33
KEBIJAKAN PENATAAN RUANG TERKAIT PENURUNAN GAS RUMAH KACA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 2016

KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

K E B I J A K A N P E N A T A A N R U A N GT E R K A I T

P E N U R U N A N G A S R U M A H K A C A

K E M E N T E R I A N A G R A R I A D A N TATA R U A N G / B P N

2 0 1 6

Page 2: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

LATAR BELAKANG

Conferencies of

Parties (COP)

Intergovermental

Panel on Climate

Change (IPCC)

Kesepakatan Internasional

Isu Sektoral:

Penataan Ruang:

Land Use, Land Use Change

and Forestry (LULUCF)

Penyelenggaraan

Penataan Ruang

Kebutuhan:

Kebijakan dan Strategi

Penataan Ruang untuk

Mitigasi dan Adaptasi

Perubahan Iklim

Rekomendasi Teknis

Fenomena

Perubahan Iklim

Dampak Perubahan

Iklim

Permasalahan

Penataan Ruang

Kebutuhan

Pengembangan Sektor

Isu

Internasional

Isu Nasional

RANMAPI

Millenium

Development Goals

(MDG)

Kesepakatan Nasional

Perubahan Iklim

Implikasi terhadap Penataan Ruang

Page 3: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

PERAN PENATA AN RUANG DAL AM MENGANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

• Mitigasi Perubahan Iklim– Intervensi guna mengurangi desakan perubahan sistem iklim, yang mencakup pula strategi untuk

mengurangi laju emisi gas rumah kaca (emission reduction) serta meningkatkan sediaan bahan alam (carbon sink) yang dapat mengurangi emisi gas efek rumah kaca tersebut.

• Adaptasi Perubahan Iklim– Inisiatif dan ukuran untuk mengurangi kerentanan sistem manusia & alam (vulnerability reduction)

serta menambah daya tahan / adaptasi (increasing resillience) dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

• Penataan ruang dalam Kaitan dengan Fenomena Perubahan Iklim – Merupakan pendekatan dalam pengembangan wilayah untuk mengatur pemanfaatan ruang serta

sumber daya alam dan buatan bagi aktivitas manusia. – Proses Penataan Ruang (Perencanaan Ruang Pemanfaatan Pengendalian) : Sangat menentukan

dalam upaya menghadapi dampak perubahan iklim – Tata Ruang yang Antisipatif dan Adaptif perlu didasarkan pada Kondisi Nyata yang dihadapi

Lingkungan secara Makro maupun Mikro

Page 4: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

DASAR PERTIMBANGAN

• Dasar Pemikiran Perlunya Mempertimbangkan Perubahan Iklim dalam Arus Utama Pembangunan:

– Perubahan iklim pada dasarnya bukan merupakan isu lingkungan semata, namun merupakan isu pembangunan; Pembangunan adalah bentuk adaptasi terbaik untuk meningkatkan daya tahan masyarakat yang rentan, sekaligus mengurangi biaya yang ditimbulkan dari dampak perubahan iklim (Garg & Halsnaes, 2007)

– Ratifikasi UU No.6 Tahun 1994 tentang Perubahan Iklim sebagai Respon Indonesia atas RatifikasiGlobal terhadap Perubahan Iklim

– Ratifikasi UU No.17 Tahun 2004 tentang Protokol Kyoto sebagai Respon Indonesia atas RatifikasiGlobal terhadap Protokol Kyoto

– LULUCF: kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan dan perubahan tata guna lahan sertakehutanan yang berpengaruh terhadap konsentrasi emisi GRK di atmosfir (pelepasan danpenyerapan karbon, penebangan dan kebakaran hutan).

– Konferensi PBB mengenai Perubahan Iklim di Nusa Dua – Bali, Desember 2007

– Working Group on the Durban Platform for Enhanced Action (ADP), 2011

– Paris Climate Change Conference 2015

Page 5: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

KEBIJAK AN PEMBANGUNAN DAN PENATA AN RUANGTERK AIT PERUBAHAN IKLIM

• RAN-MAPI (Rencana Aksi Nasional Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim)

– Tiga Pertimbangan Utama yang perlu dilakukan dalam menyusun rencana sektoral dan RAN-MAPI:

• “Shift and switch”: upaya untuk mengubah konsumsi produk kehutanan, yaitu kebijakan untuk mengubah konsumsi dari timber ke non-timber atau dari barang ekstraktif ke non-ekstratif.

