36
KEBISINGAN AULIA NADIA RACHMAT, MT AM MAISARAH DISRINAMA, DR. M.KES MADES DARUL KHAIRANSYAH, MT

kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

KEBISINGAN

A U L I A N A D I A R A C H M AT, M T

A M M A I S A R A H D I S R I N A M A , D R . M . K E S

M A D E S D A R U L K H A I R A N S YA H , M T

Page 2: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

SEJARAH HYGIENE INDUSTRI

• Jaman Prasejarah, Mesir : pekerjanya menggunakan cadar saat menambang

cinnabar (red mercury oxide)

• 1494 – 1555 : Georgius Agricola (Of Things Metallic) menemukan pekerja

tambang dengan gejala silicosis

• 1633 – 1714 : Bernardino Ramazini (Bapak Kesehatan Kerja) menulis buku

berjudul A Diatribe on Diseases of Workers yang membahas penyakit yang ada

di kalangan pekerja

• 1766 : Percivall Pott menyatakan penyakit kanker skrotum banyak diderita

pembersih cerobong asap batu bara, penyebabnya polinuklear aromatic yang

terdapat dalam jelaga cerobong

Page 3: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

SEJARAH HYGIENE INDUSTRI

• 1914 : US Public Health Service

• 1971 : berganti nama menjadi National Institute for Occupational Safety and Health

(NIOSH)

• 1970 : UU K3 di Amerika menjadi landasan berdirinya Occupational Safety and Health

Administration (OSHA)

Page 4: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

KONSEP HYGIENE INDUSTRI

• Antisipasi : Kegiatan memprediksi potensi bahaya yang ada di tempat kerja.

• Rekognisi : Pengenalan bahaya menggunakan suatu metode yang sistematis

sehingga dihasilkan suatu laporan yang obyektif

• Evaluasi : Penilaian bahaya terhadap pekerja, dapat menggunakan standar yang

berlaku

• Pengendalian : Pengendalian bahaya untuk meminimalisir risiko

Page 5: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

ANTISIPASI

Tahapan melakukan antisipasi :

• Pengumpulan informasi : studi literatur, penelitian terkait, dokumen perusahaan, survey lapangan, peraturan terkait, atau pengalaman lampau

•Analisis dan diskusi ke pihak yang kompeten

• Pembuatan hasil antisipasi : berupa daftar potensi bahayadan risiko

Page 6: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

REKOGNISI

Tujuan : mengetahui karakteristik bahaya secara detil (sifat, kandungan, efek, keparaham, pola pajanan, besaran)

Metode yang dapat digunakan :

• Menyelidiki laporan kecelakaan

• Melakukan pemeriksaan kesehatan

• Memberikan kesempatan untuk konsultasi terhadap K3

• Inspeksi K3

• Pengukuran dengan alat dan laboratorium

• Preliminary Hazard Analysis untuk system baru

• Job Safety Analysis untuk pekerjaan baru

Page 7: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

EVALUASI

Evaluasi dari bahaya, asal bahaya dan pencegahan dari penyakit dan kematian didasari oleh beberapafaktor:

• Toksisitas yaitu kapasitas inheren dari sebuah zat yang dapat mengakibatkan rasa sakit, asal dari rasa sakit, dan mempengaruhi target organ.

• Level pajanan atau dosis yaitu jumlah yang diserap oleh pekerja melalui semua rute pajanan selamapekerjaan

• Analisa proses atau operasi yaitu perhatian terhadap operasi termasuk perubahan dari bahanmentah menjadi energi yang mungkin menghasilkan pelepasan zat kimia atau energi yang dapatmenimbulkan kerugian bagi pekerja.

• Kecelakaan, tumpahan dan aktivitas pemeliharaan : pengetahuan tentang kecelakaan akut, kejadianyang jarang, kebocoran atau kejadian lain yang mungkin terlewat dalam evaluasi rutin

Page 8: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

EVALUASI

Evaluasi dari bahaya, asal bahaya dan pencegahan dari penyakit dan kematian didasari oleh beberapa faktor:

• Epidemiologi dan penilaiuan risiko: review literatur dari riset berdasarkan populasi serta kasus yang dapat

menyediakan informasi terkait dengan efek kesehatan buruk yang tidak diperhatikan dalam kelompok yang lebih

kecil

• Wawancara : informasi yang disediakan oleh pekerja terkait dengan gejala kesehatan, tugas dan perubahan dalam

kondisi yang dapat menyediakan detail penting terkait analisa proses, dampak kesehatan dan stressor lain seperti

zat kimia, fisik, ergonomik atau biologis.

