Upload
vandang
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | i
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, mengisyaratkan bahwa setiap SKPD wajib
menyusun dokumen Rencana Strategis SKPD yang mengacu pada dokumen RPJMD. Renstra
SKPD dijabarkan kedalam Rencana Kerja Tahunan.
Rencana Kerja Tahunan Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 adalah dokumen yang
memuat program dan kegiatan serta lokasi kegiatan dan indikator kinerja untuk mencapai
sasaran pembangunan dibidang ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan.
Hasil dan evaluasi pelaksanaan APBD tahun lalu serta hasil Musrenbang merupakan
input dalam Pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017. Diharapkan
Rencana kerja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 dapat dilaksanakan sesuai target yang
telah ditentukan.
Kepala Badan Ketahanan Pangan
dan Pelaksana Penyuluhan
Ir. DADANG HERMAWAN
Pembina Utama Muda
NIP. 19600916 198603 1 011
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum ................................................................................................. 2
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 4
1.4. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 5
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU ................................................8
2.1. Analisis Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah ......................................... 8
2.2. Evaluasi Pelaksanaan RENJA Perangkat DaerahTahun 2015 dan Capaian Renstra. ............................................................................................... 17
2.2.1. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Pangan pada Kinerja 2015 ............................................................................................................................. 17
2.2.2. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Kelautan dan Perikanan pada Kinerja 2015............................................................................................. 20
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Pangan dan Perikanan............................................................................................................. 23
2.4. Review Terhadap Rancangan awal RKPD .................................................... 25
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017 ......................27
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi ................................. 27
3.2. Perumusan Tujuan dan Sasaran ..................................................................... 29
3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2017 ................................................................ 30
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................40
LAMPIRAN ...................................................................................................................................41
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan Ketahanan Pangan dan Perikanan masih merupakan prioritas
Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung dalam RPJMD 2016-2021 yang
masih dibahas berfokus pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan
distribusi pangan dan percepatan penganekaragaman pangan sesuai dengan
karakteristik daerah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui upaya
pemberdayaan kelompok pelaku usaha dan pelaku utama komoditas-komoditas
unggulan. Pembangunan ketahanan pangan dan perikanan juga dilaksanakan
melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pengurangan kemiskinan sebagai perwujudan pembangunan sosial-ekonomi
sebagai bagian pembangunan daerah Kabupaten Bandung secara keseluruhan.
Implementasi program pembangunan ketahanan pangan dan pertanian
dilaksanakan dengan memperhatikan sub sistem ketahanan pangan yaitu
melalui upaya peningkatan produksi, ketersediaan dan penanganan kerawanan
pangan, pemantapan distribusi dan cadangan pangan, serta peningkatan
kualitas konsumsi dan keamanan pangan. Dengan demikian, program-program
pembangunan ketahanan pangan dan pertanian tersebut diarahkan untuk
mendorong terciptanya kondisi sosial-ekonomi yang kondusif, menuju ketahanan
pangan masyarakat dan kesejahteraan petani yang mantap dan berkelanjutan.
Berbagai peraturan dan perundangan yang ditetapkan oleh Pemerintah, juga
telah mengarahkan dan mendorong pemantapan ketahanan pangan yaitu:
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Peraturan Pemerintah
Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan; Peraturan Pemerintah
Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor
28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan; Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 pada Pasal 2 dan Pasal 3, menyatakan bahwa
Pemerintah Kabupaten/Kota wajib membuat laporan mempertanggungjawabkan
urusan ketahanan pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang
Pembagian Urusan Pemerintahanantara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Presiden Nomor
83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; Peraturan Presiden Nomor
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 2
22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.
Sejalan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung,
sebagai tindak lanjut dari diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, dibentuk Dinas Pangan dan Perikanan.
Dinas Pangan dan Perikanan merupakan penggabungan dari fungsi Urusan
Pangan serta Urusan Kelautan dan Perikanan.
Dalam kerangka melanjutkan pembangunan ketahanan pangan dan
perikanan sebagaimana Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, maka
Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung sebagai salah satu Unit
eselon II pada Pemerintah Kabupaten Bandung menyusun Rencana Kerja
(Renja) Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun 2017.
Rencana Kerja (Renja) ini merupakan dokumen perencanaan kurun waktu satu
tahun yang memuat program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran
dan pagu indikatif serta perkiraan Anggaran .
Renja Dinas Pangan dan Perikanan merupakan penjabaran dari Peraturan
Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Perubahan Tahun 2017, disusun melalui kolaborasi dokumen
Renja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun 2017
(Urusan Pangan) dan Renja Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2017
(Urusan Perikanan) yang telah tersusun sebelumnya.
Dengan tersusunnya Renja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten
Bandung Tahun 2017 ini diharapkan dapat menjadi acuan, arahan kebijakan dan
strategi pembangunan ketahanan pangan dan perikanan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan Tahun 2017.
1.2. Landasan Hukum
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas
Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun 2017 disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 3
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
6. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani;
7. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pertanian
Pangan Berkelanjutan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan;
12. Kepres RI Nomor 132 Tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 83
Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan,
Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan;
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Nomor … Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung;
17. Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 Tahun 2012 tentang Rencana
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung;
18. Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kebijakan
transisi dalam rangka penataan perangkat daerah berdasarkan peraturan
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 4
Perda Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Bandung;
19. Peraturan Bupati Bandung Nomor …..Tahun 2016 tentang Kedudukan dan
Susunan Organisasi Dinas Daerah Pelaksana Urusan Pemerintahan Wajib
yang tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar;
20. Peraturan Bupati Bandung Nomor …..Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung;
21. Peraturan Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Tahun 2017;
22. Keputusan Bupati Bandung No 501/Kep.221-BKPPP/2014 Tentang
Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung;
23. Keputusan Bupati Bandung No.50/Kep.655-Bappeda/2016 tentang
Penetapan Rencana Kerja Perubahan Kabupaten Bandung Tahun 2017;
24. Keputusan Bupati Bandung Tahun 2016, tentang Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana Kerja ini disusun dengan maksud :
a) Dijadikan sebagai arah kebijakan dan program dalam pelaksanaan
pembangunan ketahanan pangan dan Perikanan di Kabupaten Bandung
selama satu tahun ke depan;
b) Sebagai penjabaran implementatif dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung;
c) Menjadi salah satu pedoman dan bahan acuan bagi seluruh unsur pada
Dinas Pangan dan Perikanan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan.
Penyusunanan Renja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung,
bertujuan untuk:
a) Menentukan prioritas pembangunan jangka menengah tahun ke-2 (Renstra
2016-2021).
b) Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan ketahanan
pangan dan perikanan antar wilayah, antar sektor serta antar lembaga
pemerintahan.
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 5
c) Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi hasil pembangunan.
d) Tercapainya target pembangunan dengan menggunakan sumberdaya
secara efesien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun
2017 disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja Perangkat Daerah,
proses penyusunan Renja Perangkat Daerah.
1.2. Landasan Hukum
Memuat uraian tentang Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan
Bupati yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan
penganggaran Perangkat Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja
Perangkat Daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja Perangkat Daerah,
serta susunan garis besar isi dokumen
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN
LALU
2.1. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Perangkat Daerah
berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditetapkan dalam SPM dan IKK
(Indikator Kinerja Kunci) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Jenis
indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing
SKPD, serta ketentuan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja
pelayanan. Khusus untuk Urusan Perikanan indikator yang digunakan
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 6
ialah indikator yang ditetapkan sendiri mengingat belum tersedianya SPM
dari organisasi tingkat provinsi maupun pusat.
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu dan capaian
Renstra Perangkat Daerah
Bab ini memuat Kajian (Review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan
Renja Perangkat Daerah tahun lalu (tahun 2015) dan perkiraan capaian
tahun berjalan (Tahun 2016). Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian
target perubahan Renstra Perangkat Daerah berdasarkan realisasi
program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun
sebelumnya. Review terhadap rancangan awal Perangkat Daerah serta
penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat.
2.3. Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
Berisikan uraian mengenai :
1. Sejauhmana tingkat kinerja pelayanan dan hal kritis yang terkait
dengan pelayanan Perangkat Daerah.
2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
3. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang
strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan
prioritas tahun yang direncanakan.
2.4. Penelaahan terhadap Rancangan Awal RKPD Perubahan
Berisikan uraian mengenai:
1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan rancangan awal RKPD
dengan analisis hasil kebutuhan
2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan
3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan
penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD
BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi
Berisikan penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas
pembangunan nasional dan provinsi dan yang terkait dengan tugas pokok
dan fungsi Perangkat Daerah.
3.2 Perumusan Tujuan dan Sasaran
Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas perumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang dikaitkan
dengan sasaran target kinerja Perangkat Daerah.
3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2017
Berisikan penjelasan mengenai :
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 7
a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan
program dan kegiatan
b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan
c. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan
rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif
maupun kombinasi keduanya
d. Tabel rencana program dan kegiatan
BAB IV. PENUTUP
Berisikan uraian berupa :
a. Catatan penting yang perlu mendapatkan perhatian baik dalam rangka
pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai
dengan kebutuhan
b. Kaidah- kaidah pelaksanaan
c. Rencana tindak lanjut
LAMPIRAN
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 8
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
2.1. Analisis Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Pelayanan Dinas Pangan dan Perikanan dalam pelaksanaan tugasnya
dititikberatkan pada pelayanan ketahanan pangan masyarakat. Ketahanan
pangan merupakan unsur terpenting dari ketahanan nasional di bidang ekonomi
dan menjadi fokus pembangunan nasional. Perwujudan ketahanan pangan dapat
dicapai melalui 4 pilar yaitu : (1) Ketersediaan pangan (produksi dan impor); (2)
Cadangan pangan nasional; (3) Penganekaragaman konsumsi pangan; dan (4)
Pencegahan dan penaggulangan masalah pangan. Ketersediaan pangan wilayah
merupakan prasyarat terwujudnya ketahanan pangan penduduk yang berfungsi
menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dari
segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya.
