122
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TAHUN 2019 Laporan Kinerja 2019 POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 46, Makassar www.poltekkes-mks.ac.id; email: [email protected]

KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

TAHUN 2019

Laporan Kinerja 2019POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 46, Makassar

www.poltekkes-mks.ac.id;

email: [email protected]

Page 2: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

meiimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kinerja Poltekkes

Kemenkes Makassar Tahun 2019 dapat diselesaikan pada waktunya. Laporan

kinerja ini merupakan bagian dari pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas

kinerja dalam kerangka good governance dan pertanggungjawaban atas kinerja

pencapaian sasaran strategis. Penyusunan Laporan Kinerja Poltekkes

Kemenkes Makassar mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Landasan penyusunan laporan ini adalah Rencana Strategis Poltekkes

Kemenkes Makassar Revisi 2014 - 2019 dengan menyajikan analisa antara

target dan realisasi atas KPI (Key Performance Indicator) yang menjadi fokus

ksrja Poltekkes Kemenkes Makassar pada tahun 2019. Permasalahan dan

kendala yang dihadapi dalam pencapaian target tahun 2019, akan menjadi

rencana tindaklanjut untuk perbaikan kinerja pelaksanaan kegiatan periode

tahun berikutnya.

Diharapkan Laporan kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019

ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan institusi yang lebih baik.

Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih kepada semua civitas atas kerja

keras dan partisipasinya dalam pencapaian kinerja pada tahun 2019. Semoga

Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Aamiin.

Makass; Januari 2020 irektur,^

Dr. Ir. H. Agustian Ipa. M.Kes NIP. 19620817 198503 1 004

iii

Page 3: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................... 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................. 46

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 106

Page 4: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

v

IKHTISAR EKSEKUTIF

Nilai capaian kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar tahun 2016 – 2018

meningkat dari tahun ke tahun. Nilai capaian kinerja tahun 2018 adalah

93,98 (AA = Sangat Memuaskan). Jika dibandingkan dengan capaian

kinerja pada tahun 2016 dan 2017, capaian kinerja Poltekkes Kemenkes

Makassar mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Capaian Kinerja Tahun 2016 – 2018

Laporan Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019, merupakan

sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Direktur beserta

jajarannya kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) dan seluruh pemangku

kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Di sisi

lain, Laporan Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019 juga

sekaligus menyampaikan proses pencapaian hasil, permasalahan utama,

upaya pemecahan masalah dan strategi keberhasilan setiap tahun

anggaran untuk kurun waktu 2014 – 2019 yang dapat dijadikan sebagai

93.2

93.4

93.6

93.8

94

Capaian

kinerja

93.46 93.79 93.98

2016 2017 2018

Page 5: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

vi

lesson learn pada perencanaan strategis 5 tahun ke depan. Laporan

Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019 juga merupakan

wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi

yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Visi Poltekkes Kemenkes Makassar adalah “Menjadi pusat pendidikan

tenaga kesehatan unggulan yang mandiri, berdaya saing tinggi, dan

berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta berakhlak

mulia”. Dalam mencapai visi tersebut, Poltekkes Kemenkes Makassar

sebagai institusi pendidikan tenaga kesehatan mempunyai 3 (tiga) misi

yaitu (1) Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif dan berakhlak

mulia melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan, (2)

Meningkatkan pengelolaan sumber daya dengan menerapkan IPTEK

sehingga menghasilkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat

dan (3) Meningkatkan hubungan kemitraan di bidang kesehatan untuk

pengembangan Institusi.

Dalam mencapai visi dan misi, Poltekkes Kemenkes Makassar

menetapkan 15 (lima belas) sasaran strategis yang akan dicapai dalam

tahun 2014 – 2019, yaitu :

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

Pertama :

Meningkatkan kualitas lulusan yang profesional dan berakhlak mulia

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru

2. Peningkatan produktivitas lulusan 3. Peningkatan kualitas lulusan

Kedua : Meningkatkan penjaminan mutu

pendidikan

1. Peningkatan kualitas penjaminan mutu

2. Implementasi penilaian akreditasi BAN PT

Ketiga :

1. Peningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

Page 6: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

vii

Meningkatkan kualitas, profesionalisme dan produktivitas

Sumber Daya Manusia

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian

3. Peningkatan kegiatan ilmiah dan publikasi

4. Peningkatan jumlah pengabdian pada masyarakat

Keempat : Meningkatkan Penerapan IPTEKS, sistem informasi manajemen dan akuntabilitas pengelolaan sarana

dan prasarana secara tepat sasaran (efisiensi), berhasil dan berdaya

guna (efektif)

1. Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan

2. Peningkatan jumlah aset gedung / ruang pembelajaran

3. Peningkatan ketersediaan media pembelajaran / Audio Visual

4. Peningkatan sumber daya keuangan

Kelima : Meningkatkan kerja sama kemitraan

dengan institusi terkait di bidang kesehatan

1. Peningkatan kemitraan kegiatan tridharma perguruan tinggi

2. Peningkatan penyerapan lulusan di pasar Kerja

Untuk menunjang pencapaian sasaran strategis tersebut maka ditetapkan

beberapa indikator kinerja yang memuat 18 (delapan belas) indikator

kinerja utama dari 23 (dua puluh tiga) indikator kinerja penunjang.

Capaian IKU Poltekkes Kemenkes Makassar tahun 2019 menunjukkan

bahwa dari 18 (delapan belas) indikator kinerja utama yang telah

ditetapkan sesuai Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan No.

HK.02.03./I/002655/2018 sebagian besar berhasil tercapai. Hal ini terlihat

bahwa 12 indikator (66,67%) menunjukkan capaian 100%, 11 diantaranya

capaiannya diatas 100%. Meskipun demikian masih terdapat 6 (enam)

indikator yang belum mencapai target. Capaian terendah berada pada

indikator persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis

hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun dengan capaian sebesar

45,85%, sedangkan capaian tertinggi pada indikator Karya yang

Page 7: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

viii

diusulkan mendapatkan HKI dengan capaian sebesar 164,84%. Hal ini

secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN %

CAPAIAN

1. Persentase lulusan tepat waktu % 93,66

2. Persentase kelulusan uji kompetensi % 104,23

3. Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥

3,25 % 104,22

4. Persentase pembelajaran berbasis e-learning % 138

5. Persentase serapan lulusan di pasar kerja

kurang dari 6 bulan % 114,28

6. Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan

dosen dalam 1 tahun Penelitian 141,67

7. Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di

jurnal ilmiah dalam satu tahun Nilai 93,44

8. Jumlah kegiatan pengabdian kepada

masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun Wilayah 120

9.

Persentase kegiatan pengabdian kepada

masyarakat berbasis hasil penelitian yang

dilakukan dalam 1 tahun

% 45,85

10. Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya

operasional % 85,71

11. Jumlah pendapatan PNBP Rp 99,28

12. Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset Rp 133,57

13. Persentase penyelesaian modernisasi

pengelolaan keuangan BLU % 102

14. Rasio dosen terhadap mahasiswa Rasio 100

15. Karya yang diusulkan mendapatkan HKI Jumlah 164,84

16. Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 % 112,19

17. Indeks kepuasan masyarakat Indeks 100,31

18.

Persentase mahasiswa dari masyarakat

berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan

dana pendidikan

% 86,93

Page 8: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

ix

Sedangkan pada capaian indikator kinerja penunjang, terdapat 23 (dua

puluh tiga) indikator penunjang. Dari 23 indikator, 17 indikator mencapai

target dan 15 diantaranya capaiannya diatas 100%. Sedangkan 5 (lima)

indikator belum mencapai target. Capaian terendah untuk indikator

penunjang yakni pada indikator Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi :

daya tampung dengan capaian sebesar 78,61% sedangkan Capaian

tertinggi pada indikator rata-rata dana penelitian dosen per tahun dengan

capaian indikator 452%. Capaian indikator penunjang dapat dilihat pada

tabel berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian

Kinerja (%)

1 Peningkatan kualitas dan

kuantitas penerimaan

mahasiswa baru

1. Meningkatnya jumlah pendaftar

sipenmaru

2. Meningkatnya jumlah mahasiswa baru

3. Rasio calon mahasiswa yang ikut

seleksi : daya tampung

4. Persentase maba yang melakukan

registrasi dan calon maba yang lulus

seleksi

1. 80,58

2. 103,52

3. 78,61

4. 94,44

2 Peningkatan

produktivitas lulusan

1. Persentase lulusan tepat waktu (IKU)

1. 93,66

3 Peningkatan kualitas

lulusan

1. Persentase lulusan yang

mendapatkan IPK ≥3,25 (IKU)

2. Rata-rata IPK lulusan

3. Persentase kelulusan uji

kompetensi (IKU)

1. 104,22

2. 108,59

3. 104,23

4

Peningkatan

Pelaksanaan

Penjaminan Mutu

1. Rasio mahasiswa terhadap dosen

tetap (IKU)

2. Persentase jumlah dosen tetap terhadap

jumlah seluruh dosen

1. 100

2. 114,28

5. Implementasi Penilaian

Akreditasi BAN PT

1. Jumlah prodi terakreditasi A dan B oleh

BAN PT/ LAMPTKes

1. 100

6 Peningkatan kualitas dan

kuantitas SDM

1. Jumlah dosen tetap berpendidikan S3

2. Persentase dosen tetap yang memiliki

jabatan Lektor Kepala

3. Persentase jumlah dosen

berkualifikasi S3 (IKU)

1. 109,38

2. 94,87

3. 112,19

7 Peningkatan kualitas dan

kuantitas penelitian

1. Meningkatnya jumlah penelitian (IKU)

2. Meningkatnya jumlah pelatihan tentang

penelitian

1. 141,67

2. 114,29

Page 9: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

x

8 Peningkatan kegiatan

ilmiah dan publikasi

1. Meningkatnya jumlah publikasi karya

ilmiah (IKU)

2. Bertambahnya jumlah penyusunan buku

ajar

3. Karya yang diusulkan mendapatkan

HKI (IKU)

4. Karya yang diusulkan dan/ atau

mendapatkan HKI

5. Jumlah karya ilmiah yang

dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam

satu tahun (IKU)

6. Penelitian yang dipublikasi

1. 95,36

2. 100

3. 164,84

4. 209,03

5. 93,44

6. 127,27

9 Peningkatan jumlah

pengabdian kepada

Masyarakat

1. Bertambahnya jumlah kegiatan

pengabdian masyarakat

2. Jumlah rata-rata pengabdian pada

masyarakat yang dilakukan oleh dosen

3. Jumlah kegiatan pengabdian kepada

masyarakat berbasis wilayah dalam 1

tahun (IKU)

4. Persentase kegiatan pengabdian

kepada masyarakat berbasis hasil

penelitian yang dilakukan dalam 1

tahun (IKU)

1. 128,33

2. 79,09

3. 120

4. 45,85

10 Peningkatan

pengelolaan layanan

pendidikan

1. Meningkatnya jumlah penerima

beasiswa mahasiswa

2. Persentase pembelajaran berbasis e-

learning (IKU)

3. Indeks kepuasan masyarakat (IKU)

4. Persentase mahasiswa dari

masyarakat berpenghasilan rendah

yang mendapat bantuan dana

pendidikan (IKU)

1. 177,64

2. 138,00

3. 100,31

4. 86,93

11 Peningkatan jumlah aset

gedung dan ruang

pembelajaran

1. Meningkatnya jumlah aset gedung/

ruang pembelajaran

1. 200,00

12 Peningkatan ketersedian

media pembelajaran/

audiovisual

1. Bertambahnya jumlah media

pembelajaran berupa LCD dan Laptop

1. 130,00

13 Peningkatan sumber

daya keuangan

1. Meningkatnya penyerapan realisasi

keuangan

2. Rata-rata dana penelitian / dosen /

tahun

3. Rata-rata dana pengabmas / dosen

tetap/tahun

4. Persentase pendapatan PNBP

terhadap biaya operasional (IKU)

5. Jumlah pendapatan PNBP (IKU)

1. 106,51

2. 452,00

3. 227,50

4. 85,71

Page 10: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

xi

6. Realisasi pendapatan dari

optimalisasi asset (IKU)

7. Persentase penyelesaian

modernisasi pengelolaan keuangan

BLU (IKU)

5. 99,28

6. 133,57

7. 102

14 Peningkatan kemitraan

kegiatan Tri Dharma PT

1. Rata – rata peningkatan jumlah MoU 1. 122,22

16 Peningkatan penyerapan

lulusan dipangsa pasar

1. Persentase serapan lulusan di pasar

kerja kurang dari 6 bulan setelah

mendapatkan STR (IKU)

1. 114,29

Secara umum, capaian kinerja tahun 2019 sudah baik namun diharapkan

untuk meningkatkan institusi menjadi lebih berkualitas lagi maka

diharapakan kiranya para penentu kebijakan terkait anggaran menjadikan

Borang BAN PT/LAM-PTKes sebagai bahan rujukan dan pertimbangan

untuk menyusun anggaran yang mendukung peningkatan kualitas

institusi.

Page 11: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

xii

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Strategis.....………………………………………. 18 Tabel 2.2 Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis I ……………………………………… 19 Tabel 2.3 Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019….…………... 20 Tabel 2.4 Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019 …................ 21 Tabel 2.5 Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019…………….... 22 Tabel 2.6 Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019…………….. 24 Tabel 2.7 Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019.................... 24 Tabel 2.8 Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019 .................. 26 Tabel 2.9 Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019 ………….. 27 Tabel 2.10 Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019 ................ 28 Tabel 2.11 Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019……………. 29 Tabel 2.12 Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019.………….. 31 Tabel 2.13 Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019 ................ 31 Tabel 2.14 Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019 ................ 32 Tabel 2.15 Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019 ................... 34 Tabel 2.16 Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019……………. 35 Tabel 2.17 Perjanjian Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019...………………... 37 Tabel 3.1 Capaian IKU Persentase Lulusan Tepat Waktu .....………………………………… 47 Tabel 3.2 Capaian IKU Kelulusan uji kompetensi…………................................................ 48

Tabel 3.3 Capaian IKU Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25……………. 50

Tabel 3.4 Capaian IKU Persentase pembelajaran berbasis e-learning........................... 51

Tabel 3.5 Capaian IKU Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan……………………………………………………………………………

52

Tabel 3.6 Capaian IKU Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun..................................................................................................................

53

Tabel 3.7 Capaian IKU Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun………………………………………………………………...

54

Tabel 3.8 Capaian IKU Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun………………………………......................................

55

Tabel 3.9 Capaian IKU Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat

berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun……………………

56

Tabel 3.10 Capaian IKU Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional… 58

Tabel 3.11 Capaian IKU Jumlah pendapatan PNBP………………………………………. 59

Tabel 3.12 Capaian IKU Realisasi pendapatan dari optimalisasi asset…………………. 60

Tabel 3.13 Capaian IKU Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan

keuangan BLU…………………………………………………………………...

63

Tabel 3.14 Capaian IKU Rasio dosen terhadap mahasiswa……………………………… 65

Tabel 3.15 Capaian IKU Karya yang diusulkan mendapatkan HKI……………………… 66

Tabel 3.16 Capaian IKU Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3…………………… 67

Tabel 3.17 Capaian IKU Indeks kepuasan masyarakat…………………………………… 69

Page 12: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

xiii

Tabel 3.18 Capaian IKU Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan…………………………..

70

Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019 76 Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019…… 77 Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019…... 78 Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019 …... 79 Tabel 3.23 Capaian Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019....... 81 Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019. 82 Tabel 3.25 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019 … 84 Tabel 3.26 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019..... 85 Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis IV Tahun Tahun 2014 –

2019.......................................................……………………………………………… 86 Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019...... 89

Tabel 3.29 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019...... 91

Tabel 3.30 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019..... 92

Tabel 3.31 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019.... 93

Tabel 3.32 Capaian Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019........ 95

Tabel 3.33 Capaian Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019....... 96

Tabel 3.34 Target dan Realisasi PNBP Tahun 2014 – 2018……………………………. 98

Tabel 3.35 Realisasi Belanja BLU Tahun 2014 - 2018.....……………………………… 99

Tabel 3.36 Realisasi Belanja APBN Tahun 2018……………………………………………….. 99

Tabel 3.37 Serapan APBN Tahun 2014 – 2018......…………………………………………….. 99

Tabel 3.38 Capaian Realisasi PNBP 2018.......................................................................... 100

Tabel 3.39 Data Sarana dan prasarana Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2014 – 2018………………………………………………………………………………………

103

Tabel 4.1 Capaian Indikator Kinerja dan Target 2020……………......................................... 106

Page 13: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

xiv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Makassar.............. 5

Gambar 2.1 Penjabaran Visi Misi Presiden………………………………….. 17

Gambar 3.1 Foto beberapa pengembangan di Poltekkes Makassar……... 74

Gambar 3.2 Dosen dan tenaga kependidikan………………………………. 97

Page 14: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

Pembangunan Kesehatan Nasional merupakan upaya yang dilaksanakan

oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (RPJP-N).

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan ini mengacu Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2012, yang mengacu pada azas

perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta

pengutamaan dan manfaat. Keberhasilan pengelolaan kesehatan ini

memerlukan komitmen yang tinggi, dukungan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi,

dan sinergisme (KISS) yang baik dari para pelaku untuk menghasilkan tata

penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang baik (good governance).

