85
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Perpustakaan Oleh: MAY NURUL ASTUTI NIM.IPT.150446 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI DINAS KEARSIPAN

DAN PERPUSTAKAAN KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Perpustakaan

Oleh:

MAY NURUL ASTUTI

NIM.IPT.150446

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

i

Page 3: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

ii

Page 4: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

iii

Page 5: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

iv

MOTTO

بسم الله الرحمن الرحيم

ل يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم إن الل

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S.Ar-Ra’d : 11)1

1Al-Qur’an dan Terjemahan, (2008). Perilaku Tercela Departemen Agama Republik

Indonesia, hal. 273

Page 6: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

v

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang maha kuasa

serta Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Skripsi Ini

Kupersembahkan Kepada:

Ibunda Sugiarti

Ayahanda Huyanto

Yang telah sabar, ikhlas dan selalu mendoakan kesuksesan adinda

.

Page 7: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

vi

KATA PENGANTAR

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Segala puji kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam, serta sholawat

kepada baginda Rasul yang tak henti-henti tercucur untuk junjungan nabi besar

Muhammad SAW. Sehingga skripsi ini dapat selesai guna memenuhi persyaratan

untuk mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1) pada fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Skripsi ini diberi judul “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dalam

Meningkatkan Pelayanan Di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota

Jambi”. Dalam penulisan skripsi ini, tidak seberapa dikatakan sulit yang penulis

temui dalam proses pembuatannya. Namun berkat sabar dan juga bantuan dari

berbagai pihak maka kesulitan dan rintangan yang dihadapi mampu teratasi

dengan baik, dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak

kekurangan maupun kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

untuk menyampaikannya.

Ucapan terimakasih penulis kepada:

1. Ibu Dr. Raudhoh, S.Ag, SS, M.Pd.I dan ibu Wenny Dastina, S.Sos, M.Si

sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA., selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

3. Ibu Prof. Dr. Maisah, M. Pd.I selaku Dekan Fakultas Adab Dan Humaniora

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Alfian, S.Pd., M.Ed selaku wakil Dekan I, Bapak Dr.

H.Muhammad Fadhil, M.Ag selaku Wakil Dekan II dan Ibu Dr. Raudhoh,

S.Ag, SS, M.Pd.I selaku Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora UIN

STS Jambi.

Page 8: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

vii

Page 9: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

viii

ABSTRACT

Astuti, May Nurul. 2019. The Empowerment of Human Resources In Improving

The Quality of Archive And Library Services Jambi City. Thesis Department of Library and Information Sciences, Faculty of

Adab and Humanities, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Advisor

I: Dr. Raudhoh, S.Ag, SS, M.Pd.I. Advisor II: Wenny Dastina,

S.Sos, M.Si.

This study aims to find out how the empowerment of human resources in

improving the quality of Archives and Library Services Jambi City, constraints

factors faced, and what efforts are being made to overcome obstacles

empowerment of human resources in improving the quality of Archives and

Library Services Jambi City. The researcher used a qualitative method with a

descriptive approach, the data collection method used Purposive Sampling. The

results showed that the empowerment of human resources in improving the

quality of Archives and Library Services Jambi City still not optimal because it is

proven by the lack of employees with library science background and lack of

librarians so that service activities are hampered, and there is no even distribution

of development and development for all employees. Constraints in empowering

human resources are lack of human resources, and limited budgetary funds. The

efforts made are to utilize existing human resources by making rolling system

policies, and make optimal use of the budget. And suggesting the need for a

written policy regarding employee empowerment evenly, the need for additional

human resources with library scientific background, especially in the service

sector, there needs to be a special allocation of funds for employee empowerment.

Keywords: Empowerment, Human Resources, Service Quality

Page 10: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

ix

ABSTRAK

Astuti, May Nurul. 2019. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dalam

Meningkatkan Pelayanan Di Dinas Kearsipan Dan

Perpustakaan Kota Jambi. Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan

Dan Informasi Islam, Fakultas Adab Dan Humaniora, UIN

Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing I : Dr. Raudhoh,

S.Ag, SS, M.Pd.I. Pembimbing II : Wenny Dastina, S.Sos,

M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan sumber daya

manusia dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi, faktor-faktor kendala yang dihadapi Dinas Kearsipan

dan Perpustakaan Kota Jambi, dan upaya apa saja yang dilakukan guna mengatasi

kendala dalam melakukan pemberdayaan sumber daya manusia di Dinas

Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi. Peneliti menggunakan metode kualitatif

dengan pendekatan secara deskriptif, metode pengambilan data menggunakan

Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan sumber

daya manusia yang dilakukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi

masih belum optimal karena terbukti dengan minimnya pegawai yang berlatar

belakang keilmuan perpustakaan dan kurangnya tenaga pustakawan sehingga

terhambatnya kegiatan pelayanan dan itu terlihat dari koleksi yang belum tertata

rapi pada rak seharusnya dan pegawai yang jarang ada dimeja kerja saat

dibutuhkan pemustaka, serta belum adanya pemerataan pembinaan dan

pengembangan pada semua pegawai. Kendala dalam melakukan pemberdayaan

sumber daya manusia yaitu kurangnya sumber daya manusia, dan keterbatasan

anggaran dana. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi adalah dengan memanfaatkan sumber daya manusia

yang ada dengan membuat kebijakan sistem rolling dan memanfaatkan anggaran

dana secara optimal. Dan menyarankan perlu adanya kebijakan tertulis mengenai

pemberdayaan pegawai secara merata, perlu adanya penambahan sumber daya

manusia yang berlatar belakang keilmuan perpustakaan terutama pada bidang

layanan, perlu adanya alokasi dana khusus untuk pemberdayaan pegawai.

Kata kunci: Pemberdayaan, Sumber Daya Manusia, Kualitas Pelayanan

Page 11: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

NOTA DINAS ....................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK (Bahasa Inggris) .............................................................................. ix

ABSTRAK (Bahasa Indonesia) ............................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Batasan Masalah ................................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian................................................................................ 6

BAB II KERANGKA TEORI

A. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ................................................. 8

1. Pengertian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia .......................... 8

2. Tujuan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ............................... 15

3. Aspek-Aspek Pemberdayaan ......................................................... 17

4. Pentingnya Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ........................ 17

5. Sumber Daya Manusia Di Perpustakaan ........................................ 18

B. Kualitas Pelayanan ............................................................................. 18

C. Pengertian Perpustakaan Umum ........................................................ 21

D. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 23

Page 12: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

xi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .......................................................... 26

B. Sumber Data dan Subjek Penelitian ................................................... 26

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 29

D. Teknik Analisis Data .......................................................................... 31

E. Trianggulasi ........................................................................................ 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum lokasi penelitian ..................................................... 34

B. Hasil dan pembahasan ........................................................................ 46

1. Pemberdayaan sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas

pelayanan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi ....... 46

2. Kendala yang di hadapi dalam pemberdayaan sumber daya manusia

di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi ......................... 54

3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pemberdayaan

sumber daya manusia di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota

Jambi ............................................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan......................................................................................... 59

B. Saran ................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai..................................................................................... 39

Tabel 4.2 Koleksi Tercetak ................................................................................... 41

Tabel 4.3 Koleksi Non Cetak ................................................................................ 42

Page 14: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi DKP Kota Jambi .......................................... 38

Page 15: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Konsultasi Skripsi Pembimbing 1

Lampiran 2 Kartu Konsultasi Skripsi Pembimbing 2

Lampiran 3 Daftar Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

Lampiran 5 Jadwal Penelitian

Lampiran 6 Dokumentasi selama pengumpulan data DKP Kota Jambi

Page 16: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan pada dasarnya sebuah instansi yang menghimpun,

mengolah, dan menyebarluaskan informasi kepada setiap pengguna

perpustakaan. Dalam perkembangan informasi badan perpustakaan harus

melakukan perbaikan dan menetapkan kinerja pegawai perpustakaan untuk

memberikan informasi kepada pemustaka melalui pelayanan prima dan

mengacu pada kepuasan dan kebutuhan akan informasi pemustaka.

Tugas pokok perpustakaan adalah menyediakan, mengolah,

memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana

pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan

informasi dan bahan bacaan. Untuk mendukung tugas pokok tersebut,

perpustakaan melaksanakan fungsinya, antara lain; pendidikan, nonformatif,

penelitian, dan rekreatif. Setiap hasil karya manusia diharapkan dapat

bermanfaat bagi orang banyak sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Ali

Imran (3: 191)

Terjemahannya :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu)

orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam

keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi

(seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan

sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.2

2 Al-Qur’an dan Terjemahan. Potensi Akal dan Ilmu. Departemen Agama Republik

Indonesia 2008. Hal 59

Page 17: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

2

Dalam ayat tersebut dikemukakan mengenai penciptaan langit dan

bumi yang begitu menakjubkan dan tidaklah Allah SWT menciptakan segala

sesuatu yang ada di bumi tanpa bermanfaat bagi hamba-Nya, dalam ayat ini

pula dijelaskan dua ciri orang yang berakal yaitu tafakur dan zikir yang akan

menghasilkan ide yang dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Sebuah Perpustakaan yang sehat harus dapat memompakan zat-zat

berupa informasi dan ilmu pengetahuan ke seluruh tubuhnya (masyarakat

pengguna) agar dapat bermanfaat bagi pertumbuhan dan aktivitas pendidikan

dalam rangka melaksanakan fungsi perpustakaan umum, yaitu sebagai pusat

informasi, preservasi kebudayaan, pendidikan dan rekreasi. Untuk itu,

perpustakaan perlu mengadakan, menghimpun, mengolah, menyimpan dan

melayankan koleksinya yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh

penggunanya.13

Salah satu jenis perpustakaan yang menjadi pusat informasi bagi

seluruh lapisan masyarakat adalah perpustakaan umum. Menurut Undang-

undang R.I. No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 ayat 6 bahwa

perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan masyarakat luas

sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis,

suku, ras, agama dan status sosial ekonomi.14

Oleh karena itu perpustakaan

umum berkewajiban memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi seluruh

lapisan masyarakat, karena memang tujuan dibentuknya perpustakaan umum

adalah untuk melayani kebutuhan informasi penggunanya seperti tata ruang,

koleksi, kenyamanan, pustakawan serta pelayanan prima yang diberikan oleh

perpustakaan.

Salah satu komponen yang menentukan keberhasilan layanan

perpustakaan adalah sumber daya manusia (manpower). Menurut Undang-

13

Sugeng Priyanto.2010. Program Pendidikan Pengguna di Perpustakaan dan

Perguruan Tinggi Manfaat Dan Problematikanya. http://sugengpri.blog.undip.ac.id/2010/03/03

program -pendidikan-penggunan-di-perpustakaan-perguruan-tinggi-manfaat-dan-problematikanya.

Diakses pada 3 Februari 2019 pukul 19.20 WIB

14 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

Perpustakaan Nasional RI.

Page 18: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

3

undang R.I. No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pasal 29, menyatakan

bahwa sumber daya manusia di perpustakaan terdiri atas pustakawan dan

tenaga teknis perpustakaan. Yang dimaksud dengan tenaga teknis perpustakaan

adalah tenaga non-pustakawan yang secara teknis mendukung pelaksanaan,

misalnya tenaga teknik komputer, tenaga teknis audio-visual, dan tenaga teknis

ketatausahaan. Sedangkan yang dimaksud pustakawan adalah seseorang yang

memiliki kapabilitas, integritas, dan kompetensi di bidang perpustakaan.

Hal tersebut di atas senada dengan pendapat Lasa Hs bahwa secara

umum, sumber daya yang harus dimiliki perpustakaan terdiri atas sumber daya

manusia dan sumber daya non manusia. Sumber daya manusia dapat dilihat

dari perspektif ekonomi, kultural, dan administrasi. Sumber daya manusia

adalah faktor yang paling dominan, jika dibandingkan dengan sumber daya lain

dalam suatu perpustakaan. Sumber daya manusia merupakan unsur utama

dalam mencapai keberhasilan perpustakaan. Apabila keinginan dan

kebutuhannya dapat terpenuhi secara wajar, mereka akan memberikan

kontribusi tertentu demi keberhasilan tujuan perpustakaan.15

Menurut Gomess, sumber daya manusia merupakan satu-satunya

sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan,

keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Semua potensi sumber

daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya suatu organisasi

dalam pencapaian tujuannya.

Bryson mengemukakan bahwa untuk mencapai keberhasilan tujuan

perpustakaan sumber daya manusia perlu ditingkatkan terus, misalnya dengan

melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan adalah pemberian wewenang kepada

karyawan untuk merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan

tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tanpa harus mendapatkan

otorisasi secara eksplisit dari manajer di atasnya. Pemberdayaan sumber daya

manusia merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk meningkatkan

kemampuan para pegawai. Pemberdayaan sumber daya manusia dapat

dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, magang, kursus, dan lainnya.

15

Lasa, Hs. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gramedia. 2008. Hal. 62

Page 19: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

4

Peningkatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepuasan pegawai

(pustakawan, tenaga fungsional lain, tenaga honorer, dan tenaga administrasi),

meningkatkan kinerja, mengatasi kekurangan, dan meningkatkan kualitas

kerja.16

Pemberdayaan sumber daya manusia perlu mendapat perhatian utama

karena sumber daya ini merupakan sumber bergerak, sedangkan sumber daya

lain merupakan benda mati. Oleh karena itu, sumber daya manusia ini dapat

dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya, yang hasilnya diharapkan

dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perpustakaan.17

Dalam tataran mikro teknis, tenaga pustakawan maupun non-

pustakawan (pegawai) merupakan penentu keberhasilan layanan di

perpustakaan, hal tersebut akan tercermin dari bagaimana pegawai

melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti bahwa kinerja pegawai

merupakan faktor yang amat menentukan bagi mutu layanan yang akan

berimplikasi pada kualitas output layanan terhadap pemustaka.

