3
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Gedung Juanda J Jalan Dr. Wahidin Raya Nemer 1 Jakarta 10710 Ketak Pes 21 Telepen FaksimiJe Website 3449230 (20 saluran), 3453710 www.depkeu.ge.id KETERANGAN PERS Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) Krisis keuangan global saat ini telah mengakibatkan sistem keuangan di beberapa negara tidak dapat menjalankan fungsi dan perannya secara efektif. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap stabiIitas sistem keuangan dan mengancam kesinambungan perekonomian nasionaI. Dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang BI no 3 tahun 2004 pasaI 11 ayat (5) tentang pengambilan keputusan dalam kondisi kesulitan keuangan yang berdampak sistemik dan mengantipasi ancaman krisis keuangan global yang dapat membahayakan stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional, perlu dibuat suatu landasan hukum yang kuat, mekanisme koordinasi antar lembaga yang terIibat dalam pembinaan sistem keuangan nasional, serta mekanisme pengambilan keputusan sehingga tindakan pencegahan dan penanganan krisis dapat diIakukan secara terpadu, efisien dan efektif. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan. JPSK merupakan suatu mekanisme pengamanan sistem keuangan dari ancaman krisis yang mencakup pencegahan dan penanganan krisis. Secara umum JPSK ditujukan untuk menciptakan dan memelihara stabilitas sistem keuangan melalui pengaturan dan pengawasan lembaga keuangan dan sistem pembayaran, penyediaan fasiIitas pembiyaan jangka pendek, program penjaminan simpanan, serta pencegahan dan penanganan krisis. Namun demikian, mengingat pengaturan dan pengawasan lembaga keuangan telah diatur dalam Un dang- Un dang terkait dengan Lembaga Keuangan, pengaturan ten tang sistem pembayaran dan penyediaan fasilitas pembiayaan jangka pendek telah diatur dalam UU BI dan Perppu EI, serta program penjaminan simpanan telah diatur dalam UU LPS dan Perppu LPS, maka ruang lingkup Perppu ini hanya meIiputi tindakan pencegahan dan penanganan Krisis. Tindakan pencegahan dan penanganan Krisis meliputi: • penanganan kesulitan Iikuiditas dan/ atau masalah sovabiIitas bank yang berdampak sistemik; dan • penanganan kesuIitan Iikuiditas dan/ atau masalah solvabilitas lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang berdampak sistemik. Adapun instrumen-instrumen yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat ancaman terhadap sistem keuangan antara lain: berupa pemberian fasilitas pembiayaan darurat dan penambahan modal melalui penyertaan modal sementara. Dalam hal suatu Bank mendapat fasiIitas pembiayaan darurat, Bank Indonesia berwenang untuk mengambil aIih hak dan wewenang RUPS untuk mengganti pengurus Bank dan menempatkan Bank dimaksud dalam status pengawasan khusus. Sedangkan apabila Bank mendapatkan penyertaan modal semen tara, maka Bank dimaksud sepenuhnya diambiI aIih oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau Badan Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37A Undang-Undang tentang Perbankan. Disamping itu dalam rangka mengurangi biaya krisis yang akan ditanggung oleh negara, pemerintah juga dapat memberikan insentif dan/ atau fasiIitas dalam rangka penyelesaian kesuIitan likuiditas dan / atau masalah solvabiIitas yang dilakukan oleh sektor privat. Insentif dan fasilitas dimaksud antara lain dalam bentuk pemberian insentif fiskal dan relaksasi peraturan perundangan.

KETERANGAN PERS Peraturan Pemerintah Pengganti Undang ... › en › iru › government-press... · Krisis keuangan global saat ini telah mengakibatkan sistem keuangan di beberapa

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KETERANGAN PERS Peraturan Pemerintah Pengganti Undang ... › en › iru › government-press... · Krisis keuangan global saat ini telah mengakibatkan sistem keuangan di beberapa

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Gedung Juanda JJalan Dr. Wahidin Raya Nemer 1Jakarta 10710Ketak Pes 21

TelepenFaksimiJeWebsite

3449230 (20 saluran),3453710

www.depkeu.ge.id

KETERANGAN PERS

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)tentang

Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK)

Krisis keuangan global saat ini telah mengakibatkan sistem keuangan di beberapa negara tidak dapatmenjalankan fungsi dan perannya secara efektif. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan dampaknegatif terhadap stabiIitas sistem keuangan dan mengancam kesinambungan perekonomian nasionaI.

Dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang BI no 3 tahun 2004 pasaI 11 ayat (5) tentangpengambilan keputusan dalam kondisi kesulitan keuangan yang berdampak sistemik dan mengantipasi ancamankrisis keuangan global yang dapat membahayakan stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional, perludibuat suatu landasan hukum yang kuat, mekanisme koordinasi antar lembaga yang terIibat dalam pembinaansistem keuangan nasional, serta mekanisme pengambilan keputusan sehingga tindakan pencegahan danpenanganan krisis dapat diIakukan secara terpadu, efisien dan efektif. Berdasarkan pertimbangan tersebut,Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 tahun 2008 tentang JaringPengaman Sistem Keuangan.

JPSK merupakan suatu mekanisme pengamanan sistem keuangan dari ancaman krisis yang mencakuppencegahan dan penanganan krisis. Secara umum JPSK ditujukan untuk menciptakan dan memelihara stabilitassistem keuangan melalui pengaturan dan pengawasan lembaga keuangan dan sistem pembayaran, penyediaanfasiIitas pembiyaan jangka pendek, program penjaminan simpanan, serta pencegahan dan penanganan krisis.Namun demikian, mengingat pengaturan dan pengawasan lembaga keuangan telah diatur dalam Undang­Un dang terkait dengan Lembaga Keuangan, pengaturan ten tang sistem pembayaran dan penyediaan fasilitaspembiayaan jangka pendek telah diatur dalam UU BI dan Perppu EI, serta program penjaminan simpanan telahdiatur dalam UU LPS dan Perppu LPS, maka ruang lingkup Perppu ini hanya meIiputi tindakan pencegahan danpenanganan Krisis.

Tindakan pencegahan dan penanganan Krisis meliputi:

• penanganan kesulitan Iikuiditas dan/ atau masalah sovabiIitas bank yang berdampak sistemik; dan

• penanganan kesuIitan Iikuiditas dan/ atau masalah solvabilitas lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yangberdampak sistemik.

Adapun instrumen-instrumen yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat ancamanterhadap sistem keuangan antara lain: berupa pemberian fasilitas pembiayaan darurat dan penambahan modalmelalui penyertaan modal sementara.

Dalam hal suatu Bank mendapat fasiIitas pembiayaan darurat, Bank Indonesia berwenang untukmengambil aIih hak dan wewenang RUPS untuk mengganti pengurus Bank dan menempatkan Bank dimaksuddalam status pengawasan khusus. Sedangkan apabila Bank mendapatkan penyertaan modal semen tara, makaBank dimaksud sepenuhnya diambiI aIih oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau Badan Khusus yang dibentukoleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37A Undang-Undang tentang Perbankan.

Disamping itu dalam rangka mengurangi biaya krisis yang akan ditanggung oleh negara, pemerintahjuga dapat memberikan insentif dan/ atau fasiIitas dalam rangka penyelesaian kesuIitan likuiditas dan / ataumasalah solvabiIitas yang dilakukan oleh sektor privat. Insentif dan fasilitas dimaksud antara lain dalam bentukpemberian insentif fiskal dan relaksasi peraturan perundangan.

Page 2: KETERANGAN PERS Peraturan Pemerintah Pengganti Undang ... › en › iru › government-press... · Krisis keuangan global saat ini telah mengakibatkan sistem keuangan di beberapa

Sumber pendanaan Pemerintah untuk pencegahan dan penanganan Krisis berasaldari anggaran pendapatan dan belanja negara meIaIui penerbitan Surat Berharga Negara(SBN) atau tunai. Dalam rangka akuntabilitas, penggunaan dana anggaran pendapatan danbelanja negara untuk pencegahan dan penanganan Krisis hams mendapat persetujuan dariDewan Perwakilan Rakyat.

