78
i KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD MAYANGSARI KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nila Riski Oktafiani NIM: 1401413282 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

  • Upload
    hakhue

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

i

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP

HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III

SD MAYANGSARI KECAMATAN GODONG

KABUPATEN GROBOGAN

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nila Riski Oktafiani

NIM: 1401413282

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

nama : Nila Riski Oktafiani

NIM : 1401413282

Progam Studi : S1-PGSD

Judul Skripsi : Keefektifan Model Talking Stick terhadap Hasil Belajar IPS

Siswa Kelas III SD Mayangsari Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan.

menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 15 Juni 2017

Peneliti

Nila Riski Oktafiani

NIM. 1401413282

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul ”Keefektifan Model Talking Stick terhadap Hasil Belajar IPS

Siswa Kelas III SD Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan”

nama : Nila Riski Oktafiani

NIM : 1401413282

Progam Studi : S1-PGSD

telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Panitian Ujian Skripsi.

Semarang, 7 Juni 2017

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Drs. Susilo, M.Pd. Dra. Nuraeni Abbas, M.Pd.

NIP. 195412061982031004 NIP. 195906191987032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan PGSD

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

iv

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul “Keefektifan Model Talking Stick terhadap Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas III SD Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan”

nama : Nila Riski Oktafiani

NIM : 1401413282

Progam Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

telah dipertahankan dalam Panitia Sidang Ujian Skripsi Progam PGSD, FIP,

Universitas Negeri Semarang pada hari.........., tanggal..........

Semarang,

Panitia Ujian Skripsi,

Ketua, Sekertaris,

Prof. Dr. Fakhruddin, M. Pd. Farid Ahmadi, S. Kom., M.Kom, Ph.D.

NIP. 195604271986031001 NIP. 197701262008121003

Penguji Utama, Pembimbing Utama,

Dra. Sri Susilaningsih , S.Pd., M.Pd. Drs. Susilo, M.Pd

NIP. 195604051981022001 NIP. 195412061982031004

Pembimbing Pendamping

Dra. Nuraeni Abbas, M.Pd

NIP. 195906191987032001

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

1) “Pendidikan adalah senjata paling hebat untuk mengubah dunia.” (Nelson

Mandela)

2) “Pembelajaran tidak didapat dengan kebetulan, ia harus dicari dengan semangat

dan disimak dengan tekun.” (Abigail Adams)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

(Bapak Suwanto dan Ibu Hartuti)

yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, semangat dan doa.

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia

dan berkah-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Keefektifan Model

Talking Stick terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Mayangsari Kecamatan

Godong Kabupaten Grobogan” dapat diselesaikan dengan baik. Keberhasilan dan

kesuksesan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan, dan

bimbingan dari pihak-pihak yang terkait. Peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan;

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar;

4. Drs. Susilo, M.Pd., Dosen pembimbing I;

5. Dra. Nuraeni Abbas, M.Pd., Dosen Pembimbing II;

6. Dra. Sri Susilaningsih, S.Pd., M.Pd.,Dosen Penguji Utama;

7. Bapak dan Ibu guru serta staff TU SDN 1 Godong, SDN 1 Bugel dan SDN 1

Guci;

8. Bapak Muhammad Hisyam, A.Md.,Petugas Perpustakaan PGSD UNNES.

Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga bantuan dan bimbingan

yang diberikan menjadi amal kebaikan dan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

dan pembaca.

Semarang, 7 Juni 2017

Peneliti

Nila Riski Oktafiani

NIM. 1401413282

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

vii

ABSTRAK

Oktaviani, Nila Riski, 2017. Keefektifan Model Talking Stick terhadap Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas III SD Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten

Grobogan. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri

Semarang. Dosen Pembimbing: Drs. Susilo, M.Pd., dan Dra. Nuraeni Abbas,

M.Pd. (357 halaman)

Berdasarkan observasi awal di SDN Gugus Mayangsari, pembelajaran di

kelas belum dilaksanakan secara optimal, guru masih menerapkan metode

pembelajaran konvesional yaitu ceramah dan tanya jawab sehingga tidak semua siswa

terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan

penerapan model talking stick terhadap hasil belajar IPS “Kegiatan Jual Beli” siswa

kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. (2)

menguji keefektifan talking stick terhadap hasil belajar IPS “Kegiatan Jual Beli”

siswa kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

. Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi-Experimental dengan desain

Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian ini yaitu 37 siswa SDN 1

Godong sebagai kelas eksperimen dan 37 siswa SDN 1 Bugel sebagai kelas kontrol.

Variabel terikat penelitian ini adalah hasil belajar IPS, materi kegiatan jual beli.

Variabel bebasnya adalah model pembelajaran talking stick. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Uji

instrumen penelitian menggunakan uji validitas, reabilitas, daya beda dan tingkat

kesukaran. Uji prasyarat analisis data menggunakan uji normalitas dan homogenitas.

Data hasil belajar dianalisis dengan uji-t dan uji N-Gain.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran talking stick

efektif terhadap hasil belajar IPS, materi “Kegiatan Jual beli” siswa kelas III SD

Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Dilihat dari hasil uji-t

menunjukkan nilai thitung (20,75) > ttabel (2,03) yang berarti rata-rata hasil posttest

siswa kelas eksperimen (87,73) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (72,86). Skor

n-gain kelas eksperimen sebesar 0,62 (sedang) sedangkan kelas kontrol sebesar

0,201 (rendah) artinya model pembelajaran talking stick efektif dalam meningkatkan

hasil belajar IPS siswa kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan.

Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran talking sticik efektif

terhadap hasil belajar IPS, materi “Kegiatan Jual Beli” siswa kelas III SD Gugus

Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Saran dari peneliti yaitu guru

dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya menggunakan model-model

pembelajaran yang inovatif yang disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa

secara umum,

Kata kunci: hasil belajar; IPS; keefektifan; model talking stick.

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ iii

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

PRAKATA .................................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................... 1

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH ......................................................................... 8

1.3 PEMBATASAN MASALAH ......................................................................... 8

1.4 PERUMUSAN MASALAH ........................................................................... 9

1.5 TUJUAN PENELITIAN ................................................................................. 9

1.6 MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 9

1.6.1 Manfaat Teoritis .............................................................................................. 9

1.6.2 Manfaat Praktis ............................................................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................... 11

2.1 KAJIAN TEORI ........................................................................................... 11

2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ................................................................ 11

2.1.1.1 Pengertian Belajar ......................................................................................... 11

2.1.1.2 Prinsip-prinsip Belajar .................................................................................. 12

2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .................................................. 13

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

ix

2.1.1.4 Teori Belajar ................................................................................................. 15

2.1.1.4.1 Teori Belajar Kognitivisme........................................................................... 15

2.1.1.4.2 Teori Belajar Konstruktivisme ...................................................................... 17

2.1.1.5 Hasil Belajar.................................................................................................. 18

2.1.1.6 Pengertian Pembelajaran .............................................................................. 19

2.1.1.7 Ciri-ciri Pembelajaran ................................................................................... 20

2.1.1.8 Prinsip-prinsip Pembelajaran ....................................................................... 21

2.1.1.9 Keefektifan Pembelajaran ............................................................................. 21

2.1.2 Hakikat Media Pembelajaran ........................................................................ 23

2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran .................................................................. 23

2.1.2.2 Fungsi Media Pembelajaran ................................................................................ 24

2.1.3 Hakikat Pendidikan IPS ................................................................................ 25

2.1.3.1 Pengertian Pendidikan IPS ............................................................................ 25

2.1.3.2 Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................................. 26

2.1.3.3 Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ................................................................ 27

2.1.3.4 Pembelajaran IPS di SD ................................................................................ 28

2.1.3.5 Evaluasi Pembelajar IPS ............................................................................... 29

2.1.4 Metode Pembelajaran.................................................................................... 30

2.1.4.1 Pengertian Metode Pembelajaran ................................................................. 30

2.1.4.2 Pengertian Metode Ceramah ......................................................................... 30

2.1.4.3 Langkah-langkah Metode Ceramah .............................................................. 31

2.1.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah dan Tanya Jawab ................. 32

2.1.4.5 Pengertian Metode Tanya Jawab .................................................................. 32

2.1.4.6 Langkah-kangkah Metode Tanya Jawab ..................................................... 32

2.1.4.7 Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceamah dan Tanya Jawab ................... 33

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 34

2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ................................................. 36

2.1.5.2 Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif ............................................... 37

2.1.5.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif .................................................................. 37

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

x

2.1.5.4 Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick ................................................. 40

2.1.5.5 Tujuan Model Pembelajaran Talking Stick ........................................................ 41

2.1.5.6 Langkah-langkah Pembelajaran Talking Stick .................................................. 41

2.1.5.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Talking Stick .................... 45

2.1.6 Kajian Empiris .............................................................................................. 46

2.2 KERANGKA TEORETIS ............................................................................ 51

2.3 KERANGKA BERFIKIR ............................................................................. 53

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN .......................................................................... 55

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 56

3.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 56

3.2 Prosedur penelitian........................................................................................ 58

3.2.1 Persiapan Penelitian ...................................................................................... 59

3.2.2 Pelaksanaan Penelitian .................................................................................. 60

3.2.3 Tahap Akhir Penelitian ................................................................................. 61

3.3 SUBJEK PENELITIAN................................................................................ 61

3.4 POPULASI DAN SAMPEL ......................................................................... 62

3.4.1 Populasi ......................................................................................................... 62

3.4.2 Sampel........................................................................................................... 63

3.5 Variabel Penelitian ........................................................................................ 63

3.5.1 Pengertian Variabel ....................................................................................... 63

3.5.2 Variabel Bebas (Indenpenden) ...................................................................... 64

3.5.3 Variabel Terikat (Dependen) ........................................................................ 64

3.5.4 Variabel Kontrol ........................................................................................... 64

3.6 DEFINISI OPERASIONAL ......................................................................... 64

3.7 TEKNIK dan INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA ............................. 65

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 65

3.7.1.1 Tes ................................................................................................................ 65

3.7.1.2 Non Tes ........................................................................................................ 66

3.7.1.2.1 Wawancara ................................................................................................... 66

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

xi

3.7.1.2.2 Observasi...................................................................................................... 67

3.7.1.2.3 Dokumentasi ................................................................................................ 68

3.7.2 Instrumen Pengujian ..................................................................................... 68

3.7.2.1 Pedoman Wawancara .................................................................................... 68

3.7.2.2 Lembar Pengamatan...................................................................................... 69

3.7.2.3 Catatan Lapangan.......................................................................................... 69

3.7.2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................. 69

3.7.2.5 Kisi-Kisi Soal Uji Coba ................................................................................ 70

3.7.2.6 Soal Uji Coba ................................................................................................ 70

