23
Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA Prof. Dr. E. S. Margiantari, SE., MM. (Rektor Universitas Gunadarma) Dr. A. M. Heru Basuki, Msi. (Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma) Radittya Widi Susetyo (Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Universitas Gunadarama) Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA ABSTRAK Dalam hubungan suami istri penyal ahguna NAPZA, terdapat beberapa konflik yang terjadi, antara lain: penghasilan, anak, ragam perbedaan, nekat dan penuh pertimbangan, pemboros dan hemat, dan perbedaan harapan antar pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keintiman dalam kehidup an suami istri penyalahguna NAPZA dan hal -hal yang menyebabkan keintiman dalam kehidupan suami istri penyalahguna NAPZA. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara. Sedangkan metode observasi yang digunakan adalah metode observasi partisipan dan sistematik Hasil penelitian menunjukkan keintiman anatara subjek A dan subjek B, hal ini terlihat dari: ketergantungan tingkah laku, pemenuhan kebutuhan, kelekatan emosional, komitmen, saling berbagi, keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan, merasakan kebahagiaan, menghormati, bisa mengandalkan, saling pengertian, berbagi waktu dan kepemilikan, menerima dan memberikan dukungan emosional, berkomunikasi secara intim, dan menganggap pasangan paling berharga dalam hidup. Faktor penyebab keintiman: mengenal dan menyukai diri sendiri, kepercayaan dan perhatian, kejujuran, komitmen, mempertahankan individualitas seseorang, dan komunikasi. BAB I A. Latar Belakang Masalah Insiden penyalahgunaan NAPZA di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan penelitian konsomsium Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) program penyalahgunaan dan pemberantasan penyalahgunaan NAPZA DKI Jakarta yang terdiri dari 69 LSM, diperkirakan sekitar 3,4 juta orang atau seperempat dari jumlah warga DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi pengguna NAPZA. Mereka yang mengalami ketergantungan NAPZA, terlihat seolah- olah hanya mau hidup untuk NAPZA, dan menarik diri dari kegiatan konstruktif lainnya. Mereka yang menyalahgunakan NAPZA terlihat berangsur-angsur mengalami kematian, dimulai dari kematian sosial, kematian psikologis, sampai kematian fisik. Tentang penyalahgunaan NAPZA banyak terjadi pada masa perkembangan dewasa muda. Menurut Papalia (2001), masa dewasa muda (young adulthood) berkisar antara usia 20 sampai dengan 40 tahun.

Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA

Prof. Dr. E. S. Margiantari, SE., MM.(Rektor Universitas Gunadarma)Dr. A. M. Heru Basuki, Msi.(Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma)Radittya Widi Susetyo(Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Universitas Gunadarama)

Keintiman Dalam Kehidupan SuamiIstri Penyalahguna NAPZA

ABSTRAK

Dalam hubungan suami istripenyalahguna NAPZA, terdapatbeberapa konflik yang terjadi, antaralain: penghasilan, anak, ragam

p e r b e d a a n , n e k a t d a n p e n u hpertimbangan, pemboros dan hemat, danperbedaan harapan antar pasangan.Penel i t ian in i ber tujuan untukmengetahui keintiman dalam kehidupansuami istri penyalahguna NAPZA danhal-hal yang menyebabkan keintimand a l a m k e h i d u p a n s u a m i i s t r ipenyalahguna NAPZA. Dalam penelitianini digunakan pendekatan menggunakanpetunjuk umum wawancara. Sedangkanmetode observasi yang digunakanadalah metode observasi partisipan dansistematik Hasil penelitian menunjukkankeintiman anatara subjek A dan subjekB, hal ini terlihat dari: ketergantungantingkah laku, pemenuhan kebutuhan,kelekatan emosional, komitmen, salingberbagi, keinginan untuk meningkatkankesejahteraan, merasakan kebahagiaan,menghormati, bisa mengandalkan,saling pengertian, berbagi waktu dankepemilikan, menerima dan memberikandukungan emosional, berkomunikasisecara in t im, dan menganggappasangan paling berharga dalam hidup.Faktor penyebab keintiman: mengenal

dan menyukai diri sendiri, kepercayaandan perhatian, kejujuran, komitmen,mempertahankan individuali tasseseorang, dan komunikasi.

BAB I

A. Latar Belakang MasalahInsiden penyalahgunaan NAPZA

di Indonesia terlihat semakin meningkatta j am. B er dasar kan pene l i t i ankonsomsium Lembaga SwadayaM a s y a r a k a t ( L S M ) p r o g r a mpenyalahgunaan dan pemberantasanpenyalahgunaan NAPZA DKI Jakartayang terdiri dari 69 LSM, diperkirakansekitar 3,4 juta orang atau seperempatdari jumlah warga DKI Jakarta dansekitarnya menjadi pengguna NAPZA.

M e r e k a y a n g m e n g a l a m iketergantungan NAPZA, terlihat seolah-olah hanya mau hidup untuk NAPZA,dan menar ik dir i dar i keg ia tankonstruktif lainnya. Mereka yangmenyalahgunakan NAPZA terlihatberangsur-angsur mengalami kematian,dimulai dari kematian sosial, kematianpsikologis, sampai kematian fisik.

Tentang penyalahgunaan NAPZAbanyak terjadi pada masa perkembangandewasa muda. Menurut Papalia (2001),masa dewasa muda (young adulthood)berkisar antara usia 20 sampai dengan 40tahun.

Page 2: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

Pada tahap ini seorang dewasamuda berusaha memperoleh intimasiyang dapat diwujudkan melaluikomitmen terhadap suatu hubungandengan orang lain.

Keintiman adalah pengalamanyang ditandai oleh adanya kedekatan,kehangatan dan komunikasi (Rosenbluth& Steil, dalam Papalia, 2001) yangmungkin disertai atau tanpa melibatkankontak seksual.

Keintiman yang terjadi disini,merupakan keintiman yang dilakukanpada keluarga. Saat ini, kata keluargasangat digunakan untuk menandakankeluarga inti yang terdiri dari orang tuadan anak-anak (Robinson & Smith,1993).

Beberapa yang dapat mengancankeintiman, salah satunya adalah konflikyang terjadi, antara lain: penghasilan,misalnya penghasilan suami lebih besardari penghasilan istri adalah hal yangbiasa. Namun, bila yang terjadikebalikkannya, si istri yang lebih besar,bisa-bisa timbul masalah. Suami minderkarena tidak dihargai penghasilannya,sementara istri pun merasa dirinyaberada di atas, sehingga jadi sombongdan tidak hormat lagi pada pasangannya.Anak, misalnya kehadiran anak ditengah-tengah keluarga juga seringmenimbulkan konflik berkepanjanganantara suami istri, karena mereka merasakebebasan untuk menggunakan NAPZAdi rumah terbatas karena kehadiran anak.

Selain itu adanya ragam perbedaan,m e n y a t u k a n d u a h a t i , b e r a r t imenyatukan dua selera yang tentu sajaberbeda. Nekat dan penuh pertimbangan,suami atau istri berani mengambil resikodan tidak memikirkan bahaya dalammembeli NAPZA, sedangkan sebaliknyas u a m i a t a u i s t r i a k a n p e n u hpertimbangan sebelum membeliNAPZA. Pemboros dan hemat, individu

pemboros biasa menghabiskan uanghanya untuk menghabiskan uang untukmembeli NAPZA, sedangkan individupenghemat biasa mempertimbangkankeperluan lain selain untuk membeliNAPZA. Perbedaan harapan antarpasangan, seorang istri mungkinmengharapkan anak-anak mereka untuktidak mengikuti kebiasaan mereka, yaitumenggunakan NAPZA. Sebaliknyasuami tidak begitu perduli karenam e l i h a t d i r i n y a s e n d i r i y a n gmenggunakan NAPZA, jadi ia memberikebebas an pad a anak -anak nya(http://www.bnn.go.id).