Pelayanan dasar yang menjadi tupoksi Urusan Pangan yaitu dengan
pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan.
Maksud ditetapkannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketahanan
pangan adalah sebagai pedoman Perangkat Daerah Kabupaten Bandung yang
membidangi pelayanan urusan wajib ketahanan pangan dalam mencapai Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang secara teknis dilaksanakan di Kabupaten
Bandung sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
65/Permentan/OT.140/12/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Kabupaten Bandung telah
menetapkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 Tahun 2012 tentang Rencana
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
Tujuan ditetapkan SPM bidang ketahanan pangan di Kabupaten Bandung
adalah:
a. meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pada bidang
ketahanan pangan;
b. meningkatkan pengawasan kepada SKPD lingkup ketahanan pangan
terhadap pelaksanaan kebijakan yang langsung berhadapan dengan
masyarakat;
c. meningkatkan efesiensi dan efektivitas pelayanan dasar ketahanan pangan
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 9
Dalam mewujudkan ketahanan pangan pada dasarnya terkait dengan
adanya pertumbuhan permintaan pangan yang lebih cepat dari pertumbuhan
penyediaannya. Permintaan pangan meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan
penduduk, pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat, serta perkembangan
selera. Dinamika sisi permintaan ini menyebabkan kebutuhan pangan di
Kabupaten Bandung meningkat dengan cepat, baik dalam jumlah, mutu dan
keragamannya. Sementara itu, kapasitas produksi pangan di Kabupaten Bandung
terkendala oleh adanya kompetisi pemanfaatan dan penurunan kualitas
sumberdaya alam. Apabila persoalan ini tidak dapat diatasi, maka dapat
dipastikan akan mempengaruhi ketahanan pangan Kabupaten Bandung.
Pada tingkat rumah tangga, persoalan yang menonjol dalam pemantapan
ketahanan pangan adalah masih adanya kelompok masyarakat yang mempunyai
daya beli rendah (miskin secara ekonomi), ataupun yang tidak mempunyai akses
atas pangan karena berbagai sebab. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka bukan
tidak mungkin Kabupaten Bandung akan kehilangan potensi dari sebagian
sumberdaya manusianya karena kualitasnya menurun.
Bila tidak diantisipasi secara dini, rawan pangan bisa saja terjadi terutama di
pedesaan, yang menggantungkan sebagian besar hidupnya dari sektor pertanian.
Sesuai dengan keadaan tersebut, maka strategi perwujudan ketahanan pangan
yang perlu dilaksanakan adalah: (a) membangun ekonomi berbasis pertanian dan
pedesaan; dan (b) menggerakkan tanggung jawab seluruh komponen pemangku
kepentingan (pemerintah dan masyarakat/swasta) untuk melaksanakan kewajiban
dalam memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin dan kemiskinan
rawan pangan.
Pada sisi lain, Kabupaten Bandung mempunyai keunggulan komparatif
(comparative advantage) sebagai daerah pertanian. Keunggulan komparatif
tersebut merupakan fundamental perekonomian yang perlu didayagunakan
melalui pembangunan ekonomi sehingga menjadi keunggulan bersaing
(competitive advantage). Dengan begitu perekonomian yang dikembangkan di
Kabupaten Bandung memiliki landasan yang kokoh pada sumberdaya domestik,
memiliki kemampuan bersaing dan berdayaguna bagi seluruh rakyat Kabupaten
Bandung.
Memperhatikan cakupan permasalahan tersebut di atas, kebijakan
pembangunan ketahanan pangan dan perikanan di Kabupaten Bandung
diarahkan guna memperkuat seluruh subsistem dalam sistem ketahanan pangan
yang meliputi; subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem
konsumsi pangan..
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 10
Pada sisi ketersediaan, kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung
diarahkan untuk: (a) menjamin ketersediaan pangan; (b) mengembangkan
kemampuan pengelolaan cadangan pangan masyarakat; dan (c) meningkatkan
kapasitas produksi melalui optimalisasi pemanfaatan lahan untuk produksi
pangan.
Pada aspek distribusi, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk:
(a) Meningkatkan sarana dan prasarana distribusi pangan, sehingga efisiensi
perdagangan dapat ditingkatkan, termasuk di dalamnya mengurangi
kerusakan bahan pangan akibat distribusi yang tidak efisien;
(b) Mengembangkan kelembagaan pengolahan dan pemasaran di pedesaan
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi pangan serta
percepatan nilai tambah.
Dalam hal konsumsi, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk:
(a) Menjamin pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan bagi setiap rumah
tangga dalam jumlah dan mutu yang memadai, aman dikonsumsi dan bergizi
seimbang;
(b) Semakin meningkatnya efisiensi dan efektivitas intervensi bantuan
pangan/pangan bersubsidi kepada golongan masyarakat tertentu (golongan
miskin, ibu hamil, balita gizi buruk, dsb).
Terdapat 7 indikator capaian kinerja SPM Bidang Ketahanan dengan uraian
sebagai berikut:
1. Pelayanan Dasar Ketersediaan dan Cadangan Pangan :
1) Ketersediaan Energi dan Protein per Kapita.
Pencapaian Indikator Ketersediaan Energi dan Protein per Kapita pada
tahun 2015 yaitu sebagai berikut:
Indikator SPM Capaian Target Pusat
Target Realisasi %
- Energi 2.400 2.149 89.5 2.400
- Protein 63 66.7 105.9 63
Hasil kajian mengenai Situasi ketersediaan pangan Kabupaten Bandung
tahun 2015
No. Kelompok Pangan Gram/
kap/hari Energi (kkal)
% AKE*
Protein (g/kap/hari)
% AKP**
Skor PPH
1 Padi-padian 342,7 1234 51,4 30,5 48,5 25,0
2 Umbi-umbian 66,6 71 2,9 0,4 0,6 1,5
3 Pangan Hewani 110,7 178 7,4 16,0 25,3 14,8
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 11
No. Kelompok Pangan Gram/
kap/hari Energi (kkal)
% AKE*
Protein (g/kap/hari)
% AKP**
Skor PPH
4 Minyak dan Lemak 38.1 341 14,2 0,1 0,1 5,0
5 Buah/Biji Berminyak 2.7 5 0,2 0 0,1 0,1
6 Kacang-kacangan 39,7 141 5,9 13,2 21,0 10,0
7 Gula 21.7 79 3,3 0,1 0,1 1,7
8 Sayur dan Buah 139,7 100 4,2 6,4 10,2 20,9
9 Lain-lain 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0
Total 2.149 89,5 66,7 105,9 78,9
Keterangan : * Angka Ketersediaan Energi Ideal = 2.400 kkal/kap/hari
** Angka Kecukupan Protein ideal = 63 g/kap/hari
Kelompok pangan yang telah mencapai kondisi ideal yakni padi-padian,
minyak dan lemak serta kacang-kacangan. Sementara itu, kelompok
pangan umbi-umbian, pangan hewani, buah/biji berminyak, gula, serta
sayur dan buah. Berdasarkan tabel 15, situasi ketersediaan energi padi-
padian sebesar 1.234 kkal/kap/hari, protein sebesar 30,5 gram/kap/hari
dan skor PPH 25. Skor PPH kelompok minyak dan lemak sebesar 5
dengan jumlah ketersediaan energi dan protein masing-masing 341
kkal/kap/hari (14,2% AKE) dan 0,1 g/kap/hari (0,1% AKP). Pada kelompok
kacang-kacangan, jumlah ketersediaan energi sebesar 141 kkal/kap/hari
(5,9% AKE), protein sebesar 13,2 g/kap/hari (21% AKP), dan skor PPH
sebesar 10.
Kelompok pangan umbi-umbian, pangan hewani, buah/biji berminyak, gula,
serta sayur dan buah belum memenuhi skor PPH ideal.Kelompok umbi-
umbian memiliki ketersediaan energi dan protein sebesar 71 kkal/kap/hari
(2,9% AKE) dan 0,4 g/kap/hari (0,6% AKP) serta skor PPH sebesar 1,5.
Kelompok pangan hewani memiliki jumlah ketersediaan energi sebesar
178 kkal/kap/hari (7,4% AKE) dan protein sebesar 16 g/kap/hari (25,3%
AKP), serta skor PPH 14,8.
Kelompok pangan buah/biji berminyak memiliki skor PPH 0,1 dan jumlah
ketersediaan energi sebesar 5 kkal/kap/hari (0,2% AKE). Kelompok gula
memiliki skor PPH sebesar 1,7 dengan jumlah ketersediaan energi dan
protein sebesar 79 kkal/kap/hari (3,3% AKE) dan 0,1 g/kap/hari (0,1%).
Kelompok pangan sayur dan buah memiliki ketersediaan energi sebesar
100 kkal/kap/hari (4,2% AKE), protein sebesar 6,4 g/kap/hari (10,2%) dan
skor PPH sebesar 20,9.
