78
AKUNTANSI SUMBER DANA Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Akuntansi Perbankan. Disusun Oleh : Yusi Sukmayanda (0801015) Gema Prima Nurdiansyah (0801017) Reni Sagita TN (0804376) Fani Oktaviani (0804575) Neneng Mida Nurhayati (0808404) JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

AKUNTANSI SUMBER DANADisusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Akuntansi Perbankan.

Disusun Oleh :

Yusi Sukmayanda (0801015)

Gema Prima Nurdiansyah (0801017)

Reni Sagita TN (0804376)

Fani Oktaviani (0804575)

Neneng Mida Nurhayati (0808404)

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2011

Page 2: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

KATA PENGANTAR

Setinggi puji sedalam syukur kehadirat Ilahi Rabbi, karena semata atas

berkat dan karunia Nya lah akhirnya salah satu tugas mata kuliah Akuntansi

Perbankan tentang Akuntansi Sumber Dana.

Adapun makalah ini berisi tentang pengertian dan akuntansi Giro,

Tabungan, Tabungan Kartu Smart, Simpanan Berjangka, Traveller’s Cheques

Dalam Valuta Rupiah, Dana Pembayaran Rekening Titipan (Paymen Point), dan

Dana Setoran Naik Haji, secara khusus dijelaskan oleh kami dalam makalah ini.

Layaknya segala sesuatu yang ada di bumi ini, tidaklah ada yang

sempurna. Begitu juga kiranya dengan Makalah ini, masih banyak memiliki

kekurangan. Untuk itu, segala unjuk saran dan kritik yang membangun sangat

kami harapkan. Agar dimasa yang akan datang kami bisa mempersembahkan yang

lebih baik dan lebih berguna untuk kita semua. Akan tetapi mudah-mudahan

makalah ini sedikitnya memberikan manfaat untuk kita semua. Amiiin

Bandung, Maret 2011

Penyusun

i

Page 3: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3 Tujuan................................................................................................................1

BAB II...............................................................................................................................2

PEMBAHASAN................................................................................................................2

2.1 Giro....................................................................................................................2

2.2 Tabungan..........................................................................................................10

2.3 Tabunagn Kartu Smart.....................................................................................19

2.4 Simpanan Berjangka.........................................................................................26

2.5 Traveller’s Cheques Dalam Valuta Rupiah......................................................33

2.6 Dana Pembayaran Rekening Titipan (Paymen Point).......................................38

2.7 Dana Setoran Naik Haji....................................................................................41

BAB III............................................................................................................................44

PENUTUP.......................................................................................................................44

3.1. Kesimpulan......................................................................................................44

3.2. Saran................................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................46

ii

Page 4: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dilihat dari sumbernya, dana bank dapat dikelompokankedalam 2 kelompok,

yaitu dana dari masyarakat seperti giro, tabungan, dan simpanan berjangka atau

deposito berjangkaserta dana dari bank lain seperti pinjaman antar bank dalam

bentuk call money, deposito berjanka dan lainnya.

Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak lainnya

yang akan dibutuhkan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Karena sifatnya

sebagai hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah kredit dan

berkurang disebelah debet. Rekening dana bank merupakan rekening permanen

atau real yang selalu akan disajikan pada neraca secara kumulatif.

Bank akan dibebankan dengan sejumlah bunga yang akan dicatat sebagai

biaya bunga pada ikhtisar laba-rugi bank. Suku bunga yang dibebankan akan

beragam-ragam sesuai dengan jenis dana yang dimiliki oleh bank yang

bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian dan akuntansi giro.

2. Pengertian dan akuntansi tabungan.

3. Pengertian dan akuntansi tabungan kartu smart.

4. Pengertian dan akuntansi simpanan berjangka.

5. Pengertian dan akuntansi Traveller’s Cheques Dalam Valuta Rupiah.

6. Pengertian dan akuntansi Dana Pembayaran Rekening Titipan (Paymen

Point).

7. Pengertian dan akuntansi dana setoran naik haji.

1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi nilai mata kuliah akuntansi perbankan.2. Untuk mengetahui pengertian dan akuntansi sumber dana bank.

1

Page 5: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

BAB II

PEMBAHASAN

1

2

2.1 Giro

1. Pengertian

Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat erintah pembayaran lainnya

atau dengan cara pemindahbukuan. Bank menetapkan harga dana giro lebih

rendahkarena lama pengendapannya tidak dapat dipastikan secara tepat, dimana

pemilik rekening giro dapat menarik uangnya kapan saja mereka kehendaki.

Penarikan dana giro oleh si pemilik hanya dapat dilakukan dengan cara

perintah tertulis dari si pemiliknya sebagai dasar resmi otorisasi pendebetan

rekening nasabah oleh bank. Penarikan ini dapat dilakukan sewaktu-waktu

nasabah menghendakinya, dimana bank akan menguji kebenaran nomor rekening,

tanda tangan, kecukupan saldo dan informasi lainnya yang diperlukan.

2. Macam-macam Jenis Giro

Cek

Yaitu “Surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang

memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang

kepada pihak yang disebut di dalamnya atau kepeda pemegang cek tersebut”.

Macam-macam cek,diantaranya :

a. Cek atas nama

Cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum

tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut.

b. Cek atas unjuk

Kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek tidak tertulis nama

seseorang atau badan hukum.

c. Cek silang

Cek yang dipojok kiri diberi tanda dua tanda garis sejajar, sehingga

cek tersebut tidak dapat ditarik tunai melainkan pemindahbukuan.

2

Page 6: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

d. Cek mundur

Cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal. Hal ini biasanya

terjadi karena kesepakatan antara pemberi dan penerima cek.

e. Cek kosong Atau blank cheque

Merupakan cek yang penarikkannya melebihi saldo yang ada.

Bilyet Giro

Yaitu “Surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara

giro nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening

yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya atau

nomor rekening pada bank yang sama tau bank lainnya”.

Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindahbukuannya dapat

dilakukan antara lain :

- pada surat cek tertulis perkataan “Bilyet Giro” dan nomor seri

- surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk memindahbukukan

sejumlah uang tertentu atas beban rekening yang bersangkutan

- nama bank yang harus membayar (tertarik)

- nama penerima dana dan nomor rekening

- nama bank penerima dana

- jumlah dana dalam angka dan huruf

- penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan

- tanda tangan dan atau cap perusahaan.

Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai dengan

persyaratan yang telah ditentukan seperti :

- masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai tanggal penarikannya

- bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal penarikan berlaku sebagai

tanggal effektif

- bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal efektif berlaku sebagai

tanggal penarikan

- dan persyaratn lainnya.

3

Page 7: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

3. Sifat Rekening

Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus

disajikan dalam hutang lancar. Setiap kali terjadi mutasi pertambahan rekening

giro nasabah akan dibukukan disebelah kredit dan setiap kali terjadi pengurangan

rekening giro akan dibukukan disebelah debet. Dengan demikian saldo normal

rekening giro adalah sebelah kredit. Apabila saldo suatu rekeninggiro nasabah

berada pada sisi debet, maka rekening tersebut bersaldo negatif yang lazimnya di

dunia perbankan dikenal dengan saldo merah atau terjadi overdraft. Jika terjadi

saldo egatif, maka pemegang giro tidak dapat lagi menarik dananya dan

kepadanya tidak diberikan bunga atau jasa giro, melainkan akan dibebankan

sejumlah biaya atau beban bunga yang harus dilunasi oleh nasabah yang

bersangkutan. Biaya bunga ersebut memperbesar saldo debet rekening giro yang

bersangkutan.

4. Pembukuan Transaksi Giro

Transaksi giro yang dibukukan oleh suatu bank dapat terjadi dari peristiwa

seperti: setoran nasabah, baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer,

embebanan karena amanat nasabah,dan lainnya.

Transaksi Pembukaan Rekening Giro dan Penyetoran

Setelah memenuhi segala persyaratan pembukaan rekening giro, seorang

calon nasabah diminta untuk segera menyetor sejumlah uang tertentu sebagai

setoran pertama.

Contoh:

Apabila Tuan Hermawan membuka rekening giro pada bank Omega cabang

Jakarta dan menyetor tunai sejumlah Rp 100.000.000 dan membayar tunai semua

biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebessar Rp 50.000, maka Bank

Omega Cabang Jakarta akan dibukukan seperti :

4

D : KAS Rp 100.050.000K : Giro-REKENING HERMAWAN Rp 100.000.000K : BARANG CETAKAN-BUKU CEK Rp 50.000

Page 8: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Penyetoran Kliring

Apabila Hermawan kemudian menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC

untuk disetorkan ke dalam rekening gironya, oleh Bank Omega akan dibukukan

sebagai transaksi kliring. Pengkreditan ke dalam rekening giro Hermawan akan

dilakukan setelah hasil kliring tersebut dinyatakan berhasil. Untuk menampung

pengkraditan sementara biasanya dikreditkan ka dalam warkat kliring. Warkat

kliring ini dianggap sebagai warkat debet keluar.

Pembukuan untuk transaksi penyetoran warkat kliring ini sebagai berikut :

Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil atau tidak akan dibukukan dengan

cara menihilkan rekening warkat kliring yang sifatnya sementara, dengan jurnal

sebagai berikut :

Penyetoran Melalui Transfer

Apabila hermawan menerima transfer dari seorang rekannya nasabah Bank Surya

sebesar Rp 5.000.000, oleh Bank Omega akan dibukukan sebagai berikut :

Transfer yang diterima oleh Hermawan dapat saja dari seorang nasabah Bank

Omega lainnya.