Perpustakaan umum dituntut untuk memberikan layanan yang

berkualitas tinggi dalam memenuhi kebutuhan dan harapan penggunanya.

Kegiatan pelayanan merupakan kegiatan yang sangat menentukan dalam baik

buruknya citra perpustakaan karena secara langsung berhubungan dengan

pengguna. Pelayanan yang diberikan haruslah dapat meminimalisir

ketidaknyamanan pengguna dalam pemanfaatan perpustakaan.

Perpustakaan memberikan berbagai jenis layanan kepada pengguna

untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan memberikan akses

seluas-luasnya dengan sarana dan fasilitas yang tersedia agar dapat di

manfaatkan pengguna secara efektif dan efisien. Kualitas pelayanan

perpustakaan harus selalu diperhatikan, sehingga dapat menimbulkan perilaku

positif pengguna terhadap layanan yang disediakan maupun terhadap

16

Gomes, Faurtino Cardoso. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit

Andi. 2003. Hal. 26 17

Lasa, Hs, Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gramedia. Hal. 63

Page 20: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

5

perpustakaan itu sendiri.18 Kualitas pelayanan yang dimaksud adalah:

Tangibles (berwujud), Reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap),

competency (kemampuan dan keterampilan), access (kemudahan hubungan),

courtesy (perilaku), communication (komunikasi), credibility (kredibilitas atau

kejujuran), security (kemanan), dan understanding the customer (mengerti

kebutuhan pengguna).19

Tiga tahun terakhir terdapat masalah yang terjadi di Dinas Kearsipan

dan Perpustakaan Kota Jambi, yakni pengunjung di perpustakaan yang

menurun, ini terlihat pada buku tamu (buku pengunjung) pada perpustakaan

tersebut. Pada tahun 2016 jumlah pengunjung sebanyak 28.435 orang, tahun

2017 sebanyak 25.234 orang, tahun 2018 sebanyak 24.685 orang.20

Menurut sebagian ahli, kualitas pelayanan bagi pemustaka tergantung

pada sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan, dan juga

menurunnya jumlah pemustaka dan kualitas pelayanan saling keterkaitan.

Apabila kualitas pelayanan baik dan informasi yang diperlukan pemustaka

dapat terpenuhi maka pengunjung senang untuk datang keperpustakaan,

sebaliknya jika kualitas pelayanan yang kurang baik dan kebutuhan informasi

tidak terpenuhi maka pemustaka akan beralih ke sumber informasi lainnya.21

Selain itu dapat pula dikatakan, bahwa baik buruknya kualitas

pelayanan di perpustakaan tergantung kepada sumber daya manusia yang

mengelola perpustakaan. Sebab kemampuan dan keterampilan pegawai

perpustakaan akan membuat kualitas pelayanan pada perpustakaan semakin

baik. Karena itu, untuk mengelola perpustakaan perlu sumber daya manusia

yang mumpuni, dalam hal ini perlu diadakannya kegiatan pemberdayaan

sumber daya manusia, seperti: kesesuaian tanggung jawab dengan kompetensi

pegawai, kesesuaian pekerjaan dengan keahlian pegawai, ketepatan keputusan

18

Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.

Jakarta: Grasindo. 2007. Hal. 34 19

Ahmad dkk. Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima Perpustakaan. (jakarta:

sagung seto. 2012). Hal. 91 20

Observasi pada 18 Februari 2019 21 Ahmad dkk. Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima Perpustakaan. Hal 75

Page 21: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

6

yang dibuat oleh pegawai, kepercayaan atasan terhadap pegawai, dan ketepatan

pembinaan dan pengembangan pegawai.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Dinas

Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yakni:

1. Bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia dalam meningkatkan

kualitas layanan di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi ?

2. Apa kendala yang di hadapi dalam pemberdayaan sumber daya manusia di

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi ?

3. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pemberdayaan

sumber daya manusia di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia yang

ada dalam meningkatkan kualitas layanan di Dinas Kearsipan Dan

Perpustakaan Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui apa kendala yang di hadapi dalam pemberdayaan sumber

daya manusia di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala

dalam pemberdayaan sumber daya manusia di Dinas Kearsipan Dan

Perpustakaan Kota Jambi.

D. Batasan Masalah

Pembatasan ruang lingkup penelitian ditetapkan agar dalam penelitian

nantinya terfokus pada pokok permasalahan yang ada serta pembahasannya.

Agar tujuan dari penelitian ini lebih jelas, tidak membingungkan, dan

Page 22: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

7

dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya maka peneliti memfokuskan

penelitian ini pada bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia dalam

meningkatkan kualitas pelayanan hanya pada bagian perpustakaan. Penulis

tidak meneliti pada bagian arsip.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi peneliti sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu

Perpustakaan dan Informasi (S.IP.), pada Fakultas Adab dan Humaniora

UIN STS Jambi,

2. Bagi Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi dapat dijadikan salah

satu pertimbangan dan bahan acuan terhadap pemberdayaan sumber daya

manusia dalam meningkatkan kualitas layanan,

3. Bagi lembaga pendidikan sebagai suatu hasil kerja dan sebuah karya yang

dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau

pihak lain yang memiliki ketertarikan dibidang yang sama.

Page 23: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

8

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Salah satu unsur yang memegang peran penting dalam suatu

organisasi adalah Manusia. Karena manusia merupakan sumber daya yang

menggerakkan jalannya organisasi. Efektif tidaknya suatu organisasi

tergantung pada manusia mengelola sumber daya lainnya yang ada dalam

organisasi. Oleh karena itu manusia (pegawai), harus dikelola secara baik.

Nawawi menjelaskan 3 pengertian dari sumber daya manusia yaitu:

a) Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu

organisasi (sering disebut juga personil, tenaga kerja,pegawai atau

karyawan).

b) Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak

organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

c) Sumber daya manusia adalah potensi dan merupakan aset dan berfungsi

sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi,yang

diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam

mewujudkan eksistensi organisasi.

Sumber daya manusia adalah tenaga yang berpotensi dan tidak

dapat dipisahkan dari organisasi atau unit kerja. Secara teoritis semua

pegawai yang mempunyai jabatan, struktural maupun fungsional,

merupakan tenaga inti suatu organisasi.22

Dengan demikian sumber daya manusia merupakan faktor utama

bagi keberlangsungan sebuah organisasi dan yang paling menentukan dalam

mengukur keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia

yang dimaksud adalah orang-orang yang siap pakai dan memiliki

kemampuan dalam pencapaian tujuan organisasi. Agar sumber daya

22

Blasius, Sudarsono. Antologi Kepustakawanan Indonesia. (Jakarta: Sagung Seto.

2012), hal. 67

Page 24: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

9

manusia dalam organisasi dapat lebih meningkatkan kualitas, kesetian serta

tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya, maka perlu dilakukan

suatu pemberdayaan bagi para pegawai. Dalam hal ini, pemimpin

memegang peran untuk memberdayakan para pegawainya agar tujuan yang

telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai.

Pemberdayaan merupakan upaya untuk menjadikan sumber daya

manusia lebih bertangung jawab terhadap pekerjaan mereka yang nantinya

dapat meningkatkan kinerja mereka. Memberdayakan orang dapat dilakukan

dengan cara memindahkannya dari posisi yang biasanya hanya melakukan

apa yang disuruh, kedalam posisi yang memberi kesempatan untuk lebih

bertanggung jawab.23

Menurut Khan Pemberdayaan merupakan hubungan antara

personal yang berkelanjutan untuk membangun kepercayaan antara

karyawan dan manajemen, sedangkan Mulyadi dan Setyawan berpendapat

bahwa pemberdayaan adalah pemberian wewenang kepada karyawan untuk

merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan tentang pekerjaan

yang menjadi tanggung jawabnya tanpa harus mendapatkan otorisasi secara

eksplisit dari manajer di atasnya. Selain itu pemberdayaan merupakan suatu

usaha yang secara signifikan dapat menguatkan keyakinan wewenang untuk

membuat keputusan dalam area kegiatan operasi tanpa harus memperoleh

pengesahan orang lain.24

Pemberdayaan didefinisikan sebagai kapasitas kelompok atau

individu untuk membuat pilihan yang efektif, yaitu untuk membuat pilihan

dan kemudian mentransformasikan pilihan tersebut kedalam tindakan dan

hasil yang di harapkan.25

Memberdayakan pegawai berarti memampukan dan memberi

kesempatan kepada pegawai untuk melakukan fungsi-fungsi manajemen

23

Wibowo. Manajemen Perubahan. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2011), hal. 10 24

Safarudin Alwi. Manajemen Sumber Daya Manusia (Strategi Keunggulan Kompetitif).

(Yogyakarta: BPFE. 2001), hal. 10 25

Talizuduhu Ndraha. Pengantar Teori Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Rineka Cipta.

2002), hal 21-22.

Page 25: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

10

dalam skala yang menjadi tanggung jawabnya, baik secara individu maupun

kelompok. Selain itu pemberdayaan juga dapat dipandang sebagai seni

dalam proses mendorong pegawai untuk berkerja secara optimal demi

kepuasan pengguna. Dalam implementasi pemberdayaan diperlukan tingkat

kejujuran yang tinggi, keterbukaan, dan integritas pada manajemen puncak,

sehingga pemberdayaan bukan sekedar pemberian delegasi dari pimpinan

kepada pegawai dibawahnya, tetapi lebih pada sistem dalam organisasi yang

dianut.

Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

pemberdayaan adalah pelibatan pegawai yang benar-benar berarti, sehingga

pegawai benar-benar mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

tanggung jawab dan terlibat dalam pengambilan keputusan serta dalam

pemecahan masalah. Pemberdayaan pegawai dilakukan dengan menggali

potensi yang ada dalam diri setiap pegawai, sehingga pemberdayaan

pegawai tidak hanya berupa pembagian kekuasaan yang telah ada dan telah

dimiliki oleh organisasi saja, akan tetapi juga merupakan pengembangan

kekuasaan.

Pemberdayaan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

pemberdayaan pegawai/staf perpustakaan Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi yang membutuhkan penanganan/pengelolaan

tersendiri dari pihak pemerintah yang berkaitan dengan upaya peningkatan

kualitas sumber daya yang mereka miliki sehingga dapat mendorong

peningkatan kerja dan mampu memberikan konstribusi terhadap kemajuan

perpustakaan tersebut. Sumber daya manusia sebagai komponen terpenting

dalam organisasi tidak dapat digantikan dengan komponen yang lain, lebih-

lebih untuk organisasi jasa seperti Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota

Jambi khususnya, sehingga pengelolaan terhadap sumber daya manusia ini

semakin hari menjadi semakin penting. Sumber daya manusia dalam suatu

organisasi sangat strategis dan menentukan, bahkan keberhasilan organisasi

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan justru ditentukan oleh faktor sumber

daya manusianya.

Page 26: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

11

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Empowerment of Human

Resources) merupakan suatu aspek manajemen yang sangat penting, karena

Sumber Daya Manusia menunjukkan daya yang bersumber dari manusia

yang akan memberi daya terhadap sumber-sumber lainnya dalam suatu

manajemen, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila manusia

tidak dapat menunjukkan daya dan memberikan daya terhadap sumber-

sumber lainnya, maka dapat dipastikan manajemen dalam organisasi

tersebut akan tidak ekonomis, tidak efisien, dan tidak efektif. Dalam hal

seperti inilah diperlukan pemberdayaan pegawai dengan dasar pandangan

bahwa upaya yang dilakukan harus menyentuh langsung pada pokok

persoalannya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan, yang merupakan

bagian tertinggal melalui pengembangan dan mendinamiskan potensinya

dengan kata lain pemberdayaan.26 Upaya berupa pengarahan sumber daya

untuk meningkatkan kinerja pegawai sehingga baik sumber daya manusia,

maupun sumber daya perusahaan lainnya dapat lebih produktif.

Dengan demikian pemberdayaan sumber daya manusia tidak hanya

memulihkan dan mengembangkan nilai tambah bagi organisasi, tetapi juga

nilai tambah bagi para pegawainya, seperti pendapat Batliwala, bahwa

pemberdayaan pegawai adalah sebuah konsep peningkatan kepuasan kerja

yang memadukan nilai-nilai sosial, sehingga pegawai akan lebih senang

dalam melakukan pekerjaannya. Fracarro mengemukakan enam langkah

pemberdayaan pegawai yaitu :

a) Analisis kebutuhan pemberdayaan. Manajemen tingkat atas memulai dari

proses pemberdayaan, yaitu melihat kebutuhan pekerjaan apa yang harus

diberdayakan.

b) Memilih pegawai yang akan diberdayakan. Memilih siapa pegawai yang

bisa diberdayakan yang memungkinkan pegawai bisa melakukan

pekerjaan tersebut dan senang dalam mengerjakannya.

c) Menentukan aturan-aturan yang jelas dalam pemberdayaan. Dibuat suatu

aturan yang dapat disepakati antara manajemen tingkat atasdengan

26

Khan. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta. 2010), hal 53-54

Page 27: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

12

pegawai dan mendefinisikan tanggungjawab yang seperti apa yang

diberikan, otoritas dalam pengambilan keputusan yang bagaimana yang

boleh pegawai lakukan, serta kompensasi yang bagaimana yang akan

didapatkan pegawai apabila mampu melakukan pekerjaan sesuai yang

diharapkan,demikian juga sangsi-sangsinya.

d) Memberikan informasi mengenai perusahaan. Manajemen harus

memberikan informasi perusahaan secara transparan kepada pegawai

yang diberdayakan, supaya mereka mengetahui kondisi perusahaan yang

sebenarnya serta apa yang ingin dicapai oleh perusahaan mencakup

transformasi visi, misi, nilai-nilai perusahaan. Manajemen juga harus

mengajarkan bagaimana mengambil keputusan pada berbagai situasi

yang dialami perusahaan dan meningkatkan kemampuan pegawai dalam

memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi.

e) Memberikan pelatihan pada pegawai yang diberdayakan. Pegawai harus

mengetahui bagaimana untuk mencapai visi perusahaan, karenaitu

diajarkan mengenai penggunaan dana dan pendapatan, bagaimana

bernegosiasi dengan klien, dan diajarkan bagaimana cara

pengambilankeputusan dan pemecahan masalah pada situasi yang paling

sulit sekalipun.

f) Memberikan inspirasi pada pegawai untuk selalu memiliki inisiatif

memberikan semangat kepada pegawai yang diberdayakan, bangun

kedisiplinan, berikan standar prestasi dan standar kesalahan yang

diperbolehkan, serta diberikan tantangan, sehingga mereka memiliki

kepercayaan diri dan memiliki inisiatif untuk melakukan pekerjaan.27

Penjelasan Fracarro di atas memperlihatkan bahwa pemberdayaan

pegawai dapat dilakukan apabila pegawai benar-benar sudah memahami

tangung jawab mereka atas pekerjaan tersebut dan mampu memecahkan

permasalahan serta membuat keputusan sesuai dengan wewenang mereka.

