Upload
nur-agami
View
135
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PEMERIKSAAN KEPALA,LEHER,EKSTREMITAS ANAK.ppt
Citation preview
Oleh: Nur agami
Pembimbing: dr.Martaviani B,Mkes.SpA
Pada bayi kurang dari 2 tahun, diukur lingkaran kepala terbesar
Caranya meletakan pita melingkari kepala melalui glabela pada dahi, bagian alis mata, dan bagian belakang kepala yang paling menonjol yaitu protuberansia oksipitalis
Waktu lahir sekitar 35 cm6 bulan sekitar 43.5 cm1 tahun sudah bertambah 12 cm dari
waktu lahirPada umur 6 tahun bertambah 6 cm
lagiPada waktu dewasa sekitar 55 cm
Makrosefali pada hidrosefalus dan megaloensefali
Mikrosefali pada kelainan sindrom down, infeksi TORCH, disgenesis/hipoplasia otak
• Umur 1 bulan bila leher bayi diangkat kepala akan terjatuh kebelakang, bila didudukan kepala akan terjatuh kedepan
• Akhir bulan kedua bila ditengkurapkan bayi akan dapat mengangkat kepala sejenak
• Umur 3 bulan bayi dapat menjaga kepala beberapa saat meskipun belum stabil
• Umur 5 bulan bayi dapat menegakan kepala dalam posisi duduk
• Perlunakan tabula eksterna tulang tengkorak
• Diperiksa dengan menekan tengkorak dibelakang dan diatas telinga dengan cukup keras
• Bila positif teraba sepertimenekan bola pingpong, masih normal sampai pada bayi berumur 6 bulan
• Abnormal pada rakitis, sifilis, hipervitaminosis A dan hidrosefalus
Tanda Macewen atau cracked-pot sign diperiksa dengan mengetukan jari pada tulang tengkorak
Positif terdengar seperti suara pot retak
Normal selama ubun-ubun masih terbuka
Bila ubub-ubun telah menutup menunjukan peninggian tekananan intrakranial atau dilatasi ventrikel otak
Perhatikan warna, ketebalan, dan pertumbuhan rambut kepala
Pada pasien malnutrisi berwarna merah jagung, kering dan mudah dicabut
Perhatikan kulit kepala akan terdapatnya manifestasi infeksi, hemangioma dan lesi kulit lain.
• Normal datar, rata, sedikit cekung• Ubun-ubun cekung pada malnutrisi dan
dehidrasi• Ubun-ubun cembung pada hidrosefalus,
meningitis, hematoma subdural, tumor intrakranial, perdarahan intraventrikular
• Ubun-ubun terlambat menutup pada rakitis, hidrosefalus, sifilis, hipotiroidisme, osteogenesis imperfekta, rubela kongenital, malnutrisi, sindrom down
Pada umur 19 bulan 90% telah menutup
Terlambat menutup pada : Rakitis, hidrosefalus, sifilis,
hipotiroidisme, osteogenesis imperfekta, rubela kongenital, malnutrisi kongenital, sindrom down
Terlalu cepat menutup pada kraniositosis dan osteoporosis
Tanda Macewen (Cracked-Pot Sign)Perkusi pada calvaria, suara pot
retakSelama UUB masih terbuka
• Asimetri wajah disebabkan oleh posisi janin intrauterin
• Paralisis facialis menyebabkan asimetri wajah, saaat menangis atau tertawa wajah tertarik ke sisi yang sehat
• Pembengkakan wajah lokal disebabkan oleh edema, radang lokal, atau akibat infeksi kelenjar-kelenjar submandibularis, submaksilaris dan parotis.
Neonatus bereaksi terhadap cahaya pada usia 1 bulan, mengikuti gerakan jari pada usia 2 bulan.
Pada umur 6 bulan dapat memfokuskan pandangan pada obyek tertentu.
