Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
TAHUN 2019
Laporan Kinerja 2019POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 46, Makassar
www.poltekkes-mks.ac.id;
email: [email protected]
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
meiimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kinerja Poltekkes
Kemenkes Makassar Tahun 2019 dapat diselesaikan pada waktunya. Laporan
kinerja ini merupakan bagian dari pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas
kinerja dalam kerangka good governance dan pertanggungjawaban atas kinerja
pencapaian sasaran strategis. Penyusunan Laporan Kinerja Poltekkes
Kemenkes Makassar mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Landasan penyusunan laporan ini adalah Rencana Strategis Poltekkes
Kemenkes Makassar Revisi 2014 - 2019 dengan menyajikan analisa antara
target dan realisasi atas KPI (Key Performance Indicator) yang menjadi fokus
ksrja Poltekkes Kemenkes Makassar pada tahun 2019. Permasalahan dan
kendala yang dihadapi dalam pencapaian target tahun 2019, akan menjadi
rencana tindaklanjut untuk perbaikan kinerja pelaksanaan kegiatan periode
tahun berikutnya.
Diharapkan Laporan kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019
ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan institusi yang lebih baik.
Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih kepada semua civitas atas kerja
keras dan partisipasinya dalam pencapaian kinerja pada tahun 2019. Semoga
Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Aamiin.
Makass; Januari 2020 irektur,^
Dr. Ir. H. Agustian Ipa. M.Kes NIP. 19620817 198503 1 004
iii
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................. 46
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 106
v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Nilai capaian kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar tahun 2016 – 2018
meningkat dari tahun ke tahun. Nilai capaian kinerja tahun 2018 adalah
93,98 (AA = Sangat Memuaskan). Jika dibandingkan dengan capaian
kinerja pada tahun 2016 dan 2017, capaian kinerja Poltekkes Kemenkes
Makassar mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada gambar 1.
Gambar 1. Capaian Kinerja Tahun 2016 – 2018
Laporan Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019, merupakan
sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Direktur beserta
jajarannya kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) dan seluruh pemangku
kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Di sisi
lain, Laporan Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019 juga
sekaligus menyampaikan proses pencapaian hasil, permasalahan utama,
upaya pemecahan masalah dan strategi keberhasilan setiap tahun
anggaran untuk kurun waktu 2014 – 2019 yang dapat dijadikan sebagai
93.2
93.4
93.6
93.8
94
Capaian
kinerja
93.46 93.79 93.98
2016 2017 2018
vi
lesson learn pada perencanaan strategis 5 tahun ke depan. Laporan
Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019 juga merupakan
wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi
yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Visi Poltekkes Kemenkes Makassar adalah “Menjadi pusat pendidikan
tenaga kesehatan unggulan yang mandiri, berdaya saing tinggi, dan
berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta berakhlak
mulia”. Dalam mencapai visi tersebut, Poltekkes Kemenkes Makassar
sebagai institusi pendidikan tenaga kesehatan mempunyai 3 (tiga) misi
yaitu (1) Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif dan berakhlak
mulia melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan, (2)
Meningkatkan pengelolaan sumber daya dengan menerapkan IPTEK
sehingga menghasilkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
dan (3) Meningkatkan hubungan kemitraan di bidang kesehatan untuk
pengembangan Institusi.
Dalam mencapai visi dan misi, Poltekkes Kemenkes Makassar
menetapkan 15 (lima belas) sasaran strategis yang akan dicapai dalam
tahun 2014 – 2019, yaitu :
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
Pertama :
Meningkatkan kualitas lulusan yang profesional dan berakhlak mulia
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru
2. Peningkatan produktivitas lulusan 3. Peningkatan kualitas lulusan
Kedua : Meningkatkan penjaminan mutu
pendidikan
1. Peningkatan kualitas penjaminan mutu
2. Implementasi penilaian akreditasi BAN PT
Ketiga :
1. Peningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
vii
Meningkatkan kualitas, profesionalisme dan produktivitas
Sumber Daya Manusia
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian
3. Peningkatan kegiatan ilmiah dan publikasi
4. Peningkatan jumlah pengabdian pada masyarakat
Keempat : Meningkatkan Penerapan IPTEKS, sistem informasi manajemen dan akuntabilitas pengelolaan sarana
dan prasarana secara tepat sasaran (efisiensi), berhasil dan berdaya
guna (efektif)
1. Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan
2. Peningkatan jumlah aset gedung / ruang pembelajaran
3. Peningkatan ketersediaan media pembelajaran / Audio Visual
4. Peningkatan sumber daya keuangan
Kelima : Meningkatkan kerja sama kemitraan
dengan institusi terkait di bidang kesehatan
1. Peningkatan kemitraan kegiatan tridharma perguruan tinggi
2. Peningkatan penyerapan lulusan di pasar Kerja
Untuk menunjang pencapaian sasaran strategis tersebut maka ditetapkan
beberapa indikator kinerja yang memuat 18 (delapan belas) indikator
kinerja utama dari 23 (dua puluh tiga) indikator kinerja penunjang.
Capaian IKU Poltekkes Kemenkes Makassar tahun 2019 menunjukkan
bahwa dari 18 (delapan belas) indikator kinerja utama yang telah
ditetapkan sesuai Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan No.
HK.02.03./I/002655/2018 sebagian besar berhasil tercapai. Hal ini terlihat
bahwa 12 indikator (66,67%) menunjukkan capaian 100%, 11 diantaranya
capaiannya diatas 100%. Meskipun demikian masih terdapat 6 (enam)
indikator yang belum mencapai target. Capaian terendah berada pada
indikator persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis
hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun dengan capaian sebesar
45,85%, sedangkan capaian tertinggi pada indikator Karya yang
viii
diusulkan mendapatkan HKI dengan capaian sebesar 164,84%. Hal ini
secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN %
CAPAIAN
1. Persentase lulusan tepat waktu % 93,66
2. Persentase kelulusan uji kompetensi % 104,23
3. Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥
3,25 % 104,22
4. Persentase pembelajaran berbasis e-learning % 138
5. Persentase serapan lulusan di pasar kerja
kurang dari 6 bulan % 114,28
6. Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan
dosen dalam 1 tahun Penelitian 141,67
7. Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di
jurnal ilmiah dalam satu tahun Nilai 93,44
8. Jumlah kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun Wilayah 120
9.
Persentase kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis hasil penelitian yang
dilakukan dalam 1 tahun
% 45,85
10. Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya
operasional % 85,71
11. Jumlah pendapatan PNBP Rp 99,28
12. Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset Rp 133,57
13. Persentase penyelesaian modernisasi
pengelolaan keuangan BLU % 102
14. Rasio dosen terhadap mahasiswa Rasio 100
15. Karya yang diusulkan mendapatkan HKI Jumlah 164,84
16. Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 % 112,19
17. Indeks kepuasan masyarakat Indeks 100,31
18.
Persentase mahasiswa dari masyarakat
berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan
dana pendidikan
% 86,93
ix
Sedangkan pada capaian indikator kinerja penunjang, terdapat 23 (dua
puluh tiga) indikator penunjang. Dari 23 indikator, 17 indikator mencapai
target dan 15 diantaranya capaiannya diatas 100%. Sedangkan 5 (lima)
indikator belum mencapai target. Capaian terendah untuk indikator
penunjang yakni pada indikator Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi :
daya tampung dengan capaian sebesar 78,61% sedangkan Capaian
tertinggi pada indikator rata-rata dana penelitian dosen per tahun dengan
capaian indikator 452%. Capaian indikator penunjang dapat dilihat pada
tabel berikut:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian
Kinerja (%)
1 Peningkatan kualitas dan
kuantitas penerimaan
mahasiswa baru
1. Meningkatnya jumlah pendaftar
sipenmaru
2. Meningkatnya jumlah mahasiswa baru
3. Rasio calon mahasiswa yang ikut
seleksi : daya tampung
4. Persentase maba yang melakukan
registrasi dan calon maba yang lulus
seleksi
1. 80,58
2. 103,52
3. 78,61
4. 94,44
2 Peningkatan
produktivitas lulusan
1. Persentase lulusan tepat waktu (IKU)
1. 93,66
3 Peningkatan kualitas
lulusan
1. Persentase lulusan yang
mendapatkan IPK ≥3,25 (IKU)
2. Rata-rata IPK lulusan
3. Persentase kelulusan uji
kompetensi (IKU)
1. 104,22
2. 108,59
3. 104,23
4
Peningkatan
Pelaksanaan
Penjaminan Mutu
1. Rasio mahasiswa terhadap dosen
tetap (IKU)
2. Persentase jumlah dosen tetap terhadap
jumlah seluruh dosen
1. 100
2. 114,28
5. Implementasi Penilaian
Akreditasi BAN PT
1. Jumlah prodi terakreditasi A dan B oleh
BAN PT/ LAMPTKes
1. 100
6 Peningkatan kualitas dan
kuantitas SDM
1. Jumlah dosen tetap berpendidikan S3
2. Persentase dosen tetap yang memiliki
jabatan Lektor Kepala
3. Persentase jumlah dosen
berkualifikasi S3 (IKU)
1. 109,38
2. 94,87
3. 112,19
7 Peningkatan kualitas dan
kuantitas penelitian
1. Meningkatnya jumlah penelitian (IKU)
2. Meningkatnya jumlah pelatihan tentang
penelitian
1. 141,67
2. 114,29
x
8 Peningkatan kegiatan
ilmiah dan publikasi
1. Meningkatnya jumlah publikasi karya
ilmiah (IKU)
2. Bertambahnya jumlah penyusunan buku
ajar
3. Karya yang diusulkan mendapatkan
HKI (IKU)
4. Karya yang diusulkan dan/ atau
mendapatkan HKI
5. Jumlah karya ilmiah yang
dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam
satu tahun (IKU)
6. Penelitian yang dipublikasi
1. 95,36
2. 100
3. 164,84
4. 209,03
5. 93,44
6. 127,27
9 Peningkatan jumlah
pengabdian kepada
Masyarakat
1. Bertambahnya jumlah kegiatan
pengabdian masyarakat
2. Jumlah rata-rata pengabdian pada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen
3. Jumlah kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis wilayah dalam 1
tahun (IKU)
4. Persentase kegiatan pengabdian
kepada masyarakat berbasis hasil
penelitian yang dilakukan dalam 1
tahun (IKU)
1. 128,33
2. 79,09
3. 120
4. 45,85
10 Peningkatan
pengelolaan layanan
pendidikan
1. Meningkatnya jumlah penerima
beasiswa mahasiswa
2. Persentase pembelajaran berbasis e-
learning (IKU)
3. Indeks kepuasan masyarakat (IKU)
4. Persentase mahasiswa dari
masyarakat berpenghasilan rendah
yang mendapat bantuan dana
pendidikan (IKU)
1. 177,64
2. 138,00
3. 100,31
4. 86,93
11 Peningkatan jumlah aset
gedung dan ruang
pembelajaran
1. Meningkatnya jumlah aset gedung/
ruang pembelajaran
1. 200,00
12 Peningkatan ketersedian
media pembelajaran/
audiovisual
1. Bertambahnya jumlah media
pembelajaran berupa LCD dan Laptop
1. 130,00
13 Peningkatan sumber
daya keuangan
1. Meningkatnya penyerapan realisasi
keuangan
2. Rata-rata dana penelitian / dosen /
tahun
3. Rata-rata dana pengabmas / dosen
tetap/tahun
4. Persentase pendapatan PNBP
terhadap biaya operasional (IKU)
5. Jumlah pendapatan PNBP (IKU)
1. 106,51
2. 452,00
3. 227,50
4. 85,71
xi
6. Realisasi pendapatan dari
optimalisasi asset (IKU)
7. Persentase penyelesaian
modernisasi pengelolaan keuangan
BLU (IKU)
5. 99,28
6. 133,57
7. 102
14 Peningkatan kemitraan
kegiatan Tri Dharma PT
1. Rata – rata peningkatan jumlah MoU 1. 122,22
16 Peningkatan penyerapan
lulusan dipangsa pasar
1. Persentase serapan lulusan di pasar
kerja kurang dari 6 bulan setelah
mendapatkan STR (IKU)
1. 114,29
Secara umum, capaian kinerja tahun 2019 sudah baik namun diharapkan
untuk meningkatkan institusi menjadi lebih berkualitas lagi maka
diharapakan kiranya para penentu kebijakan terkait anggaran menjadikan
Borang BAN PT/LAM-PTKes sebagai bahan rujukan dan pertimbangan
untuk menyusun anggaran yang mendukung peningkatan kualitas
institusi.
xii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Strategis.....………………………………………. 18 Tabel 2.2 Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis I ……………………………………… 19 Tabel 2.3 Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019….…………... 20 Tabel 2.4 Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019 …................ 21 Tabel 2.5 Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019…………….... 22 Tabel 2.6 Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019…………….. 24 Tabel 2.7 Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019.................... 24 Tabel 2.8 Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019 .................. 26 Tabel 2.9 Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019 ………….. 27 Tabel 2.10 Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019 ................ 28 Tabel 2.11 Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019……………. 29 Tabel 2.12 Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019.………….. 31 Tabel 2.13 Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019 ................ 31 Tabel 2.14 Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019 ................ 32 Tabel 2.15 Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019 ................... 34 Tabel 2.16 Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019……………. 35 Tabel 2.17 Perjanjian Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019...………………... 37 Tabel 3.1 Capaian IKU Persentase Lulusan Tepat Waktu .....………………………………… 47 Tabel 3.2 Capaian IKU Kelulusan uji kompetensi…………................................................ 48
Tabel 3.3 Capaian IKU Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25……………. 50
Tabel 3.4 Capaian IKU Persentase pembelajaran berbasis e-learning........................... 51
Tabel 3.5 Capaian IKU Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan……………………………………………………………………………
52
Tabel 3.6 Capaian IKU Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun..................................................................................................................
53
Tabel 3.7 Capaian IKU Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun………………………………………………………………...
54
Tabel 3.8 Capaian IKU Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun………………………………......................................
55
Tabel 3.9 Capaian IKU Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat
berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun……………………
56
Tabel 3.10 Capaian IKU Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional… 58
Tabel 3.11 Capaian IKU Jumlah pendapatan PNBP………………………………………. 59
Tabel 3.12 Capaian IKU Realisasi pendapatan dari optimalisasi asset…………………. 60
Tabel 3.13 Capaian IKU Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan
keuangan BLU…………………………………………………………………...
63
Tabel 3.14 Capaian IKU Rasio dosen terhadap mahasiswa……………………………… 65
Tabel 3.15 Capaian IKU Karya yang diusulkan mendapatkan HKI……………………… 66
Tabel 3.16 Capaian IKU Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3…………………… 67
Tabel 3.17 Capaian IKU Indeks kepuasan masyarakat…………………………………… 69
xiii
Tabel 3.18 Capaian IKU Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan…………………………..
70
Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019 76 Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019…… 77 Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019…... 78 Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019 …... 79 Tabel 3.23 Capaian Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019....... 81 Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019. 82 Tabel 3.25 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019 … 84 Tabel 3.26 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019..... 85 Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis IV Tahun Tahun 2014 –
2019.......................................................……………………………………………… 86 Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019...... 89
Tabel 3.29 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019...... 91
Tabel 3.30 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019..... 92
Tabel 3.31 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019.... 93
Tabel 3.32 Capaian Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019........ 95
Tabel 3.33 Capaian Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019....... 96
Tabel 3.34 Target dan Realisasi PNBP Tahun 2014 – 2018……………………………. 98
Tabel 3.35 Realisasi Belanja BLU Tahun 2014 - 2018.....……………………………… 99
Tabel 3.36 Realisasi Belanja APBN Tahun 2018……………………………………………….. 99
Tabel 3.37 Serapan APBN Tahun 2014 – 2018......…………………………………………….. 99
Tabel 3.38 Capaian Realisasi PNBP 2018.......................................................................... 100
Tabel 3.39 Data Sarana dan prasarana Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2014 – 2018………………………………………………………………………………………
103
Tabel 4.1 Capaian Indikator Kinerja dan Target 2020……………......................................... 106
xiv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Makassar.............. 5
Gambar 2.1 Penjabaran Visi Misi Presiden………………………………….. 17
Gambar 3.1 Foto beberapa pengembangan di Poltekkes Makassar……... 74
Gambar 3.2 Dosen dan tenaga kependidikan………………………………. 97
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
Pembangunan Kesehatan Nasional merupakan upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (RPJP-N).
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan ini mengacu Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2012, yang mengacu pada azas
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat. Keberhasilan pengelolaan kesehatan ini
memerlukan komitmen yang tinggi, dukungan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
dan sinergisme (KISS) yang baik dari para pelaku untuk menghasilkan tata
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang baik (good governance).
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-
5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,
Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia
Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang
kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 – 2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
2
Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 dan telah direvisi melalui
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/422/2017. Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah
meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan
sasaran pokok RPJMN 2015 – 2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan
dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3)
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya
cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan, obat dan vaksin, serta (6) meningkatnya responsivitas sistem
kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar
utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan
kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan
paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengutamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan
masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan
peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi
berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan
strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya.
Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga – keluarga sehat.
3
Memperhatikan berbagai hal tersebut di atas dan sebagai perwujudan
penerapan sasaran strategis Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-
2019, telah disusun Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Makassar Revisi
Tahun 2014 – 2019 yang mengacu pada Rencana Aksi Program (RAP) Badan
PPSDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019, Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019, Renstra Kementerian
Kesehatan 2015 – 2019, serta perubahan organisasi dan tata kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan. Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Makassar
Revisi Tahun 2014 – 2019 yang telah ditetapkan ini memuat serangkaian tujuan,
sasaran strategis dan berbagi kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai upaya
pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan. Setiap kegiatan pada
Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan memiliki indikator
dan target kinerja kegiatan. Target kinerja kegiatan merupakan penilaian dari
pencapaian kegiatan yang selalu diukur atau dipantau secara berkala dan
dievaluasi pada setiap tahunnya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019, merupakan bentuk akuntabilitas
dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Poltekkes
Kemenkes Makassar atas penggunaan anggaran. Dalam LKjIP ini memuat
pengukuran kinerja dan evaluasi, serta pengungkapan (disclosure) secara
memadai sebagai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja Poltekkes
Kemenkes Makassar tahun anggaran 2019. Penyusunan LKjIP Poltekkes
4
Kemenkes Makassar merujuk pada Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam menyusun rencana kinerja dan rencana anggaran di tahun
mendatang.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Kelembagaan Poltekkes Kemenkes Makassar mengacu pada Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Adapun tugas Poltekkes Kemenkes Makassar adalah :
1. Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan vokasi bidang kesehatan.
2. Dapat menyelenggarakan pendidikan profesi setelah memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan perundang – undangan.
Susunan organisasi Poltekkes Kemenkes Makassar antara lain:
1. Dewan pengawas;
Dewan pengawas merupakan organ nonstruktural yang menjalankan
fungsi pertimbangan nonakademik Poltekkes Kemenkes Makassar.
5
DIREKTURIr. H. Agustian Ipa, M.Kes
WADIR IIAnshar, S.Pd., S.Ft.Physio.,
M.Kes
WADIR IDr. Rusli, Apt., Sp.FRS
WADIR IIIDr. H. Herman, S.Pd., M.Kes
SENAT
DEWAN PERTIMBANGAN/
PENGAWAS
SATUAN PENGAWAS INTERNALDr. H. Ashari Rasjid, SKM., MS
Mulyadi, SKM., M.KesMuh. Basri, S.ST., M.Kes
H. Muhammad Nur, S.SiT., S.Kep., M.Kes BAGIAN AKADEMIK DAN UMUMMuh. Gazali, S.Sos., M.M.Kes
SUBBAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIKAsri Yassi, SE
SUBBAGIAN KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA
Hastuti, SE
SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM
Hairuddin Hady, S.Sos., M.Kes
SUBBAGIAN ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN, ALUMNI
DAN KERJASAMAManjilala, S.Gz., M.Gizi
UNIT TEKNOLOGI INFORMASIPerie Bagoes Handoko, S.Kom., MT
UNIT PERPUSTAKAAN TERPADUAndi Ruhban, S.ST., M.Kes
UNIT BISNISHj. Zaenab, SKM., M.Kes
UNIT LABORATORIUM TERPADUHendra Stevani, S.Si., M.Si
PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Dr. Rudy Hartono, SKM., M.Kes
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
Siti Nurl Fajriah, S.Pd., S.Ft.Physio., M.Kes
PUSAT PENJAMINAN MUTUM. Askar, S.Kep.Ns., M.Kes
JURUSANKeperawatan, Kebidanan, Analis Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Gizi, Fisioterapi, Farmasi, Keperawatan Gigi
PRODI DIPLOMA III Keperawatan Makassar, Kebidanan, Analis
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Gizi, Fisioterapi, Farmasi, Keperawatan Gigi, Keperawatan Pare – Pare
PRODI DIPLOMA IV Keperawatan, Kebidanan, Analis Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Gizi, Fisioterapi, Farmasi, Keperawatan Gigi
PRODI PROFESI
PRODI DOKTOR TERAPAN
PRODI MAGISTER TERAPAN
INSTALASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Makassar
2. Senat;
Senat merupakan organ nonstruktural yang menjalankan fungsi
penetapan, pertimbangan, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan
akademik.
3. Direktur;
Direktur menjalankan fungsi penetapan kebijakan nonakademik dan
pengelolaan Politeknik Kesehatan Makassar. Direktur terdiri atas:
a. Direktur dan Wakil Direktur;
Direktur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan
membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan
hubungannya dengan lingkungan, serta urusan administrasi umum.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktur
menyelenggarakan fungsi:
6
1) Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan Politeknik
Kesehatan Makassar;
2) pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
3) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
4) pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya
dengan lingkungan;
5) pelaksanaan kerja sama;
6) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
7) pelaksanaan urusan ketatausahaan Poltekkes.
Wakil direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur. Wakil direktur terdiri atas:
1) Wakil direktur bidang akademik;
Wakil direktur bidang akademik mempunyai tugas membantu
Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang
akademik dan pengelolaan sistem informasi.
2) Wakil direktur bidang keuangan, kepegawaian, dan
administrasi umum;
Wakil direktur bidang keuangan, kepegawaian, dan
administrasi umum mempunyai tugas membantu direktur
dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan,
kepegawaian, dan administrasi umum.
3) Wakil direktur bidang kemahasiswaan dan kerja sama.
Wakil direktur bidang kemahasiswaan dan kerja sama
mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin
7
pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, dan
kerja sama.
b. Bagian dan/atau subbagian;
Bagian dan/atau subbagian merupakan unsur pelaksana
administrasi Poltekkes Kemenkes Makassar yang
menyelenggarakan pelayanan administrasi kepada seluruh unsur
di lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar. Bagian dan/atau
subbagian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
direktur dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh wakil direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian
dan/atau subbagian dipimpin oleh seorang kepala.
c. Jurusan
Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada direktur. Jurusan
mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan Vokasi dan/atau
Pendidikan Profesi dalam satu atau beberapa cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pengelolaan sumber daya
pendukung program studi. Pembukaan dan penutupan jurusan
pada Poltekkes ditetapkan oleh Kepala BPPSDMK. Jurusan terdiri
atas:
1) Ketua Jurusan;
Ketua Jurusan merupakan pimpinan Jurusan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Ketua Jurusan dibantu oeh Sekretaris
Jurusan.
8
2) Sekretaris Jurusan;
3) Program studi;
Program studi merupakan kesatuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode
pembelajaran tertentu dalam satu jenis Pendidikan Vokasi
dan/atau Pendidikan Profesi. Program studi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh ketua program studi.
Ketua program studi sebagimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan seorang dosen yang ditetapkan oleh direktur.
Pembukaan dan penutupan program studi dilakukan setelah
mendapat izin dari menteri yang menyelenggarakan tugas
pemerintahan di bidang pendidikan tinggi berdasarkan usulan
Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Usulan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) berdasarkan usulan Kepala BPPSDMK yang disertai
dengan kajian kebutuhan
4) Laboratorium/ bengkel praktek/ workshop; dan
5) Kelompok jabatan fungsional dosen.
d. Pusat
Pusat merupakan unsur pelaksana yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
pengembangan pendidikan, dan penjaminan mutu. Pusat
dipimpin oleh kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur
Politeknik Kesehatan Makassar. Kepala pusat diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Politeknik Kesehatan Makassar. Pusat
9
pada Politeknik Kesehatan Makassar terdiri atas: (1) Pusat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; (2) Pusat
Pengembangan Pendidikan; (3) Pusat Penjaminan Mutu.
e. Unit
Unit merupakan unsur penunjang yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
pengembangan pendidikan, dan penjaminan mutu. Unit dipimpin
oleh kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Politeknik
Kesehatan Makassar. Kepala unit diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Politeknik Kesehatan Makassar. Dalam pelaksanaan
tugasnya, unit secara teknis fungsional dibina oleh Wakil Direktur
yang ditetapkan oleh Direktur Politeknik Kesehatan Makassar.
Unit paling sedikit terdiri atas: (1) Unit Teknologi Informasi; (2)
Unit Laboratorium Terpadu; (3) Unit Perpustakaan Terpadu; (4)
Unit Pengembangan Bahasa. Selain Unit tersebut, dapat dibentuk
unit penunjang lainnya sesuai dengan karakteristik dan keilmuan
yang dikembangkan pada Poltekkes. Pembentukan unit
penunjang lainnya ditetapkan oleh Kepala BPPSDMK.
4. Satuan Pengawas Internal;
Satuan Pengawas Internal merupakan organ yang menjalankan fungsi
pengawasan nonakademik untuk dan atas nama Direktur Politeknik
Kesehatan Makassar. Satuan pengawas internal dipimpin oleh kepala
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Politeknik Kesehatan Makassar.
10
Saat ini, unsur kepemimpinan sudah memasuki periode ke V (2018 – 2022)
yang dipimpin oleh Bapak Dr. Ir. H. Agustian Ipa, M.Kes dan didampingi oleh 3
(tiga) orang Wakil Direktur (Pudir) yaitu Wakil Direktur I (Bidang Akademik) Dr.
Rusli, Sp.FRS., Apt, Wakil Direktur II (Bidang Keuangan, Kepegawaian, dan
Administrasi Umum) Anshar, S.Pd.,S.Ft.Physio.,M.Kes, dan Wakil Direktur III
(Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama) Dr. H. Herman, S.Pd. M.Kes.
D. SISTEMATIKA
Sistematika penulisan LKjIP Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019 ini
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Tehnis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dengan sistematika sebagai berikut :
11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA AKSI PROGRAM
Indikator keberhasilan pembangunan suatu wilayah/negara diukur melalui
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan komposit dari indeks:
(1) kesehatan; (2) pendidikan; dan (3) standar hidup. Kesehatan menjadi
salah satu modal dasar keberhasilan pembangunan negara, dimana derajat
kesehatan masyarakat sangat erat terkait dengan pembangunan ekonomi
sosial dan lingkungannya. Selain itu masyarakat yang sehat akan menunjang
keberhasilan program Pendidikan, peningkatan produktivitas, dan juga
mendorong pendapatan. Oleh karena itulah terwujudnya pembangunan
kesehatan memiliki peranan terhadap optimalnya keberhasilan pembangunan
nasional, yang pelaksanaannya ditentukan oleh kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Melalui Sistem Kesehatan Nasional (SKN), diaturlah
pengelolaan kesehatan dengan terobosan penting yang akan mampu
menjawab berbagai tantangan pembangunan kesehatan, baik untuk masa
kini maupun masa mendatang guna menjamin keberhasilan pembangunan
nasional.
Tujuan pembangunan kesehatan Tahun 2015 – 2019 adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
12
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan
dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia.
Sedangkan Sasaran Pembangunan kesehatan pada periode 2015 – 2019
adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemeratan pelayanan kesehatan. Program Indonesia sehat ini dilaksanakan
melalui Pendekatan Keluarga yang diwujudkan dengan mensukseskan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), dan dilaksanakan dengan 3
pilar utama yaitu : (1) pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategis
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif
preventif dan pemberdayaan masyarakat; (2) penguatan pelayanan
kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan menggunakan pendekatan continoum of care dan intervensi
berbasis resiko kesehatan; dan (3) jaminan kesehatan nasional dilakukan
dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali
biaya.
Sedangkan 6 (enam) sasaran pokok RPJMN 2015 – 2019 adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;
2. Meningkatnya pengendalian penyakit;
13
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) Kesehatan;
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta
6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Penetapan RPJMN Tahun 2015 – 2019 ini menjadi dasar Kementerian
Kesehatan dalam menyusun kegiatan Renstra Tahun 2015 – 2019 dan
menjadi acuan bagi Badan PPSDM Kesehatan dalam menyusun Rencana
Aksi Program Tahun 2015 – 2019. Rencana Aksi Program Pengembangan
dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019 ditetapkan dengan
maksud memberikan arah dan acuan bagi semua satuan kerja di lingkungan
Badan PPSDM Kesehatan dan menggerakkan semua pemangku kepentingan
dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, yang
meliputi: upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan
dan pengawasan mutu SDM Kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Pada tahun 2016 Badan PPSDM Kesehatan mengalami penyesuaian
khususnya pada unit eselon II sejalan dengan perubahan struktur organisasi
yang tertuang dalam Permenkes RI Nomor 64 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Selain itu pada tahun
14
2017, dalam melaksanakan perencanaannya Badan PPSDM Kesehatan
menyesuaikan dan mengikuti perubahan Renstra Kementerian Kesehatan
Tahun 2015 – 2019 Revisi 1 Tahun 2017 berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017.
Mengacu pada Renstra Kemenkes Tahun 2015 – 2019, Visi dan Misi pada
Rencana Aksi Program (RAP) Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019
mengikuti Visi dan Misi yang ditetapkan Presiden Republik Indonesia yakni :
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong royong”.
Upaya mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui tujuh misi pembangunan
sebagai berikut :
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan Negara hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai Negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
15
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional; serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Tujuan Program Badan PPSDM Kesehatan, sebagaimana tertuang dalam
RAP Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015 – 2019 adalah menggerakkan
semua pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan yakni perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan
untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam
mendukung program Indonesia sehat guna mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya.
Sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015 – 2019 merupakan
perwujudan pelaksanaan sasaran strategis Kementerian Kesehatan yang
tertuang dalam Renstra yakni :
“MENINGKATNYA KETERSEDIAAN DAN MUTU SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN SESUAI DENGAN
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN”
Sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan tersebut menjadi sasaran
Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang dicapai
tahun 2019 adalah sebagai berikut :
16
1. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
sebanyak 5.600 Puskesmas
2. Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar
dan 3 dokter spesialis penunjang mencapai 60 %.
3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak
56.910 orang.
Dari sasaran tersebut, maka indikator kinerja program yang digunakan dalam
memantau dan melakukan evaluasi setiap tahunnya adalah:
1. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan (cara
perhitungan: nilai absolut puskesmas yang telah terpenuhi tenaga
kesehatan sesuai standar terutama untuk tenaga kesehatan lingkungan,
tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat dan
analis kesehatan)
2. Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar
dan 3 dokter spesialis penunjang (cara perhitungan: jumlah RSUD Kab/
Kota Kelas C yang telah terpenuhi 4 dokter spesialis dasar (Obgyn, Anak,
Penyakit Dalam dan Bedah) dan 3 spesialis penunjang dibagi total jumlah
RSUD Kab/Kota Kelas C)
3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (kumulatif)
(cara perhitungan: Jumlah aparatur, tenaga pendidik dan kependidikan
serta tenaga kesehatan non aparatur dan masyarakat yang telah
ditingkatkan kemampuannya dengan memperoleh sertifikat melalui
pendidikan dan pelatihan yang sudah terakreditasi)
17
Gambar 2.1 Penjabaran Visi Misi Presiden menjadi Visi Misi Poltekkes Kemenkes Makassar
18
Visi Poltekkes Kemenkes Makassar sebagaimana tertuang dalam disusun
Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Makassar Revisi Tahun 2014 – 2019
adalah:
Dan memiliki misi yaitu:
Dalam mencapai visi dan misi, Poltekkes Kemenkes Makassar
menetapkan 15 (lima belas) sasaran strategis yang akan dicapai dalam
tahun 2014 – 2019, yaitu :
Tabel 2.1 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Strategis
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
Pertama : Meningkatkan kualitas lulusan yang
profesional dan berakhlak mulia
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru
2. Peningkatan produktivitas lulusan 3. Peningkatan kualitas lulusan
Kedua : Meningkatkan penjaminan mutu
pendidikan
1. Peningkatan kualitas penjaminan mutu 2. Implementasi penilaian akreditasi BAN
PT/LAM-PTKes
”Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan unggulan
yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berkomitmen
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta
berakhlak mulia”
1. Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif dan berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
2. Meningkatkan pengelolaan sumber daya dengan menerapkan IPTEKS sehingga menghasilkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
3. Meningkatkan hubungan kemitraan di bidang kesehatan untuk pengembangan institusi
19
Ketiga : Meningkatkan kualitas, profesionalisme
dan produktivitas Sumber Daya Manusia
1. Peningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian
3. Peningkatan kegiatan ilmiah dan publikasi
4. Peningkatan jumlah pengabdian pada masyarakat
Keempat : Meningkatkan Penerapan IPTEKS, sistem informasi manajemen dan
akuntabilitas pengelolaan sarana dan prasarana secara tepat sasaran
(efisiensi), berhasil dan berdaya guna (efektif)
1. Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan
2. Peningkatan jumlah aset gedung / ruang pembelajaran
3. Peningkatan ketersediaan media pembelajaran / Audio Visual
4. Peningkatan sumber daya keuangan
Kelima : Meningkatkan kerja sama kemitraan
dengan institusi terkait di bidang kesehatan
1. Peningkatan kemitraan kegiatan tridharma perguruan tinggi
2. Peningkatan penyerapan lulusan di pasar Kerja
1. Tujuan Pertama : Meningkatkan kualitas lulusan yang profesional dan
berakhlak mulia
a. Sasaran I : Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan
mahasiswa baru
Tabel 2.2
Target Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis I
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Meningkatnya jumlah pendaftar sipenmaru
Orang 4750 4930 4940 5100 5150 5200
2
Meningkatnya jumlah mahasiswa baru
Orang 1200 1240 1240 1280 1280 1280
3
Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung
Rasio 3,96 3,98 3,98 3,98 4,02 4,02
4
Persentase maba yang melakukan registrasi dan calon maba yang lulus seleksi
Persen 99 99,1 99,2 99,3 99,4 99,5
20
1) Kebijakan
Sinkronisasi Juknis, optimalisasi jalur PMDP dan publikasi profil
Poltekkes Makassar.
