48
TUGAS KELOMPOK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PTK PENGUMPULAN DAN PENAFSIRAN DATA YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT (COLLECTING AND ASSESSING COMMUNITY-RELATED DATA) Oleh: Kelompok IV Anggota : Fandy Neta 1110408 Indra Wijaya 1110409 Kelas : A Dosen : 1. Drs. Agamuddin, M.Ed, Ph.D 2. Dr. Ridwan, M.Sc. Ed

Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Citation preview

Page 1: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

TUGAS KELOMPOK

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PTK

PENGUMPULAN DAN PENAFSIRAN DATA YANG

BERHUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT

(COLLECTING AND ASSESSING COMMUNITY-RELATED

DATA)

Oleh:

Kelompok IV

Anggota :

Fandy Neta 1110408

Indra Wijaya 1110409

Kelas : A

Dosen : 1. Drs. Agamuddin, M.Ed, Ph.D

2. Dr. Ridwan, M.Sc. Ed

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

2012

Page 2: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

PENGUMPULAN DAN PENAKSIRAN DATA YANG BERHUBUNGAN

DENGAN MASYARAKAT

Pendahuluan

Perkembangan kurikulum pendidikan kejuruan tidak dapat didiskusikan tanpa

adanya beberapa pertimbangan yang diberikan oleh masyarakat di mana sekolah

tersebut berlokasi. Masyarakat sekitar sekolah memberikan pengaruh utama dalam

penawaran-penawaran kurikulum, karena permintaan dan penawaran tenaga kerja

lokal, program sumber daya manusia, dan program pendidikan yang ada saat ini

akan membantu perancang kurikulum untuk menentukan kurikulum yang

dirancangnya jika standar kualitas program yang ditentukan dapat dipenuhi.

Data penawaran dan permintaan tenaga kerja menunjukkan situasi kerja

saat ini dalam masyarakat; sumber daya bantuan dalam menentukan tingkat

pendanaan yang tersedia; kompetensi personal; dan fasilitas dan peralatan yang

layak; dan program pendidikan yang ada untuk mengisi penawaran kurikulum saat

ini. Dengan demikian, pembahasan berikut ini memfokuskan pada berbagai aspek

masyarakat dan bagaimana masyarakat tersebut mempengaruhi perencana

kurikulum.

Masyarakat

Para perencana kurikulum tidak dapat mengembangkan program pendidikan yang

realistik jika pertama sekali mereka tidak mengumpulkan gambaran yang valid

dari masyarakat di mana sekolah berlokasi. Jadi, salah satu aspek yang penting

dalam perencanaan kurikulum adalah familiar dengan masyarakat. Jika

pemahaman tentang masyarakat tersebut minim sekali, si perancang kurikulum

harus mengerahkan energy professional yang cukup untuk membuat dirinya

menjadi orang yang lebih tahu tentang keadaan masyarakat tersebut. Kemudian,

barulah si perencana tersebut dapat berbicara dan beraksi sesuai pengetahuan yang

dimilikinya selama kegiatan pengembangan kurikulum.

Page 3: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Batasan Definisi Masyarakat

Sebuah pertanyaan utama yang harus dijawab oleh seorang perenacana kurikulum

(jika dia tidak dapat mendefinisikannya secara tepat) adalah,”Apa batasan secara

geografi suatu masyarakat?” Untuk menjawab permasalahan ini dengan akurat, si

perencana harus memperhatiakn beberapa pertimbangan. Sebagai contohnya, di

sebuah situasi, masyarakat mungkin menunjukkan area geografi yang sama pada

daerah susunan garis sekolah. Pada situasi yang berbeda, kata “masyarakat” harus

memiliki konsep yang luas, khususnya jika lulusan cenderung untuk pindah dari

daerah local menuju daerah sekitar mereka untuk bekerja. Kemudian,

masayarakat mungkin memasukkan dua atau lebih daerah atau bagian dari daerah

tersebut di sekitar sekolah. Meskipun demikian, hal tersebut mungkin menjadi

cocok dan dibutuhkan pada situasi tertentu untuk memikirkan istilah-istilah

regional dan daerah secara luas. Sebagai contohnya sebuah institusi

postsecondary yang menawarkan program peleburan logam di mana lulusannya

disiapkan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja dalam daerah tertentu sebuah

negara.

Seorang perancang kurikulum harus menggunakan standar yang

telah ditetapkan sebagai titik utama dalam menentukan garis geografi suatu

masyarakat. Namun faktanya, si perancang kurikulum hanya membaca saja

batasan masyarakat untuk jenis pengumpulan data yang berbeda. Contohnya,

dalam penaksiran program pendidikan vokasi yang digunakan saat ini yang

tersedia bagi siswa, seorang perancang mungkin butuh untuk mempertimbangkan

area geografi yang lebih kecil daripada jika mengusahakan untuk menaksir

permintaan tenaga kerja yang mungkin mempengaruhi jenis kurikulum yang

ditawarkan di sebuah sekolah lokal.

Trend dalam Masyarakat

Jumlah orang dalam suatu masyarakat akan bervariasi dari tahun ke tahun, dan

seorang perancang kurikulum harus menyadari adanya perubahan dalam sebuah

populasi. Salah satu penyebab terjadinya perubahan dalam populasi adalah

Page 4: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

imigrasi atau emigrasi. Tidak hanya itu saja, perubahan jumlah populasi

memberikan implikasi utama terhadap perkembangan kurikulum vokasi. Emigrasi

penduduk akan menyebabkan para perencana kurikulum untuk meninjau lebih

jauh garis masyarakat tradisionalnya untuk menemukan jenis pekerjaan yang tepat

bagi lulusannya. Sedangkan iimigrasi penduduk dapat menyebabkan

meningkatnya pendaftaran masuk sekolah dan kemudian mengasilkan penawaran

terhadap berbagai macam penawaran pendidikan kejuruan yang lebih besar. Salah

satu metode popular yang sering digunakan untuk menentukan trend sebuah

populasi adalah dengan menggunakan data sensus. Seorang perencana kurikulum

juga dapat mempelajari indicator-indikator lain untuk trend populasi ini, seperti

pendaftaran sekolah, perumahan baru, dan bisnis atau perusahaan baru yang

muncul dalam area tersebut.

Aspek lain dalam suatu populasi juga dapat terbentuk. Contohnya,

jumlah individu berdasarkan kelompok umur, jumlah siswa usia sekolah umum

(usia Sembilan tahun), atau jumlah lulusan senior. Data statistik seperti jumlah

individu yang mencapai usia pension setiap tahunnya akan memberikan beberapa

indikasi untuk penerimaan tenaga kerja baru dan jenis pembukaan pekerjaan baru.

Beberapa data statistic nasional saat ini menunjukkan bahwa meningkatnya

jumlah siswa pada level pendidikan terendah bias dikatakan tidak ada atau dengan

kata lain mengalami penurunan. Hal ini memberikan implikasi bahwa di masa

yang akan datang, para perencana kurikulum akan menentukan bagaimana

pertukaran pada pendaftaran sekolah akan mempengaruhi kebutuhan siswa

pendidikan kejuruan.

Tujuan Masyarakat

Sebagaimana telah dibahas dalam Chapter 2 dan telah difokuskan pada pandangan

anggota kelompok pembuat kebijakan dan pengaruhnya terhadap pandangan

mereka dalam membuat kebijakan. Berhubungan dengan pandangan ini adalah

tujuan masyarakat. Meskipun tujuan ini hanya untuk masyarkat keseluruhan, atau

Page 5: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

anggota masyarakat atau negara secara individu, mereka bukanlah sumber yang

penting dalam data yang berhubungan dengan masyarakat ini.

