Upload
humam-baiquni
View
57
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kekuasaan Birokrasi Dan Dilema Bagi Demokrasi
Citation preview
KEKUASAAN BIROKRASI:SEBUAH DILEMA BAGI DEMOKRASI
Oleh:Hariyanto
M. Adhi Ikhsanto
THESIS I:BIROKRASI SEBAGAI DILEMA
BAGI DEMOKRASI Birokrasi merupakan sebuah ancaman bagi
demokrasi, sebab, birokrasi dapat bertindak sebagai alat untuk perluasan dominasi negara dan represi negara.
Peningkatan kapasitas birokrasi dan monopoli informasi dapat menembus domain individu yang akan memberikan otonomi dan kebebasan lebih luas kepada birokrasi.
Kekuatan monopoli birokrasi dalam hal keahlian dan informasi dapat membebaskan mereka dari kontrol politisi dan melindungi lingkup penugasan birokrasi.
THESIS II:DEMOKRASI SEBAGAI DILEMA
BAGI BIROKRASI Beberapa dilema bagi penugasan birokrasi:1. Birokrasi diharapkan dapat dikontrol politisi, tapi juga
diminta bebas dari intervensi.2. Birokrasi diharapkan menjadi subyek dari
pertanggungjawaban kementerian, tapi juga diminta untuk bertanggungjawab pada tindakan yang mereka ambil.
3. Birokrasi diharapkan menjadi pelaksana kebijakan yang diambil para politisi, tapi juga diminta untuk terlibat dalam formulasi kebijakan.
4. Birokrasi diharapkan terlibat dalam formulasi kebijakan, tapi juga diminta untuk netral secara politik.
THESIS II:DEMOKRASI SEBAGAI DILEMA
BAGI BIROKRASI
Kesimpulannya:Eva Etziony-Halevy menyatakan:“Bureaucracy is expected to be
politicized and non-politicized at one and the same time.”
THESIS III:DILEMA BIROKRASI DAN PERSELISIHAN POLITIK
Kontradiksi dan ambigunitas dari peran birokrasi, dalam banyak hal, menyebabkan perselisihan politik antara birokrat senior dengan politisi senior.
Perselisihan dan konflik politik, acap kali, juga disebabkan oleh peran birokrasi yang tidak pernah didefinisikan secara jelas, baik dalam ranah politik maupun dalam ranah non politik.
KONTEKS KETERLIBATAN POLITIK
1. Birokrasi sebagai sumber keuntungan tertentu.
Birokrasi acap kali dijadikan sebagai mesin politik dalam sejumlah kampanye politik.
Birokrasi digunakan untuk menjembatani proses artikulasi kepentingan.
Birokrasi merupakan instrumen untuk menjawab janji politik.
KONTEKS KETERLIBATAN POLITIK
2. Birokrasi sebagai sumber patronase dan keuntungan politik dalam menginisiasi keijakan.
Dalam proses pembuatan kebijakan, birokrasi sering dijadikan sebagai instrumen untuk melakukan tukar-menukar keuntungan politik.
Bentuk tukar-menukar keuntungan dapat berupa konsesi kebijakan, janji kebijakan dan konsesi proyek dalam implementasi kebijakan.
KONTEKS KETERLIBATAN POLITIK
3. Birokrasi sebagai sumber loyalitas politik. Dalam berbagai proses politik, politisi relatif
menggunakan janji politik untuk membangun loyalitas dan komitmen dengan birokrasi.
Namun demikian, pada saat yang bersamaan, birokrasi sering digunakan sebagai instrumen untuk mendistribusikan sejumlah political rewards kepada para pendukung politisi.
KONTEKS KETERLIBATAN POLITIK
4. Birokrasi sebagai instrumen untuk membangun kebijakan yang efektif.
Sebuah dukungan politik memerlukan proses kebijakan yang efektif, sehingga keberlanjutan dukungan politik sangat bergantung:
Pembuatan kebijakan ekonomi yang kompeten.
Kemajuan dalam penyediaan barang publik. Penarikan pajak yang adil dan efektif. Alokasi yang rasional terhadap sektor privat.
TYPOLOGI OF APPOINTMENT STRATEGIES
1. Civil Service Reform: Birokrasi puncak dilakukan oleh orang-orang
yang direkrut langsung politisi dengan berbasiskan kepada kompetensi dan loyalitas.
Rekrutmen yang bersifat meritokrasi dengan pengaturan yang sentralistis dan promosi yang didasarkan pada performance birokrasi.
Rekrutmen partisan dikendalikan langsung oleh politisi dan para pembantu terdekatnya.
TYPOLOGI OF APPOINTMENT STRATEGIES
2. Compartmentalization: Birokrasi puncak dilakukan oleh orang-orang
yang direkrut langsung politisi dengan berbasiskan kepada kompetensi dan loyalitas.
Rekrutment bersifat informal meritokrasi dengan promosi yang berbasiskan pada performance agency dari birokrasi.
Rekrutmen partisan melalui saluran patronase yang dikontrol oleh politisi dan para pembantunya.
TYPOLOGI OF APPOINTMENT STRATEGIES
3. Partisan: Birokrasi puncak dilakukan oleh orang-
orang yang berasal dari partai politik dan koalisinya.
Rekrutmen yang bersifat informal meritokrasi dengan kandidat berasal dari partai politik dan koalisinya.
Rekrutmen partisan juga langsung di bawah kendali partai politik dan koalisinya.
TYPOLOGI OF APPOINTMENT STRATEGIES
4. Immediate survival: Birokrasi puncak dilakukan oleh orang-orang
yang tidak mempunyai kompetensi. Rekrutmen di berbagai level pembuatan
keputusan dikontrol oleh para pelamar. Rekrutmen partisan dikontrol oleh para
pendukung politisi.