• “Stress reduction”: upaya untuk mengurangi tekanan terhadap keberadaan hutan. Perlu ada kebijakan yang menetapkan tidak ada lagi konversi hutan menjadi non hutan.

• “Delimitation of future conservation”: upaya untuk mengurangi minat daerah untuk melakukan pemekaran wilayah atau upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari hutan.

– Kebutuhan Dukungan bagi Pelaksanaan RAN-MAPI:

• penegakan hukum

• tata kepemerintahan yang baik (Good Governance)

• sosialisasi dan pendidikan

Lanjutan...

Page 6: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

RANMAPI

Page 7: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

Antisipasi Perubahan Iklim

FENOEMANA

PERUBAHAN IKLIM

KenaikanTemperatur

Peningkatan Muka Air

Laut

Kejadian Iklim Ekstrim

Perubahan Jumlah & Pola

Presipitasi

PEMANASAN

GLOBAL

VULNERABLE ASSESSMENT

KONTRIBUTOR

ADAPTASI

MITIGASI

dampak

sumber

1. PENDAHULUAN

Page 8: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM

• Upaya untuk mengatasi perubahan iklim dilakukan dengan ANTISIPASI terhadap perubahaniklim.

• Antisipasi Perubahan Iklim dilakukan melalui:

• MITIGASI, adalah intervensi antropogenik untuk mengurangi sumber gas rumah kaca (IPCC, 2001)

• ADAPTASI, adalah penyesuaian secara alamiah maupun oleh sistem manusia dalam meresponstimuli iklim aktual atau yang diperkirakan dan dampaknya, menjadi ancaman yang moderat ataumemanfaatkan peluang yang menguntungkan (IPCC, 2001)

• Kebijakan Penurunan Gas Emisi Rumah Kaca, dilakukan melalui Kebijakan Mitigasi Perubahan

Iklim

Page 9: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

KEBIJAKAN NASIONAL PI

• UU 6 Tahun 1994 tentang RATIFIKASI UNFCCC1

•UU 32 Tahun 2009 tentang PPLH 2

•RAN PI (Rencana Aksi Perubahan Iklim PI)

20073

•INDONESIA CLIMATE CHANGE SECTORAL

ROAD MAP (ICCSR), 20104

• Perpres 61/2011 tentang RAN GRK

• Perpres 71/2011 tentang Inventori GRK5

Page 10: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

KEBIJAK AN PEMBANGUNAN DAN PENATA AN RUANGTERK AIT PERUBAHAN IKLIM

• UU no.26/2007 tentang Penataan Ruang

– Preambule butir e: “bahwa secara geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia berada pada kawasan rawan bencana sehingga diperlukan penataan ruang yang berbasis mitigasi bencana sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan kehidupan dan penghidupan.”

– Perubahan iklim sebagai salah satu potensi ‘bencana’ yang memiliki tingkat probabilitas tinggi („very likely‟) dengan tingkat probabilitas 90% (klasifikasi AR-4 IPCC 2007)

• PP no.26/2008 tentang RTRWN Tujuan Penataan Ruang melalui RTRWN:

– Mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

– Mewujudkan keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota dalam rangka pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang;

– Mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Page 11: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

ARAH KEBIJAKAN RAN -GRK

1. Kegiatan penurunan emisi GRK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Pembangunan Nasional yang Berkelanjutan yang akan disesuaikan dengan perkembangan kebijakan

2. Kegiatan penurunan Emisi difokuskan pada kegiatan:

1. Penurunan emisi GRK

2. Peningkatan kapasitas absorpsi GRK

3. Kegiatan tersebut:

1. Tidak menghambat keberlanjutan pertumbuhan ekonomi (tetap memprioritaskan kesejahteraan rakyat ketahanan energi, ketahanan pangan

2. Mendukung perlindungan masyarakat miskin dan rentan serta pelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan

3. RAN-GRK meliputi kegiatan yang langsung menurunkan emisi dan penguatan kerangka kebijakan

4. Merupakan rencana aksi yang terintegrasi antara satu bidang dengan bidang yang lain denganmemperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta perencanaan tata ruang dan peruntukanpenggunaan lahan

