Upload
ria-r-sukur
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAGIAN MATA LAPORAN KASUSFAKULTAS KEDOKTERAN OKTOBER 2013UNIVERSITAS PATTIMURA
KATARAK SENILIS IMATUR
DISUSUN OLEH :Ismawati Muis (2008-83-017)
KONSULEN :dr. Elna Anakotta, Sp.M
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKPADA BAGIAN BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
Pendahuluan• Katarak berasal dari bahasa Yunani Kataarhakies, Inggris
Cataract dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. • Bahasa Indonesia bular dimana penglihatan seperti tertutup
air terjun akibat lensa yang keruh. • Katarak setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya.
• Katarak penyakit pada usia lanjut, tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lain.
• Katarak imatur stadium dari katarak senilis, yang mana ditandai oleh sebagian lensa keruh.
Definisi
• Katarak suatu keadaan di mana lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh, cahaya sulit mencapai retina akibatnya penglihatan menjadi kabur.
• Katarak senilis semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu diatas 50 tahun.
Epidemiologi• Data WHO katarak penyebab kebutaan dan
gangguan penglihatan terbanyak di dunia. • Tahun 2002, WHO jumlah katarak yang
mengakibatkan kebutaan reversible >17 juta (47,8%) dari 37 juta penderita kebutaan di dunia diperkirakan mencapai 40 juta pada tahun 2020.
Etiologi • Etiologi pasti belum jelas• Faktor yang berperan :
– Herediter insiden, onset umur, dan maturasi pada keluaraga yang berbeda.– Iradiasi ultraviolet dan trauma lebih awalnya onset dan maturitas dari
katarak senilis. – Faktor diet; defisiensi protein tertentu, asam amino, vitamin (riboflavin,
vitamin E, vitamin C), dan elemen esensial mempercepat onset dan maturitas.
– Krisis dehidrasi adanya episode dehidrasi sebelumnya cepatnya onset dan maturitas katarak.
– Merokok akumulasi molekul 3 hidroksikinurinin berpigmen dan kromofor warna kekuningan. Sianat karabamilasi dan denaturasi protein lensa.
– Penyakit peradangan dan metabolik, misalnya diabetes mellitus.– Kekurangan vitamin A, B1, B2 dan C.– Penyakit infeksi atau cedera mata terdahulu.– Pembedahan mata– Pemakaian obat-obatan tertentu (kortikosteroid) dalam jangka panjang.
Patogenesis
1. Teori Penuaan 2. Teori radikal bebas3. Sinar UV
Klasifikasi
Manifestasi Klinis
• Penurunan visus• Penglihatan kabur dan berkabut• Merasa silau terhadap sinar matahari• Perubahan miopik• Ukuran kacamata sering berubah• Kadang merasa seperti ada film didepan mata• Seperti ada titik gelap didepan mata• Penglihatan ganda• Halo, warna disekitar sumber sinar• Penglihatan dimalam hari lebih berkurang.
Diagnosis • Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan mata
rutin, dan pemeriksaan penunjang lain seperti:– Ophtalmoskop– Kaca pembesar– Slitlamp
Penatalaksanaan
1. Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE)2. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)3. Phakoemulsifikasi4. SICS
Laporan kasusIdentitas Pasien• Nama : Ny. FL• Umur : 65 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Agama : Kristen Protestan• Suku/bangsa : Ambon• Pekerjaan : Pensiunan guru• Alamat : Latuhalat• No. Register : 140506• Tanggal pemeriksaan : 27 September 2013
Anamnesis• Keluhan utama : Penglihatan seperti berawan dan berasap• Anamnesis terpimpin : Penderita mengeluh penglihatannya
seperti berawan dan berasap sejak ± 1 tahun yang lalu, dan lebih parah dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Penderita juga mengeluh susah melihat jauh dan silau saat melihat cahaya matahari. Mata merah (-), nyeri (-), rasa mengganjal (-), kotoran mata (-), air mata (-), sakit kepala (+).
• Riwayat penyakit dahulu Riwayat darah tinggi, kencing manis, dan trauma pada mata disangkal. Riwayat penggunaan kacamata sejak 1975.
