28
PENDAHULUAN Atap adalah unsur bangunan yang terletak di bagian paling atas suatu bangunan. Fungsi utama atap antara lain: 1. Sebagai penahan/pelindung dari panas matahari 2. Sebagai penahan/pelindung dari air hujan 3. Sebagai penahan/pelindung dari hembusan angin Selain itu, fungsi atap pada saat ini juga sudah berkembang tidak hanya untuk kebutuhan pokok, namun sudah mengarah pada keindahan dan kebutuhan lain. Dalam pembuatan atap sendiri diperlukan bahan-bahan yang syaratnya harus dapat bertahan lama untuk menghindari panas, hujan, dan angin. Kalaupun rusak, mudah digantinya. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat atap antara lain: 1. Bahan alam/organik Seperti daun yang dianyam, ranting, kayu, dan batu alam 2. Bahan buatan Seperti genteng tanah liat, genteng keramik, dan beton 3. Bahan buatan dari pabrik Seperti seng, asbes, plastik, tegola, baja/steel, aluminium dan lain-lain Dengan berbagai macam bahan tersebut, atap dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk. Bentuk-bentuk atap ini dapat dipengaruhi/mempengaruhi kemiringannya. Kemiringan dapat memberikan kemudahan untukmengalirkan air hujan yang jatuh di atap. Secara garis besar, kemiringan atap dapat dibagi dalam: 1. Datar dengan kemiringan <10 o 2. Landai dengan kemiringan antara 10 sampai 30 0 3. Miring dengan kemiringan lebih dari 30 0 Dengan kemajuan teknologi dan adanya tuntutan kebutuhan, terdapat berbagai macam bentuk/jenis atap yang dapat ditemui pada saat ini. Selain itu, karena atap berfungsi sebagai pelindung rumah maka tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat

Kelompok Atap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok Atap

PENDAHULUAN

Atap adalah unsur bangunan yang terletak di bagian paling atas suatu bangunan. Fungsi utama atap antara lain:1. Sebagai penahan/pelindung dari panas matahari 2. Sebagai penahan/pelindung dari air hujan3. Sebagai penahan/pelindung dari hembusan angin

Selain itu, fungsi atap pada saat ini juga sudah berkembang tidak hanya untuk kebutuhan pokok, namun sudah mengarah pada keindahan dan kebutuhan lain. Dalam pembuatan atap sendiri diperlukan bahan-bahan yang syaratnya harus dapat bertahan lama untuk menghindari panas, hujan, dan angin. Kalaupun rusak, mudah digantinya. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat atap antara lain:1. Bahan alam/organik

Seperti daun yang dianyam, ranting, kayu, dan batu alam2. Bahan buatan

Seperti genteng tanah liat, genteng keramik, dan beton3. Bahan buatan dari pabrik

Seperti seng, asbes, plastik, tegola, baja/steel, aluminium dan lain-lain

Dengan berbagai macam bahan tersebut, atap dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk. Bentuk-bentuk atap ini dapat dipengaruhi/mempengaruhi kemiringannya. Kemiringan dapat memberikan kemudahan untukmengalirkan air hujan yang jatuh di atap. Secara garis besar, kemiringan atap dapat dibagi dalam:1. Datar dengan kemiringan <10o

2. Landai dengan kemiringan antara 10 sampai 300

3. Miring dengan kemiringan lebih dari 300

Dengan kemajuan teknologi dan adanya tuntutan kebutuhan, terdapat berbagai macam bentuk/jenis atap yang dapat ditemui pada saat ini. Selain itu, karena atap berfungsi sebagai pelindung rumah maka tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat beberapa masalah mengenai konstruksi atap ini. Maka dari itu, makalah singkat ini akan menjelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan atap bangunan, jenis/bentuk atap, dan permasalahan pada atap beserta solusinya.

Page 2: Kelompok Atap

PENGERTIAN ATAP

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang terletak di bagian paling atas suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.

Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.

Syarat-syarat konstruksi atap:

Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban yang bekerja padanya

Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan sserta kenyamanan bagi penghuninya

Bahan penutup atap haru sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan terhadap pengaruh cuaca

Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya.

Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain-lainnya.

Atap rumah mungkin menjadi elemen yang paling membedakan rumah yang satu dengan rumah di sekelilingnya. Dengan kata lain atap memberi pengaruh besar pada tampilan atau gaya rumah. Karena atap rumah dibuat untuk memenuhi fungsi tertentu, sebaiknya terlebih dahulu mengenal model atap yang umum dikenal, bagaimana bentuknya, detailnya dan designnya.Tiga komponen penyusun atap: 1. Struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap),2. Penutup atap (genteng,polikarbonat);3. Pelengkap atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang)

A. Struktur atap.

Pengertian struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok (dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak beton. Berdasarkan posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan reng. Susunan rangka atap dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap tertentu.