• Distribusi risiko yang tidak sama: perhatian terkait dengan beberapa populasi dari pekerja yang mungkin

memiliki risiko lebih tinggi daripada yang lain. Misalnya pekerja yang lebih tua atau remaja memiliki risiko yang

lebih tinggi daripada yang lain.

• Variabilitas dari respons: hal ini terkait dengan bagaimana seorang individu berbeda dalam kerentanan karena

memiliki faktor yang berbeda seperti umur, ukuran, rasio pernafasan dan status kesehatan umum.

Page 9: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

PENGENDALIAN

Hirarki Pengendalian Bahaya :

1. Eliminasi : menghilangkan unsur potensi bahaya dalam pekerjaan secara keseluruhan

2. Substitusi : mengganti zat/alat/mesin yang memiliki potensi bahaya dengan risiko tinggi ke

zat/alat/mesin lain yang memiliki risiko lebih rendah

3. Rekayasa Teknik : melakukan modifikasi pada zat/alat/mesin secara teknis untuk

meminimalir risiko pada potensi bahaya yang ada

4. Pengendalian Administrasi : melakukan modifikasi pada system manajemen/administrasi

untuk meminimalisir risiko

5. Manajemen APD : merancang ketersediaan, distribusi, penggunaan, dan inspeksi terkait

APD

Page 10: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

KEBISINGAN

Semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber

dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat kerja

yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan

gangguan pendengaran

Page 11: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

VIDEO

Page 12: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

DEFINISI NIHL

Cacat pendengaran akibat kerja ( occupational deafness / noise induced hearing loss ) adalah hilangnya sebahagian atau seluruh

pendengaran seseorang yang bersifat permanen, mengenai satu ataukedua telinga yang disebabkan oleh bising terus menerus dilingkungan

tempat kerja. Dalam lingkungan industri, semakin tinggi intensitaskebisingan dan semakin lama waktu pemaparan kebisingan yang

dialami oleh para pekerja, semakin berat gangguan pendengaran yang ditimbulkan pada para pekerja tersebut.

Page 13: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

KASUS NIHL

• Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

setelah presbikusis. Lebih dari 28 juta orang Amerika mengalami ketulian

dengan berbagai macam derajat, dimana 10 juta orang diantaranya mengalami

ketulian akibat terpapar bunyi yang keras pada tempat kerjanya.4 Sedangkan

Sataloff dan Sataloff ( 1987 ) mendapati sebanyak 35 juta orang Amerika

menderita ketulian dan 8 juta orang diantaranya merupakan tuli akibat kerja.

• Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat sekitar 360

juta orang yang mengalami ketulian di seluruh dunia. 180 juta di antaranya

berada di Asia Tenggara, dan Indonesia menempati urutan ke-4 untuk jumlah

kasus ketulian terbanyak.

Page 14: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

KASUS NIHL

• Oetomo, A dkk ( Semarang, 1993 ) dalam penelitiannya terhadap 105 karyawan

pabrik dengan intensitas bising antara 79 s/d 100 dB didapati bahwa sebanyak

74 telinga belum terjadi pergeseran nilai ambang, sedangkan sebanyak 136

telinga telah mengalami pergeseran nilai ambang dengar, derajat ringan sebanyak

116 telinga ( 55,3% ), derajat sedang 17 ( 8% ) dan derajat berat 3 ( 1,4% ).

• Kamal, A ( 1991 ) melakukan penelitian terhadap pandai besi yang berada di

sekitar kota Medan. Ia mendapatkan sebanyak 92,30 % dari pandai besi tersebut

menderita sangkaan NIHL.16

• Harnita, N ( 1995 ) dalam suatu penelitian terhadap karyawan pabrik gula

mendapati sebanyak 32,2% menderita sangkaan NIHL.

Page 15: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

GEJALA NIHL

Gejala yang mungkin Anda rasakan ketika terjadi gangguan fungsi

pendengaran, di antaranya adalah:

• Kesulitan mendengarkan ucapan orang lain dengan jelas, dan mungkin

akan salah paham dengan apa yang mereka katakan, terutama di tempat

yang bising.

• Telinga berdenging.

• Sering meminta orang lain untuk mengulang apa yang dikatakan.

• Menonton televisi atau musik dengan keras.

• Harus berkonsentrasi ekstra untuk mendengar apa yang orang lain

katakan.

