Upload
anita
View
602
Download
152
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kejang demam
Citation preview
Kejang demam
Definisi
• Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium atau tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit atau metabolik lain.
Epidemiologi
• Menurut IDAI, kejadian kejang demam pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun hampir 2 - 4%.
Etiologi
• Penyebab kejang demam sampai sekarang belum diketahui dengan pasti, namun demam nya sendiri sering di sebabkan infeksi saluran pernafasan atas, infeksi telinga ( otitis media ) dan infeksi saluran kencing
• Penyebab demam :
ISPA 38%
Otitis media 23%
Pneumonia 15%
Gastroenteritis 7%
Pasca vaksinasi ( DTwP, campak ) 25 per 100 000 anak yang di vaksinasi
Etiologi
Terdapat interaksi 3 faktor :
1. imaturitas otak dan termoregulator
2. Demam mengakibatkan kebutuhan
O2 meningkat
3. Predisposisi genetik
> 7 lokus kromosom ( poligenik,
autosomal dominan )
Klasifikasi
• Secara umum, Kejang Demam dapat dibagi dalam dua jenis yaitu :
- Simple febrile seizures (Kejang Demam Sederhana) (70-80%)
- Complex febrile seizures / complex partial seizures (Kejang Demam Kompleks) (20-30%)
Pedoman Pelayanan Medis IDAI. Jilid 1.Indonesia : IDAI.2010
Anamnesis• Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang.• Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam 24 jam,
interval, keadaan anak pasca kejang, penyebab demam di luar infeksi susunan saraf pusat (gejala ISPA, ISK, OMA, dll).
• Tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.• Riwayat kelahiran, perkembangan, riwayat kejang demam
dan epilepsi dalam keluarga (kakak-adik, orang tua).• Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya
diare/muntah yang mengakibatkan gangguan elektrolit, sesak yang mengakibatkan hipoksemia, asupan kurang yang dapat menyebabkan hipoglikemia).
Pemeriksaan Fisik• Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran,
Suhu tubuh : apakah terdapat demam.• Tanda rangsang meningeal : Kaku Kuduk, Bruzinski I
dan II, Kernique, Laseque.• Pemeriksaan nervus kranialis : umumnya tidak dijumpai
adanya kelainan neurologis, termasuk tidak ada kelumpuhan nervi kranialis.
• Tanda peningkatan tekanan intrakranial : ubun-ubun besar (UUB) menonjol, papil edema.
• Tanda infeksi di luar SSP : ISPA, OMA. ISK, dll.• Pemeriksaan neurologi : tonus, motorik, reflex fisiologis,
reflex patologis.
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
Pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab demam
pemeriksaan elektrolit, glukosa dilakukan atas indikasi ( bila ada muntah2, atau diare )
Pungsi lumbal
Indikasi pungsi lumbal adalah menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis.
Pungsi lumbal tidak dilakukan secara
rutin pada setiap anak KD. Bila terdapat kecurigaan meningitis harus dilakukan LP
Lanjutan
• Pada bayi < 12 bulan perlu diberi perhatian khusus oleh karena gejala meningitis sering tidak jelas.
• Anjuran pungsi lumbal pada bayi : 1. Bayi < 12 bln harus dilakukan LP 2. Bayi usia 12 – 18 bln dianjurkan LP 3. Bayi > 18 bln, LP tidak dilakukan secara rutin
Elektroensefalografi/ EEG
• EEG tidak dapat memprediksi epilepsi atau berulangnya KD.
• Oleh karena itu EEG tidak direkomendasikan pada anak KD.
PenatalaksanaanPertolongan untuk penderita kejang:
1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar le her
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mu lut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk ke jang.
5. Tetap bersama pasien selama kejang
6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
7. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.
• Indikasi Rawat : – Kejang demam kompleks.– Hiperpireksia.– Usia dibawah 6 bulan.– Kejang demam pertama kali.– Terdapat kelainan Neurologis.
ALGORITME PENANGANAN KEJANG AKUT & STATUS KONVULSIF3
Diazepam 5-10mg/rekt max 2x jarak 5 menit
Prehospital
MonitorAirway
Breathing, O2
Circulation
Diazepam 0,25-0,5mg/kg/iv/io(kec 2mg/mnt, max dosis 20mg)
Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus
atau
atau
10-20 mntTanda vital
Koreksi kelainan
EKGGula darah
Elektrolit serum
(Na, K, Ca, Mg, Cl)
Analisa Gas Darah
Fenitoin20mg/kg/iv
(20mnt /50ml NS)Max 1000mg
Phenobarbitone 30-60 mnt
Kadar obat darah
20mg/kg/iv(rate >5-10min; max 1g)
Hospital/ED
Lorazepam 0,05-0,1mg/kg/iv(rate <2mg/mnt)
0-10 mnt
20-30 mntICU/ED
ICU Refrakter
Midazolam 0,2mg/kg/iv bolusDilanjut infus 0,02-0,4 mg/kg/jam
Pentotal - Tiopental5 – 8 mg/kg/iv
Propofol 3-5mg/kg/infusion
NOTE : JIKA DIAZ RECTAL 1X PREHOSPITAL BOLEH RECTAL 1X
Note : Aditional5-10mg/kg/iv
KEJANG (-) 4 – 5 mg/kg
12 jam kemudian
Pulse oxymetri
KEJANG (-) 5 – 7 mg/kg
12 jam kemudian
Antikonvulsi
• Diazepam oral 0,3 mg/kg/hari tiap 8 jam saat demam atau diazepam rektal 0,5 mg/kg/kali setiap 12 jam bila demam di atas 38ᵒC.
Anti piretik
• Pemberian antipiretik pada saat demam dianjurkan, walaupun tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi resiko terjadinya kejang demam.
• Paracetamol 10-15 mg/kg/hari setiap 4-6 jam atau ibuprofen 5-10 mg/kg/hari tiap 4-6 jam
Pengobatan rumatan dipertimbangkan bila:
•Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam
•Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
•Kejang demam ≥ 4 kali per tahun
Pengobatan Rumatan
Jenis antikonvulsan untuk pengobatan rumat•Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam menurunkan resiko berulangnya kejang. Pengobatan rumat hanya diberikan terhadap kasus selektif dan dalam jangka pendek.•Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar pada 40%-50% kasus.•Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun asam valproat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis.
Lama pengobatan rumat
•Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.
Komplikasi
• Tidak pernah dilaporkan terjadinya kematian atau kecacatan setelah terjadi kejang demam.
Prognosis
Ada 2 risiko yaitu1. Berulangnya kejang demam (50% biasanya
pada tahun pertama)2. Epilepsi (2-4%)
Prediktor berulangnya kejang:1. Usia <12 bulan2. Riwayat keluarga kejang demam3. Suhu saat kejang tidak terlalu tinggi & durasi
yang singkat
Prediktor Epilepsi
1. Kelainan neurologis/keterlambatan perkembangan
2. Riwayat keluarga epilepsi
3. Kejang demam kompleks