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-

5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini

didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,

Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia

Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang

kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015 – 2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri

Page 15: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

2

Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 dan telah direvisi melalui

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.01.07/Menkes/422/2017. Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah

meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan

finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan

sasaran pokok RPJMN 2015 – 2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan

dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3)

meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya

cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan

kualitas pengelolaan SJSN kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga

kesehatan, obat dan vaksin, serta (6) meningkatnya responsivitas sistem

kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar

utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan

kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan

paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengutamaan kesehatan dalam

pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan

masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi

peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan

peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi

berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan

strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya.

Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga – keluarga sehat.

Page 16: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

3

Memperhatikan berbagai hal tersebut di atas dan sebagai perwujudan

penerapan sasaran strategis Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-

2019, telah disusun Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Makassar Revisi

Tahun 2014 – 2019 yang mengacu pada Rencana Aksi Program (RAP) Badan

PPSDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019, Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019, Renstra Kementerian

Kesehatan 2015 – 2019, serta perubahan organisasi dan tata kerja di lingkungan

Kementerian Kesehatan. Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Makassar

Revisi Tahun 2014 – 2019 yang telah ditetapkan ini memuat serangkaian tujuan,

sasaran strategis dan berbagi kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai upaya

pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan. Setiap kegiatan pada

Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan memiliki indikator

dan target kinerja kegiatan. Target kinerja kegiatan merupakan penilaian dari

pencapaian kegiatan yang selalu diukur atau dipantau secara berkala dan

dievaluasi pada setiap tahunnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019, merupakan bentuk akuntabilitas

dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Poltekkes

Kemenkes Makassar atas penggunaan anggaran. Dalam LKjIP ini memuat

pengukuran kinerja dan evaluasi, serta pengungkapan (disclosure) secara

memadai sebagai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja Poltekkes

Kemenkes Makassar tahun anggaran 2019. Penyusunan LKjIP Poltekkes

Page 17: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

4

Kemenkes Makassar merujuk pada Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini diharapkan dapat

menjadi acuan dalam menyusun rencana kinerja dan rencana anggaran di tahun

mendatang.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Kelembagaan Poltekkes Kemenkes Makassar mengacu pada Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik

Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Adapun tugas Poltekkes Kemenkes Makassar adalah :

1. Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan vokasi bidang kesehatan.

2. Dapat menyelenggarakan pendidikan profesi setelah memenuhi persyaratan

sesuai dengan ketentuan perundang – undangan.

Susunan organisasi Poltekkes Kemenkes Makassar antara lain:

1. Dewan pengawas;

Dewan pengawas merupakan organ nonstruktural yang menjalankan

fungsi pertimbangan nonakademik Poltekkes Kemenkes Makassar.

Page 18: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

5

DIREKTURIr. H. Agustian Ipa, M.Kes

WADIR IIAnshar, S.Pd., S.Ft.Physio.,

M.Kes

WADIR IDr. Rusli, Apt., Sp.FRS

WADIR IIIDr. H. Herman, S.Pd., M.Kes

SENAT

DEWAN PERTIMBANGAN/

PENGAWAS

SATUAN PENGAWAS INTERNALDr. H. Ashari Rasjid, SKM., MS

Mulyadi, SKM., M.KesMuh. Basri, S.ST., M.Kes

H. Muhammad Nur, S.SiT., S.Kep., M.Kes BAGIAN AKADEMIK DAN UMUMMuh. Gazali, S.Sos., M.M.Kes

SUBBAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIKAsri Yassi, SE

SUBBAGIAN KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA

Hastuti, SE

SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM

Hairuddin Hady, S.Sos., M.Kes

SUBBAGIAN ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN, ALUMNI

DAN KERJASAMAManjilala, S.Gz., M.Gizi

UNIT TEKNOLOGI INFORMASIPerie Bagoes Handoko, S.Kom., MT

UNIT PERPUSTAKAAN TERPADUAndi Ruhban, S.ST., M.Kes

UNIT BISNISHj. Zaenab, SKM., M.Kes

UNIT LABORATORIUM TERPADUHendra Stevani, S.Si., M.Si

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Dr. Rudy Hartono, SKM., M.Kes

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

Siti Nurl Fajriah, S.Pd., S.Ft.Physio., M.Kes

PUSAT PENJAMINAN MUTUM. Askar, S.Kep.Ns., M.Kes

JURUSANKeperawatan, Kebidanan, Analis Kesehatan,

Kesehatan Lingkungan, Gizi, Fisioterapi, Farmasi, Keperawatan Gigi

PRODI DIPLOMA III Keperawatan Makassar, Kebidanan, Analis

Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Gizi, Fisioterapi, Farmasi, Keperawatan Gigi, Keperawatan Pare – Pare

PRODI DIPLOMA IV Keperawatan, Kebidanan, Analis Kesehatan,

Kesehatan Lingkungan, Gizi, Fisioterapi, Farmasi, Keperawatan Gigi

PRODI PROFESI

PRODI DOKTOR TERAPAN

PRODI MAGISTER TERAPAN

INSTALASI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Makassar

2. Senat;

Senat merupakan organ nonstruktural yang menjalankan fungsi

penetapan, pertimbangan, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan

akademik.

3. Direktur;

Direktur menjalankan fungsi penetapan kebijakan nonakademik dan

pengelolaan Politeknik Kesehatan Makassar. Direktur terdiri atas:

a. Direktur dan Wakil Direktur;

Direktur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan

pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan

membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan

hubungannya dengan lingkungan, serta urusan administrasi umum.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktur

menyelenggarakan fungsi:

Page 19: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

6

1) Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan Politeknik

Kesehatan Makassar;

2) pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

3) pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

4) pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya

dengan lingkungan;

5) pelaksanaan kerja sama;

6) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

7) pelaksanaan urusan ketatausahaan Poltekkes.

Wakil direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur. Wakil direktur terdiri atas:

1) Wakil direktur bidang akademik;

Wakil direktur bidang akademik mempunyai tugas membantu

Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang

akademik dan pengelolaan sistem informasi.

2) Wakil direktur bidang keuangan, kepegawaian, dan

administrasi umum;

Wakil direktur bidang keuangan, kepegawaian, dan

administrasi umum mempunyai tugas membantu direktur

dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan,

kepegawaian, dan administrasi umum.

3) Wakil direktur bidang kemahasiswaan dan kerja sama.

Wakil direktur bidang kemahasiswaan dan kerja sama

mempunyai tugas membantu direktur dalam memimpin

Page 20: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

7

pelaksanaan kegiatan bidang kemahasiswaan, alumni, dan

kerja sama.

b. Bagian dan/atau subbagian;

Bagian dan/atau subbagian merupakan unsur pelaksana

administrasi Poltekkes Kemenkes Makassar yang

menyelenggarakan pelayanan administrasi kepada seluruh unsur

di lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar. Bagian dan/atau

subbagian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

direktur dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan

oleh wakil direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian

dan/atau subbagian dipimpin oleh seorang kepala.

c. Jurusan

Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada direktur. Jurusan

mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan Vokasi dan/atau

Pendidikan Profesi dalam satu atau beberapa cabang ilmu

pengetahuan dan teknologi serta pengelolaan sumber daya

pendukung program studi. Pembukaan dan penutupan jurusan

pada Poltekkes ditetapkan oleh Kepala BPPSDMK. Jurusan terdiri

atas:

1) Ketua Jurusan;

Ketua Jurusan merupakan pimpinan Jurusan. Dalam

melaksanakan tugasnya, Ketua Jurusan dibantu oeh Sekretaris

Jurusan.

Page 21: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

8

2) Sekretaris Jurusan;

3) Program studi;

Program studi merupakan kesatuan kegiatan pendidikan dan

pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode

pembelajaran tertentu dalam satu jenis Pendidikan Vokasi

dan/atau Pendidikan Profesi. Program studi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh ketua program studi.

Ketua program studi sebagimana dimaksud pada ayat (2)

merupakan seorang dosen yang ditetapkan oleh direktur.

Pembukaan dan penutupan program studi dilakukan setelah

mendapat izin dari menteri yang menyelenggarakan tugas

pemerintahan di bidang pendidikan tinggi berdasarkan usulan

Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Usulan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) berdasarkan usulan Kepala BPPSDMK yang disertai

dengan kajian kebutuhan

4) Laboratorium/ bengkel praktek/ workshop; dan

5) Kelompok jabatan fungsional dosen.

d. Pusat

Pusat merupakan unsur pelaksana yang melaksanakan tugas dan

fungsi di bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat,

pengembangan pendidikan, dan penjaminan mutu. Pusat

dipimpin oleh kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur

Politeknik Kesehatan Makassar. Kepala pusat diangkat dan

diberhentikan oleh Direktur Politeknik Kesehatan Makassar. Pusat

Page 22: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

9

pada Politeknik Kesehatan Makassar terdiri atas: (1) Pusat

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; (2) Pusat

Pengembangan Pendidikan; (3) Pusat Penjaminan Mutu.

e. Unit

Unit merupakan unsur penunjang yang melaksanakan tugas dan

fungsi di bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat,

pengembangan pendidikan, dan penjaminan mutu. Unit dipimpin

oleh kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Politeknik

Kesehatan Makassar. Kepala unit diangkat dan diberhentikan

oleh Direktur Politeknik Kesehatan Makassar. Dalam pelaksanaan

tugasnya, unit secara teknis fungsional dibina oleh Wakil Direktur

yang ditetapkan oleh Direktur Politeknik Kesehatan Makassar.

Unit paling sedikit terdiri atas: (1) Unit Teknologi Informasi; (2)

Unit Laboratorium Terpadu; (3) Unit Perpustakaan Terpadu; (4)

Unit Pengembangan Bahasa. Selain Unit tersebut, dapat dibentuk

unit penunjang lainnya sesuai dengan karakteristik dan keilmuan

yang dikembangkan pada Poltekkes. Pembentukan unit

penunjang lainnya ditetapkan oleh Kepala BPPSDMK.

4. Satuan Pengawas Internal;

Satuan Pengawas Internal merupakan organ yang menjalankan fungsi

pengawasan nonakademik untuk dan atas nama Direktur Politeknik

Kesehatan Makassar. Satuan pengawas internal dipimpin oleh kepala

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

Politeknik Kesehatan Makassar.

Page 23: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

10

Saat ini, unsur kepemimpinan sudah memasuki periode ke V (2018 – 2022)

yang dipimpin oleh Bapak Dr. Ir. H. Agustian Ipa, M.Kes dan didampingi oleh 3

(tiga) orang Wakil Direktur (Pudir) yaitu Wakil Direktur I (Bidang Akademik) Dr.

Rusli, Sp.FRS., Apt, Wakil Direktur II (Bidang Keuangan, Kepegawaian, dan

Administrasi Umum) Anshar, S.Pd.,S.Ft.Physio.,M.Kes, dan Wakil Direktur III

(Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama) Dr. H. Herman, S.Pd. M.Kes.

D. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan LKjIP Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019 ini

mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Tehnis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, dengan sistematika sebagai berikut :

Page 24: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA AKSI PROGRAM

Indikator keberhasilan pembangunan suatu wilayah/negara diukur melalui

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan komposit dari indeks:

(1) kesehatan; (2) pendidikan; dan (3) standar hidup. Kesehatan menjadi

salah satu modal dasar keberhasilan pembangunan negara, dimana derajat

kesehatan masyarakat sangat erat terkait dengan pembangunan ekonomi

sosial dan lingkungannya. Selain itu masyarakat yang sehat akan menunjang

keberhasilan program Pendidikan, peningkatan produktivitas, dan juga

mendorong pendapatan. Oleh karena itulah terwujudnya pembangunan

kesehatan memiliki peranan terhadap optimalnya keberhasilan pembangunan

nasional, yang pelaksanaannya ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM). Melalui Sistem Kesehatan Nasional (SKN), diaturlah

pengelolaan kesehatan dengan terobosan penting yang akan mampu

menjawab berbagai tantangan pembangunan kesehatan, baik untuk masa

kini maupun masa mendatang guna menjamin keberhasilan pembangunan

nasional.

Tujuan pembangunan kesehatan Tahun 2015 – 2019 adalah untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –

tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara

Page 25: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

12

Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan

dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat

kesehatan yang setinggi – tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia.

Sedangkan Sasaran Pembangunan kesehatan pada periode 2015 – 2019

adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat

kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan

pemeratan pelayanan kesehatan. Program Indonesia sehat ini dilaksanakan

melalui Pendekatan Keluarga yang diwujudkan dengan mensukseskan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), dan dilaksanakan dengan 3

pilar utama yaitu : (1) pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategis

pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif

preventif dan pemberdayaan masyarakat; (2) penguatan pelayanan

kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan

kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan

kesehatan menggunakan pendekatan continoum of care dan intervensi

berbasis resiko kesehatan; dan (3) jaminan kesehatan nasional dilakukan

dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali

biaya.

Sedangkan 6 (enam) sasaran pokok RPJMN 2015 – 2019 adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;

2. Meningkatnya pengendalian penyakit;

Page 26: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

13

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;

4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu

Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) Kesehatan;

5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta

6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Penetapan RPJMN Tahun 2015 – 2019 ini menjadi dasar Kementerian

Kesehatan dalam menyusun kegiatan Renstra Tahun 2015 – 2019 dan

menjadi acuan bagi Badan PPSDM Kesehatan dalam menyusun Rencana

Aksi Program Tahun 2015 – 2019. Rencana Aksi Program Pengembangan

dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019 ditetapkan dengan

maksud memberikan arah dan acuan bagi semua satuan kerja di lingkungan

Badan PPSDM Kesehatan dan menggerakkan semua pemangku kepentingan

dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, yang

meliputi: upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan

dan pengawasan mutu SDM Kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan

pembangunan kesehatan.

Pada tahun 2016 Badan PPSDM Kesehatan mengalami penyesuaian

khususnya pada unit eselon II sejalan dengan perubahan struktur organisasi

yang tertuang dalam Permenkes RI Nomor 64 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Selain itu pada tahun

Page 27: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

14

2017, dalam melaksanakan perencanaannya Badan PPSDM Kesehatan

menyesuaikan dan mengikuti perubahan Renstra Kementerian Kesehatan

Tahun 2015 – 2019 Revisi 1 Tahun 2017 berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017.

Mengacu pada Renstra Kemenkes Tahun 2015 – 2019, Visi dan Misi pada

Rencana Aksi Program (RAP) Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019

mengikuti Visi dan Misi yang ditetapkan Presiden Republik Indonesia yakni :

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong royong”.

Upaya mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui tujuh misi pembangunan

sebagai berikut :

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber

daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan Negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri

sebagai Negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

Page 28: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

15

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat

dan berbasiskan kepentingan nasional; serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Tujuan Program Badan PPSDM Kesehatan, sebagaimana tertuang dalam

RAP Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015 – 2019 adalah menggerakkan

semua pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan dan

pemberdayaan SDM Kesehatan yakni perencanaan, pengadaan,

pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan

untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam

mendukung program Indonesia sehat guna mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi – tingginya.

Sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015 – 2019 merupakan

perwujudan pelaksanaan sasaran strategis Kementerian Kesehatan yang

tertuang dalam Renstra yakni :

“MENINGKATNYA KETERSEDIAAN DAN MUTU SUMBER DAYA

MANUSIA KESEHATAN SESUAI DENGAN

STANDAR PELAYANAN KESEHATAN”

Sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan tersebut menjadi sasaran

Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang dicapai

tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Page 29: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

16

1. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

sebanyak 5.600 Puskesmas

2. Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar

dan 3 dokter spesialis penunjang mencapai 60 %.

3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak

56.910 orang.

Dari sasaran tersebut, maka indikator kinerja program yang digunakan dalam

memantau dan melakukan evaluasi setiap tahunnya adalah:

1. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan (cara

perhitungan: nilai absolut puskesmas yang telah terpenuhi tenaga

kesehatan sesuai standar terutama untuk tenaga kesehatan lingkungan,

tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat dan

analis kesehatan)

2. Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar

dan 3 dokter spesialis penunjang (cara perhitungan: jumlah RSUD Kab/

Kota Kelas C yang telah terpenuhi 4 dokter spesialis dasar (Obgyn, Anak,

Penyakit Dalam dan Bedah) dan 3 spesialis penunjang dibagi total jumlah

RSUD Kab/Kota Kelas C)

3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (kumulatif)

(cara perhitungan: Jumlah aparatur, tenaga pendidik dan kependidikan

serta tenaga kesehatan non aparatur dan masyarakat yang telah

ditingkatkan kemampuannya dengan memperoleh sertifikat melalui

pendidikan dan pelatihan yang sudah terakreditasi)

Page 30: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

17

Gambar 2.1 Penjabaran Visi Misi Presiden menjadi Visi Misi Poltekkes Kemenkes Makassar

Page 31: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

18

Visi Poltekkes Kemenkes Makassar sebagaimana tertuang dalam disusun

Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Makassar Revisi Tahun 2014 – 2019

adalah:

Dan memiliki misi yaitu:

Dalam mencapai visi dan misi, Poltekkes Kemenkes Makassar

menetapkan 15 (lima belas) sasaran strategis yang akan dicapai dalam

tahun 2014 – 2019, yaitu :

Tabel 2.1 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Strategis

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

Pertama : Meningkatkan kualitas lulusan yang

profesional dan berakhlak mulia

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru

2. Peningkatan produktivitas lulusan 3. Peningkatan kualitas lulusan

Kedua : Meningkatkan penjaminan mutu

pendidikan

1. Peningkatan kualitas penjaminan mutu 2. Implementasi penilaian akreditasi BAN

PT/LAM-PTKes

”Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan unggulan

yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berkomitmen

untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta

berakhlak mulia”

1. Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif dan berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan.

