8
RADIOTERAPI Radioterapi menggunakan X-ray untuk membunuh sel-sel tumor. Sebuah mesin besar diarahkan pada tumor dan jaringan di dekatnya. Mungkin kadang radiasi diarahkan ke seluruh otak atau ke syaraf tulang belakang. Radioterapi biasanya dilakukan sesudah operasi. Radiasi membunuh sel-sel tumor (sisa) yang mungkin tidak dapat diangkat melalui operasi. Radiasi juga dapat dilakukan sebagai terapi pengganti operasi. Jadwal pengobatan tergantung pada jenis dan ukuran tumor serta usia pasien. Setiap sesi radioterapi biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Beberapa bentuk terapi radiasi: Fraksinasi: Radioterapi biasanya diberikan lima hari seminggu selama beberapa minggu. Memberikan dosis total radiasi secara periodik membantu melindungi jaringan sehat di daerah tumor. Hyperfractionation: Pasien mendapat dosis kecil radiasi dua atau tiga kali sehari, bukan jumlah yang lebih besar sekali sehari. Efek samping dari radioterapi, dapat meliputi: perasaan lelah berkepanjangan, mual, muntah, kerontokan rambut, perubahan warna kulit (seperti terbakar) di lokasi radiasi, sakit kepala dan kejang (gejala nekrosis radiasi). KEMOTERAPI Kemoterapi, yaitu penggunaan satu atau lebih obat-obatan untuk membunuh sel- sel kanker. Kemoterapi diberikan secara oral atau dengan infus intravena ke seluruh tubuh. Obat-obatan biasanya diberikan dalam 2-4 siklus yang meliputi periode pengobatan dan periode pemulihan. Dua jenis obat kemoterapi, yaitu: temozolomide (Temodar) dan bevacizumab (Avastin), baru-baru ini telah mendapat persetujuan untuk pengobatan glioma ganas. Mereka lebih efektif, dan memiliki efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan obat-obatan kemo versi lama. Temozolomide memiliki keunggulan lain , yaitu bisa secara oral. Untuk beberapa pasien dengan kasus kanker otak kambuhan, ahli bedah biasanya melakukan operasi pengangkatan tumor dan kemudian melakukan implantasi wafer yang mengandung obat kemoterapi. Selama beberapa minggu, wafer larut,

Kemoterapi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Molly

Citation preview

RADIOTERAPI

Radioterapi menggunakan X-ray untuk membunuh sel-sel tumor. Sebuah mesin besar diarahkan pada tumor dan jaringan di dekatnya. Mungkin kadang radiasi diarahkan ke seluruh otak atau ke syaraf tulang belakang.

Radioterapi biasanya dilakukan sesudah operasi. Radiasi membunuh sel-sel tumor (sisa) yang mungkin tidak dapat diangkat melalui operasi. Radiasi juga dapat dilakukan sebagai terapi pengganti operasi. Jadwal pengobatan tergantung pada jenis dan ukuran tumor serta usia pasien. Setiap sesi radioterapi biasanya hanya berlangsung beberapa menit.

Beberapa bentuk terapi radiasi:

Fraksinasi: Radioterapi biasanya diberikan lima hari seminggu selama beberapa minggu. Memberikan dosis total radiasi secara periodik membantu melindungi jaringan sehat di daerah tumor.

Hyperfractionation: Pasien mendapat dosis kecil radiasi dua atau tiga kali sehari, bukan jumlah yang lebih besar sekali sehari.

Efek samping dari radioterapi, dapat meliputi: perasaan lelah berkepanjangan, mual, muntah, kerontokan rambut, perubahan warna kulit (seperti terbakar) di lokasi radiasi, sakit kepala dan kejang (gejala nekrosis radiasi).

KEMOTERAPI

Kemoterapi, yaitu penggunaan satu atau lebih obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi diberikan secara oral atau dengan infus intravena ke seluruh tubuh. Obat-obatan biasanya diberikan dalam 2-4 siklus yang meliputi periode pengobatan dan periode pemulihan.