Dari penjelasan di atas, pemberdayaan pegawai akan berhasil apabila

27

Fracaro, Kenneth. The Real Meaning of Empowerment. Professional Development.

(Contrach Management. Tennessee.2006),hal 5-6

Page 28: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

13

didukung oleh kompetensi pegawai itu sendiri, serta kepercayaan diri

pegawai untuk melakukannya.

Menon menjelaskan pemberdayaan pegawai yang berhasil lebih

ditunjang oleh mental pegawai itu sendiri dalam menerima tangung jawab

dan wewenang, serta komitmen organisasi untuk menerima pegawai

tersebut diberdayakan, sehingga akan menciptakan suasana kerja yang

kondusif dan mendorong kebahagiaan dalam melakukan pekerjannya.

Menurut Towns (2011), beliau mengemukakan kunci keberhasilan

pemberdayaan pegawai yaitu : ”The key success of employee empowerment,

when employees understand the vision, mission and goals; are trained; are

given decision-making authority and are provided an environment relatively

free of punitive consequences for making a mistake; they will demonstrate

more responsibility, accountability, initiative and risk-taking.”

Kunci kesuksesan pemberdayaan pegawai menurut Towns di atas,

adalah ketika pegawai memahami benar visi, misi, dan tujuan

pemberdayaan itu sendiri, mampu mengambil keputusan sesuai

wewenangnya, serta mampu memecahkan permasalahan pada situasi yang

sulit sekalipun, mau untuk lebih bertanggung jawab, terbuka serta memiliki

inisiatif dan berani mengambil resiko. Dari pernyataan di atas, konsep

pemberdayaan itu sendiri dipersepsi relatif hampir sama oleh para pakar

sebelumnya, bahwa pemberdayaan menyangkut tanggung jawab,

wewenang, komitmen, kepercayaan, pengambilan keputusan, inisiatif, dan

pemecahan masalah, serta manajemen resiko.28

Pada penelitian ini konsep pemberdayaan yang paling tepat untuk

Staf Perpustakaan adalah konsep dari Towns yang menyatakan

pemberdayaan merupakan hubungan antar personal untuk membangun

kepercayaan antara karyawan dan manajemen yang diukur melalui dimensi

28

Towns, Pierre.The Case for a Three Dimensional Employee EmpowermentModel.

(Scientific Article. Board Member, Vice President and Partner of Onyx Global HR LLC. 2011).

Hal. 4

Page 29: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

14

pemberian tanggung jawab dan wewenang, serta hubungan personel dengan

indikator sebagai berikut29:

a) Kesesuaian tanggung jawab dengan kompetensi pegawai, kompetensi

diartikan sebagai kemampuan atau tugas yang dilandasi oleh

pengetahuan, keterampilan seseorang menjalankan tanggung jawab yang

telah diberikan kepadanya sehingga ia dapat menjalankan tanggung

jawab tersebut dengan efektif dan efisien.

b) Kesesuaian pekerjaan dengan keahlian pegawai, adalah kesesuaian

keinginan dari setiap staf dalam melaksanakan tugas mempunyai

kemampuan, keahlian secara teknis untuk kesesuaian penempatan,

keahlian dalam hubungan kemanusiaan dan keahlian secara

konsepsional, serta keahlian yang disesuaikan dengan pekerjaan dan

tugas.

c) Ketepatan keputusan yang dibuat oleh pegawai, diartikan sebagai alat

pemberdayaan dapat mengembangkan keterampilan baru dan tumbuh

sebagai pegawai yang profesional. Pemimpin melibatkan staf dalam

tugas yang akan memberi peluang dalam kegiatan pengembangan dan

berpartisipasi aktif didalam organisasi. Selain itu mengizinkan staf untuk

membantu memecahkan masalah yang dihadapi organisasi.

d) Kepercayaan atasan terhadap pegawai, adalah dimana pemimpin

memiliki keyakinan bahwa staf akan melakukan hal yang benar dalam

membuat keputusan yang dapat mempengaruhi pekerjaan mereka untuk

menyelesaikan tugas secara mandiri tanpa terus menerus merujuk

kembali kepada manajemen untuk mendapatkan izin untuk mengambil

sebuah keputusan, membangun kepercayaan dan harga diri, melibatkan

staf serta membuat staf merasakan bahwa mereka dapat dipercaya dan

dibutuhkan. Sehingga kepercayaan menjadi alat yang dapat membantu

memperkuat kontribusi dan prestasi staf saat berkerja.

e) Ketepatan pembinaan dan pengembangan pegawai, pembinaan dan

pengembangan yang dimaksud ialah menitik beratkan pada prestasi kerja,

29

Khan. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Hal 60

Page 30: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

15

pendidikan dan pelatihan yang harus dilakukan secara berkelanjutan.

Pendidikan dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu,

keahlian, kemampuan dan keterampilan staf sesuai dengan kebutuhan

organisasi.

Konsep pemberdayaan Towns tersebut sesuai dengan kondisi pada

staf Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi dimana pemberdayaan

akan berjalan lancar dan tepat sasaran apabila staf perpustakaan dan

manajemen memiliki hubungan yang baik, yaitu hubungan yang dibangun

atas azas kepercayaan dan komitmen diantara manajemen dan staf

perpustakaan itu sendiri.

Dari definisi di atas dapat diambil beberapa hal penting dari

pengertian pemberdayaan sumber daya manusia, yaitu suatu proses kegiatan

berupa: pertama, pemberian tanggung jawab dan wewenang kepada

karyawan/staf. Kedua, menciptakan kondisi saling percaya antar manajemen

dan karyawan. Ketiga, adanya employee involvement yaitu melibatkan

karyawan dalam pengambilan keputusan. Keempat, ketepatan dalam

pembinaan dan pengembangan pegawai.

2. Tujuan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Sumber yang ada dalam organisasi adalah keberadaan sumber daya

manusia merupakan kunci keberhasilan manajemen atau organisasi dalam

rangka pelaksanaan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Hal ini dapat dimaklumi karena ketersediaan dan kelengkapan

sumber-sumber lainnya hanya dapat bermanfaat, apabila sumber-sumber

tersebut diberdayakan oleh sumber daya manusia yang tepat dan handal.

Oleh karena usaha pencapaian tujuan organisasi menjadi tidak

efisien dan tidak efektif karena daya dalam sumber daya manusia tidak

menunjukkan dan tidak menggambarkan sebagaimana diharapkan. Artinya

daya yang bersumber dari manusia berupa tenaga atau kekuatan yang ada

pada diri manusia itu sendiri tidak mampu memberdayakan sumber-sumber

lainnya (Non Human Resources) sehingga tidak memberi manfaat/hasil

Page 31: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

16

dalam suatu organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka tujuan

Pemberdayaan sumber daya manusia adalah terwujudnya sumber daya

manusia yang mempunyai/memiliki kemampuan (competency) yang

kondusif, adanya wewenang yang jelas dan dipercayai serta adanya

tanggung jawab dalam rangka pelaksanaan misi organisasi dalam

pencapaian tujuan organisasi.

Tujuan dari pemberdayaan pegawai adalah untuk memperbaiki

efektifitas kerja pegawai dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah

ditetapkan. Perbaikan efektifitas kerja tersebut dapat dilakukan dengan cara

memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pegawai maupun sikap

pegawai itu sendiri terhadap tugas-tugasnya. Sedangkan menurut Manulang

dalam Sartono mengemukakan bahwa tujuan pemberdayaan pegawai adalah

untuk menambah pengetahuan, menambah keterampilan dan merubah sikap.

Selanjutnya menurut Dale Yoder, Alfred Laitener dan Joseph Triffin tujuan

pemberdayaan pegawai pada umumnya adalah30:

a) Supaya pegawai dapat melakukan pekerjaan dengan lebih efisien.

Dengan diadakan suatu pemberdayaan yang disusun secara cermat dan

didasarkan pada metode yang berpedoman pada keterampilan yang

dibutuhkan diharapkan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih

efisien.

b) Supaya pengawasan lebih sedikit dilakukan terhadap pegawai.

Pemberdayaan pegawai yang berpedoman pada keterampilan di harapkan

menghasilkan pegawai yang cakap dan keterampilan akan dapat

bekerjaan lebih efektif dan efisien yang mana akan berdampak pada

berkurangnya pengawasan yang dilakukan oleh atasan.

c) Supaya pegawai lebih cepat berkembang. Dengan adanya pemberdayaan

pegawai, salah satu harapan adalah hasil kerja yang lebih baik dan

prestasi pegawai yang meningkat, maka adanya daya saing akan makin

besar. Dengan demikian tujuan organisasi dapat tercapai.

30

Agus Sartono. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. (Yogyakarta: BPFE. 2011),

hal. 11

Page 32: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

17

3. Aspek-Aspek Pemberdayaan

Diawal telah dijelaskan bahwasanya pemberdayaan bertujuan

membentuk kemandirian bagi individu berkaitan dengan aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a) Aspek Kognitif

Kognitif menurut kamus ilmiah populer berarti usaha atau

kemampuan mengenai sesuatu melalui pengalaman sendiri proses

pengenalan dan penafsiran oleh seseorang.48 Berkaitan dalam hal

pemberdayaan aspsek kognitif mengarah pada kemampuan berfikir yang

dilandasi pengetahuan dan wawasan seseorang dalam rangka mencari

solusi atas permasalahan yang dihadapi.

b) Aspek Afektif

Afektif menurut bahasa berarti perasaan dan emosi yang lunak.49

Sehingga aspek afektif dimaksudkan agar individu dapat dibentuk untuk

mencapai keberdayaan dalam sikap dan perilaku.

c) Aspek Psikomotorik

Psikomotorik menurut bahasa berarti aktifitas fisik yang

berhubungan dengan proses mental.50 Dalam kaitannya dengan

pemberdayaan aspek psikomotorik dimaksudkan individu memiliki

keterampilan, sebagai upaya pendukung melakukan aktifitas

pengembangan.

4. Pentingnya Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Pemberdayaan sumber daya manusia dirasa sangat perlu selain

untuk memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada pegawai,

tentunya juga sebagai upaya mendorong para pegawai untuk berusaha

mengembangkan dirinya terutama kualitas dalam rangka mencapai kapasitas

kerja organisasi. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Simamora

bahwa ancaman kompetensi internasional, kondisi perekonomian yang tidak

menentu, perubahan teknologi yang cepat hanyalah beberapa faktor

48

Heppy Elrais. Kamus Ilmiah Populer. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012), hal. 320 49

Heppy Elrais. Kamus Ilmiah Populer. Hal. 10 50

Heppy Elrais. Kamus Ilmiah Populer. Hal. 310

Page 33: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

18

eksternal yang menyebabkan organisasi mencari berbagai cara baru agar

dapat memanfaatkan sumber daya manusianya secara lebih efektif.

Dengan adanya pemberdayaan, pegawai merasa diperhatikan

dengan cara dimanfaatkan potensinya, terutama kepada mereka yang

mempunyai kualitas agar tetap terjaga dan kepada mereka yang belum

mempunyai keterampilan akan jauh lebih terampil. Pada akhirnya

pemberdayaan pegawai diharapkan mampu meningkatkan kinerja.

5. Sumber Daya Manusia di Perpustakaan

Sumber daya diperpustakaan adalah semua tenaga, sarana dan

prasarana, serta dana yang dimiliki dan atau dikuasai oleh diperpustakaan.51

Menurut undang-undang R.I. No. 43 Tahun 2007 tentang tenaga

pustakawan pasal 29, menyatakan bahwa sumber daya manusia di

perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan. Yang

dimaksud dengan tenaga teknis perpustakaan adalah tenaga non-pustakawan

yang secara teknis mendukung pelaksanaan, misalnya tenaga teknik

komputer, tenaga teknis audio-visual, dan tenaga teknis ketatausahaan.

B. Kualitas pelayanan

Informasi merupakan salah satu kebutuhan primer manusia, karena

dengan informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi

disekitarnya, memperluas pengetahuannya, sekaligus memahami

kedudukannya ditengah masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan upaya-upaya

yang mendesak untuk dapat mengumpulkan serta mengolah informasi yang

berkembang.52 Dalam memenuhi kebutuhan penggunanya, perpustakaan

memiliki beberapa jenis layanan. Menurut Hermawan dan Zen jenis layanan

yang diberikan Perpustakaan Umum antara lain:

1. Layanan Pendidikan

Perpustakaan umum menyediakan koleksi dan informasi diperlukan oleh

masyarakatdalam meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, sehingga

51

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 1 Ayat15. 52

Ahmad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Jakarta: Reality Publisher.2006). Hal. 412

Page 34: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

19

kemampuan dan keterampilannya itu dapat dimanfaatkan dalam

meningkatkan kesejahteraan sosial.

2. Layanan Informasi

Perpustakaan umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui

perpustakaan Umum masyarakat akan mendapatkan layanan informasi

dengan mudah, murah dan cepat terutama yang berkaitan dengan aktifitas

masyarakat.

