Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i|
KATA PENGANTAR
Sebagai wujud syukur kami atas tersusunnya Laporan Tahunan Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019, maka sudah sepatutnyalah
kami memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya dan karunia-Nyalah sehingga Laporan Tahunan ini dapat
diselesaikan sebagaimana yang diharapkan.
Laporan Tahunan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan kegiatan operasional teknis karantina hewan, karantina
tumbuhan dan dukungan internal berupa penyelenggaraan ketatahusahaan
terkait dengan administrasi kepegawaian (man), keuangan (money) dan
perlengkapan (material) sebagai bagian dari tugas dan fungsi (Tusi) Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu. Kegiatan yang berhasil dilaksanakan
pada tahun 2019 sangat dinamis seiring dengan kebijakan yang telah
ditetapkan dan diberlakukan oleh Badan Karantina Pertanian dan
Kementerian Pertanian sebagai institusi yang menaungi Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu.
Kami telah berupaya maksimal untuk dapat menyajikan laporan tahunan
yang sebaik mungkin sebagai bentuk representasi dari semua kegiatan
yang telah berhasil dilaksanakan dan permasalahan serta hambatan yang
kami catat sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan di tahun 2020.
Semoga laporan yang sederhana ini dapat memberikan gambaran yang
memadai dari semua kegiatan yang berhasil dilaksanakan oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2019 serta bermanfaat bagi
kita semua.
Palu, Januari 2020.
Kepala Balai,
Drh. Ida Bagus Hary Soma
NIP. 19630211 199103 1 0
ii|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAM vii
RINGKASAN X
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Keadaan Umum UPT 2
BAB II : KEGIATAN BAGIAN UMUM / TATA USAHA 11
A. Keuangan dan Perencanaan 11
B. Kepegawaian dan Tata Usaha 16
C. Perlengkapan (Sarana dan Prasarana). 31
BAB III : KEGIATAN OPERASIONAL 44
A. KARANTINA HEWAN. 44
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK yang diimpor.
44
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK yang diekspor.
44
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media
pembawa HPHK yang diantarareakan.
45
1) Kegiatan Domestik Masuk 45
2) Kegiatan Domestik Keluar 51
4. Penggunaan Sertifikat Karantina Hewan 62
5. Kegiatan Pemantauan daerah sebar HPHK 63
6. Kegiatan Koleksi HPHK 64
7. Kegiatan Intersepsi HPH/HPHK 65
8. Kegiatan Pengawasan Keamanan hayati hewani 67
iii|
B. KARANTINA TUMBUHAN. 68
1. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media
pembawa OPTK yang diimpor.
68
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media
pembawa OPTK yang diekspor.
68
3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media
pembawa OPTK yang diantarareakan.
69
1) Kegiatan Domestik Masuk 69
2) Kegiatan Domestik Keluar 71
4. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan 76
5. Kegiatan Pemantauan daerah sebar OPTK 77
6. Kegiatan Koleksi OPTK 81
7. Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK 81
8. Kegiatan Pengawasan Keamanan hayati nabati 82
C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAKAN
PIDANA KARANTINA
83
BAB IV : KEGIATAN LAIN-LAIN 85
A. Koordinasi/kerjasama dengan instansi terkait 85
B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar 87
C. Kegiatan Public Awareness 90
D. Notification of Non-Compliance 91
E. Lain-lain 91
BAB V : PERMASALAHAN DAN SOLUSI 93
A. Permasalahan 93
B. Solusi / Pemecahan Masalah 95
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN 97
A. Kesimpulan 97
B. Saran 98
iv|
DAFTAR TABEL Hal
1. Tabel 1 Wilayah Kerja BKP. Kelas II Palu beserta petugas
fungsionalnya.....................................................................
9
2. Tabel2.a Perbandingan anggaran belanja antara DIPA di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu TA. 2018 dan TA. 2019
14
3. Tabel 2.b Realisasi Anggaran Belanja di BKP Kelas II Palu TA.
2019...................................................................................
14
4. Tabel2.c Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
TA. 2015 – TA. 2019..........................................................
14
5. Tabel 11 a. Resume Tindakan Karantina Hewan (Tindakan
8P) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun
2019.................................................................................
57
6. Tabel 12 a. Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan
Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama 3 Tahun
Terakhir............................................................................
60
7. Tabel 13 a. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan di Balai
Karantina Hewan Kelas II Palu Tahun 2019...................
62
8. Tabel 14 a. Hasil Temuan HPHK di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu Tahun 2019................................................
67
9. Tabel 15 a. Pengawasan Keamananan hayati hewani di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019................
67
10
.
Tabel 11 b. Resume Tindakan Karantina Tumbuhan
(Tindakan 8P) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
Tahun 2019......................................................................
73
10. Tabel 12 b. Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan
Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Tumbuhan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama 5 Tahun
Terakhir............................................................................
75
11. Tabel 13 b. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai
Karantina Hewan Kelas II Palu Tahun 2019....................
76
12. Tabel 14 b. Hasil Temuan OPTK di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu Tahun 2019.............................................
82
13. Tabel 15 b. Pengawasan Keamananan hayati nabati di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019................
82
v|
DAFTAR FOTO Hal
1. Gambar 1. Kantor Induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu... 99
2. Gambar 2. Keadaan Kantor Induk dari depan................................. 99
3. Gambar 3. Parkiran Kantor Induk dan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu....................................................................................
100
4. Gambar 4. Screen House Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu 100
5. Gambar 5. Kantor Wilker Pantoloan................................................. 101
6. Gambar 6. Halaman Kantor Wilker Pantoloan................................ 101
7. Gambar 7 .Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas II Palu 102
8. Gambar 8 . Instalansi Karantina Tindakan Karantina Hewan di di Desa Pantoloan Boya.......................................................................
102
9. Gambar 9.Kantor Wilker Luwuk………………..................................... 103
10. Gambar 10. Kantor Wilker Ampana.................................................. 103
11. Gambar 11.Kantor Wilker Pagimana……........................................ 104
12. Gambar 12. Kantor Wilker Tolotoli………………………................... 104
13. Gambar 13. Pelepasan Ekspor Olahan Getah Pinus, Kayu Hitam
(Ebony) dan Ekspor Perdana Kelapa Olahan tujuan Brasil dan
Rusia……………………………………..............................................
105
14. Gambar 14. Pelepasan Eksor Olahan Getah Pinus oleh Kepala
Badan Karantina Pertanian Ir. Ali Jamil, MP., P.hD…......................
105
15. Gambar 15. Tergabung dalam Tim SATGAS Pangan Sulteng
Karantina Palu Lakukan Operasi Pasar (OP) dan Tinjau Stok
Bawang Putih……………………………………………………............
106
16. Gambar 16. In House Training Deteksi, Preparasi dan Identifikasi
Hama Kutu Putih…………….............................................................
106
17. Gambar17. Rapat Koordinasi PPNS Polda Sulteng......................... 107
18. Gambar 18. Workshop Pengembangan SPIP Oleh Tim
Inspektorat Jendral Kementerian Pertanian.....................................
107
19. Gambar 19. Buka Puasa Bersama Keluarga Besar BKP Kelas II
vi|
Palu…………………………............................................................... 108
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Gambar 20. Menggunakan laboratorium yang terakreditasi dalam
menunjang keamanan pangan yang dilalulintas.............................
Gambar 21. Apel Bersama Persiapan dan Posko Angku Lebaran
Tahun 2019………………………………………………………….......
Gambar 22. Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir
Pancasila…………………………………...........................................
Gambar 23. Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan
Test Urin Bebas Narkoba.................................................................
Gambar 24. Aksi sosial barantan Peduli di desa Bangga yang
terdampak bencana banjir bandang…............................................
Gambar 25. Public Discussion Gerakan Bersama Ekspor Produk
Pertanian……………………………………........................................
Gambar 26. Penutupan Bulan Bakti Karantina 2019 Dengan Aksi
Kemanusiaan Donor Darah, Kegiatan sosial Barantan peduli
korban banjir bandang di desa Bangga, tes urine ASN bebas
narkoba, diskusi publik terkait akselerasi ekspor dan sertifikat
gratis.................................................................................................
Gambar 27. Focus Group Discussion (FGD) Alert Respon
Terhadap Masuknya African Swine Fever (ASF).............................
Gambar 28. Pelepasan Ekspor Tepung Kelapa Tujuan Jerman
Oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Ali Jamil, MP., P.hD
dan Pemerintah Kabupaten Banggai...............................................
Gambar 29. Upacara Bendera HUT Republik Indonesia Ke 74
Tahun..................................................................................
Gambar 30. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu...................................................................................................
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
vii|
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 14. Daftar Urut Kepangkatan Kepegawaian PNS
di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
Tahun 2019...........................................................
115
2. Lampiran 15. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Naik pangkat
Tahun 2019...........................................................
120
3. Lampiran 16. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Menerima Gaji
Berkala Tahun 2019.............................................
121
4. Lampiran 17. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Mengikuti
Pelatihan Teknis dan Administrasi Tahun
2019.......................................................................
123
5. Lampiran 18. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu yang Pensiun Tahun
2019.......................................................................
126
6. Lampiran 19. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Mutasi / Alih
Tugas Pada Tahun 2019......................................
126
7. Lampiran 20. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Yang Diangkat Dari
CPNS Menjadi PNS Tahun 2019..........................
129
8. Lampiran 21. Kegiatan Impor Hewan Hidup, Bahan Asal
Hewan, Hasil Baha Asal Hewan dan Media
Pembawa/Benda Lain melalui Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019....................
129
9. Lampiran 22. Kegiatan Ekspor Hewan Hidup, Bahan Asal
Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Media
Pembawa/Benda Lain Melalui Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019....................
131
10. Lampiran 23. Kegiatan Domestik Masuk Hewan Hidup,
Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan
dan Media Pembawa / Benda Lain Melalui
Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019....................
135
viii|
11. Lampiran 24. Kegiatan Domestik Keluar Hewan Hidup,
Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan
dan Media Pembawa / Benda Lain Melalui
Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019....................
150
12. Lampiran 25. Kegiatan Impor Benih/Bibit Tumbuhan, Hasil
Tumbuhan Hidup, Hasil Tumbuhan Mati dan
Media Pembawa/Benda Lain Melalui Wilker.
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019...
167
13. Lampiran 26. Kegiatan Ekspor Benih/Bibit Tumbuhan, Hasil
Tumbuhan Hidup, Hasil Tumbuhan Mati dan
Media Pembawa/Benda Lain Melalui Wilker.
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu dan Wilker.
Pantoloan Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu Tahun 2019................................................
168
14. Lampiran 27. Kegiatan Domestik Masuk Benih/Bibit
Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, Hasil
Tumbuhan Mati dan Media Pembawa/Benda
Lain Melalui Wilayah Kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019..
172
15. Lampiran 28. Kegiatan Domestik Keluar Benih/Bibit
Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, Hasil
Tumbuhan Mati dan Media Pembawa/Benda
Lain Melalui Wilayah Kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019..
196
16. Lampiran 29. Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan
dan Pemusnahan Karantina Hewan di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019..
223
17. Lampiran 30. Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan
dan Pemusnahan Karantina Tumbuhan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun
2019.......................................................................
224
18. Lampiran 31. Intersepsi HPH/HPHK di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019.....................
225
19. Lampiran 32. Intersepsi OPT/OPTK di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019.....................
227
ix|
20. Lampiran 33 Hasil Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019...
229
21. Lampiran 34. Hasil Pemantauan Daerah Sebar OPTK di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun
2019.......................................................................
232
22. Lampiran 35. Resume Penyidikan Kasus-Kasus
Pelanggaran UU No.16 Tahun 1992 di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019..
233
23. Lampiran 36. Rekapitulasi Kegiatan Workshop/Seminar/
Apresiasi/ Rapat Kerja Yang Diikuti oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019..
234
x|
RINGKASAN
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan operasional dalam rangka
mengemban tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
pada Tahun Anggaran 2019 dimana dipercayakan mengelola alokasi
anggaran dana APBN melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) sebesar Rp.12.963.997.000,00 (Dua belas miliar sembilan ratus
enam puluh tiga juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah). Pagu
dana dalam DIPA tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan Belanja
Pegawai berupa Gaji Pokok dan Tunjangan, Uang Makan serta Lembur,
Belanja Barang untuk membiayai kegiatan operasional kantor dan belanja
non operasional dalam rangka pelaksanaan tusi dan Belanja Modal untuk
pengadaan peralatan dan mesin berupa alat pengolah data, alat
laboratorium, mebeullair, fasilitas kantor, Pembangunan Instalasi Karantina
Hewan, Rehabilitasi Kantor Wilker Luwuk dan Pemasangan Paving Blok
Halaman Kantor Wilker Luwuk untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas dan fungsi kantor. Dana tersebut berhasil direalisasikan sebesar
Rp.12.954.225.204,00 (Dua belas miliar sembilan ratus lima puluh empat
juta dua ratus dua puluh lima ribu dua ratus empat rupiah) atau 99,92%.
Selain didukungan dengan dana tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu dalam melaksanakan tusi dan operasional kantor juga didukung
sumber daya manusia terdiri dari 36 (tiga puluh enam) orang pegawai
(ASN) dan 31 (tiga puluh satu) orang Tenaga Kontrak / Harian Lepas.
Sumber daya (anggaran dan pegawai) tersebut kalau melihat luas wilayah
dan banyaknya Wilayah Kerja yang ada serta berdasarkan peta jabatan
untuk Balai Karantina Pertanian Kelas II masih jauh dari memadai. Namun
demikian dengan kondisi tersebut tidak mengurangi semangat dan kerja
keras semua unsur yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
untuk mensukseskan semua tugas dan tanggungjawab yang dibebankan
supaya dapat terselesaikan serta tertangani walaupun penuh dengan
catatan-catatan kelemahan.
Di sisi lain pada tahun 2019 juga terjadi peningkatan volume dan frekwensi
kegiatan yang berhasil ditangani oleh petugas fungsional Karantina Hewan
dan Karantina Tumbuhan khususnya kegiatan eksport media pembawa
OPTK yang meningkat menjadi 115 kali dan media pembawa HPHK 2 kali,
dan tidak ada NCC atau Surat Penolakan dari Negara Tujuan. Hal tersebut
juga berdampak pada realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
dimana pada tahun 2019 ini berhasil mencatat penerimaan negara bukan
xi|
pajak (PNBP) sebesar Rp,1.286.372.096,00 ( Satu miliar dua ratus delapan
puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu sembilan puluh enam
rupiah). Lebih tinggi Rp.43.728.286,00 (Empat puluh tiga juta tujuh ratus
dua puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh enam rupiah) dibandingkan
pada tahun 2018 yang berhasil membubukan PNBP sebesar
Rp.1.242.643.810,00 (Satu miliar dua ratus empat puluh dua juta enam
ratus empat puluh tiga ribu delapan ratus sepuluh rupiah).
1|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, amanat Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemerintah Pusat di bawah
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian yang berada di
daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam menjalankan kegiatannya
pada Tahun 2019 secara garis besar berpedoman pada Rencana
Strategis (RENSTRA) Badan Karantina Pertanian yang telah disusun
dalam rangka mendukung upaya reformasi perencanaan dan
penganggaran kegiatan berbasis pada kinerja dengan perspektif
jangka menengah.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis dalam penyelenggaraan kegiatan
tugas dan fungsinya untuk mewujudkan Visi dan Misi yang menjadi
tanggungjawab Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah berupa
peningkatan kualitas output dari masing-masing kegiatan yang
dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun
Anggaran 2019.
Data-data yang tertuang dalam laporan tahunan ini sebagai bentuk
representasi dari apa yang telah berhasil dilakukan selama satu tahun
anggaran 2019 oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dengan
berbagai kelemahan dan hambatan yang masih menyertainya
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian atau evaluasi dalam
rangka perbaikan sehingga menjadi lebih baik kedepannya.
2|
B. Tujuan.
Yang ingin dicapai dari penyusunan Laporan Tahunan Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019 diantaranya adalah :
a. Sebagai bahan informasi tertulis terkait pelaksanaan semua kegiatan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2019 yang
menjadi tugas dan fungsinya;
b. Sebagai bahan informasi terhadap tingkat pencapaian kinerja Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam pelaksanaan pelayanan dan
tindakan karantina pertanian, penegakan kepatuhan terhadap peraturan
perkarantinaan, pengelolaan anggaran dan dukungan teknis lainnya.
c. Sebagai bahan evaluasi terhadap capaian, hambatan dan
permasalahan yang dihadapi selama tahunn 2019 dalam rangka
perbaikan dan peningkatan kuantitas serta kualitas kegiatan di tahun-
tahun berikutnya.
C. Keadaan Umum Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai pusat pelaksanaan
manajemen 3 M (Man, Money, Material) beralamat di Jalan Garuda
Nomor 16 Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan Kota
Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palumerupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Eselon I
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian ditetapkan
berdasarkanPeraturanMenteriPertanianNomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008
tentangOrganisasidan Tata Kerja UPT KarantinaPertanian.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu secara garis komando berada di bawah Badan Karantina
Pertanian Kementerian Pertanian dengan eselonering III. Adapun
struktur organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya adalah dipimpinan oleh seorang
Kepala Balai dengan eselon III-b dibantu oleh 3 (tiga) pejabat
3|
struktural dibawahnya yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala
Seksi Karantina Tumbuhan dan Kepala Seksi Karantina Hewan serta
sebagai pelaksana adalah kelompok jabatan fungsional dan
pelaksana administrasi. Kelompok jabatan fungsional yang ada di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai motor penggerak
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi teknis adalah Jabatan
Fungsional Medik Veteriner (Dokter Hewan Karantina), Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli, Paramedik
Veteriner, POPT Terampil dan Pelaksana Administrasi / Fungsional
Umum.
Struktur Organisasi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu ( Permentan No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 )
Sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang
Organisasidan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian, Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu terbentuk sebagai Unit Pelaksana Teknis
Kepala Balai
Jabatan Fungsional
Kepala Seksi Karantina Hewan
Kepala Seksi Karantina Tumbuhan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
4|
(UPT) Eselon III yang baru sebagai hasil penggabungan dari 2 (dua)
unit pelaksana teknis (UPT) Eselon IV sebelumnya yakni Stasiun
Karantina Hewan Kelas II Pantoloan dengan Stasiun Karantina
Tumbuhan Kelas II Pantoloan. Keberadaan kantor Balai Karantina
Pertanian (BKP) Kelas II Paludi Provinsi Sulawesi Tengah adalah
dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban yakni
melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan nabati
serta pengawasan keamanan pangan melalui pencegahan masuk,
keluar atau tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK) atau
organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) melalui media
pembawa berupa hewan, tumbuhan dan produk-produknya yang dilalu
lintaskan melalui tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran seperti
bandar udara, pelabuhan laut, penyeberangan dan kantor Pos yang
ada di Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsinya tersebut
telah ditetapkan beberapa wilayah kerja yang terdiri dari Bandar Udara
Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Wilayah Kerja Pantoloan, Wilayah Kerja
Tolitoli, Wilayah Kerja Luwuk, Wilayah Kerja Ampana, Wilayah
KerjaPagimana dan Wilayah Kerja Donggalayang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94 tahun 2012 jo
PermentanNomor 44 tahun 2014 tentang tempat pemasukan dan
pengeluaran media pembawa penyakit hewan karantina (HPHK) dan
organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
Visi dan Misi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu juga mempunyai visi dan misi dari Badan Karantina
Pertanian yang harus dipahami dan dilaksanakan ditingkat lapangan
oleh seluruh aparatur sipil Negara (ASN). Adapun visi dan misi Badan
Karantina Pertanian adalah :
5|
Visi : “Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya Dalam
Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati
Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman
Hayati serta Keamanan Pangan”.
Sedangkan Misi :
1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan
tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina
(HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;
3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;
4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan;
5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.
Tugas dan Fungsi.
