42
PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER NURLAILY MARDIANA / 08700225

KEPALA LEHER

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kepala leher

Citation preview

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHERNURLAILY MARDIANA / 08700225KepalaBentuk : Normal, hidrocephalus, mikrosephalusRambut ( warna, mudah dicabut / tidak )UUB ( cekung, menonjol, menutup/belum )

Pemeriksaan rambutInspeksi dan Palpasi : Penyebaran, bau, rontok ,warna.Distribusi merata atau tidak, adakah alopesia, daerah penyebaran.Kualitas, Hirsutisme ( pertumbuhan rambut melebihi normal ) pada sindrom Cushing, polycistik ovarii, dan akromegali, penurunan jumlah dan pertumbuhan rambut seperti pada penderita hipotiroidisme ( alopesia ). Warna, putih sebelum waktunya terjadi pada penderita anemia perniciosa, merah dan mudah rontok pada malnutrisi.

Pemeriksaan kepalaInspeksi : Bentuk kepala (Dolicocephalus/ lonjong, Brakhiocephalus/ bulat ), kesimetrisan, dan pergerakan. Adakah hidrochepalus/ pembesaran kepala.Palpasi : Nyeri tekan, fontanella cekung / tidak ( pada bayi ).

MukaSimetrisMongoloidParalisis

Pemeriksaan WajahInspeksi : Perhatikan ekspresi wajah pasien, warna dan kondisi wajah pasien, struktur wajah pasien, sembab atau tidak, ada kelumpuhan otot-otot fasialis atau tidak.

7CushingSyndrome

Myxedema

Exophthalmos

Acromegaly

Down Syndrome

Down Syndrome

MataPalpebrae melihat edema Konjunctiva melihat anemis Sclera (ikterus )Pupil : Reflex cahaya Cornea

Pemeriksaan MataInspeksi : Kelengkapan dan kesimetrisan mataAdakah eksoftalmus ( mata menonjol ), atau Endofthalmus ( mata tenggelam )Kelopak mata / palpebra : adakah oedem, ptosis, peradangan, luka, atau benjolanBulu mata : rontok atau tidakKonjunctiva dan sclera, adakah perubahan warna, kemerahan ,kuning atau pucat.Warna iris serta reaksi pupil terhadap cahaya, miosis /mengecil, midriasis/ melebar, pin point / kecil sekali, nomalnya isokor / pupil sama besar.

Pemeriksaan MataKornea, warna merah biasanya karena peradangan, warna putih atau abu-abu di tepi kornea ( arcus senilis ), warna biru, hijau pengaruh ras. Amati kedudukan kornea, Nigtasmus : gerakan ritmis bola mataStrabismus konvergent : kornea lebih dekat ke sudut mata medialStrabismus devergent : pasien mengeluh melihat dobel, karena kelumpuhan otot.

Arcus Senilis

17Pterygium

18

19

20

21

22Pemeriksaan MataPemeriksaan VisusDengan jarak 5 atau 6 M dengan Snellen Card periksa visus Okuli Dextra (OD) dan Okuli Sinistra (OS)5/5 atau 6/6 = normal1/ 60 = Mampu melihat dengan hitung jari 1/300 = Mampu melihat dengan lambaian tangan1/~ = Mampu melihat gelap dan terang0 = Tidak mampu melihat

Pemeriksaan MataPemeriksaan lapang pandang.Hemianoxia : pasien tidak dapat separoh dari medan penglihatan.Hemoxia : pasien tidak dapat melihat seperempat dari lapang penglihatan.Pemeriksaan tekanan bola mata.Dengan mengunakan tonometri atau palpasi bola mata untuk mengetahui adanya nyeri tekan atau konsistensi bola mata. Pemeriksaan dengan Oftalmoskop.

