54
KEPENDUDUKAN Sri Darnoto, SKM.,MPH. [email protected] / [email protected] 081 2152 1784 / 0877 3648 5758

KEPENDUDUKAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kependudukan

Citation preview

Page 1: KEPENDUDUKAN

KEPENDUDUKANSri Darnoto, SKM.,[email protected] / [email protected] 2152 1784 / 0877 3648 5758

Page 2: KEPENDUDUKAN

KONSEP DASAR KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI)

Masalah kependudukan adalah masalah jangka panjang penanganannya dilakukan terus menerus.

Pada hakekatnya membicarakan kependudukan adalah membicarakan kelangsungan hidup manusia.

Page 3: KEPENDUDUKAN

APLIKASI DEMOGRAFI Ilmu sosial dan politik Ilmu ekonomi Riset pemasaran Kesehatan Asuransi Perencanaan tenaga kerja

Page 4: KEPENDUDUKAN
Page 5: KEPENDUDUKAN

DEFINISI DEMOGRAFIKata demografi berasal dari bahasa Yunani

yang berarti : “Demos” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein” adalah menulis.

Donald J. Bogue memberikan definisi: “Demografi adalah ilmu yang mempelajari

secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial”.

Page 6: KEPENDUDUKAN

SUMBER DATA DEMOGRAFI Dalam proses pengumpulan data , maka sumber data penduduk dapat dibagi dalam tiga pengelompokkan besar yaitu ;

SensusSurvai (sampel)Registrasi

Page 7: KEPENDUDUKAN

Disamping tiga sumber ini, ada pula sumber-sumber lain yang tidak dapat dimasukkan pada salah satu macam sumber di atas karena data yang ada bukanlah ditujukkan untuk mengumpulkan data penduduk, melainkan untuk kepentingan lain. Misalnya catatan mengenai anak-anak sekolah, catatan pemilik kendaraan di kantor polisi, catatan jumlah pemilih pada lembaga pemilihan umum, dan lain sebagainya.

Page 8: KEPENDUDUKAN

SENSUS PENDUDUK Sensus penduduk sering disebut dengan cacah jiwa. Sensus penduduk bertujuan untuk menghitung jumlah orang atau penduduk suatu negara. Berbagai definisi dan batasan tentang sensus dikenal pada jaman dahulu sampai sekarang. Sensus yang dikenal di jaman modern ini dapat digambarkan melalui definisi yang digunakan oleh PBB

Page 9: KEPENDUDUKAN

Dalam PBB yang berjudul “ Principle and Recomandation for National Population Census”- Statistical Papers, Series M, No. 7 Tahun 1958 dimana disebutkan :

“Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compikling) dan menerbitkan data-data demografi ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu.”

Page 10: KEPENDUDUKAN

Agar data hasil sensus penduduk dari beberapa negara dapat diperbandingkan, PBB menetapkan bahwa informasi kependudukan minimal yang harus ada dalam tiap-tiap sensus penduduk adalah sebagai berikut :

Geografi dan migrasi penduduk Rumah tangga Karakteristik sosial dan

demografi Kelahiran dan kematian Karakteristik pendidikan Karakteristik ekonomi

Page 11: KEPENDUDUKAN

TOPIK-TOPIK MINIMAL YANG HARUS DITANYAKAN PADA SENSUS PENDUDUK Geografi dan Migrasi Penduduk Tempat tinggal tetap atau tempat

tinggal pada saat pencacahan. Tempat lahir Lama tinggal di daerah sekarang Tempat tinggal beberapa tahun lalu

Rumah tanggaHubungan masing-masing anggota rumah tangga dengan kepala rumah tangga.

Page 12: KEPENDUDUKAN

Karakteristik sosial dan Demografi Jenis kelamin Umur Status perkawinan Kewarganegaraan Agama Bahasa Suku (etnik) atau kebangsaan

Page 13: KEPENDUDUKAN

Fertilitas dan Mortalitas Anak lahir hidup Anak masih hidup Umur waktu kawin Lama kawin Jumlah anak lahir hidup 12 bulan sebelum hari

sensus Jumlah bayi meninggal 12 bulan sebelum hari

sensus Yatim karena kematian ibu.

