23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan di bidang ekonomi, sosial dan teknologi, selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif terhadap gaya hidup dan pola konsumsi makanan pada masyarakat Indonesia. Ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman masyarakat cenderung beralih ke makanan jadi atau siap saji. Umumnya makanan siap saji sangat kaya lemak dan kolesterol. gaya hidup seperti ini akan berdampak buruk bagi kesehatan dan dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit degeneratif. 1 Menurut WP. Castelli Framing Heart Study, sebuah proyek penelitian epidemiologi Amerika, kolesterol merupakan unsur terpenting yang sangat mendasar pada proses pengapuran pembuluh darah koroner dan kemungkinan dihinggapi penyakit jantung koroner (PJK) ternyata akan menurun secara proporsional 2% untuk 1

Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan di bidang ekonomi, sosial dan teknologi, selain membawa

dampak positif juga membawa dampak negatif terhadap gaya hidup dan pola

konsumsi makanan pada masyarakat Indonesia. Ketidaktahuan dan kurangnya

pemahaman masyarakat cenderung beralih ke makanan jadi atau siap saji.

Umumnya makanan siap saji sangat kaya lemak dan kolesterol. gaya hidup seperti

ini akan berdampak buruk bagi kesehatan dan dapat meningkatkan risiko

munculnya penyakit degeneratif.1

Menurut WP. Castelli Framing Heart Study, sebuah proyek penelitian

epidemiologi Amerika, kolesterol merupakan unsur terpenting yang sangat

mendasar pada proses pengapuran pembuluh darah koroner dan kemungkinan

dihinggapi penyakit jantung koroner (PJK) ternyata akan menurun secara

proporsional 2% untuk setiap penurunan kolesterol 1% dari kadar semula. salah

satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler adalah kadar kolesterol tinggi

atau yang disebut hiperkolesterolemia.2

Hiperkolesterolemia mempengaruhi sekitar 20% orang dewasa diatas usia

20 tahun di amerika serikat Prevalensi tertinggi terjadi pada wanita antar usia 65

dan 74 tahun sedangkan di Indonesia berdasarkan data dari Departemen

1

Page 2: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Kesehatan prevalensi hiperkolesterolemia adalah 9,3% diantara usia 25-34 tahun

dan meningkat 15,5% diantara mereka yang berusia 55-64 tahun.3,4

Hiperkolesterolemia atau kolesterol berlebih bukanlah suatu penyakit

namun merupakan suatu gangguan metabolisme yang ditandai dengan adanya

peningkatan kadar kolesterol total dalam darah. Kolesterol merupakan senyawa

lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk bermacam-macam fungsi

antara lain untuk memproduksi beberapa hormon, membuat asam empedu, dan

fungsi lainnya. Dua per tiga dari seluruh kolesterol yang ada didalam tubuh

diproduksi oleh hati dan sisanya berasal dari makanan yang diserap oleh sistem

pencernaan. Selama pemasukan makanan seimbang dengan kebutuhan tubuh,

maka tidak akan memberikan pengaruh yang negatif.5

Kolesterol bisa menyerang siapa saja, bertubuh gemuk, atau bertubuh

kurus dan tidak dapat menutup kemungkinan pada usia muda. menurut American

Heart Association (AHA) orang yang tidak gampang gemuk ia kurang peduli

pada jenis makanan yang dikonsumsi kecenderungan kurang menyadari bahaya

kolesterol pada dirinya.6,7

Kolesterol harus dikontrol secara rutin, terutama apabila seseorang mulai

menginjak dewasa, karena proses ateroklerosis(proses pembentukan plak pada

pembuluh darah) sesungguhnya sudah mulai secara diam-diam sejak usia masih

muda.8

Dari uraian diatas kolesterol bisa menyerang orang yang tidak mudah

gemuk dan tidak menutup kemungkinan pada usia muda sekalipun. Untuk itu

2

Page 3: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

penulis tertarik untuk melakukan penelitian melihat adanya gambaran kadar

kolesterol total pada mahasiswa semester 7 fakultas kedokteran Umum

Universitas Samratulangi (Unsrat) dengan indeks massa tubuh (IMT) 18,5-22,9

kg/m2.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Bagaimana gambaran kadar

kolesterol total pada mahasiswa semester 7 fakultas kedokteran umum unsrat

dengan IMT 18,5-22,9 kg/m2.

C. TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui gambaran kadar kolesterol total pada mahasiswa semester 7

fakultas kedokteran umum unsrat dengan IMT 18,5-22,9 kg/m2.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Memberikan informasi mengenai kadar kolesterol total pada

mahasiswa semester 7 fakultas kedokteran umum unsrat dengan

IMT 18,5-22,9 kg/m2

2. Sebagai bahan referensi atas sumber data untuk penelitian

selanjutnya

3. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3

Page 4: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

A KOLESTEROL

1. DEFINISI KOLESTEROL

Kolesterol terdapat di dalam jaringan dan lipoprotein plasma, yang bisa dalam

bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai

ester kolesteril. Unsur ini disentesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan

akhirnya dikeluarkan dari tubuh di dalam empedu sebagai garam kolesterol atau

empedu. Kolesterol mempunyai bermacam-macam fungsi antara lain untuk

membentuk beberapa jenis hormon, membuat asam empedu, dan fungsi lainnya.

Dua per tiga dari seluruh kolesterol yang ada didalam tubuh diproduksi oleh hati

dan sisanya berasal dari makanan yang diserap oleh sistem pencernaan.10,2

Kolesterol menjalankan tiga fungsi utama :11

1. Kolesterol membantu membentuk selubung luar sel.

2. Kolesterol membentuk asam empedu yang mencerna makanan di usus.

3. Kolesterol memungkinkan tubuh membentuk vitamin D dan hormon-

hormon, seperti estrogen pada wanita dan testosteron pada pria.

2. SUMBER KOLESTEROL

4

Page 5: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Kolesterol tubuh berasal dari dua sumber, yaitu dari makanan yang disebut

kolesterol eksogen dan yang diproduksi sendiri oleh tubuh yang disebut kolesterol

endogen. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber utama

kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu penuh, dan

keju serta udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung

kolesterol.12,13

Daftar makanan yang mengandung kolesterol dari per 10 gr makanan,

mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi :14

Nama Makanan (per 10 gr) Kolesterol (mg) Kategori

Putih telor ayam

Teripang

Ubur-ubur

Daging ayam pilihan tanpa kulit

Daging bebek pilihan tanpa kulit

0

0

0

50

50

Sehat

Sehat

Sehat

Sehat

Sehat

5

Page 6: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Daging sapi pilihan tanpa lemak

Daging babi pilihan tanpa lemak

Daging kambing tanpa lemak

Iga sapi

Iga babi

Daging sapi berlemak

Daging babi berlemak

Kepiting

Udang

Susu sapi

Susu sapi cream

Jeroan sapi

Jeroan babi

Kerang putih/remis/Tiram

Terlor Ayam

Cumi-cumi

Kuning telor ayam

Otak sapi

Otak babi

Telor burung puyuh

60

60

70

100

105

125

130

150

160

250

280

380

420

450

500

1170

2000

2300

3100

3640

Sehat

Sehat

Sehat

Sekali-sekali

Sekali-sekali

Sekali-sekali

Hati-hati

Hati-hati

Hati-hati

Berbahaya

Berbahaya

Berbahaya

Berbahaya

Berbahaya

Berbahaya

Pantang

Pantang

Pantang

Pantang

Pantang

6

Page 7: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Kolesterol tidak disentesis oleh tumbuhan, sayuran dan buah berperan

penting dalam diet rendah kolesterol. Diet rendah kolesterol Langkah I dan

Langkah II yang dianjurkan oleh NCEP dapat dilihat pada tabel 1.15

Tabel 1.