2) Program
a) Monitoring dan evaluasi Sistem Sipenmaru
b) Promosi dan Sosialisasi Sipenmaru
c) Optimalisasi Sistem Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP)
d) Pelaksanaan Sipenmaru yang efisien dan efektif dan
berkualitas
3) Kegiatan
a) Sosialisasi Sipenmaru ke stakeholder untuk D.III dan D.IV
reguler
b) Pencetakan spanduk/ leaflet / Brosur
c) Optimalisasi Publikasi lewat media sosial dan media massa
d) Seleksi jalur PMDP untuk program D.III dan D.IV dengan
melibatkan jurusan
e) Rapat Kerja Sipenmaru
f) Penyusunan Buku Panduan Sipenmaru
g) Monitoring dan Evaluasi Sipenmaru secara periodik
h) Penyusunan profil
i) Sosialisasi dan publikasi profil untuk menambah animo
mahasiswa baru
b. Sasaran II : Peningkatan produktivitas lulusan
Tabel 2.3
Target Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis II
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Persentase lulusan tepat waktu
Persen 91,61 92,51 93,42 94,32 95,23 96,13
21
1) Kebijakan
Mengintensifkan sistem Monitoring dan evaluasi Proses Belajar
Mengajar (PBM)
2) Program
a) Pelaksanaan PBM yang berkualitas
b) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi PBM
3) Kegiatan
a) Evaluasi pedoman akademik
b) Sosialisasi Pedoman akademik ke seluruh civitas akademika
c) Monitoring dan evaluasi PBM secara periodik (2 minggu
sekali)
d) Electronic Campus
c. Sasaran III : Peningkatan kualitas lulusan
Tabel 2.4
Target Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis III
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Persentase mahasiswa IPK ≥ 2,75 Perubahan : Persentase lulusan yang mendapatkan IPK≥ 3,25 (IKU 3)
Persen 99,74 99,79 99,84 99,89 99,94 90
2 Rata – rata IPK lulusan
IPK 3,00 3,1 3,15 3,2 3,25 3,26
3 Persentase kelulusan Uji Kompetensi (IKU 2)
Persen 43,74 (baseline) 60
1) Kebijakan
Evaluasi penilaian hasil belajar, kurikulum, serta uji kompetensi
2) Program
a) Review IPK
b) Monitoring dan evaluasi pertemuan dosen
c) Review kurikulum
d) Penetapan Standar Pembimbingan Akademik
22
e) Analisis SK PA dan SK UAP
f) Peningkatan hasil uji kompetensi
g) Peningkatan kegiatan pencapaian akhlak mulia
3) Kegiatan
a) Rapat evaluasi PBM dan UAP
b) Rapat Evaluasi dosen tetap pada pelaksanaan PBM
c) Rapat Evaluasi dosen tidak tetap pada pelaksanaan PBM
d) Workshop penyusunan Standar Pembimbingan Akademik
dan Standar pembimbingan tugas akhir.
e) Melaksanakan kegiatan rohani bagi mahasiswa/Emotional
Spiritual Question (ESQ)/dll
f) Mengundang tenaga ahli/pakar dalam seminar / pelatihan,
pembicara tamu, dsb
g) Inventarisasi dosen tetap yang memiliki sertifikat
kompetensi/profesi.
h) Evaluasi SKS Praktikum (standar BAN-PT/LAM-PTKes untuk
D.III sebanyak 52 SKS)
i) Review kurikulum bersama stakeholder
j) Workshop pembinaan pengelola administrasi akademik
k) Kegiatan kemahasiswaan yang berkualitas dan menunjang
PBM
l) Workshop Item Review dan Item Development
m) Workshop Analisis Soal
2. Tujuan Kedua : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
a. Sasaran I : Meningkatkan kualitas penjaminan mutu
Tabel 2.5
Target Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis I
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Rasio dosen terhadap mahasiswa (IKU 14)
Rasio 1:17 1:17 1:17 1:17 1:17 1:23
2 Persentase jumlah dosen tidak tetap
Persen 20 17,5 15 12,25 10 75
23
terhadap jumlah seluruh dosen Perubahan : Persentase jumlah dosen tetap terhadap jumlah seluruh dosen
1) Kebijakan
Optimalisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
2) Program
a) Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal
b) Pengadaan dosen tetap program studi sesuai bidang
keilmuan
c) Relokasi dosen tetap sesuai bidang keilmuan dan kebutuhan
program studi
3) Kegiatan
a) Pelatihan auditor internal
b) Revitalisasi dokumen mutu
c) Penyusunan SOP/dokumen hasil review Sistem Penjaminan
Mutu
d) Rapat persiapan Audit Internal
e) Surveillance
f) Audit internal per semester
g) Rapat hasil audit Internal dihadiri unsur pimpinan
h) Relokasi administrasi SK Penetapan Homebase Dosen
i) Evaluasi Rasio dosen tetap dan pembimbing tugas akhir
dengan mengoptimalkan dosen tetap
j) Pengurangan penggunaan dosen tidak tetap melalui
optimalisasi dosen terpadu
24
b. Sasaran II : Implementasi penilaian akreditasi BAN PT
Tabel 2.6
Target Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis II
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Jumlah prodi terakreditasi A dan B oleh BAN-PT/ LAM-PTKes
Prodi 0 9 16 16 16 17
1) Kebijakan
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan melalui
penilaian akreditasi BAN PT/LAM-PTKes
2) Program
Penilaian Akreditasi BAN PT/LAM-PTKes
3) Kegiatan
a) Sosialisasi Akreditasi BAN-PT/LAM-PTKes
b) Self assessment dengan borang akreditasi BAN-PT/LAM-
PTKes
c) Workshop hasil Self assessment
d) Pembenahan dokumen untuk persiapan Penilaian akreditasi
BAN-PT/LAM-PTKes
e) Implementasi PDPT (Pangkalan data Perguruan Tinggi)
f) Penilaian akreditasi BAN-PT/LAM-PTKes
3. Tujuan Ketiga : Meningkatkan kualitas dan kuantitas, profesionalisme
dan produktivitas Sumber Daya Manusia
a. Sasaran I : Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM
Tabel 2.7
Target Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis I
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah dosen tetap berpendidikan S3
orang 6 15 20 25 30 32
2
Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan Lektor Kepala
persen 37 37,5 38 38,5 39 40
25
3 Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 (IKU 16)
Persen 12,8 (baseline) 16
1) Kebijakan
Pengembangan kualitas dan kuantitas SDM.
2) Program
a) Rekruitmen SDM sesuai kebijakan
b) Relokasi jabatan SDM
c) Sertifikasi kompetensi dosen tetap
d) Pendidikan lanjut melalui tubel (Tugas belajar)
e) Pendidikan lanjut melalui Ibel (Izin Belajar)
f) Kegiatan Pelatihan bagi SDM
g) Pengembangan sistem dan manajemen keuangan
h) Peningkatan kualifikasi pustakawan
3) Kegiatan
a) Pendidikan lanjut dari D.III ke S1 untuk pustakawan
b) Pelatihan tenaga pustakawan
c) Pendidikan lanjut dari S2 ke S3
d) Pelaksanaan Sertifikasi kompetensi bagi Dosen tetap
e) Pelatihan instruktur Laboratorium
f) Pelatihan instruktur klinik
g) Pelatihan Keprofesian
h) Kursus TOEFL / IELTS
i) Pelatihan bagian keuangan
j) Pelatihan bagian kepegawaian
k) Pelatihan bagian umum
l) Pelatihan bagian perlengkapan
m) Pelatihan urusan akademik
n) Pelatihan urusan kemahasiswaan
o) Workshop evaluasi LKjIP
p) Penyusunan LKjIP
q) Penyusunan Laporan tahunan
r) Penyusunan RBA
26
s) Penyusunan laporan keuangan
t) Penyusunan laporan semua unit
u) Pelatihan akuntabilitas keuangan
v) Pengembangan sistem akuntansi keuangan
w) Evaluasi penyusunan laporan semua unit
x) Evaluasi dan monitoring pelaksanaan keuangan di semua unit
y) Penyusunan rencana pengembangan dosen dan tenaga
kependidikan
b. Sasaran II : Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian
Tabel 2.8
Target Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis II
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya jumlah penelitian (IKU 6)
penelitian 64 67 70 73 76 84
2
Meningkatnya jumlah pelatihan tentang penelitian
kegiatan 3 4 5 6 7 7
1) Kebijakan
Peningkatan kinerja tenaga Dosen/Pendidik dalam melaksanakan
penelitian
2) Program
Terselenggaranya penelitian terapan yang dilakukan oleh tenaga
Dosen/Pendidik yang berkualitas
3) Kegiatan
a) Kegiatan penelitian
b) Pelatihan tentang penelitian
c) Pembinaan terhadap Dosen / Pendidik per jurusan dalam
melakukan penelitian.
d) Sosialisasi pedoman penelitian
e) Workshop Road Map Penelitian
f) Penyusunan Road Map Penelitian
27
c. Sasaran III : Peningkatan kegiatan ilmiah dan publikasi Tabel 2.9
Target Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis III
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah
Judul
227 229 231 233 235 237
2 Bertambahnya jumlah penyusunan buku ajar
judul 45 45 45 45 45 50
3 Karya yang diusulkan mendapat HAKI (IKU 15)
Jumlah 3,0 (baseline) 1,82
4
Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HAKI (IKU BLU)
Nilai 27 (baseline) 155
5
Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah dalam satu tahun (IKU 7)
Nilai 1,96 (baseline) 3,2
6 Penelitian yang dipublikasi (IKU BLU)
Nilai 200 (baseline) 385
1) Kebijakan
Peningkatan kinerja tenaga Dosen/Pendidik dalam kegiatan
ilmiah dan publikasi
2) Program
Peningkatan jumlah penelitian dan karya ilmiah yang
dipublikasikan dan dipatenkan
3) Kegiatan
a) Pelatihan penyusunan artikel publikasi hasil penelitian
b) Penerbitan jurnal ilmiah secara periodik
c) Penyusunan buku bahan ajar
d) Penerbitan hasil penelitian dan karya ilmiah
e) Inventarisasi artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen melalui
Laporan Kinerja Dosen (LKD) per semester
f) Pembentukan Sentra HAKI
g) Sosialisasi pengusulan karya untuk mendapatkan HAKI
h) Penerbitan jurnal menggunakan OJS
28
Sasaran IV : Peningkatan Jumlah Pengabdian pada Masyarakat
Tabel 2.10
Target Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis IV
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat
Kegiatan 385 390 395 400 405 120
2
Jumlah rata-rata pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
Skor 1,92 1,99 2,06 2,13 2,2 2,2
3
Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat berbasis wilayah (IKU 8)
Kegiatan 5 (baseline) 5
4
Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun (IKU 9)
Persen 17,3 (baseline) 20
1) Kebijakan
Peningkatan kinerja Dosen / Pendidik dalam kegiatan pengabdian
pada masyarakat
2) Program
Terselenggaranya kegiatan pengabdian pada masyarakat
3) Kegiatan
a) Kerjasama (MOU) dengan Wilayah Binaan
b) Penyusunan Standar Pengabdian Masyarakat
c) Evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat
d) Optimalisasi desa binaan dalam pelaksanaan pengabdian
masyarakat
e) Pelatihan pramuka Bhakti Husada
f) Pelatihan Kegawat Daruratan
29
g) Corporate Social Responsibility
h) Workshop Road Map Pengabdian Masyarakat
i) Penyusunan Road Map Pengabdian Masyarakat
j) Inventarisasi kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh dosen via Laporan Kinerja Dosen (LKD) per
semester
4. Tujuan Keempat : Meningkatkan penerapan IPTEKS, sistem informasi
manajemen dan akuntabilitas pengelolaan sarana dan prasarana
secara tepat sasaran (efisiensi), berhasil dan berdaya guna (efektif)
a. Sasaran I : Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan
Tabel 2.11
Target Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis I
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Meningkatnya jumlah penerima beasiswa mahasiswa
orang 90 197 207 217 227 237
2
Meningkatnya pembelajaran berbasis e-learning (IKU 4)
Persen 5 (baseline) 10
3
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKU 17)
Indeks 3,20 (baseline) 3,25
4
Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana (IKU 18)
Persen 2,32 (baseline) 3,52
1) Kebijakan
a) Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan pendidikan
b) Peningkatan jumlah penerima beasiswa mahasiswa
30
2) Program
a) Pengembangan program studi baru (Prodi D IV Farmasi, Profesi
Ners, Profesi Fisioterapi, Profesi Bidan, Profesi Sanitarian,
Profesi Teknik Gigi, Profesi Teknologi Laboratorium Medik,
Profesi Dietisien, Profesi Apoteker, Magister Terapan
Keperawatan, Magister Terapan Gizi, Magister Terapan
Kesehatan Lingkungan, dan program studi yang dibutuhkan
lainnya)
b) Meningkatkan metode dan fasilitas pembelajaran
c) Meningkatkan Kualitas layanan perpustakaan
d) Meningkatkan kualitas layanan laboratorium
e) Meningkatkan kuantitas sarana laboratorium
f) Meningkatkan jumlah penerima beasiswa mahasiswa
g) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
h) Evaluasi kualitas layanan
3) Kegiatan
a) Reviu program studi dengan stakeholder
b) Launching program studi baru kepada stakeholder
c) Optimalisasi e-learning
d) Pelatihan Skill lab
e) Pelatihan pengembangan metode pembelajaran
f) Optimalisasi e-library
g) Pengadaan buku perpustakaan yang relevan terbitan 5 tahun
terakhir
h) Pengadaan sarana laboratorium sesuai Standar Alat Bantu
Belajar Mengajar (ABBM)
i) Pemberian beasiswa mahasiswa
j) Penyusunan modul untuk praktikum
k) Workshop Kurikulum Program studi Baru
l) Workshop Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
m) Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
31
b. Sasaran II : Meningkatnya jumlah aset gedung/ruang
pembelajaran
Tabel 2.12
Target Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis II
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Meningkatnya jumlah aset gedung dan ruang pembelajaran
unit 3 1 1 1 1 1
1) Kebijakan
Pengembangan jumlah aset gedung/sarana pembelajaran
2) Program
Pembangunan gedung/sarana pembelajaran
3) Kegiatan
a) Pembangunan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa
b) Pembangunan laboratorium terpadu
c) Pembangunan perpustakaan terpadu
d) Pembangunan ruang kuliah
e) Pembangunan gedung serba guna
f) Pembangunan asrama
g) Pembangunan gedung kuliah S2 terapan
h) Pembangunan gedung workshop
c. Sasaran III : Peningkatan ketersediaan media pembelajaran /
Audio Visual
Tabel 2.13
Target Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis III
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Bertambahnya jumlah media pembelajaran berupa LCD dan Laptop
Unit 5 5 5 5 5 10
32
1) Kebijakan
Peningkatan jumlah media pembelajaran
2) Program
Penambahan AVA sebagai media pembelajaran
3) Kegiatan
a) Penambahan LCD dan Layar
b) Penambahan Laptop
c) Pengadaan Sound System
d) Penambahan TV dan Video
e) Penambahan printer
f) Penambahan Scanner
g) Penambahan Handycam
h) Penambahan Camera digital
d. Sasaran IV : Peningkatan sumber daya keuangan
Tabel 2.14
Target Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis IV
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya penyerapan realisasi keuangan
Persen 90 90 90 90 90 91
2 Rata – rata dana penelitian/dosen/ tahun
Juta 2 2 2 2 2 5
3 Rata – rata dana pengabmas/ dosen/tahun
Juta 4 4 4 4 4 4
4
Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (IKU 10)
Persen 30 (baseline) 35
5 Jumlah pendapatan PNBP (IKU 11)
Rp 25.379.800.000 (baseline) 26.610.600.000
6
Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset (IKU 12)
Rp 750.000.000 (baseline) 1.700.
