29
Keterampilan Memimpin Diskusi dan Kelompok Kecil KETERAMPILAN MEMIMPIN DISKUSI DAN KELOMPOK KECIL MAKALAH Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Microteaching Dosen Pengampu: Dra. Miswari, M. Ag. Disusun oleh: Hilmi Sahab (113211024) Iip Kasipul Qulub (113211025) Khairun Niam (113211026) Muh. Syafiul Umam (113211028) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2014 Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil

Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Strategi Pembelajaran Matematika

Citation preview

Page 1: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

Keterampilan Memimpin Diskusi dan Kelompok Kecil

KETERAMPILAN MEMIMPIN DISKUSI DAN KELOMPOK KECIL

MAKALAH

Disusun guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Microteaching

Dosen Pengampu: Dra. Miswari, M. Ag.

 

  Disusun oleh:Hilmi Sahab                            (113211024)Iip Kasipul Qulub                   (113211025)Khairun Niam                         (113211026)Muh. Syafiul Umam                (113211028)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2014

Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok KecilI.                   PENDAHULUAN

Page 2: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

Sebagai calon seorang guru,hendaknya mahasiswa perlu menyiapkan mental yang kuat sebelum praktik pembelajaran disekolah.Persiapan mental berkenaan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar  baik persiapan, pelaksanaan, evaluasi, maupun tindak lanjut kegiatan belajar mengajar.

Agar calon guru memperoleh kesiapan mental yang memadai serta membentuk pribadi calon guru yang semakin baik, maka perlu dilaksanakan pengajaran mikro secara kontinyu.Oleh karena itu pengajaran mikro harus dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai keadaan kelas yang sesungguhnya.Tanpa dan proses pelatihan yang secara terus menerus tidak akan memperoleh kesiapan mental yang memadai.Karena tanpa kesiapan mental mahasiswa akan menemui kesulitan ketika praktik pembelajaran didepan kelas yang sesunggguhnya.

Di dalam pengajaran Mikro terdapat beberapa keterampilan yang harus dikuasai dan dipraktikan mahasiswa, salah satu diantaranya adalah keterampilan memimpin diskusi dan kelompok kecil. Dalam kesempatan kali ini kami sebagai pemakalah akan menjelaskan mengenai keterampilan memimpin diskusi dan kelompok kecil ini.

II.                RUMUSAN MASALAHA.    Apa pengertian diskusi kelompok kecil?B.     Apa saja komponen keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil?C.     Apa hal-hal yang perlu diperhatikan dan dihindari dalam keterampilan memimpin diskusi

kelompok kecil?

III.             PEMBAHASANA.    Pengertian diskusi kelompok kecil

Diskusi merupakan suatu metode yang diterapkan oleh guru saat mengajar dikelas dimana dalam penerapannya adanya kerjasama antara murid dan guru itu sendiri. Diskusi adalah suatu percakapan yang dilakukan oleh dua, tiga orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama untuk memecahkan masalah.

Diskusi kelompok kecil merupakan suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi yang kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.[1] Diskusi kelompok kecil dapat dipandang sebagai sebuah variasi dari pola interaksi yang penting dikembangkan dalam proses belajar mengajar. Variasi proses belajar mengajar dengan cara diskusi kelompok kecil dapat menumbuhkembangkan pemikiran peserta didik untuk berpikir lebih kritis dan lebih rasional.

Tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut harus dipenuhi:

1)      Melibatkan kelompok yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang.2)      Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal.3)      Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja sama untuk

mencapainya.

Page 3: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

4)      Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada tercapainya tujuan kelompok.[2]

Diskusi kelompok kecil bermanfaat bagi siswa untuk:1)      Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi2)      Meningkatkan disiplin3)      Meningkatkan motivasi belajar4)      Mengembangkan sikap saling membantu, dan5)      Meningkatkan pemahaman.[3]

Ada beberapa prinsip membimbing diskusi kelompok kecil yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik jika ingin memakai variasi diskusi kelompok kecil dalam kelasnya:1)      Laksanakan diskusi dengan suasana yang menyenangkan.2)      Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan.3)      Rencanakan diskusi kelompok kecil dengan sistematis.4)      Bimbinglah dan posisikan diri guru sebagai teman dalam diskusi.[4]

B.     Komponen yang terkait dengan keterampilan memimpin diskusi kelompok kecilAda 6 (enam) komponen keterampilan penting yang harus dimiliki oleh seorang

pendidik terkait membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu:1.      Memusatkan perhatian

Selama diskusi berlangsung dari awal sampai akhir guru harus selalu berusaha memusatkan perhatian siswa pada tujuan atau topik diskusi. Tidak tercapainya tujuan disebabkan oleh penyimpangan topik. untuk mengatasi hal tersebut, hal harus dilakukan oleh guru adalah:

a)      Merumuskan tujuan pada awal diskusi serta mengenalkan topik.b)      Menyatakan masalah-masalah khusus dan menyatakan kembali bila terjadi penyimpangan.c)      Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang tidak relevan yang menyimpang dari

diskusi dan tujuannya atau masalah khusus yang sedang dibicarakan. Bila hal itu terjadi, guru segera mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang didahului dengan komentar yang memaksa dan mengembalikan siswa untuk mempertimbangkan pengarahan dari pertanyaan hingga diskusi kembali ke arah semula.2.      Memperjelas masalah urunan pendapat

Selama diskusi belangsung, sering terjadi, penyampaian ide yang kurang jelas, hingga sukar ditangkap oleh anggota kelompok. Untuk menhindari hal itu, guru haruslah memperjelas penyampaian ide tersebut. Memperjelas dapat dilakukan dengan cara:

a)      Menguraikan kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi jelas.b)      Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu

mereka memperjelas ataupun mengembangkan ide tersebut.c)      Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau contoh yang

sesuai, hingga kelompok memperoleh pengertian yang jelas.