2. Meningkatkan pengelolaan sumber daya dengan menerapkan IPTEKS sehingga menghasilkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.

3. Meningkatkan hubungan kemitraan di bidang kesehatan untuk pengembangan institusi

Page 32: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

19

Ketiga : Meningkatkan kualitas, profesionalisme

dan produktivitas Sumber Daya Manusia

1. Peningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian

3. Peningkatan kegiatan ilmiah dan publikasi

4. Peningkatan jumlah pengabdian pada masyarakat

Keempat : Meningkatkan Penerapan IPTEKS, sistem informasi manajemen dan

akuntabilitas pengelolaan sarana dan prasarana secara tepat sasaran

(efisiensi), berhasil dan berdaya guna (efektif)

1. Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan

2. Peningkatan jumlah aset gedung / ruang pembelajaran

3. Peningkatan ketersediaan media pembelajaran / Audio Visual

4. Peningkatan sumber daya keuangan

Kelima : Meningkatkan kerja sama kemitraan

dengan institusi terkait di bidang kesehatan

1. Peningkatan kemitraan kegiatan tridharma perguruan tinggi

2. Peningkatan penyerapan lulusan di pasar Kerja

1. Tujuan Pertama : Meningkatkan kualitas lulusan yang profesional dan

berakhlak mulia

a. Sasaran I : Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan

mahasiswa baru

Tabel 2.2

Target Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis I

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Meningkatnya jumlah pendaftar sipenmaru

Orang 4750 4930 4940 5100 5150 5200

2

Meningkatnya jumlah mahasiswa baru

Orang 1200 1240 1240 1280 1280 1280

3

Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung

Rasio 3,96 3,98 3,98 3,98 4,02 4,02

4

Persentase maba yang melakukan registrasi dan calon maba yang lulus seleksi

Persen 99 99,1 99,2 99,3 99,4 99,5

Page 33: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

20

1) Kebijakan

Sinkronisasi Juknis, optimalisasi jalur PMDP dan publikasi profil

Poltekkes Makassar.

2) Program

a) Monitoring dan evaluasi Sistem Sipenmaru

b) Promosi dan Sosialisasi Sipenmaru

c) Optimalisasi Sistem Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP)

d) Pelaksanaan Sipenmaru yang efisien dan efektif dan

berkualitas

3) Kegiatan

a) Sosialisasi Sipenmaru ke stakeholder untuk D.III dan D.IV

reguler

b) Pencetakan spanduk/ leaflet / Brosur

c) Optimalisasi Publikasi lewat media sosial dan media massa

d) Seleksi jalur PMDP untuk program D.III dan D.IV dengan

melibatkan jurusan

e) Rapat Kerja Sipenmaru

f) Penyusunan Buku Panduan Sipenmaru

g) Monitoring dan Evaluasi Sipenmaru secara periodik

h) Penyusunan profil

i) Sosialisasi dan publikasi profil untuk menambah animo

mahasiswa baru

b. Sasaran II : Peningkatan produktivitas lulusan

Tabel 2.3

Target Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis II

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Persentase lulusan tepat waktu

Persen 91,61 92,51 93,42 94,32 95,23 96,13

Page 34: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

21

1) Kebijakan

Mengintensifkan sistem Monitoring dan evaluasi Proses Belajar

Mengajar (PBM)

2) Program

a) Pelaksanaan PBM yang berkualitas

b) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi PBM

3) Kegiatan

a) Evaluasi pedoman akademik

b) Sosialisasi Pedoman akademik ke seluruh civitas akademika

c) Monitoring dan evaluasi PBM secara periodik (2 minggu

sekali)

d) Electronic Campus

c. Sasaran III : Peningkatan kualitas lulusan

Tabel 2.4

Target Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis III

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Persentase mahasiswa IPK ≥ 2,75 Perubahan : Persentase lulusan yang mendapatkan IPK≥ 3,25 (IKU 3)

Persen 99,74 99,79 99,84 99,89 99,94 90

2 Rata – rata IPK lulusan

IPK 3,00 3,1 3,15 3,2 3,25 3,26

3 Persentase kelulusan Uji Kompetensi (IKU 2)

Persen 43,74 (baseline) 60

1) Kebijakan

Evaluasi penilaian hasil belajar, kurikulum, serta uji kompetensi

2) Program

a) Review IPK

b) Monitoring dan evaluasi pertemuan dosen

c) Review kurikulum

d) Penetapan Standar Pembimbingan Akademik

Page 35: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

22

e) Analisis SK PA dan SK UAP

f) Peningkatan hasil uji kompetensi

g) Peningkatan kegiatan pencapaian akhlak mulia

3) Kegiatan

a) Rapat evaluasi PBM dan UAP

b) Rapat Evaluasi dosen tetap pada pelaksanaan PBM

c) Rapat Evaluasi dosen tidak tetap pada pelaksanaan PBM

d) Workshop penyusunan Standar Pembimbingan Akademik

dan Standar pembimbingan tugas akhir.

e) Melaksanakan kegiatan rohani bagi mahasiswa/Emotional

Spiritual Question (ESQ)/dll

f) Mengundang tenaga ahli/pakar dalam seminar / pelatihan,

pembicara tamu, dsb

g) Inventarisasi dosen tetap yang memiliki sertifikat

kompetensi/profesi.

h) Evaluasi SKS Praktikum (standar BAN-PT/LAM-PTKes untuk

D.III sebanyak 52 SKS)

i) Review kurikulum bersama stakeholder

j) Workshop pembinaan pengelola administrasi akademik

k) Kegiatan kemahasiswaan yang berkualitas dan menunjang

PBM

l) Workshop Item Review dan Item Development

m) Workshop Analisis Soal

2. Tujuan Kedua : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan

a. Sasaran I : Meningkatkan kualitas penjaminan mutu

Tabel 2.5

Target Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis I

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Rasio dosen terhadap mahasiswa (IKU 14)

Rasio 1:17 1:17 1:17 1:17 1:17 1:23

2 Persentase jumlah dosen tidak tetap

Persen 20 17,5 15 12,25 10 75

Page 36: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

23

terhadap jumlah seluruh dosen Perubahan : Persentase jumlah dosen tetap terhadap jumlah seluruh dosen

1) Kebijakan

Optimalisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

2) Program

a) Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal

b) Pengadaan dosen tetap program studi sesuai bidang

keilmuan

c) Relokasi dosen tetap sesuai bidang keilmuan dan kebutuhan

program studi

3) Kegiatan

a) Pelatihan auditor internal

b) Revitalisasi dokumen mutu

c) Penyusunan SOP/dokumen hasil review Sistem Penjaminan

Mutu

d) Rapat persiapan Audit Internal

e) Surveillance

f) Audit internal per semester

g) Rapat hasil audit Internal dihadiri unsur pimpinan

h) Relokasi administrasi SK Penetapan Homebase Dosen

i) Evaluasi Rasio dosen tetap dan pembimbing tugas akhir

dengan mengoptimalkan dosen tetap

j) Pengurangan penggunaan dosen tidak tetap melalui

optimalisasi dosen terpadu

Page 37: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

24

b. Sasaran II : Implementasi penilaian akreditasi BAN PT

Tabel 2.6

Target Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis II

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Jumlah prodi terakreditasi A dan B oleh BAN-PT/ LAM-PTKes

Prodi 0 9 16 16 16 17

1) Kebijakan

Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan melalui

penilaian akreditasi BAN PT/LAM-PTKes

2) Program

Penilaian Akreditasi BAN PT/LAM-PTKes

3) Kegiatan

a) Sosialisasi Akreditasi BAN-PT/LAM-PTKes

b) Self assessment dengan borang akreditasi BAN-PT/LAM-

PTKes

c) Workshop hasil Self assessment

d) Pembenahan dokumen untuk persiapan Penilaian akreditasi

BAN-PT/LAM-PTKes

e) Implementasi PDPT (Pangkalan data Perguruan Tinggi)

f) Penilaian akreditasi BAN-PT/LAM-PTKes

3. Tujuan Ketiga : Meningkatkan kualitas dan kuantitas, profesionalisme

dan produktivitas Sumber Daya Manusia

a. Sasaran I : Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM

Tabel 2.7

Target Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis I

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah dosen tetap berpendidikan S3

orang 6 15 20 25 30 32

2

Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan Lektor Kepala

persen 37 37,5 38 38,5 39 40

Page 38: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

25

3 Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 (IKU 16)

Persen 12,8 (baseline) 16

1) Kebijakan

Pengembangan kualitas dan kuantitas SDM.

2) Program

a) Rekruitmen SDM sesuai kebijakan

b) Relokasi jabatan SDM

c) Sertifikasi kompetensi dosen tetap

d) Pendidikan lanjut melalui tubel (Tugas belajar)

e) Pendidikan lanjut melalui Ibel (Izin Belajar)

f) Kegiatan Pelatihan bagi SDM

g) Pengembangan sistem dan manajemen keuangan

h) Peningkatan kualifikasi pustakawan

3) Kegiatan

a) Pendidikan lanjut dari D.III ke S1 untuk pustakawan

b) Pelatihan tenaga pustakawan

c) Pendidikan lanjut dari S2 ke S3

d) Pelaksanaan Sertifikasi kompetensi bagi Dosen tetap

e) Pelatihan instruktur Laboratorium

f) Pelatihan instruktur klinik

g) Pelatihan Keprofesian

h) Kursus TOEFL / IELTS

i) Pelatihan bagian keuangan

j) Pelatihan bagian kepegawaian

k) Pelatihan bagian umum

l) Pelatihan bagian perlengkapan

m) Pelatihan urusan akademik

n) Pelatihan urusan kemahasiswaan

o) Workshop evaluasi LKjIP

p) Penyusunan LKjIP

q) Penyusunan Laporan tahunan

r) Penyusunan RBA

Page 39: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

26

s) Penyusunan laporan keuangan

t) Penyusunan laporan semua unit

u) Pelatihan akuntabilitas keuangan

v) Pengembangan sistem akuntansi keuangan

w) Evaluasi penyusunan laporan semua unit

x) Evaluasi dan monitoring pelaksanaan keuangan di semua unit

y) Penyusunan rencana pengembangan dosen dan tenaga

kependidikan

b. Sasaran II : Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian

Tabel 2.8

Target Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis II

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnya jumlah penelitian (IKU 6)

penelitian 64 67 70 73 76 84

2

Meningkatnya jumlah pelatihan tentang penelitian

kegiatan 3 4 5 6 7 7

1) Kebijakan

Peningkatan kinerja tenaga Dosen/Pendidik dalam melaksanakan

penelitian

2) Program

Terselenggaranya penelitian terapan yang dilakukan oleh tenaga

Dosen/Pendidik yang berkualitas

3) Kegiatan

a) Kegiatan penelitian

b) Pelatihan tentang penelitian

c) Pembinaan terhadap Dosen / Pendidik per jurusan dalam

melakukan penelitian.

d) Sosialisasi pedoman penelitian

e) Workshop Road Map Penelitian

f) Penyusunan Road Map Penelitian

Page 40: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

27

c. Sasaran III : Peningkatan kegiatan ilmiah dan publikasi Tabel 2.9

Target Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis III

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah

Judul

227 229 231 233 235 237

2 Bertambahnya jumlah penyusunan buku ajar

judul 45 45 45 45 45 50

3 Karya yang diusulkan mendapat HAKI (IKU 15)

Jumlah 3,0 (baseline) 1,82

4

Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HAKI (IKU BLU)

Nilai 27 (baseline) 155

5

Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah dalam satu tahun (IKU 7)

Nilai 1,96 (baseline) 3,2

6 Penelitian yang dipublikasi (IKU BLU)

Nilai 200 (baseline) 385

1) Kebijakan

Peningkatan kinerja tenaga Dosen/Pendidik dalam kegiatan

ilmiah dan publikasi

2) Program

Peningkatan jumlah penelitian dan karya ilmiah yang

dipublikasikan dan dipatenkan

3) Kegiatan

a) Pelatihan penyusunan artikel publikasi hasil penelitian

b) Penerbitan jurnal ilmiah secara periodik

c) Penyusunan buku bahan ajar

d) Penerbitan hasil penelitian dan karya ilmiah

e) Inventarisasi artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen melalui

Laporan Kinerja Dosen (LKD) per semester

f) Pembentukan Sentra HAKI

g) Sosialisasi pengusulan karya untuk mendapatkan HAKI

h) Penerbitan jurnal menggunakan OJS

Page 41: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

28

Sasaran IV : Peningkatan Jumlah Pengabdian pada Masyarakat

Tabel 2.10

Target Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis IV

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat

Kegiatan 385 390 395 400 405 120

2

Jumlah rata-rata pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen

Skor 1,92 1,99 2,06 2,13 2,2 2,2

3

Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat berbasis wilayah (IKU 8)

Kegiatan 5 (baseline) 5

4

Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun (IKU 9)

Persen 17,3 (baseline) 20

1) Kebijakan

Peningkatan kinerja Dosen / Pendidik dalam kegiatan pengabdian

pada masyarakat

2) Program

Terselenggaranya kegiatan pengabdian pada masyarakat

3) Kegiatan

a) Kerjasama (MOU) dengan Wilayah Binaan

b) Penyusunan Standar Pengabdian Masyarakat

c) Evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat

d) Optimalisasi desa binaan dalam pelaksanaan pengabdian

masyarakat

e) Pelatihan pramuka Bhakti Husada

f) Pelatihan Kegawat Daruratan

Page 42: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

29

g) Corporate Social Responsibility

h) Workshop Road Map Pengabdian Masyarakat

i) Penyusunan Road Map Pengabdian Masyarakat

j) Inventarisasi kegiatan pengabdian masyarakat yang

dilakukan oleh dosen via Laporan Kinerja Dosen (LKD) per

semester

4. Tujuan Keempat : Meningkatkan penerapan IPTEKS, sistem informasi

manajemen dan akuntabilitas pengelolaan sarana dan prasarana

secara tepat sasaran (efisiensi), berhasil dan berdaya guna (efektif)

a. Sasaran I : Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan

Tabel 2.11

Target Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis I

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Meningkatnya jumlah penerima beasiswa mahasiswa

orang 90 197 207 217 227 237

2

Meningkatnya pembelajaran berbasis e-learning (IKU 4)

Persen 5 (baseline) 10

3

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKU 17)

Indeks 3,20 (baseline) 3,25

4

Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana (IKU 18)

Persen 2,32 (baseline) 3,52

1) Kebijakan

a) Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan pendidikan

b) Peningkatan jumlah penerima beasiswa mahasiswa

Page 43: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

30

2) Program

a) Pengembangan program studi baru (Prodi D IV Farmasi, Profesi

Ners, Profesi Fisioterapi, Profesi Bidan, Profesi Sanitarian,

Profesi Teknik Gigi, Profesi Teknologi Laboratorium Medik,

Profesi Dietisien, Profesi Apoteker, Magister Terapan

Keperawatan, Magister Terapan Gizi, Magister Terapan

Kesehatan Lingkungan, dan program studi yang dibutuhkan

lainnya)

b) Meningkatkan metode dan fasilitas pembelajaran

c) Meningkatkan Kualitas layanan perpustakaan

d) Meningkatkan kualitas layanan laboratorium

e) Meningkatkan kuantitas sarana laboratorium

f) Meningkatkan jumlah penerima beasiswa mahasiswa

g) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

h) Evaluasi kualitas layanan

3) Kegiatan

a) Reviu program studi dengan stakeholder

b) Launching program studi baru kepada stakeholder

c) Optimalisasi e-learning

d) Pelatihan Skill lab

e) Pelatihan pengembangan metode pembelajaran

f) Optimalisasi e-library

g) Pengadaan buku perpustakaan yang relevan terbitan 5 tahun

terakhir

h) Pengadaan sarana laboratorium sesuai Standar Alat Bantu

Belajar Mengajar (ABBM)

i) Pemberian beasiswa mahasiswa

j) Penyusunan modul untuk praktikum

k) Workshop Kurikulum Program studi Baru

l) Workshop Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

m) Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Page 44: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

31

b. Sasaran II : Meningkatnya jumlah aset gedung/ruang

pembelajaran

Tabel 2.12

Target Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis II

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Meningkatnya jumlah aset gedung dan ruang pembelajaran

unit 3 1 1 1 1 1

1) Kebijakan

Pengembangan jumlah aset gedung/sarana pembelajaran

2) Program

Pembangunan gedung/sarana pembelajaran

3) Kegiatan

a) Pembangunan Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa

b) Pembangunan laboratorium terpadu

c) Pembangunan perpustakaan terpadu

d) Pembangunan ruang kuliah

e) Pembangunan gedung serba guna

f) Pembangunan asrama

g) Pembangunan gedung kuliah S2 terapan

h) Pembangunan gedung workshop

c. Sasaran III : Peningkatan ketersediaan media pembelajaran /

Audio Visual

Tabel 2.13

Target Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis III

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Bertambahnya jumlah media pembelajaran berupa LCD dan Laptop

Unit 5 5 5 5 5 10

Page 45: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

32

1) Kebijakan

Peningkatan jumlah media pembelajaran

2) Program

Penambahan AVA sebagai media pembelajaran

3) Kegiatan

a) Penambahan LCD dan Layar

b) Penambahan Laptop

c) Pengadaan Sound System

d) Penambahan TV dan Video

e) Penambahan printer

f) Penambahan Scanner

g) Penambahan Handycam

h) Penambahan Camera digital

d. Sasaran IV : Peningkatan sumber daya keuangan

Tabel 2.14

Target Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis IV

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnya penyerapan realisasi keuangan

Persen 90 90 90 90 90 91

2 Rata – rata dana penelitian/dosen/ tahun

Juta 2 2 2 2 2 5

3 Rata – rata dana pengabmas/ dosen/tahun

Juta 4 4 4 4 4 4

4

Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (IKU 10)

Persen 30 (baseline) 35

5 Jumlah pendapatan PNBP (IKU 11)

Rp 25.379.800.000 (baseline) 26.610.600.000

6

Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset (IKU 12)

Rp 750.000.000 (baseline) 1.700.