5. Memberikan kontribusi pada upaya global penurunan emisi dan mengoptimalkan potensi pendanaan internasional untuk kepentingan Indonesia

11

Page 12: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

Kegiatan Inti RAN-GK:

1. Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut

• Peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan reklamasi rawa (termasuk lahan bergambut yang sudah ada)

• Percepatan Penetapan Perda RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota berbasis Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (KLHS)

2. Bidang Limbah

• Pembangunan sarana prasarana air limbah dengan system off-site dan on-site

• Pembangunan TPA, Pengelolaan sampah terpadu 3R

3. Bidang Pertanian

• Perbaikan dan pemeliharaan sistem irigasi

4. Bidang Energi dan Transportasi

• Pengembangan fly over dan jalan lingkar/ring road

• Penanaman pohon

• Pembangunan/peningkatan dan preservasi jalan

KESEPAKATAN RAN GRK BIDANG PEKERJAAN UMUM (2010)

Page 13: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

Kehutanan dan Lahan Gambut

o Percepatan Penetapan Raperda tentang RTRW provinsi dan RTW Kabupaten/Kota

o Penyusunan Raperpres tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional

(KSN) dan RTR Pulau/Kepulauan

o Audit tata ruang (stock taking) wilayah provinsi

o Survey dan pengumpulan data hidrologi dan hidrogeologi pada lahan bergambut

o Peningkatan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jaringan reklamasi rawa (termasuk lahan

bergambut)

o Pembentukan tim koordinasi dan sekretariat penyusunan perencanaan lahan rawa yang

berkelanjutan

Peran Penataan Ruang dalam Upaya Bidang Mitigasi Perubahan Iklim

Page 14: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

• RAN MAPI (2012-2020) disusun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui 4 sektor utama:

i) sektor SDA, ii) sektor ahan dan permukiman, iii) sektor jalan dan jembatan, dan iv) penataan ruang

• Kebijakan umum dalam rangka MAPI:

1. peningkatan penyelenggaraan penataan ruang nasional dan wilayah yang aman, nyaman, lingkungan

produktif dan berkelanjutan (termasuk dari bencana);

2. peningkatan kualitas infrastruktur sumbercdaya air untuk menjamin ketahanan pangan dan mengurangi resiko banjir, longsor,

kekeringan dan abrasi pantai;

3. peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur perumahan dan permukiman di perkotaan dan perdesaan untuk mengurangi

potensi banjir/genangan, krisis air dan sanitasi; serta

4. peningkatan kualitas pelayanan jalan dan jembatan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas dan aksesibilitas sosial ekonomi

masyarakat

RAN MAPI BIDANG PU

Page 15: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

RAN MAPI BIDANG PENATAAN RUANG

RAN MAPI subbidang Penataan Ruang meliputi :

a. Upaya mitigasi perubahan iklim yang berupa perwujudan 30% (tiga puluh persen) kawasan

konservasi pada daerah aliran sungai (DAS) yang ditujukan untuk meningkatkan penyerapan

karbon melalui percepatan penetapan Raperda tentang RTRW Provinsi dan RTRW

Kabupaten/kota serta pengarusutaman konsep ekonomi rendah karbon dalam

penyelenggaraan penataan ruang; dan

b. Upaya adaptasi perubahan iklim yang berupa pengidentifikasian wilayah kabupaten/kota yang

rentan terkena dampak perubahan iklim melalui pendampingan dalam penyusunan rencana

rinci tata ruang

RAN MAPI bidang Penataan Ruang yang terdiri dari dua tahapan, yaitu:

1) RAN MAPI Jangka Panjang Tahun 2012-2020 bidang Penataan Ruang.

2) RAN MAPI Jangka Menengah Tahun 2012-2014 bidang Penataan Ruang.