3.      Menganalisis pandangan siswa

Page 4: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Guru diharapkan mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut.

a)      Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat.b)      Memperjelas hal-hal yang disepakati dan tidak disepakati.

4.      Meningkatkan urunan siswaBerbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan urunan pikiran, yaitu:

a)      Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir karena pertanyaan tersebut merupakan tantangan bagi ide atau kepercayaan.

b)      Memberikan contoh baik verbal maupun nonverbal yang sesuai pada saat yang tepat.c)      menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan

pendapat.d)     Memberi dukungan terhadap urunan siswa dengan jalan mendengarkan dengan penuh

perhatian, memberi komentar yang positif/mimik yang memberikan dorongan serta sikap yang bersahabat.

e)      Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu dengan komentar guru.5.      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

Agar hasil diskusi dapat dikatakan sebagai hasil kelompok dan agar setiap anggota kelompok merasa terlibat mendapat kepuasan dalam diskusi tersebut, kesempatan berpartisipasi perlu sebarkan. Dengan demikian guru perlu memiliki keterampilan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para siswa dalam berpartisipasi.

Penyebaran kesempatan berpartisipasi ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:a) Mencoba memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan mengarahkan

pertanyaan secara bijak.b)  Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak, dengan memberi giliran pada siswa yang

pendiam terlebih dahulu.c)  Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraand)  Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga interaksi antar siswa dapat

ditingkatkane)   Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dengan mengambil salah satu

pendapat/jalan tengah yang dianggap sesuai oleh guru, apabila diskusi menemui jalan buntu.6.      Menutup diskusi

Keterampilan terakhir yang harus dikuasai guru adalah menutup diskusi.[5] Keterampilan menutup diskusi dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a)      Membuat rangkuman secara jelas dan singkat tentang butir-butir yang penting.b)      Memberitahukan langkah tindak lanjut hasil diskusi.c)      Mengajak siswa menilai hasil dan proses diskusi.[6]

C.    Hal-hal yang perlu diperhatiakan dan dihindari dalam keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil

Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam diskusi kelompok kecil agar dapat efektif dan efisien adalah guru harus sering menjalankan fungsinya sebagai pembimbing. Sebagai pembimbing, yang harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut:

Page 5: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

1.      Diskusi Harus Dilakukan dalam Suasana TerbukaDiskusi yang baik harus dilaksanakan dalam suasana bebas terpimpin, suasana intim

yang ditandai dengan kehangatan antar pribadi, kesediaan menerima pendapat orang lain, menghargai pendapat orang, antusias terhadap topik diskusi, memiliki kesempatan untuk berpartisipasi, dan menikmati diskusi.2.      Perlunya Perencanaan yang Meliputi:

a)      Pemilihan topik atau masalah yang akan didiskusikan. Untuk ini tiga hal yang perlu dipertimbangkan, adalah: (1) minat anak didik, (2) kemampuan anak didik, dan (3) bermakna.

b)      Dapat memastikan bahwa guru dan anak didik telah memiliki latar belakang informasi untuk mendiskusikan topik secara baik. Pada permulaan diskusi, kelompok dapat menentukan apa yang dapat dihasilkan dari diskusi, dan dapat memecahkan topik menjadi subtopik untuk diteliti sebelumnya.

c)      Diskusi kelompok kecil harus dipersiapkan secara baik; diperlukan narasumber, pertanyaan kunci dan bahan yang tepat untuk mengatur sikuen diskusi, yang bertujuan membimbing dan memberi stimulasi pada tanggapan anak didik.

d)     Dalam mempersiapkan diskusi, ditetapkan dulu besarnya kelompok. Dalam hal ini tidak ada ketentuan yang pasti berapa besar anggota kelompok. Semuanya dapat dipengaruhi oleh pengalaman, kedewasaan, keterampilan anggota, intensitas minat dalam diskusi, latar belakang pengetahuan topik, tingkat keserasian kelompok, pemahaman, dan keterampilan guru dalam memimpin diskusi kelompok kecil.

e)      Pengaturan tempat duduk. Untuk meningkatkan perhatian dan partisipasi, anak didik harus duduk saling berhadapan sehingga dapat saling melihat atau memandang.[7]

Selain hal-hal yang perlu diperhatikan di atas, guru juga harus memperhatikan hal-hal yang perlu dihindari dalam memimpin diskusi kelompok kecil, yaitu:

1)      Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai dengan minat dan latar belakang pengetahuan anak didik.

2)      Mendominasi diskusi melalui pertanyaan yang terlalu banyak, dan menyediakan jawaban yang terlalu banyak juga, sehingga anak didik tidak diberi kesempatan.

3)      Membiarkan anak didik tertentu memonopoli diskusi.4)      Gagal berdiskusi karena rendahnya sumbangan pikiran anggota dalam artian membiarkan

peserta didik tidak aktif.5)      Membiarkan diskusi menyimpang jauh dari topik pembicaraan.6)      Tergesa-gesa meminta respons siswa atau mengisi waktu dengan terus berbicara, sehingga

siswa tak sempat berpikir.7)      Mengabaikan anak didik untuk mengklasifikasi, untuk memperbaiki, memperluas, dan

menyumbangkan pikiran mereka.8)      Gagal mengakhiri diskusi secara produktif dengan rangkuman yang baik dan menutup secara

efisien.[8]

IV.             KESIMPULAN

Page 6: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil merupakan suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi yang kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.