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 12
Situasi Ketersediaan Pangan Utama (Skor PPH) (%) di Kabupaten Bandung
saat ini masih di bawah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diatur melalui
Permentan Nomor 65 Tahun 2010 yang menetapkan Ketersediaan Pangan
Utama (Skor PPH) sebanyak 90%. Hal tersebut dikarenakan adanya
hambatan-hambatan untuk mencapai Skor PPH yang ditetapkan SPM,
permasalahan yang ada yaitu sulitnya mengubah kebiasaan pola makan
masyarakatt khususnya Kabupaten Bandung dalam membudayakan pola
konsumsi yang beragam dan seimbang dalam jumlah dan komposisi yang
cukup.
2) Penguatan Cadangan Pangan.
Cadangan pangan yang dimaksud adalah cadangan pangan milik
pemerintah Kabupaten Bandung. Pada tahun 2015 capaian indikator
penguatan cadangan pangan sudah melebihi target yaitu 74,5 Ton atau
124,16% dari target Pemerintah Pusat yaitu 60 Ton beras, stok cadangan
pangan ini tersimpan di Gudang Bulog Sub Divre Wilayah I Bandung.
Indikator ini untuk menangani kerawanan pangan pasca bencana
(kerawanan pangan transient).
Indikator SPM Capaian Target Pusat
Target Realisasi %
Penguatan Cadangan Pangan 60 Ton 74.5 Ton 124.16 60 Ton
2. Pelayanan Dasar Distribusi dan Akses Pangan.
3) Ketersediaan Informasi Pasokan Harga dan Akses Pangan.
Pencapaian Indikator Informasi Pasokan Harga dan Akses Pangan pada
tahun 2015 yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan jumlah komoditas, lokasi dan waktu pemantauan diperoleh
informasi pasokan pangan di Kabupaten Bandung sebesar 84,1% (Tabel
dibawah ini). Berdasarkan SPM jumlah ketersediaan informasi pasokan,
harga, dan akses pangan minimal 90% pada tahun 2015 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ketersediaan informasi pasokan pangan di Kabupaten
Bandung hampir mencapai indikator SPM.
Indikator SPM Capaian Target Pusat
Target Realisasi %
Stabilitas Harga dan Posakan Pangan
90 84,1 93,4 90
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 13
Tabel. Analisis Ketersediaan Informasi Pasokan Pangan
Informasi Pasokan
Capaian
T R R/T*100%
1. Komoditas 9 13 144,4
2. Lokasi 9 9 100,0
3. Waktu (minggu) 52 4 7,7
Ki 84,1
Keterangan:
T: Target Ki: Ketersediaan Informasi R: Realisasi
Informasi pasokan komoditas beras tersedia di 9 pasar, sedangkan
informasi dari komoditas telur ayam tersedia di 7 pasar kecuali Pasar
Cileunyi dan Pasar Ciwidey. Informasi pasokan mengenai daging sapi,
minyak goreng dan gula pasir terdapat di 6 pasar. Informasi pasokan cabe
merah terdapat di 4 pasar, sedangkan informasi pasokan jagung hanya
terdapat di 1 pasar. Tabel dibawah ini menunjukan informasi pasokan
pangan yang tersedia di Kabupaten Bandung pada tahun 2015.
Tabel Informasi pasokan pangan di 10 kecamatan di Kabupaten Bandung
tahun 2015
No Kecamatan Jenis Pangan
1 Banjaran Beras, kacang kedelai, cabe merah, gula pasir, daging ayam, telur ayam, daging sapi ((-) data jagung, minyak goreng)
2 Majalaya Beras, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, cabe merah ((-) data jagung, daging sapi, kacang kedelai)
3 Baleendah Beras, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, cabe merah, gula pasir ((-) data jagung)
4 Cileunyi Beras, minyak goreng, daging sapi, gula pasir, kacang kedelai ((-) data jagung, cabe merah, daging ayam, telur ayam)
5 Margahayu Beras, daging ayam, telur ayam, cabe merah, minyak goreng, kacang kedelai, daging sapi, gula pasir, kacang tanah ((-) jagung)
6 Soreang Beras, kacang kedelai, daging sapi, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, cabe merah. ((-) data jagung, daging ayam)
7 Ciwidey Beras, daging sapi, minyak goreng, gula pasir. ((-) data jagung, kacang kedelai, daging ayam, cabe merah, telur ayam)
8 Pasirjambu Beras, kacang kedelai, daging sapi, telur ayam, minyak goreng,
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 14
No Kecamatan Jenis Pangan
cabemerah, gula pasir ((-) data jagung, daging ayam)
9 Margaasih Beras, telur ayam, cabe merah, jagung, kacang kedelai ((-) data daging sapi, minyak goreng, gula pasir, daging ayam)
Berdasarkan tabel , informasi pasokan pangan di Kecamatan
Margahayu lebih lengkap dibandingkan dengan kecamatan lainnya.
Informasi pasokan pangan yang tidak tersedia di Kecamatan Margahayu
hanya 1 jenis pangan saja yaitu jagung. Informasi pasokan jagung hanya
terdapat di Kecamatan Margaasih.
4) Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Pencapaian Indikator Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan pada tahun
2015 di Kabupaten Bandung masih berkaitan dengan Indikator no 3 yaitu
sebagai berikut:
Indikator SPM Capaian
Target Pusat
Target Realisasi %
Stabilitas Harga dan Posakan Pangan
90 84,1 93,4 90
3. Pelayanan Dasar Penganekaragaman dan Keamanan Pangan .
5) Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Pencapaian Indikator Skor Pola Pangan Harapan pada tahun 2015 di
Kabupaten Bandung yaitu sebagai berikut.
Indikator SPM Capaian
Target Pusat
Target Realisasi %
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
88.9 78.9 88.75 90
Tabel Skor PPH ketersediaan pangan Target dan Realisasi Tahun 2015
No Kelompok pangan Target Skor PPH Realisasi Skor PPH
1 Padi-padian 25 25
2 Umbi-umbian 2 1,5
3 Pangan Hewani 16,6 14,8
4 Minyak dan Lemak 5 5
5 Buah/Biji Berminyak 0,2 0,1
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 15
6 Kacang-kacangan 8,6 10
7 Gula 1,4 1,7
8 Sayur dan Buah 30 20,9
9 Lain-lain 0 0
Total 88,9 78,9
Adapun kelompok pangan yang tidak mencapai target yakni umbi-umbian,
pangan hewani, buah/biji berminyak, kacang-kacangan serta sayur dan
buah.
6) Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda
lain yang mengganggu, merugikan dan membahayakan manusia. Pangan
segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat
dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku
pengolahan pangan.
Indikator pengawasan dan pembinaan keamanan pangan berupa
pengujian sampel pangan segar sebanyak 100 jenis makanan baik
makanan segar maupun olahan. Pada Tahun 2015 realisasi capaian SPM
Bidang Ketahanan Pangan untuk jenis indikator pengawasan dan
pembinaan keamanan pangan adalah 22 jenis makanan atau 22%. Untuk
tahun 2015 pengawasan dan pembinaan keamanan pangan di Kabupaten
Bandung sudah dianggarkan melaui APBD II Perubahan sehingga kegiatan
tersebut baru bisa dilaksanakan setelah APBD II Perubahan disahkan.
Indikator SPM Capaian
Target Pusat
Target Realisasi %
Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
80 uji sempel 22 Uji Sempel 27.50 80 uji
4. Pelayanan Dasar Kerawanan Pangan.
7) Penanganan Daerah Rawan Pangan
Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan yang
dialami daerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk
memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan
Rawan pangan terbagi menjadi dua pengertian : (1) Rawan pangan kronis
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 16
yaitu ketidakmampuan rumah tangga untuk memenuhi standar minimum
kebutuhan pangan anggotanya pada periode yang lama karena
keterbatasan kepemilikan lahan, asset produktif dan kekurangan
pendapatan, (2) Rawan pangan transien yaitu keadaan rawan pangan
yang bersifat mendadak dan sementara yang disebabkan oleh perbuatan
manusia maupun karena alam berupa berbagai musibah yang tidak dapat
diduga sebelumnya seperti bencana alam.
Pencegahan rawan pangan melalui 3 (tiga) pendekatan :
- Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
- Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food
Security and VulnerabilityAtlas) yang menggambarkan kondisi
sampai tingkat desa
- Perhitungan tingkat kerawanan dengan membandingkan jumlah
penduduk miskin yang mengkonsumsi pangan berdasarkan 3 kriteria
% AKG sebesar 2000 kal, yaitu :
Penduduk sangat rawan : ˂ 70% AKG
Penduduk pangan resiko sedang : 70% - 89,9% AKG
Penduduk tahan pangan : ˃ 89,9% AKG
Berdasarkan hasil rapat koordinasi tentang penyusunan laporan SPM yang
diadakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi Ketahanan Pangan se-
Jawa Barat, disepakati untuk indikator Penanganan Daerah Rawan
Pangan melaui pendekatan Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi (SKPG). Berdasarkan data SKPG tahunan, Kabupaten Bandung
yang terdiri dari 31 kecamatan hanya sebanyak 80 desa yang terlihat
berstatus rawan pangan. Setiap bulan 10 kecamatan yang didalamnya
termasuk desa dengan rawan pangan akan dipantau dan ditangani dengan
SKPG bulanan.
Indikator SPM Capaian
Target Pusat
Target Realisasi %
Penanganan Daerah Rawan Pangan
40 desa 32 desa 80 % 80 desa
Adapun Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 tertuang
pada: 1) Indikator Kinerja Kunci (IKK); serta 2) Indikator Kinerja Utama (IKU).