Page 16: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

RAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM BIDANG PENATA AN RUANG

Strategi

MITIGASI

Sasaran

(2012-2020)

Komponen

1. Mendorong

perwujudan minimal

30% dari luas DAS

untuk kawasan hutan

provinsi dan

kabupaten/kota

dalam meningkatkan

carbon sink

• Percepatan penetapan perda RTRW

provinsi dan kabupaten/kota

• Fasilitasi model penyediaan kawasan

bervegetasi hutan minimal 30% dari luas

DAS

• Fasiltasi model penyediaan ruang terbuka

hijau (RTH) perkotaan

• Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan

lahan gambut dan wilayah sungai / DAS

nasional kritis

• Gerakan nasional sadar tata ruang

antisipasi mitigasi perubahan iklim

• Gerakan penyediaan kawasan vegetasi

hutan tetap

• Gerakan nasional penyediaan RTH

perkotaan

• Monitoring – evaluasi pengawasan

pemanfaatan ruang di kawasan lahan

gambut dan wilayah sungai /DAS nasional

• Penyiapan Norma, Standar, Pedoman, dan

Kriteria (NSPK)

o Fasilitasi pembahasan dan pemberian rekomendasi persetujuan

substansi atas 33 Raperda tentang RTRW Provinsi dan 398 Raperda

tentang RTRW Kabupaten

o Fasilitasi penetapan raperdaRTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten

o Fasilitasi pembahasan dalam forum tim teknis BKPRN dan

pemberian rekomendasi persetujuan substansi atas 93 raperda

tentang RTRW Kota

o Fasilitasi penetapan raperda tentang RTRW Kota

o Kajian Stocktaking kehutanan 4 kegiatan

o Fasilitasi pengawasan pemanfaatan ruang wilayah sungai

o Model dan uji coba konsep perwujudan RTH kota prioritas;

(masing-masing 1 kota metropolitan, besar, sedang, dan kecil)

o Penyiapan model pemanfaatan ruang kawasan lahan gambut dan

wilayah sungai nasional yang kritis

o Fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang berbasis model yang

dibangun

Page 17: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

RAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM BIDANG PENATA AN RUANG

Strategi

MITIGASI

Sasaran

(2012-2020)

Komponen

2. Mengarusutamakan

konsep ekonomi rendah

karbon dalam

penyelenggaraan

penataan ruang

• Fasilitasi pembangunan model compact city

• Fasilitasi pembangunan model

pengembangan wilayah provinsi

/kabupaten/kota/kawasan strategis nasional

(KSN) berbasis ekonomi rendah karbon

• Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi

Penurunan Emisi GRK

• Penyiapan matriks land use consumption

berdasarkan konsep Telapak Ekologis

• Replikasi model untuk kota-kota

metropolitandan besar

• Replikasi model untuk 33 provinsi, 398

kabupaten, dan 76 KSN

• Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi

Penurunan Emisi GRK

o Kajian model compact city

o Fasilitasi pembangunan model compact city (transportasi, energi,

dan sanitasi, bangunan, dan perkotaan)

o Kajian model ekonomi rendah karbon pengembangan wilayah

provinsi, dan kabupaten

o Fasilitasi penerapan pembangunan model ekonomi rendah karbon

o Kajian model ekonomi rendah karbon pengembangan KSN

(ekonomi sumber daya alam)

o Monitoring dan Evaluasi

o Rencana Aksi Penurunan Emisi GRK

Lanjutan..

Page 18: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

RAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM BIDANG PENATA AN RUANG

Strategi

MITIGASI

Sasaran

(2012-2030)

Komponen

3. Pengembangan

konsep ecological

footprint dalam

penataan ruang

• Penyiapan matriks land use consumption

berdasarkan konsep Telapak Ekologis

• Pengendalian pemanfaatan ruang berbasis

matriks land use consumption

o Penyiapan model ecological footprint 33 provinsi

o Sosialisasi dan bimbingan teknis penggunaan peta ecological

footprint dalam penyelenggaraan penataan ruang

Lanjutan..