Terapi Diet pada Peningkatan Kolesterol Darah

Zat gizi Diet langkah I Diet langkah IIa

Kolesterolb <300 mg/hari <200 mg/hari

Lemak total

Lemak jenuh

Lemak polyunsaturated

Lemak monounsaturated

≤30%b

8-10%

≤10%

≤15%

≤30%

<7%

≤10%

≤15%

Karbohidrat ≥55% ≥55%

Protein -15% -15%

Kalori Untuk mencapai dan mempertahankan berat

tubuh ideal

aDiet langkah II diterapkan apabila setelah 3 bulan mendapat diet langkah I kadar

kolesterol darah tidak turun ke tingkat yang diinginkan.

bKecuali angka-angka yang dicantumkan dalam mg/hari, semua angka adalah

presentase dari kalori total yang dimakan setiap hari.

7

Page 8: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Walaupun sebagian besar jaringan hewan dapat mensintesis kolesterol

yang diperlukan lebih besar dari kolesterol yang diperoleh dari makanan, tempat

utama pembentukan kolesterol adalah hati dan usus.15

3. FUNGSI KOLESTEROL

Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi untuk membangun dan

memperbaiki membran-membran sel, sintesa asam empedu dan vitamin D,

precusor hormone progrestine, glucocorticoidds, mincralocorticoids, androgens

dan estrogen.16

Dalam membran sel, kolesterol juga berfungsi dalam intraseluler

transportasi, sel konduksi signaling dan saraf. Kolesterol sangat penting untuk

struktur dan fungsi invaginated caveolae dan berlapis clathrin lubang, termasuk

endositosis bergantung pada caveola dan bergantung pada clathrin. Peran

kolesterol dalam endositosis seperti dapat diselidiki oleh menggunakan metil beta

cyclodextrin (MβCD) untuk menghapus kolesterol dari membran plasma.

Kolesterol juga terlibat dalam sel signaling proses, membantu dalam pembentukan

lipid membran plasma. 17

Dalam sel kolesterol adalah prekusor molekul dalam beberapa lintasan

biokimia organisme. Dalam hati, kolesterol menjadi empedu yang kemudian

disimpan dalam empedu. Empedu-empedu garam yang solubilize lemak dalam

saluran pencernaan dan membantu usus penyerapan lemak molekul serta vitamin

yang larut Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E, dan Vitamin K. Kolesterol molekul

prekusor penting dalam vitamin D dan hormon steroid, termasuk kortisol hormon

8

Page 9: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

kelenjar adrenal dan aldosteron serta progesteron hormon seks, estrogen, dan

testosteron dan turunannya.17

4. PEMBENTUKAN KOLESTEROL

Pada fase awal pembentukan kolesterol, dua molekul asetil KoA sitosol

berkondensasi membentuk asetoasetil KoA (Gbr.1). Molekul asetil KoA lainnya

berikatan dengan asetoasetil KoA membentuk HMG-KoA. Reaksi biosentesis

kolesterol berikutnya dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase. Enzim ini mengubah

HMG-KoA menjadi mevalonat, dengan menggunakan ekivalen pereduksi yang

disediakan oleh NADPH. Disebagian besar jaringan, pembentukan kolesterol

dikontrol oleh pengaturan umpan balik; disini kolesterol, sebagai akhir jalur ini,

menekan pembentukan HMG-KoA reduktase. Di hati, kecepatan pembentukan

kolesterol jauh lebih tinggi daripada di jaringan lain karena kolesterol berfungsi

sebagai prekusor garam empedu.18

Mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP dan selanjutnya mengalami

dekarboksilasi untuk membentuk isopentenil pirofosfat. Unit-unit isopren ini

dapat berkondensasi membentuk kolesterol. Pada biosintesis kolesterol, unit

isopren berkondensasi membenntuk geranil pirofosfat. Terjadi penambahan satu

unit isopren lagi untuk menghasilkan farsenil pirofosfat. Kondensasi 2 farnesil

pirofosfat menghasilkan skualen, suatu senyawa yang mengandung 30 atom

karbon. Setelah oksidasi pada karbon 3, skualen mengalami siklisasi membentuk

lanosterol yang memiliki empat cincin yang membentuk inti steroid pada

kolesterol. Melalui serangkaian reaksi, terjadi pembebasan 3 dari lanosterol

sewaktu zat ini diubah menjadi kolesterol.18

9

Page 10: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Gambar.1. Pembentukan kolesterol. Semua karbon pada kolesterol berasal dari

asetil KoA.