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 17
Indikator Kinerja Kunci merupakan indikator kinerja yang ditetapkan dalam upaya
mengevaluasi pelayanan pemerintah daerah. IKK yang dikelola oleh Dinas Peternakan
dan Perikanan terdapat dalam Urusan Kelautan dan Perikanan, yaitu berupa capaian
produksi ikan dan konsumsi ikan. Pada Tahun 2015, produksi perikanan mencapai
12.970,354 ton atau 101,79% dari target sebesar 12.742,829 ton. Capaian produksi
ikan berasal dari rekapitulasi data statistik perikanan pada 3 jenis usaha yang ada di
Kabupaten Bandung, yaitu budidaya ikan di kolam air tenang (KAT), minapadi dan
perairan umum.
Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan indikator yang menunjang capaian
tujuan dan sasaran daerah melalui Rencana Strategis SKPD. IKU pada Dinas
Peternakan dan Perikanan terdapat 8 indikator yang ditetapkan yang disajikan dalam
tabel berikut:
No Sasaran/Outcome /Kinerja
Utama Indikator Kinerja Utama Target
1 Peningkatan produksi ikan konsumsi dan benih Ikan
Persen Peningkatan produksi Ikan (%)
7
Persen peningkatan produksi Benih Ikan (%)
7
2 Peningkatan produk olahan peternakan dan perikanan
Persen Peningkatan Produksi Olahan Ikan (%)
5,9
2.2. Evaluasi Pelaksanaan RENJA Perangkat DaerahTahun 2015 dan Capaian Renstra.
2.2.1. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Pangan pada Kinerja 2015
Guna pencapaian indikator sasaran strategis, yang tertera diatas pada
Tahun 2015 ditunjang dengan pelaksanaan program–program yang dikelola oleh
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan sebagai berikut :
Sasaran Kebijakan Program
1. Meningkatnya
koordinasi dalam upaya
peningkatan
ketersediaan, distribusi
dan konsumsi pangan
2. Meningkatnya
pengelolaan cadangan
pangan daerah.
Pengembangan
Ketahanan Pangan
1. Ketahanan Pangan
2. Peningkatan Ketahanan
Pangan Pertanian dan
Perkebunan
3. Peningkatan Kesejahteraan
Petani
4. Peningkatan Penerapan
Teknologi
(Pertanian/Perkebunan)
Meningkatnya sarana dan
prasarana penunjang
kinerja organisasi
Peningkatan dan
pengembangan kinerja
organisasi
1. Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 18
4. Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan bertujuan untuk memfasilitasi
upaya peningkatan koordinasi manajemen pembangunan ketahanan
pangan. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas koordinasi
manajemen ketahanan pangan. Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan
meliputi: (1) Pemantapan koordinasi ketahanan pangan yang dilaksanakan
oleh lintas sektor dan lintas wilayah; (2) Penyelenggaraan manajemen
program dan kegiatan ketahanan pangan; (3) Penyediaan belanja pegawai,
barang dan jasa penyelenggaraan koordinasi ketahanan pangan; (4)
Penyediaan anggaran untuk operasional satuan kerja dalam rangka
mendukung pencapaian rencana kerja; (5) Terjaminnya ketersediaan pangan
bagi seluruh masyarakat; (6) Mantapnya distribusi pangan antar wilayah dan
antar waktu (7) Berkembangnya diversifikasi produksi dan konsumsi pangan;
(8) Meningkatnya kemandirian pangan masyarakat; serta (9) Meningkatnya
kesadaran aparat, petani, dan swasta dalam peningkatan ketahanan pangan.
Kegiatan pokok tersebut difokuskan pada upaya: (1) Peningkatan
kapasitas Kelembagaan Ketahanan Pangan; (2) Peningkatan Peran Daerah
dalam Pengendalian dan Stabilisasi Harga; (3) Percepatan
Diversifikasi/Penganekaragaan Konsumsi Pangan; (4) Penanganan Daerah
Rawan Pangan; serta (5) Pemantauan dan Analisis.
Dalam pencapaian kinerja pada Urusan Pangan, ditunjang dengan
pelaksanaan 2 program dan 13 kegiatan. Pada Urusan Wajib Ketahanan
Pangan diakomodir dalam Program Ketahanan Pangan yang terdiri dari 7
kegiatan yaitu: Penanganan Daerah Rawan Pangan; Monitoring, evaluasi
dan pelaporan kebijakan perberasan; Pengembangan cadanga pangan
daerah; Pengembangan desa mandiri pangan; Pemanfaatan pekarangan
untuk pengembangan pangan; Peningkatan mutu dan keamanan pangan;
dan Pengembangan model distribusi yang efisien. Sedangkan pada Urusan
Pilihan Pertanian dilaksanakan melalui program Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian/Perkebunan) yang terdiri dari 6 kegiatan yaitu:
Penanganan daerah rawan pangan; Penyusunan data base potensi produksi
pangan; Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan;
Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan; Pengembangan
desa mandiri pangan; dan Peningkatan mutu dan keamanan pangan.
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 19
Sasaran 3 : Meningkatnya Pengelolaan Cadangan Pangan Daerah serta
Ketahahanan Pangan
Indikator Kinerja dan kegiatan Tahun 2015 berdasarkan Sasaran 3
Kegiatan Indikator Kinerja
Realisasi Kinerja 2015
Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan
Terpenuhinya Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan di Kabupaten Bandung dan Terlaksananya Sosialisasi Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan
100%
Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Pemantauan Harga Pangan Startegis 8 UPTD Pasar
Koordinasi Kebijakan Perberasan
Terlaksananya Penyaluran Raskin Sesuai Pagu dan Indikator di setiap RTS-PM
31 Kecamatan
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah (Rice Centre) - (*)
Terlaksananya Pedoman Penyaluran Cadangan Pokok Daerah Kabupaten Bandung dan Terlaksananya Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Bandung
43.515 kg
Pengembangan Lumbung Pangan Kelurahan (*)
Tersedianya Lumbung Pangan Masyarakat 45 LPM
Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Effisien (*)
Terlaksananya Pemantauan dan Sosialisasi Terhadap Kelompok Penerima LDPM, Usaha Ekonomi Produktif dan Kelompok Alat Penguluh Pupuk Organik
10 Kelompok
Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif (*)
Terlaksananya Bintek dan Sosialisasi Pengolahan Sumber Pangan Alternatif serta Kegiatan Kuliner Night
250 Orang
Penanganan daerah rawan pangan
Terlaksananya Operasioanl Pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi & Terlaksananya Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tingkat Kabupaten Bandung
10 Kecamatan, 1 HPS
Penyusunan data base potensi produksi pangan
Terlaksananya Pendataan Potensi Produksi Pangan di Kabupaten Bandung, Tersosialisasikannya Produk-Produk Olahan Pangan Lokal yang B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman)
10 KWT
Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
Tersedianya Data Base Potensi Produksi Pangan Olahan
1 Dok
Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
Terlaksananya KRPL Sabilulungan dalam Mendukung Raksa Desa di 8 UPT-PPP pada 31 Kecamatan di Kabupaten Bandung & Pembuatan KRPL di 8 UPT & 1 buah Instalasi KRPL di Dinsos
26 KRPL
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 20
Pengembangan desa mandiri pangan
Terlaksananya Bintek, Pemantauan dan Pembinaan Desa Mandiri Pangan
21 Demapan
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
Terlaksananya Pengawasan Mutu, Keamanan Pangan Segar sesuai Standar Ketentuan & Uji Labolatorium
16 Jenis
Realisasi anggaran program dan kegiatan guna menunjang pelaksanaan program
tersebut di atas diuraikan dalam tabel sebagai berikut :
NO PROGRAM RENCANA REALISASI %
1 2 3 4 5
URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN
I. Program Ketahanan Pangan 1.712.539.000 1.694.631.900 98.95%
1. Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan
102.760.000 102.760.000 100%
2. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
100.000.000 100.000.000 100%
3. Koordinasi Kebijakan Perberasan 150.000.000 149.997.500 99.99%
4. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah (Rice Centre) - (*)
455.950.000 438.850.000 96.25%
5. Pengembangan Lumbung Pangan Kelurahan (*)
313.229.000 313.049.000 99.94%
6. Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Effisien (*)
90.600.000 90.565.000 99.96%
7. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif (*) 500.000.000 499.410.400 99.88%
URUSAN PILIHAN PERTANIAN
II. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
1.879.646.160 1.875.168.145 99.76%
1 Penanganan daerah rawan pangan 335.500.000 335.390.000 99.97%
2 Penyusunan data base potensi produksi pangan
75.000.000 72.250.000 96.33%
3 Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
75.000.000 75.000.000 100.00%
4 Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
1.043.373.660 1.041.795.645 99.85%
5 Pengembangan desa mandiri pangan 244.272.500 244.272.500 100.00%
6 Peningkatan mutu dan keamanan pangan 106.500.000 106.460.000 99.96%
JUMLAH BELANJA WAJIB SKPD + PROGRAM 3.592.185.160 3.569.800.045 99,38
2.2.2. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Kelautan dan Perikanan pada Kinerja 2015
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2015, Pelaksanaan
Urusan Kelautan dan Perikanan yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Bandung melaksanakan 2 Program Urusan Pilihan dan 4 kegiatan dengan
alokasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 2.326.414.800,- dengan realisasi
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 21
sebesar Rp. 1.937.301.614,-. Secara rinci evaluasi pelaksanaan Renja Urusan Perikanan
Tahun 2015 disajikan dalam Tabel berikut.