000.000
7
Persentase penyelesaian Modernisasi Pengelolaan Keuangan BLU (IKU 13)
Persen 80 (baseline) 100
33
1) Kebijakan
Pembentukan unit-unit usaha untuk pengembangan institusi
dan mendukung proses PBM dan menyesuaikan dengan
standar BAN PT/LAM-PTKes
2) Program
a) Pengembangan Unit-unit usaha
b) Penerapan PK-BLU
3) Kegiatan
a) Pengembangan unit usaha apotik dan konsultasi obat
b) Pengembangan unit usaha kantin/catering sehat dan
konsultasi gizi
c) Pengembangan unit usaha klinik Fisioterapi dan konsultasi
kesehatan fisik
d) Pengembangan unit usaha laboratorium kesehatan
e) Pengembangan unit usaha klinik kebidanan / konsultasi
kesehatan ibu, bayi dan anak
f) Pengembangan unit usaha klinik keperawatan gigi
g) Pengembangan unit usaha Klinik sanitasi
h) Pengembangan unit usaha klinik Perawatan Luka dan
Diabetik
i) Pengembangan unit usaha pelatihan (Guest house,
asrama dan Kos)
j) Pengembangan unit usaha percetakan (foto kopi, toko
ATK)
k) Sosialisasi dana penelitian dan dana pengabdian
masyarakat
l) Pengembangan webservice antar sistem online yang telah
ada
34
5. Tujuan V : Meningkatkan kerja sama kemitraan dengan institusi
terkait di bidang kesehatan.
a. Sasaran I : Meningkatkan pertumbuhan kemitraan
Tabel 2.15
Target kinerja Tujuan V Sasaran Strategis I
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Rata-rata peningkatan jumlah kemitraan
mitra 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3
1) Kebijakan
Menjalin kerjasama dengan institusi terkait untuk
pengembangan Poltekkes Kemenkes Makassar.
2) Program
Peningkatan jumlah kerjasama dengan institusi terkait pada Tri
Dharma perguruan tinggi.
3) Kegiatan
a) Kemitraan dalam praktek klinik dan lapangan
b) Kemitraan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru
c) Kemitraan dalam penelitian
d) Kemitraan dalam pengabdian masyarakat
e) Kemitraan dalam pengembangan SDM
f) Kemitraan dalam pemberian beasiswa mahasiswa
g) Kemitraan dalam pengembangan unit-unit usaha
h) Kemitraan dalam pengembangan bahan ajar
i) Kemitraan dalam penyusunan capaian pembelajaran
j) Kemitraan dalam penyerapan lulusan
35
b. Sasaran II : Meningkatkan penyerapan lulusan di pasar kerja
Tabel 2.16
Target Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis II
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja Perubahan : Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan setelah lulus (IKU 5)
persen 30 42 30 30 30 35
1) Kebijakan
Meningkatkan daya serap lulusan di pasar kerja
2) Program
Peningkatan Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja
dan tracer study
3) Kegiatan
a) Menyelenggarakan bursa kerja
b) Survey pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap
mutu alumni
c) Identifikasi masa tunggu lulusan dalam memperoleh
pekerjaan pertama
d) Identifikasi kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi
e) Promosi lulusan ke stakeholders
f) Kerjasama penyerapan lulusan
g) Membangun sistem tracer study yang akurat
h) Review Form/Kuesioner tracer study
36
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja tahun 2019 telah ditetapkan sebagai komitmen pimpinan
dalam hal ini Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar dengan Kepala Badan
PPSDM Kesehatan untuk berkinerja dengan baik. Mengacu pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Perjanjian Kinerja dibuat sebagai pernyataan komitmen
pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja
yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata
komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian
Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Berdasarkan perjanjian kinerja 2019 dan mengacu pada Keputusan Kepala
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan No. HK.02.03./I/002655/2018, maka target IKU di Poltekkes
Kemenkes Makassar yang harus dicapai sesuai dengan target yang telah
37
ditetapkan didalam Renstra 2014 – 2019 revisi tampak pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2.17
Perjanian Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019
Indikator Kinerja Utama Satuan Target
Persentase lulusan tepat waktu % 96,13
Persentase kelulusan uji kompetensi % 60
Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥
3,25 % 90
Persentase pembelajaran berbasis e-learning % 10
Persentase serapan lulusan di pasar kerja
kurang dari 6 bulan % 35
Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan
dosen dalam 1 tahun Judul 84
Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal
ilmiah dalam satu tahun Nilai 3,2
Jumlah kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun Wilayah 5
Persentase kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berbasis hasil penelitian yang
dilakukan dalam 1 tahun
% 20
Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya
operasional % 35
Jumlah pendapatan PNBP Rp 26.610.600.000
Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset Rp 1.700.000.000
Persentase penyelesaian modernisasi
pengelolaan keuangan BLU % 100
Rasio dosen terhadap mahasiswa Nilai 23
Karya yang diusulkan mendapatkan HKI Jumlah 1,82
Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 % 16
Indeks kepuasan masyarakat Indeks 3,25
Persentase mahasiswa dari masyarakat
berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan
dana pendidikan
% 3,52
38
Beberapa acuan pengisian IKU Poltekkes antara lain :
1. Persentase lulusan tepat waktu, yaitu persentase jumlah mahasiswa
yang lulus tepat waktu sesuai periode masa studi dalam tahun.
Formulasi perhitungan: Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu
dibagi jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut dikali
100%.
2. Persentase kelulusan uji kompetensi, yaitu persentase jumlah
mahasiswa yang lulus uji kompetensi yang diselenggarakan secara
nasional.
Formulasi perhitungan: Jumlah mahasiswa yang lulus ujian
kompetensi dibagi dengan jumlah mahasiswa yang mengikuti uji
kompetensi dikali 100%.
3. Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25, yaitu persentase
lulusan dengan IPK ≥ 3,25 dari seluruh lulusan.
Formulasi perhitungan: Jumlah lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25
dibagi jumlah seluruh lulusan dikali 100%.
4. Persentase pembelajaran berbasis e-learning, yaitu persentase mata
kuliah yang diajarkan dengan memanfaatkan e-learning untuk bahan
kajian yang bersifat teoritis (teori).
Formulasi perhitungan: Jumlah mata kuliah teori yang memanfaatkan
daring dibagi dengan total mata kuliah teori pada tahun akademik
dikali 100%.
5. Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan, yaitu
persentase penyerapan lulusan T-1 di pasar kerja setelah 6 bulan
lulus, bekerja sesuai dengan kompetensinya.
39
Formulasi perhitungan: Jumlah lulusan T-1 yang terserap di lapangan
kerja setelah 6 bulan lulus (bekerja sesuai dengan kompetensinya
dibagi jumlah lulusan periode akademik pada tahun yang sama (T-1)
dikali 100%.
6. Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun, yaitu
jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen selama 1 tahun.
Formulasi perhitungan: Absolut jumlah penelitian selama 1 tahun.
7. Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu
tahun, yaitu jumlah seluruh karya ilmiah yang dipublikasikan pada
tahun berjalan.
a. Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal internasional
bereputasi (minimal accepted): Bobot 5
b. Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal nasional terakreditasi
(minimal accepted): Bobot 3
c. Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal ber-ISSN: Bobot 1
Formulasi perhitungan:
8. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah
dalam 1 tahun, yaitu jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis
wilayah binaan yang mendukung program Kemenkes dan
bekerjasama dengan pemerintah/ pemerintah daerah/ swasta/ industri/
masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun (yang dibuktikan dalam
MoU dan laporan).
Formulasi perhitungan: Absolut jumlah wilayah binaan.
40
9. Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil
penelitianyang dilakukan dalam 1 tahun, yaitu persentase kegiatan
pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian tahun
sebelumnya (T-1) yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun berjalan.
Formulasi perhitungan: Jumlah kegiatan pengabdian kepada
masyarakat pada tahun berjalan yang berbasis hasil penelitian 1
tahun sebelumnya dibagi dengan jumlah penelitian tahun sebelumnya
dikali 100%.
10. Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional, yaitu
pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai
imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat
termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasilkerjasama dengan
pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain – lain pendapatan
yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan sesuai
dengan pola tarif, tidak termasuk pendapatan dari Rupiah Murni (RM).
Sedangkan biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung
yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat meliputi belanja
pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya
daya dan jasa dan biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung
dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker, baik yang sumber
danany berasal dari Rupiah Murni (RM) maupun PNBP.
Formulasi perhitungan: Jumlah pendapatan (PNBP) dibagi dengan
jumlah biaya operasional dikali 100%.
41
11. Jumlah pendapatan PNBP, yaitu pendapatan PNBP merupakan
pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang
diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal
dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga
keuangan, dan lain – lain pendapatan yang tidak berhubungan secara
langsung dengan pelayanan sesuai dengan pola tarif, tidak termasuk
pendapatan dari Rupiah Murni (RM).
Formulasi perhitungan: Absolut jumlah pendapatan per tahun.
12. Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset, yaitu pendapatan yang
diperoleh dari hasil pengelolaan aset pada satker PKBLU.
Formulasi perhitungan: Absolut pendapatan optimalisasi aset.
13. Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU,
yaitu Capaian KPI = Persentase penyelesaian pengembangan sistem
informasi pada tahun 2018 sebagaimana maksud pasal 21 dan 22
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016
tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan Layanan Umum
Integrated Online System yang telah diubah dengan Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 29/PB/2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-53/PB/2016 tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan
Layanan Umum Integrated Online System. Tahapan dalam
modernisasi Pengelolaan BLU:
1) BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2018
pada BIOS secara lengkap dan tepat waktu (Bobot 10%)
2) Penggunaan modul Office Automation (Bobot 20%)
42
BLU mempunyai aplikasi perkantoran secara elektonik yang dapat
terkoneksi dengan modul Office Automation pada BIOS Dit. PPK
BLU.
3) Optimalisasi fasilitas perbankan (Bobot 20%)
Ketersediaan Aplikasi Cash Management System dari perbankan
yang terkoneksi dengan Sistem Informasi Keuangan pada BLU
4) BLU Mempunyai website yang representatif dan up to date (Bobot
20%)
5) BLU mempunyai database layanan terpusat (Bobot 10%)
6) Tersedianya webservices untuk transfer data dari BLU ke
Kementerian Keuangan (Bobot 30%). Webservices terkoneksi
dengan BIOS Dit.PPK BLU dan kelengkapan data pada
webservices (data sesuai requirement pada BIOS)
7) Tersedianya dashboard untuk kebutuhan manajerial BLU (Bobot
10%)
8) Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan BLU yang
berbasis teknologi yang terintegrasi (Bobot 30%). Proses
pendaftaran, dan kegiatan akademik yang berbasis IT, proses
keuangan (penerimaan pendapatan hingga belanja) yang dapat
menghasilkan Laporan Keuangan dan Manajerial secara otomatis
yang berbasis IT (tidak melalui input manual setiap tahapan),
memiliki SOP terkait proses bisnis layanan dan kesuangan
berbasis IT.
43
Formulasi perhitungan:
14. Rasio dosen terhadap mahasiswa, yaitu Dosen tetap adalah tenaga
pengajar yang telah memiliki SK jabatan fungsional dosen (baik yang
sudah sertifikasi dosen maupun belum dan atau memiliki NIDN/
NIDK). Rentang rasio dan skornya sesuai dengan Permenristekdikti 1
: 30. Sesuai dengan borang BAN-PT.
Formulasi perhitungan: Absolut mengikuti data PD DIKTI untuk tahun
berjalan.
15. Karya yang diusulkan mendapatkan HKI, yaitu Jumlah karya yang
diusulkan mendapatkan HAKI
a. Jumlah karya yang diusulkan x nilai (1)
b. Jumlah karya yang mendapatkan HAKI x nilai (3).
Formulasi perhitungan:
16. Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3, yaitu proporsi jumlah
dosen (yang terdata di PDDIKTI), berkualifikasi S3 (dibuktikan dengan
ijazah), termasuk dosen yang sedang menempuh studi S3.
Formulasi perhitungan: Jumlah dosen yang memiliki kualifikasi S3
dibagi jumlah dosen dikali 100%.
17. Indeks kepuasan masyarakat, yaitu Penilaian dilaksanakan sesuai
dengan standar Permenpan-RB nomor 16 tahun 2014 tentang
44
pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik.
Formulasi perhitungan: kuesioner terdiri dar 14 item yang masing -
masing item diskor 1 - 4 dan hasil akhir berupa nilai rata - rata yang
dikategorikan:
1 = kurang memuaskan;
2 = cukup memuaskan;
3 = memuaskan;
4 = sangat memuaskan
18. Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang
mendapat bantuan dana pendidikan, yaitu jumlah mahasiswa dari
masyarakat berpenghasilan rendah yang menerima bantuan
pendidikan dari Poltekkes sesuai dengan kemampuan masing –
masing Poltekkes.
Formulasi perhitungan: Jumlah mahasiswa dari masyarakat
berpenghasilan rendah dibagi dengan jumlah total mahasiswa
dikalikan 100%.
Perjanjian Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar tahun 2019 merupakan
target kinerja tahun kelima dari Renstra Poltekkes Kemenkes Makassar
revisi tahun 2014 – 2019 yang memuat sasaran strategis, Indikator
Kinerja Utama (IKU) dan indikator lainnya yang terkait dengan tugas
45
fungsi Poltekkes Kemenkes Makassar. Perjanjian Kinerja Poltekkes
Kemenkes Makassar tersaji dalam Lampiran.
Rincian anggaran per kegiatan tahun 2019 yang bersumber dari APBN
yaitu:
46
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Capaian kerja organisasi menggambarkan berapa persen target
kinerja yang sudah ditetapkan bisa direalisasikan dalam tahun berjalan.
Tinggi rendahnya capaian kinerja memberikan informasi seberapa besar
kinerja yang ada sudah berjalan. Untuk mengetahui capaian kinerja
organisasi di Poltekkes Kemenkes Makassar, maka hasil kinerja kumulatif
dari 8 (delapan) Jurusan, 17 (tujuh belas) program studi, 4 (Empat) Sub
bagian, 3 (tiga) Pusat, 4 (empat) Unit yang ada di Poltekkes Kemenkes
Makassar dirangkum menjadi satu menjadi hasil kerja Poltekkes Kemenkes
Makassar.
Pengumpulan data kinerja dilaksanakan oleh Tim Penyusun Laporan
Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar yang ditetapkan berdasarkan SK
Direktur Nomor PS.05.04/4.1/0149/2019 tanggal 8 Januari 2019 tentang Tim
Penyusun Laporan Kinerja Tingkat Direktorat dan Jurusan Poltekkes
Kemenkes Makassar Tahun 2019. Pengumpulan data dilaksanakan dengan
mengacu pada prosedur mutu Pengumpulan Data Kinerja Instansi
Pemerintah Nomor PDR.PKMS.14d Revisi 01 tanggal 02 Januari 2019.
Pengukuran Indikator Kinerja dilakukan dengan mengacu pada prosedur
mutu Pengukuran Indikator Kinerja Utama Nomor PDR.PKMS.14g tanggal 26
November 2019. Hasil evaluasi capaian kinerja organisasi selanjutnya
disajikan secara lengkap pada halaman berikut.
47
Adapun capaian IKU dan IKP akan dipaparkan pada pembahasan berikut :
1. Indikator Kinerja Utama (IKU)
a. IKU Persentase Lulusan Tepat Waktu
Definisi operasional : Persentase lulusan tepat waktu, yaitu persentase jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu
sesuai periode masa studi dalam tahun.
Formulasi perhitungan: Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu dibagi jumlah mahasiswa yang diterima pada
angkatan tersebut dikali 100%.
Tabel 3.1 Capaian IKU Persentase Lulusan Tepat Waktu
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
persentase lulusan
tepat waktu
Persen 91,61 92,51 93,42 94,32 95,23 96,13 86,86 85,83 95,08 92,01 96,91 90,04 94,81 92,78 101,78 97,55 101,77 93,66
Capaian kinerja persentase lulusan tepat waktu belum mencapai 100% karena adanya mahasiswa yang
mengundurkan diri setelah diterima sebagai mahasiswa baru dan sudah tercatat sebagai mahasiswa aktif karena
telah mengisi Kartu Rencana Studi (KRS), masih ada mahasiswa yang terdaftar tetapi sudah tidak aktif dan tidak
48
dapat dihubungi, dan terdapat mahasiswa yang pernah mengajukan cuti sehingga tidak dapat lulus tepat pada
waktunya. Namun demikian, realisasi kinerja yang ada sudah melebih dari target penilaian Indikator sangat baik pada
Matriks Penilaian Akreditasi LAM-PTKes (≥ 60% untuk Prodi D-3 dan ≥50% untuk Prodi Sarjana Terapan). Pada Rencana
Strategis 2020-2024, Target indikator ini diturunkan menjadi 90% pada Tahun 2020 karena masukan dari Ketua
Jurusan dalam Rapat Kerja pada tanggal 18-19 Maret 2019 dan Workshop Pertemuan Penyusunan Renstra pada
tanggal 30 April 2019 karena dirasakan target tersebut terlalu tinggi dan sulit untuk dicapai di masa mendatang.
b. Persentase kelulusan uji kompetensi
Definisi operasional : persentase jumlah mahasiswa yang lulus uji kompetensi yang diselenggarakan secara
nasional.
