Upload
french-heroi
View
53
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
artikel
Citation preview
KETELADANAN RASUL DALAM MEMBINA UMAT
PERIODE MEKKAH
Standar Kompetensi : 6. Memahami keteladanan rasulullah dalam membina umat periode
Mekkah.
Kompetensi Dasar : 6.1. Menceriterakan sejarah dakwah Rasulullah Saw periode Mekkah.
6.2. Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah Saw
periode Mekkah
Indikator : o menceritakan sejarah dakwah Rasulullah Saw pada periode Mekkah
o menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah Saw terhadap Umat
o menunjukkan keteladanan yang dapat diambil dari cara dakwah
Rasulullah Saw.
o menjelaskan substansi dakwah Rasulullah Saw periode Mekkah
o menjelaskan strategi dakwah Rasulullah Saw periode Mekkah
Periode Tauhid
Rasulullah tinggal di Makkah selama tiga belas tahun. Selama itu, beliau menyeru kaumnya untuk
bertauhid dan mengesakan Allah dalam beribadah, berdo'a dan mengambil hukum serta menyeru
untuk memerangi kemusyrikan. Hal itu terus beliau lakukan selama masa tersebut, sehingga aqidah
Islam menjadi kokoh dan teguh dalam jiwa setiap sahabat, dan jadilah mereka orang-orang
pemberani yang tidak takut kecuali kepada Allah.
Karena itu, para da'i hendaknya memulai dakwahnya dengan mengajak kepada tauhid dan
memperingatkan agar mereka tidak terjerumus dalam perbuatan musyrik. Dengan demikian, ia telah
mengikuti teladan Rasulullah dalam berdakwah.
Periode Ukhuwah (Persaudaraan)
Rasulullah berhijrah dari Makkah ke Madinah untuk membangun sebuah masyarakat muslim yang
tegak berdasarkan saling cinta dan kasih sayang.
Hal yang pertama beliau lakukan adalah membangun masjid, tempat berkumpul nya umat Islam
dalam beribadah kepada Allah. Di dalamnya, mereka berkumpul lima kali sehari, untuk mengatur
hidup mereka.
Lalu Rasulullah segera mempersaudarakan antara kaum Anshar, penduduk pribumi (Madinah)
dengan orang-orang Muhajirin dari Makkah, yang hijrah dengan meninggalkan semua harta benda
mereka. Orang-orang Anshar pun lalu menawarkan harta mereka kepada kaum Muhajirin, serta
membantu memenuhi apa yang mereka butuhkan.
Rasulullah mengetahui bahwa terjadi saling bermusuhan an-tara sebagian penduduk Madinah. Yaitu
antara suku Aus dan Khazraj. Maka Rasulullah mendamaikan di antara mereka, menjadikan me-reka
bersaudara yang satu sama lain saling mencintai dalam ikatan iman dan tauhid. Seperti ditegaskan
dalam sabda beliau, "Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya ...".
Periode Persiapan
Dalam Al-Qur'an, Allah Ta'ala memerintahkan agar umat Islam bersiap siaga untuk menghadapi
musuh-musuh Islam. Allah berfirman,
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka apa saja yang kamu sanggupi." (Al-Anfaal: 60)
Rasulullah menafsirkan ayat ini dengan sabdanya,
"Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah (kepandaian) melempar." (HR. Muslim)
Melempar dan mengajarkannya adalah wajib atas setiap muslim, sesuai dengan kemampuannya.
Meriam, tank baja, pesawat tempur dan berbagai senjata lainnya, semua membutuhkan latihan dan
belajar melempar ketika menggunakannya. Alangkah baiknya jika para siswa di sekolah-sekolah
diajari olah raga melempar atau memanah. Lalu digalakkan lomba untuk jenis olah raga tersebut,
sehingga anak-anak menjadi siap guna mempertahankan agama dan tempat-tempat suci mereka.
Sayang sekali, anak-anak sekarang lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain bola,
dengan penyelenggaraan pertandingan di sana-sini. Mereka membuka paha (aurat) padahal Islam
menyuruh kita untuk menutupinya, serta meninggalkan shalat padahal Allah menyuruh kita untuk
menjaganya.
Ketika kita kembali kepada aqidah tauhid,
Saling berkasih sayang dalam ikatan persaudaraan Islam, serta telah siap menghadapi musuh
dengan berbagai senjata yang dimiliki. Maka insya Allah akan turunlah pertolongan buat kaum
muslimin, sebagaimana pertolongan itu telah diturunkan kepada Rasulullah , dan kepada para
sahabat sesudah beliau wafat. Allah berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu
dan meneguhkan kedu-dukanmu." (Muhammad: 7)