Koderek U R A I A N Target (Rp) Realisasi (Rp) % Pro Keg
2.05 (URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN)
20 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
1.637.019.800 1.355.894.400 82,8
01 Pengembangan Bibit Ikan Unggul
361.290.000 360.055.000 99,7
02 Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
432.450.000 287.766.000 66,5
03 Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
843.279.800 708.073.400 84,0
23 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
400.850.000 396.027.714 98,8
07 Pengembangan pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan
400.850.000 396.027.714 98,8
24 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
288.545.000 185.379.500 64,2
02 Peningkatan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan kawasan perikanan
288.545.000 185.379.500 64,2
JUMLAH URUSAN KELUTAN DAN PERIKANAN
2.326.414.800 1.937.301.614 83,2
Dari segi kinerja, secara ringkas realisasi kinerja sampai dengan 2015, dari 3
indikator, capaian kinerja tahun 2015 tertinggi diperoleh pada Persen peningkatan produksi
olahan ikan sebesar 193% dan indikator terendah pada Persen peningkatan ikan Benih
sebesar 85%. Sedangkan secara kumulatif terhadap Renstra capaian kinerja terbesar pada
Persen peningkatan produksi olahan ikan (138%), diikuti Persen peningkatan Ikan
konsumsi sebesar 132% dan Persen peningkatan ikan Benih sebesar 115%.
Renja Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017 | 22
Tabel 6. Target dan Realisasi Indikator Sasaran Tahun 2010-2015
Sasaran Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 2014 2015
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Tercapainya produksi ikan konsumsi, benih, dan ikan olahan
- Persen peningkatan Ikan konsumsi (%)
7 (7 akumulasi)
7,19 (7,19 akumulasi)
7 (14 akumulasi)
19,59 (26,78 akumulasi)
7(21 akumulasi)
7,05 (33,83 akumulasi)
7(28 akumulasi)
8,92 (42,74 akumulasi)
7 (35 akumulasi)
6,98 (46,24 akumulasi)
- Persen peningkatan ikan Benih (%)
7 (7 akumulasi)
9,16 (9,16 akumulasi)
7 (14 akumulasi)
10,86 (20,02 akumulasi)
7(21 akumulasi)
8,45(28,47 akumulasi)
7(28 akumulasi)
10,93 (39,40 akumulasi)
7 (35 akumulasi)
5,95 (45,35 akumulasi)
Tercapainya peningkatan produk olahan peternakan dan perikanan yang berdaya saing
- Persen peningkatan produksi olahan ikan (%)
6 (6 akumulasi)
15,19 (15,19 akumulasi)
6 (12 akumulasi)
4,37 (19,57 akumulasi)
6 (18 akumulasi)
4,23 (23,81 akumulasi)
6 (24 akumulasi)
6 (29,81 akumulasi)
5,9 (30 akumulasi)
11,40 (41.3 akumulasi)
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 23
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Pangan dan Perikanan
Prioritas pembangunan Kabupaten Bandung pada Rencana Jangka
Panjang Daerah Tahap III (2015-2020) yang dititikberatkan pada peningkatan
kualitas pembangunan yang berwawasan lingkungan dan peningkatan
perekonomian daerah yang berdaya saing. Dalam prioritas tersebut tersirat
bahwa pembangunan pangan dan perikanan selain harus dapat meningkatkan
taraf hidup pelaku usaha dan masyarakat, juga harus memperhatikan mutu dan
keamanan produk yang dihasilkan serta tidak berdampak negatif pada
lingkungan.
Ada beberapa isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
Urusan Pangan dan Urusan Kelautan dan Perikanan yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Bandung saat ini tercatat sebanyak
3.534.111 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2011 jumlah ini meningkat
sebesar 6 % atau rata-rata 1,5% per tahun. Kondisi ini merupakan
tantangan yang cukup berat bagi Pemerintah Kabupaten Bandung
khususnya dalam upaya menjamin ketersediaan bahan pangan untuk
mencukupi kebutuhan penduduknya, sementara sumberdaya lahan
pertanian sebagai “pabrik” bahan pangan luasnya relatif tetap bahkan
cenderung terus berkurang sebagai akibat tekanan pemukiman penduduk
dan perkembangan pembangunan di sektor lainnya. Jumlah ini setara
dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi beras sebesar 5.775 ton ;
1.364 ton buah-buahan; 432 ton daging sapi; 95 ton telur; dan 392 ton
susu per tahunnya.
2. Kemiskinan
Sebanyak 823.687 Rumah Tangga di Kabupaten Bandung, 185.064
Rumah Tangga (22,47%) di antaranya adalah Rumah Tangga Miskin. Dari
276 desa dan kelurahan, terdapat :
- 185 desa yang penduduk miskinnya kurang dari 30%
- 69 desa yg penduduk miskinnya >30-40%
- 14 desa yg penduduk miskinnya >40-50%
- 8 desa (di 3 kecamatan) yang penduduk miskinnya > 50%
(ke delapan desa tersebut adalah: Cinanggela dan Mekarjaya (Pacet);
Neglasari, Mekarwangi Sudi, dan Talu (Ibun); Babakan dan
Sagaracipta (Ciparay)
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 24
Permasalahan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan, antara lain;
1. Komposisi kebutuhan pangan masih tetap didominasi oleh beras.
Diversifikasi Pangan baru sebatas pada makanan tambahan dan
belum menyentuh pada kebutuhan pangan pokok.
2. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat dan aparatus terhadap
pemahaman penganekaragaman konsumsi pangan (diversifikasi
pangan).
3. Masih belum optimalnya masyarakat dalam memanfaatkan
pekarangan yang bermanfaat untuk meningkatkan gizi masyarakat.
4. Masih terjadi kenaikan harga signifikan pada saat-saat menjelang hari
besar keagamaan nasional (HBKN).
5. Masih belum optimal pengawasan keamanan pangan sehingga masih
terdapat komoditas yang masih tinggi nilai residu.
Upaya dalam Pemecahan Masalah, sebagaimana tersebut di atas,
antara lain :
1. Intensifikasi sosialisasi, koordinasi, penganekaragaman konsumsi
pangan (P2KP) kepada Masyarakat, kelompok dan aparatur.
2. Melaksanakan bimbingan teknis percepatan penganekaragaman
konsumsi pangan bagi masyarakat dan kelompok wanita tani binaan
BKPPP.
3. Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk pemanfaatkan
pekarangan dan bekerjasama dengan tim penggerak PKK Kabupaten
Bandung.
4. Melaksanakan pemantauan ketersediaan dan stabilitas harga
menjelang hari raya keagamaan.
5. Melaksanakan sosialisasi, koordinasi dan apresiasi pengawasan,
pembinaan kepada pelaku usaha pertanian dan aparatur.
6. Koordinasi intensif dengan SKPD yang terkait dengan aspek-aspek
ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan.
3. Alih Fungsi Lahan
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya,
bedampak pada meningkatnya Alih fungsi lahan produktif untuk budidaya
perikanan. Ketersediaan lahan dan air bersih merupakan prasyarat
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 25
keberhasilan budidaya perikanan merupakan salah satu hambatan dalam
produksi perikanan. Namun seiring dengan kemajuan teknologi dan
tekanan tersebut menuntut adanya perubahan paradigma penentuan
capaian kinerja program kegiatan.
1. Peningkatan kapasitas dan sarana UPTD Pembenihan Ikan dalam
upaya penyebaran benih ikan dan teknologi unggulan.
2. Pengembangan teknologi budidaya dan peningkatan sarana dan
prasarana perikanan, pemanfaatan pekarangan serta penumbuhan
kawasan budidaya baru bagi usaha perikanan.
3. Perbaikan sistem budidaya ramah lingkungan melalui pengembangan
penerapan CPIB dan CBIB.
4. Pengembangan sektor hilir sebagai salah satu mata rantai agribisnis
budidaya perikanan yang perlu mendapatkan perhatian.
2.4. Review Terhadap Rancangan awal RKPD
Rancangan awal RKPD merupakan kerangka pendahuluan
pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah yang berhasil dihimpun dari
masyarakat, stakeholder dan pemerintah sendiri. Rancangan Awal RKPD
merupakan kunci penting dalam menentukan kualitas seluruh proses
penyusunan RKPD. Rancangan Awal menginformasikan rancangan kerangka
ekonomi daerah, arah kebijakan keuangan daerah, arah prioritas
pembangunan daerah dan rencana kerja program dan kegiatan yang
dilengkapi dengan rancangan pagu indikatif untuk setiap Perangkat Daerah
untuk tahun yang direncanakan sebagai acuan bagi setiap Perangkat Daerah
dalam menyiapkan rancangan Renja Perangkat Daerah. Rancangan Awal
RKPD berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan indikatif untuk
tahun yang direncanakan dan tahun yang akan datang. Berdasarkan
Rancangan awal Dinas Pangan dan Perikanan serta berdasarkan hasil analisis
kebutuhan dapat diketahui bahwa kegiatan pada tahun 2017 sesuai dengan
lampiran 4 evaluasi rancangan awal RKPD.
Rancangan awal RKPD disusun melalui 2 tahapan, yaitu proses
inventarisir indicator Renja Perangkat Daerah, berupa sub-sub kegiatan yang
bersifat top down berasal dari himpunan kebutuhan program kegiatan dan
bottom up melalui mekanisme Musrenbang. Selanjutnya berdasarkan analisis
kebutuhan yang telah mempertimbangkan kinerja pencapaian target tingkat
kinerja yang dicapai oleh Perangkat Daerah, dan dari hasil evaluasi kegiatan
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 26
yang ada dengan melihat isu strategis, tantangan dan hambatan. Untuk
memfasilitasi kebutuhan tersebut diakomodasi dalam Urusan Wajib ketahanan
pangan dan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan, sedangkan untuk
menunjang pelaksanaan urusan pilihan difasilitasi dengan program kegiatan
pada Urusan Wajib pada setiap SKPD.