Formulasi perhitungan : Jumlah mahasiswa yang lulus ujian kompetensi dibagi dengan jumlah mahasiswa yang
mengikuti uji kompetensi dikali 100%.
Tabel 3.2
Capaian IKU persentase kelulusan uji kompetensi
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase
kelulusan
ujikompetensi
Persen 43,74 (baseline) 60 43,74 62,54 104,23
49
Berdasarkan Tabel 3.2, menunjukkan bahwa Poltekkes Kemenkes Makassar dapat melampaui Target Kelulusan Uji
Kompetensi pada Tahun 2019 dengan capaian sebesar 104,23%. Kelulusan Uji Kompetensi Lulusan merupakan salah
satu indikator kinerja utama yang baru ada di Tahun 2019 dan belum ada di tahun-tahun sebelumnya. Uji Kompetensi
diberlakukan pada lulusan yang telah menyelesaikan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Makassar. Meskipun capaian
kelulusan Uji Kompetensi sudah 62,54%, namun Poltekkes Kemenkes Makassar terus berupaya agar capaian indikator
ini kedepannya menjadi lebih tinggi secara bertahap sehingga dapat dicapai tingkat kelulusan 100%. Hal tersebut
dilakukan dengan memasukkan indikator ini dalam Renstra 2020-2024 dimana pada Tahun 2024 target yang ditetapkan
adalah 100%.
50
c. IKU Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25
Definisi operasional : Persentase lulusan dengan IPK ≥ 3,25 dari seluruh lulusan.
Formulasi perhitungan : Jumlah lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25 dibagi jumlah seluruh lulusan dikali 100%.
Tabel 3.3
Capaian IKU Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase lulusan
yang mendapatkan
IPK ≥ 3,25
Persen 90 93,80 104,22
Capaian kinerja untuk indikator persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25 melebihi dari target yang telah
ditetapkan. Sehingga diharapkan kinerja pada indikator ini dapat ditingkatkan lagi.
d. IKU Persentase pembelajaran berbasis e-learning
Definisi operasional : Persentase mata kuliah yang diajarkan dengan memanfaatkan e-learning untuk bahan kajian
yang bersifat teoritis (teori).
Formulasi perhitungan : Jumlah mata kuliah teori yang memanfaatkan daring dibagi dengan total mata kuliah teori
pada tahun akademik dikali 100%.
51
Tabel 3.4
Capaian IKU Persentase pembelajaran berbasis e-learning
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase
pembelajaran
berbasis e-learning
Persen 5 (baseline) 10 13,8 138
Capaian kinerja untuk indikator persentase pembelajaran berbasis e-learning melebihi dari target yang telah
ditetapkan. Sehingga diharapkan kinerja pada indikator ini dapat ditingkatkan lagi.
e. IKU Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan
Definisi operasional : Persentase penyerapan lulusan T-1 di pasar kerja setelah 6 bulan lulus, bekerja sesuai
dengan kompetensinya.
Formulasi perhitungan : Jumlah lulusan T-1 yang terserap di lapangan kerja setelah 6 bulan lulus (bekerja sesua
dengan kompetensinya dibagi jumlah lulusan periode akademik pada tahun yang sama (T-1) dikali 100%.
52
Tabel 3.5
Capaian IKU Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase serapan
lulusan di pasar
kerja kurang dari 6
bulan
Persen 30 42 30 30 30 35 42 23,61 49,47 32,03 40,20 40 139,3 56,21 164,90 106,78 134 114,28
Capaian kinerja untuk indikator penyerapan lulusan di pangsa pasar melebihi dari target yang telah ditetapkan
sehingga diharapkan kinerja pada indikator ini dapat ditingkatkan lagi yang diharapkan sejalan dengan pencapaian
indikator hasil uji kompetensi dan IPK lulusan.
f. IKU Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun
Definisi operasional : Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen selama 1 tahun.
Formulasi perhitungan : Absolut jumlah penelitian selama 1 tahun.
53
Tabel 3.6
Capaian IKU Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun
INDIKATOR
KINERJA UTAMA SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kegiatan
penelitian yang
dilakukan dosen
dalam 1 tahun
penelitian 64 67 70 73 76 84 62 65 172 156 142 119 96,8 97,02 245,71 213,70 186,84 141,67
Kinerja pencapaian realisasi jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun mencapai angka 141,67
%. Hal ini bisa sangat didukung oleh alokasi jumlah dan dana yang disiapkan di dalam DIPA.
g. IKU Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun
Definisi operasional : Jumlah seluruh karya ilmiah yang dipublikasikan pada tahun berjalan.
Formulasi perhitungan : Jenis karya ilmiah yang dipublikas jurnal internasional bereputasi (minimal accepted): Bobot 5
Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal nasional terakreditasi (minimal accepted): Bobot 3
Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal ber-ISSN: Bobot 1
54
Tabel 3.7
Capaian IKU Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun
INDIKATOR
KINERJA UTAMA SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah karya ilmiah
yang dipublikasikan
di jurnal ilmiah
dalam satu tahun
Buah/
Nilai 227 229 231 233 235 3,2 223 240 517 330 259 2,99 98,24 104,8 223,81 141,63 110,21 93,44
Pencapaian kinerja pada publikasi karya ilmiah sampai dengan akhir tahun mencapai 93,44%. Capaian ini lebih
rendah dari target yang ditetapkan. Indikator ini lebih menunjukkan pada tingkatan publikasi karya ilmiah, semakin
tinggi tingkatan publikasi misalnya publikasi pada Jurnal Internasional bereputasi (terindeks Scopus) maka semakin
tinggi nilainya, begitupula sebaliknya. Capaian ini belum bisa sepenuhnya mencapai target yang telah ditetapkan
karena sebagian besar publikasi dosen masih pada jurnal nasional ber ISSN. Untuk mencapai target ini kedepannya,
Poltekkes Kemenkes Makassar telah berupaya untuk meningkatkan kualitas media yang diterbitkan oleh Poltekkes
Kemenkes Makassar yang sebelumnya belum terakreditasi menjadi sudah terakreditasi. Saat ini, dari 9 media yang
diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar, 5 diantaranya sudah terakreditasi nasional yang diharapkan nantinya
memiliki daya untuk yang besar terhadap pencapaian indikator ini.
55
h. IKU Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun
Definisi operasional : Jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah binaan yang mendukung program
Kemenkes dan bekerjasama dengan pemerintah/ pemerintah daerah/ swasta/ industri/ masyarakat yang dilakukan
dalam 1 tahun (yang dibuktikan dalam MoU dan laporan).
Formulasi perhitungan : Absolut jumlah wilayah binaan
Tabel 3.8
Capaian IKU Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kegiatan
pengabdian kepada
masyarakat
berbasis wilayah
dalam 1 tahun
Wilayah 5 (baseline) 5 6 120
Secara umum pencapaiannya sudah sangat baik karena wilayah binaan Poltekkes Kemenkes Makassar terdiri dari 6
wilayah yang ada di Kota Makassar. Wilayah tersebut digunakan oleh para dosen sebagai tempat untuk melaksanakan
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dimana Poltekkes Kemenkes Makassar memiliki keunggulan
kesehatan perkotaan (urban health).
56
i. IKU Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun
Definisi operasional : persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian tahun
sebelumnya (T-1) yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun berjalan.
Formulasi perhitungan : Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tahun berjalan yang berbasis hasil
penelitian 1 tahun sebelumnya dibagi dengan jumlah penelitian tahun sebelumnya dikali 100%.
Tabel 3.9
Capaian IKU Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian
yang dilakukan dalam 1 tahun
INDIKATOR
KINERJA UTAMA SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase
kegiatan
pengabdian kepada
masyarakat
berbasis hasil
penelitian yang
dilakukan dalam 1
tahun
Persen 17,3 (baseline) 20 9,17 45,85
Pencapaian yang ada masih rendah untuk indikator ini, karena ini adalah indikator baru yang ditetapkan pada akhir
Tahun 2018. Capaian indikator ini rendah karena Kegiatan Pemasukan Proposal Pengabmas dan Seminar Proposal
57
tahap 1 telah dilaksanakan pada Bulan November dan Desember Tahun 2018 sebelum penetapan indikator ini,
sehingga capaian indikator ini hanya menghitung kegiatan pengabdian masyarakat dosen yang secara tidak
terencana melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berdasarkan hasil penelitiannya sendiri.
j. IKU Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional
Definisi operasional : Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa
yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasilkerjasama dengan pihak
lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain – lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan
pelayanan sesuai dengan pola tarif, tidak termasuk pendapatan dari Rupiah Murni (RM). Sedangkan biaya
operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat meliputi belanja
pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa dan biaya langsung lainnya yang
berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker, baik yang sumber danany berasal dari Rupiah
Murni (RM) maupun PNBP.
Formulasi perhitungan : Jumlah pendapatan (PNBP) dibagi dengan jumlah biaya operasional dikali 100%.
58
Tabel 3.10
Capaian IKU Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase
pendapatan PNBP
terhadap biaya
operasional
Persen 30 (baseline) 35 30 85,71
Capaian indikator Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional sampai dengan akhir Tahun 2019
capaiannya hanya sebesar 30% atau 85,71%). Hal ini disebabkan karena menurunnya pendapatan PNBP tahun ini karena
beberapa faktor: 1) Penerimaan penyesuaian tarif yang sebelumnya untuk mahasiswa baru terdapat tarif DPP, tidak ada pada
pola tarif yang baru sehingga kehilangan potensi pendapatan sebesar 3,975 milyar rupiah, 2) Prodi D4 Keperawatan dan D4
Kebidanan tidak menerima mahasiswa baru pada tahun 2019 karena masih menunggu terbukanya Program Profesi Bidan dan
Ners; dan 3) Penurunan Jumlah Pendaftar mahasiswa Baru pada Tahun 2019 akibat keterlambatan penggunaan aplikasi
penerimaan mahasiswa baru dari Pusat, pembatasan lulusan IPS pada pendaftaran jalur PMDP pada semua program studi,
serta pembatasan lulusan SMK non Kesehatan baik di jalur PMDP maupun di jalur ujian tulis. Target ini di Tahun 2020
diharapkan dapat dicapai seiring dengan semakin efektifnya penggunaan pola tarif baru dan semakin baiknya kinerja Unit
Pengembangan Pendidikan.
59
k. IKU Jumlah pendapatan PNBP
Definisi operasional : Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa
yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak
lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain – lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan
pelayanan sesuai dengan pola tarif, tidak termasuk pendapatan dari Rupiah Murni (RM).
Formulasi perhitungan : Absolut jumlah pendapatan per tahun.
Tabel 3.11
Capaian IKU Jumlah pendapatan PNBP
INDIKATOR
KINERJA UTAMA SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah pendapatan
PNBP Rupiah 25.379.800.000 (baseline)
26.610
.600.000
26.417
.928.131
99,28
Pencapaian pendapatan PNBP tahun ini sebesar 99,28% atau sebesar Rp.26.417.928.131,-. Capaian PNBP tahun ini lebih
rendah dari capaian tahun lalu disebabkan karena beberapa faktor: 1) Penerimaan penyesuaian tarif yang sebelumnya untuk
mahasiswa baru terdapat tarif DPP, tidak ada pada pola tarif yang baru sehingga kehilangan potensi pendapatan sebesar 3,975
milyar rupiah, 2) Prodi D4 Keperawatan dan D4 Kebidanan tidak menerima mahasiswa baru pada tahun 2019 karena masih
60
menunggu terbukanya Program Profesi Bidan dan Ners; dan 3) Penurunan Jumlah Pendaftar mahasiswa Baru pada Tahun
2019 akibat keterlambatan penggunaan aplikasi penerimaan mahasiswa baru dari Pusat, pembatasan lulusan IPS pada
pendaftaran jalur PMDP pada semua program studi, serta pembatasan lulusan SMK non Kesehatan baik di jalur PMDP maupun
di jalur ujian tulis. Target ini di Tahun 2020 diharapkan dapat dicapai seiring dengan semakin efektifnya penggunaan pola tarif
baru dan semakin baiknya kinerja Unit Pengembangan Pendidikan.
l. IKU Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset
Definisi operasional : Pendapatan yang diperoleh dari hasil pengelolaan aset pada satker PKBLU.
Formulasi perhitungan : Absolut pendapatan optimalisasi aset.
Tabel 3.12
Capaian IKU Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi
pendapatan dari
optimalisasi aset
Rupiah 750.000.000 (baseline) 1.700.000.00
0
2.270.700.27
4 133,57
61
Pencapaian yang ada 133,57 % diharapkan akan terus meningkat pada tahun mendatang. Unit pengelola usaha senantiasa
mengusahakan untuk mengadakan kerjasama ke beberapa instansi dan melakukan promosi ke website dan media lainnya
untuk pemanfaatan dan optimalisasi aset yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Makassar.
m. IKU Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU
Definisi operasional : Capaian KPI = Persentase penyelesaian pengembangan sistem informasi pada tahun 2018
sebagaimana maksud pasal 21 dan 22 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016 tentang
Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan Layanan Umum Integrated Online System yang telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 29/PB/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016 tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan Layanan Umum Integrated
Online System. Tahapan dalam modernisasi Pengelolaan BLU:
1) BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2018 pada BIOS secara lengkap dan tepat waktu
(Bobot 10%)
2) Penggunaan modul Office Automation (Bobot 20%)
BLU mempunyai aplikasi perkantoran secara elektonik yang dapat terkoneksi dengan modul Office Automation
pada BIOS Dit. PPK BLU.
62
3) Optimalisasi fasilitas perbankan (Bobot 20%)
Ketersediaan Aplikasi Cash Management System dari perbankan yang terkoneksi dengan Sistem Informasi
Keuangan pada BLU
4) BLU Mempunyai website yang representatif dan up to date (Bobot 20%)
5) BLU mempunyai database layanan terpusat (Bobot 10%)
6) Tersedianya webservices untuk transfer data dari BLU ke Kementerian Keuangan (Bobot 30%). Webservices
terkoneksi dengan BIOS Dit.PPK BLU dan kelengkapan data pada webservices (data sesuai requirement pada
BIOS)
7) Tersedianya dashboard untuk kebutuhan manajerial BLU (Bobot 10%)
8) Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan BLU yang berbasis teknologi yang terintegrasi (Bobot
30%). Proses pendaftaran, dan kegiatan akademik yang berbasis IT, proses keuangan (penerimaan pendapatan
hingga belanja) yang dapat menghasilkan Laporan Keuangan dan Manajerial secara otomatis yang berbasis IT
(tidak melalui input manual setiap tahapan), memiliki SOP terkait proses bisnis layanan dan kesuangan berbasis IT.
63
Formulasi perhitungan :
Tabel 3.13
Capaian IKU Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase
penyelesaian
modernisasi
pengelolaan
keuangan BLU
Persen 80 (baseline) 100 102 102
Dari formulasi tersebut, Uraian capaian modernisasi BLU Poltekkes Kemenkes Makassar untuk Tahun 2019
sebagai berikut:
1. BLU membuat inovasi layanan yang memberi dampak efisiensi dan peningkatan kualitas layanan BLU (Bobot 20%)
2. BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2019 pada BIOS secara lengkap dan tepat waktu
(Bobot 10%)
3. BLU mengisi menindaklanjuti rekomendasi monev tahun sebelumnya dan mengisi tindak lanjut tersebut pada BIOS
(Bobot 12%)
4. Komputerisasi prosedur penerimaan PNBP hingga belanja PNBP (Bobot 20%)
64
5. BLU mempunyai website yang representatif dan up to date (Bobot 20%)
6. Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan BLU yang berbasis teknologi yang terintegrasi (Bobot
20%)
Dari capaian tersebut setelah diakumulasi total capaian modernisasi BLU sampai dengan akhir Tahun 2019
yakni 102%. Kedepan diharapkan capaian ini bisa ditingkatkan dengan rencana implementasi aplikasi Office
Automation (OA).
a. IKU Rasio dosen terhadap mahasiswa
Definisi operasional : Dosen tetap adalah tenaga pengajar yang telah memiliki SK jabatan fungsional dosen (baik
yang sudah sertifikasi dosen maupun belum dan atau memiliki NIDN/NIDK). Rentang rasio dan skornya sesuai
dengan Permenristekdikti 1 : 30. Sesuai dengan borang BAN-PT/LAM-PTKes untuk rasio terbaik berada dalam
rentang 1 : 17 – 23. Sedangkan untuk Indikator BLU ditetapkan dalam rentang 1 : 20 – 23.
Formulasi perhitungan : Absolut mengikuti data PD DIKTI untuk tahun berjalan.