Dalam memimpin diskusi kelompok kecil seorang guru harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam membimbing diskusi kecil, yaitu:

1.      Laksanakan diskusi dengan suasana yang menyenangkan.2.      Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan.3.      Rencanakan diskusi kelompok kecil dengan sistematis.4.      Bimbinglah dan posisikan diri guru sebagai teman dalam diskusi.

Dalam memimpin diskusi kelompok kecil, terdapat 6 (enam) komponen keterampilan yang harus dimiliki seorang guru, yaitu:

1.      Memusatkan perhatian2.      Memperjelas masalah urunan pendapat3.      Menganalisis pandangan siswa4.      Meningkatkan urunan siswa5.      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi6.      Menutup diskusi

Selain itu juga seorang guru harus memahami hal-hal yang harus diperhatikan dan hal-hal yang harus dihindari dalam memimpin diskusi sebagaimana yang tertera diatas.

V.                PENUTUPDemikian makalah yang kami sampaikan. Dengan harapan semoga dapat bermanfaat

bagi semua pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan demi kemaslahatan kita semua. Dan semoga kita bisa mengambil hikmahnya.

DAFTAR PUSTAKADarmadi, Hamid, Kemampuan Dasar Mengajar, Bandung: Alfabeta, 2009.Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta,

2010.Hasibuan, J.J dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995.Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, Yogyakarta: Aswaja Pressindo,

2013.Mufarrokah, Anissatul, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras, 2009.Winatapura, Udin S. dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka, 2002.

[1] Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 88.

[2] Udin S. Winatapura, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2002), hlm. 20-21.

Page 7: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

[3] Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 23.[4] Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm.

173.[5] Helmiati, Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta:

Aswaja Pressindo, 2013), hlm. 85-88.[6] Hasibuan dan Moedjiono, Op.Cit., hlm. 91.[7] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010), hlm. 159-160.[8] Ibid, hlm. 163. 

Page 8: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

PEMBAHASAN

 KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI

KELOMPOK KECIL

A.  Pengertian

Apakah Yang dimaksud dengan diskusi kelompok kecil? Diskusi kelompok adalah suatu proses

yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil

kesimpulan dan memecahkan masalah.[1]

Sebenarnya,tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat

disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut

harus dipenuhi.

1. Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang.

2. Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota

kelompok berkesempatan saling melihat, mendengar, serta beromunikasi

secara bebas dan langsung.

3. Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja

sama untuk mencapainya.

4. Barlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada

tercapainya tujuan kelopok.[2]

Diskusi kelopok kecil bermanfaat bagi siswa untuk:

1. Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi

2. Meningkatkan disiplin

3. Meningkatkan motifasi belajar

4. Mengembangkan sikap saling membantu, dan

5. Meningkatkan pemahaman.[3]

 

Diskusi kelompok adalah suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok

orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi atau

pengalaman, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu masalah. Dengan demikian,

pengertian keterampilan dasar mengajar membimbing diskusi kelompok kecil ialah keterampilan

Page 9: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

melaksanakan kegiatan membimbing peserta didik agar dapat melaksanakan diskusi kelompok

kecil secara efektif.[4]

 

B. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi.

Menurut Udin S Winatapura, Agar keterampilan dapat kita kuasai dengan baik, perhatikan

keenam komponen-komponen dalam keterampilan membimbing diskusi.[5]

1. Memusatkan perhatian

2. Memperjelas masalah atau uraian pendapat

3. Menganalisis pandangan

4. Meningkatkan uraian

5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

6. Menutup diskusi.[6]

 

Sedangkan menurut Moh. Uzer Usman, komponen keterampilan dalam membimbing diskusi

pembelajaran ada tujuh komponen, diantaranya yaitu :

1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi.

1. Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi

2. Kemukakan masalah-masalah khusus

3. Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan

4. Rangkum hasil pembicaraan diskusi.

2. Memperjelas masalah maupun usulan/pendapat.

1. Merangkum usulan tersebut sehingga menjadi jelas

2. Meminta komentar peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide

tersebut

3. Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi

tambahan atau contoh-contoh yang sesuai, sehingga kelompok dapat

memperoleh informasi secara lebih jelas.

3. Menganalisis pandangan/pendapat peserta didik. Di dalam diskusi sering terjadi

perbedaan pendapat di antara anggota kelompok. Dengan demikian, kita

hendaknya mampu menganalisis alasan perbedaan tersebut dengan cara antara

lain sebagai berikut:

1. Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat

2. Menjelaskan hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati.

4. Meningkatkan usulan peserta didik.

1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menantang peserta didik

untuk berpikir.

Page 10: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

2. Memberikan contoh-contoh verbal yang sesuai secara tepat

3. Memberikan waktu untuk berpikir

4. Memberikan dukungan kepada usulan pendapat peserta didik dengan penuh

perhatian

5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

1. Mencoba memancing usulan peserta didik yang enggan berpartisipasi

dengan mengarah langsung secara bijaksana. Mungkin kita sering

menjumpai peserta didik yang sangat pasif, seakan-akan tidak mau terlibat

dalam kegiatan diskusi. Jika demikian, kita perlu melibatkan mereka secara

khusus. Sesekali kita berikan pertanyaan khusus untuk berpendapat[7].

Atau dapat juga kita lakukan dengan membuat pertanyaan agar dijawab

melalui tulisan. Jawaban dari peserta didik yang tidak aktif tersebut kita

bacakan secara khusus di depan kelas lalu kita memberikan apresiasi.

Kadang mereka tidak mau terlibat diskusi bukan berarti tidak peduli, namun

boleh jadi karena demam panggung, demophobi, tidak terbiasa berbicara di

depan publik[8].