Pada kasus ini penulis mengangkatkasus keintiman dalam kehidupansuami-istri penyalahguna NAPZA, yangmerupakan suatu bentuk keluarga,dimana yang membedakan merekadengan keluarga lainnya adalah dalammenyalahgunakan NAPZA. Penelitianini menjadi unik karena subjek yangakan diteliti adalah pasangan suami-istriyang menggunakan narkoba. Kondisi inimemungkinkan berbagai masalah dalamkeluarga, penelitian ini melibatkan padakeintiman keduanya.

B. Pertanyaan Penelitian1. Bagaimana keintiman dalam

kehidupan suami istri penyalahgunaNAPZA ?

2. Mengapa pasangan suami istripemakai NAPZA memilikikeintiman seperti itu ?

C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan mengetahui

keintiman dalam kehidupan suami-istripeyalahguna NAPZA dan faktor-faktoryang mempengaruhi keintiman dalamkehidupan suami istri penyalahgunaNAPZA.

Page 3: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

D. Manfaat Penelitian1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkandapat memberi masukan yangbermanfaat bagi perkembangan ilmupsikologi, khususnya psikologi sosialdan psikologi klinis dengan caramemberi tambahan data secaraempiris yang sudah teruji secarailmiah. Selain itu hasil penelitiandapat dijadikan awal bagi penelitianselanjutnya, khususnya berbagaipermasalahan yang berhubungand e n g a n k o n d i s i p s i k o l o g i spenyalahguna NAPZA.

2. Manfaat PraktisPenelitian ini juga diharapkan

dapat member ikan gambarankhususnya untuk janda cerai,mengenai keterbukaan diri dalammencari pasangan melalui Internetdengan segala masalah yang merekaalami setelah perceraian, agar jandacerai memiliki informasi yang lebihbanyak tentang membuka diri dalammencari pasangan melalui Internet,keuntungan dan juga kerugiannyadalam mencari pasangan melaluiInternet.

BAB II

A. Keintiman1. Pengertian Keintiman

Steinberg (dalam Baron &Byrne, 1994) dalam teorinyaTr i an g u l a r Mo d e l o f L o v e ,menjelaskan cinta berdasarkan tigakomponen dasar, yaitu keintiman(intimacy), gairah (passion) dankomitmen. Komponen pertamaadalah keintiman, yaitu kedekatanperasaan antara dua orang danadanya ikatan yang kuat diantaramereka. Pasangan dengan tingkat

keintiman yang tinggi lebih

Page 4: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

dalam Wardhani, 2003),

menekankan pada keamanan dankebahagiaan diantara mereka, sertanila i , kesukaan, harapan dankeinginan untuk berada di dekatpasangan. Komponen kedua adalahgairah yang merupakan dasarromantis, daya tarik fisik dankeintiman seksual. Dan komponenketiga adalah komitmen yangmerupakan faktor kognitif yangberupa keputusan untuk mencintaidan membuat komitmen dalamhubungan percintaan tersebut.

Menurut Dar iyo (2002) ,keintiman mengandung pengertians eba ga i e l emen a f eks i yan gmendorong individu untuk selalumelakukan kedekatan emosionaldengan orang yang dicintainya.Dorongan itu menyebabkan individubergaul lebih akrab, hangat ,menghargai, menghormati danmempercayai pasangan yang dicintai,dibandingkan dengan orang yangtidak dicintai.

2. Karakteristik KeintimanBrehm (1992) mengemukakan

bahwa dari sebagian besar definisimengenai keintiman dan hubunganintim mengandung penekanan padakarakteristik-karakteristik tertentu,yaitu :a. Ketergantungan tingkah laku.b. Pemenuhan kebutuhan.c. Kelekatan emosional.

Konsep lain mengenaikarakteristik hubungan intim secarakhusus dikemukakan oleh Lamannadan Riedman (dalam Zachra, 1999).Karakteristik tersebut adalah :a. Komitmen (Commitment)b. Saling berbagi (sharing)

Page 5: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

3. Elemen-elemen KeintimanPenelitian yang dilakukan oleh

Steinberg dan Grajek (dalamWardhani, 2003) menemukan bahwakeintiman mengandung sepuluhelemen, antara lain :a. Keinginan untuk meningkatkan

kesejahteraan orang yangdicintai.

b. Merasakan kebahagiaan denganorang yang dicintai.

c. Menghormati orang dicintai.d. Bisa mengandalkan orang yang

dicintai.e. Adanya saling pengertian dengan

orang yang dicintai.f. Saling berbagi waktu dan

kepemilikan dengan orang yangdicintai.

g. Menerima dukungan emosionaldari orang yang dicintai.

h. Memberikan dukunganemosional kepada orang yangdicintai.

i. Berkomunikasi secara intimdengan orang yang dicintai.

j. Menganggap orang yang dicintaisebagai orang yang palingberharga dalam hidup.

4. Faktor-faktor yangMempengaruhi Keintiman

Faktor-faktor yang berkaitand e n g a n m e m b a n g u n d a nmempertahankan hubungan intimmenurut Rathus (dalam Zachra,

B. Pernikahan1. Definisi Pernikahan

Pernikahan adalah puncak darihubungan intim antar jenis dimanakedua belah pihak saling membagipengalaman dan perasaan sertapikiran, sehingga akhirnya pasangan-pasangan yang sudah menikah cukuplama mempunyai kemiripan dalamsikap, nilai-nilai minat dan sifat-sifat(Pearson & Lee; dalam Sarwono,1996).

Kemudian Brehm (1992)mengemukakan bahwa pernikahanadalah puncak ekspresi dari sebuahhubungan intim, sebuah janji suciyang diucapkan yang bertujuanuntuk membentuk kebersamaanseumur hidup (Brehm; dalamParamita, 2002).

Duvall dan Miller (1985)mengemukakan bahwa pernikahanadalah pernikahan adalah hubunganyang diakui secara sosial antara priadan wanita, dimana hubunganseksual diperkenankan, mensahkank e b e r a d a a n a n a k d a npemeliharaannya, dan membangunsuatu pembagian kerja di antarapasangan suami-istri tersebut.

2. Motivasi PernikahanTurner dan Helms (1995)

mengemukakan beberapa alasanatau motivasi yang melatarbelakangisuatu pasangan untuk melangkah ke

1999) adalah sebagai berikut :a. Mengenal dan menyukai diri

jenjang pernikahan. Alasan-alasantersebut antara lain :

sendiri. a. Cinta dan Komitmenb. Kepercayaan dan perhatian b. Kebersamaanc. Kejujuran c. Konformitasd. Komitmen d. Legitimasi hubungan intime. Mempertahankan individualitas e. Legitimasi anak

seseorang f. Perasaan siap

Page 6: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

dalam Wardhani, 2003),

f. Komunikasi Selain itu, Stinnett, dkk (1991;

Page 7: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

mengemukakan dua alasan lagi,yaitu :a. Kelekatan (Attachment)b. Kebahagiaan

3. Klasifikasi Pernikahan

Peplau (dalam Paludi, 1998)mengklafikasikan pernikahanmenjadi tiga bentuk, yaitu : a.egalitarian marriage; b. traditionalmarriage; dan c. modern marriage.Yang dimaksud dengan egalitarianmarriage adalah pernikahannya yangdi dalamnya kedua pasangan salingmemberikan pengaruh kekuasaannyasehingga permasalahan jenderditiadakan.