65
Tabel 3.14
Capaian IKU Rasio dosen terhadap mahasiswa
INDIKATOR
KINERJA UTAMA SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Rasio dosen
terhadap
mahasiswa
Rasio 17 17 17 17 17 23 16,45 18,7 19,84 22,73 23,3 23 96,77 110 116,72 133,70 136,84 100
Pencapaian kinerja pada indikator rasio dosen terhadap mahasiswa adalah 100%. Poltekkes Kemenkes Makassar sudah
memenuhi persyaratan yang ada sesuai dengan standar yang ada dalam borang LAM-PTKes maupun indikator kinerja yang
ditetapkan dalam BLU. Poltekkes Kemenkes Makassar dalam penyelenggaraan program studi wajib mengikuti ketentuan
Kemristekdikti sementara di sisi lain, karena sebagai salah satu Satuan Kerja BLU maka Poltekkes Kemenkes Makassar juga
wajib memastikan efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga dalam Renstra 2020-2024, target yang ditetapkan berada
dalam rentang 20 – 23 sehingga memenuhi baik Indikator BAN PT/LAM PTKes maupun Indikator BLU.
66
b. IKU Karya yang diusulkan mendapatkan HKI
Definisi operasional : Jumlah karya yang diusulkan mendapatkan HAKI
1) Jumlah karya yang diusulkan x nilai (1)
2) Jumlah karya yang mendapatkan HAKI x nilai (3).
Formulasi perhitungan :
Tabel 3.15
Capaian IKU Karya yang diusulkan mendapatkan HKI
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Karya yang
diusulkan
mendapatkan HKI
Nilai 3,0 (baseline) 1,82 3 164,84
Pencapaian yang ada 164,84 % karena karya dosen sebanyak 108 karya yang diusulkan mendapatkan HKI, semuanya berhasil
mendapatkan HKI.
67
c. IKU Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3
Definisi operasional : Proporsi jumlah dosen (yang terdata di PDDIKTI), berkualifikasi S3 (dibuktikan dengan
ijazah), termasuk dosen yang sedang menempuh studi S3.
Formulasi perhitungan : Jumlah dosen yang memiliki kualifikasi S3 dibagi jumlah dosen dikali 100%.
Tabel 3.16
Capaian IKU Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase jumlah
dosen berkualifikasi
S3
Persen 12,8 (baseline) 16 17,95 112,19
Pencapaian kinerja pada indikator persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 adalah 112,19%. Poltekkes Kemenkes
Makassar sangat memperhatikan kualitas dosen dan hal tersebut merupakan upaya pengembangan studi lanjut dosen yang
tertuang dalam naskah perjanjian kerjasama antara Poltekkes Kemenkes Makassar dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga tentang Pengembangan Poltekkes Kemenkes Makassar dengan Nomor DL.02.02.07.2278 dan
5638/UN3.1.10/DN/2015 pada tanggal 28 September 2015 dimana pada pasal 2 Ruang Lingkup Kerjasama ayat 1 menyatakan
bahwa peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran melalui pengembangan SDM, informasi pengembangan program studi
68
S2/S3, penyediaan narasumber, kuliah tamu, joint literature, serta membangun partnership dan capacity building di lingkungan
Poltekkes Kemenkes Makassar.
d. IKU Indeks kepuasan masyarakat
Definisi operasional : Penilaian dilaksanakan sesuai dengan standar Permenpan-RB nomor 16 tahun 2014 tentang
pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
Formulasi perhitungan : Kuesioner terdiri dari 14 item yang masing - masing item diskor 1 - 4 dan hasil akhir berupa
nilai rata - rata yang dikategorikan:
1 = kurang memuaskan;
2 = cukup memuaskan;
3 = memuaskan;
4 = sangat memuaskan
69
Tabel 3.17
Capaian IKU Indeks kepuasan masyarakat
INDIKATOR
KINERJA UTAMA SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Indeks kepuasan
masyarakat Indeks 3,20 3,25 3,26 100,31
Pencapaian kinerja pada indikator indeks kepuasan masyarakat adalah 100,31%. Poltekkes Kemenkes Makassar dengan
didukung oleh seluruh civitas akademika terus berupaya dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan
baik kepada mahasiswa, stakeholder dan masyarakat lainnya.
e. IKU Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan
Definisi operasional : Jumlah mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang menerima bantuan
pendidikan dari Poltekkes sesuai dengan kemampuan masing – masing Poltekkes.
Formulasi perhitungan : Jumlah mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah dibagi dengan jumlah total
mahasiswa dikalikan 100%
70
Tabel 3.18
Capaian IKU Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah
yang mendapat bantuan dana pendidikan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase
mahasiswa dari
masyarakat
berpenghasilan
rendah yang
mendapat bantuan
dana pendidikan
Persen 2,32 (baseline) 3,52 3,41 86,93
Pencapaian kinerja pada indikator persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat
bantuan dana pendidikan adalah 86,93%. Poltekkes Kemenkes Makassar berupaya untuk senantiasa memberikan bantuan
dana pendidikan untuk mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah sampai dengan memfasilitasi mahasiswa dari
masyarakat berpenghasilan rendah untuk memperoleh bantuan dana pendidikan baik dari Pemerintah Daerah maupun dari
pihak swasta lainnya. Capaian ini belum mencapai target karena anggaran beasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar selain
diarahkan untuk mahasiswa yang kurang mampu, juga diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi. Kedepannya hal ini telah
71
dibicarakan bersama dengan Subbagian Kemahasiswaan dan Subbagian Keuangan agar alokasi anggaran untuk beasiswa bagi
mahasiswa dari Keluarga Miskin lebih ditingkatkan.
Grafik 3.1 Capaian IKU Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019
72
Melihat hasil capaian kinerja tahun 2019, secara umum 12 (dua belas) dari 18 (delapan belas) IKU sudah memenuhi kriteria
yang ada. Bahkan terdapat 11 (sebelas) indikator kinerja yang lebih dari 100 % capaian kinerjanya, sedangkan 6 (enam)
indikator kinerja belum tercapai dengan capaian paling rendah pada indikator meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian
kepada masyarakat berbasis hasil penelitian dengan capaian 45,85%.
73
Berbagai pengembangan telah dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar
pada tahun 2019 dalam mendukung pencapaian IKU antara lain :
1. Lokakarya Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Makassar yang mendukung
keunggulan pada Kesehatan Perkotaan.
2. Penyusunan Renstra Poltekkes Kemenkes Makassar 2020-2024.
3. Penyusunan Statuta Poltekkes Kemenkes Makassar menyesuaikan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 38 Tahun 2018 dan telah diusulkan
untuk ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
4. Sertifikasi ISO 9001: 2015.
5. Workshop Pengembangan Kurikulum pada beberapa program studi.
6. Digitalisasi administrasi persuratan melalui penggunaan E-Office.
7. Lokakarya penyusunan dokumen SPMI bekerjasama dengan Ditjen
Penjaminan Mutu Direktorat Kelembagaan Kemristekdikti.
8. Dilaksanakannya sosialisasi standar dan website SPMI.
9. Dilaksanakannya rekareditasi untuk 14 (empat belas) program studi
ditambah dengan Akreditasi program studi baru.
10. Dilaksanakannya peningkatan kompetensi tenaga kependidikan
laboratorium dalam mempersiapkan akreditasi laboratorium.
11. Dilaksanakannya kuliah tamu dengan narasumber dari MSU Malaysia.
12. Dilaksanakannya The 2nd International Conference on Urban Health untuk
mendukung Center of Excellent Poltekkes Kemenkes Makassar dan
Pencapaian Visi.
13. Terbitnya 3 (tiga) izin penyelenggaraan program studi Profesi Fisioterapi,
Dietisien dan Bidan.
74
14. Terakreditasi 5 (lima) dari 9 (sembilan) media yang dimilki oleh Poltekkes
Kemenkes Makassar.
Gambar 3.1 Foto beberapa pengembangan di Poltekkes Makassar
Sosialisasi standar dan website
SPMI
Kuliah tamu dari MSU
Sosialisasi Rencana Pengembangan
Double Degree
MOA Kerjasama Penelitian dengan
Luar Negeri
Kegiatan The 2nd International Conference on Urban Health
Guest lecturer terkait Urban Health
yang mendukung Visi dan CoE
75
Akreditasi Jurnal OJS yang diterbitkan
oleh Poltekkes Makassar
Penggunaan E-Office untuk
Administrasi Persuratan
Penggunaan E-Library dengan Aplikasi
Inlis Lite
Pengembangan Website Sistem
Penjaminan Mutu
Pengembangan Website Pusat Unggulan
IPTEK
Pengembangan Website Pusat
Penelitian, Pengmas, dan Jurnal
Pembangunan Food Court Jurusan
Analis Kesehatan
Pembangunan Mushollah Direktorat
Poltekkes Makassar
76
7. Capaian Indikator Kinerja Penunjang
Capaian indikator kinerja penunjang tahun 2019 adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Pertama : Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru
1) Sasaran Strategis I : Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru
Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya jumlah pendaftar sipenmaru
Orang 4750 4930 4940 5100 5150 5200 5025 5092 6029 6738 6496 4190 105,8 103,29 122,04 132,12 126,14 80,58
Meningkatnya jumlah mahasiswa baru
Orang 1200 1240 1240 1280 1280 1280 1394 1375 1378 1478 1259 1325 116,17 110,89 111,13 115,47 98,36 103,52
Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tamping
Rasio 3,96 3,98 3,98 3,98 4,02 4,02 3,59 3,63 4,38 4,56 5,2 3,16 90,64 91,21 109,93 114,54 128,35 78,61
Persentase maba yang melakukan registrasi dan calon maba yang lulus seleksi
Persen 99 99,1 99,2 99,2 99,4 99,5 99 99,1 99,7 99,06 97,60 93,97 100 100 100,51 99,86 98,19 94,44
77
Terdapat 1 (satu) indikator kinerja pada tujuan I Sasaran Strategis I yang memiliki capaian kinerja lebih dari 100 %.
Secara umum keempat indikator kinerja memenuhi sebagian besar kriteria dan diharapkan kondisi ini bisa
ditingkatkan pada tahun 2020.
2) Sasaran II : Peningkatan produktivitas lulusan
Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase
lulusan tepat
waktu (IKU)
Persen 91,61 92,51 93,42 94,32 95,23 96,13 86,86 85,83 95,08 92,01 96,91 90,04 94,81 92,78 101,78 97,55 101,76 93,66
Capaian kinerja persentase lulusan tepat waktu memiliki capaian kinerja 93,66%. Hal ini bisa menjadi bahan
pertimbangan ke depan untuk mengidentifikasi kembali mahasiswa yang terdaftar namun tidak aktif karena sangat
mempengaruhi capaian kinerja lulusan tepat waktu. Realisasi kinerja yang ada sudah melebih dari target BAN-PT.
Target ini dirasakan terlalu tinggi sehingga perlu dihitung kembali target yang realistis untuk indikator ini pada
78
Renstra dan capaian tahun berikutnya dengan mempertimbangkan capaian sebelumnya dan faktor lain yang
mempengaruhi capaian indikator ini.
3) Sasaran III : Peningkatan kualitas lulusan
Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Persentase mahasiswa IPK ≥ 2,75 Perubahan : Persentase lulusan yang mendapatkan IPK≥ 3,25 (IKU 3)
Persen 99,74 99,79 99,84 99,89 99,94 90 99,89 100 99,87 100 99,81 93,80 100,15 100,21 100,0
3 100,1
1 99,87
104,22
Rata-rata IPK Lulusan
IPK 3, 00 3, 1 3,15 3,20 3,25 3,26
3,52 3,44 3,44 3,48 3,53 3,54
117,33 110,97 109,14 108,65 108,67 108,59
Persentase kelulusan Uji Kompetensi (IKU 2)
Persen 43,74 (baseline) 60 62,54 104,23
79
Berdasarkan Tabel 3.21, tampak ketiga indikator melampaui target capaian diatas 100%. Hal ini menunjukkan
bahwa upaya civitas akademika untuk mengoptimalkan pencapaian IKU sudah sangat optimal. Namun kondisi ini
perlu dikaji ulang, terutama terkait realisasi indikator rata – rata IPK lulusan, karena sangat terkait dengan
pencapaian uji kompetensi dan penyerapan lulusan di pangsa pasar. Sehingga pencapaian IPK lulusan bukan
hanya dilihat dari segi tinggi rendahnya namun lebih mengarah kepada tercapai tidaknya kompetensi yang
dibuktikan dengan kelulusan uji kompetensi. Sehingga meskipun capaian lebih dari 100%, hal ini lebih disebabkan
karena penurunan target dibandingkan dengan target pada tahun sebelumnya karena dinilai kurang realistis
dengan pencapaian kelulusan uji kompetensi.
b. Tujuan II : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan
1) Peningkatan kualitas penjaminan mutu
Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Rasio dosen terhadap
Rasio 17 17 17 17 17 23 16,45 18,7 19,84 22,73 23,3 23,00 96,77 110 116,72 133,70 136,84 100
80
mahasiswa (IKU 14)
Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen Perubahan : Persentase jumlah dosen tetap terhadap jumlah seluruh dosen
Persen 80 82,5 85 87,5 90 75 71,75 92,27 81,37 66,33 87,11 85,71 89,69 111,84 95,73 75,81 96,79 114,28
Untuk meningkatkan penjaminan mutu pendidikan, salah satu indikator yang ditetapkan dalam IKU adalah
Rasio Dosen terhadap mahasiswa. BAN PT/LAM-PT Kes menetapkan nilai standar yang terbaik untuk rasio
dosen–mahasiswa adalah 1 : 17-23 sedangkan dalam IKU BLU menetapkan rentang 100% capaian jika rasio
dosen-mahasiswa berkisar antara 1 : 20-30. Penetapan target sebesar 1:23 di Tahun 2019 berdasarkan
pertimbangan pencapaian aspek kualitas dan efisiensi Poltekkes Kemenkes Makassar sebagai Satker dengan
Pola Pengelolaan Keuangan BLU. Pencapaian target di tahun 2019 untuk indikator ini adalah 22,08 atau 23 dan
kondisi ini berada dalam rentang Ideal 17-23 sehingga dihitung sebagai capaian 100%.
Sedangkan untuk indikator persentase jumlah dosen tetap terhadap jumlah seluruh dosen, indikator ini
berubah dari indikator sebelumnya persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen.
Perubahan ini berdampak terhadap penurunan target yang ditetapkan untuk tahun 2019. Capaian target di Tahun
81
2019 melampaui target yang ditetapkan yakni 85,71% (114,28%) namun masih lebih rendah dari capaian Tahun
2018 dengan capaian sebesar 87,11%. Target ini dilanjutkan pada Renstra 2020 – 2024 yang diharapkan pada
akhir Tahun 2024 dapat mencapai 90% sesuai dengan Indikator BAN PT/LAM PT-Kes. Dosen tidak tetap yang
digunakan di Poltekkes Kemenkes Makassar saat ini digunakan untuk pemenuhan Tim pengajar yang sesuai
bidang keahlian pada matakuliah Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Pancasila, dan Kewarganegaraan.
Perencanaan capaian ditetapkan secara berjenjang karena pengadaan dosen untuk Matakuliah Dasar Umum bagi
Poltekkes Kemenkes Makassar masih dalam tahap penjajakan untuk melihat peluangnya dimasukkan dalam
usulan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil.
2) Implementasi penilaian akreditasi BAN PT
Tabel 3.23
Capaian Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah prodi terakreditasi A dan B oleh BAN PT / LAMPTKES
Prodi 0 9 16 16 16 17 0 5 14 16 16 17 0 55,56 87,5 100 100 100
82
Tahun 2019, semua prodi D III dan D IV sudah terakreditasi BAN PT / LAMPT Kes sebanyak 17 prodi. Pada
tahun 2019, 14 (empat belas) prodi dalam proses reakreditasi. Untuk Tahun ini, Poltekkes Makassar mendapat
tambahan 3 (tiga) Program studi Baru yakni Program studi Pendidikan Profesi Dietisien, Profesi Fisioterapi, dan
Profesi Bidan. Kedepan, ketiga program studi ini akan dimasukkan dalam target capaian akreditasi terutama pada
Renstra 2020-2024.
c. Tujuan III : Meningkatkan kualitas, profesionalisme dan produktivitas Sumber Daya Manusia
1) Peningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah dosen tetap berpendidikan S3
Orang 6 15 20 25 30 32 6 12 16 22 26 35 100 80 80 88,00 86,67 109,38
Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan Lektor Kepala
Orang 37 37,5 38 38,5 39 40 36,34 39,61 45,5 39,8 38,14 37,95 98,23 105,63 119,74 103,37 97,81 94,87
83
Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 (IKU 16)
Persen 12,8 (baseline) 16 17,95 112,19
Jumlah dosen tetap yang berpendidikan S3 hingga akhir tahun 2019 sebanyak 35 orang. Hal ini
menunjukkan capaian untuk Indikator Jumlah dosen berpendidikan S3 dan Persentase jumlah dosen berkualifikasi
S3 melebihi target capaian masing-masing di atas 100%. Untuk indikator persentase dosen tetap yang memiliki
jabatan Lektor Kepala, Sub Bagian Kepegawaian dan Umum telah berupaya untuk mengirim informasi kenaikan
pangkat ke Lektor Kepala ke Jurusan, mengundang dosen untuk Bimtek dalam mempercepat pengusulan
kenaikan jabatan fungsional, melatih dosen untuk melakukan publikasi internasional sehingga diharapkan usul
dupak online dapat segera terproses, namun sampai dengan akhir tahun capaian untuk indikator ini belum
maksimal. Diharapkan pada tahun berikutnya capaiannya bisa di atas 100%.