2. Mencegah terjadinya pembicaran serentak dengan memberi giliran kepada

setiap orang, terutama yang pendiam terlebih dahulu

3. Secara bijaksana usahakan mencegah orang yang suka memonopoli

pembicaraan

4. Mendorong setiap orang untuk mengomentari usulan temannya sehingga

interaksi antar peserta didik dapat ditingkatkan

6. Menutup diskusi

1. Dengan bersama-sama, kita membuat rangkuman hasil diskusi

2. Kita perlu memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi

3. Kita lakukan evaluasi bersama atas proses maupun hasil diskusi yang telah

dicapai

7. Hal yang harus diperhatikan

1. Mendominasi diskusi sehingga siswa tidak diberi kesempatan

2. Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi

3. Membiarkan terjadinya pemyimpangan dari tujuan diskusi dangan

pembicaraan yang tidak

4. Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi

5. Tidak memperjelas atau mendukung urunan pikir siswa

6. Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.[9]

C. Tahap-Tahap Penyelenggaraan Diskusi Kelompok Kecil

Dalam melaksanakan diskusi, diperlukan tahapan-tahapan pelaksanaan untuk menunjang

keberhasilan dan pencapaian hasil diskusi yang diinginkan. Beberapa tahapan penyelenggaraan

diskusi kelompok kecil antara lain :

Page 11: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

1. Merencanakan dan mempersiapkan diskusi kelompok kecil

Langkah-langkah merencanakan dan mempersiapkan diskusi kelompok kecil yaitu :

1. Memilih topik atau masalah yang akan didiskusikan

Pemilihan topik dapat dilakukan oleh guru sendiri, oleh guru bersama siswanya, atau oleh siswa

sendiri. Topik yang akan dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, minat dan

kemampuan siswa. Topik yang dipilih harus bermakna bagi peningkatan kemampuan berpikir

siswa serta memenuhi syarat sebagai topik yang baik untuk didiskusikan.

1. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok tertentu

Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang pengetahuan dan pengalamannya seimbang atau

sama terhadap topik yang akan didiskusikan. Salah satu kriteria dari sukses tidaknya suatu

diskusi adalah sejauh mana tiap anggota berpartisipasi. Kelompok seharusnya cukup terdiri dari

5-9 orang, sehingga tiap anggota mempunyai kesempatan berpartisipasi lebih banyak di dalam

diskusi itu.

1. Merumuskan tujuan diskusi

Sebutkanlah satu persatu tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi tersebut. Kemudian buatlah

daftar-daftar terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti : “Apakah yang harus diketahui oleh

peserta didik agar sanggup mengerjakan hal-hal yang telah disebutkan satu persatu dalam

tujuan diskusi?”. Hal-hal inilah yang harus kita ajarkan kepada mereka pada saat diskusi. Hal ini

akan mencapai hasil belajar yang anda inginkan.

1. Menyiapkan dan membagikan bahan pelajaran

Berikan topik kepada peserta didik jauh sebelum diskusi dimulai. Sehingga mereka mempunyai

kesempatan untuk mempelajari dan memikirkan topik itu.

1. Mengatur ruangan diskusi

Susunan yang diharapakan adalah para peserta didik duduk melingkar sehingga satu dengan

yang lain dapat saling memandang. Cukup dengan mengatur kursi-kursi membentuk suatu

lingkuran. Serta guru dalam posisi yang memungkinkan untuk berhadapan dengan semua

peserta didik. Pemimpin diskusi hendaknya sejajar dengan para anggota, tidak duduk memisah

atau di kursi kusus.

1. Memulai diskusi kelompok kecil

Dalam memulai diskusi kelompok kecil, hal-hal yang harus dilakukan antara lain :

1. Membuat skets mengenai topik diskusi

Apabila partisipan sudah duduk, mereka harus mulai berpikir, berpendapat, dan belajar tentang

hal yang menjadi permasalahan dalam diskusi. Guru mengidentifikasi tujuan diskusi tersebut

Page 12: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

dengan jalan mengarahkan pikiran peserta diskusi kepada topik diskusi sehingga akan

menimbulkan konsentrasi. Hal ini memudahkan diskusi pada jalan yang benar.

1. Memberikan pertanyaan yang merangsang pikiran

Berikan pertanyaan yang sulit dijawab oleh peserta diskusi, hal ini memaksa peserta diskusi

untuk bereaksi dan berpikir.

1. Memberikan ilustrasi tentang kehidupan

Cara yang lebih baik dalam hal memberi motivasi kepada peserta diskusi yaitu dengan

menempatkan mereka dalam situasi kehidupan yang berhubungan dengan topik. Penggunaan

situasi kehidupan ini disebut metode pengajaran case study. Metode ini biasanya menekankan

pada analisa dan intrepetasi yang luas tentang sebuah kasus yang dipilih untuk menunjukkan

hasil belajar dari sebuah proses diskusi.

1. Menjaga agar diskusi berjalan sukses

Agar diskusi dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, hal-hal yang dapat

dilakukan antara lain :

 

1. Menjaga agar diskusi tetap pada relnya

Beberapa teknik yang akan menolong agar diskusi tetap pada tujuan awalnya, antara lain

dengan memberikan batasan-batasan terhadap topic yang didiskusikan atau dengan

menanyakan kepada partisipan yang menyimpang, apakah hubungan  pertanyaan/ argumen

partisipan tersebut dengan topic yang sedang dibahas.