3. Layanan Rekreasi

Perpustakaan Umum memberikan layanan yang memungkinkan pengguna

perpustakaan menggunakan waktu luangnya untuk berekreasi, baik melalui

bahan pustaka tertulis, terekam atau bahan pustaka multimedia. Berdasarkan

uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pengguna perpustakaan

dapat memberikan kemudahan-kemudahan dan manfaat sesuai dengan

kebutuhan pengguna, serta membantupengguna untuk mengambangkan

kemampuan yang dimiliki menjadi lebih baik.53

Kualitas layanan merupakan bentuk pelayanan yang diberikan

kepada pengguna sesuai dangan standar layanan yang telah dilakukan

sebagai pedoman dalam pemberian layanan. Standar layanan adalah ukuran

yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan layanan yang baik. Menurut

Wyckof dalam Tjiptono kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang

diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan.54

Tolak ukur kualitas pelayanan informasi dapat diukur melalui

sepuluh dimensi, yaitu:

1. Tangibles (berwujud), ruangan dan peralatan harus nyaman dan tertata

dengan baik serta petugas pelayanan senantiasa berpakaian rapi.

2. Reliability (kehandalan), kinerja staf perpustakaan harus dapat

diandalkan dan akurat sehingga mampu menekan sekecil mungkin

tingkat kesalahan yang terjadi.

53

Hermawan, R & Zen, Z.Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi

Dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. (Jakarta: Sagung Seto. 2006), hal. 31-32 54

Tjiptono, F. Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: Andi. 2009), hal.59

Page 35: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

20

3. Responsiveness (daya tanggap), setiap staf perpustakaan harus mampu

memberikan jawaban kepada setiap permintaan pengguna dalam waktu

yang relatif singkat. Apabila jawabannya tidak ditemukan, pustakawan

harus mampu mengacu pertanyaan ke sumber informasi yang tepat.

Dalam hal ini bahan rujukan menjadi sangat penting.

4. Compertence (pengetahuan dan keterampilan), staf perpustakaan atau

pustakawan yang bertugas melayani masyarakat harus terlatih dengan

memadai sehingga dari segi teknis maupun etika berkomunikasi sangat

menguasai dan mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik.

5. Access (kemudahan hubungan), setiap pengguna perpustakaan harus

memiliki akses yang mudah terhadap jasa perpustakaan. Suasana

perpustakaan harus menyenangkan dan dilengkapi saranakomunikasi dan

kalau memungkinkan juga fasilitas akses secara elektronis sehingga

pelacakan informasi dapat dilaksanakan dengan cepat dan akurat.

6. Courtesy (perilaku), setiap staf perpustakaan harus bersikap sopan,

bersahabat, tanggap terhadap kebutuhan pengguna, hormat dan ramah

kepada setiap pengguna.

7. Communication (komunikasi), setiap staf perpustakaan harus mampu

memberi layanan untuk mendengarkan suara, keinginan atau aspirasi

pengguna sekaligus kesediaan untuk selalu menyampaikan informasi

baru kepada masyarakat pengguna.

8. Credibility (kredibilitas atau kejujuran), harus mampu memiliki

kreadibilitas yang tinggi dan yang paling cocok dengan kebutuhan

pengguna.

9. Security (keamanan), pelayanan perpustakaan harus dapat menjamin

keselamatan fisik, keuangan serta bahan-bahan yang dianggap rahasia.

10. Understanding the customer memahami atau mengerti kebutuhan

masyarakat pengguna), harus mampu menggali, mengidentifikasi, dan

memahami kebutuhan pengguna.55

55 Achmad dkk. Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima Perpustakaan. Hal. 91

Page 36: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

21

C. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum secara luas adalah tempat atau lokasi yang

menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk

kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan Umum dapat diartikan juga

sebagai lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan

berbagai macam informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk

meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas.

Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang mempunyai tugas

melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat

sosial, tingkat pendidikan.56

Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat

umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi

dan budaya sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu

bagi seluruh lapisan masyarakat.57

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perpustakaan

umum adalah lembaga pendidikan yang melayani seluruh lapisan masyarakat

dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan

budaya sebagai sumber belajar bagi seluruh lapisan masyarakat.

Syarat dasar untuk menyelenggarakan perpustakaan perlu diperhatikan

dan disediakan tempat, tenaga dan anggaran. Ketiga sayarat ini adalah langkah

pertama yang perlu di adakan sebelum dimulai dengan perpustakaan.

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana

umum dengan tujuan melayani umum. Ciri perpustakaan umum adalah sebagai

berikut:

1. Terbuka untuk umum, maksudnya terbuka bagi siapa saja yang dapat

mengaksesnya tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, agama,

pandangan politik, status sosial dan perkerjaan,

56

Soetimah. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan.(Yogyakarta: Kanisius. 2002),

hal. 34 57

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2003),

hal. 43

Page 37: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

22

2. Dibiayai oleh umum, dana umum adalah dana yang berasal dari

masyarakat. Biasanya dikumpulkan melalui pajak dan retribusi yang

dikelola pemerintah. Dana ini kemudian digunakan untuk mengelola

perpustakaan umum.

3. Jasa atau layanan yang diberikan pada hakikatnya bersifat Cuma-Cuma

atau gratis tanpa memungut biaya sepeserpun dari pengguna

perpustakaan yang mencakup jasa referal artinya jasa memberikan

informasi, peminjaman, konsultasi studi dan sebagainya. Pada

perpustakaan umum di indonesia masih ada yang memungut biaya untu

administrasi keanggotaan baru, hal ini semata-mata karena alasan

administratif belaka bukan atas prinsip utama perpustakaan umum.58

Pengertian perpustakaan umum menurut Hermawan dan Zen adalah

perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan

latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya.

Sedangkan pengertian perpustakaan umum menurut Syahrial Pamuntjak adalah

perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman

lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai

lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat

menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan perkerjaan, kedudukan,

kebudayaan dan agama.59

D. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh:

1. Henni Novita Sari (2015) yang berjudul “Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Dalam Meningkatkan Pelayanan Informasi Bagi Pemustaka Di

Kantor Pengelola Data Elektronik,PerpustakaanDan Arsip Daerah

Kabupaten Muaro Jambi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

58

Sulistyo Basuki. Metode Penelitian. (Jakarta: Wedatama Widya Sastra Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. 1991),hal. 46 59

Mudjito. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. (Jakarta: Perpusnas RI.

1992), hal. 6

Page 38: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

23

bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia dalam meningkatkan

pelayanan informasi bagi pemustaka, untuk mengetahui faktor-faktor

kendala ataupun hambatan yang dihadapi perpustakaan dan selanjutnya

untuk mengetahui cara penanganan atau solusi dalam mengatasi kendala

yang dihadapi pada saat memberdayakan sumber daya manusia dalam

meningkatkan pelayanan informasi. Subyek penelitian ini adalah Kepala

Kantor Pengelola Data Elektronik, PerpustakaanDan Arsip Daerah

Kabupaten Muaro Jambi, kepala bagian perpustakaan dan pegawai/staf.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan

keadaan pelayanan informasi diperpustakaan tersebut masih belum bagus

dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia yang profesional untuk

mengolah informasi, seperti opac tidak ada, penataan koleksi yang tidak

baik, tidak ada akses internet yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka.

Pemberdayaan sumber daya manusia melalui: memotivasi karyawan agar

tetap bekerja dengan baik, dan dianjurkan untuk melanjutkan studi,

mengikut-sertakan karyawan pada berbagai acara diklat, pelatihan, dan

studi banding di daerah lain.

2. Roni Rodin (2015) yang berjudul "Pemberdayaan Dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Pada Perpustakaan Umum Kota madya Dan

Perpustakaan Umum Soemantri Brodjonegoro Pemerintah DKI Jakarta”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi sumber

daya manusia yang dimiliki oleh perpustakaan umum yang digambarkan

oleh responden, kedua sejauh mana pelaksanaan program pemberdayaan

dan pengembangan sumber daya manusia yang telah dilakukan. Data

yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan yang ada dikumpulkan

dengan beberapa cara, yaitu melalui studi literatur, penelitian

dokumenter, penyebaran kuesioner kepada para staf perpustakaan dan

melakukan wawancara dengan para Kepala Perpustakaan Umum. . Hasil

yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan, bahwa secara umum

program pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia di

Page 39: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

24

Perpustakaan Umum masih belum memuaskan. Kendala-kendala yang

dihadapi oleh perpustakaan umum dalam mengupayakan pemberdayaan

dan pengembangan sumber daya manusia yang dimilikinya, pertama

kendala dalam hal dana. Perpustakaan umum tidak memiliki dana yang

khusus dialokasikan bagi kepentingan pengembangan. Kendala kedua

adalah minimnya pendidikan yang dimiliki oleh para staf, sehingga

membatasi kesempatan yang ada karena terkadang untuk mengikuti

sebuah program pelatihan dan pengembangan disyaratkan tingkat

pendidikan dan golongan tertentu. Sebagian besar materi yang pernah

diterima adalah materi yang berlandaskan kepada kepustakawanan

tradisional, namun mulai terlihat adanya materi yang berlandaskan pada

ilmu-ilmu komputer, komunikasi, dan linguistik. Pengetahuan dan

keahlian yang dibutuhkan staf (menurut urutan prioritas) adalah

pengetahuan komunikasi, komputer dan teknologi informasi, pengadaan,

manajemen perpustakaan, pembuatan deskripsi bibliografi dan nomor

klasifikasi, Bahasa Inggris, dan pengetahuan dalam pembuatan indeks.

Selanjutnya staf perpustakaan umum akan membaca buku mengenai

keahlian yang dibutuhkannya untuk mengembangkan keterampilan yang

dimilikinya.

3. Sulhaida (2013) yang berjudul “Hubungan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Dengan Prestasi Kerja Staf Di Perpustakaan Universitas Islam

Negeri Alaudin”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

pemberdayaan sumber daya manusia memiliki hubungan dengan prestasi

kerja staf dan seberapa besar hubungannya. Penelitian ini dilaksanakan di

lingkup perpustakaan Universitas Islam Negeri Alaudin Makasar, melalui

penyebaran kuesioner kepadapara staf. Analisis penelitian terhadap 19

sample dari populasi 22 staf menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa

pemberdayaan terbukti positif dan signifikan memiliki hubungan

terhadap prestasi kerja staf, dengan nilai korelasi sebesar 0,926. Hasil

Page 40: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

25

penelitian menyarankan agar pemberdayaan dikaitkan dengan

pengukuran prestasi staf sehingga apabila diberdayakan maka akan

mampu memberikan prestasi kerja yang di harapkan. Karena itu

sebaiknya pemberdayaan dihubungkan dengan kondisi staf agar mereka

lebih termotivasi untuk bekerja dengan rasatanggung jawab pada

perpustakaan.

Page 41: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara yang

digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.60

Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subyek penelitian

misalnya, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan memanfaatkan metode alamiah.61

B. Sumber Data dan Subjek Penelitian

Untuk memperoleh gambaran dan data yang di butuhkan dalam

penulisan yang menggunakan metode kualitatif, maka penulis menggolongkan

data kepada dua golongan yaitu:

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a) Data Primer

Data primer adalah data yang di kumpulkan, diolah dan di

sajikan dari sumber utama.62 Karena penelitian ini berbentuk kualitatif

maka data primer diperoleh dengan cara wawancara dan observasi.

Dalam hal ini peneliti mencari dan mengumpulkan data yang berkenaan

dan langsung berkaitan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini

60

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Elfabeta,

2010), hal. 3. 61

Lexi J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualiatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), hal. 6 62

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 86

Page 42: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

27

b) Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang di kumpulkan, diolah dan

di sajikan dari beberapa buku bacaan dan dokumen lainnya yang berisi

komentar, analisis, kritik dan sejenisnya yang berkaitan dengan data

primer.36 Data sekunder merupakan data ke dua yang diambil secara tidak

langsung dari sumbernya, yang bersifat pendukung sumber data yang

pertama.

2. Sumber Data

Yang di maksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek

dari mana data diperoleh. Apabila penulis mengunakan kuisioner atau

wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut

responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan

penulis, baik tertulis maupun lisan.37

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

sumber data yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu.38 Misalnya orang

tersebut dianggap yang paling tahu tentang pemberdayaan sumber daya

manusia atau seseorang yang menjadi pimpinan pada tempat penelitian

dilakukan dalam menjelajahi objek situasi sosial yang diteliti.

Sumber data yang penulis gunakan dalam memperoleh informasi tentang

pemberdayaan sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas layanan

antara lain sebagai berikut :

a) Sumber data berupa peristiwa atau kejadian di tempat penelitian yang sesuai

dengan pembahasan penelitian dan sesuai dengan data yang diperlukan

36 Tim penyusun buku pedoman skripsi. Pedoman Penelitian Skripsi: Fakultas Adab-sastra

dan kebudayaan Islam, (jambi: IAIN STS jambi, 2013), hal. 14 37

Suharsimi Arikunto. prosedur penulisan:suatu pendekatan praktik. (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hal. 172 38

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Hal. 218-219

Page 43: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

28

b) Sumber data berupa manusia, yaitu Sekretaris Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi, Kepala Bidang Kerjasama, Pembinaan

Pengembangan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan Dan Pembudayaan

Gemar Membaca serta Staf Pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Kota Jambi.

c) Sumber data berupa dokumen, yaitu semua koleksi yang berkaitan dengan

penelitian ini.