Seorang perencana kurikulum dihadapkan dengan sebuah tujuan yang luas dalam pencarian di mana dia harus merancang program pelatihan vokasi. Terdapat sebuah alasan terpercaya bahwa seluruh tujuan-tujuan tersebut akan menjadi saling konsisten dalam istilah implikasi kebijakan. Konflik yang muncul diantara tujuan tersebut – sama halnya seperti antara tujuan dengan prosedur yang terbatas, contohnya implementasi sumber daya – tak dapat dihindari. Di satu sisi, dalam proses perencanaan, secara implisit atau eksplisit, secara sadar atau tidak, pilihan antara konflik tujuan tak dapat dihindari, dan sebagai akibatnya, perencanaan rasional menuntut tujuan yang digambarkan secara eksplisit.

Hal yang logis untuk mulai merumuskan tujuan masyarakat adalah

perkembangan sumber tenaga manusia atau kebijakan tenaga kerja, atau

dikarenakan beberapa indivdiu menyebutnya sebagai serangkaian prioritas tertulis

untuk sebuah masyarakat tertentu berdasarkan nilai politis, social, dan moral.

Berikut contoh-contoh situasi local yang muncul sebagai tujuan masyarakat,

diantaranya: 1) mengurangi pengangguran; 2) mengurangi pengangguran dalam

kelompok tertentu yang menjadi tujuan (contohnya kelompok remaja, usia 20-30

tahun); 3) menyediakan tenaga kerja yang berkualifikasi untuk bisnis yang baru

dan berkembang; 4) latihan kerja bagi tenaga kerja yang setengah menganggur; 5)

menyiapkan semua lulusan senior untuk beberapa jenis tingkatan pekerjaan; atau

6) menyediakan kesempatan kerja bagi wanita. Keenam contoh tersebut di atas

tidaklah seluruhnya dapat dierima dan masyarakat tertentu dapat mengidentifikasi

tujuan yang sama atau yang berbeda dengan kebutuhan masyarakatnya. Sebagai

contohnya, sebuah masyarakat mungkin akan lebih memberikan prioritas untuk

membantu siswa yang kurang beruntung untuk memberinya pekerjaan.

Bila perencana kurikulum menemukan bahwa tujuan-tujuan

tersebut tidak terdapat dalam sebuah masyarakat, langkah berikutnya yang harus

diambil adalah meyakinkan bahwa kelompok pembuat kebijakan (seperti dewan

sekolah) dapat memimpin dan bekerjasama dengan masyarakat untuk mencapai

tujuan-tujuan tersebut. Poin penting yang harus diingat adalah bahwa sebelum

Page 6: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

sebuah kebijakan dibuat dalam menentukan program vokasi, standar tertentu

sebaiknya ditentukan terlebih dahulu di mana, kapan perlu, sebaiknya berkaitan

dengan program yang akan memang betul-betul menyediakan prioritas

masyarakat dalam pendidikan vokasi. (Bab 7 akan membahas perkembangan

tujuan lebih lanjut).

Mendapatkan Asisten dalam Mengumpulkan Data

Mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk membuat kebijakan yang efektif

adalah langkah awal dalam pengumpulan data. Langkah berikut yang penting

adalah pengumpulan data secara aktual. Perencana kurikulum tidak akan memiliki

cukup waktu untuk mengumpulkan data masyarakat yang diperlukan. Metode

alternatif apakah itu proses pengumpulan ataupun pengidentifikasian informasi

mengenai masyarakat harus dipertimbangkan. Faktanya, seringkali data yang

dibutuhkan tersebut telah tersedia; di mana individu, agen, perusahaan, atau

kelompok yang lain memiliki data tersebut.

Merujuk kembali pada Tabel 2-1 di Bab 2, kebanyakan data

masyarakat mungkin akan diperoleh di satu lokasi pusat. Contohnya, data sensus

dapat dijadikan sebagai sumber yang berguna ketika penaksiran trend populasi,

karakteristik populasi, tingkat pendidikan masyarakat, dan informasi yang lain.

Komisi atau agen kerja pusat telah menyediakan informasi yang diperlukan

tentang pergeseran dunia industry, pembukaan lowongan kerja baru, kesempatan

kerja sistim proyek, dan jenis-jenis bisnis dan perusahaan dalam masyarakat.

Meskipun demikian, dari waktu ke waktu, perencana kurikulum

akan menemukan bahwa data yang dibutuhkan tersebut tidak dapat dikumpulkan,

dan kemudian perencana kurikulum tersebut harus mulai mengumpulkan data dari

sumber-sumber yang terdapat dalam masyarakat. Bila keadaan ini terjadi, asisten

dapat diperoleh dari siswa, individu yang telah pensiun, atau anggota masyarakat

yang lain yang ingin meluangkan waktunya untuk kegiatan ini. Dalam beberapa

kasus, sekolah dapat mempertimbangakn untuk mencari individu yang secara

Page 7: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

biaya sangat beralasan, mampu mengumpulkan data untuk proses membuat

kebijakan.

Sumber-Sumber Pekerjaan Terproyek Dan Terbaru

Sebelum penilaian dapat dibuat dari pasokan terproyek dan permintaan

tenaga kerja, sumber pekerjaan harus dikenali terlebih dahulu. Ketika beberapa

perencana kurikulum mungkin melihatnya tidak penting, pengenalan setiap

sumber pekerjaan yang mungkin dalam sebuah masyarakat sangat penting untuk

pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan. Oleh karena itu, para perencana

kurikulum harus memastikan bahwa semua bidang pekerjaan teridentifikasi.

Mengenali sumber-sumber pekerjaan terbaru

Beberapa pendekatan untuk mengenali sumber-sumber pekerjaan terbaru

mungkin digunakan oleh para perencana kurikulum. Para perencana kurikulum

bisa hanya menggunakan satu pendekatan saja, namun para perencana yang teliti

akan menggunakan beberapa pendekatan untuk memastikan bahwa semua bidang

teridentifikasi. Penjelasan singkat mengenai tiap pendekatan adalah sebagai

berikut:

Komisi-komisi kerja negara. Dua peran dasar komisi kerja adalah membantu para

atasan mencari pekerja dan membantu pencari kerja mendapatkan lowongan. Jadi,

komisi-komisi kerja adalah sumber penting dalam mengenali sumber-sumber

pekerjaan. Namun, para perencana kurikulum harusnya tidak hanya

mengandalkan komisi ini saja karena hanya bisnis dan industri yang meminta

bantuan komisi saja yang ajan teridentifikasi. Perusahaan besar biasanya

mempekerjakan manajer pribadi sendiri untuk merekrut karyawan baru dan

perusahaan kecil mungkin memilih untuk mencari dan mempekerjakan

pegawainya sendiri. Oleh karena itu, beberapa perusahaan tidak akan

teridentifikasi jika seorang perencana hanya mengandalkan komisi kerja untuk

informasi.

Page 8: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Kamar dagang. Kamar dagang, seperti organisasi sipil lainnya, biasanya akan

tahu bisnis dan industri dalam masyarakat. Organisasi ini sering kali menyiapkan

selebaran atau brosur yang menekankan perusahaan local.