Page 16: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

UJI PENDENGARAN DENGAN TESAUDIOMETRI

• Audiometri adalah tes pendengaran menggunakan sebuah mesin yang disebut

dengan audiometer, untuk menghasilkan suara dengan volume dan frekuensi

yang berbeda-beda.

• Pada saat pemeriksaan ini, pasien diperdengarkan beragam suara dengan tingkat

kenyaringan dan kecepatan getaran gelombang suara yang berbeda-beda. Salah

satu tes audiometri adalah tes nada murni, untuk mengukur suara yang paling

senyap yang bisa Anda dengar pada nada yang berbeda-beda.

Page 17: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

UJI PENDENGARAN DENGAN TESAUDIOMETRI

• Saat melakukan tes, audiolog atau petugas yang membantu Anda melakukan tes

audiometri ini akan memainkan berbagai suara, seperti bunyi dan ucapan, pada

interval yang berbeda ke satu telinga pada satu waktu. Hal ini bertujuan untuk

menentukan rentang kemampuan pendengaran masing-masing telinga.

• Ketika menjalani tes audiometri, audiolog mungkin akan memberikan instruksi

seperti meminta Anda untuk mengangkat tangan atau mengulang ucapan

pemeriksa saat suara dari mesin terdengar. Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi

kemampuan Anda dalam mengenali kata dan membedakan bunyi ucapan dengan

suara-suara sekitar.

Page 18: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

UJI PENDENGARAN DENGAN TESRINNE DAN WEBER

• Tes Rinne merupakan tes pendengaran yang dilakukan untuk mengevaluasi

suara pendengaran dengan membandingkan persepsi suara yang dihantarkan

oleh konduksi udara dengan konduksi tulang melalui mastoid.

• Tes Weber merupakan cara lain untuk mengevaluasi gangguan pendengaran

konduktif dan sensorineural. Hasil tes Rinne harus dibandingkan dengan tes

Weber untuk mendeteksi gangguan pendengaran sensorineural.

Page 19: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

UJI PENDENGARAN DENGAN TESRINNE DAN WEBER

• Tes Rinne

1. Dokter meletakkan garputala di tulang mastoid (di belakang salah satu telinga).

2. Bila Anda sudah tidak bisa mendengar suara, Anda diminta memberi isyaratkepada dokter.

3. Kemudian, dokter akan menggerakkan garputala di samping telinga Anda.

4. Bila Anda sudah tidak bisa mendengar suara itu lagi, Anda diminta memberiisyarat kepada dokter.

5. Dokter mencatat berapa lama Anda mendengar setiap suara.

• Tes Weber

1. Dokter meletakkan garputala di tengah kepala Anda

2. Anda mencatat di bagain telinga mana getaran yang terasa; telinga kiri, telinga kanan, keduanya.

Page 20: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

UJI PENDENGARAN DENGAN TESRINNE DAN WEBER

• Tes Rinne

Konduksi udara menggunakan organ-organ pada telinga daun telinga, gendang telinga, dan osikel (tiga tulangpendengaran) untuk memperkuat suara dan mengalirkan suara ke konduksi tulang dan menyebabkan suara dapatlangsung ditransmisikan ke telinga dalam atau melalui tengkorak ke telinga sebelahnya.

– Pendengaran normal, menunjukkan waktu konduksi udara yang dua kali lebih lama dari waktu konduksi tulang. Dengan kata lain, Anda akan mendengar suara di samping telinga Anda dua kali selama Anda akan mendengar suara di belakang telinga Anda.

– Ganguan pendengaran konduktif, suara konduksi tulang terdengar lebih lama dari konduksi udara.

– Gangguan pendengaran sensorineural, suara konduksi udara terdengar lebih lama dari konduksi tulang, tapi mungkin tidakdua kali lebih lama.

• Tes Weber

– Pendengaran normal akan menghasilkan getaran yang sama di kedua telinga.

– Gangguan pendengaran konduktif akan menyebabkan getaran terasa di telinga yang tidak normal.

– Gangguan pendengaran sensorineural akan menyebabkan getaran terasa di telinga normal.

Page 21: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

JENIS KEBISINGAN

•Sifat dan spektrum frekuensi bunyi

•Pengaruh terhadap manusia

Page 22: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

SIFAT DAN SPEKTRUM FREKUENSI• Steady state dan narrow band noise

Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5

dBA untuk periode 0,5 detik berturut-turut, misalnya mesin, kipas angin, dan dapur pijar.