3.8 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS DAN REABILITAS ................... 70

3.8.1 Uji Coba Instrumen ....................................................................................... 70

3.8.2 Uji Validitas .................................................................................................. 70

3.8.3 Uji Reaabilitas ............................................................................................... 74

3.8.4 Taraf Kesukaran Soal .................................................................................... 75

3.8.5 Daya Pembeda Soal .............................................................................................. 76

3.9 TEKNIK ANALISIS DATA ........................................................................ 79

3.9.1 Analisis Data Awal ....................................................................................... 79

3.9.1.1 Uji Normalitas ............................................................................................... 79

3.9.1.2 Uji Homogenitas ........................................................................................... 81

3.9.2 Analisis Data Akhir....................................................................................... 82

3.9.2.1 Uji Normalitas ............................................................................................... 82

3.9.2.2 Uji Homogenitas ........................................................................................... 84

3.9.2.3 Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 85

3.9.2.4 Uji N-Gain .................................................................................................... 87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAM PEMBAHASAN ........................................ 89

4.1 HASIL PENELITIAN .................................................................................. 89

4.1.1 Penerapan ...................................................................................................... 89

4.1.2 Deskripsi Proses Pembelajaran ..................................................................... 96

4.1.3 Analisis Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 104

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

xii

4.2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 113

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ................................................................... 114

4.2.1.1 Hasil Pretest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ................................... 114

4.2.1.2 Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................. 115

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ........................................................................... 118

4.2.2.1 Implikasi Teoritis ........................................................................................ 118

4.2.2.2 Implikasi Praktis ......................................................................................... 120

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis .................................................................................... 120

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 122

5.1 SIMPULAN ................................................................................................ 122

5.2 PENUTUP................................................................................................... 123

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ruang Lingkup Materi IPS Kelas III Semester 2................................ 27

Tabel 2.2 Indikator dan Deskriptor Pelaksanaan Pengamatan Model TS ........... 42

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ................................................................. 62

Tabel 3.2 Devinisi Operasional Variabel ............................................................ 65

Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Validitas ................................................................ 72

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validitas Soal ........................................................ 73

Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Uji Coba ........................................... 73

Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Kesukaran Soal Uji Coba ......................................... 76

Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................. 78

Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 80

Tabel 3.9 Data Uji Homogenitas ......................................................................... 82

Tabel 3.10 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen. 82

Tabel 3.11 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen ............ 83

Tabel 3.12 Data Uji Homogenitas Posttest ........................................................... 84

Tabel 3.13 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen ....... 85

Tabel 3.14 Data Uji t ............................................................................................ 86

Tabel 3.15 Hasil Uji t ............................................................................................ 87

Tabel 3.16 Kriteria Skor Gain ............................................................................... 87

Tabel 3.17 Hasil Uji Gain ..................................................................................... 88

Tabel 4.1 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Model Pembelajaran TS................ 90

Tabel 4.2 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................... 97

Tabel 4.3 Hasil Posttes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................... 101

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperiman dan Kontrol............ 105

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Hasil Belajar IPS .................... 106

Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 106

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 108

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

xiv

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Hasil Belajar IPS ................... 108

Tabel 4.9 Rekapitulasi Analisis Data Akhir ...................................................... 108

Tabel 4.10 Hasil Uji t .......................................................................................... 110

Tabel 4.11 Uji Gain Hasil Belajar IPS ................................................................ 113

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teoretis ............................................................................... 52

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir................................................................................ 54

Gambar 3.1 Rancangan Nonequivalent Pretest – Posstest Control Group ............ 56

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian ............................................................................. 58

Gambar 4.1 Diagram Jawaban Indikator 1 dan 2 ................................................... 93

Gambar 4.2 Diagram Jawaban Indikator 3 dan 4 ................................................... 93

Gambar 4.3 Diagram Jawaban Indikator 5 dan 6 ................................................... 94

Gambar 4.4 Diagram Jawaban Indikator 7 dan 8 ................................................... 95

Gambar 4.5 Diagram Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol....................... 97

Gambar 4.6 Diagarm Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 102

Gambar 4.7 Diagaram Nilai Pretest dan Posttest ................................................. 111

Gambar 4.8 Diagaram Ketuntasan Nilai Posttest Kelas Eksperimen ................... 112

Gambar 4.9 Diagam Ketuntasan Nilai Posttest Kelas Kontrol ............................. 112

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................... 129

Lampiran 2 Instrumen Penelitian.......................................................................... 132

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba ..................................................... 138

Lampiran 4 Lembar Validasi Ahli Uji Coba ........................................................ 140

Lampiran 5 Soal Uji Coba .................................................................................... 146

Lampiran 6 Kunci Jawaban Soal Uji Coba........................................................... 154

Lampiran 7 Pedoman Pensekoran Soal Uji Coba ................................................ 155

Lampiran 8 Daftar Hasil Tes Uji Coba ................................................................ 156

Lampiran 9 Nilai Hasil Uji Coba .......................................................................... 157

Lampiran 10 Tabel Analisis Data Soal Uji Coba ................................................... 159

Lampiran 11 Uji Validitas Soal Uji Coba............................................................... 164

Lampiran 12 Uji Reabilitas Soal Uji Coba ............................................................. 167

Lampiran 13 Uji Taraf Kesukaran Soal Uji Coba .................................................. 169

Lampiran 14 Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba ..................................................... 170

Lampiran 15 Soal Pretest dan Posttest .................................................................. 172

Lampiran 16 Kunci jawaban soal Pretest dan Posttest ........................................... 178

Lampiran 17 Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen .......................................... 179

Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ........ 182

Lampiran 19 Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol ................................................. 248

Lampiran 20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ............... 251

Lampiran 21 Daftar Nama Siswa ........................................................................... 314

Lampiran 22 Data Nilai Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 317

Lampiran 23 Lembar Nilai Hasil Pretest ............................................................... 318

Lampiran 24 Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................ 322

Lampiran 25 Lembar Nilai Hasil Posttest .............................................................. 323

Lampiran 26 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ...................................... 327

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

xvii

Lampiran 27 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ............................... 328

Lampiran 28 Uji Homogenitas Data Pretest .......................................................... 329

Lampiran 29 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol .................................... 331

Lampiran 30 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ............................. 332

Lampiran 31 Uji Homogenitas Data Posttest ........................................................ 333

Lampiran 32 Uji T-test Polled Varians ................................................................. 335

Lampiran 33 Uji N-Gain ......................................................................................... 337

Lampiran 34 Pengamatan Model Pembelajaran Talking Stick ............................... 338

Lampiran 35 Catatan Lapangan .............................................................................. 340

Lampiran 36 Transkip Hasil Wawancara ............................................................... 344

Lampiran 37 Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 347

Lampiran 38 Surat Keterangan Penelitian .............................................................. 350

Lampiran 39 Dokumentasi Penelitian .................................................................... 353

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar yang diperlukan untuk

membangun bangsa melalui sumber daya manusia. Pelaksanaan pendidikan yang baik

akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pelaksanaan pendidikan di

negara Indonesia berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 Ayat 1 menyebutkan bahwa:

pendidikan adalah usaha sadar dan terancana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran, agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara (UU Sisdiknas, 2003:2).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Pasal 19 ayat 1 menyebutkan bahwa proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi siswa (PP, 2015:12).

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

2

Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/Mi dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.22 Tahun 2006 tentang standar isi

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari

SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. IPS merupakan integrasi

dari berbagai cabang ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat

menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta

warga negara yang cinta damai. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis

(Permendiknas, 2006:582)

Pembelajaran IPS yang dilakukan seorang guru harus interaktif dalam rangka

mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan dari kegiatan pembelajaran dapat

dilihat melalui hasil belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai

dengan harapan, dalam proses pembelajaran guru harus memperhatikan faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Ruseffendi dalam Susanto (2013:14-17)

hasil belajar dipengaruhi oleh faktor kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan

belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar,

kompetensi guru dan kondisi masyarakat. Pada faktor model penyajian materi

pelajaran, keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pula pada penerapan model

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

3

penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan,

menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa dapat berpengaruh secara positif

terhadap keberhasilan belajar.

Model pembelajaran talking stick termasuk salah satu model pembelajaran

kooperatif yang sangat cocok diterapkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA/SMK karena

model pembelajaran ini sangat menarik, menantang dan menyenangkan. Selain untuk

melatih siswa berbicara, model pembelajaran kooperatif akan menciptakan suasana

yang menyenangkan dan membuat siswa aktif . Pembelajaran dengan model talking

stick akan mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat (Shoimin,

2014:198).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas di SD Gugus Mayangsari

khususnya pada kelas III dan data nilai hasil belajar siswa ulangan tengah semester

kelas III tahun ajaran 2016/2017 yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2017

ditemukan adanya permasalahan hasil belajar pada mata pelajaran IPS yaitu terdapat

siswa yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

ditentukan yaitu 70, ditunjukkan dengan data di SDN 1 Godong dari 37siswa terdapat

20 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai terendah 54 dan nilai tertinggi

86, sedangkan nilai rata-rata sebesar 68,10. Ini menunjukkan bahwa secara klasikal

hanya 46 % yang telah mencapai KKM dan 54 % diantaranya belum mencapai KKM

yang telah ditetapkan. Di SDN 3 Godong dari 11 siswa, terdapat 4 siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai terendah 43 dan nilai tertinggi 80, sedangkan

nilai rata-rata sebesar 68,27. Ini menunjukkan bahwa secara klasikal 63,64% yang

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

4

telah mencapai KKM dan 36,36 % diantaranya belum mencapai KKM yang telah

ditetapkan. Di SDN 4 Godong dari 38 siswa, masih terdapat 13 siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 88, sedangkan

nilai rata-rata sebesar 70,78. Ini menunjukkan secara klasikal 65,78% yang telah

mencapai KKM dan 34,21% diantaranya belum mencapai KKM yang telah

ditetapkan. Di SDN 5 Godong dari 18 siswa , terdapat 10 siswa yang memperoleh

nilai di bawah KKM. Nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80, sedangkan nilai rata-

rata sebesar 63,27. Ini menunjukkan secara klasikal 44,44% telah mencapai KKM

dan 55,55% diantaranya belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Di SDN 1

Bugel dari 37 siswa, terdapat 21 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai

terendah 64 dan nilai tertinggi 98, sedangkan nilai rata-rata sebesar 76,13. Ini

menunjukkan secara klasikal 43,24 % telah mencapai KKM dan 56,76% diantaranya

belum mencapai KKM yang telah ditetapkan.