Dua jenis obat kemoterapi, yaitu: temozolomide (Temodar) dan bevacizumab (Avastin), baru-baru ini telah mendapat persetujuan untuk pengobatan glioma ganas. Mereka lebih efektif, dan memiliki efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan obat-obatan kemo versi lama. Temozolomide memiliki keunggulan lain , yaitu bisa secara oral.

Untuk beberapa pasien dengan kasus kanker otak kambuhan, ahli bedah biasanya melakukan operasi pengangkatan tumor dan kemudian melakukan implantasi wafer yang mengandung obat kemoterapi. Selama beberapa minggu, wafer larut, melepaskan obat ke otak. Obat tersebut kemudian membunuh sel kankernya.

Efek samping dari kemoterapi, antara lain: mual dan muntah, sariawan, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, dan banyak lainnya. Untuk menangani efek samping dari kemoterapi, diskusikan hal ini dengan dokter Anda.Kombinasi radiokemoterapi mulai dikembangkan. Peningkatan ketahanan hidup selama 1 tahun sebanyak 10% dan 2 tahun sebanyak 8,6%. Nitrosourea (BCNU) merupakan regimen yang paling efektif.Sebagian besar tumor otak bersifat radioresponsif (moderately sensitive), sehingga pada tumor dengan ukuran terbatas pemberian dosis tinggi radiasi diharapkan dapat mengeradikasi semua sel tumor. Namun demikian pemberian dosis ini dibatasi oleh toleransi jaringan sehat disekitarnya. Semakin dikit jaringan sehat yang terkena maka makin tinggi dosis yang diberikan. Guna menyiasati hal ini maka diperlukan metode serta teknik pemberian radiasi dengan tingkat presisi yang tinggi.Perencanaan radiasi seperti 3-dimensional conformal theraphy, penggunaan multi leaf collimators dan IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy) merupakan metode radiasi yang saat ini digunakan dan masih terus dikembangkan.Stereotactic Radiosurgery (SRS) merupakan metode radiasi yang bertujuan untuk memberikan dosis radiasi setinggi mungkin pada lesi jaringan otak dengan meminimalkan dosis yang diterima oleh jaringan sehat sekitar tumor. Digunakan alat leksel gamma knife yang menggunakan sumber radiasi Cobalt-60. metode radiasi lain menggunakan sumber radiasi sinar X pada alat Linier accelerator (Stereotactic Radiotheraphy, SRT). Selain berbeda pada sumber, metode pemberiannya juga berbeda. Pada SRS radiasi diberikan dalam fraksi tunggal mengingat perencanaan dan pelaksanaannya yang lebih rumit, hal ini berbeda dengan SRT dimana radiasi dapat diberikan dalam beberapa fraksi. Baik SRS maupun SRT, berkombinasi dengan radiasi eksterna seluruh otak, terbukti memberikan hasil yang efektif. Sebanyak 94% dan 73% tumor terkontrol pada bulan ke-13 dan 26. Disamping tumor otak SRS dilaporkan juga memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan microsurgery pada kasus neuroma akustikus dalam hal timbulnya neuropati fasial dan trigeminus, lama perawatan, gangguan pendengaran serta kekambuhan. Lesi non maligna intrakranial lain yang tercatat dapat memberikan hasil pengobatan yang baik adalah arterio venous malvormation (AVM). Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) merupakan pengembangan metode konformal yang menjamin akurasi radiasi. Di negara maju penggunaan peralatan ini sudah merupakan hal yang biasa namun karena penggunaannya belum lama maka pelaporan yang dipublikasikan belum banyak dan masih kontroversi. Sebagai pengembangan IMRT saat ini telah beredar dipasaran peralatan cyberknife, sebuah alat dengan dasar kerja kombinasi antara teknologi robotik dengan radiasi.Pemilihan jenis terapi pada tumor otak tergantung pada beberapa faktor, antara lain :kondisi umum penderita, tersedianya alat yang lengkap, pengertian penderita dan keluarganya, dan luasnya metastasis.adapun terapi yang dilakukan, meliputi Terapi Steroid, pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.Terapi SteroidSteroid secara dramatis mengurangi edema sekeliling tumor intrakranial, namun tidak berefek langsung terhadap tumor.Pengobatan terpilih tumor otak adalah ekstirpasi radikal namun apabila hal ini tidak dapat dilakukan maka dekompresi merupakan hal yang harus dikerjakan semaksimal mungkin. Selanjutnya radiasi diberikan sebagai pengobatan ajuvan setelah dilakukan pengangkatan tumor tersebut. Tindakan ajuvan ini dilakukan pada astrositoma (derajat keganasan II, III,IV), epen-dimoma, oligodcndroglioma, kraniofaringioma, serta kordoma. Pada kasus-kasus yang tidak lagi resektabel atau tidak layak operasi ataupun menolak operasi maka radioterapi harus berperan sebagai modalitas tunggal. Kasus ini terjadi pada tumor-tumor yang letaknya sentral, pada batang otak,ventrikel 3, pada metastasis otak yang multipel. Sebagai terapi kombinasi maka radioterapi pada pengobatan tumor-tumor intrakranial dilakukan setelah pembedahan (radiasi pasea bedah), yakni bertujuan untuk mengeradikasi sisa-sisa sel tumor yang masih tertinggal baik secara mikroskopik dan bila mungkin juga untuk tumor yang masih tampak. Untuk mencegah terjadinya udem yang mikroskopik pada parenkim otak yang dapat menambah tinggi tekanan intrakranial maka dianjurkan pemberian kortikosteroid dosis tinggi. Dosis radiasi ditentukan oleh jenis histologik, respons terhadap radiasi, lokasi anatomik dan toleransi jaringan sehat di sekitarnya. Luas lapangan radiasi ditentukan oleh ekstensi tumor dan daerah-daerah potensial, seperti halnya radiasi elektif yang dianjurkan diberikan pada meduloblastoma. Berbagai upaya harus dilakukan pada pengobatan radiasi tumor otak untuk memperoleh basil yang paling optimal, antara lain :

