14
Kegiatan II A. Judul Uji Kualitatif Untuk Lipida (Lemak), Uji Gliserol B. Tujuan C. Dasar Teori Lipid merupakan senyawa yang dapat disarikan dari sel dan jaringan oleh pelarut organik nhewan. Bahan lipid yang paling banyak terdapat pada jasad hidup adalah turunan gliserol. Lemak dan minyak merupakan triester gliserol yaitu triasilgliserol (sering disebut trigliserida). Lemak dan minyak merupakan gliserol lipid yang paling umum. Lipid adalah suatu senyawa organik berminyak atau berlemak. Secara kimiawi lipid adalah campuran ester dari asam lemak dan gliserol.Lipida dikenal sebagai minyak (minyak organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak dan lilin. Istilah “lipida” mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik non-polar dan hidrofob (tidak menyukai air) yang essensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena lipid termasuk non-polar, maka lipida cenderung untuk tidak larut dalam pelarut polar, dalam hal ini adalah air dan alkohol. Namun ada sedikit yang dapat larut dalam alkohol, walaupun alkohol termasuk dalam pelarut polar. 1 Praktikum Biokimia_2

Kegiatan II

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kegiatan II

Citation preview

Page 1: Kegiatan II

Kegiatan II

A. Judul

Uji Kualitatif Untuk Lipida (Lemak), Uji Gliserol

B. Tujuan

C. Dasar Teori

Lipid merupakan senyawa yang dapat disarikan dari sel dan jaringan oleh

pelarut organik nhewan. Bahan lipid yang paling banyak terdapat pada jasad

hidup adalah turunan gliserol. Lemak dan minyak merupakan triester gliserol

yaitu triasilgliserol (sering disebut trigliserida). Lemak dan minyak

merupakan gliserol lipid yang paling umum.

Lipid adalah suatu senyawa organik berminyak atau berlemak. Secara

kimiawi lipid adalah campuran ester dari asam lemak dan gliserol.Lipida

dikenal sebagai minyak (minyak organik, bukan minyak mineral atau minyak

bumi), lemak dan lilin. Istilah “lipida” mengacu pada golongan senyawa

hidrokarbon alifatik non-polar dan hidrofob (tidak menyukai air) yang

essensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena

lipid termasuk non-polar, maka lipida cenderung untuk tidak larut dalam

pelarut polar, dalam hal ini adalah air dan alkohol. Namun ada sedikit yang

dapat larut dalam alkohol, walaupun alkohol termasuk dalam pelarut polar.

Lipida itu senyawa organik yang berminyak yang biasanya dapat larut oleh

pelarut non-polar yaitu kloroform (CHCl3), eter, dan pelarut-pelarut halogen

lainnya.

Lipid mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai komponen

struktural membran, sebagai bahan bakar, sebagai lapisan pelindung dan

sebagai vitamin dan hormon. Lipida dapat diklasifikasikan dengan beberapa

cara. Secara tradisional lipida diklasifikasikan menjadi 5 golongan:

a. Gliserida dan asam lemak, termasuk di dalamnya lemak dan minyak

b. Fosfolipida

c. Spingolipida

1 Praktikum Biokimia_2

Page 2: Kegiatan II

d. Glikolipida

e. Terpenoid, termasuk di dalamnya getah dan steroida.

Lemak sama dengan minyak. Orang yang menyebut lemak secara

khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu

ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang

dihasilkan oleh hewan. Lepas dari wujudnya yang trigliserida atau

triagliserol, kedua istilah ini berarti triester (dari) gliserol.

Lipid tersusun atas asam lemak, biasanya merupakan molekul tak

bercabang yang mengandung 14 sampai 22 atom karbon. Senyawa ini

hampir selalu mempunyai jumlah atom yang genap. Baik asam lemak

jenuh maupun tidak jenuh dapat diperoleh kembali dari hidrolisis senyawa

lipid (Westhem, 1956). Asam lemak jarang terdapat bebas di alam tetapi

terdapat sebagai ester dalam gabungan dengan fungsi alkohol. Karena

asam lemak merupakan molekul tak bercabang maka asam lemak pada

umumnya adalah asam monokarboksilat berantai lurus.

Lemak merupakan trigliserida padat, sedangkan minyak

merupakan cairan pada suhu kamar tertentu. Sudah lazim untuk menyebut

semua cairan organik kental sebagai minyak. Lemak umumnya bersumber

dari hewan, sedangkan minyak berasal dari tumbuhan. Beberapa contoh

lemak dan minyak adalah lemak sapi dan minyak kelapa. Lemak adalah

ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi (Ketaren. S,

1986). Rumus umum asam lemak adalah R.COOH dimana R

menunjukkan suatu rantai hidrokarbon. Setiap gugus –OH dari gliserol

bereaksi dengan –COOH dari asam lemak membentuk sebuah molekul

lemak. Berikut ini adalah reaksi kondensasi:

2 Praktikum Biokimia_2

Page 3: Kegiatan II

                                                                                                            O

CH2—OH                                                                               CH2—O— C —R

                                                     O                                                          O

CH—OH        +          3 H—O—C—R                                  CH—O— C

—R

                                                                                                                   O

CH2—OH                                                                               CH2—O— C —R

1 molekul                           3 molekul                                             1 molekul

Gliserol                             asam lemak                                                 lemak

Sedangkan asam-asam lemak yang menyusun lipid dapat dibagi menjadi dua

yaitu:

1. Asam lemak jenuh

Lemak yang berwujud padat lebih banyak mengandung asam lemak jenuh.