Di SDN 2 Bugel dari 14 siswa, terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai di

bawah KKM. Nilai terendah 58 dan nilai tertinggi 86. Sedangkan nilai rata-rata

sebesar 72,78 ini menunjukkan secara klasikal 85,72% telah mencapai KKM dan

14,28% diantaranya belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Di SDN Ketitang

dari 25 siswa, terdapat 13 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai

terendah 40 dan nilai tertinggi 83, sedangkan nilai rata-rata sebesar 67,36. Ini

menunjukkan secara klasikal 48% telah mencapai KKM dan 52 % diantaranya belum

mencapai KKM yang telah ditetapkan. Di SD Yatpi dari 18 siswa, terdapat 13 siswa

yang memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai terendah 53 dan nilai tertinggi 86,

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

5

sedangkan nilai rata-rata sebesar 63,68. Ini menunjukkan secara klasikal 33,33 %

telah mencapai KKM dan 66,66 % diantaranya belum mencapai KKM yang telah

ditetapkan. Permasalahan tersebut disebabkan karena dalam pelaksanaan

pembelajaran di SD Gugus Mayangsari, guru belum menerapkan model sebagai

variasi dalam pembelajaran secara sepesifik. Pembelajaran yang dilaksanakan secara

tidak langsung telah menggunakan beberapa model pembelajaran. Sebagai contoh,

pada kegiatan observasi pra penelitian guru telah menggunakan beberapa media

bantu, seperti media gambar untuk menyampaikan materi kepada siswa. Penggunaan

media tersebut menunjukkan bahwa, secara tidak langsung guru telah menerapkan

model pembelajaran example non example.

Berdasarkan permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kurang

efektif, oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan

adanya perubahan pada proses pembelajaran, yaitu guru perlu melakukan inovasi

dengan cara menggunakan model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran

yang sesuai dan efektif dengan mata pelajaran IPS dan karakteristik siswa kelas III

SD ialah dengan menggunakan model pembelajaran talking stick.

Model pembelajaran talking stick termasuk model pembelajaran kooperatif,

yang merupakan bagian dari strategi pembelajaran inovatif yang dapat mendorong

siswa menjadi aktif. Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan

belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

dirumuskan. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil dengan kemampuan yang berbeda-

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

6

beda. Aktivitas dalam pembelajaran ini, setiap anggota harus saling bekerja sama dan

saling membantu untuk memahami materi (Hamdani, 2010:30)

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap

pembelajaran IPS materi “Kegiatan Jual Beli” dengan Standar Kompetensi 2.

memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang dan Kompetensi Dasar 2.3

memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah, akan menciptakan

pengalaman pembelajaran yang bermakna dan tercapainya tujuan pembelajaran IPS.

Pembelajaran IPS yang mengkaji seperangkat peristiwa, konsep dan fakta dalam

kehidupan bermasyarakat akan terbantu dengan penerapan model pembelajaran

talking stick. Pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran talking stick

akan membantu siswa dalam berinteraksi, bekerjasama, meningkatkan motivasi

belajar, menggali pengetahuan, membantu siswa untuk berani dalam mengungkapkan

pendapat, melatih siswa untuk senantiasa menghargai pendapat antara anggota dan

memberikan ruang untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Penggunaan model

pembelajaran inovatif ini memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan

giat dalam proses pembelajaran.Sehingga model pembelajaran talking stick secara

tidak langsung akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran

talking stick seperti penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Lisdayanti, I Kt. Ardana,

I. B.Gd. Suryaabadi pada tahun 2014 dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Talking Stick Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas V SD Gugus 4 Baturiti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

7

perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA siswa yang menngunakan model

pembelajaran kooperatif talking stick berbantuan media gambar dengan siswa yang

melaksanakan pembelajaran menggunakan pembelajaran konvesional, untuk taraf

signfikan 5% dengan dk=61, thitung >ttabel yang artinya Ha diterima (thitung = 3,714 ;

ttabel= 2,000), artinya nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas V yang dibelajarkan

dengan model kooperatif talking stick berbantuan media gambar lebih tinggi dari

siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif talking stick berbantuan

media gambar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas V SD Gugus 4 Baturiti di Kabupaten Tabanan tahun pelajaran 2013/2014.

Penelitian yang dilakukan oleh Khomsum Nurhalim pada tahun 2009 dengan

judul ”The Development of Gided Discovery Learning By Talking Stick Sosial

Scientific To Increase The Creativity Of Students Of Peer group C in The Lcs

Grobogan Central Java”. Uji efektivitas dipandu dengan model pembelajaran talking

stick untuk meningkatkan kreativitas siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian

dan pengembangan yang dirancang oleh Sukmadinata. Hasil penelitian ini adalah

belajar menggunakan model talking stick dirancang berdasarkan tujuan, bahan/ materi

ajar, metode, media dan evaluasi pembelajaran. Memperoleh nilai rata-rata dalam

belajar yang dikategorikan baik dan efektif digunakan dalam pembelajaran.

Hasil beberapa penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang menggunakan model

pembelajaran talking stick dengan kelas yang menggunakan model konvesional. Hal

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

8

ini menunjukkan bahwa model pembelajaran talking stick efektif untuk diterapkan

dalam pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang masalah dan beberapa penelitian yang mendukung

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan, maka peneliti melakukan

penelitian eksperimen dengan judul “ Keefektifan Model Talking Stick terhadap Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas III SD Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten

Grobogan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari permasalahan tersebut peneliti telah mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SD Gugus Mayangsari

masih sederhana.

2. Pengetahuan guru tentang model-model inovatif masih sederhana.

3. Penggunaan model pembelajaran masih sederhana.

4. Alat peraga pembelajaran kurang lengkap.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan hasil belajar siswa

kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan yaitu

model talking stick efektif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SD Gugus

Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

9

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

permasalah yaitu:

Apakah model talking stick efektif terhadap hasil belajar IPS “Kegiatan Jual Beli”

siswa kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Mendeskripsikan penerapan model talking stick terhadap hasil belajar IPS

“Kegiatan Jual beli” siswa kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong

Kabupaten grobogan.

2. Menguji keefektifan model talking stick terhadap hasil belajar IPS “Kegiatan Jual

Beli” siswa kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten

Grobogan.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman

terhadap proses pembelajaran IPS di sekolah dasar serta dapat digunakan sebagai

refrensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

10

1.6.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, sekolah

dan peneliti. Manfaat bagi guru yaitu dapat memberikan pengetahuan, kreativitas dan

pengalaman dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran IPS melalui

penerapan model pembelajaran talking stick. Dengan menerapkan model

pembelajaran talking stick siswa dapat bekerjasama, berinteraksi, dan mendapatkan

pengalaman dalam belajar. Mempermudah siswa dalam memahami materi IPS

tentang “Kegiatan Jual Beli” serta merangsang siswa untuk berfikir kreatif. Manfaat

bagi sekolahan yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah dan

meningkatkan kualitas kinerja pendidik dan manfaat bagi peneliti untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan model pembelajran untuk

meningkatkan hasil pembelajaran.

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Belajar dan pembelajaran

2.1.1.1 Pengertian Belajar

Menurut Winataputra (2008:1.4) belajar adalah sebagai proses mendapatkan

pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman sebagai pengetahuan

yang memandu perilaku pada masa yang akan datang. Sedangkan Slameto dalam

Hamdani (2011:20) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungan.

Menurut Susanto (2013:4) belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahan perilaku yang relatif. Sedangkan Baharudin, dkk (2008:11) menyatakan

bahwa belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam

kompetensi, keterampilan dan sikap.

Berdasarkan uraian tersebut, belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

individu dengan tujuan memperoleh pengetahuan, wawasan yang lebih luas sebagai

kemampuan, keterampilan dan sikap dalam memahami dan menerapkan pengalaman

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

12

yang didapatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus mengetahui tentang

prinsip-prinsip belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, teori belajar dan

hasil belajar

2.1.1.2 Prisip-prinsip Belajar

Adapun prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran adalah (1) kesiapan

belajar, (2) perhatian, (3) motivasi, (4) keaktifan siswa, (5) mengalami sendiri, (6)

pengulangan, (7) materi pelajaran yang menantang, (8) balikan dan penguatan, (9)

perbedaan individual (Hamdani, 2010:22).

Rifa’I dan Anni (2012:78-79) beberapa prinsip belajar lama yang berasal dari

teori dan penelitian tentang belajar masih relevan dengan beberapa prinsip lain yang

dikembangkan oleh Gagne. Beberapa prinsip yang dimaksud yaitu:

1. Prinsip keterdekatan (contiguity) menyatakan bahwa situasi stimulus yang

hendak direspon oleh siswa harus disampaikan sedekat mungkin waktunya

dengan respon yang diinginkan.

2. Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi stimulus dan responnya perlu

diulang-ulang atau dipraktikan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan

retensi belajar.

3. Prinsip penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat

jika belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.

Dalam penjelasan tentang prinsip belajar harus dipahami bahwa setiap apa

yang kita lakukan. Termasuk kegiatan belajar kita harus mempunyai prinsip-prinsip

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

13

yang harus dipegang teguh dalam proses belajar sehingga tujuan dari belajar dapat

tercapai dengan baik.

2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2010: 54-72) ada dua faktor yang memperngaruhi belajar

yaitu faktor intern dan faktor eksteren. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam

diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di

luar individu. Dalam faktor intern ada tiga faktor yang mempengaruhi, yaitu: faktor

jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor jasmani meliputi kesehatan

dan cacat tubuh. Fakor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan. Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan

rohani. Kemudian faktor ekstern yang berpengaruh perhadap belajar dikelompokkan

menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Faktor keluarga mempengaruhi keberhasilan proses belajar karena siswa mempunyai

waktu lebih banyak besama keluarga, sehingga masing-masing siswa memperoleh

perbedaan dalam cara orang tua dalam mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah tangga, serta keadaan ekonomi keluarga. Faktor sekolah yang

mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,

standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Sedangkan

faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media, teman bergaul

dan bentuk kehidupan masyarakat.

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

14

Menurut Rifa’I dan Anna (2012:81-82) peristiwa belajar yang terjadi pada diri

siswa dapat diamati dari perbedaan perilaku (kinerja) sebelum dan setelah berada di

dalam peristiwa belajar. Untuk mengetahui perbedaan tersebut harus terlebih dahulu

dilakukan pengukuran mengenai kemampuan yang telah dan yang baru dimiliki oleh

siswa. Faktor-faktor yang memberikan konstribusi terhadap proses dan hasil belajar

adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal mencakup kondisi fisik

seperti kesehatan organ tubuh, kondisi psikis seperti kemampuan intelektual,

emosional, dan kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan.