• Riwayat penyakit dalam keluarga Tidak ada • Riwayat pengobatan sebelumnya belum pernah berobat
sebelumnya
Pemeriksaan• Kesadaran : Compos mentis• Status oftalmologi :NO. A. Inspeksi OD OS1 Palpebral Kesan normal Kesan normal2 Aparatus lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)3 Silia Kesan normal Kesan normal4 Konjungiva Kesan normal Kesan normal5 Bola mata Kesan normal Kesan normal6 Mekanisme muscular
- ODS
- OD
- OS
Ke segala arah Ke segala arah
7 Kornea Arkus senil (+) Arkus senil (+)8 Bilik mata depan Kesan normal Kesan normal9 Iris Coklat coklat10 Pupil Bulat, sentral, diameter ± 2 mm, reflex pupil (+) Bulat, sentral, diameter ± 2 mm,
reflex pupil (+)11 Lensa Keruh KeruhNO. B. Palpasi OD OS
1 Tensi okuler Normal Normal2 Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada3 Masa tumor Tidak ada Tidak ada4 Glandula pre-aurikuler Pembesaran (-) Pembesaran (-)
C. Tonometri– TIOD : 14,6– TIOS : 12,2
D. Visus– VOD : 1/60– VOS : 1/300
E. Color Sense– Tidak dilakukan
F. Light Sense– Refleks pupil OD (+)– Refleks pupil OS (+)
H. Oftalmoskop- Tidak dilakukan
I. Slit lamp- Tidak dilakukan
J. LaboratoriumDianjurkan untuk pemeriksaan waktu perdarahan, waktu pembekuan, dan pemeriksaan gula darah.
NO. G. Penyinaran Oblik OD OS1 Konjungtiva Kesan normal Kesan normal2 Kornea Arkus senil (-) Arkus senil (-)3 Bilik mata depan Kesan normal Kesan normal4 Iris Coklat Coklat5 Pupil Bulat, sentral, diameter ±
2 mm, reflex pupil (+)Bulat, sentral, diameter ± 2 mm, reflex pupil (+)
6 Lensa Keruh sebagian lensa Keruh sebagian lensa
ResumeSeorang perempuan usia 65 tahun dating ke poliklinik mata
RSUD dr. M. Haulussy dengan keluhan penglihatannya seperti berawan dan berasap sejak ± 1 tahun yang lalu, dan lebih parah dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Penderita juga mengeluh susah melihat jauh dan silau saat melihat cahaya matahari. Mata merah (-), nyeri (-), rasa mengganjal (-), kotoran mata (-), air mata (-), sakit kepala (+). Riwayat darah tinggi disangkal, riwayat kencing manis disangkal, riwayat trauma pada mata disangkal. Riwayat penggunaan kacamata sejak 1975. Dalam keluarga tidak ada yang menderita keluhan yang sama seperti pasien. Penderita belum pernah berobat sebelumnya.
Dari pemeriksaan oftalmologi, ditemukan arkus senil pada kedua kornea, pupil anisokor. Ditemukan kekeruhan sebagian lensa pada mata kiri dan kanan. Ditemukan visus yang menurun pada kedua mata yaitu 1/60 (OD) dan 1/300 (OS)
• DiagnosisKatarak senil imatur ODS
• Diagnosis BandingKatarak komplikata
• Rencana TerapiDilakukan ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) dan IOL (Intraocular Lens).
Diskusi• Pasien didiagnosis katarak senil imatur pada mata kiri dan
kanan.• Katarak senilis semua kekeruhan lensa yang terdapat pada
usia lanjut yaitu diatas 50 tahun.• Berdasarkan usia pasien, katarak pada pasien ini digolongkan
sebagai katarak senilis karena proses degeneratif.• Katarak senil terbagi atas 4 stadium yaitu insipient, imatur,
matur, dan hipermatur. • Pasien ini didiagnosis katarak senil imatur kekeruhan pada
sebagian lensa. • Penatalaksanaan pada pasien ini adalah terapi operatif ECCE
(Extra Capsular Cataract Extraction) diikuti dengan IOL (Intraocular Lens).
Kesimpulan• Katarak senilis semua kekeruhan lensa yang terdapat
pada usia lanjut yaitu diatas 50 tahun. • Katarak senilis terbagi atas 4 stadium yaitu insipient,
imatur, matur, dan hipermatur. • Pasien ini didiagnosis sebagai katarak senil imatur ODS
karena kekeruhan terjadi pada sebagian lensa kedua mata.
• Diagnosis berdasarkan anmnesis, pemeriksaa fisis, serta beberapa pemeriksaan penunjang.
• Penatalaksanaan dengan pembedahan berupa prosedur ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction), kemudian diikuti prosedur IOL (Intraocular Lens).