5. TRANSPORT KOLESTEROL

Kolesterol dalam makanan diserap dari usus dan bersama dengan lipid

lain, termasuk kolesterol yang disintesis dalam usus, diinkorporasikan ke dalam

chylomicron dan VLDL. Dari kolesterol yang diserap, 80-90% di dalam getah

bening diesterifikasi dengan asam lemak berantai panjang. Bila sisa chylomicron

beraksi dengan hati, banyak dari ester kolesterilnya dihidrolisis dan kolesterol

diambil oleh hati. VLDL yang dibentuk dalam hati mengangkut kolesterol ke

dalam plasma.19

10

Page 11: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Keseimbangan ester kolesteril dengan kolesterol bebas dalam plasma

memakan waktu beberapa hari pada manusia. pada umumnya, kolesterol bebas

mudah bertukar diantara jaringan dan lipoprotein, sedangkan ester kolesteril

bertukar di antara lipoprotein – lipoprotein utama hanya pada spesies (misalnya,

manusia) yang memiliki protein pemindah ester kolesteril. Sebagian besar ester

kolesteril plasma terbentuk dalam HDL, hasil reaksi transesterifikasi antara

kolesterol dan asam lemak pada posisi 2 dari fosfatidikolin, yang dikatalisis oleh

lesitin: kolesterol asiltransferase (LCAT) . sebagai Satu fraksi HDL

mengandung struktur berbentuk cakram yang merupakan HDL jernih yang baru

terbentuk dan tidak dapat mengambil kolesterol karena tidak adanya LCAT. LDL

mengandung partikel lebih besar yang mempunyai komposisi lipid agak serupa

dengan VLDL (β-VLDL). Juga terdapat sebagai subfraksi LDL abnormal, yakni

lipoprotein X, hanya ditemukan pada pasien dengan kolestasis. VLDL nya juga

abnormal, bergerak sebagai β-lipoprotein pada elektroforesis.19

Dengan demikian, HDL merupakan kendaraan yang mungkin, dalam

kombinasi dengan LCAT, untuk mengangkut kolesterol, sebagai ester, dari

jaringan ekstrahepatik kembali ke hati. Sebagian dari kolesterol HDL dapat

dipindahkan ke VLDL dan chylomicron dan diolah kembali. Akhirnya. Semua

kolesterol yang ditujukan untuk dibuang dari tubuh harus memasuki hati dan

diekskresi dalam empedu, baik sebagai koelsterol maupun sebagai asam kolat

dalam garam empedu.19

B Indeks Massa Tubuh

11

Page 12: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Massa Index (BMI) dihitung

sebagai berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter

dikuadratkan (m2) dan tidak terikat pada jenis kelamin. IMT secara signifikan

berhubungan dengan kadar lemak tubuh. IMT hanya berlaku untuk orang dewasa

yang berusia 18 tahun ke atas, tidak diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil

dan olahragawan. Disamping itu pula tidak diterapkan dalam keadaan khusus

(penyakit) lainnya seperti edema, asites, dan hepatomegali.20

IMT dipakai untuk mengukur jumlah lemak tubuh secara tidak langsung,

cepat, non invasif dan murah. Dari rumus tersebut IMT lah yang paling

berkorelasi dengan jumlah lemak tubuh, sehingga patokan ini paling banyak

digunakan dalam klinik.21

Tabel 1.1.