5. Penarikan

Penarikan rekening giro dapat dilakukan setiap saat setelah memenuhi

persyaratan tertentu. Jenis penarikan kredit antara lain dapat berupa : penarikan

tunai, penarikan dengan memberikan amanat kepada bank, penarikan kliring dan

5

D : BANK INDONESIA-GIRO Rp 10.000.000K : WARKAT KLIRING Rp 10.000.000

D : WARKAT KLIRING Rp 10.000.000K : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 10.000.000

D : BANK LAIN-LAIN Rp 5.000.000K : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 5.000.000

Page 9: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

lainnya. Bila Hermawan menarik selembar cek senilai Rp 15.000.000 untuk

diayarkan oleh bank secara tunai, maka Bank Omega akan dibukukan sebagai

berikut :

Dengan adanya penarikan tunai ini, maka rekening giro Hermawan akan

berkurang dan dengan demikian perhitunngan jasa giro yang diperhitungkan

untuk keuntunngan Hermawan juga berkurang.

Penarikan secara Kliring

Penarikan secara kliring dilakukan oleh nasabah dengan cara menerbitkan

cek untuk disetorkan kepada seseorang yang merupakan nasabah bank lain. Bila

ermawan menerbitkan cek sebesar Rp 4.000.000 dan memerintahkan Bank Omega

agar diserahkan untuk keuntungan seorang nasabah di Bank Lippo.

Maka Bank Omega akan dibukukan sebagai berikut :

Bagi Bank Omega, warkat yang diserahkan oleh Hermawan tersebut dianggap

sebagai warkat kredit keluar.

Penarikan dengan Amanat

Seringkali seorang nasabah memberikan amanat kepada banknya untuk

memindahkan sejumlah dana atas rekening gironya. Pemberian amanat ini harus

tertulis dan disahkan oleh pejabat bankk yang bersangkutan.

Contoh yang paling lazim adalah transfer keluar. Bila Hermawan

kemudian memerintahkan Bank Omega cabang Jakarta untuk mendebet rekening

gironya sebesar Rp 2.000.000 untuk dipindah bukukan kedalam rekening

seseorang di Bank Omega cabang Surabaya, maka Bank Omega cabang Jakarta

akan dibukukan sebagai berikut :

6

D : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 15.000.000K : KAS RUPIAH Rp 15.000.000

D : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 4.000.000K : BANK INDONESIA-GIRO Rp 4.000.000

Rp 15.000.000

D : GIRO- HERMAWAN Rp 2.000.000K : REKENING ANTAR KANTOR Cabang Surabaya Rp 2.000.000

Page 10: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Dalam hubungan transfer antar cabang akan tercipta hubungan antar

kantor yang akan ditampung dalam Rekening Antar Kantor (RAK). Rekening ini

bersifat reciprocal, yaitu bila satu pihak mendebit, maka pihak lainnya akan

mengkredit. Dengan demikian, RAK ini akan nihil dalam laporan keuangan

konsolidasi.

6. Penambahan atau pengurangan Lainnya

Perhitungan Bunga Giro

Seorang nasabah giro, apabila masih memiliki saldo kredit selama periode

perhitungan bunga atau jasa giro, akan diberikan sejumlah bunga giro.

Perhitungan bunga giro dilakukan atas saldo rata-rata terendah dari mutasi setiap

bulan. Pembukuan langsung dibukukan atas keuntungan nasabah yang

bersangkutan.

Contoh perhitungan bunga giro untuk Tn. Hermawan, nasabah Bank Omega

cabang Jakarta, dapat diilustrasikan sebagai berikut :

BANK OMEGA

Cabang Jakarta

Rekening Koran

Per 30 November 19xx

Nomor Rekening: 01820008912

Nama : Hermawan Suku Bunga : 12 %pa

Alamat : Jl. Duta II/1 Jakarta Selatan

Tgl Mutasi Debet Kredit Saldo

1/11

6/11

8/11

11/11

15/11

20/11

30/11

Setor Tunai

Setor Kliring

Tarik Tunai

Setor Transfer

Tarik Kliring

Tarik Transfer

Bunnga Giro

15.000.000

4.000.000

2.000.000

100.000.000

10.000.000

5.000.000

973.666

100.000.000

110.000.000

95.000.000

100.000.000

96.000.000

94.000.000

94.973.666

7

Page 11: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Keterangan :

Pimpinan Cabang

SE & O ...........

Perhitunngan bunga giro bila diterapkan saldo terendah bulan

November 19xx

Bunga Tahunan 12 %

Bunga Bulanan 1,00 %

Perhitungan bunga = 1,00 % x Rp 94.000.000 = Rp 940.000

Bila perhitungan bunga giro berdasarkan lamanya pengendapan dana :

Tanggal Saldo Lamanya Bunga

1-6 100.000.000 5 Hari 166.667

6-8 110.000.000 2 Hari 73.333

8-11 95.000.000 3 Hari 95.000

11-15 100.000.000 4 Hari 133.333

15-20 96.000.000 6 Hari 192.000

20-30 94.000.000 10 Hari 313.333

Jumlah Bunga 973.666

Bila perhitungan bunga dilakukan berdasarkan saldo rata-rata setiap

bulannya, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

Saldo rata-rata perbulan Rp 99.160.000

Bunga sebulan Rp 991.600

Metode mana yang akan diterpkan oleh Bank Omega dapat diputuskan

sendiri berdasarkan pengalaman bank, hal yang akan mempenngaruhi bunga ini

adalah fluktuasi dr saldo rekening giro. Dalam hal ini harus diketahui perilaku

pergerakan saldo giro, baik menurun maupun meningkat setiap bulannya

sebagai dasar pemilihan metode perhitungan bunga.

Pembukuan Jasa Giro

8

Page 12: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Karena Bank Omega memilih perhitungan bunga atas dasar lamanya dana

mengendap, bunga giro Rp 973.666 tersebut akan dibukukan sebagai berikut :

9

D : BUNGA GIRO Rp 973.666,7K : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 973.666,7

Page 13: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

2.2 Tabungan

Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat

dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki. Tabungan yang dimiliki

oleh bank-bank dewasa kini berbeda dengan Tabungan Pembangunan Nasional

(Tabanas) beberapa tahun yang lampau. Produk tabungan yang sekarang dijual

oleh bank-bank memiliki suku bunga yang relatif cukup tinggi sebagai cerminan

dari adanya persaingan ketat dalam mengumpulkan dana masyarakat.

Tabungan merupakan hutang bank kepada masyarakat, dalam hal ini pemilik

tabungan dan dikelompokkan kedalam hutang jangka pendek dalam neraca. Tidak

adanya batasan jangka waktu tabungan dan penarikan yang dapat dilakukan

sewaktu-waktu menyebabkan tabungan harus digolongkan ke dalam hutang

jangka pendek.

Setiap bank memiliki jenis tabungan yang berbeda-beda. Perhitungan suku

bunga, pemberian hadiah, tata cara penyetoran dan penarikannya juga berbeda

bagi setiap bank. Produk tabungan ini dapat dijadikan alat promosi bagi yang

menawarkannya. Promosi dapat disalurkan dalam bentuk suku bunga, hadiah

yang menarik, kemudahan fasilitas dan lain sebagainya.

Akuntansi Untuk Tabungan

Transaksi tabungan meliputi :

1. Pembukaan dan Penyetoran

Pembukaan rekening tabungan lazimnya jauh lebih sederhana dari proses

pembukaan rekening giro. Nasabah hanya diminta untuk mengisi formulir

pembukaan tabungan yang memuat data pribadi calon nasabah, kemudian nasabah

diberikan sebuah passbook, untuk mencatat segala transaksi yang menyangkut

rekeningnya. Lazimnya penyetoran pertama dilakukan cabang dimana si nasabah

membuka rekening.

Sebagai contoh :

Pada tanggal 04 Agustus 1992, Tn. E hendak membuka tabungan di Bank Omega

– Jakarta. Setoran pertamanya sebesar Rp. 1.500.000;- tunai. Bunga ditetapkan

secara floating yang mana disesuaikan pada suku bunga yang berlaku dan

dihitung atas dasar lamanya tabungan mengendap. Pada waktu penyetoran

10

Page 14: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

pertama suku bunga sebesar 20 % setahun. Atas dasar suku bunga ini akan

diperhitungkan bunga tabungan untuk Tn. E, hingga suku bunga Bank Omega

berubah. Pada saat penyetoran tersebut, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan

dibukukan dengan ayat jurnal sebagi berikut :

Apabila pada tanggal 20 Agustus 1992, Tn. E kembali menyetor dengan

menyerahkan selembar cek Rp. 4.600.000 dari Tn. F, nasabah Bank Omega –

Jakarta, untuk keuntungan rekening tabungannya. Pada hari yang sama ia juga

mendapat transfer masuk dari seorang rekannya di Surabaya melalui bank Omega

– Surabaya sebesar Rp. 7.230.000;- untuk keuntungan rekening tabungannya.

Oleh Bank Omega – Jakarta akan dicatat sebagai berikut :

2. Penyetoran antar Cabang

Seorang nasabah dapat saja melakukan penyetoran untuk keuntungan

rekeningnya di cabang lain. Dalam transaksi seperti ini, akan tercipta adanya

hubungan antar cabang antara cabang penerima setoran dan cabang penerbit

rekening tabungan.

Untuk transaksi antar cabang ini, issue yang timbul adalah masalah

keamanan transaksi yang erat kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau

akuntansi pada bank yang bersangkutan. Bagi bank yang pengoperasiannya

dilakukan dengan media komputer dan dapat berhubungan langsung antara cabang

on-line processing), issue keamanan transaksi tidak begitu besar dibanding

dengan bank yang pengoperasiannya secara masih manual atau belum beroperasi

secara on-line.

Bank memproses transaksi secara on-line dengan cabang-cabang lainnya,

akan tercipta hubungan antara kantor yang diproses dengan sebuah komputer

11

D : Kas ……………………………………………………... Rp.1.500.000

K : tabungan – Rekening Tn. E …………………………… Rp. 1.500.000

D : Giro – Rekening Tn. F……………………………… Rp. 4.600.000

D : RAK Cabang Surabaya……………………………… Rp. 7.230.000

K : Tabungan – Rekening Tn. E………………………… Rp. 11.830.000

Page 15: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

SetoranNasabah Proses Transaksi Host Proses Transaksi

MengkreditCabangPenerbitdanPassbook MendebetCabangPenerimaSetorandanRek.Nas.