Faktor-faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat pertumbuhan, pengalaman

belajar sebelumnya, dan perkembangan. Sama kompleknya pada kondisi internal

adalah kondisi eksternal yang ada pada lingkungan siswa. Beberapa faktor eksternal

seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari

(direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat

akan mempengaruhi kesiapan, proses dan hasil belajar. Oleh karena itu agar siswa

berhasil dalam mempelajari materi belajar baru, dia harus memiliki kemampuan

internal yang dipersyaratkan. Belajar yang berhasil mempersyaratkan guru

memperhatikan kemampuan internal siswa dan situasi stimulus yang berada di luar

siswa.

Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2008:17-28) faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua katagori yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal meliputi

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

15

faktor fisiologis dan faktor psikologis. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor

lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial

Berdasarkan uraian tersebut, maka faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam yaitu dari diri individu itu sendiri dan

faktor dari luar yaitu dari lingkungan individu tersebut.

2.1.1.4 Teori belajar

Menurut Siregar dan Nara (2014:23) teori belajar menaruh perhatian pada

variabel-variabel yang menentukan hasil belajar. Baharuddin dan Wahyuni (2015:33)

menyatakan bahwa teori belajar dibagi menjadi 4 yaitu teori belajar kognitivisme,

teori belajar konstruktivisme, teori belajar behaviorisme, dan teori belajar

humanisme.

Teori belajar yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini yaitu teori

belajar kognitivisme dan teori belajar konstruktivisme.

2.1.1.4.1 Teori Belajar Kognitivisme

Menurut aliran kognitif, belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk

mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Pendekatan kognitif dalam

kegiatan belajar memfokuskan pembahasan pada bagaimana manusia berfikir,

memahami dan mengetahui. Dalam pandangan kognitivisme, belajar merupakan

transformasi informasi atau ilmu pengetahuan yang ada dilingkungan kemudian

disimpan dalam pikiran. (Baharuddin dan Wahyuni, 2015:126)

Sebagai salah satu tokoh pelopor teori kognitivisme, Piaget dalam

Budiningsih (2015:35) menyatakan bahwa perkembangan kognitif merupaka suatu

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

16

proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis

perkembangan sistem syaraf.

Menurut Piaget dalam Rifa’i dan Anni (2012:32-35) perkembangan kognitif

terdiri dari atas empat tahapan, yaitu:

1. Tahap sensomotorik, terjadi antara usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, bayi menyusun

pemahaman dunia dengan mengordinasikan pengalaman indera mereka dengan

gerakan motorik. Pada tahap awal ini, bayi hanya memperlihatkan pola reflektif

untuk beradaptasi dengan dunia dan menjelang akhir tahap ini bayi menunjukkan

pola sensomotorik yang lebih kompleks.

2. Tahap pra operasional, terjadi antara usia 2-7 tshun. Pada tahap ini pemikiran

lebih bersifat simbolis, egoisentris, dan instuitif, sehingga tidak melibatkan

pemikiran operasional. Pemikiran pada tahap ini terbagi menjadi dua sub-

tahapan, yaitu simbolik dan intutitif.

3. Tahap konkrit, terjadi antara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini anak mampu

mengoprasikan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkrit.

Siswa sudah dapat berfikir logis untuk memecahkan masalah konkrit.

4. Tahap operasional, terjadi antara usia 7-15 tahun. Pada tahap ini anak sudah

mampu berfikir abstrak, idealis, dan logis. Pemikiran operasional formal tampak

lebih jelas dalam memecahkan problem verbal. Kemampuan seperti ini oleh

Piaget disebut sebagai hypothetical-deductive-reasoning, yakni mengembangkan

potensi untuk memecahkan masalah dan menarik kesimpulan secara sistematis.

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

17

2.1.1.4.2 Teori Belajar Konstruktivisme

Menurut Baharuddin dan wahyuni (2015:164) konstruktivisme memahami

hakikat belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan

dengan cara mencoba memberi makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya.

Sedangkan Rifa’I dan Anni (2012:189) menyatakan bahwa pembelajaran

kontruktivisme menekankan pada proses belajar, bukan mengajar. Siswa secara

individu menemukan dan mentransfer informasi yang kompleks.

Susanto (2013:97) menyatakan bahwa pendekatan teori konstruktivisme

dalam pembelajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, sehingga

siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit,

apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya.

Menurut Piaget dalam Baharuddin dan Wahyuni (2015:166) konstruktivisme

berpandangan bahwa, pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman.

Dengan berbagai macam pengalaman baru, pemahaman akan berkembang semakin

dalam dan kuat, setiap pengalaman baru akan dihubungkan dengan struktur

pengetahuan dalam fikiran manusia.

Berdsasarkan uraian tersebut dapat diketahui, teori yang mendukung

pembelajaran menggunakan model talking stick adalah teori kognitivisme dan

konstruktivisme. Teori kognitivisme mendasari penelitian ini karena berdasarkan

teori kognitif piaget, bahwa anak usia 7-11 tahun adalah tahap operasional konkrit

yaitu siswa sudah mampu berfikir logis untuk memecahkan masalah konkrit.

Pendekatan kognitif dalam kegiatan belajar memfokuskan pembahasan pada

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

18

bagaimana manusia berfikir, mengetahui dan memahami. Sedangkan teori

konstruktivisme digunakan sebagai dasar membangun atau menciptakan

pengetahuan, dengan cara memberikan makna pada pengetahuan sesuai pengalaman

yang didapatkan, sehingga model talking stick sesuai dengan kedua teori belajar

tersebut. Materi yang sudah didapatkan dalam proses pembelajaran dengan model

talking stick, siswa dapat mengaplikasikannya melalui pelaksanakan permainan

memutarkan stick (tongkat) dalam kelompok, untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Siswa memperoleh pengetahuan dari pengalaman yang

dilakukan selama proses pembelajaran.

2.1.1.5 Hasil Belajar

Menurut Rifa’I dan Anni (2012:69) hasil belajar merupakan perilaku yang

diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek

perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa.

Sedangkan Susanto (2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif

dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Bloom dalam Rifa’I dan Anni (2012: 70-75) terdapat tiga ranah dalam

pencapaian hasil belajar yaitu:

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan,

kemampuan dan kemahiran intelektual, ranah kognitif menurut Bloom mencakup 6

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

19

tingkatan yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi dan

mencipta.

2. Ranah afektif

Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori

tujuan siswa afektif adalah penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian

dan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah sebagai

berikut: receiving (penerimaan), responding (penanggapan), valuing (penilaian),

organization (pengorganisasian), organization by a value complex (pembentukan

pola hidup)

3. Ranah psikomotor

Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan

motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku

untuk ranah psikomotor menurut Elizabeth Simpon adalah persepsi, kesiapan,

gerakan kompleks, penyesuaian dan kreativitas.

Berdasarkan penjelasan tesebut, hasil belajar merupakan perubahan perilaku

akibat dari interaksi belajar siswa yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif

dan psikomotor. Dalam penelitian di SD Gugus Mayangsari difokuskan pada hasil

belajar kognitif.

2.1.1.6 Pengertian Pembelajaran

Pengertian pembelajaran menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 1 menyatakan bahwa

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

20

pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dan antara siswa dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut Huda (2013:2) pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari

memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman.

Sedangkan Winatapura (2008:1.18) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk menginisasi, memfasilitasi, dan meningkatkan

intensitas dan kualitas belajar pada diri siswa .

Berdasarkan penjelasan tersebut, pembelajaran adalah suatu interaksi yang

terjadi sebagai kegiatan memperoleh pengetahuan dan keterampilan pada suatu

lingkungan belajar, untuk mempermudah dalam mengenal dan memahami sesuatu

yang sedang dipelajari.

2.1.1.7 Ciri-ciri Pembelajaran

Menurut Darsono dalam Hamdani (2011:47) ada beberapa ciri-ciri

pembelajaran yaitu:

1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan mampu memberikan motivasi

siswa dalam belajar.

3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang mampu menarik perhatian

dan menantang siswa.

4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik

minat siswa.

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

21

5. Pembelajaran mampu menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

6. Pembelajaran mampu membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik

maupun psikologi.

7. Pembelajaran menekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

8. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja.

2.1.1.8 Prinsip-prinsip pembelajaran

Prinsip-prinsip pembelajaran dapat membantu guru dalam memilih tindakan

yang tepat dan berguna untuk mengembangkan sikap yang diperlukan untuk

meningkatkan pembelajaran siswa. Prinsip pembelajaran merupakan ketentuan yang

harus dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut

Susanto (2013:87-88) prinsip-prinsip pembelajaran meliputi:

1. Prinsip motivasi adalah upaya guru untuk menumbuhkan dorongan belajar, baik

dari dalam atau dari luar diri anak.

2. Prinsip latar belakang adalah upaya guru dalam proses belajar mengajar

memerhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap.

3. Prinsip pemusatan perhatian adalah usaha untuk memusatkan perhatian anak

dengan jalan mengajukan masalah yang hendak dipecahkan lebih terarah untuk

mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.

4. Prinsip keterpaduan merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Guru

dalam menyampaikan materi mengaitkan pokok bahasan dengan pokok bahasan

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

22

lain, agar anak mendapat gambaran keterpaduan dalam proses perolehan hasil

belajar.

5. Prinsip memecahkan masalah adalah situasi belajar yang dihadapkan pada

masalah-masalah.

6. Prinsip menemukan adalah kegiatan menggali potensi yang dimiliki anak untuk

mencari, mengembangkan hasil perolehannya dalam bentuk fakta dan informasi.

7. Prinsip belajar sambil bekerja yaitu suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan

pengalaman untuk mengembangkan dan memperoleh pengalaman baru.

8. Prinsip belajar sambil bermain adalah kegiatan yang dapat menimbulkan suasana

menyenangkan bagi siswa dalam belajar, karena dalam bermain pengetahuan,

keterampilan, sikap dan daya fantasi anak berkembang.

9. Prinsip perbedaan individu adalah upaya guru dalam prose belajar mengajar yang

memperhatikan perbedaan individu dari tingkat kecerdasan, sifat, dan kebiasaan

atau latar belakang keluarga.

10. Prinsip hubungan sosial adalah sosialisasi pada masa anak yang sedang tumbuh

yang banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial.