1. Menyimpan argumentasi terhadap hal-hal yang tidak penting

Jangan diadakan argumentasi atau diskusi tentang hal-hal yang sangat mendetail. Jika ada

perdebatan mengenai masalah-masalah sepele sebaiknya hentikan subyek itu atau buatlah

pemecahan masalah yang kompromis.

1. Mencegah membicarakan kembali topik yang sudah diselesaikan

Jangan diijinkan membicarakan kembali untuk kedua kalinya suatu topic yang sudah

diselesaikan. Kadang diskusi berputar-putar disebabkan karena seseorang berhenti dari topic

yang sedang dibicarakan dan kembali pada topic yang sudah dibicarakan sebelumnya.

1. Mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi

Diupayakan agar setiap peserta didik dapat turut aktif terhadap jalannya diskusi. Jangan sampai

diskusi hanya di dominasi oleh beberapa anggota kelompok saja. Diskusi dikatakan berhasil

Page 13: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

apabila setiap peserta diskusi mendapat andil dalam pelaksanan diskusi sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai.

1. Mengakhiri tiap topic

Akhirilah topic yang didiskusikan dengan merangkum pendapat-pendapat secara singkat dan

jelas sebelum menginjak ke topic yang baru.

1. Menyimpulkan diskusi

Supaya sungguh-sungguh berhasil seperti yang diharapkan, suatu diskusi harus ditutup.

Sampaikan rangkuman satu persatu dengan jelas, selanjutkan akhiri diskusi tersebut.

 

PENUTUP

 

1. Kesimpulan

Diskusi kelompok adalah suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok

orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi atau

pengalaman, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu masalah. Dengan demikian,

pengertian keterampilan dasar mengajar membimbing diskusi kelompok kecil ialah keterampilan

melaksanakan kegiatan membimbing peserta didik agar dapat melaksanakan diskusi kelompok

kecil secara efektif.

Menurut Udin S Winatapura, Agar keterampilan dapat kita kuasai dengan baik, perhatikan

keenam komponen-komponen dalam keterampilan membimbing diskusi.

1. Memusatkan perhatian

2. Memperjelas masalah atau uraian pendapat

3. Menganalisis pandangan

4. Meningkatkan uraian

5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

6. Menutup diskusi.

Sedangkan menurut Moh. Uzer Usman, komponen keterampilan dalam membimbing diskusi

pembelajaran ada tujuh komponen, diantaranya yaitu :

1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi.

2. Memperjelas masalah maupun usulan/pendapat.

3. Menganalisis pandangan/pendapat peserta didik.

Page 14: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

4. Meningkatkan usulan peserta didik.

5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

6. Menutup diskusi

7. Hal yang harus diperhatikan

Tahap-tahap penyelenggaraan diskusi kelompok kecil, antara lain:

1. Merencanakan dan mempersiapkan diskusi kelompok kecil

a. Memilih topik atau masalah yang akan didiskusikan

1. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok tertentu

2. Merumuskan tujuan diskusi

3. Menyiapkan dan membagikan bahan pelajaran

4. Mengatur ruangan diskusi

5. Memulai diskusi kelompok kecil

1. Membuat skets mengenai topic diskusi

2. Memberikan pertanyaan yang merangsang pikiran

3. Memberikan ilustrasi tentang kehidupan

6. Menjaga agar diskusi berjalan sukses

1. Menjaga agar diskusi tetap pada relnya.

2. Menyimpan argumentasi terhadap hal-hal yang tidak penting

3. Mencegah membicarakan kembali topik yang sudah diselesaikan

4. Mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi

5. Mengakhiri tiap topic

6. Menyimpulkan diskusi

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ali Muhammad. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2002

 

Darmadi Hamid. Kemampuan Dasar Mengajar. Pontianak: Alfabeta. 2009

 

E Mulyasa. Menjadi Guru Profesional Bndung: Remja Rosdakaarya. 2006

 

Emi Purwati, Micro Teaching, Jakarta: Aprinta, 2004

 

Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010

 

Udin S. Winatapura,dkk. strategi belajarmengajar. jakrta: universitas terbuka

 

Syaiful Jamarah Ahri. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi.Bandung: PT Renika Cipta. 2000

 

Page 16: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

http//id.shvoong.com/social-sciences/education/2172621-keterampilan-guru-

membimbing-kelompok-kecil/#lx22107colgRM

 

[1] E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bndung: Remaja Rosdakarya,2006) hlm.89

[2] Udin S. Winatapura, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2002) hlm. 8.20-8.21

[3] Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, (Pontianak: Alfabeta,

2009) hlm.23

[4] Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Sinar Baru

Algesindo,2002)hlm.23

[5] H. Udin S Winatapura, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2002) hlm. 8.21

[6] Ibid

[7] Syaiful jamarah ahri, guru dan anak didik dalam interaksi,(bandung: pt renika

cipta, 2000) hlm.21

[8] Emi Purwati,Micro Teaching,(Jakarta:Aprinta,2004)hlm.29

[9] Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,(Bandung: Remaja

Rosdakarya,2010) hlm.96

Page 17: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

“KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL”Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

PRAKTEK MENGAJAR (PPL I )

Dosen Pembimbing : Sutipyo R.,S.Ag;M.Si

Disusun olehNur Rohmah Dwi M       11.01.1376 Nur Syahid Jun H           11.01.1377Nuryani                           11.01.1379Purwaningsih                   11.01.1380

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH WATESJalan Jambu 1, Wonosidi Lor, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta

Kode Pos : 55611 Tel./Fax. (0274)775324 E-mail : [email protected]

BAB IPENDAHULUAN

A.  Latar BelakangMengajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang guru. Dalam menjalankan

kewajiban mengajar pun tentu saja seorang guru ituntut untuk menguasai materi yang diajarkannya. Selain itu guru berperan aktif untuk mengelola kelas agar tercipta situasi yang kondusif demi kenyamanan para siswanya belajar.