Up-to-the second

CabangPenerimaSetoran CabangPenerbit Tabungan

CPU CPU CPU

pusat (host komputer). Hubungan ini nantinya akan terlihat dalam neraca harian

setiap cabang. Pemberian kode transaksi seperti ini akan dilakukan dengan

komputer dan penomorannya harus unik.

Bank memproses transaksi secara off-line dengan cabang-cabang lainnya,

perlu menciptakan sistem pengkodean transaksi. Karena transaksi penyetoran

antar cabang tidak dapat langsung mengkredit rekening nasabah tabungan di

cabang penerbit, bank harus menciptakan sistem internal control yang unik dan

efektif.

Lazimnya, internal control tersebut dengan cara langsung mencetak

transaksi penyetoran dengan penomoran kode khusus pada passbook nasabah.

Atas dasar kode transaksi ini akan diuji kebenarannya oleh cabang lain dimana si

nasabah hendak melakukan transaksi lainnya, khususnya penarikan. Dengan

demikian, apabila ada transaksi penyetoran dan penarikan antar cabang yang

dilakukan dengan hari yang sama, maka alat kontrol yang dijadikan dasar

pengesahan adalah pencatatan data transaksi dalam passbook. Proses transaksi

hubungan antar cabang secara on-line dapat dilukiskan sebagai berikut :

Pemrosesan secara On-line & Off-line

On-line

12

Page 16: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Trans. Setoran

Proses

Cabang Penerima Setoran Cabang Penerbit Tabungan

Proses

Kredit Nota KeCabang PenerbitMeng-kredit Passbook NasabahMeng-kredit Passbook NasabahKredit Nota KeCabang Penerbit

Off-line

Sebagai contoh, apabila Tn. E, melakukan penyetoran tunai tanggal 24 Agustus

pada Bank Omega cabang Surabaya sebesar Rp. 1.000.000;- oleh Bank Omega

cabang Jakarta, selaku cabang penerbit, akan dibukukan sebagai berikut :

3. Penarikan

Penarikan tabungan pun dapat dilakukan pada dan bukan pada cabang

penerbit. Bila dilakukan pada cabang penerbit, bank langsung akan mendebet

rekening nasabah yang bersangkutan beserta dengan passbooknya.

Bila penarikan tabungan dilakukan pada cabang bukan penerbit,

pengkodean transaksi yang unik diperlukan. Bila pemrosesan transaksi antar

cabang dilakukan secara on-line, rekening nasabah yang bersangkutan dapat

langsung didebet melalui media komputer yang beroperasi secara on-line. Pada

bank yang pemrosesannya dilakukan secara off-line, akan memerlukan

13

D : RekeningAntar Kantor - Cabang Surabaya…………………………………. Rp. 1.000.000

K : Tabungan – Rekening Tn. E…………………………….Rp. 1.000.000

Page 17: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

pengamanan transaksi yang efektif. Lazimnya dilakukan dengan penomoran

transaksi yang unik. Cabang pembayar akan segera mengirimkan nota pembukuan

kepada cabang penerbit tabungan dimana dipelihara rekening nasabah yang

bersangkutan.

Sebagai contoh :

Pada tanggal 28 Agustus 19xx, Tn. E menarik rekening tabungan di Bank Omega

cabang Bandung sebesar Rp. 1.500.000;- tunai, oleh cabang Bandung akan

dibukukan sebagai berikut :

Cabang penerbit, yaitu cabang Jakarta, akan mengkredit cabang Bandung dan

mendebet rekening Tn. E, sebagai berikut :

Hubungan antar cabang Bandung dan cabang Jakarta bersifat reciprocal, yaitu

kedua cabang akan tercipta hubungan hutang dan piutang dalam jumlah yang

sama. Dengan demikian, rekening antar kantor ini dikenal dengan nama

reciprocal account.

4. Perhitungan Bunga

Dasar perhitungan suku bunga dapat dihitung baik secara floating maupun

dari saldo tetap dan dilakukan setiap akhir bulan. Perhitungan dengan saldo tetap

biasanya diambil saldo rata-rata minimum dalam sebulan. Cara ini dapat

merugikan atau menguntungkan nasabah maupun bank. Bila saldo nasabah

cenderung meningkat selama sebulan, perhitungan bunga dengan saldo rata-rata

dapat merugikan nasabah dan menguntungkan pihak bank. Sebaliknya, apabila

saldo tabungan nasabah cenderung turun selama sebulan, perhitungan bunga

dengan saldo rata-rata dapat menguntungkan nasabah dan merugikan bank. Hal ini

bergantung dari perubahan saldo.

14

D : RekeningAntar Kantor – Jakarta ……………………… Rp. 1.500.000

K : Kas……………………….……………………………….. Rp. 1.500.000

D : Tabungan Rekening Tn. E ……………….…………… Rp. 1.500.000

K : RekeningAntar Kantor – Bandung ………………….. Rp. 1.500.000

Page 18: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Cara lain dalam perhitungan bunga secara floating dilakukan atas dasar

lamanya dana mengendap dalam bank. Lamanya saldo mengendap akan

diperhitungkan dengan suku bunga yang berubah-ubah selama satu periode

tertentu, lazimnya satu bulan. Dalam perhitungan ini, bank harus menghitung

dengan cermat besarnya beban tugas atas dasar lamanya hari dan besarnya saldo

mengendap. Karena perhitungan yang cukup rumit, lazimnya dipergunakan

komputer.

Sebagai contoh, bila perhitungan bunga untuk Tn. E dilakukan atas dasar

floating, maka besarnya bunga tabungan yang harus diberikan kepada Tn. E dapat

dihitung dengan memperhatikan perubahan – perubahan suku bunga yang terjadi

selama bulan Agustus. Apabila bunga selama bulan Agustus berubah-ubah seperti

diuraikan sebagai berikut :

Dengan memperhatikan rata-rata banyaknya hari dan besarnya saldo yang

mengendap dalam rekening tabungan Tn. E pada Bank Omega selama Bulan

Agustus 19xx, akan diperhitungkan besarnya bunga dari hari ke hari atas dasar

suku bunga yang berlaku selama bulan Agustus 19xx.

Bunga bulan Agustus ini akan dibebankan menjadi beban atau biaya

selama bulan Agustus dan harus diantisipasikan pada akhir bulan Agustus, dengan

cara mengkredit rekening nasabah yang bersangkutan. Proses ini dikenal dengan

antisipasi biaya bunga.

Dengan menerapkan metode perhitungan bunga secara floating ini,

besarnya bunga yang dibayarkan oleh Bank Omega akan mendekati atau sama

dengan yang sebenarnya dan tidak bias, seperti bila dipakai saldo rata-rata

terendah dalam satu bulan.

15

1 Agustus 19xx ………………………………20% pertahun10 Agustus 19xx ………………………………21,25% pertahun15 Agustus 19xx ………………………………19,75% pertahun20 Agustus 19xx ………………………………20,5% pertahun25 Agustus 19xx ………………………………20% pertahun

Page 19: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Sebagai contoh, mutasi rekening Tn. E selama bulan Agustus 19xx dapat

dijabarkan sebagai berikut :

Nomor Rekening : 023180238

Nama Penabung : E

Periode : Agustus 19xx

Tgl. Keterangan Rf Debit Kredit Saldo

4 Setor Tunai 21 1.500.000 1.500.000

20 Setor Warkat 16 11.830.000 13.330.000

24 Setor SBY 13 1.000.000 14.330.000

28 Tarik BGD 02 12.380.000

31 Bunga 09 1.500.000 97.331 12.927.331

Besarnya bunga yang diberikan kepada Tn. E sebesar Rp. 97.331 tersebut dihitung

dengan menghitung lamanya hari dan besarnya saldo yang mengendap dan

dihitung dengan suku bunga yang berlaku selama bulan Agustus 19xx.

Perhitungannya adalah sebagai berikut :

6/360 * 20% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.999,99

5/360 * 21,25% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.427,08

5/360 * 19,75% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.114,58

4/360 * 20,50% * RPH. 13.330.000 = Rp. 30.362,77

1/360 * 20,5% * RPH. 14.330.000 = Rp. 8.160,13

3/360 * 20% * RPH. 14.330.000 = Rp. 23.883,33

3/360 * 20% * RPH. 12.830.000 = Rp. 21.383,33

Besarnya bunga yang dibayar = Rp. 97.331,21

Dibulatkan menjadi = RPH. 97.331,00

16

Page 20: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Ayat jurnal untuk membukukan beban bunga ini adalah sebagai berikut :

Dengan demikian, tabungan Tn. E, akan bertambah secara otomatis pada akhir

bulan Agustus 19xx sejumlah beban bunga.Perhitungan ini dilakukan dengan

sendirinya oleh komputer sewaktu memproses harian dan proses akhir bulan.

5. Penutupan Rekening

Penutupan rekening seorang nasabah tabungan harus dilakukan pada

cabang penerbitnya, karena seluruh proses penutupan harus diketahui dan

disetujui oleh bank penerbit tabungan yang bersangkutan.

Sebagai contoh :

Apabila kemudian pada tanggal 01 September 19xx, Tn. E datang untuk menutup

rekening tabungannya, maka Bank Omega – Jakarta akan membukuan sebagai

berikut :

Dengan dibukukannya ayat jurnal diatas, saldo rekening tabungan Tn. E, tidak

akan tampak lagi dalam perincian rekening tabungn di neraca.

TABUNGAN LAINNYA

Produk nasional lain dari Bank Indonesia adalah Tabungan Pembangunan

Nasional dan Tabungan Asuransi Berjangka atau TASKA. Hal ini dapat diuraikan

seperti di bawah ini.

Tabungan Pembangunan Nasional atau Tabanas

Tabungan Pembangunan Nasional atatu Tabanas ditetapkan berdasarkan

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/8/Kep.Dir. tanggal 15 Juli

1971. Jenis tabungan ini sudah jarang sekali dijual oleh bank – bank umum

karena suku bunganya dianggap kurang menarik bagi masyarakat pemilik dana.