Sebagai upaya capaian indikator kinerja, maka program/kegiatan yang
menjadi prioritas pada tahun 2017 diantaranya adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sikap wanita tani dan
anggota dalam mengkonsumsi pangan bergizi, berimaan dan aman.
2. Tersedianya peta kerawanan pangan sebagai data base Kabupaten
Bandung.
3. Tersosialisasinya keamanan pangan segar mutu bagi aparatur dan pelaku
usaha pertanian.
4. Meningkatnya informasi keamanan pangan bagi masyarakat baik pelaku
maupun konsumen.
5. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pengurus lumbung
pangan masyarakat tentang cara pengelolaan lumbung masyarakat.
6. Tumbuhnya lembaga usaha ekonomi produktif di pedesaan dengan
meningkatnya jumlah anggota
7. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta dan kelompok
afinitas pengurus lembaga keuangan desa melalui pelatihan administrasi
pembukuan kelompok desa mandiri pangan.
8. Meningkatkan pengelolaan dan keterampilan anggota kelompok affinitas
dalam pelatihan pengolahan pangan.
9. Penambahan sarana dan prasarana penunjang operasional UPTD dalam
upaya optimalisasi peran serta Unit Pelaksana Teknis Dinas di daerah,
diantaranya sebagai upaya perbaikan genetik dan plasma nutfah pada
usaha perikanan unggulan daerah, perlu dilakukan introduksi bibit dan
benih unggul serta teknologi tepat guna dalam meningkatkan kualitas dan
produktivitas usaha.
10. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui diseminasi dan
penerapan teknologi Perikanan
11. Peningkatan kualitas produk olahan perikanan
12. Peningkatan peran serta stakeholder dalam perbaikan tataniaga usaha
perikanan
13. Penyediaan sarana prasarana budidaya perikanan yang representatif.
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 27
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
TAHUN 2017
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi
Tahun 2017 merupakan tahun kedua dari periode RPJMD Kabupaten
Bandung Tahun 2016-2020, oleh sebab itu arah kebijakan Dinas Pangan dan
Perikanan Kabupaten Bandung, disusun berpedoman pada RPMD Kabupaten
Bandung tahun 2016-2021 dan RPJMN tahun 2015-2019 serta RPJMD Provinsi
Jawa Barat tahun 2013-2018. Tujuannya agar dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya, Dinas Pangan dan Perikanan dapat menjabarkan dan
mensinkronisasikan kebijakan yang telah digariskan secara regional dan
nasional.
Secara umum, kebijakan pembangunan pangan dan perikanan yang
dicanangkan Pemerintah Pusat mengacu pada 9 agenda prioritas
pembangunan nasional (NAWA CITA), dimana sektor Perikanan termasuk ke
dalam agenda:
C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Kebijakan Nasional dalam mendukung ketahanan pangan tertuang dalam
Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan selain itu pemerintah telah
membuat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 Tahun 2002
Tentang Ketahanan Pangan, untuk itu dalam upaya mewujudkan ketahanan
pangan nasional tidak terlepas dengan kebijakan umum pembangunan
pertanian dalam mendukung penyediaan pangan terutama dari produksi
domestik. Dalam kerangka demikian upaya mewujudkan ketahanan pangan dan
stabilitasnya (penyediaan dari produksi domestik) identik pula dengan upaya
meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional dalam pembangunan
pertanian beserta kebijakan pendukung lain yang terkait.
Strategi umum pembangunan pertanian adalah memajukan agribisnis,
yaitu membangun secara sinergis dan harmonis aspek-aspek:
(1) industri hulu pertanian yang meliputi perbenihan, input produksi lainnya dan
alat mesin pertanian; (2) pertanian primer (on-farm); (3) industri hilir pertanian
(pengolahan hasil); dan (4) jasa-jasa penunjang yang terkait. Mengingat bahwa
pelaku utama agribisnis adalah petani dan pengusaha, dan tanpa adanya
insentif pendapatan mereka akan enggan menekuni agribisnis, maka kata kunci
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 28
dalam meningkatkan kinerja sektor ini adalah menciptakan insentif ekonomi
yang menunjang daya tarik agribisnis.
Searah dengan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah, Pemerintah
Kabupaten Bandung dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan
ketahanan pangan di wilayah kerjanya. Partisipasi tersebut diharapkan
memperhatikan beberapa azas, yaitu:
- Mengembangkan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing-masing
daerah sesuai dengan potensi sumberdaya spesifik yang dimilikinya, serta
disesuaikan dengan kondisi setempat.
- Menerapkan kebijakan yang terbuka dalam arti menselaraskan kebijakan
ketahanan pangan daerah dengan kebijakan ketahanan pangan nasional.
- Mendorong terjadinya perdagangan antar daerah.
- Mendorong terciptanya mekanisme pasar yang berkeadilan.
Dengan memperhatikan beberapa azas kebijakan ketahanan pangan
tersebut, beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah
diantaranya ialah:
- Pemerintah daerah perlu menyadari akan pentingnya memperhatikan
masalah ketahanan pangan di wilayahnya.
- Perlunya apresiasi tentang biaya, manfaat, dan dampak terhadap
pembangunan wilayah.
- Pemerintah daerah perlu menyusun perencanaan dan strategi untuk
menangani masalah ketahanan pangan di daerah.
- Perlu dikembangkan suatu wahana untuk saling tukar menukar informasi
dan pengalaman dalam menangani masalah ketahanan pangan.
Demikian pula dengan arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Barat,
ketahanan pangan merupakan satu dari enam isu strategis pembangunan
Bidang ekonomi tahun 2017. Arah kebijakan tersebut merupakan salah satu
penjabaran dari 10 common goals RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018, dimana pembangunan peternakan dan perikanan merupakan bagian dari
common goals ke 4 (C4) yaitu peningkatan ekonomi Pertanian.
Pembangunan Ketahanan Pangan dan Perikanan terdapat keterkaitan
yang jelas dengan Strategi dan Arah Kebijakan Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018,, yaitu mengacu pada Misi Kedua, “Membangun Perkonomian Yang
Kokoh dan Berkeadilan” dari 15 Bidang yang ditetapkan dalam misi ini, Bidang
Ketahanan Pangan terdapat pada Bidang ke-5 melalui strategi meningkatkan
ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan
pangan, dengan arah kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 29
cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan
konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan.
Sedangkan Bidang Perikanan dan Kelautan pada Bidang ke-7 melalui
strategi, meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya
dengan arah kebijakan (a) peningkatan produksi perikanan dan kelautan; (b)
peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan kelautan.
Sejalan dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2016-
2021, yaitu “Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural
dan Berwawasan Lingkungan”.
Adapun misi-misi yang dibuat sebagai turunan dari visi yang ada ialah
sebagai berikut:
1. Misi Pertama : Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan
2. Misi Kedua : Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan
3. Misi Ketiga : Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata
ruang wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan
4. Misi Keempat : Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
5. Misi Kelima : Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki
keunggulan kompetitif
6. Misi Keenam : Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup
7. Misi Ketujuh : Meningkatkan Kemandirian Desa
8. Misi Kedelapan : Meningkatkan reformasi birokrasi
9. Misi Kesembilan : Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah Dimana Misi yang sejalan dan harus didukung oleh Dinas Peternakan dan
Perikanan sesuai dengan kewenangan dan TUPOKSI-nya ialah misi nomor 5
yaitu “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan
kompetitif”.
3.2. Perumusan Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran pembangunan Dinas Pangan dan Perikanan merujuk
pada arah dan kebijakan RKPD Tahun 2017 yang berpedoman pada arah
kebijakan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021. Sejalan dengan
kebijakan RPJMD pada misi ke-5 tersebut di atas, Tujuan dan sasaran
pembangunan pada Dinas Pangan dan Perikanan tahun 2017 diuraikan pada
tabel berikut:
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 30
Misi 5 : Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran
Meningkatkan daya saing perekonomian Kabupaten Bandung sebagai upaya optimalisasi kontribusi sektor ekonomi terhadap pembangunan daerah
1. Tercapainya Kondisi Ketahanan Pangan
Persentase ketersediaan pangan utama (Skor PPH)
86
Produksi Ikan Konsumsi (ton)
13.746,74
2. Meningkatnya daya saing komoditas pertanian dan perikanan
Produksi Olahan ikan (ton) 17.268
Guna pencapaian indikator sasaran tersebut ditunjang dengan perumusan
indikator turunan sebagai berikut:
- Terpenuhinya kecukupan pemenuhan pangan dan gizi masyarakat;
- Makin baiknya Pola Pangan Harapan Masyarakat Kabupaten Bandung;
- Meningkatnya kemandirian pangan masyarakat;
- Tersedianya pasokan pangan ke seluruh wilayah di Kabupaten Bandung;
- Berkurangnya daerah rawan pangan/gizi buruk;
- Meningkatnya produktivitas usaha budidaya perikanan
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi pelaku usaha pengolahan
ikan.
3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2017
Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Pangan dan
Perikanan Tahun 2017, merupakan program dan kegiatan yang dapat
menunjang pencapaian indikator sasaran tahun ke-2 RPJMD Kabupaten
Bandung. Program dan Kegiatan yang disusun disesuaikan dengan potensi,
permasalahan dan peluang yang dimiliki Kabupaten Bandung dengan
memperhatikan aspirasi masyarakat dan dinamika pembangunan daerah.
Sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011,
pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Peternakan dan Perikanan
terbagi ke dalam 3 urusan, yaitu Urusan Wajib pada setiap SKPD, Urusan
Pilihan Pertanian serta Urusan Kelautan dan Perikanan.