84
Tabel 3.25
Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya jumlah penelitian (IKU)
Penelitian 64 67 70 73 76 84 62 65 172 156 142 119 96,8 97,02 245,71 213,70 186,84 141,67
Meningkatnya jumlah pelatihan tentang penelitian
Kegiatan 3 4 5 6 7 7 3 5 7 7 9 8 100 125 140 116,67 128,57 114,29
Kinerja pencapaian realisasi peningkatan jumlah penelitian mencapai angka 141,67 %. Hal ini bisa terjadi karena
dikaitkan dengan ketersediaan alokasi jumlah dan dana didalam DIPA, begitu pula dengan jumlah pelatihan
tentang penelitian yang telah dilaksanakan sebanyak 8 kegiatan sehingga dengan demikian Indikator
Meningkatnya jumlah pelatihan tentang penelitian juga dapat tercapai diatas 100% dengan capaian sebesar
114,29%.
85
Tabel 3.26 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah (IKU)
Judul 227 229 231 233 235 237 223 240 517 320 259 226 98,23 104,8 223,81 137,34 110,2 95,36
Bertambahnya jumlah penyusunan buku ajar
Judul 45 45 45 45 45 50 45 45 60 56 51 50 100 100 133,33 124,44 113,3 100
Karya yang diusulkan mendapat HAKI (IKU 15)
Jumlah 3,0 (baseline) 1,82 3 164,84
Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HAKI (IKU BLU)
Nilai 27 (baseline) 155 324 209,03
Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah dalam satu tahun (IKU 7)
Nilai 1,96 (baseline) 3,2 2,99 93,44
Penelitian yang dipublikasi (IKU BLU)
Nilai 200 (baseline) 385 490 127,2
7
86
Dari 6 (enam) Indikator pada Tujuan III, Sasaran Strategis III, 4 (empat) indikator mencapai target bahkan 3 (tiga)
indikator capaiannya di atas 100%. Hal ini karena sosialisasi penyusunan buku ajar telah disampaikan sejak awal
tahun 2019, dikembangkannya Sentra HAKI di Poltekkes Kemenkes Makassar dan adanya pembiayaan untuk
HAKI yang dikuasakan kepada Poltekkes Kemenkes Makassar dari Dosen, serta semakin meningkatnya status
Jurnal yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Makassar dari Jurnal ISSN menjadi Jurnal Nasional terakreditasi
sebanyak 5 (lima) dari 9 (sembilan) jurnal yang ada. Diharapkan kedepan, kesembilan jurnal yang diterbitkan oleh
Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar dapat terakreditasi secara keseluruhan. Sementara, 2 (dua) target
indikator yang belum tercapai disebabkan karena belum terbiasanya dosen mempublikasikan tulisannya pada
Jurnal Internasional, selain karena terkendala bahasa, juga karena waktu yang dibutuhkan untuk proses publikasi
memerlukan rentang yang lebih lama.
2) Peningkatan jumlah pengabdian pada masyarakat
Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
87
Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat (IKU)
kegiatan 385 390 395 400 405 120 375 382 378 497 504 154 97,40 97,95 95,7 124,25 124,44 128,33
Jumlah rata-rata pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
Skor 1,92 1,99 2,06 2,13 2,2 2,2 2,30 1,85 2,00 2,00 2,61 1,74 119,86 92,96 97,09 93,90 118.09 79,09
Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat berbasis wilayah (IKU 8)
Kegiatan 5 (baseline) 5 6 120
Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun (IKU 9)
Persen 17,3 (baseline) 20 9,17 45,85
Penurunan target Pengabdian kepada Masyarakat dari Tahun 2018 ke Tahun 2019 disebabkan karena pada
Tahun 2019, target yang ditetapkan tidak lagi memasukkan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang
sifatnya hanya berupa penyuluhan atau bakti sosial. Pengabdian yang dimasukkan adalah pengabdian yang
sesuai dengan skema yang ada dalam Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat yang diterbitkan oleh Badan
PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan.
88
Capaian untuk jumlah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Tahun 2019 melebihi target dengan capaian
sebesar 128,33%. Namun, dihitung dari jumlah rata-rata pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen,
capaian pada indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan yakni 2,2 kegiatan pengabdian kepada
masyarakat setiap tahun. Hal ini karena kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan skema
dilaksanakan dalam Tim sehingga target untuk indikator ini perlu di tinjau kembali di masa mendatang. Sedangkan
untuk indikator jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat berbasis wilayah melebihi target capaian dengan
capaian sebesar 120%. Pada indikator Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil
penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa karena Kegiatan
Pemasukan Proposal Pengabmas dan Seminar Proposal tahap 1 telah dilaksanakan pada Bulan November dan
Desember Tahun 2018 sebelum penetapan indikator ini, sehingga capaian indikator ini hanya menghitung kegiatan
pengabdian masyarakat dosen yang secara tidak terencana melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
berdasarkan hasil penelitiannya sendiri.
89
d. Tujuan IV : Meningkatkan penerapan IPTEKS, sistem informasi manajemen dan akuntabilitas pengelolaan sarana dan
prasarana secara tepat sasaran (efisiensi), berhasil dan berdaya guna (efektif).
1) Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan
Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya jumlah penerima beasiswa mahasiswa
orang 90 197 207 217 227 237 197 135 135 284 320 421 218,89 68,53 65,22 130,88 140,97 177,64
Meningkatnya pembelajaran berbasis e-learning (IKU 4)
Persen 5 (baseline) 10 13,8 138,00
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKU 17)
Indeks 3,20 (baseline) 3,25 3,26 100,31
Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana (IKU 18)
Persen 2,32 (baseline) 3,52 3,41 86,93
90
Poltekkes Kemenkes Makassar dengan didukung oleh seluruh civitas akademika terus berupaya dalam memperbaiki
dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan baik kepada mahasiswa, stakeholder dan masyarakat lainnya. Sesuai acuan
borang BAN-PT/LAM PTKes, semua layanan kemahasiswaan sudah dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Makassar antara lain
bimbingan konseling (pelaksanaan dosen Pembimbing Akademik), minat dan bakat (ekstra kurikuler seperti Pramuka, Lembaga
Dakwah Kampus Agama Islam, Persekutuan Mahasiswa Kristen, dan lain-lain), pembinaan soft skill (INKAI, Public Speaking,
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia, Lembaga Pers Mahasiswa, dan lain-lain), dan layanan beasiswa. Namun untuk
layanan asuransi kesehatan perlu dikaji ulang untuk bisa dilaksanakan sesuai kebutuhan borang. Layanan lainnya yang sangat
penting adalah layanan beasiswa. Poltekkes Kemenkes Makassar terus berupaya meningkatkan jejaring kerjasama lainnya
untuk mendapatkan sumber-sumber beasiswa selain dari sumber yang sudah ada meskipun capaiannya untuk Tahun 2019
sudah di atas 100%. Pencapaian kinerja pada indikator indeks kepuasan masyarakat adalah 100,31%.
Capaian indikator untuk pembelajaran berbasis e-learning telah mencapai target dengan capaian sebesar 138,00%.
Namun demikian, capaian ini masih dirasakan rendah sehingga kedepannya perlu lebih ditekankan dan dikembangkan strategi
untuk meningkatkan penggunaan Virtual Learning dalam pembelajaran seiring dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi
dalam perkembangan industri 4.0 di bidang pendidikan tinggi. Sedangkan untuk Indeks Kepuasan Masyarakat, pada Indikator ini
telah melampaui target capaian sebesar 100,31% yang diukur dengan menggunakan pengukuran online dengan jumlah
responden sebanyak 2.233 orang.
91
Pencapaian kinerja pada indikator persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat
bantuan dana pendidikan adalah 86,93%. Poltekkes Kemenkes Makassar berupaya untuk senantiasa memberikan bantuan
dana pendidikan untuk mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah sampai dengan memfasilitasi mahasiswa dari
masyarakat berpenghasilan rendah untuk memperoleh bantuan dana pendidikan baik dari Pemerintah Daerah maupun dari
pihak swasta lainnya. Capaian ini belum mencapai target karena anggaran beasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar selain
diarahkan untuk mahasiswa yang kurang mampu, juga diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi. Kedepannya hal ini telah
dibicarakan bersama dengan Subbagian Kemahasiswaan dan Subbagian Keuangan agar alokasi anggaran untuk beasiswa bagi
mahasiswa dari Keluarga Miskin lebih ditingkatkan
2) Peningkatan jumlah aset gedung / ruang pembelajaran
Tabel 3.29 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya jumlah aset gedung dan ruang pembelajaran
Unit 3 1 1 1 1 1 0 8 5 2 2 2 0 800 500 200 200 200
92
Capaian kinerja penambahan jumlah asset sangat luar biasa sebagai upaya institusi untuk meningkatkan layanan
kepala civitas akademika. Tahun 2019, dua gedung tersebut adalah Mushollah di Kantor Direktorat dan Lanjutan
Pembangunan Lantai 3 Gedung D4 Poltekkes Kemenkes Makassar serta beberapa renovasi serta pengembangan
fasilitas penunjang lainnya antara lain food court, site development, dan kanopi.
3) Peningkatan ketersediaan media pembelajaran / Audio Visual
Tabel 3.30
Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Bertambahnya jumlah media pembelajaran berupa LCD dan Laptop
Unit 5 5 5 5 5 10 7 37 20 32 280 13 140 740 400 640 5600 130
93
Capaian kinerja untuk indikator bertambahnya jumlah media pembelajaran berupa LCD dan Laptop melampaui
target capaian dengan pengadaan LCD 13 unit. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa Poltekkes Kemenkes
Makassar sangat mendukung dalam penyediaan sarana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
4) Peningkatan sumber daya keuangan
Tabel 3.31 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya penyerapan realisasi keuangan
Persen 90 90 90 90 90 91 91,76 90,95 97,38 96,38 94,38 96,92 101,96 101,05 108,2 107,08 104,8 106,51
Rata-rata dana penelitian / dosen / tahun
Juta 2 2 2 2 2 5 1,7 3,6 16,2 14,6 13,2 22,60 85 180 810 730 660 452,00
Rata-rata dana pengabmas / dosen / tahun
Juta 4 4 4 4 4 4 0,48 1,3 5,8 6,7 10,8 9,10 12 32,5 145 167,5 270 227,50
Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (IKU 10)
Persen 30 (baseline) 35 30 85,71
94
Jumlah pendapatan PNBP (IKU 11)
Rp 25.379.800.000 (baseline) 26.610
.600. 000
26.417.928.131
99,28
Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset (IKU 12)
Rp 750.000.000 (baseline) 1.700.
000. 000
2.270.700.274
133,57
Persentase penyelesaian Modernisasi Pengelolaan Keuangan BLU (IKU 13)
Persen 80 (baseline) 100 102 102
Capaian kinerja untuk meningkatnya penyerapan realisasi keuangan sangat baik dan melampaui target nasional.
Tahun 2019, Poltekkes Kemenkes Makassar meraih prestasi sebagai Poltekkes dengan Serapan anggaran
terbaik dari 38 Poltekkes se-Indonesia. Indikator Capaian untuk rata-rata dana penelitian per dosen per tahun
dengan target 5 juta (standar borang minimal 2 juta / dosen / tahun) serta indikator rata-rata dana pengabdian
kepada masyarakat per dosen per tahun dengan target 4 juta (standar borang sebesar 4 juta / dosen / tahun) juga
melampaui target yang ditetapkan. Hal ini karena pada Tahun 2019, jumlah dana penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat meningkat dari tahun sebelumnya yang bersumber dari dana BOPTN. Sedangkan untuk 3
(tiga) indikator lainnya pada Tujuan IV Sasaran IV ini sudah dijelaskan pada penjelasan capaian IKU di Halaman
58, 59, 60, dan 63.
95
e. Tujuan V : Meningkatkan kerja sama kemitraan dengan institusi terkait di bidang kesehatan
1) Peningkatan kemitraan kegiatan tridharma perguruan tinggi
Tabel 3.32 Capaian Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Rata-rata peningkatan jumlah MoU
MoU 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,4 2 2 3,38 3,5 3,67 170 90,90 83,33 140,63 125 122,22
Jumlah MoU yang dihasilkan pada tahun 2019 rata-rata adalah 3,67 dengan capaian kinerja 122,22 %. Hal ini
sudah baik namun masih ada kendala yang dihadapi antara lain tingginya instansi menetapkan pembiayaan MoU,
meskipun instansi terkait tersebut adalah instansi milik pemerintah di bawah Kemenkes. Sehingga diharapkan para
penentu kebijakan dapat mempertimbangkan untuk mencarikan solusi terbaik dalam rangka menghasilkan tenaga
kesehatan yang optimal.
96
2) Peningkatan penyerapan lulusan di pasar Kerja
Tabel 3.33 Capaian Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja (IKU)
Persen 30 42 30 30 30 35 42 23,61 49,47 32,03 40,20 40 139,3 56,21 164,9 106,78 134 114,29
Capaian kinerja untuk indikator penyerapan lulusan di pangsa pasar melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Sehingga diharapkan kinerja pada indikator ini dapat ditingkatkan lagi karena ke depan hal ini akan menjadi
indikator penting bagi sustainability perguruan tinggi.
97
B. Sumber Daya Manusia
Tahun 2019, Poltekkes Kemenkes Makassar Makassar memiliki 345 pegawai yang terdiri atas 150 orang tenaga
kependidikan dan 195 orang dosen. Tenaga dosen yang berkualifikasi S3 sebanyak 17,95 % (35 orang) pada akhir tahun
2019, S2 sebanyak 82,05 % (160 orang). Tenaga kependidikan yang berkualifikasi S2 sebanyak 24,67 % (37 orang), S1
sebanyak 28,67 % (43 orang), DIV sebanyak 2,67 % (4 orang) dan Pendidikan dibawah S1 sebanyak 44 % (66 orang).
Gambar 3.2 Dosen dan tenaga kependidikan
98
C. Realisasi Anggaran
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Tabel 3.34 Target dan Realisasi PNBP Tahun 2015 – 2019
2015 2016 2017 2018 2019
14,916,662,000 17,266,050,000 23,364,461,608 25,390,331,000 26,621,131,000
19,394,715,784 24,887,736,188 27,087,470,798 27,142,822,377 26,422,585,369
-Pendapatan dari penjualan tanah, gedung
dan bangunan- 225,066,665 - 53,500,000
-Pendapatan dari penjualan peralatan dan
mesin- 83,974,611 26,500,000 21,361,000 103,335,789
-Pendapatan dari Pemindah tanganan BMN
Lainnya39,277,900
- Pendapatan sewa rumah dinas 6,267,229 12,680,605 12,854,112 10,379,022 11,643,516
-Pendapatan denda keterlambatan
penyelesaian pekerjaan17,119,006 16,610,210
-Pendapatan dari penerimaan kembali
belanja pegawai TAYL41,396,095 49,540,815 10,362,452 6,795,806 15,800,033
Pendapatan dari penerimaan kembali
belanja barang TAYL180,265,928
-Pendapatan dari penerimaan kembali
belanja modal TAYL38,155,066 126,857,831
- Pendapatan jasa layanan pendidikan BLU 18,831,533,000 23,468,298,001 25,716,050,000 25,440,902,000 23,872,310,000
-Pendapatan jasa penyediaan barang dan
jasa BLU Lainnya4,610,000
- Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 115,610,483 279,750,000 120,400,000 77,872,857
- Pendapatan jasa layanan perbankan BLU 515,519,460 714,144,014 1,024,835,228 1,399,516,508 1,412,685,274
- Pendapatan BLU lainnya dari sewa tanah 87,000,000
- Pendapatan BLU lainnya dari sewa Gedung 293,000,000
-Pendapatan BLU lainnya dari sewa
Ruangan426,750,000
-Pendapatan BLU lainnya dari sewa
Peralatan dan Mesin24,800,000
Realisasi
Target
UraianTahun
99
2. Belanja BLU Tabel 3.35
Realisasi Belanja BLU Tahun 2015 – 2019
No Tahun
Belanja BLU
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) % Serapan
1 2015 25.947.161.000,- 21.945.054.051,- 84,58
2 2016 17.266.050.000,- 15.275.965.101,- 88,47
3 2017 26.711.270.000,- 24.675.087.009,- 92,37
4 2018 34.995.109.000,- 33.508.628.309,- 95,75
5 2019 30.284.537.000,- 28.779.814.947,- 95,03
3. Belanja APBN
Tabel 3.36 Realisasi Belanja APBN Tahun 2019
(dalam rupiah)
Pagu Anggaran Realisasi %
1 Belanja Pegawai 36,593,747,000 36,319,415,287 99.25
2 Belanja Barang 30,739,241,000 29,390,506,484 95.61
3 Belanja Modal 7,673,725,000 7,557,504,834 98.49
75,006,713,000 73,267,426,605 97.68
APBN TA 2018
Total
No Jenis Belanja
4. Serapan APBN
Tabel 3.37 Serapan APBN Tahun 2015 – 2019
No Tahun Penyerapan Realisasi APBN
Target Realisasi % Capaian
1 2015 90 90,95 101,06
2 2016 90 97,38 108,20
3 2017 90 96,38 107,08
4 2018 90 95.40 106
5 2019 91 96.92 106,50
100
Tabel 3.38 Capaian Realisasi PNBP 2019
Uraian Jumlah
Target 26.621.131.000,-
Total Realisasi 26.422.585.369,-
% Capaian 99.25%
Pendapatan dari pengelolaan BMN merupakan pendapatan yang
bersumber dari sewa rumah dinas dan penghapusan aset. Menurun pendapatan
dari pengelolaan BMN di tahun 2019 karena pada tahun 2019 penghapusan
aset yang tidak digunakan mengalami penurunan. Pendapatan Lain-lain yang
merupakan pendapatan penerimaan kembali belanja. Pendapatan ini sangat
tidak dapat diprediksi dan bukan merupakan target pendapatan yang harus
dikejar.