17

D : BiayaBunga – Tabungan ……………….…………Rp. 97.331

K : Tabungan – Rekening Tn. E ………………...…….Rp. 97.331

D : Tabungan Rekening Tn. E ……………….……………….. Rp. 12.927.331

K : Kas ………………………………………………………… Rp. 12.927.331

Page 21: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Oleh sebab itu, bagi bank-bank yang masih menjual Tabanas, dapat

menyesuaikan sendiri suku bunganya dengan suku bunga pasar. Tata cara

pembukaan Tabanas pada prinsipnya sama dengan tabungan biasa. Perhitungan

bunga Tabanas lazimnya dihitung dari saldo terendah selama sebulan dan

penarikannya hanya dapat dilakukan beberapa kali dalam sebulan.

Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA)

Tabungan Asuransi Berjangka atau biasa disingkat TASKA mempunyai

keunikan dalam unsur asuransinya, yaitu dimana ada jaminan bagi si pemilik

bila yang bersangkutan tutup usia, maka seluruh haknya akan dipenuhi oleh

Bank Indonesia melalui bank penyelenggara. TASKA diterbitkan berdasarkan

Surat Keputusan dan Edaran dari Bank Indonesia, sebagai berikut :

a. No. 4/8 Kep. Dir. Tanggal 5 Juni 1971

b. No. 4/32 Kep. Dir. Tanggal 22 Maret 1972

c. No. 9/96 Kep. Dir./UPUM Tanggal 13 Januari 1977

d. No. 10/55 Kep. Dir./UPUM Tanggal 20 Juli 1977

e. Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/5/UPUM Tanggal 20 Juli 1977

Jenis jangka waktu dan nominal TASKA juga sudah diatur dengan

menerbitkan beberapa seri, yaitu seri A, B dan C. Untuk Seri A, bernilai nominal

Rp. 6.300 dengan jangka waktu satu tahun. Untuk Seri B, bernilai nominal

kelipatan seri A dengan minimal Rp. 12.600 dan maksimal sebesar Rp. 504.000

pada jangka waktu satu tahun. Untuk Seri C, terdiri dari 10 seri, seri C1 sampai

dengan seri C10, dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan jumlah angsuran

tetap yang bervariasi untuk tiap seri, mulai dari Rp. 1.000 sampai dengan Rp.

10.000 dan suku bunganya sebesar 9 persen (9%) setahun.

TASKA ini sudah tidak mampu lagi bersaing dengan produk perbankan

lainnya, termasuk tabungan dan produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan

asuransi. Oleh sebab itu, mungkin sudah jarang sekali dalam suatu bank masih

dipelihara rekening TASKA.

18

Page 22: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

2.3 Tabunagn Kartu Smart

Tabungan Kartu Smart adalah tabungan berkartu dimana pada kartu

tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data

transaksi nasabah.

Bank-bank yang telah dan sedang mengembangkan produk dengan

teknologi chips ini antara lain adalah Bank Sewu, Bank Dharmala, Bank PSP,

BRI, BBD dan beberapa bank lainnya yang sedang dalam tahapan uji coba.

a. Manfaat Tabungan Smart

Karena sifatnya yang khas dimana kartu dapat dipergunakan sebagai alat

bayar, maka manfaat penggunaan tabungan smart yang berteknologi chips ini

antara lain :

1) Sebagai alat pembayaran di toko-toko atau sebagai point of sale (POS)

2) Sebagai alat untuk memperoleh diskon

3) Sebagai pengganti membawa uang tunai milik sendiri

4) Selain itu dalam chips dapat direkam juga data pribadi nasabah seperti :

5) Nomor kartu penduduk

6) Nomor NPWP

7) Nama dan alamat dokter pribadi dan rumah sakit

8) Sejarah kesehatan nasabah

9) Data lainnya yang sifatnya confidential dan pribadi

Khusus untuk pengoperasian secara off-line, nilai uang yang terekam

dalam chips akan ditentukan sendiri oleh nasabah bersangkutan. Bila

pengoperasian secara on-line, kartu tabungan akan berfungsi sebagai debit card

(langsung mendebit rekening tabungan nasabah) pada point-of-sale di mana

transaksi berlangsung.

b. Pengoperasian Tabungan Smart

Operasional tabungan smart dapat dilakukan secara on-line maupun off-

line. Maksud pengoperasian secara on-line adalah setiap transaksi yang dilakukan

dengan mempergunakan kartu tabungan smart diproses secara langsung dan

mempengaruhi saldo nasabah bersangkutan baik pada kartu tabungan (chips)

maupun pada pusat komputer dari bank bersangkutan.

19

Page 23: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Maksud pengoperasian secara off-line adalah bahwa setiap transaksi yang

dilakukan dengan mempergunakan kartu tabungan tersebut tidak secara langsung

mempengaruhi saldo rekening nasabah pada bank bersangkutan sekalipun saldo

pada Kartu Smart berubah, bergantung kepada jumlah pemakaian dan yang telah

disetorkan ke dalam chips. Kedua macam pengoperasian ini akan mempengaruhi

perlakuan akunansi dan tabungan Kartu Smart ini.

Untuk pengoperasian tabungan dengan Kartu Smart (chips) ini diperlukan

jaringan oleh bank yang bersangkutan. Jaringan ini dapat disediakan langsung

oleh bank penyelenggara tabungan bersangkutan maupun melalui jaringan pihak

ketiga. Pihak ketiga yang menyediakan jaringan untuk Kartu Smart ini antara lain

Procard dan perusahaan-perusahaan jaringan lainnya.

Setiap kali Kartu Smart dipergunakan, nasabah selalu diminta

memasukkan PIN (Personal Identification Number) yang merupakan data sandi

untuk membuka dan mengoperasikan kartu nasabah yang bersangkutan.

c. Akuntansi Untuk Tabungan Smart

Akuntansi untuk tabungan smart akan dibedakan berdasarkan tata cara

pengoperasian kartu tabungan smart : on-line dan off-line.

1) Pengoperasian Secara On-line

Pengoperasian secara on-line menangani semua transaksi yang berkaitan

dengan rekening nasabah langsung berubah pada terjadinya. Semua penyetoran

maupun penggunaan kartu chips akan langsung mengubah saldo rekening nasabah

seketika.

Pembukaan dan Penyetoran

Setiap kali nasabah hendak membuka dan menyetor ke dalam tabungan

dengan teknologi Kartu Smart ini akan dikreditkan ke dalam rekening nasabah.

Sebagai contoh, Tn. Wijaya membuka rekening Tabungan Kartu Smart

dengan setoran awal Rp 625.000,00 dibayar tunai. Beban kartu sebesar Rp

15.000,00 juga dibayar tunai. Oleh bank bersangkutan akan dibukukan sebagai

berikut :

20

D : Kas Rp 625.000,00K : Tabungan Rp 625.000,00

Page 24: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Pembebanan kartu tabungan smart dibukukan sebagai berikut :

Pada saat nasabah kartu diberikan nasabah, chips tersebut sudah mencatat

nilai sebesar Rp 625.000,00. Proses pemindahan data dari komputer ke dalam

chips tersebut dikenal dengan nama download. Proses download ini akan

dilakukan secara otomatis melalui jaringan (network) bila data nasabah ter-update

dengan adanya transfer uang dari pihak ketiga ke dalam rekening nasabah

bersangkutan. Update ini tidak menjadi masalah karena sewaktu nasabah hendak

menggunakan kartunya akan muncul sendiri data terakhir dalam layar pada

terminal point-of-salenya merchant. Demikian data nasabah selalu dijaga up-date.

Cara lain untuk mengetahui berapa saldo terakhir, nasabah dapat langsung

pergi ke ATM (automated teller machine) dan memeriksa saldonya sekaligus

download data ke dalam chips.

Setiap kali setoran, rekening nasabah bersangkutan akan dikredit dalam

komputer bank bersangkutan.

Penggunaan Kartu Smart pada Merchant

Pada saat nasabah menggunakan Kartu Smartnya sebagai alat pembayaran

di salah satu merchant, nasabah cukup menunjukkan kartunya yang akan

dimasukkan ke dalam mesin pembaca chips dan beroperasi secara on-line ke pusat

komputer bank bersangkutan. Pengoperasian ini dilakukan secara on-line yang

langsung meng-up-date data nasabah atas sejumlah pembayaran.

Sebagai contoh, Tn. Wijaya berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan

yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan. Nilai belanja sebesar Rp

75.000,00. Pembayaran dilakukan dengan Kartu Smart. Oleh merchant

bersangkutan akan divalidasikan ke dalam mesin pembaca chips yang beroperasi

secara on-line. Setelah mengetahui bahwa kartu dapat dipakai, maka merchant

akan memasukkan angka Rp 75.000,00 tersebut untuk mendebit rekening nasabah

bersangkutan. Pada waktu ini, karena pengoperasian secara on-line, rekening

nasabah akan didebit oleh bank dengan ayat jurnal sebagai berikut :

21

D : Kas Rp 15.000,00K : Persediaan Kartu Tabungan Rp 15.000,00

D : Tabungan Rp 75.000,00K : Giro-Merchant Rp 75.000,00

Page 25: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Merchant bersangkutan sudah memiliki rekening pada jaringan cabang

yang mengoperasikan Kartu Smart, sehingga mempermudah pembayaran atas

barang yang dijualnya kepada nasabah bank tersebut.

Pengoperasian secara on-line tersebut tidak menjadi masalah baik untuk

merchant maupun bagi bank.

2) Pengoperasian Secara Off-line

Pengoperasian Kartu Smart secara off-line atau tidak langsung meng-up-

date data nasabah bila terjadi transaksi ini akan dibedakan khususnya pada waktu

download data dari rekening tabungan di komputer ke dalam chips dan sewaktu

pendebetan saldo dalam kartu chips atau pembayaran suatu transaksi.

Kebanyakan bank yang sedang mengembangkan Kartu Smart ini,

menyediakan juga fasilitas penarikan tunai dengan chips tersebut melalui ATM

yang dapat membaca chips. Cara kerjanya akan diuraikan di bawah ini.