000.000

7

Persentase penyelesaian Modernisasi Pengelolaan Keuangan BLU (IKU 13)

Persen 80 (baseline) 100

Page 46: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

33

1) Kebijakan

Pembentukan unit-unit usaha untuk pengembangan institusi

dan mendukung proses PBM dan menyesuaikan dengan

standar BAN PT/LAM-PTKes

2) Program

a) Pengembangan Unit-unit usaha

b) Penerapan PK-BLU

3) Kegiatan

a) Pengembangan unit usaha apotik dan konsultasi obat

b) Pengembangan unit usaha kantin/catering sehat dan

konsultasi gizi

c) Pengembangan unit usaha klinik Fisioterapi dan konsultasi

kesehatan fisik

d) Pengembangan unit usaha laboratorium kesehatan

e) Pengembangan unit usaha klinik kebidanan / konsultasi

kesehatan ibu, bayi dan anak

f) Pengembangan unit usaha klinik keperawatan gigi

g) Pengembangan unit usaha Klinik sanitasi

h) Pengembangan unit usaha klinik Perawatan Luka dan

Diabetik

i) Pengembangan unit usaha pelatihan (Guest house,

asrama dan Kos)

j) Pengembangan unit usaha percetakan (foto kopi, toko

ATK)

k) Sosialisasi dana penelitian dan dana pengabdian

masyarakat

l) Pengembangan webservice antar sistem online yang telah

ada

Page 47: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

34

5. Tujuan V : Meningkatkan kerja sama kemitraan dengan institusi

terkait di bidang kesehatan.

a. Sasaran I : Meningkatkan pertumbuhan kemitraan

Tabel 2.15

Target kinerja Tujuan V Sasaran Strategis I

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Rata-rata peningkatan jumlah kemitraan

mitra 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3

1) Kebijakan

Menjalin kerjasama dengan institusi terkait untuk

pengembangan Poltekkes Kemenkes Makassar.

2) Program

Peningkatan jumlah kerjasama dengan institusi terkait pada Tri

Dharma perguruan tinggi.

3) Kegiatan

a) Kemitraan dalam praktek klinik dan lapangan

b) Kemitraan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru

c) Kemitraan dalam penelitian

d) Kemitraan dalam pengabdian masyarakat

e) Kemitraan dalam pengembangan SDM

f) Kemitraan dalam pemberian beasiswa mahasiswa

g) Kemitraan dalam pengembangan unit-unit usaha

h) Kemitraan dalam pengembangan bahan ajar

i) Kemitraan dalam penyusunan capaian pembelajaran

j) Kemitraan dalam penyerapan lulusan

Page 48: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

35

b. Sasaran II : Meningkatkan penyerapan lulusan di pasar kerja

Tabel 2.16

Target Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis II

INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1

Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja Perubahan : Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan setelah lulus (IKU 5)

persen 30 42 30 30 30 35

1) Kebijakan

Meningkatkan daya serap lulusan di pasar kerja

2) Program

Peningkatan Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja

dan tracer study

3) Kegiatan

a) Menyelenggarakan bursa kerja

b) Survey pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap

mutu alumni

c) Identifikasi masa tunggu lulusan dalam memperoleh

pekerjaan pertama

d) Identifikasi kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi

e) Promosi lulusan ke stakeholders

f) Kerjasama penyerapan lulusan

g) Membangun sistem tracer study yang akurat

h) Review Form/Kuesioner tracer study

Page 49: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

36

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja tahun 2019 telah ditetapkan sebagai komitmen pimpinan

dalam hal ini Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar dengan Kepala Badan

PPSDM Kesehatan untuk berkinerja dengan baik. Mengacu pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Perjanjian Kinerja dibuat sebagai pernyataan komitmen

pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja

yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain untuk meningkatkan

akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata

komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian

Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja

sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

Berdasarkan perjanjian kinerja 2019 dan mengacu pada Keputusan Kepala

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan No. HK.02.03./I/002655/2018, maka target IKU di Poltekkes

Kemenkes Makassar yang harus dicapai sesuai dengan target yang telah

Page 50: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

37

ditetapkan didalam Renstra 2014 – 2019 revisi tampak pada tabel dibawah

ini.

Tabel 2.17

Perjanian Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019

Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Persentase lulusan tepat waktu % 96,13

Persentase kelulusan uji kompetensi % 60

Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥

3,25 % 90

Persentase pembelajaran berbasis e-learning % 10

Persentase serapan lulusan di pasar kerja

kurang dari 6 bulan % 35

Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan

dosen dalam 1 tahun Judul 84

Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal

ilmiah dalam satu tahun Nilai 3,2

Jumlah kegiatan pengabdian kepada

masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun Wilayah 5

Persentase kegiatan pengabdian kepada

masyarakat berbasis hasil penelitian yang

dilakukan dalam 1 tahun

% 20

Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya

operasional % 35

Jumlah pendapatan PNBP Rp 26.610.600.000

Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset Rp 1.700.000.000

Persentase penyelesaian modernisasi

pengelolaan keuangan BLU % 100

Rasio dosen terhadap mahasiswa Nilai 23

Karya yang diusulkan mendapatkan HKI Jumlah 1,82

Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 % 16

Indeks kepuasan masyarakat Indeks 3,25

Persentase mahasiswa dari masyarakat

berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan

dana pendidikan

% 3,52

Page 51: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

38

Beberapa acuan pengisian IKU Poltekkes antara lain :

1. Persentase lulusan tepat waktu, yaitu persentase jumlah mahasiswa

yang lulus tepat waktu sesuai periode masa studi dalam tahun.

Formulasi perhitungan: Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu

dibagi jumlah mahasiswa yang diterima pada angkatan tersebut dikali

100%.

2. Persentase kelulusan uji kompetensi, yaitu persentase jumlah

mahasiswa yang lulus uji kompetensi yang diselenggarakan secara

nasional.

Formulasi perhitungan: Jumlah mahasiswa yang lulus ujian

kompetensi dibagi dengan jumlah mahasiswa yang mengikuti uji

kompetensi dikali 100%.

3. Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25, yaitu persentase

lulusan dengan IPK ≥ 3,25 dari seluruh lulusan.

Formulasi perhitungan: Jumlah lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25

dibagi jumlah seluruh lulusan dikali 100%.

4. Persentase pembelajaran berbasis e-learning, yaitu persentase mata

kuliah yang diajarkan dengan memanfaatkan e-learning untuk bahan

kajian yang bersifat teoritis (teori).

Formulasi perhitungan: Jumlah mata kuliah teori yang memanfaatkan

daring dibagi dengan total mata kuliah teori pada tahun akademik

dikali 100%.

5. Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan, yaitu

persentase penyerapan lulusan T-1 di pasar kerja setelah 6 bulan

lulus, bekerja sesuai dengan kompetensinya.

Page 52: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

39

Formulasi perhitungan: Jumlah lulusan T-1 yang terserap di lapangan

kerja setelah 6 bulan lulus (bekerja sesuai dengan kompetensinya

dibagi jumlah lulusan periode akademik pada tahun yang sama (T-1)

dikali 100%.

6. Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun, yaitu

jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen selama 1 tahun.

Formulasi perhitungan: Absolut jumlah penelitian selama 1 tahun.

7. Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu

tahun, yaitu jumlah seluruh karya ilmiah yang dipublikasikan pada

tahun berjalan.

a. Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal internasional

bereputasi (minimal accepted): Bobot 5

b. Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal nasional terakreditasi

(minimal accepted): Bobot 3

c. Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal ber-ISSN: Bobot 1

Formulasi perhitungan:

8. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah

dalam 1 tahun, yaitu jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis

wilayah binaan yang mendukung program Kemenkes dan

bekerjasama dengan pemerintah/ pemerintah daerah/ swasta/ industri/

masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun (yang dibuktikan dalam

MoU dan laporan).

Formulasi perhitungan: Absolut jumlah wilayah binaan.

Page 53: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

40

9. Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil

penelitianyang dilakukan dalam 1 tahun, yaitu persentase kegiatan

pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian tahun

sebelumnya (T-1) yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun berjalan.

Formulasi perhitungan: Jumlah kegiatan pengabdian kepada

masyarakat pada tahun berjalan yang berbasis hasil penelitian 1

tahun sebelumnya dibagi dengan jumlah penelitian tahun sebelumnya

dikali 100%.

10. Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional, yaitu

pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai

imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat

termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasilkerjasama dengan

pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain – lain pendapatan

yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan sesuai

dengan pola tarif, tidak termasuk pendapatan dari Rupiah Murni (RM).

Sedangkan biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung

yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat meliputi belanja

pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya

daya dan jasa dan biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung

dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker, baik yang sumber

danany berasal dari Rupiah Murni (RM) maupun PNBP.

Formulasi perhitungan: Jumlah pendapatan (PNBP) dibagi dengan

jumlah biaya operasional dikali 100%.

Page 54: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

41

11. Jumlah pendapatan PNBP, yaitu pendapatan PNBP merupakan

pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang

diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal

dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga

keuangan, dan lain – lain pendapatan yang tidak berhubungan secara

langsung dengan pelayanan sesuai dengan pola tarif, tidak termasuk

pendapatan dari Rupiah Murni (RM).

Formulasi perhitungan: Absolut jumlah pendapatan per tahun.

12. Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset, yaitu pendapatan yang

diperoleh dari hasil pengelolaan aset pada satker PKBLU.

Formulasi perhitungan: Absolut pendapatan optimalisasi aset.

13. Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU,

yaitu Capaian KPI = Persentase penyelesaian pengembangan sistem

informasi pada tahun 2018 sebagaimana maksud pasal 21 dan 22

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016

tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan Layanan Umum

Integrated Online System yang telah diubah dengan Peraturan

Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 29/PB/2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-53/PB/2016 tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan

Layanan Umum Integrated Online System. Tahapan dalam

modernisasi Pengelolaan BLU:

1) BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2018

pada BIOS secara lengkap dan tepat waktu (Bobot 10%)

2) Penggunaan modul Office Automation (Bobot 20%)

Page 55: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

42

BLU mempunyai aplikasi perkantoran secara elektonik yang dapat

terkoneksi dengan modul Office Automation pada BIOS Dit. PPK

BLU.

3) Optimalisasi fasilitas perbankan (Bobot 20%)

Ketersediaan Aplikasi Cash Management System dari perbankan

yang terkoneksi dengan Sistem Informasi Keuangan pada BLU

4) BLU Mempunyai website yang representatif dan up to date (Bobot

20%)

5) BLU mempunyai database layanan terpusat (Bobot 10%)

6) Tersedianya webservices untuk transfer data dari BLU ke

Kementerian Keuangan (Bobot 30%). Webservices terkoneksi

dengan BIOS Dit.PPK BLU dan kelengkapan data pada

webservices (data sesuai requirement pada BIOS)

7) Tersedianya dashboard untuk kebutuhan manajerial BLU (Bobot

10%)

8) Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan BLU yang

berbasis teknologi yang terintegrasi (Bobot 30%). Proses

pendaftaran, dan kegiatan akademik yang berbasis IT, proses

keuangan (penerimaan pendapatan hingga belanja) yang dapat

menghasilkan Laporan Keuangan dan Manajerial secara otomatis

yang berbasis IT (tidak melalui input manual setiap tahapan),

memiliki SOP terkait proses bisnis layanan dan kesuangan

berbasis IT.

Page 56: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

43

Formulasi perhitungan:

14. Rasio dosen terhadap mahasiswa, yaitu Dosen tetap adalah tenaga

pengajar yang telah memiliki SK jabatan fungsional dosen (baik yang

sudah sertifikasi dosen maupun belum dan atau memiliki NIDN/

NIDK). Rentang rasio dan skornya sesuai dengan Permenristekdikti 1

: 30. Sesuai dengan borang BAN-PT.

Formulasi perhitungan: Absolut mengikuti data PD DIKTI untuk tahun

berjalan.

15. Karya yang diusulkan mendapatkan HKI, yaitu Jumlah karya yang

diusulkan mendapatkan HAKI

a. Jumlah karya yang diusulkan x nilai (1)

b. Jumlah karya yang mendapatkan HAKI x nilai (3).

Formulasi perhitungan:

16. Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3, yaitu proporsi jumlah

dosen (yang terdata di PDDIKTI), berkualifikasi S3 (dibuktikan dengan

ijazah), termasuk dosen yang sedang menempuh studi S3.

Formulasi perhitungan: Jumlah dosen yang memiliki kualifikasi S3

dibagi jumlah dosen dikali 100%.

17. Indeks kepuasan masyarakat, yaitu Penilaian dilaksanakan sesuai

dengan standar Permenpan-RB nomor 16 tahun 2014 tentang

Page 57: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

44

pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan

pelayanan publik.

Formulasi perhitungan: kuesioner terdiri dar 14 item yang masing -

masing item diskor 1 - 4 dan hasil akhir berupa nilai rata - rata yang

dikategorikan:

1 = kurang memuaskan;

2 = cukup memuaskan;

3 = memuaskan;

4 = sangat memuaskan

18. Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang

mendapat bantuan dana pendidikan, yaitu jumlah mahasiswa dari

masyarakat berpenghasilan rendah yang menerima bantuan

pendidikan dari Poltekkes sesuai dengan kemampuan masing –

masing Poltekkes.

Formulasi perhitungan: Jumlah mahasiswa dari masyarakat

berpenghasilan rendah dibagi dengan jumlah total mahasiswa

dikalikan 100%.

Perjanjian Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar tahun 2019 merupakan

target kinerja tahun kelima dari Renstra Poltekkes Kemenkes Makassar

revisi tahun 2014 – 2019 yang memuat sasaran strategis, Indikator

Kinerja Utama (IKU) dan indikator lainnya yang terkait dengan tugas

Page 58: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

45

fungsi Poltekkes Kemenkes Makassar. Perjanjian Kinerja Poltekkes

Kemenkes Makassar tersaji dalam Lampiran.

Rincian anggaran per kegiatan tahun 2019 yang bersumber dari APBN

yaitu:

Page 59: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

46

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kerja organisasi menggambarkan berapa persen target

kinerja yang sudah ditetapkan bisa direalisasikan dalam tahun berjalan.

Tinggi rendahnya capaian kinerja memberikan informasi seberapa besar

kinerja yang ada sudah berjalan. Untuk mengetahui capaian kinerja

organisasi di Poltekkes Kemenkes Makassar, maka hasil kinerja kumulatif

dari 8 (delapan) Jurusan, 17 (tujuh belas) program studi, 4 (Empat) Sub

bagian, 3 (tiga) Pusat, 4 (empat) Unit yang ada di Poltekkes Kemenkes

Makassar dirangkum menjadi satu menjadi hasil kerja Poltekkes Kemenkes

Makassar.

Pengumpulan data kinerja dilaksanakan oleh Tim Penyusun Laporan

Kinerja Poltekkes Kemenkes Makassar yang ditetapkan berdasarkan SK

Direktur Nomor PS.05.04/4.1/0149/2019 tanggal 8 Januari 2019 tentang Tim

Penyusun Laporan Kinerja Tingkat Direktorat dan Jurusan Poltekkes

Kemenkes Makassar Tahun 2019. Pengumpulan data dilaksanakan dengan

mengacu pada prosedur mutu Pengumpulan Data Kinerja Instansi

Pemerintah Nomor PDR.PKMS.14d Revisi 01 tanggal 02 Januari 2019.

Pengukuran Indikator Kinerja dilakukan dengan mengacu pada prosedur

mutu Pengukuran Indikator Kinerja Utama Nomor PDR.PKMS.14g tanggal 26

November 2019. Hasil evaluasi capaian kinerja organisasi selanjutnya

disajikan secara lengkap pada halaman berikut.

Page 60: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

47

Adapun capaian IKU dan IKP akan dipaparkan pada pembahasan berikut :

1. Indikator Kinerja Utama (IKU)

a. IKU Persentase Lulusan Tepat Waktu

Definisi operasional : Persentase lulusan tepat waktu, yaitu persentase jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu

sesuai periode masa studi dalam tahun.

Formulasi perhitungan: Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu dibagi jumlah mahasiswa yang diterima pada

angkatan tersebut dikali 100%.