3. Subjek Penelitian

Dalam keseluruhan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah

kepala perpustakaan, kepala bidang kerjasama, pembinaan pengembangan

perpustakaan, tenaga perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca serta

staf perpustakaan di Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Kota Jambi. Dalam

penelitian ini cara pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu. Misalnya orang tersebut paling tahu tentang apa yang diharapkan

(key informan).39

Setelah peneliti terjun kelapangan, peneliti menetapkan informan

kunci (key informan) yaitu Sekretaris Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota

Jambi selaku yang diharapkan dapat memberikan keluasan serta rekomendasi

staf yang kompeten dan dapat memberikan informasi-informasi yang

dibutuhkan peneliti. Pemilihan Sekretaris sebagai Key Informan dikarenakan

beliau yang mengetahui seluk beluk tentang semua tenaga perpustakaan.

Informan selanjutnya adalah Kepala Bidang Kerjasama, Pembinaan

Pengembangan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan Dan Pembudayaan Gemar

Membaca. Kemudian informan selanjutnya adalah para staf perpustakaan

yang telah mengikuti kegiatan pemberdayaan dan di rekomendasikan oleh

39

Iskandar. Metodologi Penelitian Kualitatif. Aplikasi Untuk Pendidikan Hukum Ekonomi

dan Manajemen Sosial, Humaniora, Agama dan Filsafat. (Jakarta: Gunung Persada Press. 2009), hal.

144

Page 44: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

29

kepala bidang, dengan adanya rekomendasi tadi diharapkan peneliti

mendapatkan kemudahan dalam akses mencari data dan informasi dari para

staf.

C. Metode pengumpulan data

1. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk

mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya

pengumpulan data penelitian.40

Dalam pengamatan ini, peneliti tidak hanya mengandalkan mata dan

telinga sebagai alat perekam data untuk merekam obrolan, guyonan, gosip-

gosip, tanggapan atas beberapa perilaku orang atau peristiwa yang berlangsung

pada saat itu, tetapi pengamat juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam

wawancara informal untuk memenuhi rasa keingintahuan terhadap suatu

peristiwa. Oleh karena itu pengamatan langsung ini merupakan metode

pengumpulan data yang paling utama dalam penelitian ini. Dalam melakukan

pengamatan, pertanyaan penelitian tetap merupakan patokan yang menerangi

kegiatan ini dengan kata lain, kerangka konseptual harus tetap dijadikan

rujukan dalam menentukan langkah-langkah pengamatan.

Peneliti menggunakan metode observasi ini untuk mendapatkan

informasi mengenai pemberdayaan sumber daya manusia dalam meningkatkan

kualitas layanan di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna

40

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Hal 53

Page 45: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

30

dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih

mendalam. Teknik ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau

Self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi.41

Pada metode wawancara ini, peneliti mendapatkan data dengan cara

bertatap muka dengan para informan yang terdiri dari Sekretaris, Kepala Bidang

Kerjasama, Pembinaan Pengembangan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan,

Dan Pembudayaan Gemar Membaca, dan para staf perpustakaan di lingkungan

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi.

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur atau

seringkali disebut sebagai suatu wawancara terfokus,42 yaitu wawancara yang

peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis. Dengan wawancara ini setiap informan diberikan pertanyaan yang

sama, dan peneliti akan mencatatnya.43 Menggunakan bentuk isi catatan

deskriptif, yaitu catatan informasi faktual yang menggambarkan segala sesuatu

apa adanya.44 Peneliti juga memakai alat bantuan berupa Tape Recorder, agar

peneliti mendapatkan informasi dan data yang tak terlewatkan sampai sekecil-

kecilnya. Karena kadangkala sesuatu yang dianggap kecil merupakan data yang

penting.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sedang berlalu,

dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar/poto, atau karya-karya monumental.45

Pengumpulan data melalui dokumentasi di perlukan seperangkat alat atau

41

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Hal. 310 42

Rulam Ahmadi. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2016),

hal. 121. 43

Rulam Ahmadi. Metodologi Penelitian Kualitatif. Hal. 319 44

Mestika Zed. Metode Penelitian Kepustakaan. (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2008),

hlm. 56. 45

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Hal. 53

Page 46: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

31

instrumen yang memandu untuk pengambilan data-data dokumen. Metode ini

utuk melengkapi metode observasi dan wawancara dalam pengambilan data.

Metode dokumentasi ini merupakan sumber yang bermanfaat karena

telah tersedia sehingga relatif mudah memperolehnya, dan merupakan sumber

yang stabil dan akurat sebagai cermin dari situasi dan kondisi yang sebenarnya

dan dapat di analisis secara berulang-ulang tanpa mengalami perubahan.

Metode dokumentasi ini dapat berupa dokumen yang ada hubunganya dengan

topik yang peneliti angkat.

D. Teknik Analisis Data

Setelah selesai mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian

maka, tahap selanjutnya adalah analisis data, karena penelitian ini bersifat

kualitatif maka analisis data bersifat analisis kualitatif.46 Teknik analisis data pada

penelitian ini penulis menggunakan tiga prosedur perolehan data.

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan taransformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lokasi penelitian.47 Reduksi data adalah

proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan

demikian data yang telah direduksi dakan memberikan gambaran yang jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,

dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan

elektronik, atau dengan memberikan kode-kode pada aspek tertentu.48 Reduksi

data dilakukan dengan cara membaca transkrip wawancara, catatan pengamatan

46

M. Djunaidi Ghoy & Fauzan Alamshur. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2012), hal. 307 47

M. Djunaidi Ghoy & Fauzan Alamshur. Metodologi Penelitian Kualitatif. Hal. 308 48

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Hal 338

Page 47: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

32

atau dokumen-dokumen yang akan dianalisis lalu membuat catatan atau memo

atas data tersebut.

2. Penyajian Data/Display

Penyajian data disini merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.49

Data-data dikumpulkan dari lapangan melalui wawancara, observasi,

dan dokumentasi. Data-data yeng terkumpul tersebut direduksi kemudian

setelah dipilih hal-hal pokok mengenai masalah penelitian, data tersebut bisa

disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif dan jika diperlukan penyajian

data juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.

3. Verifikasi Data (Conclusions drowing/verifiying)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali

kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih

remangremang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa

hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.50

49

M. Djunaidi Ghoy & Fauzan Alamshur. Metodologi Penelitian Kualitatif. Hal. 309 50

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Hal 338

Page 48: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

33

E. Triangulasi

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai

perbandingan terhadap data itu.51 Teknik pengecekan yang sering digunakan ialah

pemeriksaan melaui sumber lainnya. Cara-cara pengecekan keabsahan data

tersebut yaitu:

1. Membandingkan data hasil pengamatan yang diperoleh melalui observasi

dengan data yang diperoleh melalui wawancara;

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara peribadi;

3. Membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara dengan isi dokumen;

4. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi atau keadaan

penelitian dengan yang dikatakan sepanjang waktu.

Triangulasi terdiri dari ; triangulasi metode; triangulasi sumber data ; dan

triangulasi teori. Triangulasi metode adalah merupakan proses verifikasi data,

antara wawancara dengan wawancara, wawancara dengan observasi. Triangulasi

sumber data adalah proses verifikasi data wawancara dengan data-data sumber

data tertulis (Dokumentasi). Triangulasi teori adalah proses verifikasi antara data-

data yang di peroleh di lapangan (wawancara, observasi dan dokumentasi) dengan

teori-teori dari pakar.

51

Lexi J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualiatif. Hal. 330-331

Page 49: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi

Sebelum tahun 2009 Lembaga Perpustakaan Kota Jambi berupa unit pelayanan teknis

daerah (UPTD) yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Jambi

Timur. Organisasi ini dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Jambi. Seiring semakin pentingnya fungsi lembaga perpustakaan bagi sumber daya

masyarakat Kota Jambi. Maka Pemerintah Kota Jambi dibawah pimpinan daerah

Kota Jambi yaitu Walikota Jambi dr.H.R. Bambang Priyanto melakukan perubahan

UPTD perpustakaan menjadi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD)

Kota Jambi yang pembentukannya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun

2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Jambi

(Lembaga Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 011) dan Peraturan Walikota

Jambi Nomor 26 Tahun 2009 tentang Fungsi Badan, Sekretariat, Bidang dan Rincian

Tugas Sub Bagian, Sub Bidang serta Tata Kerja pada Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kota Jambi dan berlokasi di di Jl.Prof. Dr.Sumantri Brojonegoro,

Kelurahan Sungai Putri, Kecamatan Danau Sipin. Ide perubahan UPTD Perpustakaan

menjadi Badan Perpustakaan terinspirasi ketika sepulangnya Walikota Jambi H.

Arifien Manap melakukan kunjungan kerja ke Perpuatakaan Nasional Inggris.

Pada tahun 2016 Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Jambi, diubah

kembali menjadi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi yang dibentuk

melalui Peraturan Walikota Jambi Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Pada Dinas

Page 50: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

35

Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi, yang ditandatangani pada tanggal 27

Desember 2016 oleh H. Syarif Fasha, ME selaku Walikota Jambi priode 2014-2018.

Pembentukan Dinas Kearsipan dan perpustakaan ini didasari oleh adanya perubahan

nomen klatur organisasi perangkat daerah (OPD) secara nasional berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Rpublik Indonesia Nomor 5887), dan Peraturan Daerah Kota Jambi

Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (

Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2016 Nomor 14).

2. Geografis Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi

Secara geografis Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi sangat strategis untuk

kegiatan belajar karena suasana kegiatan ditempat tersebut sangat mendukung karena

lokasi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi berdekatan dengan lembaga

pendidikan.

a) Sebelah utara berbatasan dengan Jln. Sumantri Brojonegoro (lorong TAC).

b) Sebelah selatan berbatasan dengan SMK N 4 Jambi.

c) Sebelah barat berbatasan dengan kantor Telkom.

d) Sebelah timur berbatasan dengan pasar TAC.

3. Visi Dan Misi

Visi dan Misi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi merupakan bagian yang

tak terpisahkan dari Visi dan Misi Pemerintah Kota Jambi secara umum.

VISI

Visi dapat diartikan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan. Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa daerah

yang ingin dicapai 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga harus mempu menjawab

permasalahn dan isu strategis pembangunan daerah dalam jangka menengah serta

sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah.Visi yang

Page 51: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

36

dirumuskan dalam rencana pembangunan jangka menengah 5 (lima) tahun kedepan

untuk periode 2013-2018 adalah:

“MENJADIKAN KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA

BERBASIS MASYARAKAT BERAHLAK DAN BERBUDIDAYA DENGAN

MENGEDEPANKAN PELAYANAN PRIMA,”

MISI

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi. Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor

lingkungan strategis, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal.

Rumusan misi dapat memberikan gambaran dalam menentukan jalan yang akan

ditempuh untuk mencapai visi melalui penetapan tujuan dan sasaran serta arah

kebijakan yang ingin dicapai.

Adapun misi dalam upaya pencapaian visi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Penguatan Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis

Teknologi Informasi;

2. Penguatan Penegakan Hukum, Trantibmas dan Kenyamana Masyarakat;

3. Penguatan Pengelolaan Infrastruktur dan Utilitas Perkotaan serta Penataan

Lingkunugan;

4. Penguatan Kapasitas ekonomi Perkotaan;

5. Peningkatan Kualitas Kehidupan Masyarakat Perkotaan.

Dari segi sektoral, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi masuk ke dalam

misi pertama untuk Bidang Kearsipan yakni:

“PENGUATAN BIROKRASI DAN PENINGKATAN PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI,”

dan misi kelima untuk Bidang Perpustakaan:

“PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN MASYARAKAT PERKOTAAN,”

Page 52: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

37

4. Tugas dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi mempunyai tugas pokok membantu

kepala daerah dan melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan,

pemantauan, pengendalian dibidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi yang

meliputi penelitian dan pengembangan perpustakaan dan arsip. Kesekretariatan dan

tugas-tugas lain yang diberikan kepada daerah sesuai dengan bidang dan tugasnya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana yang dmaksud diatas badan

perpustakaan, arsip, dan dokumentasi kota jambi mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Perumusan kebijakan teknis dibidang perpustakaan dan arsip daerah.

b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang

perpustakaan dan arsip daerah.

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perpustakaan dan arsip daerah.

d) Pengkoordinasian hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun

swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas dibidang perpustakaan dan

arsip daerah.

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan bidang

tugas dan fingsinya.

Page 53: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

38

5. Struktur organisasi DKP Kota Jambi

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

Gambar 4.1

: PERATURAN WALIKOTA JAMB Nomor : Tahun 2

Tanggal : 201erpustakaan Kota Jambi

KEPALA

SEKRETARIS

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KASUBBAG

KEPEGAWAIAN

KASUBBAG UMUM DAN

PERENCANAAN

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN,

LAYANAN DAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA

KEPALA BIDANG PENGELOLAAN

ARSIP

KEPALA BIDANG

PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN KEARSIPAN

KEPALA BIDANG KERJASAMA,

PEMBINAAN

PENGEMBANGAN

PERPUSTAKAAN, TENAGA

PERPUSTAKAAN, DAN

PEMBUDAYAAN GEMAR

MEMBACA

KASI PENGEMBANGAN

KOLEKSI DAN PENGOLAHAN BAHAN

PUSTAKA

KASI AKUISISI, PENGOLAHAN DAN

PRESERVASI

KASI PEMBINAAN

PERANGKAT DAERAH

KASI KERJASAMA

KASI LAYANAN DAN

OTOMASI

KASI LAYANAN, PEMANFAATAN

DANSISTEM INFORMASI KEARSIPAN

KASI PEMBINAAN

PERUSAHAAN,

ORMAS/ORPOL DAN

MASYARAKAT

KASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

KASI PELESTARIAN BAHAN

PERPUSTAKAAN

KASI PENGEMBANGAN

PEMBUDAYAAN KEGEMARAN

MEMBACA

KASI PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS

KASI PENGAWASAN

KEARSIPAN

UPT

KASUBBAG KEUANGAN

Page 54: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

39

6. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi terdiri

dari 77 orang pegawai dengan Jabatan Struktural sebanyak 21 orang, Jabatan

Fungsional Tertentu (JFT) sebanyak 9 orang dan Jabatan Fungsional Umum (JFU) /

Staf Pelaksana sebanyak 47 orang, dengan rincian seperti tabel berikut:

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai

Jumlah Pegawai Menurut

Jenis

Kelamin Jenjang Pendidikan Status Pegawai

L P SMP

Sederajat

SMA/K

Sederajat

D2 D3 S1 S2 S3 PNS NON

PNS

42 35 1 20 - 3 45 7 1 41 36

77 77 77

Dari 9 pegawai JFT, sebanyak 1 orang merupakan JFT Pustakawan dan 8 orang

merupakan JFT Arsiparis. Dimana seluruh tenaga fungsional tertentu tersebut ialah

fungsional tertentu tingkat ahli. Dengan rincian 1 orang Pustakawan Ahli Pertama, 2

orang Arsiparis Ahli Pertama, 4 orang Arsiparis Ahli Muda dan 2 orang Arsiparis

Ahli Madya.