Page 19: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

RAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM BIDANG PENATA AN RUANG

Strategi

MITIGASI

Sasaran

(2012-2020)Komponen

4. Mengembangkan

metodologi MRV

pengurangan emisi

karbon (GRK) dalam

penyelenggraan

penataan ruang

provinsi dan kab/kota

• Pengembangan model dan metodologi MRV

• pengurangan emisi dalam upaya

perwujudan 30% kawasan bervegetasi

hutan

• pengurangan emisi dalam upaya

perwujudan RTH Perkotaan

• pengurangan emisi dalam upaya

perwujudan low carbon economy

• pengurangan emisi dalam upaya

perwujudan compact city – pergerakan

perkotaan

• Sosialisasi model dan metodologi MRV

• Menerapkan implikasi MRV MAPI ke dalam

penyelenggaraan penataan ruang

o Fasilitasi pengembangan model dan metodologi MRV pengurangan

GRK RTRW provinsi, dan RTRW kabupaten

o Sosialisasi model dan metodologi, serta uji coba terhadap 33

Raperda tentang RTRW provinsi dan 398 Raperda tentang RTRW

RTRW kabupaten

o Fasilitasi pengembangan model dan metodologi MRV pengurangan

GRK RTRW kota

o Sosialisasi model dan metodologi, serta uji coba terhadap 93

raperda tentang RTRW kota

o Fasilitasi pengembangan model dan metodologi MRV low carbon

economy RTRW provinsi, RTRW kabupaten, dan RTRW kota

o Sosialisasi model dan metodologi, serta uji coba 33 RTRW provinsi

o Fasilitasi pengembangan model dan metodologi MRV perwujudan

compact city di kota/perkotaan

o Sosialisasi model dan metodologi, serta uji coba dibeberapa kota

Page 20: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

P R O G R A M P R I O R I T A S B I D A N G P E N A T A A N R U A N G

( T A R G E T R P J M N / R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9 )

20

Pelatihan

PPNS Penataan Ruang1000

Pembinaan terhadap

Provinsi34Kabupaten412Kota93

Perlindungan Hektar2 Juta

Pengadaan Peta Skala Besar

1:5000

Penyelesaian RDTR

untuk RDTR1419

PENGA ANTUR

PEM AANBIN

PENGA ANDAN PENGENDALIAN

WAS

Pengaturan Tata Ruang Udara, Ruang Laut, dan Ruang Bawah Bumi

Sawah Berkelanjutan

Pengembangan

8 Kawasan Perbatasan

Penataan Kembali

Kawasan Rawan Bencana30

Penyelesaian danRevisi RTRWN

55 RTR KSN

PE SANAANLAK

Penyelesaian

50 NSPK

412 93Kab + Kota

Sosialisasi Bidang Penataan Ruang

Pendidikan dan Pelatihan Bidang Penataan Ruang

Pengembangan Data dan Sistem Informasi

75 Audit Penataan Ruang KSN

75 Penyidikan Pelanggaran tata Ruang

25 Inovasi Perangkat Pengendalian

Pemanfaatan Ruang

1 Sistem Informasi Perizinan Pemanfaatan

Ruang

5 NSPK Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Pengembangan Kota Baru10

Page 21: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

21

MIS

I

RP

JM

N III

Membangun

Indonesia dari

pinggiran

dengan

memperkuat

daerah-daerah

dan desa dalam

NKRI

Percepatan RTR KSN,

RTRW

Pengaturan:

Meningkatkan

Ketersediaan Regulasi

Tata Ruang yang

Efektif dan Harmonis

1 2 3 4

Pembinaan:

Meningkatkan

Pembinaan

Kelembagaan

Penataan Ruang

Pelaksanaan:

Meningkatkan Kualitas

Pelaksanaan Penataan

Ruang Nasional

Pengawasan:

