target yang sudah
ditetapkan yaitu hanya 74 kasus. Dalam upaya pengobatan TB tidak berjalan
secara maksimal, disebabkan karena kemampuan petugas untuk menjangkau
seluruh masyarakat khususnya pasien TB sangat terbatas.
Tabel 3.2.3.d Data DBD Tahun 2016 - 2017
Sumber data : Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Dari tabel terlihat di tahun 2016 angka kesakitan DBD sangat tinggi
yaitu 159.73. Hal ini dikarenakan terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) DBD
L P TOTAL
Penderita Baru :
* BTA Positif 516 265 781
* BTA Negatif 401 227 628
* Ekstra Paru 110 107 217
* BTA tidak diperiksa (untuk kasus anak
dengan sistem skoring)
Sub Total 1,106 665 1,771
79 66 145
TIPE PASIENJumlah pasien TB terdaftar yang
diobati dalam triwulan tersebut
Total Total
P M P M
1 MALINAU 128 4 172,80 3,13 74.072 5 0 6,75 0,00 74.072
2 BULUNGAN 150 2 113,18 1,33 132.533 28 1 21,13 3,57 132.533
3 TANA TIDUNG 7 0 31,96 0,00 21.900 20 0 91,32 0,00 21.900
4 NUNUKAN 224 1 120,76 0,45 185.499 63 0 33,96 0,00 185.499
5 KOTA TARAKAN 546 4 221,50 0,73 246.496 140 1 56,52 0,71 247.683
JUMLAH
CFRJumlah
penduduk
256 2 38,69 0,78 661.687
CFRJumlah
penduduk
Kabupaten/ KotaNo IR /
100.000
penduduk
IR /
100.000
penduduk
1055 11 159,73 1,04 660.500
2016 2017
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
31
di 4 daerah di kabupaten/kota, yaitu di Tarakan, Bulungan, Malinau dan
Nunukan. Upaya yang telah dilakukan atas KLB tersebut adalah :
- Upaya penanganan penderita demam secara dini dengan melakukan
deteksi dini Demam Berdarah melalui pemeriksaan laboratorium di
semua puskesmas dengan melakukan perhitungan secara cermat
terhadap kebutuhan reagen pemeriksaan darah
- Upaya koordinasi dan supervisi ke pelayanan Rumah Sakit dalam
pelaporan kasus DBD secara rutin
- Pemantauan jentik di tempat-tempat umum maupun instansi publik
dengan melakukan kerjasama lintas program dengan kesling dan
pelaksanaan KIE rutin yang bekerjasama dengan promkes
- Membuat surat edaran kewaspadaan DBD serta surat koordinasi
pemeriksaaan kasus demam di Rumah Sakit dan Puskesmas.
Di tahun 2017 terjadi penurunan angka kesakitan DBD menjadi 38,69 dari
target yang sudah ditetapkan yaitu 45/100.000 penduduk.
3.2.4 SASARAN MENDORONG PENINGKATAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI
PERBATASAN DAN DAERAH SULIT
Tabel 3.2.4 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Rumah Sakit Pratama di Perbatasan dan Daerah Sulit
3 5 unit
3 60 9 unit
33.33
Pembangunan Rumah Sakit Pratama sampai dengan tahun 2017 di
Kalimantan Utara hanya 3 unit dari 5 unit yang ditargetkan. Rumah Sakit
Pratama yang terbangun adalah Rumah Sakit Pratama Long Ampung, Sebuku
dan Sebatik. Sedangkan Rumah Sakit Pratama Long Bawan sudah dibangun
sejak tahun 2014 tetapi hingga tahun 2017 belum beroperasi bahkan
bangunannya digunakan sementara sebagai kantor camat. Kendala yang
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
32
ditemui dalam pencapaian target pembangunan Rumah Sakit Pratama di
Kalimantan Utara pada tahun 2017 yaitu adanya boikot dari pemerintah
Negara Malaysia terkait penyaluran bahan bangunan sehingga banyak
pembangunan yang direncanakan terbengkalai. Selain itu, jika mengandalkan
bahan bangunan dari Indonesia sendiri, maka biaya angkut sangat
membengkak dan tidak dapat tertutupinya pengeluaran atas biaya
pengirimannya.