Adapun tugas dan fungsi dariUnit Pelaksana Teknis (UPT) Balai
Karantina Pertanian Kelas II Paludi Provinsi Sulawesi Tengah dapat
diuraikan secara lebih terinci sebagi berikut :
a. Melakukan penyusunan Rencana,Evaluasi dan Pelaporan;
b. Melakukantindakan karantina pertanian berupa
Pemeriksaan,Pengasingan, Pengamatan,Perlakuan,Penahanan,
Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan media pembawa
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);
c. Melaksanakan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK dan
OPTK;
d. Melaksanakan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan
Nabati;
e. Melaksanakan Pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK
6|
f. Pemberian Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan dan
Karantina Hewan
g. Pemberian Pelayanan Operasional Pengawasan Keamanan
Hayati Hewani dan Nabati
h. Pengelolaan Sistim Informasi,Dokumentasi dan Sarana Teknik
Karantina Hewan dan Tumbuhan
i. Pelaksanaan Pengawasan dan Penindakan Pelanggaran
Peraturan Perundang–undangan di bidang Karantina
Hewan,Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Hewani dan
Nabati.
j. Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan ke Tata Usahaan
Dalam mendukung kesuksesan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu menjalankan tugas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan maka dibantu dengan struktur pejabat dibawahnya yankni :
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana kerja, evaluasi dan pelaporan serta
urusan tata usaha dan rumah tangga.
Seksi Karantina Hewan mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pemberian pelayanan operasional karantina hewan,
pengawasan keamanan hayati hewani, sarana teknik, pengelolaan
sistim informasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan
penindakan pelanggaran peraturan perundang–undangan di
bidang karantina hewan dan keamanan hayati hewani.
Seksi Karantina Tumbuhan mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pemberian pelayanan operasional karantina
Tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati, sarana teknik,
pengelolaan sistim informasi dan dokumentasi, serta pengawasan
dan penindakan pelanggaran peraturan perundang–undangan di
bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati.
7|
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional
Paramedik Veteriner, Medik Veteriner, Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT), serta jabatan fungsional
umumatau pelaksana yang terbagi dalam beberapa kelompok
berdasarkan bidang keahlian masing – masing sesuai dengan
Peraturan Perundang–undangan yang berlaku .
a. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT)
Melakukan
Pemeriksaan,pengasingan,pengamatan,perlakuan,penaha
nan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media
pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
(OPTK)
Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK
Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati
Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai peraturan
perundang–undangan yang berlaku.
b. Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik
Veteriner mempunyai tugas :
Melakukan
Pemeriksaan,Pengasingan,Pengamatan,Perlakuan,Penah
anan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan media
pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)
Melakukan Pemantauan daerah sebar HPHK
Melakukan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani
Melakukan Kegiatan Fungsional lainnya sesuai peraturan
perundang–undangan yang berlaku.
8|
c. Kelompok Fungsional Umum atau pelaksana mempunyai
tugas melakukan dukungan teknis lainnya seperti :
Menyusun administrasi kepegawaian (data pegawai,
kenaikan pangkat, mutasi, dll);
Menyusun perencanaan kebutuhan anggaran untuk
belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal;
Melakukan kegiatan perbendaharaan pengeluaran dan
penerimaan;
Melakukan penatausahaan surat menyurat perkantoran
baik keluar dan masuk;
Melakukan pengelolaan arsip;
Menatausahakan dan mengelola penggunaan barang
milik negara;
Menyusun pelaporan kegiatan bulanan dan tahunan.
Pelaksanaan tugas dan fungsi senantiasa menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi agar dapat berjalan secara
efektif dan benar.
Wilayah Kerja.
Bedasarkan Permentan Nomor: 22/Permentan/OT.140/4/2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Badan Karantina
Pertanian dan Permentan Nomor 44 tahun 2014 tentang tempat
pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit hewan
karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina
(OPTK di Propinsi Sulawesi Tengah, Balai Karantina Pertanian Kelas
II Paludalam melaksanakan tugas dan fungsinya mempunyai 7 (tujuh)
Wilayah Kerja yang ditangani dan ditempati petugas yaitu :
9|
Tabel 1. Daftar Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
beserta penampatan Pejabat Fungsional.
NO WILAYAHKERJA /
NAMA PEGAWAI
JABATAN ALAMAT
1.
Karantina Pertanian Pantoloan 1. Zulfian MS. Hi. Harun, SP 2. Eko Prasetyo, SP 3. Drh. M. Faqih 4. Adi Surya Dharma, SP 5. Rian Indra Dwi Saputra, SP 6. Nur Ainun
POPT Ahli Pertama POPT Ahli Pertama Medik Veteriner POPT Ahli Pertama POPT Ahli Pertama POPT Terampil
JL. Bahari PantoloanPantoloan,SultengTelp. 0451-491689
2.
Karanti Pertanian Bandara Mutiara Palu 1. Drh. Gigih Ikhtiari E, M.Si 2. Drh. Made Sutawan 3. Sudarmadi, SP.MP 4. Drh. Guntur Hadi Pratiknyo 5. Drh. Sri Hidayatul Rohmah 6.Fitri Awaluddin, SP 7. Nur Hidayah 8. Fery 9. Lilik Pujiastutik 10. Sahidin
Medik Veteriner Medik Veteriner Madya POPT Madya Medik Veteriner Medik Veteriner POPT Ahli Muda POPT Terampil POPT Terampil POPT Terampil POPT Terampil
Jln. Garuda No.16 Kota Palu Telp. 0451-481039
3.
Karantina Pertanian Toli-toli
1. drh. Abidurrohman 2. Andi Akbar Hakkar, SP
Medik Veteriner Calon POPT Ahli
JL. Yos Sudarso Tolitoli, Sulteng Telp. 0453-24132
4.
Karantina Pertanian Pagimana Syaltiel Bilalu
Paramedik Veteriner
JL. Baronang, Komp. Pelab Fery Pagimana, Sulteng Telp. 0461-731189
5
Karantina Pertanian Luwuk 1. Karolina Sombolayuk, SP 2. drh. Risi Cicilia
POPT Ahli Pertama Calon Medik Veteriner
JL. Trans Luwuk-Batui Luwuk Banggai, Sulteng Telp. 0461-23654
6.
Karantina Pertanian Donggala 1. Muhammad Hasim, SP
POPT Terampil
Jl. Poros Palu Donggala – Loli
7.
Karantina Pertanian Ampana
1. Drh. Dyah Agustini 2. Hadi Mulyadi, SP
Calon Medik Veteriner Calon POPT Ahli
Kota Ampana
10|
Letak Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Paluberdasarkan peta.
WILKERTOLITOLI
WILKER BANDARA
MUTIARA
WILKER PANTOLOAN
WILKERLUWUK
WILKERPAGIMANA WILKER DONGGALA
WILKER AMPANA
11|
BAB II
KEGIATAN BAGIAN UMUM / TATA USAHA
A. Keuangan dan Perencanaan. 1. Keuangan.
a. Anggaran Belanja Negara ( RM dan PNP) Tahun 2019.
Berdasarkan revisi terakhir Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Tahun Anggaran 2019 yaitu revisi ke 08 tanggal 11
Desember 2019, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
dipercayakan untuk mengelola Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) yang tertuang pada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA)Nomor : SP.DIPA-018.12.2.499459/2019 tanggal
05 Desember 2018 sebesar Rp.12.963.997.000,00 (Dua belas
miliar sembilan ratus enam puluh tiga juta sembilan ratus sembilan
puluh tujuh ribu rupiah) dimana pagu awal DIPA pada saat
diserahkan 2019 sebesar Rp. 12.547.834.000,00 (Dua belas miliar
lima ratus empat puluh tujuh juta delapan ratus tiga puluh empat
ribu rupiah). Revisi penambahan anggaran pada DIPA Tahun
Anggaran 2019 dilakukan untuk anggaran belanja pegawai berupa
penambahan gaji, uang lembur dan uang makan pegawai.
Akibat revisi DIPA Tahun Anggaran 2019 tersebut terjadi kenaikan
anggaran sebesar Rp.416.163.000,00 ( Empat ratus enam belas
juta seratus enam puluh tiga ribu rupiah ) atau 3,41 % merupakan
tambahan anggaran untuk belanja Rupiah Murni (RM). Dari total
anggaran tersebut pada tahun anggaran 2019 yang berhasil
direalisasikan adalah sebesar Rp.12.954.225.204,- atau 99,92%.
Sedangkanpada tahun anggaran 2018Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu mengelola APBN dalam DIPA sebesar sebesar
Rp.9.108.256.000,00 (Sembilan miliar seratusdelapan juta dua
12|
ratus lima puluh enam ribu rupiah) dan yang berhasil
direalisasikan adalah sebesar Rp.9.093.380.109, (Sembilan miliar
sembilan puluh tiga juta tiga ratus delapan puluh ribu seratus
sembilan rupiah) atau 99,84 %.Dengan demikian realisasi
anggaran yang berhasil direalisasikan pada tahun 2019 lebihtinggi
sebesar 0.71% dibandingkan pada tahun anggaran 2018.
Anggaran yang tersedia pada DIPA tersebut digunakan untuk
membiayai program dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab
Balai Karantina Pertanian Pertanian Kelas II Palu sebagai Unit
Pelaksana Teknis di bawah Badan Karantina Pertanian
Kementerian Pertanian. Adapun program dan kegiatannya adalah
Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati. Di dalam DIPA anggaran pembiayaan tersebut
dikelompokkan menjadi 3(tiga) jenis belanja yakni Belanja
Pegawai dengan anggaran sebesar Rp.2.868.526.000,00, Belanja
Barang dengan anggaran sebesar Rp.3.717.772.000,00 dan
Belanja Modal dengan anggaran sebesar Rp.6.377.699.000,00.
b. Realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2019.
Anggaran yang tersedia dalam DIPA sebesar
Rp12.963.997.000,00digunakan untuk membiayaibeberapa jenis
belanja dan kegiatan diantara :
Gaji dan tunjangan pegawai sebesar Rp.2.868.526.000,-
Operasional pemeliharaan perkantoran sebesar
Rp.2.330.380.000,-
Non operasional perkantoran dalam rangka pelaksanaan tugas
dan fungsi baik berupa pengadaan bahan maupun perjalanan
dinas dalam kota/luar kota sebesar Rp.3.717.772.000,00
Belanja modal untuk pengadaan dan peningkatan sarana
prasarana perkantoran sebesar Rp.6.377.699.000,00
13|
Dalam pembiayaan tersebut selama satu tahun anggaran 2019
dapat digambarkan realisasi pengelolaan anggaran sebagai
bentuk keberhasilan tim pengelola keuangan Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu dalam merealisasikan anggaran yang
tersedia pada DIPA Tahun 2019 yakni
sebesarRp12.954.225.204,- atau 99,92% yang terdiri dari Belanja
Pegawai sebesar Rp.2.863.320.933 atau99,82%, Belanja Barang
sebesar Rp.3.716.305.666,- atau 99,96 % dan Belanja Modal
sebesar Rp.6.374.598.605,- atau 99,95%.
Kalau dibandingkan dengan Realisasi Anggaran pada Tahun
Anggaran 2018 yang berhasil merealisasikan
anggaran.Rp.9.093.380.109(Sembilan miliar sembilan puluh tiga
juta tiga ratus delapan puluh ribu seratus sembilan rupiah) atau
99,84 %.dari total Pagu Anggaran yang tersedia dalam DIPA Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu, maka pengelolaan anggaran
pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 0.71%.
Demikian pula halnya dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) yang diterima dari hasil pelaksanaan operasional tindakan
karantina hewan dan karantina tumbuhan sebagai imbalan jasa
karantina di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, dimana dalam
3 (tiga) tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan. Untuk
tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengalami
perubahan penetapan target penerimaan PNBP.Adapun target
penerimaan PNBP yang ditetapkan pada DIPA Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun Anggaran 2019 adalah sebesar
Rp1.074.998.000,00dengan realisasi yang berhasil dibukukan oleh
Bendahara Penerimaan adalah sebesar Rp1.286.372.096,- atau
119,66%. Hal ini kalau dibandingkan dengan realisasi Penerimaan
14|
PNBP pada Tahun Anggaran 2018 yaitu sebesar Rp.1,242,643,810,-
atau 161,41 %,mengalami kenaikan 0,10 %.
Secara terinci data-data terkait Keuangan dan Perencanaan
Anggaran tertuang dalam beberapa tabel berikut ini :
Tabel 2.a. Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu TA. 2018 dan TA. 2019.
No Uraian Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Jumlah
1.
DIPA TA.
2018
2.384.932.000
3.328.477.000
3.394.847.000
9.108.256.000
2.
DIPA TA.
2019
2.868.526.000
3.717.772.000
6.377.699.000
12.963.997.000
Tabel 2.b. Realisasi Anggaran Belanja di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu T.A. 2019.
No Uraian Pagu Realisasi (%) Saldo
1.
2.
3.
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
2.868.526.000
3.717.772.000
6.377.699.000
2.863.320.933
3.716.305.666
6.374.598.605
99.82
99.96
99.95
5.205.067
1.466.334
3.100.395
Tabel 2.c. PerbandingnRealisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
pada DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam kurun waktu 5 Tahun terakhir mulai TA.2015, TA.2016, TA.2017, TA. 2018 dan TA.2019.
No Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
T.A. 2015
T.A. 2016
T A. 2017
T A. 2018
T A. 2019
310.000.000,00
303.191.890,00
1.110.500.000,00
769.854.000,00
1.074.998.000,00
365.355.407,00
639.699.724,00
1.518.737.250,00
1.242.643.810,00
1.286.372.096,00
117,86 %
181,12 %
136.76 %
161.41 %
119,66%
15|
2. Perencanaan Kegiatan Tahun 2020.
Untuk tahun anggaran 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
telah melakukan penyusunan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan dan sudah tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang selanjutnya ditetapkan
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun Anggaran 2020. Secara garis besar
terkait perencanaan kegiatan yang telah disusun dan dijadikan
pedoman pelaksanaan anggaran pada DIPA TA. 2020 sebesar
Rp.15.058.100.000,- dengan rincian sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai sebesar Rp2.765.480.000,00 atau 19.54 %
dari Pagu DIPA.
Anggaran tersebut digunakan untuk membayar gaji pegawai,
tunjangan dan lembur selama 1(satu) tahun untuk 36 (tiga
puluh enam) pegawai (PNS).
2. Belanja Barang Operasional dan Non Operasional sebesar
Rp.6.156.641.000,00 atau 29.44% dari Pagu DIPA.
Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional sehari-hari perkantoran termasuk pembelian ATK,
ARK, Langganan Daya dan Jasa, pemeliharaan/eksploitasi
kendaraan dinas operasional, perawatan barang iventaris
berupa gedung bangunan maupun peralatan mesin lainnya
senilai Rp.2.127.730.000,00
Sedangkan sisanya sebesar Rp.1.566.349.000,00 digunakan
untuk membiayai kegiatan non operasional perkantoran dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu. Secara umum dapat digambarkan kegiatan non
operasional yang dibiayai dengan dana tersebut untuk
pengadaan bahan dan perjalanan dinas kurang dari 8 jam atau
lebih dari 8 jam seperti kegiatan pengawasan dan tindakan
karantina pertanian di lapangan / tempat-tempat pemasukan
16|
atau pengeluaran baik yang telah ditetapkan maupun belum
ditetapkan melalui SK. Menteri Pertanian. Pengadaan bahan
laboratorium, perlakuan, pemusnahan, koleksi, pengadaan dan
perjalanan dinas pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK,
perjalanan dinas seminar dan pelaksanaan koordinasi internal
maupun eksternal karantina pertanian serta persiapan
akreditasi laboratorium.
3. Belanja Modal sebesar Rp.6.135.979.000,00 atau 51.02 % dari
Pagu DIPA.
Kegiatan belanja modal pada tahun 2020 direncanakan untuk
kegiatan pengadaan kendaraan operasional roda-2, pengadaan
alat pengolah data, peralatan laboratorium, pengadaan fasilitas
kantor, pembangunan Instalasi Karantina Hewan, serta
rehabilitasi pagar kantor Wilker Pantoloan dan pembangunan
gedung arsip.
Sedangkan untuk perencanaan penerimaan negara bukan
pajak (PNBP) pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu telah menetapkan target sebesar Rp.515.000.000,00,
difokuskan untuk membiayai kegiatan Belanja Barang Non
Operasional Perkantoran.
B. Kepegawaian dan Tata Usaha.
1. Kepegawaian.
a. Keadaan Umum Pegawai
Keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi yang diemban
oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu idealnya harus
seimbang antara beban tugas yang dipikul dengan ketersediaan
sumber daya manusia dalam hal ini aparatur sipil negara (ASN)
sebagai pelakunya. Pada awal tahun 2019 ASN yang bertugas di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sejumlah 39 (tiga puluh
17|
sembilan) orang dan seiring perjalanan waktu telah terjadi mutasi
alih tugas, dimana terdapat 7(tujuh) orang ASN Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu yang mengalami mutasi alih tugas keluar
dan mendapatkan pengganti yang masuk sebanyak 3 (tiga)
orang ASN dan 1 (satu) orang Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) sehingga sampai akhir tahun 2019 ASN yang tersisa di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tinggal 36 (tiga puluh
enam) orang.
Sebagai dampak dengan terbatasnya jumlah ASN yang bertugas
di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2019
adalah banyaknya pekerjaan atau tugas-tugas yang tidak
sanggup dikerjakan dan diselesaikan oleh Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu khususnya dalam
membantu kegiatan pengawasan dan pelayanan tindakan
karantina, membantu pengelolaan administrasi persuratan,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan kantor,
pemeliharaan kebersihan ruangan dan lingkungan kantor,
penataan kantor maupun pelayanan kebutuhan kantorserta
mobilisasi kegiatan pimpinan maka diangkatlah Tenaga Harian
Lepas (THL) atau Tenaga Kontrak yang berjumlah 31 (tiga puluh
satu) orang dengan komposisi tugas sebagai petugas
keamanan, sopir, cleaning service dan pramu bhakti.
Adapun komposisi pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu berdasarkan kelompok jabatan dapat diuraikan sebagai
berikut:
Pejabat Eselon III-b sebanyak 1 orang sebagaiKepalaBalai;
Pejabat Eselon IV-b sebanyak 3 orang;
Pejabat Fungsional Medik Veteriner sebanyak 8 orang;
Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner sebanyak 3orang;
18|
Pejabat Fungsional POPT Ahli sebanyak 11 orang;
Pejabat Fungsional POPT Terampil sebanyak 5 orang;
Staf FungsionalUmum sebanyak 5 orang;
Dari 36 orang Pegawai Negeri Sipil yang ada di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda dan dapat dikelompok menjadi :
S-2 ( M.Si, M.P. dan M.A.P ) sebanyak 4 orang;
S-2 ( Dokter Hewan ) sebanyak 8 orang;
S-1 ( Sarjana Pertanian ) sebanyak 10 orang;
S-1 ( Sarjana Ekonomi) sebanyak 1 orang;
S-1 ( Sarjana Sains) sebanyak 1 orang;
S-1 ( Sarjana Hukum ) sebanyak 1 orang;
D-3 ( Peternakan ) sebanyak 1 orang;
D-3 ( Akuntansi ) sebanyak 2 orang;
SLTA – Sederajat sebanyak 8 orang.
b. Mutasi Pegawai. Pindah Tempat Tugas
Sebagai bentuk dinamisasi dan penyegaran organisasi,
pada tahun 2019 Badan Karantina Pertanian mengeluarkan
beberapa kali kebijakan untuk mereposisi pegawai (ASN)
lingkup Badan Karantina Pertanian baik yang struktural
maupun fungsional dalam rangka memenuhi kebutuhan
organisasi secara keseluruhan. Dari 2 (dua) kali kebijakan
mutasi tersebut pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu juga mendapatkan jatah mutasi pegawai yang masuk
ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.Selain terjadi
penambahan pegawai melalui mutasi alih tugas, Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu juga memperoleh
penambahan pegawai melalui penempatan Calon Pegawai
19|
Negeri Sipil (CPNS) Pengadaan Tahun 2018 dan
pengangkatan terhitung Februari 2019. Secara keseluruhan
jumlah pegawai yang mengalami mutasi dan penempatan
CPNS di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada
tahun 2018sebanyak 10(sepuluh) orang terdiri dari:
Mutasi keluar :
Daftar nama pegawai yang mengalami mutasi keluar
pada tahun 2019antara lain :
No Nama UPT. Tujuan
1 Pritha Isywara, A.Md BBKP Soekarno Hatta
2 Wawan Setia, A.Md SKP Kelas I Bandung
3 Drh. Awaluddin Yusuf BBKP. Surabaya
4 Asep Saepuloh BKP. Kelas I Semarang
5 Sambudi Hendri Cahyanto, A.Md
BBKP Soekarno Hatta
6 Arief Rachman, A.Md Barantan
7 Apul Budiman Santoso BKP. Kelas II Cilegon
Mutasi masuk :
Adapun daftar nama pegawai yang masuk ke Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2019
antara lain :
No Nama UPT. Asal
1 Mohammad Hasim , SP BBKP Makassar
2 Teguh Arya Nugraha T, A.Md SKP Kelas II Mamuju
3 Mustadir, SP BBKP Makassar
20|
Penempatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu selain menerima tambahan pegawai melalui
mutasi alih tugas, juga mendapatkan jatah penempatan
CPNS pengadaan tahun 2018 yang pengangkatannya
terhitung Februari 2019. Adapun daftar nama CPNS
yang ditempatkan di Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu adalah :
No Nama Jabatan
1 Anggraini Nur Widi Astuti, A.Md
Calon Paramedik Veteriner
c. Kenaikan Gaji Berkala.