Gray-Litte dan Burkc (dalamPaludi, 1998) mendefinisikanegalitarian marriage menjadi duatipe, yaitu : syncratic dan autonomic.Yang dimaksud dengan syncraticadalah pola hubungan pernikahanantara suami dan istri yang sama-sama memiliki kekuasaan untukmengambil suatu keputusan.Sedangkan autonomic adalah polahubungan keluarga yang didasarkankepada kekuasaan masing-masingpihak, baik suami maupun istrimemiliki daerah kekuasaan sendiridalam hal mengambil keputusan.

Sedangkan yang dimaksuddengan traditional marriage adalahh u b u n g an p e r n i k a h an y an gmengungkapkan bahwa suamimemiliki kekuasaan yang lebihdominan dari istri, dan masing-masing pihak menjalani fungsijender sendiri. Dalam pernikahantradisional, istri mengambil perandalam hal mengurus rumah tanggadan menjaga anak. Suami, memilikikeku as aan p enu h dal am h almengambil keputusan untuk

keluarga.

Yang dimaksud dengan modernmar r i age ada l ah keh id u pa npernikahan yang di dalamnya suamitidak terlalu dominan, karena peranjender secara tradisional sudahd im o d i f i k a s i . I s t r i b ek e r j amendapatkan toleransi dalam jenispernikahan ini. Dapat dikatakan jugabahwa istri menjadi suami keduadalam rumah tangga.

4. Peran-Peran Suami Istri dalamPernikahan

Menurut Duvall dan Miller(1985), peran dalam pernikahanmerupakan harapan akan tingkahlaku yang harus dilakukan suami istripada suatu masyrakat tertentu untukwaktu tertentu. Harapan yangdipunyai baik suami maupun istriterhadap dirinya sendiri maupunpasangannya didasari pada peranjenis kelamin dan pengalaman.Selanjutnya, Strong dan DeVault(1995) mengemukakan empat perantradisional mengenai tanggung jawabsuami istri :a. Suami merupakan kepala rumah

tanggab. Suami bertanggung jawab untuk

menafkahi keluargac. Istri bertanggung jawab atas

pekerjaan domestikd. Istri bertanggung jawab untuk

membesarkan dan mengasuhanak

C. NAPZA

1. Definisi NAPZANAPZA adalah singkatan dari

narkotika, psikotropika dan zatadiktif lainnya. Istilah NAPZAbiasanya digunakan dalam bidang

Page 8: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

dalam Wardhani, 2003),

kedokteran. Sebelum muncul istilahNAPZA, terdapat beberapa istilahseperti narkotika sebagai istilah

Page 9: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

yang pertama ada, lalu narkoba danNAPZA (Hikmat, 2002).

Untuk memperjelas arti dariNAPZA dapat dirinci artinya satupersatu antara lain :

a. NarkotikaNarkotika pada pasal I No I

UU RI No 22 / 1997 (dalamHikmat, 2002) adalah zat atauobat yang berasal dari tanamanbaik sintes is maupun semisintesis yang dapat menyebabkanpenurunan ataupun perubahankesadaran, hilangnya rasa,m e n g u r a n g i s a m p a imenghilangnya rasa nyeri, dandapatmenimbulkanketergantungan.

b. PsikotropikaMenurut Hikmat (2002)

psikotropika adalah zat atau obat,baik hasil dari alam maupunhasil campuran yang di olah olehmanusia. Jadi, psikotropikatermasuk juga didalamnya adalahobat-obatan terlarang.

c. Zat Adiktif LainnyaZat adiktif lainnya adalah

z a t a t a u b a h a n . y a n gmenyebabkan manusia kecanduanatau ketergantungan terhadap zattersebut (dalam Hikmat, 2002).Namun, yang di maksud zatadiktif disini adalah zat adiktifyang bukan narkot ika danpsikotropika atau zat-zat baruhasil olahan manusia yangmenyebabkankecanduan.

2. Definisi Penyalahgunaan NAPZATerdapat beberapa pengertian

tentang NAPZA dan penyalahgunaanmaka yang dimaksud denganpenyalahgunaan NAPZA ialahpemakaian NAPZA di luar indikasimedik tanpa petunjuk atau resepdokter, pemakaian sendiri secara

relatif teratur atau berkala sekurang-kurangnya selama satu bulan(Hawari, 1996).

Penyalahgunaan NAPZAmenurut Dar iyo (2002) ialahpenggunaan NAPZA yang tidakterkontrol dalam jangka waktutertentu sehingga menjadi kebiasaand a n d a p a t m e n i m b u l k a nketergantungan (dependence).

3. Jenis-jenis NAPZAJenis NAPZA bermacam-macam.

Bahaya akibat memakan, meminum, danmenghisap NAPZA bagi tubuh manusiabermacam-macampula (Hikmat,2002).a. Narkotika

Beberapa jenis narkotika,diantaranya (Hikmat, 2002) :1) Morfin dan Heroin (Putaw)2) Ganja

b. PsikotropikaPenyalahgunaan obat keras

sangat membahayakan tubuhmanusia, obat keras yang seringd i s eb u t p s ik o t r o p ik a in imempunyai ciri lingkaran merahdengan huruf K ditengahnya.Psikotropika adalah zat atau obat,baik hasil dari alam maupun basilcampuran yang di olah olehmenusia.

c. Zat Adiktif LainnyaZat adiktif lainnya adaiah

zat atau bahan yangm e n y e b a b k a n m a n u s i akecanduan atau ketergantunganterhadap zat tersebut. Narkotikadan psikotropika, sebetulnya,termasuk zat adiktif karena dapatmenyebabkan kecanduan.Namun, yang dimaksud zatadiktif di sini adalah zat adikdifyang bukan narkotika, alkoholdan psikotropika atau zat-zat

baru hasil olahan manusia yang

Page 10: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

menyebabkan kecanduan.Yang termasuk zat adiktif

lainnya, di antaranya :1) Alkohol2) Tembakau

4. Efek-efek PenyalahgunaanNAPZA

Sekilas, penyalahgunaanNAPZA memang memberikanpengaruh menyenangkan bagi parapenyalahguna NAPZA Namun,kesenangan itu hanya sesaat atausementara dan penuh kepalsuan.Pengaruh-pengaruh itu hanyamenipu did sendiri. Seolah-olahhidup ini terasa menyenangkan danmembahagiakan, serba indah,padahal kenyataannya tidak sepertiitu.

Yang lebih mengerikan, akibatpenyalahgunaan NAPZA tidak hanyaberpengaruh buruk bagi parapenyalahguna, tetapi juga kepadakeluarga, masyarakat setempat,sekolah, tempat kerja, bangsa dannegara.

Penyalahgunaan NAPZAdapat menimbulkan bermacam-macam kerugian (Hikmat, 2002).a. Kerugian bagi diri Sendirib. Kerugian bagi keluargac. Kerugian bagi sekolahd. Kerugian bagi masyarakat

D. Keintiman Dalam KehidupanSuami Istri Penyalahguna NAPZA

Steinberg (dalam Smolak, 1993)menambahkan bahwa keintimanmerupakan perasaan kedekatan yangterjadi dalam hubungan percintaan.Perasaan ini menjadi ikatan untuk salingmencintai. Keintiman merupakan buktidalam berbagai macam cara, seperti mauberbuat sesuatu untuk orang yangdicintai, dengansungguh-sungguh

menyukai dan merasa bahagia bilaberada dekat dengan orang yang dicintai.Individu mengharapkan pasangannyaselalu ada saat mereka membutuhkandan individu berusaha memberikandukungan yang sama pada pasangannya.Individu saling berbagi dalam aktivitas,kepemilikan barang, pikiran danperasaan dengan pasangannya.