Tabel 3.1 Capaian IKU Persentase Lulusan Tepat Waktu

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya

persentase lulusan

tepat waktu

Persen 91,61 92,51 93,42 94,32 95,23 96,13 86,86 85,83 95,08 92,01 96,91 90,04 94,81 92,78 101,78 97,55 101,77 93,66

Capaian kinerja persentase lulusan tepat waktu belum mencapai 100% karena adanya mahasiswa yang

mengundurkan diri setelah diterima sebagai mahasiswa baru dan sudah tercatat sebagai mahasiswa aktif karena

telah mengisi Kartu Rencana Studi (KRS), masih ada mahasiswa yang terdaftar tetapi sudah tidak aktif dan tidak

Page 61: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

48

dapat dihubungi, dan terdapat mahasiswa yang pernah mengajukan cuti sehingga tidak dapat lulus tepat pada

waktunya. Namun demikian, realisasi kinerja yang ada sudah melebih dari target penilaian Indikator sangat baik pada

Matriks Penilaian Akreditasi LAM-PTKes (≥ 60% untuk Prodi D-3 dan ≥50% untuk Prodi Sarjana Terapan). Pada Rencana

Strategis 2020-2024, Target indikator ini diturunkan menjadi 90% pada Tahun 2020 karena masukan dari Ketua

Jurusan dalam Rapat Kerja pada tanggal 18-19 Maret 2019 dan Workshop Pertemuan Penyusunan Renstra pada

tanggal 30 April 2019 karena dirasakan target tersebut terlalu tinggi dan sulit untuk dicapai di masa mendatang.

b. Persentase kelulusan uji kompetensi

Definisi operasional : persentase jumlah mahasiswa yang lulus uji kompetensi yang diselenggarakan secara

nasional.

Formulasi perhitungan : Jumlah mahasiswa yang lulus ujian kompetensi dibagi dengan jumlah mahasiswa yang

mengikuti uji kompetensi dikali 100%.

Tabel 3.2

Capaian IKU persentase kelulusan uji kompetensi

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

kelulusan

ujikompetensi

Persen 43,74 (baseline) 60 43,74 62,54 104,23

Page 62: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

49

Berdasarkan Tabel 3.2, menunjukkan bahwa Poltekkes Kemenkes Makassar dapat melampaui Target Kelulusan Uji

Kompetensi pada Tahun 2019 dengan capaian sebesar 104,23%. Kelulusan Uji Kompetensi Lulusan merupakan salah

satu indikator kinerja utama yang baru ada di Tahun 2019 dan belum ada di tahun-tahun sebelumnya. Uji Kompetensi

diberlakukan pada lulusan yang telah menyelesaikan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Makassar. Meskipun capaian

kelulusan Uji Kompetensi sudah 62,54%, namun Poltekkes Kemenkes Makassar terus berupaya agar capaian indikator

ini kedepannya menjadi lebih tinggi secara bertahap sehingga dapat dicapai tingkat kelulusan 100%. Hal tersebut

dilakukan dengan memasukkan indikator ini dalam Renstra 2020-2024 dimana pada Tahun 2024 target yang ditetapkan

adalah 100%.

Page 63: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

50

c. IKU Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25

Definisi operasional : Persentase lulusan dengan IPK ≥ 3,25 dari seluruh lulusan.

Formulasi perhitungan : Jumlah lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25 dibagi jumlah seluruh lulusan dikali 100%.

Tabel 3.3

Capaian IKU Persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase lulusan

yang mendapatkan

IPK ≥ 3,25

Persen 90 93,80 104,22

Capaian kinerja untuk indikator persentase lulusan yang mendapatkan IPK ≥ 3,25 melebihi dari target yang telah

ditetapkan. Sehingga diharapkan kinerja pada indikator ini dapat ditingkatkan lagi.

d. IKU Persentase pembelajaran berbasis e-learning

Definisi operasional : Persentase mata kuliah yang diajarkan dengan memanfaatkan e-learning untuk bahan kajian

yang bersifat teoritis (teori).

Formulasi perhitungan : Jumlah mata kuliah teori yang memanfaatkan daring dibagi dengan total mata kuliah teori

pada tahun akademik dikali 100%.

Page 64: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

51

Tabel 3.4

Capaian IKU Persentase pembelajaran berbasis e-learning

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

pembelajaran

berbasis e-learning

Persen 5 (baseline) 10 13,8 138

Capaian kinerja untuk indikator persentase pembelajaran berbasis e-learning melebihi dari target yang telah

ditetapkan. Sehingga diharapkan kinerja pada indikator ini dapat ditingkatkan lagi.

e. IKU Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan

Definisi operasional : Persentase penyerapan lulusan T-1 di pasar kerja setelah 6 bulan lulus, bekerja sesuai

dengan kompetensinya.

Formulasi perhitungan : Jumlah lulusan T-1 yang terserap di lapangan kerja setelah 6 bulan lulus (bekerja sesua

dengan kompetensinya dibagi jumlah lulusan periode akademik pada tahun yang sama (T-1) dikali 100%.

Page 65: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

52

Tabel 3.5

Capaian IKU Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase serapan

lulusan di pasar

kerja kurang dari 6

bulan

Persen 30 42 30 30 30 35 42 23,61 49,47 32,03 40,20 40 139,3 56,21 164,90 106,78 134 114,28

Capaian kinerja untuk indikator penyerapan lulusan di pangsa pasar melebihi dari target yang telah ditetapkan

sehingga diharapkan kinerja pada indikator ini dapat ditingkatkan lagi yang diharapkan sejalan dengan pencapaian

indikator hasil uji kompetensi dan IPK lulusan.

f. IKU Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun

Definisi operasional : Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen selama 1 tahun.

Formulasi perhitungan : Absolut jumlah penelitian selama 1 tahun.

Page 66: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

53

Tabel 3.6

Capaian IKU Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun

INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kegiatan

penelitian yang

dilakukan dosen

dalam 1 tahun

penelitian 64 67 70 73 76 84 62 65 172 156 142 119 96,8 97,02 245,71 213,70 186,84 141,67

Kinerja pencapaian realisasi jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun mencapai angka 141,67

%. Hal ini bisa sangat didukung oleh alokasi jumlah dan dana yang disiapkan di dalam DIPA.

g. IKU Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun

Definisi operasional : Jumlah seluruh karya ilmiah yang dipublikasikan pada tahun berjalan.

Formulasi perhitungan : Jenis karya ilmiah yang dipublikas jurnal internasional bereputasi (minimal accepted): Bobot 5

Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal nasional terakreditasi (minimal accepted): Bobot 3

Jenis karya ilmiah yang dipublikasikan jurnal ber-ISSN: Bobot 1

Page 67: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

54

Tabel 3.7

Capaian IKU Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun

INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah karya ilmiah

yang dipublikasikan

di jurnal ilmiah

dalam satu tahun

Buah/

Nilai 227 229 231 233 235 3,2 223 240 517 330 259 2,99 98,24 104,8 223,81 141,63 110,21 93,44

Pencapaian kinerja pada publikasi karya ilmiah sampai dengan akhir tahun mencapai 93,44%. Capaian ini lebih

rendah dari target yang ditetapkan. Indikator ini lebih menunjukkan pada tingkatan publikasi karya ilmiah, semakin

tinggi tingkatan publikasi misalnya publikasi pada Jurnal Internasional bereputasi (terindeks Scopus) maka semakin

tinggi nilainya, begitupula sebaliknya. Capaian ini belum bisa sepenuhnya mencapai target yang telah ditetapkan

karena sebagian besar publikasi dosen masih pada jurnal nasional ber ISSN. Untuk mencapai target ini kedepannya,

Poltekkes Kemenkes Makassar telah berupaya untuk meningkatkan kualitas media yang diterbitkan oleh Poltekkes

Kemenkes Makassar yang sebelumnya belum terakreditasi menjadi sudah terakreditasi. Saat ini, dari 9 media yang

diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar, 5 diantaranya sudah terakreditasi nasional yang diharapkan nantinya

memiliki daya untuk yang besar terhadap pencapaian indikator ini.

Page 68: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

55

h. IKU Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun

Definisi operasional : Jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah binaan yang mendukung program

Kemenkes dan bekerjasama dengan pemerintah/ pemerintah daerah/ swasta/ industri/ masyarakat yang dilakukan

dalam 1 tahun (yang dibuktikan dalam MoU dan laporan).

Formulasi perhitungan : Absolut jumlah wilayah binaan

Tabel 3.8

Capaian IKU Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kegiatan

pengabdian kepada

masyarakat

berbasis wilayah

dalam 1 tahun

Wilayah 5 (baseline) 5 6 120

Secara umum pencapaiannya sudah sangat baik karena wilayah binaan Poltekkes Kemenkes Makassar terdiri dari 6

wilayah yang ada di Kota Makassar. Wilayah tersebut digunakan oleh para dosen sebagai tempat untuk melaksanakan

kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dimana Poltekkes Kemenkes Makassar memiliki keunggulan

kesehatan perkotaan (urban health).

Page 69: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

56

i. IKU Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun

Definisi operasional : persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian tahun

sebelumnya (T-1) yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun berjalan.

Formulasi perhitungan : Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tahun berjalan yang berbasis hasil

penelitian 1 tahun sebelumnya dibagi dengan jumlah penelitian tahun sebelumnya dikali 100%.

Tabel 3.9

Capaian IKU Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian

yang dilakukan dalam 1 tahun

INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

kegiatan

pengabdian kepada

masyarakat

berbasis hasil

penelitian yang

dilakukan dalam 1

tahun

Persen 17,3 (baseline) 20 9,17 45,85

Pencapaian yang ada masih rendah untuk indikator ini, karena ini adalah indikator baru yang ditetapkan pada akhir

Tahun 2018. Capaian indikator ini rendah karena Kegiatan Pemasukan Proposal Pengabmas dan Seminar Proposal

Page 70: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

57

tahap 1 telah dilaksanakan pada Bulan November dan Desember Tahun 2018 sebelum penetapan indikator ini,

sehingga capaian indikator ini hanya menghitung kegiatan pengabdian masyarakat dosen yang secara tidak

terencana melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berdasarkan hasil penelitiannya sendiri.

j. IKU Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional

Definisi operasional : Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa

yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasilkerjasama dengan pihak

lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain – lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan

pelayanan sesuai dengan pola tarif, tidak termasuk pendapatan dari Rupiah Murni (RM). Sedangkan biaya

operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat meliputi belanja

pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa dan biaya langsung lainnya yang

berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker, baik yang sumber danany berasal dari Rupiah

Murni (RM) maupun PNBP.

Formulasi perhitungan : Jumlah pendapatan (PNBP) dibagi dengan jumlah biaya operasional dikali 100%.

Page 71: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

58

Tabel 3.10

Capaian IKU Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

pendapatan PNBP

terhadap biaya

operasional

Persen 30 (baseline) 35 30 85,71

Capaian indikator Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional sampai dengan akhir Tahun 2019

capaiannya hanya sebesar 30% atau 85,71%). Hal ini disebabkan karena menurunnya pendapatan PNBP tahun ini karena

beberapa faktor: 1) Penerimaan penyesuaian tarif yang sebelumnya untuk mahasiswa baru terdapat tarif DPP, tidak ada pada

pola tarif yang baru sehingga kehilangan potensi pendapatan sebesar 3,975 milyar rupiah, 2) Prodi D4 Keperawatan dan D4

Kebidanan tidak menerima mahasiswa baru pada tahun 2019 karena masih menunggu terbukanya Program Profesi Bidan dan

Ners; dan 3) Penurunan Jumlah Pendaftar mahasiswa Baru pada Tahun 2019 akibat keterlambatan penggunaan aplikasi

penerimaan mahasiswa baru dari Pusat, pembatasan lulusan IPS pada pendaftaran jalur PMDP pada semua program studi,

serta pembatasan lulusan SMK non Kesehatan baik di jalur PMDP maupun di jalur ujian tulis. Target ini di Tahun 2020

diharapkan dapat dicapai seiring dengan semakin efektifnya penggunaan pola tarif baru dan semakin baiknya kinerja Unit

Pengembangan Pendidikan.

Page 72: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

59

k. IKU Jumlah pendapatan PNBP

Definisi operasional : Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa

yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak

lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain – lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan

pelayanan sesuai dengan pola tarif, tidak termasuk pendapatan dari Rupiah Murni (RM).

Formulasi perhitungan : Absolut jumlah pendapatan per tahun.

Tabel 3.11

Capaian IKU Jumlah pendapatan PNBP

INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah pendapatan

PNBP Rupiah 25.379.800.000 (baseline)

26.610

.600.000

26.417

.928.131

99,28

Pencapaian pendapatan PNBP tahun ini sebesar 99,28% atau sebesar Rp.26.417.928.131,-. Capaian PNBP tahun ini lebih

rendah dari capaian tahun lalu disebabkan karena beberapa faktor: 1) Penerimaan penyesuaian tarif yang sebelumnya untuk

mahasiswa baru terdapat tarif DPP, tidak ada pada pola tarif yang baru sehingga kehilangan potensi pendapatan sebesar 3,975

milyar rupiah, 2) Prodi D4 Keperawatan dan D4 Kebidanan tidak menerima mahasiswa baru pada tahun 2019 karena masih

Page 73: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

60

menunggu terbukanya Program Profesi Bidan dan Ners; dan 3) Penurunan Jumlah Pendaftar mahasiswa Baru pada Tahun

2019 akibat keterlambatan penggunaan aplikasi penerimaan mahasiswa baru dari Pusat, pembatasan lulusan IPS pada

pendaftaran jalur PMDP pada semua program studi, serta pembatasan lulusan SMK non Kesehatan baik di jalur PMDP maupun

di jalur ujian tulis. Target ini di Tahun 2020 diharapkan dapat dicapai seiring dengan semakin efektifnya penggunaan pola tarif

baru dan semakin baiknya kinerja Unit Pengembangan Pendidikan.

l. IKU Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset

Definisi operasional : Pendapatan yang diperoleh dari hasil pengelolaan aset pada satker PKBLU.

Formulasi perhitungan : Absolut pendapatan optimalisasi aset.

Tabel 3.12

Capaian IKU Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Realisasi

pendapatan dari

optimalisasi aset

Rupiah 750.000.000 (baseline) 1.700.000.00

0

2.270.700.27

4 133,57

Page 74: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

61

Pencapaian yang ada 133,57 % diharapkan akan terus meningkat pada tahun mendatang. Unit pengelola usaha senantiasa

mengusahakan untuk mengadakan kerjasama ke beberapa instansi dan melakukan promosi ke website dan media lainnya

untuk pemanfaatan dan optimalisasi aset yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Makassar.

m. IKU Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU

Definisi operasional : Capaian KPI = Persentase penyelesaian pengembangan sistem informasi pada tahun 2018

sebagaimana maksud pasal 21 dan 22 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016 tentang

Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan Layanan Umum Integrated Online System yang telah diubah dengan

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 29/PB/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan Nomor PER-53/PB/2016 tentang Pedoman Penggunaan Aplikasi Badan Layanan Umum Integrated

Online System. Tahapan dalam modernisasi Pengelolaan BLU:

1) BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2018 pada BIOS secara lengkap dan tepat waktu

(Bobot 10%)

2) Penggunaan modul Office Automation (Bobot 20%)

BLU mempunyai aplikasi perkantoran secara elektonik yang dapat terkoneksi dengan modul Office Automation

pada BIOS Dit. PPK BLU.

Page 75: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

62

3) Optimalisasi fasilitas perbankan (Bobot 20%)

Ketersediaan Aplikasi Cash Management System dari perbankan yang terkoneksi dengan Sistem Informasi

Keuangan pada BLU

4) BLU Mempunyai website yang representatif dan up to date (Bobot 20%)

5) BLU mempunyai database layanan terpusat (Bobot 10%)

6) Tersedianya webservices untuk transfer data dari BLU ke Kementerian Keuangan (Bobot 30%). Webservices

terkoneksi dengan BIOS Dit.PPK BLU dan kelengkapan data pada webservices (data sesuai requirement pada

BIOS)

7) Tersedianya dashboard untuk kebutuhan manajerial BLU (Bobot 10%)

8) Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan BLU yang berbasis teknologi yang terintegrasi (Bobot

30%). Proses pendaftaran, dan kegiatan akademik yang berbasis IT, proses keuangan (penerimaan pendapatan

hingga belanja) yang dapat menghasilkan Laporan Keuangan dan Manajerial secara otomatis yang berbasis IT

(tidak melalui input manual setiap tahapan), memiliki SOP terkait proses bisnis layanan dan kesuangan berbasis IT.

Page 76: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

63

Formulasi perhitungan :

Tabel 3.13

Capaian IKU Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

penyelesaian

modernisasi

pengelolaan

keuangan BLU

Persen 80 (baseline) 100 102 102

Dari formulasi tersebut, Uraian capaian modernisasi BLU Poltekkes Kemenkes Makassar untuk Tahun 2019

sebagai berikut:

1. BLU membuat inovasi layanan yang memberi dampak efisiensi dan peningkatan kualitas layanan BLU (Bobot 20%)

2. BLU mengisi data profil, layanan dan keuangan periode 2015-2019 pada BIOS secara lengkap dan tepat waktu

(Bobot 10%)

3. BLU mengisi menindaklanjuti rekomendasi monev tahun sebelumnya dan mengisi tindak lanjut tersebut pada BIOS

(Bobot 12%)

4. Komputerisasi prosedur penerimaan PNBP hingga belanja PNBP (Bobot 20%)

Page 77: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

64

5. BLU mempunyai website yang representatif dan up to date (Bobot 20%)

6. Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan keuangan BLU yang berbasis teknologi yang terintegrasi (Bobot

20%)

Dari capaian tersebut setelah diakumulasi total capaian modernisasi BLU sampai dengan akhir Tahun 2019

yakni 102%. Kedepan diharapkan capaian ini bisa ditingkatkan dengan rencana implementasi aplikasi Office

Automation (OA).

a. IKU Rasio dosen terhadap mahasiswa

Definisi operasional : Dosen tetap adalah tenaga pengajar yang telah memiliki SK jabatan fungsional dosen (baik

yang sudah sertifikasi dosen maupun belum dan atau memiliki NIDN/NIDK). Rentang rasio dan skornya sesuai

dengan Permenristekdikti 1 : 30. Sesuai dengan borang BAN-PT/LAM-PTKes untuk rasio terbaik berada dalam

rentang 1 : 17 – 23. Sedangkan untuk Indikator BLU ditetapkan dalam rentang 1 : 20 – 23.