Salah satu bentuk rewards atau penghargaan yang diberikan
oleh Pemerintah kepada pegawai (ASN) atas pengabdian dan
kinerjanya adalah kenaikan gaji berkala yang diberikan setiap
2 (dua) tahun sekali. Kenaikan gaji berkala ini merupakan hak
yang diterima oleh pegawai (ASN) yang bersangkutan berupa
kenaikan gaji pokok pegawai yang mempengerahui total gaji
bersih yang diterimanya sebagaimana ketentuan yang
berlaku. Pada tahun 2019 pegawai Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu yang memperoleh pengharagaan berupa
kenaikan gaji berkala (KGB) adalah sebanyak 16 (enam
belas) orang.
Dari 16 (enam belas) orang pegawai yang memperoleh
Kenaikan Gaji Berkala (KGB) pada tahun 2019 terdiri
Golongan IV sebanyak1 (satu) orang, Golongan III sebanyak
10 (sepuluh) orang dan Golongan II sebanyak 5 (lima) orang.
21|
Adapun periode Kenaikan Gaji Berkala pada tahun
2019adalah terhitung tanggal 01 Januari 2019 sebanyak 5
(lima) orang, terhitung tanggal 01 Maret 2019 sebanyak 4
(empat) orang, terhitung tanggal 01 April 2019 sebanyak
2(dua) orangdan terhitung tanggal 01 Desember 2019
sebanyak 5 (satu) orang.
d. Kenaikan Pangkat.
Penghargaan atau rewards berikutnya yang dapat diterima
oleh seorang pegawai (ASN) yang memiliki masa kerja
tertentu dan memiliki Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dalam
2 tahun terakhir bernilai Baik serta tidak dalam masa
menerima hukuman disiplin berhak atas kenaikan pangkat 1
(satu) jenjang diatasnya. Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu selama tahun 2019 telah memberikankenaikan pangkat
melalui jabatan fungsional tertentu sebanyak 6 (enam) orang,
kenaikan pangkat reguler sebanyak 2 (dua) orang dan melaui
kenaikan pangkat penyesuaian ijazah sebanyak 1 (satu)
orang sehingga total pegawai yang naik pangkat sebanyak 9
(sembilan) orang pegawai (ASN). Adapun pegawai yang naik
pangkat melalui jabatan fungsional adalah yaitu 1. Alamsyah,
S.P Kepala Seksi Karantina Tumbuhan pangkat dari Penata
Tk.I ( III-b ) ke pangkata Penata ( III-c ), 2. Drh. Guntur Hadi
Pratiknyo Pejabat Fungsional Medik Veteriner Muda dari
Penata ( III-c ) ke Penata Tk. I ( III-d ), 3. Karolina
Sombolayuk, SP Pejabat Fungsional POPT Ahli Pertama dari
Penata Muda (III-a) ke Penata Tk. I ( III-b ), 4. Sahidin Pejabat
Fungsional POPT Pelaksana dari Pengatur Tk.I (II-b) ke
Pengatur (II-c), 5. Nur Ainun Pejabat Fungsional POPT
Pelaksana dari Pengatur Tk.I (II-b) ke Pengatur (II-c), 6. Lilik
Pujiastutik Pejabat Fungsional POPT Pelaksana dari Pengatur
22|
Tk.I (II-b) ke Pengatur (II-c). Sedangkan 2 (dua) orang lagi
yang naik pangkat reguler adalah 1. Gusti Ngurah Suartono,
S.Sos.M.A.P Kepala Sub Bagian Tata Usaha dari Penata (III-
c) ke Penata Tk. I ( III-d ), 2. Andi Nuri Wachyuni, A.Md
Bendahara Pengeluaran naik pangkat dari Pengatur II-c ke
Pengatur Tk. I / II-d. Yang memperoleh kenaikan pangkat
penyesuaian ijazah adalah Abdul Mahmud, SE jabatan
Bendahara Penerimaan dari Pengatur Tk. I / II-d menjadi
Penata Muda III-a.
e. Pemberian Piagam Penghargaan dan Satyalancana Karya
Satya 10 Tahun dan 20 Tahun.
Pegawai ASN Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada
tahun 2019 menerima penghargaan dari Pemerintah dalam
hal Presiden Republik Indonesia yang ditanda tangani oleh
Presiden Joko Widodo berupa Piagam Penghargaan dan
Satyalancana Karya Satya 20 Tahun dan 10 Tahun atas
kesetiaannya mengabdi kepada negara tanpa cela secara
penuh selama 10 tahun adan 20 tahun. Adapun pegawai
yang beruntung memeperoleh penghargaan dan Styalancana
Karya Satya tersebut adalah :
1. Gusti Ngurah Suartono, S.Sos, M.A.P jabatan Kepala Sub
Bagian Tata Usaha menerima Piagam Penghargaan dan
Satyalancana Karya Satya 20 Tahun;
2. Asep Saepulloh jabatan POPT. Terampil Pelaksana
menerima Piagam Penghargaan dan Satyalancana Karya
Satya 10 Tahun.
23|
f. Pengangkatan CPNS.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2019telah
menerima tambahan pegawai baru yang diangkat dengan
status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 1 (satu)
orang dengan jabatan Calon Paramedik Veteriner.
Adapun nama Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil
pengadaan tahun 2018 dan diangkat sebagai CPNS terhitung
sejak Februari 2019 tersebut adalah Anggraini Nur Widi
Astuti, A.Md jabatan Calon Paramedik Veteriner
g. Pensiun.
Pegawai (ASN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada
tahun 2019tidak ada yang memasuki masa Purna Bhakti /
Pensiun karena hampir semua pegawai masih memiliki masa
kerja di atas 3 (tiga) tahun.
h. Tenaga Harian Lepas (THL).
Keterbatasan pegawai / Aparatus Sipil Negara (ASN) yang
ditempatkan bertugas di Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu banyaknya tugas dan pekerjaan yang tidak tertangani.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka salah satu
strategi yang diambil oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu adalah dengan mengangkat tenaga harian lepas (THL).
Pengangkatan Tenaga Harian Lepas (THL) dilakukan dengan
sistem kontrak selama 6 (enam) bulan sekali dimaksudkan
untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi kinerja dan loyalitas
dari seorang THL yang diangkat. Pada awal tahun 2019
tenaga harian lepas (THL) atau tenaga kontrak yang diangkat
melalui penetapan Surat Keputusan Kepala Balai Karantina
24|
Pertanian Kelas II Palu dilakukan sebanyak 2 (dua) yaitu
pengangkatan periode 02 Januari – 30 Juni 2019 dan 01 Juli –
31 Desember 2019. Tenaga Harian Lepas (THL) yang
diangkat untuk membantu meringankan beban pekerjaan
pegawai ASN di Kantor Balai dan Wilayah Kerja yang menjadi
tanggungjawab kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.
Pada tahun 2019 Tenaga Harian Lepas yang diangkat
berjumlah 31 (tiga puluh satu) orang dengan posisi tugas
sebagai Securyti/Satpam, Sopir, Parmubhakti dan Cleaning
Service. Adapun jumlah, tugas dan penempatan Tenaga
Harian Lepas(THL) yang ada di Balai Karantina Pertanian :
1. Kantor induk Balai sebanyak 17(tujuh belas) orang untuk
membantu tugas pengamanan kantor, sopir, membantu
menjaga dan memelihara kebersihan, administrasi
ketatausahaan (surat menyurat, kepegawaian, keuangan
dan perlengkapan), pelayanan publikdi meja conunter serta
membantu melakukan pengawasan lalu lintas media
pembawa HPHK dan OPTK di Terminal dan Gudang Cargo
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.
2. Kantor Karantian Pertanian Wilayah Kerja Pantoloan
sebanyak 8 (delapan) orang untuk membantu pengamanan
kantor, memelihara kebersihan, membantu pelayanan
publik di meja counter, membantu penyelenggaraan
laboratorium, membantu petugas dalam pelaksanaan
tindakan karantina di Instalasi Karantina Hewan serta
membantu melakukan pengawasan lalu lintas media
pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut Pantoloan,
Pelabuhan Laut Wani dan Penyeberangan Fery Taipa,
3. Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Luwuk sebanyak
2 orang membantu petugas karantina pertanian melakukan
pengamaan kantor, pelayanan dan pengawasan lalu lintas
25|
media pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut
Luwuk dan Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk.
4. Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Tolitoli sebanyak
2 (dua) orang membantu petugas karantina pertanian
melakukan pengamanan dan memelihara kebersihan
kantor, melakukan pelayanan serta pengawasan lalu lintas
media pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut
Tolitoli, Pelabuhan Penyeberangan Fery Tolitoli dan
Bandara Sultan Bantilan Tolitoli.
5. Karantina Pertanian Wilayah Kerja Pagimana sebanyak 1
orang, karena di wilayah kerja Pagiimana ini belum memiliki
kantor sendiri dimana selama ini hanya mengontrak
bangunan rumah untuk dijadikan kantor. Tenaga tenaga
harian lepas (THL) yang ditempatkan di wilayah kerja
Pagimana ditugaskan untuk membantu kelancaran
pelaksanaan tugas yang menjadi tanggungjawab petugas
Karantina Wilayah Kerja Pagimana.untuk mengawasi dan
melayani masyarakat yang membawa media pembawa
HPHK dan OPTK di Pelabuhan Penyeberangan Fery
Pagimana yang menghubungkan ke Kota Gorontalo.
6. Karantina Pertanian Wilayah Kerja Ampana sebanyak 1
(satu) orang. Wilayah Kerja Ampana sebagai salah satu
Wilayah Kerja yang terdapat pintu pemasukan –
pengeluaran yang terbanyak yaitu :
1. Bandar Udara Tanjung Api
2. Pelabuhan Laut Ampana
3. Pelabuhan Laut Mantangisi
4. Pelabuhan Penyeberangan.
i. Pengusulan Dupak Pejabat Fungsional
26|
Selain melaksanakan pengawasan dan pelayanan tindakan
karantina pertanian, kewajiban lainnya yang harus dipatuhi
oleh seorang pejabat fungsional tertentu Medik Veteriner,
Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan POPT Terampil yang
ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah
menyusun dan mengajukan Daftar Usulan Penetapan Angka
Kredit (DUPAK)atas butir-butir kegiatan yang telah
dilaksanakan ke Badan Karantina Pertanian paling lama 1
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun bisa pengajuan bulan Juni
atau bulan Desember. Pada tahun 2019pengiputan Daftar
Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) pengajuan
penilaian ke Badan Karantina Pertanian sudah menggunakan
sistem aplikasi yang dikenal dengan nama Sistem Jabatan
Fungsional Karantina (SIJAKA) yang pengirimannya diposes
secara on line sehingga tidak perlu lagi mengirim bukti fisik
DUPAK dalam bentuk buku / dokumen yang dijilid kecuali
untuk karya tulis ilmiah.
Pengajuan DUPAK pada tahun 2019 dilakukan untuk periode
penilaian bulan Desember 2018 s/d 30 Nopember 2019
sebanyak 20 (dua puluh) orang pejabat fungsional Medik
Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan POPT
Terampil. Dari ke 2 (dua puluh) pejabat fungsional
mengajukan DUPAK ke Badan Karantina Pertanian pada
tahun 2019 diperoleh hasil sebagai berikut :
Memperoleh Penetapan Angka Kredit (PAK) atau dapat
dipertimbangkan naik pangkat satu tingkat sebanyak 5
(lima) orang. Dari 5 (lima) orang pejabat fungsional tersebut
tediri dari POPT Ahli dan POPT terampil sebanyak 4
(empat) orang dan Medik Veteriner sebanyak 1(satu) orang.
Memperoleh Hasil Penetepan Angka Kredit (HPAK) atau
belum dapat dipertimbangkan untuk naik jabatan atau
27|
pangkat satu tingkat diatasnya sebanyak 15 (lima belas)
orang, baik dari Pejabat Fungsional Medik Veteriner,
Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan POPT. Terampil.
j. Penerapan Hukuman Disiplin Pegawai.
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tidak
ada memberikan sanksi bagi para pegawainya (ASN), karena
secara administratif, kedisiplinan ASN masih pada koridur
ketentuan kepegawaian yang berlaku.
k. Lain-lain.
Dengan semakin meningkatnya beban tugas yang harus
dipikul oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai
Unit Pelaksana Teknis yang memberikan pelayanan publik
dengan 7(tujuh) Wilayah Kerja aktif yang harus ditangani baik
teknis maupun administratif. Jumlah pegawai yang sampai
saat ini tersisa hanya 36 (tiga puluh enam) orang baik
struktural, fungsional tertentu maupun pelaksana administrasi
tidaklah seimbang untuk menangani dan menyelesaikan
pekerjaan tindakan karantina pertanian dan pekerjaan
administrasi serta pengelolaan anggaran dengan berbagai
sistem aplikasi yang harus digunakan.
Sedangkan berdasarkan peta jabatan yang ditetapkan oleh
Badan Karantina Pertanian bahwa untuk Balai Kelas II
setidaknya harus diisi oleh pegawai dengan berbagai jenis
jabatannya sebanyak 97 (Sembilan puluh tujuh) orang.
Sehingga kondisi yang ada sekarang baru terisi 36 orang atau
40,21% dari jumlah yang seharusnya, sehingga Badan
Karantina Pertanian punya kewajiban untuk
memperjuangkanpenambahan pegawai sesuai jumlah dari
28|
peta jabatan sebanyak 58 (lima puluh delapan) orang atau
sekitar 59.79%.
2.Tata Usaha.
a. Perpustakaan.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu perlu dibarengi dengan
ketersediaan peraturan-peraturan baik berupa Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Keputusan Kepala
Badan Karantina Pertanian dan peraturan hukum positif
lainnya. Selain peraturan, ada juga petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis pelaksanaan tindakan Karantina Pertanian
serta buku-buku, literatur, majalah, leaflet, laporan, foto-foto,
dll. Untuk tertib, rapi dan amannya keberadaannya serta
mudah ditemukan maka harus disimpan dan ditata di tempat
khusus yaitu di ruangan perpustakaan. Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu telah memiliki ruangan khusus yang
difungsikan sebagai perpustakaan, namun sampai dengan
akhir tahun 2019 koleksi buku-buku yang tersimpan masih
sangat terbatas. Pada DIPA tahun anggaran 2019 Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu tidak memiliki anggaran
untuk pengadaan buku-buku begitu pula belum ada bantuan
dari pihak lain untuk memberikan bantuan berupa buku untuk
koleksi perpustakaan kecuali buletin terbitan Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian yang terbit setiap 3 bulan
sekali atau buku-buku berupa petunjuk teknis yang diterbitkan
oleh Badan Karantina Pertanian.
29|
b. Surat Menyurat, Agenda dan Arsip.
Untuk mendukung kelancaran jalannya organisasi, maka
selain pelaksanaan tindakan teknis karantina pertanian di
lapangan, maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga
melaksanakan fungsi administrasi. Dalam pengelolaan surat
menyurat untuk mendukung administrasi Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu, pada tahun 2019 telah tercatat dalam
buku agenda surat keluar maupun masuk sebanyak 2.649 kali
terdiri surat keluar sebanyak 2.027 kali dan surat masuk
sebanyak 662 kali. Dari semua surat yang keluar dan masuk
tersebut merupakan jenis surat keputusan, surat pengantar,
surat penugasan, surat pemberitahuan, undangan maupun
jenis-jenis yang lainnya. Asal surat maupun tujuan surat mulai
dari unsur Pemerintah Pusat lingkup Kementerian Pertanian,
Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah, instansi terkait lainnya baik Pusat maupun
Daerah serta pihak swasta khususnya pengguna jasa
karantina pertanian.
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah
menerapkan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE), dimana
sistem ini sangat menghemat pembiayaan untuk foto
copy/penggandaan surat apabila ingin diteruskan ke para
pejabata/pegawai yang terkait dengan isi surat masuk. Hal ini
sangat mendukung kebijakan untuk mengurangi penggunaan
kertas / paper less. Kelebihan TNDE juga adalah lebih
mudahnya mengontrol dan menelusuri jumlah surat dinas
yang keluar maupun masuk khususnya dilingkungan
Kementerian Pertanian. Karena menggunakan sistem aplikasi
dalam prosesnya sehingga data surat / soft copy akan lebih
aman tersimpan dari ancaman kehilangan, kerusakan akibat
basah/banjir maupun kebakaran.
30|
c. Pengukuran IKM
Sebagai salah satu institusi yang melaksanakan pelayanan
publik khususnya pelayanan tindakan Karantina Pertanian
kepada masyarakat pengguna jasa maka perlu dilakukan
evaluasi kepuasan masyarakat bagi yang sudah pernah
menerima pelayanan. Evaluasi secara berkala untuk
mengukur kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
publik yang mereka terima diBalai Karantina Pertanian Kelas II
Palu adalah dalam bentuk pengukuran Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) melalui penyebaran lembaran kuesioner
IKM kepada pengguna jasa yang telah menerima pelayanan
tindakan karantina sebagai responden.Dalam kuesioner IKM
terdapat 14 unsur pertanyaan terkait pelayanan mulai dari
kemudahan prosedur, keterampilan petugas, kecepatan
pelayanan, keramahan petugas, keadilan memperoleh
pelayanan, transpparansi pembayaran, keamanan dan
kenyamanan lingkungan pelayanan.
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) mengacu
kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
19/Permentan/OT.080/4/2018 tentang pelaksanaan Survey
Kepuasan Masyarakat. Pengukuran survey kepuasan
masyarakat pengguna jasa karantina pertanian terhadap
kualitas layanan publik yang diberikan oleh petugas dilakukan
dengan 2 (dua) metode yakni pada pengukuran IKM Semester
I dilakukan secara manual yaitu menyebarkan lembaran
kuesioner kepada 92 responden yang tersebar di 6 (enam)
Wilayah Kerja dan data hasil sebaran lembaran kuesioner
tersebut diolah oleh petugas diproleh nilai 86.48 (Baik).