Seseorang akan menjadi lebihintim dan tetap intim selama adaketerbukaan, Saling responsif padakebutuhan satu sama lain, ser tapenerimaan dan penghargaan yangsaling menguntungkan (Harvey &Omarzu, 1997: Reis & Patrick, 1997,dalam Papalia, 2001). Dan keintimantersebut tidak selalu harmonis, sepertidikehidupan berkeluarga, konflikataupun persetujuan sering terjadi danhal itu adalah normal. Namun lainhalnya bila dikeluarga tersebut terdapatseorang ataupun suami istri yangmenyalahgunakan NAPZA.

Sebuah keluarga yang didalamnyaterdapat seseorang sebagai penyalahgunaNAPZA cenderung hubungannya tidakharmonis atau tidak ada suatu keintiman,karena dalam kehidupan suami istripenyalahguna NAPZA terdapat beberapakonflik yang ada. Konflik yang terjadi,antara lain: penghasilan dan anak,penghasilan suami lebih besar daripenghasilan istri adalah hal yang biasa.Namun, bila yang terjadi kebalikkannya,si istri yang lebih besar, bisa-bisa timbulmasalah. Suami minder karena tidakdihargai penghasilannya, sementara istripun merasa dirinya berada di atas,sehingga jadi sombong dan tidak hormatlagi pada pasangannya. Sedangkankehadiran anak di tengah-tengahkeluarga juga sering menimbulkankonflik berkepanjangan antara suamiistri, karena mereka merasa kebebasan

untuk menggunakan NAPZA di rumah

Page 11: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

terbatas karena kehadiran anak.L a l u a d a n y a j u g a r a g a m

perbedaan, menyatukan dua hati, berartimenyatukan dua selera yang tentu sajaberbeda. Kemudian nekat dan penuhpertimbangan, suami atau istri beranimengambil resiko dan tidak memikirkanbahaya dalam membeli NAPZA,sedangkan sebaliknya suami atau istriakan penuh pertimbangan sebelummembeli NAPZA. Serta Pemboros danhemat, individu pemboros biasamenghabiskan uang hanya untukmenghabiskan uang untuk membeliNAPZA, sedangkan individu penghematbiasa mempertimbangkan keperluan lainselain untuk membeli NAPZA. Danperbedaan harapan antar pasangan,seorang istri mungkin mengharapkananak-anak mereka untuk tidak mengikutikebiasaan mereka, yaitu menggunakanNAPZA. Sebaliknya suami tidak begituperduli karena melihat dirinya sendiriyang menggunakan NAPZA, jadi iamemberi kebebasan pada anak-anaknya(http://www.bnn.go.id).

Penyalahgunaan NAPZA disinimemiliki arti penggunaan NAPZA yangtidak terkontrol dalam jangka waktutertentu sehingga menjadi kebiasaan dandapat menimbulkan ketergantungan(dependence) (Dariyo, 2002).

P e n y a l a h g u n a a n N A P Z Amempunyai pengaruh atau efek yangburuk bagi kehidupan berkeluarga,dalam hal ini adalah suami istri. Orangyang sudah terpengaruh NAPZA akanberperilaku semena-mena. Mereka tidakakan lagi menghormati sesamanya.Selain itu sikapnya selalu inginmenyendiri, terlebih lagi selalu menjadiorang yang mudah marah-marah dandapat menimbulkan pertengkaran.Sehingga tujuan keintiman dalamkehidupan suami istri tersebut tidak akan

berjalan baik seperti yang dikemukakanCox (dalam Sosrowardojo, 1989) bahwasalah satu tujuan keintiman adalah akanmenciptakan hubungan saling percaya,sehingga akan menimbulkan perasaanaman pada masing-masing pihak.

Kepercayaan dan perhatianmerupakan salah satu faktor yangmempengaruhi keintiman dimanadengan hal tersebut pasangan akanmerasa aman untuk mengungkapakanperasaannya dan juga akan merasa puas.Faktor lainnya adalah komunikasi yaitujika dilakukan dengan baik maka akanmemiliki kualitas sebagai pendengaryang baik sekaligus pembicara yangjelas (Rathus dalam Zachra, 1999).Faktor-faktor tersebut harus dapatdicapai dengan usaha yang tinggi olehkeluarga dimana suami is tr inyapenyalahguna NAPZA, karena menurutpenelitian (dalam Hawari, 1996) orang-orang penyalahguna NAPZA akanmengalami perubahan perilaku menjadianti sosial atau menimbulkan sifat tidakpeduli.

Oleh karena itu, suami istri yangmenyalahgunakan NAPZA harusmempunyai usaha yang tinggi untukdapat mencapai keintiman di dalamkeluarganya dan menjadi keluarga yangharmonis.

BAB III

A. Pendekatan PenelitianPenelitian ini menggunakan

metode kualitatif yang berbentuk studikasus.

Menurut Nawawi (2005)penelitian studi kasus (case study)memusatkan diri secara intensif terhadaps a t u o b j e k t e r t e n t u , d e n g a nmempelajarinya sebagai suatu kasus.

B. Subjek PenelitianSubjek dalam penelitian ini

Page 12: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

memiliki karakteristik sebagai berikut :pasangan suami istri yang keduanyamenyalahgunakan NAPZA, lamapernikahan minimal dua tahun.

C. Tahap PenelitianTahap penelitian ini terdiri dari

tahap persiapan penel i t ian danpelaksanaan penelitian.

D. Tahap Pengumpulan DataDalam penelitian ini digunakan

Pendekatan menggunakan petunjukumum wawancara ia lah proseswawancara di mana peneliti dilengkapipedoman mengenai aspek-aspek yang dibahas dan pertanyaan-pertanyaandijabarkan tergantung pada konteks saatwawancara berlangsung. Biasanya tidakada urutan pertanyaan, tanpa ada bentukpertanyaan eksplisit dan merupakansuatu daftar pengecek (checklist).

Dalam peneli t ian ini , jenisobservasi yang digunakan adalahobservasi partisipan dan sistematik,d imana orang yang melakukanpengamatan berperan serta atau ikutambil bagian dalam kehidupan orangyang diamat i , dan pengamatanmenggunakan pedoman sebagaiinstrumen pengamatan yang menjadi ciriutama jenis pengamatan ini sepertikerangka atau stuktur yang jelas. Dalampenelitian ini, peneliti melakukanobservasi partisipan untuk mengetahuikeintiman yang terjadi dan melihatsubjek A dan B mengkonsumsi NAPZA.

E. Alat Bantu Pengumpul DataDalam penelitian ini menggunakan

pedoman wawancara , pedomanobservasi, dan perekam suara.

F. Keakuratan PenelitianTriangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini untuk pemeriksaan data,menggunakan teknik pemeriksaan yangmemanfaatkan penggunaan sumberlainnya, yaitu : penggunaan sumber,penggunaan teori, dan penggunaansumber.

G. Teknik Analisis DataMarsall dan Rossman (1995)

mengajukan tahapan-tahapan teknikanalisis data kualitatif yang perludilakukan untuk proses analisis datad a p a m p e n e l i t i a n i n i , y a i t u :mengorganisasikan data,mengelompokkan data, mengujialternatif penjelasan bagi data, mencarialternatif penjelasan bagi data, danmenulis hasil penelitian.

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

1. Bagaimana keintiman dalamk e h i d u p a n s u a m i i s t r ipenyalahguna NAPZA ?

Berdasarkan hasil observasidan wawancara yang dilakukan,dapat disimpulkan bahwa Subjek Adan Subjek B cenderung memilikikarakteristik keintiman dan elemen-elemen keintiman. Dari hal tersebutdapat diketahui bahwa subjek A dansubjek B memiliki keintiman.

