12
KEGIATAN BELAJAR 1 Melakukan Persiapan Menggambar Dinding ikatan ½ Bata A. Lembar Informasi ( Teori ) I. Pengertian dan Fungsi Pasangan Batu Bata : 1.1. Pengertian Pasangan Batu Bata: Merupakan susunan batu bata yang teratur dan tertentu dalam arah memanjang, mendatar maupun vertikal oleh spesi dengan perbandingan campuran tertentu. 1.2. Fungsi pasangan batu bata: a. Sebagai pondasi b. Sebagai dinding c. Sebagai lantai d. Sebagai pilar dan sebagainya. II. Syarat-syarat menggambar pasangan dinding batu bata: a. Menurut Fungsi dinding: Sebagai pemisah ruang jika tebalnya ½ bata dan untuk pemikul beban minimal tebal 1 bata atau tergantung pada besarnya beban. b. Batu bata harus dipasang dengan perbandingan yang baik. Pada konstruksi dinding, batu bata harus dipasang dengan baik. Dengan siar 1

Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengertian Bata, Syarat-syarat bata, dan ukuran bata

Citation preview

Page 1: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

KEGIATAN BELAJAR 1

Melakukan Persiapan Menggambar Dinding ikatan ½ Bata

A. Lembar Informasi ( Teori )

I. Pengertian dan Fungsi Pasangan Batu Bata :

1.1. Pengertian Pasangan Batu Bata:

Merupakan susunan batu bata yang teratur dan tertentu dalam

arah memanjang, mendatar maupun vertikal oleh spesi dengan

perbandingan campuran tertentu.

1.2. Fungsi pasangan batu bata:

a. Sebagai pondasi

b. Sebagai dinding

c. Sebagai lantai

d. Sebagai pilar dan sebagainya.

II. Syarat-syarat menggambar pasangan dinding batu bata:

a. Menurut Fungsi dinding:

Sebagai pemisah ruang jika tebalnya ½ bata dan untuk pemikul

beban minimal tebal 1 bata

atau tergantung pada besarnya beban.

b. Batu bata harus dipasang dengan perbandingan yang baik. Pada

konstruksi dinding, batu bata harus dipasang dengan baik.

Dengan siar vertical tidak boleh ada yang menerus dalam dua

lapisan bata, sedang siar yang datar harus lurus dengan tebal yang

sama.

c. Mortel untuk pasangan tembok kamar mandi, tempat cuci dan

sebagainya harus rapat air dengan campuran mortel 1 PC : 3 PS,

sedangkan untuk dinding bagian bawah mulai dari lantai hingga

setinggi 0.20 m dibuat trasram dengan mortel rapat air 1 PC : 2

PS.

d. Lebar siar 0.8 – 1.2 cm pada pasangan biasa dan 2.00 cm pada

pelengkung.

1

Page 2: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

e. Tebal plesteran rata-rata 2 cm setelah kering dengan campuran

mortelnya 1 KP : 1 SM : 1 PS atau 1 PC : 3 PS.Untuk bak mandi

dan saluran dipakai campuran 1 PC : 3 PS.

f. Setiap hari tidak boleh dipasang lebih dari 1.2 m pasangan batu

bata, karena bila tinggi pasangan lebih dari 1.2 m dengan siar

yang masih basah maka pasangan tersebut akan rusak.

III. Syarat – syarat Bata

1. Semua Bidang-bidang sisi harus datar.

2. Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku.

3. Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yang

berlebihan.

4. Warna pada penampang patahan merata.

5. Bila di potong suaranya nyaring.

6. Panjang bata : 2 lebar + siar ( 1cm )

7. Penyimpangan ukuran untuk panjang maksimum 3%, lebar

maksimum 4% dan tebal maksimum 5%.

8. Kuat desak bata yang banyak terdapat dalam perdagangan di

Indonesia, dibagi dalam 3 golongan, yaitu :

a. Mutu tingkat I : Kuat desaknya rata-rata lebih besar dari

100 kg/cm2

b. Mutu tingkat II : Kuat desaknya rata-rata 100-80 kg/cm2.

c. Mutu tingkat III : Kuat desaknya rata-rata 80-60 kg/cm2 .

IV. Ukuran Bata

Untuk menyusun bata sebagai dinding di perlukan bata utuh dan

potongan-potongan bata sesuai berikut :

a. bata utuh = bujur = 2 kepala + siar tegak.

b. ¾ bata = bata dengan panjang ¾ bata utuh.

c. ½ bata = bata dengan panjang ½ bata utuh.

d. ¼ bata = bata dengan panjang ¼ bata utuh.

e. ½ kepala = bata panjang utuh lebar ½ nya.

2

Page 3: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

Gambar 1.1 Bata utuh dan bata potongan

Ada tiga macam siar untuk menyusun bata:

1. Siar lintang

2. Siar bujur, siar datar dan

3. Siar tegak yang sejenis siar lintang.

Syarat-syarat siar (isian):

1. Siar datar dengan ukuran sebesar 1 – 1.5 cm.

2. Siar lintang tidak boleh segaris dari lapisan atas dan lapisan

bawahnya.

3. Siar tegak juga tidak boleh terdapat segaris dari atas ke bawah.

Akibat dari siar lintang dan siar tegak yang segaris ke bawah

pada tembok dukung akan menjadi turun (melesak) ke bawah

akibat beban dari atas.

1. Macam – macam Ikatan ½ Bata :Ciri – ciri tembok ½ bata :

Lapisan terdiri dari dua macam

Semua susunan bata terdiri dari lapis bujur, kecuali pada awal dan

akhir pada barisan bata yang menutup dipakai separuh bata.

Siar yang satu dengan yang lain terletak di atasnya meloncat ½

bata.

3

Page 4: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

1. Ikatan ½ bata bentuk Mamanjang

Tembok dengan tebal lapisan ½ bata. Siar lintang lapisan bawah

dan diatasnya meloncat atau menggeser ½ bata.

Gambar 1.2 Macamnya lapis dan tampak depan

Gambar 1.3 Ikatan bata bentuk memanjang

4

Page 5: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

2. Ikatan ½ bata bentuk Siku

Gambar 1.4 Macamnya lapis,tampak depan dan tampak samping bentuk siku

Gambar 1.5 Proyeksi miring ikatan bata bentuk Siku

5

Page 6: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

3. Ikatan ½ bata bentuk T

Gambar 1.6 Macamnya lapis dan tampak depan ikatan bata bentuk T

Gambar 1.7 Proyeksi miring ikatan bata bentuk T

6

Page 7: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

4. Ikatan ½ Bata Bentuk Persilangan

Gambar 1.8 Macamnya lapis ikatan bata bentuk T

Gambar 1.9 Proyeksi miring ikatan bata bentuk Persilangan.

B. Lembar Latihan

7

Page 8: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

1) Soal

1. Sebutkan tiga macam siar dalam menyusun bata ! (skor 20 )

2. Apa keuntungan menggunakan bata tembok ½ bata ? (skor 30)

3. Sebutkan 4 syarat-syarat menyusun bata ! (skor 30)

C. KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar )

8

Page 9: Kegiatan Belajar 1 Menggambar Ikatan Bata

9