31|
Pada semester ke II Tahun 2019 dilakukan lagi pengukuran
melalui Survey Kepuasan Masyarakat menggunakan aplikasi
IKM Online dimana responden yang merupakan masyarakat
pengguna layanan publik Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu yang tersebut disemua Wilayah Kerja akan mengisi
secara langsung survey melalui aplikasi IKM Online, dimana
pada saat menginput data dan penilaiannnya maka aplikasi
akan langsung mengolah data tersebut dan dapat disimpulkan
tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang diterima dari
petugas. Simtem aplikasi IKM Online telah diinstal di komputer
pelayanan di seluruh Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu dan diisi oleh masyarakat setelah
selesai menerima pelayanan dari petugas. Pada saat ditutup
pada pertengehan bulan Nopember 2019 nilai IKM yang
diperoleh melalui sistem online dengan nilai 83 (Baik).
Terjadi penurunan hasil survei secara online dibandingkan
Survey Kepuasan Masyarakat secara manual walaupun masih
dalam kategori yang sama yaitu Baik. Hal ini perlu dilakukan
kajian kenapa terjadi penurunan apakah karena faktor kualitas
pelayanan yang memang menurun atau proses survey yang
manual lebih subyektif dibandingkan melalui aplikasi IKM
Online.
C. Perlengkapan ( Sarana dan Prasarana ).
1. Barang Tidak Bergerak.
a. Bangunan Gedung untuk Kantor.
Sebagai institusi Pemerintah Pusat dalam penyelenggaran
kegiatan tindakan karantina pertanian sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992
32|
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu memiliki beberapa unit bangunan gedung
yang difungsikan sebagai kantor.
Kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu di Jalan
Garuda Nomor 16 Kota Palu memiliki 1 unit bangunan kantor
berlantai 2 yang difungsikan sebagai pusat penyelenggaraan
manajemen teknis maupun administratif.
Sebagai pusat pengendalian pelaksanaan tindakan karantina
pertanian dan penyelenggaraan administrasi di kantor induk
ini semua pucuk pimpinan atau pejabat struktural mulai dari
Kepala Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi
Karantina Tumbuhan, Tenaga Fungsional Tertentu dan
Pelaksana Administrasi.
Dikantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
tersedia berbagai fasilitas yang digunakan untuk pemberian
pelayanansertifikasi dan tindakan Karantina Pertanian
Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu,
Laboratorium mini untuk pemeriksaan cepat,
penyelenggaraan pertemuan / aula, perpustakaan,
penyelenggaraan administrasi kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan.
Di Wilayah Kerja Pantoloan juga terdapat bangunan gedung
untuk kantor sebanyak 1 (satu) unit digunakan untuk
penyelenggaraan adaministrasi dan pemberian pelayanan
sertifikasi Karantina Pertanian. Tanah dan bangunannya
merupakan aset milik Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian.
33|
Di Wilayah Kerja Tolitoli merupakan wilayah kerja yang
memiliki 2 (dua) unit gedung bangunan untuk kantor namun
berbeda lokasi. Kedua bangunan gedung kantor tersebut
merupakan aset peninggalan dari UPT. Stasiun Karantina
Hewan Kelas II Pantoloan dan Stasiun Karantina Tumbuhan
Kelas II Pantoloan pada saat sebelum dilakukan integrasi
atau penggabungan menjadi UPT. Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu.
Bangunan gedung kantor terakhir berada di Wilayah Kerja
Karantina Pertanian Luwuk sebanyak 1 (satu) unit.
Bangunan gedung kantor ini dibangun berdiri diatas tanah
yang merupakan asset milik Balai Karantina Pertanian Kelas
II Palu, Badan Karantina Pertanian dimana sebelumnya
merupakan asset dari UPT. Stasiun Karantina Tumbuhan
Kelas II Pantoloan. Gedung kantor ini digunakan untuk
penyelenggaraan kegiatan administrasi kantor dan
pelayanan sertifikasi Karantina Pertanian. Gedung kantor ini
dibangun pada tahun angggaran 2008, namun kondisinya
ada beberapa bagian bangunan rusak berat dan telah
dilakukan rehabilitasi dan revitalisasi bangunan
gedungkantor Wilayah Kerja Luwuk tahun 2018 sehingga
menjadi lebih representative untuk melakukan pelayanan
tindakan karantina pertanian kepada masyarakat pengguna
jasa.
Pada tahun 2019 juga telah dilakukan pekerjaan rehabilitasi
pagar kantor Wilker, Pembuatan Pavaning Blok/Taman pada
halaman kantor Wilker serta dilakukan rehabilitasi rumah
dinas kantor Wilker Luwuk.
34|
Dari 7 (tujuh) Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu ada 3 (dua) Wilayah Kerja yang
sampai saat ini belum memiliki gedung kantor sendiri yakni
Wilayah Kerja Pagimana di Kabupaten Banggai, Wilayah
Kerja Donggaladi Kabupaten Donggala dan Wilayah Kerja
Ampana di Kabupaten Tojo Una-Una. Wilayah Kerja
Pagimana dalam penyelenggaraan pelayanan sertifikasi
tindakan Karantina Pertanian dan administrasi perkantoran
dilakukan di bangunan rumah penduduk yang disewa oleh
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai fungsi kantor
setiap 1 (satu) tahun sekali sesuai ketersediaan anggaran
pada DIPA.
SelanjutnyaWilayah Kerja Donggala yang juga belum
memiliki gedung kantor pelaksanaan sertifikasi dan
administrasi lainnya dilaksanakan di kantor induk Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu karena jarak dengan lokasi
pelabuhan tempat pemasukan atau pengeluaran
dilaksanakannya bongkar muat media pembawa OPTK tidak
terlalu jauh hanya berjarak sekitar 16 km dan dapat ditempuh
sekitar 30 menit. Dengan tidak adanya gedung kantor di
Wilayah Kerja Donggala sehingga di sekitar pelabuhan Loli –
Donggala hanya dijadikan sebagai Pos Pemeriksaan atau
Pengawasankelengkapan dokumen saja.
b. Laboratorium.
Untuk mendukung kualitas hasil pemeriksaan terhadap media
pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang
akan dilalu lintaskan melalui tempat-tempat pemasukan dan
pengeluaran yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja lingkupBalai
35|
Karantina Pertanian Kelas II Palu sangat ditentukan oleh hasil
pemeriksaan laboratorium.
Sampai saat ini Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu baru
memiliki beberapa unit gedung laboratorium untuk melakukan
pemeriksaan sampel media pembawa HPHK/OPTK yang akan
dilalu lintaskanyaitu di kantor induk Balai berupa ruangan
laboratorium mini untuk pemeriksaan cepat HPHK dan OPTK
untuk memeriksa media pembawa yang keluar dan masuk di
Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu. Bangunan
gedung laboratorium berada di Wilayah Kerja Pantoloanserta
Wilayah Kerja Tolitoli namun hanya laboratorium mini yang
berfungsi sebagai laboratorium pendukung saja. Sedangkan
untuk Wilayah Kerja Luwuk, Wilayah Kerja Pagimana dan
Wilayah Kerja Donggala dan Wilayah Kerja Ampana tidak
memiliki bangunan gedung laboratorium, sehingga pelaksanaan
pemeriksaan media pembawa HPHK dan OPTK dilakukan
secara berjenjang di laboratorium induk yang ada di Wilayah
Kerja Pantoloan atau dikirm ke Laboratorum Balai Besar Uji
Standar Karantina Pertanian dan Laboratorium Balai Besar
Veteriner Maros.
c. Kandang Instalasi Karantina Hewan.
Untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tindakan karantina
hewan dalam hal pengasingan, pemeriksaan dan perlakuan,
maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu didukung dengan
tersedianya bangunan kandang hewan besar sebagai instalasi
karantina hewan yang berada di Wilayah Kerja Pantoloan. Untuk
bangunan kandang yang merupakan aset Barang Milik Negara
(BMN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, tetapi untuk
status tanah adalah milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
dengan status hak pakai. Adapun kandang untuk hewan besar
36|
sebanyak 5 (lima) unit bangunan kandang dengan kapasitas
tampung sebanyak 600 ekor.
Karena lahan/tanah tempat di bangunnnya kandang Instalasi
Karantina Hewan (IKH) Pantoloan merupakan aset milik
Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perkebunan dan
Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, pada tahun anggaran
2018 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mendapatkan
dukungan alokasi anggaran untuk pengadaan tanah untuk lahan
Instalasi karantina hewan (IKH) milik sendiri seluas 10.546,00
M2 atau 1(satu) hektar lebih yang berlokasi di daerah Desa
Pantoloan Boya Kabupaten Donggala merupakan bagian dari
Wilayah Kerja Pantoloan.
Pada tahun anggaran 2019 telah berhasil dibangun di atas lahan
Instalasi Karantina Hewan yang dibeli pada tahun 2018 berupa
bangunan : pagar bagian depan IKH, kandang hewan besar 1
(satu) unit, bangunan pengolah limbah 1 (satu) unit, bangunan
desinfektan hewan 1 (satu) unit dan bangunan kantor
administrasi 1 (satu) unit.
d. Screen House
Untuk mendukung penyelenggaraan tindakan Karantina
Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah memiliki
3 (tiga) unit bangunan screen house yaitu 1 (satu) unit bangunan
screen house berada di kantor induk Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu, 1 (satu) unit berada di Wilayah Kerja Pantoloan
dan 1(satu) unit lagi berada di Wilayah Kerja Tolitoli, dimana
status kepemilikan bangunan dan tanahnya adalah milik Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu dan Semua kondisi bangunan
Screen House tersebut dalam keadaan baik.
37|
e. Rumah Dinas.
Bangunan rumah dinas yang dimiliki sampai saat ini oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah sebanyak 4 (empat)
unit yakni 2(dua) unit berada di kantor induk Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu, 1 (satu) unit bertada di Wilayah Kerja
Pantoloan dan 1 (satu) unit lagi berada di Wilayah Kerja Luwuk.
Ketiga bangunan rumah dinas berdiri di atas tanah milik Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu. Namun dari ke empat
bangunan rumah dinas tersebut terdapat 2 (dua) bangunan
rumah dinas yang yang sudah dilakukan rehabilitasi dan
direnovasi yaitu rumah dinas di Wilayah Kerja Pantoloan serta
bangunan rumah dinas di Wilayah Kerja.
f. Rumah Jaga.
Sedangkan rumah jaga dibangun dalam rangka menempatkan
petugas untuk melakukaan penjagaan terhadap lingkungan
kantor supaya terjaga keamanan dari gangguan masyarakat luar.
Sampai saat ini rumah jaga yang dimiliki adalah sebanyak 1
(satu) unit yaitu di Wilayah Kerja Pantoloan tepatnya dibangun
diatas tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Tengahtepatnya di komplek instalasi karantina hewan pantoloan
untuk melakukan pengawasan dan pengamanan IKH.Sampai
saat ini bangunan rumah jaga dalam kondisi baik dan ditempat
oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu serta selalu
dilakukan pemeliharaan.
g. Gudang Penyimpanan BMN Yang Rusak.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sudah memiliki Gudang
Penyimpan BMN yang rusak yang dibangun pada tahun 2018 di
halaman belakang kantor Balai dengan volume 48 M2 dalam
bangunan 2 (dua) lantai, digunakan untuk menyimpan Barang
38|
Milik Negara (BMN) yang rusak sebelum dilakukan penghapusan
sehingga terhindar dari kehilangan.
h. Pos Jaga.
Bangunan Pos Jaga dibangun dibeberapa lokasi yaitu ada di
kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak
1(satu) unit, di Wilayah Kerja Pantoloan diatas tanah milik Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak 1 (satu) unit dan
dikomplek kandang Instalasi Karantina Hewan (IKH) sebanyak
1(satu) yang merupakan tanah milik Pemerintah Darah Provinsi
Sulawesi Tengah.
i. Tempat Parkir.
Dalammenjamin keteduhan, keamanan dan menertibkan
penempatan kendaraan bermotor baik roda-4 maupun roda-2
maka Balai Karantina Kelas II Palu telah membangun tempat
parkir. Untuk bangunan tempat parkir yang ada sampai saat ini
adalah di kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
mempunyai 1 (satu) unit bangunan tempat parkir kendaraan
roda-4 dan 1 (satu) unit kendaraan roda-2 serta di Wilayah Kerja
Pantoloan 1 (satu) unit tempat parkir yang bisa dipakai untuk
kendaraan roda-4 maupun roda-2 dimana semua bangunan
tersebut dibangun diatas tanah milik Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu.
j. Bangunan Tidak Digunakan Lagi.
Pada awal tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
telah berhasil melakukan penghapusan aset Barang Milik Negara
(BMN) berupa gedung dan bangunan yang sudah tidak
digunakan lagi. Gedung dan bangunan tersebut merupakan aset
39|
BMN bekas kantor yang berdiri di atas lahan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah yang terletak di area Bandara Mutiara Sis Al
Jufri Palu. Gedung dan bangunan tersebut harus dihapuskan
dari data aset BMN Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
karena lahan tempat berdirinya gedung dan bangunan
merupakan kawasan pengembangan Bandara Mutiara Sis Al
Jufri Palu.
Proses lelang atas persetujuan penghapusan asset-aset tersebut
dari daftar BMN Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu bersama
dengan KPKNL Palu dilakukan pada awal Januari 2019.
2. Barang Bergerak.
Sampai akhir tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
mengelola Barang Milik Negara (BMN) baik tidak bergerak maupun
bergerak. Untuk aset barang milik negera (BMN) yang bergerak
sampai saat ini terdiri dari :
a. Kendaraan Bermotor.
Untuk mendukung kelancaran mobilisasi personil dan
pelaksanaan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sampai saat ini memiliki kendaraan dinas roda-4 dan kendaraan
dinas roda-2 untuk keperluan operasional.
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
memperoleh hibah kendaraan dinas roda-4 sebanyak 2 (dua)unit
sebagai pengganti 2 (dua) unit kendaraan dinas roda-4 yang
telah dihapus pada tahun 2016 dan pengadaan kendaraan dinas
roda-2 sebanyak 10 (sepuluh) unit melalui pengadaan belanja
modal yang tersedia pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Selain mendapat
hibah kendaraan dinas roda-4, Balai Karantina Pertanian Kelas II
40|
Palu juga melakukan penghapusan kendaraan dinas Roda-4
sebanyak 2 (dua) unit dan kendaraan dinas roda-2 sebanyak 2
(dua) unit.
Sampai saat ini untuk mendukung kegiatan operasional Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu ditunjang dengan kendaraan
dinas roda-4 sebanyak 5 (lima) unit. Kendaraan dinas roda-4
tersebut digunakan oleh Kepala Balai dan Pejabat Struktural
serta staf untuk digunakan mendukung kelancaran operasional di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Sedangkan untuk
kendaraan dinas roda-2 kondisi terakhir pada tahun 2019
berjumlah 28 (dua puluh delapan ) unit digunakan oleh pegawai
baik pejabat fungsional tertentu Karantina Hewan, Karantina
Tumbuhan dan pelaksana administrasi/fungsional umum.
b. Peralatan Laboratorium.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dari tahun ke tahun selalu
melengkapi dan menambah peralatan yang diperlukan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi laboratorium.Untuk
melengkapi peralatan laboratorium Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu pada tahun 2019 juga melakukan pengadaan
peralatan laboratorium untuk mendukung Akreditasi Laboratorium
baik untuk Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan.
Pada tahun 2019Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah
melakukan penambahan pengadaan alat-alat laboratorium yang
terdiri dari :
Sterimax sebanyak 1,00 unit
Mikropipet sebanyak 1,00 unit
Vortex sebanyak 1,00 unit
41|
Digital Mikroskop 1,00 unit
Mikroskop, Kamera dan PC sebanyak 1,00 set
Timbangan digital sebanyak 1,00 unit
Kursi laboratorium 4 ,00 set
c. Peralatan Pengolah Data.
Untuk mendukung kelancaran dan kecepatan pelaksanaan tugas
dalam pengolahan data perkantoran sangat ditentukan oleh
ketersediaan perangkat pembantu berupa alat pengolah data
seperti computer PC dan Laptop dengan jumlah dan spesifikasi
yang baik dan memadai.
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sangat
serius memberikan perhatian atas tersedianya alat pengolah data
baik untuk digunakan di kantor induk Balai maupun di kantor
Wilayah Kerja. Alat pengolah data yang diadakan pada tahun
2019 untuk mengisi kekurangan karena adanya beberapa unit
yang sudah rusak berat dan sudah diusulkan penghapusan
namun belum dilakukan lelang adalah sebagai berikut :
Komputer PC = 8,00 unit
Laptop = 4,00 unit
Scanner = 2,00 unit
Printer = 6,00 unit.
d. Meubellair.
Aset bergerak yang lainnya berupa meubellair terdiri dari meja
kerja pimpinan dan staf, kursi kerja, meja rapat, kursi rapat, kursi
sofa / tamu, meja pelayanan, lemari arsip dan lemari
penyimpanan barang. Pada tahun 2019 kembali mengadakan
meubellair untuk memenuhi kebutuhan sarana dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas.
Adapun meubelair yang diadakan yaitu :
42|
Meja Kerja Kayu = 1,00 unit
Lemari Penyimpanan = 2,00 unit
Lemari Besi/Metal = 2,00 unit
Kursi Besi/Metal = 32,00 unit
Kursi Dorong = 2,00 unit
Meubellair tersebut diadakanuntuk menunjang kinerja pegawai,
juga dkarenakan beberapa meubellair yang lama sudah rusak
berat dan sudah dihentikan penggunaannya tinggal menunggu
dilakukan penghapusan berupa dilelang.
e. Fasilitas Kantor Lainnya.
Barang Milik Negara (BMN) yang tergolong fasilitas lainya seperti
TV, Pendingin Ruangan / AC, Sound System, kamera CCTV,
tabung pemadam kebakaran, mesin dap air, dan aset-aset
lainnya dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu melalui
anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) kembali mengadakan barang-barang sebagai
bagian dari Peralatan dan Fasilitas Kantor seperti :
Air Conditioner / AC Split = 11,00 unit
Generator = 1,00 unit
Timbangan Barang = 1,00 unit
Dispenser = 1,00buah
Power Amplifier = 1,00unit
Lensa Kamera = 1,00 unit
Refrigerator/freezer = 1,00 buah
Kamera Electronic = 1,00 unit
43|
Server Aplikasi IQFAST = 1,00 unit
Sumur suntik = 1,00 paket
f. Barang Persediaan.
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selain
mengelola Barang Milik Negara (BMN) dalam bentuk barang tidak
bergerak dan bergerak, juga mengelola Barang Persediaan yang
merupakan barang-barang yang dibeli dari APBN dalam
penggunaannya tidak habis pakai seperti alat tulis kantor, alat
rumah tangga kantor, blanko / sertifikat maupun bahan-bahan
laboratorium yang pada saat dibeli tidak langsung habis
digunakan dan harus dicatat pengelolaannya secara tertib sesuai
peruntukan.
44|
BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
A. KARANTINA HEWAN.
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang
diimpor.
a. Walaupun Wilayah Kerja Pantoloan dan Wilayah Kerja Bandara
Mutiara Sis Al-Jufri Palu sebagai Wilayah Kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu merupakan tempat pemasukan
media pembawa HPHK impor, namun berdasarkan laporan data
pemasukan selama tahun 2019 belum ada data kegiatan tindakan
karantina hewan terhadap media pembawa HPHK impor. Hal ini
dikarenakan sebagian besar media pembawa yang diimpor masuk
di tempat-tempat pemasukkan sebagaian besar berada di Pulau
Jawa, Bali dan Sumatera, sedangkan yang masuk ke Wilayah
Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu hanya sebagian kecil
berupa media pembawa HPHK eksimpor yang telah masuk
kategori antar area.
b. Berdasarkan hasil pengawasan di tempat-tempat pemasukan
yang telah ditetapkan untuk media pembawa HPHK impor tidak
ada data lalulintas, maka kegiatan tindakan karantina 8 P tidak
ada.
c. Demikian juga halnya terkait pelaksanaan
penahan,penolakan,maupun pemusnahan terhadap media
pembawa HPHKmelaluiimpor tidak ada.