Ada suatu anggapan bahwa orang yang akan mengajar harus menguasai bahan atau ilmu yang akan diajarkan, berarti sudah dapat mengajar dengan baik.Anggapan ini kurang tepat, karena mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu

(proses informatif), tetapi juga menganung unsur-unsur educatif (mendidik). Seorang pendidik dalam proses pembelajaran harus mempu mentransfer ilmu pengetahuan, punya keahlian, dan memiliki nilai-nilai (transfer of knowledge, skill and value).[1]

Seorang guru dalam mengajar tentu saja harus berperan aktif untuk menghidupkan suasana kelas. Seperti halnya untuk mengaktifkan para siswa dalam membentuk kelompok-kelompok kecil untuk sebuah diskusi. Diskusi sebagai metode pembelajaran yang mengharuskan siswa aktif berkelompok dan bekerjasama dengan teman sebayangnya tentu saja memerlukan bimbingan dari seorang guru. Dan di sini guru berperan untuk mengarahkan dan membimbing diskusi dengan baik dan benar. Kemampuan guru untuk membimbing diskusi sangat perlu untuk dipelajari oleh guru maupun calon guru. Dalam makalah kami ini,

Page 18: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

kami hendak memaparkan mengenai kemampuan guru untuk membimbing diskusi kelompok kecil.

B.  Rumusan Masalah1.      Apakah yang dimaksud dengan ketrampilan membimbing kelompok kecil?2.      Apakah tujuan dan manfaat diskusi kelompok?3.      Bagaimanakah cara membimbing diskusi kelompok kecil?4.      Apa sajakah yang perlu diperhatikan oleh seorang guru ataupun calon guru dalam

membimbing diskusi kelompok kecil?5.      Apa keunggulan dari diskusi kelompok kecil?6.      Apa kelemahan dari diskusi kelompok kecil?

C.  Tujuan Penulisan1.      Mengetahui dan memahami hakikat ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil.2.      Mengetahui tujuan dan manfaat dari kegiatan diskusi kelompok kecil.3.      Dapat mempraktikan langkah-langkah membimbing diskusi kelompok kecil.4.      Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan seorang guru dalam membimbing diskusi.5.      Mengetahui keunggulan dari diskusi kelompok kecil.6.      Mengetahui kelemahan dari diskusi kelompok kecil.

BAB IIPEMBAHASAN

A.    Pengertian Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok KecilDalam kehidupan sehari-hari kita sering saksikan sekelompok orang berkumpul di

suatu tempat, sambil duduk-duduk ngobrol dengan sesama temannya. Jika kita tanya sedang apa? Dengan spontan kadang-kadang mereka menjawab “sedang diskusi”, jadi menurut mereka berkumpul dengan jumlah peserta beberapa orang sambil ada sesuatu yang dibicarakan (diobrolkan) itulah diskusi.

Kegiatan diskusi bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, budaya, bisnis, pendidikan, apakah dalam skala besar maupun kecil. Pertanyaannya apakah setiap ada satu kelompok yang berkumpul sedang membicarakan sesuatu selalu disebut diskusi. Tidak setiap pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok orang dikategorikan sebagai kegiatan diskusi, karena setiap pembicaraan dalam diskusi kelompok kecil ada aturan-aturan atau persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain yaitu:

1.      Melibatkan kelompok yang anggotanya berkisar 3 sampai 9 orang.2.      Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, dimana setiap anggota kelompok

harus mendapat kesempatan untuk melihat, mendengar, dan berkomunikasi secara bebas dan langsung.

3.      Mempunyai tujuan yang  jelas dengan cara kerjasama antar anggota kelompok.4.      Berlangsung menurut proses yang diatur dan sistematis, menuju diperolehnya suatu

kesimpulan.Membimbing diskusi kelompok berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan

kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman mengambil keputusan.

Drs. Muhammad Uzair Usman mengatakan bahwa diskusi kelompok kecil adalah peserta didik berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau

Page 19: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, dilaksanakan dalam suasana terbuka.[2]

Menurut tim pengembang materi Akta IV UPI, bahwa yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah suatu proses pembicaraan yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informasl dengan tujuan berbagi pengalaman atau informasi, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.[3]

Depdikbud merumuskan pengertian diskusi kelompok adalah siswa melaksanakan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagi informasi, memecahkan masalah atau mengambil keputusan (1985).[4]

Dari pengertian di atas semuanya memiliki fokus yang sama dalam mengartikan diskusi kelompok, yaitu :

1.      Proses pembicaraan yang teratur; dalam kegiatan diskusi intinya ada sesuatu pokokmpembicaraan (masalah) yang dibicarakan atau dibahas. Proses membicarakan masalah tersebut dilakukan secara teratur, yaitu semua yangg ada dalam kelompok tersebut masing-masing memiliki kepentingan yang sama, sehingga semua pembicara mendapat kesempatan yang sama secara adil dan proses penyampaiannya teratur, tidak saling jegal atau saling serobot, tapi semuanya memiliki kesempatan yang sama dan saling menghargai.

2.      Interaksi tatap muka; proses membahas untuk pembicaraan atau masalah yang dibahas dilakukan secara interaksi tatap muka, yaitu komunikasi pembicaraan tidak dimonopoli oleh sesorang saja, akan tetapi semua mendapat giliran (interaksi). Demikian pula proses saling mengemukakan pendapat terhadap persoalan yang dibahas, dilakukan secara tatap muka, baik langsung maupun melalui perantara media atau diskusi jarak jauh seperti(teleconference, video conference) dan lain sebagainya.