Pendapatan Jasa Layanan Umum menurun pada Tahun 2019 akan dapat
ditingkatkan pada tahun 2020. Peningkatan pendapatan akan diperoleh dari
adanya penerapan tarif baru tahun kedua berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 27 Tahun 2019 tentang Tarif Layanan BLU Politeknik Kesehatan
Makassar pada Kementerian Kesehatan. Hal ini akan dapat diwujudkan karena
adanya peningkatan tarif SPP yang dibayarkan oleh mahasiswa setiap semester
dengan tarif baru tersebut.
Pendapatan Hasil Kerjasama BLU mulai muncul di tahun 2019 dan
sebelumnya tidak diprediksi. Pendapatan ini berasal dari Kerja Sama
Operasional di bidang Kesehatan dalam rangka Penerimaan Mahasiswa Baru.
Hal ini menunjukkan adanya inovasi dari Poltekkes Makassar yang
menghasilkan sumber pendapatan baru.
Pendapatan BLU lainnya berasal dari Jasa Perbankan dan pemanfaatan
aset. Dari pendapatan ini menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Peningkatan dari jasa perbankan menunjukkan
dominasi pendapatan BLU Lainnya yang merupakan dampak dari pelaksanaan
Beauty Contest yang mulai diterapkan pada tahun 2019.
101
Dari sisi belanja, realisasi baik belanja pegawai, belanja barang, maupun
belanja modal sudah sangat baik dan berada di atas target nasional. Realisasi
paling tinggi berada pada belanja pegawai sebesar 99,25% diikuti oleh belanja
modal sebesar 98,49% dan paling rendah pada belanja barang sebesar 95,61%.
Belanja pegawai menunjukkan peningkatan realisasi dibandingkan dengan
tahun 2018. Peningkatan belanja pegawai terbesar pada belanja untuk
Tunjangan Profesi Dosen yang mencapai 4,17%.
Belanja barang sebagian besar mengalami peningkatan pada setiap
kelompok belanja barang, kecuali pada kelompok belanja persediaan yang
mengalami penurunan sebesar 1,46%. Sementara peningkatan terbesar terjadi
pada kelompok belanja jasa yang mencapai 41,04% dan diikuti kelompok
belanja pemeliharaan dengan peningkatan sebesar 20,23%. Yang perlu
dicermati kembali pada belanja barang ini adalah pada kelompok Belanja
Barang Non Operasional yang realisasinya melonjak secara signifikan yaitu
sebesar 37%. Sementara pada kelompok belanja persediaan sudah mengalami
penurunan.
Belanja Barang pada Tahun 2019 sebesar Rp.10,247,262,249,- atau
0,25% lebih besar Rp25,398,106,- dibandingkan dengan Tahun 2018 sebesar
Rp10,221,864,143. Bila dirinci lebih lanjut belanja barang tersebut, ada
pengeluaran rutin berupa belanja langganan daya dan Jasa, Perjalanan dinas,
dan belanja persediaan. Akun-akun belanja tersebut dapat mencerminkan
tingkat efisiensi dari kegiatan operasional tahun 2019. belanja-belanja yang
mengarah pada efisiensi sebagiannya telah dapat dilakukan.
Penurunan belanja telah terjadi pada belanja Listrik dari Tahun 2018
sebesar Rp1,392,420,042 menjadi Rp1,251,818,315 atau menurun sebesar
Rp140,601,727,-. Penurunan ini terjadi karena mulai berjalannya upaya
penghematan dengan memberlakukan aturan menghidupkan AC dimulai pada
Jam 09.00 Wita dan Pemadaman Lampu yang tidak digunakan pada siang hari.
Penurunan belanja juga terjadi pada Belanja Air dari Tahun 2018 sebesar
Rp22,590,115,- menjadi Rp20,286,340,- atau menurun sebesar Rp2,303,775,-
102
dan pada Belanja Persediaan dari Tahun 2018 sebesar Rp3,379,573,783,-
menjadi Rp3,353,601,770,- atau menurun sebesar Rp25,972,013,-.
Peningkatan belanja hanya terjadi pada belanja perjalanan dinas dari
Tahun 2018 sebesar Rp5,318,472,868,- menjadi sebesar Rp5,498,461,341,-
atau mengalami peningkatan sebesar Rp179,988,473,-. Peningkatan ini terjadi
karena kenaikan harga tiket pesawat pada Tahun 2019 yang cukup signifikan
dan penyelenggaraan Kelas Percepatan (RPL) di luar wilayah yakni D-3
Keperawatan Gigi, D-3 Analis Kesehatan, dan D-3 Farmasi di luar Provinsi
(Sulawesi Tenggara) dan D-3 Keperawatan di Kota Palopo dan Kabupaten
Bantaeng). Kenaikan belanja juga terjadi pada belanja telepon dari Tahun 2018
sebesar Rp108,807,335,- menjadi Rp123,094,483,- atau meningkat sebesar
Rp14,287,148,-. Peningkatan ini terjadi karena peningkatan kapasitas internet
dedicated 12Mbps untuk menunjang Server SISTER dan juga seiring dengan
peningkatan dan optimalisasi penggunaan E-Office dan Vilep
Penyerapan belanja modal menunjukkan penurunan di tahun 2019
dibanding dengan tahun 2018 sebesar 41,38%. Hal ini seiring dengan
kebutuhan akan belanja modal yaitu pengadaan aset berupa gedung dan
bangunan
103
D. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.39 DATA SARANA DAN PRASARANA POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
TAHUN 2014 – 2019
URAIAN KUANTITAS SATUAN
TANAH 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tanah Persil 139.953 138.184 138,184 138.184 136.439 136.439 M2
Jumlah 139.953 138.184 138,184 138.184 136.439 136.439 M2
PERALATAN DAN MESIN
Alat Bantu 8 8 8 8 1 1 Unit
Alat Angkutan Darat Bermotor 64 65 65 64 47 45 Unit
Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 3 3 3 1 0 0 Unit
Alat Bengkel Bermesin 10 10 10 10 6 6 Unit
Alat Bengkel Tak Bermesin 63 46 4 61 37 37 Unit
Alat Ukur 153 65 96 161 53 52 Unit
Alat Pengolahan 54 53 56 67 62 61 Unit
Alat Kantor 1.199 1,326 1,433 1,503 1005 1,092 Unit
Alat Rumah Tangga 12.184 11,929 12,669 15,360 11508 10,292 Unit
Alat Studio 86 86 98 89 44 44 Unit
Alat Komunikasi 26 24 24 26 2 2 Unit
Peralatan Pemancar 18 18 18 18 4 5 Unit
Peralatan Komunikasi Navigasi 3 3 3 3 0 0 Unit
Alat Kedokteran 2.110 1,840 2,373 2,357 2,038 1,773 Unit
Alat Kesehatan Umum 185 166 213 187 181 164 Unit
Unit Alat Laboratorium 2.372 2,286 2,551 2,770 2,360 2,232 Unit
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 22 22 28 0 0 0 Unit
Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 4 3 8 0 0 0 Unit
Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 8 8 8 8 8 8 Unit
Radiation Application & Non Destructive Testing Laboratory
5 5 7 6 6
6 Unit
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 36 36 53 51 30 30 Unit
104
Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 82 79 79 82 81 78 Unit
Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi dan Instrumentasi
30 30 60 48 43 43 Unit
Persenjataan Non Senjata Api 13 13 21 0 0 0 Unit
Senjata Sinar 1 1 1 0 0 0 Unit
Alat Khusus Kepolisian 22 21 35 0 0 0 Unit
Komputer Unit 359 434 434 434 336 425 Unit
Peralatan Komputer 134 164 165 181 123 195 Unit
Alat eksplorasi topografi 7 7 7 Buah
Alat pelindung 14 14 14 Buah
Alat SAR 37 26 40 46 35 26 Unit
Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan 209 149 177 248 240 180 Unit
Unit Peralatan Proses /Produksi 7 7 8 9 8 8 Unit
Peralatan Olahraga 51 51 59 58 48 49 Unit
Tanda penghargaan bidang olahraga 1 1 0 0 Buah
Jumlah 19.561 18,977 20,853 23,878 18327 16,875 Unit GEDUNG DAN BANGUNAN
Bangunan Gedung Tempat Kerja 147 154 163 115 91 92 Unit
Bangunan Gedung Tempat Tinggal 58 59 59 55 47 48 Unit
Tugu/Tanda Batas 9 10 11 11 11 11 Unit
Jumlah 214 223 233 181 149 151 Unit
JALAN DAN JEMBATAN
Jalan 3.534 3,534 3,534 3,534 4734 4,734 M2
Jembatan 1200 1,200 M2
IRIGASI
Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah
3 3 3 0 0 0 Unit
JARINGAN
Instalasi Air Bersih/Air Baku 3 50 3 3 4 4 Unit
Instalasi Air Kotor 1 1 Unit
Instalasi Pengolahan Sampah 50 4 51 1 1 1 Unit
Instalasi Pembangkit Listrik 4 2 4 4 4 4 Unit
105
Instalasi Lain 1 1 Unit
Jaringan Listrik 1 2 2 2 3 Unit
Jaringan Telepon 1 60 1 1 1 1 Unit
Jumlah 58 61 12 14 15 Unit ASET TETAP LAINNYA
Bahan Perpustakaan Tercetak 15.069 16,809 18,355 18,841 10,915 10,915 Buah
Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro
81 81 81 81 0 0 Buah
Kartografi, naskah dan lukisan 1 1 0 0 Buah
Barang Bercorak Kesenian 2 2 3 3 1 1 Buah
Jumlah 15.153 16,892 18,439 18,926 10,916 10,916 Buah
ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN
Alat Bantu 3 3 3 3 1 1 Unit
Alat Angkutan Darat Bermotor 1 1 5 1 1 1 Unit
Alat bengkel tak bermesin 5 0 0 buah
Alat Ukur 2 2 12 10 0 0 Unit
Alat Kantor 12 12 49 47 9 9 Unit
Alat Rumah Tangga 49 45 297 290 81 81 Unit
Alat Studio 3 3 5 4 1 1 Unit
Alat kedokteran 94 1 1 buah
Alat kesehatan umum 3 0 0 Unit
Unit Alat Laboratorium 24 24 40 27 3 3 Unit
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 1 1 1 0 0 Unit
Komputer unit 20 3 3 Unit
Peralatan Komputer 3 3 Unit
Alat SAR 2 0 0 Buah
Alat peraga pelatihan dan percontohan 2 0 0 Buah
Peralatan olahraga 1 0 0 Buah
Bangunan gedung tempat kerja 0 10 10 Unit
Bangunan gedung tempat tinggal 0 8 8 Unit
Bahan perpustakaan tercetak 3 0 0 Buah
Jumlah: 95 91 412 512 122 122 Unit
106
BAB IV
PENUTUP
Secara umum hasil paparan akuntabilitas kinerja pada Bab II dan
Perencanaan Kinerja pada Bab III menunjukkan bahwa sebagian besar target
kinerja dicapai di akhir tahun anggaran 2019 bahkan beberapa di antaranya
melebihi target yang telah ditetapkan. Namun masih terdapat target kinerja yang
belum tercapai dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi. Sehingga
perlu kiranya dilakukan langkah-langkah yang harus dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya dimasa mendatang, salah satunya adalah dengan
melakukan evaluasi terhadap kinerja yang ada dan mempertimbangkan
penetapan target kinerja pada tahun mendatang.
Secara ringkas hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Poltekkes Kemenkes
Makassar Tahun 2019, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Capaian Indikator Kinerja dan Target 2020
INDIKATOR KINERJA SATUAN % CAPAIAN Target 2020
Meningkatnya jumlah pendaftar sipenmaru
Orang 80,58 5278
Meningkatnya jumlah mahasiswa baru
Orang 103,52 1320
Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tamping
Rasio 78,61 4,05
Persentase maba yang melakukan registrasi dan calon maba yang lulus seleksi
Persen 94,44 97,65
Persentase lulusan tepat waktu
(IKU) Persen 93,66 90
Persentase mahasiswa IPK ≥ 2,75
(IKU)
Perubahan:
Persentase lulusan yang
Persen 104,22 90,5
107
mendapatkan IPK ≥3,25
Rata-rata IPK Lulusan IPK 108,59 3,34
Persentase kelulusan uji
kompetensi (IKU) Persen 104,23 60
Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap
Rasio 100 22
Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen Perubahan:
Persentase jumlah dosen tetap terhadap jumlah seluruh dosen
Persen 114,28 78
Jumlah prodi terakreditasi A dan B oleh BAN-PT / LAM-PTKes
Prodi 100 85
Jumlah dosen tetap berpendidikan S3
Orang 109,38 36
Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan Lektor Kepala
Orang 94,87 37,2
Persentase jumlah dosen
berkualifikasi S3 Persen 112,19 18,5
Meningkatnya jumlah penelitian Judul 141,67 90
Meningkatnya jumlah pelatihan tentang penelitian
Kegiatan 114,29 -
Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah
Buah 95,36 -
Bertambahnya jumlah penyusunan buku ajar
Kegiatan 100 50
Karya yang diusulkan
mendapatkan HKI Skor 164,84 3
Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HKI
Nilai 209,03 176
Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun
Nilai 93,44 3,2
Penelitian yang dipublikasi Nilai 127,27 390
Bertambahnya jumlah kegiatan pengabdian masyarakat
Kegiatan 128,33 120
Jumlah rata-rata pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen
Skor 79,09 -
Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis
wilayah dalam 1 tahun Kegiatan 120 6
108
Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1
tahun
Persen 45,85 20
Meningkatnya jumlah penerima beasiswa mahasiswa
Orang 177,64 -
Persentase pembelajaran berbasis e-learning
Persen 138,00 20
Indeks kepuasan masyarakat Nilai 100,31 3,28
Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan
Persen 86,93 3,62
Meningkatnya jumlah aset gedung dan ruang pembelajaran
unit 200,00 -
Bertambahnya jumlah media pembelajaran berupa LCD dan Laptop
Unit 130,00 -
Meningkatnya penyerapan realisasi keuangan
Persen 106,51 92
Rata-rata dana penelitian / dosen / tahun
juta 452,00 10
Rata-rata dana pengabmas / dosen / tahun
juta 227,50 5
Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional
Persen 85,71 37
Jumlah pendapatan PNBP Rupiah 99,28 30,055,000,000
Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset (khusus satker PKBLU)
Rupiah 133,57 3,000,000,000
Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU (khusus satker PKBLU)
Persen 102 100
Rata-rata peningkatan jumlah MOU
MoU 122,22 -
Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja (IKU) Perubahan: Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan setelah mendapatkan STR
persen 114,29 60
(<1 tahun)
109
Berdasarkan 18 Indikator Kinerja Utama yang ada, 12 dari 18 indikator
kinerja mencapai target dan 11 diantaranya capaiannya lebih dari 100 %.
Berbagai kebijakan yang terjadi di antaranya revisi Renstra 2014 – 2019
yang berdampak pada volume target output atau indikator dilakukan agar
indikator layak untuk diukur dan selaras dengan perencanaan.