Perhatikan simetris palpebra, ptosis adalah palpebra yang tidak dapat terbuka
Lagopthalmos adalah palpebra yang tidak dapat menutup
Hemangioma sering ditemukan pada palpebra
Hordeolum ialah infeksi stafilokok pada tepi palpebra
Pada sindrom Cornelia de Lange dan sindrom Wardenburg alis sisi kiri dan kanan bertemu di tengah
Bila sampai 6 bulan belum terbuka ditandai oleh air mata yang selalu mengalir
Epifora ialah produksi air mata yang berlebihan
• Perdarahan subkonjungtiva • Oftalmia neonatorum• Tanda defisiensi vitamin A :
– Hemeraltopia– Xerosis konjungtiva– Xerosis kornea– Keratomalasia
• Pinguekula• Pterigium
Normal berwarna putih, sklera biru terdapat pada osteogenesis imperfekta, glaukoma dan sindrom Marfan
Pada sklera sering terdapat nevus Ikterus mudah terlihat pada sklera
Kornea yang normal harus jernihBila terdapat peradangan, ulkus,
atau kekeruhan berarti abnormal
Pupil berbentuk bulat, simetris, diameter normal 3-4 mm
Refleks cahaya pupil perlu diperiksa baik langsung maupun konsensual
Midriasis atau miosisHipus adalah pupil yang melebar
atau menyempit secara cepat dan ritmis
Lensa yang normal berwarna jernihKekeruhan lensa disebut katarakSubluksasi lensa merupakan bagian
dari sindrom marfan atau homosistinuria
• Pada esoftalmos bola mata tampak menonjol keluar dan besar
• Enoftalmos ditandai oleh bola mata yang kecil dan dalam
• Pada keadaan normal iris terletak diantara kedua palpebra
• Pada bayi prematus dan cukup umur sampai beberapa hari iris berada dibawah palpebra superior, mirip dengan matahari yang sedang tenggelam (sun set sign)
• Strabismus, juling adalah sumbu visual yang tidak sejajar pada pelbagai lapangan gerakan bola mata
• Eksotrofia• Endotrofia• Hipertrofia• Hipotrofia• Esotrofia• Ektrofia
Nistagmus adalah gerakan bola mata yang ritmik, biasanya cepat dan dapat horizontal, vertikal, berputar atau campuran
Nistagmus vesikularNistagmus okularNistagmus neurogenik
Telinga luarTelinga dalam Telinga tengah
Ukuran dan bentuk daun telingaLiang telinga dilihat kebersihan,
laserasi dan korpus alienum
Membran timpani normal sedikit cekung dan tampak mengkilap
Perhatikan apakah terdapat perforasi
Perhatikan apakah terdapat tanda-tanda pembengkakan dan nyeri pada daerah belakang telinga
Ketajaman pendengaran dinilai secara kasar, neonatus sudah bereaksi terhadap suara
Pada bayi berumur 6bulan ketajaman pendengaran dapat dinilai dengan alat FFT (free field test)
Pada anak yang lebih besar dilakukan dengan garpu tala dan audiometer
Perhatikan bentuk hidung abnormalHidung pesek dengan dasar yang
lebar mirip pelana kuda (saddle nose) terdapat pada sifilis kongenital
Perhatikan mukosa hidung dan sekret hidung
Epistaksis jarang terjadi pada bayi, bila ada biasanya menunjukan kelainan darah
Inspeksi:- Trismus diukur dari ujung gigi seri atas dan bawah hasil: derajat ringan bila lebar antar gigi > 2 cm
: derajat sedang bila lebar antar gigi < 1 cm
: derajat berat bila tidak ada jarak antar gigi
Penyebab: tetanus, infeksi/abses sekitar mulut, dislokasio sendi temporomandibuler, parotitis, ensefalitis.
Inspeksi:- Halitosis hasil: bau aseton ketoasidosis
: bau amonia uremia
: bau busuk abses paru-paru Penyebab: higiene gigi dan mulut yang buruk,
dehidrasi, muntah, tonsilitis kronik, darah dalam mulut, hipertrofi adenoid, stomatitis, demam tifoid.
- Inspeksi bibir Simetris/ asimetris - jika asimetris waktu menangis/ tertawa dapat
disebabkan oleh paresis N. trigeminus atau fasialis. Terdapat labioskisis, fisura atau tidak Perhatikan mukosa bibir, apakah berwarna: - pucat - biru keabu-abuan - merah anggur - bercak pigmentasi berbatas tegas berwarna biru-hitam atau coklat di mukosa bibir, mulut, hidung.
labioskisis
- Inspeksi mukosa pipi Perhatikan mukosa pipi apakah ada:
- Bercak koplik: Bercak putih keabuan dikelilingi daerah kemerahan, timbul pada mukosa pipi dalam yang berhadapan
dengan geraham bawah.