Sedangkan jika dilhat dari latar belakang pendidikan, terdapat pegawai baik PNS

maupun Non PNS dengan latar belakang pendidikan Ilmu Perpustakaan, yakni 1

orang PNS dan 3 orang Non PNS dengan latar belakang pendidikan S1 Ilmu

Perpustakaan. Sedangkan untuk JFT Arsiparis, pendidikan kearsipan didapat dengan

mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang diselenggarakan oleh Arsip

Nasional Republik Indonesai (ANRI).

Page 55: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

40

7. Koleksi Perpustakaan

Jumlah koleksi bahan pustaka yang terdapat pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Kota Jambi tahun 2018 berjumlah 24.606 judul, 52.932 eksemplar. Koleksi tersebut

berasal dari berbagai sumber, yaitu pengadaan langsung dengan menggunakan

APBD, deposit, terbitan sendiri, serta sumbangan/hibah dari Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia, berbagai Kementerian/Lembaga Pemerintah Pusat, Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, Bank Indonesia Jambi, Angkasa Pura

Jambi, masyarakat dan berbagai sumber lain.

Seluruh koleksi terdiri dari koleksi bahan tercetak dan koleksi bahan non-cetak.

Koleksi bahan tercetak ialah koleksi yang medianya berupa kertas/ sejenisnya.

Sedangkan koleksi bahan non-cetak merupakan koleksi yang sebagaian besar

medianya bukan dari kertas, melainkan berupa media digital. Koleksi dengan bahan

tercetak yang terdapat pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi

diantaranya:

a) Buku (teks): Buku Anak, Buku Teks.

b) Referensi: Kamus, Ensiklopedia, Atlas, Indeks, Bibliografi, dll.

c) Koleksi Deposit: Laporan Penelitian, Kliping, Pojok Jambi,Peraturan

Perundang-udangan, dll.

d) Terbitan Berseri / Berkala: Surat Kabar, Majalah, Jurnal, dll.

e) Braile,

f) Brosur.

Sedangkan koleksi dengan bahan non-cetak yakni:

a) CD-ROM,

b) VCD,

c) Kaset Pita,

d) E-Book.

Page 56: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

41

Tabel 4.2 Koleksi Tercetak

8. Koleksi Tercetak

No KlasifikasiBuku Jumlah

Judul

Jumlah

Eksemplar

1. Karya Umum 2.852 6.594

2. Filsafat dan Psikologi 605 1.279

3. Agama 1.141 2.378

4. Ilmu Sosial 5.265 11.225

5. Bahasa 1.165 2.521

6. Ilmu Murni 1.285 3.696

7. Teknologi/IlmuTerapan 4.622 9.864

8. Kesenian, Hiburan, Olahraga 1.366 2.399

9. Kesusatraaan 1.731 4.322

10. Geografi dan Sejarah 957 2.330

11. Terbitan Berseri/Berkala 346 829

12. Referensi 1.365 1.919

13. Braile 430 697

14. Koleksi Deposit 1.073 1.449

Total 24.197 51.502

Page 57: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

42

Tabel 4.3 Koleksi Non Cetak

9. Koleksi Non Cetak

No Jenis Jumal Judul Jumlah Eksemplar

1. CD-ROM 358 378

2. VCD 35 35

3. Kaset Pita 15 15

4. E-Book 1 1

Total 409 429

10. Sistem Pelayanan

Sistem Pelayanan yang diterapkan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan ialah

Sistem Pelayanan Terbuka (Open Access) dan Sistem Pelayanan Tertutup (Close

Access), dimana pada sistem pelayanan terbuka pemustaka diberi kebebasan untuk

masuk dan memilih sendiri koleksi atau informasi yang dibutuhkan. Petugas hanya

memprosesnya pada tahap sirkulasi (peminjaman atau pengembalian).

Selanjutnya penerapan sistem pelayanan tertutup hanya berlaku untuk koleksi

kearsipan. Arsip yang terdapat di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan tidak bisa

diakses oleh masayarakat umum. Petugas yang melakukan kegiatan pencarian arsip

tersebut.

11. Jenis-Jenis Layanan

Jenis Layanan yang terdapat pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan secara

komprehensif terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu:

a) Layanan Teknis, mencakup berbagai kegiatan backoffice seperti pengadaan

bahan pustaka; pengolahan bahan pustaka yang di dalamnya terdiri dari:

Page 58: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

43

inventarisasi, pengkatalogan, pengklasifikasian, dan pemberian

perlengkapan pada bahan pustaka; serta pemeliharaan bahan pustaka.

b) Layanan Administrasi, merupakan pelayanan yang berhubungan dengan tata

persuratan, administrasi keanggotaan dan bebas pustaka. Adapun layanan

yang diberikan ialah:

1) Menerima surat masuk: kerjasama, permohonan penelitian, dll.

2) Menerima sumbangan koleksi dari donatur

3) Mengaktivasi keanggotaan dan pembuatan kartu anggota

4) Memvalidasi keterangan Bebas Pustaka bagi pemustaka

c) Layanan Pemustaka, layanan kepada pemustaka merupakan salah satu faktor

yang menentukan keberhasilan suatu perpustakaan. Jenis layanan pemustaka

terdiri dari:

1) Layanan Sirkulasi

2) Layanan Referensi

3) Layanan Audiovisual

4) Layanan Terbitan Berseri / Berkala

5) Layanan Braile

6) Layanan Penelusuran Informasi (Inlislite V.3)

7) Layanan Pendidikan Pemustaka

8) Layanan Perpustakaan Keliling

12. Jam Buka Layanan

Senin – Kamis : 08:00 – 15:30

Jum’at : 08:00 –11:00

: 14:00 – 16:00

Sabtu : 08:00 –15:30

Minggu : 08:00 – 12:00

Page 59: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

44

13. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan Prasarana merupakan syarat mutlak eksistensi perpustakaan sebagai

lembaga pelayanan publik. Adapaun Sarana dan Prasarana Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi sebagai berikut:

Sarana:

a) Rak (Buku Teks)

b) Rak (Buku Anak)

c) Rak (Braile)

d) Rak Referensi

e) Rak Koleksi Deposit

f) Rak Surat Kabar

g) Rak Etalase (Bahan Non-

Cetak)

h) Lemari Katalog Kartu

i) Meja dan Kursi Baca

j) Komputer Buku Tamu

k) Komputer OPAC (Online

Public Access Catalog).

l) Komputer Sirkulasi

m) Komputer dan Printer Kartu

Anggota

n) Komputer E-Book

o) Printer Barcode

p) Aplikasi Inlislite V.3

q) Akses Internet

r) Penitipan Barang

s) Kotak Saran

Prasarana:

a) Gedung

b) Ruang Baca

c) Ruang Anak

d) Ruang BI Corner

e) Ruang Referensi

f) Ruang Audiovisual

g) Mushala

h) Toilet

i) Tempat Parkir

j) Mobil Perpustakaan Keliling

k) Gerobak Motor Perpustakaan

Keliling

Page 60: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

45

14. Jumlah Anggota Perpustakaan

Jumlah anggota perpustakaan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dari mulai

berdiri sampai tahun 2018 sebanyak 4.766 orang, terdiri dari pelajar, mahasiswa

dan masyarakat umum. Pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Kota Jambi

setiap hari berkisar 300 orang, yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa

dan masyarakat umum.

Setiap hari pemustaka yang berkunjung mempunyai tujuan kunjungan yang

berberda-beda. Adapun tujuan kunjungan pemustaka antara lain:

a) Pinjam Buku

b) Baca Buku

c) Mengembalikan Buku

d) Akses Internet

e) Belajar dan Penelitian

f) Bermain

g) Studi Banding

h) Kunjungan Kerja Biasa

Dalam perkembangannya, banyak pemustaka yang berasal dari luar Kota Jambi,

baik telah menjadi anggota perpustakaan maupun sebagai pengunjung biasa.

15. Syarat Menjadi Anggota

a) Mengisi Formulir Pendaftaran

b) Fotocopy Kartu Identitas (KTP, SIM, KTM, Kartu Pelajar, Pasport)

c) Surat Keterangan (RT, Dekan, Kepala Sekolah).

16. Kegiatan Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi mempunyai 4 bidang teknis dan 1

bidang administratif, yaitu:

a) Bidang Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Layanan dan Pelestarian

Bahan Pustaka

b) Bidang Kerjasama, Pembinaan Pengembangan Perpustakaan, Tenaga

Perpustakaan, dan Pembudayaan Gemar Membaca

Page 61: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

46

c) Bidang Pengelolaan Arsip

d) Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan

e) Sekretariat

Setiap bidang mempunyai masing-masing kegiatannya sendiri seperti:

a) Bidang Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Layanan dan Pelestarian

Bahan Pustaka:

1) Melakukan Pengadaan Bahan Perpustakaan,

2) MelakukanPengolahan Bahan Perpustakaan,

3) Melakukan Pelayananan Perpustakaan,

4) Melakukan Pelestarian Bahan Perpustakaan.

b) Bidang Kerjasama, Pembinaan Pengembangan Perpustakaan, Tenaga

Perpustakaan, dan Pembudayaan Gemar Membaca:

1) Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri,

2) Melakukan Pembinaan Perpustakaan SD, SMP, Kelurahan,

3) Mengadakan Pelatihan Pengelola Perpustakaan,

4) Menyelenggarakan Berbagai Lomba Tingkat SD/SMP se-Kota jambi,

c) Bidang Pengelolaan Arsip:

1) Melakukan Akuisisi, Pengolahan dan Preservasi Arsip

2) Melakukan Pengelolaan Arsip Dinamis

d) Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan:

1) Melakukan Pembinaan Kearsipan ke OPD Kota Jambi

B. Hasil Dan Pembahasan

1. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Kota Jambi dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Dinas Kearsipan dan Perpustakawan Kota Jambi merupakan sebuah instansi yang

menaungi semua kegiatan kepustakawanan baik yang bersifat teknis maupun non

teknis, dan tentunya bertanggung jawab atas kelangsungan pemberdayaan seluruh

staf yang ada di instansi tersebut.

Page 62: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

47

Dalam hal ini pemberdayaan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan

keahlian, kemampuan dan kompetensi para staf yang ada dan nantinya akan

memiliki dampak terhadap kualitas pelayanan yang ada pada perpustakaan dan

juga mendukung semua program yang telah direncanakan oleh perpustakaan

tersebut.

a) Kesesuaian tanggung jawab dengan kompetensi pegawai.

Kompetensi dapat diartikan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

seorang staf/pegawai. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki seorang pegawai

maka kinerja akan meningkat. Oleh karena itu di harapkan pegawai diharapkan

memiliki kompetensi yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab

pekerjaannya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang maksimal.

Berdasarkan wawancara penulis dengan Sekretaris Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi bahwa:

“Ada sebagian pegawai yang memang penempatan dalam melaksanakan tugas

sesuai dengan kompetensi dan keilmuannya, misalnya di bidang pengembangan

koleksi, layanan, dan pelestarian perpustakaan ada tiga pegawai kontrak dan satu

pustakawan yang memang berasal dari sarjana ilmu perpustakaan akan tetapi ada

juga pegawai yang dari sarjana dari keilmuan yang lain kami berikan penempatan

kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, kalau pegawai ASN itu kan di atur

oleh pemerintah jadi ya kami mengikuti apa yang di putuskan oleh pemerintah”.52

Hal ini di benarkan oleh salah seorang Staf Pelaksana dalam penuturannya bahwa:

“Kami disini memang ada sebagian yang ditempatkan sesuai dengan kompetensi

dan keilmuan yang kami miliki, tetapi sebagian besar staf pelaksana disini bukan

dari latar belakang keilmuan perpustakaan. Jadi, penempatan kerja sesuai dengan

keahlian yang dimiliki dalam melaksanakan tugas pokok perpustakaan”.53

Dari temuan diatas dapat dianalisis bahwa kesesuaian tanggung jawab pekerjaan

dengan kompetensi pegawai yang ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota

Jambi kurang optimal dikarenakan sebagian besar pegawai atau staf pelaksana

bukan dari keilmuan perpustakaan jadi penempatan kerjanya hanya berdasarkan

keahlian yang dimiliki.

b) Pemberdayaan melalui posisi kerja dengan keahlian pegawai

52

Wawancara dengan Sekretaris DKP Kota Jambi tanggal 21 februari 2019. 53Wawancara dengan staf pelaksana DKP Kota Jambi tanggal 14 april 2019.

Page 63: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

48

Salah satu hal yang mempengaruhi proses dan hasil dari sebuah pekerjaan adalah

keahlian dan skill yang dimiliki. Begitu pula diperpustakaan, setiap pegawai

memiliki jabatan dan keahlian yang berbeda. Apabila perpustakaan tidak

menempatkan pegawai tersebut dengan keahlian yang dimilikinya maka sangat

jelas pekerjaannya akan menjadi lambat bahkan bisa tidak sesuai dengan harapan.

Oleh karena itu penting bagi sebuah perpustakaan untuk menempatkan pegawai

sesuai dengan jabatan dan skill yang dimilikinya.