Hal ini terlihat dari beberapakarakteristik keintiman, yaitu:a. Ketergantungan tingkah laku,

m e r u j u k p a d a s a l i n gmempengaruhi antar pasangan.Dalam hubungan yang memilikisaling tergantung, apa yangdilakukan seseorang akanmempengaruhi apa yang ingindan dapa dilakukan pasangannya.

Page 13: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

Dalam hal ini Subjek A denganSubjek B saling tergantung,Subjek A membutuhkan SubjekB dan Subjek B membutuhkanSubjek A, membuat tergantungsatu sama lain. Subjek A denganSubjek B saling mempengaruhi,a p a b i l a t i d a k s a l i n gmempengaruhi akan selalubertengkar dan mengkonsumsiputaw akan menjadi sering.Sedangkan Subjek B denganSubjek A saling tergantung,karena sudah menikah dan salingmengingatkan. Subjek B danSubjek A saling mempengaruhi,apa yang baik dari Subjek A,Subjek B ambil dan begitu jugasebaliknya.

b. Pemenuhan kebutuhan, melaluihubungan intim individumemenuhi kebutuhanpasangannya, yaitu membuka diridan berbagi rahasia,men di s k us ik an mas a l ah ,membantu satu sama lain, sertamemberikan keyakinan. Dalamhal ini Subjek A dengan SubjekB saling terbuka satu sama lainbiar komunikasi tetap lancar dans a l i n g m e n y e m a n g a t imengurangi memakai putaw.Subjek A saling berbagi rahasia,karena sudah berumah tanggadan tidak ada lagi rahasia. SubjekA saling mendiskusikan masalahdengan Subjek B, kalau adam a s a l a h m a s i n g - m a s i n gmempunyai pendapat yangberbeda dan kalau dijadikan satuakan menjadi solusi. Subjek Asaling membantu satu sama lains e t i a p k a l i S u b j e k Bmembutuhkan Subjek A. SubjekA d a n S u b j e k B s a l i n gmemberikan keyakinan, karena

menjalani hubungan harusdilandaskan dengan keyakinankepada pasangannya. SedangkanSubjek B dengan Subjek A salingterbuka satu sama lain, karenadalam membina hubungan rumahtangga tidak ada yang ditutup-tutupi lagi, jadi apapun yangterjadi di dalam hidup Subjek Bharus diceritakan kepada SubjekA. Subjek B saling berbagirahasia, karena sudah tidak adarahasia-rahasia lagi. Subjek Bsaling mendiskusikan masalahdengan Subjek A, kalau adamasalah langsung didiskusikanjangan sampai masalah sudahmenumpuk karena sulit untukmencari jalan keluarnya. SubjekB dan Subjek A mempunyaipendapat yang berbeda-beda,tetapi kalau dijadikan satu akanmenjadi solusi. Subjek B salingmembantu satu sama lain saatSubjek A membutuhkan SubjekB, misalnya saat mengurus anakdan saat Subjek A sakaw. SubjekB saling memberikan keyakinan,k a r e n a d a l a m m e n j a l a n ihubungan harus ada rasa yakinkepada pasangan.

c. Kelekatan emosional, merupakanperasaan cinta atau afeksi yangdimiliki untuk pasangannya.D a l a m h a l i n i S u b j e k Amemberikan perasaan cintak ep ad a S u b j ek B d en g anbertanggung jawab kepadakeluarga, memberi nafkah,membantu Subjek B kalauSubjek B membutuhkan SubjekA . S e d a n g k a n S u b j e k Bmemberikan perasaan cintakepada Subjek A, apalagi sudahada anak dengan memberikanperhatian, selalu ada saat Subjek

Page 14: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

A membutuhkan Subjek B,melayani kebutuhan rohani danjasmani Subjek A.

d. Komitmen, pasangan yangmemiliki komitmen tidak melihatmasalah atau perbedaan sebagaiindikasi berakhirnya hubungan.Sebaliknya, mereka yangmenekankan keinginan untukmenyelesaikan masalah dankonflik yang muncul. Dalam halini Subjek A menyelesaikanmasalah dan konflik yangmuncul. Kalau masalahdidiamkan akan berlarut-larutdan tidak selesai masalahnya.Bila sudah sama-sama tenangemosinya,sebisa mungkinsebelum tidur dibahas sampaiselesai dengan cara dudukberdua, membicarakanmasalahnya sampai mendetaillalu mencari solusi yang terbaiksetelah itu menjalani solusinya.Sedangkan Subjek Bmenyelesaikan masalah dankonflik yang muncul, lagi pulaSubjek B merasa tidak enaksama orang tua, karena masihtinggal bersama orang tua.Subjek B menyelesaikan masalahdengan mengobrol, salingberbagi, tetapi dengan suasanayang enak, dan tidak emosi agardapat mengobrol dengan baikdan tidak berdebat lagi.

e. Saling berbagi, di satu sisi berartikeintiman seksual. Individu yangmemiliki hubungan seksualdikatakan intim satu sama lain.Di sisi lain, kegiatan berbagimerupakan keintiman batin ataujiwa, dimana individu salingberbagi pikiran dan perasaan.Dalam hal ini Subjek A danSubjek B saling berbagi pikiran,

kalau sedang ada masalah, salingberbagi dan berbagi pikiranuntuk merencanakan masa depananak. Subjek A saling berbagiperasaan, berbagi perasaantentang hal-hal yang mengganjaldihati Subjek A, supaya bisas a l i n g m e m a h a m i d a nmenghargai. Sedangkan kalauada masalah, Subjek B berbagipikiran dengan Subjek A, karenaSubjek B merasa tidak enakkalau masalah dipendam sendiri,lebih enak dibicarakan kepadaSubjek A, jadi bisa cari jalankeluarnya sama-sama. Kalau adasituasi yang menurut Subjek Btidak menyenangkan, Subjek Bberbagi perasaan kepada SubjekA, karena dari hal tersebut,Subjek A tahu mana yang SubjekB suka dan mana yang tidak.

Pada saat observasi tidakterlihat karaktristik keintiman akankomitmen ada keinginan untukmenyelesaikan masalah dan konflikyang muncul. Pada saat observasipertama Subjek A dan Subjek Bterlihat canggung, tetapi pada saatobservasi kedua Subjek A danSubjek B terlihat sangat akrab.

Dan juga terlihat dari sepuluhelemen keintiman, antara lain :a. Keinginan untuk meningkatkan

kesejahteraan orang yangdicintai. Seseorang dapatmeningkatkan kesejahteraanorang lain dengan mengorbankankepentingannya, tapi denganharapan orang yang dicintainyatersebut akan berbuat serupa dikemudian hari. Dalam hal inid a p a t d i l i h a t d a r i h a s i lwawancara Subjek A memiliki

Page 15: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

keinginan untuk meningkatkankesejahteraan Subjek B danSubjek A ingin rumah tangganyalebih baik dari yang sekarang.D e n g a n m e n i n g k a t k a nkesejahteraan Subjek B, SubjekA berharap Subjek B membantuu n t u k m e n i n g k a t k a nkesejahteraan Subjek A, karenaapabila Subjek A sejahtera,Subjek B dan anak Subjek ABakan juga sejahtera. SedangkanSubjek B memiliki keinginanu n t u k m e n i n g k a t k a nkesejahteraan Subjek A. Denganmeningkatkan kesejahteraanSubjek A, Subjek B berharapSubjek A akan berbuat serupa dikemudian hari. Subjek B yakinkalau Subjek A akan membuatkehidupan Subjek B dan anaklebih baik dari yang sekarang.