Tabel 3.2.4.a Rumah Sakit Pratama di Provinsi Kalimantan Utara
NO NAMA RS TAHUN
PEMBANGUNAN TAHUN
BEROPERASI
1 RS PRATAMA LONG AMPUNG 2015 2017
2 RS PRATAMA SEBUKU 2015 2017
3 RS PRATAMA SEBATIK 2016 2018
4 RS PRATAMA LONG BAWAN 2014 -
Sumber data : Bidang Yankes & SDK Dinkes Kaltara Tahun 2017
Upaya yang perlu dilakukan adalah pemerintah daerah dalam hal ini
Dinas Kesehatan Kabupaten mengusulkan kembali Dana Alokasi Khusus
Kesehatan untuk membangun 2 Rumah Sakit Pratama di 2 kawasan
perbatasan, melakukan pengkajian ulang terhadap antisipasi perbedaan
harga bahan bangunan yang selama ini lebih bergantung dari Malaysia
padahal harga / biaya operasional sangat terpaut jauh lebih mahal dengan
barang asli Indonesia. Pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi
untuk menjamin ketersediaan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pembangunan dan juga bahan lain yang sangat mendesak untuk percepatan
pembangunan.
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
33
3.2.5 SASARAN MENINGKATNYA KESADARAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP BERSIH DAN
SEHAT (PHBS)
Tabel 3.2.5 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Jumlah Kab/Kota Sehat
50 55% 40 72.73 64% 62.50
2 Jumlah Desa Siaga Aktif
60 62% 15 24.19 78% 19.23
3 Jumlah Rumah Tangga PHBS
65 68% 35 51.47 86% 40.70
Penjelasan atas ketiga indikator diatas sebagai berikut :
Kabupaten/kota sehat merupakan suatu program dalam mewujudkan
suatu kondisi kabupaten atau kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat
untuk dihuni penduduk, yang dapat dicapai melalui terselenggaranya
penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi yang
disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. Beberapa permasalahan
yang harus diselesaikan dalam rangka menciptakan kabupaten/kota
sehat antara lain berorientasi pada permasalahan perilaku, sanitasi
dasar, pelayanan kesehatan dan sosial, prasarana penunjang kesediaan
pangan dan jaminan gizi. Di Kalimantan Utara, dari 5 kabupaten kota
yang ada baru 2 kabupaten yang aktif sebagai kabupaten sehat, yaitu
kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan. Sedangkan untuk
kabupaten kota lain vakum, masih kurangnya kesadaran masyarakat
untuk dapat ikut aktif/berpartisipasi sesuai dengan bidang tugasnya
dalam mewujudkan kabupaten kota sehat.
Hal-hal yang perlu dilakukan sebagai upaya mewujudkan
kabupaten kota sehat yaitu meningkatkan keberdayaan masyarakat
melalui Forum dan Pokja Kota Sehat, menggali potensi wilayah dan
kemitraan dengan swasta, LSM, pemerintah dalam penyelenggaraan
kabupaten kota sehat, serta meningkatkan promosi dan penyuluhan agar
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
34
masyarakat hidup dalam kondisi yang peka terhadap lingkungan fisik,
sosial dan budaya yang sehat.
Desa Siaga Aktif adalah desa atau kelurahan yang penduduknya dapat
mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan
pelayanan setiap hari melalui Poskesdes atau sarana kesehatan yang ada
di wilayah tersebut seperti Pustu atau Puskesmas. Penduduk di Desa
Siaga mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) dan melaksanakan survailans berbasis masyarakat. Pencapaian
untuk indikator ini sangat jauh dibawah target, hanya 15% dari 62%
pencapaian yang ditargetkan. Ada beberapa permasalahan yang ditemui
dalam pengembangan Desa Siaga Aktif yaitu ketugasan petugas desa
siaga aktif yang saling tumpang tindih antara bekerja membantu
pelayanan kesehatan puskesmas dan bekerja mengelola, memantau
kesehatan di desanya. Petugas desa siaga aktif seolah-olah hanya
penanggungjawab formal Desa Siaga sehingga pengelolaan desa siaga
berjalan tanpa arah; instansi penggerak desa siaga hanya berasal dari
sektor kesehatan, seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, sedangkan
instansi di sektor lain terorientasi pada programnya sendiri-sendiri, hal
ini berakibat menumpuknya program di tingkat desa, di lain pihak SDM
di tingkat desa sendiri sangatlah minim untuk menjalankan variasi
berbagai program tersebut, tidak hanya program desa siaga; minimnya
dana untuk pelaksanaan desa siaga yang menyebabkan kader terpilih
tidak menjalankan tugas seperti yang diharapkan karena tidak dibarengi
dengan peningkatan kesejahteraan baik dari desa maupun instansi
pendukung.
Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan sinergitas
antara berbagai penyusun kebijakan dan semua departemen terkait;
menyosialisasikan tentang adanya masalah kesehatan dan program
pengembangan desa siaga aktif; kesepakatan tentang UKBM yang hendak
dibentuk baru atau diaktifkan kembali; menggalang semangat dan
partisipasi warga desa untuk mendukung pengembangan desa siaga
aktif.
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
35
Capaian rumah tangga ber-PHBS hanya 35% dari target yang ditetapkan
68%, disebabkan oleh karena kurang fokusnya program promosi
kesehatan yang tertuang dalam rencana kegiatan per tahun serta
terbatasnya sumber daya dan dana yang dapat menunjang upaya
promosi kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan
berbagai upaya agar target pada tahun 2018 sebesar 70% dapat tercapai
dengan cara melakukan peningkatan pemberdayaan, bina suasana,
advokasi, dan penggalangan kemitraan dengan berbagai sektor, terutama
dengan Tim Penggerak PKK.
Adapun masalah yang dihadapi dalam rangka meningkatkan
Rumah Tangga ber-PHBS adalah :
Indikator PHBS terlalu banyak dan sulit diukur
Terbatasnya sumber daya (anggaran dan kapasitas) sehingga
belum dapat mendorong secara langsung kenaikan PHBS Rumah
Tangga
Kurangnya kemampuan advokasi dan kemitraan petugas promosi
kesehatan di daerah
Belum adanya sistem pengumpulan data PHBS
Kurang fokusnya program promosi kesehatan yang tertuang
dalam rencana kegiatan per tahun.
3.2.6 SASARAN MENINGKATNYA KESADARAN MASYARAKAT TENTANG GIZI
Tabel 3.2.6 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Prevalensi balita dengan gizi kurang dan gizi buruk
19.4 13% 19.60 66.33 6% 30.61
Untuk indikator ini pencapaian hanya 66.33%, ada beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam menurunkan prevalensi balita dengan
gizi kurang dan gizi buruk, yaitu :
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
36
Validasi data gizi yang sering terlambat dari kabupaten/kota ke
Provinsi (seksi gizi)
Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang perilaku sadar gizi
Belum adanya anggaran khusus untuk melaksanakan kegiatan
pemetaan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) di masyarakat
Peran dan kerjasama petugas lintas program dan lintas sektor yang
tergabung dalam Tim Pangan dan Gizi masih rendah, sehingga
pembahasan tentang situasi pangan dan gizi untuk penanganan
masalah gizi sering terhambat
Tabel 3.2.6.a Status Gizi Balita 0-59 bulan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-201
Sumber data : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltara Tahun 2017
Upaya yang dilakukan atas permasalahan yang dihadapi adalah :
Meningkatkan upaya perbaikan dalam sistem pencatatan dan
pelaporan antara lain dengan:
- Penggunaan alat bantu computer (software)
- Pembinaan petugas pengelola data
- Pertemuan koordinasi
Sosialisasi Kadarzi ke masyarakat (forum pengajian, dasa wisma, PKK,
dll) dan pembinaan kader setelah hari H Posyandu terutama dalam
gizi
buruk
gizi
kurang
gizi
baik
gizi
lebih
Gizi
Buruk+
Kurang
gizi
buruk
gizi
kurang
gizi
baik
gizi
lebih
Gizi
Buruk+
Kurang
BULUNGAN 4.0 15.1 80.1 0.9 19.0 2.4 16.0 79.8 1.8 18.4
MALINAU 4.6 13.2 79.6 2.6 17.8 3.9 13.4 79.8 2.9 17.3
NUNUKAN 5.4 17.0 77.0 0.6 22.4 6.0 21.6 71.2 1.2 27.6
TANA TIDUNG 5.7 18.6 74.4 1.3 24.3 7.0 19.1 73.2 .7 26.1
KOTA TARAKAN 0.6 12.7 86.1 0.6 13.3 3.4 12.9 82.2 1.5 16.3
4.1 15.4 79.4 1.2 19.4 4.4 15.3 78.8 1.6 19.6
Persentase
Kaltara
2016 2017
Provinsi Nama Kab/Kota
Persentase
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
37
hal yang berkaitan dengan penerapan Kadarzi dalam kehidupan
sehari-hari
Mengajukan dana khusus untuk kegiatan pemetaan Kadarzi di
masyarakat melalui dana APBD
Melakukan pendekatan secara khusus terhadap lintas program dan
lintas sektor untuk memperlancar jalannya kerjasama serta
mendorong agar masing-masing sektor mengadakan kegiatan secara
bersama-sama.