Pembukaan dan Penyetoran

Sebagai contoh, seseorang membuka rekening Tabungan Kartu Smart

dengan setoran awal Rp 750.000,00 dibayar tunai. Beban kartu sebesar Rp

15.000,00 juga dibayar tunai. Oleh bank dibukukan sebagai berikut :

Pembebanan kartu tabungan smart dibukukan sebagai berikut :

Transaksi Download Ke dalam Chips

Apabila nasabah bersangkutan hendak melakukan proses download ke

dalam chips sebesar Rp 250.000,00, maka nasabah bersangkutan dapat langsung

ke dalam mesin ATM yang dapat membaca chips untuk melakukan proses

download tersebut. PIN tetap akan diminta oleh mesin ATM sebagai proses

otentifikasi. Proses download sebesar Rp 250.000,00 tersebut akan dicatat oleh

mesin dengan ayat jurnal sebagai berikut :

22

D : Kas Rp 750.000,00K : Tabungan Rp 750.000,00

D : Kas Rp 15.000,00K : Persediaan Kartu Smart Rp 15.000,00

D : Tabungan Rp 250.000,00K : Tabungan Kartu Chips Rp 250.000,00

Page 26: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Dengan demikian sisa rekening tabungan dalam pembukuan bank tetap

total sebesar Rp 750.000,00, namun sudah terpecah menjadi dua bagian : pada

rekening semula sebesar Rp 500.000,00 dan pada kartu chips sebesar Rp

250.000,00. Hal ini diperlukan untuk memudahkan audit trail bila data transaksi

hilang dan sebagainya.

Penggunaan Kartu Smart Pada Merchant

Apabila kemudian nasabah bersangkutan menggunakan Kartu Smartnya

pada salah satu merchant yang telah ditunjuk di mana jaringan terpasang, maka

oleh merchant Kartu Smart tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin verifikasi

dan nasabah harus memasukkan PIN-nya.

Sebagai contoh, bila nasabah hendak membayar sejumlah barang dengan

nilai Rp 120.000,00 dan mempergunakan Kartu Smart untuk membayarnya, maka

alat yang terpasang pada merchant akan mengurangi nilai saldo yang terdapat

pada chips tersebut.

Sebagai alat kontrol bagi bank dan merchant, alat verifikasi tersebut akan

mencetak slip penjualan yang harus ditandatangani oleh nasabah. Hal ini mutlak

diperlukan untuk audit trail. Atas data yang telah ditandatangani oleh nasabah

bersangkutan dan diterima oleh bank, maka bank akan membukukan dengan ayat

jurnal sebagai berikut :

Kontrol terhadap saldo dalam chips maupun dalam rekening bank akan

tetap dapat dilakukan oleh bank. Saldo tabungan nasabah sekarang bernilai Rp

630.000,00, yang terdiri dari rekening di bank Rp 500.000,00 dan chips Rp

130.000,00.

23

D : Tabungan Kartu Chips Rp 120.000,00K : Giro Merchant Rp 120.000,00

Page 27: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Penarikan Tunai Melalui Chips

Bila nasabah memerlukan uang tunai yang harus ditarik oleh ATM,

nasabah bersangkutan dapat langsung ke ATM khusus yang dapat membaca kartu

chips. Perlu diketahui, kini tersedia ATM yang langsung dapat membaca Chips

maupun Magnetic Stripe (MS) untuk transaksi dengan ATM. Bila nasabah

menggunakan chips dalam ATM, maka akan langsung meng-up-date saldo dalam

chips. Apabila nasabah menggunakan MS, maka akan langsung meng-up-date

rekening nasabah di bank bersangkutan.

Sebagai contoh, apabila nasabah bersangkutan hendak menarik uang tunai

melalui ATM dari chips sebesar Rp 50.000,00, maka dengan memasukkan PIN

uang akan keluar dan bank akan membukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :

Bila jumlah uang sebesar Rp 50.000,00 tersebut diambil melalui MS, yaitu dari

rekening tabungan bersangkutan, maka ayat jurnalnya akan menjadi sebagai

berikut :

Jadi, semua transaksi penarikan ini harus dapat memberikan audit trail

yang jelas bagi bank bersangkutan.

Penggunaan Chips Yang Melebihi Saldo

Pada contoh di atas, saldo dalam chips menjadi sebesar Rp 80.000,00 (Rp

130.000,00 dikurangi dengan Rp 50.000,00). Apabila kemudian nasabah hendak

menggunakan Kartu Smart untuk belanja melebihi jumlah Rp 80.000,00, maka

merchant tidak dapat mengotorisasi transaksi karena saldo tidak cukup. Untuk itu,

nasabah bersangkutan harus terlebih dahulu melakukan download melalui ATM

terdekat.

Sebagai contoh, nasabah bersangkutan hendak menggunakan Kartu Smart

untuk membayar suatu transaksi senilai Rp 175.000,00, dan ia melakukan

download sebesar Rp 200.000,00, ayat jurnal untuk mencatat transaksi adalah

sebagai berikut :

24

D : Tabungan Kartu Chips Rp 50.000,00K : Kas Rp 50.000,00

D : Tabungan Rp 50.000,00K : Kas Rp 50.000,00

Page 28: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Pada waktu download Rp 200.000,00 dari rekening ke dalam chips

Dengan demikian saldo rekening tabungan menjadi Rp 300.000,00 (Rp

500.000,00 dikurangi dengan Rp 200.000,00) dan saldo dalam chips menjadi Rp

280.000,00 (Rp 80.000,00 ditambah download Rp 200.000,00).

Pembayaran dengan Kartu Smart sebesar Rp 175.000,00 sekarang dapat

diambil alih oleh merchant dan bank akan membukukan atas dasar tagihan

merchant dalam slips penjualan dengan ayat jurnal sebagai berikut :

Sekarang saldo dalam chips menjadi Rp 105.000,00 (Rp 280.000,00

dikurangi Rp 175.000,00). Audit trail yang baik akan selalu memiliki data lengkap

untuk setiap transaksi.

Penggunaan Kartu Smart ini nantinya perlu dikembangkan bukan hanya

terbatas terhadap transaksi sebagai alat bayar dan transaksi yang bersangkutan

dengan bank, melainkan juga sebagai penyimpan data karena chips tersebut

berfungsi sebagai komputer kecil yang berkemampuan cukup besar. Hal ini

memerlukan waktu untuk mendidik manusia yang menggunakannya.

25

D : Tabungan Rp 200.000,00K : Tabungan Kartu Chips Rp 200.000,00

D : Tabungan Kartu Chips Rp 175.000,00K : Giro Merchant Rp 175.000,00

Page 29: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

2.4 Simpanan Berjangka

1) Pengertian

Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibandingkan

dana giro adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal dengan deposito

berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang

penariknya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berkhir.

Dana simpanan berjangka pada bank-bank memeperlihatkan arah yang

meningkat semenjak dikeluarkannya Peket Kebijakan 1 Juni 1983 yang

memberikan kebebasan kepada bank-bank untuk menetapkan suku bunga. Bahkan

semenjak itu dirasakan semakin melimpah dana yang berhasil diserap oleh bank-

bank sehingga tidak heran apabila ada bank yang memiliki aktiva likuid

berlebihan (over liquid).

Dengan dikeluarkannya Paket Oktober 1988, yang memberikan peluang

kepada pihak swasta dan lainnya untuk memasuki bisnis perbankan, semakin

terjadi persaingan yang ketat dalam menyerap dana masyarakat. Kebanyakan dana

yang berhasil diserap oleh sektor perbankan mengakibatkan semakin

melimpahnya dana sebagai akibat dari harga yang cukup tinggi yang bank

bersedia untuk membeli.

Sebelum dikeluarkannya Paket Kebijakan 1 Juni 1983, deposito yang

mengendap di bank-bank adalah deposito atas dasar instruksi Presiden nomor 28

tahun 1968. Deposito Inpres ini memiliki suku bunga tidak sebesar suku bunga

yang ada sekarang.

2) Penggolongan Simpanan Berjangka

Dari sudut pandang akuntansi, simpanan berjangka yang dicatat dalam proses

akuntansi bank sebaiknya digolongkan menjadi paling tidak dua jenis, yaitu yang

akan jatuh waktu pada tahun depan atau paling tidak setahun yang aka datang, dan

yang masih akan jatuh waktu lebih dari setahun.

Penggolongan simpanan berjangka yang kurang dari setahun ini disebut

sebagai simpanan jangka pendek dan harus digolongkan kedalam kelompok

hutang lancar suatu bank. Sedangkan yang akan jatuh tempo lebih dari setahun

26

Page 30: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

disebut sebagai simpanan berjangka panjang dan harus digolongkan kedalam

kelompok hutang jangka panjang suatu bank.

Terhadap kelompok simpanan berjangka panjang, atau yang akan jatuh tempo

lebih dari setahun, tetap harus diperhatikan kapan ia akan jatuh tempo dalam dua

belas bulan mendatang dimana harus digolongkan menjadi hutang jangka pendek.

Tujuan penggolongan dan penyajian dalam laporan keuanagn adalah untuk

menyajikan secara wajar posisi hutang jangka panjang dan pendek. Tujuan ini

sangat diperlukan oleh suatu bank dalam rangka assets-liability management yang

berguna untuk menyajikan informasi mengenai jatuh tempo simpanan berjangka

sebagai dasar untuk mengelola likuiditas suatu bank. Tanpa adanya penggolongan

jatu tempo yang benar, suatu bank akan menghadapi kesulitan dalam mengelola

likuiditasnya.

Simpanan berjangka yang jangka waktunya 24 bulan akan menjadi hutang

jangka pendek bila sisa jangka waktunya selama 12 bulan.