Page 3: Kelompok Atap

Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur untuk mengalirakan beban ke tanah. Rangka atap baja ringan yang terbuat dari baja ringan (truss) menjadi solusi bagi rangka atap rumah biasa yang masih menggunakan kayu sebagai bahan dasar, karena adanya pengaruh dari cuaca dan rayap. Rangka atap baja ringan menjadi solusi untuk itu.

Gambar rangka-rangka atap diatas memperlihatkan konstruksi rangka atap dengan menggunakan baja ringan yang disusun sedemikian kokoh untuk dapat menopang beban di atasnya. Saat ini sudah banyak rangka atap untuk rumah-rumah, gudang, perkantoran, ruko dan bangunan lain yang mulai menggunakan rangka atap baja ringan.

Rangka atap baja ringan ini telah banyak digunakan karena lebih effisien, sehingga biaya perawatan lebih murah, serta memiliki keunggulan lain dengan menggunakan baja ringan untuk atap rumah anda yaitu tahan lama dengan bahan baja ringan tersebut.

Rangka atap baja ringan dipasang dengan sistem konstruksi baja ringan yang stabil dan kokoh dengan keunggulan baja ringan yang tahan terhadap segala cuaca, tidak berkarat, anti rayap, kuat untuk puluhan tahun, atap rumah akan semakin kokoh dengan menggunakan rangka atap baja ringan dan memiliki kelebihan-kelebihan lainnya.

Atap Baja Ringan (Truss) menawarkan alternatif konstruksi atap rumah dengan menggunakan bahan baku baja lapis Zincalume (55% Alumunium, 43.5% Zinc dan 1.5% Silikon) atau baja Galvanis yang telah dibentuk menjadi profil-profil batangan dengan ketebalan dan panjang yang dapat dipesan sesuai kebutuhan.

Keunggulan menggunakan Rangka Atap Baja Ringan:

Lebih mengutamakan struktur dengan sistem plat Buhul di setiap tumpuan sendi (seperti jembatan) lebih kokoh dari kuda-kuda baja lainnya.

Page 4: Kelompok Atap

konstruksi stabil dan aman Menggunakan tumpuan sendi dan roll Prefabrikasi perkomponen Tahan terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan kelembaban Bisa dipakai dengan genteng metal maupun keramik atau beton yang berat Dirancang stabil terhadap tekuk, puntir serta muai/mulur Pemasangan yang profesional dan terlatih hingga cepat pengerjaannya Terdapat banyak pilihan jenis kuda-kuda Pemilihan bentang: 6 m - 8 m (bentang kecil), 8 m - 10 m (bentang

menengah), 10 m - 12 m (bentang besar) Lebih dari 12 m (bentang khusus) Tersedia material dengan galvalume, zincalume dan galvanized

Dengan menggunakan Baja Ringan untuk keperluan atap rumah anda, dapat melindungi atap rumah anda dari rayap dan karat serta tahan terhadap segala cuaca, serta ikut melestarikan lingkungan kita. Dengan menggunakan Truss, atap rumah anda dapat bertahan hingga puluhan tahun.

Dengan konstruksi baja ringan yang kuat dan benar akan mampu menopang beban yang berada di atas pada atap rumah anda. Dalam pemasangan konstruksi baja ringan untuk atap rumah anda akan dikerjakan oleh orang-orang yang telah berpengalaman di bidang pemasangan rangka atap baja ringan yang dilengkapi dengan perhitungan-perhitungan yang matang untuk setiap sisi pemasangan.

Gambar di atas terlihat konstruksi baja ringan yang disusun kokoh dan sebagian rangka atap yang telah dipasang genteng, baja ringan berfungsi untuk menopang beban di atasnya. Beralihlah ke rangka atap baja ringan sekarang juga.

Rangka atap baja ringan ini telah banyak digunakan karena lebih effisiennya biaya perawatan, dengan keunggulan baja ringan untuk atap rumah yang tahan lama dengan bahan baja ringan tersebut.

Rangka atap baja ringan dipasang dengan sistem konstruksi baja ringan yang stabil dan kokoh dengan keunggulan baja ringan yang tahan terhadap segala cuaca, tidak berkarat, anti rayap, kuat untuk puluhan tahun, atap rumah akan semakin kokoh dengan menggunakan rangka atap baja ringan dan memiliki kelebihan lainnya.

Page 5: Kelompok Atap

Untuk menunjang dan membentuk atap sesuai dengan bahan yang digunakan maka diperlukan suatu struktur atap tertentu. Bentuk atap pada dasarnya dibagi dalam beberapa sistem struktur, antara lain :1. Struktur Atap Beton

Atap beton datar mempunyai sudut kemiringan yang besarnya kurang dari 100, untuk dapat mengalirkan air hujan. Struktur atap beton terdiri dari : Struktur balok induk Struktur balok anak Struktur pelat atap Finishing pelat atapUntuk dapat mempertahankan fungsi atap beton, diperlukan finishing atapdari bahan-bahan tertentu yang dapat mengurangi kerusakan pelat beton dari panas mataharimaupun air hujan. Fungsinya untuk melapisi permukaan. Salah satunya dengan bahan “water proofing“ khusus untuk atap dengan bentuk cair yang dioleskan dengan cara ditabur pasir kasar, atau dengan water proofing lembaran dengan warna sesuai dengan yang diinginkan