Komisi-komisi perencanaan. Komisi perencanaan mungkin ada dalam tingkatan

nasional, daerah, atau lokal. Pada beberapa instansi, perusahaan listrik memiliki

komisi perencanaan di beberapa area geografis dan untuk merencanakan dan

membuat proyek perkembangan populasi dan mengembangkan bisnis untuk

memenuhi permintaan listrik.

Yellow pages di buku telepon. Sebuah buku telepon biasanya berisi data penting

yang mungkin terlewatkan. Contohnya, siswa di kelas mungkin terkejut

mengetahui ada begitu banyak perusahaan dalam sebuah komunitas kecil ketika

mencek yellow pages. Ketika semua bisnis dijumlahkan bersama, ukuran jumlah

pekerjaan dapat diidentifikasikan dalam kominitas.

Produk yang diproduksi pada sebuah daerah. Pendekatan lain untuk

mengidentifikasikan sumber pekerjaan dalam masyarakat adalah mendaftar

produk atau jenis bahan dan barang-barang yang diproduksi di masyarakat.

Produk akhir bisnis atau industri apapun akan mengindikasikan jenis pekerjaan.

Contohnya, beberapa barang berikut ini mungkin diidentifikasi:

Pakaian produk kongkrit

Baju tidur kamper

Makanan hewan bedak

Motor tenaga putar keju olahan

Barang-barang ini akan mengidentifikasikan bahwa operator mesin jahit, montir

listrik, dan petani keju adalah pekrjaan yang ada pada daerah tersebut.

Siswa yang terdaftar di sekolah. Seorang guru pernah mengatakan bahwa

pertolongan terbaik yang diterima dalam pengidentifikasian sumber pekerjaan

adalah melalui siswanya sendiri. Selama dua periode kelas pendek, seluruh kelas

Page 9: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

telah menyusun sebuah daftar sumber pekerjaan yang berharga. Selanjutnya,

latihan ini terbukti menjadi pengalaman belajar yang bermanfaat untuk siswa.

Mengenali daerah-daerah munculnya pekerjaan

Seorang perencana kurikulum harus bisa merencanakan tren pekerjaan

perhitungan masa depan. Meskipun proyek-proyek jangka panjang beresiko tidak

akurat, upaya-upaya tersebut harus tetap dilaksanakan untuk mengidentifikasi

pekerjaan yang mungkin muncul. Kemudian, pengembangan program kejuruan

seharusnya tidak hanya berdasarkan pasar kerja saat ini, karena rentang waktu

antara idea atau konsep program asli dan siswa lulusan pertama bisa jadi lima

tahun bahkan lebih.

Bahkan dengan ketidak pastian masa depan, elemen-elemen masyarakat terpilih

dapat diplajari untuk membantu memprediksi sumber pekerjaan. Contohnya, jika

populasi sedang meningkat, pelayanan tertentu pasti berkembang. Rumah sakit,

keperluan-keperluan, jasa makanan, dan kontraktor perumahan adalah beberapa

bidang yang meningkatkan lapangan kerja. Kontak tertutup dengan organisasi

kamar dagang harus dibuat dan dijaga karena salah satu usaha mereka focus pada

mengiklankan bisnis baru pada masyarakat. Pihak lain yang juga bisa dihubungi

adalah tokoh politik penting, pemimpin-pemimpin bisnis, dan orang-orang yang

memegang posisi kepemimpinan.

Sebagai tambahan untuk mengidentifikasi daerah munculnya pekerjaan, seseorang

harus mewaspadai daerah yang cenderung mengalami kenaikan pada pekerjaan.

Beberapa komunitas mungkin menemukan bahwa ketika inflasi dan/atau

penurunan mempengaruhi masyarakat kita, bisnis tertentu mungkin merelokasi

atau mengurangi jumlah pekerja. Sangat sedikit masyrakat yang selalu tetap

ukuran pekerja dan sumber pekerjaannya, jadi perencana kurikulum harus menilai

kembali sumber local secara berkelanjutan.

Page 10: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Merancang suplai dan permintaan tenaga kerja

Salah satu tahap penting dalam pengembangan program-program kejuruan yang

relevan adalah suplai dan permintaan tenaga kerja. Tujuan utama pendidikan

kejuruan dalah menyiapkan orang untuk pekerjaan dan sesuai dengan kesempatan

yang ada. Untuk menjadi perencana kurikulum yang efektif, seseorang harus

mengetahui daerah pelayanan pendidikan kejuruan dan pekerjaan yang paling

berhubungan dengan daerah tersebut. Poinnya adalah, seorang perencana

kurikulum harus berpikiran terbuka ketika ia memikirkan pekerjaan menilai suplai

dan permintaan tenaga kerja .

Sebuah terbitan yang harus dimiliki oleh perencana kurikulum adalah Vocational

education and occupations. Terbitan ini, dihasilkan dari kombinasi usaha

departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan U.S. dan departemen tenaga

kerja U.S., mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan oleh daerah pelayanan

pendidikan kejuruan. Untuk detail lebih lanjut tentang pekerjaan, dapat dilihat

pada kamus pekerjaan atau terbitan lain seperti buku pegangan tentang pekerjaan.

Menilai permintaan-permintaan tenaga kerja sekarang dan akan datang

Tindakan pendidikan kejuruan pada tahun 1963 dan 1968 secara jelas

menekankan bahwa pendidikan kejuruan harus fokus pada pendidikan yang

realistis dalam hal peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Tindakan legislatif ini

berarti bahwa perencana kurikulum harus mengembangkan program pendidikan

kejuruan berdasarkan peluang kerja. Dasar implikasi ini adalah perencana harus

menilai permintaan tenaga kerja sekarang dan yang akan dating dalam

masyarakat jika mereka berharap mengembangkan program yang relevan.

Masalah utama yang dihadapi oleh perencanan kurikulum adalah pendekatan yang

akurat dan terpercaya tidak ada. Proyek permintaan tenaga kerja melebihi empat

tahun sering kali tidak akurat dan menimbulkan keputusan mengenai

pengembangan kurikulum yang tidak sesuai. Sebagaimana ahli ekonomi

menekankan:

Page 11: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

periode akhir yang kita gunakan untuk meramalkan permintaan tenaga manusia pada pengetahuan keadaan saat ini jauh lebih terbatas dari pada yang biasanya diakui. Semua bukti menunjukkan bahwa kita tidak tahu bagaimana meramal melewati tiga hingga empat tahun dengan sega sesuatu yang jauh sama dengan 10 persen batas kesalahan yang dianggap cukup toleran dalam ramalan ekonomi umum. (Young, Clive, and Milles, 1972)

Jenis ramalan tenaga kerja. Para perencana kurikulum memiliki beberapa

pendekatan untuk dipilih dari persiapan hingga penilaian permintaan tenaga kerja.

Secara realistis, beberapa pendekatan berikut mungkin digunakan dari pada

mengandalkan data yang dikumpulkan hanya dari satu pendekatan. Keempat

pendekatan terdiri dari survey pemilik usaha, extrapolasi, pendekatan

ekonometrik, dan lowongan kerja.

Survey-survey pemilik usaha. Mungkin pendekatan yang paling banyak

digunakan dalam menilai data permintaan tenaga kerja adalah melalui apa yang

disebut pendidik sebagai survey pemilik usaha. Pendekatan ini pada dasarnya

meliputi menghubungi pemilik usaha untuk menilai permintaan tenaga terbaru

dan yang direncanakan. Kekuatan pendekatan ini adalah data yang berarti bisa

didapatkan dengan biaya yang kecil. Survey pemilik usaha mudah dilaksanakan

dan dapat menyediakan data dalam waktu yang pendek. Sebagai tambahan,

rencana jangka pendek pemilik usaha bisa di nilai sebagai pengaruhnya pada

peuang timbulnya pekerjaan. Pada akhirnya, pendidik merasa bahwa hubungan

langsung antara pemilik usaha dan sekolah akan menimbulkan kerjasama lebih

lanjut antara keduanya.