Mengetahui letak tumor (prabedah) secara tepat terhadap titik-titik anatomi intrakranial tertentu. Sebelum ada CT Scan, maka pemeriksaan radiologik dengan kontras (angiografi serebral) merupakan satu-satunya sarana, pada saat ini dengan CT Scan dapat diketahui dengan tepat selain lokasi juga volume tumor sehingga dapat ditetapkan volume target radiasi. Pemeriksaan yang kurang invasif sifatnya ini juga sangat bermanfaat dalam menilai hasil pengobatan.

Penggunaan simulator. Simulator adalah sarana pembantu pada radioterapi yang berfungsi untuk meniru (to simulate) alat radiasi yang sebenarnya, alat ini dilengkapi pula oleh tabir fluoroskopi dan televisi sirkit tertutup sehingga dapat ditentukan berbagai lokasi anatomi dalam tubuh. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pemeriksaan CT Sean, maka lokasi daerah penyinaran ditentukan dengan bantuan simulator ini. Dengan demikian penggunaan simulator ini akan menjamin ketepatan arah radiasi, dalam arti tumor akan memperoleh radiasi maksimal dan minimal pada jaringan sehat di sekelilingnya. Setelah ditetapkan lapangan radiasi yang definitif dibuat foto lapangan tersebut, sebagai alat pengecek serta guna dokumentasi.