• Non-steady dan narrow band noise

Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini juga

relatif tetap, akan tetapi ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (pada frekuensi 500, 1000, dan

4000 Hz), misalnya gergaji sirkuler dan katup gas.

• Bising terputus-putus (Intermittent)

Bising di sini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya suara lalu

lintas dan kebisingan di lapangan terbang.

• Bising impulsif

Bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dBA dan

biasanya mengejutkan pendengaran, misalnya tembakan, suara ledakan mercon, dan meriam.

• Bising Impulsif berulang.

Bising jenis ini sama dengan bising impulsif, hanya saja disini terjadi secara berulang-ulang, misalnya mesin

tempa.

Page 23: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

PENGARUH TERHADAP MANUSIA

• Bising yang mengganggu (Irritating noise)

Bising dengan intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.

• Bising yang menutupi (Masking noise)

Bising ini merupakan bunyi yang menutupi pendengaran yang jelas. Secara

tidak langsung, bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja.

• Bising yang merusak (Damaging/Injurious noise)

Bunyi yang intensitasnya melampaui nilai ambang batas. Bising jenis ini akan merusak atau

menurunkan fungsi pendengaran.

Page 24: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

BOBOT BUNYI• Bobot A atau Desibel A adalah skala yang diciptakan pada kondisi telinga kurang baik

merespon bunyi-bunyi rendah sehingga telinga beradaptasi untuk mampu mendengar bunyi

berfrekuensi rendah. Telinga tetap memiliki respon yang wajar dengan mengabaikan frekuensi di

bawah 100 Hz atau identik dengan

40 phon pada frekuensi 1000 Hz. Skala ini umumnya memiliki hasil pengukuran sensasi tingkat

kekerasan yang dirasakan oleh orang pada umumnya sehingga skala ini sering digunakan sebagai

pedoman pengukuran.

• Bobot B atau Desibel B adalah skala yang diciptakan pada kondisi telinga yang

merespon bunyi-bunyi sedang atau hampir identik dengan 70 phon pada frekuensi 1000

Hz.

• Bobot C atau Desibel C adalah skala yang diciptakan ketika telinga seolah mendapat

sensasi yang sama terhadap bunyi yang pada hampir semua frekuensi.

• Bobot D atau Desibel D adalah skala yang diciptakan untuk merespon bunyibunyi yang muncul

dari kapal terbang pada frekuensi 2000-5000 Hz.

Page 25: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

A L A T P E N G U K U R A N K E B I S I N G A N

Page 26: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

S O U N D L E V E L M E T E R

• Tombol Low/High

• Tombol Max

• Tombol Slow/Fast

• Tombol Hold

• Switch A/C

Page 27: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai
Page 28: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

KEBISINGAN KOMBINASIPerbedaan decibel (dB) Penambahan pada level tertinggi

0 3

1 2,6

2 2,1

3 1,8

4 1,4

5 1,2

6 1

7 0,8

8 0,6

9 0,5

10 0,4

11 0,3

12 0,2

more 0

Page 29: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

RUMUS DAILY NOISE DOSE (DND)

•DND ≤ 1

•DND = 𝐶1𝑇1+ 𝐶2

𝑇2+ …+ 𝐶𝑛

𝑇𝑛

Page 30: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

NAB KEBISINGAN PERMENAKER05/2018

Page 31: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

STANDAR KEBISINGAN NIOSH

Page 32: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

STANDAR KEBISINGAN OSHA

Page 33: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

REKAYASA TEKNIK

• Barrier dapat digunakan untuk

melokalisir kebisingan dan mengurangi

pajanan kebisingan pada pekerja

Page 34: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

P E N G E N D A L I A NA D M I N I S T R A S I

M E N G AT U R W A K T U

K E R J A D A PAT

M E N G U R A N G I

I N T E N S I TA S

K E B I S I N G A N

S E S U A I YA N G

D I P E R S Y A R AT K A N

D A L A M N A B

K E B I S I N G A N

Page 35: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

MANAJEMEN APD

• Ear muff dapat meredam kebisingan sebesar 20 – 25 db

• Ear plug dapat meredam kebisingan sebesar 25 – 30 db

• Cara menggunakan ear muff

• Cara menggunakan ear plug

Page 36: kebisingan - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/mades/wp-content/uploads/sites/58/2020/04/M2... · •Tuli akibat bising merupakan tuli sensorineural yang paling sering dijumpai

TERIMA KASIH