Page 12: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Gambar 4.1 Permintaan Tenaga Kerja

Perencana kurikulum yang menggunakan pendekatan survey pemilik

usaha juga harus menyadari beberapa kekurangan. Pertama, pemilik usaha

mungkin merasa keberatan untuk member data pekerja dengan orang asing , dan

kadang-kadang bahkan tak mau membagi informasi dengan orang yang

dikenalnya. Jadi, ketika menggunakan pendekatan ini, akan sangat membantu

untuk menghubungi pemilik usaha sebelum interview untuk membuat mereka

menyadari mengapa informasi tersebut dibutuhkan dan bagaimanakah data

tersebut akan digunakan. Kekurangan lain dari pendekatan ini adalah bisnis yang

bergerak dalam bidang tersebut mungkin tidak mencerminkan data akhir. Hal

terbaik yang bisa dilakukan oleh perencana dalam situasi ini adalah tetap siaga

Page 13: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

pada pergerakan bisnis dan industry, dan melalui penilaian kembali pada

masyarakat yang jelas, bisa mengidentifikasikan daerah kunci peluang pekerjaan

atau kemungkinan penyusutan peluang.

Jika perencana kurikulum ingin menggunakan survey pemilik usaha,

instrument pengumpul data harus dikembangkan sehingga akan menolong dalam

menentukan apakah menetapkan standar program di daerah permintaan tenaga

kerja bisa disesuaikan. Karena data harus dikumpulkan dengan memperhatikan

permintaan tenaga kerja sekarang dan yang akan datang, instrument yang

digunakan harus menyelesaikan kedua tujuan. Formulir yang digambarkan pada

gambar 4-1 didesain untuk mencapai tugas tersebut. Gambar 4-2 menunjukkan

sebuah contoh bagaimana tampilan formulir ini setelah diisi. Menggunakan

contoh ini, perencana kurikulum bisa langsung melihat bahwa ada sebuah bisnis

yang mempekerjakan 22 orang, dengan perencanaan 33 pekerja tiga tahun dari

sekarang dan dalam enam tahun akan berjumlah 44. Selanjutnya, permintaan

perencanaan untuk setiap nama pekerjaan bisa di nilai.

Ketika data telah dikumpulkan dari bisnis dan perusahaan dalam sebuah

masyarakat, informasi kemudian dapat disimpulkan menggunakan formulir

ditunjukkan pada gambar 4-1. Data sampel telah termasuk untuk menggambarkan

bagaimana formulir ini dapat digunakan oleh pengembang kurikulum.

Menggunakan formulir yang disediakan pada gambar 4-1 dan table 4-1, perencana

bisa memulai menentukan apakah standar yang ditetapkan mungkin sesuai dengan

permintaan tenaga kerja dan pusat program pelatihan pengalaman kerja. Sebagai

tambahan informasi yang dikumpulkan dengan dengan menggunakan formulir 4-

1, perencana bisa mengidentifikasikan data relevan lain yang dibutuhkan untuk

sekolah tertentu dan menyediakan pengumpulan data. Harus diingat bahwa

instrument pengumpulan data haruslah sesingkat mungkin untuk menolong

memastikan kerja sama dan bantuan pemilik usaha.

Beberapa pendekatan mungkin digunakan dalam mengumpulkan data dari

pemilik usaha. Kuesioner dikirimkan, intervie pribadi, dan panggilan telepon

Page 14: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

merupakan pendekatan yang umum. Pendekatan interview pribadi jauh lebih baik

untuk digunakan karena respon tingkat tinggi bisa didapatkan. Jika pendekatan

panggilan telepon digunakan, surat dan contoh formulir harus dikirimkan kepada

pemilik usaha untuk meyakinkan kerjasama dan juga membantu mengumpulkan

data selama percakapan.

Extrapolasi/ perhitungan. Pendekatan ini untuk merancang permintaan

tenaga kerja yang akan dating berdasarkan asumsi bahwa tren masa lalu dan

sekarang akan member indikasi apa yang akan terjadi pada masa depan. Kekuatan

pendekatan ini adalah mudah dilaksanakan dan bisa dilakukan dalam waktu

singkat. Sebagai tambahan, biaya ekstrapolasi cukup murah.

Gambar 4. Permintaan Tenaga Kerja

Page 15: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Sebagai contoh prosedur ini adalah sebagai berikut yang diaplikasikan

pada pekerjaan menjaga anak dibawah ini:

1960 1965 1970 1975 1980 1985

5 8 11 21 34 54

Dalam situasi ini, sebuah komunitas mungkin telah memiliki lima orang

pekerja sebagai pembantu merawat anak pada tahun 1960, dan pada 1965,

jumlahnya meningkat menjadi delapan. Pada 1975, jumpalh pekerja telah

mencapai 21, atau sekitar 160 persen kenaikan setiap lima tahun. Perhitungan

pada masa depan, dan membuat asumsi bahwa jumlah pembantu merawat anak

akan naik berkelanjutan pada angka rata-rata yang sama, perencana kurikulum

mungkin merencanakan bahwa pada tahun 1985, 54 pembantu merawat anak akan

dibutuhkan dalam komunitas tersebut. Analisis lebih lanjut dari data ini

mengindikaikan bahwa sekitar empat posisi baru pembantu merawat anak akan

dibutuhkan tiap tahun, kemudian member perencana kurikulum sebuah dasar

untuk menentukan apakah jenis program pendidikan kejuruan ini harus dimulai.

Bagaimanpun, perencana harus menyadari bahwa selanjutnya dalam perencanaan

masa depan dibuat, semakin besar peluang ketidakakuratan kesamaan

perencanaan nanti.

Page 16: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Pendekatan ekonometrik. Pendekatan ekonometrik untuk meramalkan

pekerjaan kelihatannya adalah peramalan pekerjaan yang paling memuaskan saat

ini. Pendekatan ini digunakan oleh biro statistic tenaga kerja U.S. departemen

tenaga kerja dan menghasilkan ramalan sepuluh tahun permintaan tenaga kerja.

Singkatnya, langkat-langkah yang diambil untuk menghasilkan ramalan

biro statistik tenaga kerja telah diuraikan oleh Young, clive, dan Miles (1972).

Uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan populasi berdasarkan umur, jenis kelamin, warna, dan

sebaran daerah.

2. Perencanaan tenaga kerja berdasarkan umur, jenis kelamin, warna, level

pendidikan, dan Negara.

3. Berdasarkan asumsi pengangguran minimal, sebuah perkiraan dibuat

berdasarkan tingkatan gros produk nasional masa depan, berdasarkan tren

pada produksi, jam kerja, dan pengeluaran konsumen.

4. Perkiraan permintaan akhir ini kemudian dinilai implikasinya dalam hal

keluaran industri pada kedua tingat akhir produksi sebagaimana industri

dasar dan menengah yang menyediakan masukan pada proses produksi

akhir.

5. Perkiraan pekerjaan oleh industri ini, berdasarkan matrik

industry/pekerjaan atau matrik B.L.S, mungkin dijumlahkan kemudian

untuk menyediakan perkiraan pekerjaan total.