3.      Berbagi pengalaman; setiap pembicara mengeluarkan pendapat dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing terkait dengan permasalaham yang dibahas. Oleh karena itu dalam kegiatan diskusi tidak hanya orang tersebut yang paling punya andil, akan tetapi setiap orang sekecil apapun pendapat atau pengalaman yang dikemukakannya harus dihargai dan menjadi bagian integral dari peserta diskusi kelompok kecil.

4.      Memecahkan masalah ; tujuan akhir yang harus dicapai dalam kegiatan diskusi adalah terpecahnya masalah bersama, yatu dengan diperolehnya kesimpulan dan kegiatan diskusi tersebut. Keputusan yang diambil dari kegiatan diskusi adalah produk bersama, sehingga semua peserta atau anggota kelompok yang mengikuti kegiatan tersebut harus menerima dan melaksanakan hasil kesimpulan yang telah disepakati bersama.

Jadi ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah suatu ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk membina dan mengarahkan para siswanya dalam melakukan diskusi dalam kelompok kecil, dimana diskusi kelompok tersebut memiliki tujuan memecahkan masalah bersama, dilakukan secara teratur, dilakukan dengan cara berbagi pengalaman atau pengetahuan di anatara siswa secara langsung atau tatap muka.

B.     Tujuan dan Manfaat Diskusi KelompokKegiatan diskusi dalam proses pembelajaran dilakukan untuk memberi kesempatan

kepada siswa membahas suatu permasalahan atau topik dengan cara setiap siswa mengajukan pendapat, saling tukar pemikiran untuk memperoleh kesimpulan bersama dari diskusi yang telah dilakukan. Ada pun tujuan dan manfaat diskusi antara lain[5] :

1.      Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta diskusi.

Page 20: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

2.      Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung jawab, terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar pikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

3.      Mendorong pembelajaran secara aktif, yaitu siswa dalam membahas suatu topik pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi melalui kerjasama dalam kelompok siswa belajar mengembangkan kemampuan berpikirnya, belajar memecahkan masalah.

4.      Menumbuhkan rasa percaya diri, yaitu dengan kebiasaan untuk berargumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong keberanian dan terbinanya rasa percaya diri siswa untuk mengajukan pendapat maupun mencari solusi pemecahan

C.    Langkah-langkah Membimbing Diskusi Kelompok KecilDiskusi dalam proses pembelajaran termasuk ke dalam satu jenis metode

pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran secara aktif dan efektif untuk mencapai tujuan (kompetensi) pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu agar kegiatan agar kegiatan diskusi dapat berjalan dengan lancar, maka dalam melaksanakan kegiatan diskusi tersebut harus memperhatikan atau mengikuti beberapa aspek berikut :

1.      Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah, catat kesalahan yang menyimpang.

2.      Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas, menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas. Untuk memperjelas setiap pembicaraan dari peserta diskusi, pimpinan diskusi atau guru dapat melakukan hal-hal berikut :

a.       Menguraikan kembali pendapat atau ide yang kurang jelas, sehingga menjadi jelas dipahami oleh seluruh peserta diskusi.

b.      Mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta komentar siswa untuk lebih memperjelas ide atau pendapat yang disampaikannya.

c.       Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan pendapat atau ide yang disampaikannya, seperti melalui ilustrasi atau contoh, sehingga dapat lebih memperjelas terhadap ide yang disampaikannya itu.

3.      Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah disepakati. Setelah diperoleh informasi alasan-alasan dari masing-masing berkenaan dengan pendapat yang berbeda-beda itu, maka selanjutnya pimpinan diskusi dapat menindaklanjuti dengan mencapai kesepakatan terhadap hal-hal mana saja yang disepakati bersama dan mana yang tidak disepakati secara bersama, sehingga dari diskusi tersebut membuahkan kesimpulan bersama.

4.      Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan beberapa pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-contoh verbal, memberikan waktu berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian.

5.      Meningkatkan partisipasi siswa. Untuk mendorong siswa (peserta didik) ikut aktif urun rembug dalam proses diskusi, ada beberapa aspek yang perlu ditempuh guru atau pemimpin diskusi, anatara lain:

a.       Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpendapat atau mengajukan gagasan.

Page 21: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

b.      Memberikan contoh atau ilustrasi baik bersifat verbal maupun non verbal dimana melalui contoh atau ilustrasi tersebut, menggugah siswa untuk berpikir.

c.       Menghangatkan suasana diskusi dengan memunculkan pertanyaan yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat di antara sesama anggota kelompok.

d.      Memberikan perhatian kepada setiap pembicara sehingga merasa dihargai dan dengan demikian dapat lebih mendorong siswa untuk berpartisipasi memberikan pemikiran melalui forum diskusi yang dilakukan.

6.      Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan memancing semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang belum berbicara, mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat yang dikemukakan. Untuk mendorong partsipasi aktif dari seetiap anggota kelompok dapat dilakukan hal-hal berikut :

a.       Memberi stimulus yang ditujukan kepada siswa tertentu yang belum berkesempatan menyampaikan pendapatnya, sehingga siswa tersebut terdorong untuk mengeluarkan buah pikirannya.

b.      Mencegah monopoli pembicaraan hanya kepada orang-orang tertentu saja, dengan cara terlebih dahulu memberi kesempatan kepada siswa yang dianggap pendiam untuk berbicara.

c.       Mendorong siswa untuk merespon pembicaraan dari temannya yang lain sehingga terjadi komunikasi interaksi anatar semua perserta diskusi.

d.      Menghindari respon siswa yang bersifat serentak, agar setiap siswa secara individu dapat mengemukakan pikirannay secara bebas berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.

