Kesimpulan hb

Embed Size (px)

Citation preview

Kesimpulan hb

Dari hasil pemeriksan kadar hemoglobin dapat disimpulkan bahwa : Probandus memiliki kadar hemoglobin 16,6 mg/dl yang interpretasinya normal atau dapat disimpulkan probandus tidak memiliki anemia.-

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, diantaranya adalah metode cara sahli.

-

Berdasarkan hasil percobaan, dalam penetapan kadar hemoglobin yang digunakan untuk mendiagnosa anemia, diketahui bahwa metode hematin asam dengan termometer sahli tingkat ke akuratannya tinggi, hal ini terjadi karena terdapat beberapa faktor, diantaranya adalah ketelitian praktikan cenderung lebih besar saat menggunakan metode hemometer sahli.

Dapus Murray, R.K., D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. 2003. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta : EGC. hal 972. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta : EGC. hal 346.

Pembahasan kadar gula darah

Pelaksanaan praktikum dilakukan pada probandus berjenis kelamin laki-laki. Cara pertama yang dilakukan adalah mengambil darah probandus Disediakan tabung reaksi ukuran 5 ml sebanyak 4 buah. Kemudian diberi label : RB, STD, SPL, dan SK. Untuk Tabung Reagen Blangko (RB) dan Tabung Serum Standar (STD) disediakan oleh pembimbing. Kami hanya menyediakan Tabung Serum Kontrol (SK) dan Tabung Reagen Sampel (SPL) masing-masing tabung diberi reagen GOD-PAP sebanyak 3000 QL. Darah sampel yang berada di Eppendorf disentrifus selama 10 menit dengan sentrifugator pada kecepatan 4000 rpm. Hasil berupa gumpalan darah dibawah dan serum berwarna kekuningan jernih dibagian atas. Serum diambil dengan mikro pipet sebanyak 30 QL dan ditambahkan pada tabung berlabel SPL, kemudian tabung berlabel STD ditambah reagen standar glukosa 30 QL. Tabung didiamkan selama 15 menit, kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pad panjang gelombang 546 nm. Hasil pengukuran absorbansi reagen blangko adalah 0,013, reagen standar 0,156, reagen sampel 0,125 dan serum kontrol 0,270, sedangkan kadar serum sampel 78,32 mg/dl, kadar serum kontrol 179,72 mg/dl (seharusnya hasil kadar serum sampel = 30-110 mg/dl). Hasil perhitungan kadar serum sampel tersebut jika dibandingkan dengan hasil kadar glukosa sewaktu (< 160 mg/dl) maka dapat disimpulkan bahwa serum Tn. D pada praktikum ini mempunyai kadar glukosa normal sedangkan pada serum kontrol didapat hasil yang tinggi karena dimungkinkan ada kesalahan teknis, pada saat pengambilan reagen; sambungan kuvet tidak rapat (kendor) sehingga ukuran kurang akurat.

1. Pemeriksaan glukosa darah dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit Diabetes Mellitus. 2. Hasil pemeriksaan glukosa darah pada saat praktikum adalah 91 mg/dl, sedangkan nilai kontrol adalah 90 109 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa kadar glukosa probandus belum pasti DM (Diabetes Mellitus). 3. Kontrol naik dan turunnya gula darah ditentukan oleh hormone Insulin dan glukagon. 4. Produksi insulin yang tidak cukup dan kelebihan glukagon mengakibatkan penyakit diabetes mellitus (penyakit kencing manis). 5. Jika jumlah gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal yang disebut hipoglikemia.