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang
diekspor.
a. Berdasarkan data hasil laporan operasional selama tahun 2019
ada kegiatan ekspor media pembawa HPHK melalui tempat
pengeluaranyang telah ditetapkan yaitu Wilayah Keraja Bandara
45|
Mutiara Sis Al-Jufri Palu dan Bandara Syukuran Aminudin Amir
Luwuk . Adapun media pembawa HPHK yang diekpor perupa
Bahan Asal Hewan (BAH) melalui tempat pengeluaran Bandara
Mutiara Sis Al-Jufri Palu adalah sebagai berikut : 1).Kumbang mati
volume 6 koloni frek. 1 kali dengan negara tujuan Jepang dengan
daerah asal Kabupaten Sigi Biromalu pada Bulan September
2019. Sedangkan tempat pengeluaran melalui Bandara Syukuran
Aminudin Amir Luwuk adalah 1). Kumbang awetan volume 0,5
Kg, frek. 1 kali dengan negara tujuan Spain (Prancis) dengan
daerah asal Kab. Banggai pada bulan Juli 2019.
b. Berdasarkan laporan operasional tahun 2019tindakan karantina
terhadap media pembawa HPHK yang diekpor berupa BAH dan
dilakukan pemeriksaan fisik dan organoleftik dan sertifikasi KH-13
untuk Benda Lain.
c. Pelaksanaan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK
yang akan diekpor selama tahun 2019, Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu belum pernah melakukan tindakan penahanan,
penolakan dan pemusnahan.
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang
diantar areakan.
3.1. Kegiatan Domestik Masuk..
Jenis media pembawa HPHK antar area masuk melalui tempat-
tempat pemasukan yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun
2019 adalah sebagai berikut :
3.1.1 Wilayah Kerja Pantoloan.
Wilayah Kerja Pantoloan meliputi Pelabuhan Laut :
Pantoloan, Wani dan Pelabuhan Penyebrangan Fery
Taipa. Wilker Pantoloan merupakan salah satu wilker
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu kegiatan
46|
lalulintas media pembawa HPHK dengan volume dan
frekuensi cukup tinggi. Pada tahun 2018 tercatat
beberapa jenis media pembawa HPHK yang telah
memenuhi persyaratan dan kesehatan dengan Sertifikat
Pelepasan (KH-14) media pembawa HPHK yang
dilaulintaskan antara lain ; Daging Ayam Beku 3.200
kilogram, Daging Sapi 110 kilogram, Daging Ayam
olahan 824 kilogram, Daging Sapi olahan 143 kilogram,
Susu olahan 1.819 kilogram, serta pakan ternak 722.640
kilogram. Secara terinci terlampiran.
3.1.2. Wilayah Kerja Luwuk.
Wilayah Kerja Luwuk meliputi : Pelabuhan Luwuk dan
Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk berada di
Wilayah Kabupaten Banggai. Selama tahun 2018 telah
mencatat beberapa kegiatan tindakan karantina hewan
terhadap media pembawa HPHK memenuhi persyaratan
dan kesehatan, kemudian diterbitkan sertifikat berupa
Sertifikat Pelepasan (KH-14). Data media pembawa
HPHK yang tercatat tahun 2018 yang masuk melalui
tempat pemasukan Pelabuhan Laut Luwuk dan Bandara
Syukuran Aminudin Amir Luwuk anatara lain :Ayam 526
ekor, Burung 1.381, DOC 67.300 ekor, DOQ 1.200 ekor,
Kucing 58 ekor, Anjing 17 ekor, Suger Glinder 13 ekor,
Kelinci 27 ekor, Iguana 10 ekor, Hamster 96 ekor, Ulat
Hokong 13 Kg, Daging Ayam 16.032 kilogram, Daging
Sapi 149 kilogram, Yoghurt 703 kilogram, Daging Ayam
Olahan 160 kilogram, Daging Sapi Olahan 206
kilogram,Toghurt 703 kilogram, Keju 35 kilogram, Pakan
ternak 129.000 kilogram, Vaksin 3 kemasan
sebagaimana terinci pada Lampiran.
47|
3.1.3 Wilayah Kerja Bandara Sis Al-Jufri Palu
Kegiatan tindakan karantina hewan terhadap media
pembawa HPHK yang melalui tempat pemasukan
Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu berdasarkan laporan
operasional tahun 2018 adalah sebagai berikut ; Ayam
1.119 ekor, Burung 14.075 ekor, Anjing 134 ekor, Kucing
121 ekor, DOC 274.600 ekor, DOQ 33.800 ekor, DOD
700 ekor, Tikus Putih 318 ekor, Biawak 1 ekor, ekor,
Landak 19 ekor, Sarang Burung Walet 8 kilogram,
Daging Sapi 16 kilogram, Daging Ayam 197 kilogram,
Daging Sapi Olahan 111 kilogram, Daging Ayam Olahan
291 kilogram, Keju 195 kilo gram, Mentega 30 kilogram,
Ulat Hongkong 12 kilogram, dan Ulat Bambu 0,3
kilogram. Sebagaimana terinci Terlampir.
3.1.4 Wilayah Kerja Tolitoli
Wilayah Kerja Tolitoli meliputi : Pelabuhan Laut Tolitoli,
Pelabuhan Penyebrangan Fery, dan Bandara Sultan
Bantilan Tolitoli. Berdasarkan data laporan operasional
tahun 2018 tindakan karantina hewan terhadap media
pembawa HPHK yang adalah sebagai berikut ; Ayam 7
ekor, Ice Cream 8.000 kilogram, dan Pakan Ternak
48.000 kilogram. Sebagaimana terlampir.
3.1.5 Wilayah Kerja Pagimana.
Wilayah Kerja Pagimana berada di Kecamatan
Pagimana Kabupaten Banggai yang menangani
Pelabuhan Penyebrangan Fery Pagimana-Gorontalo.
Berdasarkan laporan operasional tahun 2018 terhadap
tindakan karantina hewan media pambawa HPHK
48|
tempat pemasukan Wilayah Kerja Pagimana dengan
Sertifikat Pelapasan (KH-14) adalah sebagai berikut ;
Kambing 29 ekor, Kucing 5 ekor, Anjing 5 ekor, Ayam
560 ekor, Burung 18 ekor, DOC 11.430 ekor, Daging
Ayam Beku 1.320 ekor, Daging Babi 260 kilogram.
Dengan rincian terlampir.
3.1.6 Wilayah Kerja Ampana.
Wilayah Kerja Ampana tahun 2018 baru ditetapkan
sebagai tempat pemasukan dan pengeluaran. Wilayah
Kerja Ampana meliputi Palabuhan Laut Matangisi,
Pelabuhan Penyebrangan Fery dan Bandara Ampana.
Sebagai wilker baru maka belum begitu banyak lalulintas
media pembawa HPHK dilalulintaskan dan tahun 2019
tercatat tindakan karantina hewan terhadap media
pembawa HPHK dan telah diberi Sertifikat Pelepasan
(KH-14) adalah sebagai berikut ; Ayam 205 ekor, Burung
8 ekorKambing 8 ekorKudapacu 1 ekor dan Sapi 1 ekor.
Dengan rincian terlampir.
Tindakan Karantina yang dilakukan terhadap media pembawa
HPHK antar area masuk / Domestik Masuk melalui tempat
pemasukan yang telah ditetapkan sebelum diberi Sertifikat
Pelepasan (KH-14) adalah sebagai berikut :
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa
HPHK berupa Hewan.
Tindakan karantina yang dilakukan terhadap media
pembawa HPHK berupa hewan antar area masuk
sebanyak 413.784 ekor, dengan frekuensi 1.043 kali
tindakan karantina yang dilakukan meliputi tindakan
Pemeriksaan dan Pelepasan. Pemeriksaan meliputi
kelengkapan, keabsahan dan kesesuaian dokumen
49|
kemudian Pemeriksaan fisik. Bila telah memenuhi dan
hewan dinyatakan sehat maka dilakukan Pembebasan
berupa Sertifikat Pelepasan (KH-14). Tindakan
Pengasingan, Pengamatan dan Perlakuan tidak dilakukan
karena hewan yang masuk tersebut tidak memerlukan
masa karantina dan tidak tertular atau dicurigai tertular
HPHK.
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa
HPHK berupa Bahan Asal Hewan.
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa
HPHK berupa Bahan Asal Hewan berupa tindakan
Pemeriksaan berupa pemeriksaan kelengkapan,keabsahan
dan kesesuaian dokumen dan Pemeriksaan fisik. Jika telah
memenuhi persyaratan dan fisik tidak rusak, busuk, layak
maka dilakukan Pembebasan berupa Sertifikat Pelepasan (
KH-14 ). Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan terhadap
media pembawa HPHK berupa Bahan Asal Hewan
berdasarkan laporan operasional karantina hewan tahun
2018 sebanyak 35.200 kilogram, frekuensi 51 kali dan
Tindakan Pemeriksaan laboratorium, Pengamatan dan
Perlakuan tidak dilakukan terhadap BAH masuk karena
tidak : bocor, rusak, busuk atau dicurigai terkontaminasi
HPHK.
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa
HPHK berupa Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH).
Tindakan yang dilakukan berupa Pemeriksaan Dokumen
dan Pembebasan, bila setelah dilakukan Pemeriksaan
memenuhi persyaratan dan secara fisik tidak rusak,bocor,
busuk dan layak maka dilakukan tindakan Pembebasan
50|
dengan mengeluarkan Sertifikat Pelepasan (KH-14). Pada
tahun 2018 terlaporkan HBAH 74.427 kilogram, dan
frekuensi 100 kali. Tidak dilakukan Tindakan Pemeriksaan
laboratorium, Pengamatan dan Perlakuan terhadap BAH
masuk karena dalamtindakanpemeriksaantidak : bocor,
rusak, busuk atau dicurigai terkontaminasi HPHK.
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa
HPHK berupa Media Pembawa Lain/ Benda Lain
Terhadap media pembawa HPHK berupa Media Pembawa
Lain/Benda Lain yang meliputi Antigen, Vaksin, Obat
Hewan dan Pakan Ternak maka tindakan karantina
dilakukan adalah Pemeriksaan dan Pembebasan dengan
dikeluarkan Serifikat Pelepasan (KH-14) dilakukan setelah
tindakan Pemeriksaan memenuhi persyaratan, tidak rusak,
tidak bocor dan tidak busuk. Media pembawa HPHK berupa
Media Pembawa Lain / Benda Lain yang masuk berdasar
laporan operasional tahun 2019 adalah 1.047.125
kilogram, frekuensi 35 kali, 3.304 kemasan, frekuensi 8 kali.
Tindakan Karantina 8 P yang meliputi : Pemeriksaan,
Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan,
Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan maka tindakan
karantina 8 P tidaklah mesti semua dilakukan dan tidaklah
mesti dilakukan secara berurutan oleh Petugas Karantina
Hewan di semua Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu. Selama tahun 2019 tidak ada laporan
tindakan Penahan, Penolakan dan Pemusnahan bahwa
semua media pembawa HPHK yang masuk dilengkapi
dengan dokumen dan dokumen tersebut memenuhi
persyaratan, sesuai, absah dan media pembawa HPHK
yang masuk melalui tempat pemasukan yang ditetapkan
51|
dinyatakan sehat tidak tertular atau dicurigai tertular HPHK
golongan I atau golongan II, tidak rusak, tidak bocor, tidak
busuk atau tidak terkontaminasi penyakit dan tidak berasal
dari area /daerah dilarangpemasukanya.
3.2. Kegiatan Domestik Keluar.
Pelaksanaan tindakan karantina hewan terhadap media
pembawaHPHK antar area keluar/ Domestik Keluar yang telah
memenuhi sistem kesehatan dengan dikeluarkan Sertifikat
Kesehatan (KH-11), Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH-12)
dan Surat Keterangan Untuk Benda Lain (KH-13) melalui tempat-
tempat pengeluaran yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.Laporan tindakan
karantina hewan terhadap media pembawa HPHK antar area
keluar/ Domestik Keluar selama tahun 2019 sebagai berikut :
3.2.1. Wilayah Kerja Pantoloan (Pelabuhan Pantoloan,Wani dan
Pelabuhan Penyebrangan Fery Taipa).
Berdasarkan laporan operasional tahun 2019 tidakan
karantina hewan terhadap media pembawa HPHK yang
dikeluarkan melalui tempat pengeluaran yang telah
ditetapkan meliputi Pelabuhan Laut Pantoloan, Pelabuhan
Laut Wani dan Penyebrangan Taipa yang merupakan
Wilayah Kerja Pantoloan adalah sebagai berikut : Sapi
Potong 15.814 ekor, Kerbau Potong 7 ekor, Kambing
potong 10.143 ekor, Kudapacu 4 ekor, Ayam 81 ekor,
Burung 4 ekor, Orang Utan 2 ekor, Kucing 1 ekor, bebek
50 ekor,Telur Ayam 10.100 kilogram, Kulit Sapi garam
33.700 lembar, Daging ayam 1.400 kilogram, Daging sapi
110 kilogram, Madu 150 kilogram Sebagaimana terlampir.
52|
3.2.2 Wilayah Kerja Luwuk (Palabuhan Laut Luwuk dan
Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk).
Pelaksanaan tindakan karantina hewan di Wilayah Kerja
Luwuk yang keluar melalui Pelabuhan Laut Luwuk dan
Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk selama tahun
2019 adalah sebagai berikut : Iguana 1 ekor, Ayam 109
ekor, Burung 9 ekor, Kumbang 162 koloni, Belalang 18
koloni, Kupu-Kupu 51 koloni, Capung 2 koloni, kadal 1
ekor, bekicot 150 kilogram, Sarang Burung walet 190
kilogram, Telur Ayam 58.845 kilogram, Madu 560
kilogram, Daging babi 29 kilogram, Daging kelelawar 40
kilogram, DagingAyam 30 kilogram, Tanduk sapi 2
kilogram, Serangga awetan 8 koloni, Kulit Sapi garam
400 kilogram.Denganrincian terlampir.
3.2.3 Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu.
Berdasarkan laporan operasional tahun 2019 bahwa
tindakan karantina terhadapan media pembawa HPHK
yang keluar melalui Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu
sebagai berikut : Ayam 306 ekor, Burung 597 ekor, Kura-
Kura gunung 12 ekor, Biawak 1 ekor, Anjing 8 ekor,
Kucing 17 ekor, kadal 1 ekor, Ular 2 ekor, Kupu –kupu 1
koloni, lebah 3 koloni,Kumbang 1.632 koloni, Sarang
Burung Walet 47.999,63 kilogram, Sarang seriti 422,5
kilogram, Daging Ayam 59 kilogram, Daging Kambing 5
kilogram,Dagingsapi 20 kilogram,Kumbang dan kupu-
kupumati 6 kemasan, 10 koloni, 1 kilogram, Kulit Ular 200
lembar, Madu Hutan 360,9 kilogram, telur tetas 20
kilogram, Kroto 54.458 kilogram, Serum Darah 66
kemasan, Hati dan Ginja Tikus 8 kemasan, Sampel Feses
108 kemasan, Sampel Swab cloaca 1 kemasan, Vaksin 9
53|
kemasan, Keju 15 kilogram, specimen ginjang,
lambung,pankrean 1 Kemasan, Specimen hepar dan
ginjaltikus8 Kemasan,Secara terinci Terlampir.
3.2.4 Wilayah Kerja Tolitoli (Pelabuhan Laut Tolitoli,Pelabuhan
Penyebrangan Fery dan Bandara Sultan Bantilan Tolitoli).
Data laporan operasional tahun 2019 yang dilakukan
tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK yang
keluar melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan di
Wilayah Kerja Tolotoli adalah sebagai berikut : Sapi
Potong 1.985 ekor,Kambing Potong 2.849 ekor, Ayam 47
ekor,Burung 4 ekor, Sarang Burung Walet 330 kilogram,
Tulang Sapi 2.359 kilogram, Kulit Sapi 300 lembar, Jeroan
sapi 62 kilogram, Pakan ternak 52.000 kilogram. Bahan
diagnostik 3 kilogram. Dengan rincian terlampir.
3.2.5 Wilayah Kerja Pagimana (Pelabuhan Penyebrangan Fery
Pagimana).
Berdasarkan laporan operasional selama tahun 2019
tercatat tindakan karantina yang dilakukan terhadap media
pembawa HPHK yang keluar melalui Pelabuhan
Penyebrang Fery Pagimana tujuan Gorontalo adalah
sebagai berikut : Kambing 65 ekor, Anjing 26 ekor, Kucing
27 ekor, Kelinci 2 ekor, Ayam 435 ekor, Bebek 8 ekor,
Burung 142 ekor, DOC 16 ekor, Iguana 2 ekor, Daging
Sapi Beku 760 kilogram, Daging Ayam Beku 80 kilogram,
Daging Kelelawar 290 kilogram, Daging Babi 80 kilogram,
Daging babi 60 kilogram, Daging Kelelawar 180 kilogram.
Data terinci terlampir..
54|
3.2.6 Wilayah Kerja Ampana (Pelabuhan Laut Matangisi,
Pelabuhan Penyebrangan Fery Ampana dan Bandara
Tanjung Api Ampana).
Data pengeluaran media pembawa HPHK melalui tempat
pengeluaran yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja
Ampana tahun 2019 yang telah dilakukan tindakan
karantina adalah sebagai berikut : Kambing 56 ekor,
Burung 12 ekor, Ayam 239 ekor. Data secara terinci
terlampir.
Bahwa sebelum diterbitkan Sertifat Kesehatan terhadap media
pembawa HPHK berupa hewan, Sertifikat Sanitasi Produk
Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa BAH dan
HBAH, dan Surat Ketrangan Untuk Benda Lain terhadap media
pembawa BAH, HBAH dan media pembawa lain/Benda Lain
maka dilakukan tindakan karantina terlebih dahulu berupa :
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
berupa Hewan.
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
berupa Hewan yang antar area keluar / domestik keluar
melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan di lingkup
Wilayah Karja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tahun
2019 adalah sebagai berikut:
- Tindakan Pemeriksaan dilakukan tercatat sebagai
berikut543.469 ekor, frekuensi 1.641 kali, 181 koloni
dengan frekuensi 50 kali, 210.054,2 kilogram sebanyak
2.636 kali.
- Tindakan Pengasingan tercatat sebagai berikut : 31.432
ekor dan freuensi 970 kali.
55|
- Tindakan Pengamatan dilakukan terhadap media pembawa
HPHK berupa hewan tercatat sebagai berikut : 31.432 ekor
dan 970 kali
- Tindakan Perlakuan dilakukan terhadap media pembawa
HPHK berupa hewan tercatat sebagai berikut : 31.432 ekor
dan 970 kali.
- Tindakan Pembebasan terhadap media pembawa HPHK
berupa Hewan yang ditandai dengan terbitnya Sertifikat
Kesehatan (KH-11) terhadap 543.469 ekor, sebanyak 1.641
kali, 181 koloni sebanyak 50 kalim 210.054,2 kilogram
sebanyak 2.636 kali.
Tindakan Pengasinga, Pengamatan dan Perlakuan dilakukan
terhadap yang dikeluarkan di tempat pengeluaran yang
ditetapkan di lingkup Wilayah KerjaBalai Karantina Pertanian
Kelas II Palu berdasarkan laporan operasional tahun 2019
berupa hewan bibit, hewan potong, hewan dilindungi, dan
hewan kesayangan HPR seperti kambing potong, sapi
potong, kerbau potong, kuda dan Hewan Kesayangan HPR
seperti Anjing dan Kucing.
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
berupa Bahan Asal Hewan (BAH).
Tindakan karantina yang dilakukan terhadap madia pembawa
HPHK berupa BAH adalah tindakan Pemeriksaan terhadap
kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan, dan pemeriksaan
fisik serta organoleftik bila telah memenuhi persyaratan, tidak
rusak, tidak busuk dan layak maka dilakukan tindakan
Pembebasan dengan diterbitkan Sertifikat Sanitasi Produk
Hewan (KH-12) atau Surat Keterangan Untuk Benda Lain
(KH-13). Berdasarkan laporan operasional tahun 2019 BAH
yang keluar melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan di
lingkup Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
56|
sebagai berikut : 115.352,45 kilogram sebanyak 1.207 kali,
dan 34.400 lembar sebanyak 19 kali.