Formulasi perhitungan : Absolut mengikuti data PD DIKTI untuk tahun berjalan.

Page 78: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

65

Tabel 3.14

Capaian IKU Rasio dosen terhadap mahasiswa

INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Rasio dosen

terhadap

mahasiswa

Rasio 17 17 17 17 17 23 16,45 18,7 19,84 22,73 23,3 23 96,77 110 116,72 133,70 136,84 100

Pencapaian kinerja pada indikator rasio dosen terhadap mahasiswa adalah 100%. Poltekkes Kemenkes Makassar sudah

memenuhi persyaratan yang ada sesuai dengan standar yang ada dalam borang LAM-PTKes maupun indikator kinerja yang

ditetapkan dalam BLU. Poltekkes Kemenkes Makassar dalam penyelenggaraan program studi wajib mengikuti ketentuan

Kemristekdikti sementara di sisi lain, karena sebagai salah satu Satuan Kerja BLU maka Poltekkes Kemenkes Makassar juga

wajib memastikan efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga dalam Renstra 2020-2024, target yang ditetapkan berada

dalam rentang 20 – 23 sehingga memenuhi baik Indikator BAN PT/LAM PTKes maupun Indikator BLU.

Page 79: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

66

b. IKU Karya yang diusulkan mendapatkan HKI

Definisi operasional : Jumlah karya yang diusulkan mendapatkan HAKI

1) Jumlah karya yang diusulkan x nilai (1)

2) Jumlah karya yang mendapatkan HAKI x nilai (3).

Formulasi perhitungan :

Tabel 3.15

Capaian IKU Karya yang diusulkan mendapatkan HKI

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Karya yang

diusulkan

mendapatkan HKI

Nilai 3,0 (baseline) 1,82 3 164,84

Pencapaian yang ada 164,84 % karena karya dosen sebanyak 108 karya yang diusulkan mendapatkan HKI, semuanya berhasil

mendapatkan HKI.

Page 80: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

67

c. IKU Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3

Definisi operasional : Proporsi jumlah dosen (yang terdata di PDDIKTI), berkualifikasi S3 (dibuktikan dengan

ijazah), termasuk dosen yang sedang menempuh studi S3.

Formulasi perhitungan : Jumlah dosen yang memiliki kualifikasi S3 dibagi jumlah dosen dikali 100%.

Tabel 3.16

Capaian IKU Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase jumlah

dosen berkualifikasi

S3

Persen 12,8 (baseline) 16 17,95 112,19

Pencapaian kinerja pada indikator persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 adalah 112,19%. Poltekkes Kemenkes

Makassar sangat memperhatikan kualitas dosen dan hal tersebut merupakan upaya pengembangan studi lanjut dosen yang

tertuang dalam naskah perjanjian kerjasama antara Poltekkes Kemenkes Makassar dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga tentang Pengembangan Poltekkes Kemenkes Makassar dengan Nomor DL.02.02.07.2278 dan

5638/UN3.1.10/DN/2015 pada tanggal 28 September 2015 dimana pada pasal 2 Ruang Lingkup Kerjasama ayat 1 menyatakan

bahwa peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran melalui pengembangan SDM, informasi pengembangan program studi

Page 81: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

68

S2/S3, penyediaan narasumber, kuliah tamu, joint literature, serta membangun partnership dan capacity building di lingkungan

Poltekkes Kemenkes Makassar.

d. IKU Indeks kepuasan masyarakat

Definisi operasional : Penilaian dilaksanakan sesuai dengan standar Permenpan-RB nomor 16 tahun 2014 tentang

pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.

Formulasi perhitungan : Kuesioner terdiri dari 14 item yang masing - masing item diskor 1 - 4 dan hasil akhir berupa

nilai rata - rata yang dikategorikan:

1 = kurang memuaskan;

2 = cukup memuaskan;

3 = memuaskan;

4 = sangat memuaskan

Page 82: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

69

Tabel 3.17

Capaian IKU Indeks kepuasan masyarakat

INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Indeks kepuasan

masyarakat Indeks 3,20 3,25 3,26 100,31

Pencapaian kinerja pada indikator indeks kepuasan masyarakat adalah 100,31%. Poltekkes Kemenkes Makassar dengan

didukung oleh seluruh civitas akademika terus berupaya dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan

baik kepada mahasiswa, stakeholder dan masyarakat lainnya.

e. IKU Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan

Definisi operasional : Jumlah mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang menerima bantuan

pendidikan dari Poltekkes sesuai dengan kemampuan masing – masing Poltekkes.

Formulasi perhitungan : Jumlah mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah dibagi dengan jumlah total

mahasiswa dikalikan 100%

Page 83: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

70

Tabel 3.18

Capaian IKU Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah

yang mendapat bantuan dana pendidikan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

mahasiswa dari

masyarakat

berpenghasilan

rendah yang

mendapat bantuan

dana pendidikan

Persen 2,32 (baseline) 3,52 3,41 86,93

Pencapaian kinerja pada indikator persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat

bantuan dana pendidikan adalah 86,93%. Poltekkes Kemenkes Makassar berupaya untuk senantiasa memberikan bantuan

dana pendidikan untuk mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah sampai dengan memfasilitasi mahasiswa dari

masyarakat berpenghasilan rendah untuk memperoleh bantuan dana pendidikan baik dari Pemerintah Daerah maupun dari

pihak swasta lainnya. Capaian ini belum mencapai target karena anggaran beasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar selain

diarahkan untuk mahasiswa yang kurang mampu, juga diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi. Kedepannya hal ini telah

Page 84: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

71

dibicarakan bersama dengan Subbagian Kemahasiswaan dan Subbagian Keuangan agar alokasi anggaran untuk beasiswa bagi

mahasiswa dari Keluarga Miskin lebih ditingkatkan.

Grafik 3.1 Capaian IKU Poltekkes Kemenkes Makassar Tahun 2019

Page 85: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

72

Melihat hasil capaian kinerja tahun 2019, secara umum 12 (dua belas) dari 18 (delapan belas) IKU sudah memenuhi kriteria

yang ada. Bahkan terdapat 11 (sebelas) indikator kinerja yang lebih dari 100 % capaian kinerjanya, sedangkan 6 (enam)

indikator kinerja belum tercapai dengan capaian paling rendah pada indikator meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian

kepada masyarakat berbasis hasil penelitian dengan capaian 45,85%.

Page 86: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

73

Berbagai pengembangan telah dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Makassar

pada tahun 2019 dalam mendukung pencapaian IKU antara lain :

1. Lokakarya Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Makassar yang mendukung

keunggulan pada Kesehatan Perkotaan.

2. Penyusunan Renstra Poltekkes Kemenkes Makassar 2020-2024.

3. Penyusunan Statuta Poltekkes Kemenkes Makassar menyesuaikan dengan

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 38 Tahun 2018 dan telah diusulkan

untuk ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

4. Sertifikasi ISO 9001: 2015.

5. Workshop Pengembangan Kurikulum pada beberapa program studi.

6. Digitalisasi administrasi persuratan melalui penggunaan E-Office.

7. Lokakarya penyusunan dokumen SPMI bekerjasama dengan Ditjen

Penjaminan Mutu Direktorat Kelembagaan Kemristekdikti.

8. Dilaksanakannya sosialisasi standar dan website SPMI.

9. Dilaksanakannya rekareditasi untuk 14 (empat belas) program studi

ditambah dengan Akreditasi program studi baru.

10. Dilaksanakannya peningkatan kompetensi tenaga kependidikan

laboratorium dalam mempersiapkan akreditasi laboratorium.

11. Dilaksanakannya kuliah tamu dengan narasumber dari MSU Malaysia.

12. Dilaksanakannya The 2nd International Conference on Urban Health untuk

mendukung Center of Excellent Poltekkes Kemenkes Makassar dan

Pencapaian Visi.

13. Terbitnya 3 (tiga) izin penyelenggaraan program studi Profesi Fisioterapi,

Dietisien dan Bidan.

Page 87: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

74

14. Terakreditasi 5 (lima) dari 9 (sembilan) media yang dimilki oleh Poltekkes

Kemenkes Makassar.

Gambar 3.1 Foto beberapa pengembangan di Poltekkes Makassar

Sosialisasi standar dan website

SPMI

Kuliah tamu dari MSU

Sosialisasi Rencana Pengembangan

Double Degree

MOA Kerjasama Penelitian dengan

Luar Negeri

Kegiatan The 2nd International Conference on Urban Health

Guest lecturer terkait Urban Health

yang mendukung Visi dan CoE

Page 88: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

75

Akreditasi Jurnal OJS yang diterbitkan

oleh Poltekkes Makassar

Penggunaan E-Office untuk

Administrasi Persuratan

Penggunaan E-Library dengan Aplikasi

Inlis Lite

Pengembangan Website Sistem

Penjaminan Mutu

Pengembangan Website Pusat Unggulan

IPTEK

Pengembangan Website Pusat

Penelitian, Pengmas, dan Jurnal

Pembangunan Food Court Jurusan

Analis Kesehatan

Pembangunan Mushollah Direktorat

Poltekkes Makassar

Page 89: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

76

7. Capaian Indikator Kinerja Penunjang

Capaian indikator kinerja penunjang tahun 2019 adalah sebagai berikut :

a. Tujuan Pertama : Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru

1) Sasaran Strategis I : Peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru

Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya jumlah pendaftar sipenmaru

Orang 4750 4930 4940 5100 5150 5200 5025 5092 6029 6738 6496 4190 105,8 103,29 122,04 132,12 126,14 80,58

Meningkatnya jumlah mahasiswa baru

Orang 1200 1240 1240 1280 1280 1280 1394 1375 1378 1478 1259 1325 116,17 110,89 111,13 115,47 98,36 103,52

Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tamping

Rasio 3,96 3,98 3,98 3,98 4,02 4,02 3,59 3,63 4,38 4,56 5,2 3,16 90,64 91,21 109,93 114,54 128,35 78,61

Persentase maba yang melakukan registrasi dan calon maba yang lulus seleksi

Persen 99 99,1 99,2 99,2 99,4 99,5 99 99,1 99,7 99,06 97,60 93,97 100 100 100,51 99,86 98,19 94,44

Page 90: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

77

Terdapat 1 (satu) indikator kinerja pada tujuan I Sasaran Strategis I yang memiliki capaian kinerja lebih dari 100 %.

Secara umum keempat indikator kinerja memenuhi sebagian besar kriteria dan diharapkan kondisi ini bisa

ditingkatkan pada tahun 2020.

2) Sasaran II : Peningkatan produktivitas lulusan

Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

lulusan tepat

waktu (IKU)

Persen 91,61 92,51 93,42 94,32 95,23 96,13 86,86 85,83 95,08 92,01 96,91 90,04 94,81 92,78 101,78 97,55 101,76 93,66

Capaian kinerja persentase lulusan tepat waktu memiliki capaian kinerja 93,66%. Hal ini bisa menjadi bahan

pertimbangan ke depan untuk mengidentifikasi kembali mahasiswa yang terdaftar namun tidak aktif karena sangat

mempengaruhi capaian kinerja lulusan tepat waktu. Realisasi kinerja yang ada sudah melebih dari target BAN-PT.

Target ini dirasakan terlalu tinggi sehingga perlu dihitung kembali target yang realistis untuk indikator ini pada

Page 91: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

78

Renstra dan capaian tahun berikutnya dengan mempertimbangkan capaian sebelumnya dan faktor lain yang

mempengaruhi capaian indikator ini.

3) Sasaran III : Peningkatan kualitas lulusan

Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Tujuan I Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Persentase mahasiswa IPK ≥ 2,75 Perubahan : Persentase lulusan yang mendapatkan IPK≥ 3,25 (IKU 3)

Persen 99,74 99,79 99,84 99,89 99,94 90 99,89 100 99,87 100 99,81 93,80 100,15 100,21 100,0

3 100,1

1 99,87

104,22

Rata-rata IPK Lulusan

IPK 3, 00 3, 1 3,15 3,20 3,25 3,26

3,52 3,44 3,44 3,48 3,53 3,54

117,33 110,97 109,14 108,65 108,67 108,59

Persentase kelulusan Uji Kompetensi (IKU 2)

Persen 43,74 (baseline) 60 62,54 104,23

Page 92: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

79

Berdasarkan Tabel 3.21, tampak ketiga indikator melampaui target capaian diatas 100%. Hal ini menunjukkan

bahwa upaya civitas akademika untuk mengoptimalkan pencapaian IKU sudah sangat optimal. Namun kondisi ini

perlu dikaji ulang, terutama terkait realisasi indikator rata – rata IPK lulusan, karena sangat terkait dengan

pencapaian uji kompetensi dan penyerapan lulusan di pangsa pasar. Sehingga pencapaian IPK lulusan bukan

hanya dilihat dari segi tinggi rendahnya namun lebih mengarah kepada tercapai tidaknya kompetensi yang

dibuktikan dengan kelulusan uji kompetensi. Sehingga meskipun capaian lebih dari 100%, hal ini lebih disebabkan

karena penurunan target dibandingkan dengan target pada tahun sebelumnya karena dinilai kurang realistis

dengan pencapaian kelulusan uji kompetensi.

b. Tujuan II : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan

1) Peningkatan kualitas penjaminan mutu

Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Rasio dosen terhadap

Rasio 17 17 17 17 17 23 16,45 18,7 19,84 22,73 23,3 23,00 96,77 110 116,72 133,70 136,84 100

Page 93: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

80

mahasiswa (IKU 14)

Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen Perubahan : Persentase jumlah dosen tetap terhadap jumlah seluruh dosen

Persen 80 82,5 85 87,5 90 75 71,75 92,27 81,37 66,33 87,11 85,71 89,69 111,84 95,73 75,81 96,79 114,28

Untuk meningkatkan penjaminan mutu pendidikan, salah satu indikator yang ditetapkan dalam IKU adalah

Rasio Dosen terhadap mahasiswa. BAN PT/LAM-PT Kes menetapkan nilai standar yang terbaik untuk rasio

dosen–mahasiswa adalah 1 : 17-23 sedangkan dalam IKU BLU menetapkan rentang 100% capaian jika rasio

dosen-mahasiswa berkisar antara 1 : 20-30. Penetapan target sebesar 1:23 di Tahun 2019 berdasarkan

pertimbangan pencapaian aspek kualitas dan efisiensi Poltekkes Kemenkes Makassar sebagai Satker dengan

Pola Pengelolaan Keuangan BLU. Pencapaian target di tahun 2019 untuk indikator ini adalah 22,08 atau 23 dan

kondisi ini berada dalam rentang Ideal 17-23 sehingga dihitung sebagai capaian 100%.

Sedangkan untuk indikator persentase jumlah dosen tetap terhadap jumlah seluruh dosen, indikator ini

berubah dari indikator sebelumnya persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen.

Perubahan ini berdampak terhadap penurunan target yang ditetapkan untuk tahun 2019. Capaian target di Tahun

Page 94: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

81

2019 melampaui target yang ditetapkan yakni 85,71% (114,28%) namun masih lebih rendah dari capaian Tahun

2018 dengan capaian sebesar 87,11%. Target ini dilanjutkan pada Renstra 2020 – 2024 yang diharapkan pada

akhir Tahun 2024 dapat mencapai 90% sesuai dengan Indikator BAN PT/LAM PT-Kes. Dosen tidak tetap yang

digunakan di Poltekkes Kemenkes Makassar saat ini digunakan untuk pemenuhan Tim pengajar yang sesuai

bidang keahlian pada matakuliah Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Pancasila, dan Kewarganegaraan.

Perencanaan capaian ditetapkan secara berjenjang karena pengadaan dosen untuk Matakuliah Dasar Umum bagi

Poltekkes Kemenkes Makassar masih dalam tahap penjajakan untuk melihat peluangnya dimasukkan dalam

usulan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil.

2) Implementasi penilaian akreditasi BAN PT

Tabel 3.23

Capaian Indikator Kinerja Tujuan II Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah prodi terakreditasi A dan B oleh BAN PT / LAMPTKES

Prodi 0 9 16 16 16 17 0 5 14 16 16 17 0 55,56 87,5 100 100 100

Page 95: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

82

Tahun 2019, semua prodi D III dan D IV sudah terakreditasi BAN PT / LAMPT Kes sebanyak 17 prodi. Pada

tahun 2019, 14 (empat belas) prodi dalam proses reakreditasi. Untuk Tahun ini, Poltekkes Makassar mendapat

tambahan 3 (tiga) Program studi Baru yakni Program studi Pendidikan Profesi Dietisien, Profesi Fisioterapi, dan

Profesi Bidan. Kedepan, ketiga program studi ini akan dimasukkan dalam target capaian akreditasi terutama pada

Renstra 2020-2024.

c. Tujuan III : Meningkatkan kualitas, profesionalisme dan produktivitas Sumber Daya Manusia

1) Peningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah dosen tetap berpendidikan S3

Orang 6 15 20 25 30 32 6 12 16 22 26 35 100 80 80 88,00 86,67 109,38

Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan Lektor Kepala

Orang 37 37,5 38 38,5 39 40 36,34 39,61 45,5 39,8 38,14 37,95 98,23 105,63 119,74 103,37 97,81 94,87

Page 96: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

83

Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 (IKU 16)

Persen 12,8 (baseline) 16 17,95 112,19

Jumlah dosen tetap yang berpendidikan S3 hingga akhir tahun 2019 sebanyak 35 orang. Hal ini

menunjukkan capaian untuk Indikator Jumlah dosen berpendidikan S3 dan Persentase jumlah dosen berkualifikasi

S3 melebihi target capaian masing-masing di atas 100%. Untuk indikator persentase dosen tetap yang memiliki

jabatan Lektor Kepala, Sub Bagian Kepegawaian dan Umum telah berupaya untuk mengirim informasi kenaikan

pangkat ke Lektor Kepala ke Jurusan, mengundang dosen untuk Bimtek dalam mempercepat pengusulan

kenaikan jabatan fungsional, melatih dosen untuk melakukan publikasi internasional sehingga diharapkan usul

dupak online dapat segera terproses, namun sampai dengan akhir tahun capaian untuk indikator ini belum

maksimal. Diharapkan pada tahun berikutnya capaiannya bisa di atas 100%.