6. Sebagai tambahan untuk mengubah syarat sebagai hasil perkembangan

atau penurunan pekerjaan, perkiraan dibuat untuk orang yang

meninggalkan pekerjaan melalui pengunduran diri, kematian, dan pensiun.

Karena pendekatan diatas lebih relevan digunakan pada tingkatan negara

dan daerah, perencana kurikulum mungkin akan menemukan implikasi

penggunaan pendekatan ini pada tingkat lokal. Pendekatan ini juga memiliki

Page 17: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

beberap kekurangan. Perkiraan mungkin akan jadi tidak akurat karena banyak

terjadi pengunduran aktivitas ekonomi yang mengalami fluktuasi. Selain itu,

kekurangan pendekatan ini berkisar pada tingkat kenaikan teknologi yang

tidak bisa diprediksi dan usaha untuk memprediksi syarat pendidikan tenaga

kerja yang sekarang berjumlah sedikit, namun pada masa mendatang akan

menjadi banyak.

Lowongan kerja. Pendekatan peramalan permintaan tenaga kerja ini

adalah berdasrkan lowongan kerja terbaru yang ada selama empat puluh hari

atau lebih dalam sebuah masyarakat. Pendekatan ini sangat tergantung pada

informasi yang didapatkan dan dikumpulkan oleh agensi pekerjaan Negara.

Kekuatan pendekatan ini adalah kebutuhan langsung sebuah daerah dapat

langsung dipastikan. Selanjutnya, perencanan kurikulum dapat dengan mudah

mengurutkan pekerjaan dengan prioritas kepentingan atau jumlah pekerjaan.

Jika pengurutan dilakukan, alasan untuk pembukaan sebuah lowongan dapat

dipertimbangkan. Pendekatan ini juga memiliki beberapa kekurangan.

Pertama, apakah pekerjaan yang didaftarkan dengan menggunakan pendekatan

ini pekerjaan permanen atau hanya musiman? Jawaban pertanyaan ini sangat

penting untuk menentukan nilai data yang dikumpulkan bagi perencana

kurikulum. Pertimbangan kedua ketika beberapa lowongan muncul untuk satu

pekerjaan akan dipastikan apakah kualifikasi kerja yang sesungguhnya sama

dengan kompetensi tradisional yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.

Kekurangan yang ketiga adalah jika sebuah lowongan telah diisi, mungkin

muncul tiga lowongan lain yang tersedia sebagai pelengkap lowongan aslinya.

Pada akhirnya, jumlah lowongan pekerjaan yang teridentifikasi tidak sama

dengan jumlah keseluruhan individu yang bisa dipekerjakan.

Ringkasan peramalan kebutuhan tenaga kerja

Keempat pendekatan diatas hanyalah beberapa pendekatan yang bisa dipilih

perencana kurikulum untuk mengumpulkan data tenaga kerja. Pemilihan

pendekatan dapat disesuaikan dengan sumber daya dan waktu yang ada.

Page 18: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Kemudian, pemilihan juga dapat didasarkan pada apakah perencana kurikulum

ingin melihat data tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang atau pada masa

yang akan datang. Keempat pendekatan memliki kelebihan dan kekurangan

yang berbeda pada informasi yang didapatkan. Jadi, pemilihan akhir yang

dibuat oleh perencana dalam menentukan permintaan tenaga kerja untuk

sebuah daerah sekolah haruslah berdasarkan standar mapan yang ingin

disesuaikan. Cara lain untuk melihat situasi ini adalah “pendekatan

pengumpulan data apa yang akan menghasilkan jenis informasi yang

dibutuhkan dalam menentukan apakah standar dapat disesuaikan?”

Menilai suplai tenaga kerja terbaru dan terencana

Merencanakan permintaan tenaga kerja belumlah cukup tanpa usaha yang

dibuat untuk menilai suplai tenaga kerja terbaru. Dengan merencanakan

permintaan tenaga kerja dengan penilaian suplai permintaan tenaga kerja,

perencana bisa memperkirakan kebutuhan akan tenaga kerja dalam sebuah

masyarakat dengan cukup akurat. Penilaian suplai tenaga kerja yang

sesungguhnya dalam sebuah masyarakat diilustrasikan pada gambar 4-3, dan

diskusi berikut ini berhubungan dengan berbagai bidang suplai tersebut.

Tambahan untuk suplai tenaga kerja terbaru

Tambahan untuk suplai tenaga kerja terbaru terjadi secara berkelanjutan.

Tambahan-tambahan ini mungkin datang dari beberapa sumber lainnya dan

perencana kurikulum harus bisa menilai pengaruh para pencari kerja baru ini

pada pasar tenaga kerja. Informasi mengenai sumber-sumber tersebut adalah

sebagai berikut.

Lulusan-lulusan program kejuruan. Lulusan program pendidikan kejuruan

yang ada memasuki pasar tenaga kerja tiap tahunnya. Lulusan dapat berasal

dari berbagai institusi. Data tentang jumlah lulusan daerah pelayanan kejuruan

bisa dengan mudah didapatkan dari tiap sumber yang respektif.

Page 19: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Imigrasi. Orang-orang di amerika cenderung berpindah dan menyebabkan

fluktuasi populasi dalam masyarakat. Imigrasi berarti orang akan berpindah

dalam komunitas satu ke lainnya dan kemudian memberikan pengaruh pada

suplai tenaga kerja. Sensus penduduk dan data dari komisi tenaga kerja negara

adalah dua sumber yang harus diperiksa untuk informasi terbaru yang

berkaitan dengan masyarakat tertentu.

Pekerjaan lainnya. Orang yang termasuk dalam kategori ini adalah orang

yang berpindah dari satu pekerjaan ke pekrjaan lainnya. Meskipun orang ini

tidak mengubah gambaran suplai total, mereka mempengaruhi jumlah

individu yang tersedia untuk satu nama pekerjaan tertentu. Data tentang

transfer pekerjaan sangat sulit untuk didapat, sehingga perencana kurikulum

gtidak dapat mencerminkan perubahan dalam suplai tenaga kerja secara

akurat.

Lulusan dari program-program non kejuruan. Individu yang termasuk dalam

kategori ini adalah lulusan dari program non kejuruan yang telah merubah

rencana karir mereka dan menerima posisi dimana mereka tidak dipersiapkan

untuk itu. Mereka termasuk lulusan kurikulum akademik sekolah tinggi,

institusi postsekunder, kampus empat tahun, dan program non kejuruan

lainnya. Informasi tentang jumlah lulusan dari sekolah tersebut seharusnya

mudah didapatkan. Akan tetapi, sulit untuk memperkirakan jumlah lulusan

yang mungkin bekerja dengan pendidikan dibawah s1.

Pendatang baru. Orang yang dikategorikan sebagai pendatang baru adalah

mereka yang tidak termasuk kedalam empat kategori sebelumnya, dan belum

pernah dipekerjakan. Mereka adalah orang yang putus sekolah ataupun

pasangan yang masuk ke dunia kerja dari pada cuma diam di rumah. Jumlah

orang yang putus sekolah bisa didapatkan, namun jumlah pasangan yang

memasuki pasar tenaga kerja sangat sulit untuk di dapat.

Page 20: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Suplai tenaga kerja terbaru

Ada dua kategori utama suplai tenaga kerja terbaru. Termasuk individu-

individu yang baru dipekerjakan dan yang masih tersedia tapi belum

dipekerjakan karena beberapa alas an.