TelingaBentukLiang telinga ( Membrane thympani )Mastoid

Pemeriksaan TelingaInspeksi dan palpasiAmati bagian telinga luar: bentuk, ukuran, warna, lesi, nyeri tekan, adakah peradangan, penumpukan serumen.Dengan otoskop periksa amati, warna, bentuk, transparansi, perdarahan, dan perforasi.Uji kemampuan kepekaan telinga :Dengan bisikan pada jarak 4,5 6 M untuk menguji kemampuan pendengaran telinga kiri dan kanan.Dengan arloji dengan jarak 30 Cm, bandingkan kemapuan mendengar telinga kanan dan kiri.

28

29Pemeriksaan TelingaDengan garpu tala lakukan uji weber: mengetahui keseimbangan konduksi suara yang didengar pasien, normalnya pasien mendengar seimbang antara kanan dan kiriDengan garpu tala lakukan uji rinne: untuk membandingkan kemampuan pendengaran antara konduksi tulang dan konduksi udara, normalnya pasien mampu mendengarkan suara garpu tala dari konduksi udara setelah suara dari konduksi tulangDengan garpu tala lakukan uji swabach: untuk membandingkan kemampuan hantaran konduksi udara antara pemeriksa dan pasien, dengan syarat pendengaran pemeriksa normal.

Pemeriksaan HidungInspeksi dan palpasiAmati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (adakah pembengkokan atau tidak)Amati meatus, adakah perdarahan, kotoran, pembengkakan, mukosa hidung, adakah pembesaran (polip)

MulutBibir : Kering, sianosis, simetrisGigi : Selaput lendir ( stomatitis )Lidah : papil atrofiFaring, tonsil, dan tenggorokan

Pemeriksaan Mulut & FaringInspeksi dan Palpasi :Amati bibir, untuk mengetahui kelainan kongenital (labioscheisis, palatoscheisis, atau labiopalatoseisis ), warna bibir pucat, atau merah ,adakah lesi dan massa.Amati gigi, gusi, dan lidah, adakah caries, kotoran, kelengkapan, gigi palsu, gingivitis, warna lidah, perdarahan dan abses.Amati orofaring atau rongga mulut, bau mulut, uvula simetris atau tidak.Adakah pembesaran tonsil, T0: Sudah dioperasi, T1: Ukuran normal, T2: Pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah, T3: Pembesaran sampai garis tengah, T4: Pembesaran melewati garis tengah.Perhatikan suara pasien, ada perubahan atau tidak.Perhatikan adakah lendir dan benda asing atau tidak.

LeherBentukBendungan venaTrachea ( simetris / tidak )TortikolisKelenjar gondokKGBKaku kuduk

Pemeriksaan LeherDengan inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :Bentuk leher simetris atau tidak, ektomorf/kurus ditemukan pada pasien dengan gizi jelek, atau TBC, sedangkan endomorf ditemukan pada pasien obesitas, adakah peradangan ,jaringan parut, perubahan warna, dan massa.Kelenjar tiroid, ada pembesaran atau tidak dengan meraba pada suprasternal pada saat pasien menelan, normalnya tidak teraba kecuali pada orang kurus.

Pemeriksaan LeherVena jugularis, ada pembesaran atau tidak, dengan cara lakukan pembendungan pada supraklavikula kemudian tekan pada ujung proximal vena jugularis sambil melepaskan bendungan pada supraklavikula, ukurlah jarak vertikal permukaan atas kolom darah terhadap bidang horizontal, 38Pemeriksaan LeherPalpasi pada leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid dan posisi trakea.Pembesaran kelenjar limfe leher (Adenopati limfe) menandakan adanya peradangan pada daerah kepala, orofaring, infeksi TBC, atau syphilis.Pembesaran tiroid dapat terjadi karena defisiensi yodium.Perhatikan posisi trakea, bila bergeser atau tidak simetris dapat terjadi karena proses desak ruang atau fibrosis pada paru atau mediastinum.

40

http://www.utdol.com/online/content/image.do?imageKey=onco_pix/lymph_8.htm&title=Lymph%20nodes%20head%20and%20neck41TERIMA KASIH