Melaksanakan

Evaluasi

Penyelenggaraan

Penataan Ruang

Meningkatkan

produktivitas

rakyat dan

daya saing di

pasar

internasional

6

3

Kebijakan 1: Peraturan dan

kelembagaan dalam rangka

mengoperasionalkan RTR

NSPK

Kebijakan teknis

RDTR

Pengaturan Tata Ruang Udara

Nasional, Ruang Laut, dan

Ruang bawah bumi

Kebijakan 2: Pengembangan

kapasitas kelembagaan dan

peningkatan kompetensi SDM

Diklat

Sistem informasi

Reformasi birokrasi

Jabatan fungsional

Forum komunikasi

Pelibatan masyarakat dan

dunia usahaKampanye publik dan HariTaruNas

NAW

A

CITA

Kebijakan 3: Penataan Ruang

sebagai acuan rencana

pembangunan wilayah dan sektor

internalisasi RTR

Rencana Tata Ruang sebagai

Penjuru (Leader) Pelaksanaan

Pembangunan

fasilitasi proses keterpaduan,

sinkronisasi dan konsultasi

program

penyusunan program tahunan

Kebijakan 4: Pengembangan KSN

dan PKSN Untuk Mengurangi

Ketimpangan Wilayah

RTR Kawasan Perbatasan

KTI

pengembangan wilayah di

luar Jawa Meningkatkan kualitas

penataan ruang di Provinsi

Papua/Papua Barat dan KTI

Kebijakan 5: Peningkatan kualitas

penataan ruang daerah

RTR KSN

SPM bidang Penataan Ruang di Perkotaan

percepatan RTRW dan RDTR Kabupaten

konservasi lahan pertanian pangan berkelanjutan dan pencegahan alih fungsi lahan

Kebijakan 6: Pengarusutamaan

aspek mitigasi bencana dan

perubahan iklim

Meningkatkan pemahaman

tentang aspek kebencanaan

pengarusutamaan aspek

mitigasi dan adaptasi

perubahan iklim

perkotaan dan perdesaan yang

tangguh terhadap bencana

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PENATAAN RUANG 2015-2019

21

Page 22: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

RENSTRATERK AIT UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

1. Kebijakan : Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Untuk Mengurangi Ketimpangan

Wilayah dan Kualitas Lingkungan, dengan strategi :

a. Meningkatkan pemahaman tentang aspek kebencanaan dalam penataan ruang.

b. Melakukan pengarusutamaan aspek mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dalam Rencana Tata Ruang.

c. Mengembangkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang tangguh terhadap bencana dan ancaman

perubahan iklim.

2. Kebijakan : Peningkatan efektivitas pengendalian pemanfaatan ruang dan pengawasan

penataan ruang, dengan strategi :

a. Mengembangkan sistem pengaduan masyarakat dan tindaklanjutnya (P5R).

b. Melaksanakan audit pemanfaatan ruang di tingkat Pusat dan Daerah.

c. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang.

d. Melaksanakan pengawasan teknis dan pengawasan khusus penataan ruang.

e. Melaksanakan pemberian pertimbangan teknis (clearance ) perijinan pemanfaatan ruang

f. Melakukan pengembangan instrumen insentif dan disinsentif bidang penataan ruang

Page 23: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

PROV. SUMUT : - Belum

Perda

PROV. RIAU : - Belum

PerdaPROV. KEP.RIAU : - Belum

Perda

PROV. SUMSEL : - Belum

Perda

PROV. KALIMANTAN UTARA : -

Belum Perda

UPAYA BIDANG PENATA AN RUANG TERHADAP MITIGASI PERUBAHAN IKLIM1. Kepastian Payung Hukum untuk Rencana Tata Ruang di daerah (29 Provinsi

dan 446 Kabupaten/Kota sudah Perda) berikut penyusunan KLHS sebagai

pertimbangan adaptasi dan mitigasi Perubahan Iklim

Page 24: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

KETERANGANTOTAL

DAERAH

PROSES

DI DAERAH

PEMBAHASAN

BKPRN

SUDAH

MENDAPATKAN

PERSETUJUAN

SUBSTANSI

MENTERI

PERDA

RTRW

PROVINSI 34 0 0 5 29 85.29%

KETERANGAN TOTAL

DAERAH REVISI

REKOM

GUB

PEMBAHASAN

BKPRN

SUDAH

MENDAPATKAN

PERSETUJUAN

SUBSTANSI

MENTERI

PERDA

RTRW

KABUPATEN 415 8 1 3 45 358 86.27%

KOTA 93 0 0 0 5 88 94.62%

JUMLAH 508 8 1 3 50 446 87.80%

RTRW PROVINSI

RTRW KABUPATEN/ KOTA

PROGRES RTRW PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA SELURUH INDONESIA(Status tanggal 29 Maret 2016)

Mari, Bersama Menata Ruang Untuk Semua - 2

Page 25: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

PROGRESS PERPRES RTR PULAU/KEPULAUAN DAN KSN

Pada tahun 2011-2012, telah lahir dokumen Peraturan Presiden

tentang Rencana Tata Ruang Pulau yang terdiri atas:

1. RTR Pulau/Kepulauan Sumatera : Perpres No. 13/2012

2. RTR Pulau/Kepulauan Jawa-Bali : Perpres No. 28/2012

3. RTR Pulau/Kepulauan Kalimantan : Perpres No. 3/2012

4. RTR Pulau/Kepulauan Nusa Tenggara : Perpres No 56/20145. RTR Pulau/Kepulauan Maluku-Maluku Utara : Perpres No 77/ 2014

6. RTR Pulau/Kepulauan Sulawesi : Perpres No. 11/2011

7. RTR Pulau/Kepulauan Papua : Perpres No 57 /2014

Page 26: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

1. RTR KSN Danau Toba : Perpres No. 81 Tahun 2014

2. RTR KSN Merapi : Perpres No. 70 Tahun 2014

3. RTR KSN Borobudur dsk : Perpres No. 58 Tahun

2014

4. RTR KSN PN Nusa Tenggara Timur – Timor Leste :

Perpres No. 179/2014

5. RTR KSN PN Kalimantan : Perpres No. 31/2015

6. RTR KSN PN Papua : Perpres No. 32/2015

7. RTR KSN PN Maluku : Perpres No. 33/2015

8. RTR KPN Maluku Utara dan Papua Barat : Perpres No.

34/2015

9. RTR KSN Jabodetabekpunjur, : Perpres No. 54/2008

10. RTR KSN Sarbagita : Perpres No. 45/2011

11. RTR KSN Mamminasata : Perpres No. 55/2011

12. RTR KSN Mebidangro : Perpres No. 62/2011

13. RTR KSN BBK : Perpres No. 87/2011

PROGRESS PERPRES RTR PULAU/KEPULAUAN DAN KSN

Page 27: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

2. Ketahanan Ekonomi yang mendukung upaya mitigasi

• Penetapan indikasi rencana LP2B dalam RTRW Kabupaten/Kota dan mendukungpercepatan penetapan PERDA LP2B di daerah;

• Mengarahkan agar Pemda Kab/kota maupun provinsi mempertahankan luas lahan pertanianyang peruntukannya telah ditetapkan menjadi kawasan pertanian, dengan :

a. tidak merubah lahan pertanian yang peruntukannya telah ditetapkan menjadi kawasanpertanian dengan Perda RTRW;

b. tidak memasukkan usulan perubahan kawasan pertanian dalam peninjauan kembaliRTRW

• Upaya Konservasi Lahan, dengan arahan RTR di daerah harus menyediakan kawasanbervegetasi hutan minimal 30% dari luas DAS dan luasan RTH sebesar 30% dari luaskawasan perkotaan

• Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan lahan gambut dan wilayah sungai/ DAS nasional kritis melalui manajemen DAS yang terintegrasi

• Mengurangi laju deforestasi nasional

• Penyusunan model ecological footprint

UPAYA BIDANG PENATA AN RUANG TERHADAP MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

Page 28: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

UPAYA BIDANG PENATA AN RUANG TERHADAP MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

3. Social & Livelihood Resilence

Bencana Alam yang muncul akibat perubahan iklim akan memberi dampak lebih besar pada masyarakat menengah ke bawah, yang seringkali diikuti dengan kekeringan, banjir dan bencana lainnya sehingga akan menyebabkan kesenjangan sosial semakin meningkat. Untuk mencegah hal tsb, beberapa upaya yang telah dilakukan :

1. Identifikasi lahan yang memiliki kerentanan terhadap area yang terkena dampak perubahan iklim

2. Penerapan Peta Kerentanan Wilayah Dampak Perubahan Iklim dan Model Emisi KarbonBerbasis Kawasan

3. Penetapan Kawasan Rawan Bencana dalam Rencana Tata Ruang termasuk Penetapan Jalur Evakuasi

4. Penyusunan pedoman terkait pedoman pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan rawan bencana

Page 29: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

S U M B E R : S I D A ( 2 0 0 9 ) D A L A M R A N A P I ( 2 0 1 4 )