Berdasarkan penuturan dari salah seorang Staf Pelaksana mengungkapkan

bahwa:

“Kami disini ditempatkan sesuai dengan keahlian yang kami miliki jadi dalam

berkerja kami telah memahami tugas pokok dan fungsinya sehingga kami tidak

mengalami kesulitan”.54

Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Staf Pelaksana pada bidang otomasi

perpustakaan bahwa:

“Dalam penempatan kerja kami diposisikan pada keahlian yang kami miliki,

walaupun saya bukan sarjana perpustakaan tapi karena saya memiliki keahlian

dibidang komputerisasi jadi saya ditempatkan pada bagian penginputan data atau

otomasi perpustakaan. Jadi dalam pelaksanaannya saya mampu dalam tugas

pokok dan fungsi yang diberikan”.55

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi memberikan kesempatan kepada

setiap pegawai yang memiliki keahlian dibidangnya walaupun bukan dari latar

belakang keilmuan perpustakaan untuk menerapkan kemampuannya tersebut

karena dianggap telah memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai staf

pelaksana.

Hal ini sesuai dengan penuturan Kepala Bidang Kerjasama, Pembinaan

Pengembangan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan, dan Pembudayaan Gemar

Membaca, bahwa:

“Di DKP ini penempatan pegawai sesuai dengan keahlian yang dimiliki, kami

telah melakukan hal tersebut, seperti penempatan pegawai pada layanan deposit

54

Wawancara dengan staf pelakasana DKP Kota Jambi tanggal 14 april 2019. 55 Wawancara dengan staf pelakasana tanggal 14 april 2019.

Page 64: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

49

yang notabene berlatar belakang keilmuan perpustakaan dan kami berikan

tanggung jawab dibagian deposit”.56

Dari temuan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan melalui melalui

posisi kerja dengan keahlian (skill) telah berjalan dengan baik para pegawai telah

ditempatkan sesuai dengan jabatan dan skill yang dimiliki walaupun ada pegawai

yang bukan berasal dari keilmuannya.

c) Ketepatan keputusan yang dibuat oleh pegawai

Keputusan dsini diartikan sebagai suatu pengambilan sebuah pilihan dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pegawai perpustakaan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan di perpustakaan guna membangun citra yang

baik dimata pengguna perpustakaan bahwa perpustakaan tersebut mampu

memberikan layanan informasi yang efektif dan berkualitas.

Berdasarkan penuturan salah satu staf pelaksana pada bidang pelayanan

mengungkapkan bahwa:

“Kegiatan yang kami lakukan disini biasanya atas inisiatif sendiri misalnya untuk

memisahkan antara koleksi yang sudah diinput dengan koleksi yang belum diinput

agar mudah dalam memilih koleksi yang belum diinput datanya karena hal ini

sejalan dengan kegiatan penginputan data koleksi yang dilakukan oleh petugas

yang ada pada bagian penginputan data. Dan juga dikarenakan ruang sirkulasi

yang dipindahkan ke lantai 3 yang sebelumnya berada dilantai 2 karena sedang

ada renovasi, jadi kami sekaligus memindahkan koleksi-koleksi tersebut”.57

Sama halnya dengan penuturan dari kepala seksi layanan dan otomasi bahwa:

“Kami selaku atasan selalu memberikan masukan kepada bawahan kami bahwa

dalam berkerja hendaknya dilakukan sepenuh hati dan senantiasa menumbuhkan

inisiatif dan kreatifitas demi kemajuan perpustakaan itu sendiri dan kami sangat

mengapresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan pegawai tanpa perlu minta

persetujuan dari para atasan, namun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang

berlaku serta sejalan dengan visi dan misi perpustakaan”.58

Dari penuturan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ketepatan keputusan yang

dibuat oleh pegawai sejatinya sangat berperan penting dalam mencapai visi serta

56 Wawancara dengan kepala bidang kerjasama, pembinaan pengembangan perpustakaan, tenaga

perpustakaan, dan pembudayaan gemar membaca tanggal 14 april 2019. 57

Wawancara dengan staf pelaksana tanggal 14 april 2019 58 Wawancara dengan kepala seksi layanan dan otomasi tanggal 14 april 2019

Page 65: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

50

misi perpustakaan dalam memajukan perpustakaan itu sendiri. Dan keputusan

yang dibuat dirasa sudah optimal dalam mencapai tujuan dari perpustakaan yakni

sebagai sumber informasi bagi seluruh pemustaka.

d) Kepercayaan manajemen terhadap pegawai

Di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi manajemen memberikan

kepercayaan penuh terhadap bawahannya dalam hal ini atasan atau kepala, bahwa

manajemen atau atasan percaya dengan setiap kemampuan yang dimiliki setiap

pegawai disetiap bidang pelayanan perpustakaan, maka setiap pegawai dituntut

untuk menjaga kepercayaan yang diberikan dengan melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya masing-masing dengan secara maksimal guna kemajuan

perpustakaan itu sendiri.

Berdasarkan wawancara kepada sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Kota Jambi bahwa:

“Tentu kami selalu memberikan kesempatan kepada setiap pegawai untuk dapat

menyelesaikan tugasnya dengan baik dengan sumber daya yang telah kami

tunjang misalnya petugas yang ada pada bagian perpustakaan keliling yang sudah

kami sediakan sarana pendukungnya yakni mobil perpus keliling”.59

Dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi juga memberikan kesempatan

kepada setiap pegawai dalam bentuk masukan atau saran kepada atasan dalam hal

membuat sebuah kebijakan yang akan dibuat untuk kedepannya.

Hal ini disampaikan pada wawancara penulis dengan sekretasis Dinas Kearsipan

dan Perpustakaan Kota Jambi bahwa:

“Kami sebagai atasan tentunya memberikan kesempatan kepada para pegawai

untuk memberikan aspirasi didalam rapat misalnya dalam membuat sebuah

kebijakan dan kami akan menerima setiap masukan yang diberikan oleh setiap

pegawai dan nantinya akan dimusyawarahkan bersama guna mencapai visi dan

misi dari perpustakaan”.60

Hal ini sejalan dengan penuturan yang diungkapkan oleh staf pelaksana bahwa:

“Kami memang diberikan keleluasaan dalam menyampaikan pendapat dan

masukan kepada atasan untuk membuat sebuah kebijakan, karena pada dasarnya

59

Wawancara dengan sekretaris DKP kota jambi tanggal 21 februari 2019 60 Wawancara dengan sekretaris DKP kota jambi tanggal 21 februari 2019

Page 66: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

51

kami yang memahami akan kebutuhan dari setiap pemustaka dan informasi apa

yang dibutuhkan oleh pemustaka, jadi kami menyampaikan apa kebutuhan dari

setiap pemustaka dan kami berharap kebijakan yang dibuat akan sesuai dengan

kebutuhan pemustaka tersebut”.61

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan

manajemen sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Kepercayaan itu dalam

bentuk mempercayakan petugas untuk meyelesaikan setiap tugas yang diberikan

kemudian kepercayaan dalam bentuk menerima masukan dari setiap pegawai

ketika akan membuat sebuah kebijakan dan dimusyawarahkan bersama guna

mencapai visi dan misi yang dibuat.

e) Ketepatan pembinaan dan pengembangan terhadap pegawai

Pembinaan dan pengembangan merupakan faktor yang penting untuk

meningkatkan dan mengembangkan wawasan serta pengetahuan seorang pegawai

perpustakaan dalam menunjang kegiatan kepustakawanannya sehingga dapat

menciptakan lingkungan kerja yang dinamis. Salah satu cara yang dilakukan dinas

kearsipan dan perpustakaan kota jambi adalah dengan mengikut sertakan

pegawainya melalui pelatihan, diklat ataupun bimbingan teknis.

Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi menuturkan bahwa:

”Kegiatannya adalah dengan memberikan diklat-diklat, pelatihan, bimbingan

teknis dan juga kerjasama dengan perpustakaan nasional. Namun, pemilihan

pegawai yang mengikuti kegiatan tersebut dengan beberapa pertimbangan seperti:

apakah perlu mengikuti pelatihan, adakah pegawai yang memenuhi syarat untuk

kegiatan tersebut dan lain-lain. Dengan demikian tidak sembarang pegawai yang

dapat mengikuti pelatihan tersebut ”.62

Pelatihan ini memiliki beberapa jenis, yakni pelatihan-pelatihan yang sifatnya

struktural yang diselenggarakan oleh pemerintah dan non struktural atau diklat

teknis bagi yang terjun kedalam perpustakaan dan keahlian arsip bagi yang

dibidang arsip.

61

Wawancara dengan staf pelaksana tanggal 14 april 2019 62 Wawancara dengan Sekretaris DKP Kota Jambi tanggal 21 Februari 2019.

Page 67: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

52

Sama halnya dengan penuturan dari Kepala Bidang Kerjasama, Pembinaan

Pengembangan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan, dan Pembudayaan Gemar

Membaca, bahwa:

“Ada diklat misalnya PIM IV untuk pegawai yang mau naik eselon IV. Nah

sedangkan pelatihan non struktural misalnya pelatihan dibidang perpustakaan

yang biasanya menunggu undangan dari perpustakaan nasional”.63

Berdasarkan wawancara penulis dengan pustakawan ahli pertama beliau

mengungkapkan bahwa:

“Pelatihan pada dasarnya memang ada agenda setiap tahunnya dari perpusnas

namun biasanya hanya pustakawan yang dapat mengikuti pelatihan ini jadi

beberapa tahun terakhir saya terus yang dikirim ke perpusnas karena hanya saya

pustakawan yang ada di DKP kota jambi. Hasil dari pelatihan yang saya dapatkan

kemudian saya sharing dan diskusi bersama pegawai yang lain agar mereka juga

bisa mendapatkan ilmu yang saya dapat pada saat pelatihan tersebut”.64

Berdasarkan wawancara penulis dengan staf pelaksana bahwa:

“Pelatihan memang ada dan saya memang sudah pernah mengikutinya, misalnya

pelatihan yang pernah saya ikuti yakni pelatihan transformasi digital. Dan untuk

pelatihan yang lain biasanya menunggu undangan dari pusat atau provinsi yang

mengadakan, dan pegawai yang diikut sertakan pun atas penunjukan dari kepala

DKP kota jambi”.65

Cara lain untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia di dinas

kearsipan dan perpustakaan ialah dengan melakukan studi banding ke berbagai

daerah yang perpustakaannya yang jauh lebih maju dari dinas kearsipan dan

perpustakaan kota jambi itu sendiri. Selain pelatihan tersebut, dinas kearsipan dan

perpustakaan kota jambi memberikan kesempatan pada staf untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh intansi lainnya seputar pelatihan tersebut

berhubungan dengan dunia kepustakawanan. Dengan catatan kegiatan tersebut

tidak mengganggu kegiatan para staf. Akan tetapi dinas kearsipan dan

perpustakaan kota jambi tidak memberikan insentif kepada staf pegawai yang

mengikuti kegiatan tersebut karena keterbatasan anggaran yang dimiliki.

63 Wawancara dengan kepala bidang kerjasama, pembinaan pengembangan perpustakaan, tenaga

perpustakaan, dan pembudayaan gemar membaca dkp kota jambi tanggal 21 februari 2019. 64

Wawancara dengan pustakwan ahli pertama tanggal 21 februari 2019. 65Wawancara dengan staf pelaksana tanggal 14 april 2019

Page 68: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

53

Dari temuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembinaan dan

pengembangan belum optimal karena hanya sebagian kecil pegawai yang telah

mengikuti kegiatan pembinaan dan juga masih ada kekurangan yang disebabkan

kekurangan dana. Namun Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi selalu

mengusahakan agar staf mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada, dengan harapan

agar staf pegawai tersebut mendapatkan ilmu yang dapat menunjang program

perpustakaan.

2. Kendala dalam pemberdayaan sumber daya manusia

a) Kurangnya sumber daya manusia

Sumber daya manusia merupakan sumber daya perpustakaan yang paling utama

dan yang paling penting dari semua komponen sistem perpustakaan karena

merekalah yang menetukan kemajuan dan kemunduran sebuah perpustakaan

dalam menjalankan fungsi dan perannya. Sumber daya manusia yang

berkompeten akan menghasilkan pelayanan perpustakaan yang maksimal. Di

dinas kearsipan dan perpustakaan kota jambi sumber daya manusia yang ada

dirasa masih belum cukup.

Kepala bidang kerjasama, pembinaan perpustakaan, tenaga perpustakaan dan

pembudayaan gemar membaca menuturkan bahwa:

“kita masih kekurangan tenaga, disini saja yang dari sarjana pepustakaan hanya 4

orang yakni 1 orang PNS dan 3 orang tenaga non PNS/kontrak. Lalu kami juga

kekurangan pegawai dibidang layanan. Kurangnya pegawai tersebut berdampak

pada kurang optimalnya pelayanan yang diberikan”.66

Hal ini sama diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota

Jambi bahwa:

“kendala utama yang dihadapi perpustakaan ini kurangnya pegawai yang dimiliki

perpustakaan”.

Dari temuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa di Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi masih kekurangan tenaga sumber daya manusia

terutama yang berasal dari sarjana ilmu perpustakaan karena melihat dari latar

belakang pendidikan yang ada masih banyak yang bukan dari keilmuan

66

Wawancara dengan kepala bidang kerjasama, pembinaan perpustakaan, tenaga perpustakaan

dan pembudayaan gemar membaca tanggal 21 februari 2019

Page 69: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

54

perpustakaan dan juga kurangnya pegawai pada bidang layanan sehingga

pelayanan yang diberikan kurang optimal.

b) Keterbatasan anggaran dana

Anggaran merupakan sebuah hal yang perlu disiapkan dalam sebuah organisasi

atau institusi agar dapat menampung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.