Individu-individu yang dipekerjakan. Individu yang dipekerjakan merupakan

proposi terbesar suplai tenaga kerja terbaru dalam sebuah masyarakat.

Bagaimanapun, harus diingat bahwa jumlah terbaru orang yang dipekerjakan

tidak pernah sama dengan jumlah pekerjaan yang dipenuhi. Beberapa orang

memegang dua hingga lebih pekerjaan dan beberapa dipekerjakan part-time.

Seorang perencana kurikulum bisa mendapatkan informasi ini dengan mudah

dari agensi tenaga kerja negara.

Individu-individu yang tidak dipekerjakan. Orang yang termasuk kategori ini

adalah orany yang bisa bekerja namun tidak bisa menemukan lapangan kerja

yang sesuai dengan kualifikasinya atau tidak agresif dalam mencari pekerjaan.

Data mengenai orang-orang kategori ini juga bida dengan mudah didapatkan

dari agensi tenaga kerja negara.

Kehilangan suplai tenaga kerja terbaru

Sebagaimana di deskripsika pada gambar 4-3, menggabungkan tambahan

suplai tenaga kerja dengan suplai tenaga kerja terbaru tidak akan menyediakan

gambaran akurat siapa yang tersedia untuk pekerjaan.

Informasi mengenai kehilangan suplai tenaga kerja akan tercermin pada data

yang disedikan agensi tenaga kerja Negara atau pemilik usaha. Kehilangan

dalam pasar tenaga kerja akan terjadi dikarenakan pensiun, emigrasi,

kematian, dan transfer pekerjaan dan akan diberikan sebagai presentasi

penggantian yang dibuthkan setiap tahun. Bagaimanapun, ketika jumlah

kehilangan ditambahkan, jumlah terbaru individu yang tersedia untuk suatu

pekerjaan akan terpengaruh. Sebagai tambahan, aka nada individu yang ingin

Page 21: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

bekerja namun tidak memliki skill dan kompetensi yang cukup untuk bekerja.

Sementara itu, akan ada juga individu yang bisa dan berkualitas untuk bekerja

namun memilih untuk tidak bekerja dikarenakan beberapa alasan.

Suplai tenaga kerja nyata

Suplai tenaga kerja nyata mewakili individu yang tersedia untuk pekerjaan.

Termasuk orang yang baru memegang sebuah pekerjaan dan orang yang

belum bekerja tapi sedang mencari pekerjaan.

Antarmuka permintaan dan suplai tenaga kerja

Masih ada satu langkah penting yang harus dilakukan perencana kurikulum

dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja bersih. Kebutuhan tenaga kerja

bersih dapat didefinisikan sebagai jumlah perkiraan individu yang dibutuhkan

untuk mengisi pekerjaan tertentu tetapi tidak tersedia pada saat tersebut. Hal

ini melibatkan analisis informasi yang didapatkan selama mempelajari

permintaan tenaga kerja yang berhubungan dengan penelitian tentang suplai

tenaga kerja. Formulir pada gambar 4-4 akan menolong menentukan apakah

standar mapan dapat sesuai dengan perhitungan kebutuhan tenaga kerja.

Perlakuan yang jelas untuk berbagai informasi adalah sebagai berikut.

Page 22: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Gambar 4.3 permintaan dan suplai tenaga kerja

Nama pekerjaan

Nama pekerjaan yang ditempatkan pada kolom ini harus mencerminkan nama

yang mana sekolah lokal dan pengembang kurikulum ingin menilai suplai dan

Page 23: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

permintaan tenaga kerja. Nama specific adalah pekerjaan-pekerjaan yang

teridentifikasi dengan penggunaan formulir seperti pada gambar 4-1.

Gambar 4.4

Jumlah yang bekerja

Kolom ini digunakan untuk mengindikasi jumlah orang yang dipekerjakan

sekarang pada tiap nama pekerjaan dalam sebuah masyarakat. Prosedur yang

digunakan untuk mengidentifikasikan jumlah pekerja pada sebuah nama

pekerjaan bisa didapatkan dengan menggunaka pendekatan permintaan tenaga

kerja yang telah didiskusikan sebelumnya. Nilai pada gambar ini penting

ketika mengfhitung kebutuhan tahunan untuk pekerjaan tertentu berdasarkan

persentasi penggantian tahunan. Gambar ini juga berharga ketika pekerja yang

lalu tersedia untuk pekerjaan tertentu seperti pada perencanaan permintaan

tenaga kerja bisa dibuat dengan cara extrapolasi.

Permintaan tenaga kerja

Permintaan tenaga kerja memungkinkan identifikasi dibuat untuk permintaan

tiap nama pekerjaan dalam penelitian. Sub kolom yang diindikasi “posisi

baru” mewakili posisi untuk ditambahkan selama bertahun-tahun dibawah

Page 24: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

pertimbangan. Kolom pengganti menyediakan peluang untuk menghitung

jumlah orang yang dibutuhkan untuk menggantikan orang yang hilang

dikarenkan alasan yang diuraikan sebagai kehilangan pada gambar 4-3.

Perhitungan penggantian harus dibuat pada jumlah yang direncanakan akan

dipekerjakan selama tahun sebelum penelitian dan bukan jumlah yang baru

dipekerjakan. Hasil akhirnya disebut Total Labor demand (TLD= total

permintaan tenaga kerja), yang mengindikasikan jumlah permintaan totaluntuk

sebuah nama pekerjaan tertentu diluar jumlah terbaru pekerja.

Suplai tenaga kerja

Kolom suplai tenaga kerja telah dibagi menjadi dua sub kolom, yang mewakili

lulusan kejuruan yang dating kedalam pasar tenaga kerja dan lain-lain yang

mewakili sebuah sumber tenaga kerja.

Kebutuhan tenaga kerja bersih

Kolom kebutuhan tenaga kerja bersih mencerminkan jumlah total perkiraan

orang yang dibutuhkan untuk sebuah nama pekerjaan tertentu yang tidak

tersedia. Gambar ini didapatkan dengan mengurangkan TLS (suplai tenaga

kerja total) dari TLD (permintaan tenaga kerja total). Gambaran yang

didapatkan sebagai kebutuhan tenaga kerja bersih mencerminkan tahun-tahun

dimana TLS dan TLD direncanakan. Sebagaimana didiskusikan sebelumnya,

kebutuhan tenaga kerja bersih adalah perkiraan. Situasi ekonomi yang ada

dalam masyarakat, kemajuan teknologi, pertimbangan manusia, kesalahan,

perubahan pilihan karir, semuanya mempengaruhi keakuratan kebutuhan

Page 25: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

tenaga kerja bersih. Bagaimanapun, jika orang yang mengumpulkan semua

data mengembangkan pendekatan yang sistematik untuk menilai kebutuhan

tenaga kerja bersih, perkiraan yang dikembangkan seharusnya lebih akurat dan

menyediakan dasar yang lebih kuat mengenai keputusan yang mempengaruhi

program kurikulum yang dibuat.

Sebagai contoh bagaimana bentuk formulir pada gambar 4-4 bisa digunakan

disediakan pada gambar 4-5. Contoh ini adalah untuk sebuah sekolah daerah

local dengan perkiraan yang dibuat empat tahun kedepan.

Kesimpulan perkiraan kebutuhan tenaga kerja bersih

Prosedur yang diikuti untuk sampai pada kebutuhan tenaga kerja bersih untuk

pekerjaan tertentu, dalam keadaan yang terbaik, adalah sebuah perkiraan.