1. DKI Jakarta 11. Kab. Jayawijaya 21. Kab. Cianjur

2. Kota Bandung 12. Kota Malang 22. Kab. Buleleng

3. Kota Surabaya 13. Kab. Puncak Jaya 23. Kab. Pandeglang

4. Kota Bekasi 14. Kab. Jembrana 24. Kab. Tanjung Jabung

5. Kota Bogor 15. Kab. Bogor 25. Kab. Karawang

6. Kota Depok 16. Kab. Garut 26. Kab. Aceh Tenggara

7. ota Palembang 17. Kab. Lebak 27. Kota Balikpapan

8. Kota Tangerang 18. Kab. Bandung 28. Kab. Bekasi

9. Kab. Tangerang 19. Kab. Sumedang 29. Kab. Paniai

10. Kab. Lampung Barat 20. Kab. Sukabumi 30. Kab. Bengkulu Selatan

Tabel Wilayah Rentan Perubahan iklim di Indonesia

UPAYA BIDANG PENATA AN RUANG TERHADAP MITIGASI PERUBAHAN IKLIM (2015-2019)

Page 30: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

TINDAK L ANJUTDUKUNGAN BIDANG TATA RUANG TERHADAP NDC

• Pengarusutamaan kajian komprehensif dampak perubahan iklim dalam proses perencanaan tata

ruang;

• Penerbitan sertifikat hak atas tanah dan memperhitungkan konsekuensinya terhadap

peningkatan emisi gas rumah kaca, misalnya dalam penerbitan sertifikat Hak Guna Usaha untuk

perkebunan pada lahan gambut yang berpotensi meningkatan emisi gas metan;

• Pengendalian pemanfaatan ruang untuk kawasan-kawasan yang berfungsi sebagai penyerap gas

rumah kaca;

• Dukungan informasi geospasial yang handal, melalui upaya percepatan implementasi kebijakan

satu peta (one map policy);

• Pengaturan zonasi dan pengembangan perangkat insentif-disinsentif untuk mendorong

pemanfaatan ruang/kawasan yang ramah lingkungan.

Page 31: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

TERIMA KASIH

Page 32: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

REKOMENDASI

1. MODEL PERENCANA AN UNTUK MENGATASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

• Model Kompaksi Kota (compact city)– Mengendalikan pertumbuhan kota yang tidak beraturan

• Pembangunan intensif (vertikal) dan padat (melalui Land Consolidation)

• Peraturan zonasi dan bangunan

• Prosedur Perizinan dan Pengawasan yang Ketat dan Transparan

– Peningkatan efisiensi kawasan perkotaan; • jarak perjalanan komuting yang pendek, atau meminimalisasi long distant daily travel.

• peningkatan penggunaan transportasi umum;

• PengembanganTOD

– Perlindungan terhadap penyusutan lahan pertanian:• pemisahan yang tegas antara kota (terbangun) dan desa (kawasan pertanian dan tidak terbangun),

• Dengan mengembangkan green buffer atau sejenisnya.

• Sustainable Development (Pembangunan Berkelanjutan)– Pembangunan tidak hanya terfokus pada bidang fisik (prasarana dan sarana wilayah), tapi juga menyentuh

subjek utama pembangunan: manusia

– Kegiatan-kegiatan pengentasan kemiskinan, peningkatan kesadaran dan kapasitas adaptasi penduduk, pelibatanmasyarakat dan sektor pelayanan publik

– Pengembangan fisik lebih difokuskan pada mengembangkan keterkaitan antar fungsi kegiatan (misal:pertanian & manufaktur fungsi pengumpulan fungsi distribusi dan mix-product fungsi pengolahan (value-added) pemasaran)

Page 33: KEBIJAKAN SEKTOR AFOLU TERKAIT PENURUNAN GAS …

• sektor energi dan bangunan : Pengaturan zonasi pada wilayah-wilayah tertentu hanya boleh

dibangun green building – menggunakan tenaga surya dan wind energy,

• sektor transportasi : Pengaturan tingkat kepadatan ruas jalan untuk memastikan pergerakan

yang efisien dan pengurangan energy, mengatur streetscape untuk memfasilitasi perjalanan non-

motorist dan pengurangan energi, dan menyarankan zonasi campuran untuk mengurangi

perjalanan.

• sektor Pertanian dan Kehutanan: tata ruang dapat mengatur dan membatasi alih fungsi lahan

pertanian dan kehutanan ke penggunaan urban dan mengarahkan pemanfaatan lahan publik

kosong untuk community gardening / RuangTerbuka Hijau.

REKOMENDASI

2. K ET E R K A I TA N S E K T O R D A L A M P E N U R U N A N E M I S I G R K D E N G A N TATA R U A N G