Page 97: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

84

Tabel 3.25

Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya jumlah penelitian (IKU)

Penelitian 64 67 70 73 76 84 62 65 172 156 142 119 96,8 97,02 245,71 213,70 186,84 141,67

Meningkatnya jumlah pelatihan tentang penelitian

Kegiatan 3 4 5 6 7 7 3 5 7 7 9 8 100 125 140 116,67 128,57 114,29

Kinerja pencapaian realisasi peningkatan jumlah penelitian mencapai angka 141,67 %. Hal ini bisa terjadi karena

dikaitkan dengan ketersediaan alokasi jumlah dan dana didalam DIPA, begitu pula dengan jumlah pelatihan

tentang penelitian yang telah dilaksanakan sebanyak 8 kegiatan sehingga dengan demikian Indikator

Meningkatnya jumlah pelatihan tentang penelitian juga dapat tercapai diatas 100% dengan capaian sebesar

114,29%.

Page 98: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

85

Tabel 3.26 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah (IKU)

Judul 227 229 231 233 235 237 223 240 517 320 259 226 98,23 104,8 223,81 137,34 110,2 95,36

Bertambahnya jumlah penyusunan buku ajar

Judul 45 45 45 45 45 50 45 45 60 56 51 50 100 100 133,33 124,44 113,3 100

Karya yang diusulkan mendapat HAKI (IKU 15)

Jumlah 3,0 (baseline) 1,82 3 164,84

Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HAKI (IKU BLU)

Nilai 27 (baseline) 155 324 209,03

Jumlah Karya Ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah dalam satu tahun (IKU 7)

Nilai 1,96 (baseline) 3,2 2,99 93,44

Penelitian yang dipublikasi (IKU BLU)

Nilai 200 (baseline) 385 490 127,2

7

Page 99: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

86

Dari 6 (enam) Indikator pada Tujuan III, Sasaran Strategis III, 4 (empat) indikator mencapai target bahkan 3 (tiga)

indikator capaiannya di atas 100%. Hal ini karena sosialisasi penyusunan buku ajar telah disampaikan sejak awal

tahun 2019, dikembangkannya Sentra HAKI di Poltekkes Kemenkes Makassar dan adanya pembiayaan untuk

HAKI yang dikuasakan kepada Poltekkes Kemenkes Makassar dari Dosen, serta semakin meningkatnya status

Jurnal yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Makassar dari Jurnal ISSN menjadi Jurnal Nasional terakreditasi

sebanyak 5 (lima) dari 9 (sembilan) jurnal yang ada. Diharapkan kedepan, kesembilan jurnal yang diterbitkan oleh

Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar dapat terakreditasi secara keseluruhan. Sementara, 2 (dua) target

indikator yang belum tercapai disebabkan karena belum terbiasanya dosen mempublikasikan tulisannya pada

Jurnal Internasional, selain karena terkendala bahasa, juga karena waktu yang dibutuhkan untuk proses publikasi

memerlukan rentang yang lebih lama.

2) Peningkatan jumlah pengabdian pada masyarakat

Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja Tujuan III Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Page 100: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

87

Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat (IKU)

kegiatan 385 390 395 400 405 120 375 382 378 497 504 154 97,40 97,95 95,7 124,25 124,44 128,33

Jumlah rata-rata pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen

Skor 1,92 1,99 2,06 2,13 2,2 2,2 2,30 1,85 2,00 2,00 2,61 1,74 119,86 92,96 97,09 93,90 118.09 79,09

Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat berbasis wilayah (IKU 8)

Kegiatan 5 (baseline) 5 6 120

Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun (IKU 9)

Persen 17,3 (baseline) 20 9,17 45,85

Penurunan target Pengabdian kepada Masyarakat dari Tahun 2018 ke Tahun 2019 disebabkan karena pada

Tahun 2019, target yang ditetapkan tidak lagi memasukkan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang

sifatnya hanya berupa penyuluhan atau bakti sosial. Pengabdian yang dimasukkan adalah pengabdian yang

sesuai dengan skema yang ada dalam Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat yang diterbitkan oleh Badan

PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Page 101: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

88

Capaian untuk jumlah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Tahun 2019 melebihi target dengan capaian

sebesar 128,33%. Namun, dihitung dari jumlah rata-rata pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen,

capaian pada indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan yakni 2,2 kegiatan pengabdian kepada

masyarakat setiap tahun. Hal ini karena kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan skema

dilaksanakan dalam Tim sehingga target untuk indikator ini perlu di tinjau kembali di masa mendatang. Sedangkan

untuk indikator jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat berbasis wilayah melebihi target capaian dengan

capaian sebesar 120%. Pada indikator Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil

penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa karena Kegiatan

Pemasukan Proposal Pengabmas dan Seminar Proposal tahap 1 telah dilaksanakan pada Bulan November dan

Desember Tahun 2018 sebelum penetapan indikator ini, sehingga capaian indikator ini hanya menghitung kegiatan

pengabdian masyarakat dosen yang secara tidak terencana melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat

berdasarkan hasil penelitiannya sendiri.

Page 102: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

89

d. Tujuan IV : Meningkatkan penerapan IPTEKS, sistem informasi manajemen dan akuntabilitas pengelolaan sarana dan

prasarana secara tepat sasaran (efisiensi), berhasil dan berdaya guna (efektif).

1) Peningkatan pengelolaan layanan pendidikan

Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya jumlah penerima beasiswa mahasiswa

orang 90 197 207 217 227 237 197 135 135 284 320 421 218,89 68,53 65,22 130,88 140,97 177,64

Meningkatnya pembelajaran berbasis e-learning (IKU 4)

Persen 5 (baseline) 10 13,8 138,00

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKU 17)

Indeks 3,20 (baseline) 3,25 3,26 100,31

Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana (IKU 18)

Persen 2,32 (baseline) 3,52 3,41 86,93

Page 103: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

90

Poltekkes Kemenkes Makassar dengan didukung oleh seluruh civitas akademika terus berupaya dalam memperbaiki

dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan baik kepada mahasiswa, stakeholder dan masyarakat lainnya. Sesuai acuan

borang BAN-PT/LAM PTKes, semua layanan kemahasiswaan sudah dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Makassar antara lain

bimbingan konseling (pelaksanaan dosen Pembimbing Akademik), minat dan bakat (ekstra kurikuler seperti Pramuka, Lembaga

Dakwah Kampus Agama Islam, Persekutuan Mahasiswa Kristen, dan lain-lain), pembinaan soft skill (INKAI, Public Speaking,

Korps Sukarela Palang Merah Indonesia, Lembaga Pers Mahasiswa, dan lain-lain), dan layanan beasiswa. Namun untuk

layanan asuransi kesehatan perlu dikaji ulang untuk bisa dilaksanakan sesuai kebutuhan borang. Layanan lainnya yang sangat

penting adalah layanan beasiswa. Poltekkes Kemenkes Makassar terus berupaya meningkatkan jejaring kerjasama lainnya

untuk mendapatkan sumber-sumber beasiswa selain dari sumber yang sudah ada meskipun capaiannya untuk Tahun 2019

sudah di atas 100%. Pencapaian kinerja pada indikator indeks kepuasan masyarakat adalah 100,31%.

Capaian indikator untuk pembelajaran berbasis e-learning telah mencapai target dengan capaian sebesar 138,00%.

Namun demikian, capaian ini masih dirasakan rendah sehingga kedepannya perlu lebih ditekankan dan dikembangkan strategi

untuk meningkatkan penggunaan Virtual Learning dalam pembelajaran seiring dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi

dalam perkembangan industri 4.0 di bidang pendidikan tinggi. Sedangkan untuk Indeks Kepuasan Masyarakat, pada Indikator ini

telah melampaui target capaian sebesar 100,31% yang diukur dengan menggunakan pengukuran online dengan jumlah

responden sebanyak 2.233 orang.

Page 104: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

91

Pencapaian kinerja pada indikator persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat

bantuan dana pendidikan adalah 86,93%. Poltekkes Kemenkes Makassar berupaya untuk senantiasa memberikan bantuan

dana pendidikan untuk mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah sampai dengan memfasilitasi mahasiswa dari

masyarakat berpenghasilan rendah untuk memperoleh bantuan dana pendidikan baik dari Pemerintah Daerah maupun dari

pihak swasta lainnya. Capaian ini belum mencapai target karena anggaran beasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar selain

diarahkan untuk mahasiswa yang kurang mampu, juga diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi. Kedepannya hal ini telah

dibicarakan bersama dengan Subbagian Kemahasiswaan dan Subbagian Keuangan agar alokasi anggaran untuk beasiswa bagi

mahasiswa dari Keluarga Miskin lebih ditingkatkan

2) Peningkatan jumlah aset gedung / ruang pembelajaran

Tabel 3.29 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya jumlah aset gedung dan ruang pembelajaran

Unit 3 1 1 1 1 1 0 8 5 2 2 2 0 800 500 200 200 200

Page 105: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

92

Capaian kinerja penambahan jumlah asset sangat luar biasa sebagai upaya institusi untuk meningkatkan layanan

kepala civitas akademika. Tahun 2019, dua gedung tersebut adalah Mushollah di Kantor Direktorat dan Lanjutan

Pembangunan Lantai 3 Gedung D4 Poltekkes Kemenkes Makassar serta beberapa renovasi serta pengembangan

fasilitas penunjang lainnya antara lain food court, site development, dan kanopi.

3) Peningkatan ketersediaan media pembelajaran / Audio Visual

Tabel 3.30

Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis III Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Bertambahnya jumlah media pembelajaran berupa LCD dan Laptop

Unit 5 5 5 5 5 10 7 37 20 32 280 13 140 740 400 640 5600 130

Page 106: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

93

Capaian kinerja untuk indikator bertambahnya jumlah media pembelajaran berupa LCD dan Laptop melampaui

target capaian dengan pengadaan LCD 13 unit. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa Poltekkes Kemenkes

Makassar sangat mendukung dalam penyediaan sarana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4) Peningkatan sumber daya keuangan

Tabel 3.31 Capaian Indikator Kinerja Tujuan IV Sasaran Strategis IV Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya penyerapan realisasi keuangan

Persen 90 90 90 90 90 91 91,76 90,95 97,38 96,38 94,38 96,92 101,96 101,05 108,2 107,08 104,8 106,51

Rata-rata dana penelitian / dosen / tahun

Juta 2 2 2 2 2 5 1,7 3,6 16,2 14,6 13,2 22,60 85 180 810 730 660 452,00

Rata-rata dana pengabmas / dosen / tahun

Juta 4 4 4 4 4 4 0,48 1,3 5,8 6,7 10,8 9,10 12 32,5 145 167,5 270 227,50

Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional (IKU 10)

Persen 30 (baseline) 35 30 85,71

Page 107: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

94

Jumlah pendapatan PNBP (IKU 11)

Rp 25.379.800.000 (baseline) 26.610

.600. 000

26.417.928.131

99,28

Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset (IKU 12)

Rp 750.000.000 (baseline) 1.700.

000. 000

2.270.700.274

133,57

Persentase penyelesaian Modernisasi Pengelolaan Keuangan BLU (IKU 13)

Persen 80 (baseline) 100 102 102

Capaian kinerja untuk meningkatnya penyerapan realisasi keuangan sangat baik dan melampaui target nasional.

Tahun 2019, Poltekkes Kemenkes Makassar meraih prestasi sebagai Poltekkes dengan Serapan anggaran

terbaik dari 38 Poltekkes se-Indonesia. Indikator Capaian untuk rata-rata dana penelitian per dosen per tahun

dengan target 5 juta (standar borang minimal 2 juta / dosen / tahun) serta indikator rata-rata dana pengabdian

kepada masyarakat per dosen per tahun dengan target 4 juta (standar borang sebesar 4 juta / dosen / tahun) juga

melampaui target yang ditetapkan. Hal ini karena pada Tahun 2019, jumlah dana penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat meningkat dari tahun sebelumnya yang bersumber dari dana BOPTN. Sedangkan untuk 3

(tiga) indikator lainnya pada Tujuan IV Sasaran IV ini sudah dijelaskan pada penjelasan capaian IKU di Halaman

58, 59, 60, dan 63.

Page 108: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

95

e. Tujuan V : Meningkatkan kerja sama kemitraan dengan institusi terkait di bidang kesehatan

1) Peningkatan kemitraan kegiatan tridharma perguruan tinggi

Tabel 3.32 Capaian Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis I Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Rata-rata peningkatan jumlah MoU

MoU 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,4 2 2 3,38 3,5 3,67 170 90,90 83,33 140,63 125 122,22

Jumlah MoU yang dihasilkan pada tahun 2019 rata-rata adalah 3,67 dengan capaian kinerja 122,22 %. Hal ini

sudah baik namun masih ada kendala yang dihadapi antara lain tingginya instansi menetapkan pembiayaan MoU,

meskipun instansi terkait tersebut adalah instansi milik pemerintah di bawah Kemenkes. Sehingga diharapkan para

penentu kebijakan dapat mempertimbangkan untuk mencarikan solusi terbaik dalam rangka menghasilkan tenaga

kesehatan yang optimal.

Page 109: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

96

2) Peningkatan penyerapan lulusan di pasar Kerja

Tabel 3.33 Capaian Indikator Kinerja Tujuan V Sasaran Strategis II Tahun 2014 – 2019

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET REALISASI CAPAIAN %

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja (IKU)

Persen 30 42 30 30 30 35 42 23,61 49,47 32,03 40,20 40 139,3 56,21 164,9 106,78 134 114,29

Capaian kinerja untuk indikator penyerapan lulusan di pangsa pasar melebihi dari target yang telah ditetapkan.

Sehingga diharapkan kinerja pada indikator ini dapat ditingkatkan lagi karena ke depan hal ini akan menjadi

indikator penting bagi sustainability perguruan tinggi.

Page 110: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

97

B. Sumber Daya Manusia

Tahun 2019, Poltekkes Kemenkes Makassar Makassar memiliki 345 pegawai yang terdiri atas 150 orang tenaga

kependidikan dan 195 orang dosen. Tenaga dosen yang berkualifikasi S3 sebanyak 17,95 % (35 orang) pada akhir tahun

2019, S2 sebanyak 82,05 % (160 orang). Tenaga kependidikan yang berkualifikasi S2 sebanyak 24,67 % (37 orang), S1

sebanyak 28,67 % (43 orang), DIV sebanyak 2,67 % (4 orang) dan Pendidikan dibawah S1 sebanyak 44 % (66 orang).

Gambar 3.2 Dosen dan tenaga kependidikan

Page 111: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

98

C. Realisasi Anggaran

1. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Tabel 3.34 Target dan Realisasi PNBP Tahun 2015 – 2019

2015 2016 2017 2018 2019

14,916,662,000 17,266,050,000 23,364,461,608 25,390,331,000 26,621,131,000

19,394,715,784 24,887,736,188 27,087,470,798 27,142,822,377 26,422,585,369

-Pendapatan dari penjualan tanah, gedung

dan bangunan- 225,066,665 - 53,500,000

-Pendapatan dari penjualan peralatan dan

mesin- 83,974,611 26,500,000 21,361,000 103,335,789

-Pendapatan dari Pemindah tanganan BMN

Lainnya39,277,900

- Pendapatan sewa rumah dinas 6,267,229 12,680,605 12,854,112 10,379,022 11,643,516

-Pendapatan denda keterlambatan

penyelesaian pekerjaan17,119,006 16,610,210

-Pendapatan dari penerimaan kembali

belanja pegawai TAYL41,396,095 49,540,815 10,362,452 6,795,806 15,800,033

Pendapatan dari penerimaan kembali

belanja barang TAYL180,265,928

-Pendapatan dari penerimaan kembali

belanja modal TAYL38,155,066 126,857,831

- Pendapatan jasa layanan pendidikan BLU 18,831,533,000 23,468,298,001 25,716,050,000 25,440,902,000 23,872,310,000

-Pendapatan jasa penyediaan barang dan

jasa BLU Lainnya4,610,000

- Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 115,610,483 279,750,000 120,400,000 77,872,857

- Pendapatan jasa layanan perbankan BLU 515,519,460 714,144,014 1,024,835,228 1,399,516,508 1,412,685,274

- Pendapatan BLU lainnya dari sewa tanah 87,000,000

- Pendapatan BLU lainnya dari sewa Gedung 293,000,000

-Pendapatan BLU lainnya dari sewa

Ruangan426,750,000

-Pendapatan BLU lainnya dari sewa

Peralatan dan Mesin24,800,000

Realisasi

Target

UraianTahun

Page 112: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

99

2. Belanja BLU Tabel 3.35

Realisasi Belanja BLU Tahun 2015 – 2019

No Tahun

Belanja BLU

Pagu Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp) % Serapan

1 2015 25.947.161.000,- 21.945.054.051,- 84,58

2 2016 17.266.050.000,- 15.275.965.101,- 88,47

3 2017 26.711.270.000,- 24.675.087.009,- 92,37

4 2018 34.995.109.000,- 33.508.628.309,- 95,75

5 2019 30.284.537.000,- 28.779.814.947,- 95,03

3. Belanja APBN

Tabel 3.36 Realisasi Belanja APBN Tahun 2019

(dalam rupiah)

Pagu Anggaran Realisasi %

1 Belanja Pegawai 36,593,747,000 36,319,415,287 99.25

2 Belanja Barang 30,739,241,000 29,390,506,484 95.61

3 Belanja Modal 7,673,725,000 7,557,504,834 98.49

75,006,713,000 73,267,426,605 97.68

APBN TA 2018

Total

No Jenis Belanja

4. Serapan APBN

Tabel 3.37 Serapan APBN Tahun 2015 – 2019

No Tahun Penyerapan Realisasi APBN

Target Realisasi % Capaian

1 2015 90 90,95 101,06

2 2016 90 97,38 108,20

3 2017 90 96,38 107,08

4 2018 90 95.40 106

5 2019 91 96.92 106,50

Page 113: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

100

Tabel 3.38 Capaian Realisasi PNBP 2019

Uraian Jumlah

Target 26.621.131.000,-

Total Realisasi 26.422.585.369,-

% Capaian 99.25%

Pendapatan dari pengelolaan BMN merupakan pendapatan yang

bersumber dari sewa rumah dinas dan penghapusan aset. Menurun pendapatan

dari pengelolaan BMN di tahun 2019 karena pada tahun 2019 penghapusan

aset yang tidak digunakan mengalami penurunan. Pendapatan Lain-lain yang

merupakan pendapatan penerimaan kembali belanja. Pendapatan ini sangat

tidak dapat diprediksi dan bukan merupakan target pendapatan yang harus

dikejar.

Pendapatan Jasa Layanan Umum menurun pada Tahun 2019 akan dapat

ditingkatkan pada tahun 2020. Peningkatan pendapatan akan diperoleh dari

adanya penerapan tarif baru tahun kedua berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan No. 27 Tahun 2019 tentang Tarif Layanan BLU Politeknik Kesehatan

Makassar pada Kementerian Kesehatan. Hal ini akan dapat diwujudkan karena

adanya peningkatan tarif SPP yang dibayarkan oleh mahasiswa setiap semester

dengan tarif baru tersebut.

Pendapatan Hasil Kerjasama BLU mulai muncul di tahun 2019 dan

sebelumnya tidak diprediksi. Pendapatan ini berasal dari Kerja Sama

Operasional di bidang Kesehatan dalam rangka Penerimaan Mahasiswa Baru.

Hal ini menunjukkan adanya inovasi dari Poltekkes Makassar yang

menghasilkan sumber pendapatan baru.

Pendapatan BLU lainnya berasal dari Jasa Perbankan dan pemanfaatan

aset. Dari pendapatan ini menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Peningkatan dari jasa perbankan menunjukkan

dominasi pendapatan BLU Lainnya yang merupakan dampak dari pelaksanaan

Beauty Contest yang mulai diterapkan pada tahun 2019.

Page 114: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

101

Dari sisi belanja, realisasi baik belanja pegawai, belanja barang, maupun

belanja modal sudah sangat baik dan berada di atas target nasional. Realisasi

paling tinggi berada pada belanja pegawai sebesar 99,25% diikuti oleh belanja

modal sebesar 98,49% dan paling rendah pada belanja barang sebesar 95,61%.

Belanja pegawai menunjukkan peningkatan realisasi dibandingkan dengan

tahun 2018. Peningkatan belanja pegawai terbesar pada belanja untuk

Tunjangan Profesi Dosen yang mencapai 4,17%.

Belanja barang sebagian besar mengalami peningkatan pada setiap

kelompok belanja barang, kecuali pada kelompok belanja persediaan yang

mengalami penurunan sebesar 1,46%. Sementara peningkatan terbesar terjadi

pada kelompok belanja jasa yang mencapai 41,04% dan diikuti kelompok

belanja pemeliharaan dengan peningkatan sebesar 20,23%. Yang perlu

dicermati kembali pada belanja barang ini adalah pada kelompok Belanja

Barang Non Operasional yang realisasinya melonjak secara signifikan yaitu

sebesar 37%. Sementara pada kelompok belanja persediaan sudah mengalami

penurunan.

Belanja Barang pada Tahun 2019 sebesar Rp.10,247,262,249,- atau

0,25% lebih besar Rp25,398,106,- dibandingkan dengan Tahun 2018 sebesar

Rp10,221,864,143. Bila dirinci lebih lanjut belanja barang tersebut, ada

pengeluaran rutin berupa belanja langganan daya dan Jasa, Perjalanan dinas,

dan belanja persediaan. Akun-akun belanja tersebut dapat mencerminkan

tingkat efisiensi dari kegiatan operasional tahun 2019. belanja-belanja yang

mengarah pada efisiensi sebagiannya telah dapat dilakukan.

Penurunan belanja telah terjadi pada belanja Listrik dari Tahun 2018

sebesar Rp1,392,420,042 menjadi Rp1,251,818,315 atau menurun sebesar

Rp140,601,727,-. Penurunan ini terjadi karena mulai berjalannya upaya

penghematan dengan memberlakukan aturan menghidupkan AC dimulai pada

Jam 09.00 Wita dan Pemadaman Lampu yang tidak digunakan pada siang hari.

Penurunan belanja juga terjadi pada Belanja Air dari Tahun 2018 sebesar

Rp22,590,115,- menjadi Rp20,286,340,- atau menurun sebesar Rp2,303,775,-

Page 115: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

102

dan pada Belanja Persediaan dari Tahun 2018 sebesar Rp3,379,573,783,-

menjadi Rp3,353,601,770,- atau menurun sebesar Rp25,972,013,-.

Peningkatan belanja hanya terjadi pada belanja perjalanan dinas dari

Tahun 2018 sebesar Rp5,318,472,868,- menjadi sebesar Rp5,498,461,341,-

atau mengalami peningkatan sebesar Rp179,988,473,-. Peningkatan ini terjadi

karena kenaikan harga tiket pesawat pada Tahun 2019 yang cukup signifikan

dan penyelenggaraan Kelas Percepatan (RPL) di luar wilayah yakni D-3

Keperawatan Gigi, D-3 Analis Kesehatan, dan D-3 Farmasi di luar Provinsi

(Sulawesi Tenggara) dan D-3 Keperawatan di Kota Palopo dan Kabupaten

Bantaeng). Kenaikan belanja juga terjadi pada belanja telepon dari Tahun 2018

sebesar Rp108,807,335,- menjadi Rp123,094,483,- atau meningkat sebesar

Rp14,287,148,-. Peningkatan ini terjadi karena peningkatan kapasitas internet

dedicated 12Mbps untuk menunjang Server SISTER dan juga seiring dengan

peningkatan dan optimalisasi penggunaan E-Office dan Vilep

Penyerapan belanja modal menunjukkan penurunan di tahun 2019

dibanding dengan tahun 2018 sebesar 41,38%. Hal ini seiring dengan

kebutuhan akan belanja modal yaitu pengadaan aset berupa gedung dan

bangunan

Page 116: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

103

D. Sarana dan Prasarana

Tabel 3.39 DATA SARANA DAN PRASARANA POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

TAHUN 2014 – 2019

URAIAN KUANTITAS SATUAN

TANAH 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Tanah Persil 139.953 138.184 138,184 138.184 136.439 136.439 M2

Jumlah 139.953 138.184 138,184 138.184 136.439 136.439 M2

PERALATAN DAN MESIN

Alat Bantu 8 8 8 8 1 1 Unit

Alat Angkutan Darat Bermotor 64 65 65 64 47 45 Unit

Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 3 3 3 1 0 0 Unit

Alat Bengkel Bermesin 10 10 10 10 6 6 Unit

Alat Bengkel Tak Bermesin 63 46 4 61 37 37 Unit

Alat Ukur 153 65 96 161 53 52 Unit

Alat Pengolahan 54 53 56 67 62 61 Unit

Alat Kantor 1.199 1,326 1,433 1,503 1005 1,092 Unit

Alat Rumah Tangga 12.184 11,929 12,669 15,360 11508 10,292 Unit

Alat Studio 86 86 98 89 44 44 Unit

Alat Komunikasi 26 24 24 26 2 2 Unit

Peralatan Pemancar 18 18 18 18 4 5 Unit

Peralatan Komunikasi Navigasi 3 3 3 3 0 0 Unit

Alat Kedokteran 2.110 1,840 2,373 2,357 2,038 1,773 Unit

Alat Kesehatan Umum 185 166 213 187 181 164 Unit

Unit Alat Laboratorium 2.372 2,286 2,551 2,770 2,360 2,232 Unit

Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 22 22 28 0 0 0 Unit

Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 4 3 8 0 0 0 Unit

Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 8 8 8 8 8 8 Unit

Radiation Application & Non Destructive Testing Laboratory

5 5 7 6 6

6 Unit

Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 36 36 53 51 30 30 Unit

Page 117: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

104

Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 82 79 79 82 81 78 Unit

Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi dan Instrumentasi

30 30 60 48 43 43 Unit

Persenjataan Non Senjata Api 13 13 21 0 0 0 Unit

Senjata Sinar 1 1 1 0 0 0 Unit

Alat Khusus Kepolisian 22 21 35 0 0 0 Unit

Komputer Unit 359 434 434 434 336 425 Unit

Peralatan Komputer 134 164 165 181 123 195 Unit

Alat eksplorasi topografi 7 7 7 Buah

Alat pelindung 14 14 14 Buah

Alat SAR 37 26 40 46 35 26 Unit

Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan 209 149 177 248 240 180 Unit

Unit Peralatan Proses /Produksi 7 7 8 9 8 8 Unit

Peralatan Olahraga 51 51 59 58 48 49 Unit

Tanda penghargaan bidang olahraga 1 1 0 0 Buah

Jumlah 19.561 18,977 20,853 23,878 18327 16,875 Unit GEDUNG DAN BANGUNAN

Bangunan Gedung Tempat Kerja 147 154 163 115 91 92 Unit

Bangunan Gedung Tempat Tinggal 58 59 59 55 47 48 Unit

Tugu/Tanda Batas 9 10 11 11 11 11 Unit

Jumlah 214 223 233 181 149 151 Unit

JALAN DAN JEMBATAN

Jalan 3.534 3,534 3,534 3,534 4734 4,734 M2

Jembatan 1200 1,200 M2

IRIGASI

Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah

3 3 3 0 0 0 Unit

JARINGAN

Instalasi Air Bersih/Air Baku 3 50 3 3 4 4 Unit

Instalasi Air Kotor 1 1 Unit

Instalasi Pengolahan Sampah 50 4 51 1 1 1 Unit

Instalasi Pembangkit Listrik 4 2 4 4 4 4 Unit

Page 118: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

105

Instalasi Lain 1 1 Unit

Jaringan Listrik 1 2 2 2 3 Unit

Jaringan Telepon 1 60 1 1 1 1 Unit

Jumlah 58 61 12 14 15 Unit ASET TETAP LAINNYA

Bahan Perpustakaan Tercetak 15.069 16,809 18,355 18,841 10,915 10,915 Buah

Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro

81 81 81 81 0 0 Buah

Kartografi, naskah dan lukisan 1 1 0 0 Buah

Barang Bercorak Kesenian 2 2 3 3 1 1 Buah

Jumlah 15.153 16,892 18,439 18,926 10,916 10,916 Buah

ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN

Alat Bantu 3 3 3 3 1 1 Unit

Alat Angkutan Darat Bermotor 1 1 5 1 1 1 Unit

Alat bengkel tak bermesin 5 0 0 buah

Alat Ukur 2 2 12 10 0 0 Unit

Alat Kantor 12 12 49 47 9 9 Unit

Alat Rumah Tangga 49 45 297 290 81 81 Unit

Alat Studio 3 3 5 4 1 1 Unit

Alat kedokteran 94 1 1 buah

Alat kesehatan umum 3 0 0 Unit

Unit Alat Laboratorium 24 24 40 27 3 3 Unit

Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 1 1 1 0 0 Unit

Komputer unit 20 3 3 Unit

Peralatan Komputer 3 3 Unit

Alat SAR 2 0 0 Buah

Alat peraga pelatihan dan percontohan 2 0 0 Buah

Peralatan olahraga 1 0 0 Buah

Bangunan gedung tempat kerja 0 10 10 Unit

Bangunan gedung tempat tinggal 0 8 8 Unit

Bahan perpustakaan tercetak 3 0 0 Buah

Jumlah: 95 91 412 512 122 122 Unit

Page 119: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

106

BAB IV

PENUTUP

Secara umum hasil paparan akuntabilitas kinerja pada Bab II dan

Perencanaan Kinerja pada Bab III menunjukkan bahwa sebagian besar target

kinerja dicapai di akhir tahun anggaran 2019 bahkan beberapa di antaranya

melebihi target yang telah ditetapkan. Namun masih terdapat target kinerja yang

belum tercapai dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi. Sehingga

perlu kiranya dilakukan langkah-langkah yang harus dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya dimasa mendatang, salah satunya adalah dengan

melakukan evaluasi terhadap kinerja yang ada dan mempertimbangkan

penetapan target kinerja pada tahun mendatang.

Secara ringkas hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Poltekkes Kemenkes

Makassar Tahun 2019, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Capaian Indikator Kinerja dan Target 2020

INDIKATOR KINERJA SATUAN % CAPAIAN Target 2020

Meningkatnya jumlah pendaftar sipenmaru

Orang 80,58 5278

Meningkatnya jumlah mahasiswa baru

Orang 103,52 1320

Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tamping

Rasio 78,61 4,05

Persentase maba yang melakukan registrasi dan calon maba yang lulus seleksi

Persen 94,44 97,65

Persentase lulusan tepat waktu

(IKU) Persen 93,66 90

Persentase mahasiswa IPK ≥ 2,75

(IKU)

Perubahan:

Persentase lulusan yang

Persen 104,22 90,5

Page 120: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

107

mendapatkan IPK ≥3,25

Rata-rata IPK Lulusan IPK 108,59 3,34

Persentase kelulusan uji

kompetensi (IKU) Persen 104,23 60

Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap

Rasio 100 22

Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen Perubahan:

Persentase jumlah dosen tetap terhadap jumlah seluruh dosen

Persen 114,28 78

Jumlah prodi terakreditasi A dan B oleh BAN-PT / LAM-PTKes

Prodi 100 85

Jumlah dosen tetap berpendidikan S3

Orang 109,38 36

Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan Lektor Kepala

Orang 94,87 37,2

Persentase jumlah dosen

berkualifikasi S3 Persen 112,19 18,5

Meningkatnya jumlah penelitian Judul 141,67 90

Meningkatnya jumlah pelatihan tentang penelitian

Kegiatan 114,29 -

Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah

Buah 95,36 -

Bertambahnya jumlah penyusunan buku ajar

Kegiatan 100 50

Karya yang diusulkan

mendapatkan HKI Skor 164,84 3

Karya yang diusulkan dan/atau mendapatkan HKI

Nilai 209,03 176

Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dalam satu tahun

Nilai 93,44 3,2

Penelitian yang dipublikasi Nilai 127,27 390

Bertambahnya jumlah kegiatan pengabdian masyarakat

Kegiatan 128,33 120

Jumlah rata-rata pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen

Skor 79,09 -

Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis

wilayah dalam 1 tahun Kegiatan 120 6

Page 121: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

108

Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1

tahun

Persen 45,85 20

Meningkatnya jumlah penerima beasiswa mahasiswa

Orang 177,64 -

Persentase pembelajaran berbasis e-learning

Persen 138,00 20

Indeks kepuasan masyarakat Nilai 100,31 3,28

Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan dana pendidikan

Persen 86,93 3,62

Meningkatnya jumlah aset gedung dan ruang pembelajaran

unit 200,00 -

Bertambahnya jumlah media pembelajaran berupa LCD dan Laptop

Unit 130,00 -

Meningkatnya penyerapan realisasi keuangan

Persen 106,51 92

Rata-rata dana penelitian / dosen / tahun

juta 452,00 10

Rata-rata dana pengabmas / dosen / tahun

juta 227,50 5

Persentase pendapatan PNBP terhadap biaya operasional

Persen 85,71 37

Jumlah pendapatan PNBP Rupiah 99,28 30,055,000,000

Realisasi pendapatan dari optimalisasi aset (khusus satker PKBLU)

Rupiah 133,57 3,000,000,000

Persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan keuangan BLU (khusus satker PKBLU)

Persen 102 100

Rata-rata peningkatan jumlah MOU

MoU 122,22 -

Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja (IKU) Perubahan: Persentase serapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan setelah mendapatkan STR

persen 114,29 60

(<1 tahun)

Page 122: KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA ... · 2020. 3. 4. · KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

109

Berdasarkan 18 Indikator Kinerja Utama yang ada, 12 dari 18 indikator

kinerja mencapai target dan 11 diantaranya capaiannya lebih dari 100 %.

Berbagai kebijakan yang terjadi di antaranya revisi Renstra 2014 – 2019

yang berdampak pada volume target output atau indikator dilakukan agar

indikator layak untuk diukur dan selaras dengan perencanaan.