2. Struktur Atap KayuStruktur atap kayu mempunyai sudut kemiringan yang besarnya lebih dari 100

untuk dapat mengalirkanair hujan.Struktur atap kayu menggunakan bahan utama kayu, antara lain kamper medan dari Sumatra, Samarina dari Kalimantan, kayu meranti, dan kayu kruing.Struktur penyangga atap disebut dengan kuda-kuda. Pada struktur ini akan terjadi gaya-gaya yang timbul pada kayu kuda-kuda tersebut, dengan begitu, balok-balok pada kuda-kudaakan jadi balok tekan, balok tarik, dan balok netral yang berpengaruh pada sambungan antara balok satu terhadap balok lainnya. Bagian paling atas kuda-kuda atap disebut nok, terdiri daribalok nok yang dipasangdalam posisi tegak, papan nok, dan penutup atap nok

Atap dan bagian-bagiannya, antara lain: 1. Jurai dalam

Yaitu bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,dan terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke dalam.

2. Jurai luar.Jurai luar,ialah bagian yang tajam pada atap,berjalan dari garis tiris atap sampai bubungan,terdapat pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke luar.

3. Bubungan (nok)Merupakan sisi atap yang teratas,selalu dalam keadaan datar dan umumnya menentukan arah bangunan.

4. GordingBalok atap sebagai pengikat yang menghubungkan antar kuda-kuda. Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai dalam.

Page 6: Kelompok Atap

5. KasauKomponen atap yang terletak diatas gording dan menjadi dudukan untuk reng.

6. RengKomponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan penutup atap (genteng dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih “terikat”. Jarak antar reng tergantung pada ukuran genteng yang akan dipakai. Semakin besar dimensi genteng,semakin sedikit reng sehingga biaya pun lebih hemat.

B. Penutup atap.

Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga memberi pengaruh pada struktur, misalnya konstruksi kuda-kuda, ukuran reng, dan sudut kemiringan.

C. Komponen pelengkap

Elemen pelengkap pada atap selain berfungsi struktural juga estetis. Diantaranya:

Talang. Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah melalui pipa vertical.

LisplangDari segi konstruksi,lisplang menciptakan bentukan rigid (kokoh,tidak berubah) dari susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan atap,batang-batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan posisinya bergeser. Disinilah lisplang berfungsi untuk mengunci susunan kasau tersebut agar tetap berada pada tempatnya. Dari segi estetika,lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar dibawah susunan genteng/bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.

PERANCANGAN ATAP

Page 7: Kelompok Atap

Atap dapat dikatakan berkualitas jika strukturnya kuat/kokoh dan awet/tahan lama. Faktor iklim menjadi bahan pertimbangan penting dalam merancang bentuk dan konstruksi atap/bangunan.

Keberadaan atap pada rumah sangat penting mengingat fungsinya seperti payung yang melindungi seisi rumah dari gangguan cuaca (panas,hujan dan angin). Oleh karena itu,sebuah atap harus benar-benar kokoh/kuat dan kekuatannya tergantung pada struktur pendukung atap. Mengacu pada kondisi iklim perancangan atap yang baik ditentukan 3 faktor, yakni jenis material,bentuk/ukuran,dan teknik pengerjaan.

1. Jenis material struktur dan penutup atap.

Penentuan material tergantung pada selera penghuni,namun harus tetap memerhatikan prinsip dasar sebuah struktur yaitu harus kuat,presisi,cukup ringan,dan tidak over design. Atap yang kuat harus mampu menahan besarnya beban yang bekerja pada elemen struktur atap.

Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu: 1. Beban berat sendiri (bahan rangka,penopang rangka,dan penutup atap), 2. Beban angin tekan dan angin hisap,dan 3. Beban bergerak lain (berat manusia saat pemasangan dan pemeliharaan).

Pemilihan bahan tertentu harus diikuti oleh pengetahuan yang lengkap akan karakteristik setiap bahan.

2. Bentuk dan ukuran

Dibandingkan hujan dan panas,angin merupakan faktor yang paling diperhitungkan demi menjamin atap yang kuat. Beberapa masalah akibat angin kencang antara lain:penutup atap yg terbang,gording terlepas,kuda-kuda terangkat,dan kolom kayu bergeser atau terangkat.

Atap yang baik adalah yang dapat menerima beban angin yang sama dari segala arah (idealnya adalah bentuk atap bulat). Bentuk ini sangat berpengaruh pada besarnya tekanan angin yang bekerja pada bangunan. Semakin tinggi bangunan akan semakin besar tekanan angin. Tekanan angin bekerja lebih ringan bila tinggi bangunan lebih kecil dari setengah lebar bangunan. Kemiringan atap yang memberikan beban angin yg rendah adalah antara 10°-30°. Untuk sudut yang lebih besar dari dari 30°,perlu kekuatan yg lebih baik dan penutup yg sesuai.