- oral trush: bercak berwarna putih, menimbul, mirip sisa susu di selaput lendir, bibir, pipi, lidah.
- pigmentasi kecoklatan atau tidak
Bercak koplik
- Inspeksi palatum Perhatikan apakah:
- arkus palatum simetris/ tidak
- terdapat ptekie, mutiara epstein, palatoskisis, uvula bifida atau tidak.
Eipstein pearlUvula bifida
- Inspeksi gingiva perhatikan warna, terdapatnya edema dan tanda-
tanda gingivitis. Perhatikan adanya abses periapikal, epulis,
hiperptrofi gingiva.
epulis
- Inspeksi lidah perhatikan apakah ada:
- bifukrasio lidah - lidah kotor
- makroglosia/ mikroglosia - geographic tongue
- glosoptosis
- tremor lidah
makroglosia Geographic tongue
- Inspeksi gigi Perhatikan apakah terdapat maloklusi gigi, karies dentis,
hipoplasia email.
- Inspeksi saliva Perhatikan apakah ada hipersalivasi atau tidak - hipersalivasi neonatus atresia esofagus - hipersalivasi pada anak tumbuh gigi, stomatitis,
defisiensi mental, epiglotitis akut, abses
peritonsilar, cerebral palsy, parese
N.IX & N.X (poliomielitis, difteria,
miastenia)
Maloklusi gigi
- Inspeksi faring Perhatikan dinding posterior faring, apakah:
- mukosa hiperemis - eksudat
- edema - abses
- ulserasi - post nasal drip
Perhatikan tonsil:
- ukuran tonsil To, T 1, T2, T3, T4
- terdapat kripti, detritus, hiperemia, ulserasi atau tidak.
- Inspeksi laring Perhatikan apakah terdapat stridor atau tidak.
- Stridor pada neonatus hipokalsemia, trakeomalasia, laringomalasi,
neoplasma, atau kerusakan N. laringeus
- Stridor pada anak benda asing, trauma
Dengan menggunakan laringoskopi, perhatikan apakah terdapat spasme, edema, paralisis, stenosis atau tumor pada laring .
- Inspeksi leher Panjang-pendek leher:
- bayi: leher tampak pendek
- usia 3-4 tahun: tampak memanjang
- pendek abnormal: sindrom hunter, hurler, klippel feil, morquino,
noonan, turner, kondodistrofi.
Luka parut atau kelainan kulit Tortikolis atau tidak peningkatan pulsasi vena jugularis
- jika terlihat pulsasi vena pd saat anak duduk/ berdiri ↑ VJP
Pembengkakan, pembesaran massa/ organ.
- Palpasi leher Pemeriksaan tekanan vena jugularis
- pasien dalam posisi terlentang dengan sudut kepala-dada ± 15-30o.
- hadapkan kepala pasien ke arah yg berlawanan dari pemeriksa.
- lihat batas atas distensi vena jugularis
- Bila perlu dengan mengosongkan vena dengan menekan cranial vena
dan mengurut ke caudal dilepaskan
- lihat apakah terdapat pulsasi vena diatas distensi vena.
- Tekanan vena jugularis ↑ pada gagal jantung
kongestif, tamponade jantung, perikarditis konstriktiva, massa di mediastinum
Pemeriksaan kaku kuduk
- pasien dalam posisi terlentang
- fleksikan kepala sampai dagu menyentuh dada
- hasil: bila terdapat tahanan kaku kuduk +
Pemeriksaan tiroid
- pada bayi-anak kecil: pemeriksaan dilakukan terlentang.
- Pada anak yang lebih besar: pemeriksaan dilakukan dengan posisi
duduk dan dari belakang .
- raba kelenjar tiroid dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah.
- minta pasien untuk menelan normal: bergerak ke atas.
- Nilai ukuran, bentuk, posisi, permukaan, konsistensi kelenjar tiroid,
mobiditas, terdapat nyeri/ tdk.