2.1.1.9 Keefektifan Pembelajaran

Menurut Slameto (2010:92) mengajar yang efektif adalah mengajar yang

dapat membawa siswa belajar yang efektif pula. Belajar disisni adalah suatu aktivitas

mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Siswa berusaha memecahkan

masalah termasuk pendapat bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau dapat

menciptakan puisi atau suatu simfoni, maka dia telah menghasilkan masalah dan

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

23

menemukan kesimpulan. Susanto (2013:53) pembelajaran dikatakan efektif apabila

seluruh siswa dapat terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya, karena

dalam proses pembelajaran aktivitas yang menonjol ada pada siswa. Kualitas

pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk dapat mewujudkan suatu

pembelajaran yang efektif, yaitu:

1. Guru harus membuat persiapan mengajar yang sistematis.

2. Proses pembelajaran harus berkualitas tinggi yang ditunjukkan dengan adanya

penyampaian materi oleh guru secara sistematis dan menggunakan berbagai

variasi di dalam penyampaian, baik itu media, metode, suara, maupun gerak.

3. Waktu selama proses belajar mengajar berlangsung digunakan secara efektif.

4. Motivasi mengajar guru dan motivasi belajar siswa cukup tinggi.

5. Hubungan interaktif antara guru dan siswa harus bagus, sehingga setiap terjadi

kesulitan dalam belajar dapat segera diatasi dengan baik.

2.1.2 Hakikat Media Pembelajaran

2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Hamdani (2011:243) media pembelajaran adalah media yang

membawa pesan-pesan atau informasi yang mengandung materi instruksional dan

maksut-maksut pengajaran. Sedangkan Arsyad (2014:3) mendeskripsikan secara

lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan

sebagai alat grafis, photografis, atau alat elektronis untuk menangkap, memproses dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal. Daryanto (2016:5) berpendapat

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

24

media dibutuhkan dalam proses pembelajaran, hakikatnya proses belajar dan

mengajar itu adalah komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima.

Berdasarkan penjelasan tersebut, media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat menjadikan seseorang memperolah dan memahami informasi dalam

proses pembelajaran.

2.1.2.2 Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Kustandi (2013:19) media pembelajaran dapat membantu siswa

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi, serta membangkitkan motivasi

dan minat siswa dalam belajar. Musfiqon (2012:35) menyatakan bahwa media

pembelajaran berfungsi untuk:

1. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran.

2. Meningkatkan gairah belajar siswa.

3. Meningkatkan minat dan motivasi belajar.

4. Menjadikan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan.

5. Mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam.

6. Mengefektifkan proses komunikasi dalam pembelajaran.

7. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan tersebut, fungsi media pembelajaran adalah upaya

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Media pembelajaran dapat menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi materi yang telah

disampaikan oleh guru.

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

25

2.1.3 Hakikat Pendidikan IPS

2.1.3.1 Pengertian Pendidikan IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu

sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,

Sosiologi dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat

menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta

warga negara yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,

komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan

keberhasilan dalam kehidupan dimasyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan

siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu

yang berkaitan. (Permendiknas nomor 24, 2006:582)

Menurut Susanto (2013:137) Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang

mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia

yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang

mendalam kepada siswa, khususnya ditingkat dasar dan menengah. Sedangkan

Gunawan (2011:17-48) menyatakan bahwa hakikat IPS adalah telaah tentang manusia

dan dunianya, manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan

sesamanya.

Berdasarkan uraian tersebut, IPS adalah suatu ilmu yang mengkaji suatu

peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial, IPS

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

26

mengemas kegiatan dasar manusia secara ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari

IPS secara mendalam.

2.1.3.2 Tujuan Pembelajar IPS

Suatu tindakan dalam kehidupan ini mempunyai suatu tujuan yang ingin

dicapai, seperti halnya pembelajaran IPS. Ketercapaianya tujuan merupakan sebagai

bukti bahwa adanya keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran.

Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional No. 24 (2006:582) Mata pelajaran

IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

serta.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.

Gunawan (2011:48-73) menyatakan bahwa pembelajaran IPS bertujuan

membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya

sendiri ditengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi

warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Sedangkan ilmu sosial bertujuan

menciptakan tenaga ahli dalam bidang ilmu sosial. Tujuan pembelajaran IPS untuk

siswa berorientasi pada tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

27

Berdasarkan penjelasan tersebut, pembelajaran IPS di SD memiliki tujuan

memberikan pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dikehidupan masyarakat.

Serta mengembangkan pemikiran siswa agar lebih terbuka dan mampu berfikir secara

logis berdasarkan dengan realita yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Mampu

mengaplikasikan wawasan yang didapat dalam kehidupan bermasyarakat dengan

baik.

2.1.3.3 Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi

aspek-aspek sebagai berikut:

1. Manusia, tempat, dan lingkungan.

2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.

3. Sistem sosial dan budaya.

4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Ruang lingkup pembelajaran IPS SD kelas III semester II tahun ajaran

2016/2017 KTSP pada meteri “Kegiatan Jual Beli” adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1Ruang Lingkup Materi IPS Kelas III Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Memahami jenis

pekerjaan dan

penggunaan uang

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

2.2 Memahami pentingnya semangat kerja

2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan

rumah dan sekolah

2.4 Mengenal sejarah uang

2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan

kebutuhan

(sumber: BSNP 2006)

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

28

Penelitian ini hanya mengkaji pada Kompetensi Dasar 2.3 Memahami

kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah. Adapun indikator yang

dikembangkan melalui kompetensi dasar tersebut antara lain: (1) menyebutkan

tempat terjadinya jual beli, (2) menjelaskan proses terjadinya jual beli, (3)

memberikan contoh pasar nyata dan pasar tidak nyata, (4) menjelaskan arti toko, (5)

menjelaskan proses terjadinya jual beli di lingkungan rumah dan sekolah, (6)

membedakan proses terjadinya jual beli di pasar modern dan pasar tradisional, (7)

menjelaskan cara bersaing yang sehat dan kurang sehat dalam kegiatan jual beli, (8)

menyebutkan tujuan kegiatan jual beli, (9) menunjukkan kegiatan jual beli.

2.1.3.4 Pembelajaran IPS di SD

Menurut Susanto (2013:143) pendidikan IPS di sekolah dasar merupakan

bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan

interaksinya dalam masyarakat. Peranan IPS sangat penting untuk mendidik siswa

yaitu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, agar dapat mengambil

bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak, sebagai anggota masyarakat dan

warga negara yang baik.

Gunawan (2011:53) menyatakan bahwa, dalam kegiatan pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial, siswa dapat dibawa langsung kedalam lingkungan alam dan

masyarakat. Dengan mempelajari sosial atau masyarakat, siswa secara langsung dapat

mengamati, mempelajari norma-norma dan kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku

dalam masyarakat tersebut, sehingga siswa mendapatkan pengalaman dengan adanya

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

29

hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan

masyarakat.

Di masa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena

kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu

mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis (Permendiknas nomor 24, 2006:578).

Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran IPS di SD adalah suatu progam

pembelajaran yang diberikan kepada siswa, sebagai usaha penanaman pengetahuan

dan pemahaman terkait dengan kehidupan bermasyarakat. Pendidikan IPS diberikan

sebagai upaya dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada seiring dengan

perkembangan zaman.

2.1.3.5 Evaluasi Pembelajaran IPS di SD

Menurut Poerwanti (2008:1.5) evaluasi adalah proses pemberian makna atau

penetapan kualitas hasil pengukuran, dengan cara membandingkan angka hasil

pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Sedangkan Ralph Tyler dalam Arikunto

(2012:3) menyatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data

untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan

sudah tercapai.

Gunawan (2016:79) menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran IPS sangat

penting untuk menentukan apakah siswa dapat melanjutkan studi ke jenjang yang

lebih tinggi atau mengulang materi ajar yang lama. Evaluasi hasil belajar anak dapat

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

30

diketahui dengan pemberian tes, terdapat dua macam,tes yaitu tes uraian dan tes

objektif. Hasil belajar tersebut merupakan out put dari proses pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran IPS juga dilaksanakan di SD Gugus Mayangsari,

evaluasi yang diberikan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat

memahami penyampaian materi yang diberikan oleh guru, serta sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan untuk memberikan pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan uraian tersebut, evaluasi pembelajaran IPS adalah suatu proses

pengumpulan data sebagai hasil dari yang dipelajari dengan membandingkan angka

hasil pengukuran dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

2.1.4 Metode Pembelajaran

2.1.4.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007

dijelaskan bahwa metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai kompetensi dasar atau

seperangkat indikator yang telah ditetapkan.

2.1.4.2 Pengertian Metode Ceramah

Menurut Hamdani (2010:278) metode ceramah adalah suatu cara mengajar

yang paling tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh para guru, dengan penyajian

materi melalui penjelasan dari guru kepada siswa. Sedangkan Taniredja, dkk

(2015:45) menyatakan bahwa ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui

penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada siswa. Metode ceramah adalah

metode yang paling banyak digunakan dalam proses mengajar.

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

31

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa metode ceramah

merupakan metode yang sudah cukup lama digunakan dalam dunia pendidikan,

dimana dalam pembelajaran siswa lebih berpusat pada penjelasan dari guru.

2.1.4.3 Langkah-langkah Metode Ceramah

Menurut Rianto (2006:50-52) ada beberapa tahap pelaksanaan metode

ceramah yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Menetapkan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

b. Mengorganisasikan isi materi dan penugasan.

c. Mempersiapkan alat bantu untuk memperjelas materi yang diceramahkan.

2. Tahap Awal Ceramah

a. Menciptakan hubungan dengan siswa.

b. Menarik perhasian siswa.

c. Mengekspos isi materi yang penting.

3. Tahap Pengembangan Ceramah

a. Pemberian penjelasan dengan jelas dan singkat.

b. Sebagai visualisasi gunakan papan untuk mencatat penjelasan yang penting.

c. Menetapkan materi ceramah.

d. Memperjelas isi ceramah dengan ilustrasi.

4. Tahap Akhir

a. Membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan.

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

32

b. Mengecek umpan balik tentang materi yang telah disajikan selama proses

pembelajaran.

2.1.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode ceramah

Menurut Taniredja (2015:45) ada beberapa kelebihan dan kekurangan metode

ceramah, kelebihan metode ceramah yaitu:

1. Cepat untuk menyampaikan informasi.

2. Dapat menyampaikan informasi dalam jumlah banyak dengan waktu yang

singkat kepada siswa

Sedangkan kekurangan metode ceramah yaitu :

1. Komunikasi yang terjadi hanya satu arah.

2. Pendidik mengalami kesukaran untuk memenuhi kebutuhan individual pendengar

yang hetrogen.