Lapangan radiasi ganda (multiple-field irradiation). Untuk tumor-tumor yang letaknya superfisial biasanya cukup digunakan satu lapangan radiasi. Cara ini tidak mungkin di-laksanakan untuk diberikan dalam dua atau lebih arah. Dengan cara ini maka jaringan sehat yang dilintasi sinar pengion akan memperoleh dosis yang relatif rendah. Dengan makin rendahnya dosis radiasi yang diterima oleh jaringan sehat maka diharapkan makin sedikit efek samping yang timbul

Proses penyembuhan

Pada beberapa kasus, tindakan pembedahan diikuti dengan pembuangan beberapa bagian otak yang terkait, sehingga pascatindakan, penderita mengalami kesulitan untuk bergerak, berbicara atau makan. Berbagai macam bentuk terapi dapat membantu mengembalikan atau memperbaiki aktifitas yang terganggu akibat kondisi tersebut. Contohnya, ahli fisioterapi dapat memulihkan keterbatasan gerakan dan tingkat daya kekuatan penderita, dan ahli terapi wicara akan membantu meningkatkan kualitas kemampuan berbicara dan makan.TerapiPengobatan tumor otak tergantung pada jenis, lokasi dan kepekaan terhadap radiasi dan agen kimia. Tujuan perawatan adalah menghilangkan tumor jika mungkin, atau jika tidak maka untuk menguranginya, meringankan gejala dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut. Pilihan terapi tumor otak seperti halnya pada kanker jenis lain, yaitu operasi, kemoterapi, dan radioterapi.Obat-obatan lain untuk mengontrol gejala termasuk obat untuk mengontrol edema otak atau akumulasi cairan, diuretik untuk mengurangi pembengkakan otak, analgesik untuk mengurangi rasa sakit, antasida untuk mengurangi stres ulkus dan antikonvulsan untuk mengurangi kejang.radiasi

Kombinasi Obat Kemoterapi tidak dibatasi dengan penggunaan satu obat kanker. Biasanya kemoterapi berupa kombinasi dari obat yang bekerja bersama khususnya untuk membunuh sel kanker. Obat kanker yang dikombinasikan memiliki mekanisme aksi yang berbeda saat di dalam sel. Aksinya dapat meningkatkan pengrusakan dari sel kanker dan mungkin dapat menurunkan resiko perkembangan kanker yang resisten terhadap salah satu jenis obat. Terapi KombinasiPengobatan kanker pada dasarnya sama, yaitu salah satu atau kombinasi dari beberapa prosedur berikut : 1. Pembedahan (Operasi) 2. Penyinaran (Radioterapi) 3. Pemakaian obat-obatan pembunuh sel kanker (sitostatika/khemoterapi) 4. Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi) 5. Pengobatan dengan hormonUntuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari pembedahan, penyinaran dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun penyinaran. Kadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan, untuk memperkecil ukuran tumor; atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker. Kemoterapi yang dikombinasikan dengan pembedahan, akan memperbaiki kesempatan harapan hidup pada penderita kanker usus besar, payudara atau kendung kemih yang telah menyebar ke kelenjar getah bening regional.KEGUNAAN KEMOTERAPITujuan kemoterapi adalah untuk mengobati atau memperlambat pertumbuhan kanker atau mengurangi gejalanya.1. PENGOBATAN Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis kemoterapi atau dengan kombinasi beberapa jenis kemoterapi.2. KONTROL Kemoterapi ada yang hanya bertujuan untuk mengontrol perkembangan kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain sehingga memungkinkan pasien hidup secara normal.3. MENGURANGI GEJALA Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul akibat kanker tersebut, pada pasien seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil daerah tubuh yang terserang kanker (memperkecil ukuran kanker pada daerah tubuh yang terserang).Kemoterapi dapat diberikan sesudah atau sebelum proses pengobatan utama yaitu pembedahan. Pemberian sebelum operasi biasanya menggunakan obat-obatan yang bertujuan memperkecil ukuran kanker sehingga hasil pengobatan utama akan lebih efektif, dikenal sebagai kemoterapi neoadjuvan. Sedang pemberian kemoterapi setelah pengobatan utama bertujuan untuk membunuh sisa sel kanker yang tertinggal atau yang dapat berkembang lagi kemudian, dikenal sebagai kemoterapi adjuvan.