Di dinas kearsipan dan perpustakaan kota jambi, anggaran yang didapatkan

jumlahnya minim, ditambah tidak adanya alokasi dana khusus untuk kegiatan

pemberdayaan. Menurut sekretaris dinas kearsipan dan perpustakaan kota jambi

bahwa:

“Perpustakaan kita mendapatkan sumber dana dari APBD dan APBN, dari dana

itu kita singkronasikan dengan kebutuhan perpustakaan ini. Kebetulan baru-baru

ini anggaran yang ada itu untuk perbaikan gedung karena gedung perpustakaan

kita ini banyak kerusakan. Juga kita membina perpustakaan-perpustakaan sekolah

yang berada dibawah naungan kita. Hal ini tentu mengurangi anggaran yang kita

punya untuk memberdayakan pegawai kita, oleh karena itu kita fokus satu per-

satu terlebih dahulu”.67

Kepala Bidang Kerjasama, Pembinaan Pengembangan Perpustakaan, Tenaga

Perpustakaan, Dan Pembudayaan Gemar Membaca menuturkan bahwa:

“Kita mengalami kekurangan anggaran dana, sehingga tidak dapat melakukan

pemberdayaan pegawai secara maksimal. Dan hanya bisa menunggu undangan

dari perpustakaan nasional dan intansi lain dan saya harapkan kedepannya

perpustakaan mendapatkan anggaran yang sesuai dengan yang kita butuhkan”.68

Dari temuan diatas, dapat disimpulkan bahwa Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Kota Jambi dalam melakukan pemberdayaan pegawai mengalami kendala dengan

keterbatasannya dana karena anggaran untuk pemberdayaan memang dibatasi oleh

pemerintah kota.

Dari keterangan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, di Dinas Kearsipan

dan Perpustakaan Kota Jambi menghadapi 2 faktor kendala dalam pemberdayaan

sumber daya manusia. Faktor pertama yaitu kurangnya sumber daya manusia yang

berasal dari sarjana ilmu perpustakaan dan pegawai pada bidang layanan serta

faktor kedua keterbatasan anggaran dana.

67

Wawancara dengan sekretaris DKP kota jambi tanggal 21 februari 2019 68

Wawancara dengan kepala bidang kerjasama, pembinaan pengembangan perpustakaan, tenaga

perpustakaan, dan pembudayaan gdtgyemar membaca tanggal 21 februari 2019

Page 70: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

55

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pemberdayaan sumber daya

manusia di lingkungan DKP Kota Jambi

Untuk menyikapi dan menghadapi kendala-kendala dalam pemberdayaan sumber

daya manusia, maka Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kota jambi menempuh

langkah-langkah strategis dalam pemberdayaan sumber daya manusia. Menurut

sekretaris dinas kearsipan dan perpustakaan kota jambi dapat menempuh antara

lain:

a) Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada

Berbagai upaya untuk mengatasi kendala sumber daya manusia, dinas kearsipan

dan perpustakaan dalam hal ini telah melakukan suatu kebijakan yang dirasa

sudah semaksimal mungkin guna memanfaatkan pegawai yang ada untuk dapat

menunjang kinerja disetiap pelayanan di dinas kearsipan dan perpustakaan kota

jambi. Berdasarkan penuturan dari sekretaris dinas kearsipan dan perpustakaan

kota jambi:

“Dikarenakan diperpustakaan ini staf masih kurang jadi perpustakaan

memanfaatkan pegawai yang ada seoptimal mungkin dengan membuat kebijakan

untuk memberlakukan sistem rolling atau pertukaran pada setiap bagian layanan

yang ada dengan catatan pegawai kontrak saja”.69

Menurut penuturan kepala seksi layanan dan otomasi bahwa:

“Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kerja yang ada perpustakaan

memberlakukan kebijakan rolling yang mana biasanya tenaga kontrak saja yang di

rolling agar semua kegiatan kepustakaan dapat berjalan dengan baik dan

optimal”.70

Dari temuan diatas dapat disimpulkan bahwa Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Kota Jambi melakukan upaya dalam menanggulangi kekurangan pegawai dengan

memanfaatkan pegawai yang ada dan membuat kebijakan rolling pegawai kontrak

pada setiap layanan untuk memaksimalkan kegiatan pelayanan kepada pemustaka.

b) Memanfaatkan anggaran yang ada secara optimal

69

Wawancara dengan sekretaris DKP kota jambi tanggal 21 februari 2019 70 Wawancara dengan kepala seksi layanan dan otomasi tanggal 14 april 2019

Page 71: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

56

Dengan keterbatasan anggaran yang tersedia, maka DKP kota Jambi harus mampu

memanfaatkan anggaran secara optimal guna kemajuan perpustakaan. Sebab jika

terjadi ketidakseimbangan dalam pemakaian dana maka akan berdampak pada

tidak bergeraknya program perpustakaan. Berdasarkan hasil obervasi penulis ke

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi dalam beberapa bulan terakhir

tampak hasil nyata pengalokasian dana guna kemajuan perpustakaan seperti

memperbaiki kondisi gedung yang mengalami kerusakan pada bagian atap.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi bahwa:

“Kami sebagai pimpinan tentunya menyiapkan strategi guna memanfaatkan

anggaran tersebut seoptimal mungkin untuk kemajuan perpustakaan ini. Oleh

karena itu langkah yang diambil untuk memanfaatkan anggaran ini dilakukan

secara bertahap dimulai dengan perbaikan gedung perpustakaan, kemudian

mengganti rak-rak buku yang mulai usang, pengadaan koleksi yang dirasa perlu

untuk menunjang kebutuhan informasi pemustaka, dan kami juga sering

mengadakan lomba-lomba untuk SD sekota jambi yang kami adakan di

perpustakaan dan juga melakukan pelatihan kepada pegawai perpustakaan yang

berkerja di sekolah-sekolah yang ada dikota jambi dengan menggunakan anggaran

yang ada”.71

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan anggaran yang ada

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi telah mengalokasikan semaksimal

mungkin anggaran yang ada ke berbagai aspek untuk mencapai kualitas layanan

yang baik bagi pemustaka dan juga untuk memberikan kenyamanan kepada setiap

pemustaka yang berkunjung untuk memanfaatkan fasilitas dan koleksi yang ada.

Dari kedua upaya diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi yakni dengan memanfaatkan

sumber daya manusia yang ada untuk melengkapi disetiap kegiatan pelayanan

perpustakaan dan memanfaatkan anggaran seoptimal mungkin.

71 Wawancara dengan sekretaris DKP Kota Jambi tanggal 21 februari 2019

Page 72: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemberdayaan sumber daya manusia yang dilakukan Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Kota Jambi berdasarkan 5 pion :

a. Kesesuaian tanggung jawab dengan kompetensi pegawai masih kurang

optimal karena terbukti dengan minimnya pegawai yang berlatar

belakang keilmuan perpustakaan dan kurangnya tenaga pustakawan

sehingga terhambatnya kegiatan pelayanan dan itu terlihat dari pelayanan

yang diberikan petugas belum maksimal mulai dari koleksi yang

berantakan sehingga menyusahkan pemustaka mencari koleksi yang

dibutuhkan serta petugas yang tidak ada pada meja kerja atau posisi kerja

sedangkan pemustaka membutuhkan peran dari petugas itu sendiri,

b. Pemberdayaan melalui posisi kerja dengan keahlian pegawai telah

berjalan dengan baik karena para pegawai telah ditempatkan sesuai

dengan skill yg dimiliki walaupun bukan dari keilmuan perpustakaan,

c. Ketepatan keputusan yang dibuat oleh pegawai, ketepatan keputusan

yang diambil oleh pegawai karena pegawai telah diberikan kesempatan

untuk berpartisipasi aktif dalam organisasi dan bertugas secara

profesional dan kepercayaan atasan terhadap pegawai karena atasan

mempercayakan kepada setiap pegawai untuk menyelesaikan tugas dan

memberikan masukan kepada atasan dalam membuat sebuah kebijakan,

d. Kepercayaan manajemen terhadap pegawai sudah sesuai dengan apa

yang diharapkan, kepercayaan itu dalam bentuk mempercayakan petugas

untuk menyelesaikan tugas yang diberikan,

e. Ketepatan pembinaan dan pengembangan terhadap pegawai belum

optimal karena belum adanya pemerataan pembinaan dan pengembangan

pada semua pegawai. Namun disamping itu ada beberapa kegiatan

pemberdayaan sudah optimal misalnya: pemberdayaan kesesuaian

Page 73: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

58

pekerjaan dengan keahlian karena pegawai ditempatkan sesuai dengan

keahlian,.

2. Kendala-kendala yang dihadapi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota

Jambi dalam pemberdayaan sumber daya manusia adalah kurangnya sumber

daya manusia yang berasal dari sarjana ilmu perpustakaan dan kurangnya

sumber daya manusia di bidang pelayanan, serta keterbatasan anggaran

dana.

3. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jambi

untuk mengatasi kendala dalam pemberdayaan pegawai adalah dengan

memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dengan membuat kebijakan

sistem rolling dan memanfaatkan anggaran dana secara optimal.

B. Saran

1. Perlu adanya kebijakan tertulis mengenai pemberdayaan pegawai secara

merata yang ada agar para pegawai setara dalam mendapatkan hak nya

yakni di berdayakan,

2. Perlu adanya penambahan sumber daya manusia yang berlatar belakang

keilmuan perpustakaan guna menunjang kekurangan pegawai yang ada

terutama dibidang pelayanan,

3. Perlu adanya alokasi dana khusus untuk pemberdayaan pegawai yang

dianggarkan setiap tahunnya oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota

Jambi. Alokasi tersebut akan berguna untuk setiap kegiatan pemberdayaan

yang sedang dan akan dilakukan.

Page 74: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dkk. 2012. Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima Perpustakaan.

Jakarta: Sagung Seto.

Ahmad. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality Publiser.

Agus Sartono. 2011. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE.

Al-Qur’an dan Terjemahan. 2008. Potensi Akal dan Ilmu. Departemen Agama

Republik Indonesia.

Blasius Sudarsono. 2012. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Sagung

Seto.

Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata

Kerja. Jakarta: Grasindo.

Fracaro, Kenneth. 2007. The Real Meaning of Empowerment. Professional

Development. Contrach Management. Tennessee.

Gomes, Faurtino Cardoso. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Heppy Elrais. 2012. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hermawan, R & Zen, Z. 2006. Etika Kkepustakawanan: Suatu Pendekatan

Terhadap Profesi Dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung

Seto.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Aplikasi Untuk Pendidikan

Hukum Ekonomi dan Manajemen Sosial, Humaniora, Agama dan Filsafat.

Jakarta: Gunung Persada Press.

Khan. 2010. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi Offset.

Page 75: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

Lasa, Hs. 2008. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gramedia.

Lexi J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualiatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

M. Djunaidi Ghoy & Fauzan Alamshur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mestika Zed. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia.

Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perpustakaan. Perpustakaan Nasional RI.

Rulam Ahmadi. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media.

Soetimah. 2002. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. (Yogyakarta:

Kanisius.

Sugeng priyanto. 2010. Program Pendidikan Pengguna di Perpustakaan dan

Perguruan Tinggi Manfaat Dan Problematikanya.

http://sugengpri.blog.undip.ac.id/2010/03/03 program -pendidikan-

pengguna-di-perpustakaan-perguruan-tinggi-manfaat-danproblematikanya.

(3 januari 2019)

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

______.2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Elfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penulisan:Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistyo Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Graha Pustaka

Umum.

Page 76: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

Sutarno NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Adab dan Humaniora. Jambi: Fakultas Adab dan Humaniora

IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Tjiptono, F. 2009. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Towns, Pierre. 2011. The Case for a Three Dimensional Employee Empowerment

Model. Scientific Article. Board Member, Vice President and Partner of

Onyx Global HR LLC.

Page 77: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (Curriculum Vitae)

Nama : May Nurul Astuti

NIM : IPT. 150446

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Dan Tanggal Lahir : Jambi, 18 Mei 1996

Alamat : Jl. Lingkar Barat. Lrg Sawit Jaya Rt 37

Status : Mahasiswa

Pendidikan : Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Islam,

UIN STS Jambi

HP : 082286417001

Pengalaman Organisasi :-Pengurus Harian Bidang Olahraga HMJ

IPT 2016-2017

-Pengurus Harian Bidang Lingkungan dan

Pengabdian Masyarakat MAPALA Sutha

2016-2017

-Pengurus Harian Organisasi PMII 2016-

2017

-Sekretaris HMJ IPT 2017-2018

No Tingkat Pendidikan Tempat Tahun

1 SD SDN 211 Kota Jambi 2008

2 SMP SMPN 22 kota Jambi 2011

3 SMA SMAN 11 Kota Jambi 2014

4 PTN UIN STS Jambi 2019

Page 78: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

JADWAL PENELITIAN

N

o Jenis Kegiatan

Bulan

Nov-Des Jan-Feb Mar-Apr Mei-Jun

1 Pembuatan Proposal √

2

Pengajuan Proposal

dan Pengajuan Dosen

Pembimbing

3

Konsultasi dan

Perbaikan Proposal

4

Seminar Proposal dan

Perbaikan Hasil

Seminar √ √

5

Pengesahan Judul dan

Izin Riset √

6

Pengumpulan Data

dan Penyusunan Data

7

Analisa Data dan

Penulisan Draf

8

Penyempurnaan dan

Penggandaan Skripsi

9 Ujian Skripsi

Page 79: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi

Page 80: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

Bersama Sekretaris Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Jambi Bapak Drs. Sukisno,

MM

Page 81: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

Bersama Kepala Bidang Kerjasama, Pembinaan Pengembangan Perpustakaan,

Tenaga Perpustakaan, dan Pembudayaan Gemar Membaca Ibu Chairani, SE

Page 82: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

Bersama Dengan Pustakawan Ahli Pertama Bapak Adey Sucuk Zakaria, S. IP

Bersama Dengan Salah Satu Staf Pelaksana Ibu Ria Mustika S. IP

Page 83: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …

Ruang Baca Perpustakaan

Page 84: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …
Page 85: PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM …