15
BAB I PENDAHULUAN A. TUJUAN 1. Para pekerja dan karyawan merasa nyaman dan aman didalam bekerja 2.Mengurangi maupun mengatasi kecelakaan saat bekerja karena terkena bahan-bahan biologi dan kimia 3.Menjadikan karyawan atau pekerja rajin atau betah bekerja disuatu perusahaan 4.Melindungi para karyawan atau pekerja tas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produktifitas kerja. B. LATAR BELAKANG Bahan-bahan kimia dan biologi selain bermanfaat bagi manusia juga mempunyai bahaya-bahaya atau dampak negatif. Dampak dari bahaya bahan-bahan biologi dan kimia sangat berpengaruh bagi kesehatan para pekerja dan dapat pula menimbulkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, bahaya bahan-bahan biologi dan kimia serta penanggulangannya perlu dibahas dan diperhatikan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja. C. IDENTIFIKASI MASALAH 1.Banyak karyawan atau pekerja yang tidak menyadari bahwa berbagai macam bahan biologi dan kimia dalam suatu lingkup kerja mempunyai banyak bahaya.

Kelompok 3d Biologi & Kimia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok 3d Biologi & Kimia

BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN

1. Para pekerja dan karyawan merasa nyaman dan aman didalam bekerja

2.Mengurangi maupun mengatasi kecelakaan saat bekerja karena terkena bahan-

bahan biologi dan kimia

3.Menjadikan karyawan atau pekerja rajin atau betah bekerja disuatu

perusahaan

4.Melindungi para karyawan atau pekerja tas hak keselamatannya dalam

melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produktifitas kerja.

B. LATAR BELAKANG

Bahan-bahan kimia dan biologi selain bermanfaat bagi manusia juga

mempunyai bahaya-bahaya atau dampak negatif. Dampak dari bahaya bahan-bahan

biologi dan kimia sangat berpengaruh bagi kesehatan para pekerja dan dapat pula

menimbulkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, bahaya bahan-bahan

biologi dan kimia serta penanggulangannya perlu dibahas dan diperhatikan dalam

pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.

C. IDENTIFIKASI MASALAH

1.Banyak karyawan atau pekerja yang tidak menyadari bahwa berbagai macam

bahan biologi dan kimia dalam suatu lingkup kerja mempunyai banyak

bahaya.

2.Cara-cara untuk mengatasi bahaya bahan-bahan biologi dan kimia dalam

suatu ruang kerja.

D. RUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana latar belakang penggunaan bahan-bahan biologi dan kimia?

2.Apa saja faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja?

3.Bagaimana penggunaan Nilai Ambang Batas?

4.Bagaimana pengelolaan dan pengendalian bahaya bahan-bahan kimia dan

bilogi?

Page 2: Kelompok 3d Biologi & Kimia

BAB II

PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN BIOLOGI DAN

KIMIA

Toksikologi berarti ilmu tentang racun-racun. Oleh karena itu, toksikologi

industri dapat diartikansebagai ilmu tentang racun-racunyang digunakan, diolah,

dihasilkan ataupundiproduksi oleh suatu perusahaan. Racun merupakan bahan kimia yang

tersedia dalam jumlah dalam jumlah yang relatif sedikit dan berbahaya bagi kesehatan

maupun jiwa manusia. Dengan karakteristik racun yang seperti itu, maka bahan-bahan

kimia dan biologi harus digunakan sesuai dengan aturan dan kebutuhan.

B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

Toksikologi industri dalam higene perusahaan dan kesehatan kerja sangat

penting peranannya dalam meninjau penyebab-penyebab penyakit akibat kerja yang

bersifat bahan kimia. Bahan-bahan kimia itulah yang merupakan racun-racun dalam

industri. Sifat dan derajad racun bahan-bahan kimia yang digunakan dalam industri

tergantung dari beberapa faktor antara lain :

1. Sifat-sifat fisik bahan kimia :

a. Gas yaitu bentuk wujud zat yang tidak mempunyai bangun sendiri

melainkan mengisi ruang tertutup pada keadaan suhu dan tekanan normal.

b. Uap yaitu bentuk gas dari zat-zat yang dalam keadaan biasa berbentuk

zat padat maupun zat cair dan dapat dikembalikan kepada wujud semula,

baik dengan meninggikan tekanan maupun dengan menurunkan suhu.

c. Debu yaitu partikel-partikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatan

alami atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan,

pengepakan yang cepat dan peledakan dari bahan-bahan organik misalnya

batu,kayu, biji logam, arang batu, dll.

Page 3: Kelompok 3d Biologi & Kimia

d. Kabut yaitu titik asam halus dalam udara yang terjadi dari kondensasi

yang berbentuk uap atau dari pemecahan zat cair menjadi tingkat dispersi

dengan cara-cara “splashing” dan “foaming”.

2. Sifat-sifat bahan-bahan yang bersifat partikel-partikel diudara :

a. Perangsang, misalnya kapas, sabun, bubuk beras.

b. Toxic, misalnya partikel-partikel Pb, As, Mn.

c. Penyebab fibrasis, misalnya debu kwats, asbes.

d. Penyebab alergi, misalnya kapas, tepung sari.

e. Inert, misalnya kapur alumunium.

3. Sifat-sifat Kimiawi dari bahan-bahan itu:

a. Jenis persenyawaan

b. Besar molekukul

c. Konsentrasi

d. Derajad larut dan jenis pelarut

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit akibat kerja (PAK).

Sangat ditentukan dengan lingkungan kerja, kondisi alat kerja dan tenaga kerja atau

pekerja itu sendiri. Faktor-faktor pada tenaga kerja atau pekerja antara lain:

1. Usia

2. Habituasi

3. Daya menahan (tolerance)

4. Derajad kesehatan tubuh

Sedangkan jalan masuk bahan-bahan biologi dan kimia tersebut melalui

beberapa pintu yaitu:

1. Pernafasan, yaitu jalan masuk bahan dari udara.

2. Pencernaan, yaitu jalan masuk bahan-bahan di udara yang melekat pada

tenggorokan dan ditelan serta serta untuk bahan-bahan cair jmaupun padat.

3. Kulit, sebagai jalan masuk bahan-bahan cair atau bahan-bahan diudara yang

mengendap dipermukaan kulit.

Bahan – bahan kimia yang dapat menyebabkan Penyakit Akibat Kerja (PAK) :

Page 4: Kelompok 3d Biologi & Kimia

1. Timah hitam

2. Air raksa (Hg)

3. Arsen (As)

4. Nikel

5. Chromium

6. Cadmium

7. Vanadium

8. Fosfor

C. PENGGUNAAN NILAI AMBANG BATAS ( NAB ).

Nilai ambang batas adalah jalan keluar dari kenyataan bahwa di tempat kerja

tidak mungkin di usahakan tidak adanya bahan-bahan kimia sama sekali.Aplikasi dari

NAB dalam prakteknya tergantung dari ada tidaknya alat-alat analitik dan cara-cara

pengambilan contoh udara serta lokasi pengambilannya.NAB masih harus di nilai dan

dikoreksi dari sudut perubahan musim,keadaan cuaca,dan kemungkinan efek komulatif.

NAB dapat di peroleh dengan berbagai cara antara lain :

1. Penelitian dilapangan dengan supervisi medis.

2. Penelitian di lapangan tanpa supervisi modis, tetapi dengan laporan-laporan

angka dan kematian.

3. Percobaan hewan, walaupun enerapan hasilnya sulit di laksanakan pada

manusia.

4. Percobaan pada manusia, jika derajat keselamatannya cukup dijamin.

NAB yang dilaksanakan pada suatu perubahan ataupun ruang kerja mempunyai

tujuan tersendiri, sedangkan kegunaan NAB adalah :

1. Sebagai kadar standar untuk perbandingan.

2. Padoman untu standar perencanaan dan desain pengendalian peralatan.

3. Substitusi bahan – bahan yang lebih dengan yang kurang beracun.

4. Membantu menentukan gangguan – gangguan kesehatan atau penyakit

akibat keracunan.

Page 5: Kelompok 3d Biologi & Kimia

D. PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA BAHAN – BAHAN

KIMIA

a) Penyimpanan.

Bahan – bahan yang berbahaya harus disimpan dengan secara tepat,

bilamana ingin dicegah kemungkinan bahaya – bahayanya.

Dibawah ini disajikan keselamatan yang berkaitan dengan penyimpanan

bahan – bahan berbahaya sebagai berikut :

1. Bahan – bahan yang mudah meledak.

Tempat penyimpanan harus jauh dari bangunan – bangunan agar efek

pengaruh peledakan sekecil mungkin. Ruang ruang untuk penyimpanan bahan

peledak harus merupakan bangunan yang kokoh dan tetap dikunci walaupun

tidak dspergunakan. Penyimpanan tidak boleh dilakukan didekat bangunan

yang didalamnya terdapat oli, gemuk, bensin, bahan – bahan sisa yang dapat

terbakar, api terbuka atau nyala api. Tempat penyimpanan harus berjarak

paling sedikit 60 meter dari sumber tenaga, terowonga, lobang tambang,

jembatan, jalan raya atau bagunan. Ruang penyimpanan harus mendapatkan

ruang pengudaraan yang baikdan bebas dari kelembaba.lantai harus dibuat

dari bahan yang tidak menimbulkan api.

2. Bahan – bahan yang mengoksidasi.

Tempat penyimpanan secara terpisah dan sendiri, tetapi hal tersebut tidak

selau praktis sepeerti halnya pada saat pengangkutan. Adalah berbahaya untuk

menyimpan bahan – bahan yang mudah teroksidasi didekat cairan yang

mudah terbakar. Tempat penyimpanan bahan yang mengoksidasi harus seju,

mendapat pertukaran udara yang baik dan tahan api.

3. Bahan yang dapat terbakar

Daerah penyimpanan harus terletak jauh dari setiap sumber panas atau

bahaya kebakaran. Bahan – bahan yang sangat mudah terbakar haeus

disimpan di tempat yang terpisah dari bahan oksidator kuat atau bahan –

bahan yang dapat terbakar sendiri. Tusukan atau alat listrik harus bebas nyala

api dan nyala api terbuka tidak diperkenankan untuk dipakai.

Page 6: Kelompok 3d Biologi & Kimia

Instalasi listrik tempat penyimpanan ha4rus dihubungkan ketanah dan

harus diperiksa secara berkala.

4. Bahan – bahan beracun.

Wadah bahan – bahan beracun tidak mungkin dibuat sedemikian

sempurna sehingga tidak terjadi kebocoran – kebocoran. Uap bahan – bahan

beracun masuk kedalam udara dan oleh karenanya perlu pertukaran udara

yang baik. Jika panas mengakibatkan penguraian, tempat penyimpanan harus

sejuk dan pertukaran uadara yang baik, tidak terkena sinar matahaari

langsung, dan jauh dari sumber panas. Behan yang bereaksi satu dengan yang

lain harus disimpan secara terpisah.

5. Bahan – bahan korosif.

Daerah penyimpanan bahan – bahan korosif dari bagian bangunan yang

lainya dengan dinding dan lantai yang tidak tembus dan disertai perlengkapan

untuk menyalurkan yumpahan.

Bahan – bahan cair dan korosif kadang – kadang perlu disimpan dalam

wadah khusus, misalnya untuk asam florida dipakai botol timah hitam atau

gula perka. Asam florida tidak boleh disimpan dalam botol gelas atau dalam

botol khusus dekat gelas. Asam – asam koroisf harus disimpan dalam wadah

dari kiselgur atau bahan isolasi anorganik lain yang efektif. Perlengkapan

pertolongan pertama pancaran air untuk mandi dan air untuk cuci mata harus

tersedia di tempat penyimpanan.

b) Pancegahan

Dua segi utama dalam pencegahan kemungkinan keracunan sebagai akibat

dari pekerjaan yaitu :

1. Pengolahan bahan kimia yang sebaik – baiknya sehingga kemungkinan racun

masuk kedalam tubuh melaui penelanan atau kontak dari kulit dapat dicegah.

2. Pencegahan timbulnya, pemonitoran dan pengendalian bahan di udara

sehingga dicegah penghirupan racun.

c) Tindakan keamanan

1. Pemasangan label dan tanda.

Page 7: Kelompok 3d Biologi & Kimia

Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan 0

tulisan peringatan untuk wadah bahan berbahaya adalah tindakan pecegahan

yang esensial. Dalam pengangkutan lebih lanjut orang – orang yang

bersangkutan dengan transportasinya tidak pula mengenal bahaya –

bahayanya. Dalam hal inilah pemasangan label dan tanda adalah sangat

penting. Peringatan tentang bahaya dengan lambang – lambang tersebut

merupakan suatu syarat perlindungan penting, namun hal itu tak dianggap

dapat memberikan perlindungan secara lengkap atau denganya berartiusaha –

usaha keselamatan kerja lain sudah tidak diperlukan lagi.

2. Pengangkutan

Keamanan pengangkutan sehubungtan dengan bahan – bahan berbahaya

adalah sangat penting, agar dicegah bahaya bagi tenaga kerja, behaya terhadap

masyarakat dan kerusakan harta kekayaan termasuk alat angkutan.

Bagi angkutan udara, IATA mengeluarkan ketentuan – ketentuan

pengangkutan yang berkaitan dengan bahan – bahan berbahaya antara lain

larangan membawa bahan – bahan eksplosif dan bahan yang mudah terbakar.

Untuk angkatan laut, antara lain terdapat Norma-norma Maritim

Inernasional Bahan-bahan Berbahaya (International Maritime Dangerous

Goods Code).

Pada angkuatan dengan kapalberbagai faktoe harus diperhatikan yaiu

pengaturan muatan secara keseluruhan, pengaruh gerakan kapal dalam cuaca

buruk, dan pengaruhpengaruh perubahan suhu dan kelembaban terhadap

keselamatan bahan yang diangkut.

d) Program keselamatan dalam pekerjaan yang mengandung keracunan adalah

sebagai berikut :

1. Lingkungan kerja harus dipelihara dalam keadaan bersih.

2. Perlengkapan teknologi pengendal8ian ditempat penyimpanan harus

diterapkan secara tepat.

3. proses produksi diatur agar kemungkinan penghirupan, kontak dikuli,

termakan atau terminum racun dapat dicegah semaksimal mungkin.

Page 8: Kelompok 3d Biologi & Kimia

4. pekerja – pekerja diberitahu,l waspada dan trampil dalam menghadapi bahaya

keracunan.

5. alat perlindungan diri harus tersedia dan dipakai semestinya.

6. kebersihan perorangan pada tenaga kerja dipelihara dan selalu ditingkatkan.

7. setiap kejadian kecelakaan harus diteliti adar tidak terulang lagi.

8. pemeriksaan kesehata pekerja harus dilaksanakan dengan baik.

Page 9: Kelompok 3d Biologi & Kimia

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

- Latar belakang penggunaanbahan – abahan biologi dan kimiawi disesuaikan

dengan toksikologi industri

- Faktor – faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK) dibedakan atas sifat –

sifat fisik bahan kimia, sifat partikel – partikel di udara, dan sifat bahan kimia

tersebut.

- Nilai Ambang Batas (NAB) digunakan sebagai perbandingan, pedoman

perencanaan dan desain pengendalian peralatan, substitusi bahan – bahan

beracun,l dan untuk membantu menentukan gangguan – gangguan kesehatan

akibat faktor kimiawi.

B. SARAN

a. Sebaiknya perusahaan atau tempat kerja lebih memperhatikan proses

pengelolaan bahan-bahan kimia dan biologi agar tidak menimbulkan

bahaya.

b. Sebaiknya progam keselamatan dalam pekerjaan lebih ditingkatkan untuk

meminimalkan resiko keracunan.

c. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan penggunaan NAB karena NAB

sangat bermanfaat.

d. Penyimpanan bahan-bahan biologi dan kimia dalam suatu perusahaan

sebaiknya lebih diintensifkan.

Page 10: Kelompok 3d Biologi & Kimia

DAFTAR PUSTAKA

1. Suma’mur. (1984). Higene dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Gunung

Agung.

2. Suma’mur (1989). Kesehatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.

Jakarta: CV. Haji Masagung.

3. Ronald M Scott. (1995). Introduction to Industrial Hygiene. London:

Lewis Publisher.

4. International Labor Office. (1996). Ergonomic Checkpoint. Geneva:

International Labor Office.

Page 11: Kelompok 3d Biologi & Kimia

MAKALAH

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

RESIKO BAHAYA BIOLOGI DAN KIMIA

DISUSUN OLEH :

1. Aji Detar Asadi (06508134015)2. Asep Saputra (06508134025)3. Alga Risa Setiawan(06508134031)4. Ciptyadi Septiawan (06508134009)5. Sedyo Bifeberiharjo(06508134013)

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2006