2
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Decompensatio Cordis (gagal jantung) didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Keadaan ini dapat timbul dengan atau tanpa penyakit jantung. Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi diastolik atau sistolik, gangguan irama jantung, atau ketidaksesuaian preload dan afterload. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian pada pasien (Santoso dkk, 2007). 2. pada Profil Kesehatan Indonesia 2003 disebutkan bahwa penyakit jantung berada di urutan ke-delapan (2,8%) pada 10 penyakit penyebab kematian terbanyak di rumah sakit di Indonesia. Gagal jantung menempati urutan ke-5 sebagai penyebab kematian yang terbanyak pada sistim sirkulasi pada tahun 2005 (Abdurachman N. 1987 ). 3. Menurut Cowie (1999), penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan dalam enam kategori utama: Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle branch block), berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati), Kegagalan yang berhubungan dengan overload 32

Kesimpulan HF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pada Profil Kesehatan Indonesia 2003 disebutkan bahwa penyakit jantung berada di urutan ke-delapan (2,8%) pada 10 penyakit penyebab kematian terbanyak di rumah sakit di Indonesia. Gagal jantung menempati urutan ke-5 sebagai penyebab kematian yang terbanyak pada sistim sirkulasi pada tahun 2005

Citation preview

BAB IVPENUTUP4.1 Kesimpulan1. Decompensatio Cordis (gagal jantung) didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Keadaan ini dapat timbul dengan atau tanpa penyakit jantung. Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi diastolik atau sistolik, gangguan irama jantung, atau ketidaksesuaian preload dan afterload. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian pada pasien (Santoso dkk, 2007).

2. pada Profil Kesehatan Indonesia 2003 disebutkan bahwa penyakit jantung berada di urutan ke-delapan (2,8%) pada 10 penyakit penyebab kematian terbanyak di rumah sakit di Indonesia. Gagal jantung menempati urutan ke-5 sebagai penyebab kematian yang terbanyak pada sistim sirkulasi pada tahun 2005 (Abdurachman N. 1987 ).3. Menurut Cowie (1999), penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan dalam enam kategori utama: Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle branch block), berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati), Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi), Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas katup, Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme jantung (takikardi), Kegagalan yang disebabkan abnormalitas perikard atau efusi perikard (tamponade) dan Kelainan kongenital jantung (Cowie ,1999). 4. Prinsip penatalaksanaan gagal jantung kongestif adalah meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan menurunkan konsumsi O2 melalui istirahat/pembatasan aktivitas, mengurangi beban awal dengan pembatasan cairan, pemberian diuretik dan vasodilator, mengurangi beban akhir dengan pemberian ACE antagonis dan prasosin, serta memperbaiki kontraktilitas dengan pemberian inotropik (Santoso, 2007).4.2 Saran

Diharapkan makalah selanjutnya bisa menjelaskan tentang pencegahan Decompensatio Cordis agar dapat dicegah secara cepat dan tepat.3233