b. Merasakan kebahagiaan denganorang yang dicintai, dimanaseseorang menikmati saat-saatbersama pasangannya. Dalam halini dapat dilihat dari hasilwawancara Subjek A merasakankebahagiaan dengan Subjek Bdan anak Subjek AB. Subjek Amenikmati saat-saat bersamaSubjek B setiap saat, terutamasaat berjalan dengan Subjek Bdan anak Subjek AB. SedangkanSubjek B merasakan bahagiadengan Subjek A dan ditambahdengan hadirnya anak. Subjek Aadalah segala-galanya buatSubjek B. Subjek B menikmatisaat-saat bersama Subjek A,terutama saat lagi berkumpulbertiga (Subjek B, Subjek A dananak). Subjek A merupakanorang yang selalu Subjek B cintauntuk selama-lamanya.

c. Menghormati orang dicintai.Walaupun pasangan mempunyaisifat negatif, penghargaanterhadap pasangan tetap tinggi.Dalam hal ini dapat dilihat darihasil wawancara Subjek A tetapmenghargai Subjek B selamasifat negatifnya bisa ditolerir danbisa dirubah. Walaupun SubjekA mempunyai sifat negatif,Subjek B menghormati danmenghargai Subjek A, karenaSubjek A adalah kepala keluarga.

d. Bisa mengandalkan orang yangdicintai. Ketika membutuhkandukungan seseorang akan merasapasangannya selalu bisadiandalkan. Dalam hal ini dapatdilihat dari hasil wawancaraSubjek B bisa diandalkan dalammemberikan dukungan kepadaSubjek A. Subjek A seringmembutuhkan Subjek B dalamberbagai hal. Sedangkan SubjekA bisa diandalkan dalammemberikan dukungan. Subjek Bsangat membutuhkan dukungandari Subjek A.

e. Adanya saling pengertian denganorang yang dicintai, merekamengetahui kelebihan dankekurangan masing-masing danmengetahui bagaimana harusberespon untuk menunjukkanempati. Dalam hal ini dapatdilihat dari hasil wawancaraSubjek A tahu kelebihan dankekurangan diri sendiri, tetapitanpa Subjek A sadari sampaiSubjek B atau orang lain yangmemberi tahu. Subjek A tahukelebihan dan kekuranganSubjek B, jadi lebih mengertisatu sama lain dan salingmelengkapi. Sedangkan Subjek Btahu kelebihan dan kekurangan

Page 16: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

Subjek B dan Subjek B berusahauntuk memperbaiki kekuranganSubjek B. Sub jek B tahukelebihan dan kekuranganSubjek A dan Subjek B akanmenerima apa adanya. walaupunSubjek A memiliki kelebihan dankekurangan, Subjek B tetapsaling pengertian, karena kalautidak saling pengertian akanselalu bertengkar.

f. Saling berbagi waktu dankepemilikan dengan orang yangdicintai. Seseorang relamemberikan waktu dan benda-benda miliknyauntukpasangannya. Dalam hal inidapat dilihat dari hasilwawancara Subjek A salingberbagi waktu dan benda-bendamilik Subjek A untuk Subjek B,apa yang punya Subjek A, punyaSubjek B juga, karena sudahberumah tangga, semuanya jadisatu. Sedangkan Subjek B salingberbagi benda-benda milikSubjek B untuk Subjek A danbegitu juga sebaliknya, karenamenurut Subjek B, punya SubjekB punya Subjek A juga, kalaudalam hal berbagi waktu,menurut Subjek B penting sekali,karena sudah ada anak.

g. Menerima dukungan emosionaldari orang yang dicintai. Dalamhal ini dapat dilihat dari hasilwawancara Subjek A menerimadukungan emosional dari SubjekB, karena dukungan itu berharga.Sedangkan Subjek B menerimadukungan dari Subjek A, apalagiSubjek A adalah orang yangsangat penting dalam hidupSubjek B.

h. Memberikan dukunganemosional kepada orang yang

dicintai. Dalam hal ini dapatdilihat dari hasil wawancaraSubjek A memberikan dukunganemosional kepada Subjek B agarseimbang, dengan memberikansaran-saran dan apa saja yangdibutuhkan oleh Subjek B.S e d a n g k a n S u b j e k Bm e m b e r i k a n d u k u n g a nemosional kepada Subjek A,karena sudah berumah tanggajadi harus memberikan dukungans a t u s a m a l a i n , d e n g a nmemberikan saran-saran yangdibutuhkan, kalau misalnyaSubjek A melamar pekerjaan,Subjek B memberikan dukungan.

i. Berkomunikasi secara intimdengan orang yang dicintai.Seseorang dapat berkomunikasisecara mendalam dan jujurdengan pasangan dan berbagiperasaan-perasaan terdalam.Dalam hal ini dapat dilihat darihasil wawancara Subjek A jujurdengan Subjek B dalam berbagaihal harus saling terbuka agar bisatahu masalah masing-masing.Sedangkan Subjek B jujurdengan Subjek A, karenamenurut Subjek jujur itu penting.

j. Menganggap orang yang dicintaisebagai orang yang palingberharga dalam hidup. Dalam halini dapat dilihat dari hasilwawancara Subjek B merupakanorang yang paling berhargad a l a m h i d u p S u b j e k A .Sedangkan Subjek A merupakanorang yang paling berhargadalam hidup Subjek B karenatanpa Subjek A, Subjek B tidakbisa apa-apa, apalagi sudah adaanak.

Page 17: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

2. Mengapa pasangan suami istrip e m a k a i N A P Z A m e m i i k ikeintiman seperti itu ?

Berdasarkan hasil wawancara,faktor-faktor yang berkaitan denganhubungan intim adalah sebagaiberikut:a. Mengenal dan menyukai diri

sendiri.Dengan mengenal dan

menghargai diri sendiri, individudapat mengenali perasaan dankebutuhannya yang terdalam.Dari hasil wawancara dapatditarik kesimpulan bahwa SubjekA meng en a l d i r i s end i r i ,t erkadang S ubjek B yangmemberitahu kepada Subjek A.Subjek A menghargai dirinyase n d i r i , w a l aup u n m as i hmemakai putaw, Subjek A tetapberusaha menghormati terhadapdir inya sendir i , Subjek Aberusaha menghargai dirinyasendiri dengan mengurangimemakai putaw dan bertanggungjawab penuh kepada keluargadengan memberikan nafkah dankasih sayang. Subjek A dapatmengenali perasaan dirinyasendiri kalau sedang melamunkarena saat seperti itu Subjek Aseperti instropeksi. SedangkanSubjek B mengenal dirinyasendiri pada saat lagi bertengkar,Subjek B baru mengetahu kalauSubjek B agak egois. Subjek Bm e r a s a b i n g u n g u n t u kmenghargai dirinya sendiri,karena sampai dengan sekarangSubjek B masih memakai putawdan menurut Subjek B halt e r s e b u t s am a s a j a t i d a kmenghargai diri sendiri, tetapiSubjek B berusaha untuk tetapmenghargai dirinya sendiri

dengan mengurangi memakaiputaw dan mudah-mudahannantinya bisa berhenti karenasudah ada anak. Subjek B dapatmengenali perasaan dirinyasendiri kalau misalnya Subjek Bsakaw, Subjek B langsung tahuapa yang Subjek B butuhkan,apabila Subjek B lagi sakaw,Subjek B tahu apa yang Subjek Bbutuhkan.