3.2.7 SASARAN TERPENUHINYA KETENAGAAN KESEHATAN YANG PROFESSIONAL,
BERMUTU DAN MERATA, BEBAS KKN
Tabel 3.2.7 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan profesional
81.20 93% 81.20 87.32 98% 82.86
2 Jumlah tenaga dokter kualitas dan kuantitas dokter dengan rasio 2 dokter : 1 puskesmas
92 94% 79 84.04 99% 79.80
3 Rasio dokter per 100.000 penduduk
40 45% 44 97.78 76% 57.89
Ketiga indikator diatas belum mencapai target yang sudah ditetapkan,
penjelasannya sebagai berikut :
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
38
Tabel 3.2.7.a Data Cakupan Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Profesional Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017
NO KAB/KOTA
PN PN
ABS % ABS %
2016 2017
1 Bulungan 2,391 89.38 2,323 86.84
2 Nunukan 3,418 79.77 3,368 71.95
3 Malinau 1,414 86.48 1,561 95.25
4 Tarakan 3,926 74.72 4,212 100.81
5 Tana Tidung 446 103.48 435 100.93
PROVINSI 11,595 81.20 11,898 81.20
Sumber data : Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltara Tahun 2017
Pencapaian indikator pertama sebesar 87.32%. Ada beberapa faktor
kendala yang ditemui dalam meningkatkan capaian indikator ini,
diantaranya :
- Faktor Ekonomi
Keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi biasanya ingin mendapat
pelayanan yang baik dan tempat pelayanan yang bagus, sedangkan
tingkat ekonomi menengah dan rendah biasanya mereka tidak
memperdulikan tempat, hal-hal penunjang pelayanan lainnya,
yang terpenting adalah pelayanan baik.
- Faktor Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan dan buta huruf pada wanita
menyebabkan ibu-ibu tidak mengetahui tentang perawatan selama
hamil, bersalin, perawatan bayi dan semasa nifas. Pendidikan
sangat mempengaruhi sikap ibu dalam memilih kepada siapa dia
akan meminta pertolongan dalam hal persalinan
- Faktor Sosial Budaya
Keadaan sosial budaya di Indonesia menempatkan peristiwa
kehamilan dan melahirkan bukan hanya sebagai urusan pribadi
antara ibu dan suami dengan pelayan kesehatan, tetapi juga
menjadikan urusan pihak lain seperti keluarga, kerabat bahkan
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
39
penduduk di wilayah tempat tinggalnya. Melahirkan pada
dasarnya sangat ketat dengan norma, adat istiadat setempat yang
sangat beragam dan sering tidak menguntungkan dilihat dari segi
kesehatan. Kehadiran orang tua di dalam keluarga juga
mempengaruhi dalam upaya kesehatan keluarga. Misalnya ibu
yang akan melahirkan dapat dipengaruhi oleh orang tua dalam
mengambil keputusan apakah lebih baik melahirkan di rumah atau
di rumah sakit.
Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kendala yang ada
yaitu dilakukan program dan kegiatan seperti :
- Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan dengan memberikan
berbagai pelatihan bagi petugas
- Peningkatan kapasitas manajemen pengelola program, melalui
peningkatan kemampuan pengelola program agar mampu
melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan sesuai
kondisi daerah masing-masing
- Sosialisasi dan advokasi, serta promosi kesehatan dalam sistem
informasi tentang persalinan ditolong tenaga kesehatan secepat
mungkin disampaikan kepada masyarakat.
Puskesmas dengan minimal tersedia 2 dokter setiap puskesmas
pencapaiannya sebesar 84.04%. Meskipun demikian masih ada kendala
dalam hal penyebaran dokter yang tidak merata, sehingga ada sekitar 10
puskesmas yang tidak memiliki dokter sesuai yang dipersyaratkan dari
53 puskesmas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan
Utara.
Upaya yang perlu dilakukan untuk jangka panjang yaitu adanya
komitmen dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Provinsi Kalimantan
Utara untuk menyediakan anggaran beasiswa bagi putra daerahnya,
khususnya beasiswa kedokteran dan diberikan kontrak kerja sehingga
para putra daerah dapat bekerja mengabdikan diri sebagai dokter di
tanah kelahirannya. Dan tidak lagi ada dokter pendatang yang
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
40
memanfaatkan Kalimantan Utara hanya sebagai batu loncatan dalam
mengembangkan karier kedokteran mereka.
Indikator ketiga pencapaiannya tinggi, yaitu 97.78%. Rasio dokter
terhadap penduduk di Kalimantan Utara adalah 44 dokter : 100.000
penduduk. Hal ini dipengaruhi karena minat dokter untuk mengabdikan
diri di Kalimantan Utara sangat rendah. Sebagian besar para dokter
pendatang yang bekerja di Kalimantan Utara berpikir banyak kali terkait
income finansial serta pendidikan bagi putra-putri mereka yang harus
dikesampingkan mengingat pendidikan anak merupakan kebutuhan
utama yang mungkin kurang terpenuhi di Kalimantan Utara
dibandingkan di kota-kota besar lainnya.
Sangat diperlukan peningkatan komitmen yang tinggi dari para
dokter sesuai dengan sumpah janji profesinya; meningkatkan jaminan
kehidupan dokter di Kalimantan Utara; sistem rolling kerja para dokter
yang dipelopori oleh Kementerian Kesehatan agar pelayanan di daerah
tetap terselenggara secara merata dan berkesinambungan.
3.2.8 SASARAN BERKEMBANGNYA POLA PEMBIAYAAN KESEHATAN YANG BERBASIS
ASURANSI TERUTAMA BAGI MASYARAKAT MISKIN
Tabel 3.2.8 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
92 100% 100 100 100% 100
2 Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
95 100% 100 100 100% 100
Kedua indikator diatas pencapaian 100%, namun demikian tetap ada
kendala yang ditemui dalam pelaksanaannya, antara lain :
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
41
Identitas warga Kalimantan Utara yang sering ditemui adalah bukan
penduduk asli, seringnya berpindah-pindah dari satu kabupaten ke
kabupaten lain dalam rangka mencari pekerjaan sehingga dalam
pendataan tidak dapat memenuhi capaian target.
Upaya yang dilakukan berkoordinasi dengan BPJS Tarakan
sebagai Korwil BPJS di Kalimantan Utara untuk dapat melakukan
pendataan ulang peserta JKN; dilakukan sosialisasi dan peraturan daerah
bahwa masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan tidak akan
dilayani pada saat mengurus dokumen di instansi-instansi tertentu.
Masyarakat hanya mementingkan kebutuhan kesehatannya jika hanya
terjadi sesuatu masalah terhadap kesehatannya, kepedulian masyarakat
terhadap kesehatannya masih sangat minim.
Perlu dilakukan kerjasama antara kabupaten/kota dengan
BPJS untuk melaksanakan pendataan masyarakat miskin, terlantar, orang
dengan gangguan jiwa, para narapidana di lapas, untuk di daftarkan
sebagai PBI (Penerima Bantuan Iuran).