3. Siswa tidak diberi kesempatan untuk berfikir dan berperilaku kreatif.

2.1.4.5 Pengetian Metode Tanya jawab

Hamdani (2010-275) menyatakan metode tanya jawab merupakan cara lisan

menyajikan bahan untuk tujuan pembelajaran. Metode tanya jawab merupakan suatu

cara penyajian bahan pelajaran melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab

oleh siswa.

2.1.4.6 Langkah-Langkah Metode Tanya Jawab

Menurut Rianto (2006:54) ada tiga tahapan proses pembelajaran

menggunakan metode ceramah yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap

akhir. Tiga tahapan tersbut dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

33

1. Tahap Persiapan

a. Menetapkan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Menetapkan materi pokok pertanyaan.

c. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan topik.

d. Mengidentifikasi kemungkinan pertanyaan dari siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menginformasikan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Menginformasikan materi pokok yang akan dibahas.

c. Mengajukan pertanyaan secara klasikal.

3. Tahap Akhir

a. Membuat kesimpulan.

b. Apabila perlu dapat diajukan pertanyaan.

2.1.4.7 Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab

Hamdani (2010:275) menyatakan ada beberapa kelebihan dan keklemahan

metode tanya jawab, kelebihan dari metode tanya jawab yaitu.:

1. Dapat digunakan guru untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan yang

telah disajikan oleh guru.

2. Dapat digunakan guru untuk menyelidiki pembicaraan-pembicaraan untuk

menyemangatkan siswa.

Kelemahan dari metode tanya jawab yaitu:

1. Guru hanya memberikan giliran pada siswa tertentu saja.

2. Materi yang disampaikan hanya dikuasai oleh siswa yang pandai.

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

34

2.1.5 Model Pembelajaran

Joyce dan Weil (dalam Huda: 2013:73) mendeskripsikan bahwa model

pengajaran sebagai rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk

kurikulum, mendesain materi-materi instruksional dan memandu proses pengajaran

diruang kelas atau di setting yang berbeda.

Shoimin (2014: 24) menyatakan fungsi model pembelajaran adalah sebagai

pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Model pengajaran

mempunyai empat ciri khusus yaitu:

1. Raisonal teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.

2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.

3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan

dengan berhasil.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Berikut berbagai model pembelajaran inovatif yang bisa dipakai dalam

melaksanakan pembelajaran yang bermutu, (1) active debate; (2) artikulasi; (3)

auditory, intellectually (AIR); (4) bamboo dancing (tari bambu); (5) circuit learning;

(6)complete sentence; (7) concept sentence; (8) connecting, organizing, reflecting,

ektending; (9) conceptual, teacing and learning; (10) comperative learning; (11)

cooperative scripts; (12) cooperative integrated, reading and compostion; (13)

course revie horay; (14) creative problem solving (CPS); (15) cycle learning

(pembelajaran bersiklus); (16) demonstration; (17) direct intructin; (18) diskursus

multy reprecentacy (DMR); (19) double loop problem solving (DPLS); (20) dramatic

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

35

learning; (21) examples non examples; (22) explicit instruction (pengajaran

langsung); (23) generative; (24) group investigation (GI); (25) habit forming

(pembiasaan); (26) improve; (27) inkuiri; (28) inside outside circle; (29) jigsaw; (30)

kumon; (31) logan evenue problem solving (laps-heuristik); (32) make a match

(mencari pasangan); (33) meaningful instructional design (MID); (34) means-ends

analysis; (35) mind mapping (peta pikiran); (36) numbered head together (NHT);

(37) open ended problems (masalah terbuka); (38) outbound; (39) pair checks

(pasangan mengecek); (40) picture and picture; (41) proning-promting; (42) problem

based learning; (43) problem posing; (44) problem solving; (45) quantum; (46)

realistic mathematics education; (47) reciprocal teaching; (48) reward and

punishment; (49) role playing; (50) scientific; (51) scramble; (52) simulasi; (53)

snowball throwing; (54) somatic, auditory, visualization, intelectualy; (55) student

teams achievement division; (56) student teams achievement division (STAD); (57)

superitem; (58) suvey, question, read, reflect, recite, review; (59) take and give; (60)

talking stick; (61) team assistead individually; (62) team games tournament (TGT);

(63) think talk write (TPS); (64) think talk write (TTW); (65) time token; (66)

treffinger; (67) two sta-two stray (dua tinggal dua tamu); dan (68) visualization,

auditory, kinestic (VAK).

Model pembelajaran yang telah disebutkan mempunyai fungsi, kelebihan dan

kekurangan masing-masing. Dalam pelaksanaan model pembelajaran, disesuaikan

dengan materi dan karakteristik siswa. Dari beberapa model pembelajaran tersebut,

peneliti menggunakan model pembelajaran talking stick untuk diterapkan pada

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

36

pembelajaran IPS siswa kelas III SD Gugus Mayangsari, karena materi pembelajaran

IPS yang cukup banyak, membutuhkan suatu model yang mudah dilaksanakan untuk

membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Sesuai dengan karakteristik siswa kelas III SD yang cenderung suka bermain,

kegiatan model pembelajaran talking stick sangat cocok diterapkan pada kegiatan

pembelajaran IPS, materi “Kegiatan Jual Beli”. Shoimin (2014:198) menyatan bahwa

model pembelajaran talking stick merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif.

2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Hamdani (2010:30) model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian

kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu, untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang dirumuskan. Dalam pembelajaran ini, belajar dikatakan belum selesai jika salah

satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Taniredja dkk (2011:55) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

(cooperative leraning) merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan

kepada siswa, untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang

tersetruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara

berkelompok.

Berdasarkan penjelasan tersebut, pembelajaran kooperatif adalah suatu proses

pembelajaran yang menekankan pada kegiatan bekerjasama, dalam mengerjakan

tugas-tugas tersetruktur dengan tujuan mencapai tujuan pembelajaran.

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

37

2.1.5.2 Unsur-unsur Dasar Pembelaran Kooperatif

Menurut Hamdani (2011:30-31) unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif

adalah sebagai berikut:

1. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam

kelompoknya.

2. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka memiliki tujuan yang sama.

3. Para siswa berbagi tugas dan tanggung jawab diantara anggota kelompok.

4. Para siswa diberikan satu evaluasi yang ikut berpengaruh terhadap evaluasi

kelompok.

5. Para siswa berbagi kepemimpinan dan mereka memperoleh keterampilan bekerja

sama selama proses pembelajaran.

6. Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi

yang ditangani dan dipelajari dalam kelompok kooperatif.

Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus

agar siswa mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, menjadi

pendengar yang baik, dan diberi lembar kegiatan berisi pertanyaan atau tugas yang

direncanakan untuk dikerjakan. Selama kerja kelompok , tugas anggota kelompok

adalah mencapai ketuntasan sebagai hasil dari proses pembelajaran.

2.1.5.3 Tujuan Pembelajarn Kooperatif

Hamdani (2011:32) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah

menciptakan situasi, yaitu keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh

keberhasilan kelompok. Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan untuk

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

38

mencapai tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, yaitu

sebagai berikut:

1. Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif, selain mencakup beragam tujuan sosial, juga

memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademik penting lainnya. Pelajaran

kooperatif dapat memberi keuntungan, baik kepada kelompok siswa bawah

maupun kelompok siswa atas, yang bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas

akademik.

2. Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas

dari siswa-siswa yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan,

dan tidak kemampuannya.

3. Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan pengembangan keterampilan sosial adalah mengajarkan pada siswa

keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial

penting dimiliki oleh siswa sebab banyak diantara mereka yang keterampilan

sosialnya masih kurang.

Berdasarkan penjelasan tersebut, tujuan pembelajaran kooperatif yaitu

meningkatkan hasil pembelajaran serta membantu siswa dalam menerima dan

membiasakan diri dengan lingkungan sekitarnya, melalui proses pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan.

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

39

Menurut Slameto (2010:92-96) hal-hal yang dipertimbangkan guru dalam

melaksanakan pembelajaran efektif sebagai berikut:

1. Pengusaan bahan pelajaran

Guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin sehingga dapat membuat

perencanaan pelajaran dengan baik, memikirkan variasi metode, cara

memecahkan persoalan dan membatasi bahan, membimbing siswa kearah yang

diharapkan.

2. Cinta kepada yang diajarkan

Guru yang mencitai pelajaran yang diberikan, akan berusaha semaksimal

mungkin untuk mengajar secara efektif, agar pelajaran yang diberikan dapat

menjadi milik siswa sehingga berguna bagi hidupnya kelak.

3. pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

Pengetahuan yang dibawa oleh siswa dari lingkungan keluarga dapat

memberikan sumbangan yang besar bagi guru untuk mengajar.

4. Variasi metode

Waktu guru mengajar bila hanya menggunakan salah satu metode maka akan

membosankan, siswa tidak tertarik perhatiannya pada pelajaran. Dengan variasi

metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa.

5. Seorang guru harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai dan

mendalami semua bahan pelajaran. Maka guru harus menambah ilmunya dan

mengadakan diskusi ilmiah dengan teman seprofesi, agar dapat meningkatkan

kemampuan mengajar.

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

40

6. Bila guru mengajar harus selalu memberi pengetahuan yang aktual dan

dipersiapkan sebaik-baiknya. Pengetahuan yang aktual akan menarik minat siswa

serta menimbulkan rangsangan yang efektif bagi kegiatan belajar siswa

7. guru berani membeikan pujian

Pujian yang diberikan oleh guru dapat mengakibatkan siswa mempunyai sikap

yang positif, serta dapat memotivasi belajar siswa dengan positif.

8. seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara individual.

Masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam pengalaman, kemampuan

dan sifat-sifat pribadi yang lain, sehingga dapat memberikan kebebasan dan

kebiasaan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan penuh

inisiatif dan kreatif dalam pekerjaannya.

2.1.5.4 Pengetian Model Pembelajaran Talking Stick

Shoimin (2014:197) menyatakan talking stick (tongkat berbicara) adalah

metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika, untuk mengajak

semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan

antar suku). Sedangkan Huda (2013: 224) menyatakan bahwa talking stick merupakan

metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang

tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru, setelah mereka

mempelajari materi pokoknya. Kegiatan ini terus-menerus sampai semua kelompok

mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan guru.