Sebagaimana RKPD Perubahan Tahun 2017 pagu indikatif anggaran
Dinas Pangan dan Perikanan sebesar Rp.29.810.387.733,-. Berdasarkan
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 31
sumber pendanaan Rp.3.112.295.161,- berasal dari hasil aspirasi masyarakat
melalui proses Musrenbang dan Rp.24.101.059.941,- berasal dari sektoral.
Adapun pagu indikatif sektoral tersebut diperuntukan bagi 2 urusan, yaitu
Urusan Wajib tiap SKPD (Belanja Rutin) sebesar Rp.2.593.032.631,- dan
sisanya Rp. 21.508.027.310, untuk kebutuhan belanja Program Pilihan.
Berdasarkan RKPD Perubahan Tahun 2017 anggaran sebesar tersebut akan
dipergunakan untuk membiayai 4 program dan 27 kegiatan pada Urusan Wajib
pada SKPD (Belanja Rutin) serta 7 program dan 25 kegiatan pada urusan
Pilihan/Wajib, dengan uraian sebagai berikut:
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
1 2 3
Belanja Rutin
x xx 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1,242,689,352
x xx 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
907,880,179
x xx 3 Program peningkatan disiplin aparatur 170,963,100
x xx 6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
271,500,000
Jumlah Belanja Renja Rutin 2,593,032,631
Belanja Renja
2 Urusan Pilihan
2 1 Pertanian
2 1 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1,177,213,072
2 1 15 1 Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 784,588,991
2 1 15 2 Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
280,138,000
2 1 15 3 Peningkatan kemampuan lembaga petani 112,486,081
2 1 16 Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)
1,804,637,470
2 1 16 1 Penanganan daerah rawan pangan 150,000,000
2 1 16 2 Penyusunan data base potensi produksi pangan
75,000,000
2 1 16 3 Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
75,000,000
2 1 16 9 Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
714,666,196
2 1 16 14 Pengembangan desa mandiri pangan 100,000,000
2 1 16 18 Pengembangan lumbung pangan desa 414,971,274
2 1 16 22 Peningkatan mutu dan keamanan pangan 150,000,000
2 1 16 34 Dewan Ketahanan Pangan 125,000,000
2 1 18 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
492,260,700
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 32
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
2 1 18 1 Penelitian dan pengembanan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
15,000,000
2 1 18 2 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
477,260,700
2 5 Kelautan dan Perikanan
2 5 22 Program Pengembangan sistem penyuluhan perikanan
150,000,000
2 5 22 1 Kajian sistem penyuluhan perikanan 150,000,000
2 5 Kelautan dan Perikanan
2 5 20 Program pengembangan budidaya perikanan 2,177,300,000
2 5 20 1 Pengembangan bibit ikan unggul 250,000,000
2 5 20 2 Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
442,700,000
2 5 20 3 Pembinaan dan pengembangan perikanan 1,264,600,000
2 5 20 7 Pengendalian Kesehatan dan Lingkungan Perikanan
220,000,000
2 5 23 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
405,000,000
2 5 23 7 Pengembangan Pengolahan Pemasaran dan Pelayanan Usaha Perikanan
405,000,000
1 Urusan Wajib
1 21 Ketahanan Pangan
1 21 15 Program Ketahanan Pangan 21,010,943,860
1 21 15 2 Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan 75,000,000
1 21 15 6 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok 75,000,000
1 21 15 7 Koordinasi Kebijakan Perberasan 20,469,520,000
1 21 15 11 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah (Rice Centre) - (*)
191,423,860
1 21 15 13 Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Effisien (*)
100,000,000
1 21 15 14 Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif (*) 100,000,000
Jumlah Belanja Renja Sektor 24,105,059,941
Jumlah Belanja Renja Kewilayahan 3,112,295,161
Jumlah Total 29,810,387,733
.
Secara rinci rencana Program dan Kegiatan sebagaimana RKPD tersebut di
atas disajikan dalam Lampiran ……
Namun demikian, sebagaimana Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, pada Lampiran IV perihal Tahapan dan
Tatacara Penyusunan Rencana Kerja SKPD, bagian C perihal Penyusunan
Rancangan Renja SKPD, sub bagian C.2 perihal Tahap Penyajian Rancangan
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 33
Renja SKPD diutarakan bahwa pada sub bab 3.3 Program dan kegiatan.
Didalam tahapan penyusunan program dan kegiatan tersebut dijelaskan bahwa
jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD
baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya,
selanjutnya dalam pengisian tabel rencana program dan kegiatan berdasarkan
hasil pengerjaan pada bagian c.1.8 (perumusan program dan kegiatan; untuk
diteliti kembali apabila masih ada program dan kegiatan yang tidak sesuai
dengan kewenangan SKPD, maka perlu disesuaikan kembali).
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, sejalan dengan terbitnya
Peraturan Bupati Bandung Nomor …. tentang Kedudukan dan Susunan
Organisasi Dinas Daerah Pelaksana Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak
Berkaitan dengan Pelayanan Dasar, di dalamnya dijelaskan tentang Bagan
struktur organisasi Dinas Pangan dan Perikanan, selanjutnya dalam Peraturan
Bupati Bandung Nomor …..Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, yang menguraikan tugas,
fungsi dan uraian tugas masing-masing sub unit kerja, maka perlu dilakukan
perbaikan terhadap program dan kegiatan yang tersaji dalam RPKD Tahun
2017.
Adapun program dan kegiatan RKPD sebagai hasil penyesuaian dengan
Peraturan Bupati tersebut di atas secara ringkas disajikan dalam tabel berikut,
dan Secara rinci rencana Program dan Kegiatan sebagaimana hasil
penyesuaian RKPD disajikan dalam Lampiran ……
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 34
Tabel Ringkasan Kebutuhan Program dan Kegiatan Dinas Pangan dan Perikanan Tahun 2017
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah
Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Pagu Indikatif RKPD
Revisi Pagu Indikatif RKPD
Keterangan
1 2 3 4 5 6
Belanja Rutin
x xx 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Terlaksananya pelayanan perkantoran 1,242,689,352 1,242,689,352
x xx 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
meningkatnya sarana dan prasarana aparatur 907,880,179 907,880,179
x xx 3 Program peningkatan disiplin aparatur
meningkatnya kedisiplinan aparatur 170,963,100 170,963,100
x xx 6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
271,500,000 271,500,000
Jumlah Belanja Renja Rutin 2,593,032,631 2,593,032,631
Belanja Renja
2 Urusan Pilihan 27,217,355,102
2 1 Pertanian 24,475,055,102
2 1 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) 1,177,213,072
2 1 15 1 Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
Meningkatnya wawasan, pengetahuan dan keterampilan pelaku utama/ pelaku usaha serta terlaksananya HKP Provinsi dan Kabupaten serta mimbar sarahsehan dan bimtek
784,588,991 Non Tupoksi Dinas Pangan dan Perikanan (Tupoksi Penyuluhan)
2 1 15 2 Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
Meningkatnya wawasan, pengetahuan dan keterampilan petani/pelaku agribisnis/pengurus gapoktan/LKM-A PUAP
280,138,000 Non Tupoksi Dinas Pangan dan Perikanan (Tupoksi Penyuluhan)
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 35
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah
Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Pagu Indikatif RKPD
Revisi Pagu Indikatif RKPD
Keterangan
1 2 3 4 5 6
2 1 15 3 Peningkatan kemampuan lembaga petani
Meningkatnya wawasan, pengetahuan dan keterampilan pengurus poktan, penyuluh/petugas pendamping
112,486,081 Non Tupoksi Dinas Pangan dan Perikanan (Tupoksi Penyuluhan)
2 1 16 Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)
Meningkatnya Ketahanan Pangan dan Kualitas SDM dalam mengelola Ketahanan Pangan di kabupaten Bandung (Prosentase ketersediaan pangan, pengembangan diversifikasi pangan, kelembagaan pangan dan usaha pengelolaan pangan)
1,804,637,470 24,475,055,102
2 1 16 1 Penanganan daerah rawan pangan Telaksananya Operasional Analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
150,000,000 270.000.000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 2 Penyusunan data base potensi produksi pangan
Terlaksananya Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan dan Tersosialisasikannya Produk-Produk Olahan Pangan yang beragam, bergizi dan Aman (B2SA)
75,000,000 75.000.000
2 1 16 3 Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
Terlaksananya Analisis Ketersediaan pangan melalui perhitungan neraca bahan makanan (NBM) dalam rangka mencapai pola pangan harapan (PPH)
75,000,000 250,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 5 Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
Terlaksananya Laporan Ketahanan Pangan Daerah selama satu Tahun
75,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 6 Kajian Rantai dan Posokan Pangan Tersusunnya Kajian Rantai Pasokan Pangan di Kabupaten Bandung 75,000,000 Pindahan dari Urusan Wajib Ketahanan Pangan
2 1 16 9 Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
Terlaksananya Sosialisasasi, Bimbingan Teknis dan Pembangunan KRPL Percontohan dalam mendukung raksa desa
714,666,196 714,666,194
2 1 16 10 Pemantauan dan anallisis akses pangan masyarakat
Terlaksananya Pemantauan serta analisis akses pangan masyarakat 150,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 11 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Tersusunnya analisis harga pangan pokok di kabupaten bandung 75,000,000 Pindahan dari Urusan Wajib Ketahanan Pangan
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 36
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah
Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Pagu Indikatif RKPD
Revisi Pagu Indikatif RKPD
Keterangan
1 2 3 4 5 6
2 1 16 13 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Terpenuhinya cadangan pangan Pemerintah Daerah untuk penanganan Daerah Rawan Pangan
191,423,860 Pindahan dari Urusan Wajib Ketahanan Pangan
2 1 16 14 Pengembangan desa mandiri pangan
Terlaksananya Bintek, pemantauan dan pembinaan desa mandiri pangan
100,000,000 100,000,000
2 1 16 16 Pengembangan Diversifikasi Tanaman Pangan
Terlaksananya diversifikasi pangan bagi masyarakat serta pengembangan pangan lokal non beras non terigu
150,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 18 Pengembangan lumbung pangan desa
Terlaksananya pengadaan gabah bagi kelompok lumbung pangan masyarakat
414,971,274 514,971,273 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 19 Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Efisien
Terpenuhinya Distribusi Pangan bagi Masyarakat 85,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 21 Pengembangan Sistem Informasi Pasar Terpenuhinya sistem informasi Harga Pangan bagi Masyarakat 100,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 22 Peningkatan mutu dan keamanan pangan
Terlaksanannya Peran Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) dalam menangani keamanan pangan sesuai standar dan ketentuan.