Untuk mencapai tujuan dari JPSK, dibentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan(KSSK) yang beranggotakan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia yangdidukung oleh sekretariat. KSSK menetapkan kebijakan dan Iangkah-Iangkah dalam rangkapencegahan dan penanganan krisis di sektor keuangan dan melakukan koordinasi denganberbagai otoritas dalam pelaksanaannya.

Dengan diterbitkarmya Perppu tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan ini, makaketersediaan instrumen pengaman stabilitas sistim keuangan nasional akan makin Iengkapsehingga Pemerintah, Bank Indonesia dan institusi terkait akan dapat melaksanakan Iangkah­Iangkah pencegahan dan penanganan krisis secara cepat, efektif, dan dapat meminimalkanpotensi kemgian bagi negara.

Perppu JPSK tersebut mulai berlaku sejak tanggaI15 Oktober 2008.

Jakarta 16 Oktober 2008KOMITE STABILIT AS SISTEM KEUANGAN

Page 3: KETERANGAN PERS Peraturan Pemerintah Pengganti Undang ... › en › iru › government-press... · Krisis keuangan global saat ini telah mengakibatkan sistem keuangan di beberapa

Lampiran Keterangan Pers Mengenai Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang (Perppu) tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan:

RUANG LINGKUP PENGAMANAN SISTEM KEUANGAN NASIONAL

TahapRuang Lingkup & MekanismeDasar Hukum

Kondisi

PengaturandanPengawasanLembagaUndang-Undang terkaitNormal

Keuangan dengan Bank dan LKBB

Penjaminan Simpanan

Undang-Undang LPS

Transisi

Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP)Undang-Undang BI danPerppu BIPenjaminan Simpanan

Undang-Undang LPS danPerppu LPS

Kondisi

Pencegahan dan Penanganan Krisis:Perppu Jaring PengamanKrisis

• Fasilitas pembiayaanj pinjamanSistem Keuangan

• Penyertaan modal sementara • Insentll dan fasilitas untuk mempercepatpenyelesaian

masalahyangdilakukan

oleh sektor privat Penjaminan Simpanan

Undang-Undang LPS danPerppu LPS

Daftar Istilah:

Berdampak Sistemik adalah suatu kondisi sulit yang ditimbulkan oleh suatu Bank, LKBB,dan/ atau gejolak pasar keuangan yang apabila tidak diatasi dapat menyebabkankegagalan sejumlah Bank danj atau LKBB lain sehingga menyebabkan hilangnyakepercayaan terhadap sistem keuangan dan perekonomian nasional

Kesulitan Likuiditas adalah adalah kesulitan pendanaan jangka pendek yang dialamiBankjLKBB yang disebabkan oleh terjadinya arus dana masuk yang lebih kecildibandingkan dengan arus dana keluar (mismatch).

Permasalahan solvabilitas adalah permasalahan keuangan yang dil1adapi oleh BankjLKBByang mengakibatkan BankjLKBB dimaksud tidak dapat memenuhi ketentuan mengenaikecukupan permodalan.

Fasilitas Pembiayaan Darurat (FPD) adalah fasilitas pembiayaan dari Bank Indonesia yangdijamin oleh Pemerintah kepada Bank yang men galami kesulitan likuiditas yangBerdampak Sistemik namun masih memenuhi tingkat solvabilitas. Sedangkan fasilitaspembiayaan kepada LKBB yang mengalami kesulitan likuiditas yang BerdampakSistemik diberikan oleh Pemerintah.

Penyertaan Modal Sementara adalah tambahan modal yang bersifat sementara dari LembagaPenjamin Simpanan atau Pemerintah kepada BankjLKBB yang mengalami permasalahansolvabilitas yang Berdampak Sistemik.

Bank Gagal adalah Bank yang mengalami kesulitan keuangan dan membahayakankelangsungan usahanya serta dinyatakan tidak dapat lagi disehatkan oleh BankIndonesia sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.