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
berupa Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH).
Tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK berupa
HBAH adalah tindakan Pemeriksaan terhadap kelengkapan
dokumen yang dipersyaratkandan tindakan Pemeriksaan fisik
dan organoleftik, bila telah memenuhi persyaratan, sesuai dan
secara fisik tidak rusak, tidak busuk dan tidak terkontaminasi
HPHK maka dilakukan tindakan Pembebasan berupa
Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH-12). Berdasarkan
Laporan Operasional tahun 2019 HBAH yang keluar melalui
tempat pengeluaran yang telah ditetapkan lingkup Wilayah
Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah:45,5
kilogram, sebanyak 7 kali.
Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
berupa Media Pembawa Lain/ Benda Lain.
Tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK berupa
Media Pembawa Lain / Benda Lain adalah tindakan
Pemeriksaan berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen
yang persyaratkan dan sesuai, pemeriksaan fisik tidak rusak,
tidak busuk maka dilakukan tindakan Pembebasan dengan
diterbitkan Surat Keterangan Untuk Benda Lain (KH-13).
Berdasarkan laporan tahu 2019 tercatat pengeluaran HBAH di
lingkup Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sebagai berikut : 106.745 kilogram sebanyak 1.385 kali, 194
kemasan, sebanyak 40 kali.
Tindakan karantina 8 P ( Pemeriksaan, Pengasingan,
Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan,
57|
Pemusnahan dan Pembebasan) yang dilakukan oleh petugas
Karantina Hewan di semua wilayah kerja Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu sebagian besar merupakan tindakan
Pemeriksaan dan tindakan Pembebasan sedangkan tindakan
karantina Pengasing, Pengamatan dan Perlakuan hanya
dilakukan pada sebagian jenis media pembawa HPHK tertentu
saja yang membutuhkan masa karantina seperti hewan bibit,
hewan potong berdasarkan laporan oprasional tahun 2019
yaitu : kambing potong, sapi potong, kerbau potong, dan kuda
dan hewan kesayangan HPR adalah Anjing dan Kucing..
Tindakan Karantina Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan
selama tahun 2019 tidak ada laporan.
Tabel 11a.Resume TindakanKarantina Hewan (Tindakan 8P) di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019.
No
Tindakan Karantina Hewan
Frekwensi dan Volume Ket. Impor Ekspor Domestik Masuk Domestik Keluar
F V F V F V F V
1 Hewan NIHIL 1.Pemeriksaan 1 6
1.422
414.495
1.641 50
543.409 181
Kumbang mati /koloni DOC,DOD, DOQ,burung, ayam,Anjing,kusing dll/ekor Sapi,Kerbau,Kuda, Ayam, Burung dll/ekor Kumbang, kupu-kupu, lebah/ koloni
2.Pengasingan 970 31.432 Sapi, kerbau, Kuda , Anjing, Kucing dll/ekor
3.Pengamatan 970 31.432 Sapi, kerbau, Kuda , Anjing, Kucing dll/ekor
58|
4.Penahanan
5.Perlakuan
6.Penolakan
7.Pemusnahan
8.Pembebasan 1 6 1.422
414.495
1.641 50
543.409 181
Kumbang mati /koloni DOC,DOD, DOQ,burung, ayam,Anjing,kusing dll/ekor Sapi,Kerbau,Kuda, Ayam, Burung dll/ekor Kumbang, kupu-kupu, lebah/ koloni
2 Bahan Asal Hewan
NIHIL
1.Pemeriksaan 42 35.200 1.207 49
115.352,45 34.400
Daging ayam,daging sapi,telur ayam, daging bebek dll/kg Sarang burung walet, Daging sapi, daging ayam, daging babi, madu, dll /kilogram Kulit sapi, ku;lit ular dll/ lembar
2.Pengasingan
3.Pengamatan
4.Penahanan
5.Perlakuan
6.Penolakan
7.Pemusnahan
8.Pembebasn 42 35.200 1.207 49
115.352,45 34.400
Daging ayam,daging sapi,telur ayam, daging bebek dll/kg Sarang burung Walet, Daging sapi, daging ayam, daging babi, madu, dll /kilogram Kulit sapi, kulit ular dll/
59|
lembar
3 Hasil Bahan Asal Hewan
NIHIL
1.Pemeriksaan 1 0,5 100
74.427
7
45,5
Kumbang diawetkan /Kg Daging sapi olahan,dagingayam olahan, Yoghurt,keju, mentega dll/kg Daging sapi olahan, Daging ayam olahan dll/ kilogrsm
2.Pengasingan
3.Pengamatan
4.Penahanan
5.Perlakuan
6.Penolakan
7.Pemusnahan
8.Pembebasan 1 0,5
100
74.427
7
45,5
Kumbang diawetkan /Kg Daging sapi olahan,dagingayam olahan, Yoghurt,keju, mentega dll/kg Daging sapi olahan, Daging ayam olahan dll/ kilogrsm
4 Media Pembawa Benda Lain
NIHIL
1.Pemeriksaan 35
8
1.050.125,3
3.304
1.385
106.745
Ulat hokong, ulat bambu, pakan ternak,kg Vaksin/ kemasan Pakan ternak, telur semut/kroto, bahan diagnostik dll/kg
60|
Keterangan :
DM = Domestik Masuk,
DK = Domestik Keluar,
F = Frekuensi,
V = Volume (Ekor, Kg, Butir, Koloni, dan lainya).
Tabel 12a. Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan
Pembebasan Karantina Hewan di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu Selama 3 Tahun Terakhir.
No Kegiatan
Tindakan
Karantina
Hewan
Satuan
Tahun
2017 2018 2019
V F V F V F
1 Impor Pemeriksaan
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Dll
40
194
Serum darah, feses, Swab cloaca, vaksin dll/kemasan
2.Pengasingan
3.Pengamatan
4.Penahanan
5.Perlakuan
6.Penolakan
7.Pemusnahan
8.Pembebasan 35
8
1.050.125,3
3.304
1.385 40
106.745 194
Ulat hokong, ulat bambu, pakan ternak,kg Vaksin/ kemasan Pakan ternak, telur semut/kroto, bahan diagnostik dll/kg Serum darah, feses, Swab cloaca, vaksin dll/kemasan
61|
Pembebasan Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Dll
2 Ekspor Pemeriksaan
Pembebasan
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Dll
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Dll
-
3
-
-
-
3
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
-
-
-
-
-
85
-
-
-
85
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
-
-
-
-
-
0,5
-
-
6
-
0,5
-
6
-
-
1
-
-
1
-
1
-
1
-
3 Domestik
Masuk
Pemeriksaan
Pembebasan
Ekor
Kg
Kemasan
Lembar
Dll
Ekor
Kg
Kemasan
Lembar
Dll
872.540
2.487.848
136
96
121
872.540
2.487.848
136
96
121
2.379
329
61
1
9
2.379
329
61
1
9
721.141
1.041.018
9.892
-
39.240
721.141
1.041.018
9.892
-
39.240
2.788
225
43
-
1
2.788
225
43
-
1
414.494
1.156.753,3
3.304
-
1
414.494
1.156.753,3
3.304
-
1
2.430
176
8
-
1
2.430
176
8
-
1
4 Domsetik
Keluar
Pemeriksaan
Pembebasan
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Lembar
Butir
Dll
Ekor
Kg
Kemasan
Koloni
Lembar
Butir
Dll
69.685
89.332
22
76
5.575
2
-
69.685
89.332
22
76
5.575
-
-
1.621
1.481
38
23
23
1
-
1.621
1.481
38
23
23
-
-
53.740
1.211.169,6
38
111
14.616
-
4
53.740
1.211.169,6
38
111
14.616
-
4
1.123
2.030
25
35
26
-
2
1.123
2.030
25
35
26
-
2
33.092
222.245,95
178
199
34.600
-
9-
33.092
222.245,95
178
199
34.600
-
9
1.655
2.619
24
56
20
-
1
1.655
2.619
24
56
20
-
1
Keterangan :
V = Volume,
F = Frekuensi
Dll (Satuan Lain) = diisikan satuan lain
62|
4. Penggunaan Sertifikat Karantina Hewan
Penggunaan dokumen utamaberupa sertifikat kesehatan hewan,
sertifikat sanotasi produk hewan, sertifikat untuk benda lain, dan
sertifikat pelepasan yang digunakan dalam rangka pelayanan
sertifikat karantina hewan di Wilayah Kerja Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2019 sebagai berikut:
a) KH-11 sertifikat kesehatan hewan = 1.243 lembar.
b) KH-12 sertifikat sanitasi produk hewan = 1.116lembar.
c) KH-13 surat keterangan untuk benda lain =1.140lembar.
d) KH-14 sertifikat pelepasan karantina hewan =2.050lembar.
e) Sertifikat Utama (blank sertificet) = 8.164 lembar
Tabel 13.a. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019.
No
JenisDokumenKarantinaHewan
JumlahAwal
JumlahPemakaian
Saldo
1 2 3 4 5
1 KH-11 12.624 1.243 11.381
2 DEC 11 7.735 1.213 6.522
3 KH-12 20.780 1.116 19.664
4 DEC 12 5.680` 1.102 4.578
5 KH-13 5.198 1.140 4.056
6 DEC 13 5.190 1.140 4.050
7 KH-14 11.951 2.051 9.900
8 DEC 14 12.155 2.011 10.144
9 SertifikatUtama (blank sertificet)
9.850 8.164 1.686
63|
5. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang merupakan filter
terdepan dalam lalu lintas media pembawa Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) berperan penting terhadap pencegahan masuk
dan tersebarnya penyakit hewan ke Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dalam rangka melaksanakan tupoksi tersebaut Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu membutuhkan data mengenai HPHK dan
penyebaranya di Sulawesi Tengah. Data tersebut berguna sebagai
salah satu acuan untuk menentukan tindakan dan kebijakan
karantina terhadap suatu media pembawa HPHK. Untuk
memperoleh data HPHK dan penyebaranya di Sulawesi Tengah
maka dilakukan Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Sulawesi
Tengah dengan melakukan kegiatan pengambilan data HPHK dan
penyebaranya pada instansi pemerintah daerah yang membidangi
peternakan, kesehatan hewan dan kesmavet provinsi,
kabupaten/kota di Sulawesi Temhah serta Balai Besar Veteriner
(BBVet) Maros. Pengambilan data dilakukan dalam bentuk
perjalanan dnas keseluruh dinas terkait di Sulawesi Tengah dan
BBVet Maros dengan metode pengisisn kuisioner dan wawancara.
Data HPHK dan penyebaran di Sulawesi Tengah bersumber
dari Dinas Perkebunan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan
Prov. Sulawesi Tengah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Palu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab.
Donggala, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sigi,
Dinas Peternakan Kab. Parigi Moutong, Dinas Pertanian Kab.
Poso, Dinas Perkebunan dan Peternakan Tolitoli, Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kab. Buol, Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kab. Tojo Una Una, Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kab. Luwuk Banggai, Dinas Pertanian Kab. Banggai
Kepulauan, Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Banggai Laut, Dinas
64|
Pertanian Kab. Morowali, Dinas Pertanian dan Pangan Kab.
Morowali Utara, dan BBVet. Maros.
Berdasarkan data laporan dari instasi tersebut diatas selama
1 (satu) tahun terakhir yakni Tahun 2019 di laporkan data HPHK di
Sulawesi Tengah yaitu : Avian Infectious Bronchitis, Avian
Mycoplasmosis, Babesiosis, Bovine Anaplasmosis, Bovine Viral
Diarrea, Brucellosis, Cysticercosis, Egg Drop Syndrome, Fowl
Cholera, Fowl Fox, Gumoro, Infedtious Laryngo Trachetis, Hog
Cholera,Leptospirosis, New Castle Disease, Orf, Rabies, Scabies,
Septichaemia Epizootica (SE), Kaskado,dan Surra.(Lampiran 33)
Peta Sebaran Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Yang Ditemukan di
Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019.
6. Kegiatan Koleksi HPHK.
Pada tahun anggaran 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu tidak ada kegiatan untuk pembuatan koleksi hama penyakit
hewan karantina (HPHK). Namun demikian koleksi hama penyakit
hewan karantina (HPHK) yang dimiliki sampai saat ini oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu merupakan kegiatan koleksi
65|
beberapa tahun yang lalu. Adapun koleksi HPHK yang dimiliki
sampai saat ini oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
adalah cacing Fasciola hepatika berjumlah 1 koleksi, anak sapi
(fetus) akibat abortus yang diduga akibat penyakit brucellosis
berjumah 2 koleksi dan koleksi media pembawa HPHK seperti :
burung yang diawetkan berjumlah 2 koleksi, kadal papua
berjumlah 1 koleksi, keroto/telur semut berjumlah 1 koleksi, media
pembawa HPR kepala anjing 2 koleksi, HABAH daging olahan
berjumlah 1 koleksi.
7. Kegiatan Intersepsi HPH/HPHK.
Dalam rangkaian tindakan karantina, pemeriksaan merupakan
tindakan yang paling awal dilakukan dalam melaksanakan
tindakan karantina terhadap media pembawa yang dilalulintaskan.
Pemeriksaan terdiri dari beberapa kegiatan, diantaranya
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik media pembawa dan
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium sekarang ini
menjadi faktor pendukung dalam pengambilan keputusan.
Keputusan dalam hal ini adalah penerbitan sertifikat kesehatan
bagi media pembawa yang akan dilalulintaskan.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai salah satu unit
pelaksana teknis karantina telah memiliki laboratorium karantina
hewan guna mendukung kegiatan tindakan karantina di lapangan.
Pemeriksaan yang sudah biasa dilaksanakan dilaboratorium
karantina hewan BKP Kelas II Palu antara lain pengujian RBT,
pengujian rapid test AI, pengawasan keamanan pangan serta
pengujian kelayakan dan cemaran bahan asal hewan, dan
pengujian elisa terhadap titer antibody virus rabies.
Berikut pengujian yang dilakukan oleh Laboratorium Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu:
66|
1. Rose Bengal Test (RBT)
Rose Bengal Test dilakukan untuk menguji antibodi Brucellosis pada
serum hewan ternak. Di Laboratorium Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu pengujian RBT dilakukan pada hewan ternak yaitu sapi,
kerbau, dan kambing
2. Total Plate Count (TPC)
Total Plate Count (TPC) adalah pengujian keamanan pangan dengan
mengetahui besaran cemaran mikroba dalam media pembawa asal
hewan, seperti daging, sosis, dan bakso
3. Rapid Test AI
Metode Rapid Test Avian Influenza melalui sampel dari swab kloaka
atau swab trachea dari unggas dewasa yang selanjutnya kita lakukan
pengujian. Uji tersebut merupakan uji screening terhadap virus Avian
Influenza yang mempunyai protein H (haemaglutinin) pada virus
Avian Infleunza dengan sensitivitas rendah dan spesifitas tinggi.
4. Elisa terhadap titer antibody virus rabies
Pengujian Elisa titer antibody virus rabies dilakukan untuk
mengetahui jumlah antibody yang terbentuk oleh virus rabies
terhadap tubuh hewan hospes penyakit tersebut, sehingga dengan
adanya deteksi ini diharapkan lalulintas yang dilakukan hanya
terhadap hewan-hewan yang terbebas dari penyakit tersebut.
67|
Tabel 14.a Hasil Temuan HPHK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu.
No. Media
Pembawa Volume Trekuensi Metode
Pemriksaan Pengujian
Hasil Uji
Keteranga
1. Sapi Potong
12.760 181 Rose Bengal Test (RBT)
Negatif (-) 12.743 Positif (+) 17
Untuk yg Positif ditolak keberangkatanya
2. Kerbau 1 1 Rose Bengal Test (RBT)
Negatif (-)
3. Unggas 201 193 Rapid Test AI
Negatif (-)
8. Kegiatan Pengawasaan Keamanan Hayati di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu.
Tabel 15.a Pengawasan Keamanan Hayati Hewani di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama Tahun 2019.
No Komoditas Frekuensi Volume Laboratorium
Penguji Hasil
I Impor :
Nihil Nihil Nihil Nihil
II
Ekspor :
Kumbang Mati
Kumbang Awetan
1 1
6 Buah 0.5 Kg
- -
68|
B. KARANTINA TUMBUHAN.
1. Tindakan karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK
yang diimpor.
Pada tahun 2019 di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tidak
terdapat kegiatan impor maupun eks Impor komoditi pertanian. Hal
ini dikarenakan tidak adanya permohonan MP masuk yang
biasanya didominasi dengan benih kelapa sawit seperti tahun
sebelumnya. Data secara terinci mengenai kegiatan import media
pembawa OPTK tertuang pada Lampiran 25
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK
yang di ekspor.
a. Pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media
pembawa OPTK yang di eksport di Wilayah Kerja Karantina
Pertanian Pantoloan dan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu DAN
Wilayah kerja Luwuk sebagai tempat pengeluaran ekspor yang
telah ditetapkan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada
tahun 2019, berupa hasil tumbuhan berupa tanaman mati yang
belum/telah diolah dengan volume 11.147.730,05 Kg dengan
Frekuensi 82 kali, 4040 batang frekuensi 9 Kali, 2.488,63 M3
frekuensi 23 kali, dan 700 Gram dengan Frekuensi 1 Kali.
Adapun Negara tujuan eksport media pembawa OPTK yang
keluar melalui pintu pengeluaran yang telah ditetapkan di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu tahun 2019 ditangani oleh
petugas fungsional Karantina Tumbuhan adalah China, Korea,
Vietnam, America, India, Turkey, Itali, Malaysia, Jepang,
Pakistan, Taiwan, German, Argentina, India, Singapura, Belanda
Dan Arab Saudi. Secara terinci data media pembawa OPTK yang
diekspor pada tahun 2019 sebagaimana (Lampiran 26).
69|
b. Tindakan karantina 8 P yang dikenakan terhadap media
pembawa OPTK ekspor melalui tempat pengeluaran eksport
yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Pantoloandan Wilayah
Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu oleh petugas fungsional
Karantina Tumbuhan adalah tindakan pemeriksaan dan
pelepasan. Media pembawa OPTK eksport terlebih dahulu telah
melalui proses perlakuan seperti fumigasi yang dilakukan oleh
pihak ketiga, sehingga semua media pembawa OPT yang akan
dieksport telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan
oleh negara tujuan dan tidak ditemukan adanya OPTK sehingga
dapat diberikan dokumen Karantina Tumbuhan berupa PC
(Phytosanitary Certificate).Secara terinci data tentang Tindakan
Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang
diekspor pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tertuang
pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b.
3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK
yang diantarareakan.
1. Kegiatan Domestik Masuk.
a. Data media pembawa OPTK antar area / domestik yang
masuk melalui tempat pemasukan domestik yang telah
ditetapkan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2019 secara
keseluruhan untuk Pemasukanberupa tanaman hidup
benih/Bibit dengan Volume 1.684.580 Kg, 215.001 Batang,
2.624.584 Butir, dan 200 gram dengan total Frekuensi
570 Kali. Untuk Hasil Tumbuhan Hidup bukan benih
sebanyak 1.845.190 Kg, dan 13.464 batang dengan
Frekuensi 461 Kali. Untuk Hasil tanaman Mati (Diolah dan
70|
Tidak Diolah) sebanyak 4.265.197 Kg, dan Box, dengan
total Frekuensi 440 kali.Media pembawa OPTK antar area /
domestik yang masuk di tempat pemasukan yang telah
ditetapkan di seluruh Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu pada umumnya berasal dari daerah Jawa
Timur, Jawa Barat, DKI. Jakarta, Gorontalo, dan Sulawesi
Selatan.