Dari pendapat beberapa ahli dapat diketahui model pembelajaran talking stick

adalah suatu proses pembelajaran yang telah dimodifikasi, menggunakan tongkat

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

41

sebagai alat untuk menentukan siapa yang akan mengemukakan pendapatnya atau

menjawab pertanyaan yang diberikan.

2.1.5.5 Tujuan Model Pembelajaran Talking Stick

Menurut Shoimin (2014:198) tujuan model pembelajaran talking stick yaitu:

1. Untuk melatih siswa berbicara.

2. Menciptakan suasana yang menyenangkan.

3. Membuat siswa aktif.

4. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat.

2.1.5.6 Langkah-langkah Pembelajaran Talking Stick

Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

talking stick menurut Huda (2013:224) adalah sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya kurang lebih 20 cm.

2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan

kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

yang ingin dipelajari.

3. Siswa berdiskusi untuk membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.

4. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya,

selanjutnya guru mempersilahkan siswa untuk menutup isi bacaan.

5. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah

itu guru memberi petanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat

bagian untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberukan oleh guru.

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

42

6. Guru memberikan kesimpulan.

7. Guru melakukan evaluasi atau penilaian.

8. Guru menutup pembelajaran.

Pada penelitian ini untuk mengamati pelaksanaan model pembelajaran talking

stick. Peneliti menggunakan beberapa indikator, untuk pengamati pelaksanaan

pembelajaran model talking stick dengan berdasarkan sintak model talking stick, yang

kemudian dikembangkkan menjadi beberapa deskriptor. Berikut ini merupakan

indikator dan deskriptor yang digunakan.

Tabel 2.2

Indikator dan Deskriptor Pengamatan Pelaksanaan Model Pembelajaran Talking Stick

No Indikator Deskriptor Chek Skor

1. Menyiapkan

peralatan,bahan mengajar

dan mengondisikan siswa.

1. Mempersiapkan tongkat

berkarakter.

2. Menyiapkan bahan untuk

mengajar.

3. Mengkondisikan siswa

4. Memastikan siswa siap

mengikuti pembelajaran.

2. Guru menyampaikan

materi pokok yang akan

dipelajarai, kemudian

memberikan kesempatan

para kelompok untuk

membaca dan mempelajari

materi pelajaran.

1. Menyampaikan penjelasan

sesuai dengan materi.

2. Membuat siswa berperan

aktif dalam pembelajaran.

3. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

membaca dan mempelajari

materi.

4. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

dan menjawab pertanyaan.

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

43

3. Siswa berdiskusi

membahas masalah yang

terdapat didalam wacana.

1. Pemberian tugas sesuai

dengan materi yang telah

dipelajari.

2. Siswa berdiskusi bersama

dengan kelompoknya

dengan baik.

3. Mengajak siswa membahas

tugas kelompok yang sudah

diselesaikan

4. Memberikan penguatan

kepada siswa.

4. Setelah siswa selesai

membaca materi pelajaran

dan mempelajari isinya,

guru mempersilahkan

siswa untuk menutup isi

bacaan

1. Memastikan siswa siap

untuk melanjutkan

pembelajaran.

2. Meminta siswa untuk

menutup buku bacaan.

3. Siswa bersikap tenang.

4. Siswa mendengarkan

penjelasan selanjutnya.

5. Guru mengambil tongkat

dan memberikannya

kepada salah satu siswa,

saat lagu dinyanyikan

siswa memutarkan

tongkatnya dalam

kelompok kecil. Saat lagu

berhenti siswa yang

terakhir kali memegang

tongkat harus menjawab

pertanyaan dari guru.

Demikian seterusnya

sampai sebagian besar

siswa mendapat bagian

untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru.

1. Menyiapkan peralatan untuk

permainan.

2. Menyampaikan peraturan

permainan Talking Stick.

3. Memberikan pertanyaan

kepada siswa sesuai dengan

materi.

4. Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

dengan baik

6. Guru memberi

kesimpulan.

1. Mengajak siswa

menyimpulkan

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

44

pembelajaran yang sudah

dilaksanakan.

2. Meluruskan kesimpulan

siswa yang salah.

3. Meminta siswa meringkas

materi yang sudah

dilaksanakan

4. Menilai ringkasan yang

dibuat oleh siswa.

7. Guru melakukan evaluasi

atau penilaian.

1. Memberikan soal evaluasi

dengan baik.

2. Menyampiakan kepada

siswa untuk mengerjakan

secara individu.

3. Berkeliling, memastikan

semua siswa mengerjakan

soal evaluasi dengan baik

4. Meminta siswa untuk

mengecek kembali

pekerjaannya serta

mengumpulkan jika sudah

selesai.

8. Guru menutup

pembelajaran.

1. Memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

belajar.

2. Memberikan pekerjaan

rumah (PR).

3. Menyampaikan rencana

pembelajaran kepada

pertemuan berikutnya.

4. Meminta siswa berdo’a

bersama dan mengucapkan

salam.

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

45

Berdasarkan tabel 2.2 setiap indikator pengamatan model talking stick

dikembangkan menjadi 4 deskriptor dan setiap deskriptor mempunyai skor 1. Skor

maksimal untuk pengamatan pelaksanaan model pembelajaran talking stick yaitu 36.

2.1.5.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Talking Stick

Menurut Shoimin (2014:199) kelebihan model pembelajaran talking stick

yaitu:

1. Menguji kesiapan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Melatih siswa untuk memahami materi dengan cepat.

3. Memacu agar siswa lebih giat dalam belajar (siswa belajar terlebih dahulu

sebelum pelajaran dimulai).

4. Siswa berani mengemukakan pendapatnya dengan percaya diri dan baik.

Sedangkan kekurangan model pembelajaran talking stick meliputi:

1. Membuat siswa senam jantung.

2. Siswa yang tidak siap untuk menjawab pertanyaan maka dia tidak bisa menjawab

pertanyaan dari guru.

3. Membuat siswa tegang dalam kegiatan pembelajaran.

4. Ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru.

Kelebihan lain model pembelajaran talking stick (Huda, 2013:225)

1. Mampu menguji kesiapan siswa.

2. Melatih keterampilan siswa dalam membaca dan memahami materi pelajaran

dengan cepat.

3. Mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apapun.

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

46

2.1.6 Kajian Empiris

Penelitian yang mendukung tentang penerapan model pembelajarab talking

stick telah banyak dilakukan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

talking stick merupakan model yang efektif diterapkan dalam pembelajaran.

Penelitian ini diperkuat oleh penelitian lain dengan model yang sama yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Nym. Triadi Astuti, I Kt. Dibia dan Pt. Nanci

Ristiani tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Metode Talking Stick terhadap

Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SD di Gugus Krisna Kecamatan Negara”.

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh thitung= 9,70 > ttabel= 2,000. Dapat

disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa

yang dibelajarkan menggunakan metode talking stick dengan kelompok siswa

yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvesional pada hasil belajar

PKN siswa kelas V SD. Tahun pelajaran 2012/2013 di Gugus Krisna Kecamatan

Negara Kabupaten Jembrana.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ni putu Ayu Samiasih, I Md Tegeh, I Kmg

Sudarma tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Talking Stick

Berbantuan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Kelas VII”. Hasil penelitian menunjukkan (1) deskripsi data dengan model

pembelajaran talking stick berbantuan video pembelajaran berada pada katagori

sangat tinggi, (2) deskripsi data dengan model pembelajaran konvesional berada

pada kategori tinggi, dan (3) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar

Bahasa Indonesia antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

47

pembelajaran talking stick dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran konvesional dengan t hitung= 18,60 > t tabel = 2, 000.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Arinta Rara Kirana, dkk pada tahun 2015 dengan

judul “Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write

(TTW) dan Think Pair Share (TPS) dengan Strategi Talking Stick Sitinjau dari

Kecerdasan Majemuk Siswa Kelas VII SMPN Kota Surakarta Tahun Pelajaran

2014/2015”. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) TTW dengan

menggunakan model talking stick memberikan hasil matematika yang lebih baik

dari pada TPS dengan menggunakan model talking stick dan pembelajaran

klasik, (2) kecerdasan logika matematika siswa memiliki prestasi matematika

lebih baik dari pada kecerdasan linguistik, pencapaian matematika kecerdasan

linguistik sama dengan kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan logika

matematika siswa memiliki prestasi matematika lebih baik daripada kecerdasan

interpersonal, (3) pada masing-masing kategori kecerdasan ganda, prestasi

belajar matematika siswa sesuai dengan hasil model pembelajaran, (4) Pada

setiap model pembelajaran, prestasi belajar matematika siswa sesuai dengan hasil

beberapa kategori kecerdasan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh KD Dwi Prayandani, dkk tahun 2014

dengan judul”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Talking Terhadap HAsil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 Sesetan Denpasar”.

Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung sebesar 2,45 sedangkan

menggunakan taraf signifikan 5% dan dk = n1 + n2–2 (dk = 39 + 39- 2 =76)

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

48

diperoleh t tabel (α = 0,05) sebesar 1,99. Karena t hitung= 2,45 > t tabel (α =

0,05) = 1,99, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai rata-rata

kelompokeksperimen 78,41 > nilai rata-rata kelompok kontrol 73,44. Ini berarti

ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang dibelajarkan

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dengan siswa

yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional siswa kelas 4 SDN 2

Sesetan Denpasar. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4

SDN 2 Sesetan Denpasar.

5. Penelitian yang dilakukan oleh I Gst A A Wahyudiantari, Dsk. Pt. Parmiti,

Wayan Romi Sudhita tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Talking Stick Berbantuan Multimedia Pembelajaran Interaktif

dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti

model pembelajaran kooperatif tipe talking stick berbantuan multimedia

pembelajaran interatif dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran

konvesional (tA = 27,6 > tt = 2,000). Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas

eksperimen, yang menggunakan model talking stick berbantuan multimedia

pembelajaran interaktif (27,47) lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang

menggunakan model konvesional (23,70). Dapat disimpulkan model

pembelajaran kooperatif tipe talking stick berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa kelas VIII mata pelajaran IPA di SMP N 7 Singaraja.