3) Akuntansi

Akuntansi untuk mencatat transaksi simpanan berjangka ini meliputi transaksi

pembelian simpanan berjangka, perhitungan dan pembukuan bunga, pencairan

simpanan berjangka pada saat jatuh tempo, dan perpanjangan simpanan berjangka

secara rollover.

a. Pembukuan simpanan berjangka

Contoh soal:

Tn. A membuka simpanan kepada bank Omega – Jakarta dengan membayar

sebesar Rp. 35.000.000,- jangka waktu selama 3 bulan, bunga dibayarkan 21%

setahun, dibayarkan pada saat jatuh bunga. Pada saat pembukuan rekening

simpanan berjangka, oleh bank akan dicatat sebagai berikut:

Kas Rp. 35.000.000

Simpanan Berjangka 3 bulan

rekening Tn. A Rp.35.000.000

27

Page 31: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

b. Perhitungan Bunga :

Berdasarkan contoh diatas pada tanggal jatuh tempo bunga bulan pertama,

bank Omega – Jakarta menyisihkan beban bunga sebagai berikut:

Tn. A = 1/12*21%*Rp.35.000.000 = Rp. 612.500

Jurnal untuk mencatat transaksi ini sebgai berikut:

Biaya bunga simpanan berjangka Rp. 612.500

Biaya bunga yang akan dibayar

Bunga simpanan berjangka Rp. 612.500

Pada saat Tn. A datang hendak mencairkan bunga simpanan berjangka:

Tn. A untuk keuntungan rekening gironya. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi

ini dijabarkan sebagai berikut:

Biaya bunga yang dibayar

Bunga simpanan berjangka Rp. 612.500

Giro – Rekening Tn.A Rp. 612.500

Pada akhir tahun buku, biaya ini ditutup kedalam rekening laba-rugi dengan jurnal

sebagai berikut:

Ikhtisar laba-rugi Rp. 612.500

Biaya bunga simpanan berjangka Rp. 612.500

c. Pencairan simpanan berjangka yang telah jatuh waktu

Simpanan berjangka sesuai dengan perjanjiannya, baru dapat dicairkan

oleh si pemegang pada saat jatuh waktu. Bagi simpanan berjagka yang telah jatuh

tempo tapi belum dicairkan oleh si pemegang, sebaiknya oleh bank memisahkan

rekening ini kedalam kelompok simpanan berjangka yang sudah jatuh tempo dan

dijabarkan sebagai hutang jangka pendek karena sifatnya yang sewaktu-waktu

dapat dicairkan oleh si pemegang.

28

Page 32: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Tujuan dari penyajian ini adalah untuk mendukung penyajian dalam

laporan keuangan yang dapat dipergunakan untuk tujuan analisis keuangan

pengelolaan likuidasi bank.

Sebagai contoh Tn. A pada contoh diatas, simpanan berjangkanya telah jatuh

tempo dan belum dicairkan olehnya maka Bank Omega akan memisahkan

rekening ini bersama-sama dengan rekening lainnya dengan membukukan:

Simpanan berjangka – 3 bulan Rp. 35.000.000

Simpanan berjangka yang telah

Jatuh tempo – rekening Tn. A Rp. 35.000.000

Rekening simpanan berjangka yang telah jatuh tempo akan tetap tampil

atau outstanding pada neraca hingga pemilik rekening yang bersangkutan datang

untuk mencairkannya. Pada saat pemegang simpanan berjangka ini datang untuk

mencairkan simpanan berjangkanya dalam hal ini Tn. A, maka Bank harus

mendebet akun simpanan berjangka yang telah jatuh tempo – rekening Tn. A

d. Pencairan simpanan berjangka yang belum jatuh tempo

Dalam kasus seperti ini, bank seharusnya memberikan suku bunga yang

berbeda dari suku bunga yang telah disepakati semula atau yang telah dicatat

dalam sertifikat simpanan berjangka.

Pemegang rekening simpanan berjangka akan dikenakan denda (pnalty).

Penalty merupakan selisih antara bunga yang seharusnya dibayarkan dengan

mempergunakan suku bunga baru kepada si pemegang rekening dengan bunga

yang telah dibayarkan kepada si pemegang rekening.

Penalty, dalam pencatatan akuntansi akan diberlakukan sebagai

keuntungan bank yang akan digolongkan sebagai rekening pendapatan

operasional lainnya. Sebagi contoh Tn. A, telah memiliki rekening simpanan

berjnagka selama 2 bulan, kemudian hendak mencairkan rekeningnya dalam

bentuk kas dan Bnak Omega memberikan bunga 17% kepadanya, maka bank

Omega akan mencatat sebagai berikut :

29

Page 33: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

18%*2/12*Rp 35.000.000 = Rp. 1.050.00

Bunga yang seharunya akan dibayarkan

21%*2/12*Rp 35.000.000 = Rp. 1.837.500

Jumlah yang seharusnya dikembalikan = Rp 787.500

Pada saat Tn. A datang untuk mencairkannya maka harus dikenakan penalty

terlebih dahulu yaitu sebesar Rp. 787.500 dan bank Omega harus mencatatnya

sebagai berikut:

Simpanan berjangka 3 bulan –

Rekening Tn. A Rp. 35.000.000

Pendapatan operasional lainnya Rp. 787.500

Kas Rp. 34.212.500

e. Perpanjangan simpanan berjangka secara automatic rollover

Simpanan berjangka memiliki bunga yang lazimnya dibayarkan

dibelakang, artinya saat jatuh waktu atau jatuh bunga (setiap bulannya).

Alternative lain adalah membayar seluruh bunga dimuka, yaitu pada saat nasabah

membayar pembelian simpanan berjangka.

Dalam simpanan berjangka yang bunganya dibayarkan dimuka kepada si

pembeli akan dibayarkan sejumlah bunga yang akan diperhitungkan dengan

besarnya penyetoran atau pembayaran yang harus dilakukan oleh nasabah untuk

membeli simpanan berjangka tersebut.

Bunga yang dibayarkan dimuka tersebut belum berhak menjadi dan

dibebankan sebgai biaya. Bunga ini kan dibukukan sebagai biaya yang dibaya

dimuka (prepaid) dan dicatat dalam rekening “ bunga yang dibayar dimuka” yang

disajikan dalam neraca aktiva lancer. Rekening bungan yang dibayar dimuka akan

dialokasikan kedalam laba-rugi setiap saat tanggal jatuh bunga.

Sebagai contoh Tn . A membeli simpanan berjangka dari bank Omega –

Jakarta dengan nilai nominal sebesar Rp. 30.000.000, bunga dibayarkan dimuka

sebesar 24% setahun dan jangka waktu 3 bulan. Pembayaran dilakukan secara

30

Page 34: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

tunai. Pada saat terjadi transaksi pembelian, bank Omega Jakarta

memperhitungkan nilai tunai pembelian sebagai berikut:

Nilai nominal simpanan berjangka = Rp. 30.000.000

Bunga yang dibayarkan dimuka

24%*3/12*Rp. 30.000.000 = Rp. 1.800.000

Jumlah yang diterima oleh bank = Rp. 28.200.000

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalh sebagai berikut:

Kas Rp. 28.200.000

Biaya yang harus dibayar dimuka

Bunga simpanan berjangka Rp. 1.800.000

Simpanan berjangka 3 bulan –

Rekening Tn. A Rp. 30.000.000

Biaya yang dibayar dimuka ini harus dialokasikan secara periodik, paling

tidak setiap bulan, ke dalam rekening laba rugi untuk mendapatkan gambaran

biaya dan pendapatan yang wajar setelah melaksanakan konsep matching.

Besarnya alokasi biaya setiap bulan kedalam laba-rugi akan ditentukan

lamanya waktu atau jangka waktu simpanan berjangka tersebut, dalam contoh Tn.

A diatas lamanya jangka waktu simpanan berjangka adalah 3 bulan, maka jumlah

biaya yang dibayar dimuka sebesar Rp. 1.800.000 harus dialokasikan selama 3

bulan dengan cara membaginya (Rp. 1.800.000 / 3 bulan) sehingga akan diperoleh

pengalokasian biaya sebesar Rp. 600.000 untuk setiap bulannya.

Pada tanggal jatuh bunga setiap bulannya, diadakan alokasi pembebanan

biaya kedalam rekening laba-rugi dengan jurnal sebagai berikut:

Biaya bunga – simpanan berjangka Rp. 600.000

Biaya yang dibayar dimuka –

Bunga simpanan berjangka Rp. 600.000

31

Page 35: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Jurnal ini akan di lakukan selama 3 bulan mendatang hingga simpanan berjangka

tersebut jatuh tempo.

f. Pencairan simpanan berjangka yang dibayar dimuka

Pada prinsipnya pencairan simpanan berjangka yang bunganya telah

dibayarkan dimuka apabila hendak dicairkan sebelum atau sesudah jatuh waktu

akan sama dengan simpanan berjangka yang bunga dibayar setiap tanggal jatuh

bunga seperti yang telah dibahas diatas.

g. Pencairan simpanan berjangka yang pemegang tutup usia

Untuk proses penyelesaian pencairan simpanan berjangka yang pemiliknya

tutup usia, penyelesaian akan dipengaruhi oleh berapa lama simpanan berjangka

tersebut telah outstanding.

Apabila pencairan dilakukan sebelum jatuh waktu, akan dikenakan denda

sebagaimana pencairan dilakukan sebelum jatuh waktu. Penyerahan hasil

pencairan simpanan berjangka ini akan ditunjukan kepada ahli warisnya.

32

Page 36: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

2.5 Traveller’s Cheques Dalam Valuta Rupiah

Travellers Cheques atau Cek perjalanan adalah sumber dana yang paling

murah atau tidak berbunga dan memiliki unsur promosi yang tinggi. Travelle’rs

cheques lazimnya diterbitkan dalam valuta asing yang dapat dipergunakan

diseluruh dunia dalam lalu lintas pembayaran, namun di Indonesia juga

diterbitkan traveller’s cheques dalam valuta rupiah.

Traveller’s cheques merupakan warkat berharga atas nama yang diterbitkan

oleh suatu bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan

hanya oleh orang yang memiliki dan namanya tercantum diatas TC tersebut.