Semua data tersebut merupakan hasil tindakan Karantina
Tumbuhan yang dilakukan oleh petugas fungsional
dibeberapa wilayah kerja seperti Pantoloan, Luwuk,
Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Pagimana, Tolitoli dan
Donggala. Data media pembawa OPTK antar area /
domestik masuk pada tahun 2019 pada Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu secara terinci tertuang pada
Lampiran 27.
b. Media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK) antar area / domestik masuk melalui
tempat pemasukan yang telah ditetapkan di semua Wilayah
Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah
memenuhi sistem kesehatan Karantina Tumbuhan. Media
pembawa OPTK tersebut telah melalui tindakan Karantina 8
P diantaranya tindakan Pemeriksaan untuk memastikan
kelengkapan dan kesesuaian dokumen dengan media
pembawa OPTK serta memastikan media pembawa dalam
keadaan baik bebas dari OPTK setelah itu dilakukan
tindakan Pelepasan. Data terkait tindakan 8 P yang
diberlakukan terhadap media pembawa OPT K antar area /
domestik yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah
71|
ditetapkan dalam 5 tahun terakhir secara terinci termuat
pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b terlampir.
c. Tindakan karantina terhadap media pembawa OPTK antar
area / domestik masuk yang ditangani selama tahun 2019 di
Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
hanya diberikan tindakan Pemeriksaan dan Pelepasan, hal
ini dikarenakan semua media pembawa OPTK yang
ditangani telah memenuhi persyaratan dan ketentuan
sebagaimana diatur pada Peraturan dan Perundangan yang
berlaku. Oleh sebab itu tidak ditemukan data adanya
Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan.
2. Kegiatan Domestik Keluar.
a. Aktivitas media pembawa OPTK antar area / domestik
keluar yang tercatat di seluruh Wilayah Kerja yang ada di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2019
adalah Pengeluaran tanaman hidup berupa benih/Bibit
dengan Volume 80 Kg, 20.024 Batang, 325 Butir dan
14.795 Gram dengan Frekuensi 216 Kali. Untuk Hasil
Tumbuhan Hidup bukan benih sebanyak 129.585.945,9 Kg,
66 Batang, dan 26 Kemasan dengan Frekuensi 2465
Kali. Untuk Hasil tanaman Mati (Diolah dan Tidak Diolah)
sebanyak 118.982.810,2 Kg, 4.219.323 M3, 489 Kemasan,
100 Ekor dengan total Frekuensi 3.302 kali.
Adapun daerah tujuan dari media pembawa OPTK antar
area / domestik keluar melalui tempat pengeluaran yang
telah ditetapkan adalah didominasi ke daerah Jawa Timur,
Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Bali, sebagian
Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat,
Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Papua,
72|
Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Aceh. Secara rinci
data pengeluaran media pembawa OPTK di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2019 termuat pada
Lampiran 28.
b. Terhadap media pembawa OPTK antar area / domestik
keluar melalui tempat pengeluaran domestik yang telah
ditetapkan di semua Wilayah Kerja Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2019 semuanya
mendapat tindakan Pemeriksaan setelah dinyatakan
memenuhi syarat sebagaimana ketentuan oleh petugas
fungsional Karantina Tumbuhan langsung memberikan
tindakan Pelepasan dengan menerbitkan Sertifikat
Karantina Tumbuhan. Data tentang jenis media pembawa
OPTK dan tindakan yang diberikan tertuang secara rinci
pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b terlampir.
c. Selama tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
belum ada data yang mencatat tindakan Penahan,
Penolakan dan Pemusnahan terhadap media pembawa
OPTK antar area / domestik keluar melalui tempat
pengeluaran yang telah ditetapkan sebagaimana Lampiran
30.
73|
Tabel 11 b. Resume Tindakan Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P) di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019.
No
Tindakan
Karantina
Tumbuhan
Frekuensi dan Volume
Keterangan Impor Ekspor DM DK
F V F V F V F V
I. Benih/Bibit
1. Pemeriksaan - - - - 469 215.001 Btg 195 20.024 Batang
- - - - 52 2.624.584 Butir 1 325 Butir
- - - - 2 200 Gram 7 14.795 gram
47 1.684.580 Kg 13 80 Kg
2. Pengasingan - - - -
3. Pengamatan - - - -
4. Penahanan - - - -
5. Perlakuan - - - -
6. Penolakan - - - -
7. Pemusnahan - - - -
8. Pelepasan - - - - 469 215.001 Btg 195 20.024 Batang
52 2.624.584 Butir 1 325 Butir
2 200 Gram 7 14.795 gram
47 1.684.580 Kg 13 80 Kg
II.
Hasil
Tumbuhan
Hidup Bukan
Benih
1. Pemeriksaan
111 13.464 Batang 2.461 129.585.945 Kg
350 1.845.190 Kg 2 66 Batang
2 26 kemasan
2. Pengasingan
3. Pengamatan
4. Penahanan
5. Perlakuan
111 58.235.272 Kg
6. Penolakan
7. Pemusnahan
8. Pelepasan
111 13.464 Batang 2.461 129.585.945 Kg
350 1.845.190 Kg 2 66 Batang
2 26 kemasan
III.
Hasil
Tumbuhan
Mati
(Diolah/Tidak
Diolah)
74|
1. Pemeriksaan 9 4040 Batang 1 3 Box 1.479 118.982.810 Kg
1 700 Gram 439 4.265.197 Kg 1.819 4.219.323 M3
82 11.147.730 Kg
3 489 Kemasan
23 2.488,7 M3
1 100 Ekor
2. Pengasingan
3. Pengamatan
4. Penahanan
5. Perlakuan 4 5.400.000 Kg
13 2.373 M3
9 4.040 Batang
6. Penolakan
7. Pemusnahan
8. Pelepasan 9 4040 Batang 1 3 Box 1.479 118.982.810 Kg
1 700 Gram 439 4.265.197 Kg 1.819 4.219.323 M3
82 11.147.730 Kg
3 489 Kemasan
23 2.488,7 M3
1 100 Ekor
IV.
Media
Pembawa/
Benda Lain
1. Pemeriksaan
2. Pengasingan
3. Pengamatan
4. Penahanan
5. Perlakuan
6. Penolakan
7. Pemusnahan
8. Pelepasan
Keterangan : DM = Domestik Masuk, DK = Domestik Keluar,
F = Frekwensi, V = Volume
Catatan : Satuan Volume ( Kg, Batang, m3, koli, dan lainnya ).
75|
Tabel 12 b. Perkembangan Hasil pelaksanaan Tindakan pemeriksaan
dan Pembebasan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama 5 tahun terakhir.
NO. kegiatan
Tindakan
Karantina
Tumbuhan
Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
V F V F V F V F V F
1 Impor Pemeriksaan Butir - - 19,097 1 22,296 2 - - - -
Pembebasan Butir - - 19,097 1 22,296 2 - - - -
2 Ekspor Pemeriksaan Kg 4.114.098.50 63 2.064.985 68 13.453.665,22 168 20,782,076 117 11.147730 82
Batang - - - - - - - - 4.040 9
M3 3.983.916 - 281.489,40 - 240,26 - 140.832 32 2.488,5 23
Koli 17 - 263 - 10 1 - - - -
Kemasan 150 - 39 - - - 198 2 - -
Gram - - - - - - - - 700 1
Pembebasan Kg 4.114.098.50 63 2.064.985 68 13.453.665,22 168 20,782,076 117 11.147730 82
Batang - - - - - - - - 4.040 9
M3 3.983.916 - 281.489,40 - 240,26 - 140.832 32 2.488,5 23
Koli 17 - 263 - 10 1 - -
Kemasan 150 - 39 - - - 198 2 - -
Gram - - - - - - - - 700 1
3 DM Pemeriksaan Kg 7.183.911,96
2.981 8.108.264 1218 3.193.947,30 1173
4.277.228 874 7.794.967 836
Batang 22,277 342,430 1372 215,891 2325
103.403 775 228.465 580
Butir - - - - - -
2.144.744 80 2.624.584 52
Kemasan - -
300,000 3 - - - - - -
Box - - - - - - - - 3 1
Gram - - - - - - - - 200 2
Pembebasan Kg 7.183.911,96
2.981 8.108.264 1218 3.193.947,30 1173
4.277.228 874 7.794.967 836
Batang 22,277 342,430 1372 215,891 2325
103.403 775 228.465 580
Butir - - - - - -
2.144.744 80 2.624.584 52
Kemasan - -
300,000 3 - - - - - -
Box - - - - - - - - 3 1
Gram - - - - - - - - 200 2
4 DK Pemeriksaan Kg 164.460.772,3 9468 190.366.649 9468 215.946.684,78 6041
642.388.913,69
4.572 248.568.836 3.953
Batang 14,410 - 24,125 - 41,222 273
104.852 331 20.090 197
M3 6.145.993,6 - 107,872 - 666.541,06 601
410.435,41
1.354 4.219.324 1.819
Dll - - - - - - 355 7 - -
Kemasan - - - - - - - - 515 5
Gram - - - - - - - - 14.795 7
Butir - - - - - - - - 325 1
76|
Ekor - - - - - - - - 100 1
Pembebasan Kg 164.460.772,3 9468 190.366.649 9468 215.946.684,78 6041
642.388.913,69
4.572 248.568.836 3.953
Batang 14,410 - 24,125 - 41,222 273
104.852 331 20.090 197
M3 6.145.993,6 - 107,872 - 666.541,06 601
410.435,41
1.354 4.219.324 1.819
Dll - - - - - - 355 7 - -
Kemasan - - - - - - - - 515 5
Gram - - - - - - - - 14.795 7
Butir - - - - - - - - 325 1
Ekor - - - - - - - - 100 1
Keterangan : V = Volume, F = Frekwensi,
4. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan.
Bentuk dan jenis Dokumen Tindakan Karantina Tumbuhan yang
digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Nomor 33 tahun 2019,
dengan jumlah penggunaan dokumen selama tahun 2019 sebanyak
6.568lembarterdiri dari 518 Lembar dokumen Lama, 6.050 Blank
Dokumen dan 150 lembar Attachment. Data dokumen disajikan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 13 b. 1. Blank Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai Karantina
Pertanian Kelas II Tahun 2019.
NO Jenis Dokumen Jumlah
Awal
Jumlah
Pemakaian
Saldo
1 Dokumen Utama 11.250 6.050 5.200
2 Attachment 1.250 150
1.100
Jumlah 12.500 6.200 6.300
77|
Tabel 13 b 2.Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai
Karantina Pertanian Kelas II Tahun 2019.
No Wilker KT-12 KT-9 KT-10 Batal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7
1 Bandara 1153 444 26 9 1632
2 Pantoloan 2355 72 92 4 2523
3 Ampana 89 14 0 0 103
4 Pagimana 0 230 0 0 230
5 Tolitoli 450 19 0 0 469
6 Luwuk 231 158 19 2 410
8 Donggala 1138 63 0 0 1201
TOTAL 5416 1000 137 15 6568
Sumber: I-Qfast BKP Kelas II Palu 2019
Catatan: Penggunaan Dokumen Lama 518 Lembar, Blank Dokumen 6.050 Lembar Total
Dokumen 6.568 Lembar
5. Kegiatan pemantauan daerah sebar OPTK.
Dari hasil temuan pemantaun 2019 terdapat 4 spesies yang merupakan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dengan
golongan A2 dan 12 spesies yang merupakan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT). Untuk yang termasuk dalam jenis OPTK dapat di
rincikan yaitu 3 spesies dari kelompok serangga dan 1 spesies dari
kelompok cendawan. Sedangkan dari jenis OPT, 6 spesies dari
kelompok serangga dan 3 spesies dari kelompok cendawan. Spesies
yang merupakan OPTK yaitu Plannococcus lilacinus, Paraeucosmetus
pallicornis, Dymicoccus neobrevipes, dan Peronospora manshusrica.
Semua spesies tersebut di identifikasi dengan menggunakan metode
pengujian yaitu morfologi dan morfometri serta pengujian tambahan
pada cendawanPeronospora manshusrica berupa pengujian uji
viabiltas pada sporanya
78|
Lokasi yang dijadikan target pemantauan daerah sebar OPTK tahun
2019 adalah
Kab. Tojo Unauna : 26 – 29 Maret 2019
Kab. Poso : 2 – 5 April 2019
Kab. Parigi Moutong : 10 – 12 April 2019
Kab. Banggai : 22 – 26 April 2019
Kab. Donggala : 2 – 4 Mei 2019
Hasil yang diperoleh dari kegiatan pemantauan daerah sebar
OPT/OPTK tersebut berdasarkan pemeriksaan Laboratorium Karantina
Tumbuhan Balai Kelas II Palu dan Laboratorium rujukan ( Balai Besar
Uji Standar Karantina Pertanian ) adalah sebagai berikut :
No. Inang/
Komoditas
OPT/OPTK Yang
Ditemukan
Status
OPTK Kelompok
Daerah
Sebar
1. Kakao Planococcus lilacinus A2 Serangga
(Kutu Putih) Kab. Parimo
2. Jagung Peronosclerospora
maydis OPT Cendawan
Kab. Parimo,
Tojo Unauna
3. Padi Culvularia sp. OPT Cendawn Kab. Parimo
4. Padi Aspergilus niger OPT Cendawan Kab. Parimo
5. Padi Paraecosmetus
pallicornis A2 Serangga Kab. Poso
6. Jambu Exallomochlus camur OPT Serangga
(Kutu Putih) Kab. Parimo
7. Jambu Air Bactrocera papayae OPT Serangga
(Lalat Buah)
Kab. Tojo
Unauna,
Poso
8. Jambu Air Bactrocera binhduongiae OPT Serangga
(Lalat buah) Kab. Banggai
9. Jambu Air Bactrocera paralimbiferan OPT Serangga
(Lalat buah) Kab. Banggai
10. Jambu Air Bactrocera linduensis OPT Serangga Kab. Banggai
79|
(Lalat buah)
11. Mangga Bactrocera umbrosa OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab. Parimo,
Donggala
12. Mangga Bactrocera papayae OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab. Parimo,
Poso, Tojo
Unauna,
Donggala
13. Mangga Bactrocera carambolae OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab. Poso,
Banggai
14. Mangga Bactrocera albistrigata OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab. Poso,
Banggai,
Donggala
15.
Rambutan
Bactrocera fraunfeldi
OPT
Serangga
(Lalat buah)
Kab. Poso
16. Rambutan Bactrocera albistrigata OPT Serangga
(Lalat buah) Kab. Poso
17. Nangka Bactrocera papayae OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab. Poso,
Donggala
18. Nangka Bactrocera carambolae OPT Serangga
(Lalat buah) Kab. Poso
19. Nangka Bactrocera umbrosa OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab.
Donggala,
Poso, Tojo
Unauna
20. Nangka Bactrocera cucurbitae OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab.
Doggala
22. Nangka Bactrocera albistrigata OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab. Tojo
Unauna
23. jPisang Bactrocera papayae OPT Serangga
(Lalat buah)
Kab.
Donggala,
Tojo Unauna
24. Pisang Dymicoccus
neobrevipes A2
Serangga
(Kutu Putih)
Kab.
Banggai
25.
Pepaya
Tetranychus
OPT
Serangga
Kab. Parimo
80|
cinneberrinus (Tungau)
26. Kedelai
(Biji)
Peronospora
manshurica A2 Cendawan
Kab.
Banggai
27. Buah Naga Pseudococcus
jackbeardsleyi OPT
Serangga
(Kutu Putih) Kab. Banggai
28. Jeruk Bactrocera neocognata OPT Serangga
(Lalat Buah) Kab. Banggai
29. Cabai Bactrocera carambolae OPT Serangga
(Lalat buah) Kab. Banggai
30. Cabai Bactrocera albistrigata OPT Serangga
(Lalat buah) Kab. Banggai
31. Gersen Bactrocera albistrigata OPT Serangga
(Lalat buah) Kab. Banggai
32.
Gersen
Bactrocera papayae
OPT
Serangga
(Lalat buah)
Kab. Banggai
33. Gersen Bactrocera umbrosa OPT Serangga
(Lalat buah) Kab. Banggai
1|
6. Kegiatan koleksi OPTK.
Adapun koleksi OPTK yang dimiliki oleh Seksi Karantina Tumbuhan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sampai dengan saat ini adalah
sebanyak 43 jenis bahan koleksi dimana 3 jenis bahan koleksi OPTK
merupakan hasil dari kegiatan penambahan yang dilakukan pada tahun
2019 sedangkan 40 jenis bahan OPTK merupakan hasil kegiatan
koleksi tahun sebelumnya.
Dari jumlah koleksi OPTK tersebut sebagian besar merupakan jenis
bahan koleksi OPTK kering sedangkan beberapa lainnya merupakan
jenis bahan koleksi OPTK basah seperti Parasa lepida, Oryetes
rhinoceros dan Sexava karnyi.
7. Kegiatan Intersepsi OPT / OPTK.
a. Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu melalui
petugas fungsional di Seksi Karantina Tumbuhan di semua Wilayah
Kerja telah dilakukan kegiatan intersepsi OPT/OPTK untuk
memastikan media pembawa dalam keadaan sehat dan tidak
berpotensi mengandung OPT/OPTK. Kegiatan intersepsi
OPT/OPTK dalam pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan baik
terhadap media pembawa OPT/OPTK impor, ekspor, domestik
masuk dan domestik keluar, dan hasilnya tidak ditemukan adanya
kasus positif OPT/OPTK secara rinci tertuang pada Tabel 14 b.
b. Pelaksanaan intersepsi OPT/OPTK yang dilakukan pada media
pembawa baik yang di impor, ekspor, domestik masuk dan domestik
keluar selama tahun 2019 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu sebagaimana Lampiran 32.
2|
Tabel 14 b. Hasil Temuan OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu Tahun 2019.
No Nama OPTK*) Media
Pembawa
OPTK
Negara/Area
Asal/Tujuan
Tindak Lanjut
1
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Keterangan : *) Ditulis nama umum dan nama ilmiah
**) Dimusnahkan / dire-ekspor/diberi perlakuan/lain-lain
8. Kegiatan pengawasan keamanan hayati nabati.
Tabel b. Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2019.
No Komoditas Frekwensi Volume Laboratorium Hasil
1 Import 0 0 0 0
2 Ekspor 0 0 0 0
Kegiatan pengawasan karantina terhadap Fumigasi Oleh Pihak Ketiga,
yang dilakukan selama tahun 2019 tertuang dalam tabel 14 dibawah ini:
No. Perusahaan Jumlah Penggunaan
Frekuensi Keterangan (No.Reg) MB (Kg)
1. PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE
396 62
(ID-0094-MB)
No. Perusahaan Jumlah Penggunaan
Frekuensi Keterangan
PH3 (Kg)
1. PT. PAN ASIA 97,54 19
3|
SUPERINTENDENCE
(ID-0035-PH3)
2. CV. DINFAR PEST CONTROL (ID-0031-PH3)
130,82 35
JUMLAH TOTAL 228 54
C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK KARANTINA
Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan penindakan terhadap
pelanggaran peraturan perundang-undanganyang memayungi
pelaksanaan tindakan Karantina Pertanian ( Karantina Hewan dan
Karantina Tumbuhan) khususnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun
1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan maupun Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina
Tumbuhan. Dalam pelaksanaan pengawasan perkarantinaan hewan
dan keamanan hayati hewani serta perkarantinaan tumbuhan dan
keamanan hayati nabati di wilayah kerja lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2019.
Implementasi dalam melakukan tupoksi PPNS, berupa tindakan
strategis Pengawasan dan Penindakan yaitu tindakan pre-emptif,
tindakan preventif dan tindakan represif.Tindakan pre-emptif dengan
melakukan kegiatan penyebar luasan informasi/ sosialisasi ekternal
kepada masyarakat baik bersifat individu maupun dengan
mengumpulkan masyarakat, stakeholder dan juga melalui brosur-
brosur maupun bersifat internal petugas Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu.Tindakan preventif dengan melakukan kegiatan supervisi
terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan
4|
patroli.Tindakan represif sebagai tindakan terakhir dalam tindakan
pengawasan dan penindakan.
.
