keuntungan irigasi.txt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEUNTUNGAN2 IRIGASI YANG DIGUNAKAN

Citation preview

Keuntungan-keuntungan Irigasi Pada umumnya proyek-proyek irigasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan, meskipun akhir-akhir ini kita banyak mendengar apa yang dinamakan p royek kemanusiaan yang tidak terlalu memperhitungkan keuntungan langsung yang da pat dinilai dalam bentuk mata uang. Karena disamping keuntungan langsung, terdap at juga keuntungan tidak langsung antara lain : Membantu pengembangan daerah secara umum. Meningkatkan daya pengadaan bahan baku. Penyediaan lapangan kerja terutama pada waktu pelaksanaan proyak irigasi. Meningkatkan nilai tanah milik. Membuka kemungkinan pengusahaan penanaman jenis-jenis tanaman lainnya yang membe rikan hasil cukup besar. Membuka peningkatan kebudayaan masyarakat. Pelayaran. Penyediaan sumber air minum atau air bersih. I.4. Keburukan-keburukan Irigasi Disampinng keuntungan-keuntungan yang ditimbulkan, irigasi dapat juga menimbulka n akibat yang kurang baik pada daerah bersangkutan, yaitu antara lain : Iklim menjadi dingin dan lembab, sehingga menimbulkan gangguan pada daerah yang sebelumnya sudah dingin dan lembab. Jaringan irigasi yang perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan kurang baik akan menimbulkan genangan air yang dapat memberikan kesempatan bagi perkembangbiakan nyamuk yang dapat menjadi sumber penyakit malaria. Irigasi secara berlebihan dapat menimbulkan kejenuhan yang terlalu tinggi pada t anah, yang dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman. Ini terjadi terutama pada d aerah-daerah yang drainasenya kurang baik. I.5. Tujuan Irigasi Tujuan irigasi secara langsung maupun tidak langsung untuk pertanian adalah seb agai berikut: ? Membasahi tanah, Dengan membasahi tanah dimaksudkan agar : Tanah menjadi lunak sehingga mudah diolah Zat-zat makanan dalam tanah yang diperlukan tanaman dapat larut sehingga mudah d iserap oleh akar tanaman. ? Mencukupi lengas lapang dari tanah agar tetap dalam prosentase yang dipe rlukan tanaman untuk tumbuh terutama pada musim kering. ? Merabuk atau menambah kesuburan tanah ? Mengatur suhu tanah ? Memberantas hama ? Membersihkan tanah ? Mempertinggi muka air tanah ? Kolmatasi, yaitu peninggian muka tanah dengan mengendapkan lumpur dari a ir irigasi sehingga dengan demikian diperoleh suatu lapisan permukaan tanah yang subur. I.6. Tingkat-tingkat Jaringan Irigasi Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas, jar ingan irigasi dapat dibedakan dalam 3 tingkatan, yaitu : 1. Jaringan irigasi sederhana 2. Jaringan irigasi semi teknis 3. Jaringan irigasi teknis Dalam konteks standarisasi ini, hanya jaringan irigasi teknis saja yang ditinjau . Bentuk irigasi yang lebih maju ini cocok dipraktikkan disebagian proyek irigas i di Indonesia. Dalam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan adanya 4 unsur fungsional pokok, ya itu : Bangunan-bangunan utama dimana air diambil dari sumbernya, umumnya dari sungai a tau waduk. Jaringan pembawa atau saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak-petak tersie r. Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif,air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan kesawah-sawah serta kelebihan air ditampun g dalam suatu sistem pembuangan didalam petak tersier. Sistem pembuangan yang ada diluar daerah irigasi untuk membuang kelebihan air ke sungai atau saluran-saluran alamiah. Ad.1. Jaringan Irigasi Sederhana Didalam proyek-proyek sederhana, pembagian air tidak diukur atau diatur, air kel ebihan akan mengalir ke selokan pembuangan. Para pemakai air tergabung dalam sua tu kelompok sosial yang sama dan tidak diperlukan keterlibatan pemerintah dalam jaringan organisasi semacam ini. Persediaan air biasanya melimpah dan kemiringan berkisar antara sedang sampai cu ram. Oleh karena itu hampir tidak diperlukan teknik yang sulit untu pembagian ai r. Jaringan irigasi yang masih sederhana ini mudah diorganisir tapi memiliki kel emahan yang serius. Pertama-tama ada pemborosan air, dan karena pada umumnya jaringan irigasi itu te rletak di daerah yang tinggi, air yang terbuang tidak selalu dapat mencapai daer ah rendah yang subur. Kedua terdapat banyak penyadapan yang memerlukan banyak biaya dari penduduk kare na setiap desa membuat jaringan dan pengambilan sendiri-sendiri. Karena bangunan pengelaknya bukan bangunan tetap atau permanen, maka umurnya mungkin pendek. Ad. 2. Jaringan Irigasi Semi-Teknis Dalam kebanyakan hal, perbedaan satu-satunya antara jaringan irigasi sederhana d engan jaringan irigasi semi-teknis ialah bahwa yang yang belakangan ini terletak di tepi sungai lengkap dengan pengambilan dan bangunan pengukur dibagian hilirn ya. Mungkin juga dibangun beberapa bangunan permanen dijaringan saluran. Sistem pemb agian air biasanya serupa dengan jaringan sederhana. Adalah mungkin bahwa pengal iran dipakai untuk melayani daerah yang lebih luas daripada daerah layanan jarin gan sederhana. Oleh karena itu biayanya ditanggung oleh lebih banyak daerah lay anan. Organisasinya lebih rumit dan jika bangunan tetapnya berupa pengambilan da ri sungai, maka diperlukan lebih banyak keterlibatan dari pemerintah, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Ad. 3. Jaringan irigasi teknis. Salah satu prinsip dalam perencanaan jaringan irigasi teknis adalah pemisahan an tara jaringan irigasi dan jaringan pembuang. Hal ini berarti bahwa baik saluran irigasi maupun saluran pembuang bekerja tetap sesuai dengan fungsinya masing-mas ing, dari pangkal hingga ujung. Saluran air irigasi mengalirkan air lebih dari s awah-sawah ke selokan-selokan pembuang yang alamiah yang kemudian akan membuangn ya ke laut. Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis. Sebuah pet ak tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan luas keseluruhannya berkisar antar a 50 s/d 100 ha, kadang-kadang sampai 150 ha. Petak tersier menerima air dari s uatu tempat dalam jumlah yang sudah diukur dari suatu jaringan pembawa yang diat ur oleh Dinas Pengairan. Pembagian air dalam petak tersier diserahkan kepada pet ani. Jaringan saluran tersier dan kuarter mengalirkan air ke sawah. Kelebihan ai r