Akuntansi Untuk TC

Akuntansi untuk mencatat transaksi yang timbul dari traveller’s cheques

meliputi : penjualan dan pencairan TC, yang mana keduanya dapat dilakukan baik

di bank cabang penerbit, agen penjual, maupun di kantor cabang penerbit.

Unsur pengamanan TC adalah nomer seri yang tercetak pada setiap lembar TC

(preprinted numbers)

Penerbitan TC

Dalam penerbitan, setiap TC yang telah diterbitkan akan dipelihara oleh bank

yang menerbitkannya. Rekening ini akan tetap outstanding dalam neraca selama

TC belum dicairkan. TC yang telah diterbitkan tidak memiliki jatuh waktu atau

kadarluarsa.

Sebagai contoh Ny. Sita nasabah Bank Omega - Jakarta hendak membeli TC

atas beban rekening gironya jumlah TC yang di beli terdiri dari pecahan sebagai

berikut : 80 lembar @ Rp. 10.000; 5 lembar @Rp. 1.000.000. Pada saat penjualan

TC oleh Bank Omega – Jakarta akan dicatat dengan ayat jurnal sebagai berikut.

Giro - Rekening Ny .Sita Rp. 5.800.000

TC - Rupiah Rp. 5.800.000

33

Page 37: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Pencairan TC Dibukan Cabang Penerbit Dilakukan Oleh Sipemilik

Pencairan TC yang dilakukan bukan pada bank bukan cabang penerbit, akan

tercipta adanya hubungan rekening Koran, yang lazimnya dibukukan kedalam

rekening antar kantor (RAK), rekening ini sifatnya reciprical.

Sebagai contoh apabila Ny. Sita mencairkan TC pada Bank Omega

Cab.Surabaya sebanyak 3 lembar @Rp. 100.000 secara tunai. Oleh Bank Omega-

Cab.Surabaya akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :

RAK-Cab.Surabaya Rp. 300.000

Kas Rp. 300.0000

Bank Omega Cab.Surabaya setelah melakukan pembayaran kepada Ny. Sita

akan segera mengirimkan warkat TC tersebut kepada penerbitnya yaitu cabang

Jakarta. Oleh Bank Omega Cab.Jakarta, setelah menerima warkat TC tersebut,

akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut

TC - Rupiah Rp. 300.000

Rak - Cab.Surabaya Rp. 300.000

Pencairan TC Pada Bukan Cabang Penerbit Yang Dilakukan Oleh Pihak

Ketiga (Bukan Si pemilik)

Pada prinsipnya seluruh TC dapat langsung dicairkan. Pencairan yang

langsung ini hanya dapat dilakukan apabila TC langsung dicairkan oleh pemilik.

Apabila TC dicairkan bukan oleh sipemilik, maka kepada cabang pembayar tidak

dapat langsung melakukan pembayaran, tetapi harus terlebih dahulu melakukan

inkaso atau penagihan kepada cabang penerbit setelah diteliti keabsahannya.

Sebagai contoh apabila Bank Omega - Cab.Bandung menerima setoran untuk

keuntungan rekening Toko Anda, nasabah giro, berupa warkat TC atas nama Ny.

Sita yang telah diserahkan dan ditandatangani olehnya atas pembelian sejumlah

barang. Besarnya TC sebanyak 30 lembar @Rp. 10.000 dan 1 lembar @Rp.

1.000.000 oleh Bank Omega - Cab.Bandung warkat TC tersebut terlebih dahulu

harus diinkasokan ke cabang Jakarta yang akan dibukukan dengan ayat jurnal

sebagai berikut :

34

Page 38: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

K : Rekening Administratif Rupiah –

Warkat TC Yang Di Inkaso Rp. 1.300.000

Setelah hasil inkaso kepada cabang Jakarta dinyatakan berhasil, oleh Bank

Omega – Cab.Bandung akan dibebankan komisi inkaso sebesar Rp. 25.000 yang

akan dibebankan kepada Toko Anda dan akan dibukukan dengan ayat jurnal

sebagai berikut :

D: Rekening Administrative Rupiah –

Warkat Tc Yang Di Inkaso Rp. 1.300.000

Rak- Cab.Jakarta Rp. 1.300.000

Pendapatan Komisi Rp.25.000

Giro-Rekening Toko Anda Rp. 1.275.000

Penerbitan TC Yang Diserahkan Kepada Agen Penjual Tc Yang Telah

Ditunjuk

TC dalam valuta rupiah yang diterbitkan oleh suatu bank dapat dijual dan

dicairkan pada agen-agen penjual dan pembeli yang telah ditunjuk resmi oleh

bank penerbit TC tersebut.

Sebagai contoh Bank Omega – Jakarta mengirim 20 lembar TC rupiah @Rp.

100.000 kepada agennya PT. Indowang dengan memperhitungkan beban formulir

berharga senilai @Rp. 1.300 per lembar. Oleh Bank Omega – Jakarta akan

dibukukan dengan ayat jurnal sebgai berikut :

Biaya Formulir Berharga Rp. 26.000

Persediaan Formulir Berharga Rp. 26.000

Penyerahan warkat ini juga akan dicatat oleh Bank Omega - Jakarta dalam

rekening administratif sebagai suatu kontijensi penjualan TC, dengan ayat jurnal

sebagai berikut:

K : Rekening Administrative Rupiah –

TC Yang Diserahkan Kepada Agen Rp. 2000.000

35

Page 39: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Penjualan TC Oleh Agen Penjual

Penjualan TC yang dilakukan oleh agen akan dilaporkan oleh agen yang

bersangkutan setelah menerima hasil penjualan TC tersebut. Berdasarkan laporan

penjualan ini, oleh bank penerbit akan mengadminstrasikan seri TC yang telah

terjual tersebut. Sebesar nominal TC yang terjual itu yang akan dibukukan sebagai

hasil penjualan.

Sebagai cotoh apabila PT. Indowang berhasil menjual sebanyak 20 lembar TC

@Rp. 100.000 kepada tuan waskito secara tunai. Hasil penjualan ini segera

dilaporkan kepada Bank Omega – Jakarta melalui suatu memo.apabila kepada

agen diberikan komisi penjualan sebesar 1% dari hasil penjualan, oleh Bank

Omega – Jakarta dibukukan dengan terlebih dahulu menghapus rekening

kontijensi yang telah dilakukan sebelumnya sebagai berikut.

D: Rekening administrative rupiah –

TC yang diserahkan kepada agen Rp. 2000.000

Kemudian hasil penjualan TC akan dibukukan sebagai tagihan kepada agen

penjual dan akan timbul beban komisi kepada agen tersebut serta munculnya

rekening TC pada hutang jangka pendek. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini

sebagai berikut :

Tagihan kepada agen penjual TC –

PT.indowang Rp. 1.980.000

Biaya Komisi penjualan TC Rp. 20.000

TC-Rupiah Rp. 2000.000

TC Yang Hilang

Dalam kasus tertentu, kadangkala nasabah yang telah membeli TC datang

melapor bahwa TC yang dibelinya hilang. Untuk memperolehnya kembali perlu

diterbitkan oleh bank penerbit bukan oleh agen penjual.

Sebelum melakukan penerbitan kembali, bank penerbit TC terlebih dahulu

harus mengumumkan berita stop payment kepada seluruh cabang dan agen

pembayar, agar tidak mengambil alih TC yang telah dinyatakan hilang tersebut.

36

Page 40: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Penerbitan Ulang TC Di Cabang Penerbit

Apabila penerbitan ulang TC yang hilang tersebut dilakukan pada cabang

penerbitnya, prosedur penerbitan kembali lebih mudah karena administratif TC

yang terlah diterbitkan masih dipelihara oleh cabang penerbit.

Sebagai contoh apabila Ny. Sita melapor ke Bank Omega - Jakarta melapor

kehilangan TC serta meminta untuk menerbitkan kembali TC yang baru oleh

cab.Jakarta. Penerbitan akan dibebankan komisi sebesar Rp. 5000 oleh Bank

Omega cab.Jakarta akan dibukukan sebagai berikut.

TC –Rupiah (Lama) Rp. 1.000.000

TC – Rupiah (Baru) Rp. 1.000.000

Kas Rp. 5.000

Pendapatan Komisi

Peneritan TC Rupiah Rp. 5.000

Pada cabang Jakarta tidak terjadi penambahan atau pengurangan dana TC

rupiah. Yang terjadi hanyalah menghapuskan TC yang lama dan mencatat TC

yang baru.

37

Page 41: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

2.6 Dana Pembayaran Rekening Titipan (Paymen Point)

Rekening Titipan (payment point) adalah salah satu jasa perbankan untuk

melayani masyarakat yang akan melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif

rutin dan nilainya relatif kecil. Contoh : pembayaran rekening listrik, telepon dan

air. Payment Point disebut juga rekening titipan dan diartikan sebagai rekening

bersyarat. Sifatnya tidak mengikat bank untuk melakukan kewajiban kepada

individu atau lembaga tertentu yang memberi amanat. Manfaat bagi bank yang

menyediakan fasilitas rekening titipan antara lain adalah sebagai sumber dana dan

sekaligus sebagai alat promosi bagi bank yang bersangkutan.

a. Akuntansi Untuk Pembayaran Rekening Titipan

Akuntansi untuk rekening titipan meliputi :

Saat penerimaan warkat rekening nasabah

Saat penerimaan setoran pembayaran rekening

Pemindahbukuan ke rekening perusahaan penitip rekening

b. Akuntansi Saat Menerima Warkat Rekening Titipan

Penerimaan warkat-warkat dari pemilik rekening lazimnya dilakukan

sekaligus dalam periode tertentu, bulanan atau enam bulanan, dan lainnya. Pada

saat menerima warkat pembayaran titipan ini, belum ada kewajiban atau hak yang

timbul. Kewajiban baru akan timbul setelah adanya penerimaan pembayaran dari

nasabah. Dengan demikian, karena kewajiban yang akan timbul akan bergantung

dari ada tidaknya pembayaran dari nasabah, penerimaan warkat-warkat ini harus

dicatat oleh bank dalam suatu rekening kontijensi, yang dikenal dengan rekening

administratif.