79|
BAB IV
KEGIATAN LAIN-LAIN
A. Koordinasi / Kerjasama dengan instansi terkait.
Untuk memperoleh dukungan dalam rangka kelancaran dan
kesuksesan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu selama tahun 2019 telah beberapa kali melakukan
koordinasi dengan instansi terkait seperti :
Koordinasi eksternal dengan Bupati Banggai, Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Banggai dan Dinas Perdagangan
Kabupaten Banggai dalam rangka pelaksanaan ekspor produk
olahan kelapa (tepung kelapa).
Koordinasi eksternal dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah khususnya Sekretaris Provinsi dalam rangka mediasi
antara Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dengan Bandara
Mutiara Sis Al Jufri Palu terkait penghapusan bangunan gedung
kantor yang berada di kompleks Bandara Mutiara Sis Al Jufri
untuk mendapatkan penggantian bangunan atau ruangan
pelaksanaan tindakan karantina pertanian di kompleks Bandara
Mutiara Sis Al Jufri Palu.
Melakukan koordinasi ekternal dengan kantor Balai Pelaksana
Jalan Nasional XIV Palu dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Palu terkait akan dibangunnya flyover di
depan kantor Wilayah Kerja Pantoloan yang mengambil lahan
sampai dihalaman kantor.
Bergabung dengan unsur kemaritiman yang terdiri dari unsur TNI
Angkatan Laut (Lanal Palu), Polisi Air dan Udara Palu, KSOP
Pantoloan, Pelindo, Bea Cukai Pantoloan, KPPP Pantoloan, KPLP
Pantoloan, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai Karantina
80|
Pertanian Kelas II Palu dalam rangka meningkatkan pengawasan
dan penegakan hukum di pelabuhan laut.
Koordinasi eksternal dengan instansi terkait seperti dengan Dinas
Pertanian dan Hortikultural Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas
Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, Badan
Ketahan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah untuk saling
memberikan dukungan sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi
masing-masing dapat berjalan lebih efektif.
Koordinasi dengan Korwas PPNS Polda Sulteng dalam rangka
memberikan dukungan kepada petugas PPNS Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Bergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam
rangka mendukung Program kerja Bank Indonesia dalam
melakukan pengendalian inflasi daerah di Provinsi Sulawesi
Tengah. Peran dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
sebagai unit pelaksana teknis yang berhubungan langsung
dengan masyarakat pengguna jasa karantina pertanian,
mengetahui dan mempunyai data lalu lintas komoditi pertanian
yang riil masuk dan keluar dari wilayah Sulawesi Tengah melalui
pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran resmi berupa pelabuhan
laut dan bandara.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga ikut andil sebagai
anggota Tim Koordinasi jejaring keamanan pangan terpadu
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengahdi bawah Komando Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah guna menjamin
keamanan pangan di sepanjang rantai pangan denganmelakukan
pengawasan terpadu melalui koordinasi dan kerjasama lintas
sektor terkait.
Melakukan kegiatan Forum Discusion Group (FDG) dengan
beberapa intansi terkait dan mitra pengguna jasa Karantina
Pertanian dalam rangka membangun komunikasi membahas
81|
berbagai isu dan permasalahan di lapangan dalam rangka
meningkatkan dukungan pelayanan tindakan karantina dan
sertifikasi.
B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar.
Kegiatan rapat kerja/apresiasi/sosialisasi/workshop/seminar/
bimbingan teknis selama tahun 2019 yang diikuti oleh pegawai Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu baik yang dilaksanakan oleh Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu ataupun yang dilaksanakan oleh
Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian atau instansi
terkait lainnya.
1) Kegiatan Sosialisasi dan In House Training yang dilaksanakan oleh
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2019
diantaranya :
Kegiatan In House Training Deteksi, Preparasi dan Identifikasi
Hama Kutu Putih pada Tanggal 11 s.d 14 Maret 2019
Kegiatan pendampingan penyusunan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) oleh Inspektorat Jenderal
Kementerian Pertanian tanggal 10 s.d 13 April 2019
Kegiatan Public Discussion Gerakan Bersama Ekspor Produk
Pertanian pada tanggal 03 juli 2019
Kegiatan In House Training Perlakuan dan ISPM #15 pada
Tanggal 29 Juli 2019
Kegiatan In House Training Pengujian HA & HI AI, Identifikasi
Parasit dan Anthrax pada Tanggal 2 s.d 4 September 2019
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Alert dan Respon
Terhadap Masuknya African Swine Fever (ASF) di Provinsi
Sulawesi Tengah pada tanggal 05 November 2019
82|
2) Kegiatan Sosialisasi, Seminar, Workshop dan Diklat yang diikuti
oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam rangka
memenuhi undangan dari penyelenggara pihak lain adalah :
Sukriadi Sudding, SH Mengikuti Workshop Penyusunan E-
Proposal Kegiatan TA 2020 lingkup Badan Karantina
Pertanian di Padjajaran Suites Hotel Bogor, Jalan Raya
Padjajaran No.17, Bantarjati, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa
Barat dari tanggal 5 s.d 7 Februari 2019
Drh. I Made Sutawan dan Adi Surya Dharma, SP mengikuti
Bimbingan Teknis terkait Pemantauan T.A 2019 yang
diselenggarakan di BUTTMKP, Bekasi tanggal 11 s.d 16
Februari 2019.
Gusti Ngurah Suartono, S.Sos., M.A.P dan Sahidin mengikuti
Workshop Sinkronisasi Simonev dan SAKIP Badan Karantina
Pertanian di Grand Mercure Yogyakarta Jl.Laksda Adisucipto
No.80 Demangan Baru, Yogyakarta dari tanggal 27 Februari
s.d 02 Maret 2019.
Drh. Ida Bagus Hary Soma Wijaya Mengikuti Bimtek Agro
Gemilang dengan tema Memajukan Petani Milenial untuk
Meningkatkan Ekspor yang diadakan oleh SKP Kelas II
Mamuju pada tanggal 05 Maret 2019.
Sudarmadi, SP.MP Mengikuti Bimbingan Teknis Analisis
Risiko Organisme Penganggu Tumbuhan (AROPT) TA. 2019
yang diselenggarakan oleh BUTTMKP Jl. Raya Kp. Utan –
Setu Desa Mekarwangi, Kec. Cikarang Barat, Bekasi pada
tanggal 11 s.d 16 Maret 2019.
Sukriadi Sudding, SH Menghadiri Undangan Sosialisasi SKP
V2 di Balai Besar Karantina Pertanian Makassar pada tanggal
28 Maret 2019.
83|
Arief Rachman, A.Md Menghadiri Undangan Sosialisasi
Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan APBN,
Pranata Keuangan APBN dan Penata Laksana Barang di
Wisma Cipayung Kementerian Pertanian Jl. Raya Puncak Km.
26 Cipayung-Bogor pada tanggal 23 s.d 24 April 2019.
Gusti Ngurah Suartono, S.Sos., M.A.P dan Sahidin
Menghadiri Undangan Workshop Apliasi Monev Kementerian
Pertanian Tahun 2019 di Mercure Bali Harvestland Kuta, Bali
pada tanggal 02 s.d 03 Mei 2019.
Arief Rachman, A.Md dan Sahidin Mengikuti Workshop
Penyusunan Laporan Keuangan BA 018 Semester I TA.2019
Lingkup Kementan di Swiss Bell Hotel Palu Jl. Malonda No.12
Silae, Kota Palu pada tanggal 09 s.d 12 Juli 2019.
Drh. Ida Bagus Hary Soma Wijaya Menghadiri Undangan
Workshop PPNS, Inteljen dan Polsus Barantan di Cavinton
Hotel Yogyakarta Jalan Letjen Supratpo No.1 Ngampilan,
Yogyakarta pada tanggal 24 s.d 27 Juli 2019
Sukriadi Sudding, SH Mengikuti Bimbingan Teknis Aplikasi e-
Mutasi Lingkup Kementerian Pertanian di Wisma Pertanian
Cipayung, Jalan Raya Puncak Nomor 341 Cipayung pada
tanggal 01 s.d 02 Agustus 2019.
Sahidin Mengikuti Workshop Pengisian Aplikasi e-SAKIP
lingkup Badan Karantina Pertanian dan BPPSDMP di Fave
Hotel Bogor ,Jl.Cidangiang No.1, Tegallega Kota Bogor pada
tanggal 19 Agustus 2019
Drh. Ida Bagus Hary Soma Wijaya, Gusti Ngurah Suartono,
S.Sos., M.A.P dan Sukriadi Sudding, SH Menghadiri
Undangan Workshop Finalisasi Penyusunan RKA-KL
Barantan TA. 2020 di Bandara International Hotel Jl.Tol Prof,
Sedyatmo KM.02,Tangerang, Banten pada tanggal 24 s.d 27
September 2019.
84|
Drh. Ida Bagus Hary Soma Wijaya dan Drh. Nanang
Handayono, M.Si Menghadiri Undangan Workshop SIRUP
Tahun Anggaran 2020 di The Patra Bali Resort & Villas
Jl.Ir.Juanda, Kota Bali pada tanggal 18 s.d 21 November
2019.
Informasi secara detail terkait kegiatan-kegiatan tersebut tertuang
dalam Lampiran 36.
C. Kegiatan Public Awareness.
Penyebar luasan informasi tentang tugas dan fungsi Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu kepada masyarakat luas khususnya Sulawesi
Tengah selama tahun 2019 karena terbatasnya anggaran yang
mendukung sehingga beberapa kegiatan yang dilakukan seperti :
Pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Karantina Pertanian Tahun
2019 diisi dengan berbagai kegiatan berupa :
Bhakti sosial pemberian chips gratis pada hewan pembawa
rabies yang akan dikirim keluar dari Sulawesi Tengah;
Lomba senam kreasi yang ditayangkan di Youtube dalam
rangka memperkenalkan Karantina Pertanian;
Senam pagi bersama intansi terkait dan stakeholder bersama
seluruh pegawai dan THL Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu;
Melaksanakan donor darah oleh peserta yang hadir pada
kegiatan senam pagi bersama yang dilakukan oleh petugas
PMI Cabang Palu;
Kunjungan dan pemberian bantuan seragam sekolah, alat tulis
dan sembako kepada anak – anak korban banjir bandang di
Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi terkait bulan bhakti
Karantina Pertanian Kelas II Palu;
Kegiatan penyebaran informasi kepada publik atau masyarakat
juga dilakukan melalui media sosial facebook Humas Karantina
85|
Palu, Istagram dan website Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu.
D. Notification of Non-Compliance.
Pada Tahun 2019 tercatat beberapa data kegiatan eksport pada
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu berupa kegiatan eksport
media pembawa OPTK setelah memenuhi sistem jaminan
kesehatan melalui Sertifikat Karantina Tumbuhan yang keluar
melalui tempat pengeluaran eksport yang telah ditetapkan di
Wilayah Kerja Pantoloan dan Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al
Jufri Palu dan Wilker Luwuk.
Dari total kegiatan eksport Karantina Tumbuhan sebanyak 115 kali
sertifikasi pada tahun 2019 yang dilakukan oleh Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu sampai saat ini belum ada penolakan dari
negara tujuan dalam bentuk penerbitan NCC ( Notification of Non-
Compliance) untuk komoditas Karantina Tumbuhan.
E. Lain-lain.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tindakan Karantina
Pertanian baik Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan, maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Melakukan pengawasan pelaksanaaan fumigasi terhadap media
pembawa OPTK yang dilaksanakan oleh fumigator dari pihak
swasta apakah sudah sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Untuk memastikan kelayakan dari Instalasi Karantina Hewan
maupun Instalasi Karantina Tumbuhan yang digunakan sebagai
tempat pengasingan dan perlakuan maka petugas fungsional
karantina hewan dan fungsional karantina tumbuhan secara
86|
berkala melakukan penilaian kelayakan dari instalasi yang ada,
sehingga dapat mendukung optimalisasi pelaksanaan tindakan
karantina.
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
A. Permasalahan.
Dinamika organisasi tahun 2019 yang mempengerahui berbagai
kebijakan pimpinan baik yang datang dari Pusat maupun yang lahir
dari internal Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, sangat
mempengaruhi capaian kinerja yang telah ditargetkan. Kebijakan yang
paling terasa mempengaruhi kinerja adalah selama tahun 2019 Badan
Karantina Pertanian telah melakukan reposisi pegawai melalui mutasi
alih tugas dalam rangka penataan organisasi. Selama tahun 2019
telah dilakukan mutasi alih tugas terhadap pegawai Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada bulan Januari
dan Juli 2019 yang keluar sebanyk 7(tujuh) orang sedangkan yang
masuk sebanyak 3 (tiga) orang serta penambahan penempatan
tenaga CPNS hasil pengadaan tahun 2018 sebanyak 1 (satu) orang
sehingga posisi pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada
akhir bulan Juli 2019 hanya 36 (tiga puluh enam) orang pegawai.
Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan luas wilayah kerja yang harus
ditangani apa lagi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu menangani
kegiatan ekspor hasil hutan dan hasil perkebunan serta Sulawesi
Tengah sebagai daerah pengeluaran Sapi Potong ke Kalimantan
Timur dimana Sulawesi Tengah sebagai daerah endemis penyakit
Brucellosis sedangkan Kalimantan Timur merupakan daerah bebas
penyakit Brucellosis. Kondisi tersebut membutuhkan penanganan
yang cukup serius dalam rangka memastikan media pembawa HPHK
87|
dan OPTK yang akan keluar benar-benar dalam kondisi bebas dari
HPHK dan OPTK.
Walaupun demikian, seluruh jajaran pimpinan bersama staf tidak
menyurutkan rasa tanggungjawab untuk tetap melaksanakan tugas
dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu secara optimal
sudah tentu dengan banyak permasalahan dan hambatan yang
dihadapi selama perjalanan tahun 2019 diantara :
a. Jumlah sumber daya manusia / pegawai yang sangat terbatas
untuk mendukung pelaksanaan kegiatan teknis karantina hewan,
teknis karantina tumbuhan serta pendukung administrasi. Selain
karena terbatas jumlah orangnya juga terbatas jumlah jabatannya
seperti :
Pelaksanaan tindakan Karantina Hewan dan Karantina
Tumbuhan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas II Palu tidak didukung jumlah yang seimbang misalnya :
Di Wilayah Kerja Pantoloan ditangani oleh 1 (satu) orang
Medik Veteriner, serta 6 (enam) orang POPT dan 1 (satu)
orang tenaga Administrasi.
Di Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu
Tindakan Karantina Pertanianhanya didukung oleh 4
(empat) orang Medik Veteriner sementara frekwensinya
cukup tinggi serta 5 (lima) orang POPT;
Di Wilayah Kerja Luwuk pelaksanaan tindakan Karantina
Pertanian dilakukan oleh 1 (satu) orang Medik Veteriner
dan 1 (satu) orang POPT Ahli;
Di Wilayah Kerja Pagimana hanya dijaga oleh 1 (satu)
orang Paramedik Veteriner;
Di Wilayah Kerja Tolitoli hanya diisi oleh 1 (satu) orang
Medik Veteriner dan 1 (satu) orang POPT Ahli;
88|
Di Wilayah Kerja Donggala hanya dijaga oleh 1 (satu)
orang POPT;
Di Wilayah Kerja Ampana ditangani oleh 1 (satu) orang
Medik Veteriner dan 1 orang POPT Ahli.
Sedangkan untuk fungsional umum/pelaksana administrasi
harus merangkap pekerjaan dan tugas dan bahkan sebagian
tugas juga harus dibantu oleh tenaga fungsional POPT
sebagai operator SAIBA dan kehumasan serta pejabat
pengadaan dan penerima hasil pekerjaan.
a. Belum tersedianya jabatan fungsional tertentu di Sub Bagian Tata
Usaha untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan
kegiatan seperti fungsional analis kepegawaian, pranata komputer,
analis perencanaan, arsiparis, dan sebagainya.
b. Masih terbatasnya penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang
dicanangkan oleh Badan Karantina Pertanian untuk meningkatkan
kualitas dan keterampilan pegawai khususnya di sub bagian tata
usaha.
B. Solusi / Pemecahan Masalah.
Dari beberapa permasalahan yang terungkap dan dirasakan langsung
oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2019, maka
kami mencoba mencarikan solusi untuk pemecahan masalah yakni :
a. Dalam mengatasi permasalahan keterbatasan sumber daya
manusia maka salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan
merekrut tenaga harian lepas dengan sistem kontrak setiap 6
(enam) bulan sekali sebanyak 31 orang. Perekrutan tersebut
dimaksudkan untuk membantu tugas-tugas tenaga fungsional
tertentu maupun fungsional umum, dengan klasifikasi tugas dan
jabatan sebagai petugas security/keamanan, sebagai sopir,
cleaning service dan pramubhakti. Keberadaan tenaga harian
lepas untuk sementara dirasakan dapat mengurangi beban dan
89|
mempercepat penyelesaian pekerjaan. Biaya honor / upah untuk
tenaga harian lepas dibayarkan melalui anggaran yang tersedia
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu.
b. Untuk jabatan fungsional tertentu di Sub Bagian Tata Usaha,
maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengusulkan
supaya nama-nama pegawai fungsional umum untuk dapat
diikutkan dalam diklat fungsional sebagai tenaga analis
kepegawaian, pranata komputer, analis perencanaan, dan
arsiparis sesuai permintaan dari masing-masing pegawai.
c. Dalam meningkatkan skil pegawai senantiasa diusulkan untuk
dapat diikutkan dalam kegiatan-kegiatan penyegaran seperti
diklat, bimbtek atau workshop sehingga pegawai selalu mengasah
dan mengupdate pengetahuan sesuai perkembangan yang ada.
d. Perlu dilakukan revisi terhadap peta jabatan terkait jumlah pejabat
fungsional dengan jenjang jabatan yang disesuaikan dengan
jumlah wilayah kerja dan beban pekerjaan.
90|
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN.
a. Dengan semakinberkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin maju dan canggih, maka tantangan yang akan
dihadapi juga semakin berat dan komplek, sehingga dituntut
kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu baik dari sumber daya manusia/pegawai,
anggaran dan sarana prasana juga harus semakin maju dan
lengkap dalam rangka keberhasilan melaksanakan tugas dan
fungsinya.
b. Walaupun dari tahun ke tahun jumlah sumber daya manusia/
pegawai yang bertugasdi di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
cenderung naik turun dimana di akhir tahun 2019 tinggal 36 orang,
namun masih bisa menjalankan roda organisasi walaupun harus
dengan merangkap tugas dan jabatan dimana berdampak pada
kualitas hasil pekerjaan yang tidak optimal.
c. Realisasi penerimaan PNBP dari jasa sensor tindakan Karantina
Tumbuhan dan Karantina Hewan pada tahun 2019 mengalami
kenaikan Rp1.286.372.096 (0,10%) dibandingkan pada tahun 2018
d. Terbatasnya jumlah tenaga ASN fungsional tertentu yang ada di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sehingga tidak semua
Wilayah Kerja ditempatkan petugas fungsional berdasarkan
kebutuhan, bahkan ada yang hanya dijaga oleh 1 (satu) orang
91|
fungsional tertentu saja misalnya hanya dari fungsional Karantina
Tumbuhan (POPT) saja atau sebaliknya hanya dari fungsional
Karantina Hewan (Paramedik) saja.
B. SARAN.
a. Tantangan tugas yang semakin berat harus dibarengi dengan
peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia/pegawai
yaitu ASN yang sudah menduduki jabatan fungsional tertentu baik
Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan POPT
Terampil, anggaran dan penyediaan sarana prasarana pendukung.
b. Diperlukan peningkatan pembinaan dan bimbingan kepada UPT
yang jumlah sumber daya manusia/pegawainya sedikit dalam
rangka meningkatnya capaian kinerjanya, karena dengan rangkap
tugas dan jabatan membuat pergerakan progres menjadi lebih
lambat.
c. Diperlukan setiap UPT mendapat pemerataan penempatan
petugas fungsional tertentu yang memadai baik di teknis Karantina
Tumbuhan, Karantina Hewan maupun Ketatausahaan.