Sebagaimana ditekankan melalui sesi ini, informasi tertentu kurang sehingga

berpengaruh pada keakuratan perancanaan akhir kebutuhan tenaga kerja bersih.

Pertama, meskipun pemilik usaha atau sumber lainnya menyediakan informasi

untuk memprediksi permintaan tenaga kerja, peluang untuk keberagaman prediksi

ini tetap ada. Situasi ekonomi dalam masyarakat, teknologi, perkembangan pesat,

resesi, atau variabel tak terduga lainnya mungkin menciptakan perubahan yang

mungkin membuat perubahan posisi baru yang diharapkan ditambah. Ketika

memperkirakan suplai tenaga kerja, jumlah lulusan dari program kejuruan bisa

diprediksi dengan beberapa derajat keakuratan. Masalah yang muncul adalah

apakah banyak orang yang akan secara aktif mencari pekerjaan yang sesuai

dengan bidang mereka. Beberapa mungkin akan pergi ke pelayanan militer atau

mengubah rencana karir mereka, and situasi lain mungkin berkembang sehingga

terjadi pengurangan jumlah orang yang benar-benar mencari pekerjaan yang

sesuai dengan pendidikannya. Penggabungan variabel-variabel ini adalah sumber

pendatang baru yang tak terduga. Maka, ketika jumlah kebutuhan tenaga kerja

bersih dibutuhkan, hal tersebut mewakili perkiraan terbaik mempertimbangkan

apa yang diketahui pada saat data dikumpulkan.

Page 26: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Perkiraan kebutuhan tenaga kerja bersih harus dianalisa dengan sangat

hati-hati dengan memperhatikan standar-standar yang telah ditetapkan. Merujuk

kembali pada gambar 4-5, mari anggap bahwa standar ditentukan sebagai berikut

“jika duabelas mekanik perlengkapan pertanian akan dibutuhkan selama lima

tahun kedepan, sebuah kursus deharusnya dimunculkan dalam pelayanan mesin

agrikultur”. Mengikuti rumusan kebutuhan tenaga kerja bersih, seorang perencana

kurikulum harus menentukan bahwa, faktanya, perkiraan kebutuhan untuk

mekanik perlengkapan pertanian sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Rumusan kebutuhan tenaga kerja bersih mungkin juga menyediakan data

yang berguna dalam menentukan standar pengembangan kurikulum masa datang.

Sebagai contoh, sebuah situasi mungkin terjadi sehingga kebutuhan tenaga kerja

bersih ditemukan 50 untuk untuk sebuah pekerjaan dimana tidak ada program

kejuruan yang tersedia. Maka perncana kurikulum mungkin selanjutnya akan

mempelajari situasi ini untuk menentukan apakah jurusan tertentu harus dibuka

atau tidak untuk mempersiapkan individu bekerja pada bidang tersebut.

Bahkan dengan keterbatasan yang mungkin muncul dengan peramalan

permintaa dan suplai tenaga kerja, pengembang kurikulum pendidikan kejuruan

harus berkelanjutan untuk meramalkan dan memprediksi kebutuhan tenaga kerja

untuk berbagai pekerjaan. Hanya dengan cara ini program pendidikan kejuruan

mempertahankan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Hingga teknik dan

prosedur untuk memprediksi permintaan dan suplai tenaga kerja menjadi lebih

memuaskan dan data yang digunakan untuk membuat prediksi ini menjadi lebih

reliable, seseorang harus berlanjut menggunakan pendekatan yang akan

menyediakan peluang terbaik untuk menentukan apakah standar kualitas program

yang telah ditentukan dapat disesuaikan.

Perkiraan biaya program yang digunakan pada pembuatan keputusan

Perlakuan pada biaya subjek program yang diusulkan, mungkin, sekilas muncul

seolah telah tercakup pada bab sebelumnya. Bagaimanapun, ketika

mempertimbangkan biaya program yang diusulkan, perencana kurikulum harus

Page 27: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

sungguh-sungguh mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia pada

masyarakat itu untuk memutuskan apakah standar –standar yang berhubungan

dengan dukungan keuangan memang tersedia. Maka, seksi selanjutnya adalah

mengenai biaya-biaya program terencana, dengan sesi yang tersisa mengenai

identifikasi sumber daya.

Menentukan biaya program yang diperkirakan

Ketika mempertimbangkan biaya program, ada dua tipe dasar yang perlu diuji.

Tipe biaya yang pertama meliputi pengenalan kurikulum kejuruan yang saat ini

tidak tersedia di sekolah; dan yang kedua, biaya menggabungkan dan

mengembangkan sebuah kursus yang ditawarkan daerah pelayanan kejuruan yang

telah menjadi bagian kurikulum yang ditawarkan pada sekolah. Diskusi mengenai

tiap jenis biaya adalah sebagai berikut.

Biaya untuk program baru. Perkiraan biaya untuk program baru boleh

dimulai dengan menggunakan uraian yang ada pada gambar 4-6.

Staf pengajar dan pendukung. Perkiraan mempekerjakan staf sangat luas

dari satu negara ke negara lainnya, dan bahkan di bawah banyak negara.

Perencana kurikulum yang merenungkan perkembangan program-program

pastinya memiliki sedikit masalah dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan

untuk mendapatkan staf berhubungan dengan program yang dipertimbangkan.

Bahan dan pasokan instruksional. Perkiraan biaya untuk bahan dan

pasokan tidak bisa dicapai dengan akurat kecuali juka isi kurikulum telah

ditentukan. Ketika isi telah ditemukan (perlakuan untuk topic ini dapat dilihat

pada bab 6), akan lebih mudah menilai berapakah biaya yang akan muncul.

Formulir pada gambar 4-7 dan 4-8 bisa menolong dalam merencanakan biaya

untuk bahan dan pasokan program tertentu yang dipertimbangkan; sebuah contoh

telah di masukkan dalam tiap formulir. Dalam meringkas biaya pada formulir di

gambar 4-8, biaya tiap layanan kejuruan bisa didapatkan, biaya tiap kursus

kejuruan bisa ditentukan, dan biaya tiap siswa salam tiap kursus dan atau pada

daerah pelayanan kejuruan bisa diprediksikan. Semua gambaran total biaya dapat

Page 28: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

diubah kedalam bentuk gambar 4-6, dimana mereka mungkin digunakan untuk

membantu perencana tiba pada perkuraan biaya bahan dan pasokan instruksional

untuk sebuah kursus yang dipertimbangkan.

Peralatan. Biaya untuk melengkapi fasilitas baru akan bervariasi luas dan

tergantung pada daerah pelayanan kejuruan dan jenis perlengkapan yang

dibutuhkan. Meskipun sulit menyediakan perkiraan yang akurat untuk tiap daerah

pelayanan kejuruan, perencana kurikulum harus mengandalkan daftar

perlengkapan yang tersedia untuk tiap daerah pelayanan kejuruan dari departemen

pendidikan Negara atau guru insttitusi pendidikan.

Perjalanan. Biaya untuk perjalanan guru dan perjalanan lapangan untuk

siswa harus disediakan. Dalam pendidikan kejuruan, pengalaman kerja lapangan

adalah bagian dari program, maka guru hsrus difasilitasi biaya perjalanan untuk

mengawasi dan menentukan proyek pengalaman kerja untuk tiap siswa.

Fasilitas. Memperkirakan biaya fasilitas baru sama dengan biaya perlatan.

Biaya pembangunan bervariasi luas, maka tiap orang local akan perlu mengecek

harga secara dekat dengan kontraktor local. Rencana dan cetak biru untuk daerah

pelayanan kejuruan biasanya tersedia dari department pendidikan Negara.

Biaya untuk mengembangkan program kejuruan saat ini. Perkiraan biaya

untuk mengembangkan atau menambah program atau kuliah untuk pada daerah

pelayanan kejuruan yang telah ada akan sama dengan proses yang yang mengikuti

sebuah program baru. Formulir pada gambar 4-6 perlu agak direvisi dan sebagai

contoh revisi ini dapat dilihat di gambar 4-9. Perbedaan besarnya adalah ketentuan

dibuat untuk mengidentifikasikan dukurang terbaru yang tersedia dan sebuah

perkiraan dukungan yang dibutuhkan jika perluasan daerah pelayanan kejuruan

terjadi.

Mengikuti prosedur yang ditampilkan pada beberapa seksi sebelumnya,

pengembang kurikulum mungkin memperkirakan jumlah sumber daya dibutuhkan

untuk menawarkan sebuah program kejuruan yang berkualitas. Contohnya

gambaran 285 dollar amerika tiap siswa menentukan jumlah dukuangan keuangan

Page 29: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

yang dibutuhkan untuk menawarkan kursuss kejuruan yang berkualitas. Nmaka

sebuah standar harus ditentukan untuk pengaruh tersebut, kemudian data harus

didapatkan untuk menentukan apakah dukungan keuangan tersedia. Standar

tersebut juga mungkin diaplikasikan dalam hal perlengkapan, fasilitas, atau barang

relevan lainnya.

Mendapatkan pertolongan biaya perkiraan

Tugas mengenali dan memperkirakan biaya tidaklah mudah, dan jenis kegiatan ini

biasanya harus dilaksanakan tidak dalam jangka waktu yang panjang. Perencana

kurikulum harus mencari bantuan dan kerjasama orang lain yang bisa

menyediakan informasi yang bersangkutan. Orang yang mungkin dihubungi akan

termasuk guru kejuruan berkaitan dengan program atau kursus yang baru saja

dipelajari, direktur kejuruan, spesialis daerah layanan kejuruan, atau orang lain

yang memiliki pengetahuan lansung tentang daerah pelayanan. Dewan penasehat

bisa menolong, khususnya dalam perkiraan biaya perlengkapan, pasokan, dan

bahan. Sebagai tambahan, sekolah-sekolah yang baru saja telah mengadakan

program tersebut sekarang bisa menjadi penolong yang hebat untuk sekolah yang

baru akan memulai penelitian pengembangan kurikulum tersebut.

Pertimbangan-pertimbangan inflasi

Kebutuhan untuk mempertimbangakan tingkat inflasi harus diperhatikan karena

waktu dari pertama kali program dikonsep dan pembangunan konstruksi yang

sesungguhnya bisa jadi tiga hingga lima tahun lamanya. Kegagalan menghitung

kenaikan biaya karena inflasi mungkin menempatkan sekolah dalam situasi

melakukan pemotongan kembali beberapa fasilitas, perlengkapan, pasokan, atau

staf ketika pembelanjaan terjadi. Jika situasi ini terjadi, menyadari standar kualitas

program yang telah ditentukan akan menjadi tidak mungkin.

Pertimbangan khusus dalam merencanakan biaya.

Karena kemajuan masyarkat dan teknologi, orang-orang yang bertanggung jawab

mengembangkan kurikulum harus menyadari elemen-elemen lingkungan yang

Page 30: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

memiliki pengaruh pada program pendidikan kejuruan. Energy dan

penyimpanannya muncul menjadi pertimbangan utama untuk semua. Fasilitas dan

perlengkapan didesain untuk keamanan siswa, guru, dan lainnya yang akan

menjadi pertimbangan besar pada masa mendatang. Konstruksi fasilitas baru dan

renovasi gedung lama akan bisa mengakomodasikan anak yang cacat. Konstruksi

bangunan baru juga harus menggabungkan keluwesan sehingga program-program

dan kursus-kursus menjadi tidak usang , perubahan untuk kursus yang muncul dan

program yang dibutuhkan bisa dimunculkan dengan biaya minimum.

Mengenali dan menilai sumber daya yang tersedia

Ketika standar telah ditentukan untuk sumber daya yang dibutuhkan dalam

program kejuruan berkualitas, rencana harus dibuat untuk untuk mengumpulkan

data yang akan mengindikasikan sumber daya yang tersedia pada level yang

dibutuhkan. Empat daerah sumber daya dasar yang di periksa adalah sebagai

berikut:

Dana

Sumber daya keungan untuk program kejuruan bisa didapatkan dari local, Negara,

atau sumber federal. Orang yang merencanakan program kejuruan harus

memutuskan berapa banyak yang tersedia pada sumber tertentu karena persentase

dana dari tiap sumber mungkin bervariasi. Dana adalah faktor penting yang

menentukan kualitas program yang dicapai. Selanjutnya, karena dana

diidentifikasi untuk program pendidikan, para perencana kurikulum harus

memutuskan berapa banyak dana tersebut yang akan digunakan untuk program-

program pendidikan kejuruan. Dengan adanya kemungkinan lebih bahwa

distribusi dana yang didapat untuk suatu program kejuruan mungkin berbeda dari

program kejuruan lainnya, sebuah revisi kecil pada formulir gambar 4-9

membolehkan sebuah kursus kejuruan atau daerah layanan dianalisa dengan

relatif. Formulir revisi termasuk dalam gambar 4-10 dan memberikan perencana

peluang untuk mendisain sumber dan jumlah dana yang diterima dari tingkatan

dana.

Page 31: Kel IV Pengumpulan Dan Penaksiran Data Yang Berhubungan Dengan Masyarakat

Fasilitas dan perlengkapan

Penilaian fasilitas dan perlengkapan sekolah didiskusikan pada bab sebelumnya;

bagaimanapun, perencana kurikulum tidak harus meremehkan fasilitas dan

perlengkapan yang mungkin ada dalam masyarakat. Sebuah penilaian fasilitas dan

perlengkapan masyarakat bisa terjadi ketika survey pemilik usaha sedang

diadakan untuk menentukan permintaan tenaga kerja. Nilai yang didapat dari

kesadaran sumber daya masyarakat bisa ditekankan, contohnya, juka seorang

pemilik usaha memiliki sebuah peralatan seharga 3.000 dollar dan sekolah bisa

menyewa atau meminjam perlengkapan tersebut. Perencanaan mungkin bisa jadi

lebih ekonomis dari pada membeli perlengkapan tersebut kemudian

membiarkannya tidak terpakai selama lima minggu diluar tahun ajaran.

Sumber daya manusia

Program kejuruan yang efektif dan berkualitas tidak hanya mengandalkan

perlengkapan yang memadai, dana, dan bahan, tapi juga guru yang berkompeten

untuk melaksanakan program. Sumber daya manusia meliputi personel

pendukung sebagaimana tata usaha atau tenaga administrasi. Maka sebuah standar

harus ditentukan mengenai spesifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan

untuk sebuah program yang berkualitas dan data perlu dikumpulkan untuk

mengukur apakah standar tersebut dapat ditemui.

Pusat pelatihan bersama

Nilai pusat pelatihan bersama untuk perkembangan siswa sering didukung dalam beberapa teori literature. Sekolah mungkin berkeinginan membuat standar