Page 14: KEPENDUDUKAN

Karakteristik Pendidikan Tingkat pendidikan Melek huruf School attendance Educational qualifications

Karakteristik Ekonomi Aktivitas ekonomi Kedudukan dalam aktivitas Industri Status kerja Jam kerja Pendapatan Aktivitas menurut sektor

Sumber : Yaukey (1990)

Page 15: KEPENDUDUKAN

15

Latar Belakang Pelaksanaan SP di Indonesia

• Indonesia negara besar, dengan jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia dan memiliki kekayaan serta kemajemukan suku, bahasa, sumber dan kebutuhan kehidupan.

• SP2010 merupakan amanat UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik yang mewajibkan BPS menyelenggarakan Sensus Penduduk 10 tahun sekali.

• Agenda dan Rekomendasi PBB untuk menyelenggarakan sensus penduduk di sekitar tahun 2010

Page 16: KEPENDUDUKAN

16

Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk

Tahun Jumlah (000) Sumber

1930 60.700 SP1930

1961 97.000 SP1961

1971 119.208 SP1971

1980 147.490 SP1980

1990 179.379 SP1990

2000 206.265 SP2000

2010 237.642 SP2010

Page 17: KEPENDUDUKAN
Page 18: KEPENDUDUKAN

18

Untuk Kepentingan Apa Sensus Penduduk 2010 Diselenggarakan ?

• Mendata seluruh penduduk Indonesia tanpa terkecuali untuk meyakinkan jumlah penduduk Indonesia terkini.

• Memotret masyarakat Indonesia secara utuh.• Memotret dinamika dan mobilitas penduduk

Indonesia.• Memotret kemajemukan masyarakat Indonesia

Page 19: KEPENDUDUKAN

19

Informasi Apa yang Akan Diberikan oleh Sensus Penduduk 2010 ?• Data dasar kependudukan (jumlah penduduk,

karakteristik penduduk, migrasi, pekerjaan).• Data dasar perumahan (status rumah, kondisi dan

fasilitas).• Data parameter demografi (angka kelahiran, angka

kematian).• Data dasar evaluasi pencapaian Millenium

Development Goals (MDGs).• Data untuk program targeting (pendidikan,

kesehatan, lansia, cacat, perumahan).

Page 20: KEPENDUDUKAN

20

Manfaat Apa yang Dapat Diberikan oleh Sensus Penduduk 2010 ?

• Informasi kependudukan untuk kepentingan publik dan lembaga-lembaga internasional.

• Penajaman program-program targeting untuk kementerian/lembaga pemerintah terutama terkait peningkatan kualitas hidup penduduk Indonesia.

• Peningkatan dan pemberdayaan potensi SDM Indonesia.

• Dukungan data bagi pengembangan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Pemilu y.a.d.

Page 21: KEPENDUDUKAN

21

Bagaimana Sensus Penduduk Mencatat Penduduk?

• Penduduk dicatat menggunakan pendekatan de facto dalam arti bahwa penduduk suatu wilayah didefinisikan sebagai orang yang secara faktual biasa tinggal di wilayah itu.

• Pencatatan penduduk dilakukan secara aktif, yaitu petugas pendata mendatangi penduduk dari rumah ke rumah (door to door).

Page 22: KEPENDUDUKAN

22

Karakteristik Penduduk SP2000 SP2010Parameter Kependudukan v vSuku Bangsa v vAgama v vMigrasi Penduduk v vPendidikan Ijazah yang dimiliki v v Status Sekolah - v Kemampuan Baca Tulis - v Bahasa sehari hari - v Kemampuan berbahasa Indonesia

- v

Cakupan Data Sensus Penduduk 2010 Lebih Luas (1)

Page 23: KEPENDUDUKAN

23

Karakteristik Penduduk SP2000 SP2010Disability/Functionality - vKegiatan Seminggu yang lalu v vLapangan Pekerjaan v vStatus Pekerjaan v vAnak dilahirkan hidup v vAnak yang masih hidup v vKelahiran 3 tahun yang lalu - vKematian 3 tahun yang lalu - vUmur waktu meninggal - vKematian Ibu waktu hamil/melahirkan/masa nifas

- v

Cakupan Data Sensus Penduduk 2010 Lebih Luas (2)

Page 24: KEPENDUDUKAN

24

Karakteristik Perumahan SP2000 SP2010Status kepemilikan bangunan - vSurat kepemilikan tanah - vLuas lantai - vJenis lantai - vSumber penerangan - vSumber air minum - vBahan bakar masak - vFasilitas buang air besar - vTempat pembuangan tinja - vKepemilikan Telpon - vAkses Internet - v