Selama rekening administratif masih outstanding, maka masih ada warkat

pembayaran titipan yang belum diterima pembayarannya oleh bank. Dengan

perkataan lain, melalui pencatatan dalam rekening administratif ini merupakan

sarana kontrol bagi besarnya pembayaran yang telah diterima oleh bank yang

berasal dari pelunasan warkat tersebut.

38

Page 42: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Besarnya Nilai Warkat

Yang Diterima

Sisa Nilai Warkat Yang

Dimiliki

Dicatat dalam Rek. Administratif

Pembayaran Yang Diterima

Rek. Efektif

Hubungan tersebut dapat dijabarkan dalam gambar berikut ini :

Kontrol terhadap penerimaan pembayaran rekening titipan ini dapat

dolakukan setiap hari, mingguan, ataupun bulanan. Yang jelas untuk

meningkatkan internal control dalam bank, sebaiknya dilakukan secara harian.

Sebagai contoh apabila Bank Omega – Jakarta menerima sebundel

rekening tagihan listrik PLN bernilai Rp 32.000.000,00 untuk tagihan pelanggan

periode Agustus 201X, pada saat penerimaan bunde rekening titipan ini, Bank

Omega akan membukukan :

c. Pembayaran Rekening Titipan

Penerimaan dari pembayaran titipan harus diadministrasikan dengan

kontrol yang ketat. Tujuannya adalah untuk mengetahui dengan pasti berapa

jumlah uang atau pembayaran yang telah diterima oleh bank.

Misalnya pada akhir hari, jumlah pembayaran pelanggan PLN yang

diterima mencapai jumlah sebesar Rp 5.750.000,00 semuanya diterima tunai oleh

Bank Omega-Jakarta. Oleh Bank Omega-Jakarta akan dibukukan seluruh

penerimaan uang dari pembayaran rekening tersebut dengan ayat jurnal sebagai

berikut :

39

K : Rekening Administrasi Rupiah Warkat Rekening PLN yang Diterima.... Rp 32.000.000,00

D : Kas Rp 5.750.000,00K : Giro – Rekening PLN Rp 5.750.000,00

Page 43: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Untuk mencatat posisi warkat yang masih outstanding atau belum dibayar

oleh para pelanggan, harus dibukukan dengan jumlah nilai yang sama dengan

diatas dan langsung mengurangi rekening administratif yang masih outstanding.

Dengan dibukukannya ayat jurnal di atas, maka sisa warkat yang belum

dibayar oleh pelanggan listrik menjadi Rp 26.250.000,00 (selisih antara Rp

32.000.000,00 warkat yang telah diterima dari PLN dengan jumlah pembayaran

pelanggan Rp 5.750.000,00).

40

D : Rekening Administrasi Rupiah Warkat Rekening PLN yang Diterima...... Rp 5.750.000,00

Page 44: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

2.7 Dana Setoran Naik Haji

Salah satu dana bank yang harganya relatif murah atau sangat murah adalah

dana yang diperoleh dari masyarakat untuk tujuan naik haji. Dana ini mulai

banyak dipromosikan oleh bank semenjak tahun 1980an sebagai upaya menyerap

dana murah. Setoran ongkos naik haji adalah dana dari nasabah yang ditujukan

untuk kepentingan khusus naik haji yang diterima oleh bank yang kemudian

diteruskan kepada pihak yang berhak.

Keuntungan bagi bank selain mendapatkan sumber dana murah juga membuka

kesempatan untuk menciptakan keuntungan melalui pendayagunaan dana tersebut

dan promosi bank tersebut.

1. Penerimaan Setoran Dana Naik Haji

Untuk setiap kali penerimaan dari setoran dana naik haji akan dibukukan

sebagai sumber dana bank, atau berada pada posisi sebelah kredit. Sebagai contoh,

apabila seseorang datang kepada Bank Omega cabang Jakarta untuk menyetorkan

dana ongkos naik haji sebesar Rp 15.000.000 tunai. Setoran tersebut ditujukan

untuk keuntungan rekening giro C.V. Arafat sebagai pengelola nai haji. Pada saat

penerimaan setoran naik haji ini, oleh Bank Omega Jakarta dibukukan sebagai

berikut :

Secara berkala jumlah setoran ini dipindahbukukan kedalam rekening C.V. Arafat

dengan jurnal :

Dana untuk naik haji ini diharapkan mengen dap lama pada bank sehingga

bank dapat mengelola dana yang diterima ini untuk dapat disalurkan menjadi

aktiva yang menguntungkan bank.

41

D : KAS Rp 15.000.000K : DANA SETORAN NAIK HAJI Rp 15.000.000

D : DANA SETORAN NAIK HAJI Rp 15.000.000K : GIRO-C.V. ARAFAT Rp 15.000.000

Page 45: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

2. Tabungan Dana Naik Haji

Selain dana setoran haji yang disetorkan langsung oleh yang bersangkutan

secara penuh, juga ada dua jenis dana setoran haji lain yang sifatnya seperti

tabungan. Dana ini dikenal dengan Tabungan Naik Haji yang memberi

kesempatan kepada masyarakat untuk menabung, menyimpan dan mengumpulkan

dana naik haji.

Tabungan naik haji ini juga merupakan dana yang relatif murah bagi bank

untuk dikelola. Tabungan naik haji ini merupakan hutang bank kepada masyarakat

yang jangka waktunya terbuka, artinya dapat disimpan terus dalam bank hingga

jumlahnya mencukui untuk naik haji.

Penyetoran Tabungan Naik Haji

Pada waktu penyetoran tabungan naik haji, rekening nasabah yang

bersangkutan akan dikredit dan dibiarkan outstanding hingga pencairan dilakukan

oleh nasabah yang bersangkutan.

Sabagai contoh, bila Tuan Surya datang hendak membuka rekening

tabungan naik haji di Bank Omega cabang Jakarta sebesar Rp 300.000 tunai, oleh

Bank Omega cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :

Setiap kali penyetoran akan dtampung dalam rekening nasabah yang

bersangkutan. Rekening ini lazimnya sedikit mengalami mutasi penarikan karena

sifatnya untuk menumuk dana guna naik haji.

42

D : KAS Rp 300.000K : TABUNGAN NAIK HAJI-SURYA Rp 300.000

Page 46: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Pencairan Tabungan Naik Haji

Apabila Tuan Surya yang telah memiliki tabungan naik haji sebesar Rp

12.000.000 datang hendak mencairkannya dan menyetor dana tersebut kepada

C.V. Arafat, pengelola naik haji, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan

dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut:

Dengan demikian hanya terjadi pemindahan dana dari tabungan kedalam rekening

giro yang semuanya merupakan dana murah bagi bank.

43

D : TABUNGAN NAIK HAJI-SURYA Rp 12.000.000K : GIRO-C.V. ARAFAT Rp12. 000.000

Page 47: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

BAB III

PENUTUP

1.

2.

3.

3.1. KesimpulanGiro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, surat erintah pembayaran lainnya atau

dengan cara pemindahbukuan. Bank menetapkan harga dana giro lebih

rendahkarena lama pengendapannya tidak dapat dipastikan secara tepat, dimana

pemilik rekening giro dapat menarik uangnya kapan saja mereka kehendaki.

Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat

dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki. Tabungan yang dimiliki

oleh bank-bank dewasa kini berbeda dengan Tabungan Pembangunan Nasional

(Tabanas) beberapa tahun yang lampau. Produk tabungan yang sekarang dijual

oleh bank-bank memiliki suku bunga yang relatif cukup tinggi sebagai cerminan

dari adanya persaingan ketat dalam mengumpulkan dana masyarakat.

Tabungan Kartu Smart adalah tabungan berkartu dimana pada kartu tabungan

tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data transaksi

nasabah.

Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibandingkan

dana giro adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal dengan deposito

berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang

penariknya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berkhir.

Travellers Cheques atau Cek perjalanan adalah sumber dana yang paling

murah atau tidak berbunga dan memiliki unsur promosi yang tinggi. Travelle’rs

cheques lazimnya diterbitkan dalam valuta asing yang dapat dipergunakan

diseluruh dunia dalam lalu lintas pembayaran, namun di Indonesia juga

diterbitkan traveller’s cheques dalam valuta rupiah.

44

Page 48: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

Rekening Titipan (payment point) adalah salah satu jasa perbankan untuk

melayani masyarakat yang akan melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif

rutin dan nilainya relatif kecil.

Salah satu dana bank yang harganya relatif murah atau sangat murah adalah

dana yang diperoleh dari masyarakat untuk tujuan naik haji. Dana ini mulai

banyak dipromosikan oleh bank semenjak tahun 1980an sebagai upaya menyerap

dana murah.

Setoran ongkos naik haji adalah dana dari nasabah yang ditujukan untuk

kepentingan khusus naik haji yang diterima oleh bank yang kemudian diteruskan

kepada pihak yang berhak.

3.2. Saran

Demikian makalah yang dapat kami susun, mudah-mudahan bisa bermanfaat

untuk pembelajaran kedepannya. Kami harap ada perbaikan lebih terhadap isi dan

conten dari makalah ini, seperti : memasukan gambar-gambar contoh fisik dari

sumber dana, agar orang yang mempelajari lebih mengetahui seperti apa bentuk

dan cirinya.

45

Page 49: KATA PENGANTAR -    Web viewFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS. ... kaitannya dengan sistem proses pembukuan atau akuntansi pada bank ... adalah pencatatan data transaksi

DAFTAR PUSTAKA

Lapoliwa, N dan Kuswandi, Daniel.2000.Akuntansi Perbankan. Jakarta: Institut

Bankir Indonesia

http://ariearjuna.wordpress.com/akuntansi-sumber-dana/2-tabungan/2-1-tabungan-

kartu-smart/

http://dewi10jayani.wordpress.com/2010/12/22/payment-point/

46