3. Teknik pengerjaan atap

Page 8: Kelompok Atap

Pengerjaan atap harus dibuat secermat mungkin sesuai dengan karakteristik yang mengikuti setiap jenis bahan. Beberapa contoh persyaratan berikut ini harus diikuti.

Bentang maksimal

Setiap jenis material memiliki karakteristik tersendiri. Rangka atap baja memiliki kemampuan bentang lebih panjang daripada material kayu. Baja atau kayu,dapat disambung dengan sambungan khusus dengan memerhatikan dimensi/ukuran batang dan perilaku gaya pada batang yang akan disambung.

Teknik sambungan

Kekuatan sambungan antar elemen yang digunakan untuk rangka juga harus diperhatikan. Misalnya, kayu yang mempunyai keterbatasan ukuran maka penyambungan yang baik dan benar adalah kunci kekuatan atap.Ada 2 metode menyambung kayu,yaitu :a. Baut (tanpa plat/dengan plat T/dengan plat L) pilih diameter yang tepat agar

kayu tidak pecah ketika dibaut. Jumlah baut disesuaikan dengan kekuatan struktur yang akan membebani sambungan tersebut dan dimensi kayunya.

b. Paku dimensi paku disesuaikan dengan dimensi kayu,yakni 2 kali ketebalan kayu yg disambung

Pemasangan

Kerapian pemasangan penutup atap (presisi),jika menggunakan genteng,maka jarak reng harus sesuai spesifikasi dan rekomendasi dari produsen. Beberapa contoh pengerjaan atap yang tidak cermat sering terjadi pada jurai dalam,yaitu terdapatnya sambungan tekuk ke bagian dalam;susunan atap yang tidak berpresisi;atau bidang atap yang bergelombang akibat dari pemasangan reng yg tidak rapi. Semua ini mengakibatkan munculnya gangguan pada atap dan mempengaruhi kekuatan atap.

Keawetan material

Awet atau tidaknya atap dikaitkan dengan faktor lingkungan termasuk cuaca dan organisme perusak yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan struktur. Misalnya,serangan rayap terhadap kayu. Kayu yang diserang akan terlihat masih utuh meski bagian dalamnya keropos. Maka,untuk menciptakan atap yang kuat perlu dilakukan teknik perlindungan terhadap material bangunan. Contohnya,sebelum digunakan kayu harus diberi treatment yang dapat meningkatkan daya tahan kayu. Bahan dari metal biasanya diberi coating atau lapisan khusus yang melindungi material dari korosi atau karat.

Bentuk atap berdasarkan kemiringan

Page 9: Kelompok Atap

1. Atap Datar (kemiringan 0°- 4°) karakter:- Sederhana dari segi pembuatan dan penampakkannya.- Biaya per m2 lebih murah (pemakaian bahan lebih hemat)- Ruangan cenderung panas karena umumnya atap datar menggunakan

bahan metal (mempunyai penyaluran panas yang rendah sehingga panas matahari langsung dialirkan kedalam ruang);

- Ada 2 jenis penutup,yaitu atap beton dan atap metal. Atap beton lebih mahal tetapi penyaluran panasnya lebih tinggi.

jumlah bahan-bahan yang dibutuhkan lebih sedikit

2. Atap Miring(tinggi atap sama dengan /lebih dari setengah lebar bangunan)Karakter:- konstruksi atap lebih rumit;- membutuhkan jumlah material yang lebih banyak;- ruang di bawah lebih dingin karena adanya rongga di dalamnya;- pilihan bahan ada 2 yaitu tanah liat (genteng) dan bahan pengganti seperti

beton,bitumen,kayu keras (sirap),dan lembaran baja tipis yang dibentuk seperti genteng;

- pilihan model atap:pelana,perisai,kerucut,kombinasi beberapa tipe.

. Atap datar: Atap ini dari segi pembuatannya paling sederhana, demikian juga penampakannya. Dari segi biaya per meter persegi, lebih murah karena lebih simpel. Dari segi jumlah bahan-bahan yang dibutuhkan lebih sedikit (jelas!). Kerugian pemakaian atap jenis ini bagi rumah tinggal adalah bahwa atap datar umumnya menggunakan bahan-bahan yang mempunyai kelembaman penyaluran panas (heat inertia/HI) yang rendah seperti metal, apalagi dalam bentuk yang sangat tipis. Artinya, panas dari sinar matahari yang diterima oleh bahan atap dengan HI yang rendah akan langsung disalurkan ke ruang di bawahnya tanpa ada penundaan seperti yang terjadi di bahan atap yang lebih tinggi tingkat HI-nya.

Atap miring sebaliknya mempunyai spesifikasi yang hampir berlawanan dengan atap datar. Konstruksi atap lebih rumit dan memerlukan bahan bangunan lebih banyak dalam segi jumlahnya. Namun, atap miring lebih menahan panas sinar matahari karena biasanya dibuat dari bahan-bahan organik yang umumnya punya rongga-rongga udara mikro di dalamnya.