Cakupan Data Sensus Penduduk 2010 Lebih Luas (3)

Page 25: KEPENDUDUKAN

25

Target Indikator3 Pendidikan Dasar Penduduk4 Kesetaraan Gender dalam Pendidikan dan

ketenagakerjaan5 Angka Kematian Balita6 Angka Kematian Ibu9 Proporsi Penduduk memasak dengan kayu

bakar10 Akses Penduduk terhadap air minum dan

fasilitas sanitasi dasar11 Status Kepemilikan Rumah

Sensus Penduduk 2010 untuk Indikator MDGs

Page 26: KEPENDUDUKAN

SURVEY (SAMPEL)Survey disini cakupannya nasional. Dalam hal tahapan kerja dan keterangan apa yang dikumpulkan, pada dasarnya survey tidak berbeda dengan sensus. Hal yang membedakan survai dengan sensus yang terpenting adalah cakupan penduduk yang dicacah. Bila sensus mencacah seluruh penduduk, maka survai hanya mencacah sebagian penduduk saja. Hanya diambil sampel.

Page 27: KEPENDUDUKAN

Hal lain yang membedakan survai dengan sensus adalah:

fleksibilitasnya Survai bisa dilaksanakan kapan saja Tidak hanya memenuhi persyaratan periodik seperti

sensus. Dalam hal materi yang dikumpulkan, survai bisa berganti-ganti topik atau sesuai dengan kebutuhan.

” Pada pelaksanaan survai bisa terjadi kesalahan karena pengambilan sample (sampling error). “

Page 28: KEPENDUDUKAN

REGISTRASIRegistrasi merupakan kumpulan keterangan

mengenai terjadinya peristiwa-peristiwa lahir dan mati serta segala kejadian penting yang merubah status sipil seseorang sejak dia lahir sampai mati. Kejadian-kejadian yang dimaksud adalah perkawinan, perceraian, pengangkatan anak (adopsi) dan perpindahan (migrasi). Karena mencatat peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan dengan kehidupan, maka disebut juga registrasi vital dan hasilnya disebut statistik vital.

Page 29: KEPENDUDUKAN

Registrasi ini dilakukan oleh badan-badan yang berbeda, karena mencatat bermacam-macam peristiwa. Di Indonesia:

- Kelahiran dicatat oleh kantor pencatatan sipil dan kantor kelurahan.

- Perkawinan dan perceraian dicatat oleh Departemen Agama dan kantor pencatatan sipil.

- Migrasi dicatat oleh Departemen Kehakiman. Kematian dicatat oleh Departemen Kesehatan.

Page 30: KEPENDUDUKAN

Dalam pelaksanaan registrasi, penduduklah yang melaporkan kepada badan yang berwenang mencatat (sistem pasif). Jadi berlainan dengan sensus atau survai dimana pada sensus atau survai ini justru penduduk didatangi untuk diminta keterangannya (sistem aktif).

Page 31: KEPENDUDUKAN

SURVEY DI INDONESIA

Berbagai survey telah dilaksanakan sejak Indonesia merdeka. Yang terpenting adalah survey yang diadakan setelah sensus penduduk 1961 yaitu Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan secara bertahap (3 tahap) mulai tahun 1963 sampai 1967. SUSENAS ini dilaksanakan oleh Biro Pusat Statistik.

Survai berikutnya yang penting adalah Survey Penduduk Antar Sensus 1976 (SUPAS) yang terbagi atas SUPAS I, SUPAS II, dan SUPAS III. Masing-masing mempunyai cakupan dan topik yang berbeda. Misalnya, SUPAS III adalah survai fertilitas yang merupakan bagian dari World Fertility Survey dan hanya dilaksanakan di Jawa dan Bali saja. SUPAS juga dilaksanakan oleh BPS.

Page 32: KEPENDUDUKAN

Survai lain diantaranya Survai Fertilitas-Mortalitas 1973 (FM survai) yang dilaksanakan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bekerja sama dengan berbagai Universitas di seluruh Indonesia Survai Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), dan lain-lain.

Page 33: KEPENDUDUKAN

REGISTRASI DI INDONESIA

Registrasi mulai dikenal ketika Raffles menjadi Gubernur Jendral dan ia menerapkan apa yang disebut registrasi desa di Jawa dan Madura. Kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada waktu itu, dilakukan rasialisme yaitu diadakan perbedaan peraturan untuk bangsa Eropa, pribumi dan bangsa timur asing lainnya (Arab, Tionghoa, dan lain-lain).