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

49

6. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Prayandari, I Gusti Agung Oka Negara,

I wayan Rinda Suardika tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Talking Stick Berbasis Concept Mapping Terhadap Hasil Belajar

IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus IV Kuta Utara Tahun Ajaran

2013/2014”. Data hasil belajar IPA siswa, dikumpulkan melalui tes hasil belajar

IPA dengan menggunakan metode tes objektif bentuk pilihan ganda. Data yang

telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistic uji-t.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata kelompok eksperimen 1 =

87,86 > = 74,44 kelompok kontrol. Lebih lanjut, melalui uji hipotesis diperoleh t

hitung = 7.18 sedangkan dengan taraf signifikan 5 % dengan dk = maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil

belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran talking

stick berbasis concept mapping dengan siswa yang dibelajarkan melalui

pembelajaran konvesional siswa kelas V sekolah Dasar Gugus IV Kecamatan

Kuta Utara Tahun Ajaran 2013/2014. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran talking stick berbasis concept mapping berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus IV Kecamatan

Kuta Tahun ajaran 2013/2014.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar dengan judul “The Effect Of Talking

Stick Method On Students Speaking Ability At The First Year Ma Al-Qasimiyah

Sorek Satu PelalawanRegency”. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada

peningkatan dapat dilihat dari perbedaan yang signifikan nilai rata-rata antara

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

50

pretest (55,60) dan posttest (68,10) dan itu juga didukung oleh hasil uji t bahwa t

hitung lebih tinggi dari t tabel baik pada tingkat 5% atau 1% ( 2,06 < 13525 >

2,80). Ini berarti bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Penulis telah menyimpulkan

bahwa ada pengaruh yang signifikan dari metode talking stick terhadap

kemampuan berbicara siswa pada siswa tahun pertama dari MA Al-Qasimiyah

Sorek Satu Kabupaten Pelalawan.

8. Penelitian yang dilakukan oleh widiya sari tahun 2015 dengan judul “The

Influence Of Using Talking Stick Technique To The Speaking Ability Of Eleventh

Grade Students At Sman 1 Gondang Nganjuk In Academik Year 2014/2015”.

Hasil dari kemampuan berbicara dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif talking stick menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

terhadap kemampuan berbicara siswa. Rata-rata nilai posttest (73,25) lebih

tinggi dari pada pretest (50,52) dan gain 22,73, Artinya ada pengaruh

penggunaan model talking stick terhadap kemampuan berbicara siswa kelas XI

di SMAN 1 Gondang Nganjuk pada tahun akademik 2014/2015.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan hasil penelitian

menunjukkan peberdaan yang sangat signifikan antara kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif Talking Stick dengan kelas yang menggunakan model

ceramah dan tanya jawab. Hal itu menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan

model pembelaran talking stick sangat efektif untuk meningkatkan hasil pembelajaran

siswa.

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

51

2.2 Kerangka Teoretis

Berdasarkan data hasil wawancara dan nilai ujian tengah semester siswa kelas

III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan dapat diketahui

bahwa hasil belajar IPS kurang maksimal, masih banyak siswa yang memperoleh

nilai di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan dalam proses pembelajaran guru masih

menerapkan metode pembelajaran konvesioanal yaitu ceramah, diskusi dan tanya

jawab, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hampir semua

guru kelas III di SD Gugus Mayangsari tidak pernah menggunakan model

pembelajaran. Berdasarkan penjelaskan tersebut dapat digambarkan bagan kerangka

teoritis sebagai berikut:

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

52

Bagan 2.1 Kerangka Teoretis

Hasil belajar IPS di bawah KKM

Guru Siswa

1) Kompetensi Propesional

Guru.

2) Keterampilan guru dalam

mengajar.

3) Cara mengatasi kesulitan

belajar

1) Karakteristik siswa.

2) Motivasi belajar.

3) Faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar.

Proses pembelajaran

Pembelajaran dengan model

pembelajaran Talking Stick

Peningkatan Hasil Belajar IPS

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

53

2.3 Kerangka Berpikir

Dalam kegiatan pembelajaran siswa kelas III SD Gugus Mayangsari

Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan pada mata pelajaran IPS ditemukan adanya

masalah dalam pembelajaran, yang berdampak pada hasil belajar siswa yaitu

kurangnya keefektifan dan partisipasi siswa dalam proses kegiatana pembelajaran,

mengakibatkan rendahnya nilai hasil belajar IPS. Beberapa penyebabnya adalah

adanya guru yang masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang inovatif

dan proses pembelajaran yang monoton, sehingga siswa kurang minat untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hal itu yang menyebabkan hasil belajar

siswa di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).

Permasalahan tersebut tentu harus segera diatasi, dengan cara menerapkan

model pembelajaran yang inovatif yaitu talking stick, karena model talking stick akan

melatih siswa untuk terampil dalam membaca dan memahami materi pelajaran

dengan cepat, dan mengajak siswa untuk terus aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran dengan menggunakan model talking stick akan membantu siswa dalam

meningkatkan hasil belajarnya, karena pada model talking stick siswa diharuskan

untuk aktif dalam setiap proses pembelajaran. Serta mempersiapkan diri agar mampu

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh guru.

Berikut ini merupakan kerangka berpikir keefektifan model pembelajaran

talking stick terhadap hasil belajar IPS siswa kels III SD Gugus Mayangsari

Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan dalam bentuk bagan.

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

54

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Pretest

Permasalahan

pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS kelas

kontrol dengan metode

ceramah dan tanya jawab

Pembelajaran IPS kelas

eksperimen dengan model

talking stick

Posttest Posttest

Model pembelajaran talking stick efektif

terhadap hasil belajar IPS kelas III.

Hasil Kelas Eksperimen Hasil tes kelas kontrol

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

55

2.4 Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi

hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoretis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data (Sugiyono, 2015:96).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:

Ha: Model pembelajaran talking stick efektif terhadap hasil belajar IPS “Kegiatan

Jual Beli” siswa kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan.

Jika pada kesimpulan penelitian ini hipotesis alternatif (Ha) diterima maka

dapat diartikan model pembelajaran talking stick efektif terhadap hasil belajar IPS

“Kegiatan Jual Beli” siswa kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong

Kabupaten Grobogan.

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

122

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil simpulan

sebagai berikut:

Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran talking stick efektif untuk

diterapkankan dalam pembelajaran IPS materi “Kegiatan Jual Beli” pada siswa kelas

III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan, karena rata-rata

hasil belajar IPS pada siswa kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol. Keefektifan model pembelajaran talking stick didasarkan pada pengujian

hipotesis dengan menggunakan rumus polled varians, hasil pengujian menunjukkan

harga thitung sebesar 20,75 lebih besar dari pada ttabel sebesar 2,03. Harga thitung yang

positif menunjukkan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya model

pembelajaran talking stick efektif terhadap hasil belajar IPS kegiatan jual beli siswa

kelas III SD Gugus Mayangsari Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

Page 74: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

123

5.2 SARAN

Berdasarkan simpulan tersebut, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai

berikut:

1. Dalam memberikan pembelajaran kepada siswa hendaknya menggunakan

model-model pembelajaran yang inovatif salah satunya seperti model

pembelajaran talking stick, dengan menggunakan model pembelajaran yang

inovatif akan menumbuhkan minat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran,

serta memberikan pengalaman kepada siswa dalam belajar, sehingga akan

mudah bagi siswa untuk memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

2. Sebelum memberikan pembelajaran RPP yang digunakan harus dirancang

dengan baik, dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan

materi dan karakteristik siswa secara umum. Dengan demikian, diharapkan

pembelajaran yang diberikan mampu mengembangkan potensi siswa,

mengembangkan kemampuan guru dalam mengajar serta meningkatkan

kualitas sekolah.

Page 75: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

124

Daftar Pustaka

A.M. Sardiman. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Astuti, Triadi, dkk. 2013. Pengaruh Metode Talking Stick terhadap Hasil Belajar

PKn Siswa Kelas V SD di Gugus Krisna Kecamatan Negara. Universitas

Pendidikan Ganesha Singaraja.

Baharudin dan Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar-

Ruzz.

Budiningsin, C. Asri. 2015. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta:Gava Media

Gunawan, Rudy. 2016. Pendidikan IPS Filisofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta.

Hamdani, 2010. Strategi Belajar Mengajar: Bandung: CV Pustaka Setia.

http://www.adamsains.us/2013/10/kata-mutiara-motivasi-belajar-

terlengkap.html?m=1 (diakses pada tanggal 6 Agustus 2017)

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Kirana, A.R., dkk. 2015. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tope Think

Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) dengan Strategi Talking Stick

Ditinjau dari Kecerdasan Majemuk Siswa Kelas VII SMPN Kota Surakarta

Tahun Pelajaran 2014/2015.Surakarta

Kustandi, Cecep. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Page 76: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

125

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. 2015. Penelitian

Pendidikan Matematika. Bandung:PTrefika Aditama.

Lidiyanti, Ni Putu, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Talking

Stick Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V

SD Gugus 4 Baturiti. e-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha.

Volume 2 Nomor 1.

Musfiqon. 2012. PengembanganMedia & Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi

Pustaka Publisher.

Nurhalim, Khomsun. The Development Of Guided Discovery Learning By Talking

Stick Social Scientific Group To Increase The Creativity Of Students Of Peer

Group C In The LCS Grobogan Central Java. Universitas Negeri Semarang.

Peraturan Menteri Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006

Tentang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006

Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang

Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun

2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103

Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah.

Poerwanti, edang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Pradnyani, dwi., dkk. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Talking Stick terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 Sesetan

Denpasar. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha

Pranyandari, Ni Made, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Talking Stick

Berbasis Concept Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Gugus IV Kuta Utara Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Mimbar PGSD

Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 Nomor 1.

Page 77: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

126

Rifa’I, A., Anni, C. 2012. Psikologi Psndidikan. Semarang: Pusat Pengembangan

MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang.

Rianto, Milan. 2006. Pendekatan, Strategi, Dan Metode Pembelajaran Bahan Ajar

Diklat Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMA Jenjang Dasar.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Samiasih, Ni Putu ayu, dkk. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Talking Stick

Berbantuan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bahsa Indonesia

Kelas VIII. E-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 3

Nomor 1.

Sari, Widya. 2015. The Influence Using Talking Stick Technique To The Speaking

Ability Of Eleventh Grade Students AT SMAN 1 Godeng Nganjuk In Academic

Year 2014/2015. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

cipta.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Siregar, E., Nara, H. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. 2010. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenamedia Group.

Taniredja, dkk. 2015.Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung:

Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Page 78: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS ...lib.unnes.ac.id/31364/1/1401413282.pdfi KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD

127

Winaputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Wahyudiantari, dkk. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking

Stick Berbantuan Multimedia Pembelajaran Interatif dalam Meningkatkan

Hasil Belajar IPA. E-Jurnal Eduteck Universitas Pendidikan Ganesha. Volume

3 Nomer 1.

Wardana, Ludi Wisnu. 2016. Paper Airplane And Talking Stick Learning Methods To

Increase Students Understanding About Management Information System

Courses. IOSR Journal of Business and Management. Volume 18 Isuue 9.