b. Kepercayaan dan perhatianAdalah dua hal penting

dalam hubungan intim. Denganadanya kepercayaan, pasanganm e r a s a a m a n u n t u kmengungkapkan perasaannyatanpa khawatir diejek atauditolak, sementara perhatianadalah ikatan emosional dimanaseseorang berusaha untukmemuaskan atau membahagiakanp as an g an n y a . D ar i h a s i lwa wanca ra d ap a t d i t a r i kkesimpulan bahwa Subjek Adapat mengungkapkan perasaantanpa khawatir takut diejek atauditolak oleh Subjek B, karenaSubjek A dan Subjek B salingmenghargai, walaupun pendapatSubjek A tidak begitu bagus,Subjek B tetap menghargai.Subjek A dapat memuaskan danmembahagiakan Subjek B,S ubjek A bisa memenuhikebutuhan sehari-hari dan jugakalau tidak ada masalah besar,Subjek A berusaha menjadikepala keluarga yang baik.Sedangkan Subjek B dapatmengungkapakan perasaan tanpakhawatir takut diejek atauditolak, karena sudah berumahtangga dan sudah sama-saman y am an , S u b je k B dap a tmengungkapkan perasaan

Page 18: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

walaupun itu memalukan. SubjekB b e r u s a h a u n t u k b i s amemuaskan dan membahagiakanSubjek A agar seimbang.

c. KejujuranKejujuran adalah inti dari

keintiman. Biasanya kejujuranberlaku seimbang, dalam arti adahal-hal yang secara jujurdiungkapkan, sementara yangla inn ya t idak . Dar i has i lwawancar a dap a t d i t a r ikkesimpulan bahwa Subjek Adapat mengungkapkan kejujuran,karena Subjek A harus terbukadengan Subjek B, apabila SubjekA menyembunyikan masalah dariSubjek B, bertolak belakangdengan hati nurani Subjek A,Subjek A mengungkapkankejujuran dengan mengobrol dancerita, karena kalau sudah cerita,Subjek A merasakan lega.Sedangkan Subjek B dapatmengungkapkan kejujuran,karena menurut Subjek B jujuritu penting, apalagi kalau SubjekB lagi suges (merasa inginmenggunakan putaw), biasanyaSubjek A yang lebih tahu caramenanganinya, saat ini Subjek Bdan Subjek A sedang mengurangimengkonsumsi putaw, Subjek Bm e n g u n g k a p k a n d e n g a nberbicara kepada Subjek A.

d. KomitmenKomitmen mengharuskan

pasangan utnuk menyelesaikanmasalah-masalah yang terdapatdalam hubungan mereka, bukanlari dari masalah. Dari hasilwawancar a dap a t d i t a r ikkesimpulan bahwa sejauh iniSubjek A dapat menyelesaikanmasalah yang terdapat dalamhubungannya, karena suatumasalah harus cepat diselesaikan,

Subjek A berpendapat apabilaTuhan memberikan cobaan ataumasalah, pasti sudah sepaketdengan penyelesainnya, SubjekA menyelesaikan masalahdengan bertukar dan berbagipendapat dengan pasangan,teman dan saudara. Sedangkansejauh ini Subjek B dan Subjek Adapat menyelesaikan masalahyang terdapat dalam hubungan,karena prinsip Subjek B, masalahharus bisa diselesaikan sebelumtidur, tetapi sejauh ini belum adamasalah yang berat.

e. Mempertahankan individualitasseseorang

Dalam hubungan yangsehat, rasa kebersamaan tidakberarti menghapuskanindividualitas seseorang.Pasangan seharusnya tetapmemiliki kebebasan untukmenjadi diri sendiri, dan tidakberusaha mendominasipasangannya. Dari hasilwawancar a dap a t d i t a r ikkesimpulan bahwa Subjek Amemiliki kebebasan untukmenjadi dirinya sendiri, karenadari kecil sudah diajari untukmenjadi diri sendiri, selain ituSubjek A tidak begitu suka ikut-ikutan orang. Subjek A tidakberusaha mendominasi Subjek B,karena harus menjalani dengansama-sama agar seimbang.Sedangkan Subjek B tidak sukaikut-ikut orang lain dan keluargaS u b j e k B t i d a k h a r u smenekankan Subjek B harusmenjadi seperti apa, Subjek Bmemiliki kebebasan menjadi dirisendiri. Subjek B tidak berniatuntuk mendominasi Subjek A,

Page 19: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

karena Subjek B sering di rumah,Subjek B terkadang mengatur-ngatur tapi dalam batas yangwajar, karena Subjek B harusmenghormati Subjek A.

f. KomunikasiKomunikasi selalu berjalan

dua arah. Komunikasi yang baikmembutuhkan individu yangmemiliki kuali tas sebagaipendengar yang baik sekaligusjuga pembicara yang jelas. Darihasil wawancara dapat ditarikkesimpulan bahwa Subjek Amemiliki kuali tas sebagaipendengar yang baik sekaliguspembicara yang jelas, apabilaSubjek B sedang bercerita danmeminta saran dari Subjek A,Subjek A dengan bersabarmendengarkan ceritanya dan jugamemberikan solusi. SedangkanSubjek B harus bisa menjadipendengar yang baik danpembicara yang jelas, kalauSubjek A meminta pendapat,Subjek B memberikan pendapat.dengan mendengarkan terlebihdahulu apa masalahnya, kalaumemang Subjek A melakukansuatu kesalahan jangan langsungmenyalahkan, la lu dicar isolusinya.

BAB V

A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian ini,dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Subjek A dan subjek B memilikikarakteristik keintiman hal initerlihat ketika subjek A dan subjek Bsaling tergantung, mempengaruhi,membuka diri, berbagi rahasia,mendiskusikan masalah, membantusatu sama lain , member ikan

keyakinan, perasaan cinta,menyelesaikan masalah dan konflikyang muncul, berbagi pikiran danberbagi perasaan. Selain itu subjek Adan subjek B memiliki elemen-elemen keintiman, hal ini terlihatdari memiliki keinginan untukmeningkatkan kesejahteraan,merasakan kebahagiaan, menikmatisaat-saat bersama, menghormatiwalaupun mempunyai sifat negatif,bisa mengandalkan, adanya salingpengertian, saling berbagi waktu dankepemi l ikan, men er ima danmemberikan dukungan emosional,berkomunikasi secara intim, danmengaggap orang yang dicintaisebagai orang yang paling berhargadalam hidup.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhikeintiman, antara lain:a. Mengenal dan menyukai diri

sendiriSubjek A dan subjek B

m e n g e n a l d i r i s e n d i r i ,menghargai diri sendiri, dandapat mengenali perasaan dankebutuhan terdalamnya.

b. Kepercayaan dan perhatianSubjek A dan subjek Bmerasa aman untuk

mengungkapkan perasaanyatanpa khawatir diejek atauditolak, berusah untuk salingmemuaskan dan membahagikan.

c. Kejujuran

Subjek A dan subjek bdapat mengungkapkan kejujuran.

d. KomitmenS ubjek A dan s ubjek

menyelesaikan masalah-masalahy a n g t e r d a p a t d i d a l a mhubungannya.

e. Mempertahankan individualitasseseorang

Page 20: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

Subjek A dan subjek Bmemiliki kebebasan untukmenjadi diri sendiri, dan tidakberusaha mendominasi.

f. KomunikasiSubjek A dan subjek B

memiliki kualitas sebagaipendengar yang baik sekaligus

juga pembicara yang jelas..