Hasil abnormal: • Pembesaran hiperaktivitas tiroid, keganasan,
goiter• Tiroid besar + licin hiperplasia tiroid• Nodul adenoma atau keganasan• Tiroid besar + nyeri tiroiditis• Hipotiroidisme + goiter pemberian obat anti tiroid,
tiroiditis Hashimoto, defisiensi yodium• Hipotiroidisme tanpa goiter kongenital, herediter
atau familial, sekunder akibat penyakit hipofisis
Pemeriksaan KGB - pasien dalam posisi duduk, leher sedikit
difleksikan. - palpasi dengan menggunakan jari telunjuk-tengah,
nilai KGB: - preaurikula - submental - aurikula posterior - servical superficial - occipital - servical
posterior - tonsilar - deep servical
chain - submandibula -
supraclavicular
Amati:• Kelainan kongenital pada ekstremitas
superior dan inferior:- Amelia (tidak terdapatnya semua
anggota gerak)- Ekstromelia (tidak ada salah satu
anggota gerak)- Fokomelia (anggota gerak begian
proksimal yang pendek)- Sindaktili (bergabungnya jari-jari)- Polidaktili (jumlah jari lebih dari normal)
ekstromelia
Polidaktili
Sindaktili
Panjang serta bentuk anggota gerak yang sangat dipengaruhi oleh keadaan nutrisi atau faktor genetik:
- Ekstremitas (termasuk jari-jari) yang panjang dan kurus terdapat pada pasien aranodaktili, homosistinuria dan sindrom marfan
- Anggota gerak yang pendek dan lebar terdapat pada sindrom down, kondrodistrofi
- Ekstremitas kanan dan kiri tidak sama panjang, disebabkan oleh: fraktur, dislokasi panggul atau penyakit panggul lainnya
- Jari-jari tabuh (clubbed finger) pada tangan dan kaki, dpt disebabkan oleh setiap keadaan yang menyebabkan hipoksia kronik (PJB sianotik, peny paru kronik) dan penyakit lainnya (peny hati kronik, endokarditis dan beberapa keganasan
Perhatikan pembengkakan tulang, yg mungkin disebabkan oleh:
- Infeksi : kemerah-kemerahan dg suhu meninggi adalah untuk osteomielitis
- Kalsifikasi tulang bertambah terdapat sesudah patah tulang, tumor dan kista tulang
- Patah tulang dg gejala: kelainan bentuk, tdk dapat digerakkan, nyeri & krepitasi pd tulang jika digerakkan
Warna kulit anggota gerak yang pucat disertai
perabaan dingin gangguan perfusi perifer
Persendian- Diperiksa suhunya, ada nyeri tekan
atau tidak, pembengkakan cairan, kemerahan dan limitasi atau nyeri pada pergerakan.
- Sendi yang membengkak dan panas ditemukan pada artritis, alergi, serum sickness, osteokondritis.
OtotDiperhatikan adanya spasme,
paralisis, nyeriMemeriksa tonus dengan memegang
otot dan dinilai ketegangan, respon otot pada waktu dengan atau tanpa tahanan, tanggapan terhadap stimulasi nyeri
- Tonus otot meninggi pada semua keadaan yang menyebabkan tegangan otot: luka/ infeksi otot, tulang atau pada sendi, penyakit metabolisme, kerusakan UMN, tumor kauda ekuina
- Spasme umum ditemukan pada tetanus.
Perhatikan paresis atau paralisis- Paralisis flaksid biasanya
menunjukkan kerusakan LMN dan dapat ditemukan pada poliomielitis,miastenia
- Paralisis spastik terdapat pada penyakit UMN, penyakit otak degeneratif
Pemeriksaan edema- Menekan selama 2-3 detik - Pitting – non pitting- Terbentuk cekungan edema pitting
Turgor- Menjepit atau mencubit kulit 30-60
detik- Normal < 1 detik- Turgor kulit yang jelek merupakan
salah satu tanda bahwa seseorang mengalami dehidrasi
Capillary refill- Menekan bantalan kuku hingga
berwarna putih- Normal < 2 detik- Dehidrasi & gangguan perfusi
perifer
Latief A, Tumbelaka A.R, Matondang C.S, dkk. Kepala dan leher. Dalam : Matondang C.S, Wahidiyat I, Sastroasmoro S, penyunting. Diagnosis fisis pada anak, Edisi kedua., cetakan keempat. Jakarta. C.V. Sagung Seto. 2009. h.48-55; 180