Page 34: KEPENDUDUKAN

Biro Pusat Statistik yang bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Kesehatan mensponsori suatu proyek penelitian guna mencari sistem registrasi penduduk yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia dengan cara-cara yang efisien sehingga kelengkapan data yang dikumpulkan terjamin dengan kesalahan yang minimum. Proyek ini disebut Proyek Sampel Registrasi Penduduk Indonesia (SRPI).

Page 35: KEPENDUDUKAN

KOMPOSISI PENDUDUKMembagi penduduk atas kelompok-kelompok

tertentu atau dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu, merupakan salah satu dari bentuk analisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama

Bermacam-macam komposisi penduduk dapat dibuat berdasarkan:

Umur , jenis kelamin ,status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, bahasa, agama, pendapatan, etnis, tempat tinggal, kewarganegaraan

Page 36: KEPENDUDUKAN

Pembagian komposisi penduduk:Ekspansif; Jika sebagian besar penduduk berada

dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat di negara-

negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi.

Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya angka kelahiran dan sudah mulai menurunnya angka kematian.

Negara-negara yang termasuk tipe ini : Indonesia, Malaysia, Philipina, India, Costa Rica, dan Nigeria.

Page 37: KEPENDUDUKAN

Pembagian komposisi penduduk:Konstruktif; Jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda

jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat di negara-negara dimana angka

kelahiran turun dengan cepat, dan angka kematiannya rendah.

Contoh : Jepang, dan negara-negara di Eropa Barat, misal Swedia, dan Spanyol.

Stasioner; Jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur

hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang

mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah.

Contoh : terdapat pada negara-negara Eropa, misalnya Jerman, dan negara Amerika Serikat

Page 38: KEPENDUDUKAN

PERKEMBANGAN PENDUDUKKomponen penyebab pertumbuhan penduduk Kematian (Mortality) Kelahiran (Fertility) Migrasi

Urbanisasi Transmigrasi Nglaju Emigrasi Imigrasi

Page 39: KEPENDUDUKAN

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya kelahiran (Birth=B), kematian (Death=D), migrasi masuk (In Migration=IM), dan migrasi keluar (Out Migration=OM).

Penduduk akan bertambah jumlahnya kalau ada bayi lahir (B) dan penduduk yang datang (IM) dan penduduk akan berkurang jumlahnya kalau ada penduduk yang mati (D) dan ada yang meninggalkan wilayah tersebut (OM).

Page 40: KEPENDUDUKAN
Page 41: KEPENDUDUKAN

Persamaan Berimbang (The Balancing Equation)

Rumus Pt = Po + (B – D) + (IM – OM)

Dimana :Pt = banyaknya penduduk pada tahun akhir

(+)Po = banyaknya penduduk pada tahun awal

(0)B = banyaknya kelahiranD = banyaknya kematianIM = banyaknya migran masukOM = banyaknya migran keluar(B – D) = pertumbuhan penduduk alamiahIM–OM = migrasi neto

Page 42: KEPENDUDUKAN

Persamaan Geometris (Geometric Growth)

Rumus :Pt = Po (1+r)t

Dimana :Pt = banyaknya penduduk pada tahun akhir

perhitunganPo = banyaknya penduduk pada tahun awal perhitunganr = angka pertumbuhan penduduk

pertahunt = jangka waktu (dalam banyaknya

tahun)

Page 43: KEPENDUDUKAN

Persamaan Eksponensial (Exponential Growth)

Rumus :Pt = Po.ert

Dimana :Pt = banyaknya penduduk pada tahun

akhirPo = banyaknya penduduk pada tahun

awalr = angka pertumbuhan penduduk pertahunt = jangka waktu (dalam banyaknya tahun)e = angka eksponensial (2,718282)

Page 44: KEPENDUDUKAN

MORTALITY Ukuran kematian menunjukkan angka/indeks

menentukan tinggi/rendahnya kematian Angka kematian kasar (Crude Death Rate) Angka kematian menurut umur (Age Specific

Death Rate) Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) Angka kematian anak (Child Mortality Rate) Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)