3.2.9 SASARAN TERBANGUNNYA SISTEM PENGENDALIAN KESEHATAN DENGAN
MELIBATKAN FUNGSI PUSKESMAS SEBAGAI UJUNG TOMBAK PELAYANAN KESEHATAN
SERTA RSUD
Tabel 3.2.9 Target dan Realisasi Kinerja
No Indikator Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 Terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1 Jumlah Puskesmas lengkap rawat inap dan UGD/mampu PONED minimal 1 buah setiap kecamatan
100 97% 100 103 100% 100
Semua Puskesmas yang tersebar di seluruh Kalimantan Utara adalah
Puskesmas lengkap rawat inap dan UGD/mampu PONED.
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
42
3.3 Akuntabilitas Anggaran
Penyerapan Anggaran Belanja Langsung setelah perubahan pada
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara tahun 2017 sebesar Rp.
26.545.697.901,11,- (73,83%) dari total anggaran belanja langsung yang
dialokasikan sebesar Rp. 35.953.369.000,-. Realisasi anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar Rp. 21.809.600.022,11 (72,05%),
sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp.
4.736.097.879 (83,32%). Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran,
penyerapan angaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran IV,
sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran II sebesar
Rp. 26.722.000 (10,81%).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relative baik dan diikuti dengan
penyerapan anggaran yang kurang dari 100% menunjukkan dana yang
terserap untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran
disajikan pada tabel berikut :
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
43
Tabel 3.3 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung
No Sasaran Anggaran Realisasi %
Realisasi
1 Tercapainya cakupan pelayanan kesehatan, keluarga yang berkualitas
7.538.539.500 4.824.189.013,11 63,99
2 Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas dan Rumah Sakit Rujukan
247.300.000 26.722.000 10,81
3 Menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular
1.131.135.099 671.551.005 59,37
4 Mendorong peningkatan sarana pelayanan kesehatan di perbatasan dan daerah sulit
16.210.981.901 13.416.986.811 82,76
5 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS)
206.500.000 95.455.075 46,23
6 Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi
1.616.120.000 1.270.310.743 78,60
7 Terpenuhinya ketenagaan kesehatan yang professional, bermutu dan merata, bebas KKN
1.031.860.000 513.462.376 49,76
8 Berkembangnya pola pembiayaan kesehatan yang berbasis asuransi terutama bagi masyarakat miskin
1.068.000.000 149.768.200 14,02
9 Terbangunnya sistem pengendalian kesehatan dengan melibatkan fungsi puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan serta RSUD
1.219.000.000 841.154.799 69,00
Jumlah 30.269.436.500 21.809.600.022,11 72,05
Belanja Langsung Pendukung 5.683.932.500 4.736.097.879 83,32
Total Belanja Langsung 35.953.369.000 26.545.697.901,11 73,83
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
44
BAB IV P E N U T U P
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran
(KUA) Tahun Anggaran 2017, serta Perjanjian Kinerja Tahun 2017 sebagai
pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi yang merupakan wujud
pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis instansi.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai turunan dari visi,
misi, tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Utara yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Utara pada tahun anggaran 2017 merupakan tahun pertama dari Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021.
Keberhasilan yang dicapai berkat kerjasama dan partisipasi semua pihak dan
diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk
target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh
berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
tahun 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian
indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain
sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana
2. Dari sasaran dan indikator kinerja terdapat 22 Indikator Kinerja Utama
yang dipilih sebagai tolak ukur kinerja
3. Dari 22 indikator kinerja utama, 12 indikator mencapai kriteria Sangat
Baik dengan warna hijau tua, dan 10 indikator masih belum mencapai
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
45
target yang telah ditentukan dengan rincian 2 indikator mencapai
kriteria Tinggi dengan warna hijau muda, 2 indikator mencapai kriteria
Sedang dengan warna kuning tua, 2 indikator mencapai kriteria Rendah
dengan warna kuning muda, dan 4 indikator mencapai kriteria Sangat
Rendah dengan warna merah.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LKjIP
dirumuskan saran-saran sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan
teknis dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang akuntabel
2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi
pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang
baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan
kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja
(PK).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Utara tahun 2017 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, sebagai
bahan pertimbangan Bappeda untuk perencanaan tahun berikutnya,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
LKjIP | Dinas Kesehatan Prov. Kaltara Tahun 2017
46
TERIMA KASIH