B. Sarana. Untuk Subjek A

Subjek disarankan untukbelajar dari kesalahan, dalam hal inisubjek diharapkan agar bisa berhentiuntuk menggunakan NAPZA danberhati-hati dalam bergaul, lebihmengharga i d i r i s en di r i danbertanggung jawab akan keluargaagar bisa menafkahi subjek B dananak.

b. Untuk Subjek BSubjek disarankan untuk

belajar dari kesalahan, dalam hal inisubjek diharapkan untuk bisaberhenti menggunakan NAPZA danberhati-hati dalam bergaul, lebihmengharga i d i r i s en di r i danmemikirkan terlebih dahulu baik danb u r u k n y a t e r h ad a p l a n g k a hselanjutnya yang ingin di ambil.

c. Bagi Lingkungan atau MasyarakatUmum

Bagi lingkungan ataumasyarakat umum, terutama bagip a s a n g a n s u a m i i s t r i y a n gmenggunakan NAPZA untukberhenti menggunakan NAPZAkarena akan berdampak tidak baikkepada anak. Untuk berhent imenggunakan NAPZA dengan caramengurangi memakai NAPZA ataumasuk ke tempat panti rehabilitasiNAPZA, tetapi harus niat dari sendiriuntuk melakukannya.

d. Bagi Peneliti SelanjutnyaBagi peneliti selanjutnya yang

berada dalam lingkup keintiman,NAPZA, dan keintiman dalamkehidupan suami istri penyalahgunaNAPZA, disarankan agar lebihmemperdalam teori yangdipergunakan. Selain metodekualitatif, metode lain yang dapatdigunakan dalam penelitians e l a n j u t n y a ad a l a h m e t o d ekuantitatif untuk melihat tidak hanyapada satu pasangan suami istrimelainkan banyak pasangan suamiistri. Untuk penelitian selanjutnyasebaiknya mencoba variabel lainseperti contohnya pola asuh untukmelihat bagaimana pola asuh anakp ada keh idu pan suami i s t r ipenyalahguna NAPZA

DAFTAR PUSTAKA

Baron, R. A. & Byrne, D. (1994). Socialpsychology : Understandinghuman interaction. 7th ed. Boston: Allyn & Bacon.

Black, J. A & D. J Champion. (1992).Metode dan masalah penelitiansosial. Bandung : Eresco.

Brehm. S. S. (1992). Intimaterelationships. 2nd ed. New York:McGraw-Hill, Inc.

Christina, A. (2001). Strategi copingpada wanita etnis tionghoa yangmenikah dengan pria pribumi.Skripsi (tidak diterbitkan). Depok: Fakultas Psikologi UniversitasIndonesia..

Page 21: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

Dariyo, A. (2002). Psikologiperkembangan dewasa muda.Jakarta : Grasindo.

Desianty. (2003). Dampak kekerasandalam rumah tangga terhadapkebermaknaan hidup padaperempuan. Skripsi ( tidakditerbitkan). Jakarta : UniversitasGunadarma.

Dominian, J. (1995). Marriage : Thedefinitive guide to what makes amarriage work. London : Cedar.

Oktober).http://kompas.com/kompas-cetak/0010/21/metro/warg.1 8.htm

Kompas. Beban penggunaan napza Rp.132 triliyun. (2004, 16 April).http://kompas.com/kompas-cetak/0404/1 5/metro/970947.htm

Levinson, D. (1995). Encyclopedia ofmarriage & the family . Vol.1.New York : Simon & Schuster &Prentice-hall.

Duvall , E. & Miller, B. (1985).M a r r i a g e a n d f a m i l ydevelopment. New York, NY :Harper & Crow Publisher.

Got tman, J . M. (1979). Martialin te ra ct i on e xpe rimen ta linvestigations. New York :Academic Press.

Hawari, D. (1996). Aids dan napza.Yogyakarta : Dama Bhakti PrimaYasa.

Hapsari, W. (2002). Gambarankebutuhan keintiman, attachmentstyle & self esteem pada priadewasa muda yang belum pernahp a c a r a n . S k r i p s i ( T i d a kditerbitkan). Depok : FakultasPsikologi Universitas Indonesia.

Hikmat, M. M. (2002). Narkoba musuhkita bersama. Bandung : Grafitri.

Kompas. Warga DKI pengguna napzacapai 3,4 juta orang. (2002, 21

Moleong, L. J . (2004). Metode

penelitian kualitatif. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, H. H. (2005) . Metodepene l i t ian bidang sosia l .Yogyakarta : Gadjah MadaUniversity Press.

Paludi, M. A. (1998). The psychology ofwoman. Upper Saddle River, NJ :Prentice Hall.

P apa l i a , D . E . ( 2 0 01) . H u mandevelopment. 8th ed. New York :The McGraw-Hill Companies,Inc.

Papero, D. V. (1990). Bowen familysystem theory. Boston : Allyn &Bacon.

Paramita, D . A. (2002). Gambaranmasalah dan penyesuaianperkawinan pada pasangan yangmenikah beda agama. Skripsi(tidak diterbitkan). Depok :

Page 22: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

Fakultas Psikologi UniversitasIndonesia.

Peck, J. C. (1991). Wanita dankeluarga : Kepenuhan jati diridalam perkawinan dankeluarga (Penerjemah : F.Dewi. L). Yogyakarta :Kanisius. (karya asli diterbitkantahun 1984).

Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatankualitatif dalam penelitianpsikologi. Jakarta : LembagaP e n g e m b a n g a n S a r a n aPengukuran dan PendidikanPsikologi (LPSP3). FakultasPsikologi Universitas Indonesia.

perkawinan 2 tahun pertama.Skripsi (tidak diterbitkan). Depok: Fakultas Psikologi UniversitasIndonesia.

Steinberg, L. (1999). Adolescence. 5th

ed. New York : The McGraw-Hill companies, Inc.

Strong, B & DeVault, C. (1995). Themarriage and family experience.6 t h ed. Minneapolis : WestPublishing Company.

Thalib, S. (1986). Hukum kekeluargaan

indonesia. Jakarta: UI Press.

Rahayu, I . T. & Ardani, T . A. (2004).Observasi dan wawancara .Malang : Banyumedia.

Robinson, M. & Smith, D. (1993). Stepby step : Focus on step families.N e w Y o r k : H a r v e s t e rWheatsheaf.

Sarwono, S . W. (1996). Psikologi sosial: Individu & teori-teori psikologiso s ia l . D epo k : F aku l t asPsikologi Universitas Indonesia.

Sigelman, C. K. (1999). Life-spanhuman development. 3rd ed. NewYork : Brooks/Cole PublishingCompany.

Smolak, L. (1993). Adult development.New Jersey : Prentice Hall.

Sosrowardojo, S . K. (1989). Hubunganan ta r a k e in t i ma n den ga nkepuasan perkawinan pada masa

Turner, J. S. & Helms, D. B. (1995).Lifespan development . 5th ed.Florida : Hartcourt Brace CollegePublishers.

Wardhani, A. R. (2003). Gambaranburnout pada wanita bekerjayang menikah & memiliki anak(Menggunakan pines’ coupleburnout questionnaire andmeasurement). Tugas akhir(tidak diterbitkan). PascasarjanaFakultas Psikologi UniversitasIndonesia.

Yin, R. K. (2004). Studi kasus : Desain

dan metode. Jakarta : Rajawali

Press.

Zachra, S . F. (1999). Gambarankeintiman pada perempuandewasa muda yang mengalamiperceraian orang tua. Skripsi

Page 23: Keintiman Dalam Kehidupan Suami Istri Penyalahguna NAPZA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3589/1/JURNAL.pdf · di Indonesia terlihat semakin meningkat tajam. Berdasarkan

(tidak diterbitkan). Depok :Fakultas Psikologi UniversitasIndonesia.

http://www.bnn.go.id. 6 sumber konfliksuami istri penyalahgunaNAPZA