Page 45: KEPENDUDUKAN

Angka Kematian Kasar (CDR)- Menggambarkan status kesehatan masyarakat secara

kasar- Menggambarkan permasalahan kesehatan di masyarakat- Menggambarkan secara tidak lsg kondisi lingkungan (Fisik,

Biologi, Ekonomi)- Berguna menghitung laju pertumbuhan penduduk

Σ kematian di wil tertentu dlm 1 thnCDR = ----------------------------------------------------------- x 1000

Σ Penduduk di wil tertentu pd pertengahan thn

Σ kematian orang umur tertentu (i) pada thn XASDR = ------------------------------------------------------------------- x 1000

Σ Penduduk umur tertentu (i) pd pertengahan thn X

Page 46: KEPENDUDUKAN

Angka Kematian BayiΣ kematian bayi umur < 1 th selama thn X

ASDR = ------------------------------------------------------------------- x 1000Σ kelahiran selama thn X

- Berguna untuk mengetahui kondisi sosial dan kesehatan masyarakat dalam hub. dg kematian bayi

- Menggambarkan tingkat pelayanan antenatal- Menggambarkan tingkat keberhasilan prog. KIA – KB

Page 47: KEPENDUDUKAN

Angka Kematian IbuΣ kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan masa nifas di wilayah dan tahun tetentu

ASDR = ------------------------------------------------------------------- x 1000Σ kelahiran hidup di wilayah dan waktu tertentu

- Angka kematian ibu mencermikan risiko ibu selama: Kehamilan dan melahirkan

Hal ini dipengaruhi oleh: - Status gizi, kondisi sos-ek, kejadian komplikasi kelahiran – persalinan,

ketersediaan dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan.

Page 48: KEPENDUDUKAN

FERTILITASHasil reproduksi yang nyata dari seorang

wanita atau sekelompok wanita menyangkut banyaknya bayi lahir hidup perubahan penduduk.

Ukuran-ukuran fertilitas:Angka fertilitas kasar (Crude Birth Rate)Angka Fertilitas Umum ( General Fertility Rate)Angka Fertilitas menurut umur ( Ages Specific

Fertility Rate)Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate)

Page 49: KEPENDUDUKAN

Angka Fertilitas KasarDigunakan untuk menggambarkan angka kelahiran

dalam satu tahun tinnginya CFR menggambarkan tingginya Σ WUS yang melahirkan.

Σ kelahiran hidup dalam 1 tahunCFR = ----------------------------------------------- x 1000

Σ populasi pada pertengahan tahun

Page 50: KEPENDUDUKAN

MIGRASIPerpindahan penduduk untuk menetap dari

suatu tempat ke tempat lain melampaui batas administratif / batas dalam satu negara atau melampaui batas politik/ negara.

Page 51: KEPENDUDUKAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi: Faktor Pendorong:

Berkurangnya sumber daya alam Sempitnya lapangan kerja Adanya tekanan (diskriminatif : politik, suku, agama) dari

daerah asal. Ketidak cocokan dengan adat/budaya/kepercayaan. Alasan pekerjaan, perkawinan. Bencana alam ( banjir, gempa bumi, gunung berapi, musim)

Faktor Penarik: Adanya perasaan prestis berada di tempat baru. Kesempatan mendapatkan penghasilan lebih baik Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih baik Kondisi lingkungan yang lebih baik (iklim, musim, pendidikan,

dan fasilitas kemasyarakatan lainnya) Tarikan dari orang lain yang dapat dijadikan tempat berlindung

Page 52: KEPENDUDUKAN

INDIKATOR KEPENDUDUKAN DALAM BIDANG KESEHATAN Kependudukan

Jumlah PendudukKepadatan PendudukRasio beban tanggungan

Pendidikan Penyakit

Angka Kejadian penyakit (per 1000)Angka Insisden Penyakit Jumlah penderita

Page 53: KEPENDUDUKAN

Upaya Kesehatan% Kunjungan Neonatus% Kunjungan bayi% Prevallensi BBLR (per 100)% Balita gizi buruk dll

Kesehatan Lingkungan% Pengguna air bersih% pengguna jamban sehat

Tenaga KesehatanRasio / jumlah tenaga kesehatan ( Medis, farmasi,

gizi, kes ling, dll) Sarana Kesehatan

Polindes, Puskesmas, Pustu, Posyandu Dokter praktek umum, yankes swasta, rumah sakit ?

Page 54: KEPENDUDUKAN

TERIMA KASIH