Asam lemak jenuh yang mempunyai rantai karbon pendek mempunayi titik

lebur yang rendah.Rantai karbon jenuh ialah ikatan yang tidak mengandung

ikatan rangkap. atau dengan kata lain, atom C penyusun asam lemak telah

dijenuhi oleh atom C lain dan atom H.

    H    H    H    H   H    H    H

—C—C—C—C—C—C—C—

H    H    H    H   H    H    H

2. Asam lemak tidak jenuh

3 Praktikum Biokimia_2

Page 4: Kegiatan II

Asam lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih,

lemak yang berwujud cair (minyak) banyak mengandung asam lemak tidak

jenuh, misalnya minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kacang, dan

lain-lain. Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik cair yaitu lebih rendah

dibanding asam lemak jenuh.

    H    H  H    H    H  H    H

—C—C=C—C—C=C—C—

H                H                H

Asam lemak yang tersebar paling merata dalam alam, yaitu asam

oleat, mengandung satu ikatan rangkap. Asam oleat sendiri adalah Z-Δ9-

oktadekenoat merupakan asam lemak tak jenuh yang banyak dikandung

dalam minyak zaitun. Asam ini tersusun dari 18 atom C dengan satu ikatan

rangkap di antara atom C ke-9 dan ke-10. Selain dalam minyak zaitun (55-

80%), asam lemak ini juga terkandung dalam minyak bunga matahari

kultivar tertentu, minyak raps, serta minyak biji anggur.

Rumus kimia asam oleat: CH3(CH2)7CHCH(CH2)7)COOH.

Asam lemak ini pada suhu ruang berupa cairan kental dengan warna

kuning pucat atau kuning kecokelatan.

Berikut ini macam-macam lemak dan minyak yang sering

digunakan sebagai sample untuk menguji kelarutan pada lemak : minyak

kelapa, minyak sawit, mentega, shortening, dan margarine. Minyak kelapa

adalah minyak yang diperoleh dari buah kelapa yang diolah terlebih

dahulu menjadi santan dan kemudian dijadikan minyak. Berdasarkan

kandungan asam lemaknya, minyak kelapa digolongkan ke dalam minyak

asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar, jika

dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat

ketidakjenuhannya dengan bilangan iod, maka minyak kelapa

mengandung asam lemak jenuh. Berbeda dengan minyak kelapa, minyak

kelapa sawit merupakan lemak semi padat yang mempunyai komposisi

yang tetap.

4 Praktikum Biokimia_2

Page 5: Kegiatan II

Shortening atau mentega putih adalah lemak atau campuran yang

memiliki sifat plastisitas tertentu sehingga mampu membuat makanan

seperti roti dan kueh menjadi lembut, shortening diperoleh dari hasil

pencampuran dua macam lemak atau lebih, atau dengan cara hidrogenasi.

Sedangkan mentega merupakan suatu lemak, tetapi suatu bahan pangan

berlemak dalam bentuk emulsi water in oil dan ke dalamnya ditambahkan

bahan-bahan bukan lemak dalam jumlah kecil. Mentega dibuat dengan

jalan mengocok krim yang telah dipasteurisasi. Berikutnya adalah

margarine. Margarine ini merupakan hasil emulsi air dalam lemak.

D. Alat Dan Bahan

Senyawa yang akan diuji:

Minyak Bimoli - Minyak Kampung

- Mentega Blue Band - Mentega Curah

5 Praktikum Biokimia_2

Page 6: Kegiatan II

- KHSO4

E. Prosedur Kerja

1. Menempatkan KHSO4 setinggi 0,5 cm (2 ml) dalam tabung bahan panas.

2. Menambahkan 5 tetes larutan yang akan diuji atau jika bahan padat

jumlahnya kira-kira sama dengan KHSO4.

a. Mentega Curah

b. Mentega Blueband

6 Praktikum Biokimia_2

Page 7: Kegiatan II

c. Minyak kampung

d. Minyak Bimoli

7 Praktikum Biokimia_2

Page 8: Kegiatan II

3. Menutup lagi (tambahkan lagi) KHSO4 dan panaskan dengan hati-hati.

4. Mencium baunya.

F. Hasil Pengamatan

Interpretasi Bau

Bahan Hasil Keterangan

Mentega Blueband ++++ Sangat Menyengat

Mentega Curah +++ Menyengat

Minyak Kampung ++ Cukup Menyengat

Minyak Bimoli + Sedikit Menyengat

8 Praktikum Biokimia_2

Page 9: Kegiatan II

- Mentega Bluband - Mentega Curah

- Minyak Kampung - Minyak Bimoli

G. Pembahasan

Berdasarkan baunya mentega blueband-lah yang paling menyengat baunya

setelah di campurkan dengan KHSO4 dalam tabung dan setelah di panaskan

di api bunsen. Dari ke empat bahan (Mentega blueband, mentega curah,

minyak kampung dan minyak bimoli) yang akan di uji masing-masing

memiliki karakteristik bau yang berbeda-beda. Jika mentega blueband sangat

menyengat, mentega curah hanya menyengat, minyak kampung cukup

menyengat dan minyak bimoli sedikit menyengat.

H. Kesimpulan

9 Praktikum Biokimia_2

Page 10: Kegiatan II

Daari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa masing-masing lemak itu

memiliki karakteristik bau yag berbeda-beda meski bentuk sama.

I. Jawaban Tugas

J. Daftra Pustaka

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Hart, Harold. 1987. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Page, DS dan R. Soendoro. 1989. Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Wilbraham, Antony C, dkk. 1992.Pengantar Kimia Organik dan

Hayati.Bandung: ITB.

10 Praktikum Biokimia_2