Klasifikasi IMT penduduk Asia

12

Page 13: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

IMT juga merupakan cara yang sederhana untuk memantau status gizi

yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang

dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan

berlebih akan meningkatkan risiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu,

mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai

usia harapan hidup yang panjang.22

13

Page 14: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Badrialaily. Studi tentang pola konsumsi serat pada mahasiswa.

[skripsi]. Bogor: INSTITUT PERTANIAN BOGOR;2004

2. Listian L, Purbosari TY. Kadar Kolesterol Total Pada Usia 25-60

Tahun. Electronic Journal UMSurabaya

3. Wellness: http://www.wellness.com/reference/conditions/high-

cholesterol

4. Sukmaniah S, Bardosono S, Oetoro S, Permadhi I, Lestarina L. The

effect of phytosterol in low fat milk on serum lipid levels among mild-

moderately hypercholesterolemic subjects. Medical Journal of

Indonesia. 2008; 17 : 6.

5. Brata H.W. Hubungan pola makan, obesitas, keteraturan berolahraga

dan kebiasaan merokok dengan kejadian hiperkolesterolemia. Unismus

Digital Library. 2010; 15:24:52-1-2

14

Page 15: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

6. Prakoso R.A. Awas Kolesterol. Yogyakarta: Aulya Publishing; 2012.

40

7. Pfizer 3 Ring peduli koletserol :

http://www.pedulikolesterol.com/kontrolkolesterol/gayahidupread.php

?id=9720110712145430055044500377

8. Stapleton PA, Goodwill AG, James ME, Brock RW, Frisbee JC.

Hypercholesterolemia and microvascular dysfunction: interventional

strategis. Journal of Inflamation. 2010; 7:54 -1

9.

10. Mayes PA.Sintesis,pengangkutan,dan ekskresi kolesterol.In:Murray

RK,Granner DK,Mayes PA,Rodwell VW,editors.Biokimia Harper.

Edisi 25. Jakarta:Buku kedokteran EGC;2001.270

11. Freeman MW,Junge C. Memahami kolesterol.Kolesterol rendah

jantung sehat.Jakarta:Bhuana ilmu populer;2008.2

12. Rahmat D, Wiradimadja. Pendugaan kadar kolesterol daging danm

telur berdasarkan kadar kolesterol darah pada puyuh jepang. Jurnal

ilmu ternak. 2011;11:35.

13. Sukeksi A,Anggraini H. Kadar kolesterol darah pada penderita obesitas

di kelurahan korpri sambiroto semarang. Jurnal ilmu kesehatan.

2009;2:27

14. Fitnella V. Awas,bahaya laten kolesterol.Yogyakarta. In azna

books;2009.49-51.

15. Marks DB,Marks AD,Smith CM.Biokimia kedokteran

dasar.Indonesia.Buku kedoktean EGC;2012.516.

15

Page 16: Kemajuan di bidang ekonomi.docx

16. Anonim : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-

sitimasrip-5300-2-bab2.pdf

17. News medical : http://www.news-medical.net/health/Cholesterol-

Physiology-(Indonesia).aspx

18. Marks DB,Marks AD,Smith CM.Biokimia kedokteran

dasar.Indonesia.Buku kedoktean EGC;2012.516-18

19. Mayes PA.Meatabolisme lipid II.peranan jaringan.In: Mayes

PA,Granner DK, Rodwell VW,Martin DW,editors. Biokimia Harper.

Edisi 20. Indonesia:Buku kedokteran EGC;1987.281-282

20. Anonim. Indeks massa tubuh. http://www.lontar.ui.ac.id/file?

file=digital/126760-S-5637-Hubungan%20indeks-Literatur.pdf

21. Anonim. Korelasi antara derajat perlemakan hati berdasarkan

ultrasonografi dengan indeks massa tubuh dan profil enzim hati.

http://118.97.33.150/jurnal/files/f02dc054f5981a9bdbaa348b5a5cd670.

pdf

22. Ristianingrum I, Rahmawati I, Rujito L. Hubungan antara indeks

massa tubuh dengan tes fungsi paru. Mandala of health. 2010;4:105-06

16