Sementara untuk pemilihan bahan atap datar masih terbagi lagi antara atap beton dan atap logam. Atap beton secara umum lebih mahal, tetapi memiliki HI yang lebih tinggi dari atap logam.

Page 10: Kelompok Atap

Sebaliknya, atap lembaran logam tipis lebih ringan, lebih mudah pemasangannya, dan lebih murah, tetapi mempunyai koefisien HI yang lebih rendah sehingga kurang melindungi ruang di bawahnya dari panas radiasi matahari.

Untuk atap miring, pilihan bahannya secara garis besar hanya dua golongan bahan. Yakni tanah liat dan bahan pengganti (substitusi), seperti beton, lembaran bitumen (turunan aspal), kayu keras (sirap), bahkan juga lembaran baja tipis yang dibentuk seperti genting biasa.

Penggunaan substitusi bahan punya alasan-alasannya sendiri, antara lain seperti kepraktisan pemasangannya supaya lebih ringan, pencapaian penampilan tertentu, dan biaya yang lebih ringan. Atap genting dengan bahan substitusi ini punya kelebihan dan kekurangan, tetapi secara keseluruhan bisa dikatakan tidak akan lebih baik dari bahan yang digantikannya.

Untuk atap miring ini, ada juga jenis lain yang secara tradisional masih dipertahankan, yaitu atap ijuk dan alang-alang. Namun, penggunaannya di perkotaan terbatas pada tujuan artistik, seperti untuk mendapatkan kesan tradisional.

Akan tetapi, apa pun pilihan Anda, satu hal yang perlu diingat bahwa atap adalah bagian rumah kita yang paling melindungi kita. Ia yang paling "menderita" dari serangan kekejaman alam, seperti angin, terik matahari, dan hujan (the elements). Jadi, justru di bagian inilah kita harus melakukan keputusan sekali seumur hidup. Lepas dari pertimbangan-pertimbangan lainnya, seperti estetika desain lingkungan alam dan lain-lainnya, sangat dianjurkan agar Anda jangan ragu untuk "berinvestasi" lebih banyak di bagian atap rumah Anda.

Page 11: Kelompok Atap

JENIS/ MACAM

A. Berdasarkan Bentuk

Atap Perisai Buntung

Adalah bumbungan atap yang menyerupai perisai ( tameng/ telabang ) tetapi seolah-olah terpancung di depannya jadi tidak utuh berbentuk atap perisai

Atap Pelana

Bumbungan atap rumah yang berbentuk mrnyerupai pelana.

Atap Sandar

Biasa disebut atap tempel. Umumnya terdiri atas dua bidang atap miring. Bagian tepi atasnya, bersandar atau menempel pada tembok bangunan. Rumah dengan bentuk atap sandar, biasanya merupakan tambahan. Misalnya ingin menambah bangunan baru, di samping bangunan lama.

Atap Datar

Modelnya berupa bidang datar memanjang horizontal. Seringkali dipakai untuk atap teras di depan pintu masuk. Sebagian bahkan digunakan untuk membuat taman, di atap rumah.Atap datar adalah yang paling sulit

Page 12: Kelompok Atap

perawatannya, terutama masalah kebocoran. Oleh karena itu pengecorannya tidak bisa sembarangan. Perlu biaya yang lumayan mahal. Selain itu, atap datar tidak memiliki rongga ruang di bawahnya. Sehingga, membuat suhu udara ruangan di bawahnya terasa panas.

B. Berdasarkan Material

Ada beragam jenis material atap. Namun, yang terpenting adalah ketahanan atap terhadap perubahan cuaca. Anda tentu menginginkan atap yang kuat dan berfungsi baik. Untuk itu, pemilihan jenis dan material balkon tidak bisa sembarangan. Selain itu yang juga patut diperhitungkan adalah konstruksinya. Konstruksi yang kuat dan tepat menambah keyakinan soal faktor keselamatan bagi penghuni di dalamnya.

Lain lagi soal material penutup atapnya. Yang ini ada banyak ragam. Ada yang modern dan ada yang konvensional. Beberapa jenis material atap itu antara lain:

1. Dak Beton - Terbuat dari kombinasi besi dan cor beton. Banyak dipergunakan pada rumah-rumah modern atau yang sering dikenal sebagai rumah minimalis. Dak beton cukup kuat menahan perubahan cuara. Konstruksinya pun amat kuat.

2. Genteng Tanah Liat - Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.

3. Genteng Metal - Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.

4. Genteng Aspal - Bahan meterial yang satu ini dari campuran aspal dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipelks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.

5. Genteng Keramik - Bahan dasar genteng ini tetap keramik, namun telah mengalami proses finishing glazur. tersedia dalam beragam warna dan ukuran. Aplikasinya cocok untuk atap balkon hunian modern. Genteng ini bertumpu pada rangka kayu dan beton.

Page 13: Kelompok Atap

6. Genteng Kaca - Pemasangan material ini hanya pada bagian tertentu di atap. Jika anda menghendaki penerangan alami, gunakan genteng kaca di bagian tersebut. Umumnya jarang dipasang pada bagian depan rumah karena tidak cocok. Ukuran genteng kaca sama seperti genteng pada umumnya.

7. Kain Terpal - Aplikasi tidak hanya pada atap balkon, namun cocok juga untuk kanopi jendela. Bahan terbuat dari kain terpal dan plastik padat, juga elastis. Kain-kain terpasang dan bertumpu pada rangka besi. Pengait menggunakan sekrup agar menempel kuat di dinding. Dengan cara pemasangan mirip layar, atap kain terpal mudah dilepas-dipasang.

C. Berdasarkan Bahan

a) Kombinasi atap metal dan atap geteng

Atap metal dapat secara baik dikombinasikan dengan atap genteng dengan

menggunakan reng metal ( Steel Batten ) seperti pada gambar kombinasi

atap tersebut sangat cocok dan estetis untuk bangunan tinggi dan atap-atap

stasiun dan terminal

Keuntungan :

Menahan bocor terhadap genteng pecah dan tampias air hujan

Menahan panas

Menahan suara bising air hujan

Anti rayap dan pelapukan

Tahan air

Keamanan yang baik terhadap bahaya kemalingandari atap

Page 14: Kelompok Atap

b) Atap logam

Atap logam adalah bahan atap yang dibuat dari logam. Atap ini digunakan

untuk mengatapi rumah atau bangunan.

Keuntungan :

Atap logam lebih ringan jika dibandingkan dengan genting beton,

beratnya 1/10 dari berat beton.

Cocok digunakan untuk daerah rawan gempa atau yang memiliki tanah

gambut.

Kerena ringan maka tidak membebani bangunan

Memiliki warna warna yang indah jika di bandingkan dengan atap beton

Tipe Tipe Atap logam

Galvanis : kuat, murah dan biasa digunakan untuk bahan atap

logam tradisional

Alumunium : tahan karat tetapi mahal

Zincalume : adalah campuran seng dan alumunium

c) Atap Sirap

Berbentuk lembaran kayu tipis yang umumnya

terbuat dari kayu tahan air seperti kayu ulin dari

Kalimantan. Karena sifat kayu yang menyerap

panas, genteng sirap membuat rumah terasa

Page 15: Kelompok Atap

sejuk, tetapi dengan semakin terbatasnya jumlah kayu membuat jenis atap

ini semakin mahal

d) Atap Tradisional

Atap ini dikenal dengan nama genteng kodok

atau plentong. Warnanya sangat khas persis

seperti batu bata. Terbuat dari tanah liat dan

melalui proses pembakaran. Seiring dengan

berkembangnya zaman, warnanya kini juga

bermacam-macam ada yang biru, merah dan hijau serta cokelat.

Versi modern dari genteng tradisional adalah genteng keramik. Bahan

bakunya sama dengan genteng tradisional namun prosesnya modern

dengan sistem oven. Sehingga ukurannya lebih presisi dan sama. Soal

warna, para produsen menggaransi tidak akan luntur dalam waktu cepat.

e) Atap Beton

Genteng ini terbentuk dari campuran pasir, semen,

bahan pengikat dan zat aditif berupa penguat dan pewarna.

Warna dan bentuk bermacam-macam. Kekuatannya

bisa mencapai 15 tahun.

Page 16: Kelompok Atap

PERMASALAHAN DAN SOLUSI1. Atap Bocor

Pada saat musim hujan, setip bangunan pasti akan menghadapi ancaman kebocoran. Tidak peduli bangunan mewah atau biasa, besar atau mungil, baru atau lama, air hujan selalu menghadirkan ancaman. Apalagi jika hujan yang datang disertai dengan angin dengan intensitas yang luar biasa besar.Kebocoran yang menyebabkan air tumpah ke dalam bangunan umumya disebabkan oleh 4 hal:a. Rancangan atau konstruksi yang salah

Pada konteks ini yang umum terjadi adalah karena kemiringan atap tidak diperhatikan. Seharusnya atap rumah memiliki sudut kemiringan minimal 300 supaya air dapat mengalir dengan lancar. Kurang dari itu, pasti akan timbul masalah. Batas toleransi yang umumnya disarankan adalah antara 30-40 derajat karena lebih dari itupun akan menimbulkan masalah lain, yakni genteng gampang “melorot”. Paling aman adalah diantaranya.

b. Kondisi alamPerubahan panas dan dingin secara terus menerus akan membuat material penutup rumah menjadi aus atau berubah seperti retak. Jika ini terjadi pada atap bangunan, pasti akan menyeret air memasuki celah-celahnya. Semakin dibiarkan air yang merembes akan merajalela dan membuat retakan membesar. Kondisi alam lain yang menyebabkan. Kondisi alam lain yang menyebabkan kebocoran adalah tumpukan sampah dedaunan dan apa saja yang diterbangkan oleh angin dan hinggap di atap bengunan. Akibat sampah-sampah alamiah ini, aliran air menjadi terganggu dan berpotensi menetes ke dalam bangunan.Lumut yang muncul di genteng juga bisa menyebabkan terjadinya rembesan air. Retak-retak pada atap akan segera memicu tumbuhnya lumut-lumut yang mengakibatkan aliran air tidak lancar. Lumut ini biasanya menjadi problem pada bangunan yang terletak di daerah yang lembab atau dingin.

c. Pemilihan material yang digunakanMenggunakan atap lembaran seperti asbes, semen fiber, ardex, seng antikarat, atau bitumen (aspal) berbeda pemasangannya dengan material seperti genteng tanah liat, genteng beton, keramik, atau kayu sirap. Asbes memberikan toleransi kemiringan hingga kuran dari 300 karena rongga antarbidang yang terbentuk tidak sebanyak material gentengMaterial yang juga penting untuk diperhatikan adalah talang air dan nok yang menutup sambungan antarbidang atap. Talang air sekarang umumnya menggunakan karet vinil atau seng. Bahan ini tentu saja tidak elastis. Sementara perubahan cuaca akan membuat pergeseran-pergeseran. Pada rumah jaman dulu, talang air dibuat menggunakan timah yang memiliki kemampuan menyesuaikan kondisi cuaca. Artinya, pada saat dingin ia akan menyusut, pada saat panas akan memuai, tanpa kehilangan kemampuannya

Page 17: Kelompok Atap

melindungi. Namun sekarang sulit ditemukan karena dianggap terlampau mahal dan kurang ramah lingkungan

d. Kesalahan dan kecerobohan pemasanganPemasangan genteng yang tidak rapi membuat atap memiliki rongga yang mengundang datangnya air di musim hujan. Pemasangan asbes yang dikunci dengan paku tak berpayung jelas merupakan sumber malapetaka. Memasang genteng wuwungan atau nok dengan semen yang seirit-iritnya pasti membuat sambungan ini memicu rembesan air ke bawah. Apalagi bila bagian ini tidak dilapisi dengan material waterproofing.

Pada musim hujan seperti sekarang ini, atap yang bocor hanya bisa diatasi secara darurat. Artinya, proteksi hanya bersifat mengatasi sementara supaya air tidak menetes lagi saat itu, tetapi itu bukan solusi secara permanen. Ada banyak meterial yang bisa digunakan untuk menanggulangi kebocoran bangunan dan ada banyak cara untuk mencegahnya. Berikur beberapa permasalahan disertai dengan pemecahan masalahnya:

1. Atap genteng terlampau landai kemiringannya sehingga air hujan masuk ke dalam bangunanSolusi : Digunakannya pelindung berupa aluminium foil, plastik tebal atau karpet yang dipasang persis di bawah genteng di atas reng. Solusi ini tetap bersifat sementara karena rembesan air akan tetap masuk secara pelan-pelan dan berpotensi merusak reng kayu dan plafon. Dalam jangka panjang harus dipertimbangkan untuk mengubah sudut kemiringan atap atau mengganti material atap dengan yang berbentuk lembaran

2. Atap genteng ada yang retak tetapi tidak mudah mencari genteng dengan tipe yang sama di toko materialSolusi :Gunakan material waterproofing dengan serat kassa pada bidang genteng sesuai ukuran lalu olesi dengan larutan waterproof

3. Dak beton terbuka sehingga jika hujan air merembes ke bawah. Sudah dilapisi dengan waterproof tapi air tetap merembesSolusi :Sekarang ada banyak material yang spesifik. Pelapis genteng berbeda dengan pelapis dak beton. Untuk itu perlu digunakan material yang benar-benar cocok. Perlu diketahui, pada ruang terbuka, pelapisan waterproofing dilakukan secara berkala

Page 18: Kelompok Atap

4. Nok atap rumah retak dan air merembes. Sudah dilapisi waterproof tapi rembesan air tetap muncul setiap kali hujanSolusi :Bisa jadi komposisi semen untuk memasang nok atau wuwungan kurang baik. Coba dilaisi lagi dengan semen cair atau diaci ulang dengan semen yang dicampur sedikit kapur untuk menghindari retak berulang. Jika ada retak yang terlalu besar, korek retaknya dan tambal dengan semen. Setelah itu lapisi dengan material waterproof

Perlu diketahui, pemeriksaan terhadap kebocoran rumah harus dilakukan secara berkala. Tidak pernah ada cerita sekali dilakukan perbaikan akan mengatasi masalah selamanya. Perubahan cuaca yang terlampau ekstrem turut mempercepat keausan rumah.

2. Adanya Rayap pada AtapAdanya Rayap pada Atap dapat menyebabkan rapuhnya kekuatan genteng, bahkan ratusan keping genteng dapat ambruk ke bawah menimpa seisi rumah hanya karena ulah rayapSolusi :Menggunakan Rangka atap baja ringan. Rangka ini terbuat dari bahan dasar baja dengan campuran zinc dan aluminium. Kelebihan dari material ini ialah bobot beratnya yang kecil dibandingkan dengan material rangka atap lainnya. Dengan daya tahan terhadap tekanan dan tarikanyang lebih unggul daripada material rangka kayu serta bobot materialnya sendiri yang sangat ringan. Namun, pemasangan rangka atap baja ringan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu tidak semua kalangan dapat menggunakannya.Namun, di sisi lain, patut juga dihitung nilai keuntungan dari penggunaan material baja ringan ini jika dibandingkan dengan material kayu yang sering diganggu rayap sehingga memerlukan perawatan dan penggantian menyeluruh pada jangka waktu tertentu.Ada beberapa saran yang hendaknya dipertimbangkan sebelum memakai material baja ringan sebagai rangka atap, antara lain :1. Pilih material baja ringan yang kuat berdasarkan perhitungan struktur bentuk

profilnya2. Waspada terhadap pemasangannya, karena jika adukan semen terjatuh akan

mengakibatkan kerusakan pada lapisan material baja tersebut. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung material baja ringan dari korosi atau karat

Page 19: Kelompok Atap

Senin, 24 November 2008 | 10:57 WIB

CIREBON, SENIN — Diduga karena tidak memperhitungkan kekuatan bangunan yang sudah tua, atap baja ringan SD Karang Anom-2 Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin dinihari sekitar pukul 00.10 WIB ambruk hingga menimpa empat ruang dibawahnya.

Kepsek SD Karang Anom-2, Tini Suhartini, mengatakan sebenarnya hari ini (Senin, 24/11) direncanakan bangunan yang baru selesai direhab itu mulai difungsikan dan sebagian mebel sudah ditata. "Tapi belum sempat kami manfaatkan, justru atap sudah ambruk," ucapnya seraya menyebutkan gedung SD Karang Anom-2 pertama dibangun tahun 1982.

Beberapa bagian bangunan gedung yang mulai diserang rayap itu kembali direhab untuk ketiga kali dengan pelaksana CV Arlindo dengan mengganti kerangka atap baja ringan agar tahan dari serangan rayap. "Syukur kejadian atap ambruk sebelum ruang belajar kelas dua dan tiga itu," ucapnya.

Ambruknya atap bangunan yang semula konsidinya sudah tua dan genteng yang digunakan terlalu berat, apalagi tadi malam turun hujan sehingga berat genteng menjadi bertambah. "Rencana semula gentengnya pakai genteng biasa, namun karena ingin lebih bagus genteng dipakai yang lebih kuat, tapi rupanya atap dan dinding bangunan tidak kuat," katanya.

Sementara Manto, penjaga sekolah mengungkapkan, atap baja ringan itu ambruk saat hujan deras sekitar tengah malam dengan suara seperti kereta api melintas. "Saat itu hujan deras, kemudian mati lampu, dan hampir bersamaan terdengar suara seperti kereta api yang melintas. Saya langsung keluar untuk melihat sekering listrik barangkali putus, tetapi saya kaget luar biasa karena rangka baja semuanya ambruk," katanya.

Diakui rayap sudah menyebar sampai masuk dinding bangunan sekolah itu sehingga semua kayu di bagian atap menjadi cepat rapuh dan dinding juga cepat jebol.

Komanah, guru kelas IV yang cukup lama mengajar di sekolah itu mengungkapkan, akibat serangan rayap juga lemari dan buku menjadi sasaran rayap dan akhirnya beberapa tahun terakhir lemari diganti dengan model alumuniun dan kaca yang tidak mungkin terkena rayap.

Page 20: Kelompok Atap

Dari artikel diatas dapat diketahui beberapa faktor penyebab ambruknya atap sekolah, antara lain:

Kondisi bangunan sudah tua genteng yang digunakan terlalu berat adanya rayap yang merusak jendela, sehingga kekuatan dinding

menopang atap berkurang beban karena air hujan

Analisis

Pada awalnya bangunan sekolah mengalami kebocoran sehingga air masuk

dan membuat kusen jendela lapuk. Selain itu kusen juga rusak akibat serangan

rayap. Kondisi inilah yang membuat sekolah mengadakan renovasi atap dengan

memakai rangka atap baja ringan tanpa memperbaiki konstruksi bangunan yang

lain. Namun tidak lama setelah renovasi selesai dan terjadi hujan, atap sekolah pun

ambruk.

Dari kejadian diatas dapat dianalisis bahwa kemungkinan ambruknya atap

terjadi karena genteng yang semula dianggap lebih kuat dan tahan lama ternyata

memberikan beban yang tidak mampu ditopang oleh konstruksi rangka atap.

Solusi :

Sebelum dilakukan perbaikan atap, pastikan konstruksi bangunan yang lain bisa menopang beban atap baru.

Gunakan jenis genteng yang sesuai dengan daya topang konstruksi atap.