150,000,000 350,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 23 Kegiatan Koordinasi Kebijakan Perberasan Terlaksanannya subsidi raskin selama 12 bulan bagi RTS 20,469,520,000 Pindahan dari Urusan Wajib Ketahanan Pangan
2 1 16 30 Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif Terpenuhinya Kawasan Rumah Pangan Lestari di Masyarakat 450,000,000 Pindahan dari Urusan Wajib Ketahanan Pangan
2 1 16 33 Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan
Terfasilitasinya informasi Keamanan Pangan Bagi Masyarakat dan Koordinasi penanganan Keamanan Pangan
250,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja
2 1 16 34 Dewan Ketahanan Pangan Terumuskannya kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan wilayah, Terlaksananya evaluasi dan mengembalikan pemantapan ketahanan pangan
125,000,000 129,473,775 Penyesuaian kebutuhan
2 1 18 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Jumlah UPJA pemanfaatan teknologi dalam pertanian/perkebunan (unit)
492,260,700
2 1 18 1 Penelitian dan pengembanan teknologi pertanian/perkebunan
Pelatihan Pertanian 15,000,000 0 Non Tupoksi Dinas Pangan dan Perikanan
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 37
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah
Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Pagu Indikatif RKPD
Revisi Pagu Indikatif RKPD
Keterangan
1 2 3 4 5 6
tepat guna (Tupoksi Penyuluhan)
2 1 18 2 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Terlaksananya peningkatan sarana dan prasarana kendaraan roda dua untuk penyuluhan, pemeliharaan bangunan BP3K, Terlaksananya fasilitasi Screen house BP3k Baleendah, Pangalengan, demplot padi, bintek penerapan berbasis techno ekologis berbasis tanaman pangan
477,260,700 0 Non Tupoksi Dinas Pangan dan Perikanan (Tupoksi Penyuluhan)
2 5 Kelautan dan Perikanan 2,732,300,000 2,742,300,000
2 5 22 Program Pengembangan sistem penyuluhan perikanan
Fasilitasi penyusunan Angka Kredit Penyuluh Perikanan 150,000,000 10,000,000 Penyesuaian kebutuhan
2 5 22 1 Kajian sistem penyuluhan perikanan Penyusunan Angka Kredit Penyuluh Perikanan 150,000,000 10.000.000
2 5 Kelautan dan Perikanan
2 5 20 Program pengembangan budidaya perikanan
Jumlah produksi ikan (ton) 2,177,300,000 2,327,300,000
2 5 20 1 Pengembangan bibit ikan unggul Operasional pelaksanaan Tupoksi UPTD Pembenihan ikan
250,000,000 400,000,000 Penyesuaian kebutuhan
2 5 20 2 Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
Terlaksananya fasilitasi peningkatan usaha pembenihan ikan
442,700,000 442,700,000
2 5 20 3 Pembinaan dan pengembangan perikanan
Terlaksananya fasilitasi peningkatan usaha budidaya pembesaran ikan
1,264,600,000 1,089,600,000 Penyesuaian kebutuhan
2 5 20 7 Pengendalian Kesehatan dan Lingkungan Perikanan
Terlaksananya pengendalian penyakit ikan dan lingkungan serta pengembangan perikanan di perairan umum
220,000,000 160,000,000 Penyesuaian kebutuhan
2 5 20 xx Peningkatan Sarana dan Prasarana Perikanan
Terfasilitasinya sarana dan prasarana perikanan 175,000,000 Kegiatan tambahan Disesuaikan dengan Tupoksi Sub unit kerja
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 38
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah
Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Pagu Indikatif RKPD
Revisi Pagu Indikatif RKPD
Keterangan
1 2 3 4 5 6
2 5 20 xx Fasilitasi data base Perikanan Tersedianya database perikanan kabupaten Bandung 60,000,000 Kegiatan tambahan Disesuaikan dengan Tupoksi Sub unit kerja
2 5 23 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Jumlah pelaku usaha perikanan yang bersertifikat 405,000,000 405,000,000
2 5 23 7 Pengembangan Pengolahan Pemasaran dan Pelayanan Usaha Perikanan
Pembinaan, monitoring, evaluasi dan koordinasi terhadap kelompok pengolahan ikan, promosi dan pelayanan usaha perikanan
405,000,000 Disesuaikan dengan Tupoksi Sub unit kerja
2 5 23 xx Pengembangan Pengolahan Pemasaran perikanan
Terlaksananya Pembinaan, monitoring, evaluasi dan koordinasi terhadap kelompok pengolahan ikan
217,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja (pemilahan dari 23.07)
2 5 23 xx Promosi Produk Perikanan Terlaksananya promosi perikanan 158,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja (pemilahan dari 23.07)
2 5 23 xx Pembinaan dan Pelayanan Usaha Perikanan
Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi pelayanan usaha perikanan
30,000,000 Penyesuaian kebutuhan Tupoksi sub unit kerja (pemilahan dari 23.07)
1 Urusan Wajib
1 21 Ketahanan Pangan
1 21 15 Program Ketahanan Pangan OUTPUT : Terlaksananya Operasional di Bidang Ketahanan Pangan dalam rangka memenuhi ketersediaan Pangan, Distribusi Pangan dan Konsumsi Pangan di kabupaten Bandung OUTCAME : Terwujudnya Ketahanan Pangan di Kabupaten Bandung (Persentase ketersediaan pangan, Distribusi Pangan dan Konsumsi Pangan)
21,010,943,860
1 21 15 2 Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan
Terlaksananya penyusunan kajian analisis rantai pasokan dan pemasaran pangan
75,000,000 Dialihkan ke Urusan Pilihan
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 39
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah
Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Pagu Indikatif RKPD
Revisi Pagu Indikatif RKPD
Keterangan
1 2 3 4 5 6
1 21 15 6 Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Terlaksananya pemantauan harga pangan pokok, konsultasi, koordinasi dan menghadiri rapat-rapat
75,000,000 Dialihkan ke Urusan Pilihan
1 21 15 7 Koordinasi Kebijakan Perberasan 20,469,520,000 Dialihkan ke Urusan Pilihan
1 21 15 11 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah (Rice Centre) - (*)
Terlaksana Pengadaan Beras Cadangan Pangan Daerah 191,423,860 Dialihkan ke Urusan Pilihan
1 21 15 13 Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Effisien (*)
Terlaksananya Sosialiasi distribusi pangan bagi kelompok LDPM dalam stabilitas harga pangan wilayah
100,000,000 Dialihkan ke Urusan Pilihan
1 21 15 14 Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif (*)
Terlaksanakannya Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Pengolahanan Pangan Alternatif dalam rangka meningkatkan SDM dan mengurangi Kemiskinan dan Tersalurkannya Bantuan Bibit Tanaman Bagi Desa dalam rangka mendukung Pembangunan Daerah (Jumlah Prosentase)
100,000,000 Dialihkan ke Urusan Pilihan
Jumlah Belanja Renja Sektor 24,105,059,941
Jumlah Belanja Renja Kewilayahan 3,112,295,161
Jumlah Total 29,810,387,733 29,810,387,733
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 40
BAB V
PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) tahun 2017 disusun melalui proses tahapan yang
cukup panjang mulai dari musrenbang desa/kelurahan, musrenbang kecamatan
sampai musrenbang Tingkat Kabupaten dalam rangka memperoleh keterpaduan dan
sinkronisasi di dalam pelaksanaan kegiatan yang telah di rencanakan. Dinas Pangan
dan Perikanan Kabupaten Bandung bersama dengan DPRD, seyogianya
memperhatikan konsistensi antara Renja tahun 2017 dengan alokasi anggaran
dalam RAPBD Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2017.
Berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Daerah , dalam
pelaksanaan kegiatan yang sangat strategis dan tidak mampu dilaksanakan oleh
Kabupaten, karena keterbatasan dana atau menyangkut kaitan kegiatan antar
Kabupaten, maka perlu diusulkan kepada Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Pusat.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan program-program
pembangunan di daerah, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program di masing-masing bidang Tahun 2017 yang akan didanai oleh APBD. Untuk
itu Dinas berkewajiban menyampaikan laporan kinerja pelaksanaan program
pembangunan setiap Triwulan kepada Bupati melalui Bappeda Kabupaten Bandung.
Selanjutnya, keseluruhan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut menjadi bahan
penyusunan RKPD Tahun berikutnya. Selain hal tersebut jika dalam proses
pelaksanaan kegiatan Dinas Pangan dan Perikanan pada tahun 2017 diperlukan
perubahan dan revisi, maka akan dilaksanakan dengan memperhatikan aturan yang
berlaku.
| Rencana Kerja Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung 2017 41
LAMPIRAN