7.      Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi. Ada pun kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau pemimpin diskusi dalam menutup diskusi antara lain:

a.       Membuat rangkuman sebagai kesimpulan atau pokok-pokok pikiran yang dihasilakan dari kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan.

b.      Menyampaikan beberapa catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi yang telah dilakukan, baik dalam bentuk aplikasi maupun rencana diskusi pada pertemuan berikutnya.

c.       Melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil diskusi yang telah dilakukan, seperti melalui kegiatan observasi, wawancara, skala dan lain sebagainnya. Penilaian ini berfungsi sebagai umpan balik untuk mengetahui dan memberi pemahaman kepada siswa terhadap peran dan partisipasinya dalam kegiatan diskusi tersebut.

D.    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Guru Saat Membimbing Diskusi Kelompok KecilHal-hal yang perlu diperhatikan dan harus dihindari oleh seorang guru dalam

membimbing diskusi kelompok kecil yakni:1.      Mendominasi diskusi.2.      Membiarkan peserta didik memonopoli.3.      Membiarkan penyimpangan diskusi.4.      Membiarkan peserta didik tidak bertanya.5.      Tidak memperjelas dan mendukung alur berpikir siswa yang salah.6.      Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.

E.     Keunggulan Diskusi Kelompok KecilBeberapa keuntungan yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil:[6]

1.      Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik2.      Termotivasi oleh kehadiran teman3.       Mengurangi sifat pemalu4.       Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok5.      Meningkatkan pemahaman diri anak

Page 22: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

6.      Melatih sisa untuk berfikir kritis7.      Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya8.       Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa

F.     Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil1.      Waktu belajar lebih panjang2.       Dapat terjadi pemborosan waktu3.       Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif4.      Dominasi siswa tertentu dalam diskusi5.      Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti kegiatan

pembelajaranSemua kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang matang dan keterampilan

guru mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi perhatian pada semua kelompok.Diskusi kelompok bermanfaat ganda. Tidak hanya pengetahuan siswa yang bertambah. Diskusi kelompok kecil juga memupuk rasa kebersamaan dan berbagi sesama siswa. Untuk mendapatkan hasil maksimal di dalam diskusi kelompok kecil, ada hal-hal yang harus dihindari oleh guru dalam memimpin diskusi kelompok. Hal-hal yang harus dihindari tersebut adalah :

1.      Topik diskusi  yang tidak sesuai dengan minat siswa.2.      Terlalu mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban

yang terlalu banyak.3.      Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok.4.      Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau tidak relevan

dengan apa yang sedang dibicarakan.5.      Terlalu sering menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau pernyataan yang sebetulnya

tidak penting.6.      Tidak memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka mencapai

tujuan diskusi.7.      Tidak memperjelas atau tidak mendukung pendapat siswa.8.      Gagal menutup diskusi dengan efektif.

Page 23: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

BAB IIIPENUTUP

A.    KesimpulanPengertian Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil berarti suatu proses

yang teratur dengan melibatkan kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman mengambil keputusan.Tujuan dan Manfaat Diskusi Kelompok : Memupuk sikap toleransi; Memupuk kehidupan demokrasi; Mendorong pembelajaran secara aktif, Menumbuhkan rasa percaya diri.

Langkah-langkah Membimbing Diskusi Kelompok Kecil:Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah, catat kesalahan yang menyimpang. Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas, menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas. Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah disepakati. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan beberapa pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-contoh verbal, memberikan waktu berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian.Meningkatkan partisipasi siswa. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan memancing semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang belum berbicara, mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat yang dikemukakan. Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi

.Hal-hal yang perlu diperhatikan Guru saat membimbing Diskusi Kelompok Kecil

yaitu Mendominasi diskusi,Membiarkan peserta didik memonopoli, Membiarkan penyimpangan diskusi, Membiarkan peserta didik tidak bertanya,Tidak memperjelas dan mendukung alur berpikir siswa yang salah, Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.

Keunggulan Diskusi Kelompok Kecil :Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,Termotivasi oleh kehadiran teman, Mengurangi sifat pemalu, Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok, Meningkatkan pemahaman diri anak, Melatih sisa untuk berfikir kritis, Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya,  Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa.

Page 24: Keterampilan Memimpin Diskusi Dan Kelompok Kecil

Kelemahan Diskusi Kelompok Kecil: Waktu belajar lebih panjang,  Dapat terjadi pemborosan waktu, Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif, Dominasi siswa tertentu dalam diskusi, Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti kegiatan pembelajaran                                                      

B.     Saran1.      Seorang calon guru dan seorang guru harus memilki ketrampilan dalam membimbing diskusi

dalam kelompok kecil.2.      Diskusi dalam kelompok kecil seyogyanya dapat mengaktifkan siswa dan sikap toleransi

serta sifat sosial diantara mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Asril, Zainal. (2012). Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan.Jakarta: Rajawali Pers

Sukirman, Dadang. (2012). Micro Teaching Cet.2, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

http://tyanuari.blogspot.com/2013/04/keterampilan-membimbing-diskusi.html diakses pada tanggal 7 Maret 2014

[1] Zainal Asril, Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan,(Jakarta: Rajawali

Pers,2012)hlm.1-2

[2] Ibid,hlm.79

[3] Dadang Sukirman, Micro Teaching Cet.2, (Jakarta : Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Kementrian Agama RI,2012)hlm.321-322[4] Ibid,hlm.322

[5]Ibid,hlm.323

[6] http://tyanuari.blogspot.com/2013/04/keterampilan-membimbing-diskusi.html